metode penelitian eksperimental
TRANSCRIPT
METODE PENELITIANEKSPERIMEN
Oleh:1. Ainur Pujianti
2. Biastira Rachma3. Cista Astri Aqnata
METODE PENELITIAN EKSPERIMEN
A. Pengertian Penelitian EksperimenB. Ciri Penelitian EksperimenC. Macam Desain Penelitian Eksperimen
A. Pengertian Penelitian Eksperimen
penelitian eksperimen >> metode penelitian dengan manipulasi (perlakuan) peneliti terhadap subjek penelitian, kemudian efek manipulasi diobservasi.Misalnya :Mencari pengaruh diklat yang diberikan kepada para pegawai terhadap prestasin kerjanya
B. Ciri Penelitian Eksperimen
Manipulasi suatu variabel. Memonitor perubahan (efek)
pada variabel lain. Pengendalian pengaruh
variabel yang tidak dikehendaki.
C. Macam Desain Penelitian Eksperimen
One Group Petest-Posttest
DESIGN
EKSPERIMEN
Intec-Group Comparison
One -shot Case Studi
Posttest Only Control Design
Prettest- Control Group Design
Time- series Design
Nonequivalet Ctroup DesignQuasi Experimental
Factorial Experimental
True- Eksperimental
Pre-Eksperimental
a. pre-experimental designs (nondesigns)
• belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh >> karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel terikat (dependen).
• Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel terikat (dependen) itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel bebas (independen).
• Hal ini bisa saja terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara acak (random).
C. Macam Desain Penelitian Eksperimen
Macam-macam penelitian pre-eksperimental
a. pre-experimental designs (nondesigns)
One Group Petest-Posttest
Intec-Group Comparison
One -shot Case Studi
Pre-Eksperimental
1) One shot case studyParadigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat di gambarkan sebagai berikut:
X = Treatment yang diberikan (variabel independen)O = Observasi (Variabel dependen)
X O
a. pre-experimental designs (nondesigns)
Adapun cara membacanya sebagai berikut terdapat suatu kelompok diberi tritmen atau perlakuan dan selanjutnya di observasi hasilnya.
Contoh:Pengaruh penerapan model pembelajaran STAD (X) terhadap prestasi siswa di sekolah A (O).Sesuai dengan paradigma maka: “pada saat proses pembelajaran, diterapkan model pembelajaran STAD terhadap kelompok siswa , kemudian setelah selesai diukur prestasi belajarnya”.
2) One group pretest-posttest design
Bila dalam one-shot case study tidak di beri pretest, maka pada paradikma ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan sehingga hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karna dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.
O1 = nilai pretest (sebelum diterapkan model pembelajaran STAD)O2 = nilai posttest( setelah diterapkan model pembelajaran STAD)Pengaruh diterapkannya model pembelajaran STAD terhadap prestasi belajar siswa = (O2- O1)
O1 X O2
a. pre-experimental designs (nondesigns)
Contoh:Dalam One-Group Pretest-Posttest Design ini diberikan test terlebih dahulu sebelum diterapkannya model pembelajaran STAD (O1), kemudian setelah diterapkan model pembelajaran STAD diberikan test kembali (O2), sehingga pengaruhnya jelas antara sebelum diterapkan model pembelajaran STAD dan setelah diterapkannya model pembelajaran STAD (O2 – O1).
3) Intact group comparisonTerdapat 1 kelompok yang digunakan untuk penelitian tetapi dibagi 2 yaitu setengah
kelompok eksperimen dan setengah kelompok untuk kontrol
O1= Hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuanO2= Hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak di beri perlakuanPengaruh perlakuan = O1 – O2
X O1
O2
a. pre-experimental designs (nondesigns)
Contoh :Terdapat sekelompok siswa dalam sebuah sekolah, setengah siswa menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran pada bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam (O1), dan setengahnya lagi tidak memakai media pembelajaran dalam proses pembelajaran pada bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam (O2). Setelah beberapa bulan kemudian diukur prestasinya, kelompok siswa yang mana yang prestasinya lebih bagus apakah yang menggunakan media atau yang tidak menggunakan media dalam proses pembelajaran. Jadi pengaruh media terhadap prestasi belajar adalah (O1-O2).
b. True Experimental Design Dikatakan true experimental (eksperimen yang
sebenarnya/betul-betul) karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi.
Ciri utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random (acak) dari populasi tertentu.
Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel yang dipilih secara random.
Macam-macam desain true experimental1) Pottest-Only Control Design2) Pretest-posttest control group design
C. Macam Desain Penelitian Eksperimen
1) Pottest-Only Control Design
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing di pilih secara random (R).
Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang di beri perlakuan disebut kelompok eksperimen dan
kelompok yang di beri (treatment) adalah (O1 : O2). Contoh :
R X O1
R O2
b. True Experimental Design
Terdapat dua kelompok siswa yang dipilih secara random (R) dalam sebuah sekolah. Kelompok pertama diberikan perlakuan (X), yaitu kelompok pertama menerima pelajaran di kelas yang berisi AC, dan kelompok yang lain tidak. Kemudian dibandingkan perbedaan pretasi antara siswa yang menerima pelajaran di ruang ber-AC (O1) dengan siswa yang menerima pelajaran di ruangan yang tidak ber-AC (O2). Apabila terdapat perbedaan prestasi yang sangat signifikan maka ruangan ber-AC sangat memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
2) Pretest-posttest control group design
Terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian di beri pretest untuk mengetahui keadaan awal adalah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah (O2 – O1) – (O4 – O3)Contoh:
R O1 X O2
R O3 O4
b. True Experimental Design
Terdapat dua kelompok siswa yang dipilih secara random (R) dalam sebuah sekolah. setengah siswa menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran pada bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial (O1), dan setengahnya lagi tidak memakai media pembelajaran dalam proses pembelajaran pada bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial (O2). Setelah beberapa bulan kemudian diukur prestasinya. Apabila tidak terdapat perbedaan prestasi secara signifikan, maka penggunaan media pembelajaran pada bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial tidak terlalu berpengaruh. (O2 – O1) – (O4 – O3)
3) Faktorial Experimental• Adanya variabel moderator yang
mempengaruhi perlakuan (variabel independen)terhadap hasil (variabel dependen)
C. Macam Desain Penelitian Eksperimen
R O1 X Y1 O2
R O3 Y1 O4
R O1 X Y2 O2
R O3 Y2 O4
• Contoh : dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh prosedur kerja baru terhadap kepuasan pelayanan pada masyarakat untuk itu dipilih 4 kelompok secara random, variabel moderatornya adalah jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan.
4) Quasi Experimental Design
• Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan.
• Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
• Walaupun demikian, desain ini lebih baik dari pre-experimental design.
• Quasi Experimental Design digunakan karena pada kenyataannya sulit medapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian.
• Macam-macam design quasi experimentala) Time series designb) Nonequivalent control group design
C. Macam Desain Penelitian Eksperimen
a) Time series design• Desain ini tidak dapat dipilih secara random. Sebelum diberi perlakuan kelompok
diberi pretest sampai empat kali, dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan kelompok sebelum diberi perlakuan. Bila hasil pretest selama empat kali ternyata nilanya berbeda-beda, berarti kelompok tersebut labil, dan tidak konsisten.
Hasil pre test yang baik adalah O1 = O2= O3 = O4 dan perlakuan yang baik adalah O5 = O6 = O7 = O8. besarnya pengaruh perlakuan adalah= (O5 + O6 + O7 O8) – (O1 + O2 + O3 + O4).
• Contoh:• Dilakukan penelitian untuk mencari pengaruh adanya tambahan bumbu pada
sekelompok makanan terhadap nilai penjualan. Sebelum ditambahkan bumbu Dalam desain penelitian dipilih satu kelompok jenis makanan, yang separuhnya diberi perlakuan dengan ditambah bumbu tertentu dan yang separuhnya tidak. Hal ini dilakukan selama empat kali (O1, O2, O3, O4)
3) Quasi Experimental Design
O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7 O8
b) Nonequivalent control group design
• Desain ini hampir sama dengan pretest- posttest control group desain, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompk kontrol tidak dipilih secara random.
• Contoh:Dilakukan penelitian untuk mencari pengaruh adanya tambahan bumbu pada sekelompok makanan terhadap nilai penjualan. Dalam desain penelitian dipilih satu kelompok jenis makanan, yang separuhnya diberi perlakuan dengan ditambah bumbu tertentu dan yang separuhnyatidak. O1 dan O3 merupakan nilai penjualan makanan setelah ditambah bumbu. O4 nilai penjualan makanan yang tidak diberi tambahan bumbu. Pengaruh tambahan bumbu terhadap penjualan adalah (O2-O1)-(O4-O3).
3) Quasi Experimental Design
O1 X O2
SUMBERSugiyono, Metode Penelitian Kantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta, 2009.
TERIMAKASIH