ta- 11

38
TEMU 11 STANDAR AKUNTANSI YANG BERLAKU PSAK N0. 18 TENTANG AKUNTANSI DAN PELAPORAN PROGRAM MANFAAT PURNAKARYA DAN PSAK NO. 53 TENTANG PEMBAYARAN BERBASIS SAHAM KELOMPOK: 4 KELOMPOK 4 : NI PUTU DIAN ARSINTA (1206305071) NI LUH PUTU DESY MUSTIKAYANI (1206305193) NI PUTU AYU MITALIANA SARI (1206305205)

Upload: alita-erma

Post on 23-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

teori akuntansi

TRANSCRIPT

Page 1: TA- 11

TEMU 11

STANDAR AKUNTANSI YANG BERLAKU

PSAK N0. 18 TENTANG AKUNTANSI DAN PELAPORAN

PROGRAM MANFAAT PURNAKARYA DAN

PSAK NO. 53 TENTANG PEMBAYARAN

BERBASIS SAHAM

KELOMPOK: 4

KELOMPOK 4 :

NI PUTU DIAN ARSINTA (1206305071)

NI LUH PUTU DESY MUSTIKAYANI (1206305193)

NI PUTU AYU MITALIANA SARI (1206305205)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

PROGRAM REGULER

2014

Page 2: TA- 11

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

PEMBAHASAN............................................................................................... 1

A. PSAK NO. 18 .......................................................................... 1

B. PSAK NO. 53 ........................................................................... 11

SIMPULAN...................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 23

ii

Page 3: TA- 11

PEMBAHASAN

A. PSAK No. 18 (REVISI 2010): AKUNTANSI DAN PELAPORAN PROGRAM

MANFAAT PURNAKARYA

a. Permintaan Tanggapan

Penerbitan ED PSAK 18 (revisi 2010): Akuntansi dan Pelaporan Program

Manfaat Purnakarya bertujuan untuk meminta tanggapan atas semua pengaturan dan

paragraf dalam ED PSAK 18 tersebut. Untuk memberikan panduan dalam memberikan

tanggapan, berikut ini hal yang diharapkan masukkannya:

1. Istilah “retirement” menjadi purnakarya.

Apakah anda setuju dengan istilah purnakarya yang diadopsi dari kata

“retirement” dalam IAS 26 Accounting and Reporting by Retirement Benefit

Plans?

IAS 26 Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans diadopsi

menjadi ED PSAK 18 (revisi 2010): Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat

Purnakarya. Alasan penggunaan kata purnakarya karena hal ini berkenaan dengan

keadaan atau kedudukan setelah selesai berdinas, bukan hanya dana pensiun (pusat

bahasa). Istilah purnakarya untuk mengalihbahasakan “retirement” berdampak pada

penggunaan istilah yang tepat untuk menggambarkan ruang lingkup ED PSAK 18

(revisi 2010) yang lebih luas bukan hanya untuk dana pensiun. Kata pensiun sering

dianalogikan selesai bekerja karena memasuki umur pensiun. Sedangkan, purnakarya

memiliki arti yang lebih luas yakni bisa saja selesai bekerja sesuai dengan

perencanaan atau kontrak kerjanya.

2. Tanggapan publik mengenai dampak penerapan ED PSAK 18 (revisi 2010)

Berbeda dengan PSAK 18 (1994): Akuntansi Dana Pensiun yang mengatur

khusus entitas Dana Pensiun, ED PSAK 18 (revisi 2010): Akuntansi dan Pelaporan

Program Manfaat Purnakarya tidak hanya mengatur entitas Dana Pensiun tetapi

mengatur seluruh entitas yang menyelenggarakan program manfaat purnakarya

(termasuk di dalamnya entitas Dana Pensiun). Definisi dan ruang lingkup ED PSAK

iii

Page 4: TA- 11

18 (revisi 2010) lebih luas dibandingkan PSAK 18 (1994). Hal ini akan berdampak

pada entitas Dana Pensiun yang sebelumnya menerapkan PSAK 18 (1994): Akuntansi

Dana Pensiun.

3. Neraca

Laporan keuangan dalam ED PSAK 18 (revisi 2010) tidak mensyaratkan entitas

untuk menyusun neraca. Apakah anda setuju?

ED PSAK 18 (revisi 2010) secara garis besar mensyaratkan laporan keuangan

program manfaat purnakarya baik program iuran maupun program manfaat pasti

mencakup laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya dan laporan perubahan

aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya. ED PSAK 18 (revisi 2010) tidak

mensyaratkan membuat neraca dalam laporan keuangannya.

4. Tanggapan publik mengenai penilaian investasi

Penilaian investasi pada program manfaat purnakarya menggunakan nilai

wajar. Pada ED PSAK 18 (revisi 2010): Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat

Purnakarya penilaian investasi menggunakan nilai wajar, untuk surat berharga yang

diperdagangkan nilai wajar adalah nilai pasar, selain itu untuk investasi lain

menggunakan nilai wajar sesuai PSAK terkait (misalnya: untuk investasi pada

instrumen keuangan menerapkan PSAK 50 (2006) dan PSAK 55 (2006)). Hal ini

berbeda dengan penilaian investasi pada PSAK 18 (1994): Akuntansi Dana Pensiun.

Oleh karena itu, kami mohon tanggapan publik mengenai dampak perubahan

penilaian investasi terutama pada entitas yang sebelumnya menerapkan PSAK 18

(1994): Akuntansi Dana Pensiun.

5. Tanggal efektif

Apakah anda setuju tanggal efektif ED PSAK 18 (revisi 2010) 1 Januari 2012

tanpa penerapan dini?

Tanggal efektif ED PSAK 18 (revisi 2010): Akuntansi dan Pelaporan

Program Manfaat Purnakarya berlaku untuk periode tahun buku yang dimulai pada

atau setelah 1 Januari 2012 tanpa ada pengaturan penerapan dini.

iv

Page 5: TA- 11

b. Perbedaan ED PSAK 18 (Revisi 2010) dengan PSAK 18 (Revisi 1994)

Secara umum perbedaan antara ED PSAK 18 (revisi 2010): Akuntansi dan

Pelaporan Program Manfaat Purnakarya dengan PSAK 18 (1994): Akuntansi Dana

Pensiun adalah sebagai berikut:

Perihal ED PSAK 18 (revisi 2010) PSAK 18 (revisi 1994)

Ruang lingkup Program manfaat

purnakarya.

Entitas Dana Pensiun

Nilai kini aktuaria atas

manfaat purnakarya

terjanji.

Penggunaan pendekatan

tingkat gaji kini atau

tingkat gaji proyeksi

dalam menghitung nilai

kini dari pembayaran

yang diharapkan oleh

program manfaat

punakarya.

Tidak diatur.

Laporan keuangan

− Program iuran pasti

Laporan keuangan

program iuran pasti

mencakup:

a) laporan aset neto

tersedia untuk

manfaat purnakarya;

dan

b) penjelasan mengenai

kebijakan

pendanaan.

Laporan keuangan

program dana pensiun,

baik program pensiun

iuran pasti dan

program pension

manfaat pasti terdiri

dari:

a) laporan aset bersih;

b) laporan perubahan

aset bersih;

c) neraca;

d) perhitungan hasil

usaha;

e) laporan arus kas;

f) catatan atas

laporan keuangan.

− Program manfaat

pasti

Laporan keuangan

program manfaat pasti

mencakup, salah satu

dari:

a) Laporan yang

menyajikan:

i. Aset neto tersedia

untuk manfaat

v

Page 6: TA- 11

purnakarya;

ii. Nilai kini aktuaria

atas

iii. manfaat

purnakarya

terjanji;

iv. Surplus atau defi

sit; atau

b) Laporan aset neto

tersedia untuk manfaat

purnakarya, termasuk

salah satu dari:

i. Catatan yang

mengungkapkan

nilai kini aktuaria

atas manfaat

purnakarya

terjanji;atau

ii. Referensi nilai kini

aktuaria atas

manfaat purnakarya

terjanji menyertai

laporan aktuaris.

Penilaian investasi Penilaian investasi pada

program manfaat

purnakarya

menggunakan nilai

wajar.

Investasi diukur pada

nilai wajar dengan

rincian sebagai

berikut:

o Uang tunai, rekening

giro, & deposito

nilai nominal.

o Sertifikat deposito,

Surat Berharga BI,

Surat Berharga Pasar

vi

Page 7: TA- 11

Uang, surat pengakuan

utang lebih dari 1

tahun nilai tunai.

o Surat berharga yang

diperjualbelikan

nilai pasar.

o Penyertaan saham

nilai appraisal.

o Investasi pada tanah &

bangunan nilai

appraisal.

c. Perbedaan ED PSAK 18 (revisi 2010): Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat

Purnakarya dengan IAS 26 Accounting dan Reporting by Retirement Benefit Plans

ED PSAK 18 (revisi 2010): Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat

Purnakarya mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS 26 Accounting dan Reporting by

Retirement Benefit Plans per Januari 2009, kecuali:

1. IAS 26 paragraf 5 yang menjadi ED PSAK 18 (revisi 2010) paragraf 5 mengenai

pembentukkan program manfaat purnakarya yang diselenggarakan sebagai dana

program terpisah yang tidak mempunyai identitas hukum, dimodifikasi menjadi

pembentukkan dana yang terpisah tersebut harus sesuai dengan peraturan

perundang- undangan yang berlaku. Hal ini agar sejalan dengan Undang-undang

yang berlaku di Indonesia.

2. IAS 26 paragraf 8 mengenai definisi program iuran pasti dan program manfaat pasti

ditambahkan kalimat “dalam program ini termasuk program iuran pasti yang diatur

dalam peraturan yang berlaku”, karena ED PSAK 18 (revisi 2010) menjelaskan

bahwa jika ada program pensiun yang mempunyai iuran pasti dan manfaat pasti

yang diatur Undang- undang juga masuk dalam ruang lingkup ED PSAK 18 (revisi

2010).

3. IAS 26 paragraf 10 mengenai pengaturan program manfaat purnakarya yang

didasarkan pada perjanjian informal tidak diadopsi karena tidak sejalan dengan

peraturan perundang- undangan yang ada di Indonesia.

vii

Page 8: TA- 11

4. IAS 26 paragraf 11 yang menjadi ED PSAK 18 (revisi 2010) paragraf 10

menghilangkan ruang lingkup pembentukkan wali amanat yang tidak dibentuk, hal

ini agar sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

5. IAS 26 paragraf 37 yang menjadi ED PSAK 18 (revisi 2010) paragraf 36 mengenai

tanggal efektif, pada IAS 26 paragraf 37 berlaku pada atau setelah 1 Januari 1988,

sedangkan dalam ED PSAK 18 (revisi 2010) paragraf 36 berlaku untuk tahun buku

yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012.

d. Pendahuluan

Ruang Lingkup

Pernyataan ini diterapkan dalam laporan keuangan program manfaat purnakarya

pada saat penyusunan laporan keuangan tersebut.

Program manfaat purnakarya kadang dikenal dalam berbagai istilah, seperti:

program pensiun, tunjangan hari tua, program purnabakti, dan program purnakarya.

Pernyataan ini menganggap program manfaat purnakarya sebagai suatu entitas pelapor

yang terpisah dari pemberi kerja yang juga merupakan peserta dalam program

purnakarya. Pernyataan lain diterapkan untuk laporan keuangan program manfaat

purnakarya sepanjang tidak diganti oleh Pernyataan ini.

Pernyataan ini mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya

untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini tidak mengatur pelaporan

peserta secara individual tentang hak manfaat purnakaryanya.

PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja, mengatur tentang penentuan biaya

manfaat purnakarya dalam laporan keuangan Pemberi Kerja yang memiliki program

manfaat purnakarya. Dengan demikian Pernyataan ini melengkapi PSAK 24 (revisi

2010): Imbalan Kerja.

Program manfaat purnakarya dapat berupa program iuran pasti atau program

manfaat pasti. Dalam hal program manfaat purnakarya diselenggarakan sebagai dana

program terpisah, maka program ini harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

Program manfaat purnakarya dengan aset yang diinvestasikan pada perusahaan

asuransi tunduk pada perlakuan akuntansi dan persyaratan pendanaan yang sama seperti

halnya perjanjian investasi swasta. Dengan demikian, program tersebut masuk dalam

ruang lingkup Pernyataan ini kecuali kontrak dengan perusahaan asuransi tersebut adalah

atas nama peserta atau kelompok peserta tertentu, dan kewajiban manfaat pensiun

viii

Page 9: TA- 11

tersebut merupakan tanggung jawab perusahaan asuransi.

Pernyataan ini tidak mengatur tentang kesejahteraan karyawan dalam bentuk lain,

misalnya kewajiban pemberian pesangon, perjanjian kompensasi yang ditangguhkan

(deferred compensation arrangements), tunjangan cuti jangka panjang, pensiun dini

tertentu atau program pemutusan kontrak kerja, tunjangan kesehatan dan kesejahteraan,

atau program bonus. Jaminan sosial pemerintah juga diluar lingkup Pernyataan ini.

Definisi

Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:

1. Program manfaat purnakarya adalah perjanjian untuk setiap entitas yang

menyediakan manfaat purnakarya untuk karyawan pada saat atau setelah berhenti

bekerja (baik dalam bentuk iuran bulanan atau lumpsum) ketika manfaat semacam

itu, atau iuran selanjutnya untuk karyawan, dapat ditentukan atau diestimasi sebelum

purnakarya berdasarkan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam dokumen atau

praktik-praktik entitas.

2. Program iuran pasti adalah program manfaat purnakarya dimana jumlah yang

dibayarkan sebagai manfaat purnakarya ditetapkan berdasarkan iuran ke suatu dana

bersama pendapatan investasi selanjutnya. Dalam program ini termasuk program

iuran pasti yang diatur dalam peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

3. Program manfaat pasti adalah program manfaat purnakarya dimana jumlah yang

dibayarkan sebagai manfaat purnakarya ditentukan dengan mengacu pada formula

yang biasanya didasarkan pada penghasilan karyawan dan/atau masa kerja. Dalam

program ini termasuk program manfaat pasti yang diatur dalam peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku.

4. Pendanaan adalah transfer aset kepada entitas (dana purnakarya) yang terpisah dari

entitas pemberi kerja guna memenuhi kewajiban masa depan untuk pembayaran

manfaat purnakarya.

Istilah-istilah berikut ini juga digunakan untuk tujuan Pernyataan ini:

1. Peserta adalah anggota dari program manfaat purnakarya dan siapa saja yang berhak

menjadi penerima manfaat purnakarya.

2. Aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya adalah aset atas program purnakarya

dikurangi liabilitas selain nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji.

3. Nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji adalah nilai kini pembayaran

ix

Page 10: TA- 11

yang diekspektasikan oleh program manfaat purnakarya kepada karyawan masih

bekerja dan yang sudah tidak bekerja, dihitung berdasarkan jasa yang telah

diberikan.

4. Manfaat telah menjadi hak (vested benefits ) adalah manfaat purnakarya untuk hak

manfaat purnakarya dalam kondisi sesuai dengan program manfaat purnakarya yang

tidak bergantung pada kelangsungan ikatan kerja.

Beberapa program manfaat purnakarya mempunyai sponsor selain pemberi kerja,

sehingga Pernyataan ini juga diterapkan untuk laporan keuangan atas program manfaat

purnakarya tersebut.

Beberapa program manfaat purnakarya menyediakan pembentukan dana terpisah

atas iuran yang dibentuk dan untuk manfaat yang dibayarkan. Dana tersebut dapat

dikelola oleh pihak yang bertindak secara independen dalam pengelolaan aset

pendanaan. Di beberapa negara, pihak ini disebut sebagai wali amanat. Istilah wali

amanat yang digunakan dalam Pernyataan ini untuk menjelaskan pihak-pihak tersebut.

Program manfaat purnakarya biasanya dideskripsikan baik sebagai program iuran

pasti atau program manfaat pasti, yang masing-masing memiliki karakteristik khusus.

Adakalanya program manfaat purnakarya mempunyai kedua karakteristik tersebut.

Program campuran (hybrid plans) semacam itu diperlakukan sebagai program manfaat

pasti untuk tujuan Pernyataan ini.

e. Program Iuran Pasti

Laporan keuangan program iuran pasti berisi laporan aset neto tersedia untuk

manfaat purnakarya dan penjelasan mengenai kebijakan pendanaan.

f. Program Manfaat Pasti

Laporan keuangan program manfaat pasti terdiri atas:

a) laporan yang menyajikan:

(i) aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya;

(ii) nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya ;Pterjanji yang membedakan antara

manfaat telah menjadi hak (vested benefits) dan manfaat belum menjadi hak

(non-vested benefits); dan

x

Page 11: TA- 11

(iii)  surplus atau defisit; atau

(b) laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya termasuk salah satu dari:

(i) catatan yang mengungkapkan nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya

terjanji, yang membedakan antara manfaat telah menjadi hak dan manfaat belum

menjadi hak; atau

(ii) referensi atas informasi aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya disertakan

dalam laporan aktuaris.

Jika penilaian aktuaria belum disajikan pada tanggal pelaporan keuangan,

penilaian terakhir digunakan sebagai dasar penyusunan dan tanggal penilaian

diungkapkan.

Nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji harus didasarkan pada

manfaat purnakarya terjanji dalam persyaratan program manfaat purnakarya atas jasa

yang diberikan sampai tanggal manfaat purnakarya menggunakan tingkat gaji kini atau

tingkat gaji proyeksi dengan mengungkapkan dasar yang digunakan. Dampak setiap

perubahan asumsi aktuaris yang mempunyai dampak signifikan pada nilai kini aktuaria

atas manfaat purnakarya terjanji juga diungkapkan.

Laporan keuangan menjelaskan hubungan antara nilai kini aktuaria atas manfaat

purnakarya terjanji dengan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya, dan kebijakan

untuk pendanaan kewajiban manfaat purnakarya.

g. Nilai Kini Aktuaria atas Manfaat Purnakarya Terjanji

Nilai kini dari pembayaran yang diharapkan oleh program manfaat purnakarya

yang dapat dihitung dan dilaporkan dengan menggunakan tingkat gaji kini atau tingkat

gaji proyeksi sampai dengan masa purnakarya peserta.

h. Penilaian Aktuaris

Jika penilaian aktuaris belum disajikan pada tanggal pelaporan keuangan,

penilaian terakhir digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan yang

bersangkutan dan tanggal penilaian tersebut diungkapkan.

i. Isi Laporan Keuangan

Pada program manfaat pasti, informasi disajikan dalam salah satu format berikut,

xi

Page 12: TA- 11

yang mencerminkan perbedaan praktek pengungkapan dan penyajian informasi aktuaris:

a) Suatu laporan dimasukkan dalam laporan keuangan yang memperlihatkan aset neto

tersedia untuk manfaat purnakarya, nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya

terjanji, dan hasil surplus atau defisit. Laporan keuangan program manfaat purnakarya

juga berisi laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya dan

perubahan nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji.

b) Laporan keuangan termasuk laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya dan

laporan perubahan aset tersedia untuk manfaat purnakarya. Nilai kini aktuaria atas

manfaat purnakarya terjanji diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

Laporan keuangan dapat juga disertai laporan aktuaris yang mendukung nilai kini

aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji; dan

c) Laporan keuangan termasuk laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya dan

laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya dengan menggunakan

nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji yang terdapat dalam laporan

aktuaris terpisah.

Pada setiap bentuk laporan wali amanat yang bersifat laporan manajemen atau

direksi dan laporan investasi dapat dilampirkan dalam laporan keuangan.

j. Program Purnakarya

Penilaian Aset Program Purnakarya

Investasi program manfaat purnakarya harus diakui pada nilai wajar. Pada kasus

surat berharga yang diperdagangkan, maka nilai wajar adalah nilai pasar. Pada investasi

program purnakarya yang dimiliki seandainya estimasi nilai wajar tidak mungkin, maka

pengungkapan harus dibuat berisi alasan mengapa nilai wajar tidak dapat digunakan.

k. Pengungkapan

Laporan keuangan program manfaat purnakarya yang berupa manfaat pasti atau

iuran pasti, berisi informasi berikut ini:

a) laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya;

b) ringkasan dari kebijakan akuntansi yang signifikan; dan

c) penjelasan mengenai program purnakarya dan pengaruh setiap perubahan program

purnakarya selama periode tersebut.

xii

Page 13: TA- 11

l. Tanggal Efektif

Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada

atau setelah 1 Januari 2012.

2. PSAK No. 53 (REVISI 2010): PEMBAYARAN BERBASIS SAHAM

a. Permintaan Tanggapan

Penerbitan ED PSAK 53 (revisi 2010): Pembayaran Berbasis Saham bertujuan

untuk meminta tanggapan atas semua pengaturan dan paragraf dalam ED PSAK 53

(revisi 2010) tersebut. Untuk memberikan panduan dalam memberikan tanggapan,

berikut ini hal yang diharapkan masukannya:

1. Ketentuan Transisi dan Tanggal Efektif

Entitas harus menerapkan pernyataan ini secara retrospektif untuk periode tahunan

yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.

Apakah anda setuju dengan Pernyataan ini diterapkan secara retrospektif dan

berlaku sejak laporan tahunan 2011?

b. Perbedaan ED PSAK 53 (Revisi 2010) dengan PSAK 53 (Revisi 1998)

Secara umum perbedaan antara ED PSAK 53 (revisi 2010): Pembayaran Berbasis

Saham dengan PSAK 53 (revisi 1998): Kompensasi Berbasis Saham adalah sebagai

berikut:

Perihal ED PSAK 53 (revisi 2010) PSAK 53 (1998)

Tujuan Mensyaratkan entitas untuk

menyajikan dalam laporan laba

rugi dan laporan posisi

keuangan dampak transaksi

pembayaran berbasis saham

Tidak mengatur

Ruang lingkup Secara jelas membagi transaksi

pembayaran

berbasis saham dikelompokkan

menjadi:

a. Transaksi pembayaran

Tidak memberikan batasan

yang jelas hanya mengatur

tentang transaksi pembayaran

berbasis saham

xiii

Page 14: TA- 11

berbasis saham yang

diselesaikan dengan

instrumen ekuitas.

b. Transaksi pembayaran

berbasis saham yang

diselesaikan dengan

instrumen kas.

b. c. Transaksi yang

memberikan pilihan

kepada entitas atau

supplier untuk

diselesaikan dengan

instrumen ekuitas atau

dengan kas.

Definisi Tanggal pemberian adalah

tanggal pada saat persetujuan

tersebut diperoleh

Tanggal pemberian tidak

mengatur jika pemberian

tersebut membutuhkan

persetujuan, misal RUPS.

Definisi

kondisi

vesting

Dijelaskan dengan baik pada

pedoman implementasi

Belum jelas

Pengukuran Tidak mengatur Memisahkan pengukuran

menjadi:

• Karyawan

• Non karyawan Lebih

menekankan pada porsi

karyawan

Klasifikasi

transaksi PBS

yang diselesaikan

dengan kas

Entitas harus mengukur barang

atau jasa yang diperoleh dan

liabilitas yang timbul sebesar

nilai wajar liabilitas. Sampai

dengan liabilitas tersebut

diselesaikan, entitas harus

Perubahan harga saham

selama masa bakti karyawan

diakui sebagai beban

kompensasi selama masa

bakti karyawan. Perubahan

jumlah kewajiban yang

xiv

Page 15: TA- 11

mengukur kembali nilai wajar

liabilitas pada setiap akhir

periode pelaporan dan pada

tanggal penyelesaian, dimana

setiap perubahan nilai wajar

diakui dalam laporan laba rugi

pada periode tersebut.

disebabkan oleh perubahan

harga saham setelah masa

bakti karyawan merupakan

beban kompensasi yang

dibebankan pada periode

terjadinya perubahan

tersebut.

Transaksi

Pembayaran

berbasis

saham yang

memberikan

opsi kepada

entitas atau

suplier

untuk

diselesaikan

dengan

instrumen

ekuitas atau

kas

Transaksi PBS dimana

persyaratan perjanjian

memberikan pilihan kepada

entitas atau suplier untuk

diselesaikan dengan kas (atau

aset lain) atau dengan

penerbitan instrument ekuitas,

maka entitas harus mengakui

transaksi tersebut atau

komponen transaksi tersebut

sebagai transaksi pembayaran

berbasis saham dengan

penyelesaian

kas, jika dan sepanjang, entitas

telah menimbulkan liabilitas

untuk diselesaikan dengan kas

atau aset lain, atau sebagai

transaksi pembayaran berbasis

saham dengan diselesaikan

instrumen ekuitas jika dan

sepanjang, tidak terdapat

liabilitas yang timbul.

Tidak diatur

Ketentuan

Transisi

Retrospektif Prospektif

c. Perbedaan dengan IFRSs

xv

Page 16: TA- 11

Perbedaan ED PSAK 53 (revisi 2010): Pembayaran Berbasis Saham dengan IFRS

2 per 2009: Share-based Payment. ED PSAK 53 (revisi 2010): Pembayaran Berbasis

Saham mengadopsi seluruh pengaturan dalam IFRS 2 per Oktober 2009: Share-based

Payment, kecuali:

1. IFRS 2 paragraf 61 tentang amandemen atas paragraf 5 yang harus diterapkan untuk

laporan tahunan yang dimulai pada atau setelah 1 Juli 2009. Jika entitas menerapkan

IFRS 3 (revisi 2008) untuk periode yang lebih awal, amandemen tersebut juga harus

diterapkan untuk periode yang lebih awal tersebut tanggal efektif dan ketentuan

transisi tidak diadopsi karena tidak relevan.

2. IFRS 2 paragraf 62 tentang beberapa amandemen (perlakuan atas kondisi non-vesting,

Memenuhi Kondisi Vesting” dan “Kondisi Vesting” dalam lampiran A, adan

amandeman paragraf 28 dan 28 A terkait dengan pembatalan) yang harus diterapkan

secara retrospektif untuk laporan tahunan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari

2012.

3. IFRS 2 paragraf 63 tentang penerapan secara retrospektif atas amandemen terhadap

Pembayaran Berbasis Saham Antara Kelompok Entitas.

d. Pendahuluan

Tujuan

Tujuan Pernyataan ini adalah untuk mengatur pelaporan keuangan entitas yang

melakukan transaksi pembayaran berbasis saham. Secara khusus, Pernyataan ini

mempersyaratkan entitas untuk menyajikan dalam laporan laba rugi dan laporan posisi

keuangan dampak transaksi pembayaran berbasis saham, termasuk biaya yang

berhubungan dengan transaksi pemberian opsi saham kepada karyawan.

Ruang Lingkup

Entitas harus menerapkan Pernyataan ini untuk akuntansi seluruh transaksi

pembayaran berbasis saham, apakah entitas dapat mengidentifikasikan secara khusus

beberapa atau seluruh barang dan jasa yang diterima, termasuk:

(a) Transaksi pembayaran berbasis saham dengan penyelesaian instrumen ekuitas,

(b) Transaksi pembayaran berbasis saham dengan penyelesaian kas, dan

xvi

Page 17: TA- 11

(c) Transaksi di mana entitas menerima atau memperoleh barang atau jasa dan syarat

perjanjiannya memberikan pilihan kepada entitas atau pemasok barang atau jasa

mengenai penyelesaian transaksi apakah dengan kas (atau aset lain) atau dengan

penerbitan instrumen ekuitas kecuali seperti yang tercantum dalam paragraph

selanjutnya.

Transaksi pembayaran berbasis saham mungkin telah diselesaikan oleh kelompok

entitas lain (atau pemegang saham setiap kelompok entitas) atas nama entitas yang

menerima atau memperoleh barang atau jasa. Pembayaran ini juga diterapkan kepada

entitas yang:

a. menerima barang atau jasa ketika entitas lain dalam kelompok yang sama (atau

pemegang saham setiap kelompok entitas) memiliki kewajiban untuk menunaikan

transaksi pembayaran berbasis saham, atau

b. memiliki kewajiban untuk menyelesaikan transaksi pembayaran berbasis saham

ketika entitas lain dalam kelompok yang sama menerima barang atau jasa kecuali

transaksi tersebut secara jelas untuk tujuan selain pembayaran barang atau jasa yang

dipasok kepada entitas yang menerimanya.

Untuk tujuan Pernyataan ini, transaksi dengan karyawan (atau pihak lain) dalam

kapasitasnya sebagai pemegang intrumen ekuitas entitas bukan merupakan transaksi

pembayaran berbasis saham. Sebagai contoh, jika entitas memberikan kepada seluruh

pemegang kelompok instrument ekuitas tertentu, hak untuk mendapatkan tambahan

instrument ekuitas entitas pada harga yang lebih rendah dari nilai wajar instrumen

ekuitas tersebut, dan karyawan menerima hak.

Pernyataan ini diterapkan untuk transaksi pembayaran berbasis saham di mana

entitas memperoleh atau menerima barang atau jasa. Pengertian barang meliputi antara

lain persediaan, perlengkapan, aset tetap, aset tidak berwujud dan aset non keuangan

lainnya. Namun demikian, entitas tidak diterapkan untuk transaksi di mana entitas

memperoleh barang sebagai bagian dari aset bersih dalam suatu transaksi kombinasi

bisnis seperti yang diatur pada PSAK 22 (revisi 2010): Kombinasi Bisnis. Oleh karena

itu, instrumen ekuitas yang diterbitkan pada suatu kombinasi bisnis sebagai ganti

pengendalian pada entitas yang diakuisisi tidak dicakup pada Pernyataan ini. Meskipun

demikian, instrumen ekuitas yang diberikan kepada karyawan entitas yang diakuisisi

dalam kapasitas mereka sebagai karyawan (misalnya sebagai imbalan atas pelayanan

xvii

Page 18: TA- 11

yang berkelanjutan) termasuk dalam ruang lingkup Pernyataan ini. Serupa dengan hal

tersebut, pembatalan, penggantian atau modifikasi lainnya dari perjanjian pembayaran

berbasis saham yang diakibatkan oleh kombinasi bisnis atau restrukturisasi ekuitas

lainnya harus diperlakukan sesuai dengan Pernyataan ini.

e. Pengakuan

Entitas harus mengakui barang atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam

transaksi pembayaran berbasis saham pada saat memperoleh barang atau pada saat jasa

diterima. Entitas juga harus mengakui kenaikan nilai ekuitas terkait jika barang atau jasa

diterima dalam transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan

instrumen ekuitas, atau kenaikan nilai liabilitas jika barang atau jasa diperoleh dalam

transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas.

Ketika barang atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam transaksi pembayaran

berbasis saham tidak memenuhi kualifikasi pengakuan sebagai aset, maka barang atau

jasa tersebut harus diakui sebagai beban.

Secara umum, biaya timbul dari konsumsi barang atau jasa. Sebagai contoh, jasa

secara umum dikonsumsi segera, dalam hal ini beban diakui pada saat jasa diberikan.

Barang mungkin dikonsumsi selama periode waktu tertentu atau, dalam hal persediaan,

dijual dikemudian hari, dalam hal ini beban diakui pada saat barang dikonsumsi atau

dijual. Namun demikian, kadang beban perlu diakui sebelum barang atau jasa

dikonsumsi atau dijual, karena barang atau jasa tersebut tidak memenuhi kualifikasi

pengakuan sebagai aset. Sebagai contoh, entitas mungkin memperoleh barang sebagai

bagian dari tahap penelitian suatu proyek pengembangan produk baru. Meskipun belum

dikonsumsi, barang tersebut mungkin tidak memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai

aset berdasarkan PSAK terkait.

Dalam PSAK 53 ini mengatur mengenai beberapa hal seperti:

Transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas.

Transaksi yang diukur dengan mengacu pada nilai wajar instrumen ekuitas yang

diberikan.

Modifikasi syarat dan ketentuan pemberianinstrumen ekuitas, termasuk pembatalan

dan penyelesaian.

Transaksi pembayaran berbasissaham yang diselesaikan dengan kas.

Transaksi pembayaran berbasis saham dengan pilihan kas.

xviii

Page 19: TA- 11

o Transaksi pembayaran berbasis saham dimana

o Persyaratan perjanjian memberikan pihak lawan

o Transaksi dengan pilihan penyelesaian

o Transaksi pembayaran berbasis saham dimana

o Persyaratan penjanjian memberikan entitas dengan pilihan penyelesaian

Pembayaran berbasis saham antara kelompok entitas

f. Pengungkapan

Entitas harus mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan

keuangan untuk memahami sifat dan lingkup perjanjian pembayaran berbasis saham

yang ada dalam suatu periode. Untuk memberi gambaran implementasi tersebut,

entitas harus mengungkapkan sekurang-kurangnya hal-hal sebagai berikut:

(a) Penjelasan mengenai setiap jenis perjanjian pembayaran berbasis saham yang ada

pada suatu periode, termasuk syarat dan ketentuan umum setiap perjanjian, seperti

kondisi vesting, jangka waktu maksimum atas opsi yang diberikan, dan metode

penyelesaian (misalnya dengan kas atau ekuitas).

(b) Jumlah dan rata-rata tertimbang harga eksekusi opsi saham untuk setiap kelompok

opsi saham berikut ini: (i) opsi yang beredar pada awal periode; (ii) opsi yang

diberikan dalam suatu periode; (iii) opsi yang hangus dalam suatu periode; (iv)

opsi yang dieksekusi dalam suatu periode; (v) opsi yang telah jatuh tempo dalam

suatu periode; (vi) opsi yang beredar pada akhir periode; dan (vii) opsi yang dapat

dieksekusi pada akhir periode.

(c) Untuk opsi saham yang dieksekusi dalam suatu periode, rata-rata tertimbang harga

saham pada tanggal eksekusi. Jika opsi dieksekusi secara berkala selama periode

tersebut, sebagai alternatif, entitas dapat mengungkapkan rata-rata tertimbang

harga saham selama periode tersebut.

(d) Untuk opsi saham yang beredar pada akhir periode, kisaran harga eksekusi dan

rata-rata tertimbang sisa umur kontrak. Jika kisaran harga eksekusi sangat besar,

opsi yang beredar harus dibagi ke dalam beberapa kisaran yang dapat digunakan

untuk menilai waktu dan jumlah tambahan saham yang dapat diterbitkan dan kas

yang dapat diterima pada saat eksekusi opsi tersebut.

xix

Page 20: TA- 11

Entitas harus mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan

keuangan untuk memahami bagaimana nilai wajar barang atau jasa yang diterima, atau

nilai wajar instrumen ekuitas yang diberikan, dalam suatu periode yang telah ditentukan.

Jika entitas mengukur nilai wajar barang atau jasa yang diterima sebagai imbalan atas

pemberian instrument ekuitas entitas secara tidak langsung, dengan mengacu pada nilai

wajar instrumen ekuitas yang diberikan, untuk memberi gambaran implementasi prinsip

pengungkapan, entitas harus mengungkapkan sekurang-kurangnya hal-hal sebagai

berikut:

(a) Untuk opsi yang diberikan selama suatu periode, ratarata tertimbang nilai wajar opsi

tersebut pada tanggal pengukuran dan informasi tentang bagaimana nilai wajar

tersebut diukur, termasuk: (i) Model penetapan harga opsi yang digunakan dan input

pada model tersebut, termasuk rata-rata tertimbang harga saham, harga eksekusi,

ekspektasi volatilitas, umur opsi, ekspektasi dividen, tingkat bunga bebas risiko, dan

input lainnya, termasuk metode yang digunakan dan asumsi yang dibuat untuk

memperhitungkan dampak ekspektasi eksekusi dini; (ii) Bagaimana ekspektasi

volatilitas ditentukan, termasuk penjelasan sejauh mana ekspektasi volatilitas

tersebut didasarkan pada volatilitas historis; dan (iii) Apa dan bagaimana fitur lain

dari pemberian opsi diperhitungkan dalam pengukuran nilai wajar, misalnya kondisi

vesting kinerja pasar.

(b) Untuk instrumen ekuitas lain yang diberikan selama suatu periode (yaitu selain opsi

saham), jumlah dan rata-rata tertimbang nilai wajar instrumen ekuitas tersebut pada

tanggal pengukuran, dan informasi tentang bagaimana nilai wajar tersebut diukur,

termasuk: (i) jika nilai wajar tidak diukur atas dasar harga pasar yang dapat diamati,

bagaimana nilai wajar tersebut ditentukan; (ii) apakah dan bagaimana ekspektasi

dividen diperhitungkan dalam pengukuran nilai wajar; dan (iii) apakah dan

bagaimana fitur lain dari instrumen ekuitas yang diberikan diperhitungkan dalam

pengukuran nilai wajar.

(c) Untuk perjanjian pembayaran berbasis saham yang dimodifikasi dalam suatu

periode: (i) penjelasan tentang modifikasi tersebut;(ii) tambahan nilai wajar yang

diberikan (sebagai hasil dari modifikasi tersebut); dan (iii) informasi tentang

bagaimana tambahan nilai wajar yang diberikan diukur, sesuai dengan ketentuan

yang diatur dalam butir (a) dan (b) diatas, apabila dapat diterapkan.

xx

Page 21: TA- 11

Jika entitas mengukur secara langsung nilai wajar barang atau jasa yang diterima

selama suatu periode, entitas harus mengungkapkan bagaimana nilai wajar tersebut

ditentukan, sebagai contoh apakah nilai wajar diukur dengan harga pasar barang atau jasa

tersebut. Jika entitas menolak asumsi tersebut, entitas harus mengungkapkan fakta

tersebut, dan memberikan alasan penolakan asumsi tersebut.

Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan

keuangan untuk memahami dampak transaksi pembayaran berbasis saham terhadap laba

atau rugi entitas dalam suatu periode dan posisi keuangannya. Untuk memberi gambaran

implementasi prinsip tersebut, entitas harus mengungkapkan sekurang-kurangnya hal-hal

sebagai berikut:

(a) Jumlah beban yang diakui dalam suatu periode yang timbul dari transaksi

pembayaran berbasis saham di mana barang atau jasa yang diterima tidak

memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset dan oleh karena itu diakui segera

sebagai beban, termasuk pengungkapan terpisah atas bagian dari jumlah beban

yang timbul dari transaksi yang dicatat sebagai transaksi pembayaran berbasis

saham dengan penyelesaian instrumen ekuitas;

(b) Untuk liabilitas yang timbul dari transaksi pembayaran berbasis saham: (i) jumlah

nilai tercatat pada akhir periode; dan (ii) jumlah nilai intrinsik liabilitas pada akhir

periode dimana hak pihak lawan transaksi atas kas atau asset lain telah vested pada

akhir periode (sebagai contoh hak atas kenaikan harga saham yang telah vested.

g. Ketentuan Transisi

Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen

ekuitas, entitas harus menerapkan Pernyataan ini untuk pemberian saham, opsi saham

atau instrumen ekuitas lain yang diberikan setelah tanggal 1 Januari 2011 dan belum

vested pada tanggal efektif Pernyataan ini.

Entitas dianjurkan, tetapi tidak disyaratkan, untuk menerapkan Pernyataan ini

untuk pemberian lain selain instrumen ekuitas jika entitas telah mempublikasikan nilai

wajar instrumen ekuitas tersebut, yang ditentukan pada tanggal pengukuran.

Untuk semua pemberian instrumen ekuitas dimana Pernyataan ini diterapkan,

entitas harus menyajikan kembali informasi komparatif dan, jika dapat diterapkan,

menyesuaikan saldo laba awal periode sajian.

Untuk liabilitas yang timbul dari transaksi pembayaran berbasis saham yang telah

ada pada tanggal efektif Pernyataan ini, entitas harus menerapkan Pernyataan ini secara

xxi

Page 22: TA- 11

retrospektif. Atas liabilitas tersebut, entitas harus menyajikan kembali informasi

komparatif, termasuk menyesuaikan saldo laba awal periode sajian, kecuali entitas tidak

dipersyaratkan untuk menyajikan kembali informasi komparatif sepanjang informasi

tersebut untuk periode atau tanggal sebelum 1 Januari 2011.

Entitas dianjurkan, tetapi tidak dipersyaratkan, untuk menerapkan secara

retrospektif Pernyataan ini untuk liabilitas lain yang timbul dari transaksi pembayaran

berbasis saham, sebagai contoh, liabilitas yang diselesaikan dalam suatu periode dimana

informasi komparatif disajikan.

h. Tanggal Effektif

Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada

atau setelah 1 Januari 2011.

i. Penarikan

Pernyataan ini menggantikan PSAK 53 (1998): Kompensasi Berbasis Saham.

xxii

Page 23: TA- 11

SIMPULAN

a. PSAK No. 18 (Revisi 2010) diterapkan dalam laporan keuangan program manfaat

purnakarya pada saat penyusunan laporan keuangan tersebut. Berbeda dengan

PSAK 18 (1994): Akuntansi Dana Pensiun yang mengatur khusus entitas Dana

Pensiun, ED PSAK 18 (revisi 2010): Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat

Purnakarya tidak hanya mengatur entitas Dana Pensiun tetapi mengatur seluruh

entitas yang menyelenggarakan program manfaat purnakarya (termasuk di dalamnya

entitas Dana Pensiun). Definisi dan ruang lingkup ED PSAK 18 (revisi 2010) lebih

luas dibandingkan PSAK 18 (1994). Hal ini akan berdampak pada entitas Dana

Pensiun yang sebelumnya menerapkan PSAK 18 (1994): Akuntansi Dana Pensiun.

Untuk itu, kami mohon tanggapan publik mengenai dampak atas perubahan PSAK 18

(1994): Akuntansi Dana Pensiun terutama dari entitas Dana Pensiun. Tanggal efektif

ED PSAK 18 (revisi 2010): Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya

berlaku untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012

tanpa ada pengaturan penerapan dini

b. PSAK 53 revisi 2010 ini memiliki tujuan yang mensyaratkan entitas untuk

menyajikan dalam laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan dampak transaksi

pembayaran berbasis saham yang sebelumnya pada PSAK 53 revisi 1998 belum

terdapat hal seperti ini. Ruang lingkup dari PSAK 53 ini mencakup transaksi

pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas, transaksi

pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen kas, transaksi yang

memberikan pilihan kepada entitas atau supplier untuk diselesaikan dengan instrumen

ekuitas atau dengan kas.

xxiii

Page 24: TA- 11

DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Pernyataan Standar Akuntansi No. 18 (Revisi 2010) tentang

Akuntansi Dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Pernyataan Standar Akuntansi No. 53 (Revisi 2010) tentang

Pembayaran Berbasis Saham

Martini. 2011. ED PSAK 18 Revisi 2010 Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat

Purnakarya. Diunduh dari: staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ED-PSAK-18-

revisi-2010-Akuntansi-dan-Pelaporan-Program-Manfaat-Purnakarya.pdf

xxiv