strategi penyelenggaraan aktivitas dakwah...
TRANSCRIPT
STRATEGI PENYELENGGARAAN AKTIVITAS
DAKWAH YAYASAN VISI MAHA KARYA DALAM
PROGRAM BERBURU BERKAH RAMADHAN 1435 H
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)
Oleh
FATIMAH
NIM: 109051000206
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1438 H / 2016 M
STRATEGI PENYELENGGARAAN AKTIVITAS
DAKWAH YAYASAN VISI MAHA KARYA DALAM
PROGRAM BERBURU BERKAH RAMADHAN 1435 H
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)
Oleh
FATIMAH
NIM: 109051000206
Dibawah Bimbingan :
Umi Musyarrofah, MA
NIP: 197108161997032002
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1438 H / 2016 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Satu (S1) di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 03 Oktober 2016
Fatimah
i
ABSTRAK
Nama : Fatimah
NIM : 109051000206
Strategi Penyelenggaraan Aktivitas Dakwah Yayasan Visi Maha Karya
Dalam Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H
Yayasan Visi Maha Karya mengadakan Program Berburu Berkah Ramadhan
1435 H yang mengangkat tema “Berburu Berkah Ramadhan, Berbagi Keceriaan”.
Program ini dilaksanakan pada 12 Juli 2014 di Ayam Panggang Situ Gintung. Di
hadiri oleh 100 anak yatim/piatu/dhuafa, program ini berhasil menceriakan bulan suci
Ramadhan 1435 H. Dalam keberhasilan penyelenggaraan aktivitas dakwah tentunya
diperlukan strategi agar program tersebut berjalan sesuai dengan harapan. Strategi
pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk
mencapai suatu tujuan. Dakwah itu sendiri adalah metode penyampaian ajaran Islam
berupa amar ma'ruf nahi munkar. Esensi dakwah adalah ajakan, dorongan,
rangsangan, bimbingan kepada orang lain untuk menerima ajaran agama dengan
penuh kesabaran.
Dari latar belakang tersebut peniliti ingin mengetahui, bagaimana strategi
penyelenggaraan aktivitas dakwah Yayasan Visi Maha Karya dalam program Berburu
Berkah Ramadhan 1435 H. Peneliti memfokuskan kajian tentang perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi dalam program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H.
Teori yang penulis gunakan adalah teori manajemen strategis Fred R David
untuk mengetahui strategi penyelenggaraan aktivitas dakwah Yasasan Visi Maha
Karya dalam program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H. Yang mengkaji
perencanaan, pelaksanaan dan evalusi dalam program Berburu Berkah Ramadhan
1435 H.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif analisis. Adapun data-data yang diperoleh melalui dokumentasi berupa
data-data yang bersifat teoritis seperti buku-buku, data-data dari dokumen contohnya
catatan formal, jurnal dan sebagainya yang bersangkutan dengan judul.
Peneliti melakukan observasi langsung ke Yayasan Visi Maha Karya dan juga
melakukan observasi langsung ke lokasi pelaksanaan Program Berburu Berkah
Ramadhan 1435 H sebagai lokasi studi penelitian. Peneliti juga melakukan
wawancara dengan informan penelitian yang dianggap tepat memberikan informasi.
Peneliti juga mengumpulkan data-data dokumentasi berupa foto dan arsip tertulis
lainnya.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya bentuk strategi penyelenggaraan
aktivitas dakwah yang digunakan oleh Yayasan Visi Maha Karya dalam program
Berburu Berkah Ramadhan 1435 H. Di mulai dari bagaimana merencanakan suatu
program, bagaimana pelaksanaannya, sampai pada evaluasi setelah program tersebut
dilaksanakan.
Keyword : Strategi, Dakwah, Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi
ii
KATA PENGANTAR
.
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena telah melimpahkan
nikmat dan karunia kepada penulis, sehingga dengan izin-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Strategi Penyelenggaraan Aktivitas
Dakwah Yayasan Visi Maha Karya Dalam Program Berburu Berkah Ramadhan
1435 H ” Shalawat dan salam semoga senantiasa Allah SWT curahkan kepada
baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat-sahabatnya dan seluruh
umatnya hingga hari akhir nanti.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan yang harus
ditempuh untuk menyelesaikan pendidikan Sarjana 1 (S1) jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam kebahagian ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih
kepada semua pihak atas bantuan dan dukungan yang begitu luar biasa sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan, yaitu kepada :
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Dr. Suparto, M. Ed, Ph. D selaku Wakil Dekan Bidang
Akademik, Dr. Hj. Roudhonah, MA selaku Wakil Dekan Bidang
Administrasi dan Keuangan, Dr. H. Suhaimi, M. Si selaku Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan.
3. Drs. Masran, MA, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, serta sekretaris Fita
Faturrokhmah, M. Si, Noor Bekti N, SE selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah memberikan bantuan dan arahan skripsi.
4. Umi Musyarrofah, MA, selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis yang
sudah berkenan memberikan waktu dan arahannya dengan antusias tinggi
dalam rangka menyelesaikan skripsi ini.
iii
5. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
mengamalkan ilmunya kepada penulis semoga menjadi ilmu yang bermanfaat
dunia dan akhirat. Dan tak lupa kepada seluruh staff karyawan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta atas pelayanannya yang sangat membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Salis Maulana, selaku Ketua Yayasan Visi Maha Karya, Fanny Andriyani,
selaku Ketua Panitia Berburu Berkah Ramadhan 1435 H, Estiningrum, selaku
Anggota Panitia Berburu Berkah Ramadhan 1435 H, Ustadz Lukman Hakim,
selaku Nara Sumber, Sumiyati, selaku Sekertaris Yayasan Panti Asuhan
Kebagusan dan Nur Azizah, selaku Anak Asuh Yayasan Panti Asuhan
Kebagusan yang telah meluangkan waktu membantu penulis dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
7. Ayahanda Wisman dan Ibunda Aisah, adik-adik tersayang Adi Nur’aiman,
Itban Nu’man, Bunga Melati Sukma, Khoirunnisa, M. Firdaus, M. Ma’ruf
Amin, Yulia Nida, serta keluarga besar yang selalu memberikan doa maupun
dukungan moril dan materil.
8. Kesayangan dan sahabat-sahabat penulis yang tidak dapat disebutkan satu
persatu yang selalu memberi semangat kepada penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
Sekali lagi penulis mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan
semua pihak, semoga Allah Yang Maha Kuasa memberikan balasan yang berlipat
ganda atas semua yang telah kita lakukan, amin.
Walhamdulillahirabbil’alamin
Wassalamu'alaikum. Wr. Wb
Jakarta, 20 Agustus 2016
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 5
D. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 6
E. Metodologi Penelitian .............................................................. 7
F. Sistematika Penulisan ............................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Strategi ..................................................................................... 11
1. Definisi Strategi .................................................................... 11
2. Tujuan dan Manfaat Strategi ................................................ 12
3. Teori Managemen Strategis .................................................. 13
B. Aktivitas ................................................................................... 17
C. Dakwah .................................................................................... 18
1. Pengertian Dakwah .............................................................. 18
2. Unsur-unsur Dakwah ........................................................... 21
3. Kategori Pesan Dakwah ....................................................... 34
v
BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN VISI MAHA KARYA DAN
PROFIL PROGRAM BERBURU BERKAH RAMADHAN
1435 H
A. Sejarah berdirinya Yayasan Visi Maha Karya ...................... 35
B. Visi dan Misi ......................................................................... 36
C. Profil dan Struktur Organisasi ............................................... 36
D. Program Kegiatan .................................................................. 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Perencanaan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ... 41
B. Pelaksanaan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H .... 48
C. Evaluasi Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ......... 52
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 58
B. Saran ...................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen
(management) untuk mencapai suatu tujuan akan tetapi, untuk mencapai tujuan
tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah
saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.1
Startegi adalah sekumpulan pilihan kritis untuk perencanaan dan penerapan
serangkai rencana tindakan dan alokasi sumber daya yang penting dalam
mencapai tujuan dasar dan sasaran dengan memperhatikan keunggulan kompetitif
dan sinergis yang ideal berkelanjutan, sebagai arah, cakupan, dan perseptif jangka
panjang keseluruhan yang ideal dari individu atau organisasi.2
Dakwah itu sendiri adalah metode penyampaian ajaran Islam berupa amar
ma'ruf nahi munkar. Esensi dakwah adalah, ajakan, dorongan, rangsangan,
bimbingan kepada orang lain untuk menerima ajaran agama dengan penuh
kesabaran.3 Sebagaimana diketahui bahwa tujuan dakwah adalah untuk merubah
perilaku seseorang, merubah perilaku maksiat menjadi perilaku taat, merubah
kebiasaan jahiliyah menjadi kebiasaan Islamiyah dan lain sebagainya.4
1 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi (Bandung : Rosda, 2007), h.32.
2 Triton PB, Manajemen Strategi,(yogyakarta: Tugu Publisher, 2007), h 17
3Harapandi Dahri, Kontekstualisasi Dakwah di Era Modern, (Jurnal El–Hikmah, Vol. 1
No. 2, Mei 2009), h. 9. 4Ahmad Rusydi, Metode Dakwah, (Jakarta : Jurnal El–Hikmah, Vol. 1 No. 3, Maret
2010), h. 6.
2
Menurut Samsul Munir, dakwah merupakan aktivitas untuk mengajak
manusia agar berbuat kebaikan dan menurut petunjuk, menyeru mereka berbuat
kebaikan dan melarang mereka dari perbuatan munkar agar mereka mendapat
kebahagiaan dunia dan akhirat.5 Dakwah juga dapat dimaknai sebagai usaha dan
aktivitas orang beriman dalam mewujudkan ajaran Islam dengan menggunakan
sistem dan cara tertentu kedalam kenyataan hidup perorangan (Fardhiyah),
keluarga (Usrah), kelompok (Thaifah), masyarakat (Mujtama'), dan negara
(Baldatun) merupakan kegiatan yang menyebabkan terbentuknya komunitas dan
masyarakat muslim serta peradabannya. Oleh karena itu dakwah merupakan
media untuk mentransformasikan nilai-nilai Islam sebagai ajaran menjadi
kenyataan. Tata kemasyarakatan dan peradaban yang mendasarkan pada
pandangan Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadist. Sehingga tercipta
sebuah tatanan masyarakat yang berkualitas.
Dakwah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang taat. Sehingga
kewajiban tersebut menjadikan dakwah sampai menyentuh seluruh aspek
kehidupan masyarakat. Sekalipun masa kenabian sudah lewat dan Allah tidak lagi
mengutus kembali nabi-Nya, namun warisan risalah dakwah yang diemban oleh
Nabi Muhammad SAW. Tetaplah berlaku dan harus dijalan. Karena tujuan risalah
dakwah tersebut adalah mengenal sang pencipta yaitu Allah SWT. dan
menjalankan perintah serta meninggalkan apa yang dilarang-Nya. Kewajiban
dakwah tersebut sesuai dalam surat Al- Imran ayat 104 yaitu :
5Samsul Munir, Ilmu Dakwah, (Jakarta : AMZAH, 2009), h, XVIII.
3
Artinya : "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah
dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung." (Q.S.Al-
Imran :104)
Demikian juga yang terdapat dalam surat Al- Imran ayat 110 yaitu :
Artinya : "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar,
dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu
lebih baik bagi mereka, diantara mereka ada yang beriman, dan
kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik." ( Q.S Al-Imran:110 )
Dalam menjalankan risalah dakwah tersebut maka bagi setiap muslim
harus merujuk pada Al- Qur’an tersebut memiliki ruh pembangkit, penguat,
berpijak dan berperan sebagai penjaga, penerang, dan penjelas dan juga
merupakan suatu undang-undang dan konsep-konsep global6
dalam Sunnah
terdapat bimbingan cemerlang, argumentasi-argumentasi yang amat kuat.
Hikmah-hikmah yang menyentuh perasaan, ucapan-ucapan padat berisi, nasehat-
nasehat yang berkesan, permisalan-permisalan yang tepat, kisah-kisah yang
bermakna, beranekaragam perintah dan larangan, janji dan peringatan, anjuran
6Yusuf Al-Qardhawi, Bagaimana memahami Hadist Nabi Saw, Terj. Muhammad Al-
Baqir (Bandung : Karisma,1999), h.57.
4
dan cegahan. Yang kesemuanya itu mampu meluluhkan hati yang keras,
membangkitkan gairah yang telah lesu dan mengingatkan kembali akal yang
lalai.7 Oleh karena itu bagi para da'i dalam berdakwah wajib mengambil al-Qur'an
dan Sunnah sebagai pedomannya.
Dalam dakwah ada unsur- unsur dakwah, antara lain da'i (subjek dakwah),
pesan dakwah, metode dakwah, risalah (media dakwah), mad'u (objek dakwah)
dan efek dakwah. Muhammad Yusuf Khair mengatakan bahwa sarana informasi
mempunyai peranan dalam menyebarkan dakwah Islam, dimana sarana-sarana itu
akan mempercepat proses penyebaran dakwah Islam.8
Dakwah melalui program acara merupakan suatu inovasi baru dalam syiar
Islam, dan tentunya akan memudahkan para da'i dalam melebarkan sayap–sayap
dakwahnya. Penggunaan program acara sebagai media dakwah merupakan
kesempatan dan tantangan untuk mengembangkan dan memperluas cakrawala
dakwah Islamiyah.
Program Berburu Berkah Ramadhan sendiri awal mulai diadakan tahun
2013. Pada tahun 2014 Yayasan Visi Maha Karya menyelenggarakan program
Berburu Berkah Ramadhan yang kedua kalinya. Tema yang diangkat yaitu
“Berburu Berkah Ramadhan, Berbagi Keceriaan”. Program ini dilaksanakan pada 12
Juli 2014 di Ayam Panggang Situ Gintung. Di hadiri oleh 100 anak
yatim/piatu/dhuafa, program ini berhasil menceriakan bulan suci Ramadhan 1435 H.
7
Muhammad Yusuf Khair, Peran Media Informasi Islam (Jakarta: Pustaka Al -
Kautsar,1994), h.152. 8Sayyid Qutb, Fiqih Dakwah, Terj. Suwardy, Effendi dan Rosyid Ashofy (Jakarta :
Pustaka Amani, 1995), h.1.
5
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Batasan Masalah :
Dalam penyusunan skripsi agar lebih terarah maka peneliti membatasi
masalah pada strategi penyelenggaraan aktivitas dakwah yang diterapkan
dalam program "Berburu Berkah Ramadhan 1435 H" oleh Yayasan Visi Maha
Karya.
2. Rumusan Masalah :
Bagaimana Strategi Penyelenggaraan Aktivitas Dakwah Yayasan Visi
Maha Karya Dalam Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Untuk Mengetahui Strategi Penyelenggaraan Aktivitas Dakwah
Yayasan Visi Maha Karya Dalam Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H.
2. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan tersebut diharapkan penelitian ini diperoleh
manfaat sebagai berikut :
a. Kegunaan Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberikan
kontribusi dan tambahan referensi, informasi atau teori-teori bagi studi-
studi selanjutnya khususnya mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi yang mempelajari tentang ilmu dakwah.
6
b. Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi dan
kontribusi serta menambah wawasan bagi kalangan praktisi dakwah dan
aktivis dakwah. Khususnya sebagai referensi jika ingin mengadakan
program dakwah karena terdapat strategi-strategi yang bisa juga
diterapkan.
D. Tinjauan Pustaka
Ada beberapa judul skripsi yang penelitian yang terkait dengan penelitian
ini, yaitu :
1. Strategi Komunikasi Dakwah Radio 95,5 FM Jakarta Pada Program
Cahaya Sore Pesantren On Air. Yang ditulis oleh Saudari Siska Fitriah,
Skripsi S1 Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2014.
2. Strategi Dakwah Melalui Program Pembinaan Mantan Korban Napza Di
Pondok Pesantren Hikmah Syahada Tangerang. Yang ditulis oleh Saudara
A. Nurul Fahrulroji, Skripsi S1 Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.
Dari judul skripsi di atas, intinya semua membahas mengenai strategi
dakwah. Sedangkan peneliti mengambil judul " Strategi Penyelenggaraan
Aktivitas Dakwah Yayasan Visi Maha Karya Dalam Program Berburu Berkah
Ramadhan 1435 H ” Perbedaan dari penelitian sebelumnya yaitu terletak pada
program yang dilaksanakan, waktu acara dan tempat penelitian. Selain itu objek
penelitiannya juga berbeda.
7
E. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang penulis gunakan dalam skripsi ini adalah
pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
menggunakan data yang berupa informasi kenyataan yang terjadi di lapangan.9
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam skripsi ini adalah jenis
penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha
untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-
data.10
3. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada 1 Juli 2015 sampai dengan selesai.
Peneliti melakukan penelitian ini di Yayasan Visi Maha Karya lokasi yang
akan saya jadikan tempat penelitian adalah Jl. Ir. H.Juanda No.7 Ciputat Timur,
Tangerang Selatan. Dan Pada Pelaksanaan Program Berburu Berkah Ramadhan
1435 H di Restoran Alam Ayam Panggang Situ Gintung, Jl. Ir. H. Juanda N0.
6, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
4. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural
setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan
data lebih banyak pada observasi berperan serta (participan observation),
9Andi Prestowo, Menguasai Teknik-Teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif (Jogyakarta
: Diva 2010), h.13 10
Cholil Narbuto, Abu Achmadi, Metodelogi Penelitian (Jakarta : Bumi Aksara, 1997) h.
44.
8
wawancara mendalam (in dept interview) dan dokumentasi. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode
observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Menurut Andi Prastowo bahwa teknik pengumpulan data yang utama
dalam penelitian kualitatif ada 3 macam, yakni pengamatan partisipasi,
wawancara mendalam, dan dokumentasi.11
Dalam penelitian ini penulis
melakukan observasi ke tempat Yayasan Visi Maha Karya dan tempat
pelaksanaan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H, mewawancarai
orang-orang yang berkaitan langsung dengan Yayasan Visi Maha Karya dan
Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H serta pengumpulan dokumentasi.
5. Informan Penelitian
Dalam wawancara ini, yang akan menjadi key informan antara lain:
1. Ketua Yayasan Visi Maha Karya, Salis Maulana.
2. Ketua Panitia Berburu Berkah Ramadhan 1435 H, Fanny Andriyani.
3. Anggota Panitia Berburu Berkah Ramadhan 1435 H, Estiningrum.
4. Nara sumber pada Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H,
Ustadz Lukman Hakim.
5. Sekertaris Yayasan Panti Asuhan Kebagusan, Sumiyati.
6. Anak Asuh Yayasan Panti Asuhan Kebagusan sebagai peserta
Berburu Berkah Ramadhan 1435 H, Nur Azizah.
11
Andi Prestowo, Menguasai Teknik-Teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif
(Jogyakarta : Diva 2010), h.23.
9
6. Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen yang dikutip dari
buku Metodologi Penelitian Kualitatif karangan Moleong adalah upaya yang
dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilah-milahnya menjadi satuan
yang dapat dikelola, mensistensikanya, mencari dan menemukan pola,
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa
yang dapat diceritakan kepada orang lain.12
F. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Bab ini membahas tentang latar belakang pemilihan judul skripsi,
pembatasan dan perumusan masalah yang akan diteliti, tujuan dan
manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian yang
digunakan (pendekatan penelitian, jenis penelitian, waktu dan
tempat penelitian, metode pengumpulan data, informan penelitian,
tehnik analisis data), sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teori
Materi yang dibahas dalam bab ini meliputi definisi uraian tentang
strategi penyelenggaraan aktivitas dakwah yaitu definisi strategi,
tujuan dan manfaat strategi, teori manajemen strategis, uraian
tentang aktivitas, uraian tentang dakwah dan ruang lingkupnya
antara lain definisi dakwah, unsur-unsur dakwah, dan kategori
pesan dakwah.
12
Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya,
2009) h.186
10
BAB III : Gambaran Umum Yayasan Visi Maha Karya dan Profil
Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H
Bab ini memaparkan tentang Sejarah Berdirinya Yayasan Visi
Maha Karya, Visi dan Misi, Profil Yayasan, Struktur
Kepengurusan serta Program-Program Yayasan Visi Maha Karya.
BAB IV : Hasil dan Pembahasan
Hasil dan pembahasan, membahas mengenai manajemen strategis
yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, yang di dalamnya
mencangkup unsur-unsur dakwahnya, baik itu narasumber, peserta,
materi yang disampaikan, media dan metode dakwah yang
digunakan, sumber dana, serta efek dakwah pada peserta Program
Berburu Berkah Ramadhan 1435 H.
BAB V: Penutup
Dalam bab ini meliputi kesimpulan yang menjawab masalah yang
telah dirumuskan dan saran.
Di luar lima bab diatas, skripsi ini dilengkapi pula dengan halaman daftar
pustaka, serta lampiran-lampiran data yang diperoleh selama masa penelitian yang
diletakan di bagian akhir skripsi ini.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Strategi
1. Definisi Strategi
Strategi dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah rencana yang
cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.1 Strategi pada
hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management)
untuk mencapai suatu tujuan akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut,
strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja,
melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.2
Strategi sebagai sebuah kosa kata pada mulanya berasal dari Bahasa
Yunani, yaitu “Strategos”. Kata “Strategos” ini berasal dari kata “Statos”
yang berarti militer dan “Ag” yang artinya memimpin, berdasarkan pemaknaan
ini, maka strategi pada awalnya bukan kosa kata disiplin ilmu menajemen,
namun lebih dekat dengan bidang kemiliteran.3 Startegi adalah sekumpulan
pilihan kritis untuk perencanaan dan penerapan serangkai rencana tindakan
dan alokasi sumber daya yang penting dalam mencapai tujuan dasar dan
sasaran dengan memperhatikan keunggulan kompetitif dan sinergis yang ideal
berkelanjutan, sebagai arah, cakupan, dan perseptif jangka panjang keseluruhan
yang ideal dari individu atau organisasi.4
1 Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka,2007), h. 859.
2 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi (Bandung : Rosda, 2007), h.32.
3 Triton PB, Manajemen Strategi,(yogyakarta: Tugu Publisher, 2007), h. 13
4 Triton PB, Manajemen Strategi,(yogyakarta: Tugu Publisher, 2007), h 17
12
2. Tujuan dan Manfaat Strategi
Tujuan dan manfaat dari sebuah strategi menurut Khotler Philip adalah :
a. Mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki sehingga dapat
digunakan untuk mengarahkan organisasi tersebut kearah yang baik.
Mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam organisasi sangatlah
penting, karena informasi tersebut akan digunakan untuk membuat
sebuah formula sasaran, strateginya hingga program penunjang tujuan
yang akan dijalankan.
b. Mengetahui langkah strategis yang akan digunakan oleh organisasi
tersebut dalam merealisasikan tujuan yang diinginkan. Langkah strategis
yang telah disusun akan digunakan untuk mempermudah dan
mempercepat proses terwujudnya tujuan-tujuan yang diinginkan
organisasi. Oleh karena itu, tujuan dengan formulasi strategi harus
berhubungan agar sinergitas yang dijalin juga membantu proses
percepatan tersebut.
c. Memprediksi keadaan yang akan terjadi pada organisasi di waktu yang
akan datang, setelah persaingan dengan organisasi lain dimulai. Prediksi
dalam sebuah organisasi sangat penting dilakukan untuk dijadikan bahan
persiapan terhadap setiap hal-hal yang terjadi pada masa yang akan
datang. Prediksi juga akan dijadikan sebuah sandaran dalam mengambil
keputusan dalam organisasi.
d. Mengetahui hambatan-hambatan yang kemungkinan akan dilalui oleh
organisasi dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan. Hambatan
merupakan sebuah kerikil tajam yang dapat menghambat laju
perkembangan dari sebuah organisasi. Apabila ia tidak dibersihkan ia
akan menjadi tembok besar dalam merealisasikan tujuan-tujuan yang
diinginkan oleh para pendiri dari organisasi tersebut. Jadi untuk
memperlancar proses realisasi tujuan, maka hambatan harus dengan
dihilangkan dari organisasi beraktifitas.5
5 Khotler Philip, Manajemen Pemasaran, New Jersey, Indeks kelompok Gramedia, 2005
13
3. Teori Manajemen Strategis
Menurut Fred R. David, Manajemen Strategis adalah seni dan
pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi
keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai
objektifnya.6 Senada dengan Fred R David, A. Rosyad Shaleh mengartikan
mengartikan manajemen dakwah sebagai proses perencanaan tugas,
pengelompokkan tugas, menghimpun dan menempatkan tenaga-tenaga
pelaksana dalam kelompok-kelompok tugas dan kemudian menggerakkan
kearah pencapaian tujuan dakwah.7
Secara garis besar manajemen strategi melalui tiga tahapan yaitu :
a. Perumusan / Perencanaan Strategi
Langkah pertama yang dilakukan adalah merumuskan strategi yang
akan dilakukan. Sudah termasuk di dalamnya adalah pengembangan tujuan,
mengenai peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan dan
kelemahan secara internal, menetapkan suatu objektivitas, menghasilkan
strategi alternatif dan memilih strategi untuk dilaksanakan. Perencanaan
meliputi pembuatan misi, pengidentifikasian peluang dan tantangan
eksternal organisasi, penentuan kekuatan dan kelemahan internal,
pembuatan sasaran jangka panjang, pembuatan pilihan-pilihan strategi, serta
pengambilan keputusan strategi yang dipilih untuk diterapkan.
6 David, Fred, R. Strategic Management Manajemen Strategi Konsep, Jakarta : Salemba
Empat, 2011. Edisi 12. 7 M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta : Kencana. 2006), Cet. Ke-2.
14
Dalam hal penyusunan strategi, Fred R. David membagi proses ke
dalam tiga tahapan aktivitas, yaitu : input stage, matching stage, dan
decision stage. Termasuk di dalam formulasi strategi adalah pembahasan
tentang program baru yang akan dilakukan, program yang dihentikan,
alokasi sumber-sumber yang dimiliki.
b. Implementasi / Pelaksanaan Strategi
Setelah merumuskan dan memilih strategi yang telah ditetapkan,
maka langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi yang telah
ditetapkan. Dalam tahap pelaksanaan strategi dibutuhkan komitmen dan
kerjasama dalam pelaksanaan strategi.
George R. Terry mengungkapkan bahwa fungsi pelaksanaan adalah
fungsi lanjutan atau tindak lanjut dari dua fungsi sebelumnya, perencanaan
dan pengorganisasian. Pelaksanaan atau biasa disebut dengan
penyelenggaraan merupakan tindak lanjut yang dilakukan oleh organisasi
yang telah memiliki perencanaan dan melakukan pengorganisasian yang
terstruktur sesuai kebutuhan satuan kerja.8
Ada 4 (empat) elemen fungsi pelaksanaan yang perlu diperhatikan
dalam proses pelaksaan, yaitu :
1) Leadership (Kepemimpinan)
Kepemimpinan adalah bagaimana seseorang bisa memberikan
pengaruh kuat kepada mereka yang disebut sebagai pengikut. Pemimpin
adalah seseorang yang mempunyai pengaruh tentang sesuatu.
8 Hadari Nawawi, Manajemen Strategik, Organisasi Non-Profit Bidang Pemerintahan,
(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2005) Cet. III, h.95
15
2) Communication (Komunikasi)
Komunikasi adalah proses berjalannya sebuah informasi atau
pemahaman dari satu orang selaku pemberi pesan kepada orang lainnya
sebagai penerima pesan. Ada dua jenis komunikasi, verbal dan
nonverbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang melibatkan kosa
kata melalui pembicaraan secara langsung ( two way communication ),
sedangkan nonverbal adalah komunikasi yang tidak melibatkan kosa
kata melalui pembicaraan secara langsung, biasanya menggunakan
simbol-simbol atau melalui media seperti surat, televisi, radio, surat
kabar dan lain sebagainya.
3) Motivation (Motivasi)
Motivasi adalah proses membangkitkan semangat kerja kedalam
pikiran para anggota kelompok dengan tujuan memberikan yang terbaik
bagi perusahaan atau organisasi.9
4) Coordination (Koordinasi)
Serupa dengan komunikasi, koordinasi dimaksudkan untuk
mendapatkan sebuah hubungan baik antara pemimpin dan anggota
kelompok dengan agar tercapainya tujuan bersama.
c. Evaluasi Strategi
Tahap terakhir dalam strategi adalah evaluasi implemantasi strategi.
Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang dapat dicapai dapat
diukur untuk menetakan tujuan berikutnya.10
Hasil evaluasi kemudian dapat
9 P. C. Tripathi, P. N. Reddy, Principles of Management, (New Delhi : The McGram-Hill
Company, 2008), Edisi ke-4, h. 4 10
David, Fred, R. Strategic Management Manajemen Strategi Konsep, Jakarta : Salemba
Empat, 2011. Edisi 12.
16
digunakan sebagai bahan laporan sekaligus pertanggung jawaban kinerja.
Evaluasi dilakukan sesuai kebutuhan, secara bulanan, tri wulan, semesteran
dan tahunan. Hasil evaluasi dapat menjadi bahan masukan dan informasi
pimpinan dalam menetapkan kebijakan di masa datang.
Tujuan evaluasi berbeda-beda tergantung pengertian seseorang
tentang evaluasi. Konsep seseorang tentang evaluasi dipengaruhi oleh
pandangan filosofi seseorang tentang posisi evaluasi sebagai suatu bidang
kajian dan sebagai suatu profesi. Terkadang tujuan tersebut tercantum jelas
dalam definisi yang dikemukakan tetapi terkadang tidak tercantum dalam
definisi.
Menurut Hamid Hasan, secara mendasar tujuan evaluasi
dikelompokkan sebagai berikut :
1) Menyediakan informasi mengenai pelaksanaan pengembangan dan
pelaksanaan suatu kegiatan sebagai masukan bagi pengambilan
keputusan.
2) Menentukan tingkat keberhasilan dan kegagalan suatu kegiatan serta
faktor-faktor yang berkontribusi dalam suatu lingkungan tertentu.
3) Mengembangkan berbagai alternatif pemecahan masalah yang dapat
digunakan dalam upaya perbaikan kegiatan
4) Memahami dan menjelaskan karakteristik suatu kegiatan dan
pelaksanaan suatu kegiatan.11
11
David, Fred, R. Strategic Management Manajemen Strategi Konsep, Jakarta : Salemba
Empat, 2011. Edisi 12.
17
B. Aktivitas
Aktivitas dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah keaktifan, kegiatan-
kegiatan, kesibukan atau biasa juga berarti kerja atau salah satu kegiatan kerja
yang dilaksanakan tiap bagian dalam tiap suatu organisasi atau lembaga.12
Menurut kamus besar Ilmu Pengetahuan, kata aktivitas berasal dari ling: Activity;
lat: Activitus: aktif, bertindak, yaitu bertindak pada diri setiap eksistensi atau
makhluk yang membuat atau menghasilkan sesuatu, dengan aktivitas menandai
bahwa hubungan khusus manusia dengan dunia.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali aktivitas, kegiatan, atau
kesibukan yang dilakukan manusia. Namun, berarti atau tidaknya kegiatan
tersebut bergantung pada individu tersebut. Karena sebenarnya, aktivitas bukan
hanya sekadar kegiatan. Aktivitas dipandang sebagai usaha mencapai atau
memenuhi kebutuhan.
Salah satu kebutuhan manusia adalah menuntut ilmu untuk menjadi pintar.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka manusia harus belajar dengan cara
bersekolah atau mengikuti majelis atau tempat-tempat ilmu, membaca buku,
berdiskusi, dan kegiatan-kegiatan lain. Ternyata untuk memenuhi satu kebutuhan
saja manusia harus melakukan berbagai aktivitas.
Seseorang yang ingin mendalami ilmu agama dan hubungan interaksi
masyarakat yang Islami misalnya, tentu ia harus melakukan aktivitas-aktivitas
yang dapat membantu tercapainya keinginan tersebut. Seperti membaca buku-
buku keagamaan, mengikuti pengajian-pengajian, melakukan diskusi-diskusi
tentang keagamaan dan kemasyarakatan, mengkaji norma-norma ajaran Islam
tentang hubungan sesama manusia dan tak kalah pentingnya adalah
mengaplikasikan atau menerapkan ajaran atau ilmu yang telah didapatkan ke
dalam kehidupan yang nyata.
12 Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka,1990),cet. Ke-3,h.17
18
C. Dakwah
1. Pengertian Dakwah
Dakwah menurut pengertian bahasa berasal dari bahasa Arab : da'a,
yad'u, da'watan yang berarti mengajak, memanggil dan menyeru. Dengan
demikian dakwah merupakan suatu proses penyampaian (tabligh) pesan-pesan
tertentu yang berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang lain
memenuhi ajakan tersebut.13
Kata da'a pertama kali dipakai dalam al-Quran dengan arti mengadu
(meminta pertolongan kepada Allah SWT) yang pelakunya adalah Nabi Nuh
as. Lalu kata ini berarti memohon pertolongan kepada Tuhan yang pelakunya
adalah manusia (dalam arti umum). Setelah itu, kata da'a berarti menyeru
kepada Allah yang pelakunya adalah kaum Muslimin.
Kemudian kata yad'u, pertama kali dipakai dalam al-Quran dengan arti
mengajak ke neraka yang pelakunya adalah syaitan. Lalu kata itu berarti
mengajak ke surga yang pelakunya adalah Allah SWT, bahkan dalam ayat lain
ditemukan bahwa kata yad'u dipakai bersama untuk mengajak ke neraka yang
pelakunya orang-orang musyrik.
Kata dakwah atau da'watan sendiri, pertama kali digunakan dalam al
Quran dengan arti seruan yang dilakukan oleh para Rasul Allah itu tidak
berkenan kepada obyeknya. Namun kemudian kata itu berarti panggilan yang
juga disertai bentuk fi'il (da'akum) dan kali ini panggilan akan terwujud karena
Tuhan yang memanggil. Lalu kata itu berarti permohonan yang digunakan
dalam bentuk doa kepada Tuhan dan Dia menjanjikan akan mengabulkannya.14
13
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997), cet-2, h. 31. 14
Mushlihin Al-Hafizh, Pengertian Dakwah Menurut Bahasa dan Istilah, artikel ini
diakses pada 3 Juli 2015 dari http://www.referensimakalah.com/2012/09/pengertiandakwah-
menurut-bahasa-dan-istilah.html
19
Ada beberapa pendapat dari para ulama mengenai pengertian dakwah,
diantaranya sebagai berikut:
Dakwah menurut Drs. Hamzah Yaqub dalam buku Dasar-dasar
Strategi Dakwah Islam yang di tulis oleh Asmuni Syukir ialah mengajak umat
manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan
Rasul-Nya. Sementara itu, Prof. Dr. M. Quraish Shihab masih dalam buku
yang sama yaitu Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, mendefinisikan dakwah
sebagai seruan atau ajakan kepada keinsyafan serta usaha mengubah situasi
yang lebih baik dan sempurna baik terhadap pribadi maupun masyarakat.
Menurut Prof. Toha Yahya Umar, M. A, dalam buku Dasar-dasar
Strategi Dakwah Islam dakwah dapat diartikan dari dua segi, yaitu:
a. Pengertian dakwah secara umum, ialah suatu ilmu pengetahuan yang berisi
cara-cara, tuntunan-tuntunan, dan bagaimana seharusnya menarik
perhatian manusia untuk menganut, menyetujui, melaksanakan suatu
ideologi, pendapat dan pekerja tertentu.
b. Pengertian dakwah menurut ajaran Islam, ialah mengajak manusia dengan
cara bijaksana pada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk
kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat.
Asmuni Syukir dalam tulisannya mendefinisikan dakwah dapat
diartikan dari dua segi atau sudut pandang, yaitu pengertian dakwah yang
bersifat pembinaan dan pengertian dakwah yang bersifat pengembangan.
Pembinaan adalah suatu usaha mempertahankan, melestarikan dan
menyempurnakan umat manusia agar mereka tetap beriman kepada Allah
SWT. Pengembangan adalah usaha mengajak umat manusia yang belum
beriman kepada Allah SWT. agar mentaati syariat Islam. Menyeru mereka
berbuat kebajikan dan melarang mereka dari perbuatan munkar agar mereka
mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.15
15
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, h. 20.
20
Dakwah menurut Ibnu Thaimiyah adalah proses usaha untuk mengajak
agar orang beriman kepada Allah, percaya dan mentaati apa yang telah
diberitakan oleh Rasul serta mengajak agar dalam menyembah Allah seakan-
akan melihat-Nya.16
Dakwah pada dasarnya adalah alat untuk memenuhi
perintah Allah SWT. Demikian Tarmidzi Taher yang juga sependapat dengan
Ismail Ragi Al-Faruqi, mengatakan bahwa dakwah meliputi tugas
mengajarkan kebenaran kepada mereka yang mengabaikan kebenaran,
menyampaikan kabar baik tentang rahmat duniawi dan surga ukhrawi, dan
memperingatkan tentang siksaan hari akhirat.17
Mengacu pada Firman Allah SWT. dalam Surat An-Nahl ayat 125,
sebagai berikut :
Artinya :“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang
yang mendapat petunjuk”.
Dapat disimpulkan bahwa dakwah merupakan serangkaian kegiatan
penyampaian pesan mengenai ajaran-ajaran yang diperintahkan Allah SWT untuk
kemaslahatan umat, dengan cara menyeru, mengajarkan dan merealisasikan
syariat-syariat Islam. sesuai dengan petunjuk Al-Qur'an dan Hadits demi
mencapai jalan yang lebih baik yakni kebahagiaan dunia dan akhirat.
16
Ibnu Thaimiyah, Majmu Al-Fatwa, Juz 15, T.tp.: Mathabi Ar-Riyadh, 1985, h. 185. 17
Nurul Badruttamam, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher, (Jakarta : Grafindo.2005, cet.
Ke-1) h. 213.
21
Pada intinya, pemahaman lebih luas dari pengertian dakwah yang telah
didefinisikan oleh para ahli tersebut adalah : Pertama, ajakan kejalan Allah Swt;
Kedua, dilaksanakan secara berorganisasi; Ketiga, kegiatan untuk mempengaruhi
manusia agar masuk jalan Allah Swt; dan Keempat, sasaran bisa secara Fardiyah
atau Jama'ah dalam konteks dakwah istilah 'amar ma'ruf nahii munkar secara
lengkap dan populer dipakai adalah yang terekam dalam Al- Quran, Surah Ali'
Imran, ayat 104 :
Artinya :“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru pada kebajikan, menyuruh pada yang ma'ruf dan mencegah yang
mungkar; mereka itulah orang-orang yang beruntung”.
Dakwah saat ini tidak hanya dilakukan dengan cara tradisional saja,
melainkan dibutuhkan kemampuan penyampaian pesan agama dengan inovasi
baru yang disesuaikan dengan perkembangan masyarakat yang beragam, dinamis
dan kritis terhadap pesan yang diterimanya. Di sinilah peran da'i dituntut untuk
konsentrasi dan mampu menyampaikan materi dengan baik. Sehingga dakwah
Islam dapat lebih berkembang dan maju seiring dengan kemajuan zaman.
2. Unsur-unsur Dakwah
a. Da'i ( Subjek Dakwah)
Dai' atau subjek dakwah merupakan pelaku dakwah. Maka subjek
dakwah dalam hal ini da'i atau lembaga dakwah hendaknya mampu menjadi
penggerak dakwah profesional. Disamping profesionalisme, kesiapan subjek
dakwah baik penguasaan terhadap materi, maupun penguasaan terhadap
metode, media dan psikologi sangat menentukan gerakan dakwah untuk
mencapai keberhasilannya.18
18
Enjang dan Aliyudin, Dasar-dasar Ilmu Dakwah (Bandung : Widiya Padjadjaran,
2009), h.73.
22
1) Sifat-sifat Seorang Da'i :
a) Iman dan taqwa kepada Allah.
Syarat kepribadian seorang da'i yang paling utama adalah iman dan
taqwa kepada Allah. Oleh sebab itu, sebelum ia membawa misi
dakwahnya, ia harus memerangi hawa nafsunya terlebih dahulu,
sehingga pribadinya lebih taat kepada Allah dan Rasulnya.
b) Tulus ikhlas dan tidak mementingkan kepentingan diri pribadi.
Sifat ini menentukan keberhasilan dakwah. Singkatnya berjuang di
jalan Allah (berdakwah) haruslah dapat menanggulangi niat negatif
yakni keinginan akan tiga yaitu harta, wanita dan tahta. Dengan
kata lain mempunyai sifat tulus ikhlas.
c) Ramah dan penuh pengertian.
Dalam dunia dakwah, jika seorang da'i mempunyai kepribadian
yang menarik karena keramahan, kesopanan dan
keringantanganannya, maka dakwahnya akan berhasil. Sebaliknya
jika mempunyai kepribadian yang membosankan (tidak menarik)
karena sifat yang tak menarik hati, maka kemungkinan kecil
dakwahnya akan berhasil.
d) Tawadhu' (rendah hati)
Tawadhu' seorang da'i adalah tawadhu' yang berarti sopan dalam
pergaulan, tidak sombong dan tidak suka menghina dan mencela
orang lain. Karena seorang da’i membawa misi untuk memperbaiki
akhlak dan mempererat silaturahmi dan toleransi dalam setiap
perkataan dan perbuatannya.
23
e) Sederhana dan Jujur.
Kesederhanaan merupakan pangkal keberhasilan dakwah.
Sedangkan kejujuran adalah penguatnya. Apabila seorang da'i
dapat dipercaya tidak pernah menyelisihi apa yang dikatakannya
maka pesan dakwah yang disampaikan kepada mad’u akan
dijalankan.
f) Tidak memiliki sifat egoisme.
Sifat ini yang harus dijauhi oleh para pendakwah. Karena pada
hakikatnya setiap manusia harus memiliki rasa peduli antar sesama.
Terlebih seorang da’i, da’i harus peduli dengan lingkungan sekitar
sekalipun lingkungannya terdapat orang-orang yang melakukan
selalu berbuat maksiat, da’i harus tetap peduli dan terus
menyampaikan pesan dakwah.
g) Sifat antusias (semangat)
Pesan dakwah berisi tentang spirit-sprit Islami, semangat positif
dalam menjalani kehidupan. Oleh karena itu da’i harus memiliki
semangat atau antusias tinggi sehingga bisa mengajak mad’u agar
terhindar dari putus asa, kecewa dan lain sebagainya.
h) Sabar dan Tawakal.
Dakwah adalah melaksanakan perintah Allah yang diwajibkan
kepada seluruh umat. Apabila di dalam menunaikan tugas
berdakwah mengalami beberapa hambatan dan cobaan, hendaklah
sabar dan tawakal kepada-Nya.
24
i) Memiliki jiwa toleransi.
Nabi Muhammad SAW. dalam kisahnya selalu mengajarkan umat
untuk memiliki sifat toleransi antar umat beragama. Hal tersebut
harus dilanjutkan oleh para da'i agar tercipta kondisi yang selamat
dan damai. Jika terjadi perselisihan kembalikan pada al-Qur’an.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Kafirun ayat 6 :
Artinya: “untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.”
j) Sifat terbuka (demokratis)
Artinya apabila seorang da'i mendapati kritik dan saran hendaknya
diterima dengan hati gembira, mengalami kesulitan sanggup
memusyawarahkan dan tidak berpegang teguh kepada pendapat
atau idenya yang kurang baik.
k) Tidak memiliki penyakit hati.
Dari sifat tersebut mana mungkin orang akan mengajak orang lain
kepada kebaikan, bila dirinya sendiri iri kepada orang lain sebagai
sasaran dakwahnya. Oleh sebab itu seorang da’i harus bersih
hatinya sehingga pesan dakwah yang disampaikan diterima oleh
mad’unya.
2) Sikap Seorang Da'i
a) Berakhlak Mulia.
Seorang da'i dapat berhasil jika ia memiliki akhlak yang mulia,
sebaliknya jika ia berakhlak yang jelek, maka kegagalan yang akan
menghampirinya. Karena esensi dakwah adalah mengajak kepada
kebaikan dan memperbaiki akhlak.
25
b) Disiplin dan bijaksana.
Disiplin sangat diperlukan oleh seorang da'i dalam mengemban
tugasnya sebagai mubaligh. Begitu pula bijaksana dalam
menjalankan tugasnya sangat berperanan di dalam mencapai
keberhasilan dakwahnya.
c) Wara'i dan berwibawa
Sikap yang wara' menjauhkan hal yang dapat menimbulkan
kewibawaan seorang da'i sebab kewibawaan merupakan faktor
yang mempengaruhi seseorang akan percaya menerima ajakannya.
d) Tanggung jawab dan berpandangan yang luas.
Dalam menentukan strategi dakwah, sangat memerlukan
pandangan yang luas, tidak fanatic terhadap satu golongan saja dan
waspada dalam menjalankan tugasnya.
e) Berpengetahuan yang cukup.
Pengetahuan seorang da'i meliputi pengetahuan yang berhubungan
dengan materi dakwah yang disampaikan dan ilmu-ilmu yang erat
hubungannya dengan tehnik-tehnik dakwah.
b. Mad'u
Mad'u yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah, atau manusia
penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok, baik
manusia yang beragama Islam atau tidak, atau dengan kata lain manusia
secara keseluruhan. Muhammad Abduh dalam buku Dasar-dasar Ilmu
Dakwah membagi mad'u menjadi tiga golongan, yaitu:
26
1) Golongan cerdik cendikiawan yang cinta kebenaran, dapat berpikir secara
kritis, dan cepat dapat menangkap persoalan.
2) Golongan awam, yaitu orang yang belum dapat berpikir secara kritis dan
mendalam, serta belum dapat menangkap pengertian pengertian yang
tinggi.
3) Golongan yang berbeda dengan kedua golongan tersebut, mereka senang
membahas sesuatu tetapi hanya dalam batas tertentu saja, dan tidak
mampu membahasnya secara mendalam.19
Salah satu unsur penting lainnya adalah komponen dakwah yaitu
mad'u atau masyarakat yang akan didakwahi. Seorang da'i harus memahami
masyarakat yang akan menerima dakwahnya. Hal ini berhubungan dengan
kesesuaian materi dakwah yang akan disampaikan. Dalam masyarakat, yang
tingkat pengetahuan agamanyan cukup tinggi, tentu saja tidak sesuai jika
masih diperkenalkan dengan pengantar pengetahuan ihwal iman dan takwa.
Kesesuaian materi dengan tingkat pengetahuan dan kondisi psikologis
masyarakat akan berakibat pada lancarnya proses dakwah tersebut.
c. Materi Dakwah atau Pesan Dakwah
Menurut M. Quraish Shihab dalam bukunya Membumikan Al-Qur'an,
pesan dakwah adalah al-Islam yang bersumber pada Al-Qur'an dan Hadits
sebagai sumber utama yang meliputi aqidah, ibadah dan akhlak. Dasar dari
pembagian itu merujuk pada tujuan pokok diturunkannya Al-Qur'an yaitu
sebagai petunjuk aqidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia
serta petunjuk mengenai akhlak dengan jalan menerangkan norma-norma
agama dan susila.20
19
M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta : Kencana. 2006 Cet. Ke-2) 20
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur'an, h. 40.
27
Pesan dalam Islam adalah perintah, nasihat, permintaan, amanat yang
harus dilakukan untuk disampaikan kepada orang lain. Pesan dakwah adalah
semua pernyataan yang bersumberkan Al-Qur'an dan Sunnah, baik tertulis
maupun dengan pesan-pesan (risalah) tersebut. Ajaran yang disampaikan itu
bukanlah hanya yang berkaitan dengan eksistensi dan wujud Allah, namun
bagaimana cara menumbuhkan rasa kesadaran agar mampu melaksanakan
aqidah, akhlak, syariah dalam ucapan, pikiran dan tindakan sehari-hari.
Di dalam buku Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam yang ditulis oleh
Asmuni Syukir dijelaskan : Pada dasarnya materi dakwah Islam tergantung
pada tujuan dakwah yang hendak dicapai. Namun secara global dapatlah
dikatakan bahwa materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi tiga hal
pokok, yaitu:
1) Aqidah
Secara etimologi kata aqidah diambil dari kata "aqad" yaitu ikatan
yang kuat.dapat juga berarti teguh, permanen, saling mengikat, dan rapat.
Aqidah merupakan keimanan kepada Allah SWT, malaikat, kitab-kitab
yang diwahyukan kepada para Rasul, adanya hari kiamat, dan adanya
qadha dan qadar serta masalah- masalah yang berkaitan dengan pokok-
pokok keimanan itu.21
Pengertian aqidah secara terminologi yaitu wajib dibenarkan hati
dan jiwa menjadi tentram karenanya sehingga menjadi sebuah keyakinan
yang teguh dan kokoh, yang tidak dicampuri oleh keraguan dan
kebimbangan. Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada
orang yang mengambil keputusan. Pengertian aqidah menurut agama
maksudnya berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan, seperti aqidah
dengan adanya Allah dan diutusnya para rasul.
21
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, h. 60.
28
2) Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa Arab, dalam bentuk jamak dari khula
yang berarti budi pekerti, perangai dan tingkah laku atau tabiat. Akhlak
dalam aktivitas dakwah merupakan pelengkap saja, yakni untuk
melengkapi keimanan dan keislaman seseorang. Meskipun akhlak ini
berfungsi sebagai pelengkap, bukan berarti masalah akhlak kurang penting
dibandingkan dengan masalah keimanan dan keislaman, akan tetapi akhlak
merupakan penyempurnaan keimanan dan keislaman seseorang.
Secara garis besar akhlak terbagi menjadi tiga yaitu, Pertama,
Akhlak kepada Allah SWT; Kedua Akhlak kepada sesama manusia; dan
Ketiga Akhlak terhadap lingkungan sekitar.
3) Syariah
Secara etimologi syariah berarti jalan. Syariah adalah segala yang
diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW berbentuk
wahyu di dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Sedangkan secara terminology
syariah adalah ketentuan (norma) illahi yang mengatur sesamanya
(muammmallah).
Syariah dalam Islam, berhubungan berat dengan amal lahir (nyata)
dalam rangka mentaati semua peraturan atau hukum Allah guna mengatur
hubungan antara manusia dengan Tuhannya dan mengatur pergaulan hidup
antara sesame manusia. Maksudnya, masalah-masalah yang berhubungan
dengan masalah syariah bukan saja terbatas pada ibadah kepada Allah,
akan tetapi masalahmasalah yang berkenaan dengan pergaulan hidup
antara sesama manusia, seperti hukum jual-beli, berumah-tangga,
kepemimpinan, dan amal-amal saleh lainnya. Demikian juga larangan
Allah seperti minum, berzina, mencuri.
29
a) Ibadah dalam arti sempit seperti Thaharah, Shalat, Zakat, Puasa, dan
berangkat Haji.
b) Muamalah dalam arti sempit meliputi : Al-Qounul Khas (hukum
perdata), Muamalah (hukum niaga), Munakahat (hukum nikah),
Waratsah (hukum waris), dan sebagainya. Kemudian Al-Qounul'am
(hukum publik), Hinayah (hukum pidana), Khalifah (hukum Negara),
Jihad (hukum perang dan damai), dan sebagainya.
c) Dengan demikian pesan dakwah adalah suatu pesan yang disampaikan
oleh da'i kepada mad'u dengan muatan materi yang berisikan tentang
aqidah, syariah dan akhlak, sehingga dakwah yang disampaikan dapat
diterima dengan baik oleh pendengar. Pesan dakwah harus
disampaikan dengan keilmuan yang cukup, karena jika pesan yang
disampaikan hanya dengan ilmu yang minim maka makna yang
disampaikan akan memiliki perbedaan makna, atau pergeseran makna.
Dengan demikin materi yang disampaikan dapat menjerumuskan
penerimanya, dan yang lebih membahayakan lagi apabila kebenaran
atas kesalahan tersebut berkelanjutan sesuatu yang dianggap menjadi
besar.
d. Metode dakwah
Metode dakwah adalah cara-cara tertentu yang dilakukan seorang da'I
kepada mad'u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih
sayang.22
Sebagian ulama mengatakan terdapat tiga cakupan dalam
pemahaman metode dakwah, yaitu:
22
Munjir Sufarta dan Hefni, Metode Dakwah, (Jakarta : Kencana, 2006), h. 7.
30
1) Bi Al-Hikmah, yaitu kemampuan da'i dalam menjelaskan doktrin-doktrin
Islam serta realitas yang ada dengan argumentasi logika dan bahasa yang
komunikatif. Hikmah dalam dunia dakwah mempunyai posisi yang sangat
penting, yaitu dapat menentukan sukses tidaknya dakwah. Dalam
menghadapi mad'u yang beragam dalam tingkatan pendidikan, strata
sosial, dan budaya. Para da'i memerlukan hikmah, sehingga ajaran Islam
mampu memasuki ruang hati para mad'u dengan tepat. Oleh karena itu,
para da'i dituntut untuk mengerti dan memahami sekaligus memanfaatkan
latar belakangnya, sehingga ide-ide yang diterima dapat dirasakan sebagai
sesuatu yang menyentuh dan menyejukkan qalbunya.
2) Mau'idzah Al-Hasanah, yaitu nasihat, bimbingan, pendidikan dan
peringatan, sementara hasanah adalah kebaikan.23
Dakwah dengan metode
ini ditujukan pada manusia jenis kedua, yaitu keumuman manusia.
Manusia yang memiliki kemampuan di bawah manusia jenis pertama.
Mereka memiliki fitrah terhadap kebenaran, tetapi ragu untuk memilih
mengikuti kebenaran yang disampaikan kepada mereka atau justru
mengikuti kebatilan yang tumbuh disekelilingnya. Muhammad Husai
Yusuf mengatakan, Mereka membutuhkan pelajaran yang baik (al-
maw'idzah al- hasanah), ucapan yang mengena (qaul baligh), serta
penjelasan yang berguna, berupa sugesti (targhib) untuk kebenaran,
penjelasan tetang kebaikan mengikuti kebenaran, serta ancaman (tarhib)
mengikuti kebatilan, serta penjelasan atas dosa dan nista yang terdapat
dalam kebatilan. Begitu pula seterusnya sampai benar-benar jelas kepada
mereka jalan yang lurus dan cahaya yang terang, serta dapat
menghilangkan keraguan mereka untuk masuk ke dalam barisan orang-
orangmukmin di bawah panji Nabi dan Rasul yang paling mulia.24
23
Siti Muriah, Metodologi Dakwah Kontemporer, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset,
2000), h. 58. 24
Asep Muhiddin, Dakwah dalam Perspektif al-Qur'an: Studi Kritis atas Visi, Misi, dan
Wawasan (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2002), h. 166-167.
31
Menurut Asep Muhiddin, dakwah dengan pendekatan mau'idzah
hasanah ini, perlu memperhatikan faktor- faktor berikut:
a. Tutur kata yang lembut sehingga akan terkesan hati.
b. Menghndari sikap sinis dan kasar.
c. Tidak menyebut-nyebut kesalahan atau sikap menghakimi orang yang
diajak bicara (mukhathab). Mereka tidak merasa tersinggung atau
merasa dirinya dipaksa menerima suatu gagasan atau ide tertentu.
3) Mujadalah, dari segi etimologi lafadz mujadalah terambil dari kata
"jadalah" yang berarti meminta. Apabila ditambahkan alif pada huruf jim
yang mengikuti wazan faa'ala, yufaa'ilu, mufaa'alatan, "jaadala" dapat
bermakna berdebat dan "mujadalah" adalah perdebatan. Dari segi
terminologi terdapat beberapa pengertian mujadalah (al-hiwar) yaitu upaya
tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, tanpa
adanya suasana yang mengharuskan lahirnya permusuhan di antara
keduanya.
Maka penulis menyimpulkan bahwa metode dakwah mujadalah ini
hanya perlu digunakan pada orang-orang tertentu seperti ahli kitab dan
orang-orang kafir yang sombong. Namun, ketika seorang da'I
menggunakan metode ini, ia harus tetap mampu menjaga sikap dan kata-
katanya dengan penuh kelemah lembutan dan sopan santun sehingga
mereka mampu menerima kebenaran yang disampaikan dengan
kesadarannya sendiri tanpa merasa paksaan apalagi permusuhan.
32
e. Media dakwah
Menurut kamus besar bahasa Indonesia Kontemporer media adalah
sarana penghubung, informasi. Seperti majalah, surat kabar, dan sebagainya.
Jadi media itu suatu sarana atau fasilitas penghubung dalam suatu
penyampaian informasi yang berbentuk suatu bahan bacaan. Sementara Itu
media dakwah adalah alat yang dugunakan untuk penyampaian materi
dakwah kepada Mad'u.
Alat itu bisa berupa media cetak atau media elektronik seperti buku,
majalah, surat kabar, radio, televisi, film, internet dan lain-lain. Kata-kata
yang diucapkan da'i sangatlah terbatas oleh ruang dan waktu. Oleh karena itu,
kepandaian untuk memilih media atau sarana yang tepat merupakan salah
satu unsur keberhasilan dakwah.
Dalam sebuah aktivitas dakwah tidak dapat dipungkiri bahwa peran
teknologi ikut serta dalam penyampaian dakwah. Untuk mempermudah
proses dakwah, teknologi juga sangat diperlukan keberadaannya. Peran
teknologi itu bisa berupa kemudahan- kemudahan dan efektivitas serta
efisiensi yang diberikan pada saat penyampaian dakwah tersebut.
Kepandaian seorang juru dakwah dalam memilih media merupakan
salah satu unsur keberhasilan dakwah. Adapun sarana atau media dakwah
menjadi tiga bagian yaitu:
1) Spoken words, yakni media dakwah yang berbentuk ucapan atau bunyi
yang ditangkap dengan indera telinga seperti radio, telepon, handphone
dan lainnya.
2) Printed writing, berbentuk tulisan, gambar, lukisan dan sebagainya
yang ditangkap oleh mata.
33
3) Audio visual, berbentuk gambar hidup yang dapat didengar sekaligus
dapat dilihat seperti, televisi, video, film, dan sebagainya.25
Setelah
mengetahui media dan dakwah, dengan demikian dapat diambil sebuah
kesimpulan bahwa media dakwah adalah sarana atau alat untuk
menyampaikan pesan kepada khalayak di mana pesan yang
disampaikan adalah dakwah.
f. Efek Dakwah
Efek dakwah (atsar) merupakan salah satu dari proses dakwah.
Namun proses ini sering dilupakan oleh para da'i. Atsar ini sangat
berpengaruh dalam penentuan langkah-langkah dakwah selanjutnya. Dengan
menganalisis atsar dakwah secara cermat dan tepat, maka kesalahan strategi
dakwah akan segera diketahui untuk diadakan penyempurnaan langkah-
langkah berikutnya. Sebaliknya, jika tidak menganalisis atsar dakwah, maka
kemungkinan kesalahan strategi sangat merugikan pencapaian tujuan dakwah
dan akan terulang kembali.
Seluruh komponen unsur-unsur dakwah harus dievaluasi secara
komperhensif. Di samping para da'i bekerja dengan menggunakan ilmu, ia
juga harus memiliki jiwa terbuka untuk melakukan pembaharuan dan
perubahan. Dalam bahasa agama yang disebut dengan ikhtiar insani ialah jika
proses ini dapat terlaksana dengan baik, maka terciptalah suatu mekanisme
perjuangan dalam bidang dakwah.26
25
Moh. Ardani, Memahami Permasalahan Fikih Dakwah ,(Jakarta: Mitra Cahaya Utama,
2006), h. 37. 26
M. Munir dan Wahyu Illahi, Manajemen Dakwah, h. 34.
34
3. Kategori Pesan Dakwah
Dalam surat Al-Fatihah terdapat tiga pokok pesan dakwah yaitu aqidah
(Iman), syariah (Islam), dan akhlak (Ihsan). Terhadap tiga pokok tersebut, ada
beberapa ulama yang berpendapat, antara lain :
a. Pesan dakwah aqidah, syariah dan akhlak dilakukan secara hirarkhis.
Pertama kali seseorang harus memperteguh aqidah, lalu menjalankan
syariah yang kemudian disempurnakan oleh akhlak. Posisi inilah maksud
diutus Rasulullah SAW. Yakni menyempurnakan akhlak. Dengan adanya
asumsi ini untuk mengarahkan orang lain menjadi lebih baik. Seorang da'i
harus kuat imannya terlebih dahulu. Jika imannya telah teguh, barulah ia
mengajarkan cara-cara menjalankan agama. Seorang da'i yang dapat
menjalankannya, maka ia berusaha memberisihkan hatinya. Dengan hati
yang bersih maka ia akan merasa hidupnya dipantau oleh Allah SWT.
Sehingga berakhlak mulia dan menjauhi hal-hal yang bersifat maksiat.
b. Pesan dakwah aqidah, syariah dan akhlak ditempatkan sejajar.
Aqidah yang bertempat di akal, syariah dijalankan anggota tubuh, dan
akhlak berada di hati. Banyak umat Islam yang menjalankan agamanya
dengan keimanan yang tipis serta hati yang kurang bersih, sehingga tidak
menghasilkan akhlak yang terpuji. Da'i mengajarkan bahwa menjalankan
shalat harus dengan pikiran yang yakin, mematuhi syarat dan rukunnya,
serta hati yang ikhlas.27
Abu Bakar Atjeh menggolongkan pesan dakwah dalam tiga tema
yaitu: Pertama, Mengenai aqidah atau keyakinan; Kedua, Mengenai
kewajiban-kewajiban agama, mengenai akhlak; Ketiga, Mengenai hak dan
kewajiban dengan segala perinciannya.28
27
Moh. Abdul Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta : Kencana, 2009), cet. Ke-2, h. 335. 28
Moh. Abdul Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta : Kencana, 2009), cet. Ke-2, h. 338.
35
BAB III
GAMBARAN UMUM YAYASAN VISI MAHA KARYA
A. Sejarah berdirinya Yayasan Visi Maha Karya
Yayasan Visi Maha Karya merupakan hasil buah karya dari para alumni
seminar pelatihan motivasi NAC System yang membentuk sebuah komunitas,
yang diberi nama Komunitas NAC. Kelahirannya berawal dari sebuah kepedulian
Komunitas NAC akan situasi sebagian masyarakat Bangsa Indonesia yang pada
saat itu dan sampai saat ini membutuhkan perhatian khusus dari berbagai pihak.
Penggalangan dana dari masyarakat menjadi salah satu kegiatan dari
Komunitas NAC. Menyadari bahwasanya dibutuhkan sebuah legalitas atas
program ini, maka terbentuklah Yayasan Visi Maha Karya tepat pada tanggal 5
Agustus 2012 dengan SK Menkumham RI Nomor:AHU-6030.AH.01.04.
Tahun 2012
Yayasan Visi Maha Karya adalah lembaga Nirlaba yang menjembatani
antara masyarakat Indonesia yang membutuhkan perhatian dengan masyarakat
Indonesia yang memiliki perhatian. Menyadari adanya kesenjangan sosial di
masyarakat, maka Yayasan Visi Maha Karya memiliki beberapa karya nyata
untuk terwujudnya keseimbangan sosial berupa karya pendidikan, karya
kesehatan, karya lingkungan, karya ekonomi dan lain-lain.
Dengan karya nyata yang telah diberikan kepada masyarakat, kini Yayasan
Visi Maha Karya mendapatkan dukungan luar biasa dari berbagai pihak. Dengan
Visi ingin membangun manusia secara utuh, yaitu membangun akhlak yang sesuai
ajaran Ilahi, membangun kecerdasan dan kesehatan jasmani, serta membangun
36
sikap toleransi dan perdamaian. Maka, Yayasan Visi Maha Karya mengajak
seluruh elemen masyarakat untuk berbesar hati dan peduli kepada Indonesia.
B. Visi dan Misi
Adapun Visi dari Yayasan Visi Maha Karya : “Terciptanya generasi Maha
Karya yang dapat mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia”
Misi dari Yayasan Visi Maha Karya : “Membangun manusia secara utuh,
yaitu membangun karakter yang sesuai ajaran-Nya, membangun kecerdasan dan
kesehatan jasmani, serta membangun sikap toleransi dan perdamaian.”
C. Profil dan Struktur Organisasi
YAYASAN VISI MAHA KARYA
Akte Notaris No.01, Tanggal 5 Agustus 2012, Ny. Levi Valerina, SH, Mkn.
SK MENKUMHAM RI NOMOR : AHU-6030.AH.01.04. TAHUN 2012
SUSUNAN PERANGKAT ORGANISASI YAYASAN VISI MAHA KARYA
(2012-2018)
A. PEMBINA
Ketua : Arief Adinoto, SE
Anggota : Budi Tri Wibowo, ST
Mamay Sumarna, S.Pd.I
Robbi M Pribadi, ST
B. PENGAWAS : Purwo Wardoyo
Bahroni, SH
37
C. PENGURUS
Ketua : Salis Maulana, SH
Wakil Ketua : Januar Hendra Sata
Sekretaris : Adit Tian Prabowo
Bendahara : Suryani, SE.Ak
Bidang Penelitian dan Pengembangan : Aditya Pribadiyanto, ST
Bidang Pendidikan, Seni dan Olahraga : Sugeng Riyanto, S.Kom
Bidang Sosial dan Kemanusiaan : Virdian Hamzah
Bidang Komunikasi & Hubungan Kerjasama: Tatang Mulyana, S.Pd.I
Bidang Sarana dan Prasarana : Sari Puwanto, Amd
Alamat : Jl. Ir. H Juanda No.7 Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
No. Telepon : (021) 749 7957
D. Program Kegiatan
Sudah banyak program kegiatan yang diadakan oleh Yayasan Visi Maha
Karya. Program kegiatan tersebut dikategorikan menjadi 4 karya :
1. Karya Lingkungan
2. Karya Ekonomi
3. Karya Kesehatan
4. Karya Pendidikan
38
Berikut ini beberapa program kegiatan yang sudah Yayasan Visi Maha
Karya adakan :
1. Peduli Korban Banjir Jakarta
Kegiatan Peduli Korban Banjir Jakarta dilaksanakan pada 22 Januari 2013.
Agenda kegiatannya adalah cek kesehatan dan donasi kepada korban
banjir di Rawa Buaya, Cengkareng Jakarta Barat.
2. Donor Darah “ Giving Blood, Sharing Lives”
Kegiatan Donor Darah “ Giving Blood, Sharing Lives” dilaksanakan pada
9 Maret 2013 dengan agenda kegiatannya yaitu donor darah di kantor
Yayasan Visi Maha Karya.
3. Beauty Class with Wardah Cosmetic
Memperingati Hari Kartini tanggal 21 April 2013. Kegiatan kursus make
up di kantor Yayasan Visi Maha Karya.
4. SEMINAR WIRAUSAHA "Etika Bisnis & Kemampuan
Berkomunikasi"
Kegiatan SEMINAR WIRAUSAHA "Etika Bisnis & Kemampuan
Berkomunikasi" mendatangkan pembicara bapak Iwan Hartawan yang
dilaksanakan pada 05 Mei 2013 di kantor Yayasan Visi Maha Karya.
5. Berburu Berkah Ramadhan Jilid 1
Program Berburu Berkah Ramadhan yang pertama kali diadakan oleh
Yayasan Visi Maha Karya pada 20 Juli 2013. Acara donasi kepada anak
yatim piatu di Yayasan panti asuhan kebagusan.
39
6. Berburu Berkah Ramadhan Jilid 2
Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H yang mengangkat tema “Berburu
Berkah Ramadhan, Berbagi Keceriaan”, dilaksanakan pada 12 Juli 2014 di
Ayam Panggang Situ Gintung. Acara donasi kepada 100 anak yatim piatu.
7. SMESCO KRENOV FAIR 2014
Diadakan pada 11,12,13 Desember 2014 dengan agenda kegiatan antara
lain : pameran produk kreatif dan inovatif mahasiswa ( dari berbagai
universitas ), seminar dan talkshow pengembangan akses pasar, talkshow
"Krenov Inspiration", capacity building KUKM, student fashion, dapur
nusantara, drama, parodi, musik. Acara ini berlangsung di SME Tower
(SMESCO), Jl. Gatot subroto kav. 94, Jakarta Selatan.
8. Baksos with Panti Asuhan BIMO Yogyakarta
Yayasan Visi Maha Karya mengadakan Baksos di Yogyakarta pada 22
Maret 2015 di Panti sosial asuhan anak "BIMO" Yogyakarta.
9. Grand Opening Taman Baca Visi Maha Karya
Yayasan Visi Maha Karya ikut mengkampanyekan budaya baca buku
dengan membuka Taman Baca Visi Maha Karya pada 26 April 2015 di
Yayasan Sabilul Khoir, RA Amir Hamzah - Kreo, Tangerang.
10. Berburu Berkah Ramadhan Jilid 3
Program Berburu Berkah Ramadhan Jilid yang ketiga dilaksanakan pada 4
Juli 2015. Acara donasi kepada anak yatim piatu di Kandank Jurang
Doank bersama Dik Doank.
40
11. Kakiku Kini Kembali Jilid 1
Acara seremonial pemberian donasi kaki dan tangan palsu kepada
penderita tuna daksa pada 17 April 2016. di Kandank Jurank Doank,
Tangerang Selatan
12. Berburu Berkah Ramadhan Jilid 4 Part 1 dan Kakiku Kini Kembali
Jilid 2
Berburu Berkah Ramadhan Jilid 4 Part 1 dan Kakiku Kini Kembali Jilid 2
dilaksanakan pada 24 Juni 2016. Acara donasi kepada anak yatim piatu
sekaligus pemberian donasi kaki dan tangan palsu kepada penderita tuna
daksa di Masjid Pondok Indah, Jakarta Selatan.
13. Berburu Berkah Ramadhan Jilid 4 Part 2
Berburu Berkah Ramadhan Jilid 4 Part 2 yang merupakan kelanjutan dari
Berburu Berkah Ramadhan Jilid 4 Part 1. Dilakasanakan pada 1 Juli 2016.
Acara donasi kepada anak yatim piatu di Masjid At Tin, Jakarta Timur.
41
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Perencanaan Program Berburu Berkah 1435 H
Dalam konteks dakwah, strategi juga sangat dibutuhkan terutama bagi
suatu yayasan semacam Yayasan Visi Maha Karya yang merupakan bagian dari
yayasan sosial dan keagamaan. Adapun tahap pembuatan atau perumusan sebuah
strategi adalah tahap yang paling menentukan keberhasilan dalam proses
pelaksanaan. Begitu pula yang dilakukan oleh Yayasan Visi Maha Karya dalam
Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H yang dilaksanakan pada 12 Juli 2014
di Ayam Panggang Situ Gintung.
Fanny Andriyani yang merupakan Ketua Panitia Program Berburu Berkah
Ramadhan 1435 H menjelaskan, tujuan penggunaan nama “Berburu Berkah
Ramadhan 1435 H” pada salah satu program Yayasan Visi Maha Karya adalah :
“Agar kita semangat mencari pahala di bulan ramadhan dengan
adanya Program Berburu Berkah Ramadhan ini”.1
Ketua Yayasan Visi Maha Karya, Salis Maulana juga menjelaskan tujuan
diadakannya Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H :
“Program Berburu Berkah Ramadhan adalah merupakan jalan bagi
kita untuk saling bersilaturahmi, berbagi kepada mereka yang
membutuhkan. Bukan sekedar memberi dalam bentuk uang atau pun
bingkisan tapi program ini memberikan motivasi melalui ceramah agar
mereka tergugah hatinya untuk semangat menjalani hidup”.2
1 Wawancara dengan Fanny Andriyani (Ketua Panitia Berburu Berkah Ramadhan 1435H)
Kediaman Fanny Andriyani Tangerang, 6 September 2015 2 Wawancara dengan Salis Maulana (Ketua Yayasan Visi Maha Karya), Kediaman Salis
Maulana Tangerang Selatan, 15 Agustus 2015
42
Pada Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H Yayasan Visi Maha
Karya bekerjasama dengan 2 komunitas yaitu : NAC Community dan Superwives
Club.
NAC Community adalah komunitas yang didirikan pada 12 Desember
2012 (12-12-12) oleh alumni pelatihan NAC (Neuro Associative Conditioning).
Tujuan dari komunitas ini adalah menerapkan ilmu yang didapat dari pelatihan
motivasi NAC (Neuro Associative Conditioning) dalam kehidupan sehari-hari
dengan motto “Learning, Earning, Sharing and Giving”.
Superwives Club adalah perkumpulan wanita yang berstatus sebagai istri
dan merupakan alumni pelatihan NAC (Neuro Associative Conditioning).
Superwives Club dibentuk pada bulan April 2014 mempunyai visi untuk menjadi
wadah silaturahmi bagi para istri alumni pelatihan NAC (Neuro Associative
Conditioning). Para istri yang tergabung dalam Superwives Club adalah wanita
independent, all-time manager, pejuang dengan kekuatan yang luar biasa, yang
multi-tasking, multi-talented, up to date, fully dedicate untuk yang dicintai-nya,
selalu berusaha memberikan yang terbaik dan mempunyai misi untuk menjaga
eksistensi baik untuk dirinya, pasangan, keluarga dan orang-orang disekitarnya.
Keberhasilan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H dimulai dari
komunikasi yang baik. Estiningrum, Panitia Program Berburu Berkah Ramadhan
1435 H mengatakan :
“Komunikasi itu penting sekali. Karena dengan adanya komunikasi
semua terlaksana dengan baik dan acara pun berjalan dengan sukses”.3
3 Wawancara dengan Estiningrum (Panitia Berburu Berkah Ramadhan 1435 H),
Kediaman Estiningrum Jakarta, 17 Oktober 2015
43
Selain itu, kerjasama yang baik dalam tim juga sangat mempengaruhi
keberhasilan program ini. Maka dari itu, dibentuklah tim kepanitiaan yang bekerja
sesuai dengan tugas yang sudah dibagikan. Ketua Yayasan Visi Maha Karya,
Bapak Salis Maulana menjelaskan :
“Kita bentuk tim dari beberapa voluntir, kemudian kita bagi mana
yang mencari yayasan yang nanti di santuni, mana panitia yang mengurus
acara itu sendiri, mana panitia yang mencari dananya, mana panitia yang
mencari pengisi acaranya dan lain sebagainya”.4
Tema yang diangkat pada Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H
adalah Berburu Berkah Ramadhan, Berbagi Keceriaan. Dalam hal ini panitia ingin
menunjukkan bahwa kapan saja kita harus ceria termasuk di bulan ramadhan
walaupun sedang melaksanakan ibadah puasa.
Adanya games dan penceramah yang menyampaikan pesan dengan ceria
namun bermakna membuat anak-anak havefun mengikuti program ini hingga
selesai. Games yang dimainkan antara lain, teka teki mengenai ayat, menghafal
ayat, cerdas cermat dan games lainnya yang ada sisipan-sisipan islaminya
disamping dengan kecerian yang diberikan. Tujuan dari games ini, peserta belajar
untuk bekerjasama diantara timnya, menumbuhkan kebersamaan antara teman-
teman dengan panitia yang ada dan tercipta komunikasi diantara mereka.
“Konsep acara seperti ini, InsyaAllah efektif karena sebenarnya
dengan hati riang belajar riang itu lebih masuk dibanding stress”.5
4 Wawancara dengan Salis Maulana (Ketua Yayasan Visi Maha Karya), Kediaman Salis
Maulana Tangerang Selatan, 15 Agustus 2015 5 Wawancara dengan Estiningrum (Panitia Berburu Berkah Ramadhan 1435 H),
Kediaman Estiningrum Jakarta, 17 Oktober 2015
44
Pemilihan da’i atau penceramah melalui pertimbangan. Sosok Ustadz
Lukman Hakim merupakan penceramah yang sesuai dengan kriteria panitia. Salis
Maulana menjelaskan :
“Kita ingin sesuai dengan visi kita bagaimana membentuk anak-
anak yatim piatu ini. Tidak sekedar mendengarkan ceramah-ceramah
sudah dia dengar, jadi harus ada sesuatu yang baru yang membangkitkan
di dalam dirinya atau motivasi di dalam dirinya untuk menjalani
kehidupan sehingga mereka menjadi personal yang kuat atau mandiri.
Maka dari itu kita pilih ustadz, Pak Lukman”.6
Estiningrum juga menjelaskan penceramah harus memiliki pembawaan
yang ceria dan juga humoris.
“Kita ambil Pak Lukman karena memang Pak Lukman itu
orangnya asik. Maksudnya penceramah yang memang pembawaannya
tidak hanya serius tapi humoris dan ilmu-ilmu agama yang disampaikan
mengena ke anak-anak. Dengan keceriaan yang beliau bawakan jadi anak-
anak mendengarkan ceramah tidak ngantuk dan mendapat intinya”.7
Profil seorang ustadz dalam menyampaikan materi ceramah sangat
penting. Dalam hal ini, profil Ustad Lukman Hakim adalah lulusan S1 Ekonomi
UI yang berprofesi juga sebagai wirausaha. Beliau aktif menjadi da’i dan sering
mengisi diberbagai acara majlis ta’lim meneruskan jejak ibunda-nya sebagai
da’iah. Selain sebagai da’i, Ustad Lukman Hakim juga seorang trainer motivasi
dari pelatihan NAC (Neuro Associative Conditioning). Kecintaanya kepada
Indonesia beliau wujudkan dengan ikut serta dalam program roadshow ke 300
sekolah SMP se-Jakarta, Bandung, Surabaya dan Makassar, dengan tujuan
memupuk kepercayaan sejak dini kepada generasi muda agar menjadi pemimpin
6 Wawancara dengan Salis Maulana (Ketua Yayasan Visi Maha Karya), Kediaman Salis
Maulana Tangerang Selatan, 15 Agustus 2015 7 Wawancara dengan Estiningrum (Panitia Berburu Berkah Ramadhan 1435 H),
Kediaman Estiningrum Jakarta, 17 Oktober 2015
45
yang amanah kelak. Sampai saat ini kepedulian beliau terhadap generasi muda
sangat nyata dengan bersedia ikut serta dalam Program Berburu Berkah
Ramadhan 1434 H dan Berburu Berkah Ramadhan 1435 H.
Untuk memilih yayasan yang disantuni melalui tahap-tahap. Bapak Salis
Maulana menjelaskan :
“Kami memilih yayasan yang memang mungkin sudah
diperhatikan ataupun yang kurang perhatian atau tidak terlalu berlebihan
sering dikunjungi. Setelah kita pilih, lalu kita survey bagaimana anak-
anaknya, lalu bagaimana program kerja mereka kedepannya itu mau
membentuk anak-anak yatim piatunya seperti apa dan sejalan dengan misi
kita ya kita mulai mengajak yayasan tersebut untuk sebagai yang kita
santuni”.8
Dari pertimbangan di atas Yayasan Panti Asuhan Kebagusan inilah yang
termasuk dalam kriteria. Kriteria pertama, harus memiliki lokasi dan alamat yang
jelas. Dalam hal ini, Yayasan Panti Asuhan Kebagusan terletak di Jalan
Kebagusan Raya No. 5 RT. 005 RW. 01, Pasar Minggu, Jakarta Selatan; Kriteria
kedua, harus memiliki legalitas yang sah. Dalam hal ini, Yayasan Panti Asuhan
Kebagusan didirikan berdasarkan Akte Notaris No.01, Tanggal 26 Mei 2003,
Notaris Ny. Rini M Dahliani, SH dan memperoleh SK Menkumham RI Nomor :
C-421-HT.03.02.th.2003; Kriteria ketiga, harus memiliki anggota dan anak asuh.
Dalam hal ini, Pengurus Yayasan Panti Asuhan Kebagusan berjumlah 20 orang,
dan jumlah anak asuh pada tahun 2014 adalah 100 anak, terdiri dari 50 anak yatim
dan 50 anak dhuafa.
8 Wawancara dengan Salis Maulana (Ketua Yayasan Visi Maha Karya), Kediaman Salis
Maulana Tangerang Selatan, 15 Agustus 2015
46
Unsur dakwah selanjutnya adalah isi pesan dakwah. Menurut Ustadz
Lukman Hakim sebelum menyampaikan isi dakwah, penyesuaian dengan peserta
merupakan hal yang penting.
“Berkaitan dengan hablumminannass tentu saja dalam rangka
dakwah saya pastinya melihat audiencenya dahulu. Karena audiencenya
anak yatim, berarti kita coba menempatkan seandainya kita menjadi
mereka dengan kondisi tiada tempat bersanding, tempat menyampaikan
aspirasi. Beruntung sekali orang yang masih punya orang tua, maka tidak
beruntung orang yang masih lengkap orang tuanya melakukan hal yang
buruk padahal masih ada orang tuanya. Nah kita mencoba menjadi orang
tua, menjembatani dan kita menganggap bahwa anak-anak ini adalah anak-
anak kita tentu saja ketika kita mengarahkan sesuatu kepada anak-anak
kita pasti kita mengarahkan untuk menjadi yang terbaik. Karena kita
anggap mereka adalah anak-anak kita maka dibenak kita akan menjadi
apakah mereka suatu saat nanti. Sebenarnya mereka juga aset bangsa yang
kalau kita bina dengan baik maka akan menjadi aset yang baik, mereka
akan jadi pemimpin-pemimpin yang hebat nantinya. Itu dikepala saya, jadi
bagaimana ketika kita jadi pembicara tugas kita membuat suatu saat nanti
apa yang kita sampaikan ini bisa menjadi bekal mereka untuk berbuat
kebaikan, untuk mereka beribadah kepada Allah SWT, hamblumminallah
dan hamblumminannass”.9
Kerangka materi yang Ustadz Lukman Hakim sampaikan dimulai dari
tujuan manusia diciptakan, beribadah itu seperti apa, landasannya ibadah rukun
islam, ibadah yang hablumminallah dan habluminannas itu bagaimana, bekal
menjadi insan yang sholeh dan sholehah serta menjadi pemimpin Islam yang
amanah. Di lengkapi dengan cerita tentang kisah Rasullah SAW. Agar tergambar
di dalam benak peserta, bahwa mereka bisa seperti Rasulullah SAW. Dan
Harapannya mereka bisa menjadi insan yang mandiri, berakhlak mulia dan
mampu menjadi pemimpin yang siddiq, amanah, fathonah dan tablig seperti
Rasulullah SAW.
9 Wawancara dengan Ustadz Lukman Hakim (Narasumber Program Berburu Berkah
Ramadhan 1435 H), Menara 165 Jakarta, 23 Januari 2016
47
Berjalannya suatu program sudah pasti di dukung oleh pendanaan. Untuk
pendanaan pada program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H sendiri, di
kumpulkan dari berbagai sumber. Estiningrum menjelaskan :
“Jadikan memang kami juga meminta bantuan dari banyak donator.
Kami sendiri pun meminta dari beberapa teman, relasi, keluarga untuk
terlaksana program ini. Karenakan memang berkahnya itukan
terkumpulnya dana yang bisa kita berikan kepada anak-anak untuk
berbagi”.10
Salis Maulana menambahkan bahwa untuk mengumpulkan dana,
strateginya dengan membentuk tim dan langkah-langkah yang harus dijalani.
“Dari panitia kita sudah bentuk tim bagaimana strategi untuk kita
mengajak sahabat-sahabat terdekat terdahulu untuk membantu kegiatan
kita. Lalu berikutnya mulai masuk kita ke perusahaan-perusahaan untuk
mensupport juga dalam bentuk dana ataupun produk-produk.
Alhamdulillah cukup banyak yang support dan dana yang kita butuhkan
pun memang juga sesuai dengan apa yang kita harapkan dan kita
rencanakan dan kita salurkan sesuai dengan niatan awalnya”11
Secara jelas Fanny Andriyani memaparkan bagaimana terkumpulnya dana
untuk program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H.
“Jadi kepanitiaan Berburu Berkah Ramadhan mengumpulkan dana
melalui penjualan kupon, dimana 1 kupon harganya Rp 50.000, lalu kalau
misalnya beli 5 kupon akan mendapatkan hadiah. Dari sponsorship juga
strateginya, ada 3 paket yaitu paket iman, paket islam dan paket ihsan. Jadi
dari sponsornya bisa memilih mereka mau paket yang mana. Jadi kalau
mereka sudah memilih nanti ada yang didapatkan ada promosi yang
dibawakan oleh mcnya, ada spanduk juga yang menampilkan logo
mereka”.12
Demikian proses perencanaan Berburu Berkah Ramadhan 1435 H yang
merupakan hal penting agar program terlaksanakan dengan baik.
10 Wawancara dengan Estiningrum (Panitia Berburu Berkah Ramadhan 1435 H),
Kediaman Estiningrum Jakarta, 17 Oktober 2015 11 Wawancara dengan Salis Maulana (Ketua Yayasan Visi Maha Karya), Kediaman Salis
Maulana Tangerang Selatan, 15 Agustus 2015 12 Wawancara dengan Fanny Andriyani (Ketua Panitia Berburu Berkah Ramadhan
1435H), Kediaman Fanny Andriyani Tangerang, 6 September 2015
48
B. Pelaksanaan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H
Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H dilaksanakan pada Sabtu, 12
Juli 2014, jam 14.00 – 19.00 WIB di Restoran Ayam Panggang Situ Gintung, Jl.
Ir. H. Juanda No.6 Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Lokasi tempat kegiatan Berburu Berkah Ramadhan 1435 H di aula yang
berada di dalam area Restoran Ayam Panggang Situ Gintung. Kegiatan ini
dilaksanakan di aula yang tidak berjendela namun atasnya tertutup dan luas ini
mampu menampung seluruh peserta, panitia, anggota, tamu undangan, sponsor,
maupun donator yang hadir. Taman rumput yang cukup luas pun mendukung
konsep kegiatan Berburu Berkah Ramadhan 1435 H.
Sebelum dimulainya rangkaian kegiatan, terlihat panitia sudah sibuk
mempersiapkan segala sesuatunya. Backdrop Program Berburu Berkah Ramadhan
1435 H terpasang rapih di aula. Dilengkapi juga dengan standing banner para
sponsor kegiatan, sponsor pada Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ini
adalah Media Tree, Cimory Duomix, Icon+, Elevenia, serta official media partner
yang meliput kegiatan ini female radio 97.9 FM Jakarta.
Di aula juga terpasang beberapa tiker atau alas duduk yang cukup panjang
untuk alas peserta duduk, kemudian di bagian belakang ada meja dan
perlengkapan audio untuk mengatur sound, mic dan lagu yang sudah terpasang
serta ada operator yang bertugas disana. Ada juga kursi untuk panitia, anggota,
tamu undangan, sponsor dan donator, serta ada area untuk menaruh segala macam
perlengkapan diantaranya goodie bag, hadiah, produk sponsor, dll.
49
Setelah peserta yang terdiri dari 100 anak yatim/piatu/dhuafa dan 20 orang
pengurus Yayasan Panti Asuhan Kebagusan sudah datang, anggota dari Yayasan
Visi Maha Karya, NAC Community, Superwives Club serta Tamu Undangan,
Sponsor dan Donator juga sudah hadir, dimulailah rangkaian kegiatan Program
Berburu Berkah Ramadhan 1435 H yang dibuka oleh MC pada saat itu.
Setelah rangkaian pembukaan dan sambutan-sambutan, acara dilanjutkan
dengan ice breaking untuk mencairkan suasana dengan cara bergerak mengikuti
lagu chiken dance bersama-sama dan permainan singkat. Kemudian pembagian
kelompok untuk persiapan games.
Dalam kegiatan games islami ini anggota Superwives bergabung dengan
Anak Yatim Piatu dan Dhuafa dalam 10 kelompok. 1 kelompok berisi 10-15
orang. Kelompok tersebut harus menyelesaikan tantangan berupa hal-hal yang
mendidik dan berhubungan dengan tema ramadhan, seperti membaca Al-Qur’an,
menjawab pertanyaan, menyambung ayat, dan permainan lainnya disetiap posko
yang sudah ditentukan. Kelompok dengan point terbanyak dan paling cepat
sampai di garis finish adalah pemenangnya.
Setelah semua permainan sudah dimainkan semua peserta, saatnya perserta
istirahat dan sholat ashar berjamaah. Sholat berjamaah ini dilakukan di aula
dengan imam bapak Bahroni anggota dari NAC Community. Sebelum tausiyah
dimulai, MC mengajak peserta untuk mengendurkan otot dengan saling memijat,
laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, disitupun suasana
keceriaan tercipta tidak kalah dengan permainan sebelumnya.
50
Saatnya tausiyah yang disampaikan oleh Ustad Lukman Hakim. Beliau
menyampaikan setiap materi dengan antusias, humoris dan mengena. Materi yang
beliau sampaikan mengenai tujuan manusia diciptakan di muka bumi. Berikut
penjelasan Ustadz Lukman Hakim :
“Saya mengambil ayat disurat 51/56 disampaikan “Wa maa
kholaqtul-jinna wal-insa illa liya’ buduun” Tidaklah kamu, kita semua
bahkan seluruh alam ini diciptakan Allah SWT semata-mata, the only
hanya untuk beribadah. Cuma konotasi ibadah selama ini yg kita mengerti
sebagai umat islam adalah sholat, sedekah, mengaji dan hal-hal ritual
lainnya. Padahal bila dikaji lebih dalam lagi arti ibadah ini sangat
universal, sangat luas. Bahwa ibadah itu adalah bekerja, ibadah itu adalah
aktivitas. Apapun yang kita lakukan dalam hidup apabila sesuai dengan
landasan Allah SWT itu adalah ibadah. Menulis, mandi, membaca,
bekerja, kuliah, sekolah itu adalah ibadah apabila dilandasi karena perintah
Allah SWT. Mencuri juga bekerja tapi karena tidak dilandasi dengan
perintah Allah SWT maka tidak bisa disebut ibadah. Itulah kenapa saya
pilih Ibadah sebagai materi pada saat itu. Karena saya menyampaikan pada
mereka “Kalian saat masa kecil sekolahlah yang baik, taatlah kepada
siapapun orang tuamu yang mengajakmu pada kebaikan. Karena
bekerjanya kita, aktivitasnya kita akan menjadi ibadah.”13
Selain itu beliau juga menceritakan tentang kisah rasulullah agar peserta
memiliki gambaran tentang perjuangan nabi Muhammad SAW.
“Karena waktu itu audiencenya adalah anak-anak yatim piatu,
media saya tentang cerita-cerita perjalanan para Rasul. Pada saat itu.
terutama kisah perjalanan Rasullullah SAW karena beliau juga sama
dengan mereka menjadi anak yatim piatu. Dikutip dalam Al Quran surat
Al Ahzab. “Sungguh ada suri tauladan yang baik untuk kita contoh yaitu
Rasullullah”. Maka waktu itu saya sampaikan tentang cerita-cerita
rasullullah, bagaimana rasullullah yang juga seorang yatim piatu menjelma
menjadi seorang pemimpin yang luar biasa hebatnya. Sehingga akan
masuk keakal mereka bahwa mereka pun bisa seperti rasullullah sebagai
sinar bagi seluruh rahmatan lil alamin. Dari seorang anak yatim yang ikut
pamannya berdagang dan sebagainya menjelma menjadi seorang
pemimpin dunia sehingga dalam benak mereka aku bisa menjadi
pemimpin besar yang islami. Minimal mereka menjadi pemimpin yang
baik dalam keluarganya. Kalau sebuah keluarga dipimpin oleh Ayah dan
13
Wawancara dengan Ustadz Lukman Hakim (Narasumber Program Berburu Berkah
Ramadhan 1435 H), Menara 165 Jakarta, 23 Januari 2016
51
Ibunya mencerminkan sebagai muslim yang baik pasti akan melahirkan
anak-anak yang soleh dan solehah yang tentu saja mereka akan menjadi
cikal bakal yang akan menangani negara ini. Jika negara ini ditangani oleh
orang-orang yang bertanggung jawab pastilah negara ini akan tentram dan
damai. Diridhoi Allah SWT”.14
Usai dari tausiyah, sambil mempersiapkan untuk berbuka puasa bersama,
MC membagikan door prize untuk peserta. Door prize ini berasal dari sponsor,
berupa kaos, kalender, alat tulis dan dilanjutkan dengan foto bersama.
Tidak terasa adzan maghrib berkumandang, waktunya untuk berbuka
puasa. Setelah selesai menyatap makanan yang dibagikan oleh panitia. Semua
peserta melaksanakan sholat maghrib berjama’ah dengan imam Ustad Lukman
Hakim.
Pada akhir kegiatan Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ini, beberapa
aktivitas dilakukan, yaitu pertama, pembagian hadiah untuk tim yang menang
pada kegiatan games Islami; kedua, pemberian donasi dan goodie bag dari
sponsor dan tas yang berisi kaos, buku, alat tulis, makanan, dll; ketiga, foto
bersama peserta, panitia, pengurus, sponsor, dll; keempat, do’a penutup yang
disampaikan oleh Bahroni anggota dari NAC Community.
Demikian rangkaian kegiatan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435
H. Yang pada pelaksanaanya berjalan dengan baik, walaupun sempat turun hujan
namun tidak mehilangkan keceriaan para peserta Program Berburu Berkah
Ramadhan 1435 H.
14
Wawancara dengan Ustadz Lukman Hakim (Narasumber Program Berburu Berkah
Ramadhan 1435 H), Menara 165 Jakarta, 23 Januari 2016
52
C. Evaluasi Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H
Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H berhasil terlaksana. Satu
persatu rundown kegiatan terlaksana dengan baik. Kegiatan berjalan tepat waktu,
walaupun sempat turun hujan, namun tidak menghalangi berjalannya kegiatan.
Salah satu indikator dari keberhasilan yang paling penting juga adalah respon dari
peserta kegiatan. Respon dari peserta sangat positif setelah mengikuti kegiatan
Berburu Berkah Ramadhan 1435 H. Walaupun ini bukan yang pertama kalinya,
namun konsep yang berbeda terasa dalam kegiatan ini.
Fanny Andriyani menjelaskan sebagai bahan evaluasi panitia membagikan
kuisioner kesan dan pesan untuk diisi oleh peserta Berburu Berkah Ramadhan
1435 H.
“Jadi diakhir acara kita membagikan kuisioner untuk mengisi
kesan pesan. Dari hasil-hasil yang kita baca itu sangat baik sekali.Jadi ada
yang merasa baru pertama kali ikut acara santunan seperti ini”.15
Salah satu respon dari anak asuh Yayasan Panti Asuhan Kebagusan
bernama Nur Azizah tentang acara Berburu Berkah Ramadhan 1435 H, dia
mengatakan :
“Acaranya seru, rame, banyak permainannya, terus fun lah, jadi ga
kerasa lagi bulan puasa. Kalau setiap acara ada si permainanya juga cuman
biasanya kadang di indoor kalau inikan di outdoor.”16
Sekertaris Yayasan Panti Asuhan Kebagusan, Sumiyati menambahkan :
“Acara seru, tempatnya juga enak ya. Udah gitu dapet ilmunya
dapet kekompakan, dapet kekeluargaan juga ada. Alhamdulillah anak-anak
seneng ada beberapa game main disana, game membuat anak-anak pada
15
Wawancara dengan Fanny Andriyani (Ketua Panitia Berburu Berkah Ramadhan
1435H), Kediaman Fanny Andriyani Tangerang, 6 September 2015 16
Wawancara dengan Nur Azizah (Peserta Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H),
Yayasan Kebagusan Jakarta, 23 Januari 2016
53
senang. Pengurusnya juga senang, alhamdulillah untuk makan dan lainnya
juga fasilitasnya juga bagus.”17
Dari materi yang disampaikan Ustad Lukman Hakim pun bisa diterima.
Sumiyati menjelaskan :
“Alhamdulillah diterima anak-anak semua yang di sampaikan
penceramahnya, banyak si tentang ibadah, puasa, tentang kegiatan-
kegiatan selain di bulan puasa juga ada beberapa yang di sampaikan.
Dampaknya alhamdulillah kalo di liat bisa di terima anak-anak. Anak-anak
lebih banyak ibadahnya, lebih rajin terus patuh dengan pengurusnya juga
lebih ini lagi, kalo aku bilang lebih terarahlah”.18
Selain ilmu yang didapat, ada juga bingkisan yang diberikan dalam
kegiatan Berburu Berkah Ramadhan 1435 H. Nur Azizah menjelaskan :
“Yang di dapet itu, aku dapet buku-buku bacaan, terus juga dapet
uang, dapet santunan terus dapet pokoknya banyak si goodie bagnya dari
acara itu”.19
Bu Sumiyati juga menjelaskan apa saja yang didapat dari kegiatan Berburu
Berkah Ramadhan 1435 H.
“Yang di dapat selain ilmu, selain kekeluargaan, selain permainan-
permainan yang ada disana, kita juga dapet buku-buku cerita untuk anak-
anak, buku pelajaran juga, dapet juga bantuan untuk panti yang kita
gunakan untuk kegiatan di panti pada waktu itu untuk kita gunakan untuk
pembelian pakaian lebaran anak-anak”.20
Ketua Yayasan Visi Maha Karya, Bapak Salis Maulana mengungkapkan
setelah kegiatan Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ada pertemuan lebih lanjut
dengan Panti Asuhan Yayasan Visi Maha Karya.
17 Wawancara dengan Sumiyati (Pengurus Panti Asuhan Yayasan Kebagusan), Yayasan
Kebagusan Jakarta, 23 Januari 2016 18 Wawancara dengan Sumiyati (Pengurus Panti Asuhan Yayasan Kebagusan), Yayasan
Kebagusan Jakarta, 23 Januari 2016 19 Wawancara dengan Nur Azizah (Peserta Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H),
Yayasan Kebagusan Jakarta, 23 Januari 2016 20 Wawancara dengan Sumiyati (Pengurus Panti Asuhan Yayasan Kebagusan), Yayasan
Kebagusan Jakarta, 23 Januari 2016
54
“Ya. Jadi kebetulan yayasan itu masih di kawasan Jakarta ya, kita
terus continue menjalin komunikasi dengan mereka, apa yang bisa kita
bantu kita bantu, apa yang perlu kita kembangkan lagi kita kembangkan
lagi. Kami terus menjalin komunikasi setelah itu, karena memang untuk
mencapai manusia yang mandiri yang kita harapkan tidak setahun, dua
tahun atau tiga tahun. Kita mencoba lihat sampai dia dewasa kelak atau
sampai dia kuliah sudahkah benar-benar mandiri, seperti itu dan itu akan
terus kita pantau”.21
Fanny Andriyani juga menjelaskan panitia terus berkomunikasi dengan
pihak Yayasan Panti Asuhan Kebagusan.
“Setelah acara itu kita masih berkomunikasi dan juga menanyakan
mengenai pendidikan disana dan memberikan buku-buku untuk
pendidikan disana jadi tidak terputus”.22
Selain respon yang baik, ada juga saran dan masukkan untuk kegiatan
Berburu Berkah Ramadhan 1435 H agar tetap dilanjutkan dan ditingkatkan
kembali. Sumiyati mengatakan :
“Kalau bisa acara berburu berkah jangan berhenti, terus berlanjut
dari tahun ke tahun dan lebih baik. Perbanyak game-gamenya untuk
permainan-permainannya, kalo bisa ya alhamdulillah diberikan yang lebih
lagilah”.23
Ustad Lukman Hakim pun memberi masukan kepada Yayasan Visi Maha
Karya agar konsisten menyelenggarakan program dakwah.
“Masukan untuk Visi Maha Karya. Mereka harus konsisten bahwa
tujuan awal dari pembentukan yayasan Visi Maha Karya adalah kita mau
beribadah kepada Allah SWT. Visi Maha Karya sebagai sarananya, maka
dijaga amanahnya dengan melaksanakan manifestasi dari visi itu. Yaitu
program-program dakwah, program-program ibadah seperti yang sudah
mereka lakukan yaitu kemarin berburu berkah itu. Saya yakin bila Allah
SWTnya didahulukan maka kesejahteraan akan kita dapat bersama tapi
21
Wawancara dengan Bapak Salis Maulana (Ketua Yayasan Visi Maha Karya),
Kediaman Bapak Salis Maulana Tangerang, 15 Agustus 2015 22
Wawancara dengan Fanny Andriyani (Ketua Panitia Berburu Berkah Ramadhan
1435H), Kediaman Fanny Andriyani Tangerang, 6 September 2015 23
Wawancara dengan Sumiyati (Pengurus Panti Asuhan Yayasan Kebagusan), Yayasan
Kebagusan Jakarta, 23 Januari 2016
55
kalau prioritasnya untuk kepentingan-kepentingan yang lain maka
jangankan harta dan kesehatan, Allahnya juga tidak mau bersama kita.
Jadi, ayo sama-sama kita saling mengingatkan awal mula kita
melaksanakan ini adalah ibadah kepada Allah SWT agar kita diberkahi
dan diridhoi. Amin”.24
Ibu Estiningrum menyatakan bahwa kegiatan seperti ini bagus untuk
diadakan setiap tahunnya karena bertujuan untuk mengajak setiap orang untuk
berbuat bauk.
“Jadikan hasil evaluasinya memang program ini bagus
dilaksanakan setiap tahunnya, karenakan di salah satunya kita beramal
mengajak orang banyak beramal”.25
Fanny Andriyani juga berharap Program Berburu Berkah ini kedepannya
bisa lebih baik dan terus diadakan setiap tahunnya.
“Harapannya bisa lebih maju lagi, terus bisa lebih peka dengan
keadaan lingkungan sekitar, jadi tepat sasaran untuk pemberian
santunannya. Harus dilanjutkan karena yang baik harus dilanjutkan. Untuk
yayasannya, lebih ditingkatkan untuk kegiatan-kegiatan yang bisa berbeda
dengan yang lainnya dan menjadi identitas dari Yayasan Visi Maha
Karya.”26
Salis Maulana juga mengatakan untuk kedepannya Yayasan Visi Maha
Karya akan tetap berbuat baik kepada siapa saja, kapan saja dan dimana saja.
“Kita berjalan saja dan intinya kita harus berbuat baik kepada siapa saja,
demi waktu kapan saja, jadi tidak cuma di bulan ramadhan saja. Jadi di kapan saja
dimana saja kita akan terus berbuat baik, insyaAllah hasilnya ya bermanfaat buat
kita”.27
24 Wawancara dengan Ustadz Lukman Hakim (Narasumber Program Berburu Berkah
Ramadhan 1435 H), Menara 165 Jakarta, 23 Januari 2016 25
Wawancara dengan Estiningrum (Panitia Berburu Berkah Ramadhan 1435 H),
Kediaman Estiningrum Jakarta, 17 Oktober 2015 26
Wawancara dengan Fanny Andriyani (Ketua Panitia Berburu Berkah Ramadhan
1435H), Kediaman Fanny Andriyani Tangerang, 6 September 2015 27
Wawancara dengan Bapak Salis Maulana (Ketua Yayasan Visi Maha Karya),
Kediaman Bapak Salis Maulana Tangerang, 15 Agustus 2015
58
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adanya perencanaan yang matang pada Program Berburu Berkah
Ramadhan 1435 H. Mulai dari memanfaatkan momentum bulan suci Ramadhan
untuk mengajak setiap orang untuk berbuat baik dan berbagi kepada anak yatim
piatu dengan tujuan agar anak yatim piatu mendapatkan berkah selain dari
santunan juga ilmu yang disampaikan oleh pembicara. Dengan adanya strategi
pengumpulan dana menggunakan proposal dan kupon yang dilakukan mampu
menutup anggaran dana pada Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ini.
Pembagian SDM dalam program ini pun membuat progress perencanaan lebih
terarah dan tepat sasaran.
Dalam Pelaksanaan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H, terlihat
antusias yang luar biasa dari panitia dan seluruh peserta. Pembicara
menyampaikan materi dengan pembawaan yang ceria dan karismatik sehingga
peserta mampu menangkap materi dengan senang hati. Materi yang disampaikan
mencangkup klasifikasi materi dakwah yaitu : aqidah, akhlak dan syariah di
kemas dengan kisah Nabi Muhammad SAW.
Penggunaan form kesan dan pesan merupakan cara praktis yang digunakan
untuk evaluasi Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H. Hal tersebut bisa
menjadi acuan untuk mengadakan Program Berburu Berkah ditahun berikutnya.
59
B. Saran
Dalam perencanaan suatu program juga dibutuhkan pengidentifikasian
kesalahan berupa ancaman eksternal atau pun kelemahan internal, sehingga
program tersebut memiliki strategi alternatif jika kondisi tidak sesuai dengan
rencana agar program tetap berjalan.
Pemilihan peserta jangan hanya terfokus pada satu yayasan atau satu panti
asuhan saja. Sebaiknya mengundang beberapa yayasan atau panti asuhan agar
tujuan, pesan dakwah dan efek dakwah pada acara ini tersebar luas.
Karena pesertanya kalangan SD sampai SMA, penyampaian materi
dakwah tidak hanya ceramah dan menceritakan kisah saja. Bisa juga
memanfaatkan audio visual atau alat peraga, dll.
Hasil dari evaluasi bisa menjadi kekuatan untuk kedepannya mengadakan
program Berburu Berkah Ramadhan di tahun-tahun berikutnya. Dengan bekal itu
Yayasan Visi Maha Karya dapat mengajak orang-orang lebih banyak lagi untuk
berpartisipasi, dapat mengudang pembicara yang sudah terkenal, bahkan dapat
menarik media untuk meliput atau menyiarkan program ini ke berbagai media,
sehingga pesan dakwah tersebar luas.
DAFTAR PUSTAKA
Refrensi Buku :
Abdul Aziz, Moh. Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana, 2009, cet. Ke-2.
David, Fred, R. Strategic Management Manajemen Strategi Konsep, Jakarta :
Salemba Empat, 2011. Edisi 12.
Al – Qardhawi, Yusuf. Bagaimana Memahami Hadist Nabi SAW. Penerjemah
Muhammad Al-Baqir, Bandung : Karisma.1999.
Amin, Samsul Munir. Ilmu Dakwah, Jakarta: Amzah, 2009.
Andy Corri Wardhani dan Farid Hamid. Teori Komunikasi. Jakarta : Ghalia
Indonesia, 2010.
Ardani.Moh. Memahami Permasalahan Fikih Dakwah, Jakarta: Mitra Cahaya
Utama, 2006.
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek. Bandung :
PT.Remaja Rosda Karya ,2007.
Khair, Muhammad Yusuf. Peran Media Informasi Islam. Jakarta : Pustaka Al -
Kautsar,1994.
Abdul Aziz, Moh. Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana, 2009, cet. Ke-2.
Ardani.Moh. Memahami Permasalahan Fikih Dakwah, Jakarta: Mitra Cahaya
Utama, 2006.
Muhiddin, Asep. 2002. Dakwah dalam Perspektif al-Qur'an: Studi Kritis atas
Visi, Misi, dan Wawasan. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Munir, M dan Illahi, Wahyu. Manajemen Dakwah. Jakarta: Kencana.2006. Cet.
Ke-2
Nurul Badruttamam, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher,( Jakarta:
Grafindo.2005, cet. Ke-1.
Ibnu Thaimiyah, Majmu Al-Fatwa, Juz 15, T.tp.: Mathabi Ar-Riyadh, 1985
Ilaihi, Wahyu. Komunikasi Dakwah. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2010.
Shihab, M Quraish. 1993. Membumikan Al-Qur'an. Bandung: Mizan
Moleong, Lexi J,,Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung : Remaja Rosda
Karya,2003).
Munjir Sufarta dan Hefni, Metode Dakwah, Jakarta: Kencana, 2006.
Narbuto, Cholil, dan Abu Achmadi, Metodologi Penilitian. Jakarta : Bumi, 1997.
Prastowo, Andi. Menguasai Teknik - teknik Koleksi Data penelitian kualitatif .
Yogyakarta : Diva , 2010.
Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2007.
Qutb, Sayyid. Fiqih Dakwah.Penerjemah Suwardy Effendi dan Rosyid Ashofy.
Jakarta : Pustaka Amani,1995.
Siti Muriah, Metodologi Dakwah Kontemporer, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Offset, 2000.
Sugiono, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung :
Alfabeta. 2011.
Syukir, Asmuni. 1983. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al-Ikhlas.
Tasmara, Toto. 1997. Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama. Cet.
Ke-1
Thaimiyah, Ibnu. 1985. Majmu Al-Fatwa, Juz 15. T.tp.: Mathabi Ar-Riyadh
Umar, Toha Yahya. 2004. Ilmu Dakwah. Jakarta: Niaga Swadaya.
Refrensi Lainnya :
Situs
Sumber Yayasan Visi Maha Karya diakses 11 Juli 2015.
http://visimahakarya.org/
https://www.facebook.com/visimahakarya
https://twitter.com/visimahakarya
https://www.facebook.com/NACCommunity
https://twitter.com/NACCommunity
http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-strategi-unsur-dan-
definisi.html diakses 3 Juli 2015.
http://www.referensimakalah.com/2012/09/pengertiandakwah-menurut-bahasa-
dan-istilah.html diakses 3 Juli 2015.
Jurnal
Dr. Harapandi Dahri. Kontekstualisasi Dakwah di Era Modern. El – Hikmah,
Vol.1 No. 2,
(Mei 2009), h.9
Ahmad Rusydi, Metode Dakwah. El Hikmah, Vol.1 noNo.3,( Maret 2010), h.6
Wawancara
Wawancara pribadi dengan Bapak Salis Maulana (Ketua Yayasan Visi Maha
Karya) Tangerang Selatan, 15 Agustus 2015
Wawancara pribadi dengan Fanny Andriyani (Ketua Panitia Berburu Berkah
Ramadhan 1435 H) Tangerang Selatan, 6 September 2015
Wawancara pribadi dengan Estiningrum (Panitia Berburu Berkah Ramadhan 1435
H) Tangerang Selatan, 17 Oktober 2015
Wawancara pribadi dengan Ustadz Lukman Hakim (Narasumber Program
Berburu Berkah Ramadhan 1435 H) Jakarta, 23 Januari 2016
Wawancara pribadi dengan Ibu Sumiyati (Pengurus Panti Asuhan Yayasan
Kebagusan) Jakarta, 23 Januari 2016
Wawancara pribadi dengan Nur Azizah (Peserta Program Berburu Berkah
Ramadhan 1435 H) Jakarta, 23 Januari 2016
HASIL WAWANCARA DENGAN KETUA YAYASAN VISI MAHA
KARYA
Nama : Salis Maulana
TTL : Jakarta, 26 Juni 1987
Alamat : Jl. Cendrawasih No. 118 Sawah Baru, Ciputat, Tangerang Selatan
P : Sekilas Tentang Sejarah Terbentuknya Yayasan Visi Maha Karya ? Apa
Visi dan Misi Yayasan Visi Maha Karya ?
J : Sejarah terbentuknya visi maha karya itu sebagai awalan dari suatu kegiatan
namanya pelatihan seminar dimana dengan NAC seminarnya. Di situ, usai
dari seminar itu alumni-alumni dari NAC itu kita bergabung bergabung
bersama-sama membikin yang namanya komunitas yang kita beri nama
komunitas NAC. Karena tidak sekeder membikin komunitas. Kita ingin
berbagi ingin menolong maka kita bikin gerak-gerak, gerakan-gerakan yang
menolong masyarakat di sekitar. Maka dari itu agar lebih resminya lagi maka
kita bentuk yang namanya yayasan yang di namakan Visi Maha Karya yang
terbentuk tanggal 5 Agustus tahun 2012. Visi dan misinya ya, Visinya kita si
ingin menciptakan rakyat atau Indonesia ini yang damai yang sejahtera
dengan berbagai macam misi yang salah satunya yang kita ingin menciptakan
para pemuda atau pun anak-anak ini mempunyai akhlak yang mulia yang
kelak nanti saat dia dewasa dia mampu membawa Indonesia menjadi lebih
baik. Seperti itu kurang lebih visi dan misinya.
P : Ide dari mengadakan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H dan
Apa Tujuannya ?
J : Pada dasarnya sama dengan yayasan-yayasan yang lain atau pun dengan
komunitas-komunitas yang lain atau pun dengan lembaga-lembaga yang
lainnya gitu. Namun karena kita berawalan dari salah satu seminar itu juga
yang tersebar dari berbagai daerah ada yang di jogja macem macemlah ada
sekitar 150 anggota kita ingin bergabungkan menjadi satulah silaturahmi di
bulan ramadhan. Nah tidak hanya semata-mata hanya silaturahmi atau
cuman hanya pembicaraan yang haha hihi haha hihi saja maka kita bikin
kegiatan yang namanya berburu berkah ramadhan. Dimana kita menyantuni
100 anak yatim yang udah kita pilih yayasannya nah di situlah kita berbagi
kepada mereka bukan sekedar memberikan dalam bentuk uang atau pun
bingkisan tapi juga kita memberikan semacam motivasi-motivasi bukan
sekedar ceramah juga jadi memang untuk bagaimana anak-anak itu tergugah
hatinya lalu keterampilannya semangatnya akan menjalani hidup dia akan
semakin naik gitu, termotivasilah seperti itu.
P : Strategi Memilih yayasan untuk menjadi peserta Program Berburu
Berkah Ramadhan 1435 H
J : Kita melihat bahwasanya banyak yayasan di khususnya di Jakarta, Tangerang
Selatan ya. Kita melihat beberapa yayasan dan kita ga cuma mengasih yang
sudah yayasan yang benar-benar sudah cukup banyak di support dari yang
lain. Jadi kita pilih-pilih dulu nih yayasan yang memang mungkin sudah di
perhatikan atau pun yang kurang perhatian atau gimana tapi yang tidak terlalu
berlebihan sering di kunjungi. Setelah kita pilih lalu kita survey bagaimana
anak-anaknya lalu bagaimana program kerjanya mereka kedepannya itu mau
membentuk anak-anak yatim piatunya itu seperti apa dan sejalan dengan misi
kita ya kita mulai mengajak yayasan tersebut untuk sebagai yang kita santuni,
seperti itu.
P : Seberapa penting peran komunikasi untuk kesuksesan Program Berburu
Berkah Ramadhan 1435 H ?
J : Penting sekali karena memang semua berhubungan dengan komunikasi dari
kita dateng ke yayasan tersebut dengan ketok assalamu’alaikum itu kan salah
satu komunikasi dari situ kita menanyakan hal-hal yang dari yang umum
sampai yang detail ya. Detail sampai bener bener dapat bahwa sanya ini
yayasan yang wajib kita bantu. Lalu dengan lihat anak-anaknya secara
langsung. Jadi memang sangat pentinglah.
P : Strategi komunikasi untuk kesuksesan Program Berburu Berkah
Ramadhan 1435 H ?
J : Ya kita bentuk tim jadi memang dari beberapa tadi ada 100an voluntir kita
namun kan yang konsen yang memang memanage kepanitia beberapa dari
situ kita bentuk dulu mana yang mencari yayasan, mana panitia yang
mengurus acara itu sendiri, bagaimana panitia yang mencari dananya,
bagaimana panitia yang mencari pengisi acaranya jadi dari situ sudah kita
siapkan, seperti itu.
P : Strategi memilih penceramah dan pesan dakwah yang ingin disampaikan
itu apa ?
J : Ya. Jadi kita juga memilih pembicara ya atau pun ustad itu pun juga melewati
dari komunikasi dari temen-temen juga dan kita dapet dari beberapa referensi
daru ustad-ustad yang terkenal dari ustad-ustad yang hanya kalangan terdekat
kita gitu. Kita ingin sesuai dengan visi kita bagaimana membentuk si anak
yang yatim piatu ini setelah dari acara ini ga Cuma sekedar mendengarkan
ceramah-ceramah yang sebenernya sudah dia denger gitu. Jadi harus ada
sesuatu yang baru yang membangkitkan di dalam dirinya dia atau motivasi di
dalam diri dia untuk menjalani kehidupan sehingga dia menjadi personal yang
kuat atau mandiri. Maka dari itu kita pilih ustad, pak lukman ya itu. Di situ kita
melihat dari latar belakangnya dia, backgroundnya dia, sejarahnya dia dari
perjalanan hidup dia, maka di situlah kita pilih bahwa dia pantas dan layak
untuk menyampaikan kepada para anak-anak yatim tersebut
P : Apakah mateti yang disampaikan penceramah mewakili Yayasan Visi
Maha Karya ?
J : Wah. Sangat-sangat tersampaikan banget, ucapkan terimakasih buat pak
lukman ya. Memang juga kita sudah mengenal cukup lama juga pada saat itu
akhirnya sampai anak-anak akhir selesai acara ya kami berterima kasih pesan-
pesan apa harapan yang kita pengen sampaikan bisa di aplikasikan oleh pak
lukman kepada anak-anak. Namun kan kita juga ga cuman hari itu doang ya
bagaimana anak-anak itu mendapatkan hanya sekedar materi maka kita harus
menjalin komunikasi lagi kedepannya dengan para anak-anak itu apakah
masih termotivasi apakah ada perubahan seperti itu nah itu perlu kita tindak
lanjutin sebagai tanggung jawab kita atau pun tanggung jjawab bersama,
seperti itu.
P : Bagaimana respon dari para peserta pada Program Berburu Berkah
Ramadhan 1435 H ?
J : Ya. Jadi kita, kebetulan di yayasan itu masih di kawasan Jakarta ya, kita terus
continue menjalin komunikasi dengan mereka apa yang bisa kita bantu kita
bantu apa yang perlu kita kembangkan lagi kita kembangkan lagi, nah itu akan
terus menjalin komunikasi setelah itu, karena memang untuk mencapai
manusia yang mandiri yang kita harapkan itu kan ga cuuma setahun, dua tahun
atau tiga tahun nah kita mencoba lihat sampai dia dewasa kelak atau sampai dia
kuliah sudahkah benar-benar mandiri, seperti itu dan itu akan terus kita pantau.
P : Siapa mendapat keberkahan dari Program Berburu Berkah Ramadhan
1435 H ?
J : Jadi semua pihak yang terlibat disana sebenernya kita berburu berkah gitu, baik
dari panitia, baik dari si anak yatim itu sendiri, baik dari yayasan yang kita
santuni, baik dari si pembicara itu kita berburu berkah. Karena memang
mencari keberkahan itu ga bisa sendiri-sendiri, dari saya, dari yayasan visi
maha karya ya kalau kita ingin mendapatkan suatu keberkahan maka kita harus
menolong orang maka kita panggillah yayasan untuk kita tolong lalu dari
pembicaranya terus menyampaikan dakwah itu berarti keberkahan untuk
dirinya sendiri lalu anak-anak yang sudah mendapatkan pengilmuan lalu di
aplikasikan itu adalah keberkahan itu sendiri, jadi milik siapa saja yang ada di
situ untuk mendapatkan keberkahan, seperti itu.
P : Bagaimana strategi pengumpulan dana untuk kegiatan Program Berburu
Berkah Ramadhan 1435 H ?
J : Ya betul. Jadi memang di balik ini semua, kesuksesan itu adalah support dari
seluruh orang-orang atau donator yang membantu kita. Nah donator itu
bermacam-macam dari kalangan menengah atau sampai menengah yang
bawah pun juga saling membantu, karena memang di bulan ramadhan itu ya
bulannya keberkahan, siapa pun yang member itu pasti ya apa berharap
insyaAllah dapat keberkahan. Nah dari panitia kita udah bentuk tim
bagaimana strategi untuk kita mengajak sahabat-sahabat terdekat terdahulu
untuk membantu kegiatan kita. Lalu berikutnya mulai masuk kita ke
perusahaan-perusahaan di ajak lagi keberkahannya dan support juga dalam
bentuk dana ataupun produk-produk yang dia berikan betul-betul memang
alhamdulillah cukup banyak yang support dan dana yang kita butuhkan pun
memang juga sesuai dengan apa yang kita harapkan dan kita rencanakan
seperti itu dan kita salurkan sesuai dengan niatan awalnya.
P : Seberapa efektifkah kegiatan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435
H sebagai media dakwah ?
J : Kalau ga salah ya menurut hadis kan, kalo kita menyampaikan 1 ayat saja
sudah suatu dakwah ya, yang kita bisa pada saat itu temen-temen ya kita
lakukan yaitu mengadakan berburu berkah itu, meskipun bukan sesuatu yang
unik bukan sesuatu yang special, umumlah gitu ya, tapi kita berkaca diri apa
yang kita miliki, apa yang kita mampu ya kita laksanakan akhirnya terjadilah
acara tersebut.
P : Apa harapan Yayasan Visi Maha Karya untuk kedepannya ?
J : Intinya kita berjalan saja dan intinya kita harus berbuat baik kepada siapa saja,
demi waktu kapan saja, jadi ga cuma di bulan ramadhan saja. Jadi di kapan saja
dimana saja kita akan terus berbuat baik, insyaAllah hasilnya ya bermanfaat
buat kita, seperti itu
Narasumber
Salis Maulana
HASIL WAWANCARA DENGAN KETUA PANITIA
PROGRAM BERBURU BERKAH RAMADHAN 1435 H
Nama : Fanny Andriyani
TTL : Jakarta, 17 Maret 1993
Alamat : Komplek Taman Asri Blok E12 003/010 Gang. Gaga, Larangan,
Tangerang
P : Apa tanggapan tentang Yayasan Visi Maha Karya ?
J : Yayasan Visi Maha Karya itu sangat baik sekali, peduli dengan keadaan
sekitar. Terus memberikan banyak karya, baik dari karya ekonomi, karya
sosial dan lain-lain.
P : Bagaimana tercetusnya ide mengadakan Program Berburu Berkah
Ramadhan 1435 H ?
J : Jadi biasanya kalau acara-acara santunan itu hanya memberikan makanan
waktu buka puasa terus ada ustadz yang ceramah. Jadi kita saat berburu
berkah ramadhan ingin memberikan pengalaman untuk anak yatim piatu jadi
hal yang berbeda tidak hanya berupa santunan tapi ada kegiatan-kegiatan
games yang bisa memotivasi anak-anak. Dan juga ada acara-acara rohani dan
motivasi dari pembina NAC.
P : Apa tujuan mengadakan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H
itu seperti apa ?
J : Tujuannya itu bisa anak-anak lebih termotivasi dalam menjalani kehidupannya
lalu juga anak-anak bisa belajar dari games-games yang diberikan. Dan juga
untuk merasa kalau mereka itu tidak sendirian. Jadi yang dimaksud dengan
anak yatim piatu ini adalah anak-anak yang tidak pernah diberikan kasih
sayang dari orang tuanya.
P : Tujuan games dimainkan pada Program Berburu Berkah Ramadhan
1435 H itu seperti apa ?
J : Ini dari gamesnya itu ada yang untuk bekerjasama diantara timnya, lalu
kebersamaan antara teman-teman dengan panitia yang ada dan tercipta
komunikasi diantaranya
P : Bagaimana memilih penceramah untuk menyampaikan dakwah pada
Berburu Berkah Ramadhan 1435 H itu seperti apa ?
J : Jadi untuk acara berburu berkah yang pertama itu diisi juga oleh Pak Lukman
Hakim. Jadi kita melihat respon anak-anaknya bagus jadi untuk berburu
berkah yang kedua kita pakai Pak Lukman Hakim.
P : Apa mateti yang disampaikan penceramah pada Program Berburu
Berkah Ramadhan 1435 H ?
J : Sangat sesuai sekali karena anak-anak jadi tahu kalau tujuan ibadah itu tidak
hanya sholat, puasa tapi kita juga ada hamblumminallah dan
hamblumminannass juga.
P : Bagaimana strategi pengumpulan dana untuk kegiatan Program Berburu
Berkah Ramadhan 1435 H ?
J : Jadi kepanitiaan berburu berkah ramadhan mengumpulkan dana melalui
penjualan kupon dimana 1 kuponnya harganya Rp 50.000 lalu kalau misalkan
beli 5 kupon ada hadiahnya lagi. Dari sponsorship juga. Ada 3 paket yaitu
paket iman, paket islam, paket ihsan. Jadi dari sponsornya bisa memilih
mereka mau paket yang mana. Jadi kalau mereka sudah memilih nanti ada
yang didapatkan ada promosi yang dibawakan oleh mcnya, ada spanduk juga
yang menampilkan logo mereka.
P : Apakah dana yang terkumpul sesuai harapan dan tersalurkan dengan
baik ?
J : Sangat sesuai harapan dan tersalurkan dengan baik
P : Bagaimana respon peserta pada Program Berburu Berkah Ramadhan
1435 H ?
J : Jadi diakhir acara kita membagikan kuisioner untuk mengisi kesan pesan dari
hasil hasil-hasil yang kita baca itu sangat baik sekali jadi ada yang merasa
baru pertama kali ikut acara santunan seperti ini.
P : Apakah setelah Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ada
komunikasi selanjutnya dengan Panti Asuhan Yayasan Kebagusan ?
J : Setelah acara itu kita masih berkomunikasi dan juga mengenai pendidikan
disana dan memberikan buku-buku untuk pendidikan disana jadi tidak
terputus.
P : Apa harapan untuk Yayasan Visi Maha Karya dan Program Berburu
Berkah 1435 H untuk kedepannya ? Apakah tetap dilanjutkan program
ini ?
J : Harapannya bisa lebih maju lagi terus bisa lebih peka dengan keadaan
lingkungan sekitar. Jadi tepat sasaran untuk pemberian santunannya. Harus
dilanjutkan karena yang baik harus dilanjutkan. Untuk yayasannya, lebih
ditingkatkan untuk kegiatan-kegiatan yang bisa berbeda dengan yang
lainnya dan menjadi identitas dari yayasan visi maha karya.
Narasumber
Fanny Andriyani
HASIL WAWANCARA DENGAN PANITIA
PROGRAM BERBURU BERKAH RAMADHAN 1435 H
Nama : Estiningrum
TTL : Jakarta, 05 November 1983
Alamat : Kelapa Gading, Jakarta.
P : Sekilas Tentang Sejarah Terbentuknya Yayasan Visi Maha Karya ? Apa
Visi dan Misi Yayasan Visi Maha Karya ?
J : Jadikan memang super wives inikan para istri ya, komunitas para istri yang
dimana dulunya kita pernah ikut juga NAC yang di dalamnya kita membuat
setelah ada biar reunilah gitu jadi di bikinlah para istri membuat yang
namanya super wives dan kita masuk ada yayasan yang namanya visi maha
karya dimana sebenernya kalau visi maha karya ini bertujuannya di bangun
itu untuk membangun manusia secara utuh yaitu membangun akhlak sesuai
al-qur’an membangun kecerdasan dan kesehatan jasmani serta membangun
sikap toleransi
P : Ide dari mengadakan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H dan
Apa Tujuannya ?
J : Sebenernya kita membuat acara ini, kita alhamdulillah sudah yang kedua kali,
memang yang tahun lalu kita sudah membuat juga yang namanya berburu
berkah I. Nah kebetulan yang kedua ini saya selaku panitia yang kita memang
disinikan temanya berburu berkah ramadhan, berbagi keceriaan. Dimana kita
ingin lebih berbagi keceriaan untuk anak-anak yatim piatu.
P : Mengapa memilih tema “Berburu Berkah, Berbagi Kecerian” untuk
Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ?
J : Kita buat itu untuk keceriaan maksudnya adalah ceria itu bukan hanya cape
gitu ya tapi memang ceria itu bukan hanya dilakukan tidak di bulan ramadhan
ceria itu bisa juga di lakukan dengan bulan ramadhan biar ngga mikirin jam
magrib, kalo udah ceria tau tau udah azan udah buka jadi kita untuk
mengajarkan ke anak-anak juga bahwa inikan ada gamesnya juga acara ini,
jadi untuk tidak terlalu, aduh lama ya bukanya jadi kita mengadakan acara
yang dimana kepada anak-anak membagi keceriaan membagi berkah kami
kepada anak-anak yatim piatu begitu.
P : Permainan apa saja yang dimainkan pada Program Berburu Berkah
Ramadhan 1435 H ?
J : Permainannya tidak yang lari-lari selapangan bola juga itu mah haus juga ya ini
permainan yang dimana sebenernya ada unsur islam kita masukin ya. Seperti
teka teki mengenai ayat, jadi mengajarkan kepada anak-anak untuk
penghafalannya juga mengerti tentang jadi ada sisipan sisipan islaminya di
samping dengan kecerian yang kita berikan. Seperti itu.
P : Apakah konsep seperti itu efektif ?
J : InsyaAllah efektif ya karenakan sebenernya dengan hati riang belajar riang itu
lebih masuk di banding stress kita ambil yang ceria itu pasti nangkepnya
pastilah ada yang masuklah meskipun agak mikir-mikir gimana tapikan dari
situ dia punya bekel maksudnya kita masukin itu ceria jadinya itu mau ga mau
adalah sedikit. Abis pulang dari acara ini mereka akan dapet ilmu juga.
P : Apa tujuan dari rangakaian Program Berburu Berkah Ramadhan 1435
H ?
J : Iya, karenakan memang di rundown acaranya kita memang dari siang sampai
buka puasa. Dan juga mengajarkan sholat berjamaah itu kan pahalanya lebih
besar dari pada sendiri-sendirikan, mengajarkan kepada anak-anak berjamaah
sholat bareng dan berbuka puasa bersama.
P : Strategi memilih penceramah dan pesan dakwah yang ingin disampaikan
itu apa ?
J : Karena memang pak Lukman sendiri itukan istrinya juga salah satu anggota
komunitas kami dan memang kami juga. Banyak juga sebenernya
penceramah-penceramah yang lain, cuma maksudnya kita ambil pak lukman
karena memang pak Lukman itu orangnya asik. Maksudnya penceramah yang
memang pembawaannya tidak hanya serius tapi humoris tapi memang
sebenernya memang kena gitu ya ilmu-ilmu agamanya. Ingin membuat yaitu
balik lagi keceriaanya itu jadi anak-anak mendengarkan ceramah tidak yang
ngantuk.
P : Seberapa penting peran komunikasi untuk kesuksesan Program Berburu
Berkah Ramadhan 1435 H ?
J : Penting sekali ya. Karena kan dengan adanya komunikasi semua terlaksana
dengan baik ya acara sukses alhamdulillaah. Seperti itu.
P : Apakah mateti yang disampaikan penceramah mewakili Panitia Berburu
Berkah Ramadhan 1435 H ?
J : Iya. Sangat mewakili karena memangkan inikan untuk yang mendengarkan
anak-anak kecil iyakan. Kita dari SD sampai SMA. Ya memang
penceramahnya mengisinya tentang untuk ibadah untuk anak-anak sejak dini
itu.
P : Seberapa efektif atau seberapa berpengaruhnya seorang penceramah
dalam Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ?
J : Efektif ya. Karena sangat penting juga ada penceramah karenakan dengan
adanya penceramah membuat peserta itu untuk lebih memahami tentang
ibadah itukan temanya dari si penceramahnya itu.
P : Bagaimana strategi pengumpulan dana untuk kegiatan Program Berburu
Berkah Ramadhan 1435 H ?
J : Kalau untuk masalah pendanaan kami kan memang ada donator dan sponsor.
Jadi ada beberapa sponsor untuk santunan kepada anak-anak. Dan macem-
macem strateginya, dengan membuat proposal untuk suatu perusahaan atau
untuk donator biasanya kami juga sudah ada ke yayasankan sebagai donator
tetap seperti itu.
P : Seperti apa Strateginya ?
J : Jadikan memang kami juga meminta banyak donator. Donator itu bukan hanya
dari yayasan jadi kami sendiri pun meminta dari beberapa dari teman, relasi,
keluarga untuk terlaksana program ini. Karenakan memang berkahnya itukan
terkumpul dana yang bisa kita berikan kepada anak-anak untuk berbagi.
P : Apa harapan untuk Yayasan Visi Maha Karya dan Program Berburu
Berkah 1435 H untuk kedepannya ? Apakah tetap dilanjutkan program
ini ?
J : Pasti. Kita si berharap akan ada berburu berkah next next next entah sampai
berapa banyak gituya setiap tahunnya gitu. Jadikan hasil evaluasinya kan
memang program ini bagus ya dilaksanakan setiap tahunnya karenakan di
salah satunya kita beramal mengajak orang banyak beramal. Beramal bukan
hanya di bulan ramadhan tapi memang kami putuskan untuk lebih ininya di
bulan ramadhan ini gitu.
Narasumber
Estiningrum
HASIL WAWANCARA DENGAN NARA SUMBER
Nama : Lukman Hakim
TTL : Jakarta, 24 September 1971
Alamat : Jalan Sepat I No. 14 Rt. 007/002, Kebagusan, Pasar Minggu,
Jakarta Selatan
P : Bagaimna tanggapan tentang Yayasan Visi Maha Karya yang
mengadakan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ?
J : Sebelum masuk ke program berburu berkah ramadhan yang saya ketahui
karena hampir seluruhnya pengurus di Yayasan Visi Maha Karya adalah
sahabat-sahabat saya dan ketika gagasan membuat Yayasan Visi Maha Karya
ini saya sangat support sebab yang saya tahu tujuan dari membentuk yayasan
untuk adalah dalam rangka membentuk komunitas yang dalam kata lain
membentuk barisan. Kita sama-sama tahu dibanding sendiri-sendiri lebih kuat
berjamaah. Untuk itulah Visi Maha Karya dibentuk dalam rangka
mengumpulkan orang-orang yang sama visinya dalam rangka beribadah
bersama-sama, membantu sesama, melaksanakan kewajibannya sebagai
manusia yaitu beribadah kepada Allah SWT. Karena visinya seperti itu yaitu
menghasilkan karya-karya berupa bentuk cara kita beribadah kepada Allah
SWT maka saya yakin programnya akan menjurus kepada ibadah maka
kemarin ketika Berburu Berkah Ramadhan yang mengajak kita untuk
menyantuni saudara-saudara kita yang tidak berkemampuan, yatim piatu
bahkan saya dengar sekarang sudah ketahap yang luar biasa yaitu membantu
perlengkapan orang-orang cacat. Saya sangat bahagia sekali mendengarnya.
P : Bagaimana peran komunikasi untuk Program Berburu Berkah
Ramadhan 1435 H ?
J : Menurut saya komunikasi hal yang paling penting dalam bidang apapun.
Bentuk barisan yang paling kecil adalah keluarga maka bisa kita jadikan
contoh seperti suami dan istri apabila komunikasinya tidak lancar maka
hubungannya pun tidak akan lancar. Padahal hal sepele bisa dilaksanakan
dengan komunikasi yang baik tapi apabila komunikasinya tidak bagus bisa
mengakibatkan masalah besar dari hal-hal yang kecil. Apalagi ini sebuah
komunitas, apalagi sebuah organisasi bahkan sebuah negara sekalipun apabila
komunikasi antara pemerintah dan rakyatnya tidak bagus akan menghasilkan
sesuatu yang tidak bagus juga. Dan sebaliknya apabila komunikasi dirancang
dengan baik maka akan menghasilkan sesuatu yang baik bahkan banyak
orang pandai bilang bahwa peperangan atau pertandingan atau apapun
dimenangkan oleh orang-orang yang menguasai komunikasi dengan baik.
P : Bagaimana Strategi Komunikasi Dakwah yang digunakan pada Program
Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ?
J : Oke, kembali kepada masalah komunikasi. Komunikasi adalah bagian dari cara
kita beribadah kepada Allah SWT, komunikasi adalah sarana berhubungan
antara Kholiq dan Mahluknya jadi sangat penting sekali. Apabila komunikasi
antara Kholiq dan Mahluknya baik akan menciptakan akhlak yang luar biasa,
akhlah yang baik, untuk itulah karena Visi Maha Karya ini dalam rangka
menjalankan ibadahnya sebagai seorang manusia kepada Allah SWT Tuhannya
dan berkaitan dengan hablumminannass tentu saja dalam rangka dakwah saya
pastinya melihat audiencenya dahulu. Ketika audiencenya mahasiswa , saya
akan bicara selayaknya saya mahasiswa, jika saya bicara dengan anak-anak
khususnya anak-anak yatim piatu saya mencoba menempatkan posisi saya
seandainya saya seperti mereka. Apabila saya bicara dengan orang tua, saya
mencoba menempatkan diri saya sebagai orang tua maka akan terjalin suasana
antara pembicara dan yang mendengarkan akan terjalin suatu sinergi yang baik.
Kenapa ? karena si pembicara mengerti kondisi atau keadaan orang yang diajak
bicara. Menurut saya seperti itu. Yang sudah-sudah Alhamdulillah, komunikasi
menjadi baik karena saya sebagai pembicara diterima karena mereka merasa
nyaman. Kenapa nyaman ? Karena mereka merasa dimengerti dengan
kondisinya, ketika mereka sudah merasa nyaman, maka ketika kita arahkan
mereka akan manggut-manggut saja. Kenapa ? Karena mereka memahami
bahwa kondisi itu bisa diselesaikan dengan suatu sarana yang nanti mungkin
saya sampaikan jika saya membicarakan masalah dan solusinya.
P : Bagaimana pemilihan materi pada Program Berburu Berkah Ramadhan
1435 H ?
J : Karena audiencenya anak yatim, berarti kita coba menempatkan seandainya
kita menjadi mereka dengan kondisi tiada tempat bersanding, tempat
menyampaikan aspirasi. Beruntung sekali orang yang masih punya orang tua
maka tidak beruntung orang yang masih lengkap orang tuanya melakukan hal
yang buruk padahal masih ada orang tuanya. Nah kita mencoba menjadi
orang tua, menjembatani dan kita menganggap bahwa anak-anak ini adalah
anak-anak kita tentu saja ketika kita mengarahkan sesuatu kepada anak-anak
kita pasti kita mengarahkan untuk menjadi yang terbaik, betul kan ? Karena
kita anggap mereka adalah anak-anak kita maka dibenak kita akan menjadi
apakah mereka suatu saat nanti. Sebenarnya mereka juga aset bangsa yang
kalau kita bina dengan baik maka akan menjadi aset yang baik, mereka akan
jadi pemimpin-pemimpin yang hebat nantinya. Itu dikepala saya, jadi
bagaimana ketika kita jadi pembicara tugas kita membuat suatu saat nanti apa
yang kita sampaikan ini bisa menjadi bekal mereka untuk berbuat kebaikan,
untuk mereka beribadah kepada Allah SWT, Hamblumminallah dan
Hamblumminannass.
P : Esensi dakwah yang disampaikan Program Berburu Berkah Ramadhan
1435 H ?
J : Oke, ibadah saya mengambil ayat disurat 51/56 disampaikan “ Wa ma
kholaqtul jinna illa liya’ budun” Tidaklah kamu, kita semua bahkan seluruh
alam ini diciptakan Allah SWT semata-mata, the only hanya untuk beribadah.
Cuma konotasi ibadah selama ini yg kita mengerti sebagai umat islam adalah
sholat, sedekah, mengaji dan hal-hal ritual lainnya. Padahal bila dikaji lebih
dalam lagi arti ibadah ini sangat universal, sangat luas. Bahwa ibadah itu
adalah bekerja, ibadah itu adalah aktivitas. Apapun yang kita lakukan dalam
hidup apabila sesuai dengan landasan Allah SWT itu adalah ibadah. Menulis,
mandi, membaca, bekerja, kuliah, sekolah itu adalah ibadah apabila dilandasi
karena perintah Allah SWT. Mencuri juga bekerja tapi karena tidak dilandasi
dengan perintah Allah SWT maka tidak bisa disebut ibadah. Itulah kenapa
saya pilih Ibadah sebagai materi pada saat itu. Karena saya menyampaikan
pada mereka “kalian saat masa kecil sekolahlah yang baik, taatlah kepada
siapapun orang tuamu yang mengajakmu pada kebaikan. Karena apa? Karena
bekerjanya kita, aktivitasnya kita akan menjadi ibadah.
P : Media dakwah yang digunakan Program Berburu Berkah Ramadhan
1435 H ?
J : Karena waktu itu audiencenya adalah anak-anak yatim piatu, media saya
tentang cerita-cerita perjalanan Rasullullah SAW karena beliau juga sama
dengan mereka menjadi anak yatim piatu pada saat itu ya kan ? Dikutip dalam
Al Quran surat Al Ahzab....sungguh ada suri tauladan yang baik untuk kita
contoh yaitu Rasullullah. Maka waktu itu saya sampaikan tentang cerita
rasullullah, bagaimana rasullullah yang juga seorang yatim piatu menjelma
menjadi seorang pemimpin yang luar biasa hebatnya. Sehingga akan masuk
keakal mereka bahwa mereka pun bisa seperti rasullullah sebagai sinar bagi
seluruh rahmatan lil alamin. Dari seorang anak yatim yang ikut pamannya
berdagang dan sebagainya menjelma menjadi seorang pemimpin dunia
sehingga dalam benak mereka aku bisa menjadi pemimpin besar yang islami.
Minimal mereka menjadi pemimpin yang baik dalam keluarganya. Kalau
sebuah keluarga dipimpin oleh Ayah dan Ibunya mencerminkan sebagai
muslim yang baik pasti akan melahirkan anak-anak yang soleh dan solehah
yang tentu saja mereka akan menjadi cikal bakal yang akan menangani negara
ini. Jika negara ini ditangani oleh orang-orang yang bertanggung jawab
pastilah negara ini akan tentram dan damai. Diridhoi Allah SWT.
P : Apa masukan atau saran untuk Yayasan Visi Maha Karya dan Program
Berburu Berkah Ramadhan ?
J : Masukan untuk Visi Maha Karya. Mereka harus konsisten bahwa tujuan awal
dari pembentukan yayasan Visi Maha Karya adalah kita mau beribadah
kepada Allah SWT. Visi Maha Karya sebagai sarananya, maka dijaga
amanahnya dengan melaksanakan manifestasi dari visi itu. Yaitu program-
program dakwah, program-program ibadah seperti yang sudah mereka
lakukan yaitu kemarin berburu berkah itu. Saya yakin bila Allah SWTnya
didahulukan maka kesejahteraan akan kita dapat bersama tapi kalau
prioritasnya untuk kepentingan-kepentingan yang lain maka ga usah harta dan
kesehatan, Allahnya juga ga akan mau bersama kita. Jadi, ayo sama-sama kita
saling mengingatkan awal mula kita melaksanakan ini adalah ibadah kepada
Allah SWT agar kita diberkahi dan diridhoi. Amin
Narasumber
Lukman Hakim
HASIL WAWANCARA DENGAN PENGURUS PANTI ASUHAN
YAYASAN KEBAGUSAN
Nama : Sumiyati
Usia : 35 Tahun
Alamat : Jalan Kebagusan Raya No. 5 RT. 005 RW. 01, Pasar Minggu,
Jakarta Selatan.
P : Bagaimana sejarah berdirinya Panti Asuhan Yayasan Kebagusan ?
J : Berdirinya pada tanggal 13 Februari tahun 1988. Awal berdirinya itu dilihat di
sekitar panti kebagusan ada beberapa anak yatim maka didirikanlah panti
yayasan kebagusan. Kebetulan waktu itu masih 20 orang anak. Jadi belum ada
panti, masih non panti. Alhamdulillah terus berjalannya waktu dari tahun ke
tahun barulah ada pantinya. Selain panti atau non panti ada juga lansianya juga.
P : Berapa total anak asuh di Panti Asuhan Yayasan Kebagusan ?
J : Untuk saat ini ada sekitar 50 orang anak di dalam panti dan sisanya di luar
panti.
P : Apa tanggapan tentang acara Berburu Berkah Ramadhan ?
J : Acara seru, tempatnya juga enak ya. Udah gitu dapet ilmunya, dapet
kekompakan, dapet kekeluargaan juga. Alhamdulillah anak-anak seneng, ada
beberapa game main disana game membuat anak-anak pada senang.
Pengurusnya juga senang, alhamdulillah untuk makan dan lainnya juga
fasilitasnya juga bagus.
P : Bagaimana materi yang disampaikan penceramahnya ? Apa dapat
diterima dengan baik ?
J : Alhamdulillah di terima anak-anak semua yang di sampaikan penceramahnya
tentang ibadah, puasa, tentang kegiatan-kegiatan selain di bulan puasa juga
ada beberapa yang di sampaikan.
P : Dampaknya setelah mengikuti acara Berburu Berkah Ramadhan ?
J : Dampaknya alhamdulillah kalo di liat bisa diterima anak-anak. Anak-anak
lebih banyak ibadahnya, lebih rajin, terus patuh dengan pengurusnya juga
lebih lagi, kalo aku bilang lebih terarahlah.
P : Apa saja yang didapat ketika mengikuti acara Berburu Berkah
Ramadhan ?
J : Yang di dapat selain ilmu, selain kekeluargaan, selain permainan-permainan
yang ada disana kita, juga ada dapet dari NAC buku-buku cerita untuk anak-
anak, buku pelajaran juga, dapet juga bantuan untuk panti yang kita gunakan
untuk kegiatan di panti pada waktu itu untuk kita gunakan untuk pembelian
pakaian lebaran anak-anak.
P : Masukan untuk acara Berburu Berkah Ramadhan ?
J : Kalo bisa acara berburu berkah jangan berhenti, terus berlanjut dari tahun ke
tahun dan lebih di apa perbanyak untuk game-gamenya, untuk permainan-
permainannya. Kalo bisa ya alhamdulillah diberikan yang lebih lagilah.
Narasumber
Sumiyati
HASIL WAWANCARA DENGAN ANAK ASUH PANTI ASUHAN
YAYASAN KEBAGUSAN
Nama : Nur Azizah
Usia : 16 Tahun
Alamat : Jalan Kebagusan Raya No. 5 RT. 005 RW. 01, Pasar Minggu,
Jakarta Selatan.
P : Apa tanggapan tentang acara Berburu Berkah Ramadhan ?
J : Acaranya seru, rame, banyak permainanya, terus funlah, jadi ga kerasa lagi
bulan puasa. Kalau setiap acara ada si permainanya juga cuman biasanya
kadang suka di indoor kalau inikan di outdoor.
P : Apa materi yang disampaikan penceramahnya ?
J : Apa ya. Tentang beribadah, terus juga tentang diajarin gimana kita harus zakat,
bersedekah terus tentang pemimpin pokoknya banyak si.
P : Apa cara penyampaian penceramahnya dapat diterima dengan baik ?
J : Untuk ukuran anak-anak si bisa diterima karena penceramahnya interaksinya
bagus ga terlalu formal banget, ga terlalu ini, pokoknya dengan cara
penyampaiannya si bisa di terima dengan anak-anak.
P : Bisa diterima kamu pastinya ?
J : Iya.
P : Apa saja yang didapat ketika mengikuti acara Berburu Berkah
Ramadhan ?
J : Yang di dapet itu, aku dapet buku-buku bacaan, terus juga dapet uang, dapet
santunan terus dapet pokoknya banyak si goodie bagnya dari acara itu.
P : Seneng ya ?
J : Iya seneng
P : Apa manfaat setelah mengikuti acara Berburu Berkah Ramadhan ?
J : Untuk akunya si manfaatnya jadi, mau di tambah lagi ibadanya terus, apa ya,
pokoknya jadi mau jadi lebih baik lagi si.
P : Ada saran-saran untuk acara Berburu Berkah Ramadhan ?
J : Sarannya apa ya, sarannya itu, lebih di perbanyak lagi permainannya, kakak-
kakaknya harus lebih lucu lagi, tapi seru, seru si.
P : Diakan lagi ga ?
L : Harus diadain lagi pokoknya.
Narasumber
Nur Azizah
Kantor Yayasan Visi Maha Karya
Restoran Taman Ayam Panggang Situ Gintung
Pelaksanaan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H
Bersama Bapak Salis Maulana
Bersama Fanny Andriyani
Bersama Ibu Estiningrum
Bersama Ustadz Lukman Hakim
Bersama Ibu Sumiyati
Bersama Nur Azizah