metodologi penelitian (4) penelit eksperimental

32
METODOLOGI PENELITIAN (4): Penelitian Eksperimental Khususnya di Bidang Kesehatan/Kedokteran Prof H. Sugeng J. Mardihusodo

Upload: rinto-hadiarto

Post on 27-Dec-2015

43 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

METODOLOGI PENELITIAN (4):Penelitian Eksperimental

Khususnya di Bidang Kesehatan/Kedokteran

Prof H. Sugeng J. Mardihusodo

Page 2: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

PENGANTAR

• Penelitian eksperimental berupa kegiatan percobaan, bertujuan untuk mengetahui gejala atau pengaruh apa yang timbul akibat dari adanya perlakuan tertentu pada eksperimen tsb.

• Ciri khusus penelitian jenis ini adalah adanya trial atau intervensi.

• Penelitian banyak dikerjakan pada penelitian medis, terutama pada penelitian dasar kedokteran, kedokteran dasar dan biomedis (preklinis) dan juga klinis, juga di bidang kesehatan masyarakat.

Page 3: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

• Pada penelitian ini, peneliti melakukan percobaan atau perlakuan terhadap variabel bebas (independent variables).

• Kemudian peneliti mengukur akibat efek percobaan (dependent variables).

• Percobaan atau perlakuan adalah suatu usaha modifikasi secara sengaja dan terkontrol dalam menentukan kejadian, serta pengamatan terhadap perubahan yang terjadi akibat dari kejadian tsb.

Page 4: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

Langkah-langkah Penelitian Eksperimental

1. Tinjauan pustaka - fokus pada materi dan masalah penelitian.2. Identifikasi dan batasi masalah penelitian.3. Rumuskan hipotesis penelitian.4. Susun rencana eksperimen: a. Menentukan independent variables dan dependent variables yang diukur perubahannya setelah dintervensi.

Page 5: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

b. Menentukan rancangan eksperimen yang akan digunakan. c. Menentukan kriteria inklusi dan jumlah sampel atau subyek uji untuk kelompok PERLAKUAN *) d. Menentukan metode atau model eksperimen dan alat ukur (parameter). e. Menyusun outline cara pengumpulan data f. Menyusun hipotesis statistik.

Page 6: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

5. Melakukan pengumpulan data tahap pertama (pretest) sebagai baseline data.6. Melakukan eksperimen.7. Mengumpulkan data tahap kedua (posttest).8. Mengolah dan menganalisis data9. Menysun laporan penelitian.

*)Note: Umumnya jumlah sampel relatif kecil, bila dibandingkan dengan besarnya populasi. Karena itu hasilnya diolah dan dianalisis dengan uji statistik yg cermat untuk generalisasi yg memadai.

Page 7: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

KONTROL

Dalam penelitian eksperimental, selain digunakan kelompok PERLAKUAN (P), juga digunakan kelompok KONTROL (K), yaitu kelompok yg tidak mendapat perlakuan atau intervensi.Kelompok K sangat penting untuk melihat perbedaan perubahan variabel terpengaruh antara kelompok P dan kelompok K.

Page 8: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

Faktor-faktor yang Dikontrol dalam Eksperimen

1. Obyek penelitian2. Peneliti3. Independent variables4. Dependent variables5. Kelompok P dan kelompok K6. Populasi dan sampel7. Rerata (Mean) hasil uji (percobaan).

Page 9: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

Pentingnya ada kelompok K

Untuk:1. Mencegah munculnya faktor-faktor pengganggu untuk dependent variables. 2. Membedakan berbagai variabel yg tidak diperlukan.3. Menggambarkan secara kuantitatif hubungan antara independent variables dan dependent variables.

Page 10: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

2. Validitas Eksternal: a. Efek seleksi terjadi berbagai “bias”. b. Efek pelaksanaan Pretest. c. Efek prosedur eksperimen d. Gangguan penanganan perlakuan berganda.

Page 11: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

Validitas Hasil Penelitian Eksperimen

1. Validitas Internal a. Sejarah (History) b. Kematangan (Maturity) c. Seleksi (Selection) d. Prosedur Perlakuan (Testing procedure) e. Peralatan (Instrumentation) f. Mortalitas (Mortality) g. Regresi ke arah rata-rata (Regression toward mean).

Page 12: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

Desain Penelitian Eksperimen

Ada tiga kelompok:1. Rancangan praeksperimental (Pre-experimental design)2. Rancangan eksperimen sungguhan (True experimental design)3. Rancangan eksperimental semu (Quasi experimental design)

Page 13: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

Dalam penelitian eksperimen sering digunakan simbol atau lambang-lambang sbb:R = Randomisasi (randomization)O1 = Observasi (pengukuran) pertama (pretest)X = Perlakuan atau eksperimenO2 = Observasi (pengukuran) kedua (posttest)

Page 14: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

Rancangan Pra-eksperimen

Ada tiga rancangan:1. Post-test Only Design.2. One Group Pretest Posttest Design.3. Perbandingabn Kelompok Statis (Static Group Comparison).

Page 15: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

Posttest Only Design (POD)

• Rancangannya sbb: Eksperimen Posttest X O2• Pada awal eksperimen, subyek (sampel) diberi

perlakuan (X).• Dilakukan pengukuran (observasi) atas hasil dicatat

pada akhir perlakuan (O2).• Perlakuan ini tanpa kontrol, tidak bisa dibandingkan,

hanya memberikan informasi yang sifatnya deskriptif.

Page 16: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

Kelemahan dan Keuntungan POD

• Kelemahan: - Tidak ada kontrol - Tidak ada validitas internal - Simpulannya dapat menyesatkan• Keuntungan: - cepat dan mudah sering digunakan untuk evaluasi program inovatif - dapat digunakan untuk menjajagi masalah-masalah yang diteliti atau mengembangkan gagasan-gagasan atau metode-metode atau alat-alat tertentu.

Page 17: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

One Group Pretest Posttest (OGPP)

• Rancangannya sbb: Pretest Perlakuan Posttest O1 X O2• Kelemahan: - Tidak ada kontrol - Tidak ada jaminan bahwa perubahan yang terjadi pada dependent variables karena perlakuan (intervensi). - Tidak ada validitas internal.• Keuntungan: - cepat dan relatif mudah pelaksanaannya - lebih menggambarkan hasil yang lebih bisa dipercaya daripada hasil POD.

Page 18: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

Static Group Comparison (SGC)

• Rancangannya sbb: Perlakuan Posttest

_______________________________________Grup Eksperimen X O2Grup Kontrol O2_______________________________________• Validitas internal spt sejarah, maturasi dan

instrumentasi dapat dikontrol meskipun tidak dapat diperhitungkan efeknya.

Page 19: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

True Experiment

Dibagi tiga jenis rancangan:1. Pretest Posttest with Control Group Design.2. Randomized Salomon Four Group Design3. Posttest Only Control Group Design

Page 20: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

Pretest Posttest with Control Group Design.

• Rancangannya sbb: Pretest Perlakuan Posttest_______________________________________R (Grup Eksper.) O1 X O2R (Grup Kontrol) O1 O2____________________________________________Keuntungan:-Vailiditas internal dan eksternal terjamin dapat dikontrol.

Page 21: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

• Rancangan dapat diperluas > 1 perlakuan: Pretest Perlakuan Posttest________________________________________________R (Grup Eksper. 1) O1 X O2R (Grup Eksper. 2) O1 X O2 R (Grup Kontrol) O1 O2_________________________________________________Keuntungan: Simpulan-simpulan tentang efek perbedaan antar perlakuan dapat dicapai tanpa menggunakan kelompok kontrol.

Page 22: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

Randomized Salomon Four Group Design (RSFGD)

• Rancangannya sbb: Pretest Perlakuan Posttest_______________________________________________R (Grup Eksper.) O1 X O2R (Grup Kontrol) O1 O2R (Grup Kontrol) X O2R (Grup Kontrol) O2_______________________________________________• Keuntungan: - Validitas eksternal lebih dapat dikontrol dari pada RCGPP Design).

Page 23: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

Posttest Only Control Group Design (POCGD)

• Rancangannya sbb:Perlakuan Posttest

______________________________________________R (Grup Eksperimen) X O2R (Grup Kontrol) O2______________________________________________• Keuntungan: memungkinkan mengukur pengaruh perlakuan dan

membandingkannya dengan kontrol.• Kelemahan: tidak memungkinkan menentukan sejauh mana atau

seberapa besar perubahan itu terjadi, sebab pretest tidak dilakukan untuk mendapatkan data awal.

Page 24: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

Quasi Experimental Design (QED)

Ada tiga QED:1. Time Series Design2. Control Time Series Design3. Non Equivalent Control Group Design

Page 25: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

Time Series Design

• Rancangannya sbb: Pretest Perlakuan Posttest_______________________________________ O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7 O8_______________________________________• Keuntungan: memungkinkan validitasnya lebih

tinggi.• Kelemahan: kemungkinan hasil O2 dipengaruhi

faktor lain di luar perlakuan sangat besar.

Page 26: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

Control Time Series Design (CTSD)

• Rancannya sbb:Pretest Perlakuan Posttest

_______________________________________Grup Eksper. O1 O2 O3 X O4 O5 O6Grup Kontrol O1 O2 O3 X O4 O5 O6_______________________________________• Keuntungan: memungkinkan adanya kontrol

terhadap validitas internal validitas >.

Page 27: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

Non Equivalent Control Group Design (NECGD)

• Rancangannya sbb: Posttest Perlakuan Pretest______________________________________Grup Eksper. O1 X O2Grup Kontrol O1 O2_______________________________________NECGD sangat baik untuk evaluasi program pendidikan kesehatan (bukan kedokteran).

Page 28: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

Separate Sample Pretes Postest Design (SSPPD)

• Rancangannya sbb: Pretest * Perlakuan** Postest***_________________________________________Grup Eksper. O1 X O2Grup Kontrol O1 O2_________________________________________*sampel dipilih random; ** Pada Seluruh populasi; *** pada sampel lain.

SSPPD sering digunakan dalam penelitian kesehatan dan keluarga berencana (tidak di bidang biomedis).

Page 29: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

APLIKASI PENELITIAN EKSPERIMENTAL DALAM KESEHATAN

• Ada dua jenis: 1. Penelitian intervensi 2. Penelitian uji klinis (clinical trial)• Penelitian intervensi sering digunakan dalam

bidang kesehatan masyarakat.• Disebut juga sebagai penelitian operasional

(operational research) atau penelitian tindakan (action research).

Page 30: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

• Penelitian intervensi ada dua jenis: 1. Penelitian intervensi preventif Penelitian mencoba mempelajari faktor- faktor risiko dengan kejadian suatu penyakit dengan memberikan perlakuan atau manipulasi terhadap faktor risiko tsb pada subyek (kelompok subyek).

Page 31: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

2. Penelitian intervensi kuratif: Penelitian mencoba memberikan perlakuan (manipulasi) terhadap perkembangan penyakit berbasis pada riwayat alamiah penyakit. Manipulasi itu misalnya dalam hal penatalaksanaan tindakan kuratif kpd masyarakat dengan penyuluhan kesehatan atau dengan pengobatan masal.

Page 32: Metodologi Penelitian (4) Penelit Eksperimental

Terima Kasih