penyusunan anggaran jangka panjang
TRANSCRIPT
Penyusunan Anggaran Jangka Panjang
KELOMPOK 4AHMAD DIAN BUDIMANEKO ARIE WICAKSONO
EKO FAUZIMUSRIAL DONNY NASUTION
RONNY HELMAWAN
ANGGARAN JANGKA PANJANG
Program
Anggaran Jangka Panjang
Anggaran Jangka Panjang
Anggaran Jangka Pendek
Anggaran Jangka Pendek
Anggaran Jangka Pendek
Anggaran Jangka Pendek
Anggaran Jangka Panjang
Capital Budge
t
Fix Asset Budge
t
Untuk memutuskan pengalokasian Sumber Daya dalam Capital Budget, perusahaan perlu melakukan analisis guna mengambil keputusan dalam penganggaran tsb
Mengapa Keputusan Investasi dalam Capital Budget jangka panjang perlu
dilakukan analisis mendalam?1. BERKAITAN DENGAN NOMINAL UANG YANG SANGAT
BESAR2. HASILNYA BARU AKAN DIPETIK DALAM WAKTU YANG
RELATIF LAMA3. BERKAITAN ERAT DENGAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
BAIK DI MASA KINI MAUPUN DI MASA DEPAN.
Oleh sebab itulah, dalam penyusunan Anggaran Jangka Panjang, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain, Arus Kas (Cash Flow), Nilai Waktu Uang, dan Biaya Modal (Cost of Capital).
CASH FLOW
• Merupakan Mayoritas metode penilaian kelayakan investasi
• Berkaitan erat dengan NPV, IRR, dan Payback Period.
• Didasarkan Pada Arus Kas Masuk Bersih dan Arus Kas Keluar
NET CASH IN FLOW = INCOME AFTER TAX + DEPRECIATIONNCIF + INTEREST = I.A.T. + DEPRECIATION + (1-t) INTEREST
Contoh
KONSEP TIME VALUE OF MONEY
• ADANYA FAKTOR BUNGA DAN INFLASI MENYEBABKAN UANG RP1.000.000 SEKARANG DAN RP1.000.000 SATU TAHUN MENDATANG MEMILIKI NILAI YANG TIDAK SAMA.
• PERBEDAAN TERSEBUT DIDASARKAN PADA SEJUMLAH TINGKAT BUNGA TERTENTU.
• MISAL, BILA UANG RP1.000.000 DIDEPOSITOKAN SELAMA 1 TAHUN DENGAN BUNGA 10%, MAKA DALAM 1 TAHUN JUMLAH UANG TSB MENJADI
= 1.000.000+(10%X1.000.000)
= 1.000.000+100.000
= 1.100.000
KONSEP TIME VALUE OF MONEY
• TERDAPAT ENAM JENIS PERHITUNGAN BERKAITAN DENGAN KONSEP TIME
VALUE OF MONEY.
• NILAI MAJEMUK (COMPOUND VALUE)
• NILAI MAJEMUK DARI ANUITAS (COMPOUNDING FACTOR FOR ONE PER ANUM)
• FAKTOR DANA PELUNASAN (SINKING FUND)
• NILAI KINI (PRESENT VALUE)
• NILAI KINI DARI FAKTOR ANUITAS (PRESENT VALUE OF ANUITY)
• FAKTOR PENGEMBALIAN MODAL (CAPITAL RECOVERY FACTOR)
NILAI MAJEMUK
MERUPAKAN METODE UNTUK MENGHITUNG BERAPA NILAI UANG YANG DISIMPAN PADA AKHIR PERIODE TERTENTU.
F = P (1+i)n
Contoh.Berapa jumlah uang yang diterima jika seseorang menyimpan uang Rp 1.000.000 selama 4 tahun dengan Bunga 6%?
F = 1.000.000 (1+0,06)4
= 1.262.000
NILAI MAJEMUK ANUITASMERUPAKAN METODE UNTUK MENGHITUNG BERAPA NILAI UANG YANG DIPEROLEH DARI DERETAN PEMBAYARAN TERTENTU PADA AKHIR PERIODE.
Contoh.Berapa jumlah uang yang diterima jika seseorang menyimpan uang Rp782.000.000 tiap tahun selama 9 tahun dengan Bunga 21%?
= 16.980.571.000
𝐹=782.000 .000(1+0.21)9−1
0.21
𝑭=𝑨(𝟏+𝒊)𝒏−𝟏
𝒊
FAKTOR DANA PELUNASAN
MERUPAKAN METODE UNTUK MENGHITUNG BERAPA PEMBAYARAN YANG HARUS DILAKUKAN SETIAP PERIODE
Contoh.Berapa jumlah uang yang harus dibayar per tahun jika seseorang meminjam uang Rp16.980.571.000 selama 9 tahun dengan Bunga 21%?
F =
= 782.000.000
𝑭 𝒊(𝟏+𝒊)𝒏−𝟏
NILAI KINIMERUPAKAN METODE UNTUK MENGHITUNG BERAPA NILAI UANG SEKARANG DARI SEJUMLAH UANG YANG AKAN DITERIMA DI MASA DATANG
Contoh.Berapa Nilai Kini Uang Sebesar Rp 1.262.000 yang akan diterima 4 tahun lagi dengan bunga 6%
P=
= 1.000.000
𝟏(𝟏+𝒊)𝒏
NILAI KINI DARI ANUITASMERUPAKAN METODE UNTUK MENGHITUNG BERAPA NILAI KINI UANG YANG DIPEROLEH DARI DERETAN PEMBAYARAN TERTENTU PADA AKHIR PERIODE.
Contoh.Berapa nilai kini arus uang tiap tahun Rp2.415.000.000 selama 8 tahun dan bunga 18 % / tahun
= Rp 9.848.000.000
𝑭=𝑨(𝟏+𝒊)𝒏−𝟏𝒊 (𝟏+𝒊)𝒏
Faktor Pengembalian ModalMERUPAKAN METODE UNTUK MENGHITUNG BERAPA NILAI UANG YANG HARUS DIBAYARKAN TERHADAP SUATU PINJAMAN DALAM SATU PERIODE.
𝑭=𝒊 (𝟏+𝒊)𝒏
(𝟏+𝒊)𝒏−𝟏
COST OF CAPITALAdalah biaya yang dikeluarkan untuk memiliki modal.Cost of Capital ini bisa dijadikan sebagai discount rate untuk penghitungan Nilai Kini.Ada beberapa metode yang biasa digunakan untuk menghitung biaya modal, tetapi yang umum digunakan adalah metode rata-rata tertimbang.
Contoh : Struktur Modal Suatu Perusahaan adalah Sebagai BerikutUtang Jangka Pendek 100,000,000
Utang Jangka Panjang 200,000,000
Modal Asing (Utang) 300,000,000
Modal Sendiri 600,000,000
Modal 900,000,000
COST OF CAPITAL
Jenis Modal Jumlah Modal Bobot ATCoC Rata-rata Tertimbang
Utang Jangka Panjang 200,000,000 0.25 8.50% 2.13%Modal Sendiri 600,000,000 0.75 15% 11.25%
Biaya modal rata-rata tertimbang 13.38%
Sehingga Proporsi masing-masing komponen utang adalah sebagai berikut:
Dengan Demikian Biaya Modal rata-rata tertimbangnya adalah 13,38%
Penyusunan Anggaran Jangka Panjang Perusahaan Industri
Tahap-tahap:a.Penyusunan Investasi Awalb.Penyusunan Anggaran Operasionalc.Penyusunan Anggaran Keuangan
A. Penyusunan Investasi Awal
1. Asset a) Asset Lancarb) Asset Tidak Lancar
2. Liabilitasa) Utang Jangka Pendekb) Utang Jangka Panjang
3. Ekuitasa) Sahamb) Laba ditahan
Data-data dalam penentuan investasi awal:1. Metode penyusutan asset tetap2. Kebijakan Penjualan3. Penentuan Harga Jual Produk4. Anggaran Sediaan Produk Jadi5. Biaya Bahan Baku Standar6. Tarif Upah Standar Tenaga Kerja Langsung7. Sediaan Bahan Baku Akhir8. Kebijakan Pembayaran Upah(Akrual/Tunai)9. Tambahan Modal10. Taksiran Penghapusan Putang dan Cadangan
Penghapusan Piutang11. Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Saldo Asset lancar dan asset tetap
Metode penyusutan asset tetap: a. metode garis lurusb. Metode penyusutan satuan produksi
Pada contoh berikut, menggunakan metode garis lurus(Tabel 14.4)
Perusahan dapatmenentukan kebijakan penjualannya:1. Penjualan tunai2. Penjualan kreditPada suatu tahun perusahaan dapat menargetkan
masing-masing penjualan pada persentase tertentu
Perusahaan dapat menentukan Harga Jual Produknya. Sebagai contoh: Harga Jual Kecap (Tabel 14.2)
Anggaran Sediaan Produk
Biaya Bahan Baku StandarContoh: Kecap Sedang Rp.320,-
Kecap Manis Rp.380,- Kecap Asin Rp.360,-
Tarif Upah Standar Tenaga Kerja LangsungTarif Upah Standar Tenaga Kerja Langsung perbotol kecap RP.50,-
Sediaan Bahan Baku AkhirSediaan Bahan Baku Akhir ditetapkan pada tahun 2015 dan seterusnyasebesar Rp.200.000,-
Kebijakan Pembayaran Upah(Akrual/Tunai)
tahun Dibayar dimuka Dibayar tunai2015 6,3% 93,7%2016 - 100%2017 - 100%2018 - 100%
Tambahan Modal
tahun Tambahan Modal Utang Saham2015 - - -2016 2.000.000 2.000.000(bung
a 180.000)-
2017 4.000.000 2.000.000(bunga 180.000)
2.000.000
2018 5.000.000 2.000.000(bunga 180.000)
3.000.000
Taksiran Penghapusan Putang dan Cadangan Penghapusan Piutang
Anggaran Biaya Overhead PabrikTerdiri dari:1. Bahan pembantu2. Tenaga Kerja Tak Langsung3. Biaya Lainnya
Anggaran Beban Usaha TunaiTerdiri dari:1. Beban Penjualan2. Beban Administrasi
Contoh: Tabel 14.7
Rencana Angsuran Pinjaman Bank Jangka PanjangRumus:
𝑭=𝑨(𝟏+𝒊)𝒏−𝟏
𝒊A = AngsuranP = Pinjamani = Tingkat Bungat = Jangka Waktu (tahun)
B. Penyusunan Anggaran Operasional
1) Anggaran Jualan2) Anggaran Produk3) Anggaran Biaya Bahan Baku4) Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung5) Anggaran Laba Rugi
1) Anggaran Jualan
2) Anggaran Produk
3) Anggaran Biaya Bahan Baku
4) Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
5) Anggaran Laba Rugi
B. Penyusunan Anggaran Keuangan
1) Anggaran Laba Ditahan2) Anggaran Kas3) Anggaran Piutang4) Anggaran Utang Usaha5) Anggaran Neraca6) Angaran Perubahan Modal
1) Anggaran Laba Ditahan
2) Anggaran Kas
3) Anggaran Piutang
4) Anggaran Utang Usaha
5) Anggaran Neraca
6) Angaran Perubahan Modal
PERHITUNGAN ARUS KAS MASUK BERSIH
Sebelum menentukan layak atau tidak layak nya rencana beli aset tetap (usul investasi) untuk disetujui atau ditolak, terlebih dahulu perlu menghitung proceed (arus kas masuk bersih), dengan menggunakan dasar perhitungan arus kas masuk bersih (AKMB).
1. Arus Kas Masuk Bersih tanpa Bunga2. Arus Kas Masuk Bersih dan Bunga
Arus Kas Masuk Bersih tanpa BungaBila usul investasi tersebut dibiayai seluruhnya dengan modal sendiri maka menghitung (AKMB) digunakan rumus sebagai berikut:
AKMB = LABA SETELAH PAJAK + PENYUSUTAN
Penyusutan mencakup depresiasi, amortisasi, deplesi, penghapusan piutang dan turun harga.
Dari Tabel 14-17 dapat dihitung AKMB seperti tampak pada Tabel 14-25
(dalam Rp)
Keterangan 2015 2016 2017 2018 20191. Depresiasi
Pabrik2. Depresiasi alat
pemasaran3. Depresiasi alat
kantor4. Penghapu san
Piutang5. Laba Setelah
Pajak6. AKMB
1+2+3+4+5
2.208.000
10.000
20.000
0
1.081.2833.319.283
2.208.00010.000
20.000
596.300
2.835.8725.670.172
2.208.00010.000
20.000
480.000
2.285.0645.003.064
2.208.00010.000
20.000
320.000
1.454.8504.012.850
2.208.00010.000
20.000
160.000
1.98002.417.800
Arus Kas Masuk Bersih dan BungaApabila usul investasi dibiayai dengan utang (modal asing) yang mengakibatkan pembayaran bunga, sehingga perhitungan AKMB harus ditambah lagi dengan bunga setelah dikurangi pajak bunga.Bunga setelah pajak dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
BUNGA (1 – PAJAK)2015 = Rp 1.320.000 ( 1 – 100% ) = Rp 1.188.0002016 = Rp 1.500.000 ( 1 – 100% ) = Rp 1.350.0002017 = Rp 1.043.811 ( 1 – 100% ) = Rp 939.4302018 = Rp 734.478 ( 1 – 100% ) = Rp 661.0302019 = Rp 388.027 ( 1 – 100% ) = Rp 349.224
Tabel 14-26 Perhitungan AKMB dan Bunga setelah Pajak ( dalam Rp )
Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019Bunga (Tabel 14.17)Pajak bunga 10% -
1.320.000132.000
1.500.000150.000
1.043.811104.381
734.47873.448
388.02738.803
Bunga setelah pajakAKMB (Tabel 14.25) +
1.188.0003.319.283
1.350.0005.670.172
939.4305.003.064
661.0304.012.850
349.2242.417.800
AKMB dan bunga 4.507.283 7.020.172 5.942.494 4.673.880 2.767.024
Aktiva tetap yang dijual (lihat perhitungan metodr masa pulih halaman beikut) 21.810.000
Arus kas masuk bersih (AKMB) dan bunga .........................................................................................
24.577.024
METODE PENILAIAN USUL INVESTASI
Metode Penilaian Usul Investasi yang dapat digunakan antara lain:1. Masa Pulih2. Nilai Sekarang Bersih3. Indeks Kemampulabaan4. Tingkat Imbalan Internal5. Tingkat Imbalan Akunting
1. Masa PulihMerupakan jangka waktu yang diperlukan untuk memulihkan atau mendapatkan kembali modal yang di investasikan, dengan memperhitungkan arus kas bersih, tetapi tidak memperhitungkan nillai waktu uang dan tidak mengukur kemempulabaan.
Sebagai contoh, pada akhir tahun ke-5, yaitu tahun 2019 aset tetap perusahaan laku dijual dengan nilai buku yang terdapat dalam neraca tahun 2019 (Tabel 14-23), berarti arus kas masuk bersih atas jualan aset tetap pada tahun 2019 sebagai berikut:
Lanjutan.....Nilai set tetap tahun 2019 (Tabel 14-23) Rp 22.133.000Aset tetap (tanah) awal tahun 2015Rp 323.000AKMB tahun 2019 atas aset tetap yang dijual Rp 21.810.000*tanah sebesar Rp 323.000 tersebut sudah dimiliki sebelum usul investasi.
Oleh karena metode masa pulih tidak memperhatikan nilai waktu dari uang (bunga) maka yang digunakan AKMB pada tabel 14-25 sebagai berikut:
Lanjutan..............Tahun2015 Rp 3.319.283
2016 Rp 5.670.1722017 Rp 5.003.0642018 Rp 4.012.850 +
Rp 18.005.369AKMB tahun 2019 sebelum aset tetap dijual : Rp 2.417.800AKMB tahun 2019 atas aset tetap yang dijual : Rp 21.810.000 +AKMB tahun 2019 setelah aset tetap dijual : Rp 24.277.800
Jumlah usul investasi awal tahun 2015 Rp 33.000.000AKMB selama 4 tahun Rp18.005.369 -Sisa Investasi yang belum kembali Rp 14.994.631
Lanjutan.......Sisa Investasi yang belum kembali x 12= Rp 14.994.631 x 12 = 7Arus kas masuk bersih tahun 2019 Rp 24.227.800
Dengan demikian menurut metode masa pulih, investasi tersebut dapat dipulihkan kembali selama 4 tahun 7 bulan.
2. Nilai Sekarang BersihMerupakan perbedaan antara nilai sekarang dari arus kas masuk sebagai hasil dari investasi dengan arus kas keluar untuk membiayai investasi.Bila nilai sekarang bersih positif (+) artinya usul investasi diterima, sebaliknya bila nilai sekarang bersih negatif (–) maka usul investasi ditolak.
Dari perhitungan AKMB Tabel 14-26, discount factor 12% dapat dihitung nilai sekaranf dari usul investasi seperti Tabel 14-27.
Tabel 14-27 Perhitungan Nilai Sekarang Bersih (NSB)
Tahun Faktor Diskonto *
AKMB dan Bunga Nilai Sekarang
1. 20152. 20163. 20174. 20185. 2019
0,8930,7970,7120,6360,567
Rp 4.507.283Rp 7.020.172Rp. 5.942.494Rp 4.673.880Rp 24.577.024
Rp 4.025.004Rp 5.595.077Rp 4.231.056Rp 2.973.588Rp 13.935.173
Nilai sekarang dari atus kas masuk bersih (AKMB)Nilai sekarang dari investasi (outlay)
Rp 30.758.898Rp 33.000.000
Nilai sekarang bersih (NSB) negatif (-) ..................
Rp 2.241.102
Dari perhitungan NSB terlihat hasilnya nilai sekarang bersih negatif (-) sebesar Rp 2.241.102. Hal ini berarti usul investasi ditolak karena tidak layak.
3. Indeks KemampulabaanApabila terdapat beberapa usul investasi yang besarnya berbeda, tetapi masing-masing usul investasi menghasilkan net present value yang sama, sementara kita harus memilih salah satu dari usulan tersebut. Dengan demikian kita harus memilih usul investasi yang mempunyai indeks kemampulabaan paling tinggi.
Menurut indeks kemampulabaan usul investasi dapat disetujui bila mempunyai IK satu keatas, sebaliknya IK lebih kecil dari satu maka usul investasi ditolak.
Lanjutan.............Dari usul investasi Perusahaan Kecap Sehat, maka dapat dihitung IK sebagai berikut:
IK = Nilai sekarang dari AKMB = Rp 30.758.898 = 0,93 Nilai Sekarang dari investasi Rp 33.000.000
Dengan demikian menurut metode ini, usul investasi harus ditolak karena mempunyai IK 0,93 lebih kecil dari satu.
4. Tingkat Imbalan Internal (TII)Merupakan metode coba-coba sehingga nilai sekarang bersih sama dengan nol, untuk memperoleh NSB sama dengan nol, maka diperlukan beberapa kali perhitungan untuk mencari NSB positif dan SNSB negatif yang mendekat nol.
Dari kasus usul investasi Perusahaan Kecap Sehat dapat dihitung TII dengan beberapa langkah sebagai berikut : (1) menghitung rata-rata arus kas masuk bersih, (2) memperkirakan faktor diskonto, (3) mencari perkiraan tingkat imbalan internal, (4) menghitung nilai sekarang bersih, dan (5) internpolasi.
Menghitung Rata-rata Arus Kas Masuk Bersih
AKMB selama 5 tahun dari tabel 14-26 ditambah aset tetap yang dijual tahun 2019 sebagai berikut:1. Tahun 2015 Rp 4.507.2832. Tahun 2016 Rp 7.020.1723. Tahun 2017 Rp 5.942.4944. Tahun 2018 Rp 4.673.8805. Tahun 2019 Rp 24.577.024 +
Jumlah Rp 46.720.853
Rata-rata arus kas masuk bersih setahun = Rp 46.720.853 = Rp 9.344.171 5
Memperkirakan Faktor DiskontoLangkah kedua, memperkirakan faktor diskonto. Perkiraan faktor diskonto dihitung sebagai berikut:
Perkiraan faktor diskonto =
Investasi = Rp 33.000.000 = 3,532
AKMB Setahun Rp 9.344.171
Sehingga faktor diskonto diperkirakan 3,532
Mencari Perkiraan Tingkat Imbalan InternalTingkat imbalan internal diperkirakan pada tabel nilai sekarang anuitas dari Rp 1 sebagai berikut.Tahun 10%12345 ............... 3,791Perkiraan faktor diskonto sebesar 3,532 yang mendekati nilai tersebut adalah 3,791 (tabel nilai sekarang anuitas) yaitu pada tahun ke-5 dengan faktor diskonto 10% artinya TII berada pada sekitar 10%.
Menghitung Nilai Sekarang Bersih
Menghitung NSB yang positif dan negatif diantara perkiraan faktor diskonto 10% dengan metode coba-coba terlihat pada tabel 14-28.
Menghitung Nilai Sekarang Bersih
Menghitung NSB yang positif dan negatif diantara perkiraan faktor diskonto 10% dengan metode coba-coba terlihat pada tabel 14-28.
Tahun AKMB 9% 10%FD Nilai
SekarangFD Nilai
Sekarang1. 20152. 20163. 20174. 20185. 2019
4.507.2837.020.1725.942.4944.673.880
24.577.024
0,9170,8420,7720,7080,650
4.133.1795.910.9854.587.6053.309.107
15.975.066
0,9090.8260,7510,6830,621
4.097.1205.798.6624.462.8133.192.260
15.262.332Nilai sekarang dari AKMB 33.915.942 32.813.187Nilai sekarang dari investasi 33.000.000 33.000.000
NSB (+) 915.942 NSB (-) 186.813
InterpolasiLangkah kelima ini merupakan langkah terakhir untuk menentukan tingkat imbalan internal (TII) dengan cara menghitung selisih:Selisih faktor diskonto 10%-9% = 1%Selisih NSB pada tingkat faktor diskonto 9% dengan 10% yaitu +915.942 – (-186.813) = 1.102.755
TII= 9% + ( 915.942/1.102.755x 1%)TII= 9% + 0,83% = 9,83%Dengan TII sebesar 9,83% berarti usul investasi ditolak, karena TII lebih kecil daripada baiaya modal 12%
5. Tingkat Imbalan AkuntingMetode yang mendasarkan laba yang dilaporkan dalam buku menunjukan persentase laba bersih setelah pajak dihitung dari rata-rata investasi.Diterima bila TIA lebih besar dari TIA yang ditetapkan oleh manajemen, sebaliknya ditolak apabila TIA lebih kecil dari minimum TIA yang ditetapkan manajemen.
(Lanjutan..........)Dari anggaran laba rugi pada Tabel 14-17 terlihat laba tahun:
2015 Rp 1.081.283 Laba rata-rata= Rp 7.676.869/5= Rp 1.535.3742016 Rp 2.835.872 Inves. Rata-rata= Inves/2= Rp 33.000.000/2 = Rp 16.500.0002017 Rp 2.285.064 TIA = Laba rata-rata / investasi rata-rata2018 Rp 1.454.850 = Rp 1.535.374 / Rp 16.500.000 = 9,31%2019 Rp 19.800 +Laba 5 tahun Rp 7.676.869Dengan TIA 9,31% usul investasi ditolak, karena TIA yang dikehendaki manajemen selalu diatas biaya modal. Sedangkan biaya modal dari usul investasi ini sebesar 12% lebih besar dari TIA 9,31%.
Selain digunakan untuk menilai layak (favorable) atau tidak layak (unfavorable) suatu usul investasi, metode ini juga dapat digunakan untuk:
1) Memilih Bentuk Sumber Dana;2) Menyewa atau Membeli;3) Meneruskan Sarana yang Ada atau Mengganti
dengan Sarana Baru;4) Pemilihan dari Bermacam Proyek Investasi.
Memilih Bentuk Sumber Dana Mengganti Dana Saham Istimewa dengan Utang
8% x Rp 100.000.000 = Rp 8.000.000Pajak 15% x Rp 8.000.000 = Rp 1.200.000Bunga tahunan obligasi stlh pajak = Rp 6.800.000Nilai sekarang dari faktor diskonto 10%:Dividen sahasm istimewa dari tahun 1-20 = Rp 59.598.000Bunga obligasi dari tahun 1-20 = Rp 68.112.000Pajak dari tahun 2-20 = Rp 9.288.000 –
= Rp 58.824.000 –Nilai sekarang bersih = Rp 774.000
Memilih Bentuk Sumber Dana Memilih Apakah Pinjaman Dibayar Sekaligus atau Diangusur
Perhitungan alternatif 1 (sekaligus):Bunga per tahun sebelum pajak 10% x Rp 1.000.000 = Rp 100.000Pajak 15% x Rp 100.000 = Rp 15.000 –Bunga per tahun setelah pajak = Rp 85.000
Nilai sekarang 12% = Rp 3,605 x Rp 85.000 = Rp 306.425Nilai sekarang pembayaran kembali = Rp 1.000.000 x 0,567 = Rp 567.000 +Jumlah nilai sekarang = Rp 873.425
Lanjutan...Perhitungan alternatif 2 (diangsur):
Kesimpulan:Alternatif 2 lebih baik dari alternatif 1 karena dapat menghemat anggaran sebesar Rp 12.930.
Tahun Bunga Setelah Pajak
Angsuran Pokok
Pembayaran Faktor Diskonto
Nilai Sekarang
1 Rp 68.000 - Rp 68.000 0,893 Rp 60.724
2 Rp 68.000 Rp 250.000 Rp 318.000 0,797 Rp 253.446
3 Rp 51.000 Rp 250.000 Rp 301.000 0,712 Rp 214.312
4 Rp 34.000 Rp 250.000 Rp 284.000 0,636 Rp 180.624
5 Rp 17.000 Rp 250.000 Rp 267.000 0,567 Rp 151.389
Jumlah niali sekarang Rp 860.495 .
Menyewa atau Membeli
Perhitungan alternatif 1 (memfotokopi di luar)
* Faktor diskonto sebesar 20%
Tahun Perhitungan Nilai Sekarang
1 55.000 kopi x Rp 50 x 0,833* Rp 2.290.750
2 60.000 kopi x Rp 50 x 0,694* Rp 2.082.000
3 70.000 kopi x Rp 50 x 0,579* Rp 2.026.500
4 80.000 kopi x Rp 50 x 0,482* Rp 1.928.000
Nilai Sekarang Bersih (NSB) Rp 8.327.250
Menyewa atau Membeli
Perhitungan alternatif 2 (menyewa mesin fotokopi):Tahun Perhitungan Nilai Sekarang
1 (55.000 x Rp 30 + Rp 500.000) x 0,833 Rp 1.790.950
2 60.000 kopi x Rp 40 x 0,694 Rp 1.665.600
3 70.000 kopi x Rp 40 x 0,579 Rp 1.621.200
4 80.000 kopi x Rp 40 x 0,482 Rp 1.542.000
Nilai Sekarang Bersih (NSB) Rp 6.620.150
Menyewa atau Membeli Perhitungan alternatif 3 (membeli mesin fotokopi):
Kesimpulan:Dari ketiga perhitungan tersebut, alternatif yang lebih baik adalah alternatif 3 yaitu membeli mesin fotokopi, karena nilai sekarang bersihnya lebih rendah.
Tahun Perhitungan Nilai Sekarang
0 Rp 3.000.000
1 (55.000 x Rp 10 + Rp 100.000) x 0,833 Rp 541.450
2 (60.000 x Rp 10 + Rp 100.000) x 0,694 Rp 485.800
3 (70.000 x Rp 10 + Rp 100.000) x 0,579 Rp 521.100
4 (80.000 x Rp 10 + Rp 100.000) x 0,482 Rp 482.000
Nilai Sekarang Bersih (NSB) Rp 5.030.350
Meneruskan Sarana yang Ada atau Mengganti dengan Sarana baru
Taksiran operasional arus kas per tahun:Tambahan laba penghematan biaya Rp 8.000.000Penyusutan: Mesin baru = Rp20.000.000 ÷ 5 = Rp 4.000.000 Mesin lama = Rp 3.000.000 ÷ 5 = Rp 600.000 – Penyusutan Rp 3.400.000 –Laba sebelum pajak Rp 4.600.000Pajak 10% x Rp 4.600.000 Rp 460.000 –Laba setelah pajak RP 4.140.000Penyusutan Rp 3.400.000 +
Arus kas masuk bersih (AKMB) Rp 7.540.000
Lanjutan...Jika tingkat biaya modal 11%, nilai sekarang bersihnya sebagai berikut:
Nilai sekarang dari arus kas masuk bersih 5 tahun= Rp 7.540.000 x 3,696 =
Rp 27.867.840Nilai skrg dari arus kas keluar (tambahan mesin) = Rp 17.000.000 –Nilai sekarang bersih (NSB) = Rp
10.867.840
Kesimpulan:Oleh karena NSB positif, berarti penggantian mesin lama dengan mesin baru dapat disetujui (menguntungkan).
Pemilihan dari Bermacam Proyek Investasi
Perhitungan nilai sekarang bersih terhadap 2 proyek seperti Tabel 14-30.
Kesimpulan:Proyek B lebih baik karena memiliki nilai sekarang bersih lebih rendah.
Tahun Faktor Diskonto
(20%)
Proyek A Proyek BKas
KeluarNilai
Sekarang
Kas Keluar
Nilai Sekaran
g0 1 Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 7.500 Rp 7.500
1 - 10 4,192 Rp 600 Rp 2.515 Rp 700 Rp 2.934
Nilai sekarang bersih Rp 12.515
Rp 10.434
ResikoMerupakan suatu keadaan kemungkinan tumbulnya penghapusan atau bahaya yang dapat diperkirakan sebelumnya dengan menggunakan data yang cukup terpercaya dan relevan.
KetidakpastianMerupakan suatu keadaan di mana kemungkinan penghapusan atau bahaya itu tidak dapat diperhitungkan sebelumnya atau tidak terdapat data untuk memperkirakan penghapusan tersebut.
Pengertian Resiko dalam Keputusan Investasi
Resiko dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Standar Deviasi =
Koefisien Variasi =
Nilai Bobot [ ] =
Pengertian Resiko dalam Keputusan Investasi
Langkah pertama, Menghitung standar deviasi dan koefisien variasi Proyek A dan Proyek B
Proyek A
Standar Deviasi = √5.890.000 = 2.426,93
Koefisien Variasi = 2.426,9 = 0,78
3.100
Ilustrasi Analisis Resiko dalam Keputusan Investasi
Tahun Keadaan Ekonomi
Bobot B
Arus Kas Masuk H BH H - (H - ) 2 B(H - )2
1 Buruk 0,2 - Rp 1.000 - 200 - 4.100 16.810.000 3.362.000
2 Sedang 0,5 + Rp 3.000 + 1.500 - 100 10.000 5.000
3 Baik 0,3 + Rp 6.000 + 1.800 + 2.900 8.410.000 2.523.000
Jumlah ∑ 1 + Rp 8.000 + 3.100 = H = Nilai Bobot 5.890.000
Langkah pertama, Menghitung standar deviasi dan koefisien variasi Proyek A dan Proyek B
Proyek B
Ilustrasi Analisis Resiko dalam Keputusan Investasi
Tahun Keadaan Ekonomi
Bobot B
Arus Kas Masuk H BH H - (H - ) 2 B(H - )2
1 Buruk 0,2 - Rp 500 + 100 - 2.050 4.202.500 840.500
2 Sedang 0,5 + Rp 2.500 + 1.250 - 50 2.500 1.250
3 Baik 0,3 + Rp 4.000 + 1.200 + 1.450 2.102.500 630.750
Jumlah ∑ 1 + Rp 7.000 + 2.550 = = Nilai Bobot 1.472.500
Standar Deviasi = √1.472.500 = 1.213,47Koefisien Variasi = 1.213,47 = 0,48 2.550
Langkah kedua, menghitung nilai sekarang bersih dan indeks kemampulabaan
Ilustrasi Analisis Resiko dalam Keputusan Investasi
Tahun Faktor Diskonto
Proyek A Proyek B
Arus Kas Nilai Sekarang Arus Kas Nilai Sekarang
1 0,922 - 1.000 - 922 + 500 + 461
2 0,489 + 3.000 + 2.547 + 2.500 + 2.123
3 0,783 + 6.000 + 4.698 + 4.000 + 3.132
0 1
∑ + 6.323 ∑ + 5.716
- 5.500 - 5.500 - 4.600 - 4.600
Nilai sekarang bersih (NSB) + 823 NSB + 1.116
Indeks Kemampulabaan (IK) = 6.323 = 1, 15 5.500
IK = 5.716 = 1,24 4.600
Langkah ketiga, mebandingkan ukuran usul investasi dari kedua proyek.
Ilustrasi Analisis Resiko dalam Keputusan Investasi
Nama Ukuran Proyek A Proyek B Terbaik1. Koefisien Variasi 0,78 0,48 B
2. Standar Deviasi 2.426,93 1.213,47 B
3. Nilai Bobot 3.100 2.550 A
4. Nilai sekarang bersih (NSB) + 823 + 1.116 B
5. Indeks Kemampulabaan (IK) 1,15 1,24 B
Langkah keempat, menganalisis dan mengambil keputusan untuk memilih salah atu proyek terbaik. Hasil analisis:
a) Proyek B lebih kecil resikonya dari proyek A karena koefisien variasi dan standar deviasi Proyek B lebih kecil.
b) Nilai bobot Proyek A besar, tetapi IK lebih keil dari Proyek B.
Kesimpulan:Proyek B lebih baik dari Proyek A karena tingkat resiko lebih kecil dan mempunyai NSM positif terbesar.
Ilustrasi Analisis Resiko dalam Keputusan Investasi
TERIMA KASIHatas
PERHATIANNYA