Download - t37233
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 1/52
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,
kerja insulin atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada diabetes menyebabkan
kerusakan jaringan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh,
terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah (usta!iani, "##$).
%lasifikasi DM menurut ADA ("##&) yaitu DM tipe 1 atau Insulin Dependent
Diabetes Melitus'DDM (destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin
absolut), DM tipe " atau nsulin Non Insulin Dependent Diabetes Melitus (ber!ariasi
mulai dari predominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang
predominan gangguan sekresi insulin bersama resistensi insulin), DM tipe lain dan
DM gestasional (hafiraaulia, "#1#).
Meskipun kedua tipe DM (tipe 1 dan tipe ") memiliki patogenik dan
karakteristik metabolik yang berlainan, komplikasi jangka panjang di pembuluh
darah, ginjal, mata dan saraf terjadi pada kedua tipe dan merupakan penyebab
morbiditas dan kematian akibat diabetes (%umar et al, "##$). *ehingga penyakit
DM memerlukan perhatian dan pera+atan medis yang ukup lama untuk
menegah komplikasi maupun pera+atan sakit.
Diabetes merupakan anaman utama bagi kesehatan umat manusia abad "1.
H membuat perkiraan bah+a pada tahun "### jumlah pengidap diabetes diatas1
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 2/52
"
umur "# tahun berjumlah 1&# juta orang dan dalam kurun +aktu "& tahun kemudian,
pada tahun "#"& jumlah itu akan membengkak menjadi /## juta orang (*uyono,
"##$).
Menurut data H, ndonesia menempati urutan ke-0 terbesar dalam
jumlah penderita Diabetes Mellitus di dunia. ada tahun "### terdapat sekitar &,2
juta penduduk ndonesia yang mengidap diabetes. ada tahun "##2 diperkirakan
jumlah penderita diabetes di ndonesia meningkat tajam menjadi 10 juta orang, baru
&# persen yang sadar mengidapnya dan di antara mereka baru sekitar /# persen yang
datang berobat teratur (*oegondo, "##&).
ilar utama pengelolaan DM menurut erkeni ("##2) adalah edukasi,
perenanaan makan, latihan jasmani dan obat-obatan. ada dasarnya, pengelolaan
DM dimulai dengan pengaturan makan disertai dengan latihan jasmani yang ukup
selama beberapa +aktu ("-0 minggu). 3ila setelah itu kadar glukosa darah masih
belum dapat memenuhi kadar sasaran metabolik yang diinginkan, baru dilakukan
inter!ensi farmakologik dengan obat-obat anti diabetes oral atau suntikan insulin
sesuai dengan indikasi (*hahab, "##2).
Diabetes tergolong penyakit menahun, bahkan tidak jarang pasien penderita
kening manis bergantung obat sepanjang hidupnya. engobatan DM sendiri
memba+a dampak ekonomi selain efek sampingnya. leh karena itu tidak heran
banyak penderita diabete melirik penggunaan tanaman obat untuk mengontrol kadar
gula dalam darahnya (4kasari, "#11).
enggunaan bahan alam, baik sebagai obat maupun tujuan lain enderung
meningkat, terlebih dengan adanya isu back to nature serta krisis berkepanjangan
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 3/52
/
yang mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat (%atno 5 ramono, "##6).
bat tradisional dan tanaman obat banyak digunakan masyarakat menengah ke
ba+ah terutama dalam upaya pre!entif, promotif dan rehabilitatif.
7ujuan utama terapi diabetes adalah menoba menormalkan akti!itas insulin
dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi terjadinya komplikasi
!askuler serta neuropatik. 7ujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah
menapai kadar glukosa darah normal (euglikemia) tanpa terjadinya hipoglikemia
dan gangguan serius pada pola akti!itas pasien (3runner 5 *uddarth, "##").
3erdasarkan ermenkes 106 tahun "#1# 8omor
H%.#".#"'M48%4*'106'1'"#1# tentang i9in dan penyelenggaraan praktek, pada
pasal 6 ayat / disebutkan bah+a praktik kepera+atan dapat dilaksanakan melalui
kegiatan salah satunya pelaksanaan tindakan kepera+atan komplementer. Hal ini
aloe vera dapat dikembangkan sebagai obat komplementer bagi pasien diabetes.
*eiring dengan terus meningkatnya jumlah penderita DM yang diimbangi
dengan meningkatnya keilmuan manusia telah diteliti beberapa tumbuhan obat yang
dapat berperan sebagai tumbuhan antidiabetika, diantaranya : ba+ang putih (Alium
sati!um), pare atau paria (Momordia harantia, ;) dan lain-lain (ido+ati, 1<<$).
Dengan fenomena tumbuhan herbal sebagai antidiabetika, peneliti merasa perlu
mengetahui manfaat tumbuhan aloe vera terhadap penurunan kadar glukosa darah
pada model tikus diabetes.
Menurut =='"/ tahun 1<<" 3ab ketentuan umum pasal 1 butir ke $
menyebutkan bah+a : >pengobatan tradisional adalah pengobatan dan atau
pera+atan dengan ara, obat, dan pengobatnya yang mengau pada pengalaman dan
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 4/52
0
ketrampilan turun ? menurun, dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku
dalam masyarakat@. *edangkan pada butir ke 1# disebutkan bah+a : > obat tradisional
adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan he+an, bahan
mineral, sediaan sarian (galenik) atau ampuran dari bahan tersebut yang seara
turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman (==
8o "/ tahun 1<<").
Menurut M ("##0) aloe vera termasuk golongan tanaman sebagai
antidiabetika dengan mekanisme kerja memperepat keluarnya glukosa melalui
peningkatan metabolisme atau memasukkan kedalam deposit lemak. roses ini
melibatkan pankreas untuk memproduksi insulin. %andungan kimia dalam aloe
vera antara lain antrakinon, barbaloin, isobarbaloin, aloe emodin, aloenin, aloesin,
hidroksialoin , aemanan, asam salisilat, saponin, sterol, triterpenoid, juga mineral
%, a, n, o, dan r, !itamin A, 32, 31", , 4, dan sebagainya. Aloe vera
mengandung mannose-phosphate, beta-1,0aetylated mannan, gluomannans,
alprogen gluoprotein dan gluosylhromone yang diduga mengandung efek
hipoglikemik (Afaf et al, "##6).
Aloe vera jenis Barbadensis Miller aman dikonsumsi, karena mengandung $"
9at yang dibutuhkan oleh tubuh, diantaranya 16 maam asam amino, karbohidrat,
lemak, air, !itamin, mineral, en9im, hormon, dan 9at golongan obat. Mengingat
kandungan yang lengkap, lidah buaya bukan hanya berguna menjaga kesehatan,
namun juga mengatasi berbagai penyakit, misalnya aloe vera juga mampu
menurunkan kadar glukosa darah pada diabetisi yang tidak tergantung insulin dalam
+aktu 1# hari gula darah bisa normal (Breddy, "##2C dalam ur+akarta, "##2).
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 5/52
&
Aloe vera sebagai antihiperglikemia menyebabkan peningkatan insulin plasma.
Akti!itas antihiperglikemia dari ekstrak gel aloe vera tersebut karena akti!itas
insulogenik di pankreas. emberian gel ekstrak aloe vera merangsang sekresi insulin
dari sel beta dan atau regenerasi sel beta (ari 5 ;atha, "##"C it ajasekaran, "##2).
Menurut ajasekaran et al ("##0) pemberian gel aloe vera diberikan pada
tikus diabetes yang diinduksi *7 didapatkan hasil signifikan menurunkan kadar
glukosa darah puasa, meningkatkan jumlah insulin plasma, menurunkan kadar
kolesterol, trigliserid, dan asam lemak bebas dalam plasma, hati dan ginjal.
He+an perobaan diabetes mellitus dapat dibuat dengan salah satu ara
induksi senya+a kimia (diabetogenik) misalnya dengan aloksan salah satunya.
Mekanisme aloksan sebagai diabetogenik diperantarai oleh oksidasi senya+a dengan
gugus ?*H (sulfidril), penghambatan glukokinase, pembangkitan radikal bebas dan
gangguan homeostatision kalsium intraseluler (8ugroho, "##2).
ada penelitian ini digunakan dosis aloksan 1/# mg'kg bb atau "2 mg'"##gr
intra peritoneal pada tikus strain wistar . Dosis ini efektif mengiduksi diabetes dan
bertahan sampai "# hari atau lebih setelah injeksi aloksan ( Eomariah dan *arto,
"#11).
3. Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan tersebut, maka penulis merumuskan
masalah penelitian yaitu :
1. Apakah ekstrak etanol aloe vera dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa
pada tikus strain wistar yang diinduksi aloksanF
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 6/52
2
". Apakah ada hubungan antara makin tinggi dosis ekstrak etanol aloe vera makin
menurunkan kadar glukosa darah puasa pada tikus strain wistar yang diinduksi
aloksanF
/. Apakah ada hubungan makin lama pemberian ekstrak etanol aloe vera makin
rendah kadar glukosa darah puasa pada tikus strain wistar yang diinduksi aloksanF
. Tujuan Penelitian
1. 7ujuan =mum
7ujuan umum mengkaji pengaruh pemberian ekstrak etanol aloe vera terhadap
kadar glukosa darah puasa pada tikus strain wistar yang diinduksi aloksan.
". 7ujuan %husus
Mengukur perubahan kadar glukosa darah puasa yang terjadi sebelum dan
sesudah perlakuan diberikannya ekstrak etanol aloe vera pada tikus strain wistar
yang diinduksi aloksan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat 7eoritis
%egunaan dari penelitian ini untuk selanjutnya aloe vera dapat dikembangkan
sebagai agen non farmakologik pada DM.
". Manfaat raktis
%egunaan hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan bagi pasien diabetes mellitus dalam memanfaatkan aloe vera sebagai
salah satu obat herbal untuk mengobati penyakit DM, dikarenakan aloe vera mudah
didapat dan murah.
4. Penelitian Terkait
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 7/52
$
enelitian yang terkait dengan penelitian ini antaralain:
1. De!arajet al, "##<, Effect of Aloe vera Supplements in Patients with Pre
Diabetes. Hasil penelitian menunjukkan bah+a aloe vera seara signifikan
mampu meningkatkan kontrol glikemik pada pasien dengan pre diabetes dengan
nilai !alue G #,#&. *etelasi suplementasi aloe vera didapatkan penurunan kadar
kolesterol ;D; dan glukosa dan nilai fruktosamin.
". %im et al, "##<, !"pogl"cemic and h"polipidemic effects of processed Aloe vera
gel in a mouse model of noninsulindependent diabetes mellitus. Hasil penelitian
menunjukkan pemberian aloe vera gel signifikan menurunkan kadar gula darah
puasa pada tikus 8DDM (G#,#&).
/. ere9 et al, "##$, Effect of a Pol"phenol#ich E$tract from Aloe %era &el on
E$perimentall" Induced Insulin #esistance in Mice. Hasil penelitian pemberian
poliphenol kaya ekstra aloe vera signifikan ( G #,#&) menurunkan kadar gula
darah pada tikus yang resistan terhadap insulin.
0. Eomariah 8ur., *arto Mulyati., ("#11), 'ptimasi Dosis Aloksan (ntuk Induksi
Diabetes Menggunakan !ewan Model )ikus Putih Betina* Hasil penelitian dosis
aloksan 1/# mg'kgbb signifikan (#G#,#&) efektif mengiduksi diabetes dan
bertahan sampai "# hari atau lebih setelah injeksi aloksan.
&. ajasekaran et al, "##2, Beneficial Effects of Aloe %era +eaf &el e$tract on
+ipid Profile Status in #ats with Aloksan Diabetes. Hasil penelitian pemberian
ekstrak aloe vera signifikan menurunkan kadar gula darah puasa pada tikus
(G#,#&).
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 8/52
6
2. *ujono dan ahyuni, "##&, Pengaruh Decocta Daun +idah Bua"a ,Aloe %era +-
)erhadap .adar &lukosa Darah .elinci /ang Dibebani &lukosa. Hasil
penelitian bah+a pemberian deota lidah buaya segar konsentrasi 0## b'!
mampu menurunkan seara bermakna ( G #,#&) kadar glukosa darah kelini.
$. uliyani, "##<, Pengaruh 0us +idah Bua"a ,Aloe 1hinensis +inn- )erhadap
Penurunan .adar &ula darah pada )ikus Putih ,#attus novergicus- Strain
2istar . Hasilnya ada pengaruh pemberian jus lidah buaya terhadap penurunan
kadar gula darah.
6. Dalam penelitian ini ditujukan untuk membuktikan kegunaan ekstrak etanol
aloe vera terhadap penurunan kadar glukosa darah puasa tikus yang diinduksi
aloksan.
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 9/52
<
BAB II
TINJAUAN PUSTAA
A! Dia"etes Mellitus
1. DefinisiDiabetes mellitus (DM) merupakan sekelompok kelainan heterogen yang
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia (3runner 5
*uddarth, "##"). %ondisi tersebut bisa diakibatkan tubuh kekurangan insulin baik
absolut maupun relatif.
DM adalah gangguan kronis metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
nsufisiensi relatif atau absolut dalam respon sekretorik insulin, yang didefinisikan
menjadi gangguan pemakaian karbohidrat (glukosa) merupakan gambaran khas pada
diabetes mellitus, demikian juga hiperglikemia yang terjadi (%umar et al, "##$)
Dalam diagnosis dan klasifikasi DM oleh usta!iani ("##$), menyatakan
bah+a DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia (peningkatan kadar gula darah) yang terjadi karena sekresi insulin,
kerja insulin atau gabungan dari keduanya. Hiperglikemia kronik pada diabetes
menyebabkan kerusakan jaringan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan
beberapa organ tubuh terutama mata, ginjal, syaraf, jantung dan pembuluh darah.
7ingginya kadar glukosa darah pada penderita diabetes disebabkan oleh
terganggunya organ pankreas sehingga hormon insulin yang dihasilkan jumlahnya
bisa sedikit bahkan tidak menukupi untuk menurunkan kadar gula darah. *ebab
insulin disini berperan dalam mendorong glukosa darah ke sel tertentu untuk diubah
menjadi energi dan mengubah kelebihan glukosa darah menjadi glikogen yang
disimpan di hati dan otot sebagai timbunan energi (AbuaIila,"##6).
<
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 10/52
1#
Maulana ("##6) mengemukakan bah+a penyakit DM juga disebut sebagai
the great imitator , yaitu penyakit yang dapat menyerang semua organ tubuh dan
menimbulkan berbagai keluhan. enyakit ini timbul seara perlahan-lahan,
sehingga seseorang tidak menyadari adanya berbagai perubahan dalam dirinya.
erubahan seperti, minum menjadi lebih banyak, buang air keil menjadi lebih
sering, dan berat badan yang terus menurun, berlangsung ukup lama dan biasanya
enderung tidak diperhatikan, hingga seseorang pergi ke dokter dan memeriksakan
kadar glukosa darahnya.
". %lasifikasia. DM yang tergantung insulin (DDM atau DM 7ipe )
DM tipe diirikan dengan hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-
pulau langerhans pankreas sehingga terjadi kekurangan insulin pada tubuh.
enyebab terbanyak dari kehilangan sel beta pada diabetes tipe adalah kesalahan
reaksi autoimunitas yang menghanurkan sel beta pankreas. eaksi autoimunitas
tersebut dapat dipiu oleh adanya infeksi pada tubuh (Maulana, "##6).Diabetes bentuk ini terjadi akibat destruksi autoimun sel beta. 7erdapat tiga
mekanisme yang saling terkait yang berperan dalam destriksi sel islet diantaranya :
kerentanan genetik, autoimunitas, dan gangguan lingkungan (%umar et al, "##$).
4tiologi DM tipe 1 menurut 3runner 5 *uddart ("##") antara lain : faktor-
faktor genetik, faktor imunologik dan faktor lingkungan eksternal yang dapat memiu
destruksi sel beta. Baktor genetik ini ditemukan pada indi!idu yang memiliki tipe
antigen H;A (human leucoc"te antigen) tertentu. H;A merupakan kumpulan gen
yang bertanggung ja+ab atas antigen transplantasi dan proses imun lainnya. *embilan
puluh lima persen orang kulit putih (1aucaisan) dengan diabetes tipe 1
memperlihatkan tipe H;A yang spesifik (D/ dan D0).
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 11/52
11
Baktor imunologik ini merupakan respons autoimun abnormal dimana
antibody terarah pada jaringan normal tubuh dengan ara bereaksi terhadap
jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing. Autoantibodi
terhadap sel-sel pulau langerhans dan insulin endogen internal terdeteksi pada saat
diagnosis dibuat dan bahkan beberapa tahun sebelum timbulnya tanda-tanda klinis
diabetes tipe 1.
b. DM yang tidak tergantung insulin (8DDM atau Diabetes tipe )
Menurut 3runner 5 *uddarth ("##") menyatakan bah+a pada diabetes tipe
terdapat dua masalah utama yang berhubungan dengan insulin, yaitu resistensi
insulin dan gangguan sekresi insulin. 8ormalnya insulin akan terikat dengan
reseptor khusus pada permukaan sel. *ebagai akibat terikatnya insulin dengan
reseptor tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa di
dalam sel. esistensi insulin pada diabetes tipe disertai dengan penurunan reaksi
intrasel ini. Dengan demikian insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi
pengambilan glukosa oleh jaringan.
Dua defek metabolik menandai diabetes tipe " adalah gangguan sekresi insulin
pada sel beta dan ketidakmampuan jaringan perifer berespons terhadap insulin
(resistensi insulin). esistensi insulin merupakan faktor utama dalam
menimbulkan diabetes tipe " (%umar et al, "##$).
besitas umumnya menyebabkan gangguan kerja insulin, sehingga
merupakan faktor resiko pada diabetes tipe ini, sebagian besar pasien dengan
diabetes tipe bertubuh gemuk (%at9ung, "##"). Diabetes tipe paling sering
terjadi pada penderita diabetes yang berusia lebih dari /# tahun dan obesitas.
Akibat intoleransi glukosa yang berlangsung lambat (selama bertahun-tahun) dan
progresif, maka a+itan diabetes tipe dapat berjalan tanpa terdeteksi. Jika
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 12/52
1"
gejalanya dialami pasien, gejala tersebut sering bersifat ringan dan dapat menakup
kelelahan, iritabilitas, poliuria, polidipsia, luka pada kulit yang lama sembuh-
sembuh, infeksi !agina atau pandangan yang kabur (jika kadar glukosanya sangat
tinggi) (3runner 5 *udarth, "##").
. Diabetes Mellitus estasional
Menurut *uyono ("##$) diabetes gestasional merupakan diabetes yang terjadi
selama kehamilan. Angka kejadiannya meliputi "-& dari seluruh diabetes.
Jenis ini sangat penting diketahui karena dampaknya pada janin kurang baik bila
tidak ditangani dengan benar.
Diabetes gestasional terjadi pada +anita yang tidak menderita diabetes
sebelum kehamilannya. Hiperglikemia terjadi selama kehamilan sebagai akibat
sekresi hormon-hormon plasenta (3runner 5 *uddarth, "##").
d. Diabetes Mellitus tipe lain
Jenis ini sering ditemukan di daerah tropis dan negara berkembang. 3entuk
ini biasanya disebabkan oleh adanya malnutrisi disertai kekurangan protein yang
nyata. Diduga 9at sianida yang terdapat pada cassava atau singkong yang
menjadi sumber karbohidrat dibeberapa ka+asan di Asia dan Afrika berperan dalam
patogenesisnya (*uyono, "##$).
/. enyebab
enyebab pasti terjadinya diabetes mellitus sampai saat ini belum diketahui
dengan jelas. Diabetes tipe mempunyai dasar adanya kelainan proses auto imun
yang menyebabkan kerusakan sel beta pada pankreas, namun mekanisme
terjadinya kelainan tersebut hingga saat ini juga belum jelas (aspadji, "##$).
Maulana ("##6) mengatakan ada beberapa faktor pemiu yang dapat
meningkatkan risiko terjadinya diabetes mellitus, yaitu : a) genetik atau faktor
keturunan, b) Kirus atau bakteri, !irus penyebab DM diantaranya : rubella, mumps,
dan human oLsakie !irus 30, ) bahan toksik atau beraun, diantaranya yang
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 13/52
1/
dapat merusak sel beta seara langsung adalah aloksan, yrinuron (rodentisida),
dan strepto9otin (dari jenis jamur), d) nutrisi yang berlebihan sehingga menyebabkan
kegemukan (obesitas), e) kadar kortikosteroid yang tinggi, f) kehamilan diabetes
gestasional, g) obat-obatan yang dapat merusak pankreas.
Baktor-faktor penyebab diabetes diantaranya : a) keturunan, orang yang
memiliki historiy keluarga yang pernah mengalami diabetes memiliki resiko terkena
diabetes yang lebih tinggi, b) usia, semakin de+asa seseorang maka resikonya
terkena diabetes akan semakin tinggi, ) jenis kelamin, pre!alensi +anita terkena
diabetes lebih tinggi dibandingkan pre!alensi pada pria, d) obesitas, semakin besar
kelebihan berat badan maka pre!alensi terganggunya kerja insulin akan semakin
besar, karena kelebihan lemak dapat menyebabkan gangguan kerja hormon insulin,
e) akti!itas fisik, semakin jarang kita melakukan akti!itas fisik maka gula yang
dikonsumsi juga akan semakin lama terpakai, akibatnya pre!alensi peningkatan
kadar gula dalam darah juga akan semakin tinggi, f) pola makan, pola makanan
berlemak dan karbohidrat yang berlebihan akan meningkatkan resiko terkena
diabetes, g) stress, merupakan salah satu faktor pemiu meningkatnya resiko
diabetes
0. ejala-gejala
enyakit diabetes mellitus ditandai poliuria (banyak berkemih), polidipsia
(banyak minum), dan polifagia (banyak makan), +alaupun banyak makan tetapi
berat tubuh menurun, hiperglikemia, glikosuria, ketosis dan asidosis (anong,
1<<6).
&. Diagnosis Menurut usta!iani ("##$), diagnosis klinis DM umumnya akan dipikirkan
bila ada keluhan khas DM berupa poliuria, polifagia, polidipsia, dan penurunan
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 14/52
10
berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. %eluhan lain yang mungkin
dikemukakan pasien adalah lemah, kesemutan, gatal, mata kabur dan disfungsi
ereksi pada pria, serta pruritus !ul!a pada pasien +anita. Jika keluhan khas,
pemeriksaan glukosa darah se+aktu "## mg'dl sudah ukup untuk menegakkan
diagnosis DM. Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah puasa 1"2 mg'dl juga
digunakan untuk patokan diagnosis DM. =ntuk kelompok tanpa keluhan khas DM,
hasil pemeriksaan glukosa darah yang baru satu kali saja abnormal, belum ukup kuat
untuk menegakkan diagnosis DM. Diperlukan pemastian lebih lanjut dengan
mendapat sekali lagi angka abnormal, baik kadar glukosa darah puasa 1"2 mg'dl,
kadar glukosa darah se+aktu "## mg'dl pada hari yang lain, atau dari hasil tes
toleransi glukosa oral (77) didapatkan kadar glukosa darah pasa pembebanan
"## mg'dl.7abel. ".1 %adar lukosa Darah *e+aktu dan uasa
3ukan DM 3elum pasti
DM
DM
%adar lukosa
Darah *e+aktu
(mg'd)%adar lukosa
Darah uasa
(mg'dl)
lasma Kena
Darah %apiler
lasma KenaDarah %apiler
G 11#
G <#
G 11#G <#
11# ? 1<<
<# ? 1<<
11# ? 1"&<# ? 1#<
"##
"##
1"2 11#
*umber : usta!iani, "##$2. enatalaksanaan
7ujuan utama terapi diabetes adalah menoba menormalkan akti!itas insulin
dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi terjadinya komplikasi
!askuler serta neuropatik. 7ujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah
menapai kadar glukosa darah normal (euglikemia) tanpa terjadinya hipoglikemia
dan gangguan serius pola akti!itas pasien (3runner 5 *uddarth, "##").
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 15/52
1&
ilar utama pengelolaan DM menurut %onsensus engelolan dan enegahan
Diabetes Mellitus 7ipe " di ndonesia ("##2) adalah edukasi, terapi gi9i medis,
latihan jasmani dan nter!ensi farmakologis. engelolaan DM dimulai dengan
pengaturan makan disertai dengan latihan jasmani yang ukup selama beberapa
+aktu ("-0 minggu). Apabila setelah itu kadar glukosa darah masih belum dapat
memenuhi kadar sasaran metabolik yang diinginkan, baru dilakukan inter!ensi
farmakologik dengan obat-obat anti diabetes oral atau suntikan insulin sesuai
dengan indikasi.
a. 4dukasiDiabetes tipe " umumnya terjadi pada saat pola gaya hidup dan perilaku
telah terbentuk dengan mapan. emberdayaan penyandang diabetes memerlukan
partisipasi aktif pasien, keluarga dan masyarakat. 7im kesehatan mendampingi
pasien dalam menuju perubahan perilaku. =ntuk menapai keberhasilan
perubahan perilaku, dibutuhkan edukasi yang komprehensif dan upaya
peningkatan moti!asi.
b. 7erapi gi9i medis
7erapi gi9i medis (7M) merupakan bagian dari penatalaksanaan diabetes
seara total. %uni keberhasilan 7M adalah keterlibatan seara menyeluruh dari
anggota tim (dokter, ahli gi9i, petugas kesehatan yang lain dan pasien itu sendiri).
%omposisi makanan yang dianjurkan terdiri dari :
1) %arbohidrat yang dianjurkan sebesar 0&-2& total asupan energi") ;emak dianjurkan sekitar "#-"& kebutuhan kalori, tidak diperkenankan
melebihi /# total asupan energi/) rotein dibutuhkan sebesar 1#-"# total asupan energi
0) 8atrium, anjuran asupan natrium untuk penyandang diabetes sama dengan anjuran
untuk masyarakat umum yaitu tidak lebih dari /### mg atau sama dengan 2#$
g (1 sendok teh) garam dapur
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 16/52
12
&) *erat, seperti halnya masyarakat umum penyandang diabetes dianjurkan
mengkonsumsi serat dari kaang-kaangan, buah dan sayuran serta sumber
karbohidrat yang tinggi serat dan bahan lain yang baik untuk kesehatan. Anjuran
konsumsi serat adalah N "&g'1### kkal'hari.
2) emanis alternatif, fruktosa tidak dianjurkan digunakan pada penyandang
diabetes karena efek samping pada lemak darah. emanis tidak bergi9i termasuk
aspartam, sakarin, aesulfame potassium, sukralose, neotame. emanis aman
digunakan sepanjang tidak melebihi batas aman (Aepted Daily ntake'AD). ;atihan Jasmani
%egiatan jasmani sehari-hari dan latihan jasmani seara teratur (/-0 kali
seminggu selama kurang lebih /# menit, merupakan salah satu pilar dalam
pengobatan DM tipe ". %egiatan sehari-hari seperti berjalan kaki ke pasar,
menggunakan tangga, berkebun harus tetap dilakukan (lihat tabel "."). ;atihan
jasmani selain menjaga kebugaran juga dapat menurunkan berat badan dan
memperbaiki sensiti!itas insulin, sehingga akan memperbaiki kendali glukosa
darah. ;atihan jasmani yang dianjurkan berupa latihan jasmani yang bersifat aerobik
seperti : jalan kaki, bersepeda santai, 3ogging , dan berenang. ;atihan jasmani
sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status kesegaran jasmani. =ntuk mereka
yang relati!e sehat, intensitas latihan jasmani bisa ditingkatkan, sementara yang
sudah mendapat komplikasi DM dikurangi. Hindarkan kebiasaan hidup yang
kurang gerak atau bermalas-malasan.
7abel. "." Akti!itas Bisik *ehari-hari
urangi Akti#itas
Hindari akti!itas sedenter Misalnya : menggunakan internet, main
game komputer
Persering Akti#itas
Mengikuti olahraga rekreasi dan
berakti!itas fisik tinggi +aktu liburan
Misalnya : jalan epat, golf, olah otot,
bersepeda, sepak bola
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 17/52
1$
Akti#itas Harian
%ebiasaan bergaya hidup sehat
Misalnya : berjalan kaki ke pasar (tidak
menggunakan mobil), menggunakan
tangga (tidak menggunakan lift),
menemui rekan kerja (tidak hanya
melalui telepon internal), jalan dari parkir
*umber : erkeni, "##2d. nter!ensi farmakologis
nter!ensi farmakologis ditambahkan jika sasaran glukosa darah belum
terapai dengan pengaturan makan dan latihan jasmani.
1). bat hipoglikemik oral (H)
3erdasar ara kerjanya, H dibagi menjadi 0 golongan :
a. emiu sekresi insulin (insulin secretagogue)C sulfoniluera dan glinidA.1Sulf$nilurea : tolbutamida, klorpropamida, glibenklamida, glikla9ida,
glipi9ida, glikidon dan glimepirida
bat golongan ini mempunyai efek utama meningkatkan sekresi insulin oleh
sel beta pankreas, dan merupakan pilihan utama untuk pasien dengan berat
badan normal dan kurang, namun masih boleh diberikan kepada pasien
dengan berat badan lebih.=ntuk menghindari hipoglikemia berkepanjangan pada berbagai keadaan
seperti orang tua, gangguan faal ginjal dan hati, kurang nutrisi serta
penyakit kardi!askuler, tidak dianjurkan penggunaan sulfonilurea kerja
panjang.
A!%&lini'
linid merupakan obat dengan ara kerjanya sama dengan sulfonilurea,
dengan penekanan pada meningkatkan sekresi insulin fase pertama.
olongan ini terdiri dari " maam obat yaitu : epaglinid (deri!at asam
ben9oat) dan 8ateglinid (deri!at fenilalanin). bat ini diabsorbsi dengan epat
setelah pemberian seara oral dan diekskresi seara epat melalui hati. b. enambah sensiti!itas terhadap insulinC metformin, tia9olidindion
Tia($li'in'i$n
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 18/52
16
7ia9olidindion (rosigliat9on dan pioglita9on) berikatan pada eroLisome
roliferator Ati!ated eeptor amma (A-ɣ), suatu reseptor inti di sel
otot dan sel lemak. olongan ini mempunyai efek menurunkan resistensi
insulin dengan meningkatkan ambilan glukosa di perifer. 7ia9olidindion
dikontraindikasikan pada pasien gagal jantung klas -K karena dapat
memperberat edema 'resistensi airan dan juga gangguan faal hati. ada
pasien yang menggunakan tia9olidindion perlu dilakukan pemantauan faal
hati seara berkala.
. enghambat glukoneogenesis C metformin
Metf$rmin
bat ini mempunyai efek utama mengurangi produksi glukosa hati
(glukoneogenesis), di samping juga memperbaiki ambilan glukosa perifer.
7erutama dipakai pada penyandang diabetes gemuk. Metformin
dikontraindikasikan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal (serum
kreatinin O 1,& mg'dl) dan hati, serta pasien-pasien dengan keenderungan
hipoksemia (misalnya penyakit serebro-!askuler, sepsis, renjatan,gagal
jantung). Metformin dapat memberikan efek mual, untuk mengurangi
keluhan tersebut dapat diberikan pada saat atau sesudah makan.
d. enghambat absorbsi glukosaC penghambat glukosidase alfa (Aarbose)bat ini bekerja dengan mengurangi absorbsi glukosa di usus halus, sehingga
mempunyai efek menurunkan kadar glukosa darah sesudah makan. Aarbose
tidak menimbulkan efek samping yang paling sering ditemukan ialah
kembung dan flatulens.
Mekanisme H, efek samping utama, serta pengaruh obat terhadap
penurunan Hb-A1 dapat dilihat pada tabel "./, sedangkan nama obat, berat
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 19/52
1<
bahan aktif (mg) per tablet, dosis harian, lama kerja, dan +aktu pemberian
dapat dilihat pada tabel ".0.ara pemberian H, terdiri dari :
a. H dimulai dengan dosis keil dan ditingkatkan seara bertahap sesuai
respons, kadar glukosa darah, dapat diberikan dosis hampir maksimal
b. *ulfonilurea generasi dan : 1&-/# menit sebelum makan
. limepirid : sebelum'sesaat sebelum makan
d. epaglinid, 8ateglinid : sesaat'sebelum makane. Metformin : sebelum'pada saat'sesudah makan
f. enghambat glukosidase P (Aarbose) : bersama makan suapan pertama
g. 7ia9olidindion : tidak tergantung pada jad+al makan.
"). nsulin
nsulin diperlukan pada keadaan :
a. enurunan berat badan yang epat
b. Hiperglikemia berat disertai ketosis. %etoasidosis diabetik
d. Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik
e. Hiperglikemia dengan asidosis laktat
f. agal dengan kombinasi H dosis hampir maksimalg. *tress berat (infeksi sistemik, operasi besar, MA, stroke)
h. %ehamilan dengan DM'diabetes mellitus gestasional yang tidak terkendali
dengan pernanaan makan
i. angguan fungsi ginjal atau hati yang berat
j. %ontraindikasi dan atau alergi terhadap HJenis dan lama kerja insulin
3erdasar lama kerja, insulin terbagi menjadi 0 jenis, yaitu :
a. nsulin kerja epat (rapid acting insulin)
b. nsulin kerja pendek ( short acting insulin). nsulin kerja menengah (intermediate acting insulin)
d. nsulin kerja panjang (long acting insulin)
7abel "./. Mekanisme kerja, efek samping utama dan pengaruh terhadap
penurunan Hb-A1 (Hb-glikosilat)
8ama bat ara kerja utama4fek samping
utama
enurunan
A1
*ufonilurea Meningkatkan sekresi insulin 33 naik,
hipoglikemia1,&-"
linid Meningkatkan sekersi insulin 33 naik,
HipoglikemiaF
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 20/52
"#
Metformin Menekan produksi glukosa hati
dan menambah sensiti!itas
terhadap insulin
Diar, dispepsia,
asidosis laktat 1,&-"
enghambat
glukosidase alfa
Menghambat absorbsi glukosa Blatulens, tinja
lembek #,&-1,#
7ia9olidindion Menambah sensiti!itas
terhadap insulin
4dema1,/
nsulin Menekan produksi glukosa hati,
stimulasi pemanfaatan glukosa
Hipoglikemia,
33 naik
otensial
sampai
normal
*umber : erkeni "##2
7abel ".0. bat Hipoglikemik ral
olongan enerik 8ama
DagangMg'tab
Dosis
harian
(mg)
;ama
%erja
(jam)
Brek
'
hari
aktu
*ulfonilurea
%lorpropamid Diabenase 1## ? "&# 1##-&## "0-/2 1
*ebelum
makan
libenklamid Daonil ",& ? & ",&-1& 1"-"0 1-"
lipi9id
Miniab & ? 1# &-"# 1#-12 1-"
luotrol-
Q;
& ? 1# &-"# 1"-12RR 1
lika9id
Diamiron 6# 6#-/"# 1#-"# 1-"
Diamiron-
M
/# /#-1"# "0 1
likuidon lurenom /# /#-1"# 2-6 "-/
limepirid
Amaryl 1,",/,0 #,&-2 "0 1
lu!as 1,",/,0 1-2 "0 1
Amadiab 1,",/,0 1-2 "0 1
MetriL 1,",/,0 1-2 "0 1
linidepaglinid 8o!o8orm #,&,1," 1,&-2 - /
8ateglinid *tarliL 1"# /2# - /
7ia9olidindio
n
osiglita9on A!andia 0 0-6 "0 1 7idak
tergantu
jad+al
makan
ioglita9on Atos 1&,/# 1&-0& "0 1
Deulin 1&,/# 1&-0& "0 1
enghambat
lukosidase P
Aarbose luobay &# ? 1## 1##-/## / 3ersama
suapan
pertama
3iguanid Metformin luophag &##-6&# "&#- 2-6 1-/ 3ersama
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 21/52
"1
e /### sesudah
makanlumin &## &##-
/###
2-6 "-/
Metformin
Q
luophag
e-Q
&##-$&#
lumin-Q &## &##-
"###
"0 1
bat
%ombinasi
7etap
Metformin S
libenklamid
luo!ane "&#'1,"&
&##'",&
&##'&
7otal
glibenla
mid
"#mg'hari
1"-"0 1-" 3ersama
sesudah
makan
osiglita9on
S Metformin
A!andamen
t
"mg'&##mg
0mg'&##mg
6mg'"##
#mg
(dosis
maks)
1" "
limepirid S
Metformin
Amaryl-
Met BDR
1mg'"&#mg
"mg'&##mg
"mg'&##
mg
0mg'1###mg
- "
osiglita9on
S limepirid
A!andarylR 0mg'1mg
0mg'"mg
0mg'0mg
6mg'0m
g (dosis
maks)
"0 1 3ersama
sesudah
makan
*umber : erkeni "##2
$. %omplikasi
Dalam perjalanan penyakit DM, dapat terjadi penyulit akut dan menahun.
enyulit akut : ketosis diabetik, hiperosmolar non ketotik, hipoglikemia dan penyulit
menahun : makroangiopati dan mikroangiopati (erkeni, "##2).
%omplikasi-komplikasi pada diabetes mellitus dapat dibagi menjadi: 1)
kompliksai metabolit akut, seperti ketoasidosis diabetik dan hiperglkemia,
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 22/52
""
hiperosmolaritas (*ilnernagl dan ;ang, "##2)C ") komplikasi !askular jangka
panjang, melibatkan pembuluh-pembuluh keil (mikroangiopati), dan pembuluh-
pembuluh sedang dan besar (makroangiopati). Mikroangiopati merupakan lesi
spesifik diabetes yang menyerang kapiler dan arteriola retina (retinopatidiabetik),
glomerulus ginjal (nefropatidiabetik), otot-otot dan kulit. Makroangiopati
diabetik mempunyai gambaran histopatologi berupa aterosklerosis (rie dan
ilson,1<<&).
ejala lainnya adalah berupa impotensi, infeks stafilokok pada kulit dan
keluhan claudicatio ditungkai yang beriri kejang-kejang sangat nyeri di betis
setelah berjalan beberapa meter. nfark jantung dapat juga terjadi akibat dinding
arteri timbul benjolan-benjolan yang mengganggu sirkulasi darah (7jay dan
ahardja, "##").
6. Bisiologi nsulin 8ormal
nsulin diperlukan untuk : (1) pengangkutan glukosa dan asam amino mele+ati
membran, (") pembentukan glikogen dalam hati dan otot rangka, (/) perubahan
glukosa menjadi trigliserida, (0) sintesis asam nukleat, dan (&) sintesis protein.
nsulin berinteraksi dengan sel sasarannya mula-mula berikatan dengan reseptor
insulin. eseptor insulin adalah suatu tirosin kinase yang memiu sejumlah
respon intrasel yang mempengaruhi jalur metabolisme. *alah satu respon dini
yang penting terhadap insulin adalah translokasi gluose transport unit (;=7s,
yang memiliki banyak tipe spesifik-jaringan) dari aparatus olgi ke membran
plasma, yang mempermudah penyerapan glukosa oleh sel. *ehingga hasil utama
kerja insulin adalah dibersihkannya glukosa dari sirkulasi kedalam sel (%umar et al,
"##$).
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 23/52
"/
B! Aloe vera ) li'ah "ua*a
ambar lidah buaya (aloe vera)
Asal mula aloe vera diduga dari %epulauan anary, barat Afrika. 8ama Aloe
vera sendiri berasal dari bahasa Arab 4aloeh5 yang artinya 9at pahit yang mengilap.
7anaman aloe vera masuk ke ndonesia karena diba+a petani ina pada abad ke-1$.
*alah satu jenis tanaman aloe vera yang unggul di ndonesia adalah jenis yang
tumbuh di ontianak, %alimantan 3arat, yaitu A vera barbadensis dan A vera
sinensis (4rlin, "##$C dalam Kinosa "##$).
Aloe vera adalah salah satu tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan
berbagai penyakit. 7anaman ini sudah digunakan bangsa *amaria sekitar tahun 16$&
*M. *elain menyuburkan rambut, aloe vera juga dikenal berkhasiat untuk
mengobati sejumlah penyakit. Di antaranya diabetes melitus dan serangan jantung
(ur+akarta, "##2 ).
emanfaatan dan ekplorasi aloe vera di ndonesia masih jauh tertinggal
dibandingkan negara-negara 3arat yang mendatangkan aloe vera dari Afrika serta
negara tropis lainnya. Di 3arat, aloe vera digunakan untuk bahan kosmetik dan
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 24/52
"0
produk makanan-minuman. *ebagai suplemen kesehatan, aloe vera juga dijadikan
airan ekstrak, kapsul, hingga tepung (4rlin, "##$C dalamKinosa,"##$). Aloe vera digunakan dalam kosmetik, makanan, dan industri farmasi. Dalam
industry kosmetik dan toilet, digunakan sebagai bahan dasar untuk pelembab kulit,
sabun, shampoo, lotion matahari, krim make up, parfum, krim ukur, alat bantu
mandi, dan banyak produk lainnya (4shun 5 He"##0C 3oudreau 5 3eland, "##2,
it Boster et al "#11).
1 %andungan aloe vera
7anaman aloe vera mengandung dua jenis airan, yakni airan bening seperti
jeli dan airan ber+arna kekuningan yang mengandung aloin. el aloe vera
diperoleh dengan membelah batang aloe vera. Jeli mengandung 9at antibakteri dan
anti jamur yang dapat menstimulasi fibroblast , yaitu sel-sel kulit yang berfungsi
menyembuhkan luka (Asta+an, "##6).
Aloe vera jenis Barbadensis Miller aman dikonsumsi, karena mengandung $"
9at yang dibutuhkan oleh tubuh, diantaranya 16 maam asam amino, karbohidrat,
lemak, air, !itamin, mineral, en9im, hormon, dan 9at golongan obat. Mengingat
kandungan yang lengkap, aloe vera bukan hanya berguna menjaga kesehatan, tapi
juga mengatasi berbagai penyakit, misalnya aloe vera juga mampu menurunkan
kadar gula darah pada diabetisi yang tidak tergantung insulin dalam +aktu 1# hari
gula darah bisa normal (Breddy, "##2C ur+akarta, "##2).
Jumlah asam amino, !itamin, en9im, anthraIuinone, dan unsur lainnya tidak
terdapat dalam jumlah besar, tetapi karena digabungkan menjadi satu, membuahkan
hasil yang menakjubkan. Hal ini disebabkan unsur yang terdapat di dalam aloe
vera ini menstimulasi macropage di dalam tubuh. Macropage adalah salah satu sel
darah yang mengendalikan system kekebalan tubuh (Burna+anthi, "##0).
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 25/52
"&
Aloe vera diyakini sangat mujarab karena mengandung salisilat, yaitu 9at
peredam sakit dan anti bengkak yang juga terdapat dalam aspirin. airan
ber+arna kekuningan mengandung aloin berasal dari lateks yang terdapat di
bagian luar kulit lidah buaya. airan ini tidak sama dengan jeli aloe vera,
dianggap ukup aman dan banyak manfaat sebagai obat penahar komersial
(Burna+anthi, "##0).
". Manfaat dan %hasiat Aloe %eraDaun Aloe vera + mengandung lemak tak jenuh Arachidonic acid dan
Phosphatid"lcholine dalam jumlah relatif besar (Burna+anti, "##"). Daun dan akar
mengandung saponin dan fla!onoid, disamping itu daunnya juga mengandung
tannin dan polifenol. %andungan yang lain barbaloin, isobarbaloin, aloe-emodin,
aloenin, aloesin, aloin, aloeemodin, antrakinon, resin, polisakarida kromium,
inositol (Duke, "##"C dalam *ujono, "##&).
AnthroIuinone dan anthrone dalam lateks aloe dapat menghasilkan efek
laksatif melalui peningkatan gerak peristalti kolon. el aloe vera mengandung
mannose-phosphate, beta-1,0 aetylated mannan, gluomannans, alprogen
gluoprotein dan gluosylhromone yang diduga mengandung efek
hipoglikemik (Afaf et al, "##6).
Menurut ajasekaran et al ("##0) pemberian gel aloe vera diberikan pada
tikus diabetes yang di induksi *7 didapatkan hasil signifikan menurunkan
kadar glukosa darah puasa, meningkatkan jumlah insulin plasma, menurunkan
kadar kolesterol, trigliserid, dan asam lemak bebas dalam plasma, hati dan ginjal.
enelitian terkait yang dilakukan oleh %im et al ("##<) melaporkan efek
antidiabetik dari gel aloe vera yang diberikan per oral pada tikus yang di induksi diet
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 26/52
"2
obesitas signifikan menurunkan insulin plasma, dan penurunan tingkat trigliserid
pada hati dan plasma tikus.
Aloe vera sebagai antihiperglikemia dikaitkan akti!itas insulogenik ekstrak
gel dengan merangsang sekresi insulin dari sel beta dan atau regenerasi sel beta(ari
5 ;atha, "##"C ajasekaran et al, "##2C amahandraiahgari et al, "#1"). enelitian
terkait yang dilakukan Jafri ("#11) didapatkan hasil pemberian ekstrak aloe vera
signifikan menurunkan kadar glukosa darah, dengan menstimulasi sel beta pankreas
meningkatkan pelepasan insulin atau melalui mekanisme lain yang melibatkan
penggunaan glukosa.
ada penelitian oleh ajasekaran ("##&)C it Jones ("##$) studi klinis pasien
diabetes dan he+an menunjukkan bah+a dengan pemberian aloe vera mampu
menurunkan kadar glukosa darah dan trigliserid plasma, serta menurunkan gejala
skunder diabetes berkaitan dengan stres oksidatif. Hal ini menunjukkan bah+a gel
aloe vera signifikan menurunkan stres oksidatif, dengan mengaktifkan sistem
antioksidan endogen, dan melalui kandungan antioksidan yang ada dalam gel aloe
vera.
Antioksidan pada aloe vera diantaranya glutathione aktivitas pero$idise,
en9im superoksida dismutase dan fenolik , yang bertanggung ja+ab untuk efek
antioksidan (Hamman, "##6). emberian aloe vera meningkatkan akti!itas
superoksida dismutase dan catalase.
emberian ekstrak aloe vera meningkatkan akti!itas en9im antioksidan
*D ( superoksida dismutase) dan A7 (catalase) pada tikus diabetes. Hasil akti!itas
*D dan A7 dalam kandungan aloe vera terhadap akti!itas radikal bebas akan
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 27/52
"$
menimbulkan reaksi menguntungkan dengan mela+an perubahan patologis yang
diakibatkan oleh * ( #eactive '$"gen Species). ada tikus diabetes yang diberi
dengan ekstrak etanol aloe vera signifikan meningkatkan en9im. Hal ini
menerminkan potensi antioksidan dari ekstrak etanol aloe vera dapat menurunkan
kadar glukosa darah dengan ara menegah glikasi dan inakti!asi en9im
(amahandraiahgari et al, "#1").
4n9im *D dapat menegah terjadinya reaksi antara "- dengan 8-
yang dapat menghasilkan 8- yang merupakan radikal bebas sangat toksik.
Dengan meningkatnya akti!itas *D, meningkat pula jumlah H"" sebagai
konsekuensinya. 8amun hal ini tidak menjadi suatu masalah, karena L
(glutation) dan catalase akan bertindak menetralisir H"" menjadi air (H"). Hal
ini yang menyebabkan konsentrasi intraseluler H"" lebih stabil dan menegah
kemungkinan berubah menjadi H- yang sangat berbahaya bagi sel-sel beta
pankreas. Jika senya+a radikal bebas dapat diegah maka sel beta dapat
memproduksi insulin untuk menjaga konsentrasi kadar glukosa darah agar tidak
mengalami perubahan (eiter et al , "##2C dalam ardhana, "#1#).
emberian antioksidan dan komponen senya+a polifenol menunjukkan
dapat menangkap radikal bebas, mengurangi stres oksidatif, menurunkan ekspresi
78B-P. *enya+a fitokimia ternyata mampu memanipulasi dengan berbagai
mekanisme sehingga dapat mengurangi komplikasi diabetes melalui pengurangan
stres oksidatif, * dan 78B-P (7i+ari, "##"C dalam ido+ati, "##6).
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 28/52
"6
Menurut ahjono dan %oesnandar ("##") bah+a salah satu 9at yang
terkandung pada tanaman aloe vera bernama aloe emodin. Aloe emodin merupakan
sejenis senya+a organik dari golongan antrokuinon yang fungsinya dapat
mengakti!asi jenjang sinyal insulin seperti penyerap insulin-beta - substrat 67
fosfatidil inositol8 kinase dan meningkatkan laju sintesis glikogen dengan ara
menghambat glikogen sintase kinase 8 beta*
3agian-bagian dari tanaman aloe vera yang umum dimanfaatkan adalah : (a)
daun, yang dapat digunakan langsung, baik seara tradisional maupun dalam bentuk
ekstrak, (b) eksudat (getah daun yang keluar bila dipotong, berasa pahit dan kental),
seara tradisional biasanya digunakan langsung untuk pemeliharaan rambut,
penyembuhan luka, dan sebagainya, () gel (bagian berlendir yang diperoleh dengan
menyayat bagian dalam daun setelah eksudat dikeluarkan), bersifat mendinginkan
dan mudah rusak karena oksidasi, sehingga dibutuhkan proses pengolahan lebih
lanjut agar diperoleh gel yang stabil dan tahan lama (*udarto, "##$).
Manfaat aloe vera beragam disebabkan kandungan bahan aktif yang
dimiliknya, seperti terlihat tabel ".&
7abel. ".& %andungan Aloe vera dan manfaatnya
at %egunaan
;ignin
*aponin
Mempunyai kemampuan penyerapan
yang tinggi, sehingga memudahkan
peresapan gel ke kulitMempunyai kemampuan membersihkan
dan bersifat antiseptik.
*ebagai bahan penui yang sangat baik
%omplek AnthraIuinone aloin, barbaloin,
iso-barbaloin, anthranol, aloe emodin,
anthranene, aloeti aid, ester asam
sinamat, asam krisophanat, eteral oil,
3ahan laksatif.
enghilang rasa sakit, mengurangi raun.*enya+a antibakteri.
Mempunyai kandungan antibiotik.
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 29/52
"<
resistanol
Kitamin 31, 3", niainamida, 32, holin,
asam folat
3ahan penting untuk menjalankan fungsi
tubuh seara normal dan sehat.Mono dan polisakarida, selulosa,
glukosa, mannose, aldopentosa,
rhamnosa
Memenuhi kebutuhan metabolisme
tubuh. 3erfungsi untuk memproduksi
muopolisakarida
*umber, Burna+anthi, "##0/. ara meramu aloe verauntuk menurunkan kadarglukosadarah
ara meramu aloe vera untuk menurunkan kadarglukoa darah, yaitu satu
pelepah aloe vera ukuran besar (kira-kira seukuran telapak tangan) dibersihkan
terlebih dahulu dengan mengupas kulit dan durinya. %emudian rendam sekitar /#
menit dalam air garam dengan takaran 1 sendok makan garam dapur biasa yang
diampur 1 liter air. *elanjutnya remas sebentar seara perlahan lalu bilas dengan
air yang mengalir (air kran). %emudian rebus dengan / gelas air hingga mendidih.
;alu didinginkan dan diminum sebanyak setengah gelas " sampai / kali sehari
selama 1# hari berturut-turut.
+! Al$ksanAloksan (",0,&,2- tetraoksipirimidinC &,2-dioksiurasil) merupakan senya+a
hidrofilik dan tidak stabil. aktu paro pada suhu /$T dan pH netral adalah 1,&menit
dan bias lebih lama pada suhu yang lebih rendah. *ebagai diabetogenik, aloksan
dapat digunakan seara intra!ena, intraperitoneal dan subkutan. Dosis intra!ena
yang digunakan biasanya 2&mg'kg33, dosis intraperitoneal dan subkutan adalah
"-/kalinya (*9kudelski, "##1).
Meningkatnya kadar glukosa darah pada pemberian aloksan melalui dua
mekanisme yang berbeda. Mekanisme pertama yaitu aloksan seara selektif
menghambat sekresi insulin yang di induksi oleh glukosa melalui penghambatan
spesifik pada glukokinase yang merupakan sensor glukosa dari sel U pankreas.
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 30/52
/#
Mekanisme kedua yaitu melalui kemampuan aloksan menginduksi pembentukan
eati!e oLygen *peies (*) yang menghasilkan nekrosis selektif dari sel U
pankreas (;en9en, "##6).
Hiperglikemia akan memperburuk dan memperparah pembentukan *
melalui beberapa mekanisme. * akan meningkatkan pembentukan ekspresi
7umour nerosis fator-P (78B- P) dan memperparah stres oksidatif. 78B- P dapat
mengakibatkan resistensi insulin melalui penurunan autofosforilasi (auto-
phosphorylation) dari reseptor insulin, perubahan reseptor insulin substrat1
menjadi inhibitor insuline reseptor tyrosine kinase ati!ity, penurunan insuline-
sensiti!e gluose transporter (;=7-0) meningkatkan sirkulasi asam lemak,
merubah fungsi sel U, meningkatkan trigliserida dan menurunkan kadar HD;
(7i+aro, "##"C dalam ido+ati, "##6).
*tress oksidatif pada penderita diabetes akan meningkatkan pembentukan
* di dalam mitokondria yang akan mengakibatkan berbagai kerusakan
oksidatif berupa komplikasi diabetes dan akan memperparah kondisi penderita
diabetes. =ntuk menegah kondisi tersebut perlu menormalkan * di
mitokondria untuk menegah kerusakan oksidatif (7i+aro, "##"C dalam ido+ati,
"##6).
*etelah pemberian aloksan akan terjadi beberapa perubahan kadar glukosa
darah yang berfluktuasi. Base pertama akan terjadi hiperglikemia dalam +aktu /#
menit setelah pemberian aloksan. Base ke dua dimulai peningkatan kadar glukosa
darah dan penurunan dari kadar insulin plasma, sekitar 1 jam setelah pemberian
aloksan dan bertahan kurang lebih "-0 jam. Base selanjutnya terjadi hipoglikemia
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 31/52
/1
kembali, biasanya terjadi 0 ? 6 jam setelah pemberian dan bertahan sampai beberapa
jam. Base terakhir terjadi hiperglikemia diabetikum, terlihat pada 1" ? 06 jam
setelah pemberian (;en9en, "##6, it ohilla "#1").
Aloksan dapat membangkitkan reactive o$"gen species (*) yang hasil
reduksinya berupa asam dialurik. Asam dialurik ini akan mengalami siklus redoks
dan membentuk radikal superoksida. %emudian radikal ini akan dismutase
menjadi hidrogen peroksida (H"") dan pada tahap akhir mengalami reaksi
katalisasi besi (reksi fenton) membentuk radikal hidroksil yang sangat reaktif.
adikal hidroksil yang sangat reaktif inilah yang berperan terhadap kerusakan
sel beta (*9kudelski, "##1).
Baktor lain selain pembentukan oksigen reaktif adalah gangguan pada
homeostatis kalsium intraseluler. Aloksan dapat meningkatkan konsentrasi ion
kalsium bebas sitosolik pada sel U langerhans pankreas. 4fek tersebut diikuti oleh
beberapa kejadian: influL kalsium dari airan ekstraseluler, mobilisasi kalsium dari
simpanannya seara berlebihan, dan eliminasinya yang terbatas dari sitoplasma.
nfluks kalsium akibat aloksan tersebut mengakibatkan depolarisasi sel U
;angerhans, lebih lanjut membuka kanal kalsium tergantung !oltase dan
semakin menambah masuknya ion kalsium ke sel. ada kondisi tersebut,
konsentrasi insulin meningkat sangat epat, dan seara signifikan mengakibatkan
gangguan pada sensiti!itas insulin perifer dalam +aktu singkat. *elain kedua faktor
tersebut di atas, aloksan juga diduga berperan dalam penghambatan glukokinase
dalam proses metabolisme energi (*9kudelski, "##1, dalam 8ugroho, "##2).
Aloksan merupakan diabetogenik terkenal yang umum digunakan pada
induksi diabetes tipe " pada he+an (Kiana et al "##0C it 4tuk, "#1#). emberian
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 32/52
/"
aloksan dengan berbagai dosis akan memberikan hasil yang berbeda berdasar
keparahan penyakit. lukosa darah puasa misal pada kelini dengan diabetes
sedang gula darah puasa 16#-"&# mg'dl dan yang berat O "&# mg'dl (Huralikuppi,
1<<1C it 4tuk "#1#). %adar glukosa puasa yang direkomendasikan dalam
pengujian obat pada he+an uji DM tipe " adalah diabetes sedang dengan
didapatkan kadar glukosa puasa sekitar 16#-"&# mg'dl (illiamson et al 1<<2C it
4tuk "#1#).
emberian aloksan dan *7 diketahui dapat menghasilkan diabetes seara
selektif menghanurkan sel beta pankreas. He+an model perobaan 8DDM
dapat dibuat dengan obat ini dengan memanipulasi dosis dan +aktu pemberian
untuk merusak sebagian sel beta pankreas ( ortha et al. 1<6<C 3eppu et al. 1<</
*erradas et al. 1<<1 it %im et al. "##<).
D! erangka Te$ri
E! erangka $nse,
Baktor risiko :
1. %eturunan
". Jenis kelamin
/. =sia
0. %egemukan
&. *tress
2. ola makan
$. %urang akti!itas
DM
enatalaksanaan DM :
1. enyuluhan
". Diet
/. ;atihan Bisik
0. 7erapi farmakologi :
a. H
b. nsulin
7idak terkontrolkomplikasi :
1. Akut
a. %etoasidosis diabetik
b. Hiperosmolar non ketotik
. Hipoglikemia
". Menahun
a. Makroangiopati
b. Mikroangiopati
. 8europati
7erapi herbal :
Aloe !era
7erkontrol
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 33/52
//
------------ : tidak diteliti
VVVVVVVV : diteliti
-! Hi,$tesis1. 4kstrak etanol aloe vera menurunkan kadar glukosa darah puasa pada tikus
strain wistar yang diinduksi aloksan.
". *emakin tinggi dosis ekstrak etanol aloe veraW yang diberikan pada tikus
strain +istar yang diinduksi aloksan semakin menurunkan kadar glukosa
darah puasa.
/. *emakin lama pemberian ekstrak etanol aloe vera yang diberikan pada
tikus strain wistar yang diinduksi aloksan semakin menurunkan kadar
glukosa darah puasa.
7ikus galur wistar di
induksi aloksan
emberian ekstrak
etanol aloe vera
erubahan lukosa darah
uasa :
a. 8aik F
b. 7etap F
. 7urun F
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 34/52
/0
BAB III
MET.DE PENELITIAN
A! Desain Penelitian
Desain penelitian eksperimen murni karena dalam desain ini peneliti dapat
mengontrol semua !ariabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen
(*ugiyono, "#11). Dalam desain ini semua kelompok dipilih seara random dengan
pretest ? posttest control group design terhadap tikus putih jantan galur wistar*engambilan sampel dengan random sampling dan sesuai dengan
kriteria inklusi penelitian* *ampel terdiri dari // ekor tikus jantan galur +istar
usia / bulan dengan berat badan 1&#-"&# gram yang dibagi menjadi & kelompok,
yaitu %1: kelompok kontrol negatif hanya diberi pelet dan air putih selama
penelitian berlangsung, %": kelompok kontrol positif dengan diinduksi aloksan
tanpa pemberian ekstrak etanol aloe vera, %/: kelom pok per l akua n diberi
ekstrak etanol aloe vera dosis (1&#mg'kg33'hr) selama 10 hari setelah diinduksi
aloksan dan terjadi hiperglikemi, %0 yang diberi ekstrak etanol aloe vera dosis
(/##mg'kg33'hr) selama 10 hari setelah diinduksi aloksan dan terjadi
hiperglikemi, %& yang diberi ekstrak etanol aloe vera dosis (2##mg'kg33'hr)
selama 10 hari setelah diinduksi aloksan dan terjadi hiperglikemi. *ebelum diinduksi
aloksan, serta sebelum dan sesudah perlakuan pemberian ekstrak etanol aloe vera
dilakukan pemeriksaan glukosa darah puasa tikus. %a da r gl uk os a dar ah pu as a
pada tikus diperiksa pada hari ke $, 1#, 1$ dan "0.
B! P$,ulasi 'an Sam,el Penelitian
1. opulasi
0#
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 35/52
/&
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah tikus putih jantan galur
wistar yang diperoleh dari laboratorium B% =MX.". *ampel
a. engambilan sampel
*ampel adalah sebagian atau +akil populasi yang diteliti (Arikunto,
"##2). 7eknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik
random. iri utama dari true eLperimental adalah bah+a, sampel yang
digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil
seara random dari populasi tertentu (*ugiyono, "#11). engambilan
sampel dengan ara random dari // tikus yang diambil kemudian
dikelompokkan menjadi & kelompok.
b. Dalam pengambilan sampel yang digunakan tikus putih (strain +istar)
jantan berumur / bulan dg 33 1&#-"&# gr sebanyak "& ekor. *ampel
dikelompokkan seara aak menjadi & kelompok.. %riteria sampel
1. %riteria inklusi :
Menurut *astroasmoro ("##2), kriteria inklusi adalah karakteristik
umum subyek penelitian pada populasi target dan pada populasi
terjangkau. *edangkan menurut 8ursalam ("##/) kriteria inklusi
adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi target
yang terjangkau yang akan diteliti. %riteia inklusi pada penelitian ini :
(1) subyek peneletian adalah tikus putih (strain +istar) jantan, (")
berjenis kelamin jantan, (/) berumur / bln, (0) berat badan berkisar
1&#-"&# gr.
". %riteria eksklusi :
Menurut 8ursalam ("##/) kriteria eksklusi adalah pada subyek
penelitian tidak dapat me+akili sampel karena tidak memenuhi syarat
sebagai sampel penelitian. enelitian ini kriteria eksklusi yang
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 36/52
/2
ditegakkan adalah : tikus sakit sebelum perlakuan, tikus mati selama
perlakuan.+! L$kasi 'an /aktu Penelitian
1. ;okasi
enelitian ini dilaksanakan di ;aboratorium B% =MX selama "0 hari.
engukuran kadar glukosa darah dilakukan di ;7 =M.
". aktu penelitian
enelitian dilaksanakan pada tanggal / Juni s'd "$ Juni "#1/.
D! 0aria"el Penelitian
Kariabel bebas : 4kstrak etanol aloe vera yang dibuat ekstrak etanol $#
dengan tiga dosisKariabel tergantung : kadar glukosa darah puasa pada masing-masing subyek
Karaiabel terkendali :a. =mur
b. Jenis kelamin
. 3erat badand. 7empat penelitian
E! Definisi .,erasi$nal
-! 7abel. /.1 Definisi perasional
8o Kariabel Definisi perasional ara ukur Hasil *kala
1
"
/
0
%adar glukosadarah puasa
emberian
4kstrak etanol
Aloe vera
Diabetes Mellitus
Aloksan
Merupakan kadarglukosa darah yang
sebelumnya subyek
dipuasakan 6 ? 1" jam
emberian obat
tradisional dengan
menggunakan ekstrak
etanol $# aloe vera
untuk menurunkan
kadar glukosa darah
erubahan kadar gula
darah pada tikus lebih
dari normal*uatu raun yang
D-A
engeneran
ekstrak pada labu
takar setiap dosis
yang diberikan
engukuran kadar
gula darah puasa
engukuran
dengan timbangan
miligram
Hasil ukur dengan satuan
mg'dl.
*onde perhari
dengan dosis :
- Dosis 1&#
mg'kgbb- Dosis /##
mg'kgbb- Dosis 2##
mg'kgbb
%adar glukosa
darah puasa
O 10# mg'dl.
Disuntikkan
intraperitonial
nter!
nter!
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 37/52
/$
merusak sebagian sel
beta pulau langerhans
pankreas
dengan dosis
1/# mg'kg 33
&! Instrumen ,enelitian
engukuran data dilakukan dengan ara sebagai berikut : *erum yang
diperoleh diambil sebanyak 1# Yl kemudian ditambahkan 1ml reagen D-A
(&lukosa 'ksidase 9 Phenol Amino Peroksidase), di!ertek selama & detik kemudian
diinkubasi pada suhu /$# selama 1# menit. Absorbansi diukur dengan
spektrofotometer pada panjang gelombang &#& nm. Hasil dinyatakan normal bila
kadar glukosa darah &#-1/& mg'dl. .
H! Bahan Dan Alat
3ahan dan alat yang digunakan
1. 3ahan :
a. ekstrak etanol aloe vera dosis : 1&# mg'kgbb, /## mg'kgbb dan 2##
mg'kgbb
b. Aloksan 1/# mg'kgbb
. larutan garam fisologisd. Air putih sebagai pengener
e. eagent D-A
". Alat yang digunakan :
a. %andang tikus
b. 7imbangan. *onde oral tikus
d. *entrifuse
e. *pektrofotometer f. Mikropipet
g. KorteL
h. pendorf AA %4JA :
6* enyediaan dan persiapan he+an uji:
a. emilihan // tikus yang sehat. b. Aklimatisasi tikus sebelum perlakuan selama $ hari. *elama
aklimatisasi tikus hanya diberi air putih dan pelet.
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 38/52
/6
. emeriksaan glukosa darah puasa pertama kali sebelum pemberian
aloksan. *ebelum diambil darahnya tikus dipuasakan terlebih dahulu
selama 6-1" jam.
d. 7ikus diinduksi aloksan dengan dosis 1/# mg'kgbb atau "2mg'"##gr.e. =ntuk melihat reaksi yang ditimbulkan, setelah pemberian aloksan,
tikus hanya diberi air putih dan pelet selama / hari.
f. emeriksaan glukosa darah puasa kedua kalinya yaitu pemeriksaan
setelah di induksi aloksan, sebelum diambil darahnya tikus
dipuasakan selama 6 -1" jam terlebih dahulu. Jika kadar glukosa
darah puasa kurang dari 10# mg'dl tidak memenuhi riteria dan tikus
dikeluarkan dari sampel. *emua tikus yg diinduksi aloksan menjadi
diabetes.
g. emeriksaan glukosa darah puasa ketiga kalinya yaitu pemeriksaan
hari ketujuh setelah pemberian ekstrak etanol aloe vera, sebelum
diambil darahnya tikus dipuasakan selama 6-1" jam terlebih dahulu.
h. emeriksaan glukosa darah puasa keempat kalinya yaitu pemeriksaan
setelah hari keempat belas setelah pemberian ekstrak etanol aloe
vera, sebelum diambil darahnya tikus dipuasakan 6-1" jam
sebelumnya.
:* engelompokan he+an ujiHe+an uji sebanyak // ekor dibagi seara aak menjadi & kelompok
perlakuan. Masing-masing kelompok perlakuan terdiri dari $ ekor tikus
keuali kelompok kontrol & ekor tikus..
%elompok 1 : %elompok kontrol negatif . hanya diberi air putih dan pelet
saja tanpa diinduksi aloksan selama penelitian berlangsung.
%elompok " : kelompok kontrol positif C he+an uji diinduksi aloksan
tanpa diberi ekstrak etanol aloe vera
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 39/52
/<
%elompok / : he+an uji diinduksi aloksan dan diberi ekstrak etanol aloe
vera dosis 1&# mg'kgbb perhari selama 10 hari%elompok 0 : he+an uji diinduksi aloksan dan diberi ekstrak etanol aloe
vera dosis /## mg'kgbb perhari selama 10 hari%elompok & : he+an uji diinduksi aloksan dan diberi ekstrak etanol aloe
vera dosis 2## mg'kgbb perhari selama 10 hari
8* enyediaan ekstrak etanol aloe veraembuatan ekstrak etanol aloe vera dilakukan di laboratorium farmasi
=M dengan dosis 1&# mg, /## mg dan 2## mg.
;* emberian ekstrak etanol aloe vera dilakukan satu kali sehari dengan
dosis sesuai kelompok perlakuan masing-masing dengan lama
perlakuan 10 hari setelah induksi aloksan dan tikus menjadi diabetes.
<* Hari ke 1$ dan ke "0 semua kelompok he+an uji diambil darahnya untuk
diperiksa kadar glukosa darah puasa.
=* Analisis statistik
I! +ara Pengum,ulan Data
1. Menentukan subyek penelitian
- *ubyek memenuhi kriteria penelitian
". Membagi subyek penelitian menjadi & kelompok Jumlah sampel dalam penelitian dibagi & kelompok yaitu menjadi / kelompok
perlakuan dan 1 kelompok kontrol negatif dan 1 kelompok kontrol positif dalam
jarak +aktu penelitian 10 hari.
/. emeriksaan kadar glukosa darah puasa sebelum dan sesudah pemberian
perlakuan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
Jalann*a ,enelitian
andom// tikus
VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV
Hari ke-1 ke - $ ke - 1# ke ? 1$ ke - "0
1 " / 0
8 8
7A
A 1&# mg'kgbbA /## mg'kgbb
A 2## mg'kgbb
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 40/52
0#
Aloksan 1/# mg
engambilan sampel yang sesuai kriteria inklusi sejumlah // ekor selanjutnya
dibagi & kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari $ ekor keuali
kelompok kontrol negatif hanya terdiri dari & ekor. *elanjutnya aklimatisasi
selama $ hari, dilanjutkan dengan induksi aloksan 1/# mg'kgbb pada kelompok
perlakuan. Dalam penelitian ini ada tikus yang mati pada hari ke < sejumlah
1 ekor , pada hari ke 11 sejumlah " ekor dan pada hari ke 10 sejumlah 1 ekor .
J! Uji 0ali'itas 'an Relia"ilitas
1. Kaliditas
*uatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat ke!alidan dan keaslian
dalam suatu instrumen. *uatu instrumen yang !alid dan sahih mempunyai
!aliditas tinggi, dikatakan !alid jika mampu mengukur apa yang diinginkan
(Arikunto, "##2).
". eliabilitas
eliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat dapat
diperaya atau diandalkan (8otoatmodjo, "##"). nstrumen yang digunakan
untuk mengukur kadar glukosa darah dengan D A. Dalam penelitian
ditentukan oleh ketepatan alat ukur yang sudah di kalibrasikan, ketepatan
jumlah darah yang diukur dan ketepatan ara pengambilan darah. Dalam
pemeriksaan kadar glukosa darah puasa dilakukan di ;7 =M.
! Analisis Data
*etelah didapatkan data kadar glukosa darah pada masing-masing kelompok
sample, dengan menggunakan alat bantu olah data *** !ersi 1& kemudian dilakukan
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 41/52
01
uji normalitas dengan Shapiro 2ilk test karena ukuran sampel Z &# (Dahlan, "#11).
=ntuk mengetahui perbedaan kadar glukosa darah puasa sebelum dan sesudah
perlakuan tersebut bermakna seara statisti maka dilakukan uji paired t-test
antar masing-masing kelompok. %arena didapatkan distribusi normal (O#,#&) dan
!arians data homogen (O#,#&) maka diuji parametrik dengan 'ne 2a" A8KA dan
dilanjutkan dengan analisis ost Ho ;*D.
L! Etika Penelitian
1. >reedom from hunger and thirst (bebas dari rasa lapar dan haus)
*elama penelitian semua tikus diberi makan yang sebelumnya ditakar dengan
timbangan dan minum yang memadai untuk memenuhi kebutuhan.
". >reedom from discomfort (bebas dari ketidaknyamanan)
Melakukan pembersihan kandang tiap hari sehingga lingkungan bersih serta
ruangan diatur ukup penahayaaan , suhu, dan kelembaban lingkungan serta
fasilitas fisik seperti ukuran kandang dan komposisi kelompok.
/. >reedom from pain7 in3ur"7 and disease (bebas dari rasa sakit, trauma, dan
penyakit)
*elama penelitian diutamakan untuk meminimalkan penderitaan he+an dan
memperlakukan dengan baik seara manusia+i.
0. >reedom from fear and distress (bebas dari ketakutan dan stress jangka panjang)
*ebelum perlakuan semua tikus diberi kesempatan beradaptasi dengan
memberikan masa adaptasi selama $ hari. *emua prosedur pada he+an
dilakukan oleh personil yang kompeten, terampil dan terlatih.
&. >reedom to e$press natural behavior (bebas mengekspresikan tingkah laku alami)
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 42/52
0"
7ikus dikelompokkan dan diberikan pada satu tempat guna semua tikus dapat
bebas bersosialisasi dan berkembang.
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 43/52
0/
BAB I0
HASIL DAN PEMBAHASAN
A! Hasil Penelitian
*ebelum dilakukan induksi aloksan semua tikus dirandom dikelompokkan
menjadi & kelompok dan dilakukan pengukuran glukosa darah puasa dan / hari
setelah induksi aloksan. *etelah tikus di induksi aloksan maka tiap tikus strain +istar
diberi perlakuan sesuai kelompok masing-masing selama 10 hari: kelompok 1 (%1)
yang berlaku kelompok kontrol negatif hanya diberi pelet dan air putih, kelompok "
(%") yang berlaku kelompok kontrol positif tanpa di beri ekstrak etanol aloe vera
hanya pelet dan air putih, kelompok / (%/) yang diberikan ekstrak etanol aloe vera
1&# mg'kgbb'hr, kelompok 0 (%0) yang diberikan ekstrak etanol aloe vera /##
mg'kgbb'hr, kelompok & (%&) yang diberikan ekstrak etanol aloe vera 2##
mg'kgbb'hr. 7abe 0.1 menunjukkan perbandingan kadar glukosa darah puasa pra
dan pasa di induksi aloksan.
Ta"el 1!2 erata kadar glukosa darah puasa pra dan pasa induksi aloksan
8o %elompok *ebelum (mg'dl) *esudah (mg'dl)
1.
".
/.
0.
&.
%1
%"
%/
%0
%&
61,&0
6#,$0
61,"2
6",/"
60,&0
61,&0
"#2,$#
"#0,"0
"1",00
"1#,22
3erdasarkan tabel 0.1 menunjukkan kadar glukosa darah puasa a+al&1
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 44/52
00
didapatkan hasil antara 6#,$0 ? 60,&0 mg'dl, hal ini menunjukkan semua tikus
kadar gula darah puasa dalam batas normal. ada kelompok perlakuan setelah
diinduksi aloksan hari ke / diperiksa kadar glukosa darah puasanya mengalami
peningkatan rata-rata antara "#0,"0 ? "1",00 mg'dl. Hal ini menunjukkan semua
kelompok induksi aloksan telah menjadi diabetes.
*elanjutnya dilakukan pengukuran kadar glukosa darah puasa setelah
pemberian perlakuan pada hari ke 1$ dan ke "0. ada 7abel 0." menunjukkan rerata
kadar glukosa darah puasa hari ke 1#, hari ke 1$ dan hari ke "0 .
Ta"el 1!% erata kadar glukosa darah puasa hari ke 1#, ke 1$ dan ke "0 (mg'dl)
8o %elompok Hari ke 1# Hari ke-1$ Hari ke- "0
1.
".
/.
0.
&.
%1
%"
%/
%0
%&
61,&0
"#2,$#
"#0,"0
"1",00
"1#,22
6/,10
""$,#2
1<1,#0
12/,""
10#,&2
60,1"
"&1,16
1$#,#6
1"&,$6
</,#6
VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV
3erdasar tabel 0." menunjukkan terjadi perubahan kadar glukosa darah
puasa pada hari ke 1$ dan ke "0 setelah pemberian ekstrak aloe vera. Dari hasil
pengukuran didapatkan penurunan kadar glukosa darah puasa hari ke 1$ dan ke "0
terhadap %/, %0 dan %&. %elompok %" sebagai kontrol positif yang tidak diberi
ekstrak aloe vera menunjukkan adanya peningkatan kadar glukosa darah puasa.
rosentase rata-rata perubahan kadar glukosa darah puasa pada masing-
masing kelompok perlakuan dapat dilihat pada tabel 0./
Ta"el 1!3 erata perubahan prosentase () kadar glukosa darah puasa
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 45/52
0&
8o %elompok rosentase hari ke
1#
rosentase Hari ke
1$
rosentase Hari ke
"0
1.
".
/.
0.
&.
%1
%"
%/
%0
%&
1##
1##
1##
1##
1##
1#1,<2
1#<,6&
</,&/
$2,6/
22,$"
1#/,12
1"1,&1
6/,"$
&<,"#
00,16
VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV
3erdasar tabel 0./ prosentase perubahan kadar glukosa darah beragam dari
masing-masing kelompok. ada kelompok & (%&) menunjukkan penurunan
prosentase paling besar kadar glukosa darah puasanya pada hari ke 10 yaitu
&&,6". ada %0 terjadi penurunan 0#,6#, %/ terjadi penurunan 12,$/.
%elompok yang mengalami kenaikan pada %1 sekitar /,12 dan pada %"
mengalami kenaikan "1,&1.
*elanjutnya hasil pengukuran glukosa darah dianalisis untuk mengetahui
adanya perbedaan kadar glukosa darah sebelum dan sesudah perlakuan tersebut
bermakna seara statistik maka dilakukan uji paired t-test antar masing- masing
kelompok. *etelah dilakukan analisis statistik, diperoleh hasil sebagai berikut:
Ta"el 1!1! 8ilai erata %adar glukosa darah puasa sebelum dan sesudah perlakuan
%elompok Mean 8 % <& 1
%1*ebelum perlakuan 61,&0 & -&,2$0$1
.#6"
*esudah perlakuan 60,1" & ,&10$1
%"*ebelum perlakuan "#2,$# & -0<,<1/16
.###
*esudah perlakuan "&1,16 & -/<,#026"
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 46/52
02
%/*ebelum perlakuan "#0,"0 & 2,6<0$"
.#"&
*esudah perlakuan 1$#,#6 & 21,0"&"6
%0*ebelum perlakuan "1",00 & 61,$0<6&
.###
*esudah perlakuan 1"&,$6 & <1,&$#1&
%&*ebelum perlakuan "1#,22 & 1#<,$0&&#
.###
*esudah perlakuan </,#6 & 1"&,010&#
ada tabel 0.0 dapat dilihat perbedaan rerata antara kelompok kontrol dan
kelompok perlakuan baik sebelum maupun sesudah perlakuan. *etelah dilakukan
analisis statistik, diperoleh hasil perbedaan penurunan rerata yang bermakna
pada kelompok ", kelompok / , kelompok 0 dan kelompok &, dengan nilai
signifikansi G#,#&. %elompok 1 tidak memperlihatkan adanya perbedaan rerata
yang bermakna antara kelompok sebelum dan sesudah perlakuan yang dapat
ditunjukkan dengan hasil uji statistik O#.#&.
*elanjutnya data yang diperoleh kemudian dilakukan uji normalitas
sebaran data dengan menggunakan uji Shaphiro2ilk dan didapatkan hasil
bah+a data terdistribusi normal (O#,#&) (lampiran &). Dilanjutkan uji !arians dan
didapatkan hasil !arians homogen (O#,#&) (lampiran &). %arena data terdistribusi
normal dan !arians homogen maka dilanjutkan uji parametrik dengan 'newa"
AN'%A yang bertujuan untuk mengetahui adanya penurunan kadar glukosa darah
yang bermakna diantara masing-masing kelompok uji. Hasil uji 'newa" AN'%A
menunjukkan bah+a terdapat perbedaan yang bermakna seara statistik G#,##&
(lampiran 2). =ntuk mengetahui lebih lanjut kelompok mana saja yang
mempunyai perbedaan rerata yang bermakna maka dilanjutkan uji analisis Post
!oc antar kelompok (lampiran 2).
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 47/52
0$
Hasil analisis Post !oc menunjukkan ada perbedaan yang bermakna pada
semua kelompok yang ditunjukkan dengan nilai signifikan G#,##1. *eara statistik
ada " kelompok yang memberikan perbedaan tidak bermakna yaitu antara kelompok
%1 kontrol negatif yang dibandingkan dengan kelompok %& yaitu perlakuan
pemberian ekstrak etanol aloe vera 2## mg'kgbb. Dibandingkan dengan kelompok
yang lain terdapat perbedaan yang bermakna dimana nilai signifikansinya pG#,##1
(lampiran 2).
B! Pem"ahasan
ada penelitian ini digunakan dosis aloksan 1/# mg'kg bb atau "2 mg'"##gr
intra peritoneal pada tikus strain wistar . Dosis ini efektif mengiduksi diabetes dan
bertahan sampai "# hari atau lebih setelah injeksi aloksan ( Eomariah dan *arto,
"#11). Dilaporkan bah+a dosis aloksan 1## dan 11# mg'kgbb tidak menghasilkan
kondisi diabetes, dosis 1"# mg'kgbb dapat menginduksi diabetes tetapi tidak
mampu bertahan lebih dari $ hari, dosis 1/# mg'kgbb dapat menginduksi diabetes
dapat bertahan sampai pada hari ke "# atau bahkan lebih. Dosis aloksan 10#, 1&#
dan 12# mg'kgbb dapat menginduksi diabetes tetapi terjadi peningkatan
mortalitas antara 2# ? 6#.
Hasil pengukuran kadar glukosa darah puasa pada hari ke 1# sudah
menunjukkan bah+a tikus telah mengalami d iabetes (tabel 0.1). Hal ini
disebabkan pengaruh aloksan yang menimbulkan hiperglikemi yang permanen
dalam +aktu dua sampai tiga hari (*uharmiati,"##/). Menurut Eomariah 5 *arto
("#11) diabetes dapat dipertahankan sampai hari ke "#, dan ini masih dalam suasana
diabetes karena perlakuan dalam penelitian sampai hari ke 10 setelah injeksi
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 48/52
06
aloksan.
Meningkatnya kadar glukosa darah puasa pada tikus kelompok
pemberian aloksan di akibatkan oleh dua mekanisme yang berbeda. Mekanisme
pertama yaitu aloksan seara selektif menghambat sekresi insulin yang dirangsang
oleh glukosa melalui penghambatan spesifik pada glukokinase yang merupakan
sensor glukosa dari sel U pankreas. Mekanisme kedua yaitu melalui kemampuan
aloksan menginduksi pembentukan #eactive '$"gen Species (*) yang
menghasilkan nekrosis selektif dari sel U pankreas (;en9en, "##6). Baktor lain
selain pembentukan oksigen reaktif adalah gangguan pada homeostatis kalsium
intraseluler. Aloksan dapat meningkatkan konsentrasi ion kalsium bebas sitosolik
pada sel U ;angerhans pankreas. 4fek tersebut diikuti oleh beberapa kejadian:
influks kalsium dari airan ekstraseluler, mobilisasi kalsium dari simpanannya
seara berlebihan, dan eliminasinya yang terbatas dari sitoplasma. nfluks kalsium
akibat aloksan tersebut mengakibatkan depolarisasi sel U ;angerhans, lebih lanjut
membuka kanal kalsium tergantung !oltase dan semakin menambah masuknya
ion kalsium ke sel. ada kondisi tersebut, konsentrasi insulin meningkat sangat
epat, dan seara signifikan mengakibatkan gangguan pada sensiti!itas insulin
perifer dalam +aktu singkat. *elain kedua faktor tersebut di atas, aloksan juga diduga
berperan dalam penghambatan glukokinase dalam proses metabolisme energi
(*9kudelski, "##1C dalam 8ugroho, "##2).
3erdasar tabel 0." hasil pengukuran kadar glukosa puasa hari ke 1$ dan ke
"0 pada %/, %0 dan %& mengalami penurunan kadar glukosa darah puasa yang
signifikan karena telah diberi perlakuan pemberian ekstrak etanol aloe vera. Hal
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 49/52
0<
ini diperkirakan aloe vera sebagai antihiperglikemia dikaitkan dengan akti!itas
insulogenik ekstrak gel aloe vera. emberian gel ekstrak aloe vera merangsang
sekresi insulin dari sel beta dan atau regenerasi sel beta (ari 5 ;atha, "##"C it
ajasekaran et al, "##2C amahandraiahgari et al, "#1"). Hal terkait studi klinis
pasien diabetes dan he+an menunjukkan bah+a dengan pemberian aloe vera
mampu menurunkan kadar glukosa darah dan trigliserid plasma, serta mengurangi
gejala skunder diabetes berkaitan dengan stres oksidatif. emberian gel aloe vera
signifikan menurunkan stres oksidatif, dengan mengaktifkan sistem antioksidan
endogen, dan melalui kandungan antioksidan yang ada dalam gel aloe vera
(ajasekaran, "##&C it Jones ("##$).
emberian ekstrak aloe vera meningkatkan akti!itas *D ( superoksida
dismutase)dan A7 (catalase) pada tikus diabetes. Hasil akti!itas *D dan A7
dapat diperlihatkan dari kandungan aloe !era terhadap akti!itas radikal bebas yang
menimbulkan reaksi menguntungkan dengan mela+an perubahan patologis yang
diakibatkan oleh * ( #eactive '$"gen Species) (amahandraiahgari et al, "#1").
Dengan akti!itas antioksidan dalam aloe vera akan melindungi sel-sel beta
pankreas dari kerusakan yang diakibatkan radikal bebas. *ehingga insulin akan
ukup tersedia guna membantu masuknya glukosa darah masuk kedalam sel, hasil
akhirnya glukosa darah akan turun.
ada penelitian ini ditemukan adanya penurunan kadar glukosa darah
puasa, prosentase perubahan kadar glukosa puasa pada hari ke 1#, ke 1$ dan ke "0
menunjukkan bah+a semakin bertambah lama pemberian ekstrak aloe vera semakin
menurunkan kadar glukosa puasa tikus yang diinduksi aloksan (tabel 0./). ada
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 50/52
&#
penelitian ini semakin lama ekstrak aloe vera diberikan dan semakin besar
dosisnya semakin menurunkan kadar glukosa darah puasa, seperti pada penelitian
ajasekaran ("##2) 5 amahandraiahgari ("#1").
Aloe vera yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis aloe vera
3arbadensis Miller, menurut ahjono dan %oesnandar ("##") bah+a salah satu 9at
yang terkandung pada tanaman aloe vera bernama aloe emodin. Aloe emodin
merupakan sejenis senya+a organik dari golongan antrokuinon yang fungsinya dapat
mengakti!asi jenjang sinyal insulin seperti penyerap insulin-beta - substrat 67
fosfatidil inositol8 kinase dan meningkatkan laju sintesis glikogen dengan ara
menghambat glikogen sintase kinase 8 beta*
+! ekuatan 'an elemahan Penelitian
1. %ekuatan
a. Desain penelitian eksperimen murni, pre post test control group design
merupakan ranangan eksperimental yang menjamin !aliditas internal
dapat menjadi tinggi karena dapat mengontrol semua !ariabel luar
yang mempengaruh i jalannya eksperimen (*ugiyono, "#11).
b. 7ehnik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah random
sampling karena populasi dianggap homogen.
. Metode analisa data menggunakan uji paired t-tes dan 'ne 2a" A8KA
d. Merupakan penelitian yang dapat diaplikasikan dengan
mengembangkan penelitian lanjut sehingga aloe vera dapat
dikembangkan sebagai agen non farmakologik pada DM.
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 51/52
&1
e. Dapat s ebagai bahan pertimbangan alternatif pengobatan herbal pada
DM
". %elemahan
a* Dalam penelitian ini tidak memakai kelompok kontrol dengan pemberian
obat antidiabetik oral karena belum ada obat spesifik untuk diabetes pada
tikus yang diinduksi aloksan.
b* Dalam penelitian ini tidak dilakukan pengukuran kadar insulin plasma
karena dalam tujuan penelitian ini hanya meneliti tentang perubahan
kadar glukosa darah puasanya.
c* 4kstrak etanol aloe vera yang diberikan pada tikus masih merupakan
aloe vera lengkap tidak berdasar 9at aktif yang terkandung dalam aloe
vera*
7/24/2019 t37233
http://slidepdf.com/reader/full/t37233 52/52
&"
BAB 0
PENUTUP
A! esim,ulan
3erdasarkan hasil dari analisis dan pembahasan penelitian tentang
pemberian ekstrak etanol aloe vera menurunkan kadar glukosa darah puasa
pada tikus strain wistar yang diinduksi aloksan yang telah diuraikan sebelumnya
dan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. emberian ekstrak etanol aloe vera menurunkan kadar glukosa darah
puasa pada tikus strain +istar yang di induksi aloksan.
". *emakin tinggi dosis pemberian ekstrak etanol aloe vera semakin
menurunkan kadar glukosa darah puasa tikus yang diinduksi aloksan.
/. *emakin lama pemberian ekstrak etanol aloe vera semakin menurunkan
kadar glukosa darah puasa tikus yang diinduksi aloksan
B! Saran3erdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis ingin
memberikan beberapa saran sebagai berikut :1. erlu dilakukan penelitian lanjut mengenai gambaran histologi sel beta
pankreas untuk menentukan derajat regenerasi sel-sel beta pankreas akibat
pemberian ekstrak etanol aloe vera.
". erlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan mekanisme
dasar 9at aktif aloe vera yang berperan dalam menurunkan kadar