t37233

52
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dia bet es Mellitus (DM) mer upakan suatu kel omp ok penyakit met abolik dengan karakt eris tik hiper glik emia yang terja di karena kelai nan sekres i insul in, kerja insulin atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada di abetes menyebabkan kerusakan jaringan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah (usta!iani, "##$). %lasifikasi DM menurut ADA ("##&) yaitu DM tipe 1 atau Insulin Dependent  Diabetes Melitus'DDM (destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut), DM tipe " atau ns ulin Non Insulin Dependent Diabetes Melitus  (ber!ariasi mulai dari predominan resistensi insulin disert ai defisiensi insulin relatif sampai yang  predominan gangguan sekresi insulin bersama resistensi insulin), DM tipe lain dan DM gestasional (hafiraaulia, "#1#). Meskipun kedua ti pe DM (t ipe 1 dan ti pe ") me mi li ki patogeni k dan karakteristi k metabolik ya ng ber lai nan, kompli kas i jangka pan jang di pembuluh dar ah, ginjal , mata dan sar af ter jadi pada kedua ti pe dan mer upa kan penyebab morbi ditas da n kemat ian akib at diab etes ( %umar e t al, "# #$). *ehingg a penyak it DM memerl ukan per hat ian dan per a+a tan med is ya ng ukup lama unt uk menegah komplikasi maupun pera+atan sakit. Diabetes merupakan anaman utama bagi kesehatan umat manusia abad "1. H membuat perkiraan bah+a pada tahun "### jumlah pengi dap diabetes dia tas 1

Upload: alfionita-wika

Post on 21-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 1/52

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik 

dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,

kerja insulin atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada diabetes menyebabkan

kerusakan jaringan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh,

terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah (usta!iani, "##$).

%lasifikasi DM menurut ADA ("##&) yaitu DM tipe 1 atau Insulin Dependent 

 Diabetes Melitus'DDM (destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin

absolut), DM tipe " atau nsulin Non Insulin Dependent Diabetes Melitus (ber!ariasi

mulai dari predominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang

 predominan gangguan sekresi insulin bersama resistensi insulin), DM tipe lain dan

DM gestasional (hafiraaulia, "#1#).

Meskipun kedua tipe DM (tipe 1 dan tipe ") memiliki patogenik dan

karakteristik metabolik yang berlainan, komplikasi jangka panjang di pembuluh

darah, ginjal, mata dan saraf terjadi pada kedua tipe dan merupakan penyebab

morbiditas dan kematian akibat diabetes (%umar et al, "##$). *ehingga penyakit

DM memerlukan perhatian dan pera+atan medis yang ukup lama untuk 

menegah komplikasi maupun pera+atan sakit.

Diabetes merupakan anaman utama bagi kesehatan umat manusia abad "1.

H membuat perkiraan bah+a pada tahun "### jumlah pengidap diabetes diatas1

Page 2: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 2/52

"

umur "# tahun berjumlah 1&# juta orang dan dalam kurun +aktu "& tahun kemudian,

 pada tahun "#"& jumlah itu akan membengkak menjadi /## juta orang (*uyono,

"##$).

Menurut data H, ndonesia menempati urutan ke-0 terbesar dalam

 jumlah penderita Diabetes Mellitus di dunia. ada tahun "### terdapat sekitar &,2

 juta penduduk ndonesia yang mengidap diabetes. ada tahun "##2 diperkirakan

 jumlah penderita diabetes di ndonesia meningkat tajam menjadi 10 juta orang, baru

&# persen yang sadar mengidapnya dan di antara mereka baru sekitar /# persen yang

datang berobat teratur (*oegondo, "##&).

ilar utama pengelolaan DM menurut erkeni ("##2) adalah edukasi,

 perenanaan makan, latihan jasmani dan obat-obatan. ada dasarnya, pengelolaan

DM dimulai dengan pengaturan makan disertai dengan latihan jasmani yang ukup

selama beberapa +aktu ("-0 minggu). 3ila setelah itu kadar glukosa darah masih

 belum dapat memenuhi kadar sasaran metabolik yang diinginkan, baru dilakukan

inter!ensi farmakologik dengan obat-obat anti diabetes oral atau suntikan insulin

sesuai dengan indikasi (*hahab, "##2).

Diabetes tergolong penyakit menahun, bahkan tidak jarang pasien penderita

kening manis bergantung obat sepanjang hidupnya. engobatan DM sendiri

memba+a dampak ekonomi selain efek sampingnya. leh karena itu tidak heran

 banyak penderita diabete melirik penggunaan tanaman obat untuk mengontrol kadar 

gula dalam darahnya (4kasari, "#11).

enggunaan bahan alam, baik sebagai obat maupun tujuan lain enderung

meningkat, terlebih dengan adanya isu back to nature serta krisis berkepanjangan

Page 3: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 3/52

/

yang mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat (%atno 5 ramono, "##6).

bat tradisional dan tanaman obat banyak digunakan masyarakat menengah ke

 ba+ah terutama dalam upaya pre!entif, promotif dan rehabilitatif.

7ujuan utama terapi diabetes adalah menoba menormalkan akti!itas insulin

dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi terjadinya komplikasi

!askuler serta neuropatik. 7ujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah

menapai kadar glukosa darah normal (euglikemia) tanpa terjadinya hipoglikemia

dan gangguan serius pada pola akti!itas pasien (3runner 5 *uddarth, "##").

3erdasarkan ermenkes 106 tahun "#1# 8omor  

H%.#".#"'M48%4*'106'1'"#1# tentang i9in dan penyelenggaraan praktek, pada

 pasal 6 ayat / disebutkan bah+a praktik kepera+atan dapat dilaksanakan melalui

kegiatan salah satunya pelaksanaan tindakan kepera+atan komplementer. Hal ini

aloe vera dapat dikembangkan sebagai obat komplementer bagi pasien diabetes.

*eiring dengan terus meningkatnya jumlah penderita DM yang diimbangi

dengan meningkatnya keilmuan manusia telah diteliti beberapa tumbuhan obat yang

dapat berperan sebagai tumbuhan antidiabetika, diantaranya : ba+ang putih (Alium

sati!um), pare atau paria (Momordia harantia, ;) dan lain-lain (ido+ati, 1<<$).

Dengan fenomena tumbuhan herbal sebagai antidiabetika, peneliti merasa perlu

mengetahui manfaat tumbuhan aloe vera terhadap penurunan kadar glukosa darah

 pada model tikus diabetes.

Menurut =='"/ tahun 1<<" 3ab ketentuan umum pasal 1 butir ke $

menyebutkan bah+a : >pengobatan tradisional adalah pengobatan dan atau

 pera+atan dengan ara, obat, dan pengobatnya yang mengau pada pengalaman dan

Page 4: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 4/52

0

ketrampilan turun ? menurun, dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku

dalam masyarakat@. *edangkan pada butir ke 1# disebutkan bah+a : > obat tradisional

adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan he+an, bahan

mineral, sediaan sarian (galenik) atau ampuran dari bahan tersebut yang seara

turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman (==

 8o "/ tahun 1<<").

Menurut M ("##0) aloe vera  termasuk golongan tanaman sebagai

antidiabetika dengan mekanisme kerja memperepat keluarnya glukosa melalui

 peningkatan metabolisme atau memasukkan kedalam deposit lemak. roses ini

melibatkan pankreas untuk memproduksi insulin. %andungan kimia dalam aloe

vera antara lain antrakinon, barbaloin, isobarbaloin, aloe emodin, aloenin, aloesin,

hidroksialoin , aemanan, asam salisilat, saponin, sterol, triterpenoid, juga mineral

%, a, n, o, dan r, !itamin A, 32, 31", , 4, dan sebagainya.  Aloe vera

mengandung mannose-phosphate, beta-1,0aetylated mannan, gluomannans,

alprogen gluoprotein dan gluosylhromone yang diduga mengandung efek 

hipoglikemik (Afaf et al, "##6).

 Aloe vera jenis Barbadensis Miller   aman dikonsumsi, karena mengandung $"

9at yang dibutuhkan oleh tubuh, diantaranya 16 maam asam amino, karbohidrat,

lemak, air, !itamin, mineral, en9im, hormon, dan 9at golongan obat. Mengingat

kandungan yang lengkap, lidah buaya bukan hanya berguna menjaga kesehatan,

namun juga mengatasi berbagai penyakit, misalnya aloe vera  juga mampu

menurunkan kadar glukosa darah pada diabetisi yang tidak tergantung insulin dalam

+aktu 1# hari gula darah bisa normal (Breddy, "##2C dalam ur+akarta, "##2).

Page 5: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 5/52

&

 Aloe vera sebagai antihiperglikemia menyebabkan peningkatan insulin plasma.

Akti!itas antihiperglikemia dari ekstrak gel aloe vera tersebut karena akti!itas

insulogenik di pankreas. emberian gel ekstrak aloe vera merangsang sekresi insulin

dari sel beta dan atau regenerasi sel beta (ari 5 ;atha, "##"C it ajasekaran, "##2).

Menurut ajasekaran et al ("##0) pemberian gel aloe vera diberikan pada

tikus diabetes yang diinduksi *7 didapatkan hasil signifikan menurunkan kadar 

glukosa darah puasa, meningkatkan jumlah insulin plasma, menurunkan kadar 

kolesterol, trigliserid, dan asam lemak bebas dalam plasma, hati dan ginjal.

He+an perobaan diabetes mellitus dapat dibuat dengan salah satu ara

induksi senya+a kimia (diabetogenik) misalnya dengan aloksan salah satunya.

Mekanisme aloksan sebagai diabetogenik diperantarai oleh oksidasi senya+a dengan

gugus ?*H (sulfidril), penghambatan glukokinase, pembangkitan radikal bebas dan

gangguan homeostatision kalsium intraseluler (8ugroho, "##2).

ada penelitian ini digunakan dosis aloksan 1/# mg'kg bb atau "2 mg'"##gr 

intra peritoneal pada tikus strain wistar . Dosis ini efektif mengiduksi diabetes dan

 bertahan sampai "# hari atau lebih setelah injeksi aloksan ( Eomariah dan *arto,

"#11).

3. Rumusan Masalah

Dari latar belakang permasalahan tersebut, maka penulis merumuskan

masalah penelitian yaitu :

1. Apakah ekstrak etanol aloe vera dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa

 pada tikus strain wistar  yang diinduksi aloksanF

Page 6: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 6/52

2

". Apakah ada hubungan antara makin tinggi dosis ekstrak etanol aloe vera makin

menurunkan kadar glukosa darah puasa pada tikus  strain wistar  yang diinduksi

aloksanF

/. Apakah ada hubungan makin lama pemberian ekstrak etanol aloe vera  makin

rendah kadar glukosa darah puasa pada tikus strain wistar  yang diinduksi aloksanF

. Tujuan Penelitian

1. 7ujuan =mum

7ujuan umum mengkaji pengaruh pemberian ekstrak etanol aloe vera terhadap

kadar glukosa darah puasa pada tikus strain wistar  yang diinduksi aloksan.

". 7ujuan %husus

Mengukur perubahan kadar glukosa darah puasa yang terjadi sebelum dan

sesudah perlakuan diberikannya ekstrak etanol aloe vera  pada tikus  strain wistar 

yang diinduksi aloksan.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat 7eoritis

%egunaan dari penelitian ini untuk selanjutnya aloe vera dapat dikembangkan

sebagai agen non farmakologik pada DM.

". Manfaat raktis

%egunaan hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

 pertimbangan bagi pasien diabetes mellitus dalam memanfaatkan aloe vera  sebagai

salah satu obat herbal untuk mengobati penyakit DM, dikarenakan aloe vera mudah

didapat dan murah.

4. Penelitian Terkait

Page 7: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 7/52

$

enelitian yang terkait dengan penelitian ini antaralain:

1. De!arajet al, "##<,  Effect of Aloe vera Supplements in Patients with Pre

 Diabetes. Hasil penelitian menunjukkan bah+a aloe vera  seara signifikan

mampu meningkatkan kontrol glikemik pada pasien dengan pre diabetes dengan

nilai !alue G #,#&. *etelasi suplementasi aloe vera didapatkan penurunan kadar 

kolesterol ;D; dan glukosa dan nilai fruktosamin.

". %im et al, "##<, !"pogl"cemic and h"polipidemic effects of processed Aloe vera

 gel in a mouse model of noninsulindependent diabetes mellitus. Hasil penelitian

menunjukkan pemberian aloe vera gel signifikan menurunkan kadar gula darah

 puasa pada tikus 8DDM (G#,#&).

/. ere9 et al, "##$,  Effect of a Pol"phenol#ich E$tract from Aloe %era &el on

 E$perimentall" Induced Insulin #esistance in Mice. Hasil penelitian pemberian

 poliphenol kaya ekstra aloe vera signifikan ( G #,#&) menurunkan kadar gula

darah pada tikus yang resistan terhadap insulin.

0. Eomariah 8ur., *arto Mulyati., ("#11), 'ptimasi Dosis Aloksan (ntuk Induksi

 Diabetes Menggunakan !ewan Model )ikus Putih Betina* Hasil penelitian dosis

aloksan 1/# mg'kgbb signifikan (#G#,#&) efektif mengiduksi diabetes dan

 bertahan sampai "# hari atau lebih setelah injeksi aloksan.

&. ajasekaran et al, "##2,  Beneficial Effects of Aloe %era +eaf &el e$tract on

 +ipid Profile Status in #ats with Aloksan Diabetes. Hasil penelitian pemberian

ekstrak aloe vera  signifikan menurunkan kadar gula darah puasa pada tikus

(G#,#&).

Page 8: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 8/52

6

2. *ujono dan ahyuni, "##&, Pengaruh Decocta Daun +idah Bua"a ,Aloe %era +-

)erhadap .adar &lukosa Darah .elinci /ang Dibebani &lukosa. Hasil

 penelitian bah+a pemberian deota lidah buaya segar konsentrasi 0## b'!

mampu menurunkan seara bermakna ( G #,#&) kadar glukosa darah kelini.

$. uliyani, "##<,  Pengaruh 0us +idah Bua"a ,Aloe 1hinensis +inn- )erhadap

 Penurunan .adar &ula darah pada )ikus Putih ,#attus novergicus- Strain

2istar . Hasilnya ada pengaruh pemberian jus lidah buaya terhadap penurunan

kadar gula darah.

6. Dalam penelitian ini ditujukan untuk membuktikan kegunaan ekstrak etanol

aloe vera  terhadap penurunan kadar glukosa darah puasa tikus yang diinduksi

aloksan.

Page 9: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 9/52

<

BAB II

TINJAUAN PUSTAA

A! Dia"etes Mellitus

1. DefinisiDiabetes mellitus (DM) merupakan sekelompok kelainan heterogen yang

ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia (3runner 5

*uddarth, "##"). %ondisi tersebut bisa diakibatkan tubuh kekurangan insulin baik 

absolut maupun relatif.

DM adalah gangguan kronis metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.

nsufisiensi relatif atau absolut dalam respon sekretorik insulin, yang didefinisikan

menjadi gangguan pemakaian karbohidrat (glukosa) merupakan gambaran khas pada

diabetes mellitus, demikian juga hiperglikemia yang terjadi (%umar et al, "##$)

Dalam diagnosis dan klasifikasi DM oleh usta!iani ("##$), menyatakan

 bah+a DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik 

hiperglikemia (peningkatan kadar gula darah) yang terjadi karena sekresi insulin,

kerja insulin atau gabungan dari keduanya. Hiperglikemia kronik pada diabetes

menyebabkan kerusakan jaringan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan

 beberapa organ tubuh terutama mata, ginjal, syaraf, jantung dan pembuluh darah.

7ingginya kadar glukosa darah pada penderita diabetes disebabkan oleh

terganggunya organ pankreas sehingga hormon insulin yang dihasilkan jumlahnya

 bisa sedikit bahkan tidak menukupi untuk menurunkan kadar gula darah. *ebab

insulin disini berperan dalam mendorong glukosa darah ke sel tertentu untuk diubah

menjadi energi dan mengubah kelebihan glukosa darah menjadi glikogen yang

disimpan di hati dan otot sebagai timbunan energi (AbuaIila,"##6).

<

Page 10: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 10/52

1#

Maulana ("##6) mengemukakan bah+a penyakit DM juga disebut sebagai

the great imitator , yaitu penyakit yang dapat menyerang semua organ tubuh dan

menimbulkan berbagai keluhan. enyakit ini timbul seara perlahan-lahan,

sehingga seseorang tidak menyadari adanya berbagai perubahan dalam dirinya.

erubahan seperti, minum menjadi lebih banyak, buang air keil menjadi lebih

sering, dan berat badan yang terus menurun, berlangsung ukup lama dan biasanya

enderung tidak diperhatikan, hingga seseorang pergi ke dokter dan memeriksakan

kadar glukosa darahnya.

". %lasifikasia. DM yang tergantung insulin (DDM atau DM 7ipe )

DM tipe diirikan dengan hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-

 pulau langerhans pankreas sehingga terjadi kekurangan insulin pada tubuh.

enyebab terbanyak dari kehilangan sel beta pada diabetes tipe adalah kesalahan

reaksi autoimunitas yang menghanurkan sel beta pankreas. eaksi autoimunitas

tersebut dapat dipiu oleh adanya infeksi pada tubuh (Maulana, "##6).Diabetes bentuk ini terjadi akibat destruksi autoimun sel beta. 7erdapat tiga

mekanisme yang saling terkait yang berperan dalam destriksi sel islet diantaranya :

kerentanan genetik, autoimunitas, dan gangguan lingkungan (%umar et al, "##$).

4tiologi DM tipe 1 menurut 3runner 5 *uddart ("##") antara lain : faktor-

faktor genetik, faktor imunologik dan faktor lingkungan eksternal yang dapat memiu

destruksi sel beta. Baktor genetik ini ditemukan pada indi!idu yang memiliki tipe

antigen H;A (human leucoc"te antigen) tertentu. H;A merupakan kumpulan gen

yang bertanggung ja+ab atas antigen transplantasi dan proses imun lainnya. *embilan

 puluh lima persen orang kulit putih (1aucaisan) dengan diabetes tipe 1

memperlihatkan tipe H;A yang spesifik (D/ dan D0).

Page 11: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 11/52

11

Baktor imunologik ini merupakan respons autoimun abnormal dimana

antibody terarah pada jaringan normal tubuh dengan ara bereaksi terhadap

 jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing. Autoantibodi

terhadap sel-sel pulau langerhans dan insulin endogen internal terdeteksi pada saat

diagnosis dibuat dan bahkan beberapa tahun sebelum timbulnya tanda-tanda klinis

diabetes tipe 1.

 b. DM yang tidak tergantung insulin (8DDM atau Diabetes tipe )

Menurut 3runner 5 *uddarth ("##") menyatakan bah+a pada diabetes tipe

terdapat dua masalah utama yang berhubungan dengan insulin, yaitu resistensi

insulin dan gangguan sekresi insulin. 8ormalnya insulin akan terikat dengan

reseptor khusus pada permukaan sel. *ebagai akibat terikatnya insulin dengan

reseptor tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa di

dalam sel. esistensi insulin pada diabetes tipe disertai dengan penurunan reaksi

intrasel ini. Dengan demikian insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi

 pengambilan glukosa oleh jaringan.

Dua defek metabolik menandai diabetes tipe " adalah gangguan sekresi insulin

 pada sel beta dan ketidakmampuan jaringan perifer berespons terhadap insulin

(resistensi insulin). esistensi insulin merupakan faktor utama dalam

menimbulkan diabetes tipe " (%umar et al, "##$).

besitas umumnya menyebabkan gangguan kerja insulin, sehingga

merupakan faktor resiko pada diabetes tipe ini, sebagian besar pasien dengan

diabetes tipe bertubuh gemuk (%at9ung, "##"). Diabetes tipe paling sering

terjadi pada penderita diabetes yang berusia lebih dari /# tahun dan obesitas.

Akibat intoleransi glukosa yang berlangsung lambat (selama bertahun-tahun) dan

 progresif, maka a+itan diabetes tipe dapat berjalan tanpa terdeteksi. Jika

Page 12: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 12/52

1"

gejalanya dialami pasien, gejala tersebut sering bersifat ringan dan dapat menakup

kelelahan, iritabilitas, poliuria, polidipsia, luka pada kulit yang lama sembuh-

sembuh, infeksi !agina atau pandangan yang kabur (jika kadar glukosanya sangat

tinggi) (3runner 5 *udarth, "##").

. Diabetes Mellitus estasional

Menurut *uyono ("##$) diabetes gestasional merupakan diabetes yang terjadi

selama kehamilan. Angka kejadiannya meliputi "-& dari seluruh diabetes.

Jenis ini sangat penting diketahui karena dampaknya pada janin kurang baik bila

tidak ditangani dengan benar.

Diabetes gestasional terjadi pada +anita yang tidak menderita diabetes

sebelum kehamilannya. Hiperglikemia terjadi selama kehamilan sebagai akibat

sekresi hormon-hormon plasenta (3runner 5 *uddarth, "##").

d. Diabetes Mellitus tipe lain

Jenis ini sering ditemukan di daerah tropis dan negara berkembang. 3entuk 

ini biasanya disebabkan oleh adanya malnutrisi disertai kekurangan protein yang

nyata. Diduga 9at sianida yang terdapat pada cassava  atau singkong yang

menjadi sumber karbohidrat dibeberapa ka+asan di Asia dan Afrika berperan dalam

 patogenesisnya (*uyono, "##$).

/. enyebab

enyebab pasti terjadinya diabetes mellitus sampai saat ini belum diketahui

dengan jelas. Diabetes tipe mempunyai dasar adanya kelainan proses auto imun

yang menyebabkan kerusakan sel beta pada pankreas, namun mekanisme

terjadinya kelainan tersebut hingga saat ini juga belum jelas (aspadji, "##$).

Maulana ("##6) mengatakan ada beberapa faktor pemiu yang dapat

meningkatkan risiko terjadinya diabetes mellitus, yaitu : a) genetik atau faktor 

keturunan, b) Kirus atau bakteri, !irus penyebab DM diantaranya : rubella, mumps,

dan human oLsakie !irus 30, ) bahan toksik atau beraun, diantaranya yang

Page 13: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 13/52

1/

dapat merusak sel beta seara langsung adalah aloksan, yrinuron (rodentisida),

dan strepto9otin (dari jenis jamur), d) nutrisi yang berlebihan sehingga menyebabkan

kegemukan (obesitas), e) kadar kortikosteroid yang tinggi, f) kehamilan diabetes

gestasional, g) obat-obatan yang dapat merusak pankreas.

Baktor-faktor penyebab diabetes diantaranya : a) keturunan, orang yang

memiliki historiy keluarga yang pernah mengalami diabetes memiliki resiko terkena

diabetes yang lebih tinggi, b) usia, semakin de+asa seseorang maka resikonya

terkena diabetes akan semakin tinggi, ) jenis kelamin, pre!alensi +anita terkena

diabetes lebih tinggi dibandingkan pre!alensi pada pria, d) obesitas, semakin besar 

kelebihan berat badan maka pre!alensi terganggunya kerja insulin akan semakin

 besar, karena kelebihan lemak dapat menyebabkan gangguan kerja hormon insulin,

e) akti!itas fisik, semakin jarang kita melakukan akti!itas fisik maka gula yang

dikonsumsi juga akan semakin lama terpakai, akibatnya pre!alensi peningkatan

kadar gula dalam darah juga akan semakin tinggi, f) pola makan, pola makanan

 berlemak dan karbohidrat yang berlebihan akan meningkatkan resiko terkena

diabetes, g) stress, merupakan salah satu faktor pemiu meningkatnya resiko

diabetes

0. ejala-gejala

enyakit diabetes mellitus ditandai  poliuria (banyak berkemih),  polidipsia

(banyak minum), dan  polifagia (banyak makan), +alaupun banyak makan tetapi

 berat tubuh menurun, hiperglikemia, glikosuria, ketosis dan asidosis (anong,

1<<6).

&. Diagnosis Menurut usta!iani ("##$), diagnosis klinis DM umumnya akan dipikirkan

 bila ada keluhan khas DM berupa poliuria,  polifagia,  polidipsia, dan penurunan

Page 14: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 14/52

10

 berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. %eluhan lain yang mungkin

dikemukakan pasien adalah lemah, kesemutan, gatal, mata kabur dan disfungsi

ereksi pada pria, serta pruritus !ul!a pada pasien +anita. Jika keluhan khas,

 pemeriksaan glukosa darah se+aktu "## mg'dl sudah ukup untuk menegakkan

diagnosis DM. Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah puasa 1"2 mg'dl juga

digunakan untuk patokan diagnosis DM. =ntuk kelompok tanpa keluhan khas DM,

hasil pemeriksaan glukosa darah yang baru satu kali saja abnormal, belum ukup kuat

untuk menegakkan diagnosis DM. Diperlukan pemastian lebih lanjut dengan

mendapat sekali lagi angka abnormal, baik kadar glukosa darah puasa 1"2 mg'dl,

kadar glukosa darah se+aktu "## mg'dl pada hari yang lain, atau dari hasil tes

toleransi glukosa oral (77) didapatkan kadar glukosa darah pasa pembebanan

"## mg'dl.7abel. ".1 %adar lukosa Darah *e+aktu dan uasa

3ukan DM 3elum pasti

DM

DM

%adar lukosa

Darah *e+aktu

(mg'd)%adar lukosa

Darah uasa

(mg'dl)

lasma Kena

Darah %apiler 

lasma KenaDarah %apiler 

G 11#

G <#

G 11#G <#

11# ? 1<<

<# ? 1<<

11# ? 1"&<# ? 1#<

"##

"##

1"2 11#

*umber : usta!iani, "##$2. enatalaksanaan

7ujuan utama terapi diabetes adalah menoba menormalkan akti!itas insulin

dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi terjadinya komplikasi

!askuler serta neuropatik. 7ujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah

menapai kadar glukosa darah normal (euglikemia) tanpa terjadinya hipoglikemia

dan gangguan serius pola akti!itas pasien (3runner 5 *uddarth, "##").

Page 15: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 15/52

1&

ilar utama pengelolaan DM menurut %onsensus engelolan dan enegahan

Diabetes Mellitus 7ipe " di ndonesia ("##2) adalah edukasi, terapi gi9i medis,

latihan jasmani dan nter!ensi farmakologis. engelolaan DM dimulai dengan

 pengaturan makan disertai dengan latihan jasmani yang ukup selama beberapa

+aktu ("-0 minggu). Apabila setelah itu kadar glukosa darah masih belum dapat

memenuhi kadar sasaran metabolik yang diinginkan, baru dilakukan inter!ensi

farmakologik dengan obat-obat anti diabetes oral atau suntikan insulin sesuai

dengan indikasi.

a. 4dukasiDiabetes tipe " umumnya terjadi pada saat pola gaya hidup dan perilaku

telah terbentuk dengan mapan. emberdayaan penyandang diabetes memerlukan

 partisipasi aktif pasien, keluarga dan masyarakat. 7im kesehatan mendampingi

 pasien dalam menuju perubahan perilaku. =ntuk menapai keberhasilan

 perubahan perilaku, dibutuhkan edukasi yang komprehensif dan upaya

 peningkatan moti!asi.

 b. 7erapi gi9i medis

7erapi gi9i medis (7M) merupakan bagian dari penatalaksanaan diabetes

seara total. %uni keberhasilan 7M adalah keterlibatan seara menyeluruh dari

anggota tim (dokter, ahli gi9i, petugas kesehatan yang lain dan pasien itu sendiri).

%omposisi makanan yang dianjurkan terdiri dari :

1) %arbohidrat yang dianjurkan sebesar 0&-2& total asupan energi") ;emak dianjurkan sekitar "#-"& kebutuhan kalori, tidak diperkenankan

melebihi /# total asupan energi/) rotein dibutuhkan sebesar 1#-"# total asupan energi

0) 8atrium, anjuran asupan natrium untuk penyandang diabetes sama dengan anjuran

untuk masyarakat umum yaitu tidak lebih dari /### mg atau sama dengan 2#$

g (1 sendok teh) garam dapur 

Page 16: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 16/52

12

&) *erat, seperti halnya masyarakat umum penyandang diabetes dianjurkan

mengkonsumsi serat dari kaang-kaangan, buah dan sayuran serta sumber 

karbohidrat yang tinggi serat dan bahan lain yang baik untuk kesehatan. Anjuran

konsumsi serat adalah N "&g'1### kkal'hari.

2) emanis alternatif, fruktosa tidak dianjurkan digunakan pada penyandang

diabetes karena efek samping pada lemak darah. emanis tidak bergi9i termasuk 

aspartam, sakarin, aesulfame potassium, sukralose, neotame. emanis aman

digunakan sepanjang tidak melebihi batas aman (Aepted Daily ntake'AD). ;atihan Jasmani

%egiatan jasmani sehari-hari dan latihan jasmani seara teratur (/-0 kali

seminggu selama kurang lebih /# menit, merupakan salah satu pilar dalam

 pengobatan DM tipe ". %egiatan sehari-hari seperti berjalan kaki ke pasar,

menggunakan tangga, berkebun harus tetap dilakukan (lihat tabel "."). ;atihan

 jasmani selain menjaga kebugaran juga dapat menurunkan berat badan dan

memperbaiki sensiti!itas insulin, sehingga akan memperbaiki kendali glukosa

darah. ;atihan jasmani yang dianjurkan berupa latihan jasmani yang bersifat aerobik 

seperti : jalan kaki, bersepeda santai,  3ogging , dan berenang. ;atihan jasmani

sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status kesegaran jasmani. =ntuk mereka

yang relati!e sehat, intensitas latihan jasmani bisa ditingkatkan, sementara yang

sudah mendapat komplikasi DM dikurangi. Hindarkan kebiasaan hidup yang

kurang gerak atau bermalas-malasan.

7abel. "." Akti!itas Bisik *ehari-hari

urangi Akti#itas

Hindari akti!itas sedenter Misalnya : menggunakan internet, main

game komputer 

Persering Akti#itas

Mengikuti olahraga rekreasi dan

 berakti!itas fisik tinggi +aktu liburan

Misalnya : jalan epat, golf, olah otot,

 bersepeda, sepak bola

Page 17: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 17/52

1$

Akti#itas Harian

%ebiasaan bergaya hidup sehat

Misalnya : berjalan kaki ke pasar (tidak 

menggunakan mobil), menggunakan

tangga (tidak menggunakan lift),

menemui rekan kerja (tidak hanya

melalui telepon internal), jalan dari parkir 

*umber : erkeni, "##2d. nter!ensi farmakologis

nter!ensi farmakologis ditambahkan jika sasaran glukosa darah belum

terapai dengan pengaturan makan dan latihan jasmani.

1). bat hipoglikemik oral (H)

3erdasar ara kerjanya, H dibagi menjadi 0 golongan :

a. emiu sekresi insulin (insulin secretagogue)C sulfoniluera dan glinidA.1Sulf$nilurea  : tolbutamida, klorpropamida, glibenklamida, glikla9ida,

glipi9ida, glikidon dan glimepirida

bat golongan ini mempunyai efek utama meningkatkan sekresi insulin oleh

sel beta pankreas, dan merupakan pilihan utama untuk pasien dengan berat

 badan normal dan kurang, namun masih boleh diberikan kepada pasien

dengan berat badan lebih.=ntuk menghindari hipoglikemia berkepanjangan pada berbagai keadaan

seperti orang tua, gangguan faal ginjal dan hati, kurang nutrisi serta

 penyakit kardi!askuler, tidak dianjurkan penggunaan sulfonilurea kerja

 panjang.

A!%&lini'

linid merupakan obat dengan ara kerjanya sama dengan sulfonilurea,

dengan penekanan pada meningkatkan sekresi insulin fase pertama.

olongan ini terdiri dari " maam obat yaitu : epaglinid (deri!at asam

 ben9oat) dan 8ateglinid (deri!at fenilalanin). bat ini diabsorbsi dengan epat

setelah pemberian seara oral dan diekskresi seara epat melalui hati. b. enambah sensiti!itas terhadap insulinC metformin, tia9olidindion

Tia($li'in'i$n

Page 18: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 18/52

16

7ia9olidindion (rosigliat9on dan pioglita9on) berikatan pada eroLisome

roliferator Ati!ated eeptor amma (A-ɣ), suatu reseptor inti di sel

otot dan sel lemak. olongan ini mempunyai efek menurunkan resistensi

insulin dengan meningkatkan ambilan glukosa di perifer. 7ia9olidindion

dikontraindikasikan pada pasien gagal jantung klas -K karena dapat

memperberat edema 'resistensi airan dan juga gangguan faal hati. ada

 pasien yang menggunakan tia9olidindion perlu dilakukan pemantauan faal

hati seara berkala.

. enghambat glukoneogenesis C metformin

Metf$rmin

bat ini mempunyai efek utama mengurangi produksi glukosa hati

(glukoneogenesis), di samping juga memperbaiki ambilan glukosa perifer.

7erutama dipakai pada penyandang diabetes gemuk. Metformin

dikontraindikasikan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal (serum

kreatinin O 1,& mg'dl) dan hati, serta pasien-pasien dengan keenderungan

hipoksemia (misalnya penyakit serebro-!askuler, sepsis, renjatan,gagal

 jantung). Metformin dapat memberikan efek mual, untuk mengurangi

keluhan tersebut dapat diberikan pada saat atau sesudah makan.

d. enghambat absorbsi glukosaC penghambat glukosidase alfa (Aarbose)bat ini bekerja dengan mengurangi absorbsi glukosa di usus halus, sehingga

mempunyai efek menurunkan kadar glukosa darah sesudah makan. Aarbose

tidak menimbulkan efek samping yang paling sering ditemukan ialah

kembung dan flatulens.

Mekanisme H, efek samping utama, serta pengaruh obat terhadap

 penurunan Hb-A1 dapat dilihat pada tabel "./, sedangkan nama obat, berat

Page 19: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 19/52

1<

 bahan aktif (mg) per tablet, dosis harian, lama kerja, dan +aktu pemberian

dapat dilihat pada tabel ".0.ara pemberian H, terdiri dari :

a. H dimulai dengan dosis keil dan ditingkatkan seara bertahap sesuai

respons, kadar glukosa darah, dapat diberikan dosis hampir maksimal

 b. *ulfonilurea generasi dan : 1&-/# menit sebelum makan

. limepirid : sebelum'sesaat sebelum makan

d. epaglinid, 8ateglinid : sesaat'sebelum makane. Metformin : sebelum'pada saat'sesudah makan

f. enghambat glukosidase P (Aarbose) : bersama makan suapan pertama

g. 7ia9olidindion : tidak tergantung pada jad+al makan.

"). nsulin

nsulin diperlukan pada keadaan :

a. enurunan berat badan yang epat

 b. Hiperglikemia berat disertai ketosis. %etoasidosis diabetik 

d. Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik 

e. Hiperglikemia dengan asidosis laktat

f. agal dengan kombinasi H dosis hampir maksimalg. *tress berat (infeksi sistemik, operasi besar, MA, stroke)

h. %ehamilan dengan DM'diabetes mellitus gestasional yang tidak terkendali

dengan pernanaan makan

i. angguan fungsi ginjal atau hati yang berat

 j. %ontraindikasi dan atau alergi terhadap HJenis dan lama kerja insulin

3erdasar lama kerja, insulin terbagi menjadi 0 jenis, yaitu :

a. nsulin kerja epat (rapid acting insulin)

 b. nsulin kerja pendek ( short acting insulin). nsulin kerja menengah (intermediate acting insulin)

d. nsulin kerja panjang (long acting insulin)

7abel "./. Mekanisme kerja, efek samping utama dan pengaruh terhadap

 penurunan Hb-A1 (Hb-glikosilat)

 8ama bat ara kerja utama4fek samping

utama

enurunan

A1

*ufonilurea Meningkatkan sekresi insulin 33 naik,

hipoglikemia1,&-"

linid Meningkatkan sekersi insulin 33 naik,

HipoglikemiaF

Page 20: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 20/52

"#

Metformin Menekan produksi glukosa hati

dan menambah sensiti!itas

terhadap insulin

Diar, dispepsia,

asidosis laktat 1,&-"

enghambat

glukosidase alfa

Menghambat absorbsi glukosa Blatulens, tinja

lembek #,&-1,#

7ia9olidindion Menambah sensiti!itas

terhadap insulin

4dema1,/

nsulin Menekan produksi glukosa hati,

stimulasi pemanfaatan glukosa

Hipoglikemia,

33 naik 

otensial

sampai

normal

*umber : erkeni "##2

7abel ".0. bat Hipoglikemik ral

olongan enerik   8ama

DagangMg'tab

Dosis

harian

(mg)

;ama

%erja

(jam)

Brek 

'

hari

aktu

*ulfonilurea

%lorpropamid Diabenase 1## ? "&# 1##-&## "0-/2 1

*ebelum

makan

libenklamid Daonil ",& ? & ",&-1& 1"-"0 1-"

lipi9id

Miniab & ? 1# &-"# 1#-12 1-"

luotrol-

Q;

& ? 1# &-"# 1"-12RR 1

lika9id

Diamiron 6# 6#-/"# 1#-"# 1-"

Diamiron-

/# /#-1"# "0 1

likuidon lurenom /# /#-1"# 2-6 "-/

limepirid

Amaryl 1,",/,0 #,&-2 "0 1

lu!as 1,",/,0 1-2 "0 1

Amadiab 1,",/,0 1-2 "0 1

MetriL 1,",/,0 1-2 "0 1

linidepaglinid 8o!o8orm #,&,1," 1,&-2 - /

 8ateglinid *tarliL 1"# /2# - /

7ia9olidindio

n

osiglita9on A!andia 0 0-6 "0 1 7idak

tergantu

 jad+al

makan

ioglita9on Atos 1&,/# 1&-0& "0 1

Deulin 1&,/# 1&-0& "0 1

enghambat

lukosidase P

Aarbose luobay &# ? 1## 1##-/## / 3ersama

suapan

 pertama

3iguanid Metformin luophag &##-6&# "&#- 2-6 1-/ 3ersama

Page 21: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 21/52

"1

e /### sesudah

makanlumin &## &##-

/###

2-6 "-/

Metformin

luophag

e-Q 

&##-$&#

lumin-Q &## &##-

"###

"0 1

bat

%ombinasi

7etap

Metformin S

libenklamid

luo!ane "&#'1,"&

&##'",&

&##'&

7otal

glibenla

mid

"#mg'hari

1"-"0 1-" 3ersama

sesudah

makan

osiglita9on

S Metformin

A!andamen

t

"mg'&##mg

0mg'&##mg

6mg'"##

#mg

(dosis

maks)

1" "

limepirid S

Metformin

Amaryl-

Met BDR

1mg'"&#mg

"mg'&##mg

"mg'&##

mg

0mg'1###mg

- "

osiglita9on

S limepirid

A!andarylR 0mg'1mg

0mg'"mg

0mg'0mg

6mg'0m

g (dosis

maks)

"0 1 3ersama

sesudah

makan

*umber : erkeni "##2

$. %omplikasi

Dalam perjalanan penyakit DM, dapat terjadi penyulit akut dan menahun.

enyulit akut : ketosis diabetik, hiperosmolar non ketotik, hipoglikemia dan penyulit

menahun : makroangiopati dan mikroangiopati (erkeni, "##2).

%omplikasi-komplikasi pada diabetes mellitus dapat dibagi menjadi: 1)

kompliksai metabolit akut, seperti ketoasidosis diabetik dan hiperglkemia,

Page 22: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 22/52

""

hiperosmolaritas (*ilnernagl dan ;ang, "##2)C ") komplikasi !askular jangka

 panjang, melibatkan pembuluh-pembuluh keil (mikroangiopati), dan pembuluh-

 pembuluh sedang dan besar (makroangiopati). Mikroangiopati merupakan lesi

spesifik diabetes yang menyerang kapiler dan arteriola retina (retinopatidiabetik),

glomerulus ginjal (nefropatidiabetik), otot-otot dan kulit. Makroangiopati

diabetik mempunyai gambaran histopatologi berupa aterosklerosis (rie dan

ilson,1<<&).

ejala lainnya adalah berupa impotensi, infeks stafilokok pada kulit dan

keluhan claudicatio ditungkai yang beriri kejang-kejang sangat nyeri di betis

setelah  berjalan beberapa meter. nfark jantung dapat juga terjadi akibat dinding

arteri timbul  benjolan-benjolan yang mengganggu sirkulasi darah (7jay dan

ahardja, "##").

6. Bisiologi nsulin 8ormal

nsulin diperlukan untuk : (1) pengangkutan glukosa dan asam amino mele+ati

membran, (") pembentukan glikogen dalam hati dan otot rangka, (/) perubahan

glukosa menjadi trigliserida, (0) sintesis asam nukleat, dan (&) sintesis protein.

nsulin berinteraksi dengan sel sasarannya mula-mula berikatan dengan reseptor 

insulin. eseptor insulin adalah suatu tirosin kinase yang memiu sejumlah

respon intrasel yang mempengaruhi jalur metabolisme. *alah satu respon dini

yang penting terhadap insulin adalah translokasi gluose transport unit (;=7s,

yang memiliki banyak tipe spesifik-jaringan) dari aparatus olgi ke membran

 plasma, yang mempermudah penyerapan glukosa oleh sel. *ehingga hasil utama

kerja insulin adalah dibersihkannya glukosa dari sirkulasi kedalam sel (%umar et al,

"##$).

Page 23: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 23/52

"/

B!  Aloe vera ) li'ah "ua*a

ambar lidah buaya (aloe vera)

Asal mula aloe vera diduga dari %epulauan anary, barat Afrika. 8ama Aloe

vera  sendiri berasal dari bahasa Arab 4aloeh5 yang artinya 9at pahit yang mengilap.

7anaman aloe vera masuk ke ndonesia karena diba+a petani ina pada abad ke-1$.

*alah satu jenis tanaman aloe vera  yang unggul di ndonesia adalah jenis yang

tumbuh di ontianak, %alimantan 3arat, yaitu  A vera barbadensis  dan  A vera

 sinensis (4rlin, "##$C dalam Kinosa "##$).

 Aloe vera adalah salah satu tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan

 berbagai penyakit. 7anaman ini sudah digunakan bangsa *amaria sekitar tahun 16$&

*M. *elain menyuburkan rambut, aloe vera  juga dikenal berkhasiat untuk 

mengobati sejumlah penyakit. Di antaranya diabetes melitus dan serangan jantung

(ur+akarta, "##2 ).

emanfaatan dan ekplorasi aloe vera  di ndonesia masih jauh tertinggal

dibandingkan negara-negara 3arat yang mendatangkan aloe vera dari Afrika serta

negara tropis lainnya. Di 3arat, aloe vera digunakan untuk bahan kosmetik dan

Page 24: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 24/52

"0

 produk makanan-minuman. *ebagai suplemen kesehatan, aloe vera  juga dijadikan

airan ekstrak, kapsul, hingga tepung (4rlin, "##$C dalamKinosa,"##$). Aloe vera digunakan dalam kosmetik, makanan, dan industri farmasi. Dalam

industry kosmetik dan toilet, digunakan sebagai bahan dasar untuk pelembab kulit,

sabun, shampoo, lotion matahari, krim make up, parfum, krim ukur, alat bantu

mandi, dan banyak produk lainnya (4shun 5 He"##0C 3oudreau 5 3eland, "##2,

it Boster et al "#11).

1 %andungan aloe vera

7anaman aloe vera  mengandung dua jenis airan, yakni airan bening seperti

 jeli dan airan ber+arna kekuningan yang mengandung aloin. el aloe vera

diperoleh dengan membelah batang aloe vera. Jeli mengandung 9at antibakteri dan

anti jamur yang dapat menstimulasi  fibroblast , yaitu sel-sel kulit yang berfungsi

menyembuhkan luka (Asta+an, "##6).

 Aloe vera  jenis Barbadensis Miller  aman dikonsumsi, karena mengandung $"

9at yang dibutuhkan oleh tubuh, diantaranya 16 maam asam amino, karbohidrat,

lemak, air, !itamin, mineral, en9im, hormon, dan 9at golongan obat. Mengingat

kandungan yang lengkap, aloe vera bukan hanya berguna menjaga kesehatan, tapi

 juga mengatasi berbagai penyakit, misalnya aloe vera  juga mampu menurunkan

kadar gula darah pada diabetisi yang tidak tergantung insulin dalam +aktu 1# hari

gula darah bisa normal (Breddy, "##2C ur+akarta, "##2).

Jumlah asam amino, !itamin, en9im, anthraIuinone, dan unsur lainnya tidak 

terdapat dalam jumlah besar, tetapi karena digabungkan menjadi satu, membuahkan

hasil yang menakjubkan. Hal ini disebabkan unsur yang terdapat di dalam aloe

vera  ini menstimulasi macropage di dalam tubuh.  Macropage adalah salah satu sel

darah yang mengendalikan system kekebalan tubuh (Burna+anthi, "##0).

Page 25: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 25/52

"&

 Aloe vera  diyakini sangat mujarab karena mengandung salisilat, yaitu 9at

 peredam sakit dan anti bengkak yang juga terdapat dalam aspirin. airan

 ber+arna kekuningan mengandung aloin berasal dari lateks yang terdapat di

 bagian luar kulit lidah buaya. airan ini tidak sama dengan jeli aloe vera,

dianggap ukup aman dan banyak manfaat sebagai obat penahar komersial

(Burna+anthi, "##0).

". Manfaat dan %hasiat Aloe %eraDaun  Aloe vera + mengandung lemak tak jenuh  Arachidonic acid dan

 Phosphatid"lcholine dalam jumlah relatif besar (Burna+anti, "##"). Daun dan akar 

mengandung saponin dan fla!onoid, disamping itu daunnya juga mengandung

tannin dan polifenol. %andungan yang lain barbaloin, isobarbaloin, aloe-emodin,

aloenin, aloesin, aloin, aloeemodin, antrakinon, resin, polisakarida kromium,

inositol (Duke, "##"C dalam *ujono, "##&).

AnthroIuinone dan anthrone dalam lateks aloe dapat menghasilkan efek 

laksatif melalui peningkatan gerak peristalti kolon. el aloe vera mengandung

mannose-phosphate, beta-1,0 aetylated mannan, gluomannans, alprogen

gluoprotein dan gluosylhromone yang diduga mengandung efek 

hipoglikemik (Afaf et al, "##6).

Menurut ajasekaran et al ("##0) pemberian gel aloe vera  diberikan pada

tikus diabetes yang di induksi *7 didapatkan hasil signifikan menurunkan

kadar glukosa darah puasa, meningkatkan jumlah insulin plasma, menurunkan

kadar kolesterol, trigliserid, dan asam lemak bebas dalam plasma, hati dan ginjal.

enelitian terkait yang dilakukan oleh %im et al ("##<) melaporkan efek 

antidiabetik dari gel aloe vera yang diberikan per oral pada tikus yang di induksi diet

Page 26: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 26/52

"2

obesitas signifikan menurunkan insulin plasma, dan penurunan tingkat trigliserid

 pada hati dan plasma tikus.

 Aloe vera  sebagai antihiperglikemia dikaitkan akti!itas insulogenik ekstrak 

gel dengan merangsang sekresi insulin dari sel beta dan atau regenerasi sel beta(ari

5 ;atha, "##"C ajasekaran et al, "##2C amahandraiahgari et al, "#1"). enelitian

terkait yang dilakukan Jafri ("#11) didapatkan hasil pemberian ekstrak aloe vera

signifikan menurunkan kadar glukosa darah, dengan menstimulasi sel beta pankreas

meningkatkan pelepasan insulin atau melalui mekanisme lain yang melibatkan

 penggunaan glukosa.

ada penelitian oleh ajasekaran ("##&)C it Jones ("##$) studi klinis pasien

diabetes dan he+an menunjukkan bah+a dengan pemberian aloe vera mampu

menurunkan kadar glukosa darah dan trigliserid plasma, serta menurunkan gejala

skunder diabetes berkaitan dengan stres oksidatif. Hal ini menunjukkan bah+a gel

aloe vera signifikan menurunkan stres oksidatif, dengan mengaktifkan sistem

antioksidan endogen, dan melalui kandungan antioksidan yang ada dalam gel aloe

vera.

Antioksidan pada aloe vera  diantaranya  glutathione aktivitas pero$idise,

en9im  superoksida dismutase dan  fenolik , yang bertanggung ja+ab untuk efek 

antioksidan (Hamman, "##6). emberian aloe vera  meningkatkan akti!itas

 superoksida dismutase dan catalase.

emberian ekstrak aloe vera  meningkatkan akti!itas en9im antioksidan

*D ( superoksida dismutase) dan A7 (catalase) pada tikus diabetes. Hasil akti!itas

*D dan A7 dalam kandungan aloe vera  terhadap akti!itas radikal bebas akan

Page 27: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 27/52

"$

menimbulkan reaksi menguntungkan dengan mela+an perubahan patologis yang

diakibatkan oleh * ( #eactive '$"gen Species). ada tikus diabetes yang diberi

dengan ekstrak etanol aloe vera signifikan meningkatkan en9im. Hal ini

menerminkan potensi antioksidan dari ekstrak etanol aloe vera dapat menurunkan

kadar glukosa darah dengan ara menegah glikasi dan inakti!asi en9im

(amahandraiahgari et al, "#1").

4n9im *D dapat menegah terjadinya reaksi antara "- dengan 8-

yang dapat menghasilkan 8- yang merupakan radikal bebas sangat toksik.

Dengan meningkatnya akti!itas *D, meningkat pula jumlah H"" sebagai

konsekuensinya. 8amun hal ini tidak menjadi suatu masalah, karena L

(glutation) dan catalase akan bertindak menetralisir H"" menjadi air (H"). Hal

ini yang menyebabkan konsentrasi intraseluler H"" lebih stabil dan menegah

kemungkinan berubah menjadi H- yang sangat berbahaya bagi sel-sel beta

 pankreas. Jika senya+a radikal bebas dapat diegah maka sel beta dapat

memproduksi insulin untuk menjaga konsentrasi kadar glukosa darah agar tidak 

mengalami perubahan (eiter et al , "##2C dalam ardhana, "#1#).

emberian antioksidan dan komponen senya+a polifenol menunjukkan

dapat menangkap radikal bebas, mengurangi stres oksidatif, menurunkan ekspresi

78B-P. *enya+a fitokimia ternyata mampu memanipulasi dengan berbagai

mekanisme sehingga dapat mengurangi komplikasi diabetes melalui pengurangan

stres oksidatif, * dan 78B-P (7i+ari, "##"C dalam ido+ati, "##6).

Page 28: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 28/52

"6

Menurut ahjono dan %oesnandar ("##") bah+a salah satu 9at yang

terkandung pada tanaman aloe vera  bernama aloe emodin. Aloe emodin merupakan

sejenis senya+a organik dari golongan antrokuinon yang fungsinya dapat

mengakti!asi jenjang sinyal insulin seperti penyerap insulin-beta - substrat 67

 fosfatidil inositol8 kinase  dan meningkatkan laju sintesis glikogen dengan ara

menghambat glikogen sintase kinase 8 beta*

3agian-bagian dari tanaman aloe vera yang umum dimanfaatkan adalah : (a)

daun, yang dapat digunakan langsung, baik seara tradisional maupun dalam bentuk 

ekstrak, (b) eksudat (getah daun yang keluar bila dipotong, berasa pahit dan kental),

seara tradisional biasanya digunakan langsung untuk pemeliharaan rambut,

 penyembuhan luka, dan sebagainya, () gel (bagian berlendir yang diperoleh dengan

menyayat bagian dalam daun setelah eksudat dikeluarkan), bersifat mendinginkan

dan mudah rusak karena oksidasi, sehingga dibutuhkan proses pengolahan lebih

lanjut agar diperoleh gel yang stabil dan tahan lama (*udarto, "##$).

Manfaat aloe vera  beragam disebabkan kandungan bahan aktif yang

dimiliknya, seperti terlihat tabel ".&

7abel. ".& %andungan Aloe vera dan manfaatnya

at %egunaan

;ignin

*aponin

  Mempunyai kemampuan penyerapan

yang tinggi, sehingga memudahkan

 peresapan gel ke kulitMempunyai kemampuan membersihkan

dan bersifat antiseptik.

*ebagai bahan penui yang sangat baik

%omplek AnthraIuinone aloin, barbaloin,

iso-barbaloin, anthranol, aloe emodin,

anthranene, aloeti aid, ester asam

sinamat, asam krisophanat, eteral oil,

3ahan laksatif.

enghilang rasa sakit, mengurangi raun.*enya+a antibakteri.

Mempunyai kandungan antibiotik.

Page 29: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 29/52

"<

resistanol

Kitamin 31, 3", niainamida, 32, holin,

asam folat

3ahan penting untuk menjalankan fungsi

tubuh seara normal dan sehat.Mono dan polisakarida, selulosa,

glukosa, mannose, aldopentosa,

rhamnosa

Memenuhi kebutuhan metabolisme

tubuh. 3erfungsi untuk memproduksi

muopolisakarida

*umber, Burna+anthi, "##0/. ara meramu aloe verauntuk menurunkan kadarglukosadarah

ara meramu aloe vera  untuk menurunkan kadarglukoa darah, yaitu satu

 pelepah aloe vera  ukuran besar (kira-kira seukuran telapak tangan) dibersihkan

terlebih dahulu dengan mengupas kulit dan durinya. %emudian rendam sekitar /#

menit dalam air garam dengan takaran 1 sendok makan garam dapur biasa yang

diampur 1 liter air. *elanjutnya remas sebentar seara perlahan lalu bilas dengan

air yang mengalir (air kran). %emudian rebus dengan / gelas air hingga mendidih.

;alu didinginkan dan diminum sebanyak setengah gelas " sampai / kali sehari

selama 1# hari berturut-turut.

+! Al$ksanAloksan (",0,&,2- tetraoksipirimidinC &,2-dioksiurasil) merupakan senya+a

hidrofilik dan tidak stabil. aktu paro pada suhu /$T dan pH netral adalah 1,&menit

dan bias lebih lama pada suhu yang lebih rendah. *ebagai diabetogenik, aloksan

dapat digunakan seara intra!ena, intraperitoneal dan subkutan. Dosis intra!ena

yang digunakan biasanya 2&mg'kg33, dosis intraperitoneal dan subkutan adalah

"-/kalinya (*9kudelski, "##1).

Meningkatnya kadar glukosa darah pada pemberian aloksan melalui dua

mekanisme yang berbeda. Mekanisme pertama yaitu aloksan seara selektif 

menghambat sekresi insulin yang di induksi oleh glukosa melalui penghambatan

spesifik pada glukokinase yang merupakan sensor glukosa dari sel U pankreas.

Page 30: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 30/52

/#

Mekanisme kedua yaitu melalui kemampuan aloksan menginduksi pembentukan

eati!e oLygen *peies (*) yang menghasilkan nekrosis selektif dari sel U

 pankreas (;en9en, "##6).

Hiperglikemia akan memperburuk dan memperparah pembentukan *

melalui beberapa mekanisme. * akan meningkatkan pembentukan ekspresi

7umour nerosis fator-P (78B- P) dan memperparah stres oksidatif. 78B- P dapat

mengakibatkan resistensi insulin melalui penurunan autofosforilasi (auto-

 phosphorylation) dari reseptor insulin, perubahan reseptor insulin substrat1

menjadi inhibitor insuline reseptor tyrosine kinase ati!ity, penurunan insuline-

sensiti!e gluose transporter (;=7-0) meningkatkan sirkulasi asam lemak,

merubah fungsi sel U, meningkatkan trigliserida dan menurunkan kadar HD;

(7i+aro, "##"C dalam ido+ati, "##6).

*tress oksidatif pada penderita diabetes akan meningkatkan pembentukan

* di dalam mitokondria yang akan mengakibatkan berbagai kerusakan

oksidatif berupa komplikasi diabetes dan akan memperparah kondisi penderita

diabetes. =ntuk menegah kondisi tersebut perlu menormalkan * di

mitokondria untuk menegah kerusakan oksidatif (7i+aro, "##"C dalam ido+ati,

"##6).

*etelah pemberian aloksan akan terjadi beberapa perubahan kadar glukosa

darah yang berfluktuasi. Base pertama akan terjadi hiperglikemia dalam +aktu /#

menit setelah pemberian aloksan. Base ke dua dimulai peningkatan kadar glukosa

darah dan penurunan dari kadar insulin plasma, sekitar 1 jam setelah pemberian

aloksan dan bertahan kurang lebih "-0 jam. Base selanjutnya terjadi hipoglikemia

Page 31: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 31/52

/1

kembali, biasanya terjadi 0 ? 6 jam setelah pemberian dan bertahan sampai beberapa

 jam. Base terakhir terjadi hiperglikemia diabetikum, terlihat pada 1" ? 06 jam

setelah pemberian (;en9en, "##6, it ohilla "#1").

Aloksan dapat membangkitkan reactive o$"gen species  (*) yang hasil

reduksinya berupa asam dialurik. Asam dialurik ini akan mengalami siklus redoks

dan membentuk radikal superoksida. %emudian radikal ini akan dismutase

menjadi hidrogen peroksida (H"") dan pada tahap akhir mengalami reaksi

katalisasi besi (reksi fenton) membentuk radikal hidroksil yang sangat reaktif.

adikal hidroksil yang sangat reaktif inilah yang berperan terhadap kerusakan

sel beta (*9kudelski, "##1).

Baktor lain selain pembentukan oksigen reaktif adalah gangguan pada

homeostatis kalsium intraseluler. Aloksan dapat meningkatkan konsentrasi ion

kalsium bebas sitosolik pada sel U langerhans pankreas. 4fek tersebut diikuti oleh

 beberapa kejadian: influL kalsium dari airan ekstraseluler, mobilisasi kalsium dari

simpanannya seara berlebihan, dan eliminasinya yang terbatas dari sitoplasma.

nfluks kalsium akibat aloksan tersebut mengakibatkan depolarisasi sel U

;angerhans, lebih lanjut membuka kanal kalsium tergantung !oltase dan

semakin menambah masuknya ion kalsium ke sel. ada kondisi tersebut,

konsentrasi insulin meningkat sangat epat, dan seara signifikan mengakibatkan

gangguan pada sensiti!itas insulin perifer dalam +aktu singkat. *elain kedua faktor 

tersebut di atas, aloksan juga diduga berperan dalam penghambatan glukokinase

dalam proses metabolisme energi (*9kudelski, "##1, dalam 8ugroho, "##2).

Aloksan merupakan diabetogenik terkenal yang umum digunakan pada

induksi diabetes tipe " pada he+an (Kiana et al "##0C it 4tuk, "#1#). emberian

Page 32: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 32/52

/"

aloksan dengan berbagai dosis akan memberikan hasil yang berbeda berdasar 

keparahan penyakit. lukosa darah puasa misal pada kelini dengan diabetes

sedang gula darah puasa 16#-"&# mg'dl dan yang berat O "&# mg'dl (Huralikuppi,

1<<1C it 4tuk "#1#). %adar glukosa puasa yang direkomendasikan dalam

 pengujian obat pada he+an uji DM tipe " adalah diabetes sedang dengan

didapatkan kadar glukosa puasa sekitar 16#-"&# mg'dl (illiamson et al 1<<2C it

4tuk "#1#).

emberian aloksan dan *7 diketahui dapat menghasilkan diabetes seara

selektif menghanurkan sel beta pankreas. He+an model perobaan 8DDM

dapat dibuat dengan obat ini dengan memanipulasi dosis dan +aktu pemberian

untuk merusak sebagian sel beta pankreas ( ortha et al. 1<6<C 3eppu et al. 1<</

*erradas et al. 1<<1 it %im et al. "##<).

D! erangka Te$ri

E! erangka $nse,

Baktor risiko :

1. %eturunan

". Jenis kelamin

/. =sia

0. %egemukan

&. *tress

2. ola makan

$. %urang akti!itas

DM

enatalaksanaan DM :

1. enyuluhan

". Diet

/. ;atihan Bisik 

0. 7erapi farmakologi :

  a. H

  b. nsulin

7idak terkontrolkomplikasi :

1. Akut

a. %etoasidosis diabetik 

 b. Hiperosmolar non ketotik 

. Hipoglikemia

". Menahun

a. Makroangiopati

 b. Mikroangiopati

. 8europati

7erapi herbal :

  Aloe !era

7erkontrol

Page 33: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 33/52

//

------------ : tidak diteliti

 VVVVVVVV : diteliti

-! Hi,$tesis1. 4kstrak etanol  aloe vera  menurunkan kadar glukosa darah puasa pada tikus

 strain wistar  yang diinduksi aloksan.

". *emakin tinggi dosis ekstrak etanol aloe veraW yang diberikan pada tikus

strain +istar yang diinduksi aloksan semakin menurunkan kadar glukosa

darah puasa.

/. *emakin lama pemberian ekstrak etanol aloe vera yang diberikan pada

tikus  strain wistar   yang diinduksi aloksan semakin menurunkan kadar 

glukosa darah puasa.

7ikus galur wistar  di

induksi aloksan

emberian ekstrak 

etanol aloe vera

erubahan lukosa darah

uasa :

  a. 8aik F

  b. 7etap F

  . 7urun F

Page 34: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 34/52

/0

BAB III

MET.DE PENELITIAN

A! Desain Penelitian

Desain penelitian eksperimen murni karena dalam desain ini peneliti dapat

mengontrol semua !ariabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen

(*ugiyono, "#11). Dalam desain ini semua kelompok dipilih seara random dengan

 pretest ? posttest control group design terhadap tikus putih jantan galur wistar*engambilan sampel dengan random sampling dan sesuai dengan

kriteria inklusi penelitian* *ampel terdiri dari // ekor tikus jantan galur +istar 

usia / bulan dengan berat badan 1&#-"&# gram yang dibagi menjadi & kelompok,

yaitu %1: kelompok kontrol negatif hanya diberi pelet dan air putih selama

 penelitian berlangsung, %": kelompok kontrol positif dengan diinduksi aloksan

tanpa pemberian ekstrak etanol aloe vera, %/: kelom pok per l akua n diberi

ekstrak etanol aloe vera dosis (1&#mg'kg33'hr) selama 10 hari setelah diinduksi

aloksan dan terjadi hiperglikemi, %0 yang diberi ekstrak etanol aloe vera dosis

(/##mg'kg33'hr) selama 10 hari setelah diinduksi aloksan dan terjadi

hiperglikemi, %& yang diberi ekstrak etanol aloe vera dosis (2##mg'kg33'hr)

selama 10 hari setelah diinduksi aloksan dan terjadi hiperglikemi. *ebelum diinduksi

aloksan, serta sebelum dan sesudah perlakuan pemberian ekstrak etanol aloe vera

dilakukan pemeriksaan glukosa darah puasa tikus. %a da r gl uk os a dar ah pu as a

 pada tikus diperiksa pada hari ke $, 1#, 1$ dan "0.

B! P$,ulasi 'an Sam,el Penelitian

1. opulasi

0#

Page 35: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 35/52

/&

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah tikus putih jantan galur 

wistar  yang diperoleh dari laboratorium B% =MX.". *ampel

a. engambilan sampel

*ampel adalah sebagian atau +akil populasi yang diteliti (Arikunto,

"##2). 7eknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik 

random. iri utama dari true eLperimental adalah bah+a, sampel yang

digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil

seara random dari populasi tertentu (*ugiyono, "#11). engambilan

sampel dengan ara random dari // tikus yang diambil kemudian

dikelompokkan menjadi & kelompok.

 b. Dalam pengambilan sampel yang digunakan tikus putih (strain +istar)

 jantan berumur / bulan dg 33 1&#-"&# gr sebanyak "& ekor. *ampel

dikelompokkan seara aak menjadi & kelompok.. %riteria sampel

1. %riteria inklusi :

Menurut *astroasmoro ("##2), kriteria inklusi adalah karakteristik 

umum subyek penelitian pada populasi target dan pada populasi

terjangkau. *edangkan menurut 8ursalam ("##/) kriteria inklusi

adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi target

yang terjangkau yang akan diteliti. %riteia inklusi pada penelitian ini :

(1) subyek peneletian adalah tikus putih (strain +istar) jantan, (")

 berjenis kelamin jantan, (/) berumur / bln, (0) berat badan berkisar 

1&#-"&# gr.

". %riteria eksklusi :

Menurut 8ursalam ("##/) kriteria eksklusi adalah pada subyek 

 penelitian tidak dapat me+akili sampel karena tidak memenuhi syarat

sebagai sampel penelitian. enelitian ini kriteria eksklusi yang

Page 36: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 36/52

/2

ditegakkan adalah : tikus sakit sebelum perlakuan, tikus mati selama

 perlakuan.+! L$kasi 'an /aktu Penelitian

1. ;okasi

enelitian ini dilaksanakan di ;aboratorium B% =MX selama "0 hari.

engukuran kadar glukosa darah dilakukan di ;7 =M.

". aktu penelitian

enelitian dilaksanakan pada tanggal / Juni s'd "$ Juni "#1/.

D! 0aria"el Penelitian

Kariabel bebas : 4kstrak etanol aloe vera  yang dibuat ekstrak etanol $#

dengan tiga dosisKariabel tergantung : kadar glukosa darah puasa pada masing-masing subyek 

Karaiabel terkendali :a. =mur  

 b. Jenis kelamin

. 3erat badand. 7empat penelitian

E! Definisi .,erasi$nal

-! 7abel. /.1 Definisi perasional

 8o Kariabel Definisi perasional ara ukur Hasil *kala

1

"

/

0

%adar glukosadarah puasa

emberian

4kstrak etanol

 Aloe vera

Diabetes Mellitus

Aloksan

 Merupakan kadarglukosa darah yang

sebelumnya subyek

dipuasakan 6 ? 1" jam

emberian obat

tradisional dengan

menggunakan ekstrak 

etanol $# aloe vera

untuk menurunkan

kadar glukosa darah

erubahan kadar gula

darah pada tikus lebih

dari normal*uatu raun yang

D-A

engeneran

ekstrak pada labu

takar setiap dosis

yang diberikan

engukuran kadar 

gula darah puasa

engukuran

dengan timbangan

miligram

Hasil ukur  dengan satuan

mg'dl.

*onde perhari

dengan dosis :

- Dosis 1&#

mg'kgbb- Dosis /##

mg'kgbb- Dosis 2##

mg'kgbb

%adar glukosa

darah puasa

O 10# mg'dl.

Disuntikkan

intraperitonial

nter!

nter!

Page 37: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 37/52

/$

merusak sebagian sel

 beta pulau langerhans

 pankreas

dengan dosis

1/# mg'kg 33

&! Instrumen ,enelitian

engukuran data dilakukan dengan ara sebagai berikut : *erum yang

diperoleh diambil sebanyak 1# Yl kemudian ditambahkan 1ml reagen D-A

(&lukosa 'ksidase 9 Phenol Amino Peroksidase), di!ertek selama & detik kemudian

diinkubasi pada suhu /$# selama 1# menit. Absorbansi diukur dengan

spektrofotometer pada panjang gelombang &#& nm. Hasil dinyatakan normal bila

kadar glukosa darah &#-1/& mg'dl. .

H! Bahan Dan Alat

  3ahan dan alat yang digunakan

1. 3ahan :

a. ekstrak etanol aloe vera dosis : 1&# mg'kgbb, /## mg'kgbb dan 2##

mg'kgbb

 b. Aloksan 1/# mg'kgbb

. larutan garam fisologisd. Air putih sebagai pengener

e. eagent D-A

". Alat yang digunakan :

a. %andang tikus

 b. 7imbangan. *onde oral tikus

d. *entrifuse

e. *pektrofotometer f. Mikropipet

g. KorteL

h. pendorf AA %4JA :

6* enyediaan dan persiapan he+an uji:

a. emilihan // tikus yang sehat. b. Aklimatisasi tikus sebelum perlakuan selama $ hari. *elama

aklimatisasi tikus hanya diberi air putih dan pelet.

Page 38: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 38/52

/6

. emeriksaan glukosa darah puasa pertama kali sebelum pemberian

aloksan. *ebelum diambil darahnya tikus dipuasakan terlebih dahulu

selama 6-1" jam.

d. 7ikus diinduksi aloksan dengan dosis 1/# mg'kgbb atau "2mg'"##gr.e. =ntuk melihat reaksi yang ditimbulkan, setelah pemberian aloksan,

tikus hanya diberi air putih dan pelet selama / hari.

f. emeriksaan glukosa darah puasa kedua kalinya yaitu pemeriksaan

setelah di induksi aloksan, sebelum diambil darahnya tikus

dipuasakan selama 6 -1" jam terlebih dahulu. Jika kadar glukosa

darah puasa kurang dari 10# mg'dl tidak memenuhi riteria dan tikus

dikeluarkan dari sampel. *emua tikus yg diinduksi aloksan menjadi

diabetes.

g. emeriksaan glukosa darah puasa ketiga kalinya yaitu pemeriksaan

hari ketujuh setelah pemberian ekstrak etanol aloe vera, sebelum

diambil darahnya tikus dipuasakan selama 6-1" jam terlebih dahulu.

h. emeriksaan glukosa darah puasa keempat kalinya yaitu pemeriksaan

setelah hari keempat belas setelah pemberian ekstrak etanol aloe

vera, sebelum diambil darahnya tikus dipuasakan 6-1" jam

sebelumnya.

:* engelompokan he+an ujiHe+an uji sebanyak // ekor dibagi seara aak menjadi & kelompok 

 perlakuan. Masing-masing kelompok perlakuan terdiri dari $ ekor tikus

keuali kelompok kontrol & ekor tikus..

%elompok 1 : %elompok kontrol negatif . hanya diberi air putih dan pelet

saja tanpa diinduksi aloksan selama penelitian berlangsung.

%elompok " : kelompok kontrol positif C he+an uji diinduksi aloksan

tanpa diberi ekstrak etanol aloe vera

Page 39: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 39/52

/<

%elompok / : he+an uji diinduksi aloksan dan diberi ekstrak etanol aloe

vera dosis 1&# mg'kgbb perhari selama 10 hari%elompok 0 : he+an uji diinduksi aloksan dan diberi ekstrak etanol aloe

vera dosis /## mg'kgbb perhari selama 10 hari%elompok & : he+an uji diinduksi aloksan dan diberi ekstrak etanol aloe

vera dosis 2## mg'kgbb perhari selama 10 hari

8* enyediaan ekstrak etanol aloe veraembuatan ekstrak etanol aloe vera  dilakukan di laboratorium farmasi

=M dengan dosis 1&# mg, /## mg dan 2## mg.

;* emberian ekstrak etanol aloe vera dilakukan satu kali sehari dengan

dosis sesuai kelompok perlakuan masing-masing dengan lama

 perlakuan 10 hari setelah induksi aloksan dan tikus menjadi diabetes.

<* Hari ke 1$ dan ke "0 semua kelompok he+an uji diambil darahnya untuk 

diperiksa kadar glukosa darah puasa.

=* Analisis statistik 

I! +ara Pengum,ulan Data

1. Menentukan subyek penelitian

- *ubyek memenuhi kriteria penelitian

". Membagi subyek penelitian menjadi & kelompok Jumlah sampel dalam penelitian dibagi & kelompok yaitu menjadi / kelompok 

 perlakuan dan 1 kelompok kontrol negatif dan 1 kelompok kontrol positif dalam

 jarak +aktu penelitian 10 hari.

/. emeriksaan kadar glukosa darah puasa sebelum dan sesudah pemberian

 perlakuan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.

Jalann*a ,enelitian

andom// tikus

 VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV 

Hari ke-1 ke - $ ke - 1# ke ? 1$ ke - "0

  1 " / 0

 8 8

7A

 A 1&# mg'kgbbA /## mg'kgbb

 A 2## mg'kgbb

Page 40: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 40/52

0#

  Aloksan 1/# mg

engambilan sampel yang sesuai kriteria inklusi sejumlah // ekor selanjutnya

dibagi & kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari $ ekor keuali

kelompok kontrol negatif hanya terdiri dari & ekor. *elanjutnya aklimatisasi

selama $ hari, dilanjutkan dengan induksi aloksan 1/# mg'kgbb pada kelompok 

 perlakuan. Dalam penelitian ini ada tikus yang mati pada hari ke < sejumlah

1 ekor , pada hari ke 11 sejumlah " ekor dan pada hari ke 10 sejumlah 1 ekor .

J! Uji 0ali'itas 'an Relia"ilitas

1. Kaliditas

*uatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat ke!alidan dan keaslian

dalam suatu instrumen. *uatu instrumen yang !alid dan sahih mempunyai

!aliditas tinggi, dikatakan !alid jika mampu mengukur apa yang diinginkan

(Arikunto, "##2).

". eliabilitas

eliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat dapat

diperaya atau diandalkan (8otoatmodjo, "##"). nstrumen yang digunakan

untuk mengukur kadar glukosa darah dengan D A. Dalam penelitian

ditentukan oleh ketepatan alat ukur yang sudah di kalibrasikan, ketepatan

 jumlah darah yang diukur dan ketepatan ara pengambilan darah. Dalam

 pemeriksaan kadar glukosa darah puasa dilakukan di ;7 =M.

! Analisis Data

*etelah didapatkan data kadar glukosa darah pada masing-masing kelompok 

sample, dengan menggunakan alat bantu olah data *** !ersi 1& kemudian dilakukan

Page 41: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 41/52

01

uji normalitas dengan Shapiro 2ilk   test karena ukuran sampel Z &# (Dahlan, "#11).

=ntuk mengetahui perbedaan kadar glukosa darah puasa sebelum dan sesudah

 perlakuan tersebut bermakna seara statisti maka dilakukan uji paired t-test

antar masing-masing kelompok. %arena didapatkan distribusi normal (O#,#&) dan

!arians data homogen (O#,#&) maka diuji parametrik dengan 'ne 2a" A8KA dan

dilanjutkan dengan analisis ost Ho ;*D.

L! Etika Penelitian

1.  >reedom from hunger and thirst  (bebas dari rasa lapar dan haus)

*elama penelitian semua tikus diberi makan yang sebelumnya ditakar dengan

timbangan dan minum yang memadai untuk memenuhi kebutuhan.

".  >reedom from discomfort  (bebas dari ketidaknyamanan)

Melakukan pembersihan kandang tiap hari sehingga lingkungan bersih serta

ruangan diatur ukup penahayaaan , suhu, dan kelembaban lingkungan serta

fasilitas fisik seperti ukuran kandang dan komposisi kelompok.

/.  >reedom from pain7 in3ur"7 and disease  (bebas dari rasa sakit, trauma, dan

 penyakit)

*elama penelitian diutamakan untuk meminimalkan penderitaan he+an dan

memperlakukan dengan baik seara manusia+i.

0.  >reedom from fear and distress (bebas dari ketakutan dan stress jangka panjang)

*ebelum perlakuan semua tikus diberi kesempatan beradaptasi dengan

memberikan masa adaptasi selama $ hari. *emua prosedur pada he+an

dilakukan oleh personil yang kompeten, terampil dan terlatih.

&.  >reedom to e$press natural behavior  (bebas mengekspresikan tingkah laku alami)

Page 42: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 42/52

0"

7ikus dikelompokkan dan diberikan pada satu tempat guna semua tikus dapat

 bebas bersosialisasi dan berkembang.

Page 43: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 43/52

0/

BAB I0

HASIL DAN PEMBAHASAN

A! Hasil Penelitian

*ebelum dilakukan induksi aloksan semua tikus dirandom dikelompokkan

menjadi & kelompok dan dilakukan pengukuran glukosa darah puasa dan / hari

setelah induksi aloksan. *etelah tikus di induksi aloksan maka tiap tikus strain +istar 

diberi perlakuan sesuai kelompok masing-masing selama 10 hari: kelompok 1 (%1)

yang berlaku kelompok kontrol negatif hanya diberi pelet dan air putih, kelompok "

(%") yang berlaku kelompok kontrol positif tanpa di beri ekstrak etanol aloe vera

hanya pelet dan air putih, kelompok / (%/) yang diberikan ekstrak etanol aloe vera

1&# mg'kgbb'hr, kelompok 0 (%0) yang diberikan ekstrak etanol aloe vera  /##

mg'kgbb'hr, kelompok & (%&) yang diberikan ekstrak etanol aloe vera  2##

mg'kgbb'hr. 7abe 0.1 menunjukkan perbandingan kadar glukosa darah puasa pra

dan pasa di induksi aloksan.

Ta"el 1!2 erata kadar glukosa darah puasa pra dan pasa induksi aloksan

 8o %elompok *ebelum (mg'dl) *esudah (mg'dl)

1.

".

/.

0.

&.

%1

%"

%/

%0

%&

61,&0

6#,$0

61,"2

6",/"

60,&0

61,&0

"#2,$#

"#0,"0

"1",00

"1#,22

3erdasarkan tabel 0.1 menunjukkan kadar glukosa darah puasa a+al&1

Page 44: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 44/52

00

didapatkan hasil antara 6#,$0 ? 60,&0 mg'dl, hal ini menunjukkan semua tikus

kadar gula darah puasa dalam batas normal. ada kelompok perlakuan setelah

diinduksi aloksan hari ke / diperiksa kadar glukosa darah puasanya mengalami

 peningkatan rata-rata antara "#0,"0 ? "1",00 mg'dl. Hal ini menunjukkan semua

kelompok induksi aloksan telah menjadi diabetes.

*elanjutnya dilakukan pengukuran kadar glukosa darah puasa setelah

 pemberian perlakuan pada hari ke 1$ dan ke "0. ada 7abel 0." menunjukkan rerata

kadar glukosa darah puasa hari ke 1#, hari ke 1$ dan hari ke "0 .

Ta"el 1!% erata kadar glukosa darah puasa hari ke 1#, ke 1$ dan ke "0 (mg'dl)

 8o %elompok Hari ke 1# Hari ke-1$ Hari ke- "0

1.

".

/.

0.

&.

%1

%"

%/

%0

%&

61,&0

"#2,$#

"#0,"0

"1",00

"1#,22

6/,10

""$,#2

1<1,#0

12/,""

10#,&2

60,1"

"&1,16

1$#,#6

1"&,$6

</,#6

 VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV 

3erdasar tabel 0." menunjukkan terjadi perubahan kadar glukosa darah

 puasa pada hari ke 1$ dan ke "0 setelah pemberian ekstrak aloe vera. Dari hasil

 pengukuran didapatkan penurunan kadar glukosa darah puasa hari ke 1$ dan ke "0

terhadap %/, %0 dan %&. %elompok %" sebagai kontrol positif yang tidak diberi

ekstrak aloe vera menunjukkan adanya peningkatan kadar glukosa darah puasa.

rosentase rata-rata perubahan kadar glukosa darah puasa pada masing-

masing kelompok perlakuan dapat dilihat pada tabel 0./

Ta"el 1!3 erata perubahan prosentase () kadar glukosa darah puasa

Page 45: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 45/52

0&

 8o %elompok rosentase hari ke

1#

rosentase Hari ke

1$

rosentase Hari ke

"0

1.

".

/.

0.

&.

%1

%"

%/

%0

%&

1##

1##

1##

1##

1##

1#1,<2

1#<,6&

</,&/

$2,6/

22,$"

1#/,12

1"1,&1

6/,"$

&<,"#

00,16

 VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV 

3erdasar tabel 0./ prosentase perubahan kadar glukosa darah beragam dari

masing-masing kelompok. ada kelompok & (%&) menunjukkan penurunan

 prosentase paling besar kadar glukosa darah puasanya pada hari ke 10 yaitu

&&,6". ada %0 terjadi penurunan 0#,6#, %/ terjadi penurunan 12,$/.

%elompok yang mengalami kenaikan pada %1 sekitar /,12 dan pada %"

mengalami kenaikan "1,&1.

*elanjutnya hasil pengukuran glukosa darah dianalisis untuk mengetahui

adanya perbedaan kadar glukosa darah sebelum dan sesudah perlakuan tersebut

 bermakna seara statistik maka dilakukan uji paired t-test antar masing- masing

kelompok. *etelah dilakukan analisis statistik, diperoleh hasil sebagai berikut:

Ta"el 1!1! 8ilai erata %adar glukosa darah puasa sebelum dan sesudah perlakuan

%elompok Mean   8 % <&   1

%1*ebelum perlakuan 61,&0   & -&,2$0$1

.#6"

*esudah perlakuan 60,1"   & ,&10$1

%"*ebelum perlakuan "#2,$#   & -0<,<1/16

.###

*esudah perlakuan "&1,16   & -/<,#026"

Page 46: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 46/52

02

%/*ebelum perlakuan "#0,"0   & 2,6<0$"

.#"&

*esudah perlakuan 1$#,#6   & 21,0"&"6

%0*ebelum perlakuan "1",00   & 61,$0<6&

.###

*esudah perlakuan 1"&,$6   & <1,&$#1&

%&*ebelum perlakuan "1#,22   & 1#<,$0&&#

.###

*esudah perlakuan </,#6   & 1"&,010&#

 ada tabel 0.0 dapat dilihat perbedaan rerata antara kelompok kontrol dan

kelompok perlakuan baik sebelum maupun sesudah perlakuan. *etelah dilakukan

analisis statistik, diperoleh hasil perbedaan penurunan rerata yang bermakna

 pada kelompok ", kelompok / , kelompok 0 dan kelompok &, dengan nilai

signifikansi G#,#&. %elompok 1 tidak memperlihatkan adanya perbedaan rerata

yang bermakna antara kelompok sebelum dan sesudah perlakuan yang dapat

ditunjukkan dengan hasil uji statistik O#.#&.

*elanjutnya data yang diperoleh kemudian dilakukan uji normalitas

sebaran data dengan menggunakan uji Shaphiro2ilk dan didapatkan hasil

 bah+a data terdistribusi normal (O#,#&) (lampiran &). Dilanjutkan uji !arians dan

didapatkan hasil !arians homogen (O#,#&) (lampiran &). %arena data terdistribusi

normal dan !arians homogen maka dilanjutkan uji parametrik dengan 'newa"

 AN'%A yang bertujuan untuk  mengetahui adanya penurunan kadar glukosa darah

yang bermakna diantara masing-masing kelompok uji. Hasil uji 'newa" AN'%A

menunjukkan bah+a terdapat perbedaan yang bermakna seara statistik G#,##&

(lampiran 2). =ntuk mengetahui lebih lanjut kelompok mana saja yang

mempunyai perbedaan rerata yang bermakna maka dilanjutkan uji analisis  Post 

 !oc antar kelompok (lampiran 2).

Page 47: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 47/52

0$

Hasil analisis  Post !oc menunjukkan ada perbedaan yang bermakna pada

semua kelompok yang ditunjukkan dengan nilai signifikan G#,##1. *eara statistik 

ada " kelompok yang memberikan perbedaan tidak bermakna yaitu antara kelompok 

%1 kontrol negatif yang dibandingkan dengan kelompok %& yaitu perlakuan

 pemberian ekstrak etanol aloe vera 2## mg'kgbb. Dibandingkan dengan kelompok 

yang lain terdapat perbedaan yang bermakna dimana nilai signifikansinya pG#,##1

(lampiran 2).

B! Pem"ahasan

ada penelitian ini digunakan dosis aloksan 1/# mg'kg bb atau "2 mg'"##gr 

intra peritoneal pada tikus strain wistar . Dosis ini efektif mengiduksi diabetes dan

 bertahan sampai "# hari atau lebih setelah injeksi aloksan ( Eomariah dan *arto,

"#11). Dilaporkan bah+a dosis aloksan 1## dan 11# mg'kgbb tidak menghasilkan

kondisi diabetes, dosis 1"# mg'kgbb dapat menginduksi diabetes tetapi tidak 

mampu bertahan lebih dari $ hari, dosis 1/# mg'kgbb dapat menginduksi diabetes

dapat bertahan sampai pada hari ke "# atau bahkan lebih. Dosis aloksan 10#, 1&#

dan 12# mg'kgbb dapat menginduksi diabetes tetapi terjadi peningkatan

mortalitas antara 2# ? 6#.

Hasil pengukuran kadar glukosa darah puasa pada hari ke 1# sudah

menunjukkan bah+a tikus telah mengalami d iabetes (tabel 0.1). Hal ini

disebabkan  pengaruh aloksan yang menimbulkan hiperglikemi yang permanen

dalam +aktu dua sampai tiga hari (*uharmiati,"##/). Menurut Eomariah 5 *arto

("#11) diabetes dapat dipertahankan sampai hari ke "#, dan ini masih dalam suasana

diabetes karena perlakuan dalam penelitian sampai hari ke 10 setelah injeksi

Page 48: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 48/52

06

aloksan.

Meningkatnya kadar glukosa darah puasa pada tikus kelompok 

 pemberian aloksan di akibatkan oleh dua mekanisme yang berbeda. Mekanisme

 pertama yaitu aloksan seara selektif menghambat sekresi insulin yang dirangsang

oleh glukosa melalui penghambatan spesifik pada glukokinase yang merupakan

sensor glukosa dari sel U pankreas. Mekanisme kedua yaitu melalui kemampuan

aloksan menginduksi pembentukan  #eactive '$"gen Species  (*) yang

menghasilkan nekrosis selektif dari sel U pankreas (;en9en, "##6). Baktor lain

selain pembentukan oksigen reaktif adalah gangguan pada homeostatis kalsium

intraseluler. Aloksan dapat meningkatkan konsentrasi ion kalsium bebas sitosolik 

 pada sel U ;angerhans pankreas. 4fek tersebut diikuti oleh beberapa kejadian:

influks kalsium dari airan ekstraseluler, mobilisasi kalsium dari simpanannya

seara berlebihan, dan eliminasinya yang terbatas dari sitoplasma. nfluks kalsium

akibat aloksan tersebut mengakibatkan depolarisasi sel U ;angerhans, lebih lanjut

membuka kanal kalsium tergantung !oltase dan semakin menambah masuknya

ion kalsium ke sel. ada kondisi tersebut, konsentrasi insulin meningkat sangat

epat, dan seara signifikan mengakibatkan gangguan pada sensiti!itas insulin

 perifer dalam +aktu singkat. *elain kedua faktor tersebut di atas, aloksan juga diduga

 berperan dalam penghambatan glukokinase dalam proses metabolisme energi

(*9kudelski, "##1C dalam 8ugroho, "##2).

3erdasar tabel 0." hasil pengukuran kadar glukosa puasa hari ke 1$ dan ke

"0 pada %/, %0 dan %& mengalami penurunan kadar glukosa darah puasa yang

signifikan karena telah diberi perlakuan pemberian ekstrak etanol aloe vera. Hal

Page 49: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 49/52

0<

ini diperkirakan aloe vera  sebagai antihiperglikemia dikaitkan dengan akti!itas

insulogenik ekstrak gel aloe vera. emberian gel ekstrak aloe vera merangsang

sekresi insulin dari sel beta dan atau regenerasi sel beta (ari 5 ;atha, "##"C it

ajasekaran et al, "##2C amahandraiahgari et al, "#1"). Hal terkait studi klinis

 pasien diabetes dan he+an menunjukkan bah+a dengan pemberian aloe vera

mampu menurunkan kadar glukosa darah dan trigliserid plasma, serta mengurangi

gejala skunder diabetes berkaitan dengan stres oksidatif. emberian gel aloe vera

signifikan menurunkan stres oksidatif, dengan mengaktifkan sistem antioksidan

endogen, dan melalui kandungan antioksidan yang ada dalam gel aloe vera

(ajasekaran, "##&C it Jones ("##$).

emberian ekstrak aloe vera  meningkatkan akti!itas *D ( superoksida

dismutase)dan A7 (catalase) pada tikus diabetes. Hasil akti!itas *D dan A7

dapat diperlihatkan dari kandungan aloe !era terhadap akti!itas radikal bebas yang

menimbulkan reaksi menguntungkan dengan mela+an perubahan patologis yang

diakibatkan oleh * ( #eactive '$"gen Species) (amahandraiahgari et al, "#1").

Dengan akti!itas antioksidan dalam aloe vera  akan melindungi sel-sel beta

 pankreas dari kerusakan yang diakibatkan radikal bebas. *ehingga insulin akan

ukup tersedia guna membantu masuknya glukosa darah masuk kedalam sel, hasil

akhirnya glukosa darah akan turun.

ada penelitian ini ditemukan adanya penurunan kadar glukosa darah

 puasa, prosentase perubahan kadar glukosa puasa pada hari ke 1#, ke 1$ dan ke "0

menunjukkan bah+a semakin bertambah lama pemberian ekstrak aloe vera  semakin

menurunkan kadar glukosa puasa tikus yang diinduksi aloksan (tabel 0./). ada

Page 50: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 50/52

&#

 penelitian ini semakin lama ekstrak aloe vera diberikan dan semakin besar 

dosisnya semakin menurunkan kadar glukosa darah puasa, seperti pada penelitian

ajasekaran ("##2) 5 amahandraiahgari ("#1").

 Aloe vera  yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis aloe vera

3arbadensis Miller, menurut ahjono dan %oesnandar ("##") bah+a salah satu 9at

yang terkandung pada tanaman aloe vera  bernama aloe emodin. Aloe emodin

merupakan sejenis senya+a organik dari golongan antrokuinon yang fungsinya dapat

mengakti!asi jenjang sinyal insulin seperti penyerap insulin-beta - substrat 67

 fosfatidil inositol8 kinase  dan meningkatkan laju sintesis glikogen dengan ara

menghambat glikogen sintase kinase 8 beta*

+! ekuatan 'an elemahan Penelitian

1. %ekuatan

a. Desain penelitian eksperimen murni,  pre post test control group design

merupakan ranangan eksperimental yang menjamin !aliditas internal

dapat menjadi tinggi karena dapat mengontrol semua !ariabel luar 

yang mempengaruh i jalannya eksperimen (*ugiyono, "#11).

 b. 7ehnik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah random

 sampling  karena populasi dianggap homogen.

. Metode analisa data menggunakan uji paired t-tes dan 'ne 2a" A8KA

d. Merupakan penelitian yang dapat diaplikasikan dengan

mengembangkan penelitian lanjut sehingga aloe vera  dapat

dikembangkan sebagai agen non farmakologik pada DM.

Page 51: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 51/52

&1

e. Dapat s ebagai bahan pertimbangan alternatif pengobatan herbal pada

DM

". %elemahan

a* Dalam penelitian ini tidak memakai kelompok kontrol dengan pemberian

obat antidiabetik oral karena belum ada obat spesifik untuk diabetes pada

tikus yang diinduksi aloksan.

b* Dalam penelitian ini tidak dilakukan pengukuran kadar insulin plasma

karena dalam tujuan penelitian ini hanya meneliti tentang perubahan

kadar glukosa darah puasanya.

c* 4kstrak etanol aloe vera  yang diberikan pada tikus masih merupakan

aloe vera  lengkap tidak berdasar 9at aktif yang terkandung dalam aloe

vera*

Page 52: t37233

7/24/2019 t37233

http://slidepdf.com/reader/full/t37233 52/52

&"

BAB 0

PENUTUP

A! esim,ulan

3erdasarkan hasil dari analisis dan pembahasan penelitian tentang

 pemberian ekstrak etanol aloe vera  menurunkan kadar glukosa darah puasa

 pada tikus strain wistar  yang diinduksi aloksan yang telah diuraikan sebelumnya

dan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. emberian ekstrak etanol aloe vera menurunkan kadar glukosa darah

 puasa pada tikus strain +istar yang di induksi aloksan.

". *emakin tinggi dosis pemberian ekstrak etanol aloe vera  semakin

menurunkan kadar glukosa darah puasa tikus yang diinduksi aloksan.

/. *emakin lama pemberian ekstrak etanol aloe vera  semakin menurunkan

kadar glukosa darah puasa tikus yang diinduksi aloksan

B! Saran3erdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis ingin

memberikan beberapa saran sebagai berikut :1. erlu dilakukan penelitian lanjut mengenai gambaran histologi sel beta

 pankreas untuk menentukan derajat regenerasi sel-sel beta pankreas akibat

 pemberian ekstrak etanol aloe vera.

". erlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan mekanisme

dasar 9at aktif aloe vera yang berperan dalam menurunkan kadar