strategi pembelajaran yang menyenangkan dengan metode demonstrasi
TRANSCRIPT
NAMA KELOMPOK
FITRI AYU PERTIWI 118000011
PUPUT WIDOWATI 118000020
FITA ZUQO AMALIYAH 118000089
ADITYA ROLI PUTRA 118000107
ENY LATHIFAH 118000116
Pengaruh Metode
Pembelajaran
Demonstrasi Terhadap
Karakter Peserta Didik
• Guru yang profesional adalah guru yang bisa
menyampaikan materi secara maksimal
kepada siswa sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai secara maksimal.
• Oleh karena itu, guru perlu mempelajari
tetang model-model pembelajaran untuk anak
SD. Pembelajaran anak sekolah dasar terasa
istimewa jika guru menyampaikan materi
dengan model pembelajaran yang menarik.
PENDAHULUAN
Karakter yang Ingin Dicapai
Setelah Pembelajaran
PENGAMATAN ANAK
KEHIDUPAN
PERASAAN ANAK
FIKIRAN, INGATAN, DAN FANTASI ANAK
KEHIDUPAN
VOLUTIF (Konatif, Kemauan) Anak
• Fikiran anak usia sekolah dasar berkembang secara berangsur-angsur. Pengetahuan anak bertambah pesat dari iklim yang egosentris, sehingga anak mengetahui dunia objektif dan dunia-fikiran orang lain.
• Ingatan anak pada usia 8-12 tahun ini mencapai intensitas yang paling besar dan kuat untuk melekatkan pengetahuan dalam ingatan anak.
• Kehidupan fantasi pada usia 8-9 tahun. Anak mulai mengoreksi peristiwa yang terdapat didalamnya. Namun unsur fantasi masih tetap memegang peranan penting. Sehingga anak menghendaki peristiwa nyata yang betul-betul terjadi.
FIKIRAN, INGATAN, DAN FANTASI ANAK
• Sifat anak lebih emosional daripada orang dewasa.
Anak cepat merasa puas, optimis, dan kurang
dirisaukan oleh rasa-rasa penyesalan, kepedihan,
kesengsaraan, dan kegembiraan orang lain kurang
dipahami oleh anak. Namun, kalau ia ikut
merasakannya, maka perasaannya tersebut tidak
ditampakkan, sebab ia merasa malu, takut, dan
segan.
KEHIDUPAN PERASAAN ANAK
• Fungsi kemauan anak belum berkembang dengan penuh. Anak belum mempunyai kekuasaan atas diri sendiri. Anak lebih suka tunduk pada kewibawaan yang tegas dari orang tua dan pendidik.
• Dalam proses pendidikan, kemauan ini unsur ketegasan dari pendidik serta orang tua sangat perlu, untuk menumbuhkan dan memantapkan kemauan anak sampai anak mampu berkemauan sendiri.
KEHIDUPAN VOLUTIF (Konatif, Kemauan) Anak
Pengaruh Model Pembelajaran Demonstrasi Pada
Pembelajaran IPA Materi Pembelajaran “ Benda Larut dan Tidak Larut Dalam Air” Terhadap Karakter Peserta
Didik.
PENGAMATAN ANAK
KEHIDUPAN PERASAAN
ANAK
FIKIRAN, INGATAN, DAN FANTASI ANAK
KEHIDUPAN VOLUTIF (Konatif,
Kemauan) Anak
Simpulan
Menerima
Pengamatan
Ego
Tanggapan
Panca indera
A. Simpulan
Global Bagian-bagian
Subjektif Objektif• Dalam pembelajaran materi “Benda Larut
dan Tidak Larut dalam Air”, siswa akan dapat memperoleh kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukannya secara kelompok.
• Kesimpulannya yaitu bahwa tidak semua benda (terutama benda berbentuk butiran-butiran halus) dapat larut dalam air.
PENGAMATAN ANAK
• Hal ini dapat dibuktikan dengan tidak larutnya pasir,
kopi dan beras yang tidak larut dalam air walaupun
sudah diaduk berulang kali. Hal ini mengubah cara
pikir mereka tentang konsep benda larut dan tidak larut
dalam air.
• Sebagian besar anak SD terutama kelas awal telah
tertanam dalam pikiran mereka bahwa benda yang
berbentuk butiran halus seperti susu bubuk, gula, kopi,
garam, pasir, vetsin dan beras akan terlarut jika
dimasukkan dalam air dan diaduk dalam beberapa
waktu. Dan ternyata setelah dilakukan percobaan
tersebut, siswa dapat mengetahui bahkan
menggolongkan benda-benda yang dapat larut dan tidak
larut dalam air.
B. Menerima
Pasif Aktif Dalam metode demonstrasi siswa akan diajak secara langsung untuk terlibat dalam proses pembelajaran. Siswa dituntut untuk aktif karena jika siswa pasif, maka siswa tersebut tidak akan memperoleh data untuk dijadikan kesimpulan dalam suatu percobaan.
Metode demonstrasi ini akan melatih siswa untuk aktif dan berpikir kritis dalam menyelesaikan berbagai masalah yang diberikan. Juga melatih siswa untuk bekerja sama dengan anggota lain. Saling menerima dan menghargai pendapat dari kelompoknya maupun dari kelompok lain.
C. EgoIndividualis Sosial
Dalam metode ini siswa dilatih untuk menerima pendapat dari anggota dalam kelompoknya maupun diluar kelompoknya.
Serta metode ini diharapkan siswa dapat menjadi siswa yang berjiwa sosial yang mampu bekerja sama dengan orang lain dan dapat menerima segala bentuk pendapat yang ditujukan untuknya.
Hal ini dilakukan menggunakan panca indra.• Indra penglihatan menggunakan mata.
indra penglihatan yaitu mata digunakan untuk melihat bahan-bahan yang diperlukan dalam percobaan seperti air, susu bubuk, kopi, beras, dll.
Selama percobaan siswa juga harus mengamati objek percobaan. setelah memasukkan salah satu serbuk ke dalam air lalu siswa mengaduknya dan mengamati yang terjadi pada larutan tersebut. siswa mengamati apakah serbuk tersebut larut atau tidak larut serta apakah terjadi endapan atau tidak pada larutan tersebut.
FIKIRAN, INGATAN, DAN FANTASI ANAK
• Indra peraba menggunakan kulit.
Yaitu kulit juga penting dalam percobaan ini. siswa harus bisa membedakan benda-benda tersebut berdasarkan tingkat kekasaran benda (serbuk) percobaan.
• Indra pembau menggunakan hidung.
Siswa dapat membedakan bau dari masing-masing larutan. dengan demikian, siswa dapat membedakan antara bau kopi dengan susu, kopi dengan gula, dan seterusnya. sehingga, dengan tanpa melihat siswa dapat menyebutkan bau dari larutan yang ditayakan.
• Indra perasa menggunakan lidah
Dengan lidah, siswa diharapkan dapat merasakan dari masing-masing larutan (kecuali larutan beras, vetsin dan pasir). setelah mengetahui rasa dari larutan tersebut, siswa dapat menyebut larutan yang sedang diuji tanpa melihat warna larutan tersebut.
• Indra pendengar menggunakan telinga
Dengan telinga, siswa dapat mengetahui nama-nama benda yang akan di gunakan sebagai percobaan. Selanjutnya siswa harus mengingatnya dalam waktu yang singkat.
• Dalam model pembelajaran demonstrasi yang membahas tentang materi “Benda Larut dan Tidak Larut dalam Air”, anak akan merasa tidak senang jika dalam pelajaran ipa hanya diberikan secara teori dan tidak ada contoh-contoh yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.
• Namun, anak akan merasa senang jika dalam pelajaran IPA terdapat berbagai macam contoh yang nyata dari materi “Benda Larut dan Tidak Larut dalam Air” dalam kehidupan sehari-hari.
• Anak akan lebih mengerti jika ikut serta dalam suatu pembelajaran dan melakukan percobaan. Maka Guru wajib memberikan perilaku yang baik terhadap anak didiknya, bukan hanya teori yang diberikan tetapi perbuatan secara langsung dalam perilaku tersebut.
KEHIDUPAN PERASAAN ANAK
• Kehidupan kemauan meliputi keaktifan anak didik di dalam kelas maupun diluar kelas untuk keingintahuannya.
• Dalam pembelajaran IPA diharapkan peserta didik mampu mengimplementasikan kegiatan tersebut ke dalam komponen kehidupan kemauan yang meliputi keaktifan mereka di dalam pembelajaran, karena peserta didik masih memiliki rasa selalu ingin tahu, maka guru perlu menerapkan pembelajaran analisis dalam pembelajaran IPA.
KEHIDUPAN VOLUTIF (Konatif, Kemauan) Anak
• Supaya peserta didik dapat memahami apa yang sebenarnya dan bukan hanya dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas, guru juga harus menerapkan rasa keingintahuan kepada peserta didik agar lebih sering bertanya serta lebih mudah untuk memahami pembelajaran yang diberikan oleh guru.
TERIMA KASIH