studi kasus pasien
DESCRIPTION
referatTRANSCRIPT
STUDI KASUS PASIEN INFEKSI VARISELA PADA DEWASA DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK DI PUSKESMAS KECAMATAN SENENPERIODE 7 SEPTEMBER – 9 OKTOBER 2015
DISUSUN OLEH :
Muvinda Yuningrum Putri
110.2010.195
PEMBIMBING:
Dr. Dini Widianti, MKK
BERKAS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. H Umur : 19 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Kramat Sentiong. Kramat Agama : Islam Suku : Jawa Pendidikan : SMA Pekerjaan : Karyawan Puskesmas : Puskesmas Kecamatan Senen Tanggal berobat : 14 September 2015
ANAMNESIS
Dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis pada tanggal 14 September 2015.
Keluhan Utama :
Pasien datang dengan keluhan adanya lenting - lenting kemerahan pada tubuh dan wajah pasien
Keluhan Tambahan:
Demam, pusing, lemas, sakit kepala.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke puskesmas dengan keluhan adanya lenting- lenting kemerahan pada tubuh dan wajah pasien sejak 2 hari sebelum ke puskesmas dan semakin hari semakin banyak dan membesar, awalnya timbul di daerah dada yang kemudian menyebar. Lenting-lenting merah kemudian berubah menjadi lepuh dan berisi air. Sedikit gatal namun tidak nyeri.
Keluhan ini disertai dengan keluhan demam. Demam dirasakan sejak 4 hari yang lalu, demam dirasakan terus menerus naik turun. Jika minum obat paracetamol suhu badan akan menurun. Pasien juga mengeluh pusing dan sakit kepala dirasakan berdenyut di seluruh bagian kepala, dan badan terasa lemas.
Pasien datang ke puskesmas dengan kesadaran sendiri, karena belakangan ini badannya kurang baik, Pasien memiliki harapan untuk dapat mengurangi gejala-gejala dari penyakitnya, pasien juga memiliki harapan agar penyakitnya tidak bertambah berat. Pasien ketakutan dan khawatir dengan penyakitnya, karena ini baru dirasakan pertama kali dalam hidupnya. Pasien beranggapan bahwa penyakitnya ini adalah penyakit berat, karena pasien merasa lemas, pusing, dan tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat Keluhan Serupa : disangkal Riwayat Alergi obat : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat Keluhan Serupa : Adik pasien 2 minggu
sebelumnya mengalami keluhan yang sama seperti pasien.
Riwayat Alergi obat : disangkal
Riwayat Sosial Ekonomi:Pasien bekerja sebagai karyawan di toko roti, gaji nya
± Rp.2.500.000/bulan. Jumlah tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga ditambah penghasilan ayahnya sebagai seorang tukang bangunan dan ibunya sebagai buruh cuci yang tinggal serumah dengan pasien.
Riwayat Kebiasaan :
Pasien setiap hari berangkat kerja pada pagi hari dan pulang sore hari di sebuah toko roti yang tidak jauh dari tempat tinggalnya, sepulang kerja biasanya pasien istirahat, atau mengobrol dengan teman-teman pasien yang sebaya di sekitar rumah. Pasien jarang mandi setelah pulang bekerja karena alasan kelelahan, hanya mencuci muka dan menggosok gigi. Pasien jarang sekali membersihkan rumah. Ibu pasien yang biasanya membersihkan rumah setiap pagi sebelum berangkat bekerja.
Pasien memiliki pola makan yang sama dengan anggota keluarga lain yakni sehari tiga kali diwaktu yang berbeda. Pasien memiliki kebiasaan suka jajan makanan seperti snack atau makanan dipinggir jalan. Pasien saat ini tinggal bersama ayah dan ibu, serta 1 orang adik perempuannya yang masih sekolah SD.
Keadaan umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : Compos mentis Vital Sign
Tekanan darah : 100/70 mmHg Nadi : 88x / menit Pernapasan : 20x / menit, Suhu : 38,5 oC Berat Badan : 49 kg
Antropometri Pasien : Tinggi Badan = 153 cm Berat Badan = 49 Kg
Indeks massa tubuh (IMT) IMT = 49/ (1,53)2 = 20,9 (Normal)
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis :
• Kepala• Bentuk : Normocephal • Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut• Mata : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), pupil• bulat, Isokor Ø 3mm ODS
• Telinga : Dalam batas normal• Hidung : Septum tidak deviasi, tidak terdapat sekrret• Mulut : Mukosa bibir basah, mukosa lidah tidak kering, • Lidah :tidak kotor, tidak hiperemis, tonsil T1-T1, faring hiperemis (-)
• Leher : Deviasi trakhea (-), pembesaran kelenjar tiroid dan • KGB (-).• Thoraks• Cor • Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak • Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS IV linea midclavicula sinistra• Perkusi : Batas jantung normal• Auskultasi : BJ I-II regular, gallop (-), murmur (-)
• Pulmo • Inspeksi : Kedua hemithoraks simetris saat statis dan dinamis• Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris statis dan dinamis• Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru, peranjakan paru (+)• Auskultasi : Vesikuler seluruh lapangan paru, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
• Abdomen• Inspeksi : Perut datar simetris• Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (-), hepar dan lien tidak teraba• Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen• Auskultasi : Bising usus (+) meningkat
• Ekstremitas• Superior : Akral hangat• Inferior : Akral hangat• Edema (-/-)• Sianosis (-/-)
Status dermatologikus
• Tampak vesikel (+) papula (+) makula (+), di lapang thorax, abdomen, dan kedua lengan dextra & sinistra, tampak hiperemis di sekitar lesi. Gambaran mulftiform.
• Pemeriksaan penunjang• Tidak dilakukan
BERKAS KELUARGA
A.PROFIL KELUARGA
No Nama
Kedudukan
dalam
keluarga
Gender Umur Pendidikan PekerjaanKeterangan
Tambahan
1. Tn. I Kepala
Keluarga
L 48 SD Tukang
bangunan
2. Ny. E Istri P 43 SD Buruh cuci
3.
4
Nn.H
An.R
Anak
Anak
P
P
19
10
SMA
SD
Karyawan
Pelajar
Tabel 1. Anggota Keluarga yang tinggal serumah dengan Tn.I.
PENILAIAN STATUS SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN HIDUP
Status Kepemilikan Rumah : Rumah pribadi
Daerah Perumahan : Kel. Kramat Sentiong. Kramat
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Luas rumah : 12 x 4 m2 Rumah terdiri dari dua kamar tidur, satu kamar
mandi, ruang tamu, dan dapur
Rumah tersebut belum memenuhi kriteria rumah
sehat karena kurang tersedianya ventilasi di dalam
rumah. Rumah tersebut memiliki dua jendela dan
lubang udara ditutup dengan plastik karena
khawatir banyak nyamuk dan hanya
mengandalkan aliran udara dari pintu yang
terkadang tertutup dan dua buah kipas angin yang
berada di ruang tamu dan kamar. Jarak antar
rumah yang sangat berdempetan menyebabkan
kesan ventilasi kurang baik dan cenderung
pengab.
Selain itu kebersihan didalam rumah kurang, tata
letak barang-barang sangat padat. Namun masih
terdapat ketersediaan air bersih dan jamban
keluarga.
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 4 orang
Luas halaman rumah : tidak ada, langsung jalan gang rumah.
Lantai rumah dari : Keramik
Dinding rumah dari : Tembok
Jamban keluarga : ada
Tempat bermain : Tidak Ada
Penerangan listrik : 200 watt
Ketersediaan air bersih : ada (PAM)
Tempat pembuangan sampah : Ada
Tabel 2. Lingkungan tempat tinggal Tn.I
Kepemilikan barang-barang berharga:
•Dua buah sepeda motor•Satu buah sepeda•Satu buah televisi 21 inch•Dua buah kipas angin•Satu buah dispenser•Satu buah rice cooker•Satu buah kompor gas•Tiga buah handphone
Denah rumah
Gambar 1. Denah rumah Tn. I
PENILAIAN PERILAKU KESEHATAN KELUARGA
Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
Faktor Keteranga
n
Kesimpulan
Cara mencapai pusat
pelayanan kesehatan
Motor Jika sakit pasien berobat ke puskesmas
Kecamatan Senen yang murah dan jarak
yang tidak terlalu jauh dari rumah dapat
menggunakan motor menuju puskesmas.
Pasien merasa puas dengan pelayanan
kesehatan yang ada di puskesmas
Tarif pelayanan
kesehatan
Terjangkau
Kualitas pelayanan
kesehatan
Memuaskan
Tabel 3. Pelayanan kesehatan
-Jenis tempat berobat: Puskesmas dan Rumah Sakit-Balita: (-)-Asuransi/Jaminan kesehatan: BPJS
POLA KONSUMSI MAKANAN KELUARGA
• Keluarga Tn.I mempunyai kebiasaan makan sebanyak tiga kali sehari, yaitu makan pada pagi, siang dan malam hari. Makanan yang dimakan oleh keluarga masakan dari Ny.E terkadang membeli di warung makan.
Kebiasaan makan:
• Menu makanan sehari-hari yang sering dimakan oleh keluarga Tn. I antara lain nasi, tahu, tempe, sayuran terkadang telur, ikan, ayam. Sedangkan menu lainnya seperti daging dan buah-buahan jarang sekali dikonsumsi sehingga pola gizi seimbang belum diterapkan di keluarga ini.
Penerapan Pola Gizi Seimbang
Status Gizi dan Kebutuhan Energi :
• BB : 49 kg• TB : 153 cm
Kebutuhan Gizi Nn. HIMT (Indeks Massa Tubuh) = 20,9 kg/m²Berat Badan Idaman (BBI) = (Tinggi Badan – 100) - 10%
= 47,7 KgBerat Badan Normal (BBN) = BB Idaman ± 10%
= 47,7 ± 5,67 = 42,03 – 53,37
Kebutuhan Basal = BB Idaman x 25 kal= 47,7 x 25 = 1192,5 kal
Kebutuhan Kalori = (Ny. H termasuk dalam aktifitas ringan)
= kalori basal + (10% )= 1192,5 + 143,1 = 1311,75 kal
Untuk Kebutuhan Harian :Karbohidrat (60-70%) = 918,225 kalProtein (10-15%) = 196,765 kalLemak (20-25%) = 327,9375 kal
Tabel 4. Food Recall
Tanggal Pagi Siang Malam
11 Agustus 2015 Roti + Teh
Total kalori = 212 kal
Total Karbohidrat = 40g
Total Lemak = 10 g
Total Protein= 6 g
Total : 1373
Nasi bungkus Masakan padang
(Nasi ±250g,Ayam goreng ±30g,
gulai Singkong & nangka
Total kalori = ±701 kal*
Nasi ±250g,Ayam goreng ±30gTotal kalori = ± 460 kal*
12 Agustus 2015 Roti + Teh
Total kalori = 212 kal
Total Karbohidrat = 40g
Total Lemak = 10 g
Total Protein= 6 gTotal : 1163
Nasi bungkus Masakan padang
(Nasi ±250g,Ayam goreng ±30g,
gulai Singkong & nangka
Total kalori = ±701 kal*
Nasi putih dan telur ayam
Total kalori = 250 kal
Total Karbohidrat =40g
Total Protein = 11 g
Total Lemak= 5 g
13September 2015 Roti + Teh
Total kalori = 212 kal
Total Karbohidrat = 40g
Total Lemak = 10 g
Total Protein= 6 g
Total : 1217
Nasi putih, ayam goreng, tempe
goreng
Total kalori = 570 kal
Total Karbohidrat =40g
Total Lemak = 15 g
Total Protein = 6 g
Mie goreng dan telur dadar
Total kalori = 435 kal
Total Karbohidrat = 40g
Total Lemak = 11 g
Total Protein = 5 g
Rata- rata kalori selama 3 hari : 1373 +1163+1217 = 1251 kal 3
POLA DUKUNGAN KELUARGA
Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga:
• Adanya keinginan serta kepedulian pasien untuk mencari alternatif berobat ke Puskesmas, kemudian jarak antara rumah pasien dan puskesmas cukup terjangkau meskipun harus menggunakan motor namun tidak mengeluarkan biaya transportasi yang mahal.
• Biaya pelayanan kesehatan pasien bersumber dari Badan Pelayanan Janiman sosial (BPJS) sehingga pasien dapat terus rutin berobat sampai keluhan tidak muncul kembali.
Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga:
• Kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh keluarga meliputi kurangnya pengetahuan tentang infeksi menular dan perilaku hidup bersih dan sehat.
B. Genogram
Bentuk keluarga:
• Bentuk keluarga ini adalah the nuclear family yang terdiri dari Tn. I sebagai kepala keluarga, Ny. E sebagai istri dan dua orang anaknya Nn. H dan An.R
Tahapan siklus keluarga:
• Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga Duval (Niacholas 1984) siklus keluarga pasien masuk dalam tahapan :
• Tahap V : Keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur 13- 20 tahun)
Family map:
Dinamika Keluarga:
Nn.H merupakan anak pertama, Nn. H biasa meluangkan waktu untuk mengobrol dengan keluarganya dikala libur kerja dengan ayah, ibu atau adik perempuannya .
FUNGSI KELUARGA
Fungsi Biologis• Keluarga ini mampu meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya, pada
keluarga ini sudah mampu meneruskan keturunan yaitu dengan mempunyai dua orang anak, yaitu Nn. H dan An.R . Keluarga ini juga mampu memelihara dan membesarkan anak dengan baik, serta merawat dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarganya
Fungsi Psikologis• Nn. H adalah seseorang yang terbuka dengan setiap orang, terutama keluarganya,
biasanya pada saat libur kerja pasien biasa berkumpul dan mengobrol dengan keluarga pasien
Fungsi Ekonomi• Nn. H ikut juga membantu dalam memenuhi kebutuhan keluarganya disamping itu
masukan penghasilan di bantu juga oleh ayah dan ibu pasien yang bekerja sebagai tukang bangunan dan buruh cuci.
Fungsi Sosial• Dalam kehidupan bermasyarakat, Tn. I dan Ny. E, serta anaknya Nn. H dan An.R
cukup aktif dalam bermasyarakat di lingkungan setempat. Turut serta dalam kegiatan-kegiatan seperti kerjabakti yang diadakan oleh RT/RW setempat. Selain itu Tn.I juga sering berkumpul bersama para teman yang berdekatan dengan rumahnya.
Fungsi Pendidikan• Nn. H adalah seorang lulusan SMA, ia tidak bisa melanjutkan pendidikannya yang
lebih tinggi karena alasan ekonomi yang kurang memadai, dan lebih memilih mencari pekerjaan untuk membantu keluarganya, dan adiknya yang masih sekolah.
C. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN YANG DIDAPAT DALAM KELUARGA
Pasien tinggal di lingkungan tempat tinggal yang tergolong padat penduduk. Jarak antar rumah sangat sempit sehingga ruang gerak pun terbatas. Pasien kurang memiliki pengetahuan dalam bidang kesehatan dan kebersihan membuat pasien kurang menjaga kebersihan diri dan lingkungan diantara nya pasien memiliki kebiasaan jarang mandi setelah pulang bekerja dengan alasan kelelahan setelah bekerja seharian. Pasien jarang membersihkan rumah.
D. DIAGNOSIS HOLISTIK
• Alasan kedatangan• Pasien datang ke puskesmas dengan kesadaran sendiri, karena adanya lenting - lenting
kemerahan pada tubuh dan wajah pasien.• Harapan
• Pasien memiliki harapan untuk dapat mengurangi gejala-gejala dari penyakitnya, pasien juga memiliki harapan agar penyakitnya tidak bertambah berat.
• Kekhawatiran • Pasien sedikit ketakutan dan khawatir dengan penyakitnya, karena ini baru dirasakan
pertama kali dalam hidupnya• Persepsi
• Pasien beranggapan bahwa penyakitnya ini adalah penyakit berat, karena pasien demam, merasa lemas, pusing, dan tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya
a.Aspek personal
• Diagnosis kerja : Varisela • Diagnosis banding : Herpes simpleks
b.Aspek klinik : (diagnosis kerja dan diagnosis banding)
• Kebiasaan pasien yang terkadang jarang mandi ketika pulang bekerja karena kelelahan, hanya mencuci muka dan menggosok gigi dapat meningkatkan resiko infeksi penyakit yang di derita saat ini.
c.Aspek risiko internal
• Kondisi lingkungan di sekitar rumah pasien yang kurang bersih, ventilasi minimal dan padat pemukiman, dapat meningkatkan resiko infeksi dan penularan pada orang lain
d. Aspek eksternal
D.DIAGNOSIS HOLISTIK
• Pasien merupakan seorang karyawan di toko roti dimana biasanya ia beraktifitas sebagaimana biasanya, berangkat pagi tanpa ada kendala, namun saat ini pasien kesulitan beraktifitas, merasa lemas, dan tidak sanggup jika harus bekerja, karena merasa pusing dan demam hampir sepanjang hari. Dapat disimpulkan derajat fungsional pasien saat ini adalah derajat 2 (Mampu merawat diri sendiri tetapi tidak mampu bekerja ringan sehari-hari)
e.Aspek fungsional
E. RENCANA PENATALAKSANAAN (SESUAI DENGAN KELIMA ASPEK DIATAS)
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan
Aspek
Personal
Melakukan pemeriksaan fisik dan
menegakkan diagnosis
sementara.
Menjelaskan kepada pasien agar
tidak perlu khawatir karena
penyakit yang di derita pasien
adalah self limited diseases.
Menjelaskan kepada pasien
bahwa penyakit ini dapat
menular melalui kotak langsung
cairan yang terdapat dalam
vesikel dan melalui udara
dimulai dari beberapa hari
sebelum lenting muncul sampai
lenting terakhir muncul sehingga
pasien harus mengurangi kontak
dengan orang lain terlebih
dahulu, terutama orang yang
belum pernah mengalami cacar.
Pasien Saat pasien berobat
ke Puskesmas dan
saat
kunjungan ke
rumah pasien.
Pasien tidak
mengkhawatirkan lagi
penyakit pasien.
Pasien dapat mencegah
penularan penyakitnya
pada orang terdekat
disekitarnya
E. RENCANA PENATALAKSANAAN (SESUAI DENGAN KELIMA ASPEK DIATAS)
Aspek klinik Menjelaskan kepada pasien
tentang terapi yang
diberikan.
Memberikan obat berupa :
- Paracetamol 500 mg- Acyclovir tab 400 mg 4x1 selama 7 hari- Acyclovir krim 5 % dioles pada lesi 2 kali/hari
Pasien Saat pasien
berobat dan
kunjungan ke
rumah pasien
Mengurangi keluhan
pasien sehingga
pasien dapat
melakuan aktivitas
tanpa gangguan dan
mencegah timbulnya
komplikasi
E. RENCANA PENATALAKSANAAN (SESUAI DENGAN KELIMA ASPEK DIATAS)
Aspek risiko
internal
Memberitahukan kepada pasien
agar menjaga kebersihan tubuh,
diperbolehkan mandi agar
mencegah terjadinya infeksi
sekunder, tidak menggaruk
lenting-lenting yang timbul dan
rutin mengganti sprei.
Pasien Saat kunjungan ke
rumah pasien.
Kebersihan pasien tetap
terjaga
Tidak timbul bekas luka
E. RENCANA PENATALAKSANAAN (SESUAI DENGAN KELIMA ASPEK DIATAS)
Aspek
psikososial
keluarga
Mengingatkan keluarga
pasien untuk menjaga
kebersihan rumah, lebih
memperhatikan pasien dan
cara konsumsi obat pasien,
menganjurkan pasien untuk
istirahat dirumah dalam
beberapa hari, dan
menjelaskan kepada adik
pasien dengan penyakit yang
sama mengenai penyakit
yang dapat menular dan cara
pencegahannya.
keluarga
pasien dan
pasien
Saat kunjungan ke
rumah pasien.
-Rumah pasien lebih bersih
sehingga mencegah
terjadinya infeksi menular.
-Pasien mendapat
perhatian lebih dari
keluarga
E. RENCANA PENATALAKSANAAN (SESUAI DENGAN KELIMA ASPEK DIATAS)
Aspek
fungsional
Pasien tidak boleh bekerja
terlebih dahulu dalam
beberapa hari, di sarankan
untuk istirahat tidak
melakukan pekerjaan berat
apapun, dan memakan
makanan yang bergizi dengan
tambahan buah dan sayur.
Meminum obat secara teratur
Pasien Pada saat
kunjungan ke
rumah.
Mencapai kondisi
kesehatan yang
optimal dan dapat
bekerja lagi.
Prognosis Ad vitam : Ad bonam Ad sanationam : Ad bonam Ad functionam : Ad bonam
TERIMAKASIH