t e s i s - karya ilmiah | universitas narotama surabayaskripsi.narotama.ac.id/files/12108012 - m....

16
i KOMPILASI HUKUM ISLAM (KHI) SEBAGAI HUKUM TERAPAN DI PENGADILAN AGAMA T E S I S Untuk Memperoleh Gelar Magister Ilmu Hukum Dalam Studi Magister Ilmu Hukum Pada Program Pascasarjana Universitas Narotama Oleh : M. SHOHIH NIM : 12108012 PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2009

Upload: duonglien

Post on 12-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: T E S I S - Karya Ilmiah | Universitas Narotama Surabayaskripsi.narotama.ac.id/files/12108012 - M. SHOHIH.pdf · SEBAGAI HUKUM TERAPAN DI PENGADILAN AGAMA T E S I S Untuk Memperoleh

i

KOMPILASI HUKUM ISLAM (KHI) SEBAGAI HUKUM TERAPAN DI PENGADILAN AGAMA

T E S I S

Untuk Memperoleh Gelar Magister Ilmu Hukum

Dalam Studi Magister Ilmu Hukum

Pada Program Pascasarjana Universitas Narotama

Oleh :

M. SHOHIH

NIM : 12108012

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS NAROTAMA

SURABAYA2009

Page 2: T E S I S - Karya Ilmiah | Universitas Narotama Surabayaskripsi.narotama.ac.id/files/12108012 - M. SHOHIH.pdf · SEBAGAI HUKUM TERAPAN DI PENGADILAN AGAMA T E S I S Untuk Memperoleh

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

TESIS INI TELAH DISETUJUI

Tanggal, 1 Oktober 2009

Oleh :Pembimbing

SOEMALI, SH., MH.

Mengetahui,Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum

Universitas Narotama

Dr. MAARTEN L. SOUHOKA, SH., MS.

Page 3: T E S I S - Karya Ilmiah | Universitas Narotama Surabayaskripsi.narotama.ac.id/files/12108012 - M. SHOHIH.pdf · SEBAGAI HUKUM TERAPAN DI PENGADILAN AGAMA T E S I S Untuk Memperoleh

iii

HALAMAN PANITIA PENGUJI

Telah Diuji Pada

Tanggal 31 Oktober 2009

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Muhadar, SH., MH.

Anggota : 1. Soemali, SH., MH.

2. Tutik Retnowati, SH., MH.

Page 4: T E S I S - Karya Ilmiah | Universitas Narotama Surabayaskripsi.narotama.ac.id/files/12108012 - M. SHOHIH.pdf · SEBAGAI HUKUM TERAPAN DI PENGADILAN AGAMA T E S I S Untuk Memperoleh

iv

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, dalam penulisan tesis ini sehingga

dapat terselesaikan dengan baik, dalam rangka memenuhi persyaratan

untuk memperoleh gelar Magister Hukum dalam Program Studi Ilmu

Hukum pada Program Pascasarjana Universitas Narotama di Surabaya.

Pada kesempatan yang baik ini pula, Penulis menyadari bahwa

penulisan tesis ini masih jauh dari sempurna dan tidak terlepas dari

adanya suatu kesalahan, oleh sebab itu Penulis mengharapkan saran dan

masukan yang berupa nasehat dari semua pihak yang bersifat

membangun demi kesempurnaan tesis ini.

Dengan tersusunnya tesis ini, Penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada :

1. R. Djoko Soemadijo, SH, selaku Rektor Universitas Narotama di

Surabaya.

2. Dr. Maarten L. Souhoka, SH., MS., selaku Ketua Program Studi

Pascasarjana Magister Ilmu Hukum Universitas Narotama Surabaya.

3. Soemali, SH., MH., selaku Pembimbing Tesis yang telah memberikan

arahan dan bimbingan selama menempuh perkuliahan hingga

terselesaikannya tesis ini.

4. Ketua dan Para Anggota Panitia Penguji Tesis Universitas Narotama

Surabaya.

Page 5: T E S I S - Karya Ilmiah | Universitas Narotama Surabayaskripsi.narotama.ac.id/files/12108012 - M. SHOHIH.pdf · SEBAGAI HUKUM TERAPAN DI PENGADILAN AGAMA T E S I S Untuk Memperoleh

v

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Pascasarjana Universitas Narotama

Surabaya, yang selama ini memberikan ilmu pengetahuan, dinamika

pemikiran dan analisis teori pada Program Pascasarjana Magister Ilmu

Hukum.

6. Rekan-rekan di Lingkungan Pengadilan Agama Sumenep dan Ketua

Pengadilan Agama Sumenep, yang telah memberikan dorongan moril

dan kebijaksanaan dalam proses studi Program Pascasarjana sampai

dengan penyelesaian penulisan tesis ini.

7. Seluruh staf dan karyawan Program Pascasarjana Universitas

Narotama Surabaya yang membantu penulis dalam urusan

administrasi yang berhubungan dengan penulisan tesis.

8. Rekan-rekan satu angkatan Program Pascasarjana Magister Ilmu

Hukum Universitas Narotama Surabaya, yang telah mencurahkan

tenaga tanpa pamrih demi kelancaran penulisan tesis ini.

9. Untuk yang terhormat kedua orang tua kami atas do’a dan dorongan

moril yang diberikan selama penulisan tesis ini hingga selesai.

10.Buat istri dan anak-anakku tercinta, yang telah memberikan bantuan

moril dan motivasi yang tidak dapat dinilai dengan apapun, hingga

tesis ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Sumenep, Oktober 2009

Penulis

Page 6: T E S I S - Karya Ilmiah | Universitas Narotama Surabayaskripsi.narotama.ac.id/files/12108012 - M. SHOHIH.pdf · SEBAGAI HUKUM TERAPAN DI PENGADILAN AGAMA T E S I S Untuk Memperoleh

vi

RINGKASAN

Pengadilan Agama telah ada sejak masuknya Agama Islam serta terbentuknya masyarakat muslim di Indonesia pada abad 7 Masehi, yang waktu itu pelaksanaan peradilan dilaksanakan dengan cara yang sederhana, dikarenakan institusi atau lembaga peradilan Agama belum terbentuk, permasalahan yang terjadipun masih sangat terbatas.

Pelaksanaannya dapat melalui takhim, yakni menyerahkan perkara kepada hukum Islam (Qodli/Hakim), Tauliyah, melimpahkan wewenang dari Penguasa kepada Raja atau Sultan, dan ahlu hilli wal aqdi, yakni peradilan dilaksanakan dengan menyerahkan Ketua Adat, atau Ketua Masyarakat Negeri.

Secara yuridis, Pengadilan Agama sejak penjajahan Belanda dengan terbitnya :

a. Staatblad 1882 No. 152 tentang pembentukan Presterraad jo Staatsblad 1937 No. 116-610 tentang Peraturan Peradilan Agama Jawa-Madura.

b. Staatblad 1937 No. 638-639 tentang Ordonasi tentang Peradilan Agama untuk sebagian Residensi Kalimantan Selatan dan Timur (Kerapatan Qodli-Qodli Besar).

c. Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1957 tentang Pembentukan Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah di luar Jawa-Madura.

d. Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.Sejak keberadaan hingga saat ini, Peradilan Agama belum

mempunyai Hukum Materiel yang terkodifikasi sebagai hukum tertulis; yang ada baru bersifat “abstraksi hukum” yang terdapat di berbagai Kitab Fiqih (Hukum Islam) dan beberapa Peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Berdasarkan teori Receptio in Complexu, walaupun hukum materiel semacam itu, yaitu masih abstraksi, namun pelayanan hukum kepada pencari keadilan tetap dapat berjalan dengan baik, dan telah banyak putusan Pengadilan Agama yang dijadikan yurisprudensi.

Kompilasi Hukum Islam sebagai sebuah buku hukum, yang dihimpun dari berbagai kitab, pendapat ahli hukum serta peraturan dan perundang-undangan yang berlaku yang terkait dengan hukum Islam, disusun dengan metode format perundang-undangan dengan menggunakan bab, pasal-pasal, dan ayat-ayat.

Kompilasi Hukum Islam pada dasarnya memformulasikan kembali atas hukum Islam yang termuat dalam kitab, peraturan perundang-undangan yang selama ini telah dijadikan landasan hukum dalam penyelesaian perkara oleh Hakim di Pengadilan Agama, sehingga Kompilasi Hukum Islam sebagai hukum terapan di Pengadilan Agama tidak ada masalah dan telah berjalan dengan baik.

Page 7: T E S I S - Karya Ilmiah | Universitas Narotama Surabayaskripsi.narotama.ac.id/files/12108012 - M. SHOHIH.pdf · SEBAGAI HUKUM TERAPAN DI PENGADILAN AGAMA T E S I S Untuk Memperoleh

vii

Dipilihnya Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 sebagai landasan berlakunya Kompilasi Hukum Islam untuk dipedomani bagi instansi dan masyarakat yang membutuhkannya; merupakan terobosan dalam mengisi kekosongan hukum dan sekaligus kewenangan Presiden secara Atribufit sesuai Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945, sehingga dapat diterima dan sah adanya.

Tidak mustahil suatu saat Kompilasi Hukum Islam dapat menjadi Hukum Tertulis sesuai dengan tekad Pemerintah untuk mengadakan Reformasi dibidang hukum sesuai TAP MPR Nomor IV/MPR/1999 tanggal 19 Oktober 1999 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara di dalam Bab IV huruf A (Hukum) angka (2).

Untuk menuju kepada Hukum Tertulis masih memerlukan waktu cukup panjang, dan harus melalui mekanisme kerja sesuai aturan yang berlaku serta membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit; sehingga perlu diciptakan suasana dan aktifitas penunjang, seperti sosialisasi, seminar, penelitian tentang pelaksanaan Kompilasi Hukum Islam yang telah dilaksanakan selama ini. Demikian pula perlu adanya peningkatan kerjasama antar lembaga yang berwenang, seperti Departemen Agama, Departemen Kehakiman. Mahkamah Agung serta Badan Pembinaan Hukum Nasional disatu fihak dan dengan organisasi kemasyarakatan dan peduli penegakan hukum dipihak lainnya.

Page 8: T E S I S - Karya Ilmiah | Universitas Narotama Surabayaskripsi.narotama.ac.id/files/12108012 - M. SHOHIH.pdf · SEBAGAI HUKUM TERAPAN DI PENGADILAN AGAMA T E S I S Untuk Memperoleh

viii

ABSTRACT

Religious Court has been existed since Islam came and Islam society existed in Indonesia. In the seventh century, when at that time judicature was done in the simple way. It is because institutional or religious judicature institusional has not been formed yet, and the problem was still limited.

The implementation can be done by “tahkim” that is to hand the case to the Islamic law (qodli / judge), “Tauliyah”, that is, to give authority to the king or sultan, and “ahlu hilli wal aqdi” that is judicature is done by giving the case to the custom head or society head.

Juridically, Religious Court since Netherlands colonization by the issue of :

a. Staatblad 1882 No. 152 about the formation of Pristerraad Jo Staadblad 1937 No. 116-610 about religious judicature law; Java –Madura.

b. Staadblad 1937 No. 638 – 639 about ordinance about religious judicature for the part of South and East Kalimantan resident (the close of the big Qodli)

c. Government law No. 45, 1957 about the formation of religious court / Syari’iyah court outside Java – Madura.

d. Law No. 7, 1989 about religious judicature.Until now, religious judicature has not had Material law which is

codified as a written law; which has “law abstract” charasteristic which is in many Fiqih book (Islamic law) and many law and regulation which are stiil in the present.

According to the receptio in complexe theory, although it is such a Material law, but the law service to the law seekers is still in the right way and many religious court injections can be said as juridistion.

Islamic law compilation as a book of law, which is collected from many books, according to many law experts as well as law and regulations which are stiil in present, is arranged by law and format method by using chapters, and nerses.

The choice of “inpres” No. I, 1991 as a base of the present of Islamic law compilation is guided by in situation and society who need it; is a good way in filling the law emptiness and president authority atribufitly according to section 4 verse I constitution 1945 (UUD 1945), so that it can be received and legal.

It is not impossible that someday Islamic law compilation can became written law suitable whith the government’s will to make reformation in the law field based on people’s consultative decision TAP MPR No. IV/MPR/1999 about broad outlines of the nations direction (GBHN) chapter IV, better Al law number (2).

To reach to the written law, it still need a long time and it must pass work mechanisme suitable with the present regulation and it need much

Page 9: T E S I S - Karya Ilmiah | Universitas Narotama Surabayaskripsi.narotama.ac.id/files/12108012 - M. SHOHIH.pdf · SEBAGAI HUKUM TERAPAN DI PENGADILAN AGAMA T E S I S Untuk Memperoleh

ix

time and money; so that it is necessary to make atmosphere and activity which can support it, such as socialization, seminar, research, about the implementation of Islamic law compilation which has been done so far. It also need god cooperation among instituion which have authority, such as deportment of religious affairs, deportment of justice, supreme court, as well as “Badan Pembinaan Hukum Nasional” (National Law Establishment Institution) with society organizations and those who care about law on the other hand.

Keyword : Religious Court, Islamic Law Compilation

Page 10: T E S I S - Karya Ilmiah | Universitas Narotama Surabayaskripsi.narotama.ac.id/files/12108012 - M. SHOHIH.pdf · SEBAGAI HUKUM TERAPAN DI PENGADILAN AGAMA T E S I S Untuk Memperoleh

x

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR TANDA PERSETUJUAN................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA PENGUJI TESIS ...................... iii

KATA PENGANTAR ........................................................................ iv

RINGKASAN..................................................................................... vi

ABSTRAKSI ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................ 5

C. Tujuan Penelitian .......................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ........................................................ 6

E. Tinjauan Pustaka .......................................................... 6

F. Metode Penelitian ......................................................... 38

G. Sistematika Penulisan ................................................... 41

BAB II KOMPILASI HUKUM ISLAM SEBAGAI HUKUM TERAPAN

DI PENGADILAN AGAMA

A. Latar Belakang Pembentukan Kompilasi Hukum Islam. 43

B. Proses Penyusunan Kompilasi Hukum Islam ................ 46

C. Sistematika Penyusunan Kompilasi Hukum Islam......... 49

D. Kompilasi Hukum Islam Sebagai Hukum Terapan ....... 51

Page 11: T E S I S - Karya Ilmiah | Universitas Narotama Surabayaskripsi.narotama.ac.id/files/12108012 - M. SHOHIH.pdf · SEBAGAI HUKUM TERAPAN DI PENGADILAN AGAMA T E S I S Untuk Memperoleh

xi

BAB III INSTRUKSI PRESIDEN SEBAGAI DASAR BERLAKUNYA

SUATU HUKUM

A. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 ....................... 62

B. Kedudukan Instruksi Presiden Dalam Tata Hukum

Indonesia ....................................................................... 64

C. Kompilasi Hukum Islam Menuju Hukum Tertulis ........... 67

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................... 73

B. Saran-Saran .................................................................. 74

DAFTAR BACAAN

Page 12: T E S I S - Karya Ilmiah | Universitas Narotama Surabayaskripsi.narotama.ac.id/files/12108012 - M. SHOHIH.pdf · SEBAGAI HUKUM TERAPAN DI PENGADILAN AGAMA T E S I S Untuk Memperoleh

xii

T E S I S

KOMPILASI HUKUM ISLAM (KHI) SEBAGAI HUKUM TERAPAN DI PENGADILAN AGAMA

Oleh :

M. SHOHIH

NIM : 12108012

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS NAROTAMA

SURABAYA2009

Page 13: T E S I S - Karya Ilmiah | Universitas Narotama Surabayaskripsi.narotama.ac.id/files/12108012 - M. SHOHIH.pdf · SEBAGAI HUKUM TERAPAN DI PENGADILAN AGAMA T E S I S Untuk Memperoleh

xiii

TESIS INI DISETUJUIPADA TANGGAL 2009

JUDUL

PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS KOPERASIDALAM HAL KERUGIAN YANG DITIMBULKAN

MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 25 TAHUN 1992TENTANG PERKOPERASIAN

OLEH :PEMBIMBING

SOEMALI, SH., MH.

MENGETAHUI,KETUA PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM

UNIVERSITAS NAROTAMA

Dr. MAARTEN L. SOUHOKA, SH., MS.

Page 14: T E S I S - Karya Ilmiah | Universitas Narotama Surabayaskripsi.narotama.ac.id/files/12108012 - M. SHOHIH.pdf · SEBAGAI HUKUM TERAPAN DI PENGADILAN AGAMA T E S I S Untuk Memperoleh

xiv

DAFTAR BACAAN

A. LITERATUR

Bagir Manan, Kutana Magnar, Beberapa Masalah Hukum Tata Negara

Indonesia, Alumni, Bandung, 1997

Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Raja Grafindo

Persada, Jakarta, 1998.

Dirbinbaperais, Berbagai Pandangan Terhadap Kompilasi Hukum

Islam, Al-Hikmah, Jakarta, 1993.

Gani Abdullah, Abd, Pengantar Kompilasi Hukum Islam dalam Tata

Hukum Indonesia, Gema Insani Press, Jakarta, 1994.

Harapap, Yahya, M, Kedaulatan, Kewenangan dan Acara Pengadilan

Agama, Pustaka Kartini, Jakarta, 1993.

Hasil Simposium, Sejarah Peradilan Agama, Proyek Pembinaan

Administrasi Hukum dan Peradilan Agama, Jakarta, 1982.

Ismail Suni, Prospek Hukum Islam dalam Kerangka Perkembangan

Hukum Nasional di Indonesia, PP-IKHA, Jakarta, 1994.

Maria Farida Indrati Suprapto, Ilmu Perundang-undangan, Kanisius,

Yogyakarta, 1998.

Padmo Wahyono, Pembangunan Hukum di Indonesia, IN-HILL. Co,

Jakarta, 1989.

Rahman, Abd., Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, Akademi

Persindo, Jakarta, 1992.

Page 15: T E S I S - Karya Ilmiah | Universitas Narotama Surabayaskripsi.narotama.ac.id/files/12108012 - M. SHOHIH.pdf · SEBAGAI HUKUM TERAPAN DI PENGADILAN AGAMA T E S I S Untuk Memperoleh

xv

Soepomo, Sejarah Politik Hukum Adat, Pradnya Paramita, Jakarta,

1982.

Soemaryati Hartono, Politik Hukum Menuju Sistem Hukum Nasional,

Alumni, Bandung, 1991.

Soetandyo Wignyosoebroto, Sosiologi Hukum, Univeristas Airlangga,

Surabaya, 1991.

Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, Citra Aditya Bhakti, Bandung, 2000.

Wojowasito, WJS. Poerwodarminto, Kamus Inggris-Indonesia.

Zaini Ahmad Noeh, H., Peradilan Agama Islam di Indonesia,

Intermasa, Jakarta, 1980.

Soekanto Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, Cet. III, Raja

Grafindo Persada, Jakarta, 2007.

Talib Sajuti, Hubungan Hukum Adat dan Hukum Islam, Cet. III, Bina

Aksara, Jakarta, 1982.

Djalil Ahmad Basiq, Peradilan Agama di Indonesia, Cet. I, Jakarta,

Kencana Persada Media, 2006.

Marzuki Pieter Mahmud, Penelitian Hukum, Kencana Persada Media,

Jakarta, 2006.

Laporan Hasil-Hasil Monitoring dan Evaluasi (Penelitian) Pelaksanaan

Undang-Undang Peradilan Agama dan Kompilasi Hukum Islam,

DEPAG, Jakarta, 2001

Page 16: T E S I S - Karya Ilmiah | Universitas Narotama Surabayaskripsi.narotama.ac.id/files/12108012 - M. SHOHIH.pdf · SEBAGAI HUKUM TERAPAN DI PENGADILAN AGAMA T E S I S Untuk Memperoleh

xvi

B. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945

Ketetapan MPR RI Nomor XX/TAP MPR RI/1996

Ketetapan MPR RI Nomor III/TAP MPR RI/2000

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1946 Tentang Pencatatan Nikah,

Talak dan Rujuk.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan

Kehakiman

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan

Agama

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan

Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1957 Tentang Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan

Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991

Keputusan Menteri Agama RI Nomor 154 Tahun 1991 Tentang

Pelaksanaan Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 1991

Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Dalam Lingkungan

Peradilan Agama, Al-Hikmah, Jakarta, 2000