tablet

Download Tablet

If you can't read please download the document

Upload: ariefrianto

Post on 30-Jun-2015

569 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

PRESENTASI MATA KULIAH FARMASI VETERINER OLEH DRH. H. SYAFRUDDIN, M. P

Pengertian Tablet adalah sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaan rata atau cembung, mengandung satu jenis bahan obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan berfungsi sebagai pengisi, pembasah, pengikat, pengembang, pelicin atau zat lain yang cocok. Bentuk Pada umumnya bentuknya bulat dengan dasar rata dan permukaan atas cembung, dasar rata dan atas rata atau cembung rangkap. Ukuran Bervariasi antara 3 mg 2 g. Tablet oral : 50 mg 2 g. Berat yang paling banyak : 200 mg 800 mg. Garis tengah : 3 mm 35 mm Jenis tablet 1. Tablet biasa 2. Tablet salut :

TABLET

- gula (dragee) - selaput - enteris

3. Tablet Efferfencent Tablet efferfescent adalah tablet buih yang dibuat dengan cara kompresi granul yang mengandung garam efferfescent (ada bagian asam dan basa bikarbonat) atau bahan-bahan lain yang mampu melepaskan gas ketika bercampur dengan air. Contohnya adalah tablet buih yang mengandung aspirin Keuntungan : lebih mudah larut sehingga penyerapannya lebih cepat, tablet buih dibuat sedikit basa sehingga menjadikan zat yang agak sukar larut dalam air (misal aspirin) menjadi larut kerena terjadi ionisasi, mengurangi iritasi lambung dari golongan NSAID (misal aspirin) karena terjadi penetralan terlebih dahulu asam lambung oleh K/Na dari basa bikarbonat . Kelemahan : kesukaram mendesain formulanya karena stabilitas zat aktif yang rendah pada larutan dan sifat higroskopisnya yang tinggi pada saat pengolahan ataupun penyimpanannya

4. Tablet kunyah Tablet kunyah adalah tablet yang dirancang agar segera hancur ketika dikunyah atau dibiarkan melarut dalam mulut memberikan dasar seperti krim yang halus dan lembut dari mannitol Tablet ini cocok untuk bahan obat yang memiliki dosis besar (misal antasida, analgesik), zat yang tidak berasa pahit (misal garam antibiotik, multivitamin), tidak larut dalam air. Keuntungannya cocok untuk tablet dengan dosis besar, cocok untuk anak dan dewasa yang susah menelan (cukup dikunyah), ukuran partikel dapat diperkecil dengan pengunyahan sehingga efek lebih cepat karena lebih mudah diserap dan efek penetralan asam lambung dari tablet antasid menjadi lebih cepat Kerugiannya adalah tidak semua zat dapat dibuat tablet kunyah, seperti tablet dengan zat yang berasa sangat pahit atau rusak karena asam lambung. 5. Tablet hisap Tablet hisap adalah tablet yang dirancang agar tidak hancur di dalam mulut tetapi melarut perlahan dalam waktu maksimal 30 menit ketika dihisap. Tablet ini cocok untuk penggunaan zat dengan efek lokal (mulut/kerongkongan) seperti antitusif, antiseptik, antibakteri, demulsen, astringen dan vitamin. Zat aktif yang digunakan harus larut dalam air (bila tidak larut maka lebih baik diformula dalam bentuk tablet kunyah atau bentuk lain). 6. Kaplet : tablet yang bentuknya seperti kapsul : Neuralgin 7. Kapsitab : Tablet salut / dragee yang bentuknya seperti kapsul. Mis : cyltab 8. Tablet berlapis (multilayer) : mis : bodrex Tujuan: Untuk menghindarkan pemalsuan Untuk menghindari kontak langsung jika ada OTT Untuk estetika

Tablet lapis atau tablet kompresi ganda adalah tablet yang pembuatannya memerlukan lebih dari 1x penekanan. Tablet lapis dapat dibedakan atas: Tablet berlapis Tablet ini umumnya dibuat 2 atau 3 lapis dengan warna yang berbeda-beda sehingga lebih menarik. Ditujukan untuk tablet dengan bahan obat yang OTT secara fisika. Tapi kalo OTT secara kimia apalagi farmakologis, jelas tidak dapat diformula ke dalam satu sediaan Tablet berinti Tablet ini berupa tablet di dalam tablet (inti tablet dan kulit). Ditujukan untuk tablet yang dimaksudkan untuk memiliki kerja dan lama efek yang berbeda-beda pada tiap lapisannya. Dengan teknologi ini, tiap lapisan dapat dikontrol pelepasan zat berkhasiat sehingga memberikan efek depo. Misal formula nifedipin sebagai lapisan luar untuk memberikan efek antihipertensi pada kasus gawat darurat dan reserpin sebagai inti untuk mempertahankan konsentrasi dalam darah. Kombinasi ini sangat baik karena nifedipin kerjanya sangat cepat tetapi fluktuasi kadar sangat bervariasi, sedang reserpin memiliki stabilitas kadar yang tinggi sehingga baik sebagai maintenance dose 9. Tablet depo : kerjanya lama/ panjang - Retard : Avil retard - Repetab : Polaramin repetab - Time span : Ronicol time span 10. Tablet dengan kadar lebih rendah biasanya setengahnya - Mite : Lorinid mite - Mini : Sectrazide mini - Semi : Semi daonil - Demilet : Coricidin demilet - Dulcet : Erythtrocin dulcet 12. Tablet dengan kadar lebih tinggi biasanya 2x-nya - Forte : Kemicort forte - DS : Pharocillin DS

Syarat tablet yang baik/ ideal : 1. Memenuhi persyaratan Farmakope : - Waktu hancur - Keseragaman berat - Keseragaman isi zat berkhasiat - Keseragaman ukuran - Kekerasan 2. Harus homogen (kemungkinan dibagi 2, 3, 4) 3. Harus stabil secara fisika dan kimia 4. Tidak mengandung bahan yang tidak tercampurkan (OTT) 5. Ukurannya sesuai untuk segala umur 6. Penampilannya menarik 7. Mudah diproduksi 8. Harga murah dan bahan mudah didapat

1. Granulasi Basah Perhitungan Perhitungan Misal: Tiap tablet mengandung paracetamol 500 mg Bobot tablet direncanakan 700 mg Tablet diproduksi untuk 1 batch = 1000 tablet Formula:Paracetamol 500 mg 500 g

dan Cara Pembuatan

(=71,43%)

Amylum kering 10%

10% x 700g

= 70 g

Mucilago amyl 10% 20%

10% x 20% x 700g

= 14 g (=2%)

Lactosa qs

100% - (71,43+10+2+1+2+5) = 8,57% = 8,57% x 700 g = 60 g Setelah jadi granul, ditimbang semuanya, didapat bobot 600 g 1/92 x 600 g = a

Mg stearat 1%

Talk 2% Amyl kering 5%

2/92 x 600 g = b 5/92 x 600 g = c

Cara Pembuatan Zat khasiat + bahan pengisi + penghancur ---> + pengikat ( + warna), ---> ayak ---> buat granul ---> keringkan (40-50oC), ---> ayak lagi ---> granul yang besarnya sesuai + pelicin ---> masuk mesin tablet

2. Granulasi Kering Digunakan bila zat aktif tidak tahan pemanasan, terhidrolisis karena pembasahan dan tidak tahan penyinaran pada proses pengeringan. Sehingga untuk mencegah hal tersebut, tablet dicetak dengan granulasi kering dengan pembentukan slugging Umumnya digunakan pada proses pencetakan tablet effervescent dan zat aktif yang tak tahan panas/terhidrolisis. Misal: Tiap tablet mengandung Zat B 400 mg Bobot tablet direncanakan 600 mg Tablet diproduksi untuk 1 batch = 1000 tablet Formula:Zat B 400 mg Amylum kering 10% Avicel qs 400 g 10% x 600g 100% - (66,67+10+1+2) = 20,33% = 20,33% x 600 g = 122 g 1/100 x 600 g = 6 g 2/100 x 600 g = 12 g (=66,67%) = 60 g

Mg stearat 1% Talk 2%

Prinsip kerja: FD + 1/2 FL (Mg+Talk) dislug, pecah, slug dan pecah kembali (terus berulang) hingga didapat flowbility yang baik, + sisa FL, lalu cetak menjadi tablet Cara Pembuatan Zat berkhasiat, zat pengisi, zat penghancur, bila perlu zat pengikat dan zat pelicin dicampur dan dibuat dengan cara kempa cetak menjadi tablet yang besat (slugging) , setelah itu tablet yang terbentuk dipecah menjadi granul lalu diayak, akhirnya di kempa cetak menjadi tablet yang dikehendaki dengan mesin tablet.

3. Cetak langsung Digunakan bila: Zat aktif sudah memiliki sifat flowbility dan kompresibilitas yang baik. Tetapi sifat anti adherent tidak baik, sehingga ditambahkan glidant, lubrikan, anti adherent. Dosis zat aktif kurang dari 50 mg untuk menjamin keseragaman kandungan Zat aktif / antiadherent sebagai fines maksimal 30%, bila lebih maka sifat kompresibilitas menjadi kurang. Akibatnya tablet menjadi rapuh. Bila dosis zat aktif besar (atau fines >30%), maka lebih baik granulasi kering saja (slugging) Pemeriksaan tablet 1. Kekerasan tablet Tablet harus cukup keras hingga aman selama transportasi tapi tidak terlalu keras hingga masih bisa hancur di tempat yang diinginkan. Umumnya : masih bisa dibagi 2 dengan jari tangan tapi tidak pecah jika dijatuhkan ke lantai keras dari tempat setinggi lebih kurang 1 meter. 2. Keseragaman isi zat berkhasiat Isi tidak kurang dari 95 % dan tidak lebih dari 105 %. 3. Keseragaman berat/ bobot Deviasi yang diinginkan per 20 tablet = 13 130 mg .......... 10 % = 130 324 mg ........ 7,5 % = > 324 mg ............... 5 % 18 tablet tidak lebih dari % deviasi dan tidak lebih dari 2 tablet yang deviasinya 2 kalinya. 4. Keseragaman ukuran. Diameter tablet tidak boleh lebih dari 3 x-nya dan tidak boleh kurang dari satusepertiga x tebal tablet

Sambungan. . . . .5. Waktu hancur Farmakope Indonesia : - Tablet biasa : dinaik turunkan dalam air temperatur 37 2C, harus hancur dalam waktu 15 menit. - Tablet salut gula dan salut selaput < 60 menit - Tablet buccal dan sub-lingual < 4 jam - Tablet salut enterik : 1 jam dalam air 37 2C, lalu dalam larutan usus buatan 37 2C harus hancur dala 2 jam. - Tablet hipodermis ---> larut dalam waktu 2 menit, larutan yang terbentuk harus jernih.