sumber anggaran dan metode penyusunan...
TRANSCRIPT
Sumber Anggaran dan
Metode Penyusunan Anggaran
M. Faozi Kurniawan
1
Department of Health Policy management
Universitas Gadjah Mada
Outline
• Bagian 1: Sumber – sumber Anggaran
– APBN
– APBD
• Bagian 2. Metode Penyusunan Anggaran
– Berbasis Bukti
– Berbasis Kinerja
SUMBER –SUMBER ANGGARAN
Bagian 1.
Sumber Anggaran di APBN
Sumber Pendapatan Negara
Sumber-Sumber Anggaran APBD(Berdasarkan UU 33 Tahun 2003 dan UU 28 Tahun 2009)
11
1. PADa. Pajak Daerahb. Retribusi Daerah c. Hsl. Pengelolaan Kekayaan Daerah yg dipisahkand. Lain-lain PAD yang sah
2. DANA PERIMBANGAN a. Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajakb. Dana Alokasi Umum (DAU)c. Dana Alokasi Khusus (DAK)
3. LAIN-LAIN PENDAPATAN YG SAHa. Dana Hibahb. Dana Daruratc. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi/Pemerintah Daerah Lainnyad. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khususe. Bantuan Keuangan dari Provinsi/Pemerintah Daerah Lainnya
METODE PENYUSUNAN ANGGARAN
Bagian 2
Esensinya:1. Bagaimana wewenang, hak &
kewajiban Daerah ditopang oleh manajemen keuangan “modern”.
2. Perlu PP tentang Penyusunan, Pelaksanaan, Penatausahaan, Pelaporan, Pertanggungjawaban, dan Pengawasan Keuda (Pasal 182 & Pasal 194).
Landasan PikirPengelolaan Keuangan Daerah
13
UU 17/2003 UU 1/2004 UU 15/2004UU 25/2004 UU 33/2004
PP PP PP
UU 32/2004
Pasal 222
Pasal 237
REVISI
PP 105
Pemerintahan
Daerah
misal: SAP, dstnya
OmnibusRegulation
Tujuan UtamaPengelolaan Keuangan Daerah
1. Mempertajam esensi sistem penyelenggaraan pemerintahan Daerah dalamkonteks pengelolaan keuangan daerah.
2. Memperjelas distribusi kewenangan (distribution of authority) dan memperjelasderajat pertanggungjawaban (clarity of responsibility) pada levelpenyelenggaraan pemerintahan Daerah di bidang pengelolaan keuangan daerah.
14
MoneyFollowsFuction
UU 32/2004 Pemerintahan
Daerah
HAK
Pasal 21
KEWAJIBAN
Pasal 22
KELOLA
&
IMPLEME
NTASI
Masyarakat1. Kesejahteraan
Rakyat2. Demokratisasi3. Otonomi4. Efisiensi &
Efektivitas Sumber daya
5. Pemberdayaan masyarakat
RKPD
• Pendapatan
• Belanja
• Pembiayaan
REVISI
PP 105
Pasal 23 (1) (2)
Pe
ng
elo
la
an
K
eud
a
Perhatikan kaidah aturan hukum yang lain UU/PP/Perpres, dll
Pasal 167 ayat (2):Pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasos & fasum, serta jaminan sosial
Pasal 167 ayat (3):• SAB• SPM• Standar Harga• Tolok Ukur Kinerja
Urusan• Wajib• Pilihan• Concurrent
PERDA/QANUN
15
RPJP DAERAH
PERDA/QANUN
RPJM DAERAH
RKP DAERAHPENJABARAN
RPJP
20 TH
5 TH
1 TH
SISTEM PERENCANAAN
MUSRENBANGDA
Arah Kebijakan
Keuangan
Daerah
Strategi
Pembangunan
Daerah
Kebijakan Umum
Program Kerja
Rencana Kerja
(Kerangka
Regulasi)
Rencana Kerja
(Kerangka
Pendanaan)
MUSRENBANGDA
VISI
MISI
ARAH
PEMBANGUNAN
Rancangan
Kerangka
Ekonomi Daerah
Prioritas
Pembangunan
Daerah
Rencana Kerja
dan Pendanaan
Pasal 150 UU 32/ 2004
16
APBD
KU
FKPD
Prioritas &Plafon Anggaran
RKA
POKOK2
PIKIRAN
Penjabaran
APBD
RAPBD
DPA SKPD
RPJMD RKPD
RKA SKPD
RKA SKPD : Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
DPA SKPD : Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
SISTEM PENGANGGARAN
12
APBD
KUA
FKPDPPAS
(Prioritas &
Plafon Ang Sem)
RKA
POKOK2
PIKIRAN
Penjabaran
APBD
RAPBD
DPA SKPD
RPJMD RKPD
RKA SKPD
RKA SKPD : Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah
DPA SKPD : Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah17
13
18
PANITIA ANGGARAN LEGISLATIF
Sosialisasi kpd Masy
Prioritas & PlafonAnggaran Sementara
RKA SKPD
RancanganPerubahan
APBD
Perda/Qanun PerubahanAPBD
Klarifikasi Perubahan RAPBD
Pengajuan Ranqanun
Perubahan APBD
PROSES PERUBAHAN APBD
PEMDADPRD
KONDISI MENYEBABKAN PERGESERANANGGARAN
KebijakanUmum APBD
Persetujuan Ranqanun Perubahan APBD
PERATURAN KDH
Juklak & JuknisPlafon AnggaranStandar HargaFormulir RKASKPD
SATKER
TIM ANGGARAN EKSEKUTIF
SATKERSATKER
Evaluasi Ranqanun Perubahan APBD
PENGGUNAAN SISA LEBH ANGGARAN TAHUN LALU
PERKEMBANGAN TIDAKSESUAI KUA
14
DEFISIT
Dibiayai al. dr :
• Sisa Lebih Perhit Angg Thn Lalu• Pinjaman Daerah Dan Penjualan Obligasi
Daerah• Hasil Penjualan Barang Milik Daerah yang
Dipisahkan• Transfer dari Dana Cadangan
SURPLUS
PENDAPATAN
Dimanfaatkan :
• Tranfer ke Dana Cadangan• Pembayaran Pokok Hutang• Penyertaan Modal (investasi)• Sisa Perhitungan TH Berkenaan
BELANJA
P E M B I A Y A A N
K O M P O N E N A P B D
19
PEMERINTAHAN DAERAH
PEMDA DPRD
APBD
SETWAN
EKSEKUTIF LEGISLATIF
20
FUNGSI PEMERINTAHAN DAERAH
21
DPRD
SistemManajemen Keuangan
Daerah
Audit BPK-RI
Lap Hasil Audit
Anggaran
Legislasi
Pengawasan
Pengguna
Tupoksi
PengelolaPEMDA
Pengganggaran (Budgeting)• Penganggaran (budgeting) adalah suatu cara atau
metode yang sistematis untuk mengalokasikan sumber-sumber daya, khususnya sumber daya keuangan.
• Anggaran (Budget) adalah pernyataan kuantitatif dari rencana tindakan dan suatu alat bantu untuk mengkoordinasikan dan mengimplementasikan rencana.
Jenis Anggaran• Traditional Budget:
– Appropriation budget – Incremental budget – Alocative budget – Line item
• Modern Budget (berbasis NPM) :– Planning Programing Bugeting System (PPBS)
– Zero-Based Budgeting
– Activity-Based Budgeting
– Kaizen Budgeting
– Target-Based Budgeting
– Outcome-Based Budgeting
Fungsi Anggaran
• Planning, menggabungkan programming, resource acquisition dan resource allocation.
• Controlling and Administrating, anggaranmembantu dlm memastikan bahwa sumber dayadiperoleh dan dibelanjakan sesuai dgn ygdirencanakan.
• Reporting and evaluating, anggaran menjadidasar untuk pelaporan akhir periode dan evaluasi.
HISTORI ANGGARAN KINERJA
KEPUTUSAN KEPALA DAERAH
PP 105/2000
UU 22/1999 - UU 25/1999
REFORMASI 1
PERATURAN DAERAH
UU 5/1974
LAMA
PP 5/1975 - PP 6/1975
PERATURAN
KEPUTUSAN
INSTRUKSI
MENDAGRI
KEPMENDAGRI 29/2002
PERATURAN DAERAH
KEPUTUSAN KEPALA DAERAH
PERATURAN KEPALA DAERAH
PP 58/2005
UU 17/2003;UU 1/2004;UU 15/2004;
UU 25/2004;UU 32/2004;UU 33/2004
REFORMASI 2
PERATURAN DAERAH
PERMENDAGRI 13/06
Penyusunan Anggaran dengan Metode ABK pada SKPD(Dinas Kesehatan)
27
RKA SKPD
OUTPUT
OUTCOME
PROGRAM
KEGIATAN
INPUTApa yang digunakan dalam bekerja
Apa yang dihasilkan (barang) atau dilayani (jasa)
Apa yang ingin dicapai
Apa yang dikerjakan
Alat Analisa Belanja :1. Perwal ttg Standar Harga
Barang dan Jasa (Standar Biaya)
2. Analisa Standar Biaya (ASB)
Belum Ada ….
Skema PembiayaanBerdasarkan Sumber-
sumber Anggaran
28
RPJMD KOTA YK2011 - 2016
SKN/SKD
RENSTRA KEMENKES
MDG’s
SPM KESHTN RENSTRA DINKES
pedoman
Acuan
APBD APBN
DAK DEKON TP TRANSFERDAERAH
PROGRAM
Percepatan Pencapaian
Kinerja
Metode Penyusunan Anggaran Di Negara Kesatuan Republik Indonesia diatur
dalam sejumlah Peraturan Perundangan yaitu :
29
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2003 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara ;4. Undang-Undang 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; UU No. 23 Th 2014 ttg PemerintahDaerah.- UU Nomor 23 Tahun 2014.
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Pemerintahan Daerah;
7. Permendagri 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah diperbarui dg Permendagri 59 tahun 2007 tentang Pedoman PengelolaanKeuangan Daerah dan diperbarui Permendagri No 21 Tahun 2011 ttg PedomanPengelolaan Keuangan Daerah
Dengan Berlakunya Paket Peraturan Perundangantersebut, maka terdapat perubahan mendasar dalam hal
metode penyusunan anggaran
“Traditional Budget”
yaitu penyusunan anggaran dengan pendekatan Incrementaldan Line Item yang penekanan
pertanggungjawaban pada setiap input yang dialokasikan
30
“Performance Budget”
yaitu penyusunan anggaran dengan pendekatan anggaran
kinerja yang penekanan pertanggungjawabannya tidak
sekedar pada setiap input tetapi juga pada ouput dan outcome
Masa Lalu Sekarang
Pasal 14 dan Pasal 19 UU No.17/2003
Perubahan Metode Penyusunan Anggaran tersebut juga berpengaruh pada aspek pengendalian &
audit keuangan
31
Pengendalian dan Audit Keuangan tidak berjalan dengan baik karena tidak
memasukkan kinerja
Pengendalian dan Audit Keuangan yang dilakukan juga termasuk audit kinerja Masa Lalu
Sekarang
Lebih menerapkan konsep “value for money” atau konsep 3 E yaitu Ekonomis,
Efisien, & Efektif
Artinya, dalam mencari dana maupun menggunakan dana Pemda dituntut utk selalu memperhatikan tiap rupiah dana (uang) yang diperoleh dan digunakan
Pasal 4, UU No.15/2004
Anggaran Berbasis Kinerja (ABK)Performance Based Budget
TUJUAN :
Untuk meningkatkan efisiensi alokasi dan produktivitas (allocative and productive efficiency) dari belanja pemerintah.
Marc & Jim, 200532
• PBB adalah prosedur atau mekanisme untuk memperkuat keterkaitan antara dana yang diberikan kepada instansi/lembaga pemerintah dengan outcome (hasil/dampak) dan/atau output(keluaran), melalui pengalokasian anggaran yang didasarkan pada informasi ‘formal’ tentang kinerja.
• Informasi kinerja ‘formal’: informasi mengenai ukuran kinerja (performance measure), ukuran biaya untuk masing-masing kelompok output dan outcome, dan penilaian atas efektivitas dan efisiensi belanja melalui berbagai alat analisis.
Siklus Anggaran
33
Implementasi Metode ABK
34
RPJMNASIONAL
RKP
RPJPDAERAH
RPJMDAERAH
RKPD
RENSTRASKPD
RENJASKPD
RENSTRAKL
RENJAKL
dijabarkan
Pedoman
Pedoman
Pedoman dijabarkan
diacu
Pedoman
Pedoman
Pem
erin
tah
Pusat
Pem
erin
tah
Daera
h
diacu diperhatikan Diserasikan melalui MUSRENBANG
RPJPNASIONAL
Pedoman
Diawali dengan penyusunan dokumen perencanaan pembangunan yang disinergikan dengan dokumen perencanaan pembangunan dari Pemerintah Pusat (berdasarkan UU No.25 Tahun 2004)
RPJMNASIONAL
RKP RAPBN APBN
RPJPDAERAH
RPJMDAERAH
RKPD RAPBD APBD
RENSTRA
SKPD
RENJA
SKPDRKA –
SKPD
PENJABARAN
APBD
RENSTRAKL
RENJAKL
RKA - KL RINCIANAPBN
dijabarkan
Pedoman Pedoman
Pedoman dijabarkan
diacu
Pedoman
PedomanPedoman
Pedoman
Pem
erin
tah
Pu
sa
t
Pem
erin
tah
Da
era
h
PERENCANAAN PROGRAM PENGANGGARAN
diacu diperhatikan Diserasikan melalui MUSRENBANGDA
Pedoman
Pedoman
KUA/
PPAS Pedoman
RPJPNASIONAL
Pedoman
PROSES INTEGRASI DOKUMEN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
35
Implementasi dokumen perencanaan SKPD(basis penyusunan ABK Dinas Kesehatan)
36
RPJMD KOTA YK2011 - 2016
SKN/SKD
RENSTRA KEMENKES
P
E
D
O
M
A
N
VISI
MISI
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
RENSTRA DINKES
PROGRAM
KEGIATAN
NILAI
RENJATAHUNAN
MUSRENBANG RKA-SKPD
Performance Based Budgetting
InputOuputOutcome
MDG’s
SPM KESHTN
KONSISTENSI
Berdasarkan Permendagri 54 Tahun 2010
Konsep Anggaran
Berbasis Kinerja
Berdasarkan Permendagri 13/ Th 2006
Prinsip-prinsip Penganggaran
1. Transparansi dan akuntabilitasanggaran
2. Disiplin anggaran
3. Keadilan anggaran
4. Efisiensi dan efektivitas anggaran
5. Disusun dengan pendekatan kinerja
Anggaran Berbasis Kinerja (ABK) - Definisi
• “The Concept of Performance Budgeting assumes that a systematic presentation of performance information alongside budget amounts will improve budget decision-making by reforcusing funding choices on program results” (Government Accounting Office (GAO))
• Anggaran berbasis kinerja (ABK) merupakan pendekatan yang sistematik dalam rangka membantu pemerintah menjadi lebih responsif kepada publik dengan cara mengaitkan penganggaran dengan kinerja organisasi
Visi dan Misi
Tujuan
Kebijakan
Sasaran Tahunan
Program
Indikator
KinerjaKegiatan-Kegiatan
Indikator
Kinerja
Perhitungan
Anggaran
Rencana Kerja
Operasional
Usulan
Anggaran
Aliran Anggaran
Berbasis Kinerja
PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA
• Penyusunan anggaran berbasis kinerja dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut.
• Dalam penyusunan anggaran berbasis kinerja diperlukan indikator kinerja, standar biaya, dan evaluasi kinerja dari setiap program dan jenis kegiatan.
• Tingkat keluaran kegiatan yang direncanakan dan biaya satuan keluaran menjadi dasar bagi alokasi anggaran dan prakiraan maju pada program yang bersangkutan.
Anggaran Berbasis Kinerja (ABK)
Sistem perencanaan, penganggaran, dan evaluasi yang dilakukan dengan
mempertimbangkan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan hasil yang
diharapkan
Bentuk penganggaran yang mengaitkan kinerja dengan alokasi anggaran.
1. Satuan Kerja pengelola anggaran dan
penanggungjawab pencapaian kinerja
2. Kegiatan syarat utama dapat dibentuknya
satuan kerja dan unsur dinamis yang mengarahkan
untuk mencapai kinerja
3. Keluaran/Output syarat utama ditetapkannya
kegiatan dan sebagai ukuran keberhasilan suatu
satuan kerja
4. Standar Biaya upaya efisiensi pemanfaatan
anggaran untuk membiayai kegiatan dalam
mencapai keluaran
5. Jenis Belanja biaya masukan/input
Lima Komponen ABK
Anggaran Berdasarkan Prestasi Kinerja
Capaian kinerja
Indikator kinerja
Analisis standar harga
Standar satuan harga
Standar pelayanan minimal
Penyusunan
anggaran
berdasarkan
prestasi kinerja
dilakukan
berdasarkan
Ditetapkan
dengan
keputusan
kepala daerah
Dasar Penyusunan ABK
a. capaian kinerja; ukuran prestasi kerja yang akan dicapai
dari keadaan semula faktor kualitas, kuantitas, efisiensi
dan efektifitas pelaksanaan dari setiap program dan
kegiatan
b. indikator kinerja; ukuran keberhasilan yang dicapai pada
setiap program dan kegiatan SKPD
c. analisis standar belanja; penilaian kewajaran atas beban
kerja dan biaya yang digunakan untuk melaksanakan suatu
kegiatan
d. standar satuan harga; harga satuan setiap unit barang/jasa
yang berlaku di suatu daerah
e. standar pelayanan minimal; tolak ukur kinerja dalam
menentukan capaian jenis dan mutu pelayanan dasar yang
merupakan urusan wajib daerah.
Konsep Umum Anggaran Berbasis Kinerja (ABK)
• ABK adalah sistem penyusunan dan pengelolaan anggaran yang berorientasi pada pencapaian hasil (kinerja)
• Kinerja harus mencerminkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik berorientasi pada kepentingan publik.
• Aspek atau peran Pemerintah Daerah tidak lagi merupakan alat kepentingan Pemerintah Pusat alat untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan daerah
Landasan Hukum ABK di Tingkat Daerah
PP No.105/2000 & PP No.108/2000
UU No.22/1999 - UU No.25/1999
REFORMASI I
Pasal 19 ayat 2
“Usulan program, kegiatan, dan
anggaran…. disusun berdasarkan
prinsip-prinsip anggaran kinerja”
Kepmendagri No.29/2002
REFORMASI II
UU No.32/2004 –
UU No.33/2004
PP No.58/2005
Permendagri No.13/2006
UU No.17/2003 & UU No.1/2004
Permendagri No.59/2007
Alur Penganggaran Berbasis Kinerja
• Identifikasi masalah dan potensi dalam masyarakat
• Menyelesaikan masalah dan mengoptimalkan potensimelalui program/kegiatan
• Program/kegiatan + indikator kinerja + target kinerja dikuantitatifkan dalam nilai rupiah (dalam bentuk anggaran)
• Dipertanggungjawabkan melalui LPJ di akhir periode
• LPJ meliputi:
– Laporan kuantitatif: Neraca, APBD, Aliran Kas, CatatanLaporan Keuangan
– Laporan kualitatif: tingkat capaian program/kegiatan dalamsatu periode anggaran
Masalah/
potensi
Program/
kegiatan
Laporan
PertanggungjawabanAnggaran
Perda
APBD
RPJPD
MUSRENBANGDA RKPD
PEMDA
PERATURAN KDH
Juklak & Juknis
Plafon Anggaran
Standar Harga
Formulir RKA SKPD
RENSTRA SKPD
RENJA
SKPDSATKER
TIM ANGGARAN
EKSEKUTIF
RAPBD
RPJMD
PANITIA ANGGARAN
LEGISLATIF
Pengajuan Raperda
APBD
Evaluasi Raperda
APBD
RKA SKPD
KEBIJAKAN UMUM
APBD (KUA)
Prioritas & Plafon
Anggaran Sementara
(PPAS)
EVALUASI KINERJA
MASA LALU
KERANGKA EK. MAKRO
PRIORITAS PEMBANGUNAN
DPRD
KLARIFIKASI
RAPBD
Sosialisasi kpd
Masyarakat
Persetujuan
Raperda APBD
PROSES PENYUSUNAN RANCANGAN APBD
JANUARI-APRIL MEI-AGUSTUS SEPTEMBER-DESEMBER
MusrenbangSE/Pedoman
Mendagri
Pembahasan
Rancangan KUA
& PPAS
Rancangan Awal
Kerangka
Ekonomi Daerah
Pemutakhiran Data &
Proyeksi Ekonomi &
Fiskal
Indikatif Tahunan
RPJMD/Dokumen
Perencanaan Daerah
Yg disepakati
SE Prioritas
Program &
Indikasi Pagu
Rencana Kerja
Pemerintah
Daerah
RENSTRA SKPD RENJA SKPDRKA
SKPD
Rancangan
KUA & PPAS
Pedoman Penyusunan
RKA SKPD, KUA,
Prioritas & Plafon
Nota Kesepakatan
KUA, Prioritas &
PlafonRaperda
Ttg APBD
Ra Per KDH
Ttg Penjab
APBD
Perda
Ttg APBD
Pert. KDH ttg
Penjab
APBD
RAPBD &
Lampiran
Pembahasan
Tim Anggaran
Pemda
Pembahasan
Tim Anggaran
Pemda
Pengesahan
Draft
DPA SKPDDPA SKPD
Lampiran RAPBD
(Himpunan RKA
SKPD)
Pembahasan
RAPBD
Evaluasi
Mendagri/
Gubernur
SK
PD
PP
KD
SE
KD
AK
ep
ala
Daera
hD
PR
DD
ep
dag
ri/
Pro
vin
si
Pelaporan Keuangan untuk
Pertanggungjawaban
(Accountability)
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Neraca
3. Laporan Arus Kas
4. CALK
PELAKSANAAN ANGGARAN KINERJA
1. Anggaran belanja cenderung ditetapkan LEBIH TINGGI.
2. Anggaran pendapatan cenderung ditetapkan LEBIH RENDAH.
3. Kurangnya keterpaduan antara perencanaan dengan penganggaran.
4. Relevansi Program / Kegiatan: kurang responsif dengan permasalahan dan / ataukurang relevan dengan peluang yang dihadapi.
5. Konsistensi & sinkronisasi program masih relatif lemah; baik secara vertikalmaupun horizontal.
6. Program / kegiatan saling tumpang tindih antar SKPD dan bahkan salingmeniadakan.
Apakah sudah menjawab permasalahan dasar masyarakat ?
Budgetary
Slack
Budgetary
Slack
7. Pertanggungjawaban Kinerja Kegiatan Masih Tetap Cenderung Fokus Pada PelaporanPenggunaan Dana. Paling Tidak, Sebelum Pp 8 / 2006 Ditetapkan, Keterpaduan Laporan Keuangan DenganLaporan Kinerja Masih Belum Jelas.
8. Spesifikasi Indikator Kinerja Dan Target Kinerja Masih Relatif Lemah.Pada Beberapa Kasus, Penetapan Besar Belanja Tidak Didasarkan Pada Target Kinerja Keluaran(Output) Atau Hasil (Outcome). Volume Output Diubah, Tetapi Total Belanja Tidak Berubah
9. Indikator Kinerja Untuk Belanja Administrasi Umum (Dulu Disebut: Belanja Rutin) Masih TetapBelum Jelas.
10. Honor pada tiap kegiatan.
11. Penetapan APBD seringkali terlambat, dan perubahan APBD seringkali di akhir tahunAnggaran.
12. Manajemen Pendanaan Kesra: Mengapa Kabupaten X Mampu Menggratiskan YankesmasSerta Wajar 12 Tahun, Sedangkan Kabupaten Kita Tidak Mampu?
Rencana Kerja Anggaran
(RKA – SKPD)
ANGGARAN:* Pendapatan
* Belanja
RASK 1
(1)
RASK 2
(2)
RASK 2A
(3)
Visi Misi Tujuan
Sasaran Tupoksi
Program
Kegiatan
RASK 3 B (6)
BELANJA
RASK 3 A (7)
PENDAPATAN
UNIT KERJA
RASK 3
(8)
RASK 3 B1 (5a)
REKAP
BELANJA LANGSUNG
RASK 3 B2 (5B)
ANGGARAN BELANJA
TIDAK LANGSUNG
RASK 3 B1.1 (4a)
BELANJA
LANGSUNG
CARA LAMA
RINGKASAN ANGGARAN PENDAPATAN,
BELANJA DAN PEMBIAYAAN SKPD RKA SKPD
Formulir RKA SKPD merupakan
ringkasan anggaran SKPD yang sumber
datanya berasal dari peringkasan
RKA SKPD 1 RKA SKPD 2.1 RKA SKPD 2.2.1
Pendapatan Menurut
Kelompok & Jenis
Belanja Tidak Langsung
Menurut
Kelompok & Jenis
Belanja Langsung
Menurut
Kelompok & Jenis
ALUR PENGERJAAN RKA-SKPD
RKA SKPD 1
(Pendapatan)
RKA SKPD 2.1
(Belanja TL)
RKA SKPD 2.2
(Rekap Belanja LS)
RKA SKPD 3.1
(Penerimaan Pemby)
RKA SKPD 3.2
(Pengeluaran Pemby)
RKA SKPD
(Ringkasan Anggaran)
RKA SKPD 2.2.1
(Rincian Belanja LS)
R - 2.2
R - 1
Rincian Anggaran
Pendapatan
R - 2.1
Rincian Anggaran
Belanja Tidak Langsung
R - 3.1
Rincian
Penerimaan Pembiayaan
R - 3.2
Rincian
Pengeluaran Pembiayaan
R - 2.2.1
Rincian Anggaran
Belanja Langsung
R - 0
SE
K
DH
ttg
P
edo
man
Pe
nyu
su
na
n R
KA
S
KP
D
Bagaimanakah proses penyusunan RKA SKPD ?
1. SKPD menerima Surat Edaran KDH tentang
Pedoman Penyusunan RKA-SKPD.
2. SKPD menyusun Rincian Anggaran Pendapatan
untuk menghasilkan R-1 (= RKA-SKPD 1). Hanya
oleh SKPD pemungut pendapatan.
3. SKPD menyusun Rincian Anggaran Belanja
Tidak Langsung untuk menghasilkan R-2.1 (=
RKA-SKPD 2.1)
4. SKPD menyusun Rincian Anggaran Belanja
Langsung tiap kegiatan utk menghasilkan R-
2.2.1 (= RKA-SKPD 2.2.1)
5. Kemudian, seluruh R-2.2.1 (RKA-SKPD 2.2.1)
direkapitulasi untuk menghasilkan R-2.2. (= RKA
SKPD 2.2)
6. SKPD yang bertindak sebagai SKPKD menyusun
Rincian Penerimaan Pembiayaan Daerah untuk
menghasilkan R-3.1 (= RKASPKD 3.1)
7. SKPD yang bertindak sebagai SKPKD menyusun
Rincian Pengeluaran Pembiayaan Daerah untuk
menghasilkan R-3.2. (= RKASKPD 3.2)
8. SKPD mengkompilasi dokumen-dokumen R di
atas menjadi R-0.
9. RKA-SKPD tersebut selanjutnya diserahkan
kepada PPKD untuk proses peyusunan Raperda
APBD.
Kode Nama Formulir
RKA SKPDRingkasan Anggaran Pendapatan, Belanja dan
Pembiayaan Satuan Kerja Perangkat Daerah
RKA SKPD 1Rincian Anggaran Pendapatan Satuan Kerja Perangkat
Daerah
RKA SKPD 2.1Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung Satuan Kerja
Perangkat Daerah
RKA SKPD 2.2.1Rincian Anggaran Belanja Langsung Menurut Program
dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
RKA SKPD 2.2Rekapitulasi Rincian Anggaran Belanja Langsung Menurut
Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
RKA SKPD 3.1 Rincian Penerimaan Pembiayaan Daerah
RKA SKPD 3.2 Rincian Pengeluaran Pembiayaan Daerah
• Formulir RKA SKPD 1 menyusun rencana pendapatan SKPD
dalam tahun anggaran yang direncanakan
• Nomor kode rekening dan uraian nama kelompok, jenis,
obyek & rincian obyek pendapatan yang dicantumkan dalam
formulir RKA SKPD sesuai pendapatan tertentu yang akan
dipungut dari pelaksanaan Tupoksi SKPD
• Pengisian rincian penghitungan tidak diperkenankan
mencantumkan satuan ukuran yang tidak terukur
RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RKA SKPD 1
Rincian Anggaran
Belanja Tidak LangsungRKA SKPD 2.1
• Formulir RKA SKPD 2.1 merupakan formulir untukmenyusun rencana kebutuhan belanja tidaklangsung SKPD dalam tahun anggarandirencanakan
• Pengisian rincian penghitungan tidakdiperkenankan mencantumkan satuan ukuranyang tidak terukur
Rincian Anggaran
Belanja Langsung
Menurut Program dan
Kegiatan
RKA SKPD 2.2.1
•Formulir RKA SKPD 2.2.1 digunakan untukmerencanakan belanja langsung dari setiapkegiatan dan diprogramkan
•Apabila dalam 1 Program terdapat lebih dari1 kegiatan, maka setiap kegiatan dituangkandalam formulir RKA SKPD 2.2.1 masing-masing
• Formulir RKA SKPD 2.2 merupakan formulirrekapitulasi dari seluruh program dan kegiatan SKPD
yang dikutip dari setiap formulir RKA SKPD 2.2.1
• Kolom 10 (jml Th n + 1) diisi dengan jumlah menurutprogram dan kegiatan yang akan dilaksanakan 1
tahun berikutnya. Kolom no diisi apabila program dankegiatan direncanakan akan selesai lebih dari satu
tahun
Rekapitulasi Belanja Langsung
Menurut Program dan KegiatanRKA SKPD 2.2
• Formulir ini tidak diisi oleh SKPD lainnya, tetapi diisi oleh Sekretariat Daerah apabilaSKPKD merupakan bagian dari Unit KerjaSekretariat Daerah
• Jika SKPKD bukan merupakan bagian dari Unit Kerja Sekretariat Daerah, maka pengisian RKA SKPD 3.1 & 3.2 dilakukan oleh SKPKD
Rincian Penerimaan
& Pengeluaran
Pembiayaan
RKA SKPD 3.1 & 3.2
SATUAN KERJA
PERANGKAT DAERAH
PROGRAM SKPD
KEGIATAN
BELANJA
TIDAK LANGSUNG
BELANJA
LANGSUNG
Belanja Pegawai
Belanja Bunga
Belanja Subsidi
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bagi Hasil
Belanja Bantuan Keuangan
B. PegawaiB. Barang
& JasaB. Modal
RKA
SKPD 2.2.1
RKA
SKPD 2.1
STRUKTUR APBD
• PENDAPATANPENDAPATAN ASLI DAERAH xxx
DANA PERIMBANGAN (DAU, DAK) xxx
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
(Dekon, HWS, Jamkesmas) xxx xxx
• BELANJA
BELANJA LANGSUNG xxx
BELANJA TIDAK LANGSUNG xxx xxx
SURPLUS/DEFISIT xxx
• PEMBIAYAAN
PENERIMAAN PEMBIAYAAN xxx
PENGELUARAN PEMBIAYAAN xxx
PEMBIAYAAN NETO xxx
SILPA xxx
Permendagri No. 13/2006
PENDAPATAN
• PAD
• Pajak Daerah
• Retribusi Daerah
• Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yg Dipisahkan
• Lain-lain PAD yang sah
• DANA PERIMBANGAN (Pusat)
• Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak
• Dana Alokasi Umum (DAU) APBD
• Dana Alokasi Khusus (DAK) APBD Peralatan danPerlengkapan
• Dana dekonsentrasi (Dekon) Propinsi
• LAIN-LAIN PENDAPATAN YG SAH
BELANJA DAERAH
Dirinci urusan, organisasi, program, kegiatan, jenis, obyek
dan rincian obyek belanja
Urusan berdasarkan penyelenggaraan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan pemerintah daerah
Organisasi berdasarkan SKPD yang bertanggungjawab
melaksanakan urusan tersebut dan bertindak sebagai pusat-
pusat pertanggungjawaban uang/barang
Program dan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dalam rangka
melaksanakan fungsi pemerintahan daerah yang menjadi
tanggungjawab SKPD
Jenis sesuai dengan kebutuhan SKPD
BELANJA UNTUK DAERAH
1. Dana Perimbangan
a. Dana Bagi Hasil
b. Dana Alokasi Umum
c. Dana Alokasi Khusus
2. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian
a. Dana Otonomi Khusus
b. Dana Penyesuaian
69
1. Pelayanan UmumPemerintahan
1.1. DPRD & SETWAN
1.2. KDH & WKDH
1.3. SETDA
1.4. BAPPEDA
1.5. DISPENDA
1.6. BANDIKLAT
1.7. BALITBANG
1.8. KPDE
2. Ketertiban dan Keamanan
2.1. Dinas Tramtib
2.2. Kesbang Linmas
2.3. Satpol PP
3. Ekonomi
3.1. DINPERINDAG
3.2. BPMD
3.3. DINTAMB
3.4. Dinas Koperasi
3.5. Dinas Peternakan
3.6. Dinas Pertanian
3.7. Dinas Kehutanan
3.8. Dinas Perkebunan
3.9. Dinas Perikanan & Kelautan
3.10. Dinas Perhubungan
3.11. Dinas Tenaga Kerja
4. Lingkungan Hidup
4.1. Bapedalda
4.2. Dinas Tata Ruang
4.3. Dinas Pertanahan
5. Perumahan dan Fasilitas Umum
5.1. Dinas Perumahan
5.2. Dinas Tata Kota
5.3. Dinas Pemakaman
5.4. Dinas Pemadam Kebakaran
5.5. Dinas Pertamanan
5.6. Dinas Kebersihan
6. Kesehatan
6.1. Dinas Kesehatan
6.2. RSUD
6.3. Puskesmas
7. Pariwisata dan Budaya
7.1. Dinas Pariwisata
7.2. Dinas Pemuda danOlahraga
7.3. Museum
7.4. Kebun Binatang
8. Pendidikan
8.1. Dinas Pendidikan
8.2. SD/Madrasah Ibtidaiyah
8.3. SLTP/MadrasahTsanawiyah/Kejuruan
8.4. SMU/MadrasahAliyah/Kejuruan
9. Perlindungan Sosial
9.1. Dinas Kependudukan
9.2. Dinas Transmigrasi
9.3. BKKB
9.4. Dinas Sosial/Kesra
9.5. Dinas Panti AsuhanPemda
PENGKLARIFIKASIAN FUNGSI DAN ORGANISASIPasal 16 Ayat 4 UU No 17/2003
Pasal 21 & Pasal 22 UU 32/2004
KLASIFIKASI BELANJA DAERAHPP 58/THN 2005 (Pasal 27)
JENIS BELANJAPROGRAM & KEGIATANFUNGSI
Disesuaikan
dengan urusan
pemerintahan
yang menjadi
kewenangan daerah
Urusan yang bersifat
wajib dan urusan bersifat
pilihan yang menjadi
kewenangan
pemerintahan provinsi
dan pemerintahan
kabupaten/kota
ORGANISASI
Disesuaikan
dgn susunan
organisasi
pemerintahan daerah
DPRD, kepala
daerah & wakil
kepala Daerah,
sekretariat daerah,
sekretariat DPRD,
dinas, kecamatan,
lembaga teknis
daerah dan
kelurahan
a. Belanja Pegawai
b. Belanja barang & jasa
c. Belanja modal
d. bunga
e. subsidi
f. hibah
g. Bantuan sosial
h. Belanja bagi hasil & bantuan keuangan
i. Belanja tidak terduga
Penganggaran dalam
APBD untuk setiap
jenis belanja
berdasarkan ketentuan
perundang-undangan
Klasifikasi berdasarkan
urusan pemerintahan
Diklasifikasikan menurut
kewenangan pemerintahan
provinsi dan kabupaten/kota
Klasifikasi urusan
pengelolaan keuangan
daerah
Untuk keselarasan dan
keterpaduan pengelolaan
keuangan daerah
a. Pelayanan Umum
b. Ketertiban & Keamanan
c. Ekonomi
d. Lingkungan hidup
e. Perumahan & fasilitas umum
f. Kesehatan
g. Pariwisata & budaya
h. Agama
i. Pendidikan
j. Perlindungan sosial
A
B
1. Pelayanan Umum Pemerintahan2. Ketertiban & Keamanan3. Ekonomi4. Lingkungan HIdup5. Perumahan dan Fasilitas Umum6. Kesehatan7. Pariwisata & Budaya8. Pendidikan9. Perlindungan Sosial
1. Adm. Umum Pemerintahan2. Pertanian3. Perikanan & Kelautan4. Pertambangan & Energi5. Kehutanan & Perkebunan6. Perindustrian & Perdagangan7. Perkoperasian8. Penanaman Modal9. Ketenagakerjaan10. Kesehatan11. Pendidikan & Kebudayaan12. Sosial13. Penataan Ruang14. Pemukiman15. Pekerjaan Umum16. Perhubungan17. Lingkungan Hidup18. Kependudukan19. Olah Raga20. Kepariwisataan21. Pertanahan
FUNGSIBIDANG KEWENANGAN
PERMENDAGRI 13/2006KEPMENDAGRI 29/2002
Fungsi (Ps. 33)
PERMENDAGRI 13/2006KEPMENDAGRI 29/2002
BELANJA ADMINISTRASI UMUM
BELANJA PEGAWAI
BELANJA BARANG & JASA
BELANJA PERJALANAN DINAS
BELANJA PEMELIHARAAN
BELANJA OPERASI & PEMELIHARAAN
BELANJA PEGAWAI
BELANJA BARANG & JASA
BELANJA PERJALANAN DINAS
BELANJA PEMELIHARAAN
BELANJA MODAL
BELANJA BAGI HASIL & BANT. KEU
BELANJA TIDAK TERSANGKA
BELANJA TIDAK LANGSUNG
BELANJA PEGAWAI
BELANJA BUNGA
BELANJA SUBSIDI
BELANJA HIBAH
BELANJA BANTUAN SOSIAL
BELANJA BAGI HASIL
BELANJA BANTUAN KEUANGAN
BELANJA TIDAK TERDUGA
BELANJA LANGSUNG
BELANJA BAGI HASIL
BELANJA BANTUAN KEUANGAN
BELANJA TIDAK TERDUGA
BUNGA
KEGIATAN
Jenis Belanja Pemeliharaan menjadi KEGIATAN BELANJA LANGSUNG
Kelompok Belanja
Pasal 36
1. Belanja Tidak Langsung (Ps. 37-49)
Merupakan belanja yang tidak dipengaruhi secara langsung oleh ada tidaknya program dan kegiatan satuan kerja perangkat daerah yang pengaruh kontribusinya terhadap prestasi kerja sukar diukur.
2. Belanja Langsung (Ps. 50-54)
Merupakan belanja yang dipengaruhi secara langsung oleh adanya program dan kegiatan satuan kerja perangkat daerah yang kontribusinya terhadap pencapaian prestasi kerja dapat diukur.
BELANJA TIDAK LANGSUNG
• Belanja Pegawai dianggarkan pada belanja
organisasi berkenaan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
• Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah,
Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil,
Belanja Bantuan keuangan dan Belanja Tidak
Terduga HANYA DAPAT DIANGGARKAN pada
belanja SKPKD
BELANJA LANGSUNG
Belanja Langsung yang terdiri dari Belanja
Pegawai, Belanja Barang & Jasa, dan
Belanja Modal untuk melaksanakan
program dan kegiatan Pemda dianggarkan
pada SKPD bersangkutan
SURPLUS/DEFISIT APBDPasal 55-58
• Merupakan selisih antara anggaran pendapatan daerah
dan anggaran belanja daerah
• Surplus anggaran terjadi bila anggaran pendapatan daerah
diperkirakan lebih besar dari anggaran belanja daerah
• Surplus, dapat dimanfaatkan untuk membayar cicilan
pokok utang yang jatuh tempo, pembelian kembali
obligasi daerah, penyertaan modal (investasi) daerah,
pemberian pinjaman daerah, transfer ke rekening dana
cadangan dan dianggarkan pada pengeluaran pembiayaan.
• Defisit anggaran terjadi bila anggaran pendapatan daerah diperkirakan lebih kecil dari anggaran belanja daerah
• Apabila defisit, ditetapkan sumber-sumber pembiayaan untuk menutup defisit, meliputi sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu, transfer dari rekening dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah dan obligasi daerah, penerimaan piutang daerah dan dianggarkan pada penerimaan pembiayaan.
UU 17/2003 UU 1/2004 UU 15/2004UU 25/2004 UU 33/2004
PP PP PP
PERMENDAGRI 13 / 2006
Pedoman Pengelolaan
keuangan Daerah
misal: PP 24/2005
PP 58/2005:
Pengelolaan Keuda
(Omnibus Regulation)
UU 32/2004
MENUJU PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAHYANG SEMAKIN BERKUALITAS
Pasal 182 &
Pasal 194 UU
32/2004
Pasal 69 &
Pasal 86 UU
33/2004
Pasal 155 PP 58
/2005
Perda Pokok2
Pengelolaan Keu
Daerah
Perkada ttg Sistem & Prosedur
Pengelolaan Keu Daerah
Psl 330 Permendagri
13/2006
Kandungan lokal
berdasarkan
kesepakatan bersama
yg tidak bertentangan
dng peraturan perUUan
SE ttg Pedoman Penyusunan
RKA - SKPD
1
Psl 151 Ayat 1 PP
58 / 2005
Psl 151 Ayt 1 PP 58 /2005
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Perencanaan Pelaksanaan Penatausahaan Pertgjwban Pengawasan
Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah• Laporan
Realisasi
Anggaran
• Neraca
• Laporan Arus
Kas
• Catatan atas
Laporan
Keuangan
Laporan Keuangan
diperiksa oleh BPK
Ranperda tentang
Pertanggungjawab
an Pelaksnan APBD
Akuntansi
Keuangan Daerah
Pemeriksaan
Ekstern
• Pemberian
Pedoman
• Bimbingan
• Supervisi
• Konsultasi
• Pendidikan
• Pelatihan
• Penelitian dan
Pengembangan
Pembinaan:
Pengawasan
terhadap
pelaksanaan
Perda tentang
APBD
Pengendalian
Intern
DPA-SKPD
S P D
(Surat
Penyediaan
Dana)
Laporan Realisasi
Semester Pertama
Perubahan APBD
Rancangan
DPA-SKPD
Ranc.
Anggaran
Kas
SKPD
Anggaran
Kas Daerah
Pelksnaan Angg.
Pembiayaan
•Pengadaan barang &
Jasa, Rapat2, dll.
•Pembayaran Gaji
•. . . (dll)
Pelksnaan Angg.
Belanja
Pelksnaan Angg.
Pendapatan
Intensifikasi
Ekstensifikasi
Penatausahaan
Belanja
Bendahara
Pengeluaran
Penatausahaan
Pendapatan
Bendahara
Penerimaan
Kekayaan dan
Kewajiban daerah
• Kas Umum
• Piutang
• Investasi
• Barang
• Dana Cadangan
• Utang
Akuntansi
Keuangan Daerah
Penatausahaan
Pendanaan Tugas
Pembantuan
RPJMD
RKPD
KUA PPAS
Nota
Kesepakatan
Pedoman Penysnan
RKA-SKPD
RKA-SKPD
APBD
Renstra
SKPD
Renja
SKPD
RKP
Permendag
ri ttg
Penyusu-
nan APBD
Pnjbaran APBD
Evaluasi
RAPBD &
RPAPBD
RPAPBD
Pmbhasan RAPBD
x. xx xx.
x. xx xx. xx. . . . . . . . . . .
x. xx. xx. xx. xx. . . . . . . . . . .
Jumlah
(Rp)
2 4 5 6 = (3 x 5)
x x x xx
x x x xx
x x x xx
x x x xx
Jabatan Tandatangan
xx
Catatan Hasil Pembahasan :
1.
Keterangan :
xx
TIM ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH:
NIP
1
dst
2
NIP.
2.
Dst
Tanggal Pembahasan :
(tanda tangan)
(nama lengkap)
xx
No Nama
Jumlah
…….., tanggal …..
Kepala SKPD
RINCIAN ANGGARAN BELANJA LANGSUNG
MENURUT PROGRAM DAN PER KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
xx
1 3
Tolok Ukur Kinerja
Kelompok Sasaran Kegiatan : ………….
Uraian
Rincian Penghitungan
Volume SatuanHarga
satuanRekening
Kegiatan :
Program :
Kode
INDIKATOR & TOLOK UKUR KINERJA BELANJA LANGSUNG
Jenis Indikator
Masukan
Keluaran
Target Kinerja
Lokasi kegiatan
Jumlah Tahun n-1
Jumlah Tahun n
Jumlah Tahun n+1
Organisasi : . . . . . . . . . .
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
Provinsi/Kabupaten/Kota . . . .
Tahun Anggaran . . . .
Urusan Pemerintahan: x. xx. . . . . . . . . . .
Rp …………………………………..(……………………………………………………..)
…..
Rp …………………………………..(……………………………………………………..)
Rp …………………………………..(……………………………………………………..)
Capalan Program
Hasil
1
1
Tiap rupiah yang
dibelanjakan harus
menghasilkan prestasi
kerja tertentu
KEBIJAKAN
program APA dan UNTUK
APA?
MANAJEMEN
BAGAIMANA program &
kegiatan dilaksanakan?
• RKPD = Dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun.
• RKPD disusun UNTUK MENJAMIN keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
• RKPD memuat: Rancangan kerangka ekonomi daerah, Prioritas pembangunan dan kewajiban daerah, Rencana kerja yang terukur dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan
langsung oleh pemerintah, pemerintah daerah maupun ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
• RKPD ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.
• Urutan kegiatan penyusunan RKPD: Penyiapan rancangan awal rencana pembangunan; Penyiapan rancangan rencana kerja; Musyawarah perencanaan pembangunan; dan Penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan.
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH
Perencanaan
RPJMD
RKPD
KUA PPAS
Nota
Kesepakatan
Pedoman Penysnan
RKA-SKPD
RKA-SKPD
APBD
Renstra
SKPD
Renja
SKPD
RKP
Permendag
ri ttg
Penyusu-
nan APBD
Pnjbaran APBD
Evaluasi
RAPBD &
RPAPBD
RPAPBD
Pmbhasan RAPBD
• KUA memuat:
– target pencapaian kinerja yang terukur dari program-program yang akan
dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk setiap urusan pemerintah
daerah
– yang disertai dengan proyeksi pendapatan daerah, alokasi belanja daerah,
sumber dan penggunaan pembiayaan
– yang disertai dengan asumsi yang mendasarinya.
• Pembahasan KUA dilakukan oleh TAPD bersama Panitia Anggaran DPRD dalam
pembicaraan pendahuluan RAPBD tahun anggaran berikutnya.
• Disepakati dalam sebuah Nota Kesepakatan tentang Kebijakan Umum APBD
Tahun XXXX antara:
Pihak Pertama: Kepala Daerah yang bertindak selaku dan atas nama
Pemerintah Daerah
Pihak Kedua: Pimpinan DPRD (Ketua dan Wakil-Wakil Ketua) yang bertindak
selaku dan atas nama DPRD
KEBIJAKAN UMUM APBDPerencanaan
RPJMD
RKPD
KUA PPAS
Nota
Kesepakatan
Pedoman Penysnan
RKA-SKPD
RKA-SKPD
APBD
Renstra
SKPD
Renja
SKPD
RKP
Permendag
ri ttg
Penyusu-
nan APBD
Pnjbaran APBD
Evaluasi
RAPBD &
RPAPBD
RPAPBD
Pmbhasan RAPBD
TARGET PENCAPAIAN KINERJA YANG TERUKUR DARI SETIAP URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
KODEBIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
DAERAH
SASARAN
PROGRAM /
KEGIATAN
TARGET (%) ORGANISASI
PAGU
INDIKATIF (Juta
Rupiah)
A B C D E F G
URUSAN WAJIB
1 01 PENDIDIKAN
Program
Kegiatan
. . .
1 02 KESEHATAN
Program
Kegiatan
. . .
. . .
tabel 1 di subbab 2 pada KUA
Sesuaikah dengan:
• Isu strategis Faktual
• Batas kewenangan & TUPOKSI
• Kewajiban Daerah, DPRD & KDH
Wajarkah terhadap beban
kerja (di kolom D & E)?
• PPAS = Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara adalah:
Rancangan program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD
untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD sebelum disepakati dengan DPRD.
• Disusun dengan tahapan sbb:
menentukan skala prioritas untuk urusan wajib dan urusan pilihan;
menentukan urutan program untuk masing-masing urusan; dan
menyusun plafon anggaran sementara untuk masing-masing program.
• Disepakati dalam sebuah Nota Kesepakatan tentang Prioritas dan Plafon Anggaran
APBD Tahun XXXX antara:
Pihak Pertama: Kepala Daerah yang bertindak selaku dan atas nama Pemerintah Daerah
Pihak Kedua: Pimpinan DPRD (Ketua dan Wakil-Wakil Ketua) yang bertindak selaku dan atas nama DPRD
PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN
SEMENTARAPerencanaan
RPJMD
RKPD
KUA PPAS
Nota
Kesepakatan
Pedoman Penysnan
RKA-SKPD
RKA-SKPD
APBD
Renstra
SKPD
Renja
SKPD
RKP
Permendag
ri ttg
Penyusu-
nan APBD
Pnjbaran APBD
Evaluasi
RAPBD &
RPAPBD
RPAPBD
Pmbhasan RAPBD
MATRIKS PRIORITAS PROGRAM DAN PLAFON ANGGARAN
NO PRIORITAS PROGRAM DAN KEGIATAN SASARAN PROGRAM / KEGIATAN ORGANISASI
JUMLAH
PLAFON
ANGGARAN
A B C D E
tabel 1 di subbab 4 pada PPAS
Sesuaikah dengan:
• Isu strategis Faktual
• Batas kewenangan & TUPOKSI
• Kewajiban Daerah, DPRD & KDH
Wajarkah terhadap beban
kerja (di kolom D & E)?
Proses Penyusunan APBD
Akhir Mei Med Jun Mg II Juli Minggu I Oktober Akhir Nov 31 Des
Me
nd
aG
ri /
Gu
be
rnu
rS
KP
DK
ep
ala
Da
era
hD
PR
D
RKPD
RenjaRenstra
RPJMD
Ranc
KUA
Membahas
KUA
Pembahasan
PPAS
Ranc
PPAS
Nota
Kesepakatan
KepDa -
DPRD
Pedoman
Penyusunan
RKA-SKPD
RKA-SKPD
Pembahasan
RKA oleh Tim
Anggaran
Pemda
Raperda
APBD
Pembahasan
Raperda
APBD
Persetujuan
Bersama
Rancangan
PerKaDa Ttg
Penjabaran
APBD
Evaluasi
Verifikasi
DPA oleh Tim
Anggaran
Pemda
Ranc
DPA-
SKPD
DPA
SKPD
PerKaDa
Penjabaran
APBD
Perda
APBD
JADWAL PENYUSUNAN APBD
BAGAN KODE REKENING
PERMENDAGRI NOMOR 13/2006
Kode Urusan
XXX XX XX X X XX XX XX
Kode Organisasi
Kode Kegiatan
Kode Akun (Pos)
Kode Program
Kode Kelompok
Kode Rek. Jenis
Kode Rek. Obyek
Kode Rek.
Rincian Obyek
XX
KODE REKENING ORGANISASI
xxx xx xx xx xx xx xx xx xx
01 = DINAS PENDIDIKAN
02 = KESEHATAN
03 = DST …
LAMPIRAN A.I
PERMENDAGRI NO 13/2006
KODE PROGRAM
xxx xx xx xx xx xx xx xx xx
15 = PROGRAM 1
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
16 = PROGRAM 2
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
17 = DST …
LAMPIRAN A.VII
PERMENDAGRI NO 13/2006
KODE KEGIATAN
xxx xx xx xx xx xx xx xx xx
01 = Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
02 = Peningkatan Pemerataan Obat dan Perbekalan
Kesehatan
03 = DST . . .
LAMPIRAN A.VII
PERMENDAGRI NO 13/2006
KODE AKUN (POS/BAGIAN)
xxx xx xx xx xx xx xx xx xx
01 = ASET
02 = KEWAJIBAN
03 = EKUITAS DANA
04 = PENDAPATAN
05 = BELANJA
06 = PEMBIAYAAN
KODE KELOMPOK
xxx xx xx xx xx xx xx xx xx
01 = BELANJA TIDAK LANGSUNG
02 = BELANJA LANGSUNG
KODE REKENING JENIS
xxx xx xx xx xx xx xx xx xx
01 = BELANJA PEGAWAI
02 = BELANJA BARANG & JASA
03 = BELANJA BUNGA
04 = BELANJA SUBSIDI
05 = BELANJA HIBAH
06 = BELANJA BANTUAN SOSIAL
07 = BELANJA BAGI HASIL
08 = BELANJA TIDAK TERDUGA
09 = BELANJA MODAL
KODE REKENING OBYEK
xxx xx xx xx xx xx xx xx xx
01 = BIAYA BAHAN MATERIAL
02 = BIAYA JASA PIHAK KETIGA
03 = BIAYA CETAK DAN PENGGANDAAN
04 = BIAYA SEWA
05 = BIAYA MAKANAN DAN MINUMAN
06 = BIAYA PAKAIAN KERJA LAPANGAN
07 = BIAYA PERJALANAN DINAS
KODE REKENING RINCIAN OBYEK
xxx xx xx xx xx xx xx xx xx
01 = BIAYA SEWA TEMPAT
02 = BIAYA SEWA KENDARAAN/ALAT
ANGKUTAN
03 = BIAYA SEWA PERLENGKAPAN
04 = BIAYA SEWA PERALATAN
STRUKTUR PENGELOLA KEUANGAN SKPD
• BADAN/KANTOR/DINAS PENGHASIL
• BADAN/DINAS/KANTOR NON PENGHASIL
• DINAS PENDIDIKAN
• DINAS KESEHATAN
• SEKRETARIAT DAERAH
• KECAMATAN
BADAN/KANTOR/DINAS PENGHASIL
• Pengguna Anggaran: Ka. Badan/Dinas/Kantor• Kuasa Pengguna Anggaran:
• KaBag TU/KasubBag TU• KaBid/KaSeksi• KaUPT
• PPK SKPD: KasubBag PE dan Keu/staf TU• PPTK: KasubBid/staf UPT/staf seksi• Bendahara pengeluaran: Staf SubBag PE dan
Keu/staf TU
• Bendahara penerimaan : Staf SubBag PE dan Keu/staf TU
• Pembantu bendahara pengeluaran: Staf SubBag PE dan Keu/staf TU
• Pembuat Dokumen• Pencatat Pembukuan• Gaji
• Pembantu bendahara penerimaan : Staf SubBag PE dan Keu/staf TU
• Pembuat Dokumen• Pencatat Pembukuan
BADAN/KANTOR/DINAS NON PENGHASIL
• Pengguna Anggaran: Ka. Badan/Dinas/Kantor
• Kuasa Pengguna Anggaran:• KaBag TU/KasubBag TU
• KaBid/KaSeksi
• KaUPT
• PPK SKPD: KasubBag PE dan Keu/staf TU
• PPTK: KasubBid/staf UPT/staf seksi
• Bendahara pengeluaran: Staf SubBag PE dan Keu/staf TU
• Pembantu bendahara pengeluaran: Staf SubBag PE dan Keu/staf TU
• Pembuat Dokumen
• Pencatat Pembukuan
• Gaji
DINAS KESEHATAN
• Pengguna Anggaran: Kepala Dinas• Kuasa Pengguna Anggaran:
• KaBag TU• KaBid• KaUPT
• PPK SKPD: KasubBag PE dan Keu• PPTK: KasubBid/staf UPT• Bendahara pengeluaran: Staf SubBag PE
dan Keu
• Pembantu bendahara pengeluaran: Staf SubBag PE dan Keuangan
• Pembuat Dokumen• Pencatat Pembukuan• Gaji
• Pembantu bendahara pengeluaran: semua UPT (Puskesmas)
• Pembuat Dokumen• Pencatat Pembukuan
• Pembantu bendahara penerimaan: semua UPT (Puskesmas)
• Pembuat Dokumen• Pencatat Pembukuan
Total Anggaran KesehatanKota X
48,65%
13,70%
26,53%
11,12%
ANGGARAN KESEHATAN
APBD KAB/KOTA
APBD PROVINSI
Dana Alokasi Khusus(DAK)
Askeskin
SKPD Kota X
3,29%
14,04%
9,85%
65,53%
7,28%
Sumber Anggaran Ibu dan Anak
DAU
BANGUB (AKI&AKB)
PPK IPM
DAK
APBD
Anggaran KIA dan GiziKab. X Th 2010
3,09%
6,21%
Sumber Anggaran KIA & Gizi
DAK
APBD
Terimakasih