strategi cerdas bagi farmasis indonesia menuju aec (asean economic community) 2015
TRANSCRIPT
Strategi Cerdas bagi Farmasis Indonesia Menuju
AEC (ASEAN Economic Community) 2015
ASEAN Economic Community atau AEC merupakan kesepakatan yang dilakukan negara
anggota ASEAN untuk menjauhkan negara-negara ASEAN dari keterbatasan hubungan
ekonomi antar negara ASEAN. Segala bentuk barang, jasa, investasi, dan modal yang telah
disepakati akan dapat mudah keluar masuk tanpa adanya batasan yang bersifat menghambat
alur perekonomian antar negara anggota. Dalam menghadapi AEC 2015 seluruh negara
ASEAN harus bersiap-siap dengan pasar bebas seluas-luasnya yang akan berjalan tahun 2015,
banyak peluang dan tantangan yang harus menjadi perhatian bagi tiap-tiap negara, termasuk
Indonesia. Indonesia harus dapat menanggapi dengan cermat serta dibutuhkan strategi yang
matang dalam menghadapi AEC 2015.
Dengan diberlakukannya ASEAN Economic Community yang disepakati bersama oleh
semua negara di wilayah Asia Tenggara maka secara otomatis liberalisasi akan terjadi hampir
di semua sektor, termasuk di bidang kesehatan. Ada 12 sektor jasa yang telah disepakati oleh
negara ASEAN di antaranya, (1) bisnis, (2) komunikasi, (3) teknik konstruksi dan teknik terkait,
(4) pendidikan, (5) distribusi, (6) lingkungan hidup, (7) keuangan, (8) jasa yang terkait dengan
kesehatan dan sosial, (9) pariwisata dan perjalanan wisata, (10) rekreasi, olahraga, dan
kebudayaan, (11) angkutan, dan (12) sektor jasa lainnya. Jadi, Indonesia perlu mempersiapkan
diri secara matang khususnya di bidang kesehatan bila tidak kita hanya akan menjadi penonton
bahkan mungkin kita dimonopoli oleh negara yang lebih siap dan kuat dalam menghadapi AEC
2015 ini.
Sektor kesehatan selalu menjadi topik yang sering dibicarakan. Mulai dari perkembangan
teori, praktek, alat-alat medis, dan juga sumber daya manusia. Karena, tingkat kesehatan
penduduk menjadi salah satu penilaian dunia untuk sebuah negara yang sejahtera. Indonesia,
sebagai negara berkembang memiliki tantangan yang lebih kompleks untuk menyelesa ikan
berbagi permasalahan dalam bidang kesehatan. Derajat kesehatan yang dimiliki masih dalam
proses mencapai target nasional. Padahal dalam AEC tahun 2015 menjadi tahun final untuk
mencapai kesejahteraan pada bidang kesehatan. Pada AEC tahun 2015 mendatang akan
memfokuskan pada peningkatan tenaga terampil. Artinya bagi kita berada pada bidang jasa
khususnya kesehatan, harus mampu melihat peluang tersebut. Untuk meningkatkan tenaga
kesehatan yang terampil itulah, kita harus membuka kesempatan untuk membangun dan
melatih para tenaga kesehatan, dan mempromosikan tenaga kesehatan yang sesuai standar dan
kualifikasi yang bagus, serta memfasilitasi mobilitas para tenaga kesehatan dan pertukaran
informasi.
Dalam hal perkembangan ilmu kesehatan, Indonesia harus mampu melaksanakan
akselerasi diri agar siap dalam menghadapi AEC 2015, dan yang perlu diperhatikan dalam
bidang kesehatan di antaranya, (1) ketersediaan sumber daya manusia bidang kesehatan yang
baik dan berkualitas belum memenuhi kebutuhan, (2) ketersediaan alat-alat kesehatan yang
berstandar internasional belum semuanya terpenuhi, (3) sulitnya akses dan pelaksanaan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum.
Ketersediaan sumber daya manusia bidang kesehatan yang baik dan berkualitas belum
memenuhi kebutuhan. Hal ini dapat dibuktikan dengan masih banyaknya masyarakat yang
mengaku dirinya sebagai profesional kesehatan di berbagai daerah padahal belum tersertifikas i,
sehingga menjadi sebuah keraguan dalam menerima pelayanan daripadanya. Ketersediaan alat-
alat kesehatan yang berstandar internasional belum semuanya terpenuhi. Sehingga,
kemungkinan barang-barang atau alat-alat kesehatan dari luar negeri akan lebih mudah
dikonsumsi oleh pelayanan kesehatan di negeri ini, bahkan bisa jadi semuanya akan
digantungkan pada buatan luar negeri. Masih sulitnya akses dan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat umum, hal ini terbukti pelayanan kesehatan kepada masyarakat belum seluruhnya
merata dan terlayani dengan baik.
Kita masih memiliki waktu sekitar 2 bulan lagi menjelang tahun 2015, masyarakat masih
dapat mempersiapkan diri untuk bersaing dengan anggota negara ASEAN dalam AEC 2015.
Dalam mempersiapkan ini kita harus memperhatikan dan mengoptimalkan kemampuan seluruh
elemen masyarakat, mulai dari pemerintah dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan yang
berkesinambungan dan berkualitas untuk pengembangan kemampuan tenaga kesehatan
Indonesia, menjalin hubungan yang bagus terhadap instansi negeri maupun swasta yang
berpotensial menjadi investor di bidang kesehatan, dan hal-hal lain yang terkait. Akademisi
juga perlu mempersiapkan diri dalam membantu pemerintah mensosialisaikan program AEC
2015 kepada masyarakat agar paham sebelum diberlakukannya program ini.
Dalam bidang kesehatan, yang paling diminati adalah penjualan produk obat-obatan dan
penemuan obat-obatan yang baru. Jadi, perlu adanya kreativitas dan inovasi dalam menemukan
obat-obatan yang dapat mencegah maupun mengobati penyakit-penyakit yang masih belum
dapat disembuhkan. Dalam hal ini, Ismafarsi (Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh
Indonesia), juga mengambil peran penting dalam memajukan farmasi dan apoteker yang ada di
Indonesia. Dengan adanya Ismafarsi maka mahasiswa farmasi akan dapat meningkatkan
kemampuan kreativitas dan daya saing yang tinggi. Sehingga mampu menciptakan lulusan
farmasi dan apoteker yang handal dan berkualitas serta dapat bersaing di dunia internasiona l.
Ismafarsi sebagai wadah berkumpulnya mahasiswa farmasi yang ada di seluruh Indonesia,
dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
kreativitas dan daya saing mahasiswa farmasi yang ada di seluruh Indonesia. Melalui kegiatan-
kegiatan yang dapat membuat kreativitas dan daya inovasi mahasiswa farmasi, akan mencetak
lulusan farmasi dan apoteker yang mempunyai daya saing yang tinggi sehingga siap
menghadapi AEC 2015 mendatang.
Ismafarsi harus mempersiapkan diri sebaik mungkin terhadap anggota-anggotanya agar
mampu bersaing dengan orang asing terkhusus untuk berkomunikasi dan presentasi dalam
bahasa Inggris, dan melakukan perbaikan-perbaikan dalam hal moral/perilaku atau budi pekerti,
karena budi pekerti adalah modal utama dalam mendapatkan kepercayaan dalam bekerja
apalagi di bidang kesehatan. Dengan adanya budi pekerti yang bagus para lulusan farmasi dan
apoteker akan bersaing secara sehat dan sportif, ini akan menunjukkan eksistensi farmasi dan
apoteker di Indonesia, bahwa Indonesia layak dan siap menghadapi program ASEAN
Economic Community (AEC) 2015 mendatang.
Dengan adanya kebersamaan dan kesamaan tujuan dari seluruh elemen masyarakat, baik
dari pemerintah, tenaga kesehatan, lulusan farmasi dan apoteker, serta dukungan dari
masyarakat untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi AEC 2015 ini, maka Indonesia siap
untuk bersaing dalam program AEC 2015 mendatang.
Miftah Saiful ‘Arifin, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang