penyusunan anggaran sediaan

42
PENYUSUNAN ANGGARAN SEDIAAN Kelompok 6 Sarwo Hadi Nugroho Tia Aprilia Siti Zulaikha Sellyndah

Upload: sarwo-hadi-nugroho

Post on 21-Nov-2015

1.267 views

Category:

Documents


240 download

DESCRIPTION

penyusunan anggaran sediaan yang digunakan dalam penganggaran perusahaan

TRANSCRIPT

PENYUSUNAN ANGGARAN SEDIAAN

PENYUSUNAN ANGGARAN SEDIAANKelompok 6 Sarwo Hadi NugrohoTia ApriliaSiti ZulaikhaSellyndahPENGERTIAN ANGGARAN SEDIAAN DAN FAKTOR YANG MEMENGARUHINNYASediaan adalah barang yang diperoleh dan tersedia dengan maksud untuk dijual atau dipakai dalam produksi untuk keperluan memproduksi dalam siklus kegiatan yang normalAnggaran sediaan adalah anggaran yang dibuat untuk sediaanPengertianFaktor yang Memengaruhi SediaanSediaan Produk JadiBesar kecilnya produk jadi minimal, antara lain dipengaruhi berbagai faktor: sifat penyesuaian jadwal produksi dengan pesanan ekstra, sifat persaingan industri, dan hubungan antara biaya penyimpanan di gudang dengan biaya kehabisan sediaan.Sediaan Barang DaganganBesar kecilnya sediaan barang dagangan minimal, antara lain dipengaruhi berbagai faktor: sifat persaingan dagang, hubungan antara biaya penyimpanan di gudang dengan biaya kehabisan sediaan, dan ketersediaan barang di penyalur.Sediaan Bahan BakuBesar kecilnya sediaan bahan baku yang dimiliki ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain: anggaran produk, harga beli bahan baku, biaya penyimpanan bahan baku dalam hubungannya dengan biaya ekstra sebagai akibat kehabisan sediaan, ketepatan pembuatan standar bahan baku dipakai, ketepatan penjualan bahan baku menyerahkan bahan baku yang dipesan, dan jumlah bahan baku tiap kali pesan.Faktor yang Memengaruhi SediaanKuantitas Pesanan EkonomisAdalah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal. Perhitungan kuantitas pesanan ekonomis dapat dirumuskan sebagai berikut.

2KstSKPE = HstIKst = kuantitas standar bahan baku dipakai selama periode tertentuS= biaya pemesanan setiap kali pesanHst = harga standar bahan baku per unitI = biaya penyimpanan bahan baku di gudangHst I = biaya penyimpan per unit

Saat Kembali PesanSaat harus memesan kembali bahan yang diperlukan, sehingga kedatangan bahan yang dipesan tepat pada waktu sediaan di atas sediaan keamanan sama dengan nol.

PENYUSUSUNAN ANGGARAN PERSEDIAAN PRODUKMenetapkan Tingkat Putaran SediaanJualan 1.000 unit @Rp 60 Rp 60,000 BBB Rp ?BTKL Rp ?BOP Rp ?+Biaya pabrik? unit Rp ?Sediaan produk dlm proses awal 65 unit Rp 2,015 +Biaya produksi? unit Rp ?Sediaan produk dlm proses akhir ? unit Rp ?_Harga pokok produk jadi? unit Rp 40 Rp ?Sediaan produk jadi awal 60 unit Rp 40 Rp 2,400 +Produk siap jual? unit Rp 40 Rp ?Sediaan produk jadi akhir ? unit Rp 40 Rp ? _Harga pokok jualan 1000 unit Rp 40 Rp 40,000 _Laba kotor Rp 20,000 TABEL 10.1Anggaran Laba Rugi yang Belum LengkapSediaan Produk Jadi Akhir

SPJX= sediaan produk jadi akhirJ= jualanSPJA= sediaan produk jadi awalTPSPJ= tingkat putaran sediaan produk jadiJualan 1.000 unit @Rp 60 Rp 60,000 BBB Rp ?BTKL Rp ?BOP Rp ? +Biaya pabrik ? unit Rp ?Sediaan produk dlm proses awal 65 unit Rp 2,015 +Biaya produksi? unit Rp ? Sediaan produk dlm proses akhir ? unit Rp ?_Harga pokok produk jadi 980 unit Rp 40 Rp 39,200 Sediaan produk jadi awal 60 unit Rp 40 Rp 2,400 +Produk siap jual 1040 unit Rp 40 Rp 41,600 Sediaan produk jadi akhir 40 unit Rp 40 Rp 1,600 _Harga pokok jualan 1000 unit Rp 40 Rp 40,000 _Laba kotor Rp 20,000 TABEL 10.2Anggaran Laba Rugi yang Dilengkapi

SPDP= sediaan produk dalam proses akhirHPPJ= harga pokok produk jadiSPDPA= sediaan produk dalam proses awalTPSPDP= tingkat putaran sediaan produk dalam prosesJualan 1.000 unit @Rp 60 Rp 60,000 BBB Rp 19,560 BTKL Rp 14,640 BOP Rp 4,980 +Biaya pabrik 985 unit Rp 39,180 Sediaan produk dlm proses awal 65 unit Rp 2,015 +Biaya produksi 1050 unit Rp 41,195 Sediaan produk dlm proses akhir 70 unit Rp 1,995 _Harga pokok produk jadi 980 unit Rp 40 Rp 39,200 Sediaan produk jadi awal 60 unit Rp 40 Rp 2,400 +Produk siap jual 1040 unit Rp 40 Rp 41,600 Sediaan produk jadi akhir 40 unit Rp 40 Rp 1,600 _Harga pokok jualan 1000 unit Rp 40 Rp 40,000 _Laba kotor Rp 20,000 TABEL 10.3Anggaran Laba Rugi diselesaikanMembuat Anggaran Produk1. Anggaran Sediaan Produk Jadi AkhirILUSTRASIAnggaran jualan tahun 2015 adalah:Januari 1.000 unit; Februari 2.000 unit; Maret 3.000 unit.

Sediaan produk jadi awal sebanyak 100 unit. Perusahaan mengutamakan stabilitas produk dengan anggaran produk jadi selama 3 bulan sebanyak 6.060 unit. Harga pokok produk jadi variabel Rp 10 per unit, harga jual produk jadi Rp 12 per unit, beban usaha variabel Rp 1 per unit.

JualanSediaan akhirProduk siap dijualSediaan awal Produk jadi

Produk jadi per bulan = 6.060/3 = 2.020 unit

Anggaran sediaan produk jadi akhir: Januari 1.120 unit; Februari 1.140 unit; Maret 160 unit6.0601006.1606.060100+-KeteranganTriwulanJanFebMarTriwulan IJualanSediaan akhir

Produk siap dijualSediaan awal

Produk Jadi1.0001.1201.1401602.0003.0002.1201001.1201.1403.1403.1602.0202.0201606.0001006.1606.0602.020PT TibungAnggaran ProdukTriwulan I Tahun 2015TABEL 10.5Anggaran ProdukAnggaran Jualan :Januari1.000 unit x Rp 12 = Rp 12.000Februari2.000 unit x Rp 12 = Rp 24.000Maret3.000 unit x Rp 12 = Rp 36.000Anggaran sediaan produk jadi akhir :Januari1.120 unit x Rp 10 = Rp 11.200Februari1.140 unit x Rp 10 = Rp 11.400Maret 160 unit x Rp 10 = Rp 1.600Harga pokok produk jadi per bulan 2.020 unit x Rp 10 = Rp 20.200Sediaan produk jadi awal Januari 2015100 unit x Rp 10 = Rp 1.000

12.00024.00036.00020.20072.00020.20020.20060.6001.0001.0001.6001.60061.60010.00020.00030.00060.00021.20011.20011.20031.40011.40011.40031.6002.0004.0006.00012.0001.0002.0003.0006.0001.0002.0003.0006.0002.0002.0002.0006.000(1.000)0 (impas)1.0000 (impas)TABEL 10.6Biaya variabel per unit :Harga pokok produk jadi variabel per unitRp 10Beban usaha variabel per unitRp 1Biaya variabel per unitRp 11Maka, biaya variabel :Januari1.000 unit x Rp 11 = Rp 11.000Februari2.000 unit x Rp 11 = Rp 22.000Maret3.000 unit x Rp 11 = Rp 33.000

12.00024.00036.00011.00022.00033.0001.0002.0003.0002.0002.0002.000(1.000)0 (impas)1.00072.00066.0006.0006.0000 (impas)TABEL 10.7Anggaran Laba Rugi Bentuk Pendek Metode Penghargapokokan VariabelAnggaran Sediaan Produk dalam Proses Akhir

ILUSTRASIData sediaan produk dalam proses awal Januari 2015 sebanyak 90 Unit dan sediaan produk dalam proses akhir Maret 2015 sebanyak 75 unit. Tingkat penyelesaian sediaan produk dalam proses akhir direncanakan sama dengan awal, yaitu BBB 100%, BTKL 50%, dan BOP 50%. Sediaan produk jadi akhir Maret 2015 sebanyak 160 unit.Harga pokok adalah sebagai berikut : BBB Rp 2, BTKL Rp 4, dan BOPV Rp 4Anggaran produk sebagai berikut:KeteranganTriwulanJanFebMarTriwulan IJualanSediaan akhir

Produk siap dijualSediaan awal

Produk Jadi1.0001.1201.1401602.0003.0002.1201001.1201.1403.1403.1602.0202.0201606.0001006.1606.0602.020PT TibungAnggaran ProdukTriwulan I Tahun 2015Produk jadiSediaan produk dalam proses akhir Produk dihasilkanSediaan produk dalam proses awal Produk masuk periode ini

+-Produk jadi tiap bulan = 6.060 / 3 = 2.020Produk masuk periode ini = 6.045 / 3 = 2.0156.060756.135906.045

757590906.1356.0452.0952.0152.0152.0152.1052.10085808580TABEL 10.8Maka, Sediaan produk dalam proses akhir bulan :Januari :BBB = 85 x 100% x Rp2 = Rp 170BTKL = 85 x 50% x Rp 4 = Rp 170BOPV = 85 x 50% x Rp4 = Rp 170Februari : BBB = 80 x 100% x Rp2 = Rp 160BTKL = 80 x 50% x Rp 4 = Rp 160BOPV = 80 x 50% x Rp4 = Rp 160Maret :BBB = 75 x 100% x Rp2 = Rp 150BTKL = 75 x 50% x Rp 4 = Rp 150BOPV = 75 x 50% x Rp4 = Rp 150

Harga pokok produk jadi tiap stabil tiap bulan Rp 20.200 dan biaya pabrik stabil tiap bulan Rp 20.170KeteranganJanuariFebruariMaretTriwulan IJualan 12,000 24,000 36,000 72,000 Biaya Pabrik 20,170 20,170 20,170 60,510 Sediaan produk dlm proses awal 540 510 480 540 Biaya produksi 20,710 20,680 20,650 61,050 Sediaan produk dlm proses akhir 510 480 450 450 Harga pokok produk jadi 20,200 20,200 20,200 60,600 Sediaan produk jadi awal 1,000 11,200 11,400 1,000 Produk siap dijual 21,200 31,400 31,600 61,600 Sediaan produk jadi akhir 11,200 11,400 1,600 1,600 Harga pokok jualan 10,000 20,000 30,000 60,000 Margin kontribusi kotor 2,000 4,000 6,000 12,000 Beban usaha variabel 1,000 2,000 3,000 6,000 Margin kontribusi bersih 1,000 2,000 3,000 6,000 Baban tetap 2,000 2,000 2,000 6,000 Laba (rugi) (1,000) - 1,000 - PT TibungAnggaran Laba rugiTriwulan I Tahun 2015 (Rp)TABEL 10.9Menghitung Anggaran Sediaan Bahan BakuKPE = Kuantitas Pesanan EkonomisSBBA = Sediaan Bahan Baku AwalKst = Kuantitas Standar Bahan Baku dipakaiS = Biaya pemesanaan setiap kali pesanBP = biaya penyimpanan per unit ( HSt x I )Anggaran sediaan Bahan Baku Akhir (SBBX) dapat dihitung denga rumus:

SBBX = KPE SBBA

2KstSKPE = BP

Contoh : PT Purnasari selama setahun dianggarkan bahan baku dipakai (BBD) sebanyak 364 ons, KSt @Rp 160, HSt @Rp 160. BBB = Rp 58.240. biaya pemesanan setiap kali pesan Rp 728 (S) , biaya penyimpanan per ons Rp 64 (BP) dan sediaan bahan baku awal 26 ons.

Jawab :

2KstSKPE = BP 2364728KPE = 64 = 91onsMenetapkan Tingkat Putaran SediaanSBBX= Sediaan Bahan Baku AkhirBBD= bahan baku dipakaiSBBA= Sedaian bahan baku awalTPSBB= Tingkat putaran sediaan bahan bakuRSBB= rata-rata sediaan bahan baku = (SBBA=SBBX)/2Dengan menetapkan tingkat putaran sediaan bahan baku (TPSBB), dapat dihitung sediaan bahan baku akhirSBBX = 2 SBBABBDTPSBB TPSBB = BBDRSBBContoh Soal :PT. Purnasari mempunyai data sebagai berikut : kuantitas standar bahan baku dipakai (KSt) setahun 364 ons, harga standar bahan baku (HSt) per ons Rp 160, Sediaan bahan baku awal (SBBA)26 ons @Rp 160 = Rp 4160. dan manajemen menetapkan tingkat putaran sediaan bahan baku (TPSBB) = 8kali. Berapa anggran sediaan bahan baku akhir ?Jadi , Sediaan bahan baku akhir dalam rupiah = 65 ons x Rp 160 = Rp 10.400.Sedangkan tingkat putaran sediaan bahan baku (TPSBB) :SBBX = 2 SBBABBDTPSBBSBBX = 2 26 = 650ons3648 TPSBB = BBDRSBB TPSBB = = 8kali36445,5Anggaran Biaya Bahan Baku (BBB) dihitung dengan rumus :BBB = KSt x HStKSt = P x KSBBP= Unit ekuivalen ProdukKSBB= Kuantitas standar bahan baku per unit produkP = PJ + UESPDPX + UESPDPAUnit Ekuivalen produk ( P) dengan metode FIFO ( firs in First out ), rumusnya:PJ= Produk jadiUESPDPX= Unit ekuivalen sediaan produk dalam proses akhirUESPDPA= Unit ekuivalen sediaan produk proses awal

Contoh Soal : Perusahaan kecap sari selama tahun 2016 mempunyai data sebagai berikut : Anggaran produk jadi dihasilkan periode ini :Triwulan 1= 39 unitTriwulan 2= 42,5 unitTriwulan 3= 40,8Triwulan 4= 46,20 Anggaran sediaan produk dalam proses akhir triwulan := 20 unit, tingkat penyelesaian biaya bahan baku 90%= 25 unit, tingkat penyelesaian biaya bahan baku 90%= 30 unit, tingkat penyelesaian biaya bahan baku 100%= 35 unit, tingkat penyelesaian biaya bahan baku 100% Sediaan produk dalam proses awal triwulan 1 sebanyak 15 unit dengan tingkat penyelesaian 80%. HSt kedelai per ons Rp 100 dan HSt gula merah per ons Rp 60. untuk membuat satu unit produk jadi diperlukan kuantitas standar bahan baku per unit produk (KSBB) kedelai 1,67 ons dan gula merah 2,04 ons.Data sediaan bahan baku awal tahun 2016 sebagai berikut :Kedelai= 10 ons x Rp 100= Rp 1000Gula merah = 15 ons x Rp 60 = Rp 900 Rp 1900 putaran sedian bahan baku 8 kali. Buat perhitungan sediaan. Unit Ekuivalen sediaan produk dalam proses akhir (UESPDPX) =Triwulan I= 20 unit x 90% = 18 unitTriwulan 2= 25 unit x 90% = 22,50 unitTriwulan 3= 30 unit x 100% = 30 unitTriwulan 4= 35 unit x 100% = 35 unit

Unit Ekuivalen sediaan produk dalam proses awal (UESPDPA) =Triwulan I= 15 unit x 80% = 12 unitTriwulan 2= 20 unit x 90% = 18 unitTriwulan 3= 25 unit x 90% = 22,50 unitTriwulan 4= 30 unit x 100% = 30 unit

Unit Ekuivalen produk (P) untuk biaya bahan baku = PJ+USPDPX-USPDPA =Triwulan I= 39 + 18 12 = 45 unitTriwulan 2= 42,5 + 22,5 18 = 47 unitTriwulan 3= 40,80 + 30 22,5= 48,30 unittriwulan 4= 46,20 + 35 30 = 51,20d.Kuantitas standar bahan baku dipakai Kedelai( KSt ) = P x KSBBtriwulan I= 45 unit x 1,67 ons = 75 onstriwulan 2= 47 unit x 1,67 ons = 79 onsTriwulan 3= 48,30 unit x 1,67 ons = 80 onsTriwulan 4= 51,20 unit x 1,67 ons = 86 ons

Kuantitas standar bahan baku dipakai gula merah (KSt) = P x KSBBTriwulan I= 45 unit x 2,04 ons = 92 onsTriwulan 2= 47 unit x 2,04 ons = 95 onsTriwulan 3= 48,30 unit x 2,04 ons = 80 onsTriwulan 4= 51,20 unit x 2,04 ons = 104 ons

Setelah diketahui Kuantitas standar bahan baku dipakai ( KSt ) untuk kedelai dan gula merah, kemudian dibuat anggaran biaya bahan baku (BBB):Perusahaan Kecap Sari Anggaran Biaya Bahan BakuTahun berakhir 31 Desember 2016TriwulanKedelaiGula MerahJumlahKSt ( ons) HSt per ons (Rp)BBBKSt ( ons) HSt per ons (Rp)BBBBBB175Rp100 Rp7.500 92Rp60 Rp5.520 Rp13.020 279Rp100 Rp7.900 95Rp60 Rp5.700 Rp13.600 380Rp100 Rp8.000 99Rp60 Rp5.940 Rp13.940 486Rp100 Rp8.600 104Rp60 Rp6.240 Rp14.840 Berdasarkan Anggaran Biaya Bahan Baku , data putaran sediaan bahan baku, data sediaan bahan baku awal, maka dapat disusun anggaran sediaan bahan baku akhir dengan metode perpetual seperti berikut :Perusahaan Kecap Sari Anggaran Sediaan Bahan Baku AkhirTahun berakhir 31 Desember 2016TriwulanKedelaiGula MerahJumlah SBBXperhitungan SBBX dalam RpHstSBBX (ons)PerhitunganSBBX (Rp)HStSBBX (ons)Rp1(7500:8)x2-1000Rp875 Rp1.000 8,75(8520:8)x2-900Rp480 Rp60 813552(7500:8)x2-875Rp1.100 Rp1.000 11(8520:8)x2-480Rp945 Rp60 15,7520453(7500:8)x2-1100Rp900 Rp1.000 9(8520:8)x2-945Rp540 Rp60 914404(7500:8)x2-900Rp1.250 Rp1.000 12,5(8520:8)x2-540Rp1.020 Rp60 172270SBBX = 2 SBBABBDTPSBBSBBX = 2 10 = 8,75ons758Biaya bahan bakuxxSediaan bahan baku awalxx +Bahan baku siap dijualxxBeliaan bahan bakuxx -Sediaan bahan baku akhirxxMenyusun Anggaran Belian Bahan BakuCara menghitung anggaran sediaan bahan baku akhir dengan metode fisik dalam akunting keuangan dapat dicari dengan rumus berikut :Contoh Soal :Perusahaan kecap Purnasari pada tahun 2016 mempunyai data sebagai berikut : Anggaran belian bahan baku Triwulan :I = 2713 ons @RP 5 = Rp 13.565II = 2582 ons @Rp 5 = Rp 12.910III= 2709 ons @Rp 5 = Rp 13.545IV = 2602 ons @ Rp5 = Rp 13.01010.606 onsRp 53.030 Sediaan bahan baku awal 380 ons @Rp 5 = Rp 1900 Perusahaaan mengutamakan stabilitas produk, tiap triwulan diproduksi 1302 unit prosuk jadi (P). Kuantitas standar bahan baku (KSBB) per unit produk 2 ons dan harga standar bahan baku (HSt) per ons Rp5. Anggaran Biaya Bahan Baku tiap triwulan 1302 unit x 2 ons = 2064 unit x Rp 5 = Rp 13.020 Tabel Anggaran sediaan bahan baku akhir dalam onsPerusahaan Kecap PurnasariAnggaran Sediaan Bahan Baku AkhirTahun 2016Keterangan TriwulanSetahun IIIIIIIVOnsBiaya Bahan Baku260426042604260410.416Sediaan bahan baku awal (+)380271293188380Bahan baku siap dipakai298428752897279210796Belian bahan baku (-)271325822709260210606Sediaan bahan baku akhir271293188190190PENYUSUNAN SEDIAAN BARANG DAGANGANMenentukan Kuantitas Ekonomis 2KstSKPE = HstI SBDX = KPE SBDAKuantitas pesanan ekonomis (KPE) dirumuskan sebagai berikut.Sediaan barang dagangan akhir (SBDX) dirumuskan sebagai berikut.SBDA= sediaan barang dagangan awalMenetapkan Tingkat Putaran SediaanSBDX = 2 SBDAHPJTPSBD TPSBD = HPJRSBDSediaan barang dagangan akhir (SBDX) dirumuskan sebagai berikut.Tingkat putaran sediaan barang dagangan (TPSBD) dirumuskan sebagai berikut.HPJ= harga pokok jualanRSBD= rata-rata sediaan barang dagangan =SBDA= sediaan barang dagangan awalSBDX= sediaan barang dagangan akhirSBDA + SBDX238Menyusun Anggaran Belian Barang DaganganAnggaran sediaan barang dagangan akhir dihitung dengan rumus sebagai berikutBelian barang daganganRp xxSediaan barang dagangan awal xxBarang siap dijual xxHarga pokok jualan xxSediaan barang dagangan akhir xx+Misalkan Toko Dagang Daging membuat anggaran belian barang dagangan Tahun 2007 bulan :

Januari = 1.175 kg @ Rp 100 = Rp 117.500Februari = 1.150 kg @ Rp 100 = Rp 115.000Maret = 1.375 kg @ Rp 100 = Rp 137.500 = Rp 370.000KeteranganJanuariRpFebruariRpMaretRpTriwulan IRpBelian barang dagangan117.500115.000137.500370.000Sediaan barang dagangan awal 10.000 17.500 12.500 10.000Barang siap dijual 127.500132.500150.000380.000Harga pokok jualan110.000120.000130.000360.000Sediaan barang dagangan akhir 17.500 12.500 20.000 20.000Toko Dagang DagingAnggaran Sediaan Barang Dagangan AkhirTriwulan I Tahun 2017Sediaan barang dagangan awal Januari 100 kg @ Rp 100 = Rp 10.000. Harga pokok jualan dianggarkan bulan :

Januari = 1.100 kg @ Rp 100 = Rp 110.000Februari = 1.200 kg @ Rp 100 = Rp 120.000Maret = 1.300 kg @ Rp 100 = Rp 130.000 = Rp 360.000KeteranganJanuariKgFebruariKgMaretKgTriwulan IKgBelian barang dagangan1.1751.1501.3753.700Sediaan barang dagangan awal 100 175 125 100Barang siap dijual1.2751.3251.5003.800Harga pokok jualan1.1001.2001.3003.600Sediaan barang dagangan akhir 175 125 200 200Toko Dagang DagingAnggaran Sediaan Barang Dagangan AkhirTriwulan I Tahun 2017Misalkan harga jual per kg Rp 120, beban usaha variabel per kg Rp 15,Dan beban usaha tetap sebulan Rp 6.000.Jualan barang dagangan bulanJanuari = 1.100 kg @ Rp 120 = Rp 132.000Februari = 1.200 kg @ Rp 120 = Rp 144.000Maret = 1.300 kg @ Rp 120 = Rp 156.000 = Rp 432.000Beban usaha variabel bulan bulanJanuari = 1.100 kg @ Rp 15 = Rp 16.500Februari = 1.200 kg @ Rp 15 = Rp 18.000Maret = 1.300 kg @ Rp 15 = Rp 19.500 = Rp 54.000KeteranganJanuariRpFebruariRpMaretRpTriwulan IRpJualan barang dagangan132.000144.000156.000432.000Harga pokok jualan110.000120.000130.000360.000Margin kontribusi kotor22.00024.00026.00072.000Beban usaha variabel16.50018.00019.50054.000Margin kontribusi bersih5.5006.0006.500018.000Beban tetap6.0006.0006.00018.000Laba (Rugi)(500)0 impas5000 impasToko Dagang DagingAnggaran Laba RugiTriwulan I Tahun 2017