penyusunan dan aspek anggaran

30
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Penyusunan Anggaran Dan Aspek Perilaku Dalam Anggaran Disusun Oleh: Kelompok 5 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN 2015

Upload: juwita-purnama-sari

Post on 21-Feb-2016

173 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

lalaalallaala

TRANSCRIPT

Page 1: Penyusunan Dan Aspek Anggaran

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

Penyusunan Anggaran Dan Aspek Perilaku Dalam Anggaran

Disusun Oleh:

Kelompok 5

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2015

Page 2: Penyusunan Dan Aspek Anggaran

PENDAHULUAN

Bila mendengar kata anggaran maka pada umumnya kita akan membayangkan angka-

angka dan estimasi serta menghubungkannya dengan hal yang berkaitan dengan keuangan.

Namun tidak dapat dipungkiri bahwa dibalik itu semua adalah unsur manusia yang paling

berperan. Manusia yang membuatnya dan mereka pula yang akan menggunakannya.

Aspek perilaku yang terkait dengan anggaran merujuk pada perilaku manusia yang

terlibat pada saat anggaran tersebut disusun dan diimplemetasikan. Anggaran dapat

mempengaruhi perilaku manusia. Adanya anggaran mengakibatkan manusia membatasi

tindakannya. Anggaran pula yang menyebabkan kinerja manajer selalu dan secara kontinyu

dipantau serta dibandingkan. Hal ini pula yang mengakibatkan timbulnya tekanan. Manajer

seringkali menghadapi permasalahan akibat adanya anggaran seperti misalnya timbulya over

atau under budget, penyimpangan dari anggaran yang diharapkan, dan sebagainya. Akibatnya

anggaran kemudian dianggap sebagai sesuatu yang dapat menghambat atau mengancam

karir.

Manajemen harus selalu menyadari bahwa dimensi manusia dalam penganggaran

merupakan faktor kunci. Mudah bagi manajer untuk menguasai aspek teknis dari program

anggaran, tetapi tidak mudah dalam memasukkan aspek manusia. Manajemen harus ingat

bahwa maksud penyusunan anggaran adalah untuk memotivasi karyawan dan

mengkoordinasikan aktivitas.

Untuk mendorong orang supaya bertanggungjawab terhadap penyusunan anggaran

dan terhadap implementasi anggaran untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan

efisien, perusahaan perlu mempertimbangkan aspek etika dan perilaku dalam penganggaran.

Anggaran merupakan hasil negosiasi, yang artinya bahwa dalam penyusunannya terdapat

pertimbangan akan tujuan perusahaan dan tujuan karyawan. Adanya konsistensi antara

tujuan-tujuan perusahaan dengan tujuan para karyawannya (goal congruence) merupakan hal

yang ideal yang banyak diupayakan oleh banyak perusahaan.

Page 3: Penyusunan Dan Aspek Anggaran

PEMBAHASAN

PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN (BUDGETING PROCESS)

Ada tiga tahapan besar dalam proses penyusunan budget :

1. Goal Setting Stage / Tahap Penetapan Tujuan

Aktivitas perencanaan dimulai dengan penterjemahan tujuan utama organisasi ke dalam

aktivitas spesifik dari sasaran-sasaran. Controller dan direktur perencanaan

bertanggungjawab untuk memprakarsai dan mengatur proses penyusunan anggaran dan untuk

membantu individu-individu dalam melaksanakan tugas-tugas mereka. Ketika merumuskan

tujuan organisasi dan menterjemahkannya ke dalam sasaran-sasaran operasional harus pula

dipertimbangkan kongkruensi antara keinginan karyawan dengan kebutuhan manajer agar

tujuan dan sasaran dapat dicapai. Konsep-konsep perilaku utama yang dapat mempengaruhi

fase penetapan sasaran pada proses perencanaan adalah partisipasi, congruence,

dan komitmen.

2. Implementation Stage / Tahap Implementasi

Pada tahap implementasi rencana formal digunakan untuk mengkomunikasikan objectives

dan strategi-strategi organisasi dan untuk memotivasi secara positif orang-orang yang ada di

dalam organisasi. Hal ini dapat dicapai melalui penetapan tujuan-tujuan secara rinci kepada

mereka yang bertanggungjawab untuk melaksanakannya. Agar rencana dapat terlaksana,

rencana tersebu9t harus dikomunikasikan secara efektif, terjadinya kesalahpahaman harus

dapat dideteksi dan dicarikan pemecahan masalahnya. Hanya dengan rencana formal yang

disukai yang dapat menimbulkan kerjasama yang menyeluruh dari berbagai kelompok yang

dapat menimbulkan motivasi. Konsep-konsep perilaku yang utama yang mempengaruhi fase

implementasi adalah komunikasi, kerjasama dan koordinasi.

3. Control and Performance Evaluation Stage / Tahap Pengendalian dan Penilaian

Kinerja

Anggaran yang diimplementasikan akan berfungsi sebagai unsur kunci dalam system

pengendalian. Anggaran tersebut akan menjadi tolok ukur bagi kinerja aktual dan akan

Page 4: Penyusunan Dan Aspek Anggaran

menjadi dasar penilaian bagi Management by Exception. Hal itu menunjukkan

bahwa management by exception jangan hanya melihat penyimpangan/selisih yang tidak

menguntungkan saja melainkan juga penyimpangan yang menguntungkan.

Penyimpangan-penyimpangan yang menguntungkan dan kinerja yang melebihi standar

akan mengindikasikan bahwa masa yang akan datang menghasilkan keuntungan melalui

pengetahuan dan teknologi pada operasi yang serupa. Sementara penyimpangan-

penyimpangan yang tidak menguntungkan dan kinerja di bawah standar harus segera memicu

perbaikan kegiatan dalam rangka menghindari timbulnya biaya atau kerugian. Beberapa

konsekuesi perilaku yang mungkin timbul yaitu tekanan, motivasi, aspirasi dan kekhawatiran.

KONSEKUSENSI PENYIMPANGAN PADA PROESES PENYUSUNAN ANGGARAN

Distrust

Anggaran/Budget adalah suatu sumber dari tekanan yang dapat menciptakan

kecurigaan/ketidakpercayaan, permusuhan, dan menyebabkan penurunan kinerja. Penelitian

yang ada menunjukkan bahwa sejumlah kecurigaan terjadi pada proses penyusunan anggaran

di tingkat supervisor. Alasan timbulnya kecurigaan/ketidakpercayaan ini didasarkan pada

kepercayaan para supervisor bahwa :

- Anggaran cenderung terlalu menyederhanakan atau mengubah situasi “sebenarnya”

dan gagal memberikan keberagaman faktor eksternal.

- Anggaran tidak cukup menggambarkan variabel-variabel kualitatif seperti tenaga

kerja, kualitas bahan, dan efisiensi mesin.

- Anggaran menggambarkan secara sederhana apa yang telah diketahui supervisor.

- Anggaran secara teratur digunakan untuk menggerakkan supervisor sehingga ukuran-

ukuran kinerja dapat diperkirakan.

- Anggaran melaporkan penekanan pada hasil bukan pada sebab.

- Anggaran mengganggu gaya kepemimpinan para supervisor.

- Anggaran cenderung memberi tekanan pada kegagalan.

Resistance

Walaupun anggaran digunakan secara luas dan sangat mendukung, namun tetap ditolak

oleh banyak anggota organisasi. Alasan penolakan ini antara lain :

- Anggaran membawa perubahan, dengan demikian mengancam status quo.

Page 5: Penyusunan Dan Aspek Anggaran

- Proses anggaran membutuhkan sejumlah besar perhatian dan menyita banyak waktu.

- Banyak manajer dan supervisor tidak paham mengenai seluk beluk penyusunan

anggaran.

Selain alas an diatas ada juga beberapa alas an lainnya, yaitu :

“Mengapa saya harus membuat anggaran ? Apa yang saya lakukan sudah cukup”. “Anda

tidak dapat meramalkan masa yang akan datang secara pasti, sehingga mengapa harus

membuat perencanaan ?”. “Anggaran terlalu menyita waktu. Saya tidak punya waktu untuk

itu, meskipun saya ingin melakukannya”.

Internal Conflict

Konflik internal dapat berkembang sebagai hasil dari interaksi-interaksi ini, atau sebagai

hasil dari laporan kinerja yang diperbandingkan antara satu departemen dengan departemen

lainnya. Gejala/tanda yang paling umum dari adanya konflik adalah ketidakmampuan untuk

mencapai kerjasama antarindividu dan antarkelompok selama proses penyusunan budget.

Internal konflik menciptakan persaingan dan permusuhan dalam lingkungan kerja.

Konflik dapat menyebabkan orang untuk terfokus khusus pada kebutuhan departemennya

sendiri dari pada kebutuhan organisasi secara menyeluruh. Situasi ini

membuat congruence menjadi lebih sulit, atau bisa jadi tidak mungkin, untuk dicapai.

Untuk mengakhiri rantai/lingkaran kemelut ini, manajemen harus mengidentifikasi dan

mendiagnosa penyebabnya. Selanjutnya dilakukan kegiatan - kegiatan yang dapat

mengurangi/menghilangkan konflik internal serta membangun keharmonisan dan hubungan

kerja yang produktif.

Other Unwanted Side Effects

Anggaran dapat menghasilkan efek-efek samping lainnya yang tidak diharapkan. Salah

satunya adalah terbentuknya kelompok-kelompok (informal) kecil yang menggagalkan

pencapaian sasaran-sasaran anggaran. Kelompok karyawan ini kadang-kadang melemparkan

tanggung jawab pada departemen lain, mempertanyakan validitas data anggaran, dan

mempengaruhi dengan cara-cara yang tidak baik/perlu.

Page 6: Penyusunan Dan Aspek Anggaran

Anggaran umumnya dianggap sebagai alat manajer untuk menekan. Orang akan merasa

ditekan ketika top manajemen mencoba meningkatkan efisiensi melalui pemberlakuan output

yang optimal dari input yang minimal. Sebenarnya tekanan diperlukan, tetapi tekanan yang

berlebihan dapat mengakibatkan frustasi, kemarahan, dan penyakit-penyakit fisik yang

diakibatkan oleh stress. Dalam kaitannya dengan penyakit fisik akibat stress dalam pekerjaan

berikut diberikan ilustrasinya.

Anggaran juga dapat menekan inisiatif individu dan inovasi-inovasi karena lebih

memilih menggunakan metode-metode usaha dengan kemungkinan keberhasilan yang telah

diketahui dari pada metode-metode baru dengan kesempatan sukses belum pasti. Sehingga,

individu-individu dalam organisasi umumnya kehilangan semangat inovasi. Daripada

memandang anggaran sebagai suatu alat keji yang menekan karyawan, lebih baik belajar

untuk menerima anggaran sebagai alat untuk membangun kesesuaian sasaran dan sebagai

standar kinerja yang memberikan keuntungan bagi seluruh anggota organisasi.

KONSEP-KONSEP PRILAKU BERKAITAN DALAM PERENCANAAN

Lingkungan perencanaan merujuk pada struktur, proses, dan pola-pola interaksi.

Ukuran dan struktur suatu organisasi, gaya kepemimpinan, tipe system pengendalian, dan

stabilitas lingkungan adalah beberapa faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja dimana

perencanaan tersebut dibuat. Perilaku manusia dapat menyesuaikan diri dan berbeda dari satu

lingkungan kerja dengan lingkungan kerja lainnya. Sehingga, dalam satu lingkungan,

tindakan spesifik dari top manajemen dapat menyebabkan perilaku yang disukai sebaliknya

dalam lingkungan lain tindakan tersebut dapat mengakibatkan perilaku yang tidak

menyimpang atau tidak disukai.

Organizational Size and Structure

Ukuran dan struktur organisasi mempengaruhi perilaku manusia dan pola-pola

interaksi dalam tahap penyusunan sasaran, implementasi, serta pengendalian dan evaluasi

dari proses perencanaan. Ukuran organisasi dapat digambarkan sebagai jumlah tenaga kerja,

nilai bangunan fisik dalam unit moneter, volume penjualan, jumlah cabang perusahaan, atau

ukuran-ukuran kuantitatif lainnya yang membedakan organisasi.

Page 7: Penyusunan Dan Aspek Anggaran

Ukuran organisasi mempengaruhi struktur organisasi. Dalam perusahaan kecil, struktur

perencanaan dan pengendalian relatif sederhana karena kegiatan organisasi dilakukan hanya

oleh beberapa orang. Perusahaan besar harus mengembangkan struktur birokrasi yang

kompleks untuk mengatasi administrasi berbagai fungsi oganisasi yang ada. Otoritas

didelegasi dan disebarluaskan dari tingkat yang lebih tinggi.

Lingkungan perencanaan juga dipengaruhi oleh tingkat otonomi, atau prerogatif

pembuatan keputusan. Aspek dari struktur organisasi ini biasanya ditekankan pada kondisi

sentralisasi vs desentralisasi. Karakteristik organisasi yang tersentralisasi adalah pada

konsentrasi pengambilan keputusan oleh tingkat manajer yang lebih tinggi. Sedangkan

karakteristik organisasi yang desentralisasi prerogatif memberikan hak pembuatan keputusan

lebih besar pada tingkat manajerial yang lebih rendah Perusahaan yang desentralisasi akan

membutuhkan suatu system yang mempengaruhi partisipasi, kerjasama dan koordinasi

perusahaan secara luas. Sementara sentralisasi perusahaan membutuhkan suatu system yang

menghasilkan pengawasan yang sangat ketat terhadap seluruh kegiatan organisasi.

Leadership Styles

Gaya kepemimpinan juga mempengaruhi suatu lingkungan perencanaan organisasi.

Teori X Mc Gregor menjelaskan suatu pengendalian yang sangat ketat, gaya kepemimpinan

otoritas dibutuhkan dalam rangka pengendalian untuk mencapai efisiensi, merupakan

pendekatan manajerial untuk bekerjasama dengan bawahan. Filosofi yang dianut untuk

mempengaruhi perilaku bawahan adalah beri mereka gaji yang pantas dan awasi mereka

secara ketat.

Teori X mengindikasikan bahwa dibawah gaya kepemimpinan yang otoriter, anggaran

dipandang sebagai kendali manajerial terhadap penyimpangan yang dilakukan karyawan.

Sebagai tindak lanjut, penyimpangan anggaran akan diinvestigasi oleh kontroler atau direktur

perencanaan dan kemudian akan diambil tindakan. Hal ini memungkinkan top manajemen

untuk mempertahankan pertanggungjawaban pengendalian biaya. Gaya kepemimpinan

seperti ini tidak menimbulkan partisipasi dan dapat mengakibatkan penekanan yang

berlebihan terhadap anggaran.

Sebaliknya, teori Y McGregor’s dan gaya kepemimpinan demokrasi Likert’s

memperkaya keterlibatan dan partisipasi karyawan dalam penetapan tujuan dan pengambilan

Page 8: Penyusunan Dan Aspek Anggaran

keputusan. Gaya kepemimpinan demokrasi memungkinkan fleksibilitas dalam proses

pembuatan anggaran dan memberikan karyawan kesempatan untuk lebih terlibat dalam

pemetaan organisasi perusahaan, memberi kesempatan menyatakan ide-ide mereka mengenai

bagaimana perusahaan beroperasi, dan menggunakan talenta mereka secara efektif. Dengan

pendekatan partisipasif lebih banyak waktu yang dibutuhkan untuk melengkapi anggaran

karena diperlukan komunikasi ke depan dan ke belakang, dan negosiasi antar departemen.

Bagaimanapun, penelitian menunjukkan bahwa akan lebih banyak usaha yang diperlukan

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ketika karyawan dilibatkan dalam penetapan

tujuan-tujuan tersebut.

Hopwood membedakan antara gaya kepemimpinan dengan kendala anggaran dan

yang berorientasi laba. Pemimpin-pemimpin dengan kendala anggaran mengevaluasi

bawahannya berdasarkan seberapa baik sasaran jangka pendek yang telah mereka peroleh.

Sebaliknya, pemimpin yang berorientasi laba menekankan pada keberhasilan jangka panjang.

Stability of Organizational Environments

Faktor lainnya yang mempengaruhi perencanaan adalah lingkungan eksternal. Faktor

ini meliputi iklim politik dan ekonomi, ketersediaan supplies, struktur industri yang melayani

organisasi, kompetisi, dan lain-lain. Lingkungan yang stabil mengurangi resiko dan

memungkinkan proses penetapan tujuan menjadi demokrasi dan partisipasif. Perubahan

lingkungan yang sangat cepat menghasilkan situasi dengan resiko yang tinggi. Perubahan

secara dramatis dalam tingkat bunga, perubahan tingkat fluktuasi pertukaran mata uang, dan

peningkatan persaingan luar negeri merupakan poin permasalahan. Untuk

menahan/mengatasi perubahan ini, harus dibuat keputusan yang cepat dan meyakinkan.

Penyesuaian sasaran dan atau strategi secara teratur akan sangat diperlukan untuk gaya

kepemimpinan yang demokratis partisipatif.

Aspek dan Manfaat AnggaranFungsi pokok manajemen adalah perencanaan, koordinasi, dan pengawasan.

Semakin terbatasnya sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dan

semakin kompleksnya masalah perusahaan, memaksa manajer untuk menggunakan

sumber-sumber tersebut secara bijaksana, terarah dan terkendalikan dengan efektif

Page 9: Penyusunan Dan Aspek Anggaran

dan efisien. Perencanaan adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan

yang ingin dicapai serta penentuan cara-cara yang akan ditempuh untuk mencapai

tujuan  tersebut,  jadi perencanaan mengandung aspek  :

(1) Penentuan tujuan yang akan dicapai

(2) Memilih dan menentukan cara yang akan ditempuh dari semua alternatif yang

mungkin dipilih.

(3) Usaha-usaha atau langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan

atas dasar alternatif yang dipilih.

Manfaat penting adanya perencanaan yang baik di dalam suatu perusahaan

adalah:

(1) Karena tujuan yang ingin dicapai telah ditetapkan (dirumuskan), maka

pelaksanaan kegiatan dapat diusahakan dengan efektivitas dan efisiensi

setinggi mungkin.

(2) Dapat untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan tersebut dapat

dicapai dan dapat dilakukan koreksi-koreksi atas penyimpangan-penyimpangan

yang timbul seawal mungkin.

(3) Dapat mengindentifikasikan suatu hambatan-hambatan yang timbul dan

mengatasinya secara  terarah.

(4) Dapat menghindarkan adanya kegiatan, pertumbuhan, dan perkembangan

yang tidak  terarah dan terkontrol.

Keuntungan dan Keterbatasan AnggaranKeuntungan Pemakaian Anggaran

Pemakaian anggaran di dalam perusahaan memberikan keuntungan-

keuntungan sebagai berikut  :

a. Penyusunan anggaran merupakan kekuatan manajemen dalam menyusun

perencanaan, dimana manajemen melihat ke depan untuk menentukan tujuan

perusahaan yang dinyatakan di dalam ukuran finansial.

b. Anggaran dapat digunakan alat koordinasi berbagai kegiatan perusahaan,

misalnya koordinasi antara berbagai penjualan dengan kegiatan produksi.

c. Implementasi anggaran dapat menciptakan alat untuk pengawasan kegiatan

perusahaan. Penyimpangan antara anggaran dengan realisasi dihitung dan

Page 10: Penyusunan Dan Aspek Anggaran

dianalisa, dan manajemen dapat mengetahui adanya penyelewengan tersebut.

d. Berdasarkan teknik yang digunakan dalam anggaran, manajemen dapat

memeriksa dengan seksama penggunaan sumber ekonomi yang dimiliki

perusahaan apakah dapat berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif).

e. Pemakaian anggaran mengakibatkan timbulnya suasana yang bersemangat

untuk memperoleh laba, timbul kesadaran tentang pentingnya biaya sebelum

dana disediakan. Tekanan anggaran bukan semata-mata menekan biaya, akan

tetapi adalah memaksimalkan laba dalam jangka panjang, dan tambahan biaya

akan dibenarkan apabila tambahan biaya tersebut diperkirakan dapat

meningkatkan  laba.

r. Pemakaian anggaran dapat mendorong dipakainya standar sebagai alat pengukur

prestasi suatu bagian atau individu di dalam organisasi perusahaan.

g. Pemakaian anggaran dapat membantu manajemen di dalam pengambilan

keputusan untuk memilih beberapa alternatif yang mungkin dilaksanakan,

misalnya: membuat atau membeli, membuat atau menyewa, menolak atau

menerima pesanan, khusus, mendorong atau mengurangi produk tertentu dan

sebagainya.

 Keterbatasan Anggaran

Disamping keuntungan-keuntungan dari pemakaian anggaran perlu diketahui

pula adanya keterbatasan dari anggaran sebagai berikut:

a. Anggaran didasarkan pada estimasi atau proyeksi atas kegiatan yang akan

datang, ketepatan dari estimasi sangat tergantung kepada pengalaman dan

kemampuan dari estimator atau proyektor, ketidak tepatan anggaran berakibat

tidak baik sebagai alat perencanaan, koordinasi, dan pengawasan dengan baik.

b. Anggaran harus selalu disesuaikan dengan perubahan kondisi dan asumsi.

Anggaran disusun atas dasar kondisi dan asumsi yang mendasari penyusunan

anggaran mengharuskan adanya revisi anggaran agar anggaran tersebut dapat

digunakan sebagai alat manajemen. Perubahan kondisi atau asumsi misalnya

dapat berupa:  laju  inflasi atau kebijakan pemerintah di bidang ekonomi.

c. Anggaran dapat dipakai sebagai alat oleh manajemen hanya apabila semua

pihak, terutama manajer-manajer perusahaan, secara terus-menerus dan

terkoordinasi berusaha dan bertanggung-jawab atas tercapainya tujuan yang

Page 11: Penyusunan Dan Aspek Anggaran

telah ditentukan di dalam anggaran.

d. Semua pihak di dalam perusahaan perlu menyadari bahwa anggaran adalah alat

untuk membantu manajemen, akan tetapi tidak dapat menggantikan fungsi

manajemen dan "judgement" manajemen masih diperlukan atas dasar

pengetahuan dan pengalamannya.

Syarat-syarat Pokok dari Program Anggaran yang BerhasilProgram anggaran akan berhasil apabila memenuhi syarat-syarat pokok

sebagai berikut:

1. Organisasi Perusahaan yang Sehat

Organisasi yang sehat adalah organisasi yang disusun berdasarkan sistem

organisasi tertentu, dapat mengadakan pembagian tugas fungsional dengan

jelas, dan menentukan garis wewenang dan  tanggung jawab dengan  tegas.

2. Sistem Akuntansi yang Memadai

Keberhasilan program anggaran harus didukung oleh sistem akuntansi yang

memadai, meliputi:

a. Penggolongan rekening yang sama antara anggaran dengan realisasi yang

akan dicatat oleh akuntansi,  sehingga antara anggaran dengan realisasi dapat

diperbandingkan.

b. Pencatatan akuntansi terhadap transaksi akan memberikan informasi dari

realisasi anggaran.

c. Laporan yang disajikan dapat dibuat sesuai dengan penentuan tingkat

pertanggungjawaban dari bagian atau  individu di dalam perusahaan.

3. Penelitian dan Analisa

Penelitian dan analisa diperlukan untuk menetapkan alat pengukur prestasi, yang

dapat berupa standar atau taksiran, sehingga anggaran dapat dipakai dasar

analisa untuk mengukur prestasi yang baik.

4. Dukungan dari Para Pelaksana

Anggaran dapat berjalan baik apabila ada dukungan aktif dari para pelaksana

dari tingkat alas maupun bawah, hal ini menyangkut hubungan antar manusia

dalam melaksanakan kegiatan, oleh karena itu patokan yang dipakai mengukur

prestasi dengan adil harus dimiliki.

Page 12: Penyusunan Dan Aspek Anggaran

PENUTUP

Keberhasilan anggaran terutama akan ditentukan oleh cara pembuatan anggaran itu

sendiri. Program anggaran yang paling berhasil harus melibatkan manajer dalam

tanggungjawab pengendalian biaya untuk membuat estimasi anggaran mereka sendiri.

Pendekatan dalam penyediaaan data anggaran ini penting terutama apabila anggaran tersebut

akan digunakan untuk mengendalikan dan mengevaluasi aktivitas seorang manajer.

Pendekatan penganggaran yang dianggap paling efektif adalah anggaran yang dibuat dengan

kerjasama dan partisipasi penuh dari manajer pada semua tingkatan (Garrison and Noreen :

408).

Manajemen harus selalu menyadari bahwa dimensi manusia dalam penganggaran

merupakan faktor kunci. Mudah bagi manajer untuk menguasai aspek teknis dari program

anggaran, tetapi tidak mudah dalam memasukkan aspek manusia. Manajemen harus ingat

bahwa maksud penyusunan anggaran adalah untuk memotivasi karyawan dan

mengkoordinasikan aktivitas.

Page 13: Penyusunan Dan Aspek Anggaran

DAFTAR PUSTAKA

Arifin Johan (2007), “Pengaruh Karakteristik Gaya Penyusunan Anggaran terhadap

Efisiensi Biaya”,Kajian Bisnis dan Manajemen,Vol.9, No.1. 30 Oktober 2015

Pukul 14.06

Asri Sw., Marwan, Peramalan Penjualan, Penerbit Fakultas Ekonomi UGM.

Yogyakarta, 1982.

Baridwan, Zaki, Sistem Akuntansi-Penyusunan Prosedur  dan Metode, Bagian Penerbit

Akademi Akuntansi YKPN. 1979.

Fadly. R.A., dan Kartini RAF Tien. Penyusunan Budget: Perencanan dan Pengendalian

Laba  I, Penerbit Aksara Baru. Jakarta, 1982.

Gillespie, Cecil, Accounting System-Prosedur and Methods, Fourth Edition. Prentice

Hall Inc. New York. 1979.

Heckert, J. Brooks. James D. Wilson. Controllership, The Ronald Press Company, New

York. 1967.

Kohler, Eric L.. A ictionary for Accountants, Third Editions. Englewood Clips, Prentice

Hall Inc.. New York. 1963.

www.artikelekonomi.com

Page 14: Penyusunan Dan Aspek Anggaran

PENYUSUNAN ANGGARAN

2.1 Penyusunan AnggaranAnggaran merupakan sejumlah uang yang dihabiskan dalam periodetertentu untuk

melaksanakan suatu program. Tidak ada satu perusahaan pun yang memiliki anggaran yang tidak terbatas, sehingga proses penyusunan anggaran menjadi hal penting dalam sebuah proses perencanan.

Secara garis besar, proses penyusunan anggaran terbagi menjadi dua, yakni dari atas ke bawah (top-down) dan dari bawah ke atas (bottom-up).2.1.1. Dari atas ke bawah (Top-down)

Merupakan proses penyusunan anggaran tanpa penentuan tujuansebelumnya dan tidak berlandaskan teori yang jelas. Proses penyusunan anggaran dari atas ke bawah ini secara garis besar berupa pemberian sejumlah uang dari pihak atasan kepada para karyawannya agar menggunakan uang yang diberikan tersebut untuk menjalankan sebuah program. Terdapat 5 metode penyusunan anggaran dari atas ke bawah:

a.       Metode kemampuan (The affordable method) adalah metode dimana perusahaan menggunakan sejumlah uang yang ada untuk kegiatan operasional dan produksi tanpa mepertimbangkan efek pengeluaran tersebut.

b. Metode pembagian semena-mena (Arbitrary allocation method) merupakan proses pendistribusian anggaran yang tidak lebih baik darimetode sebelumnya. Metode ini tidak berdasar pada teori, tidak memiliki tujuan yang jelas, dan tidak membuat konsep pendistribusiananggaran dengan baik.

c. Metode persentase penjualan (Percentage of sales) menggambarkan efek yang terjadi antara kegiatan iklan dan promosi yang dilakukan dengan persentase peningkatan penjualan di lapangan. Metode ini mendasarkan pada dua hal, yaitu persentase penjualan dan sejumlah pengembalian yang diterima dari aktivitas periklanan dan promosi yang dilakukan.

d. Melihat pesaing (Competitive parity) karena sebenarnya tidak ada perusahaan yang tidak mau tahu akan keadaan pesaingnya. Tiap perusahaan akan berusaha untuk melakukan promosi yang lebih baik dari para pesaingnya dengan tujuan untuk menguasai pangsa pasar.

e. Pengembalian investasi (Return of investment) merupakan pengembalian keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan terkait dengan sejumlah uang yang telah dikeluarkan untuk iklan dan aktivitaspromosi lainnya. Sesuai dengan arti katanya, investasi berarti penanaman modal dengan harapan akan adanya pengembalian modal suatu hari.

2.1.2. Dari bawah ke atas (Bottom-up)Merupakan proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya dan anggaran ditentukan belakangan setelah tujuan selesai disusun. Proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas merupakan komunikasi strategis antara tujuan dengan anggaran. Terdapat 3 metode dasar proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas, yakni:

Page 15: Penyusunan Dan Aspek Anggaran

a.       Metode tujuan dan tugas (Objective and task method) dengan menegaskan pada penentuan tujuan dan anggaran yang disusun secara beriringan. Terdapat 3 langkah yang ditempuh dalam langkah ini, yakni penentuan tujuan, penentuan strategi dan tugas yang harus dikerjakan, dan perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk mencapai tugas dan strategi tersebut.

b. Metode pengembalian berkala (Payout planning) menggunakan prinsip investasi  dimana pengembalian modal diterima setelah waktu tertentu. Selama tahun pertama, perusahaan akan mengalami rugi dikarenakan biaya promosi dan iklan masih melebihi keuntungan yang diterima darihasil penjualan. Pada tahun kedua, perusahaan akan mencapai titik impas (break even point) antara biaya promosi dengan keuntungan yang diterima. Setelah memasuki tahun ketiga, barulah perusahaan akan menerima keuntungan penjualan.  Strategi ini hasilnya dirasakan dalam jangka panjang.

c. Metode perhitungan kuantitatif (Quantitative models) menggunakan sistem perhitungan statistik dengan mengolah data yang dimasukkan dalam komputer dengan teknik analisis regresi berganda (multiple regression analysis. Metode ini jarang digunakan karena kompleksdalam pemakaiannya.

2.2. Alokasi anggaranSetelah mengetahui berapa anggaran yang dibutuhkan untuk melaksanakan program,

hal selanjutnya adalah bagaimana mengalokasikananggaran yang tersedia. Mengalokasikan anggaran berarti melakukan pembagian dana secara sistematis berdasarkan keseluruhan anggaran yang dimiliki perusahaan untuk melangsungkan program tersebut. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengalokasian anggaran mencakup potensialpasar, ukuran dan segmen pasar, kebijakan perusahaan, skala ekonomi periklanan , dan karakteristik perusahaan.2.3. Contoh Efisiensi Penyusunan Anggaran dari Agus Martowardojo

"Kalau direncanakan dengan baik, pasti pelaksanaannya juga baik. Tapi jika kementerian lembaga yang melakukan perencanaan kurang baik, pelaksanaannya pasti akan terhambat karena harus dilakukan revisi," katanya.Jakarta, Aktual.co — Menteri Keuangan Agus Martowardojo melakukan upaya efisiensi dalam proses pengajuan anggaran bagi kementerian/lembaga.

"Proses penyusunan anggaran yang lebih baik perencanaannya terus dilakukan selama tiga tahun terakhir," kata Agus di Jakarta, Senin (11/3).Ia mengatakan, mulai 2013 kementerian/lembaga dalam mengajukan anggaran hanya perlu satu kali proses untuk meminta persetujuan Kemenkeu dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang membutuhkan dua kali proses yaitu dengan meminta persetujuan satuan anggaran per satuan kerja (SAPSK) kepada dirjen anggaran dan meminta persetujuan daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) pada dirjen anggaran.

"Dulu kalau ingin terbitkan DIPA, tentu kementerian/lembaga harus berurusan dengan dirjen kemenkeu yang berbeda sampai dua kali. Pada 2013, cukup satu kali, digabungkan SAPSK dan DIPA-nya, itu contoh efisiensi sehingga sekarang kementerian/lembaga tidak perlu bolak balik," katanya.

Selain itu pihaknya meminta agar kementerian/lembaga memperbaiki perencanaan, tata kelola, transparansi dan akuntabilitas pada proses penyusunan anggaran mereka.

Page 16: Penyusunan Dan Aspek Anggaran

Agus mengatakan bahwa penyusunan anggaran yang baik bisa cepat disetujui dan dilaksanakan. Hal ini berbeda jika perencanaan kurang baik karena akan membutuhkan revisi yang memakan waktu sehingga pelaksanaannya menjadi terhambat.

"Kalau direncanakan dengan baik, pasti pelaksanaannya juga baik. Tapi jika kementerian lembaga yang melakukan perencanaan kurang baik, pelaksanaannya pasti akan terhambat karena harus dilakukan revisi," katanya.2.4. Metode Penyusunan Anggaran

Penganggaran sebagai suatu sistem merupakan sebuah proses yang mengatur penyusunan dokumen anggaran yang di Indonesia dibedakan menjadi 2 jenis dokumen anggaran yaitu :

a.       Rencana Kerja dan Anggaran – Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) yang merupakan dokumen rencana keuangan tahunan K/L yang disusun menurut Bagian Anggaran Kementerian/Lembaga;

b.      Rencana Dana Pengeluaran Bendahara Umum Negara (RDP-BUN), adalah rencana kerja dan anggaran Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara yang memuat rincian kebutuhan dana baik yang berbentuk anggaran belanja maupun pembiayaan dalam rangka pemenuhan kewajiban Pemerintah Pusat dan transfer kepada daerah yang pengelolaannya dikuasakan oleh Presiden kepada Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara.

Proses penganggaran merupakan uraian mengenai proses dan mekanisme penganganggarannya dimulai dari Pagu Indikatif sampai dengan penetapan Pagu Alokasi Anggaran K/L yang bersifat final. Sistem penganggaran ini harus dipahami secara baik dan benar oleh pemangku kepentingan (stakeholder) agar dapat dihasilkan APBN yang kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan.

Hal-hal yang diatur dalam proses penyusunan anggaran tersebut terutama berkenaan dengan proses penyiapan penganggaran (budget preparation) yang mengatur 3 (tiga) materi pokok, yaitu: (1) pendekatan penyusunan anggaran, (2) klasifikasi anggaran, dan (3) proses penganggaran.

Pendekatan yang digunakan dalam penyusunan anggaran terdiri dari pendekatan: (1) penganggaran terpadu, (2) penganggaran berbasis kinerja (PBK), dan (3) kerangka pengeluaran jangka menengah (KPJM).2.4.1. Pendekatan Penyusunan Anggaran

Pendekatan penyusunan anggaran yang digunakan dalam proses penganggaran meliputi pendekatan: penganggaran terpadu, PBK, dan KPJM. Pendekatan penyusunan anggaran tersebut menjadi acuan bagi pemangku kepentingan bidang penganggaran dalam merancang dan menyusun anggaran.

a.       Pendekatan Penganggaran TerpaduPenganggaran terpadu merupakan unsur yang paling mendasar bagi penerapan

pendekatan penyusunan anggaran lainnya yaitu, Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK) dan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM). Dengan kata lain bahwa pendekatan anggaran terpadu merupakan kondisi yang harus terwujud terlebih dahulu.

Penyusunan anggaran terpadu dilakukan dengan mengintegrasikan seluruh proses perencanaan dan penganggaran di lingkungan K/L untuk menghasilkan dokumen RKA-K/L dengan klasifikasi anggaran menurut organisasi, fungsi, dan jenis belanja. Integrasi atau keterpaduan proses perencanaan dan penganggaran dimaksudkan agar tidak terjadi duplikasi dalam penyediaan dana untuk K/L baik yang bersifat investasi maupun untuk keperluan biaya operasional.

Page 17: Penyusunan Dan Aspek Anggaran

Pada sisi yang lain penerapan penganggaran terpadu juga diharapkan dapat mewujudkan Satuan Kerja (Satker) sebagai satu-satunya entitas akuntansi yang bertanggung jawab terhadap aset dan kewajiban yang dimilikinya, serta adanya akun (pendapatan dan/atau belanja) untuk satu transaksi sehingga dipastikan tidak ada duplikasi dalam penggunaannya.

Mengacu pada pendekatan penyusunan anggaran terpadu tersebut di atas, penyusunan RKA-K/L menggunakan hasil restrukturisasi program/kegiatan dalam kaitannya dengan klasifikasi anggaran menurut program dan kegiatan, serta penataan bagian anggaran dan satker untuk pengelolaan anggaran dalam kaitannya dengan klasifikasi anggaran menurut organisasi.

b.      Pendekatan PBKPenganggaran Berbasis Kinerja (PBK) merupakan suatu pendekatan dalam sistem

penganggaran yang memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dan kinerja yang diharapkan, serta memperhatikan efisiensi dalam pencapaian kinerja tersebut. Yang dimaksud kinerja adalah prestasi kerja yang berupa keluaran dari suatu Kegiatan atau hasil dari suatu Program dengan kuantitas dan kualitas yang terukur.

c.       Pendekatan KPJMKPJM adalah pendekatan penyusunan anggaran berdasarkan kebijakan, dengan

pengambilan keputusan yang menimbulkan implikasi anggaran dalam jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun anggaran.

Secara umum penyusunan KPJM yang komprehensif memerlukan suatu tahapan proses penyusunan perencanaan jangka menengah meliputi:

1)      penyusunan proyeksi/rencana kerangka (asumsi) ekonomi makro untuk jangka menengah;2)      penyusunan proyeksi/rencana /target-target fiskal (seperti tax ratio, defisit, dan rasio utang

pemerintah) jangka menengah;3)      rencana kerangka anggaran (penerimaan, pengeluaran, dan pembiayaan) jangka menengah

(medium term budget framework), yang menghasilkan pagu total belanja pemerintah (resources envelope);

dpendistribusian total pagu belanja jangka menengah ke masing-masing K/L (line ministries ceilings). Indikasi pagu K/L dalam jangka menengah tersebut merupakan perkiraan batas tertinggi anggaran belanja dalam jangka menengah;

Penganggaran sebagai suatu sistem merupakan sebuah proses yang mengatur penyusunan dokumen anggaran yang di Indonesia dibedakan menjadi 2 jenis dokumen anggaran yaitu :

a.       Rencana Kerja dan Anggaran – Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) yang merupakan dokumen rencana keuangan tahunan K/L yang disusun menurut Bagian Anggaran Kementerian/Lembaga;

b. Rencana Dana Pengeluaran Bendahara Umum Negara (RDP-BUN), adalah rencana kerja dan anggaran Bagian

Anggaran Bendahara Umum Negara yang memuat rincian kebutuhan dana baik yang berbentuk anggaran belanja maupun pembiayaan dalam rangka pemenuhan kewajiban Pemerintah Pusat dan transfer kepada daerah yang pengelolaannya dikuasakan oleh Presiden kepada Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara. Proses penganggaran merupakan uraian mengenai proses dan mekanisme penganganggarannya dimulai dari Pagu Indikatif sampai dengan penetapan Pagu Alokasi Anggaran K/L yang bersifat final. Sistem

Page 18: Penyusunan Dan Aspek Anggaran

penganggaran ini harus dipahami secara baik dan benar oleh pemangku kepentingan (stakeholder) agar dapat dihasilkan APBN yang kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan.

Hal-hal yang diatur dalam proses penyusunan anggaran tersebut terutama berkenaan dengan proses penyiapan penganggaran (budget preparation) yang mengatur 3 (tiga) materi pokok, yaitu: (1) pendekatan penyusunan anggaran, (2) klasifikasi anggaran, dan (3) proses penganggaran. Pendekatan yang digunakan dalam penyusunan anggaran terdiri dari pendekatan: (1) penganggaran terpadu, (2) penganggaran berbasis kinerja (PBK), dan (3) kerangka pengeluaran jangka menengah (KPJM).2.5. Faktor yang mempengaruhi penyusunan Anggaran (budget)

Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran. Anggaran menunjukkan suatu proses, sejak dari tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang diperlukan. Pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencana itu sendiri, implementasi dari rencana tersebut, sampai pada akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil-hasil pelaksanaan rencana.”2.5.1. Faktor yang mempengaruhi penyusunan Anggaran (budget) yaitu :

a.       Faktor intern adalah faktor-faktor yang ada dalam perusahaan itu sendiri. Factor-faktor tersebut antara lain berupa penjualan tahun lalu, kebijaksanaan perusahaan, modal kerja yang dimiliki, tenaga kerja yang dimiliki, kapasitas perusahaan yang dimiliki, dll.

b.      Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang ada diluar perusahaan tapi mempengaruhi kehidupan perusahaan. Factor-faktor tersebut antara lain berupa keadaan persaingan, tingkat pertumbuhan penduduk, penghasilan masyarakat, pendidikan masyarakat, penyebaran penduduk, agama, adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat, dll.

Anggaran (Budget) yang baik haruslah mencakup seluruh kegiatan perusahaan, yang sering dinamakan Budget Komprehensif. Secara garis besar isi dari Budget Komprehensif terdiri dari:

Budget Taksiran (Forecasting Budget), berisi taksiran-taksiran tentang kegiatan-kegiatan perusahaan dan keadaan (posisi) financial perusahaan pada saat tertentu pada waktu yang akan datang.

Budget Variabel, berisi tentang tingkat perubahan atau variabilitas biaya, khususnya biaya-biaya yang termasuk kelompok biaya ”semi-variabel” sehubungan dengan adanya produktivitas perusahaan. Analisa Statistika dan Matematika Pembantu, yang dipergunakan untuk membuat taksiran-taksiran serta mengadakan penilaian (evaluasi) dalam rangka mengadakan pengawasan kerja.

Laporan Budget (Budget Report), yaitu laporan tentang realisasi pelaksanaan budget yang dilengkapi dengan berbagai analisa perbandingan antara budget dan realisasinya sehingga dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan sebab-sebabnya, baik yang bersifat positif (menguntungkan) maupun negative (merugikan), sehingga dapat ditarik kesimpulan dan tindak lanjut (follow-up) yang segera perlu dilakukan.

2.6. Unsur-unsur utama dalam anggaran (budget) :a.       Keseluruhan Rencana, merupakan penentuan kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan

datang.b.      Kegiatan Perusahaan, meliputi seluruh kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-

bagian dalam perusahaan.c.       Dinyatakan dalam angka, adalah unit yang dapat digunakan pada semua kegiatan perusahaan

yang bermacam-macam.

Page 19: Penyusunan Dan Aspek Anggaran

d.      Periode tertentu, adalah keseluruhan mengenai apa-apa saja yang akan terjadi pada masa yang akan datang.

2.7. Macam-macam anggaran (budget)a.       Budget Strategis, ialah anggaran yang berlaku untuk jangka panjang yaitu melebihi satu

periode akuntansi (melebihi 1 tahun)b.      Budget Taktis, ialan anggaran yang berlaku untuk jangka pendek, yaitu satu periode

akuntansi atau kurang.Budget disusun oleh panitia penyusun anggaran ( Budgeting Committee ). Yang terdiri atas pemegang fungsi-fungsi utama ( Budget Participative ).2.8. kegunaan pokok Anggaran

a.       Sebagai pedoman kerja. Anggaran berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan pada waktu yang akan datang.

b.      Sebagai alat koordinasi kerja. Dengan adanya anggaran semua bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahan dapat saling menunjang dan bekerja sama dengan baik, untuk menuju pada sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

c.       Sebagai alat pengawasan atau pengendalian. Anggaran berfungsi sebagai tolok ukur (alat pembanding) untuk menilai dan mengevaluasi realisasi kegiatan perusahaan pada masa yang akan datang.2.9. Kelemahan anggaran

a.       Anggaran (Budget) hanyalah suatu alat.b.      Anggaran (Budget) tidak menggantikan posisi manajemen.

2.10. Proses penyusunan anggarana.       Mencari faktor yang tersulit. b.      Posisi perusahaan dalam persaingan ( Leader / Follower )c.       Memperoleh data akurat.d.      Ahli.

2.11. Cara penyajian:a.       Angka akuratb.      Informatifc.       Mudah dilihat pergerakanny