1

2

3

Kata Pengantar Assalamu’alaykum Wr. Wb. Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya maka kami, BEM ITS dapat menyelesaikan buku yang berisi kumpulan curahan ide dan gagasan mahasiswa un-tuk Jawa Timur ke depannya. Tak lupa shalawat serta salam tetap tercurahkan ke Nabi Muhammad SAW karena beliaulah yang telah mengantarkan kita ke zaman yang terang benderang. Pesta demokrasi di wilayah Provinsi Jawa Timur kini se-dang bergulir, setiap calon gubernur tentunya menawarkan ide, gagasan, dan juga terobosan-terobosan baru guna memperbaik kondisi JawaTimur agar menjadi jauh lebih baik lagi dan mampu menjawab permasalahan serta tantangan-tantangan yang ada. Begitu juga kami sebagai mahasiswa tentu memiliki harapan yang sama, oleh karena itulah maka kami BEM ITS memiliki inisi-atif untuk mengajak mahasiswa menuliskan ide dan gagasannya untuk Jawa Timur dalam sayembara yang bertajuk “surat untuk calon gubernur Jawa Timur”. Kegiatan ini juga dilakukan sebagai bentuk pengawalan kami dari mahasiswa terkait Pemilihan Gu-bernur Jawa Timur 2013. Yang harapannya sedikit aspirasi dan harapan dari kami ini dapat menjadi bahan pertimbangan para seluruh cagub Jatim dalam mengambil kebijakan kelak ketika terpilih. Akhir kata kita semua sama-sama berharap agar pesta demokrasi pemilihan gubernur Jawa Timur ini dapat berjalan lancar dan tanpa ada pelanggaran sedikit pun, mulai dari money politik, penggelembungan suara, dan lain sebagainya. Karena pemerintahan yang baik, yang mampu mensejahterakan raky-atnya harus dimulai dari pemimpin-pemimpinnya yang bersih, jujur, dan adil. Siapapun yang menang kelak, mari kita dukung bersama-sama, karena dalam mengabdi bukanlah jabatan yang diincar namun kebermanfaatan untuk sesama. Mari kita jadikan Jawa Timur menjadi role model pemerintahan yang baik di Indo-nesia. Wassalamu’alaykum Wr. Wb

HIDUP MAHASISWA !HIDUP RAKYAT INDONESIA !

Zaid Marhi NugrahaPresiden BEM ITS 2013/2014

4

5

15 Tahun Reformasi :Jawa Timur

Harus Berbenah!

OLEH:

YOGA WIDHIA PRADHANAMahasiswa Teknik Elektro - FTIMenteri Sosial Politik BEM ITS

6

ak terasa Indonesia telah memasuki kurun waktu 15 tahun reformasi yang ditandai

dengan runtuhnya rezim orde baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto. Ruh reformasi seharusnya menjadi bagian yang integral dalam perubahan Bangsa. Artinya, evaluasi perjalanan reformasi tidak harus selalu dibawa dalam segi sentralistik, namun juga perlu dievalusi dalam segi desentralistik. Dalam hal ini, BEM ITS akan membahas evaluasi reformasi melalui pendekatan kedaerahan, khususnya Jawa Timur. Melihat problematika yang terjadi di Jawa Timur, oleh karena itu kami berfokus dalam 3 (tiga) tuntutan amanat reformasi, yaitu : supremasi hukum, pemberantasan KKN, dan otonomi yang seluas-luasnya. Supremasi Hukum Yang Masih ‘Mandul’ Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan jumlah kepadatan penduduk tertinggi di Indonesia. Kondisi tersebut dapat menjadi sebuah ancaman ketika tingginya kebutuhan hidup tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat. Hal ini tentu saja dapat mendorong meningkatnya terjadinya tindak kekerasan. Ditengah himpitan kebutuhan hidup yang semakin tinggi, maka banyak masyarakat yang menjadikan tindak kekerasan sebagai komoditi bisnis. Dalam taraf inilah, maka kita akan menemukan sebuah

praktek tindak kekerasan yang biasa kita sebut dengan premanisme. Sekarang ini, istilah premanisme merupakan sebutan pejoratif yang sering digunakan untuk merujuk kepada kegiatan sekelompok orang untuk mendapatkan penghasilan dengan cara kekerasan, seperti pemerasan, penjambretan, perampokan dan lain sebagainya. Menurut Kartodirdjo (1984), bandit sosial (preman) adalah sebagai suatu struktur tipe kepemimpinan sosial yang secara wajar muncul dalam celah-celah ruang sosial di mana penguasa tidak dapat melakukan pengawasan. Selain ditunjang oleh faktor ekonomi, praktek premanisme merupakan gejala sosial tertentu yang disebabkan oleh meningginya ketidakpercayaan masyarakat terhadap elemen penegak hukum. Hukum tidak ditempatkan dalam posisi tertinggi, sehingga masyarakat berani melanggar bahkan membuat hukumnya sendiri. Selain hal-hal diatas, kondisi yang cukup memprihatinkan juga diperlihatkan oleh badan penegak hukum itu sendiri. Acap kali penegak hukum melakukan tindakan represif yang juga dapat tergolong sebagai aksi premanisme. Hal dibenarkan dalam sebuah artikel media online yang dilansir pada 12 Maret 2012 bahwa Kepolisian Republik Indonesia sejak 28 Februari hingga 10 Maret 2012 telah menindak 2.990 orang anggotanya. Di wilayah Jawa Timur sendiri telah dilakukan penindakan sebanyak 150 orang. Namun jumlah itu belum dapat meminimalisir praktek premanisme yang dilakukan oleh aparat penegak hukum. Tentu kita belum melupakan aksi penggusuran PT. KAI yang akhirnya menyeret

T

7

Kepala DAOP VIII PT. KAI Surabaya dalam tindakan pidana. Aksi ini menyebabkan beberapa masyarakat penghuni sekitar bantaran rel yang mempertahankan hak bangunannya menjadi terluka. Pun kejelasan siapa pelaku kekerasan dalam kasus ini juga masih samar. Hal ini semakin memperkuat bahwa supremasi hukum di Jawa Timur masih mandul. Tambang Korupsi dan Munculnya Kerajaan Birokrasi Dalam catatan tindak pidana korupsi, Jawa Timur tidak perlu diragukan eksistensinya. Menurut Hasil pemantauan Indonesia Corruption Watch (ICW) selama tahun 2011, Provinsi Jawa Timur menempati posisi pertama dengan kasus tindak pidana korupsi terbesar di Indonesia. Dari seluruh kasus korupsi di Kejaksaan Tinggi (Kejati) se Indonesia yang mencapai 1.800 perkara, jumlah total kasus korupsi yang ada di Kejati Jatim terdapat 226 perkara korupsi. Selain itu, ICW juga merilis hasil Laporan Trend

Korupsi Semester I tahun 2012. Dalam laporan tersebut, sektor pemerintah daerah (pemda) mendominasi kasus korupsi. Pemda Jawa Timur berada di urutan kedua sebagai pemda terkorup bersama Pemda Jawa Tengah dan setelah Pemda Sumatra Utara yang menempati urutan pertama. Selain tindak pidana korupsi, juga masih terdapat praktek nepotisme dalam pemilihan kepala daerah. Praktek ini berkembang sebagai gejala yang meracuni model pemilihan umum langsung. Sistem hukum dan sistem politik tak berdaya menghadapinya. Alasannya sederhana, setiap orang berhak maju dalam pilkada meski itu istri kepala daerah yang sedang menjabat. Hukum memang tak memasalahkan. Namun, substansi politiknya jelas merugikan. Merugikan masyarakat karena menghalang-halangi munculnya kandidat berkualitas. Merugikan kelanjutan sistem pemerintahan karena pilihan

8

kebijakan selama berkali-kali pemilihan kepala daerah tak akan ada perubahan sebab kepala daerahnya berturut-turut keluarga itu-itu melulu. Praktik pemilu nepotisme ini dengan demikian bermakna antidemokrasi. Sebab, model praksis pemilu telah mengeksklusi calon kandidat hanya yang memiliki sejumlah uang tertentu yang bisa berpartisipasi. Uang itu di daerah (pada kasus pilkada) dimiliki keluarga tertentu atau keluarga incumbent (petahana). Contoh yang mencolok adalah konfigurasi penguasa di Kediri, Jawa Timur, telah mencurangi pemilih. Setelah Kediri dipimpin seorang bupati, pada pilkada berikutnya, muncul dua calon bupati yang berkontestasi, yaitu istri tua bupati dan istri muda bupati. Quo Vadis Pembangunan Pertanian Jawa Timur? Era reformasi yang mulai bergulir sejak 21 Mei 1998 menyisakan beberapa pertanyaan pada sanubari masyarakat. Apakah dengan adanya reformasi ini akan dapat membuat perekonomian Indonesia kembali stabil seperti tahun 80-an? Apakah dengan adanya reformasi ini pembangunan akan dapat berjalan merata di Indonesia seperti yang telah dicita-citakan sejak awal bergulirnya orde baru. Untuk menjawab hal ini maka para aktivis pergerakan reformasi merancang sebuah agenda yang harus dilaksanakan pada era reformasi. Agenda ini adalah pemberian otonomi seluas-luasnya.

Agenda bermaksud mendorong pemerintah pusat memberikan wewenang penuh kepada pemerintah daerah untuk mengelola pendapatan dan anggaran daerah untuk melakukan pembangunan sesuai dengan kebutuhan pembangunan daerah dan potensi daerah. Dengan pendelegasian ini diharapkan pembangunan yang terjadi di daerah-daerah bisa lebih terakselerasi dan bisa mendorong pemerataan pembangunan secara cepat.

9

Namun bagaimanakah setelah 15 tahun reformasi ini bergulir? Bagaimana progres cita pemerataan pembangunan itu? Data dari BPS pada tahun 2011 menunjukkan bahwa sejatinya Dana yang akan dipergunakan untuk pembangunan di daerah-daerah di seluruh wilayah Nusantara semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan sebenarnya otonomi daerah cukup signifikan dalam meningkatkan Pendapatan daerah. Akan tetapi ada satu hal lain yang perlu diperhatikan dari fenomena positif di atas. Sudahkah anggaran dana tersebut mampu meningkatkan pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi daerah? Dari peta potensi Jawa Timur di atas dapat dilihat bahwa potensi Propinsi Jawa Timur sendiri sebenarnya memiliki potensi pada persebaran sawah dan kebun yang cukup luas, akan tetapi menurut MP3EI pulau Jawa termasuk Jawa Timur termasuk dalam daerah

dengan spesialisasi pengembangan industri dan jasa. Yang termasuk di dalamnya adalah spesialisasi mengenai Makanan-Minuman, Tekstil, Peralatan Transportasi, Perkapalan, Telematika, Alutsista serta wilayah perdagangan di area Jabodetabek. Cukup ironis memang jika kita melihat bahwa sejatinya sektor pertanian yang memiliki potensi luas ini juga memiliki potensi ekonomi yang cukup tinggi walaupun dipinggirkan. Terlihat bahwa dari grafik kontribusi pertumbuhan PRDB sektoral Jawa Timur di atas bahwa sektor pertanian menduduki peringkat ketiga kontributor PRDB sektoral Jawa Timur. Sektor ini berada setelah PHR (30,97%) dan industri pengolahan (28,05%). Hal ini memang cukup ironis jika kita meninjau bahwa sektor ini hanya menduduki peringkat lima dalam sektor penyaluran kredit terbesar se Jawa Timur setelah sektor Jasa yang melayani urusan rumah tangga (72 %yoy), Pertambangan dan Penggalian (56 %yoy), Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi (53 %yoy), Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan dan minum (50 %yoy), dan Kontruksi (47 %yoy). Suatu hal yang cukup kontradiktif karena dengan potensi pertanian yang sangat besar ditinjau dari luas wilayah yang mendominasi di Jawa Timur dengan kontribusi yang besar terhadap PRDB sektoral hanya diberikan perhatian yang sangat kecil dari sektor penyaluran kredit. Selain itu ternyata sekitar 65% dari penduduk Jawa Timur menggantungkan

10

hidupnya pada sektor pertanian. Hal yang semakin memperparah hal ini ternyata Pemerintah kurang perhatian terhadap sektor pertanian ini. Dilansir Surabaya Post Online anggaran pertanian untuk Jawa Timur hanya Rp 159,3 miliar dan anehnya hampir Rp 80,9 miliar digunakan untuk dana tidak langsung, dan tidak ada dana yang digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Sehingga perlu adanya suatu

prioritas khusus terhadap sektor ini yang diberikan pemerintah Jawa Timur melalui subsidi bahan pertanian, seperti bibit, pupuk, insektisida, dls baik dengan pemberian insentif fiskal pada para petani, ditambah perunya mempergencarkan mengenai promosi produk pertanian Jawa Timur ke luar regional bahkan internasional yang juga diikuti pendirian industri pengolahan bahan pangan di Jawa Timur.

Terdapat beberapa permasalahan pokok di Jawa Timur yang merupakan hasil dari evaluasi 15 tahun reformasi dan berfokus terhadap 3 (tiga) amanat reformasi, yakni supremasi hukum dan pemberantasan KKN, yaitu :

Masih maraknya praktek premanisme yang diduga disebabkan oleh himpitan kebutuhan hidup yang tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat. Selain itu, diduga juga disebabkan oleh

meningginya ketidakpercayaan masyarakat terhadap elemen penegak hukum.

1Adanya praktek premanisme dari para aparat penegak hukum itu sendiri yang acap kali bersikap represif ketika melakukan pengamanan dan penertiban yang dapat mengganggu kehidupan bernegara.2Masih tingginya praktek korupsi di Jawa Timur. Terlebih lagi sektor pemerintah daerah lah yang mendominasi kasus korupsi tersebut.3Masih adanya praktek nepostisme di beberapa daerah dalam penyelenggaraan pemilukada. Hal ini dapat menciderai semangat demokrasi dan menghalang-halangi munculnya kandidat berkualitas yang mampu membawa perubahan yang lebih baik.Bahwa konsep otonomi daerah seluas-luasnya dalam amanat reformasi masih belum dimplementasikan dengan baik dalam hal pengembangan potensi daerah (pertanian) untuk menyokong pertumbuhan ekonomi Jawa Timur.

Kesimpulan

45

11

Bersih Gubernurku,Maju Jawa

Timurku

OLEH:

ARYANI FABIANYMahasiswa Teknik Elektro - FTI

12

Kepada Yth.Calon Gubernur Jawa TimurDi tempat

Assalamualaikum Wr. Wb. Salam sejahtera dari rakyat Surabaya untuk Bapak/Ibu Calon Gubernur 2013. Apa kabar Pak/Bu? Semoga tetap sehat dengan suhu udara yang kian hari kian memanas. Saya, Aryani, warga dari Surabaya yang menginginkan Jawa Timur menjadi provinsi yang semakin tahun semakin baik. Sejujurnya, saya

apresiasi dengan Jawa Timur untuk saat ini. Saya rasa, provinsi saya ini perlahan tapi pasti akan menjadi provinsi terbaik se-Indonesia. Bukan tidak mungkin hal ini benar-benar terjadi, karena memang pemerintah provinsi Jawa Timur telah bekerja keras berbenah dari insfratuktur hingga pembangunan ekonomi yang semakin membaik. Bisa dilihat, Jawa Timur adalah provinsi dengan jumlah penduduk terpadat kedua di Indonesia, bukan hal mudah sebenarnya mengatur sekitar kurang lebih 37 juta warga, tapi, nyatanya kita telah berdiri menjadi provinsi terbaik di beberapa sektor, dari pelayanan publik hingga

13

dalam bidang pendidikan, nama Jawa Timur selalu diperhitungkan. Suatu kebanggaan untuk saya selaku arek Jawa Timur pak/bu. Tapi, apakah sinyal positif ini akan terus melaju mulus? Rasanya, tanggungjawab ini bukan main- main pak/bu. Saya pun tahu, bapak/ibu memiliki visi misi yang baik untuk mewujudkan jawa timur yang lebih baik. Tapi, apakah dengan amanah yang bapak/ibu dapat, visi misi itu akan terlaksana dengan jelas? ada satu permintaan saya pak, bu. Saya ingin, nanti disaat pertama kali saya melakukan pemilihan umum memilih calon gubernur, tidak ada kecurangan yang berlaku. Saya mohon, mulailah menjadi pemimpin dengan cara yang

bersih. Bukan saya bersu’udhzon, tetapi, untuk mengemban amanah sebagai pemimpin provinsi terbesar di jawa ini, rasanya kami butuh sosok yang benar- benar dicintai warganya, yang benar- benar dipilih oleh warganya. Semoga politik uang yang biasanya selalu menjadi topik hangat tak kala pemilihan tak akan benar-benar terjadi. Semoga penyimpangan - penyimpangan yang biasa terjadi pada masa pemerintahan sebelumnya dapat diminimalisir dengan pencalonan yang bersih. Karena pada dasarnya, dunia pendidikan, sosial, ekonomi dan segala sektor membutuhkan orang-orang bersih yang memiliki idealisme dan rasa cinta tanah air yang tinggi. Semoga,

Jawa Timur adalah provinsi dengan jumlah penduduk terpadat kedua di Indonesia, bukan hal mudah sebenarnya mengatur sekitar kurang lebih 37 juta warga, tapi, nyatanya kita telah berdiri menjadi provinsi terbaik di beberapa sektor, dari pelayanan publik hingga dalam bidang pendidikan, nama Jawa Timur selalu diperhitungkan.

bapak/ibu memiliki sifat tersebut agar dapat terus mengembangkan jawa timur menjadi yang terbaik diantara yang terbaik. Saya percaya, bapak/ibu yang telah bersedia mengabdi untuk Negara lewat amanah ini nanti memiliki niat yang seperti itu, semoga jalan tersebut tetap lurus dan tak akan terhenti dengan banyaknya permasalahan.

Salam sukses!!!! Wassalam

“ “

14

Mengenal Budaya Jawa Timur dengan

Cara yang Berbeda

OLEH:

R. CANDRA DEWANTARAMahasiswa Statistika - FMIPA

15

Kepada Calon Gubernur Jawa Timur 2013, Wilayah Jawa Timur kaya akan budaya yang cukup beragam. Sayangnya hal tersebut masih belum diimbangi dengan promosi ke berbagai kelas masyarakat sehingga tidak banyak yang tau potensi di area Jawa Timur. Peranan stasiun televisi dan radio lokal sangat membantu dalam hal ini. Tentu saja butuh kerja sama yang kuat dengan pihak pemerintah lokal. Misalnya saja ada satu televisi dan radio lokal yang mempunyai program khusus membahas Jawa Timur khususnya

budaya yang menjadi ciri khas masing-masing kota/kabupaten. Perlu adanya semacam kompetisi tingkat siswa atau mahasiswa dalam menguji sejauh mana pengetahuan tentang Jawa Timur. Ajang Raka-Raki memang sudah cukup menarik animo kaum muda, namun acara tersebut bukan jalan satu-satunya dalam mengembangkan budaya yang dimiliki. Bisa saja dengan diadakan kompetisi menulis, pembuatan film pendek, atau kompetisi fotografi yang dapat menarik animo kaum muda dengan cara berbeda namun tidak lepas dari tujuan menjaga

16

budaya Jawa timur. Surabaya sebagai pusat kegiatan di Jawa Timur masih belum bisa mewakili segala informasi yang ada di area ini. Terbukti dengan susahnya kaum muda untuk mengenal apa saja budaya di setiap kota/kabupaten. Ibu kota Jawa Timur telalu sibuk membangun gedung-gedung bertingkat tanpa memperhatikan pentingnya menjaga kebudayaan. Kebudayaan bukan hanya melulu tentang tarian, baju adat, atau segala sesuatu yang terlalu berbau daerah. Wisata maupun tempat bersejarah juga merupakan budaya yang perlu dikenalkan kepada anak muda sejak dini meskipun orang dewasa juga seharusnya tau tentang pengetahuan ini. Pembangunan museum di Surabaya akan sangat membantu dalam mengenal budaya di wilayah Jawa Timur. Bila museum terkesan telalu kuno, maka dapat dibangun tempat wisata yang menarik seluruh masyarakat Jawa Timur untuk berkunjung ke Surabaya demi memperoleh pengetahuan budaya dengan cara yang menarik. Tempat tersebut berisi miniatur tempat wisata dan bangunan bersejarah di masing-masing kota/kabupaten. Selain itu tempat tersebut juga berisi segala informasi yang unik dan menarik dari setiap wilayah di Jawa Timur. Adanya bangunan semacam ini tidak hanya mampu mengenalkan budaya dengan cara yang menyenangkan tetapi juga dapat mengubah kebiasaan masyarakat kota yang suka jalan-jalan tanpa arah di mall.

Itu semua hanya gagasan kecil untuk Calon Gubernur Jawa Timur 2013 agar lebih memperhatikan potensi budaya Jawa Timur. Sudah terlalu banyak generasi muda yang tidak mengenal budaya daerah karena kurangnya akses atau fasilitas yang memadai. Perlu adanya cara yang berbeda dalam mengenalkan budaya pada kaum muda atau yang sudah dewasa agar lebih menarik dan menyenangkan. Tentu saja diperlukan pribadi yang kreatif di jajaran pemerintah Jawa Timur agar budaya daerah yang selama ini terkesan kuno menjadi sesuatu yang pantas untuk dikenang selamanya dan tidak pernah bosan untuk belajar tentang budaya.

“

“

Ajang Raka-Raki memang sudah cukup menarik animo kaum muda, namun acara tersebut bukan jalan satu-satunya dalam mengembangkan

budaya yang dimiliki. Bisa saja dengan

diadakan kompetisi menulis, pembuatan

film pendek, atau kompetisi fotografi yang dapat menarik animo kaum muda

dengan cara berbeda namun tidak lepas dari tujuan menjaga budaya

Jawa timur.

17

Membangun BudayaAnti Korupsi

dengan Media Nota

OLEH:

MAHARDIKA KURNIA DEWANTARAMahasiswa Teknik Material dan Metalurgi - FTI

18

Yth. Calon Gubernur JatimDi tempat

Assalamualaikumwarrahmatullahiwabarakatuh, Bapak/ibu calon gubernur Jawa Timur yang saya hormati, sebelumnya saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama saya Mahardika Kurnia Dewantara. Saya adalah mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Demi membangun Jawa Timur yang lebih baik, ada baiknya untuk mendengar keluhan maupun saran maupun solusi dari masyarakat. Oleh sebab itu saya selaku masyarakat bermaksud untuk memberikan sebuah saran atas permasalahan yang terjadi di Jawa Timur ini .

19

Sudah menjadi rahasia umum bahwa korupsi adalah suatu masalah besar yang menjadi penghambat majunya Jawa Timur. Korupsi tidak hanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki jabatan besar. Namun kini telah merambah ke masyarakat luas. Hal yang dapat disimpulkan dari pernyataan ini adalah bahwa korupsi dilaksanakan bukan karena pelaku yang mempunyai wewenang tinggi atau jabatan tinggi sehingga memiliki banyak kesempatan untuk melakukan praktik korupsi. Akan tetapi korupsi ini sudah menjadi budaya orang-orang indonesia. Sehingga dalam mengatasi korupsi di Indonesia itu haruslah dengan merubah budaya korupsi dari saat kecil. Atas dasar hal tersebut, saya ingin mengajukan ide untuk mengurangi korupsi di Jawa Timur. Yaitu dengan merubah hal mendasar yang menyebabkan adanya korupsi. Cara yang akan saya ajukan adalah dengan mengurangi budaya masyarakat indonesia yang korup

adalah dengan menggunakan nota disetiap anak kecil yang diajari untuk membeli sesuatu. Misalnya orang tua A menyuruh anak B untuk membeli tahu di pasar, seharusnya ketika orang tua memberikan uang, harus disertai peringatan untuk meminta nota di penjual tahu di pasar agar uang kembalian untuk orang tua pas. Dengan si anak belajar jujur sejak kecil dengan menggunakan nota disetiap pembeliannya, maka si anak jadi mengerti dilain kali dia haruslah jujur saat membeli sesuatu dan akan berlanjut selama hidupnya karena telah tertanam rasa harus jujur. Seharusnya untuk merubah moral seseorang, memang harus dilakukan dari mulai kecil dibiasakan yang baik. Jika dari kecil saja diberikan sesuatu yang tidak baik, maka sampai dia dewasa dan memegang kekuasaan pun dia juga tidak baik. Harapan saya dengan ide saya yang sedikit dan simple ini apabila diterapkan semoga mampu merubah indonesia yang anti-korupsi.

Korupsi dilaksanakan bukan karena pelaku yang mempunyai jabatan tinggi sehingga memiliki banyak kesempatan untuk melakukan praktik korupsi. Korupsi ini sudah menjadi budaya orang-orang Indonesia. Sehingga dalam mengatasi korupsi di Indonesia itu haruslah dengan merubah budaya korupsi dari saat kecil.

“ “

20

BangunlahJawa Timur

OLEH:

ARIDA WAHYU BARSELIAMahasiswa Biologi - FMIPA

21

Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di pulau Jawa yang memiliki jumlah penduduk yang cukup padat. Jawa Timur terdiri dari penduduk yang heterogen dengan berbagai aspek yang memberikan ciri khas tersendiri. Budaya yang berkembang di daerah Jawa Timur cukup beragam dan bisa menjadi salah satu sektor pariwisata bagi Jawa Timur. Namun, masih ada beberapa kebudayaan yang belum dikembangkan dengan

KepadaYth. Bapak/Ibu Calon Gubernur Jawa Timur 2013Di tempat

Dengan Hormat,Salam sejahtera Bapak/Ibu Calon Gubernur Jawa Timur 2013. Saya bernama Arida Wahyu Barselia merupakan salah satu rakyat Jawa Timur yang ingin menyampaikan pesan dan harapan saya untuk masa depan Jawa Timur yang akan B a p a k / I b u pimpin pada t a h u n 2 0 1 4 .

baik dan tidak berkembang lagi. Pada surat ini saya ingin menyampaikan beberapa pesan dan mengkritisi beberapa hal yang berkaitan dengan aspek kehidupan yang berkembang pada masyarakat Jawa Timur saat ini. Jawa Timur merupakan salah satu daerah industri yang berkembang saat ini. Lebih dari

22

40 sektor produksi dari berbagai manufaktur berkembang di daerah Jawa Timur dan sebagian besar berkembang di daerah Surabaya. Namun, tetap saja jumlah pengangguran di Jawa Timur masih cukup banyak. Hal tersebut terbukti dari jumlah lulusan SMA maupun S1 masih kesulitan mencari lapangan pekerjaan. Sebenarnya hal yang menjadi acuan bagi Jawa Timur adalah mengembangkan potensi lokal yang dimiliki saat ini dan meningkatkan jumlah ternaga kerja yang dibutuhkan. Potensi wisata dan kebudayaan dapat menjadi salah satu sektor yang bisa dikembangkan untuk mengurangi jumlah pengangguran yang meningkat tiap tahun. Selain itu, diperlukan pula sosialisasi mengenai pengembangan keahlian berupa praktek kerja yang mampu memberikan bekal bagi para usia produktif dalam meningkatkan kemampuan meembuat usaha sendiri atau berwirausaha. Aspek pendidikan di Jawa Timur sudah mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dibuktikan dari kualitas siswa dan fasilitas pendidikan yang sudah sesuai dengan standar pendidikan. Selain itu, hasil karya dari para siswa merupakan salah satu indikator tercapainya kompetensi pendidikan berupa hasil pengetahuan yang dapat diaplikasikan dalam suatu inovasi. Berdasarkan segi lingkungan daerah Jawa Timur masih baik namun ada beberapa daerah yang memiliki lingkungan yang kumuh dan

perlu adanya perbaikan pada segi sanitasi. Harapan saya sebagai salah satu rakyat Jawa Timur adalah menciptakan kehidupan masyarakat yang aman, adil, dan tentram. Semoga Bapak/Ibu yang akan menjadi Gubernur bagi rakyat Jawa Timur mampu memberikan perubahan yang lebih baik untuk kondisi sosial masyarakat di Jawa Timur. Diharapkan pula kebijakan-kebijakan yang ada mampu memberikan suatu implementasi yang positif dan dapat dilaksanakan oleh seluruh rakyat di Jawa Timur dengan baik. Selain itu, saya juga memiliki pesan kepada Bapak/Ibu untuk menjadi pemimpin yang bisa menjadi panutan bagi rakyatnya dan bisa memberikan regulasi yang bijak bagi rakyat Jawa Timur. Demikian surat yang dapat saya sampaikan kepada Bapak/Ibu Calon Gubernur Jawa Timur 2013 dan besar harapan saya sebagai rakyat Jawa Timur untuk Jawa Timur yang lebih baik dan memberikan kontribusi bagi rakyat Jawa Timur.

Atas perhatian Bapak/Ibu saya ucapkan teima kasih.

23

OLEH:

NUR MEI NUGRAHENIMahasiswa Teknik Informatika - FTif

Untuk Perubahan Jatim 1

24

Assalamu’alaikum wr.wb.Yang terhormat Bapak/Ibu calon Gubernur Jawa Timur 2014-2019,

Saya bukanlah orang Jawa Timur, akan tetapi saya menempuh pendidikan di Surabaya dan setidaknya saya masih akan tinggal dikota besar ini minimal untuk 3 tahun kedepan. Kesan saya saat pertama kali tiba di Surabaya adalah, “hmmm...panas. kota ini sangat padat, jalanan-jalanan penuh dengan kendaraan.” Ya, di surat ini saya lebih banyak membahas tentang surabaya, karena saya kurang mengetahui tentang masalah-masalah di daerah lain di Jawa Timur.Di sekitar kampus saya banyak aliran sungai, tetapi keadaannya sungguh memprihatinkan. Sungai-sungai itu berada di depan komplek perumahan mewah tapi air sungainya menjadikan kesannya sangat tidak mewah. Keadaan airnya berwarna hijau keruh dengan berbagai macam sampah yang mengambang di atasnya. Memang kadang-kadang saya melihat bapak-bapak dari DPU mungkin, membersihkan sampah-sampah tersebut, tapi sampahnya hanya menghilang sesaat, keesokan harinya sudah bertabur sampah kembali. Kemudian air sungai tersebut juga terlihat tidak mengalir, jadi seperti air dalam bak, tenang. Itu berkaitan erat dengan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Saya berharap Bapak/Ibu yang nantinya memimpin Jawa Timur dapat m embuat kebijakan

tentang pemeliharaan lingkungan, seperti membuang sampah. Memang bukan hal yang mudah merubah kebiasaan membuang sampah sembarangan, karena itu sudah membudaya, bahkan bukan di Surabyaa atau Jawa Timur saja tetapi sudah meng-Indonesia. Namun setidaknya jika ada kebijakan yang mengatur dan mungkin bisa disertai sanksi, akan bisa menguranginya. Masih disekitar kampus, sekitar 2 km dari daerah kampus ada kompleks perumahan mewah dengan konsep tidak hanya hunian saja, tapi dilengkapi fasilitas-fasilitas lain seperti taman, food festival dan pusat perbelanjaan modern. Sedangkan di samping tempat itu, hanya di batasi oleh sebuah pagar dari kawat, disitu ada kompleks perkampungan padat penduduk, hiburan yang ditawarkan adalah pasar malam, lokasinya berhadapan dengan food festival dan mall itu. Bisa dibayangkan kesenjangan sosial yang terjadi kan? Belum lagi jika musim hujan, kawasan kampung padat penduduk ini pasti banjir, sedangkan kompleks perumahan tersebut tidak. Harapannya, kalaupun tidak bisa sama dalam segi ekonomi, paling tidak pada masalah sanitasi bisa disamakan. Bukannya lebih enak kalau bisa sejahtera sama-sama? Terakhir yaitu menurut saya adalah masalah yang benar-benar harus mendapat tanggapan serius. Lumpur Lapindo. Tujuh tahun mereka terlantar kerena terusir paksa dari rumah mereka sendiri. Dan sampai

25

Mungkin saya tidak tahu banyak tentang kota metropolitan kedua di Indonesia ini dan juga Jawa Timur, saya hanya menyampaikan yang saya pernah lihat dan rasakan. Mohon maaf apabila ada yang tidak sesuai. Saya akan selalu berharap yang terbaik untuk kota ini serta provinsi Jawa Timur.

W a s s a l a m u ’ a l a i k u m wr.wb.

sekarang belum ada kejelasan akan masa depan mereka, ganti rugipun belum semua dibayarkan. Secara tidak langsung musibah juga itu mematikan potensi masyarakat disana. Harapannya dari pemerintah Jawa Timur mungkin bisa mendorong pemerintah pusat untuk penyelesaian kasus ini, misal pembayaran ganti rugi dulu. Selain itu mungkin bisa menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan masyarakat disana agar dapat kembali produktif.