tesis - karya ilmiah | universitas narotama surabayaskripsi.narotama.ac.id/files/12107044 - mariyono...

11
i TESIS KARAKTERISTIK PIUTANG PAJAK KENDARAAN BERMOTOR SEBAGAI HAK PUNGUT NEGARA Oleh : MARIYONO SUBAGYO NIM : 12107044 PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2009

Upload: vucong

Post on 03-May-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TESIS - Karya Ilmiah | Universitas Narotama Surabayaskripsi.narotama.ac.id/files/12107044 - MARIYONO SUBAGYO.pdfBapak H. R. Djoko Soemadijo, SH, Rektor di Universitas Narotama Surabaya

i

TESIS

KARAKTERISTIK PIUTANG PAJAK KENDARAAN

BERMOTOR SEBAGAI HAK PUNGUT NEGARA

Oleh :

MARIYONO SUBAGYONIM : 12107044

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUMPROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NAROTAMASURABAYA

2009

Page 2: TESIS - Karya Ilmiah | Universitas Narotama Surabayaskripsi.narotama.ac.id/files/12107044 - MARIYONO SUBAGYO.pdfBapak H. R. Djoko Soemadijo, SH, Rektor di Universitas Narotama Surabaya

ii

KARAKTERISTIK PIUTANG PAJAK KENDARAAN BERMOTOR SEBAGAI HAK PUNGUT NEGARA

TESIS

Untuk memperoleh Gelar Magister Ilmu Hukum

Dalam Studi Magister Ilmu Hukum

Pada Program Pascasarjana Universitas Narotama

Oleh :

MARIYONO SUBAGYONIM : 12107044

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUMPROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NAROTAMASURABAYA

2009

Page 3: TESIS - Karya Ilmiah | Universitas Narotama Surabayaskripsi.narotama.ac.id/files/12107044 - MARIYONO SUBAGYO.pdfBapak H. R. Djoko Soemadijo, SH, Rektor di Universitas Narotama Surabaya

iii

TESIS INI TELAH DISETUJUI

Tanggal, ...............................,.2009

Oleh :

Pembimbing,

Prof. Dr. H. Moch. Isnaeni, S.H, M,S.

Page 4: TESIS - Karya Ilmiah | Universitas Narotama Surabayaskripsi.narotama.ac.id/files/12107044 - MARIYONO SUBAGYO.pdfBapak H. R. Djoko Soemadijo, SH, Rektor di Universitas Narotama Surabaya

iv

Telah Diuji Pada

Tanggal,......................................2009

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua :

Anggota : 1.

2.

Page 5: TESIS - Karya Ilmiah | Universitas Narotama Surabayaskripsi.narotama.ac.id/files/12107044 - MARIYONO SUBAGYO.pdfBapak H. R. Djoko Soemadijo, SH, Rektor di Universitas Narotama Surabaya

v

KATA PENGANTAR

Dengan rahmat dan Ridlo Tuhan Yang Maha Kuasa penulis

panjatkan hanya atas izin Tuhan sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan tesis ini dengan judul ” KARAKTERISTIK PIUTANG PAJAK

KENDARAAN BERMOTOR SEBAGAI HAK PUNGUT NEGARA”, sesuai

dengan apa yang penulis harapkan. Pada kesempatan ini, penulis ingin

pula menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sedalam-

dalamnya kepada :

1. Ketua Yayasan Pawiyatan Gita Patria Universitas Narotama

Surabaya, Ibu Hj. Ir. Roro Iswahyu Damayanti.

2. Bapak H. R. Djoko Soemadijo, SH, Rektor di Universitas Narotama

Surabaya selaku penanggung jawab penyelenggara Program

Magister Ilmu Hukum.

3. Bapak Dr. H. Ismanto Hadi Santoso, Ir. ,MS Wakil Rektor I

Universitas Narotama Surabaya

4. Bapak DR. Sadjijono, SH, M.Hum Ketua Program Pascasarjana

Ilmu Hukum

5. Bapak Prof. Dr. H. Moch Isnaeni, S.H, M,S. selaku pembimbing

yang telah meluangkan waktunya dan dengan sabar memberikan

bimbingan tesis kepada penulis.

6. Bapak/Ibu dosen pengajar di Program Pasca Sarjana Universitas

Narotama yang telah memberikan bekal ilmu kepada peneliti.

7. Bapak/Ibu pihak perpustakaan Universitas Narotama, semua pihak

yang tidak bisa saya sebut satu persatu yang telah memberikan

dorongan demi selesainya tesis ini.

Page 6: TESIS - Karya Ilmiah | Universitas Narotama Surabayaskripsi.narotama.ac.id/files/12107044 - MARIYONO SUBAGYO.pdfBapak H. R. Djoko Soemadijo, SH, Rektor di Universitas Narotama Surabaya

vi

8. Istriku, anak-anakku tersayang yang telah banyak memberikan do’a

dan dukungan dan memberikan kesempatan untuk mengikuti masa

perkuliahan sampai selesai.

Akhirnya saya berharap mudah-mudahan tesis ini bermanfaat bagi

para pembaca.

Surabaya, April 2009

Penulis,

MARIYONO SUBAGYO

Page 7: TESIS - Karya Ilmiah | Universitas Narotama Surabayaskripsi.narotama.ac.id/files/12107044 - MARIYONO SUBAGYO.pdfBapak H. R. Djoko Soemadijo, SH, Rektor di Universitas Narotama Surabaya

vii

ABSTRACT

Seiring dengan makin gegap gempitnya pasar angkutan transportasi yang terpadu dan handal, baik dalam hal kuantitas maupun kualitas. Dengan makin banyaknya masyarakat pengguna jasa angkutan tersebut, maka kepentingan khalayak harus dijadikan acuan terhadap pembenahan sektor transportasi nasional terutama pada kendaraan bermotor.

Sebagai kebijakan pemungutan perpajakan Indonesia, dapat dikaji dengan memperhatikan perkembangan historinya. Sebelumnya memberikan batasan tentang kebijakan pemungutan perpajakan pada Kendaraan Bermotor, kiranya diperlukan suatu pandangan yang sama apa yang dimaksudkan dengan kebijakan perpajakan itu. Kebijakan pada dasarnya adalah bagian dari sistem politik.

Mengingat Undang-Undang 17 Tahun 1997 Tentang Badan Penyelenggaraan Sengketa Pajak, Undang-Undang 18 Tahun1997 Tentang Pajak Daerah dan Restribusi Daaerah, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang 34 Tahun 2000, Undang-Undang 19 Tahun 1997 Tentang Penagihan Pajak dengan Surat Pajak.

Pasal 1137 BW mengatur tentang Hak dari Kas Negara, Kantor lelang, dan lain-lain badan umum yang dibentuk oleh Pemerintah, untuk didahulukan adanya preferensi (hak mendahului) yang diberikan kepadanya oleh Undang-Undang, tertibnya melaksanakan hak itu, dan jangka waktu berlangsungnya hak tersebut, diatur dalam berbagai undang-undang khusus yang mengenai hal-hal itu. Hal-hal yang sama mengenai persatuan-persatuan atau perkumpulan yang berhak atau kemudian akan mendapat hak untuk memungut bea (termasuk pajak kendaraan bermotor), diatur dalam peraturan-peraturan yang sudah ada atau akan diadakan tentang hal itu.

Penagihan pajak-pajak baik yang berkohir maupun yang tidak berkohir, dengan surat paksa, dilakukan berdasarkan Undang-Undang Drt Nomor 27 Tahun 1957 (LN. 1957 Nomor 84) yang telah dijadikan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1959 (LN 1959 Nomor 63 Pasal 2 s/d 8). Wajib pajak yang setelah diperingatkan tidak membayar pajak atau tidak datang untuk mengadakan suatu peraturan pembayaran akan dipaksakan membayar pajak. Paksaan itu mempunyai kekuatan hukum sama dengan suatu keputusan hakim yang dapat segera dijalankan dengan lain perkataan pelaksanaan surat paksa dilakukan dengan tidak melalui perantara Hakim. Pengadilan masih belum membayar pajaknya beserta ongkos pemberitahuan surat paksa, ataupun datang mengadakan peraturan pembayaran, maka akan dilakukan penyitaan barang-barang wajib pajak baik yang tetap maupun yang tidak tetap.

Page 8: TESIS - Karya Ilmiah | Universitas Narotama Surabayaskripsi.narotama.ac.id/files/12107044 - MARIYONO SUBAGYO.pdfBapak H. R. Djoko Soemadijo, SH, Rektor di Universitas Narotama Surabaya

viii

DAFTAR ISI

JUDUL. .. ........................................................................................................... i

LEMBARAN PENGESAHAN........................................................................... iii

LEMBARAN PENGUJI ..................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................ v

ABSTRACT........................................................................................................ vii

DAFTAR ISI...................................................................................................... vii

BAB I : PENDAHULUAN...................................................................... 1

1. Latar Belakang Masalah......................................................... 1

2. Rumusan Masalah ................................................................. 10

3. Tujuan Penelitian .................................................................. 10

4. Manfaat Penelitian ................................................................ 11

5. Tinjauan Pustaka .................................................................. 11

6. Metode Penelitian ................................................................. 18

a. Pendekatan Masalah.......................................................... 18

b. Sumber Bahan Hukum...................................................... 18

c. Prosedur Pengumpulan Bahan Hukum ............................. 19

d. Analisis Bahan Hukum ..................................................... 20

5. Pertanggungjawaban Sistematika ........................................ 21

BAB II : DASAR PEMIKIRAN PEMUNGUTAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR SEBAGAI ............................... 26

1. Kendaraan Bermotor Sebagai Harta Kekayaan...................... 23

2. Pemungutan Pajak Sebagai Hak Negara................................ 29

Page 9: TESIS - Karya Ilmiah | Universitas Narotama Surabayaskripsi.narotama.ac.id/files/12107044 - MARIYONO SUBAGYO.pdfBapak H. R. Djoko Soemadijo, SH, Rektor di Universitas Narotama Surabaya

ix

BAB III : HAK PUNGUT PAJAK KENDARAAN BERMOTOR SEBAGAI PIUTANG NEGARA……….................................... 47

1. Hak Pungut Pajak Sebagai Piutang ........................................ 47

2. Eksistensi Pasal 1137 KUH Perdata Dalam Pemungutan Pajak 53

3. Hak Pungut Pajak Sebagai Piutang Diistimewakan.............. 57

BAB IV : PENUTUP............................................................................ 64

1. Kesimpulan ........................................................................... 64

2. Saran...................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA

Page 10: TESIS - Karya Ilmiah | Universitas Narotama Surabayaskripsi.narotama.ac.id/files/12107044 - MARIYONO SUBAGYO.pdfBapak H. R. Djoko Soemadijo, SH, Rektor di Universitas Narotama Surabaya

x

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Andriani, Ilmu Hukum Pajak,Penerbit Eresco, Jakarta-Bandung, th 1982, hl. 55-58.

Brotodiharjo ,R. Santoso,Ilmu Hukum Pajak,Eresco, Jakarta, 1982, h. 39-41.

Damste ,Sinninghe, Inleiding tot het Nederlands Belastingrecht.Eresco, Jakarta, 1979, h. 15-36.

Gautama , Sudargo, Hukum Perdata Internasional Indonesia. (Jilid Pertama), Keng Po, Jakarta, th 1961, h. 39 – 40.

Isnaeni ,M. ,Hipotek Pesawat Udara Di Indonesia, Dharma Muda, Surabaya, th. 1996, h. 9.

Isnaeni, M., Op.cit, h. 21

La Palombara ,Joseph, “Distribution and Development” dalam Myron Wiener, Modernzation: The Dynamcisof Growth, Voice of Amerika Forum Lectures, Cambridge, 1966, h. 237.

M. Sievers, Allen, The Mystical World of Indonesia, The John Hopkins University Press, Baltimore, th. 1974, h. 17

Rahardjo ,Satjipto, Ilmu Hukum, Alumni Bandung, th. 1986, h. 334 Ibid. 24

Soemitro,Rochmat,Dasar-Dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan,Eresco, Jakarta, 1979, h. 30-31.

Satrio ,J., Hukum Jaminan, Hak-Hak Jaminan Kebendaan, Citra Aditya Bakti, Bandung, th1991, h. 4 - 9.

B. Perundang-undangan dan Putusan Hakim

Page 11: TESIS - Karya Ilmiah | Universitas Narotama Surabayaskripsi.narotama.ac.id/files/12107044 - MARIYONO SUBAGYO.pdfBapak H. R. Djoko Soemadijo, SH, Rektor di Universitas Narotama Surabaya

xi

Perundang-Undang Nomor 4 Tahun 2004, Tentang Pajak Daerah dan Restribusi

Memori Penjelasan Pasal 12 Undang-Undang Nomor. 6 Tahun 1983 jo Undang-Undang Nomer. 9 Tahun 1994

Memori Penjelasan Undang-Undang Nomer. 6 Tahun 1983 Lembar Negara 1983 Nomor 49 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3262

Direktorat Jenderal Pajak – Departemen Keuangan, Peraturan Peundang-undangan Perpajakan Indonesia. Undang-Undang no. 6 Tahun 1983 jo Undang-Undang no. 9 Tahun 1994 (untuk dinas) , halaman 23. Selanjutnya, dalam Pasal 12 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 telah disempurnakan sehingga keselruhan berbunyi :

1. Setiap Pajak wajib membayar pajak yang terutang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, dengan tidak menggantungkan pada adanya ketetapan pajak.

2. Jumlah pajak yang terutang menurut surat pemberitahuan yang disampaikan oleh Wajib Pajak adalah jumlah pajak yang terutang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

3. Apabila Direktur Jenderal Pajak mendapatkan bukti bahwa jumlah pajak yang terutang menurut Surat Pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak benar, maka Direktur Jenderal Pajak menetapkan jumlah terutang yang semestinya.

Keputusan Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Timur Nomor 70 Tahun 2007

Peraturan Daerah Provonsi Jawa Timur Nomor 13 Tahun 2001 Tentang Pajak Kendaraan Bermotor

KUHPerdt ( Kitab Undang-Undang Hukum Perdata / BW ( Burgerlijk Wetboek ).