studi eksperimental tentang predictive...

183
TUGAS AKHIR KS 1701 STUDI EKSPERIMENTAL TENTANG PREDICTIVE MAINTENANCE PADA CONTROL VALVE SISTEM INSTALASI TURBIN UAP DI PJB 2 -PT. PLN GRESIK- SURABAYA Oleh : HARIS HANDIKO NRP : 4294 100 015 JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 1 2000 ;l /_J /)O'N

Upload: doanlien

Post on 12-Aug-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TUGAS AKHIR KS 1701

STUDI EKSPERIMENTAL TENTANG PREDICTIVE MAINTENANCE PADA CONTROL VALVE SISTEM

INSTALASI TURBIN UAP DI PJB 2 -PT. PLN GRESIK- SURABAYA

Oleh :

HARIS HANDIKO NRP : 4294 100 015

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA 1 2000

;l ~ /_J /)O'N ~,.._,

LEMBAR PENGESAHAN

STUDI EKSPERIMENTAL TENTANG PREDICTIVE MAINTENANCE PADA CONTROL VALVE SISTEM

INSTALASI TURBIN UAP Dl PJB 2 - PT. PLN GRESIK- SURABAYA

TUGAS AKHIR

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Pada

Jurusan Teknik Sistem Perkapalan

Fakultas Teknologi Kelautan

lnstitut Teknotogi Sepuluh Nopember

Surabaya

Mengetahui I Menyetujui

Dosen Pembimbing I

tr. MOCH. ORIANTO, MSc.

NIP. 130 786 955

SURABAYA 2000

Dosen Pembimbing II

lr. MADE ARIANA, Ml

NIP. 132 133 971

LEMBAR PENGESAHAN

STUDI EKSPERIMENTAL TENTANG PREDICTIVE MAINTENANCE PADA CONTROL VALVE SISTEM

INSTALASI TURBIN UAP Dl PJB 2 -PT. PLN GRESIK- SURABAYA

TUGAS AKHIR

Oiajukan Guna Memenuhi Persyaratan

Untuk Memperoleh Gelar Sa~ana Teknik

Pada

Jurusan Teknlk Slstem Perkapalan

Fakultas Teknologi Kelalitan

lnstilut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

Mengetahui I Menyetujui

Ketua Jurusan

Teknik Sistem Perkapalan

FTK- ITS Surabaya

Dr. lr. A.A. SROERI, M.Eng.

NIP. 131 407 591

SURABAYA 2000

ABSTRAK

!'ada power plan/, kollflllllllu.\ a/iran dart .fluida kerJa horus Jelap dijttf!,ll

optimal dalam m~layuni kehutulw11 .1/Sit:m. 0/eh karenunya keandalan perulatan­

peralaltJIJ yang men; ll.\1111 '1111!111 hant,, hekerya ~esuw clenJ.!cm 11111ruklt

11/CIIIIIalnya. Kegagu/an dan kewlahan peralalan wcara mendadak ctlau dlluar

perk1r11aan dapat mempeng11rulu kmeq11 11.\/em kewluruhan.

l'uluk terkecuah comrol vah•e H!huJ.!UI salah safu peraltJtun kollfrol datum

111/<'111 a/iran f/111da hant.\ dtpanlau kondtlmya karena fung.lmva yuni-( sanp,m

pemmg Karenu lwnanya pemukwcm ulwt udo!(Vet kerusukun konslruksi Jalwn

conlml valve, maka pe!IUrttiWII kondm conlral valve pas/1 ler;acll. Oulam

pen·ohacm pengukurcm 1111 akan d"·oha a/1/uk mempredik..\1 tmgkal kermakan

cm11ml ntll'e untuk mengemhangkan program perawa1an pretbktif. .wluni!.Ku

kermakun l'ung. menyebahkun hwva tertmgg1 hamp1r ter;udt dan mendudak

tlaptll dihmdan.

l>ercohaan 1111 menerapkun alai ukur geturan pada mesin-ml!.\111 berpufur

(:\ /aclum!l:l' Ana~v:er Model 2120) umuk memanluu kondisi comrol valve. Hal 1111

cflkemhangkan alas dasur suulu /upmesa bahwa gelaran dindmg p1pa dtseklfar

comml ''ah·e d1sebabkan o/eh .fluktuull tekanan ukusflk ,,ecara acak yon}!

tl1~enera.\lkan oleh comrol 1'0/w dmuma tekanan 1111 akan herubuh he.\amya

tergantunp, ~eberapa.Jauh pen unman komlt" comrol ,·all-e.

KATA PENGANTAR

Syukur AJhamdul li lah kam1 panJatkan kehadirat Allah SWT yang maha

pcngasih lagi maha pcnyayang, karcna atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga

saya dapat menyelesaikan 1 ugas Akhir }ang berjudul :

SlTDI EKSPERnrE~TAL r E 'TAI\G PREDICTIVE MAl TENANCE

PADA COSTROL VALVE ~ISTEM I~STALASI Tl•RBJN liAP

Dl PJB 2 - PT.t»LN GRI':SlK - SURABA YA

Saya sadar bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, karcna 1tu

kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Semoga penelitian ini

bcnnanlaat bagi !..ita semua sekahpun scd•ku, Amien.

II

Surabaya. Pcbruari 2000

Raris Hllndiko 4294 100 015

UCAPAN TERIMA KASIH

I al.. ada gadmg yang tak retak. Saya sadar bahwa penehtian m1 mas1h jauh

dan ~~mpuma. DanJ•I..a ada kesalahan dalam penelitian maka sayalah yang paling

bcrtanggungJawab untuk mcncrimanya dan jika ada kebaikan itu semua karena

ridho Allah SWT dan bantuan berbagai pihak.

Tenma kasih yang sungguh besar kepada kedua oranj,>tuaku dan kakak­

kakakku atas s<.:ga lanya scrta Qcisha atas kelucuannya dan gangguannya, terima

kasih juga kcpada Bapak lr. Moch. Orianto, MSc dan lr. Made Ariana. Mt atab

•de. saran, dan bimhingannya selama proses pengerjaan penelitian ini.

Tcnma kasih kcpada Dr. lr. A.A. Masroeri, Meng sebagai dosen wali dan

ketua jurusan Teknik S1stcm Pcrkapalan-ITS yang Ielah memberi dorongan agar

bisa cepat mcn)clc!>~UI..an l..uliah dan sebagian besar dosen saya yang telah ban)ak

mcmbenkan pengctahuan tcntang s•stem dan permesinan dikapal terutama kepada

Pak laufil.., Pal.. Tnka. dan Pak Dinar atas persahabatan dan kel)asaman)a.

Tenma kas1h l..cpada lr Adi Fim1anto dan Lr. Teguh Widijanto yang

banyal.. membantu dan mcmben kemudahan dalam pengambilan data di PT PLJ\

PJI32 Grcs1k-Surabaya, khususnya kcpada Mas Kholik dan Mas Basuki yang

dcngan ikhlas mcmbantu saya dalam mendapatkan data dilapangan.

J'crima l..asih kcpada rckan-rekan scmua di ME '94, Teddy, Wawan,

Arochon, llari, Ducng, dan Cak Nur dll dimana saya kuliah dan kebersamaannya

~lama tm, dan terima kasth yang pahng spesial kepada Bedung, lrdam, Murs1d,

David. Am\ar, dan Modot atas kebersamaannya, guyonannya, gangguannya, dan

bantuannya baik matcriil maupun non matcriil. Kalian terlalu baik bagi saya.

Scmoga Allah SWT membalas ~emua kcbaikan kalian.

Akh•mya terima kasih, J..epada semua orang yang telah mcrnbantu maupun

mengganggu baik secara langsung maupun udak langsung yang tidak btsa saya

~ebutkan satu persatu. Semoga penehuan ini dapat memberikan manfaat sd.ahpun

,,.:dtku saja.

Penulis

DAFTAR ISI

AI3STRAK

KATA PL:>IGANTAR

DAL-1 AR lSI

DAL- rAR TABFL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

BABl

BAB II

13/\8111

PI".NDAI lULU/\N

1.1

1.2.

I .3.

1.4.

I 5.

Luwr Bclokang

Pcrumusan 'vlasaJah

13ma,~an Masalah

Mcrodologi Penyelesnian

TuJuan Dan Manfaat Tugas Akhir

CONTROl. VAL Vl2

2 I

22

?" ... ··'·

2.4

2.5

Konstru~si Lmum Control Valve

Problema U mum Control \' ah e

Kcbisingan Control \'ahe

2.3 I Gc1ar1m \.lekanok

Prcdiksi Keb1singan Hidrodinamis

Prcdiks1 Kebismgan Aerodinamis

l'rcl.ucn;~ Puncak

Prcdil.si Kebisingan Control \'ah e Dari Getaran l'ipa

PRFDICTIVF MAINTENAI'/CE

:> I. Tcknik l'emantauan

3 2. l'engukuran Sinyal Gctaran

3.2.1. Dasar-dasar Sinyal Getaran

3.2.2. Pcngukuran Sinyal Getaran

3.2.3. Sensor Gctaran

v

II

\

\II

"Ill

IX

1-1

1-1

J-2

1-3

J-4

1-5

11-1

11-1

11-2

11-9

ll- 10

Il-l I

11-15

11-21

11-22

IJI-1

III-I

111-4

111-4

111-6

111-13

BABIV

BAB V

BAB VI

~.2 .4 Analists Sinyal Getaran

3.2.-1.1 Sinyal Domain \\'aktu

3 2.-1 .2 Data Domain Freln1ensi

Pcnganalisis Spel..1rum

METOOOLOGI DAN INSTRUMENT AS!

4 .1

42

5pesifikast lnsln!mcmasi Utama

Pros.:dur l'crcobaan Dan Pengukuran Control Valve

Sekilas Tcntang \laster !'rend For Windo"s

A>lALISA DAN PF.MBAHASAN

KF.SIMPULAN

DAFI AH PUST AKA

LAMPin.AN

VI

lll-18

lll-18

111-19

111-22

[V- 1

IV-I

IV-3

IV-5

V- 1

Vl-1

xiv

XV

DAFTAR TABEL

Tahc12.1

Tabd 2.2. Gas Property Factor SL~

\I I

11-10

11-17

DAFTAR GAMBAR

Gam bar 2. I Komponen Llama Control \'aiYe 11-2

Gam bar 2. 2 lol.a:.1 \ ena C ontracta Dan Titik Orifice Restriction

Dan 1-.una Tcl.anan Dan Kuna Kecepatan Il-l

Grunbar 2.3 Flo" Cune Daripada Flashmg Characteristic 11-6

Gambar 2A. Typ1cal Appcrance Danpada Flashmg Damage 11-7

Gambar 2.5. r'lo" Cune Daripada Karakterisrik Kavitasi 11-8

Gambar 2.6 Typical Apperance Daripada Kerusakan Kaviatsi 11-8

Gam bar 2. 7. Pr~diks1 Kebis111g.an Aerodinarms lJntuk Katup Konvensional 11-18

Gambar2.8. l:.ffiSICIISI Akustik Pcralatan LO-DB 11 -19

Gmnbar 2.9. f'HktOI' Sl.~ Kmup LO-DB 11-20

Gambar 3. 1 Fenom~nu Getaran. Sensor Oetaran Dan Alat Uk-ur 111-8

Oambm· 3.2 Ampli tuda Smyal Getaran 111-10

Gam bar 3 3. Pengukunm Spcktrum Frekuensi Untuk Diagnosis Kerusakan 111- 12

Gam bar :1 .4. (Jcta S~ktrum t'rckucns1 Gntuk Diagnosis Kcrusakan 111- 12

Gambar 3.5 Rancangan. Tipc Dan Daerah Frckuensi Accelerome1cr 111 -15

Gambar 3 6 Sinyal Pcrccparan. Kcccpatan Dan Simpangan Untuk

Ampl11udo Getaran Tcncntu

Gam bar 3 7 Smyal (3 J Sebagai Kombinasi Sinyal (I) Dan Sinyal (2)

111-l(>

111-18

Gambar 3.8 Hubungan \ntara Data Domain Waktu Dengan Domain Frekuens1 111-19

Gambar 3 9 Data Domain Fre~ucnsi Dan Sinyal Getaran Mesin

Gambar 3.10 Smyal Gc1aran Dalam Domain\\ aktu Menunjukkan

Sm\ al Domman Saja

Gam bar 3. II Sm) al Domam Waktu Dan Domam Frekuensinya

Gam bar 3. 12 Ti~ l'enganahsa Spel.1r11m

Gambar4 .1 Skcma Pcng.upan C'on1rol \'alve

VIII

lll-20

lll-21

111-22

111-25

1\'-3

DAETAR LAMPI RAN

LAMPIRAN A

TABEL

Tabe1 1

Tabe12

Tabe13

Tabe14

Tabe1 S

Tabe16

Tabe17

Tabe18

Tabe19

Tabel!O

Tabe1 11

Tabe112

Tabe113

Tabe1 14

Tabe1 15

Tabell6

Tabe117

Tabel 18

Tabe119

Tabel20

Tabel21

Tabel22

Tabel23

Tabel24

Tabel25

Tabel26

Tabel27

Tabe128

S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 1.3 Right I (Low)

S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 1.3 Right I (Hight)

S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 1.3 Right2 (Low)

S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 1.3 Right 2 (Hight)

S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 1.3 Right 4 (Low)

S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 1.3 Right 4 (Hight)

S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 1.3 Left I (Low)

S.T Pengukurnn Pipa CV HRSG 1.3 Left I (Hight)

S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 1.3 Left 2 (Low)

S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 1.3 Left 2 (Hight)

S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 1.3 Left 4 (Low)

S.T Pengukurnn Pipa CV HRSG 1.3 Left 4 (Hight)

S.T Pengukur:~n Pipa CV HRSG 3.2 Right I (Low)

S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3.2 Right I (Hight)

S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3.2 Right 2 (Low)

S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3.2 Right 2 (Hight)

S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 32 Right 4 (Low)

S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 32 Right 4 (Hight)

S.T Pengukurnn Pipa CV HRSG 32 Left I (Low)

S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3 .2 Left I (Hight)

S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3.2 Left 2 (Low)

S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3.2 Left 2 (Hight)

S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 32 Left 4 (Low)

S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 32 Left 4 (Hight)

S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3.3 Right 1 (Low)

S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3.3 Right I (Hight)

S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3.3 Right 2 (Low)

S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3.3 Right 2 (Hight)

IX

Tabel 29 S.T Po:ngukuran Pipa CV HRSG 3.3 Right 4 (Low)

Tabel 30 S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3.3 Right 4 (Hight)

Tabel31 S.T Pengukunm Pipa CV HRSG 3.3 Left I (Low)

Tabel32 S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3.3 Left I (Hight}

Tabel 33 S.T Penguk--uran Pipa CV HRSG 3.3 Left 2 (Low)

Tabel3-l S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3.3 Left 2 (Hight)

Tabel35 S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3.3 Left 4 (Low)

Tabel 36 S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3.3 Left 4 (Hight)

X

GAl'vtBAR

Gambnr I Perbandingan SPL Perhirunl!an Dan Pengukuran (HRSG 1.3 Right I Low)

Gambnr 2 Perbandingan SPL Perhitungan Dan Pengukuran (HRSG 1.3 Right I Hight)

Gambar 3 Perbandingan SPL Perhitungan Dan Pengukuran (HRSG 1.3 Right 2 Low)

Gam bar 4 Perbandingan SPL Perhirungan Dan Pengukuran (HRSG 1.3 Right 2 Hight)

Gam bar 5 Perbandingan SPL Perbitungan Dan Pengul..-uran (HRSG 1.3 Right 4 Low)

Gam bar 6 Perbandingan SPL Perhirungan Dan Pengul..-uran (HRSG 1.3 Right 4 Hight)

Gambar 7 Perbandingan SPL Perhitungan Dan Pengul..-uran (HRSG 1.3 Left I Low)

Gambar 8 Perbandingan SPL Perhirungan Dan Pengul..-uran (HRSG 1.3 Left I Hight)

Gambar 9 Perbandingan SPL Perhirungan Dan PenguJ..-uran (HRSG 1.3 Left 2 Low)

Gambar 10 Perbandingan SPL Perhirungan Dan Pengul..-uran (HRSG 1.3 Left 2 Hight)

Gambar II Perbandingan SPL Perhirungan Dan Pengukuran (HRSG 1.3 Left 4 Low)

Gambnr 12 Perbandingan SPL Perhirungan Dan Pengukuran (HRSG 1.3 Left 4 Hight)

Gambar 13 Pcrbandingan SPL Perhitungan Dan Pengukuran (HRSG 3.2 Right I Low)

Gambar 14 Perbandingan SPL Perbirungan Dan Pengul..-uran (HRSG 3.2 Right I Hig.ht)

Gambar 15 Perbandingan SPL Perbirungan Dan Pengukuran (HRSG 3.2 Right 2 Low)

Gambnr 16 Perbandingan SPL Perhitungan Dan Pengukuran (HRSG 3.2 Right 2 Hight)

Garnbar 17 Perbandingan SPL Perhirungan Dan Pengul..-uran (HRSG 3 2 Right 4 Low)

Gambar 18 Perbandingan SPL Perhirungan Dan Pengukuran (HRSG 3.2 Right 4 H1ght)

Gambar 19 Perbandingan SPL Perhirungan Dan Pengukuran (HRSG 3.2 Left I Low)

Gambar 20 Perbandingan SPL Perhirungan Dan Pengukuran (HRSG 3.2 Left I Hight)

Gambar 21 Perbandingan SPL Perhitungan Dan Pengukuran (HRSG 3.2 Left 2 Low)

Oambar 22 Perbandingan SPL Perhirunsan Dan Pengul..-uran (HRSG 3.2 Left 2 Hight)

Gambar 23 Perbandingan SPL Perhitungan Dan Pengukuran (HRSG 3.2 Left 4 Low)

Gambar 24 Perbandingan SPL Perhitungan Dan Pengukuran (HRSG 3.2 Left 4 Hjght)

Gambar 25 Perbandingan SPL Perbirungan Dan Pengukuran (HRSG 3.3 Right I Low)

Gambar 26 Perbandingan SPL Perhirungan Dan Pengul..-uran (HRSG 3.3 Right I Hight)

Gambar 27 Perbandingan SPL Perhirungan Dan Pengukuran (HRSG 3.3 Right 2 Low)

Gambar 28 Perbandingan SPL Perhirungan Dan Pengukuran (HRSG 3.3 Right 2 H1ght)

Gambar 29 Perbandingan SPL Perhirungan Dan Pengukuran (HRSG 3.3 Right 4 Low)

Gambar 30 Perbandingan SPL Perbirungan Dan Pengul...-uran (HRSG 3.3 Right 4 Hight)

Gambar 31 Perbandingan SPL Perhirungan Dan Pengukuran (HRSG 3.3 Left I Low)

Gambar 32 Perbandingan SPL Perhitungan Dan Pengukuran (HRSG 3.3 Left I Hight)

Gambar 33 Perbandingan SPL Perhitungan Dan Pengukuran (HRSG 3.3 Left 2 Low)

XI

Tugus Akltir KS 1701

1.1. Latar Belakang

BAB I

PENDAHULUAN

Control valve mcrupakan Fmal Element Control dalam sistem aliran

fluida ba1k air, uap, dan gas. Dalam sebuah power plant merupakan salah satu

komponen peralatan yang mempunyai peranan sangat penting untuk mengatur

fluida kerja dalam melayani kebutuhan sistem. Perubahan kondisi dari

karakteristik awal dapat mempengaruhi fungsi kerja dalam memenuhi kebutuhan

sistem keseluruhan. Penanganan yang komprehensif terhadap aliran yang melalui

control valve akan mcmberikan kontribusi positif pacta sistem. Oleb karena itu

kondisi fisik dari control valve harus dijaga agar tetap pada kondisi terbaiknya

terutama komponen yang behubungan langsung dengan aliran fluida yaitu valve

plug dan valve cage.

Kcbanyakan literatur-literarur yang membahas conlrol valve hanya

menitikberatkan pada penanganan terhadap kebisingan control valve yaitu

modifikas1 desain. Jauh lebih penung dari kegiatao tersebut, diperlukan kegiatan

} ang dapat memantau penurunan kondis1 control valve setiap waktu, sehingga

munculnya ketidak-bcrcsan pada operasi control valve dapat tcrdeteksi secara

dini .

Dil ihat dari tekanan dan kecepatan flu ida keija yang melewati control

valve cukup tinggi maka kecenderungan timbulnya getaran adalah merupakan

masalah yang tidak dapat dihindari. Karena control valve bekerja sebagai

Pendalruluan ,- I - 1

Tug as A khir KS 1701

l

komponen pengatur aliran Ouida baik cair, uap dan gas dalam sistem mstalast

maka adanya gangguan atau cacat pada opcrasi control valve akan mempengaruh1

aliran Ouida yang pemah melewatinya. Oleh karena aliran fluida mempunyai

tckanan maka tekanan Ouida akan bertluktuasi secara acak bergantung pada

seberapa besar teljadinya cacat atau gangguan tersebut. Energi aktbat fluktuasi

tekanan acak ini kemudian diserap oleh pipa-pipa yang berdekatan dengan control

valve sehingga menimbulkan getaran diluar dinding pipa.

Pada kondisi minimal, getaran dan kebisingan mungkin dapat ditolerir

tetapi pada skala besar dapat mengganggu linglrungan sekitamya sepem

menimbulkan bunyi, merusak komponen peralatan dan memindahkan yang tidak

diinginkan serta menggerakkan benda yang didekatnya. Sebaliknya, dati sinyal

getaran dan kebisingan yang ditimbulkan oleh control valve dapat digunakan

untuk mendeteksi kelja suatu pcralatan pada kondisi baik atau mengalami

kerusakan. Dengan pemantauan sinyal getaran dimungkinkan untuk mengamari

degradasi kondisi peralatan sebelum kerusakan yang fatal teJjadi.

1.2. Perumusan Masalah

Control valve merupakan komponen vital dalam melayani sistem

instalasi turbin uap yaitu sebagai pengontrol aliran fluida sehingga kondisi

control valve harus dijaga tetap optimal setiap \\lllktu. Pemantauan kondtsi

kesehatan secara gradual akan menempatkan operasi control valve tetap pada

daerah keJja yang aman.

Pendahu/uan 1-2

Tugas Aklz ir KS 1701

Akibat tercampum}a kotoran berupa serbuk karat dari pemakaian p•pa

yang lama dan serbuk besi atau gram dari proses pengelasan pipa didalam ali ran

fluida kcrp menyebabkan terkikisnya komponen control valve yang berhubungan

langsung dengan aliran seperti valve plug dan cage. Dari peristiwa tersebut, ali ran

yang melalui control valve akan mengalami perubahan baik kecepatan maupun

tekanan fluida. Fluktuasi tekanan fluida ini dapat merambat ke dinding pipa dan

akh1mya timbul getaran.

Dengan pertimbangan diatas. maka dalam penelitian ini mencoba

metode altematif yaitu memantau getaran dinding pipa yang digenerasikan oleh

control valve dan dari data-data getaran yang diperoleh digunakan untuk

memprediksi umur operasi control valve masih layak dipakai atau tidak. Di

PT.PLN Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali II Gresik, conrrol valve

merupakan peralatan yang sering mengalami kerusakan dibandingkan peralatan

lain dalam sistem instalasi turbin uap Dan penanganan untuk menentukkan

control valve masih bisa dipakai atau tidak dalam rangka Program Predictive

Mamtenance menggunakan metode konvensional yaitu dcngan melakukan

pcngujian diruang pcrcobaan (test chamber) atau penghentian operasi paralatan

lain dari sistem instalasi pipa.

1.3. Batasan ~Iasalah

Agar tugas akh1r ini dapat terselesaikan dengan optimal, maka penuhs

memberikan batasan-batasan masalah dan asumsi-asumsi terhadap permasalahan

yang akan dibahas. Ada pun batasan-batasan dan asumsi yang dipakai itu adalah :

Pendahuluan 1 -3

Tugas Akhir KS 1701

I. Penelitian dititikberatkan pada HP Feedwater control valve dengan

pertimbangan :

a. Control valve jenis ini paling mudah dilakukan pengukuran karena

konstruksi isolasinya mudah ditembus atau dibongkar.

b. Sering mengalami kerusakan dibandingkan dengan control valve jenis

lain.

2. Tidak membahas penanganan control valve terhadap pencegahan kerak

ataupun korosi .

3. Adapun jenis kerusakan yang akan disurvey dibatasi hanya pada terkikisnya

valve plug dan cage-nya.

1.4. Metodologi Penyelesaian

Langkah yang diambil oleh penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir

ini adalah sebagai berikut :

I. Studi literatur.

Guna mendapatkan informasi yang dapat mendul.:ung dalam penyelesaian

tugas akhir ini, Penulis mcnggali informasi dari beberapa literatur yang ada

diperpustakaan baik berupa buku-buku diktat, makalah (thesis), manual book,

yang berhubungan dengan masalah penulis yang penulis bahas Selanjutnya

dari beberapa literatur yang dapat dtgunakan sebagai dasar teori dalam

penulisan maupun penyelesaian tugas akhir ini.

2. Survei lapangan.

Studi lapangan yang penulis laku.kan digunakan untuk melengkapi data yang

Pendahuluan 1 - 4

Tugas Akltir KS 1701

dtambtl dari studt hteratur Pencarian data dilapangan ini dilakukan dengan

pengamatan langsung pada obyek yang akan dianalisa, adapun metode yang

penulis gunakan adalah sebagai berikut .

a. Ekskpriment

Metode ini berupa pengumpulan data yang diambil di PT. PLN PJB II

Grestk-Surabaya Data didapat dari percobaan penguk-uran langsung

peralatan yang disurvey.

b Wawancara

Mctodc ini bcrupa pcngumpulan data yang diperoleh dengan melakukan

wawancara langsung dengan para nara sumber, baik dengan Kabid.

Pemeliharaan dan getaran, Kabid. Kontrol dan instrumentasi maupun

operator-operator lapangan yang terkait deogan perrnasalahan tugas akhir

101 .

1.5. Tujuao dan Maofaat Tugas Akhir

Secara umum rujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah dapat

mempredJksi tingkat kerusakan yang dialami control valve melalui level getaran

pada dindmg pipa dan lcbih spesifik lagi dapat menentukkan tindakan atau

keputusan dalam rangka kegiatan Predicuve Maintenance.

Ada pun tujuan lain dalam penulisan tugas akhir ini adalah :

I. Mengetahui jenis alat ukur getaran, cara penggunaan dan parameter-

parameter yang digunakan dalam proses pengukuran getaran pada control

valve.

Pendalruluan 1-5

Tugas Akltir KS 1701

2 Memberikan mformast yang dapat digunakan untuk menganalisa waktu

perawatan yang dibutuhkan oleh control valve.

Sedangkan manfaat penulisan tugas akhir ini dapat ditinjau dalam

2 sudut pandang yaitu :

a. Bagi Penults

Sebagai kontribusi yang positi f untuk mengetahui kinerja control valve

dengan mengembangkan metode analisa getaran dan lebih jauh lagi

mengetahui tindakan penanganan yang diperlukan dalam kegiatan Predictive

lvfamtenance .

b. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan metode baru yang lebih

banda! dan eftisien disamping metode yang sudah ada khususnya bidang

Predictive Mamtenance.

Pendaltuluan 1-6

Tugas Akhir KS 1701

BAB IT

CONTROL VALVE

2.1. Koostruksi l"mum Control Valve

Control vain• adalah throulmg valve yang diperlengkapi dengan

actuator atau acllla/lon S)slem untuk merespons sinyal input dari controller.

Control valve digunakan untuk mengatur aliran, temperatur. atau tekanan dari

proses sistem.

Control valve dibagi kedalam 4 jenis yaitu:

• Globe Control Valve

• Butterfly Control Valve

• Ball Control Valve

• Eccentric Plug Control Valve

Dari ke-4 jcnis ini mempunyai desain yang sating berbeda satu sama lain dan

mempunyai aphkasi spesifik. ciri khas, keuntungan, dan kerugian yang juga

berlainan .

Akan tetapt komponen-komponen utama yang terdapat dalam

konstruksmya mcmpun~ at kesamaan dari keempat jenis control valve terse but.

Untuk mengenal nama-nama ba!:,>ian dari control valve dapat dilihat pada gam bar

dibawah ini.

Colltrol Valve Il-l

Tugas A kltir KS 1701

I

[

I

VALVE ~ BOOY

PUSH-OOWH-TO-CLCSE VHV!. ! OOY ~SSEMBLY

S£AT RING GASKET

Gam bar 2.1. Komponen l;tama Control Vaf•·e

2.2. Problema ltrnum Comrol Valve

Scperti pada pcralatan mekanik lainnya, Control valve juga

mempunyai masalah-masalah yang selalu timbul dalam operasinya. Masalah-

masalah te rsebut dapat dijelaskan scbagai berikut :

Control Valve II- 2

Tugas Akltir KS 1701

.4. Penu runan High Pre~ure

Aliran berg.:rak mc!lalui katup dikarenakan adan~a p.:rb.:daan

antara tekanan up.>treum dan tekanan tlm•n.wream yang disebut pre .... wre drup

(~P) atau pr.!\.\ltrt! dtjjerenua/. Jika ukuran pipa sama antara k.:dua upstr.:am

dan downstream dari katup dan kecepatannya konstan, maka katup harus

mengurangi tekanan nuida untuk menghasilkan aliran sebagai aiJbat kerugian

gesek. Cara yang efektif untuk menciptakan kerugian gesek yang berani

dalam katup adalah melalui restriction didalam badan katup. Oleh karena

banyak katup dirancang dengan memungkinkan bagian katup menjadi lebih

sempit daripada pipn, mnka katup dapat menyediakan restriction ini didalam

arus t1uidanya. Adan>a restriction yang diberikan oleh cuntrul vulve terhadap

ali ran maka pada dacrah dowmtream akan te~adt pemampatan a! iran, dimana

pada daerah yang pal ing besar p.:mampatannya akan terjadi penurunan

tekanan yang paling rendah dan penaikan kecepatan aliran yang paling besar.

Titik-uuk pada daerah h:rsebut kita namakan Vena Cuntracta. / b

1.,--- Vft\1 Ct:JI'(II<U

'a

a

Comrol Valve /1-3

Tugas Akllir KS 1701

I

P, ------:----------

P,

P1euure

I I ,.- pl I ' HIQh rtc:Ovtty I I .

"~· / p2 - Low rt<»\·ery I

1 Veoa CC'nlfacta I I I I I I I Pvr;

I Vtlloa:ty I

I I v,

v, ----- - r -- - -1 L_ ___ ..__. _ _ _

Oist~oce dow:'IStream

P,

Gnmbar 2.2. Lok!lsi Vena Con tracta Dari Tirik Orifice Restriction Dan Kurva

Ttk:lnan Dan Kun·a Keceparan.

Untulo. memehharn sreudy srure flo"· dari liquid yang melalui vaf,·e tersebut,

wloctt} harus terbesar pada nma contractu, dimana daernh p.::mampatann~a

terbesar (ucru.1~ .\ecllon area-n)a terkecil) sehingga penambahan "elucuy pada

t·enu contracra akan bcrakibat penurunan pressure (Hukum Kekekalnn

, PV:t:$ p 2g< IC

Control Va/11e II- 4

Tugas Akltir KS 1701

Dimana : p - Satuan Massa Jenis

V1- Kecepatan Upstream

P1 = Tekanan Upstream

g., - Satuan Gravitasi

Vvc ~ Kecepatan pada J'ena Conrracta

Pvc"" Tekanan pada Vena Contracta

Sesudah lewat dari vena contractu maka flow tersebut akan

ekspansi kedalam dacrah yang besar, sehingga velocity akan mengecil

sebal iknya pressure akan membcsar, tetapi downstream pressure tidak akan

pernah sama dcngan upstream sehingga akan kita dapatkan t!. (differenlial

pressure) antara downstream dan upstream. High recovery atau low recovery

yang disebabkan restriction valve tersebut dapat terlihat pada gambar 2.2.

Penurunan high pressure melal ui katup menyebabkan banyak

permasalahan, seperti kavitasi, flashing, chocked flow, level kebisingan

tinggi, dan getaran. Permasalahan yang demikian itu menghadirkan banyak

ak1bat langsung : bahaya erosi, atau kavitasi pada body dan trim, malfungsi

atau kmerJa yang buruk dari katup itu sendJri, penyimpangan kalibrasi dari

instrumentasi }ang mem:mpd, keldahan pipa, atau bahaya pendengaran bagi

pekerja yang bcrdekatan. Hal dem1kian ini menyebabkan biaya engineering

dan pcmchharaan meningkat karcna katup dalam peristiwa ini mcmbutuhkan

trim yang mahal, pcmeliharaan yang Jebih sering, pengadaan spare part yang

b~sar dan penyangga pipa. Dan perlu ditambahkan , bahwa ancaman terbesar

akibat adanya pressure drop tinggi adalah kerugian effi siensi pada sistem

Control Valve JJ - 5

Tugas Akltir KS 1701

proses karena m dapat menyerap sebagian besar energi , sehingga energi ani

h1lang dan sistem

B. Flaslling

Berkcnaan dengan rec01·ery characteristic daripada katup, maka

apabila pada wna ctmlracta prenure d1bawah •·apor pressure dari ftquul

tersebut maka akan terjadi flow bubles pada downstream valve dirnana proses

ini dinarnakan jlashmg dan ditunjukkan oleh Garnbar 2.3. Ketika jlashmg

terjadi, fluida downstream adalah campuran uap air dengan cair bergerak

pada kecepatan sangat tinggi. Flashing ini dapat menyebabkan ken1sakan

erosi pada valw !run, dimana kcrusakan tersebut dapat terl ihat pada Gambar

2.4 dan ini terjadi pada high velocl/y dekat seat line daripada valve.

I

I

t

I ?l \ : - .. - - - - - - - -- .

Pr ----- - --~--=-----?2

L~w ~!!cove:-y

G>lmbur 2.3. Flnw Curve Dari Pad a Flashing Characteristic.

Control Valve II- 6

Tugas Akllir KS 1701

Cam bar 2A. Typical Apperance Daripada Flashing Damage.

C. Kavitasi

Kavitas i adalah fcnomena yang terjadi hanya dalam liquid services.

Bilamana tekanan atmoslir sama dengan tekanan uap air zat cair, gelembung-

gelembung uap air akan tercipta. Kenyataan ini benar ketika zat cair

d1panaskan dan tekanan uap ai r naik sampai sama dengan tekanan atmoslir.

Pada titik mi, p::nggelembungan terjadi. Fenomena yang sama ini dapat juga

terjadi dan pcnurunan tekanan annosfir sama dengan tekanan uap air dari zat

ca1r. Pada penerapan proses zat cair, ketika fluida berakselerasi melewati

re:;tncuon sempll pada vena contructu, maka tekanan bisa turun d1bawah

tekanan uap air flUJda . Hal ini menyebabkan gelembung uap cair terbentuk.

Pada saat ahran melanjutkan pcrjalanannya setelah melewati nma contractu

\..ecepatan menurun scmcntara itu flo;; urea rnernbesar dan tekanan mula1

meningkat lagi . Rerbeda dc:ngan prosesjlaslung, pada vena contracla preswre

recowr; d1atas vt~por pressure dari zat cair tersebut, sehingga dari zat cair

Control Valve Jl- 7

Tugas Akhir KS 1701

t~r>ebut akan collop ' i! yang akan mengeluarkan energa yang besar sekali

sehangga hal in i d1sebut ka' itasa

n . r

High reeovery

Vena Contracta

Gam bar 2.5. Flow Curve Dari Pad a J<arakteristik Kavitnsi.

Gambar 2.6. Typical Apperonce Oaripada Kerusakan Ka'itasi.

D. Clzocketl flow

Chocked flo-.. yang terj adi pada fluida gas dan uap air ketika

keccpatan fluida proses rncncapai kecepatan sonic dalarn katup atau pipa

down,lnwm. Pada saat fluida dalarn katup rnenjangkau restriction katup,

Comrol Valve 1/-8

Tugas Akltir KS 1701

maka tekanan akan menurun dan volume spesifik meningkat hingga kecepatan

sonic d1capa1

2.3. Kebisingan Control \'alvc

Saat tni polus1 kebisingan menjadi ancaman ketiga terbesar bag1

lingkungan manusia setelah polusi udara dan air. Karena kebisingan merupakan

hasil dari kon,.:rsi energi maka kebisingan akan meningkat sebanding dengan

perm inman energi umuk transponasi, power, makanan dan peningkatan kimia1"i .

Pada bidang peralatan kontrol, kebisingan yang dihasi lkan oleh katup

menjadi titik perhatian utama yang dimulai sebagian oleh Badan pelaksana

Occupational Safety and Health Act. (OSHA) dimana dalam sebagian besar kasus,

limit akurasi wakru untuk kebisingan didalam daerah industri dengan lcvclnya

ditunjukkan pada tabel 2.1

DURASI PE:\IAKAlA~ (,Jam)

1-

Control Valve

,, _,_

24

16

8

4

2

'1:

SOU~D LEVEL (dBA)

80

82.5

85

90

95

100 I

l 105

I 110

JI- 9

Tugas Akhir KS 1701

'/.. atau kurang 115

Tabel2.1.

2.3.1. Getaran ~lekanik

Kebisingan mekanik disebabkan oleh respons komponen

internal dida1am katup terhadap aliran turbulent yang melalui katup.

Ttmbulnya pusaran air dan aliran turbulent mengenai bagian komponen dari

katup dapat menyebabkan getaran pada permukaan yang berdekatan.

Kebisingan yang diakibatkan oleh tipe getaran ini mempunyai karakteristik

tonal.

Jika turbulensi yang diakibatkan getaran dari bagian trim

mendekati frekuensi natural kombinasi plug - stem maka peristiwa

resonansi akan muncul. Kondisi resonansi adalah berbahaya karena

resonansi dapat menghasilkan kerusakan kelelahan dari bagian trim. Jika

kebismgan sudah tel)adi, tahap yang harus diambil untuk mengeliminast

kondisi resonansi, untuk mengurangi kebisingan tetapi lebih penting untuk

menghindari kcrusakan kdelahan

Kcbisingan ada 2 jenis berdasarkan media yang dilaluinya

yaitu :

a Kebisingan aerodinamis

Kebisingan acrodinarnis adalah hasil langsung dari konversi

energi mekanis aliran kcdalarn energi akustik ketika fluida melalui

Control Valve II- 10

Tugas Akhir KS 1701

restrictton katup. Proporsionalitas konversi dinamakan effisiensi akusuk

dan berkaitan dengan rasio tekanan katup dan d~sain.

b. Keb1smgan hidrodinamis

Kebisingan aliran zat cair, kebisingan kavitaSi, dan

keb1singan flashmg dapat d1generasikan oleh a! iran zat cair melalui katup

dan sistem pipa Salah satu dari ketiga sumber kebisingan kavitasi adalah

yang paling serius karena kebisingan yang dihasilkan dalam bentuk ini

dapat menjadi tanda bahwa kerusakan akan terjadi pada beberapa titik

dalam katup atau pipa.

2.3.2. Prediksi Kebisingan Hidrodinamis

Kebisingan yang dihasilkan oleh aliran zat cair melalui

control vulve dan yang berkaitan dengan pipa dinamakan kebisingan

hidrodinamis Kebisingan hidrodinamis dapat diklasifikasikan kedalam 3

kategori ·

Kebisingan Ali ran

Kebismgan aliran dihasilkan oleh eksitasi langsung dari permukaan

mtennr katup dan p1pa oleh turbulensi ali ran.

2 KeblSlngan Kavitasi

Kebisingan ka\'itasi discbabkan oleh collapse-nya gelembung-

gelembung uap air downstream dari valve orifice. Pada saat zat cair

melalui orifice, jika tekanan vena contracta Pvc turun dibawah tekanan

uap air Pv makn aksclcrasi berubah tiba-tiba dan penurunan resu ltan

Control Valve 11-11

Tugas Akltir KS 1701

tekanan dapat menyebabkan gel em bung uap air terbentuk dalam zat cair.

Jil..a tekanan (/owmtreum melebihi tekanan uap air, maka gelembung

uap air akan timbul menghasilkan kebisingan, dan dalam beberapa kasus

menyebabkan kerusakan serius pada karup dan pipa downstream.

Seringkah level kebisingan tinggi yang dihasilkan dipertimbangkan

sebaga1 gejala kerusakan kalUp yang akan datang daripada sebagai

masalah kcbisingan.

3. Kebisingan Flashing

Kebisingan flax/ung terjadi sewaktu proses thrall ling ketika bagian zat

cair menguap tanpa collapse gel em bung uap ai r yang berikutnya. Hal ini

terjadi ketika tekanan downstream sama dengan arau lebih rendah

dari pada tekanan uap air zat cair. Seperti pada kebisingan aliran maka

level bunyi yang d1hasilkan oleh ali ran flashing pada urnumnya baik

dibawah OSHA guidelme.1.

A. Kebisingan Ali ran

Yaitu jika aktualnya t>P(~ . gunakan persamaan berikut untuk

mempred1kS1 kebismgan hidrodinamis:

Satuan lnggris

SL ~ 10 Log Cv - 20 Log ~p- 30 Log (t)"" 5

Satuan Metrik

SL = 10 Log Cv T 20 Log 6.P- 30 Log (t) + 70.5

Dimana:

tlP1 '" Penurunan tekanan kavitasi incipient = Kc (P, - Pv) (psi , bar)

Control Valve /1- 12

Tugas Akllir KS/ 701

SL • \\ eighted sound b·<!l, 3 ft down.1tream (I m) dan 3 fl (I m) dari

permukaan p1pa (dBA)

Cv ~ Ko..:fis~o:n ahran aktual )ang dibutuhkan

~p ... Penurunan tekanan (ps•, bar)

• Tebal dmdmg pipa (inchi, mm)

P,

P,

-- - - -- • P,, P .. -r-- - - -- --1

FLOW PATH ~p "K, (P,- P,)

8. Keb i s in ~:an Ka\·irasi incipiem

Yanu Jika 6Pt < ~p < ilPe gunakan rumus berikut umu.i< memprediksi

kebismgan hidrodmamis ·

atua n l nggri~

t!>P - K c

SL • 10 Log C\' t 20 Log LlP + 5 ..:..P.L;C-....,,2.:JP,c..... K-,-

1 - c

- 30 Log (I) - 5

Control Valve II - 13

Tugas A khir A"S 1701

Dtmana

~P< • Pressur.; drop krui~

• Cr: (P,- Pv) (pst, bar)

C, = Faktor ali ran knus

Pv - Tel..anan uap atr flu ida (psta, bar abs)

P: • Tekanan d0\\11Stream kat up (psia, bar abs)

Satua n -'letril.

M> -K

SL • I 0 Log Cv + 20 Log llP + 5 I~ - P,- <

CJ - Kc Log 14.5 (P2 + 0.07

- Pv) - 30 Log (t) ~ 70.5

., ••

• • -- - - ---·: p oe

'~0WPATH

C. 1-:ebisingan 1-:tl\ itasi Keseluruhan

Control Valve

w

5 "' "' w c: c.

p

Ft.OIY PATK

6 P>C,' (P,- P,), P,>P;

1/ - 14

Tug (IS Akflir KS 1701

Yaitu Jl~a ~p > llP, dan P~ > Pv. gunakan rum us ben1:.ut untuk mempredil..st

kebtsmgan htdro<hnamts

Satuan ln~~ris

SL 10 LogCv lr JJ' - K

20 Log , \P + 5 l~ -/~ ' c- - K f (

Log (P: -'- I - Pv)

• 30 Log !t) + 5 - 5 Log (ilP + I - ilPc)

Satuan \ ·Jctrik

SL 10 Log Cv + 20 Log tlP - 5

~ _ v "'c

~ - P, --c: - Kc Log 14.5 (P2 +

O.o7- Pv) 30 Log (t) - 70.5-5 Log (llP- 0.07- APe) c 6

2.3.3. Predi ks i Kcbisingan Aerodinamis

Kebtsmgan aerodmamts adalah aktbat dari hasil proses

thmnlm~ ahran J..omprcsibel dtdalam control t·a/ve. Pada dasamya, untuk

kondtst subknus dtmana kecepatan JCt pada wma conrracta dlba\\ah

kecepatan ~uara, kcbisingan comrol valve dihasilkan dari turbulensi kuat

~ ang diciptakan dalan ,;hear layer downsrream dari vena wntraela. Untuk

kondisi kritis, kcbisingan tambahan diinduksikan oleh interaksi antara

turbulensi dcngan gclombang kejut yang dikembangkan oleh kecepatan

alt ran kritis.

Control Valve 11-15

Tugas Akltir KS 1701

Secara konsep. kcbismgan katup yang diradiasikan ke lingkungan dalam

sbt.:m t.:nutup )aitu asal mulanya dihasilkan dari katup kemudian

dltransm•~ikan ke pipa downstream. Selanjumya energi akustik ini

diradiasikan kembah ke lingkungan sekitar melalui penginduksian atau

'·pengendahan" dinding pipa. Unrungnya, intensiras bunyi dikurangi secara

dramaus melalui proses ini. Kuantitas keseluruhan energi bunyi yang

dihasilkan, dnunjukkan oleh daya bunyi, dapat diberikan dalam isti lah

kondisi operasi kat up sebagai berikut :

Demikian pula, untuk reduksi dalam intensitas bunyi yang diberikan oleh

dinding pipa.

Karena kedua istilah secara matematis sama maka pemyataan sederhana

untuk ~ound level yang diradiasikan keluar sistem pipa dapat

dikembangkan. Model prediksi ini sudah dibuk1ikan keakuratannya untuk ±

5 dBA b1lamana yang diukur scsuai dengan ISA dSP 7507.

Pem)ataan unruk TL d1atas menggambarkan reduksi energi akustik dari

intenor pipa ke extenor pipa Meningkatnya P1, T, dan D akan mengurangi

kerugian transmisi scbaliknya peningkatan dalam t akan meningkatkan

kerugian transmisi Ada 2 metode yaitu :

I. J\letode Numcrik

Untuk semua gas kecuali uap air :

Control Valve II - 16

Tugas Akltir KS 1701

Untuk uap air .

SL

Dalam satuan mcrrik, untuk semua gas kecuali uap air :

Untuk uap air :

GAS SL; GAS

Acetylenl:l -0.5 Hydrogen

Air 0 Hydrogen

Chloride

Ammonia 1.5 Isobutane

Argon 1.0 Methane

Butane - 6.0 Narural Gas

Carbon Dioxide -3.0 Nitrogen I

Carbon Monoxide 0 0:--ygen [_ I Chlorine -2.5 Pentane I

Ethane -2.0 Propane I

r Ethylene - 1.5 Propylene

Helium -9.0 Sulphur Dioxide

T11hel 2.2. Gas Property Factor Sl.g

Control Valve

SL3

-9.0

- 1.0

I - 6.0

2.0 I I

0.5 I

I

I 0 I I - 0.5

- --7.5

- 4.5

-4.5

- 5.0

11-17

Tugas Akltir KS 1701

Nilai untuJ.. fungsi effisicnsi akustik 11 dib.:rikan dalam Gb. 2. 7.

i' '''cat Eltoeleney: Convenllonal Vol•••

P J P, ·I.$

. , • . f . ' ' : . • · ~

. . __ J.

' I I 3 -c.s 0.6

I I \ ~ c, ! o.~f/

'E ·;

1/ v y<. t<c, • 1.0

' ' :~~ y~ C, • O.O

P,JP, C. = 1

__ 1.50 7.0>. 10. - - ·-tAO 3.6 )' 10 • - - -·-· 1.30 1.5 X 10 '

1.25 6.6x 10 . 1.20 4.5x 10 •

~ I.Bx 10· •

1.10 5.2< 10 • 1.05 5.8 X 1Q •

Aeoustieal Elfieieney P,/P,.; 1.5

'1

c.= 0.9 c ... 0.8 c.= 0 .7 1.4>. 10 • 2.1 ' 10 • ,?,~! . .'0_:. --·--·- - ----6A .. 10 • 1,0> 10 . 1.5 .. 10 • ---~··- -·---· ----···· .... 2.9' 10 . 4 9 )., 10 " 7.5 i 10 \ -··--·-· 1 7 ' 10 • 3.1 ~· 10 .. 5.0 ' · 10 ' __ ......... ·----4· 9.3 X 10 ' I. 7 Y. 10 • _2.9 X 1p_:_ 4.0 X 10 ° 6.3 > IO ·• 1.11x 10' 1.3 y 10 • 2.8 >. 10 ' 54 " 10 1.8 X tO ·• 4.5:..: 10., 9.7 X 10 '

c.- 0.6

~.o_·

s .. '...:2g_: -' -' >2Q....:. ll:_1Q..:.. 4,5, 10 •

2,3Y IQ 0

9.2' 10 •

1.8 X 10 • R· ,--......,_ I

-- ..111J c .• 0.8 1.01 3.5 X 10 ' 10 1.7X1Q ·• 6.0 X 10 ' 0 1.8 X 10· • 14.3 x 10· •

j

• I &

i I I ' '

I I ,. I' I

I I I I I I ' i ~ l • $ 6 7 • 9 10 1S ?0

P J P0

Gam bar 2.7. Prcdiksi Kebisingan Auodinamis Unruk Katup Konvensiooal.

Jika level kebisingan untuk Masonelian Low - Noise Valve d1butuhkan.

maka proscdur yang sama dapat digunakan kecuali nilai 11 atau SL harus

d1peroleh dari Gb. 2.8 atau Gb. 2.9 umuk valve trim yang diinginkan secara

khusus.

Control Valve II - 18

I

Tugus Akltir KS 1701

Control Valve

>0' 9 I .1. .) _I I .1 I I I 1 1 1 1_1 I

~ I _2 1000 LO.OB (Muluply by 1 O!JA IO< 20000 b• IO·• I I I LO.D!ll 1.1 I /

• -1 1oi>o S~rle~. fr.:. ~ 1 I I /

High Pressure Volves I/ 3 - c Mul~ply by 4.0 for Trim 8 ) r / - u se conventional

/ v ' _v alve P<odlction lechnique fe< Trim C)

!.l v I

10' 8 I 'L e ' I I Y/

$•to-• I

• I

3 II Vl r---. ,. ,, I LO·OB• ... 1/ 'I Clltlridgcs -

~ ~

,g 'I :/ LO-oa•'e~pans;~n ijj

/ Ptate$ ? ' .. {/ I I / -~ 10' ;; 8 • e 4100Q L<> 6

~ I Tyr1

2H 6

&rto·• I /

II v ,... . ' 3 I I v

r I v ~ v V . ./

II J 41000 L()OS Type 25

IL I II ti-UJ~ L<>D! 10 ' r (2 $:age Trim) -9 I I 1' I II I

I '/ 6 I I II I

'I 41000L!>OB Type 1$ and Sa10·•

I I 1 R (Multi~ by 10 Ia< i.,;-• rt

IH) -

I I II I I 3 ll I l ' I I 2

II I I I 10'

10 1.S ~0 30 • Pressure Ratio P,IP, (Ab$0lule Pressure)

Cam bar 2.8. Effisiensi Akustik l'eralatan LU-DB.

ll - 19

'

'.J

.

Tug as r l kltir KS 1701

77000 Tn~ A I

(Ac:d 6 dBA lor Trim Band use eonvenl•onal valVe pred•Cl<On reehniQue IO< Tt1m C)

. . I I 21000 ~0-~B• (Add

17 d8A fL 26oJo lO·OBl

I I I I . I I I I I

:...--- I I ~ ~~ "

•rOOO LO·OB Type IS and

l_..----- ~ 1R (Add 10 aBA lor Type I H)

f 72000 LO·OS Type 2H I" . I

~&- -- -r'\ .____ I . I I r- 72000 LO·OB (2 Slage Tr.m)

41000 L0-06 Type 2S I L ·1 -I I .

Prenure Ratio P,li>, (Absolute Prtsst;rtl

Gam bar 2.9. Faktor Sll Katup LO-DB.

2. 1\Jetode Grafis

Untuk semua gas kccuah uap ai r :

SL SL. + SLr + SL,· + S~ + SLg- SL.

Untuk uap air ·

SL =st. T SLp • sL, + SL, ... SL.

Drmana ·

PWL - Sound Power Level (dB)

TL = Kcrugian transmisi bunyi pipa (dB)

Cv • Koefisicn ali ran aktual yang dibutuhkan

Cr - Faktor aliran kritis

P, "' Tckanan upstream karup (psia, bar abs)

P: - Tekanun do\\llstream karup (psi a, bar abs)

Control Valve II- 20

I I I

I I

. .

Tugas Akllir KS 1701

11 l;fficnsi a~usu~

1 - Tcmpcratur absolut ("R, "K>

T .h lcmpcratur uap panas lanJUI ('F. "K.)

D - Daamctcr papa nominal dO\~nstream (inchi, mm)

t I cbal dmdmg papa (mch1, mm)

SL - Weaghtcd sound le\'el , 3 ft downstream (I m) dan 3 ft (I m) dari

pcrmukaan pipa (dBA).

SL" - Gaf> property factor (dBA)

SL., Faktor effisicnsa akustik (dBA)

SL., Fuktor tckanan inlet katup (dBA)

SLr - Faktor tcmpcratur fluida (dBA)

SL, Faktor kapasitas ahran (d.BA)

SL. Fa~tor pengurangan pipa (dBAl

SL, - Fal.tor tcmperatur uap (dBA)

2.4. Frekuensi Punca l-.

Karena kcbasmgan katup mempunya• karakteristik broadband

c!Jselutuh range frekut:nsa yang dapat dadengar, maka distribusi frekuensi yang

diul..ur diluar SISicm perpipaan akan ditentukan melalui karakteristak p•pa

transmi)l

Karakteristik-karaktcristik transmisi akustik ini berkaitan dengan mode akustak

orde ta ngga Sebagai konsckuensinya, dapat ditentukan resultan frekuensi puncah.

Control Valve 11 -21

Tugas Akltir KS 1701

yang d1ukur d1luar SIStem perp1paan dimana dieksitasikan secara akustik oleh

control \·alve, akan terletak pada frekuensi band :

j 25000 d j - - an n f)

.:!_!. 000 (Hz) llD

d1mana D adalah diameter p1pa nommal (m.)

( = 6.35.d 0' · nn d .( lxiO" (H ) an =-- L

() /)

dimana D adalah diamater pipa nominal (mm)

2.5. Prcdiksi Kcbisingan Control Valve Dari Getaran Pipa.

Study pengukuran kcbis•ngan control valve seringkali mengalami

kesul itan diakibatkan oleh kondisi lingkungan dimana katup ditempatkan. Ya tiu

suatu kondisi dimana tlngkat amhiem sound yang ting&ri dari berbagai peralatan

yang tcrpasang pada sistem. Melalui penj,'llkuran getaran dinding p1pa.

dimungkinkan untuk mcnghnung kcb1singan yang digenerasikan oleh katup tanpa

melakukan pengujlan d1ruang percobaan (Ie.w chamber) atau penghenuan operasi

pcralatan- peralatan lain dan s•stem instalasi pipa

Comrnl m in' merupakan salah satu dari beberapa sumber keb1singan

~ang mencapa1 ungkat buny1 leb1h dari 100 dBA pada industri kimia, dan kilang

mmyak, dan mstalasi pembangkn daya. Walaupun banyak ragam metode tersed1a

untuk menangani kcb•smgan control valve setelah katup-katup dan perpipaan

telah terpasang, kadang-kadang masih kesulitan umuk menentukkan secara tepat

katup mana yang bcrperan scbagai penyebab kebisingan dengan tingkat

kebismgan tertentu didalam sistem perpipaan yang kompleks.

Co11trol Valve II- 22

Tugas Akltir KS 1701

Kemampuan kebisingan dan getaran untuk merambat ke perpipaan

dan berad1asi ke udara mdalui jarak yang jauh dari katup mempunyai efek

penting pada area bun11 d1sekeliling sistem perpipaan. Lain daripada pergerakan

sebagai .. sumber tmk ", dimana sozmd pressure berl.'1lrang 6 dBA tiap doublmg of

diSiance, SIStem val••e-p1pmg dapat mendekati karakteristik medan "sumber

gans". Pada sumber gans, penurunan sound pressure sebesar 3 dBA terjad.i pada

tiap doublmg of d1stunce. Penanganan kebisingan katup memerlukan pengetahuan

tentang sumber kebisingan, akan tetapi pcngukuran sound level pada sistem yang

sudah terpasang menjadi rumit akibat efek dari sumber kebisingan lain pada area

tersebut. Kadang-kadang sumber kebisingan dapat di "shut down" atau dihentikan

operasinya, meskipun demikian kornpressor dan bagian-bagian lain suatu sistem

yang integral tidak dapat selalu dimatikan untuk tujuan penguj ian.

Sebagai konsekuensinya, dapat d.ipertimbangkan untuk mengukur

medan bunyi secara tidak langsung dengan memantau getaran dinding pipa yang

berkaitan dengan katup-katup yang d1maksud. Getaran dinding pipa, disebabkan

oleh fluktuasi tekanan akusuk secara acak yang digenerasikan oleh control valve

dan diradiasikan kembah oleh eksterior pipa menuju ke lingkungan sekelilingnya.

Oleh karena itu dimungJ..inkan dikembangkan sebuah metoda untuk memprediksi

J..ebisingan control •·a/ve berdasarkan pada eksitasi dinding pipa. Secara umum,

met ode tersebut dikembangkan menurut 3 asumsi dasar :

Pipa-pipa rnemancarkan bunyi dalam bentuk sumber garis ke dalam '·area

bebas " sccara akustik. Asumsi ini sesuai untuk jenis lokasi pengukuran pada

Control Valve 1/- 23

Tugas Akltir KS 1701

3 ft '·down strt!am'' dari bagian huang dari katup dan 3 ft garis tegak dari

~umbu pipa

2 Sound yang men)ebar sebenamya sahng menguatkan di keseluruhan panJang

dari pipa yang d1evaluas1 (6 ft). Hal ini dibul,tikan menggunakan persamaan

p.:ngurangan bunyi (aiL) dalam pipa dapat dirumuskan :

Dimana :

MI.= -2.65aLp

= 9xl o-' ll' khusus a untuk udara Rp

a • Fungsi pengurangan

Lp - Panjang pada titik P

f "' Frel-uensi

Rp = Jari-jari pipa

Dengan persamaan ini, penurunan bunyi terburuk sepanjang 6 fi dari pipa

(pipa diameter 2 in) pada I 2,500 Hz adalah I dB.

3 Daerah frekuensi dari metode yang telah dibuktikan dibatasi pada daerah

antara frekuens1 comctdent dan frekuensi bunyi pipa.

hekuens1 cnmculent (fe) terjadi apabila fase kecepatan bunyi pada dinding

pipa sama dcngan kecepatan bunyi didalam fluida:

~ fi. f. = c . ... .) ' ntc,

Dimana:

Co ... Kecepatan bunyi dalam udara

Control Valve II - 24

Tugas Akltir KS 1701

c - Kcccpatan bunyi dalam baja

l - Tebal danding papa

Rmgfrequen(") (frekucnsi bunyi) merupakan lingkaran mode pipa yang

penama masalnya frekuensa damana lingkaran pipa sama dengan

panjang gelombang bunya.

RmK.freqlleiK\ darwnu.~kan sebagai berikut:

/, = _s_ , dimana :Dr = Diameter pada titil. P . ll!)"

Penycdcrhanaan ini pcrlu dibuat karena tingkat tekanan bunyi yang dominan

selalu ditcmukan pada dacrah frekuensi

Perkembangan Model

Dan akustik dasar, Kecepatan partikel berhubungan langsung dengan

wzmd preuur~t (P) melalui impedans1 akustik (PoC..) dalam bentuk .

(2 . 1)

Dim ana

V - Kecepatan panal..el

g Kon~tanta gra' na~a

Asumsakan bah"a keccpatan panikel pada dinding pipa sama dengan kecepatan

getaran danding :

V - a <ll a i 2rrf (22)

Dimana:

a - Percepatan

Control Valve II- 25

Tugas Akhir KS 1701

(:) e Frekuensi angular

Substitusikan harga mi untuk V pacta persamaan 2.1

p = p.c.a 2!1fg

dimana a adalah pcrcepatan dalam fl s2

(2.3)

lntensuas akustik (I) diddinisikan sebagai sound-power tiap unit area,

atau I - W /A lntcnsitas al.:ustik dapatb juga didefinisikan sebagai pressure

kuadrat, dibagi dcngan impcdansi akustik. Persamaan dua intensitas saling

berhubungan menghasilkan rumus :

(2.4)

Sekarang sound power dapat dinyatakan sebagai :

(2.5)

Konsekuensinya, total sound power yang diradiasikan oleh pipa dapat diberikan

sebagat .

Sesuai d~ngan yang dtatllli, power yang dnerima pada jarak d adalah :

wd = J>.t, AJg

p.c.

(2.6)

(2.7)

Karena sound power yang diradiasikan oleh pipa harus sama dengan sound puwer

yang diterima pada jarak d :

Control Valve II - 26

Tugas Akltir KS 1701

a tau

' ' P; A,K = !./ AJg

p.c. p.c. (2.8)

(2.9)

Substitusikan Ap - nDpLp. AJ - 2;cdLd dan asumsikan bahwa panjang area radiasi

sama dengan panjang area pencrimaan (Ld = Lp), Persamaan 2.9 menjadi :

p :o p - p p

d - id (2.10)

Dari persamaan 2.3, Pr .. p,c. a / 2nf g. Substitusikan untuk Pp dalam persamaan

2. 10 :

(2.11)

Substitusikan harga untuk p. ,c. dan g, sena asumsikan bahwa d = 3 ft (penerima

adalah 3 ft dari sumbu pipa), Persamaan 2.1 1 menjadi :

Pl - 7. 1 x 10 3 a2 Dpfr' (2. 12)

dimana tekanan dmyatakan dalam microbar.

Sound l'rl!.>.•url! l.e•·el (SPL) dihubungkan dengan sound pressure (Pd)

olch :

(2.13)

dJmana P,.r • 2 x 104 microbar.

Substitusikan pcrsamaan 2.12 ke dalam persamaan 2.13 memberikan :

Control Valve // - 27

Tugas Akhir KS 1701

percepatan a datam in tts1.

Untuk perc~:patan dalam g's, persamaan 2.14 menjadi :

(2.14)

(2.15)

Pemyataan dapat d1kembangkan untuk beberapa ul"Uian p1pa dengan jalan

penggantian diameter pipa Dp:

Pipa 2-in : SPL : I 0 log (3.1 x 1013 a2 I f2)

Ptpa 4-in : SPL ~ tO log (6 x 1013 a2 I f )

Pipa 8-in : SPL = 10 log (1.22 x 101J a2 I f )

Control Valve

(2.16)

(2.17)

(2. 18)

Jl - 28

Tugas Aklrir KS 1701

BAB Ill

PREDICTIVE MAINTENA NCE

Predtcnve .\fwmenace adalah tindakan yang dilakukan dengan tujuan

agar instalasi dapat bckcrja dengan prcstasi yang optimum sena mencegah down

lime yang tidak perlu, karena suatu gejala dan diagnosa kerusakan dapat diketahui

sejak dini (cond111on base). Sistcm PrediCtiVe Maintenance menggunakan sistem

pemeliharaan total dengan stTategi yang terencana meliputi :

I. Melaksanakan inventori kondisi peralatan secara menyeluruh.

2. Mcnghasilkan evaluasi prediksi umur peralatan maupun struktur yang

kriteria secara dini jauh sebelurn terjadi kegagalan.

3. Mengembangkan strategi-strategi inspeksi, pemeliharaan, refurbishment

(penggantian) berbasis kondisi yang optimum untuk mencapai target

biaya dan keterpercayaan spesifik.

4. Untuk men jam in ketcrpercayaan pasca refurbishment dengan rancangan

rekayasa yang opumum dari komponen-komponen pengganti.

3.1. Tcknik Pemantauan

Untuk mclaksanakan program Predicttve }vfaintenance yang

komprehensif maka perlu mengiJ.mtkan pemantauan dan diagnostik teknik-teknik

latn s~h i ngga dapat memberikan semua informasi yang dibutuhkan wttuk program

perawatan prcdik1if yang sukses. Namun karena peralatan mekanik atau mesin

merupakan mayori tas pcralatan pabrik maka ridak mengherankan bila pemantauan

Predictive Maintenance lll- I

-

Tugas Akhir liS I 701

sin)al g~taran m~rupakan kunci dari kebanyakan program Pr~dt,·uw

. \ fw fll I? 11<1/IC<!

Macam-macam teknik pcmantauan )31tu :

A. Pemantauan Getaran

Tekml. pemantauan g.:taran dilal-."Ukan dengan cara memanfaatkan

sin~al getaran maupun dcrau yang dihasilkan oleh peralatan mekanik untuk

mcncntukkan kond1s1 k~sehatan peralatan tersebut. Dengan bantuan instrumentas1

dan kemampuan analitis maka tcknik ini menjadi sanagat handal dan akurat dalam

mendetcksi kctidak-bcresan operasi mesin.

Pemantauan sinyal gctaran mampu mengamati tingkat kesehatan

mesin juga dnpat d1amati. Bila teknik ini diterapkan dengan baik maka cara ini

mampu untuk meramalkan tingkat kerusakan komponen mesin sebelum kerusakan

yang fatal tcrjad1

B. Pengukuran Bunyi Dan Ult rasonik

Pengukuran ini merupakan salah satu pengul.wan tak menyentuh

(remote .1emmg) yang kadang-kadang digunakan dalam pera\\atan prediktif

Pengukuran bunyi lcbih umum d1aplikasikan untuk keperluan notse abatement

(pencegahan keb1smgan ) sedang pengukuran ultrasonik banyak diterapkan untuk

mcndctckst kebocoran ptpa dan bcjana benekanan.

C. Pengu kuran Temperatur

Pengukuran ini diklasifikasikan dalam 2 teknik yaitu :

Predicti11e Maintenance III - 2

Tugas Aklzir KS 1701

I, Bersemuhan

Menggunakan sensor-sensor tcmperatur sepeni termokopel, bimetal,

termistor dan lain-lain.

Handal, murah, dapat dilakukan secara on/me.

Merupakan pengul..uran titik jadi tidak dapat menggambarkan

distribusi temperatur seluruh mcsin kecuali bila digunakan banyak

sensor

2 Tak Bersentuhan (TERMOGRAFI)

Untuk me monitor kondisi kesehatan mesin.

Menggunakan instrumcmasi yang dirancang untuk memonitor energi

inframerah yang dipancarkan olch suatu mesin.

Cukup sulit dilakukan karena energi inframerah yang dikirim oleh

suatu benda merupakan kombinasi dari energi yang dipancarkan oleh

benda itu send1ri.

0. Tribologi

Ada 2 macam teknik yang seri ng digunakan yaitu :

I, Analisa t-.1inyak Pclumas (tennasuk analisa spektrOl,'Tafinya)

Teknik analisa ini digunakan untuk menentukkan kondisi minyak pelumas

yang d1gunakan dalam peralatan mekanik dan listri!... Perbandmgan

banyaknya deposit metal dari beberapa selang pengukuran dapat

menunjukkan pola keausan bagJan mesin atau balLI,;an penyebab kerusakan

tcrsebut.

Predictive Maintenance l/1- 3

Tugas Akltir KS 1701

2. Anahsa Panikel Aus (tennasuk analisa spd.1rografinya}

To:knik ini memtikberatkan pada p<!ngkajian bemuk panikeL komposist.

ukuran, dan JUmlah yang tcrdapat dalam min)ak pelumas.

E. Parameter Proses

Yang tennasuk dalam teknik pengukuran ini adalah pengukuran

tekanan dan arus listnt.. . Pengukuran im dapat digunakan untuk memonnor unjuk

kerja mesin sepeni daya dan effisiensi.

F. lnspeksi Visual

Merupakan satu-satunya teknik Predictive Maintenance yang paling

murah. Dalam bebcrapa kasus, inspcksi visual justru menemukan masalah yang

penting yangjustru terlewatkan oleh teknik perawatan prediktiflain.

3.2. Pengukuran Sinyal Getaran

3.2.1. Oasar-Dasar Sinyal Gctaran

Agar dapat mcmbahas sinyal getaran tersebut secara kuantitatif maka

terdapat tiga hal yang mendukung hal ini, yaitu :

A. Parameter Gctaran

Bcsaran ini dapat diukur dengan menggunakan sensor getaran yang

tcrsedta dtpasaran dan sensor ini dapat dibedakan menjadi :

" Sensor Sunpangan Getaran (Displacement)

,. Sensor Kcccpatan Gctaran ( Veloclly)

,. Sensor Pcrccpatan Gctaran (Accelerometer)

Predictive Maintenance Jll- 4

Tugas Akhir liS 1701

Parameter smyal getaran 1m tcrdm dari atas:

• A.mplitudo

• Frekuensi

Untuk anal isis getaran yang efektif maka perlu dipilih parameter getaran yang

tepat

B. lmpedaosi )lekanik

Dalam pengukuran sinyal getaran maka yang diukur adalah respon

struk'1ur karena adanya stimulus getaran (misalnya gaya eksitasi getaran, cacat

pada elemen rotasi, dan lainnya), sehingga yang terukur bukan gaya stimulus

gctaran (kecual i pada pengukuran fungsi transfer).

Respon getaran ini sangat dipengaruhi oleh karakteristik dinamik

struk1ur mekanik tempat pengukuran getaran berlangsung. Hal berikut ini dapat

terjadi yaitu :

• Bila respon getarannya kecil maka sulit umuk dianalisis.

• Bila respon berubah secra drastis tcrhadap frekuensui, maka perubahan

tcrsebut mengganggu pembacaan tingkat amplitudo getaran.

C. Frekucosi Pribadi (Frckuensi Rcsonansi)

Suatu struktur mekanik yang mengalami gaya eksitasi kejut (tmpucl

atau shock) akan bergetar pada salah satu atau pada beberapa frekuensi

pribadinya. Frekuensi pribad1 berpengaruh terhadap rentang frek'llensi ukur

suatu sensor percepatan a tau sensor kecepatan.

Bila frek'Uensi dari gaya cksttasi gerran sama dengan frekuen si pribadi

struktur maka terjadi resonansi yang mengakibatkan amplitudo getaran yang

Predictive Maintenance Ill- 5

Tugas Akltir KS 1701

Hubungan amara frekucnsi pribadi dengan analisis g.:taran pada

J)l!rrnesinan menyangkut uga hal yaitu ·

·:· Resonanst pada struktur karena frekuensi gaya eksitasi getaran yang

tergantung pada putaran mesin mengakibatkan perubahan tingkat

amplitudo getaran.

·:· Penlaku dmamik putaran poros-poros berubah drastis pada putaran

kritisnya.

•:• Rentang frekuensi ukur sensor kecepatan dan sensor perceptan getaran

dibatasi oleh frckuensi rcsonansinya.

3.2.2. Pengukuran Sinyal Getaran

Dalam pengkajian eksprimental umuk memahami peri laku dinamik

suntu struktur dliakukan pengukuran sinyal getaran dalam domain wak1u. Karena

itu bagian a"al sistem instrumentasi yang digunakan dalam pengukuran ini

adalah instrumcntasi yang beke!ja dalam domain wak1u dan sinyal getaran yang

terukur biasan}a adalah :

; Amphtudo getaran.

,. Bila sinyaln)a deterrnmtstik maka periode sin) al bisa diukur.

Pada urnumnya pemantauan sinyal getaran tidak dilakukan dalam

besaran rnckanik tetapi sinyal gctaran tersdebut dikonversikan dalam besaran

listrik (misal : tc:gangan li strik) agar pemantauan maupun manipulasi sinyat

(misal : pembesaran, pcnyaringan, pengolahan dan lainnya) bisa dilakukan lebih

Predictive Maintentmce lll- 6

~

Tugas Akllir KS 1701

mud:~h Untuk kcp.:rluan dtatas maka digunakan sensor getaran, alat ukur getaran

maupun alat pemantau 'isual (oscilloscope) sinyal getaran.

Instrumentasi getaran bisa dtkelompokkan dalam :

• lnstrumentast untuk mengukur le,el sinyal getaran.

• lnstrumentasi untuk anal isis sinyal getaran.

Proses anahsis sinyal gctaran dttujukan unruk mcngetahui k9mponen sinyal yang

meny usun stnyal yang tcrukur dalam domain wak1u tersebut.

Data ini bisa dimanfaatkan lebih lanjut untuk :

a. Sinyal dominan yang terdapat dalam sinyal tcrukur tcrsebut

b. Diagnosis kerusakan suatu sistcm gctaran ..

c. Kegiatan l'redlCIIW Mamlenance pada suatu unit mesin rotaSi.

E'enomena getaran, transducer getaran dan alat ukur getaran yang digunakan

dalam proses pengukuran diperlihatkan dalam gambar 3.1.

~ ......... : ... , .. , .. ~

cs=r.t.~ 10~ OJTF'\JI 1.1:::>~u~ HO ev :n~·t;:>u.U; f~O~ CURAt...r1'S ' .

O!MOO~ .. t .. J. T!O 01./TP\/i n'l.0~01f.l10N4,

TO OtSI'....ACtM!n :

sr~ .. ---~ •~

AC::CH Hl-.110 ....

Predictive Maimenance

...... ·-~

&?·····~ '-·· . . . . . .. . . ...

Ill - 7

Tugas A/..hir KS 1701

1

1 ...... .

J ;

li E <

Gam bar 3.1 Fenomena Getaran, Sensor Getaran dan Alat t:kur

lnstrumentas1 untuk anahsis sinyal getaran ini bisa melakukan proses konvcrs1

sm~al dan domam \\3\..tu ke domam frckucnst scna dapat dibedakan menjad1 :

a lnstrumentasi Analog

lnstrumemas1 untuk analisis sinyal getaran yang mengk'Unakan konsep

'·Band-Pass-fi Iter ...

b. lnstrumentas1 Digital (Dynamic Signal Analyzer atau DSA)

lnstrumcntasi pcnganalisa ini menggunakan konsep Transformasi Founcr

Ccpnt (Fast FQurier Transform).

Predictive Maintenance Ill- 8

Tugas Aklrir KS 1701

Dalam kegaatan pengukuran sinyal getaran yang berasal dan suatu

struktur dmamtl., tuj uann~a antara Jain :

a. Untuk mengctahut bt:sar ampl ituda getaran.

Besaran ini dapat dtbedakan menjadi :

,. Harga Peak to Peak

13esaran im bisa d1hubungkan dengan besamya tegangan

maksimum yang terjadi atau dihubungkan dengan celah (clearance}

yang tcrjad1 antara elemen rotasi dengan rumahnya.

,. Harga Puncak Maksimum

Besamya harga puncak maksimum yang terdapat dalam

pengamatan sinyal getaran.

,. I larga RMS (Root Mean Square)

Semua besaran pengukuran amplituda sinyal getaran tersebm

diilustrastkan dalam Gb 3.2

. \:me j

,, ·. ·:

Predictive Maintenance lJJ- 9

Tugas Akllir KS 1701

.· ..

Gam bar 3.2. Am]>litudo Sinyal Getaran

b. Untuk keperluan analisis struktur dinamik

Sinyal getaran yang tcrjadi pada suatu struktur sebenamya mencirikan

perilaku dinamik strul.l:ur terscbut karena respon getarannya tergantung

pada pcrilaku dinamik dan stimulus yang bekelja pada stuktur tersebut.

Pengukuran untuk kcpcrluan analisis struktur dinamik dapat dibedakan

menjadi

1. Pcngukuran fungsi transfer suatu strul.l:ur dinamik

Fungst transfer sebenarnya menyatakan hubungan antara stimulus

yang bckerJa pada suatu struktur dan respon dinamiknya.

lnformast yang diperoleh dari fungsi transfer ini adalah :

·:· Freku.:nsi pribadi sistem getar yang bisa dimanfaatkan untuk

mcngetahUI frekucnsi resonansi struk1ur yang bersangkutan.

·:· D~ngan metode anal isis tertentu (misal : Teknik curve-fitting

dalam domain frekuensi) maka parameter modus getar struktur

tersebut yakni : frekuensi pribadi, rasio redaman, ampl itudo

Predictive Mninte/Umce 1/1-10

Tugas Akltir KS 1701

modus gctar, massa rampat dan kekakuan rampat bisa

d1ketahU1.

Bc:saran-besaran t.:rsebut berguna dalam pembuatan model

matcmank (model teoritik) struktur yang bersangkutan atau

digunakan untuk validasi model toeritik yang telah dikembangkan

sebclumnya

2. Pengukuran spek'trum frekuensi suatu strul.."tur dinamik

Pengukuran spel.:trum frekuensi hanya mel ibatkan pengukuran

respon getaran struktur dalam domain frel..-uensi. Dalam

pengukuran ini bcsaran yang terukur hanyalah respon saja sedans

besaran stimul us tidak diketahui atau tidak teruk.ur.

Dengan menggunakan metoda analisis tertentu, lmmpulan spektrum

frekuensi yang disusun dalam bentuk peta spektrum frekuensi dapat

dimanfaatkan untuk kepcrluan diagnosis adanya cacat ataupun kerusakan

yang mungkin terJadl pada elemem-elemen rotasi dalam suatu unit mesin-

mesm rotasi (atau g.:ar box). Kegiatan penguk-uran ini biasanya dipadW.an

dengan ana !isis 1\ebisingan.

Gambar bc:nkut mcmperlihatkan akufitas pengul..-uran gctaran dan analisis

keb1singan untuk kcperluan diagnosis kerusakan

Predictive Mai11te11attce III - ll

Tugas Akftir KS 1701

- . .

\.<,..,j: .... :;v / .

I \

Gam ba r 3.3. Penguku ran Spektrum Frekuensi Lntuk Diagnosis Kerusakan

I .I L; 1\~ I I.I JL~ ,....,. - IU ·~ ' -~-

I

31.~ -· =!~ r ~~;;;::;:-- ~,.::;: I

:=ti l" ' - -"'_~:::- ,! ~ f I {:::

~ -~:

- -= "V'" :o I - ~- --~-~" _. .... ..-

-·-~ -o--..:: - 1- .

Gam ba r 3..1. Peta Spektrum Frekuensi Untuk Diagnosis Kerusakan

Predictive M aintemwce Ill- 12

Tugas Akltir KS 1701

3.2.3. Sensor Getaran

Dalam pengukuran getaran, pemilihan jenis sensor yang digunakan

tcrgantung pada :

a. Jenis Amplitudo gctaran yang akan d.iukur.

Misal : Amplitudo simpangan sinyal getaran

Amplitudo keccpatan sinyal getaran

Amplitudo percepatan sinyal gctaran

Pada bcberapa instrument penunjang misalnya : charge amplifier

terdapat fasilitas untuk mengubah sinyal percepatan menjadi sinyal

kecepatan ataupun menjadi sinyal simpangan getaran. Fasilitas berupa

rangkaian integrator yang terdapat dalam instrument terse but.

b. Lebar daerah frekuensi pengul.:uran

Bila sinyal getaran tersebut mengandung sinyal-sinyal frekuensi

rendah sampai tinggi, maka pengukuran dengan transducer simpangan

cenderung sensitif untuk sinyal-sinyal freJ.:uensi rendah sedangkan

pengukuran dengan transducer percepatan (tergantung pada jenis

transducemya) cenderung scnsitifuntuk sinyal frekuensi tinggi.

Pedoman yang bisa digunakan dalam pengukuran sinyal getaran adalah

pemakaian jenis transducer yang bisa menghasilkan spelo."trum

frekuensi sedatar mungkin

If

Predictive Mainte11a11ce Ill - 13

Tugas Akltir KS 1701

T ransducer Simpangan

I. Transducer Sentuh

Untuk pengukuran amphtudo getaran secara mekanik dapat digunakan

semacam "Dial-Indicator" )ang ujung stilusnya disentuhkan pada permukaan

yang bergetar

2. Transducer Eld.tnk Tidak Menyentuh

Prinsip kerjanya berdasarkan pada efek eddy-current dengan cara

mcnggunakan sinyal sinusoidal frekuensi tinggi (3 MHz). Gerak relatif poros

tcrhadap permukaan sensor ini mengubah besar energi efek eddy-current

terscbut yang mcmodulasi sinyal sinusoidal ini. Dilengkapi dengan

oscillator/demodulator untuk mendemodulasi sinyal diatas sehingga

menghasi lkan sinyal keluaran berupa tegangan listrik yang sebanding dengan

gerak relatif poros. Transducer jenis ini disebut juga Probe Eddy Current

atau Probe Proximity.

Transducer Simpangan

Transducer mi terdiri atas massa seismik berb:umparan listrik yang bergerak

dalam medan magna sedemikian rupa sehingga mampu mengukur amplitudo

kecepatan getaran

Accelerometer (Tipc Piezoelectric)

Accelerometer adalah jcnis transducer yang umum digunakan dalam pengukuran

sinyal getaran. Transducer ini biasanya menggunakan efek Piezoelectric, yakni

Predictive Maintenance Ill- 14

J

Tugas Akhir KS 1701

timbulnya muatan listnk pada pennukaan keping kristal Piezoelectric karena

adanya tekanan )ang bekerja pada pennukaannya. Karena menggunakan konsep

Piezoelectnc maka transducer digunakan bersama dengan ··Charge Amplifier"·

VlbttiOI'( fo•tt 1 cl•"" $P11"'0 ,,.to• •

compress ion ·ryp e

. ·-·--·

,._ 1rtQ..,t i"'C'f'

"'""'

I "IIOI'UI\(1

F" o"''"''

'"' ·~" Fr~<.:uen:y l hQw• ncy . \omot

-.::1

~

" "

Genera l Purpose Types

\ •• \0 pC,••u-l

tO t o SO''""'""" Ole,2000kl

i\:1iniatu re Types·:' .. . .. ·. :'~ . . ... S• n •iti...-ht: · • • :, •. 0.0$ 10 0.3 ,elm•-~ . WtiQ"'~;· ' ·:.' •. ~· 0.4 10 2 onmm~•

•· F-lf:v• "C'f R u'O·,~} t lO 25000 HI

O :her Type~

for tro•• •• l m•thn • M t l''l\1

J F~o bv;.donr; t i'ICI Oll'l fl ' ""';lwl ol .. ibr l t••"~

"''''"'''""''~'""•

~ f.o• ,., ,. l'ol<;l\ tt!OC• I'Pioii J!ollt"'• l'llt

'1 ouo •.tPo/11 1100004 ~))

~_!----~~~~~~·~-:·~·~=~::~--~

0.004 I"C ' '"'-:

100

'. ' :'

Cam bar 3.5. Rancan~:an, Tipe dan Daerah Frekuensi Accelerometer.

Predictive Maintenance III- 15

Tugas A khir KS 1701

Adapun tahapan dalam pemilihan sensor getaran adalah sebagai

berikut :

Tahap I : Tentukan obyek ukur yang diinginkan.

Tahap 2 : Pemmbangan lmpedanst Mekanik.

Setelah melewati tahap 2, maka sensor getaran yang d1pilih dapat

berupa : Sensor simpangan, atau sensor kecepatan dan sensor percepatan

getaran.

Tahap 3 : Pertimbangan Frekuensi.

Dalnm kasus ini pemilihan sensor getaran atas pertimbangan frekuensi

adalah sebagni berikut :

./ Bila frekuensi obyek ukur diatas I 000 Hz maka digunakan accelerometer .

./ Bila frekunsinya berada antara I 0 Hz sampai I 000 Hz maka dapat digunakan

sensor atau accelerometer.

Hal ini diperlihatkan dalam gambar 3.6.

! ~ "" ....

5

" =-f~ .. Ct ~· ;I ~: .... . ' e,;ol

•••

Gam bar 3.6. Sinyal Percepatan, Kecepatan dan Simpangan untuk AmpUtudo

Getaran Tertentu.

Predictive l'daintenance Ill- 16

Tugas Akhir KS 1701

Tahap 4 : Penimbangan pemakaian sensor kecepatan dan percepatan getaran.

a. Pemakaian sensor kecc:patan getaran.

• Rentang frel..uensi penguk-uran relauf Iebar untuk pemantauan sinyal

gc:taran karena adanya cacaVkerusakan.

+ Selama pcngukuran sensor dtpegang dc:ngan tangan

+ Putaran mesin relatif rendah (kurang 1200 rpm).

+ Obyek uji jauh lebih besar daripada sensor kecepatan.

b. Pemakaian accelerometer.

• Frekuensi obyck ukur diatas 1000Hz.

+ Pengukuran fungsi transfer struk-tur.

+ Sistem pengukuran terpadu yang memerlukan sensor berumur ke~a lama

(lebih dari dua tahun).

+ Untuk pengukuran pada lingkll!lgan yang bersuhu relauftinggi.

Langkah selanjutnya setelah pemilihan sensor getaran adalah

pemasangannya pada peralatan atau struklltr Jumlah sensor yang digunakan

tergantung pada .

• Kritis tidal..nya peralatan tersebut dalam rangkatan proses produksi

diinstalasi terscbut. Semakin krills pcralatan terscbut maka jumlah titik

pemantuan getaran semakin banyak sehingga jumlah sensor getarannya

menjadt ban} a!..

• Bia}a untuk perawatan ataupun penggantiannya. (Pertimbangannya serupa

dcngan pertimbangan butir diatas).

Predictive Maintenance l/1-17

Tugas Akhir KS 1701

Sensor getaran dipasang pada bag~an-bagian peralatan yang cukup kaku untuJ..

menghindan elek resonansi lokal bagian tersebut. Pemasangan sensor getaran

harus meng~kuu petunjuk yang telah ditentukan oleh pabrik pembuat sensor

tersebut.

3.2A. Analisis Sinyal Getaran

3.2.-tl. Sinyal Domain Waktu.

Salah satu parameter getaran yaitu amplitudo getaran digunakan

sebngai ind1kator terhadap gejala getaran yang terjadi pada suatu struktur:mesin.

Bila terdapat lebih dari satu komponen getaran maka analisis sinyalnya dalam

domain waktu menjadi lebih rumit. Gambar 3.7 berikut memperlihatkan adanya

dua sinyal sinusoidal yang berbeda frekuensinya sehingga kombinasi keduanya

menghasilkan smyal getaran dalam domain wal-.111 yang masing-masing

komponennya sulit untuk diamati .

l-f\~(\:......L......!....(\...l. ............. v v \

"\ •

. l fl fl fl fl fl fl fl fl fl I 'JV VVVVV V __.. ,,

,,

Gam bar 3.7. Sinyal (3) sebagai kombinasi sinyal (I) dan sinyal (2).

Sinyal getaran dalam domain wahu adalah sinyal getaran yang berada

secara alami dan dapat dirasakan dengan indera peraba serta diamati dengan

instrument sederhana misalnya oscilloscope. Walaupun analisis sinyal dalam

domain wak1u untuk berbagai sinyal getaran dalam praktek, sui it dilakukan

Predictive Maintenance JJJ-18

Tugas Akhir KS 1701

namun terdapat beberapa gejala getaran yang bermanfaat diamati dalam domain

waktu.

3.2A.2. Data Domain Frekuensi.

Oalam pral.:tek tidak ada smyal getaran yang keberadaannya langsung

dalam domain frekuens1. Sinyal getaran selalu teljadi dalam domain wakw

tetapi untuk keperluan anahsts smyal getaran yang dalam domain waktu ini

dapat dikonversikan kedalam frekuens1. Ilustrasi tentang konsep data dalam

domain waktu dan dalam domain frekuensi diperlihatkan dalam gambar 3.8

gam bar (I) memperlihatkan data dalam sistem koordinat 3 dimensi yang terdiri

atas sumbu waktu, sumbu frekuensi dan amplitudo.

Gam bar 3.8. Hubungan Antnra Data Domain Waktu Deogan Domain Frekuensi.

Hubungan antara amplitudo dengan frekuensi ditunjukkan dalam gambar (2)

sedangkan hubungan antara amphtudo terhadap wakw dtperlihatkan dalam

gambar (3). Data dalam domam waktu temyata tersusun atas dua sinyal sinus

yang frekuensinya berbeda seperti yang diperlihatkan oleh data dalam domain

frekuensi. Dalam domain waktu masing-masing komponen sinyal sinus tidak

Predictive Maintenance Ill - 19

Tugas Akltir KS 1701

dapat teramati langsung sedangkan dalam domain frekuensi baik amplituda

maupun frekuensinya dapat diketahui dengan langsung.

Setiap smyal dalam domain wakru dapat dinyatakan sebagat

penjumlahan sm~al-sinyal sinusotdal yang amplituda, frekuensi dan tasanya

diketahui dalam domam frekuensi. Kemampuan ini dapat dimanfaatkan untuk

analisis sinyal getaran dalam domain frekuensi seperti yang diperlihatkan dalam

gam bar 3.9.

Gambar 3.9 Data Domain Waktu Dan Domain Frekuensi Dari Sinyal Getaran

.\lesin.

Kon\ersi sinyal dalam domain wal..--ru kedalam domain frekuensi

memperlihatkan spektrum frekuensi sinyal getaran tersebut sehingga dapat

diketahui amplituda dan frekuensi masing-masing komponennya.

Sinyal getaran dalam domain waktu tidak mampu menunjukkan smyal

getaran dengan amplituda kecil yang berasal dari cacat yang telah ada pada

Predictive Maintenance lii- 20

Tugas Akltir KS 1701

elemen rotasi Hal im disebabkan karena jarum indikator instrument getaran

penunjukannya didominasi oleh sinyal getaran yang amplitudon~a besar.

Dem1kian pula halnya bila sinyal getaran tersebut d.iamati dalam domain wal.."tU

dengan menggunakan oscilloscope seperti diperlihatkan dalam gam bar 3.1 0 .

• • .. • I! ..

~ ... " ••

~ l l:U"'

••• (\ 1\ • ' ... t. • -· ' ·-· T •<

•• • • I ~

... . ' ..... , : ... • : tO ooc .,., "': -·' . ,, . ,. ...

Gambnr 3.10. Sinyal Getars1n Dalam Domain Waktu Meoujukkao Sioyal Domin an

Saja.

Dalam kasus ini sinyal getaran dalam domain waktu hanya menunjukkan sinyal

dominan saja (skala 5 volt div.) sedangkan sinyal getaran yang berasal dari cacat

elemen rotasi dan besar amplirudonya dalam order millivolt tidak terlihat dengan

jelas.

Konversi sinyal tersebut kedalam domain frekuensi serta penggunaan

skala logantm1k unruk sumbu vertikal rnampu memperlihatk.an baik sinyal

dominan maupuin sinyal tak dominannya.

Gambar 3.11 berikut ini memperlihatkan contoh sinyal dalam domain

waktu dan spektrum frekuensinya yang umum dijumpai dalam getaran

pennesinan.

Predictive Maintenance Ill - 21

Tugas Aklrir KS 1701

.. ~ ···~ VI

v i'-(l v v l~ .....

-~~.'r'---t.\t--!,l-

.~ 1.1

"

Cum bar 3. 11 . Sinyal Domain Wakru Dan Domain Frekuensinya.

3.2.5. Penganalisis Spektrum

Dalam pengut-:uran fungsi transfer maupun pengukuran spektrum

frekuensi peranan penganalisa spektrum (Spel.:rrum Analy.:er: Dynamic Signal

Analyzer) sangat penting karena proses fl'ansformasi sin~-al getaran dari domain

waktu ke domain domam frekuensi dilakukan oleh instrument ini. Data dalam

domain frekuensi yang diperoleh dari penganalisa spektrum tersebut bisa berupa

data : amplnudo, frekuensi dan fasa yang disajikan dalam bentuJ.. spektrum

frekuensi dan speJ..'tTUm fasa. Data lainnya yang melibatkan dua sinyal adalah

berupa : fungsi rransfer, fungsi koherensi, fasa dan lainnya.

Predictive Maintenance Ill- 22

Tugas Akhir KS 1701

Penganalisa spel..trum dapat dibedakan sebagai berikut:

I) P.:nganalisa Spectrum Dengan Filler Paralel.

Penganahsa spektrum ini memiliki beberapa '·band pass filter"' analog

yang Iebar '·band"idth"nya sepeniga atau satu octave dan besaran ini akan

mempengaruht resolusi data dalam domain frekuensi.

Pada umumnya penganalisa spektrum tipe ini memiliki resolusi yang

rendah sehingga tidak cocok dipakai untuk analisis sinyal getaran, misalnya

sinyal getaran yagn bcrasal dari roda gigi, bantalan ge\inding, dan elemen rotasi

lainnya.

2) Pcnganalisa Spektrum Dengan Sweep-Filter.

Berlainan dengan pcnganalisa spektrunn filter-paralel, maka pada

penganalisa spektrum ini terdapat sebuah band-pass-filter yang frekuensi

pusatnya bisa digeser baik secara manual maupun secara otomatis dan Iebar

"band'' frekuensinya bisa diatur, misalnya : I Hz, 3Hz, I 0 Hz a tau I 00 Hz.

Dengan demikian penganalisa spektrunn ini memiliki resolusi frekuenst

yang lebih cermat daripada penganalisa spektrum dengan filter paralel. Hal-hal

yang perlu diperhatikan dalam penggunaan alat ini untuk proses konversi sin) al

adalah pemthhan parameter pengukuran berikut :

+ Lebar daerah frckuensi pcngukuran.

+ Bandwith pengukuran yang berhubungan dengan kecermatan frekuensi hast!

proses konvcrsi data.

+ Lama waktu pengukuran.

Predictive Maintenance Ill- 23

Tugas Aklllr KS 1701

Disamping untuk proses konversi, penganalisa spek1nlm tipe ini bisa digunakan

untul.. kt:perluan analis1s yang berhubungan dengan diagnosis kerusakan elemen

rotasi Keterbatasan dalam pemakaian penganalisis spel..irum ini adalah :

,. Proses konvers1 lambat

;;.. Tidak cocok untuk sin~altrans1ent.

3) Penganalisa Spektrum Dcngan Teknik Digital

Penganalisa spktrum ini dtkenal dengan nama : Dynamic Signal

Analyzer (DSA) yang menggunakan konsep pengolahan data secara digital.

Proses konversi sinyal dari domain waktu ke dalam domain frekuensi

rnenggunkan metoda Transformasi Fourier cepat atau Fast Fourier Transform

dan data hasil konversi bisa dimanipulasi secara matematik sehingga misalnya

data bisa disaj ikan dalam skala linear ataupun skala logaritmik.

Proses konversi berlangsung sangat cepat (dalam order milisekon) dan

penganalisa spektrum ini bisa dihubungkan dengan komputer melalui GPIB

(General Purpose Interface Bus) sehingga proses pengukuran dan pengolahan

data b1sa d1kontrol oleh komputer Dengan kemampuan yang disebutkan diatas,

maka DSA cocok untuk d1gunakan dalam analisis getaran maupun diagnos1s

kerusakan peralatan.

Keuga upe penganalisa spektrum ini diperlihatkan secara skematik

secara skcma11k dalam gam bar berikut :

Predictive Maintenance 1/l-24

Tugas Akhir KS 1701

c. ?sngonaE3a dongon -· ·· . -- -----·· ··--·- ··· - ----··· a. ?engena~isa dengan =il~e~ paralel

0. ?engon.: !iso den9cn Swoep- fiJtor - ------· ·-·-..... --- ....... . ··---·- - --··--- .... _ ---.......! ~- ?e ngan!lisa cengan s~eep-=ilter

c . Dynamic Signal An::lp er

c. Dynaroic Signal Analy zer

Gam bar 3.1 2. Tipe Penganalisa Spektrum

Predictive Maintenance Ill - 25

Tugas Akhir KS 1701

BAB IV

METODOLOGI DAi'i INSTRlJ~IENTASI

~.1. Spesifikasi fnstrumentasi t:tama

Pada percobaan ini peralatan yang digunakan untuk mendeteksi sinyal

getaran adalah Machinery Analyzer MODEL 2120 produk dari CSI. Alat ini dapat

menyimpan maksimal 300 titik pengukuran dalam sekali percobaan pengukuran

dan ukurannya ringkas sehingga dapat dibawa ke mana-mana (portable). Prins1p

kerjanya sama dengan Dinamic Signal Analyzer (DSA). Untuk pengolahan data

hasil pen!,rukuran di lapangan dibantu oleh sebuah software yaitu Alaster Trend

For Windows Uvmg MiWm yaitu sebuah paket software untuk aplikasi

RBMiPDY!.

Percobaan pengukuran dilakukan pada feed water control valve yang

dibuat oleh MASONEllAN dari Cockeriill Mechanical Industries (CM.l),

spesitikasi utama dapat ditunjukkan di bawah ini :

• Designation : HP Feed Water Control Valve

• Size Diameter : 100 mm

• Body Type : Control Valve

• Pipe Diameter Thickness: 168.3/1-U

• Operator Temperature: 138 °C

• Design Pressure : 146 kg.'cm=

• Design Temperature: 305 °C

• Manufacture Name : MASONEILAI"l

Metodologi Dan lnstrumentasi IV - 1

Tug as Aklrir KS 1701

• Tag : LAB20AA005

• Specification Sheet: 41000

• Valve Size;cv: ~U 100 (4 .. ) cv 95

• Fluid: Water (Liquid)

• Critical Pressure (kgf/cm2 a) : 225.5

SERV1CE ML"l ~ORMAL

CO:\"DITIO~

I Flow Rate ( t·h) 123 182 I I

r [nlet Pressure (kgf.'cm- g) [ 19 102.5

: Outlet Pressure (kgfcm- g) 49 78 I I Pressure Drop (kgf.'cm-) 70 24.5

I Temperature (~C) 138 138

I Gf 0.9299 I 0.9299

f Viscocity (cpo) I

r Fl 0.936 0.933

1 Inlet Velocity(mfs) 5.5 8.2

I Outlet Pipe DN (mm) 150 150

' r Thickness ( mm) I 14.20 I 14.20

! flo\\; ng Condition I

I Subcnt subcrit I

I Calculated Cv I

17.87 44.78

f Inlet Velocity (mfs) 5.5. 8.2

Metodologi Dan lnstrumentasi

OTHER DESIG:-i I I

192.5

99 145

91

8

138 149

0.9299

i 0.905 I

' I 8.7 l

I 150

I 14.20

' Subcnt

I I

I 83.34

' 8.7 I I

I

IV- 2

Tugas Akhir KS 1701

Sound Level (dBA)

Signal (0 '0)

85.2

18 8

80.0 73.0

47.1 87.7

Sedangkan skema pengujian control valve dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Potongan A - A Left ~

,-¢-_-~ ~ 3 Do"'nmeam A

By pass valve

Potongan B • B

X---+-~---------~~= B_j L'pstream 3

Right

Gam bar 4.1 Skema Pengujian Control Valve

Keterangan : Titik pengukuran ke - 3 tidak dapat dilakukan karena tidak dapat

dijangkau oleh stick pengukur.

4.2. Prosedur Percobaan Dan Pengukuran Control Valve

Untuk mengetahui apakah control valve dapat diprediksi melalui

level getaran yang ditimbulkan pada dinding pipa yang berada didekatn~ a maka

dilakukan pengujian langsung pada control valve. Data percobaan akan diolah

untuk mendapatkan karal..:teristik control valve yang berupa SPL dan

perbandingan grafik antara sebelum dan sesudah overhaul. Pengujian dilakukan

di PT. PLN Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa - Bali II Gresik khususnya di

sistem instalasi turbin uap-nya.

Metodologi Dan lnstrumentasi IV- 3

Tugas Akhir KS 1701

Langkah - langkah pengambilan data adalah sebagai benkt :

a. Tahap persiapan

I. Sebelum diadakan pengujian perlu menetapkan kondisi operasi control valve

yang layak dengan operator , baik di lokasi pengukuran maupun di Central

Control Room (CCR). Menurut log sheet Unit Steam Turbine dan HRSG

diketahui bahwa beban listrik hampir konstan pada pukul 09.00 hingga

pukul 11.00 setiap harinya. Sehingga ditetapkan bahwa pada '~aktu tersebut

merupakan kondisi yang paling baik untuk dilakukan pengukuran secara

bersamaan.

2. Menyiapkan tabel untuk pencatatan percobaan pengukuran seperti sebagai

berikut :

• Tanggal

• Q

• Level valve

• Tekanan

• Temperatur

• Unit

3. Menyiapkan peralatan machmery ana!y:er model 2120 besena stick

pengukur guna menembus instalasi yang diuJ.:ur.

4. Melakukan set up terbadap machinery analyzer untuk delapan pengukuran

yaitu pada empat titik pipa di sebelah upstream disebut "right'" dan empat

titik pipa di sebelah downstream disebut "left" dari control valve. Untuk

menjaga sensitifitas machinery analyzer terhadap perubaban perilaku

Metodologi Dan Instrumentasi /V - 4

Tugas Aklrir KS 1701

dinamik srru.J..'tllr control valve maka dJlak'Ukan penguk<~ran low frequency

dan high frequency.

5. Melihat karru kerusakan ketel untuk ketiga blok di ruang kontrol , dan

insrrumen diputuskan bah\'a :

• CV HRSG 1.3 sudah lama belurn diperbaiki

• CV HRSG 3.2 baru diperbaiki

• CV HRSG 3.3 sudah lama belum diperbaiki

b.Tahap pengukuran

I. Sebelumnya perlu dilakukan BAM Test , yaitu suatu pen~:ujian yang

dilakukan untuk memperoleh frekuensi natural dari control valve dengan

cara memukul-mukul berkali-kali dengan kecepatan konstan dengan

konsrruksi control valve yang kemudian direkam pada machinery analyzer

diambil fn • 850 Hz.

2. Pengukuran nyata parameter getaran dilakukan untuk pengukuran selama

em pat kali untuk control valve unit 1.3 ; 3.2 ; dan 3.3. (lihat gambar 4.1.).

-'.3. Sek.ilas Teo tang Master Trend for Windows

MasterTrend merupakan teknologi multi paket softv..-are analisis yang

dirancang untuk digunakan bersama dengan Computational System Incorporated

(CSI), Machinery Analyzer dan peralatan koleksi data lain. MasterTrend terdiri

dari perlengkapan terpadu program software berbasis MS-Windows. Konfigurasi

dalam MasterTrend, seperangkat sistem komputer, beserta dengan peralatan

MPindnlnui Dan Jnstrumentasi /V - 5

Tugas Aklrir KS 1701

koleksi data, yang menyusun Hardware dan software monitoring dan anal isis yang

dibutuhkan untuk program RBM (Reliability Based Maintenance).

Fungsi YtasterTransfer dibagi dalam 3 kategori umum:

• RBM Database Administration - Mendefinisikan struktur database,

daftar isi dan bagaimana men-set up nya.

• Diagnostics dan Reporting - Memplotkan tampilan dengan setting up

dan membuat Japoran.

• Proacti\e dan Data Entry - Program tambahanibantu mencakup menu

pilihan MTWf.\1111.

Semua modul individual yang terdiri dari MasterTrend merupakan menu yang

dikendalikan dan dengan mudah diubah antara satu sama lain untuk membentuk

paket software terpadu CSI menawarkan kepada mereka dalam 3 paket sofuvare :

MTWIND I. MTWIND II, dan MTWIND 111. Beberapa program didapat secara

terpisah dan d1tambahkan pada MTWIND I.

/V-6

Tugas Akhir KS 1701

BAB V

A:'\ALISA DAN PEMBAHASAN

Hasil pengujjan control vahe ditampilkan dalam bentuk-bentuk tabel-tabel

dan grafil. •. Semua grafik dalam tabel dilampirkan pada laporan ini. Pada bab ini

akan dibahas tentang kemungkinan dipakainya machinery Analyzer Model 2120

sebagai a1at pengukur getaran control valve. Untuk selanjutnya dikembangkan

aplikasi program perawatan prediktif untuk memprediksi tingkat kerusakan

control valve.

I. Data-data getaran yang diperoleh dari percobaan pengukuran dikonversi ke

satuan dB. Untuk konvcrsinya digunakan rum us (khusus untuk pipa 4 inch)

SPL .. 10 log (6 x 1013 a2/t2)

dimana :

a • acceleration (G-s)

f - frekuensi (Hz)

Contoh :

S T pengukuran ptpa CV HRSG 1.3 PCV 1.3 - R 12 Right l Low Route

spectrum 31 Januari 2000, jam : 10 19.36

B ~ " SPLut..IIK ~ 10 log(6 x 10 a•ff')

,. 10 log (6 x 10n 0.0\819ll1042.5l)

~ 42.617 dB

Untuk memp.:nnudah analisis data, semua data ditampilkan kc dalam bentuk

tabcl (lihat Iampi ran A)

Ana/isa Da11 Pembahasa11 V- 1

Tugas Akllir KS 1701

2 Menentukan SPL. berdasarkan dcsain konstruksi control valve dengan

menggunakan rumus

SPL 10 log CV .,. 20 log 6p - 30 log (t) - 70.5

dimana .

W • Laju Aliran (lbthr, 1000 kg/hr)

Gf - Gas Specific Gravity

6p • Pcnurunan Tekanan (psi, bar)

t = Tebal Dinding Pipa (inches, mm)

Contoh:

Kondisi saai pengukuran di lakukan, data pada Central Control Room didapat :

Q - 149 ton/h

6p I 16 kg/em:

1 .. 14.2 mm

SPL = 10 log 1.16 149 \1(0.9299 x 116).,. 20 log 116- 30 log 14.2 +

70.5

= 89 433 dB

Dan selanJutnya scmua data ditampilkan dalam bentuk tabel (lihat Iampi ran A)

3. Kcmudian membandingl..an data-data hasil pengukuran dan hasil perhitungan

dalam bentuk grafik-grafik yang dapat dilihat pada Iampi ran A, dimana sumbu

x adalah pengukuran ke -,sumbu y adalah SPL dengan unit dB. Dari sebagian

besar gram.: mcmpunyai karakter trend yang hampir sama antara hast!

pengukuran menggunakan Machinery Analyzer dengan hasi l perhitungan

Analisa Dan Pembalwsan V-2

Tugas Akhir KS 1701

menggunakan rum us yang bcrasal dari desain kontruksi control vah·e (gambar

I, gambar 7, gambar 10, gambar ll,gambar 12, garnbar 16, gambar 17,

gambar 21, gambar 25, gam bar 27, gambar 29, dan gam bar 3-1).

Dan scbagian lagi masih belum memuaskan untuk dilakukan pengambilan

kesimpulan. Hal ini disebabkan oleh kendala-kendala sebagai berik'llt :

,. Penggunaan stick pengukur akibat adanya isolasi yang menyelubungi

permukaan control valve. Yang paling bagus memakai magnetic holder

karena dapat menempel dengan kuat sehingga tidak mudah goyah.

,. Kctcrgantungan pcrcobaan pengukuran terhadap operasi control valve

dalam mcmenuhi kebutuhan sistem instalasi. Jadi parameter-parameter

yang ada semuanya berubah terhadap wakru tergantung beban listrik yang

dibutuhkan oleh konsumen seperti kapasitas (Q), level valve (%), dan

tekanan (P).

4. Dalam mengaplikasikan alat tersebut untuk rujuan perawatan prediktif pada

control valve yaitu sebuah program yang dikembangkan atas dasar suatu

hipotesa bahwa suatu peralatan hanya diperbaiki dan diganti bila peralatan

tersebut berada pada suatu kondisi dimana kerusakan yang menyebabkan

b1aya ungg1 hampir tCrJadi, maka perlu dilak'llkan pengolahan data kembali

dengan langkah-langkah sebagai benkut

,. Dari data-data yang telah di tabelkan dalam larnpiran A dibuat gratik

dcngan sumbu x scbagai hari dan sumbu y sebagai SPL dengan unit dB

(Lihat lampiran A)

Analisa Dan Pembahasan V-3

Tugas Akflir KS 1701

BAB Vl

KESIMPULAN

Dan hast! anahsa karakter trend antara grafik SPL perhitungan dan SPL

pengukuran ada bcberapa kcsamaan trend line sehingga Machinery Analy.ter

dapat dtgunakan sebagat alat ukur getaran yang disebabkan oleh kebisingan ahran

dengan catatan bahwa peralatan tersebut di set up pada low frekuensi 0 - 3000 H1.

dan high freku<!nsi 0 - 8000 Hz. Seperti kita ketahui bahwa HP Feed Water

Control Valve bekerja pada kapasi tas. tekanan serta kecepatan yang ti nggi ,

sehingga menghasi lkan frekuensi bunyi atau getaran tinggi .

Dilihat dari titik puncak tertinggi daJam setiap pengukuran maka dapat

dipastiJ..an bah,,a getaran hnggi yang tel)adi bukan akibat peristiwa resonansi

karena freJ..uensi amplitude tcrtinggi tidak sama dengan frel-:ucnst naturalnya

rnelamkan mumt aktbat llutda yang menumbuk valve plug.

Dari pcrbandmgan kondisi HP Feed Water Control Valve antara sebelum

OYerhaul (pada HRSG I 3 dan 3.3) dan setelah o"erhaul (pada HRSG 3.2) sena

setelah dlbandtngkan dcngan standar kebisingan yang dikeluarkan oleh OSHA

gutdchne, maka J..ebtsmgan control ,·alvc masih di bawah standar yang diijinkan

sehingga bel urn perlu dtlakukan overhaul

Kesimpulan VI- I

Tugas Akhir KS 1701

DAFTAR PUSTAKA

Arant. J. B . Htlll 10 ( 'ope wuh ( 'ontmll'alve Nmse, Instrumentation Technology.

March 1973

13agmsna K, Abtdtn Z dan Mahyudm A.I, l'redtctn:e Maintenance Dengan 1iJptk

Tekmk /'(!llgukuran, Laboratorium Dinamika - llmu Rekayasa Pusat Antar

Um"c:rsitas. ITB, 1994

1-irmanto, A dan San, ll.S, l'enerapan Predtcttve Mamtenace Di PL7'U Cirestk,

PT. PLN (Persero) Pcmbangkitan Dan Penyaluran .lawa Bagian TimLLr Dan Bali

St!ktor Grc~ik, Oktobcr 1994.

Moedj tono. < 'ontrol l'ulw St:mg Oan Calculation , Disajikan Didalam Program

Bimbingan Prol't!si Sarjana Teknik XI Tahun 198711988 Di Pertamina Untl

Pengolahan IV Ctlacap.

Sl.ou~en, P L, l'alve Hum/hook, Valtek International, Me Graw Hill. 1998.

Sch11acbe, M J. ,\/adunar J 'thrcmon Ana/pt.> us A Planning Tool for Shtp< In A

rtw !'ear .\lumtemmc:e l.tje ()de, 1\aval Engineers Journal, Fchruat') 1980.

I he Eduors of Instrumentation lcchnolog), lnwrume/llalton & Control Sy.\lem

Engmeermg Ham/honk

llofmann, S.L, l 'thratton A11<1~\ It\ for l'rew:llttve Alamtenu11Ce: A clas.\lcal Ca.<<!

Jf,tot) , \!!anne technology, Vol. 24 No.4, October 1987.

Daftar Pustaka xiv

LAl'VIPIRAN A

Tabell S.T Pengukuranl'ipa CV IIRSG 1.3 Right I(Low)

Ptnj!ukuran kt- Kapuit•s Q (ton/h) Accoltration a (G-s) Frekuensi f (Hz) T ek11non (Kjifcm2) S I'L Ukur (d 0) S PL llit (dO)

I 149 0018 19 1042.5 II(; 42 616<>4~2 1 89.43248084 2 148 0.02209 1237.5 63 42 81452267 85.42647372

3 161 004639 1095 113 50 32171757 89.59818373 4 151 0.05671 1098.5 114 52 03870422 8937709057

T abd 2 S.T Ptngukuran Pipa CV II RSG 1.3 Right I (Hight)

Pengukuran k.,_ KapasitM Q (ton/h) Arctltl'21ion a (G-s) Frtkuensi f (Hz) TekAnan (Kg/cm2) SPL IJkur (dB) SPI. Hit (dR)

I 149 0.06177 7490 116 36 10742818 89 43248084

2 148 0.08984 7510 63 39 33810863 85 42647372

3 161 0 07666 1090 113 54 7243588-1 89.59818373 4 lS I 003687 7400 114 31.73034086 89 37709057

TabeiJ S.T Pengukuran l'ipa CV IIRSG 1.3 Right 2 (Low)

Pen~ukurau ko- Kapasitas Q (I on/h) Atrtlorotion • (G-s) Frtkuensi f ( Uz) Tekanan (Kl!fcm2) Sl'L IJkur (d O) S PL Hit (dO)

I 149 0 02429 1072.5 116 44.882 11678 89.4 324 8084

2 148 0,02893 1080 63 46 34000607 85.42647372 3 161 001929 900 113 44.40330687 89.598 18373 4 151 0.03027 1080 114 46.7332858 1 89.37709057

Tabel 4 S.T Pcngukuran Pipll CV II RSG 1.3 Righi 2 (]light)

Prngukuran ke:- K•r•sita• Q (ton/h) Acctleration • (G-s) Freknensi f (Hz) TekAnan (KK/cml) S PI. Ukur (dO) S I'L Hit (d O)

I 149 0.0564 7300 I 16 35 54063738 89.43248084

2 148 0.06783 7480 63 36.93 191689 85.42647372 3 161 0 02673 7000 113 294 1953088 89.59818373 4 151 0.0376 1060 11•1 48 7791521 89 37709057

Tabd S S.T l'tngukuran l'ipa CV HRSG 1.3 Right 4 (Low)

Ptngukuran kt- Kapasitu Q (ton/b) Acceleration a (G-s) Frekuensi f (Hz) Tekanan (Kglcm2) SPL Ukur (dB) SPI. Hit (dB)

I 149 001721 1192.5 116 40 96796216 89 43248084 2 148 0.01697 1185 63 40.90078234 85 42647372

J 161 0.0 1697 1050 113 41 95136337 89.59818373 4 151 0.02173

- . 1185 114 .43~04834002 . 89.37709057

-- -·-- ------- --

Tabtl 6 S.T Prngukuran l'i1>a CV HRSG 1.3 Right 4 (Hight)

Pcngukuron ke- Kopas ita~ Q (ton/h) Acceleration a (G· s) Frekuensi f(H•) T e.kanan (Kg/cm2) S PL Ukur (dB) S P{. IIit (dB) ' I 149 0.03394 7690 116 30 67722247 89.43248084 '

2 148 0.03394 7690 63 30.67722247 85 42647372 3 161 004028 7290 113 32 62875118 89.598183 73 4 151 0 129 7256.5 114 42.77876272 89.37709057

- - -- . --

Tabd 7 S.T Pengnkuran Pipa CV URSG 1.3 urt I (Low)

Penl{nkuran ke- Knpasitas Q (ton/h) Acceleration a (G-s) Frekuens i f(Hz) Tekonan (Kglcm2) SPL Ukur (d B) SPL Hit (dO)

I 149 0.03 113 1095 116 46.85681253 89.43248084 2 148 0.0 1147 577.5 63 43 74174109 85.42647372

3 16 1 0.0 1782 750 II) 45.29844 123 89.$98183 73 4 15 1 0.0 11 23 720 114 41.6424577 89.37709057

... Tabtl8 S.T Pengukurau l'ipa CV JLRSG 1.3 Left I (lligh t)

Ptngukur:ln kt- K•positas Q (ton/h) Acctltration a (G-r) Frekuensi f(Hz) Ttkanon (Kg/cm2) SPL Ukur (d B) Sl''L Hit (oJU)

I 149 0.04712 1100 116 50 41776444 89.43248084

2 148 0.02612 6800 63 294707977 85 42647372 J 161 0 02637 760 113 48.58744325 89 59818373 4 151 0.02161 6820 114 27.79892035 89 37709057 -,

Tabel 9 S.T Pengukuran l'ipa CV IIRSG 1.3 Ldt 2 {Low)

Pf'ogukuran ke- KapuitAS Q (ton/h) Ar<rlerotion a (G-s) Fr~kueJJsi f(llz) Trkanan (Kg/cm2) S l'l- Ukur (dO) S PI. llit (dO)

I 149 0.05469 1177.5 116 5 1 12045266 89 43248084

2 148 005298 1087.5 63 5 1 53516627 85 42647372

3 161 0.01 105 1072.5 113 38 04081205 89 59818373

4 151 0.02112 1065 114 43 72839863 89 31709057 - -- -·--

Ta.btl 10 S.T Penguk.uron l 'ipa C V IIRSG 1.3 LeO 2 (Uight)

Pengukuran ke- Kapasitas Q {ton/h) Acceleration a {G-s) Frekuensi f (Hz) Tek.anan {K!'/cm2) SPI. Ul<ur (dB) SPI. Hit (dB)

I 149 00564 1180 116 51 36945444 89 43248084

2 148 0 04364 7310 63 JJ 1008598 85 42647372

3 161 0.03149 6990 I 13 30 8554222 89 59818373

4 151 0.05215 7014.4 I 14 35.2067882 89 37709057 - - -- - --·---- - --····------·----·

Tabtl II S.'f l'engukuran Pipn CV II RSC 1.3 Left4 (Low)

Ptngukuran kt-"- Knp11sit .. Q (ton/h) Accrlrration n {G-s) Frekuemi r(Hz) Tekanan {Kglcm2) S l'l. llkur (dO) S PI, Hit (dO) '

I 149 0.02246 1177.5 116 43 39048923 89 43248084 '

2 148 0.02319 1102 5 63 44.2399555 1 85 42647372

J 161 0.04297 1102.5 113 49.5972476 1 89 598 18H3 . 4 151 0.0 II 18 1166.5 114 48 73754449 89 37709057

Tabel 12 S.T Pengukuron Pipa CV II RSC 1.3 Ldt 4 (H ight)

Pengukunm ke- Kopas itas Q (ton/h) Accrltra rion n {G-s) Frekuensi f (Hz) Tek.anan {Kg/cm2) SPL Ukur (dO) SPI.. Hit (dO)

I 149 0.06445 7510 I 16 36 4531722 89 43248084

2 148 0.03906 6900 63 32 83917547 85 42647372 '

3 161 0.07129 1100 113 54.01423109 89 59818373

4 151 0 0437 7280 114 33 34851366 89 37709057

'fa bel 13 S.T Pengukurnn l'ipa C V II RSG 3.2 Right I (Low)

Pen~ukuran ko- Kapasitas Q (tuuno) Arrelrration a (G·s) Frekuen•i f( Hz) Trknnan (Kg/cml) S l'l. IJkur (dll) S I'L II it (dll)

I 135 0.0083 1732.5 115 31.18960949 88 94755361

2 11 3 001904 1065 117 42 82785923 88 28732068

3 116 003418 1125 119 47 43390322 88 51153264

4 136 0.03777 10996 116 48 49975758 890J600n4 ----

Tabd 14 S.T Pengukuran l'ipa CV IIRSG l.l Right I (Higbt)

Ptngukunan k,.... KaJoasita< Q (ton/h) Arctloration aCC"r s) Jirekuensi f(Hz) Tekanan (Kg/crnl) SPL llkur (dO) S l'l . llit (dill

I 135 008594 7 160 115 39.16715904 88 94755361

2 113 0 119 7120 117 42 24285186 88 28732068

3 116 0.1 741 0 119 40.38514834 88 ~1153264

4 136 0 04761 7530 116 33.79957661 89 03600724 - --- ---

T abcl15 s:r l'en~:ukumn Pit>• CV HRSG 3.2 Right 2 (Low)

Pengukuun ke-- Kap11situ Q (touno) Arreleralion a (G-s) Frekuensi f (Hz) Tekannn (Kg/cm2) SI'L Ukur (dO) S PL II it (dll)

I 135 0.02551 1065 liS 45.36872952 88 9475536 1

2 11 3 0.0 166 1072.5 11 7 4 1.57572825 88 28732068

3 116 0.05981 1065 119 52 7699964 88 51153264

4 136 OOOSM 1065 116 35.93458338 89.03600724 -- -·---

Tabel 16 S:r Pengukuranl'ipa CV IIRSG 3.1 Righl2 (Uight)

Pe.ngukuran kt-- K•i>•sitas Q (ton/h) Accelerotion a (G-s) Frekuensi f(Hz) Tekanan (Kg/cm2) SI'L Ukur (dll) 5 1'1. Hit (d O)

1 135 0.06543 6980 115 37 2 1994246 88 94755361

2 113 0.09473 6780 117 4068666937 88 28732068

3 116 007666 7010 119 38 558 ~2844 88 51153264

4 136 0 0664 1 6990 116 37.33663859 89.03600724 - -- ·- -

Tabd 17 S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3.2 Right 4 (Low)

Ptn~uku,.n k("o- Kapasilas Q (ton/b) Aoceleration • (G-s) F~kuensi f (II'<) Trk.1n•n (K!tftrn2) SI'L Ukur (dD) SPL II it (dll)

I 135 0 04053 1065 115 49 39005242 88'l4755361

2 I ll 0 01367 2985 117 JO. '>97Q9609 88 28732068

1 116 0 024 17 1185 119 43 97267851 88.51153264

4 136 0.052 1068 116 SUJOI5432 89.03600724 --- -------- - - -- - --------------

Tabcl 18 S.T l't•nguku rnn Pipn CV II RSG 3.2 night 4 (llight)

Penguku ran kr- Knpasitns Q (to n/h) Acctleration n (G-s) Frekuensi f (Hz) Tekannn (Kltfcm2) SI'L Ukur (dD) SPL Hit (d R)

I 135 009131 7430 115 39 57210308 88.94755361

2 113 0 169 7500 117 <14 83802133 88 28732068

3 116 0.08838 7190 119 3957401464 88 51153264 4 136 005176 7160 116 34 96313741 89 03600724 I

--·-····--- --· ----------

Tabd 19 S."l J'engukuran Pipn CV HRSG 3.2 Lert I (Low)

Pen)!ukurnn kt- Kapnsitas Q (ton/h) Acctlerntion n (G-s) Frekuensi f (Hz) Tekanan (Kg/cm2) SI'L Ukur (dB) SPL Hit (dR)

I 135 0.02344 1147.5 115 43.98561077 88 9475536 1

2 113 0.01056 1927.5 117 32.554903 13 88.28732068

3 116 0.01349 1072.5 119 39.77380548 88 .5 1153264 4 136 0.03467 1087.5 116 47.85200402 89.03600724

Tabd 20 S.'f Pengukuran Pipa CV HRSG 3.2 Ldt I (Jiight)

Pengukurnn ke- K•p:tsitas Q (ton/b) Acceleration • (G-s) Frekuensi f (lh) Ttk.•n•u (Kltf<ml) SPL Ukur (dll) SPL ll il (dB)

I 135 003149 1080 115 47 07649061 88.94755361

2 113 0 201 7430 117 46 42565738 88.28732068 '

J 116 0.05957 7340 119 35 96814331 88 51153264 4 136 0.0437 6560 116 34.25306446 89.03600724

-- --·--

Tabd 2 1 s:r l'tngukurlln Pip11 CY II RSG J.2 Ltfl 2 (Low)

Pcngukuran kt- Knpnsilas Q (lonlh) Arcdrralion a (G-s) F~kucnsi f (Uz) Tck•nnn (Kg/cm2) S I'L IJkur (dU) S PL llil (dU) ,

I 135 0.01953 930 115 44 2258984 88 94755361 2 113 0 02991 832 5 117 48 89015592 88 28732068 J 116 002454 1020 119 45 40700024 88 51153264 4 136 00188 11775 116 41 84545117 8903600724

Tabel22 s:r Ptngukuran Pipa CY II RSG 3.2 Left 2 ( Hight)

Pen~ukuran ke- Kapasilu Q (lonlh) Aarlcralion a (G-s) Frckut-nsi f ( l iz) Ttkanan (KI:fcm2) S PI. Ukur (dll) SPI. IIil (dll)

I 135 0 05298 7240 115 JS 06898026 88 94755361 2 113 0 06689 6920 117 37 48661453 88 28732068 3 116 0.07861 7050 119 38.72728609 88 51153264 4 136 0.04662 7693.4 116 33.43059162 89.03600724

Tabell3 S.'l' Pengukuran l'ipa CY IIRSG 3.2 Lefl 4 (l.ow)

Pengukuran ke-- KaJ>•silas Q (lonlh) Arceloral ion Jl (G-s) Frekuensi f (Hz) Tckanan ( KI?/cm2) S PL lJkur (dll) S I'L Hil (d O)

I 135 0 0~466 1140 l iS 44 48327692 88.9475536 1 2 113 0.03857 11 70 11 7 48 14278805 88.28732068 3 116 0.0354 1095 11 9 47 97329536 88 51153264 4 136 0015 16 1075 116 40 767.12724 89 03600724

------ ----- -------------- ----------- -----------·

Tabtl 24 s:r Pcngukurnn l'il"' C Y llltSG 3.2 L,efl 4 (ll ight)

Pengukuran ke--- Ka1>asi1as Q (lonlh) Arceler•lion a (G-s) Fre·kurnsi f (Hz) Tekanan (K!Vcm2) S PI. Ukur (dO) Sl' l, Hi I (dO)

I 135 0 07031 7 150 11 5 3761573363 88 94755361 2 113 0 06787 7240 11 7 37 22029816 88 28732068 3 11 6 00874 7230 119 39 42897521 88 ~ 1153264 4 136 0,0327 6920 116 3 I 27034567 8903600724

Tabd 25 s:r P~ngu kur•n Pipa CY IIRSC 3.3 Right I (Low)

Pengukur•n ke- Kap•sitas Q (ton/h) Arrtltration a (Crs) l'rekuensi f(Hz) T ekanan (Kg/cm2) S PI. Ukur (dB) S PL Bit (dll)

I 128 0.06006 1155 118 6 52 10157938 88 91711835 2 100 0.05311 1087.5 119 51 65403024 87 86695274

J 94 004321 1132.5 119 4941243362 87 59823 128 4 130 0 137 1076.6 116 59 87483634 88 84005168

Tabd 26 S.T Pengukuran l'ipa CY IIRSC 3.3 Right I (ll igh t)

Ptnl(ukuran ke- 1\a ,>asitRJ Q (ton/h) Arrt lt ration a (G-s) Frtkuensi f (Jlz) Ttkanan (Kg/cml) S PL Ukur (dB) SPI. Ril (dR)

I 128 006177 7390 118.6 36 22417576 88 91711835 '

2 100 0.06299 6990 119 36.87740116 87 86695274 3 94 0 07959 6980 119 38 92157415 87 59823128 4 130 0 204 1080 116 63 30564074 88 84005168

Tabel 27 S:r Pcngukunm Pipa CV ll llSG 3.3 Right 2 (Low)

Per~_g_ukuran k~ Kapnsitos Q (ton/h) Arcr lt rntion a (G-s) Frekutnsi f (f:rz) Tekanan (Kglcm2) S PL lJ kur (dO) SPI , Hit (d ll)

I 128 0.034 18 6 15 118.(, 52 67945136 88 .917 11835 2 100 0.07373 1095 119 54.346 11 48 87.86695274 3 94 0.0625 1095 119 52 9 1083047 87.59823 128

L_ 4 ___ _1 3() ... -- 0.04565 652.5

-- ·-··-· -t I 6 54.6787 1782 88.84005168

------- - ------------- ------

Tabtl 28 S.T Pcngukunon Pipa CV II RSG 3.3 Right 2 (ll ight)

Ptngukuran kt- Kap:tsitas Q (ton/h) Arctltrotion a (G-s) l'rtkucnsi f (Hz) Tekanan (Kg/cm2) S PL Ukur (d O) SPL Bit (dll)

I 128 0.07 178 1090 1186 54.15305162 88 91711835 2 100 0 102 7200 119 40 80686<>0 I 87.86695274 3 94 0.08643 1090 119 ss 76627281 87 ~9823 128 4 130 007484 6926.9 116 38 45340972 88 84005168

Tabtl 29 S.'r Ptngukuran Pipa CV llRSG J.J Right 4 (Low)

PrngukurAII kr- Kopasitn' Q (ton/h) Acc<ltration a (C~s) Frekuensi f(H.z) Ttkanan (K!ifcml) SPL IJkur (dB) SPI. Hit (d ll)

I 128 0.06934 1095 1186 53 81290687 88.91711835 2 100 0.06934 1095 119 53 81290687 87 86695274 .1 94 0 06718 1095 119 53.56385025 87 59823128 4 130 0 IJI 1061 4 116 59 60935675 88.84005168

To bel 30 S.'f Pengukurnu Pi1>a CV HRS G 3.3 Right 4 (Hight)

PtnJZukurnu kt!· Kllpllsilas Q (ton/h) Accclertllion • (G-s) Frtkuensi f (tl>-) TckAnan (KWcrnl) S PL tlkur (dll) Sl'l.llit (d B)

I 128 0.06543 7070 1186 J7 10866263 88.9171 1835 2 100 0 08936 3010 119 47 23304579 87.86695274 J 94 0.12 7160 119 42 26687698 87.59823128 4 130 0.145 1060 116 6050275524 88.84005168 I

Tabd 3 1 S.'l" Ptngukuran l'ipa CV llRSG J.J ~fl I (L.ow)

Pcngukurnn kt'- Kapasit:~s Q (ton/h) Ac·celtr&lion n _(G·!) Freknensi f (H.z) Tekanan (Kg/crnl) S PL Ukur (dR) S I'L llit (dB)

I 128 0.0415 945 11 8.6 so 63383827 88.91711835 2 100 0.05 127 10 12.5 119 5 1 8708782 1 87.86695274 3 94 0.08105 1170 119 54.59285565 87 59823128 4 130 0.02548 1098.5 116 45.08949975 88.84005168

----·---·---- ------- -- -- --

Tabel 32 S .T l'engukuran Pipa CV URSG J.J ~ft I (I l ight)

Pf~g~•kunm kt- Kopasitas Q (ton/h) Acc~ltrAtion a (G-s) Frtkueasi f (LI.z) Ttklnan (K,V~on2) S I'L Ukur (dll) S PL Hit (dB) I 128 00603 950 118 6 53 83338664 88 91711835 2 roo 0 05981 7050 119 3615320621 87 86695274 .l 94 0.05432 1130 119 51 41913886 8759823128 4 130 0.04883 1030 116 S I 29&5025 88.84005168

Tabei J J S.T P•n~;ukuran Pipa CV IIRSC 3.3 Lert 2 (Low)

Vtnuukur:m kr- Kapnsitos Q (ton/h) Arrelrration n (G·s) J•"rekuensi f (Hz) T ckannn (Kgfrm2) SPL IJkur (d O) S I' L II it (dU)

I 128 0.04224 1087.5 11 8.6 49.56740538 88.917 11835

2 100 0.289 1087.5 11 9 66.27088405 87.86695274

J 94 0 .05078 532.5 11 9 57.36897419 8 7.59823128

4 IJO 0.035 16 555 116 53.81663017 88 84005168

Tabel34 S.T l'rugukuran Pipa CV II RSG J.J Lrrt 2 (Hight)

Pt ••J!uku rnn ke-- Ka pasitns Q (ton/h) Accelrration • (G· s) Frekuensi f (Hz) T ckauon (KI:fcml) S PL Uku r (d iJ) S I' L Hit (dB)

I 128 0.08838 7050 118.6 39.7448 10 I I 88 91711835

2 100 0.05054 7020 119 34.9274750 1 87 86695274

J 94 0 .0"1715 6910 11 9 38.738670 16 8 7 59823128 4 130 0 07781 6934.2

-1 16 - 387_8_229~5<1 __ L__ 88.84005 168

- - -- - ------ ---

Tabel 35 S.T Peugukurdn Pipa CV II RSG J.J Lrft4 (Low)

l,('ltgukur!l n ke- Kopositos Q (tonn•) Acceleration • (G·s) Frrku•nsi r(Hz) Tckonon (Kgfrm2) S PI. Ukur (d ill S I' L II it (dB)

I 128 0 .0913 1 1102.5 118 6 56. 1443074 88.9 17 11835

2 100 0.06934 570 11 9 59.48369214 87.86695274

3 94 0.08057 1125 11 9 54.88192933 87.59823 128

4 130 0 02548 1098 5 1 16 45.089499 75 88.84005168

"l"nbd 36 S.T Pengukuran l'ipa CV II RSG 3.3 Lrrt 4 (llight)

l'tugukur•m kew Kopositas Q (ton/h) Acceleration • (G-s) Frokuensi f (Hz) Tekona n (Kgfrml) SPL Uku r (dU) S PL Hit (dB)

I 128 0 . 121 1100 11 8.6 58 6093 6<>2 1 88.9171 1835

2 100 0 .389 7200 119 52.4338546 87.86695274

1 94 0 . 101 6920 11 9 -1 1.0658 1809 87 59823128 4 no 0 0634~ ....... 6920 - - _ I_IL __ 37.032 12898 L . ~8_84()()~l()8 __

-- --- -- ------ -------- ·-·-···--- -------- ---------------------

100

7$

Gam bar 1 PERBANDINGAN SPL

PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 1.3 RIGHT 1 LOW)

iil "0

~ ~l-----~----~----~ g; I

~

CD "0 -..J Q. fJ)

"I I

~--SPI. pongoJonn l ~SPL-j

0 ~------------------------~ ' .

Pengukuran ke-

Gambar 2 PERBANDINGAN SPL

PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 1.3 RIGHT1 HIGHT)

100 1

• I • • 7$ 1

I ~

• 2S

.-------~·~~ I

o I ~---SPl~

2 ' Pengukuran ke-

I '---

Gambar 3 PERBANDINGAN SPL

PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 1.3 RIGHT 2 LOW)

-Q) "0 -...J [l. (/)

"" r ··----------------·--------· ':" .

0 ~--------------------~ 2 3 •

Pengukuran ke-

Gambar4

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 1.3 RIGHT 2 HIGHT)

"" r • • • • ,. I .. ,

>t --s ... ...-..::--s•c~-·- 2 ' Pengukuran ke-

~

en

...

Gam bar 5 PERBANDINGAN SPL

PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 1.3 RIGHT 4 LOW)

'0 ~ ,.

' ~ +---------+-----~, ==~====~. --~ -t-SPl pengulo.nn ;

» _,._SPl ~n J I I o

' . Pengukuran ke- • L ----------------------"

r- Gambar6 I PERBANDINGAN SPL

PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 1.3 RIGHT 4 HIGHT)

,~, -• .. • • •

·~----------------------------' Pengukuran ke!

I

L

Gam bar 7 PERBANDINGAN SPL

PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 1.3 LEFT 1 LOW}

... ~ • • • • ,I

iil I ~ ., ~ ._------~-------.------~ ~ ,.]

.I

iil ~ ~ ll. (/)

I -+-SPlpc'J"19Uin.nn I ---$Plf*tllt~ ;

Pengukuran ke-

Gam bar 8 PERBANDINGAN SPL

PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 1.3 LEFT 1 HIGHT)

- --·------:----,

"

.. ,.

' Pengukuran ke-

CD ~ ..J 0.

Gambar9 PERBANDINGAN SPL

PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 1.3 LEFT 2 LOW)

'"'-• • • ...

... •

(/) t

. ------...... ____ ..... r. ~ • I I-+-SPI..PII""81.111Uf'Ml

CD ~ ..J 0. (/)

"I t

L-e-'PI. P'f(Ntu~" j

· ~----------------------~ Pengukuran kEf·

Gambar 10 PERBANDINGAN SPL

PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 1.3 LEFT 2 HIGHT)

... , • • • ..

"

" ' I

> , Pengukuran ke-

ii) "0

'"'

Gambar 11 PERBANDINGAN SPL

PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 1.3 LEFT 4 LOW)

... ~ ~'._ ______ _.------~~------~ 0.. Cll

ii) :E. ...J 0.. Cll

,. '

·-------------------~---------

"' " .. :t

:

' ' Pengukuran ke-

Gambar 12 PERBANDINGAN SPL

PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 1.3 LEFT 4 LOW)

Pengukuran ke-'

I

I

I I

_I

Gambar 13 PERBANDINGAN SPL

PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 3.2 RIGHT 1 LOW)

100 l

-CD "0 -..J 0..

I CJ)

I

L

100

• • • 7~

$0

25

0

Peiigukuran ~e-

Gambar 14 PERBANDINGAN SPL

PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 3.2 RIGHT 1 HIGHT)

4

2 3 •

Pengukuran ke-

~

I

~

CD 'tl ~

...J ~ (/)

Gambar 15

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.2 RIGHT 2 LOW) \ -

·~ .~--------4·~------4·~--------=~.

·--------------------------~ ' •

Pengukuran ke-

Gambar 16

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.2 RIGHT 2 HIGHT)

'~ T

• • • • ,. I

.. I

>S j f-+--sPI. ~...,..,

t ~--SPI.~

0

' > • Pengukuran ke-

L

Gambar 17

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.2 RIGHT 4 LOW)

~~-------.-----·~=----~~-----­•

·---------------------------' J Pengukuran l<e- j

- ----- -----.

~

10

Page 18 PERBANDINGAN SPL

PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 3.2 RIGHT 4 HIGHT)

100 ·

• • ---- -~

• • -o I ~ ... ~ ~----~----~------1 1/) ,. , ·~------------------------~

' l • Pengukuran ke-

~

CD "C -...J c.. (/)

Gambar 19

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.2 LEFT 1 LOW)

... • • • 11!1

11·

.. ... .... - • • : -+-SPt ~1<a.'Rin 1 ,.

--5Pl~l.lf'l981'\ I

•' 2 >

Pengukuran ke-

Gambar 20

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.2 LEFT 1 HIGHT)

100

··---Pengukuran ke-

j

~ co ~ ..J 0. (/)

Gambar 21

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.2 LEFT 2 LOW)

... , • • •

" I

"' ' ,. ! --SPL~..an ~

--SPL~!

c 2 > •

Pengukuran ke-

r-------·--------------------------------~

Gambar 22

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.2 LEFT 2 HIGHT)

·~, ______ ------~---------~~-------------~· co "j ~ ..J ..

0. ~----~-------+------~ (/)

~ ~1 ________ 1---___ :_~_~_,_~~-~ __ 1 ______ __

2

Pengukuran ke-

... ~

,. IXl "0 ~ .. ...J Q. 1/)

" 0

Gambar 23 PERBANDINGAN SPL

PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 3.2 LEFT 4 LOW)

... , ._----~-------------

2 3

Pengukuran ke-

Gambar 24 PERBANDINGAN SPL

PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 3.2 LEFT 4 HIGHT)

~----------~

3 • Pengukuran ke-

~

to "0 -..J 0.. CJ)

100

Gambar 25

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.3 RIGHT 1 LOW)

------- - -- --- -

·-------------

... •

11

.. u l I

0

' 3 Pengukuran ke-

Gambar 26

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.3 RIGHT 1 HIGHT)

. • • •

~--S.Ol~ ....... -e-s•L~

1 3

Pengukuran ke---------------------~

~

ID "0 ~

...J Q. (/)

~

ID "0 ~

...J Q. (/)

Gambar 27

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.3 RIGHT 2 LOW)

... " .. ,. 0

i-+-SPI. --"'"""I 1--SPl pem;tungan

' 3 • Pengukuran ke-

Gambar 28

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.3 RIGHT 2 HIGHT)

tOO j

" .. ... oL--------------------------

' • Pengukuran ke-

~

IXl -o ~

...J 0. CJ)

Gambar 29

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.3 RIGHT 4 LOW)

Gam bar 30 PERBANDINGAN SPL

PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 3.3 RIGHT 4 HIGHT)

I()C) I

15

I I • •

so

u l

0

2 3

Pengukuran ke-

J

Gambar 31 PERBANDINGAN SPL

PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 3.3 LEFT 1 LOW)

""

1-+-SPL peoguiM>n I ~ ---SPL_.,

2 3

Pengukuran ke-

I r , J J -

~

!D "0 -....J 0. IJ)

Gambar 33

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.3 LEFT 2 LOW)

... ,.

50

,. r-S?l~ ! --SPL pem.t..-- 1

0

' Pengukuran ke-

Gambar 34

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.3 LEFT 2 HIGHT)

... , ~----~~----~~----_.

,. ! CD I

~ .. 1 ....J 0. Ill :s --SPl~

! '--SPL-..ngan

·~------------~ ' ' •

Pengukuran ke-

J

m ::!. ..J 0. IJ)

I

L

Gambar 35

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.3 LEFT 4 LOW)

'" -

" ... ,. I

1-+-SPL ll'&fVJkiii'WI I ~SP\.pMnll~

, ' Pengukuran ke-

Gambar36

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.3 LEFT 4 HIGHT}

.,. I •

·-----------------------------L_ Pengukuran ke-

PERBANOINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 1.3 RIGHT 1 LOW)

·:r II • ~ !

iii ' ~SPI..PI-"'~

~

, ___ ..... .,.,._._ .... ..

~ ~ ~ · · · · :.r(SPI.~ ... . . Cll

21 . y ~ 3 5nllc + 34.005 R2 a 0.8748

0 I

I , 1 l • I Umur Po111t.~n (han)

PERBANOINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 1.3 RIGHT1 HIGHT)

100 . l

7> -;;:- ..•. . ·I ----SPl Pff\VJII.\Iran _$ .... ....,..,_

iii __ ...,.

~ .. . . ..................... . I • • 4 • • ~. ($Pl. '*""'U.n)

...1 ., I ... ., ........................ -.......... .

~ 21

0

L 2 •

Umur Porola~n (hari)

i • ..... yo .. ...,.., ......... . 107 .... . ..... 1

PERBANOINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 1.3 RIGHT 2 LOW)

100

75

iii

-+-sPl .,-ngu1<uran

• sPl penwrungan I - -fa\Jl'! :!!. so -' ... "'

• • • • • ?o:y (SPL peogu'<uran) 1 '

25

1 0

2 3 • Umur Peral.ttan (1\ari) y •1.2769x~ ·9.3~ •20.595)1; + 32.368

R2 •1

PERBANOINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 1.3 RIGHT 2 HIGHT)

100 - ' -+-SPI.I*'!Iul<U<On

75 j =::=:~ku--iii ' :!!. so

__. • • • P'*f. (SPL pongul<""") ,

..J 0. " I Cll

25 - I

i 01

1 2 3 4

• . • Umur Poralaa\ln (han) y s.9626x' 40.22llx' ao 336• 10.SJ R2• t

iii :!!. ... ... "'

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 1.3 LEFT 1 LOW)

100 '

iii :!!. .J ... "'

, .. " .. " •

a 7$ !

-f ----- - SPI.--peo-o-.-....,- l - $?\.--

50 - :-,..., I ._ _______ ____ .... _____ _. - - - Pdy (SPl~an)

I 25 j

0

2 3

Umur Peralotan (han)

PERBANDINGAN SPL

! •

y • ·1 647<4x1 • '2.22x' · 282«x + 6" 52:8

R2 • 1

PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 1.3 LEFT 1 HIGHT)

--·-·-···· ---·-·- ·-···· .. ···-··--·---·------·------- -~---·--- . --+--SPt~ _.., __ ,,__ __ ,.., ~ . ........................ >~ • • • - • POly ($P\ '*"'''.tk\.ltM) . ....................... -

. , 2 ' t • · l)32e:.J .. 11)Cl1('·2'27AOA •11U

Umur Perolotan ihari) ~-~

I '

iD ... - 50 ..J ... ., 25

0 I

l

100

75 iD :!!. 50 ..J ... .,

25

a I

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 1.3 LEFT 2 LOW)

y • U IS21<' • 40 OAax' • 8UI45X • 3.7057 R2 •1

~ 3

Umur Pef•Satan (h•rf)

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 1.3 LEFT 2 HIGHT)

---y • •1.47 11x'. 16.83ex'. Si.eeS. ~·95.Saa

fl' ;o I ...

.

' 2 3

Umur Per• latin (hari)

·---~-- I _...._.......,_ ' .... ~~-- ...... """""!

I I ! •

JI--+--SPL penQ!.rll:ut~n ! -A--$PL Pt ..... (~~

J---f • • • Pot)o, (SPL potl'lgUUin) ! !

'

PERBANOINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 1.3 LEFT 4 LOW)

~==========a:========~~========~·.-~~=---~----t ~~-SFL~ , -SPt-

! ------------; - - -~ , •• • • Poly (SPt_....,)

iD :!:!.. _, 0.. .,

• y• ·1 .787S.S • 12.979X'- 25.$7•• • 57.n"'

R2 • 1

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 1.3LEFT 4 HIGHT)

100 _ ....... __ ···-·------·--··-~ .. =---- ·--- -75 ~=======!!:===:====~=====::f --+-SPI.~r.n

--Jt--$PI. PIIMuno-n

&o ---··· 25 . ::..

y . ·11.105><'+ 19.~~·162.95><+ 131.<19

o I R2c 1 ,

2 3 • Pengukur'lln Ice-

100 1

75

iii :!!. 50 .j

"' ., 25

0

I

100

75

iii :!!. 50 ..J a. .,

25

0

PERBANOINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.2 RIGHT 1 LOW)

2

I

4

Umur Per~~latan y .. ·2.~ 1 x1 • 1-8.559lc + 1 5 50a

R". 0 9i71

PERBANOINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.2 RIGHT 1 HIGHT)

.. ....... -.. - ,,_, ___ , .,.,_,,, ______ , _ , _____ ,_,_ ...... i--

2 3

Unwr Peralatan (hari}

.

. ~

,._, .

--~ : SPLpo~n -.-sPL perhitungan

--fauk

• • • Poly. (SPL pooguku,.,}

y. ~3fJ.S.llr'. ; ,;lt'&:. 31.7'52 R2 • 1

100 ,--

PERBANOINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.2 RIGHT 2 LOW)

! :+-I""'==-: ___ : 91~§~, <0 25 1 ~

iii ~ .J ... <0

I 0~--------------------~--------~j

100

75

eo

25

0 I

2 3

Umur Pora.llotan (hari)

PERBANOINGAN SPL

• y- ·1.1695.>. 50 511~ · 105.14;(. 107 17

R2 • 1

PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 3.2 RIGHT 2 HIGHT)

. • ~

--+--SPL pengt.~.kUfWI

' - -SPLpo~ . ___ ,..., • • • Poly. (SPl pengulax .. n)

y•l~ -9.-'. 23.778x +'21.65" Rl •t

2 3 • Umur Peralatan (hari)

1-_______________________________________j

PERBANOINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.2 RIGHT 4 LOW)

I

--+--SPI.pooguMin

-sPI.-..-----mot

• • • Pdy (SPI. '*"""""••)

Umur Perolat.Jn (hanl y. -4.\ 3011 • 52.~1-t. 132,~•1)$13

R1 • 1

PERBANOINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.2 RIGHT 4 HIGHT)

100 -----.-==-~··--·----··-----------=1

75 r--'7"-:s"'PL,...pe-ng---.,.u~-"""---,

0~--------------------~----~

-SPLperh!urc;an _,..., • • • Pdy.{SPL~)

L ' ---

2 3

Umur Pe1711atan (hari)

4

y • 1 ~. JG.~ • 41.5ei31t • 12.5a3

"" . 1

100

iii 75

:5!. 50 .... a. <II

2S

Q

PERBANOINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.2 LEFT 1 LOW)

~====~C=====~======~· ~-=-~----..... _

.

_ ..... _ .. fall

- - • Poly($1'1.-

• y = •2.9651.' .. 27.11sx2. 7202h:. i1 855 R-: ~ 1

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

. (HRSG 3.2 LEFT 1 HIGHT)

2

--- - -----·

.....

"· 3

Umur Peralatan {hari)

--+-SPL pengvkvran

' ------SPI. Qethf.UI"oQQI"'

' _.,_faull I

! - - I I

I I

• y : J 0915.t' • 23 ~2><' • ., 0661< • f 9 372 '

R2 = 1

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.2 LEFT 2 LOW) 100 1

a; ~ .... a. .,

a; :!!. ...1 .. .,

1$ · I

• "' :15

0

100·-

75 1

---...--.... ,...,....,... - .... ----Pl:ilr(SA.~)

' , Umur peralata n

y = 1.344~- 12.1•3x' • 31.679x • 23 34S I R:: • 1

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.2 LEFT 2 HIGHT)

··-· ' -· ----·- ··--- --·

:t j I -+--SPl.!*lg~ll'tJ'I I ~------·-------<:------··! -·Pl. -"'""'" I ~----------------~----~rl~------~···--~,

y = -o 8934~ +<.m!lx'. 5.6443>< • 36 aJS I 2 3

Umur Peralatan R

1 = 1 J

= :!!. .... ... ..

1M~

1S

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.2 LEfT 4 LOW)_~

• • I

so

25

0

-+--SPI.­

+-----------~----------~----------~1 -----~~

2 3

Umur Pera1atan

~ --. ..... (SP<-

y = .0.~ + 1 293i + 3 S227x • '() 202

R1 = 1

100

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.2 _ _!:-EFT ~HIGHT)

·~--------------------------------~

,__._$Pl. IJe"G\I)u,f\

-.sPI. pem:t..,no•n --+-faull

- ~ ($Pl. J*'ll'lfwr~tt~)

2 3 y. ·2.16'!i2lt1 + 14.3031 . 28169>< • 53.667 R'. 1 I Umur Peralatan

iii' :!!. ...J ...

, .. , ,.

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.3 RIGHT 1 LOW)

50 t-------+---------+---~~~--• '--+--s~~~ ~ 1_ .... ,_.,.,... I ' <I) 25 _.__,.,. II

• Poly (SPI. ~ulwr~n)

2 s • Umur Peral.atan

y = 2.4t63x' - 15 3SS:.l • 28823• • 36 257 • R2 • I I

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.3 RIGHT 1 HIGHT) 100 \ -·--·--,

~il========~·========~·~======~· iii' l ~ 50 ~~ -+-SP\. D*f19Ukur.n

~ t------·------·-~..,- 'I 1- sP\_"".,.." ., "'. I __,._~~.~ .. _ _ _ _ _ _ ___,I - -- Pol'/ tll'l,.,-.o~o~tM)

2 s Umur Perat.aQn

• y = 3.4915x.l·20~ . 3&tn.-: + 16013

Rz • 1

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.3 RIGHT 2 LOW) 100 +­

ll========~·~========~·==========ll

q • • • ::-:--- 1 ----+--..... .............. I - --_ ...,(SA. .............

2 '

Umur Peralatan

4 'I •1 ~. 78561." + 17 879x•41 606

R: = 1

--- - ---PERBANDINGAN SPL

PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 3.3 RIGHT 2 HIGHT)

100 -,..- ----- _ __ ,

11======~·~======••=======·~1 jjj" 7$1 !'

~ . ·--' 50<::::; =:--:::::..._..__ I

::; 25 1 • 1 --+--SPL~,..

- s"'" ,.""""""" I __,._lault

Poly, ($F\. ~l.t:\lrlt'l)

i 0 ~-----------------------~--~_J 2 Umur Pflralatan

3 4 I y= ·10096Y• ?4 731wl· 11!1&~ •1$636 1

R' ='

t:o

iii ,.

:!!. ,. .. ... ., ,. :

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.3 RIGHT 4 LOW) ,

! ___________ ._ ________ ~~--------_. --.--~~ . ----$P\.~ - -' ' • pI~ · 6 6681><' • 1231"< • •702

R: "' ' Umur Peralatan

- ---- -------------------- ----

100

iii 7$

:!!. !<) .. 0.. .,

7$

0

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.3 RIGHT 4 HIGHT)

I ······· ~ ... ·:;;···.:.:.···::.:··;.:;···.:.:.··:.;;··· .. ··-.------..... ,., .. ,., .. ::-: ... -::: ... ::: .. ::;...... I =:=:~:::: l

_ ,.,. ~ • - • - - ~ly (SoP\. P.fiG'Ukll'lln) 2

Umur Peralatan 3 y. 6 ~21i . 4$ ~ + 102.96ll . 26 399

R2 = 1

100

CD 75

::!. 50 -' ... (I)

2S

0

100 , - .

75 ' CD ::!. 50 ... -..;; -' ... --"' 25

0

- -- ---~

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.3 LEFT 1 LOW)

2 3 4

-=+="" ..... ...........,., ----SPl~ ------Poly {$P\. MfiQitJkUI*'I}

Umur Peralat;Jn y: -2.28S~ .. ,. 45llc:- 26.126:1c . 154.592 R2 • 1

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.3 LEFT 1 HIGHT)

I I I ! • •j--+--$1'\. ..,.......,.,. J --e--pt. pe~o:. • J I __.,_fwMIIt I

. ~ """ ""'"...,."'-'> I 2

Umur Pe.ralatan 3 • ,._,_9560 ... ·54~-·5381x•151.59 I R: •1

iii :!!. .... 0.. en

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.3 LEFT 2 LOW) ~ ~ IOC 1

iii 7$ ~t==-===_==~:~======~·~====~l

~ :cr · · ~~ ---:-=--

H)O

75

50

:!5

0

- L - ($01.- """

........

2 3 Umur Peralatan

• 1 = $ 1552Jt). 43 7sei + 111 as. . 23 696 R: = 1

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.3 LEFT 2 HIGHT) -- ·~ ...•. ---- - ·-·------~--:..

"

2 3 Umur Peralatan

: --+-SPL 1>ef\9ui!Vf1n

------SPI. ~n

f ___.._, . Poty. (SP\. pengvku,..n)

I yo .~oos.'• t8 71x' · <048El<• e&$&7 1

R1 : 1 I

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.3 LEFT 4 LOW)

~ ·=r : : --i it., :t-~ ---------..-----...:.~ , __ ..... _

iO :!!. -' 0. Cl)

.. _ ..... _ '1- -0 L~ -----------------~~ ..., (SP\. oono""""•l

100

7S

" 2$

0

Umur Peralatan 'I 2- 0.4544x.l . 6 721 1x2 • 20 294x + 42. 113

1•

R' • ,

PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN

(HRSG 3.3 LEFT 4 HIGHT) ----·~ ---- __ ,_ ......... --................... ,

- -'-------- - - - --------__J ..... ..., 1$1'\.-2 , •

I Umur Perat.atan y>2.08'18.' . 15 123><'. 24 579< +470€5

R1 • 1

LAMPIRANB

c. E (II ... iii

..., <( co 0 0 )( co a: 0 c) IV

.., V)

::!! C!

0

0 9 z <(

7 .... M

0 0 0 M

0 0 .., N

0 0 co ....

0 0 N ....

0 0 U)

0

N :I: c: >-0 c: Cl> :I CT (II ... II..

'(I C> c c 0 :;:; f! <II iii 0 0 c{ (/)

:::!: 0::

Max Amp

.0898

Plot

Scale

0.10

0

0 2000 4000

Frequency In Hz

6000

_ 31-J AN-00

8000

c. E Gl ... ;; <I) c( .., 0 u .., )( 0 0:: 1/) 0 Ill

.., 0

::E C!

0 9 ID w u.. • N 0

0 9

~ ..., ' ..... ..,

0 0 0 ..,

0

~ N

0 0 co .....

0 0 N .....

0 0 <I)

N J: c: > u c: Gl ::1 C7 Gl ... u..

a. E .... .!! < .., 0

., )(

,... a: c.J ., CD 1/)

:::ii: C!

,... 0 c:i

0

0 9 z < 7 .... ...,

0 0 0 co

0 0 0 CD

0 0 0 ..,

0 0 0 N

0

N :I: c: >-c.J c: C1) ;:, r:r Cl> ... ~

Ill ' C)

c c 0 .. "' .. cD

~ ~ Ill :!: 0::

Max Amp

.0217

Plot

Scale

0.02.4

0

0 600 1200 1800 2400 3000

Frequency In Hz

c. E Ql .... iii < 0 >< N a: tJ

"' ..-: II)

:::E

N .... ci

0 0 0 co

0 0 0 <;;)

0 0 0

"'

0 0 0 N

0

N :I: c >-tJ c Ql :I t:T Ql ... IL

Q,

E Cll

< ... ;; <J:) .... E <J ,., .... 0 )( ,., D. U) ., c:i

::E ~

l

0

0 q 2 < 7 .... ...,

0 0 0 ,.,

0 0 'It N

0 0 CX) ....

0 0 N ....

0 0 <J:)

0

N :I: c: >-<J c: Cll ;;, a <II ... u.

0.. E - ..! < .... E

.., ,... <.J )( .., c. Ill ..,

q :IE

II) q 0

0

0 9 z < 7 .... M

0 0 0 co

0 0 0 <.0

0 0 0 ..,

0 0 0 .....

0

N J: c: >-<.J c: ~ :l 13' ~ u..

"' (!) c c 0 ;:; ~ Ql G) 0 0 < IJ)

:::!: ex:

Max Amp .0547

Plot

Scale

0.06

0

~ •• I~ v , VV'--r'/31-JAN-{)0

0 600 1200 1800 2400 3000

Frequency in Hz

c. E 4> ... ni <D c( ..,

.2 0 <D c.> ci >C ..., a. Ill co C!

==

0 9 al w u, .., 0

0 9 z c(

7 .... .., 0 0 0 co

0 0 0 <D

0 0 0 ..,

0 0 0 N

0

N ::t: c: >-c.> c: 4> ::1 a 4> ...

1.&.

VI • C) c: c: 0 :;:; f! <I> -a; 0 0 <( (/)

::E ~

Max Amp .0430

Plot Scale

0.05

0

~ l I • ~ vv, \...Jv\.__pJ 31.JAN-OO

0 600 1200 1800 2400 3000

Frequency in Hz

c. E -~ Cl)

< ..., 2 ~ 0 .... <J c:) )( .... Q. en ~ <=! ==

0 q CD w lL • ....

0

0 0 0 Cl)

0 0 0 <Q

0 0 0 .,

0 0 0 N

0

N ::r .E >o <J c Cl> :I r:1' Cl> ... lL

Q. E ... < ~ 0 l< a: ., ..., ::E C!

~ '<t ., 0 c.J c:i (/)

0 9 CD w u. • ..., 0

0 9 CD w u. • N

0

0

0 0 0 ...,

0 0 '<t N

0 0 CIO ....

0 0 N ....

0 0 CD

0

-

N J: c:: > u c:: 4) ::1 r:r 4) ... u.

~

E Cl) -iO < 0 >< N a: (,)

"' .... en

::;

0

"" ... c

0 9 z < 7

0 0 0 CQ

0 0 0 CD

0 0 0

""

0 0 0 N

0

N :I: c: ,.. u c: Cll :I 0" e .....

~ C> r:: r:: 0 ... f! ~ G) C) C)

< (/)

::!! 0:::

Max Amp

.0598

Plot Scale

0.06

0

~-- C"-=---...<'l.b.·. ~ I ...,A....J'/ 31-JAN-00

0 600 1200 1800 2400 3000

Frequency in Hz

c. e -~ 0 c( .... 0 "' ... )(

.., c: (.) c)

"' tl)

"' C! ::!:

0

0 9 z c( 7 .... M

g 0 co

0 0 0 ID

0 0 0 ..,

0 0 0 N

0

N ::t: .E > (.) c C> :I c:r ! ~

c. E -.!! II) < CD 0 Cll 0 )( CD c::: u c:) Cll

.., II)

:::!: C!

0

0 9 z < 7 ... M

0 0 0 M

0 0 .., N

0 0 co ...

0 0 N ...

0 0 CD

N z .E >-u c 41 ::;, c:r e Ll.

Q.

E Gl .... (ij 0 < 0 u N )(

,._ a: rn ci "'

.... ::&

0

0 'i' z ~ .... ...,

0 0 0 00

0 0 0 <&>

0 0 0 'IF

0 0 0 N

N :I: c: >. u c: Gl ::I r:r Gl ....

II..

C(l (!)

c c 0 :;:; I! .E? Q) 0 0 ~ en ::!: n:

Max Amp .0347

Plot Scale

0.04

0

~v . ·~ , ~ 31-JAN-00

0 600 1200 1800 2400 3000

Frequency In Hz

c. E .... ~ 'ft < .2 1'0 N ... 0 c:i )( N a. II) 1'0

==

0 9 z < 7 .... ..,

0 0 0 co

0 0 0 <.0

0 0 0 'ft

0 0 0 N

0

N :z: c >. 0 c Cl> :I r:r l!!

L.L

c. e Gl -(ij C) < "' 0 .., )( "' a: (.I

C)

"' N rJ)

ci ::!: C!

C)

C)

9 z < 7

0 C) C) ..,

C) C) .., N

C) C) co ....

0 0 N ....

C) 0 CD

C)

N J: .E :.. (.I c Gl :l CT Gl ... u..

c. E Cll -iij co <( "' 0 0 >( co a: u 0 <a

,.. 1/)

:E ~

0

0 9

~ 7 .... M

0 0 0 co

0 0 0

"'

0 0 0 .,

0 0 0 N

0

N X: .: >-u c Cll :::l r:T Ql ... .....

Q. E - ~ .. < <Q 0 Ill 0 )( co ii: u c) .., II) Ill

<::! :::E

0

0 q z < 7

0 0 0 ..,

0 0

~

0 0 co ~

0 0 N ~

0 0 <Q

0

N :r .E >. u c Gl :I CT Gl ...

14.

Ill • Cl c: c 0 .. f! Gl Cii u u c( (/)

::!: 0:::

Max Amp .0874

Plot

Scale

0.10

0

L u..l\w: ~ ·'f'w/j31-JAN-OO

0 2000 4000

Frequency In Hz

6000 8000

Q.

E -~ < ~

Ill

>< N u

"' .... Q. (/)

:::E

..., .... c:i

c c c ..,

c ~ N

c c co ....

c c N ....

c c CD

N J: .5 >-u c: Cl> :I a-~ u..

c. E Ql -iij < 0 )( 0 1i: u

"' "! {/)

~

~ c:i

0

0 9 z < 7

0 0 0 00

0 0 0 CD

0 0 0 ~

0 0 0 N

0

N :I: c >-u c Ql :I r::r e

1'-

Q.

E Cll -iij co < ,.. 0 0

)( M a: '-' 0 ftS

,.. (/)

:2 <:::!

0

0 9

~ 7 T" M

0 0 0 M

0 0 ~ N

0 0 CCI T"

0 0 N ....

0 0 ID

N :l: c

~ c Cll !l CT

~ LL.

Q,

E Q) - iii .... < 0 .... )( 0 0::

I.J c:i (a .... rn

==

0

0 9 z < 7

0 0 0 c:c

0 0 0

"'

0 0 0 ..,

0 0 0 ....

0

N :r c >-I.J c Q) ::J c:/' ~

u..

~ (!) c: c: 0 .. f! G; a; 0 0 c{

U)

::iii 0::

Max Amp

.11

Plot

Scale

0.12

0

ST - PENGUKURAN PIP A CV HRSG 3.3

PCVH 3.3 -R4L RIGHT 4 LOW

6 I b =' b :") I == I M ,1 31·JAN~OO

0 600 1200 1800 2400 3000

Frequency in Hz

c. E Cll - iij <D c( 0 .... >( "" 0::

(,) 0

01 .... (/)

0

==

0 9 ~ 7 .... ..,

'I

0 0 0 00

0 0 0 <D

0 0 0

""

0 0 0 N

0

N :I: .: >-(,) c Cll :I CT Cll ... u.

Ul • (.!)

c c 0 ;:; f! CD CD C)

~ (/)

:::!: 0::

Max Amp .081 1

Plot

Scale

0.10

0

~"' "l __.J'1., ,..,.......,. d 31..JAN-OO

0 600 1200 1800 2400 3000

Frequency In Hz

a. E - ~ ..... < 0 .2 ftl 0 ~ N u c:i ID Q. II) ftl ~ :E

0

0 9 z ~

0 0 0 co

0 0 0 ID

0 0 0 ~

0 0 0 N

N J: c: >-u c: Gl ::I r::J' ~

1.1..

Q.

~ Q) - iii 0

0 .... >< a> a: <.J c) <a C"! (/)

::::E

0

C? z < 7

0 0 0 ....

0 0 .., N

0 0 co ....

0 0 N ....

0 0 U>

0

N :I: c >-<.J c Q) ~ ~ Q) ...

1.1..

c. e Q) ... iii N < .2 .... 0 u c:) )( 11. (/) co "":

::iE

0 9

~ 7

0 0 0 cc

0 0 0 CD

0 0 0 •

0 0 0 N

N :I: c >-u c Q) :s Q'

~ u..

'!' C) c: c: 0 .. I!! ~

8 (.)

< U)

~

"

Max Amp .0913

Plot Scale

0.10

0

~ ~ ,"-... -~//31-JAN-00

0 600 1200 1800 2400 3000

Frequency In Hz

c. E -.!! C) < 0 <'II ... )( "' ii: u c) <'II "'! (I)

:::E

C) C) z < 7 .. 1"1

C) C) C) co

C) C) C) <D

C) C) C) ...

C) C) C) N

C)

N ::t: E >o u c Q) ::l C' Q) ..

LL.

II) 0.024

' C)

c 0.018 c -0

·;. <II .... <IJ q; 0.012 0 0 <( 1/)

:2 0.006 0:

0 I ., Y(

1.2 () <IJ 0.9 !!! E 0.6 E c 0.3

c 0 '(j

-0.3 0

~ -0.6

-0.9

-1.2

-1.5 ..l

0 20

I

Frequency in l-Iz.

40 60 80 100 120 140

Time in mSecs

ROUTE SPECTRUM

3'1-J/\N-00 1:l:48:43

OVR/\LL= .6426 V-AN

RMS = .0497

LOAD= 100.0

RPM ::: 3000.

RPS;: 50.00

ROUTE WAVEFORM

31-JAN-00 13:48:43

PI< = .8719

PK(+) = 1.23

PK(-) = 1.29

CRESTF= 2.09

Freq :

Ordr:

1042.5

20.05

.01819

fl)

• C)

c: c: 0 .. 111 ....

..9! Ql u u

<(

II)

:! ~

~ !Q E E c:

c ·u 0

~

0.08 I 0.07

I . 0.06 . 0.05

-0.04

-0.03

0.02

0.01

0 ...

0.8

0.6

0.4

0.2

-0.0

-0.2 -0.4

-0.6 -0 .8

-1.0

-1 .2

0 2000

Frequency in Hz

-· ......... - - . ........ - - . . - . .. .. .. .. .. .. .. . .. . - .... __ ___ __ __._

0

...... · ........ -..... .. ~ ....

.. . . -- .. - -- - ... .. - - -

........... ... .... . .. --

................. .; ••• •

....... · ....... ~ .... ; ... . .. ................... .. ....

----.. - ---·~

- - - ~'·· --

· ··--- - L

······ ···· ·· ··· ! ·········=···.··· • ·· ··· ··--i i

6 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Time in mSecs

ROU"rE SPECTRUM

31 -J/\N-00 13:50:01

OVR/\Ll= .9882 V-1\N

RMS = .2064

LOAD = 100.0

RPM = 3000.

RPS = 50.00

ROUTE WAVEFORM

31 -JAN-00 13:50:01

PK = .1\696

PI<(+) = .6750

PK(- ) = 1.02

CRESTF= 3.07

Ft eq: 7490.0

OrcJr: H9.80

Spec : .06177

'{I Cl c c 0 . ._ ., .... q)

4i () ()

<( (/)

::iE lr

() q)

(/)

E E c

;:;. Ti 0

~

0.036

0 .030

0.024

0.018

0.012

0.006

1.2

0.9

0.6

0.3

-0.3

-0.6

-0.9

-1.2

~ ROUTE SPECTRUM

3·1-J/\N-00 13:50:57

OVRALL= .7193 V-1\N

RMS = .0626

LOAD = 100.0

RPM = 3000.

RPS:: 50.00

01'V~' v! I~:~~~

0 600 1200 1800

Frequency In Hz

0

0 20 40 60 80 100

Time in mSecs

2400 3000

120 140

ROUTE WAVEFORM

31-J/\N-00 13:50:57

PI< = .7398

PI<(+) :: 1.30

PI<( -) = .13376

CRESTF= 2.<18

fr<!q :

Ordr:

Spec:

1072.5

21.<15

.02,12!)

"' • (!)

.!: c 0 :;:; II) .... QJ

4i u u

<{ If)

~ 0::

u QJ

!Q E E c

.£ u 0

~

0.07

0.06

0.05

0.04

0.03

0.02

0.01

0

0.2

0.0

-0.2

-0.4

-0.6

-0.8

-1.0

-1.2

-1.4

. L

0

0

r l ROUTE SPECTRUM

31-JI\N-00 13:52:24 I Lt

••. OVRALL= .6627 V-1\N

RMS = .2020

LOAD= 100.0

RPM= 3000.

- RPS = 50.00

lJ. ..... A.,__Ab...A~JJ\.!\, /"_~I • J........:::l

2000 4000 6000

Frequency in H:t

. . ., ............... .. ... .

... # .... .......... ... ... .

... .. -.. ..... · ....... -:. ..... - . . . ........... _ ........... .

.. ............ -

............. ..... .. . ....

.... ..... ........

13000

- ----- -

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Time in mSecs

ROUTE WAVEFORM

31-JAN-00 "13:52:24

PI< = .4685

PK(+) = .79!i9

PI<(-)= .5521

CRESTF= 2.40

Freer 7300.0

146.00

1/) - - - - ' • • I • ROUTE SPECTRUM (!)

c 0.024

[l

3·1-JAN-00 14:02: 16 - -c OVRALL= .7B62 V-1\N 0 ...

Ill 0.018 RMS = .10H ... Ql

LOAD= 100.0 Qj

J~ JL 0

I J RPM ::: 3000. 0 0.012 <t

II) j RPS = 50.00 ~ 0:: 0.006

0 ..L

0 600 1200 1800

Frequency in Hz

1.5 ROUTE WAVEFORM - . ...... .. .... ... .. .. ..... ·----- ·-- --- ~----- - .. .......... 0 1.2 31-JI\N-00 14:02:16 Ql

II) - .... - ........ . ..... - . -....... - ----- ...... - - - .. .. ~ 0.9 PK = .6618 E E - ......... .. . . ... .. .. - - - -

0.6 PI<( ·~ ) ::: 1>.61 .!: ..... ... .. ...... - - - - -~ 0.3 PI<(-)= .9241 ·o ....... ..... - - - - . .. - - - .. - - CRESTF= 3.43 0 0 • Qj > -0.3

-0.6

-0.9

-1 .2 L

0 20 40 60 80 100 Fre11 : 2 197.~

120 140 Ordr: 43.95

Time in rnSecs Spec: .02100

"' • Cl c c 0 ... (U ... <IJ 'ii 0 0 ~ C/)

~ oc

0 <IJ

~ E E c

.?:­·c:; 0

~

0.07

0.06

0.05

0.04

0 .03

0 .02

0 .01

0

1.5

1.0

0.5

-0.5

-1 .0

-1.5

-2.0

..J'

0

0

0

ROUTE SPECTRUM

31-JAN-00 14 :02:39

OVRALL= .9746 V-AN

RMS = .1984

LOAD::: 100.0

RPM::: 3000.

RPS = 50.00

2000 4000 6000 8000

Frequency in Hz

. ........... ............

. . . . ...... .................... . .

.... --- .... -- ............ . .. ........ .... ......... ---- ... .. .. --- .. -

• ~ •,. • • 4 • • • • • • • • • • I • • • ,."" •

- - . - - ... :- ....... I - - - . - - - .. . - - . - . - ·• - .. - . - -

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Time in msecs

ROUTE WAVEFORM

31-.JAN-00 14 :02:39

PK = '1.21

PK(+) = 1.56

PI<(-)= 1.52

CRESTF=: 1.112

Freer ·11 80.0

Ordr: 23.60

Spec: .05151

~~-·· " b

c:> c: c: 0 ... 111 .... cv cv 0 0

<(

Vl ::iE 0::

u cv

~ E .!: c Ti 0

~

0.04

0.03

0 .02

0.01

0~- ~- ..... ,_,1 I

1 .5

1 .0

0.5

-0.5

-1.0

-1.5

-2.0

0

0

0 20 40

3000

Frequency in Hz

60 80 100 120 140

Tune in mSecs

31-JAN-00 13:53:31

OVRALL= . 7952 V-1\N

RMS = .0940

LOAD = 100.0

RPM= 3000.

RPS = 50.00

ROUTE WAVEFORM

31-J AN-00 13:53:3'1

PK = .9236

PI<(+)= 1.60

PI((-)= 1.42

CRESTF= 2.45

Freq:

01<1r:

Spec:

1095 0

2 1.90

.03113

<J) 0.07

' C) 0.06 c c 0.05 0 . ., Ill

0.0-1 .... 4J 'ij -0

0.03 0 <(

en 0.02 ::::E

0::

0.01

0

0

0.4 0 4J

0.2 en -E E -0 .0 c

c -0.2 ·u _Q -0.4 4J >

-0 .6

-0.8

-1.0

0

·r---HOUTE SPECTRUM

J - 31 -JAN-00 13: 511 :03

OVRALL= .7756 V-AN - -

RMS = .16116

-- LOAD= 100.0

I.

... J i ~ A ~.~~-J.J\+ 2000 4000 6000 8000

Frequency in Hz

..... _ ..... .. - . ....... .... .. - .. .. ..

............ .. ................ . . .

........................ .. ..

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Time in mSecs

RPM= 3000.

RPS = 50.00

ROUTE WAVEFORM

31 -JAN-00 ·13:54 :03

PK :: .3547

PI<(+) = .5997

PK(-) = .7559

CRESTF= 3.0·1

Freer

Orc1r:

1100.0

22.00

Spec: .04712

II) •

(!) c c 0 ·;:; 111 ... j!

<11 u u

<{ II)

:1E n::

~

~ E c

c Ti 0

~

0.07

0.06

0 .05

0.04

0 .03

0 .02

0.01

I I'

J,

ROUTE SPECTRUM

31-JI\N-00 13:54 :46

-•- OVRJ\LL= .7324 V-J\N

RMS:: .1399

LOAD:: 100.0

RPM:: 3000.

- RPS = 50.00

0 1\A.a-o ......,.d""' - I! '=c"d.-'" ~ V'-''-../1 I

2.0

1.5

1.0

0 .5

0

-0.5

-1 .0

-1 .5

-2.0

0

0

600

20 40

1fiOO

Frequency in Hz

60 80

Time in mS ecs

2400 3000

100 120 140

ROUTE WAVEFORM

31-JAN-00 13:54:46

PK ::: 1.40

PK(+) :: 1.07

PI<H = 1.41

CRESTF= "1.80

Freq : 1177.5

Ordr: 23.55

Spec: .05469

"' • C> .!: c

.Q -Ill ... cv cv 0 0 <( IF)

::: 0:::

0 cv

!!2 E E £ c ·u 0

~

0.07

0.06

0.05 I

0.04

0.03

0.02

0.01

0

1.5

1.0

0.5

0

-0.5

-1.0

-1.5

-2.0

-2.5

..l:

0

0

()

2000 4000 6000

Frequency in Hz

ROUTE SPECTHUM

- 31-JAN-00 13:55:32

-·- OVRALL= .9600 V-1\N

RMS = .2319

LOAD = 100.0

RPM = 3000.

• RPS = 50.00

8000

- ..,..-- -.---,r--...---r--!--[---,.-----,,--.,.. ROUTE WAVEFORM

31-J/\N-00 13:55:32

Pf< = ·J.52

. .. ........... .. "" ..... . .... . ...... _ .. ... .. _, .. .. . .. .. . - .. . ·-. .. .. .. .. · ..... : ..... .. .. .... · .. .... · ........ ~ .....

PK( .. ·) :: 1."13 .. ................ .... . . . .. .. - . PI<(- ) = ·J.95

All~ ..... - . •. .. . . . . - CHESTF= 1.!11

.. . - ·-· . .. . -- . - . ; . - .. -- - ---·-·-

.. . .... -. . .. . -... ... : .. .... .... . .... -. .. . . .

FrefF 1100.0

Or(h : 23.60 5 10 15 20 25 30 35 40 <1 5 50

Time in mSecs Spec: .05640

(/)

• C> c 0.024 c 0 ·;:. ro 0.018 ... 41 4i u u <( 0.012 (f)

::lE 0:: 0.006

0 ..l

0 600

1.5

u 41 1.2

(f) 0.9 -. E ........... -E 0.6 c 0.3 »

0 ~ ·u 0 -0.3 41 > -0.6

-0.9

-1.2

-1.5 ..l

0 20 40

)I

1800 2400

Frequency in Hz

ROUTE SPECTRUM

3·1-JI\N-00 14:00:44

OVRI\LL= .7081 V·AN

RMS = .0526

LOAD= 100.0

RPM = 3000.

3000

RPS = 50.00

ROUTE WAVEFORM

31-JI\N-00 14:00:44

PI( = 1.17

PK(+)= ·1.59

Pl((-)= 1.29

CRESTF= ·1.92

. --- - -·-.-. - -·- .. - -.- ._ .. - -- -

60 80

Time in mSecs

100 120 1-10 Fr cq : 1177.5

Ordr: 23.55

Spec: .02246

"' ' ~ c:: 0.08 c:: 0 .,. 11) 0.06 ..... QJ

"ii 0 0 0.04 <( (/)

:::E 0:: 0.02

0.9 0 0.6 QJ (/) --E 0.3 E c: >. ... -0 .3 ·u 0 -0.6

~ -0.9

-1.2

-1.5

-1.13

0 -"

0

0

2000 4000 6000

-~--~- ROUTE: SPECTRUM

3"1-JI\N-00 '14 :01 :20

I OVR/\LI.== .7462 V-1\N

r,J RMS = .2HJ5 I

LOAD:: 100.0

RPM= 3000.

RPS:: 50.00

Frequency in Hz.

............ ,. ........... .. . . ..... _ ....... _ ...... :···

....... ·. - .... · ...... ~ .....

. ... .,. . - .............. .. .... ..

..... ·-· ...... ., . ..... .. .. · ----- ---· . ···· .. ····-·· --;-·· --- --- --

....... -.. .. - ---.- .. ; .... .t. -- _ .. _--

- .. ................... .. .. " • • •"• • " " "' • • • • • • • - I • " " • • . • •

ROUTE WAVEFORM

31 -JAN-00 ·t4:01 :20

PI\ = .91177

PI<(+) = 1.14

PI<(-)== 1.20

- CRESTF= 1.83

'---'----''---j I i _j ..1

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

T1me in mSecs

Fteq:

Ordr:

75 10.0

150.20

Spec: .06445

FAKULTAS TI~KNOLOGI KELAlJTAN -ITS Jl)I{USAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN. h. AM I' l iS ITS h: t: I'I IT III-Str h.OLI LO. SliRA Ill\ Y A 60111 '1'1•: 1.1•. ~'1?~75~. 59941~ I •/d 55 l't:S II 02 FAX S994754

TUGAS AKIIIR KS 170 1

HARIS IIANDIKO

4294 100 015

Pcmlmnbmg lr Moch. Onanto, MSc.

an~!ga1 'I ugas D1bcnkan · 15 Scplcmbcr 1999

I 'lugas 01M:h:~a1!-an :

I Tuga~ Akhir

Pcmbimb111g,

>

rangkap 4 ( cmpal ) umuk \1.-..p J u• u~nn ·r SP l)nscn Pcmbi rnbing ybs. 1\ 1a h1lSiS\V(l ~·hs KooodiiHllor T A TSI'

: Stud1 Ekspcrimental Tentang l'redictive Maintenace Pada Control

J'a!l·e Sistcm lnstalasi Turbin Uap DJ 1'.113 2 - PT. PLN Greslk­

surabaya.

Mahas1swa,

IIARIS_IIANDIKO NRP 4294100009

. ..

Surabaya, .... ----·· · .... .. .

Ketua Jurusan,

M1J/ _.4 . Dr. lr.A.A. Masrocri, M Lng NIP. 131 407 591

f..\Kt:LTAS TE1010LOGI KELAUTA.:'i ~ ITS Jt'Rt:S.-\."1 TEK."\"IK SISTI::\ I PERKAPAL\.."1 f<OORDINA TOR TUGAS AKBTR

LE~ffiAR KE)'JAJUAN PENGERJAAN TUGAS AKHIR ( KS 1701 )

Nama : HARJS HANDIKO NRP : 4294 100 015 Judul Tugas Akhir : Studi Eksperimental Tentang Predictrve Maintenance Pada Control Valve

Sistem Tnstalasi Turbin Uap Di PJB 2- PT. PLN Gresik-Surabaya. Dosen Pembimbing : I) Ir. Moch. Orianto, MSc.

2) Ir. Made Ariana, Mt.

Tanggal

13

14

15

16

17

Mahasiswa siapi tidak siap/dibatalkan •) untuk diujikan. 2. Catatan lain yang dianggap perlu :

Kegiatan

•) coret yang tidak perlu Ir. Moch. Orianto. MSc NIP. 1".o 'Hb 7;;,;

ParafDosen

Surabaya, ....................... . Dosen Pe · bing 2,

Ir. Made Ar ' n Mt NlP. 1~.1. I~~ -J"f I

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOOI Kel..'-UTAN - ITS t;;

LEMBAR EVALUASI PRESENT AS! PROPOSAL (P·1} TUGAS AKHIR

I :~~baca; mt\Wk~~J~-~?.q.~~r~~~~r~~~--T·~-~-~~-~~~~~-~~:~~~-i1a.~~-~~~-~~~-~~-~; .. . Proposal : {~-~ .. 11?::::';;~ .. P.f-::.~ .. ~ .... 't.~~ .. .1:Y.~.~.::!::t. ~:.-:-.0:-.:':".':C..~ .. ... v. .......... ·

............................ ~ .... : ..................................................................................... .

........................................................................................................................................

•o.~<~..J."" Dosen Penila1 memutuskan bahwa proposal TA tersebut di alas : Diterima tanpa perbaikan.

lDit'erin1adengan perbaikan I syarat. Tidak diterima

it~usulk~ cal~n Doseq Pembimbing se~i beri~ut : !}y- I ~ . 1 .......... ~ .... 0. .. & .... 1?.\t.:':Y..O. ... . 2 ................ ~ ............... ... .

;atatan I Perbaikan mengenai Proposal Tugas Akhir tersebut adalah sebagai berikut (bila diperlukan. dapat pada halaman kosong dibalik) : _ \ . 1- ()

. J. fi:.R-ev-~ : ~ hv-1 ~~ i ~ ~ ~"' 1c-~ f\1\o./Vvv''+--eAI\.~ v\...-J( .. ~vvr ~ l..t__....._ro

o) v,1 J 'b.!]. _ r? T Oc ;J ~ S: Vl--1'~

1rabav::~ . .J.Q.=.-~ .. ::::1.~---'······ Vlen'yetuJIUi Tim Dosen Penilai :

(Ketua Tim) IAnggota) (Anggota) (Anggota) (Anggota) Anggota)

Tanda tangan mahasiswa

.. ...,

"\

•·············· ···········

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKUlTAS TEKNOLOGI KELAlJTAN - rrs

LEMBAR EVALUASI PRESENT AS! INTERIM (P·2) TUGAS AKHIR

membaca. menimbang dan mempelajari Presentasi II Tug as Akhir yang dilaksanakan oleh:

/NRP ... ./:J!!. !!;!. -~ .................................. -..................................................... . Tugas Akhir ·················································································································

················································································································· .......... .. .....................................................................................................

I .................... /f"J'f-j ... ·:; ' t'ji"""""'"""""""" " """""""""""""""' " '' •.... •

1) ............ V..t.t.tl.¥..v. ............ .. 2) ............................ .................. .

Tim Dosen memutuskan mahasiswa terse but di atas : Lar1gs1~ng mengikuti Presentasl Akhir Jstimewa (P-3+) pada tanggai.~A!. !?:/. !~1-~<1 1 ,

-MeJranlutK.an penulisan TA dan mengikuti Presentasi Akhlr Reguler (P-3) pada tangga/ .. ,-;_~j_q_?~':.'f•'.) Me1ranjutk•an penulisan TA dan mengikuti Presentasi Interim (P-2) pada semester berikutnya Mernbatalkan penulisan Tugas Akhir tersebut.

yang per1u dlperbaiki dalam Tugas Akhir tersebut adalah: (bila diperlukan, dapat dilanjutkan pada kosong dibalik)

.. '(

.. '(

__ ..,