gue farmasis muda

66

Upload: fandi-harmiki

Post on 15-Nov-2015

112 views

Category:

Documents


38 download

DESCRIPTION

Gue Farmasis Muda

TRANSCRIPT

  • Gue Farmasis Muda Hanya kumpulan kicauan bebas yang

    dikumpulkan menjadi sebuah karya agar menjadi berarti sebelum mati...

    Karya Perunggu:

    Administrator Akun Twitter Fenomenal @guefarmasismuda dan Sobat sobat GFM

    Sebaik baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat buat orang lain, mudah mudahan buku ini bisa memberi manfaat buat sobat sobat GFM dan jika sobat sobat GFM ingin menjadi manusia yang baik, ceritakan dan bagikan

    buku ini kepada Farmasis Muda yang lainnya. Namun, jika seandainya buku ini tidak memberi manfaat, silahkan

    hubungi mimin dan mimin akan ganti uang anda langsung dari twitter mimin..

    Penerbit:

    Nah, itu dia penerbitnya belum ada, jika teman-teman bisa memfasilitasi penerbitan buku ini, silahkan kontak mimin. Dan nama teman-teman akan mengisi kolom

    penerbit di bagian ini.

  • Gue Farmasis Muda

    Hanya kumpulan kicauan bebas yang dikumpulkan menjadi sebuah karya agar

    menjadi berarti sebelum mati...

    Sanksi Pelanggaran Pasal 72

    Undang Undang no 19 Tahun 2002

    Tentang HAK CIPTA

    (1) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan

    perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)

    atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana

    penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan

    dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta

    rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun

    dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima

    miliar rupiah).

    (2) Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,

    mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan

    atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait

    sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan

    pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda

    paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

    Boleh kok jika sobat GFM mau mengutip kecil kecilan isi dari karya perunggu ini, tapi

    syaratnya jangan lupa cantumkan sumbernya dengan layak yaa..

  • Persembahan

    Demi Dzat yang membolak balikan - hati..

    Demi agen perubahan yang menjadi utusan-Nya

    Demi orang tua untuk sebuah bakti

    Demi faedah sesama profesi dan manusia

    Untuk inilah karya ini lahir..

    Semoga tetap dalam ridho-Nya

    Semoga tetap lurus di jalan-Nya

    Semoga tetap ikhlas berbuat

    Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat

    Aamiin..

  • Terima Kasih

    Semua yang telah menginspirasi..

    Semua yang telah membantu..

    Sahabat-sahabat twitter dan asisten mimin yang ikut berkontribusi..

    Follower akun @guefarmasismuda yang senantiasa membaca kicauan mimin ataupun yang udah unfollower juga..

    Pihak-pihak yang tidak bisa tersebutkan satu persatu.

    Semoga Allah Swt memberikan balasan kepada kita semua. Karena hanya Dia lah yang sebaik

    baiknya pemberi balasan.

  • DAFTAR ISI

    Basa Basi Administrator GFM .................................... 1

    Rekonstruksi Niat ............................................................ 4

    Kumpulan Penyesalan Para Wisudawan .............. 8

    Farmasi Itu ......................................................................... 16

    Farmasi Itu Antara Kuliah, Labor, dan Tugas? ... 24

    Menanam Tiga Benih Ajaib ........................................ 28

    Siapa Larang Mengeluh ............................................... 39

    Ngulang Mata Kuliah..? Hmm, Siapa Takut? ...... 43

    Hari Kebangkitan Farmasi Muda Indonesia ........ 52

    Gue Farmasis Muda itu, SAYA! .................................. 56

  • 1

    Basa Basi Administrator GFM

    Kata orang kalau kita mau dikenang ya kita harus

    meninggalkan sesuatu yang bisa dilihat orang meskipun kita

    sudah tidak ada lagi. Yaa, menulis! Cara gampang untuk

    kita bisa diingat. Siapa yang tidak kenal penulis dahsyat

    seperti Ibnul Jauzi, Qurthubi, Ibnul Qayyim, Ibnu Taimiyah,

    dan lainnya meskipun sudah lebih ratusan tahun yang lalu

    mereka meninggal dunia namanya tetap masih bisa

    dikenang lewat karyanya, ya dengan sebuah buku!

    Nantinya, buku ini juga gitu, harapannya mimin juga bakal

    dikenal... hehehe... bukan !!! bukan!!! harapannya, mudah-

    mudahan ada hal yang baik yang bisa diambil dari buku

    ini.. gitu maksudnya

    Okey, cukup dulu serius-seriusnya, kebanyakan serius ntar

    jadi bosen, maklumlah di farmasi semua harus dikerjakan

    serius, praktikum harus serius, kuliah juga harus serius, bikin

    tugas juga mesti serius, bahkan untuk bercandapun juga

    harus serius... huft... !!

    Nah kembali lagi, kenapa kita harus serius menulis buku ini?

    (tuh kan serius lagi).. eh bukan, maksudnya kenapa kita

    harus menulis buku ini? Buku yang beberapa bulan ini di

    prediksi bakal menghebohkan dunia farmasi. Jawabannya

    singkat, karena ingin semua mahasiswa bangga dengan

    profesinya ini. Timbul lagi pertanyaan lain, caranya? Hmmm,

    dengan menguak sisi-sisi lain dunia farmasi, kecuali sisi serius..

    hihihihi

    Sisi lain apa yang akan dikuak? (aaah, banyak pertanyaan

    ah...) ya itulah farmasi, salah satu sisi kehidupan yang

    kesehariannya dipenuhi dengan tanda tanya yang mau tak

    mau, suka tak suka sudah kita jalani hari ini, mau tak mau

    suka tak suka pun kita harus mulai mencintai profesi ini.

  • 2

    Mau tak mau, suka tak sukapun kita harus bangga dengan

    profesi ini. Dalam buku ini, banyak panggilan untuk diri penulis, bisa mimin, secara admin dari salah satu akun

    fenomenal farmasi @guefarmasismuda, atau bisa juga

    Gue karena salah satu farmasis yang gaul dan nggak cupu.

    Terus bisa juga saya ketika dalam tulisan nanti ada pesan-

    pesan yang serius walaupun sebenarnya berat untuk

    bertindak serius.. jadi harap dimaklumi aja yaaaaa.

    Oya, sebelum lupa, dalam buku ini turut terlibat sobat GFM

    lainnya yang setia mengikuti tweet-tweet dari mimin karena

    memang buku ini dibuat dan disusun bareng-bareng.

    Mudah-mudahan buku ini menjadi fenomenal nanti nya..

    (Amin).

    Aturan dalam membaca buku ini ga muluk-muluk. Buku ini

    cukup dibaca ketika teman-teman lagi galau, karena buku

    ini dapat menghilangkan kegalauan. Yaaaaaaaps,

    kegalauan akan kuliah di farmasi.

    Dikemas dalam suasana non formal, santai tapi penuh

    makna. Ga perlu serius-serius tapi teman-teman harus ambil

    hal serius dalam ketidak seriusan buku ini.

    Tak ada jaminan resmi yang diberikan setelah teman-teman

    membaca buku ini apalagi jaminan teman-teman di hari

    tua. Tak ada jaminan teman-teman termotivasi karena

    motivasi itu mutlak datangnya dari dalam diri (remember

    that!!!), tapi yang pasti buku ini adalah pengalaman

    pribadi mimin dan rekan rekan GFM yang ikut memberikan

    sumbangsih pemikirannya. Harapannya yaaa itu tadi

    menjadi inspirasi buat yang galau kuliah farmasi dan

    mengkonversikan inspirasi yang kita beri ini menjadi

    motivasi.

    Buku ini gratis, tapi dalam bentuk soft nya aja. Jika suatu

    saat ada dana, kita akan bukukan tulisan-tulisan ini.

  • 3

    Kata nabi Muhammad SAW, Sebaik-baiknya manusia

    adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya.. nah,

    mudah-mudahan ini bermanfaat bagi yang lainnya dan

    mimin juga mendapatkan syafaatnya kelak. amin.

    Yaaaa hanya sumbangsih kecil dari seorang Farmasis Muda

    yang ingin orang-orang yang ada dalam profesi ini bangga

    menjalani kehadirannya sebagai seorang farmasis. Lahir dari

    keprihatinan menjadi sebuah keyakinan dan keoptimisan

    bahwa nanti profesi ini akan menjadi profesi yang besar!

    Dari Gue Farmasis Muda untuk Farmasi Indonesia!!

  • 4

    Rekonstruksi Niat

    (Sebelum teman-teman membaca bab ini, saya

    beritahukan bahwa bab ini adalah bab ke tujuh yang saya

    kerjakan, ini pertanda bahwa tidak semua pekerjaan itu

    dikerjakan secara urut. Kata Ippho Santosa dalam bukunya

    Tujuh Keajaiban Rejeki, salah satu profesi yang

    mengerjakan segala sesuatunya secara urut adalah tukang

    urut, apakah profesi kita farmasi ini sama dengan tukang

    urut? Ga kan, so, yuuuuuk, berpikirlah secara otak kanan...)

    Di bab pertama dan pembuka ini, mimin akan mencoba

    membuka sedikit kenangan masa lalu nya bagi yang sedang

    menempuh jalur S1 nya atau bagi yang akan masuk farmasi

    untuk bersiap-siap kuliah di bidang ini. Kalau mimin boleh

    bertanya kepada follower GFM atau sobat GFM semua

    (Kalau ga boleh nanya, tutup aja bukunya, heeheehhee,

    galak mimin.. takut !!!), apa siy sebenarnya yang

    mendorong keinginan teman-teman semua masuk farmasi?

    Nah lo, bingung deh tu jawabnya. Ada yang bilang karena

    ga lulus di kedok*er*n, ada yang bilang karena passing

    gradenya di bawah kedok*er*an, ada juga yang bilang

    sama-sama bidang kesehatan, ada yang dibilang disuruh

    orang tua dan yang atas kemauan sendiri itu ga banyak,

    hanya beberapa. Ini menandakan bahwa niatan awal kita

    yang lagi kuliah di farmasi saat ini lebih kepada ter ter dan

    ter..

    Hal inilah yang membuat kita terseok-seok belajar di

    farmasi. Keikhlasan kita untuk berada di farmasi harus di

    perbaharui terlebih dahulu sebelum kita melanjutkannya.

    Pertanyaannya, apakah teman-teman salah kalau niatan

    awalnya sebenarnya tidak ingin masuk farmasi atau dengan

  • 5

    kata lain niatnya tidak niat deh masuk farmasi? Saya

    dengan tegas bilang TIDAK! (tuh, hidup caps lock nya, tanda

    serius itu..). tidak, teman-teman tidak salah.

    Muncul pertanyaan berikutnya, terus min, kalau sudah

    seperti ini apa yang harus kami lakukan? (bertanya dengan

    antusias dan dengan improvisasi yang lebay..)

    Mimin jawabnya dengan serius juga yang teman-teman

    harus lakukan adalah...... rekonstruksi niatnya! Coba ulangi

    serentak lagi, apa? Rekonstruksi NIATnya.... nah, pinter...

    Itu dia, itu yang harus teman-teman lakukan sekarang

    adalah memperbaiki niatan kita, ga sulit kok, coba deh

    mulai dengan memaknai dulu kalimat mimin yang ini yang

    terbaik untuk kita adalah apa yang terjadi dengan kita saat

    ini.. ini artinya bahwa apa yang sedang terjadi dengan kita

    hari ini adalah itu yang terbaik yang diberikan tuhan

    kepada kita. Masih ingat ga ketika kita dulu di paksa Sholat

    5 waktu bagi yang beragama Islam? Ada yang diiming-

    imingi hadiah, jalan-jalan atau model-model lain. Tapi

    sekarang seiring waktu, kita sudah bisa sholat dengan

    keikhlasan. Maknanya disini bahwa kita belum terlambat

    untuk kembali merekonstruksi niatan kita berada di farmasi,

    bener apa bener tu?

    Contoh lain ketika kita dahulu berpuasa, awalnya terasa

    sangat sulit, tapi lama kelamaan dan karena sudah terbiasa

    kita bisa menuntaskan puasa selama satu bulan penuh.

    Kesimpulannya adalah tidak sebuah kesalahan jika saat ini

    kita berada di farmasi dalam kondisi keterpaksaan, yang

    salah adalah kondisi ini terjadi secara terus0menerus. Kita

    bisa secara perlahan memperbaiki kondisi ini. Coba deh

    lakukan apa yang mimin sarankan, rekonstruksi niat!

  • 6

    Jika teman-teman terus larut dalam kondisi ini pasti akan

    berdampak ke semua kegiatan teman-teman di farmasi,

    termasuk nilai. Dampak negatif lainnya adalah kita menjadi

    tidak peduli dengan apapun, kuliah pun seperti peribahasa

    hidup segan matipun ga mau..

    Sekali lagi apa? Yaaaap! REKONSTRUKSI NIAT!

    Ingat masa depan.. ya, itulah langkah berikut yang harus

    teman-teman lakukan. Ketika lagi malas-malas di kos, ingat

    masa depan teman-teman mau jadi apa nanti jika malas.

    Lagi bolos kuliah untuk kegiatan yang ga bermanfaat, ingat

    papa mama nya cari duit banting tulang hempaskan

    kepala, apa ga kasian? Keseringan ga masuk praktikum trus

    nongkrong di kafe sambil ngerokok dan minum kopi, coba

    ingat lagi masa depannya, apa duit datang dari langit

    seiiring isapan rokoknya, ga kan?

    Di sini ga ada larangannya kok, mau teman-teman malas

    malasan, mau nongkrong-nongkrongan atau mau apa deh

    terserah, yang pasti konsep keseimbangan harus

    diberlakukan. Opsssssss, tapi tunggu dulu, jangan salah

    kaprah, konsep keseimbangan disini bukan berarti sama

    banyak, tapi seimbang disini adalah s e s u a i.

    Apa cukup sampai disitu saja? Pasti jawabannya tidak! Nah

    terus apa donk? Tahap berikut yang harus dilakukan adalah

    tunjukan dengan sikap. Yang awalnya kita cuek dengan

    mata kuliah, yuuuuuk mari kita peduli pelan-pelan, yang

    sudah semester 4 coba deh list lagi nilai-nilainya yang bagus

    dan yang jelek, buat rencana mata kuliah apa yang mau

    dibenerin dis emester berikutnya, rapiin dan lihat-lihat lagi

    catatan atau copian catatan teman semester lalu, arsipkan

    dan siapkan untuk perbaikan.

  • 7

    Berikutnya sering-sering main dikampus, yang biasanya lebih

    suka kuliah terus pulang, coba deh sekali kali nongkrong di

    kafe, cerita-cerita dengan senior atau juniornya, apalagi

    kalau ada angkatan baru nih, pasti kafe rame dengan

    pasukan botak-botak yang bawa buku tanda tangan, ya

    gpp sehari dua hari menghabiskan waktu bersama mereka,

    kerjain mereka atau cerita cerita tentang farmasi kepada

    anak-anak baru itu, mimin yakin apapun yang teman

    teman ceritakan ke mereka pasti di iya iyakan, secara senior

    gitu.. percaya deh, hal ini membawa semangat baru buat

    teman-teman di farmasi.

    Niat itu penting dan niat itu yang utama. Jadi hal yang

    pertama sekali teman-teman lakukan adalah

    memperbaharui niat. Hehehe, bahasanya bahasa pengajian.

    Boleh deh ditukar, merekonstruksi niat. Artinya, membangun

    kembali niatan yang selama tidak semestinya. Hehehe

    Nah, jika ingin melanjutkan membaca buku ini, teman-

    teman harus siap-siap untuk merasakan sensasi yang

    dahsyat setelah membacanya. Siap-siap akan menghadapi

    kehidupan baru yang penuh dengan keoptimisan karena hal

    yang tidak teman-teman ketahui selama ini adalah profesi

    ini profesi yang dahsyat! Percaya deh!

    Okey, ga muluk-muluk, untuk melanjutkan membaca buku

    ini, teman-teman harus sepakat dulu untuk siap-siap

    merekonstruksi niat. Urusan apa yang terjadi nanti, ya

    sudah, lihat nanti aja

  • 8

    Kumpulan Penyesalan Para

    Wisudawan

    Nah, kalau bab ini ditulis oleh senior mimin, sekarang beliau

    jadi dosen di Universitas Andalas Padang, mimin manggilnya

    da Yori.. nama lengkapnya Yori Yuliandra, M.Farm, Apt.

    tulisannya ini banyak diplagiatin oleh bloger lain, tapi mimin

    jamin beliau yang pertama nulisnya heheheh yuk mari

    disimak

    (dedicated to those who try to finish his/her undergraduate

    study)

    Judulnya lumayan menggelikan dan bikin penasaran (pasti

    pengen baca sampai akhir kan? *kepedean). Tapi saya

    harus kasih tau dari awal bahwa ini hanyalah keisengan

    belaka. Tapi meskipun iseng, saya tetap berusaha untuk

    realistis dan berdasarkan data dan pengalaman di lapangan

    Pada dasarnya, empat atau lima tahun kuliah seharusnya

    cukup untuk beberapa hal, sekaligus. Dinamika yang ada di

    kampus merupakan suatu peluang yang sangat

    menguntungkan bagi siapa saja, terutama mahasiswa,

    untuk dapat mengaktualisasikan diri mereka dan

    mempercepat proses pematangan mereka. Kampus ibarat

    suatu laboratorium pengembangan diri mahasiswa yang

    sangat kompleks. Suatu labor yang siap untuk mereaksikan

    potensi-potensi yang ada dengan pereaksi-pereaksi yang

    sudah tersedia.

    Diharapkan dengan membaca kumpulan penyesalan para

    wisudawan ini, kita bisa memanfaatkan dinamika yang

    ada dan waktu yang masih tersisa sebelum berhasil

    menamatkan perkuliahan. Berikut adalah beberapa

  • 9

    penyesalan yang cukup populer disesalkan oleh fresh

    graduate dari kampus:

    1. Menyesal karena IPK < 3,00

    Walaupun sejatinya kita kuliah bukan karena

    mengharapkan IPK, kondisi hari ini masih mendewakan IPK

    sebagai tolok ukur keberhasilan akademik seseorang dalam

    perkuliahan. Hal ini sepertinya adalah hal yang wajar,

    karena memang bukti otentik hasil perkuliahan kita ada di

    lembaran kertas yang kita sebut transkrip akademik.

    Meskipun demikian, sepertinya kurang fair juga ketika ada

    kategorisasi IPK di bawah 3 dengan IPK di atas 3, sebab

    sebenarnya indeks prestasi tersebut sudah punya

    pengkategorian yang selain mempertimbangkan score, juga

    mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan untuk

    mencapai score tersebut, yaitu Cum Laude, Sangat

    Memuaskan, Memuaskan yang dicetak tebal pada

    lembaran transkrip tersebut. Misalnya seseorang yang IPK-

    nya 3,3 ternyata menamatkan kuliahnya lebih dari 6 tahun

    (nah lho?), maka ia dikategorikan lulus dengan predikat

    memuaskan (bukan sangat memuaskan). Namun, saat ini

    kita harus menyimpulkan bahwa, bagaimanapun, memiliki

    indeks prestasi yang lebih tinggi adalah lebih baik daripada

    terus mengkampanyekan bahwa IPK itu bukan segalanya.

    2. Menyesal karena tidak punya pengalaman organisasi

    selama kuliah

    Sejauh ini, aktivitas berorganisasi masih dinilai sebagai suatu

    aktivitas yang menjadi tolak ukur dalam beberapa

    kemampuan pada seorang lulusan perguruan tinggi.

    Seseorang yang berpengalaman dalam berorganisasi

    (bahkan beberapa jenis organisasi) biasanya lebih disukai

    dalam seleksi pekerjaan atau aplikasi lainnya. Sarjana yang

  • 10

    punya pengalaman berorganisasi biasanya adalah sarjana

    yang dinilai punya kemampuan kepemimpinan dan

    manajerial yang relatif lebih baik dibandingkan dengan

    mereka yang tidak berorganisasi. Orang yang berorganisasi

    juga dinilai mampu memaksimalkan ketersediaan waktu

    yang sama-sama 24 jam sehari bagi setiap orang dengan

    kegiatan yang optimal. Dalam hal ini, ada semacam

    guyonan yang mengkategorikan mahasiswa menjadi 3

    kelompok *silahkan didefenisikan sendiri:

    mahasiswa kupu-kupu: kuliah pulang kuliah pulang

    mahasiswa kura-kura: kuliah rapat kuliah rapat

    mahasiswa kunang-kunang: kuliah nangkring kuliah

    nangkring

    3. Menyesal karena tidak punya prestasi selama kuliah

    Menjadi seorang mahasiswa berarti berada di antara

    kumpulan orang-orang pintar dengan daya saing yang

    bervariasi. Bahkan, sebagian di antara teman-teman kita di

    kelas sebenarnya adalah siswa berprestasi ketika di SMA,

    misalnya menjuarai olimpiade bidang studi tingkat kota

    atau provinsi, juara story telling, lomba pidato, dan lainnya.

    Ternyata, kampus mempunyai peluang berprestasi yang

    jauh lebih banyak dengan frekuensi yang lebih tinggi.

    Bayangkan bahwa dalam setahun saja ada beberapa ajang

    prestasi yang tersedia di kampus dan siap untuk dicoba, baik

    tingkat kampus bahkan sampai ke tingkat nasional dan

    internasional, misalnya:

    Ajang mahasiswa berprestasi

    Best student award

    Bintang aktivis kampus

    Anugerah Universitas dari Dewan Penyantun

    Program Kreativitas Mahasiswa PIMNAS

  • 11

    English debate contest

    Musabaqah Tilawati Quran yang terbagi menjadi

    beberapa cabang

    Lomba pemikiran kritis mahasiswa

    Lomba penelitian ilmiah tingkat internasional (saya

    punya teman yang berhasil meraih juara II tingkat

    internasional dalam Mondialogo Engineering Award

    2009, *thats really great)

    dan mungkin masih sangat banyak jenis ajang mahasiswa

    berprestasi. Dari sekian banyak peluang yang ada, rasanya

    kita perlu sedikit bersedih jika tidak pernah punya

    kesempatan untuk berkompetisi menguji kemampuan diri

    dan daya saing. Meskipun menjadi pemenang sepertinya

    agak sulit dan berliku, menjadi peserta dan kontestan

    sepertinya sangat mudah dan terbuka peluangnya buat

    siapa saja.

    4. Menyesal karena tidak punya banyak teman selama

    kuliah

    Mempunyai banyak teman dan jaringan boleh jadi adalah

    salah satu tujuan kuliah. Mungkin tidak ada yang salah

    dengan hal ini, karena memang proses berteman adalah

    suatu hal yang penting dalam memunculkan dinamika

    hidup sebagai mahasiswa. Sebagai contoh, dalam hal job

    seeking, kita bisa mendapatkan informasi yang komprehensif

    dari teman sewaktu kuliah tentang suatu lowongan kerja

    yang sebenarnya lebih baik untuk dirahasiakan untuk

    memperbesar peluang. Atau mungkin boleh jadi juga sedikit

    nepoteisme dari teman sama kuliah yang sudah terlebih

    dahulu mendapat pekerjaan atau bahkan punya jabatan.

    Hal ini hanyalah contoh kecil tentang betapa berharganya

    seorang teman. Bahkan dalam suatu kata mutiara,

    disebutkan bahwa:

  • 12

    Teman adalah seseorang yang bersama dirinya kau

    bangga menjadi dirimu

    Memilih teman berarti memilih masa depan. Maksudnya

    untuk berteman dan bersahabat, kita memang harus

    selektif. Namun untuk berkenalan dan ber-relasi, kita

    seharusnya tidak mengekang diri.

    5. Menyesal karena tidak mempelajari bahasa Inggris lebih

    intens selama kuliah

    If we see the rapid changes of our global world, we will realize

    that the need of English is increasing time by time. Kebutuhan

    akan bahasa Inggris tidak hanya untuk dunia kerja, tetapi

    juga untuk dunia pelajar itu sendiri. Betapa banyak buku-

    buku pelajaran yang semestinya bisa kita pahami, namun

    terhalang hanya karena bukunya belum ditranslate ke

    bahasa Indonesia. Jika tidak ditindaklanjuti, penyesalan

    yang satu ini sepertinya akan menjadi penyesalan yang

    senantiasa eksis ketika mahasiswa mulai menyandang gelar

    alumni.

    Betapa tidak, kebutuhan akan kemampuan bahasa Inggris

    saat ini menjadi semakin tinggi dengan tingkatan yang

    semakin tinggi pula. Seharusnya, 4 5 tahun kuliah bisa kita

    optimalkan untuk belajar bahasa Inggris (walaupun 6 tahun

    sebelumnya di SMP dan SMA kita juga sudah mempelajari

    bahasa Inggris). Yang kita butuhkan adalah teman, kita

    butuh teman untuk belajar dan kita butuh fasilitator untuk

    belajar. English club adalah salah satu pilihan yang cukup

    diminati untuk mengatasi masalah ini.

  • 13

    6. Menyesal karena tidak tau banyak tentang komputer

    Kuliah di program studi non-komputer dan non-teknik

    bukan berarti serta-merta menjadikan komputer sebagai

    barang haram untuk didalami. Memiliki beberapa keahlian

    yang berhubungan dengan komputer dinilai cukup

    menjanjikan baik sebagai pekerjaan maupun sebagai

    pekerjaan sampingan. Selain untuk orientasi kerja, komputer

    juga menjanjikan joy and fun sehingga banyak juga

    mahasiswa yang tergila-gila dengan komputer (*kalo yang

    sampai gila seperti ini tidak disarankan untuk dicontoh .

    Saya bahkan punya kenalan yang bertitel sarjana sastra

    namun bekerja di sebuah perusahaan desain konstruksi dan

    arsitektur karena mempunyai skill yang mumpuni dalam 3D

    Max yang awalnya cuma berawal dari hobi.

    Di samping itu, sebenarnya komputer itu sendiri sangat

    berpotensi untuk mendukung akademik mahasiswa ketika

    mereka tau banyak tentang komputer dan

    pemanfaatannya untuk penunjang akademik mereka.

    Proses pembelajaran dapat menjadi lebih cepat atau

    bahkan menjadi lebih menarik dengan pemanfaatan fasilitas

    komputer. Atau paling tidak ketika komputer mereka

    sedikit bermasalah atau terinfeksi virus, mereka yang cukup

    care dengan komputer paling tidak akan berusaha untuk

    mengota-atiknya sendiri *kemudian kalo tambah parah

    baru diserahkan ke ahlinya.

    7. Menyesal karena tidak pernah naik pesawat gratis

    selama kuliah

    Yang ini mungkin sedikit ngawur, tetapi butuh perhatian

    juga. Adalah suatu prestise tersendiri jika selama kuliah kita

    pernah didelegasikan sebagai wakil kampus untuk

    kegiatan-kegiatan kemahasiswaan berskala nasional atau

  • 14

    internasional. Biasanya kesempatan ini sering menghampiri

    mereka yang aktif dalam lembaga kemahasiswaan yang

    punya jaringan nasional dan punya pertemuan tahunan

    semisal musyawarah nasional, seminar dan lokakarya

    nasional, temu BEM se-Indonesia, dan lain sebagainya.

    Disamping itu, kesempatan untuk terbang gratis ini juga

    dapat singgah kepada mereka yang mengikuti lomba

    tingkat nasional seperti PIMNAS dan MTQ.

    Sebenarnya kita tidak perlu ngarep.com untuk kemudian

    dipilih oleh pejabat yang berwenang (ketua lembaga

    mahasiswa atau pihak dekanat) sebagai delegasi kampus.

    Satu-satunya yang perlu kita lakukan adalah memposisikan

    diri kita sebagai orang yang layak untuk dipilih dalam hal

    ini. Thats all.

    8. Tidak punya cukup sertifikat selama kuliah

    Selama kuliah, sebenarnya kita bisa mengumpulkan

    puluhan sertifikat seminar, training dan pelatihan yang

    sangat sering dilaksanakan oleh kampus. Mempunyai

    banyak sertifikat dinilai dapat mempromosikan pandangan

    orang lain terhadap kemampuan dan kepribadian

    seseorang. Rasanya ada perasaan yang gimanaa gitu ketika

    kita punya curriculum vitae yang satu halaman saja tidak

    cukup untuk menampung daftar seminars and trainings

    yang pernah diikuti. Dengan panjangnya daftar tersebut

    biasanya akan muncul penilaian bahwa yang bersangkutan

    adalah orang yang berkompeten, paham, dan care

    terhadap apa-apa yang dijelaskan dalam masing-masing

    sertifikatnya.

    Fenomena ini pada dasarnya tidaklah salah. Setiap

    mahasiswa memang sejatinya adalah orang yang senantiasa

    berusaha untuk mengaktualisasikan diri mereka, dan

    mengikuti berbagai seminar dan pelatihan boleh jadi adalah

  • 15

    manifestasinya. Namun hal ini menjadi agak kurang tepat

    ketika proses aktualisasi diri ini dilakukan dengan certificate

    oriented supaya mendapat sertifikat. Padahal sebenarnya

    sertifikat tersebut hakikatnya hanyalah bukti otentik bahwa

    diri kita sudah memiliki kriteria sebagaimana yang

    dijelaskan oleh sertifikat tersebut. Sertifikat seharusnya

    hanyalah bukti tertulis yang menguatkan bukti dalam diri

    kita bahwa kita memang punya kualifikasi tersebut. Hal ini

    menjadi lebih salah ketika mengikuti kegiatan dengan

    malas-malasan dengan hanya duduk dan diam tak karuan,

    yang penting hadir dan dapat sertifikat. Atau menjadi

    sangat salah ketika membayar biaya registrasi namun tidak

    mengikuti proses pelatihan kemudian meminta sertifikat

    kepada panitia. Nah lho

    9. Penyesalan lainnya (silahkan ditambahkan)

    Mudah-mudahan dengan kumpulan penyesalan ini, semakin

    memacu para mahasiswa yang masih sedang kuliah untuk

    senantiasa mengisi kekurangan-kekurangan yang ada

    dengan menefektifkan waktu yang masih tersisa.

    __________________________________________________________

    __________________________________________________________

    __________________________________________________________

    __________________________________________________________

    __________________________________________________________

    __________________________________________________________

    __________________________________________________________

    __________________________________________________________

    __________________________________________________________

    __________________________________________________________

    __________________________________________________________

    __________________________________________________________

    __________________________________________________________

    __________________________________________________________

  • 16

    Farmasi itu...

    Apa itu farmasi? hmmm, ga bakal ada anak SD yang bisa

    jawab pertanyaan ini. Butuh IQ yang tinggi dan nalar

    tingkat malaikat untuk bisa mengejawantahkan satu kata

    itu. Entah itu berkah atau kutukan mimin juga ga tau. tapi

    sejah ini, mimin masih berjuang mencari anak SD atau TK

    yang bisa menjawab apa itu farmasi, walaupun hanya

    dengan satu kata, Obat Kakak..

    Ya, itulah ironisnya profesi ini, ga ada anak anak yang tau.

    Baik itu anak TK atau SD kecuali ada bapak, emak atau

    kakak-kakaknya yang kuliah di farmasi. Memang ga ada

    sih literatur baik itu berupa jurnal atau buku primer yang

    menyatakan bahwa ketenaran sebuah profesi ditentukan

    oleh diketahui atau tidaknya anak-anak akan profesi

    tersebut, tetapi tahu nya anak-anak akan sebuah profesi

    bisa saja salah satu indikator bahwa profesi tersebut sudah

    mendapat pengakuan secara memasyarakat, bukan

    pengakuan secara formal undang undang saja.

    Nah, kembali ke tema pada segmen ini, apa itu farmasi?

    Kalau mimin ditanya seperti itu, mimin menjawabnya

    seseuai dengan siapa yang bertanya. Kalau yang bertanya

    nenek-nenek di kampung mimin, mimin jawabnya secara

    simple dan mudah di pahami, contoh, Farmasi itu ya nek,

    orang yang belajar tentang obat, nah obat yang nenek

    minum kemarin itu farmasi yang bikinnya nek.. pasti si

    nenek menjawab, ooo, gitu ya cu.. tukang obat... gubrak..

    tapi ya sudah, jangan dilawan, di iya iyakan aja.. namanya

    juga sudah nenek-nenek..

    Lain halnya kalau yang nanya anak-anak SMA, kita harus

    jawab secara sedikit ilmiah dan dengan penjelasan yang

    sangat mudah di cerna, maklum lah, anak SMA merupakan

    calon penerus kita, jadi kita harus sedikit extra

  • 17

    meyakinkannya. Bedahal nya dengan nenek-nenek tadi,

    kalaupun nenek-nenek tadi berkesan dengan penjelasan

    kita, ga mungkin juga mereka kuliah lagi, gila aja nenek-

    nenek menggerus gerus CTM atau mentitrasi zat di lab..

    Ampppuuun nek....

    Lucunya, ada juga mahasiswa baru farmasi yang tidak tahu

    apa itu farmasi, padahal waktu SPMB (Seleksi masuk

    perguruan tinggi zaman mimin dulu, kalau zaman papanya

    mimin SIPENMARU namanya, hehehe. Sekarang kalau ga

    salah SenamPTN. Loh kok min? ssst.. Udah, diem! Sebelum

    ujian senam dulu..)

    Eh, ngomong-ngomong tentang mahasiswa baru, di kampus

    mimin dipanggil dengan BBMK, akronimnya itu Barang

    Baru Masuk Kampus.. hehehehe... mereka ini masih ababil

    dengan farmasi. Kebanyakn mereka itu orang-orang yang

    Move on karena ga dapat jurusan yang passing gradenya di

    atas kita dikit.. jurusan apa itu ya? Ga usah disebut ah..

    hihiii...

    ------------------------------------------------------------------

    Baca dulu testimoni @monikameitasari ya...

    Sekarang kuliah ambil apa, Mon?

    Farmasi, Pak.

    Formasi?

    Farmasi, Pak. Hehehe

    Oh yang jualan obat-obat, ya?

    Itu beberapa cuplikan percakapan gue dengan tetangga

    waktu liburan semesteran kemaren. Ini bener-bener

  • 18

    pengalaman pribadi yang pernah gue alami. Dan mungkin

    agak cocok kalau gue share di BAB ini.

    Ada lagi yang seperti ini nih:

    M: Gue

    TB: Tukang jualan buah di depan kampus

    TB: Habis pulang kuliah ya, Mbak?

    M: Iya nih, Mas.

    TB: Ngambil jurusan apa, Mbak?

    M: Farmasi nih, Mas.

    TB: Farmasi itu apa ya?

    M: Yabelajar tentang obat-obatan gitu deh, Mas

    Gue sendiri agak bingung gimana ngejelasin ke Mas-mas itu.

    Well, gue maklum juga kalau dia nggak tau tentang

    Farmasi. Mungkin mind set kebanyakan masyarakat cuma

    menganggap kalau kerjaannya Farmasis itu ya ngulek-

    ngulek obat pake ulekan dan cobek yang warna putih itu

    (re: mortir sama stamper). Terus yaaaaaa.. Farmasis itu

    tukang jualan obat dan biasanya kerja di Rumah Sakit atau

    buka apotek.

    Terlepas dari itu kebanyakan mahasiswa farmasi mungkin

    semasa zaman anak sekolahan dulu pasti jarang banget

    yang memprioritaskan Farmasi sebagai tujuan hidupnya,

    sebagai masa depannya.

    Kebanyakan anak-anak TK atau anak-anak SD waktu

    ditanya Apa cita-citamu? umumnya pasti menjawab

    dengan mantap Dokter, polisi, guru, astronot jarang

    banget bahkan gue hampir yakin nggak bakalan ada anak

    yang menjawab Apoteker

  • 19

    Yah jujur aja sih, dari zaman kecil dulu gue sama sekali

    nggak pernah bercita-cita menjadi seorang farmasis.

    Farmasi?? hmmm sama sekali nggak kepikiran untuk ambil

    jurusan yang satu ini. Bahkan seinget gue, cita-cita gue yang

    paling ekstrem saat itu adalah menjadi Power Ranger warna

    Pink, atau Saras 008. Hahaha konyol dan polos sekali

    memang daya imajinasi anak-anak itu.

    Sampai pada saatnya gue hampir lulus SMA. Disini gue

    bingung dan yahhhh galau. Mau jadi apa gue besok?

    Kebanyakan anak seusia gue waktu itu sih masih berfikiran

    idealis ya, jadi siapapun tentu pengen dong kuliah di

    perguruan tinggi yang bonafit dan jurusan yang prestige-nya

    tinggi yang diharapkan kelak menjadi tumpuan masa

    depannya. Gue pun mencoba mendaftar di farmasi, niat

    awal sih memang coba-coba.

    Akhirnya gue dihadapkan pada dua pilihan, antara memilih

    teknik sipil atau farmasi. Kebetulan gue keterima dua-

    duanya. Aduh farmasi atau teknik sipil ya?? Kalau

    farmasi, hmm mahal sih peluangnya juga lumayan, tapi gue

    lemah di Kimia. Kalau teknik sipil aduh nggak ada

    gambaran dan sedikit nggak minat. Dan akhirnya.. disinilah

    gue sekarang, sebagai seorang mahasiswi farmasi. Apakah

    gue menyesali keputusan gue waktu itu? Awalnya sih iya,

    setelah bertemu dengan Kimia Organik. Aduh, apa nggak

    salah nih gue disini?

    Tapi akhirnya setelah gue pikir-pikir, ya mungkin inilah

    destiny gue. Gue selalu percaya bahwa rencana Tuhan itu

    selalu tepat dan indah. Gue berkeyakinan bahwa nanti

    Tuhan-lah yang akan menjamin. If God brings you to it, God

    will bring you through it. Itulah prinsip gue, dan gue pun

    harus bertanggung jawab atas pilihan yang sudah gue ambil.

    Walau gimanapun, gue harus tetap survive di farmasi.

    Survive dan lulus tepat waktu tentunya.

  • 20

    Dan balik lagi tentang farmasi itu apa, gue sendiri masih

    belum terlalu menyelami. Tapi yang gue takutkan setelah

    lulus nanti adalah gue belum bisa menjadi the real

    pharmacist. Oke, mungkin nanti gelar gue adalah S.Farm,

    Apt. Tapi terlepas itu semua, apakah nanti gue bisa menjadi

    seorang farmasis sesungguhnya? Gue takut nantinya akan

    menjadi seorang yang sangat money oriented. Yaaaa gue

    pun tidak memungkiri bahwa kebanyakan orang memang

    seperti itu. Lulus kuliah, kerja, mapan, menikah dan punya

    anak. Apakah seperti itu saja tujuan hidup kita? Gue sendiri

    juga agak takut memikirkan itu, terlebih gue juga cemas

    kalau nantinya profesi gue bakalan dipandang sebelah

    mata.

    Selama ini mungkin jarang banget orang-orang yang kurang

    respect dengan profesi kita. Lantas apakah kita akan

    berontak? Hmm gue sendiri juga nggak memikirkan hal itu.

    Tapi menurut pandangan gue the real pharmacist itu adalah

    seorang yang benar-benar memberikan dirinya dan

    mengoptimalkan ilmu yang didapatnya dengan berguna

    bagi sesama. Ya, gue berharap setidaknya gue bisa menjadi

    seorang farmasis yang bener-bener bisa membaktikan diri

    dan berguana buat orang lain.

    Dan berfikir tentang cita-cita konyol gue semasa kecil, secara

    nggak langsung gue sekarang sedang mempersiapkan cita-

    cita gue sebagai seorang Power Ranger Pink dan Saras 008.

    Walaupun hal itu cuma khayalan, tapi gue berharap sekali

    bisa menjadi seorang Power Ranger Pink atau Saras 008

    yang bener-bener memberikan dirinya dan berguna bagi

    orang lain dengan cara gue sendiri tentunya, sebagai seorang

    Farmasis. Dan sisanya, tergantung dari diri kita sendiri mau

    jadi farmasis yang dinilai seperti apa. Just do your best!

    ------------------------------------------------------------------

  • 21

    Yuuuk, lanjut simak testimoni dari @ichachanez

    Pasti udah pada tau kan apa itu farmasi. Itu tuh, suatu

    jurusan, ilmu, atau profesi dibidang kesehatan yang meliputi

    kegiatan-kegiatan di bidang obat-obatan, kata orang

    TUKANG OBAT hehehe.. Pasti kan kimia nya harus kuat

    yakan? Sementara aku masih lemah di kimia. Yah walau

    gimana pun aku harus bisa :p

    Ngomong-ngomong soal farmasi, aku tuh dulu gak tau apa-

    apa tentang farmasi, ya itu tadi, aku tau farmasi dari orang

    tua, les, sekolah, dan searching internet. Katanya farmasi tuh

    jurusan yang menjanjikan di masa depan. Kalo kata orang

    tua aku sih Selain menjanjikan di dunia juga diakhirat,

    sekalian nyari duit sekalian nolong orang :p hehehhe..

    sambil menyelam minum air.

    Sebenarnya saya masuk farmasi itu bukan kemauan sendiri,

    melainkan kemauan orang tua. Ya itu tadi karna lemah di

    kimia dan aku pun takut untuk kuliah farmasi, takut gak

    sanggup (tulah cha, belum menjalani dah kalah) tapi org

    tua ku yakin akan kemampuan aku. Aku pasti bisa

    mengikuti kuliah dijurusan farmasi ini, walau agak sedikit

    gapsi GAGAP FARMASI :p

    ------------------------------------------------------------------

    Langsung kita sambung menyimak testimoni @nadiya ..

    Sebagai mahasiswa baru Fakultas Farmasi, ingin saya

    mengutarakan. Bahwa betapa selama ini paradigma saya

    (sebelum lebih jauh mengenal tentang dunia farmasi) dan

    mayoritas masyarakat lainnya adalah sangat dangkal untuk

    menilai bahwa farmasis adalah sekedar farmasis.

    Farmasis atau profesi apoteker adalah sebuah profesi yang

    nyatanya dapat dijadikan ladang amal bagi kita yang

    mengerti dan memahami. Sehingga suatu saat nanti, peran

  • 22

    farmasis akan dibutuhkan secara nyata oleh masyarakat,

    seperti layaknya dokter.

    Maka mulai saat ini, seharusnya pengenalan mengenai

    keprofesian farmasi dan perannya dalam bidang kesehatan

    harus diperjelas dan detil, serta dilakukan sejak dini (masa-

    masa SMA). Agar pada perkembangannya farmasi akan

    menjadi pilihan pertama, bukan lagi menjadi serep atau

    buangan dari fakultas lain. Im Proud to be An Indonesian

    Pharmacist.

    ------------------------------------------------------------------

    Berikut dari @diananggriF..

    Farmasi? F-A-R-M-A-S-I? Apa sih Farmasi itu sebenernya?

    Kalo dulu waktu gue masih SMA, pengertian Farmasi di

    mata gue cuma tentang obat-obatan. SELESAI. Yaa apalagi

    sih yang dibahas kalo bukan obat, obat dan obat. Kalo

    bukan obat, ya berarti bukan Farmasi. Gitu pemikiran gue.

    Tapi, setelah hampir 1,5 tahun gue berinteraksi dengan

    kehidupan sebagai mahasiswi Farmasi, membuka lebar

    mata gue kalo Farmasi itu nggak melulu ngomongin obat.

    Yah, walalupun obat tetap mendominasi. Karena pengaruh

    dari jurusan yang gue ambil juga sih, yaitu Analis Farmasi

    dan Makanan. Iya, Farmasi dan Makanan. Kalo Farmasi,

    udah jelas kan. Tetep balik lagi ke obat. Tapi kalo

    makanan? Nggak. Gue berani jamin kalo nggak ada unsur

    masak-masaknya disana, walaupun judulnya ada

    makanannya.

    ------------------------------------------------------------------

  • 23

    Nah, ini pelajaran berharga yang didapat oleh @ninacaul

    ini beratnya berapa? ,tanya bu guru agak sangar tapi

    jenius .

    rrrrr....3 gram buk. Jawabku mengira-ngira.

    masak segini 3 gram ? bener 3 gram bulat?

    mmm...3 gram kurang dikit buk

    kurangnya berapa?

    yaa kalo 2 gram lebih sih buk.

    KAMU ITU GAK BAKAT JADI ASISTEN APOTEKER, KAMU

    ITU BAKATNYA JADI PEDANGANG BAWANG DI PASAR.

    MASAK NIMBANG OBAT KAYAK NIMBANG BAWANG.

    CUMA DIKIRA-KIRA. KALO KURANG DIANGETIN AJA.

    Haahhhh//// semprot guru itu.

    Atur nafas. Mringis-mringis. Mata melirik kanan-kiri.

    Mungkin cuma itu yang bisa gue lakuin saat itu. Kena

    semprot dari guru sesepuh di lab praktek resep tercinta.

    Melihat ekpresi wajah teman-teman disekitar, mungkin

    seperti orang yang nonton OVJ dan bakal kena denda 10

    juta kalo tertawa.

    ------------------------------------------------------------------

  • 24

    Farmasi itu Antara Kuliah,

    Labor, dan Tugas?

    Sekarang kita masuk ke dalam sesi serius tapi mudah-

    mudahan nanti bisa tidak serius juga tetapi tetap ada

    makna dalam ketidak seriusan. Judul ini adalah tiga hal

    yang wajib dilalui mahasiswa farmasi. Kenapa wajib, ya

    karena ini adalah tujuan utama seorang mahasiswa. Kalau

    tidak melalui tiga fase ini maka kemahasiswaannya di

    pertanyakan. (serius kan sesinya?)

    Kuliah, Labor, dan tugas. Tiga kata yang menjadi identitas

    mahasiswa farmasi, pagi pagi bangun mandi terus kuliah

    sampai ya kira kira jam 12 siang. Istirahat sebentar, terus

    sholat dan makan siang. Kira kira jam 2 siang kita sudah

    masuk lagi ke dalam ruangan yang biasa kita sebut Lab. Ga

    lama lama didalamnya, cukup sampai jam 5 sore. Okey,

    sepertinya sudah bisa bernafas lega kalau sudah berakhir

    jam lab, tetapi tunggu, jam 7 malam tugas dan laporan

    sudah menumpuk, hmmm...

    ------------------------------------------------------------------

    Ada cerita nih dari @MarinnaUtami, yuk kita simak...

    Untuk bab ini, saya akan bercerita tentang kehidupan saya

    di USU, karena sewaktu D3, keadaan tidak sehoror ini..

    horror? Iya horror.. kami anak jalur ekstensi mempunyai

    jadwal praktikum pagi, dan kuliah siang dari jam 1 sampai

    dengan selesai. Selesainya jam berapa? Jam 5 udah kelar sih,

    tapi saya selalu sampai rumah malam hari, sesudah gelap..

    ya.. banyak tugas yang harus dikerjakan, apakah itu di

    kampus atau di kos2an temen, dengan pemikiran bahwa..

    saya sampai rumah..udah langsung tidur, gak ada ngerjai

  • 25

    apa2 lagi.. tapi yah..mana bisa, jurnal menumpuk.. bahkan

    istilahnya, kalo tidur bisa sambil nulis, maka nulis lah saya..

    ya, praktikum kami seabrek, kadang seminggu ada 4 lab

    yang harus dimasuki, masing-masing lab punya jurnalnya

    atau kebijakan asisten lab.. untuk lab biofarmasi, jurnal

    diketik, perorangan, oke, mending.. kalo udah mepet bisa

    copy paste dari punya temen, nah kalo lab farmasi fisik,

    jurnal tulis tangan, disertai literature sebagai lampiran,

    literatur minimal 5 buku, 2 di antaranya harus berbahasa

    inggris, dan dalam satu kelompok, literatur nya hanya boleh

    2 macam yang sama, selebihnya harus beda, itu masih dari 2

    macam lab.. masih banyak lagi lab-lab lain yang

    peraturannya aneh2..

    belum lagi menghadapi asisten lab yang sifatnya berbagai

    macam, dari yang baik hati dan merakyat, sampai yang

    sangat horror, bahkan kita mendingan ngomong ama hantu

    ketimbang ama dia, atau ada yang tengil kali, sampe

    bawaan kita mau ngejitak dia aja, atau ada yang jahil,

    taunya nyusahkan praktikan aja.. atau yang

    gantenghahaha..sehingga kalo ada apa2..ngelapornya ke

    diaaa aja.. Belum lagi soal responsi..ada lab yang responsinya

    di luar jam praktikum, sehingga kita nguber2 dosen atau

    asisten untuk responsi, kalo gk responsi gk boleh ngelab..

    Karena tau gk enaknya dianiaya batin oleh para asisten,

    maka sewaktu saya diberi kepercayaan menjadi asisten lab,

    saya berusaha menjadi asisten yang baik, dalam arti bukan

    baik selalu menye menye sama praktikan..bukan tapi

    menjadi asisten yang sesuai prosedur, menerapkan segala hal

    sesuai kebijakan lab, tegas dalam menghukum, namun

    masih memiliki hati nurani terhadap alasan2 praktikan jika

    dia bersalah, serta membagi ilmu sebanyak-banyaknya

    kepada mereka, sama seperti bagaimana saya dulu

    menimba ilmu sebanyak2nya dari asisten, itu cerita soal

  • 26

    ngelab.. jika sudah tiba jam kuliah..wauww.. oiya.. kuliah

    kami dimulai jam 1 siang, sementara praktikum terkadang

    jam 12 baru kelar, jadi kami hanya punya waktu 1 jam

    untuk beres-beres, makan siang dan shalat zuhur ya

    ampun, bahkan pernah sekali waktu, saya lari-lari dari

    kantin dengan mulut penuh makanan, belum sempat

    minum, karena si dosen keburu masuk kelas -__- . setiba di

    kelas.. mulailah datang dia.. sesuatu yang disebut kantuk

    ya ampun.. bayangin, jam 1 ke atas itu.. jam ngantuk2nya..

    saya bukan seorang yg tukang tidur siang.. bahkan belum

    tentu dalam 1 bulan saya ada tidur siang, namun pada jam

    segitu tetap saja rasa kantuk itu datang, kalo dosennya oke,

    membangkitkan semangat..fine.. kantuknya kalah, tapi kalo

    dosennya membosankan, alamak.. kuliah dia jadi seperti

    lagu pengantar tidur.. alhasil, kelas jadi senyap..bukan

    karena konsentrasi..tapi karena ngantuk..

    Tapi entah kenapa, rasanya semua itu berlangsung begitu

    cepat.. dan yah... mungkin karena hari-hari horror itu selalu

    ditemani oleh sang spiderman di atas, jadi rasanya singkat

    sekali.. pada saat dijalani mungkin semua rutinitas,

    kuliah,lab dan tugas2..terasa berat sekali, bahkan berat

    badan saya turun 3 kg (mau diet, masuklah farmasi) namun

    setelah kita lewati terkadang kita merindukan masa-masa

    itu.. yah..merindukan bukan berarti ingin kembali.. hanya

    rindu..

    -----------------------------------------------------------------

    Balik lagi ke topik, ketiga hal ini (Kuliah, Lab, dan Tugas)

    melatih dan mempertajam kemamapuan otak kiri

    mahasiswa farmasi, alhasil, mahasiswa farmasi menjadi

    seperti robot, kreatifitas berkurang. Setting-an jam belajar

    yang dipadatkan dan lama studi yang di press kemudian

    mahasiswa terkurung dalam paradigma indeks prestasi

    kumulatif membuat pikiran mahasiswa farmasi hanya

  • 27

    memikirkan kapan cepat tamat dan IPK tinggi. Sifat sosial

    yang seharusnya kuat melekat dalam diri mahasiswa farmasi

    berubah menjadi sifat individu yang maunya menang

    sendiri.

    Apa yang seharusnya dilakukan mahasiswa farmasi untuk

    menyiasati hal ini? Yaaaps, mahasiswa farmasi harus bisa

    mencari cari lain mengasah kemampuan yang sebenarnya

    ada pada dirinya tetapi tidak ada dalam materi

    perkuliahan. Benar! Anda harus menguasai dan Menanam 3

    Benih. Apa itu, baca bab Menanam Tiga Benih.

  • 28

    Menanam Tiga Benih Ajaib

    Teman teman, kalau saya bilang kuliah di farmasi itu seperti

    berladang. Kalau ada ladang, ada petani, nah, kitalah yang

    jadi petani tapi jangan numpang mandi (Nah, lo..). eh.. Tapi

    kita mau berladang apa dulu nih? Bibit apa yang mau kita

    tanam? Kita donk yang menentukan. Dalam menentukan

    perencanaan berladang kita berdasarkan apa?

    Nah teman teman masih bingung kenapa saya ibaratkan

    dengan berladang, tapi tidak masalah, nanti bakal tau

    sendiri. Dalam menentukan kita mau bikin ladang apa, kita

    harus melihat dari apa tujuan kita? Kalau berladang

    pastilah tujuan kita agar hasil ladang kita bagus dan dicari

    orang banyak. Benar kan? Begitu juga kuliah di farmasi,

    kita mau apa yang kita perjuangkan dan kita kerjakan di

    bayar mahal orang. ga usah malu deh, hasil akhir kita kuliah

    ini ingin kerja yang layak, dapat gaji yang layak, mobil yang

    layak dan istri yang layak kan? Eh, istri paling akhir atau

    awal ya? Waaah, itu terserah teman teman deh, kalau saya

    maunya di awal. He...

    Nah, kembali ke bibit apa yang ingin teman teman tanam?

    Kalau saya boleh saran nih, ada 3 bibit yang harus teman

    teman tanam selama berladang ini, eh, selama kuliah

    maksudnya. pertama bibit IPK, kedua bibit relasi dan ketiga

    bibit keberuntungan.

    Studi, Organisasi, atau Keberuntungan?

    Sebelum melanjutkan membaca bab ini, coba deh berhenti

    dulu bacanya dan kurang lebih 3 menit merenung dan

    memikirkan kira-kira kenapa ya mimin bikin judul bab ini

    dengan kata kata Studi, Organisasi, atau Keberuntungan?

  • 29

    Okey, sudah sudah, kembali lanjutkan membacanya. Tapi

    saya yakin teman teman masih bingung apa sebenarnya

    maksudnya mimin. Yuuk, kita bahas satu satu.

    Studi, organisasi, atau keberuntungan? Sebelum dilanjutkan

    lagi, teman teman mimin minta membagi 3 kata tersebut

    menjadi 2 bagian, jadi ada satu bagian yang terdiri dari satu

    kata dan satu bagian lagi terdiri dari 2 kata. Atau gini deh,

    teman teman pilih Studi dan organisasi, organisasi dan

    keberuntungan, atau studi dan keberuntungan? (simpan

    jawabannya dan diakhir bab baru di jawab ya...)

    Studi itu hasil akhirnya IPK

    Organisasi itu hasil akhirnya relasi, dan soft skill.

    Dan keberuntungan itu abstrak

    Coba pahami 3 poin di atas (haha, bab ini memang butuh

    banyak pemahaman), ada IPK hasil dari studi, ada relasi

    hasil dari organisasi mahasiswa dan ada keberuntungan.

    Yuk, satu satu kita bahas,,

    Pertama IPK, siapa sih yang tidak tau dengan IPK? semua

    makhluk atas nama mahasiswa tau pasti dengan yang satu

    ini. IPK menjadi momok yang menakutkan bagi mahasiswa

    yang berorientasi pada studi karena andalan satu satunya

    adalah IPK. Semua waktunya diberikan untuk

    mendapatkan IPK yang baik. Anehnya, sabtu minggu pun

    dihabiskan buat mengejar IPK.. tapi tak dapat dipungkiri

    bahwa memang IPK adalah salah satu syarat dan menjadi

    tolak ukur prestasi mahasiswa.

    Kedua, Organisasi. Organisasi juga hal yang tidak mungkin

    tidak diketahui oleh seorang mahasiswa. Banyak jenis

    organisasi yang ada dikampus, entah itu kampus besar atau

    kampus kecil. Biasanya mahasiswa yang mengambil jalan ini

    dipanggil dengan aktifis. (Ciee ciee, aktifis ciee ciee...) cirinya

  • 30

    itu kalau kuliah suka duduk di depan, selalu mencari

    pertanyaan untuk di ajukan ke dosen, susah berhenti kalau

    udah ngomong. Kalau jalan bareng mahasiswa ini

    katakanlah itu dari kafe ke fakultas dia banyak berhenti

    dan ngobrol sama orang, maklum deh banyak kenalan.

    Ketiga, keberuntungan. Nah ini ga bisa dipastikan, sifatnya

    abstrak. Tapi akhir akhir ini mimin ditawari pelatihan

    tentang mengundang keberuntungan. Sontak mimin kaget

    lah ya, kok bisa? Mimin tanya ilmiahnya, ternyata mereka

    memakai konsep energi positif gitu, katanya ketika kita

    senang, senyum dan bahagia, banyak energi positif dan itu

    mengundang keberuntungan. Allahualam deh..

    Nah, pertanyaannya, dimana donk kaitannya antara ke

    tiga hal diatas?

    Gini ceritanya, IPK saat sekarang masih menjadi tolak ukur

    seseorang itu dahsyat luar biasa dan allahuakbar, jadi dalam

    perekrutan kerja masih ada syarat administrasi dengan IPK

    minimal, oleh karena itu orang yang punya IPK tinggi

    mempunyai akses yang bagus masuk ke berbagai pekerjaan.

    Tapi jangan salah, sekarang sudah banyak lowongan farmasi

    tidak lagi mensyaratkan IPK sebagai administrasi nya. Tetapi

    lagi kita juga jangan mengkampanyekan gerakan anti IPK,

    jangan.. tetap ikuti rule nya dan ya jalani saja.

    Nah, bagaimana nasib orang yang tidak punya IPK bagus?

    Tenang, masih ada relasi dan keberuntungan. Percaya deh, 2

    hal ini menjadi faktor yang besar dalam menentukan

    keberhasilan kita. Kalau mimin boleh buatkan rumusnya

    seperti berikut:

    IPK = Relasi + Keberuntungan

  • 31

    Kisah nyata:

    Mimin punya teman nih, ga usah disebut namanya,

    teman mimin ini ujian kelulusan S1 nya mengulang 3

    kali, ujian negara apotekernya mengulang 2 kali.

    Namun apa yang terjadi, ketika baru 2 hari diambil

    sumpah apotekernya dia udah dipanggil wawancara

    tahap akhir kerja di BUMN Farmasi mengalahkan

    lulusan terbaik dan mahasiswa IPK tinggi lain yang

    sangat ingin mendapatkan pekerjaan itu. nah, jalan

    ga tuh rumusnya?

    Ada contoh lainnya, mimin punya senior, hampir tiap

    hari kerjaannya nongkrong melulu di kafe, ngopi,

    ngerokok dan ngobrol ngobrol. Kuliah mah iya, tapi

    ga terlalu fokus. Main main aja. Namun yang

    mengejutkan setelah itu dia keterima di DEPKES RI di

    Jakarta. Hmm..

    Ada juga senior mimin yang memang fokusnya kuliah

    terus, IPK bagus dan sekarang dia menjadi plant

    manager disalah satu pabrik farmasi.

    Dari ketiga contoh tersebut ternyata memang ada kaitanya,

    kaitan dalam arti alternatif atau solusi. Artinya, ketika kita

    punya permasalahan dengan IPK itu bukan berarti kiamat

    sugro bagi mahasiswa, ada alternatif lainnya. Tutupilah

    kekurangan kita dengan kelebihan kita, itu kuncinya, kalau

    kita kurang di IPK, ya sudah, perbanyak aja relasi. Sudah,

    selesai masalah.

    Lo kok bisa min? Sudah, jangan banyak tanya, kerjakan aja

    deh, percaya deh, yakin deh dan deh deh yang lain..

    Okey ya, jadi agar ladang teman teman punya nilai jual

    yang bagus dan berkualitas, maka tanamlah bibit

    berkualitas dan jenis ladang yang tepat, jangan kita

    menanam gandum di tempat orang yang ga suka makan

  • 32

    gandum, jangan berladang ubi disekitar negara yang ga

    suka makan ubi, kecuali ubinya mau di eksport, lain hal nya.

    Jadi, jawaban kenapa saya ibaratkan kuliah di farmasi itu

    ibarat berladang ya karena gelarnya itu lo, S.Farm. sarjana

    perladangan. Hehehhee, ga ga ga, becanda doank kok...

    Mencari Jati Diri, Saya Kura2, Kunang2, Kupu2 atau?

    Hihihihi, tag line-nya ini bukan berarti identik dengan

    hewan, atau jangan juga dibilang bab ini bab kebun

    binatang. Yang pasti ini akan membahas macam macam

    kegiatan mahasiswa dikampus. Sebenarnya teman teman

    sudah akrab dengan judul ini, tapi hanya sebatas tau aja,

    sisanya ga tau tau banget. Huft...

    Okey, kita lanjooood (kalian luar biasa)..

    Kalau kita tanyakan ke mahasiswa baru (red: BBMK)

    tentang apa siyh sebenarnya tujuan mereka kuliah, sebagian

    besar mereka menjawab adalah untuk mendapatkan gelar

    dan pekerjaan yang layak, ini adalah faktanya dan ini tidak

    bisa kita pungkiri. Peralihan dari dunia SMA ke dunia

    pendidikan tinggi itulah masa masa yang sulit dalam dunia

    perkuliahan, benar apa benar tu?

    Jika boleh dikatakan (jika ga boleh, bakar aja bukunya),

    bahwa masa peralihan dari SMA ke perguruan tinggi inilah

    yang disebut dengan masa masa pencarian jati diri, bukan

    berarti jati dirinya hilang, tapi belum ketemu. Nah,

    bagaimana menemukan jati diri seorang mahasiswa baru,

    itulah tugas pemerintah.. eh, ga dink, tugas dari mahasiswa

    itu sendiri yang mencarinya. Hiihihihi...

    Dikatakan riskan atau sulit dikarenakan terjadinya transisi

    kehidupan yang sangat drastis disini, seorang siswa akan

  • 33

    beralih menjadi seorang mahasiswa. Ketika menjadi siswa,

    kita dibiasakan dengan kehidupan sekolah yang serba tidak

    mandiri, tugas tersedia di buku teks, sekolah dijaga ketat

    dengan buku absen dan guru BP, kehidupan sekolah diatur

    dengan aturan yang ketat, proses belajar mengajar tersusun

    dengan rapi dari senin sampai sabtu. Lain halnya ketika

    beralih menjadi seorang mahasiswa, semua serba kebalikan

    dari SMA, absen dapat jatah 4 kali libur, mau merokok, mau

    cabut kuliah ya terserah, mau pake kaos atau kemaja juga

    terserah, mau rambut panjang ya ga masalah..

    Disinilah titik temunya, jika seorang mahasiswa baru bisa

    mendapat bimbingan yang baik,maka bisa meminimalkan

    terjadinya kegagalan dalam pencarian jati diri. Begitu juga

    sebaliknya kegagalan seorang mahasiswa dalam mencari

    jati dirinya jika dia tidak bisa mendapat bimbingan ketika

    masa ini dilalui. (Haduuuh, udah ah seriusannya.. jadi bosan

    baca bukunya pasti...)

    Yuuuk, kita berorganisasi..

    Kampus mempunyai banyak tawaran. Salah besar kalau

    ada anggapan kampus hanya buat kuliah saja. Banyak hal

    yang bisa di dapat seorang mahasiswa dikampus. Ada

    wirausaha, ada kepemimpinan, ada manajerial dan lain

    lainnya. Untuk lebih jelasnya silahkan ubek ubek bab

    penyelasan mahasiswa setelah wisuda.

    Di sesi ini saya mengajak teman teman semua untuk

    menguak indahnya berorganisasi. Organisasi itu asik. Serius

    deh. Kalau ga percaya, coba simak cerita di bawah ini:

    Ada seorang anak yang sifatnya pendiam, gemetar

    kalau bicara didepan umum, sukar berkomunikasi

    dengan orang lain tetapi dia punya niatan yang kuat

    untuk ikut berorganisasi

  • 34

    Ketika masuk kampus, dia terinspirasi orasi presiden

    mahasiswa di kampusnya ketika penerimaan

    mahasiswa kampus. Sejak itu dia memutuskan untuk

    mencoba ikut organisasi

    Dia menceritakan keinginannya kepada hampir

    setiap orang. Senior, teman teman dan semuanya.

    Banyak yang mendukung dan banyak juga yang

    menertawakannya. Farmasi kuliahnya sibuk dek,

    udah deh, ga usah ikut ikutan organisasi.

    Dia terus mencari jalan dan merintis dari level

    kepanitian dan struktur terkecil dari sebuah

    organisasi

    Dia kerjakan apa yang menjadi tugas pokok dan

    fungsi organisasi atau kepanitian yang diikutinya. Dia

    serap ilmu secara diam diam dari senior seniornya di

    organisasi

    Semua pelatihan dan seminar diikutinya.

    Keuletannya menghantarkannya untuk dipercayai

    mengetuai berbagai macam kegiatan.

    Pernah juga menjadi mentri BEM termuda di

    organisasi tingkat universitasnya. Pernah jadi calon

    presiden mahasiswa meskipun tidak terpilih. Bahkan

    diakhir masanya dipercaya jadi Pembina salah satu

    organisasi mahasiswa profesinya.

    Banyak menginisiasi terbentuknya organisasi baru

    yang dibangunnya.

    Hampir seluruh kota sudah dijelajahinya baik di

    jawa, dan sulawesi. Semua pembiayaannya

    ditanggung kampusnya.

    Dia sudah tidak lagi canggung berbicara didepan

    umum, bahkan sering diundang untuk mengisi

    kegiatan dan materi di berbagai kampus baik

    didalam dan diluar kotanya.

  • 35

    2 hari setelah diambil sumpah profesinya, dia

    dipanggil wawancara akhir untuk bekerja disalah

    satu BUMN di bidang farmasi.

    Dari uraian tersebut terlihat jelas bahwa organisasi punya sisi

    lain dalam membangun kemampuan softskill seseorang.

    Merubah orang lain dari tidak ada apa apa menjadi luar

    biasa. Dari pribadi yang lemah menjadi pribadi yang kuat.

    Dari pribadi yang pasif menjadi kreatif dan dari pribadi yang

    takut bersaing menjadi pribadi yang punya daya saing.

    Banyak pernyataan yang sebenarnya sebuah alasan klasik

    yang menakuti orang orang untuk berorganisasi,

    Takut nilainya jelek. Nah lo, dipikirnya kuliah

    mengurangi daya nalar dan ingatan mahasiswa?

    Teori darimana tuh? Malahan orang yang

    berorganisasi itu rasa pengen tahunya besar, dan

    tidak mau ketinggalan.

    Takut ga bisa bagi waktu. Lho, emangnya habis

    kuliah terus pulang dir umahnya ngapain? Palingan

    tidur, main games, malas malasan. Mending

    organisasi dulu, pulang kuliah, main disekre, bikin

    proker, belajar memecahkan masalah, belajar

    ngomong di rapat dll..

    Takut mengganggu kuliah, yaaaa, kalau jadwalnya

    kuliah ya kuliah, kalau organisasi ya organisasi, nah lo

    kalau bentrok jam nya gimana? Ya liat donk

    prioritasnya. Mana yang lebih penting didahulukan.

    Intinya kuliah jangan ganggu organisasi dan

    organisasi jangan ganggu kuliah. Simpel kan? Udah

    deh jangan dibikin ribet...

    Mulai sekarang jangan ragu deh untuk berorganisasi.

    Dampaknya besar, besar banget malahan. Ga bakal ganggu

    kuliah kok. Serius deh ini. Masih ga percaya juga? Baca lagi

    tuh cerita tentang seorang mahasiswa diatas tadi. Liat step

  • 36

    step yang dilewatinya. Untuk mendapatkan prestasi yang

    tertinggi, dia mulai dari bawah. Ga mungkin langsung tinggi.

    Okey ya? Sipp? Oya, sebelum klupaan, orang yang ada

    dalam cerita diatas kebetulan mimin sendiri, Mimin, S.Farm,

    Apt. Hehehe..

    ------------------------------------------------------------------

    Ada cerita nih dari sobat GFM @MarinnaUtami tentang

    organisasi nya.. yuuk disimak...

    ...... Lalu proses penemuan jati diri ini juga tidak terlepas

    dari sebuah tempat yang disebut organisasi. Banyak

    paradigma yang berkembang bahwa anak-anak yang

    gila berorganisasi, banyak yg jadi MA alias mahasiswa

    abadi. Hal tersebut tidak selamanya benar, tapi juga tidak

    selamanya salah.. memang benar, banyak teman kita..

    terutama mereka yang kuliah di jurusan sosial, terlalu larut

    dalam kegiatan keorganisasian, bahkan yang lebih

    ekstrim..mereka rajin turun ke jalan untuk menyampaikan

    aspirasi dalam bentuk unjuk rasa, karena bagi mereka

    organisasi mereka sendiri belum cukup sebagai wadah

    tempat menyalurkan aspirasi, sehingga mereka lupa akan

    tujuan utama mereka di kampus ini, yaitu kuliah. Jadi

    jangan heran kalau banyak anak organisasi yang

    menamatkan sarjana mereka, yang normalnya 4 tahun,

    menjadi 5,6 atau 7 tahun..eh..7 tahun sepertinya gak ada

    ya..udah di drop out di tahun ke-6.. tapi kira-kira

    begitulah..namun paradigma tersebut juga bisa salah.. juga

    banyak anak organisasi yang bisa menyelesaikan kuliah

    tepat waktu. Saya sendiri.. di tahun ke-2 saya kuliah.. saya di

    angkat menjadi sekretaris umum Badan Eksekutif

    Mahasiswa (BEM) di Politeknik Kesehatan Medan. Namun

    hal ini tidak membuat saya larut dan lantas melupakan

    kuliah sebagai hal utama.. dan Alhamdulillah, setelah

    bergelut di dunia organisasi, justru IP saya meningkat dari

  • 37

    semester sebelumnya. Banyak hal positif yang bisa kita ambil

    dari berorganisasi disamping hanya prestise dan ketenaran.

    Di organisasi kita diajarkan menjadi seorang leader atau

    pemimpin bagi para anggota kita, dan yang lebih penting

    adalah bagi diri sendiri, karena sesungguhnya memimpin diri

    sendiri itu lebih sulit ketimbang memimpin orang lain. Dalam

    organisasi kita juga di ajarkan bagaiman pentingnya kerja

    sama atau musyawarah untuk mufakat, bagaimana kita

    menempatkan posisi kita sebagai pemimpin, jika kita

    seorang pemimpin, bagaimana menjadi anggota yang baik,

    juga bagaimana menjalin hubungan antar sesama anggota.

    Jadi intinya jati diri bisa kita temukan melalui berbagai cara

    atau hal, namun diri kita sendiri lah yang bisa memutuskan,

    kita ini siapa? Dan ditakdirkan menjadi apa?.. seperti sebuah

    quotes : Kalau kau terlahir sebagai seorang yang bukan

    siapa2, itu bukan salahmu, tapi jika kau mati sebagai

    seorang yang bukan siapa2 itu sepenuhnya kesalahanmu .

    ------------------------------------------------------------------

    Jadi, dua sub bab tersebut mengandung banyak makna

    walaupun banyak bercandanya. Tapi bercanda mimin itu

    mengandung makna. Kan sudah dibilang, aturan membaca

    buku spektakuler ini teman teman harus bisa mencari hal

    serius dalam ketidak seriusan.

    IPK bukan segalanya, tapi jangan dikampanyekan

    juga IPK bukan segalanya, biarkanlah IPK tetap

    menjadi IPK.. mending fokus aja mencari IPK paling

    maksimal yang bisa kita raih, kalau masih rendah

    juga itu takdir atau bisa juga kutukan.

    Cari kelemahan diri, tutupi dengan mencari

    kelebihan diri, kalau teman teman kurang IPK nya,

    ya sudah, cari hal hal lain yang bisa meningkatkan

    nilai jual kita. Tawaran yang ada di kampus salah

    satunya mencari relasi dengan berorganisasi. Kenapa

  • 38

    bisa min? Tuh kan banyak tanya, kerjain aja deh. Ga

    pernah dengar ya kalau banyak teman itu banyak

    rejeki, nah itu salah satu jawabannya.

    Sering sering ulang baca bab ini, cari makna serius

    dalam ketidak seriusan dan jangan lupa sering sering

    promoin bukunya sama mahasiswa farmasi lainnya.

    Ceritakan tentang bab 3 mantra ini kepada

    mahasiswa lain biar keberuntungan datang. (hehehe,

    modus)

    Putuskan setelah membaca bab ini untuk ikuti

    berbagai macam kegiatan di kampusnya ya.

    Foto mimin lagi memimpin aksi turun kejalan. walaupun kita mahasiswa farmasi, jika ada panggilan aksi, yuuuk, kita

    aksi.. hidup mahasiswa!

  • 39

    Siapa larang mengeluh?

    Setelah mimin mengamati twit-twit dari follower GFM dan

    dari melihat fenomena yang ada di kampus bahwa memang

    hal yang menjadi trending topik adalah keluhan keluhan

    kuliah di farmasi. Ada yang capek, ada yang bingung, ada

    yang galau. Pokonya semua kalimat negatif deh. Nah, inilah

    yang melatar belakangi mimin memasukan sesi ini dalam

    buku yang di prediksi bakal spektakuler ini. (hiihihihihi)

    Mimin sering ngetwit, kuliah di farmasi itu sulit, makanya

    prosesnya sulit dan cara lulusnya pun sulit. Kalau pengen

    mudah, cari juga tempat kuliah yang mudah, prosesnya

    mudah dan dapat sarjananya pun mudah, tapi setau mimin

    semua jenis jurusan itu sama aja. Sama sama sulit bagi orang

    yang mengeluh dan sama sama mudah bagi orang yang

    ikhlas. Nah lo....

    Bagi teman teman yang islam, didalam Al-Qur'an ada salah

    satu surat yang artinya kira kira begini: Dan jika kamu

    menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat

    menentukan jumlahnya (Qs An-Nahl 18). Nah, dari sini jelas

    bahwa nikmat yang telah diberikan Allah tak terhingga

    jumlahnya, jadi apa yang kita dapat hari ini adalah nikmat

    yang diberi Allah, termasuk kuliah di farmasi. Teman teman

    percaya deh, ini merupakan nikmat yang luar biasa. Banyak

    yang ingin kuliah di jurusan ini, tapi tidak semuanya bisa

    masuk dan kuliah di jurusan ini.

    Bagi agama lain mimin juga yakin pasti ada yang

    menjelaskan tentang nikmat tuhan. Mudah-mudahan kita

    bisa menjadi orang-orang yang bersyukur ya..

  • 40

    Nah, jadi ga ada deh gunanya mengeluh. Hidup ini indah

    teman-teman, begitu juga profesi ini, prosesnya begitu indah

    juga, tinggal kitanya aja memaknainya. Profesi farmasi

    adalah profesi mahal, banyak calon mahasiswa yang ingin

    kuliah di farmasi, tapi saat ini, kitalah yang beruntung. Kita

    lah yang bisa masuk dan berhak menyandang gelar farmasis

    muda. Bukankah itu sebuah tanda bahwa tuhan

    mempercayai kita di farmasi?

    Jadi, jika ada yang merasa kesulitan, merasa tertekan,

    merasa tidak mampu, itulah seninya. Sekali lagi mimin

    bilang bahwa ini adalah profesi yang luar biasa, jadi,

    mendapatkan title Sarjana Farmasi atau Apoteker harus

    dengan cara yang luar biasa juga. Lucu kalau kita mau

    mendapatkan sesuatu yang dahsyat dengan cara yang

    mudah. Okey?

    Dalam salah satu ayat ada yang berbunyi, Setiap kesulitan

    akan datang kemudahan dan begitu juga setelah

    kemudahan akan datang kesulitan jadi jangan takut

    teman-teman, yang dibutuhkan itu proses, ketika kita

    menjalani prosesnya dengan ikhlas, maka jalan akan

    terbuka lebar, percaya deh, ini bukan kata mimin.

    Nah, pertanyaannya sudahkah teman-teman menikmati

    prosesnya? Proses kuliah di farmasi. Banyak tahapannya dan

    banyak dinamikanya. Semua sebenarnya sudah mimin

    jabarkan dalam buku ini, tinggal teman-teman membaca

    dan mengiyakannya saja, jika ga sepakat teman-teman

    boleh kok bikin buku sendiri dan bikin pemikiran sendiri,

    hehehe..

    Kalau mau jujur, mimin menamatkan masa studi sarjana

    selama lima setengah tahun, dan apoteker selama satu

    tahun dan mimin menikmati proses tersebut, menikmati

  • 41

    dalam artian bahwa mimin melewati tahap tahapan dalam

    setiap skenarionya. Alhasil, habis sumpah apoteker mimin

    langsung bisa kerja, ya mesti ga hebat hebat banget,

    cukuplah jadi salah satu apoteker di salah satu perusahaan

    BUMN.

    Ini artinya bukan mimin mengatakan bahwa kesuksesan

    ditentukan oleh lama kuliah, bukan,,, bukan itu artinya

    bahwa, orang yang menikmati tahap tahap dari

    kehidupannya dan ikhlas menerima apa yang diberikan

    akan lebih baik dari ada orang yang selalu mengeluh dalam

    melakukan pekerjaan. Percaya deh, sudah terbukti.

    Masih ingat dengan 3 benih ajaib? Nah, salah satu yang

    dapat mengundang keberuntungan adalah dengan tidak

    mengeluh dalam menjalani kegiatan selama menjadi

    farnasis muda. Kenapa bisa begitu? Tuh kan banyak Tanya,

    sudahlah, kerjakan saja. Jangan ditanya Tanya lagi. Action

    aja! Okay?

    Farmasis dengan hati

    Nah, bingung deh kalau sudah berbicara tentang hati.

    Wujudnya ga jelas seperti apa. Lonjong, pipih atau kotak

    kotak juga ga jelas. Yang pasti dia ada dan mengontrol

    semua hal tentang kita. Itu kata teorinya bukan kata mimin

    lo..

    Orang banyak bilang kalau bahagia itu sederhana. Kalau

    mimin malah sebaliknya bahagia itu ga sesederhana apa

    yang kita pikirkan. Bahagia itu adalah ketika kita bisa

    berdamai dengan hati dan berdamai dengan hati itu sulit.

    Nah, untuk menjadi bahagia dan tenang itu kita harus bisa

    mengatur dan memanajemen hati. Yups! Manajemen hati.

  • 42

    D isini lah korelasinya dengan orang yang suka mengeluh.

    Orang mengeluh belum bisa mengatur ritme dan denyut

    hatinya (emang ada ya?). maksudnya, mereka belum bisa

    mengontrol hatinya untuk tenang. Kata orang suka terbawa

    emosi. Sibuk dengan tugas, stress dengan deadline, kejar

    kejaran waktu praktikum, ujian dan contoh contoh kegiatan

    lainnya yang semua menguras waktu, pikiran, tenaga, dan

    segala galanya.

    Masih ingat dengan hukum hancurnya partikel ga?

    Hehehehe, stress yang meningkat ditambah dengan

    tegangan yang meningkat akan menyebabkan kehancuran

    dari partikel. Nah, orang yang suka mengeluh itu sama

    ibaratnya dengan hukum ini. Orang yang mengeluh di

    ibaratkan dengan partikel yang sudah hancur. Hehehe..

    bener.. kita adalah partikel. Dan ketika kita tidak bisa

    mengatur ritme tekanan yang diberikan kepada kita dan

    juga tidak dapat mengontrol tegangan yang ada pada diri

    kita maka kita akan jadi partikel partikel yang hancur.

    Hmmm.. dramatis memang.

    Jadi, intinya teman-teman tidak masalah buat mengeluh,

    boleh aja, asaaaaal. Jangan sampai kedengaran sama

    TUHAN..

  • 43

    Ngulang mata kuliah..?

    Hmm, Siapa Takut?

    Sueer, Bab ini adalah bab yang terberat untuk nulisnya.

    Bukan menulisnya aja, tapi juga melalui tiap tiap segmen

    dalam kehidupan nyatanya. Ngulang mata kuliah...

    hmmmm... siapa sih yang pengen ngulang? Atau ada yang

    memperhalusnya dengan memperdalam mata kuliah,

    haaaah, semua hanya bahasa klise, yang namanya ngulang

    mah kagak ada yang enak...

    Coba deh bayangin, di hari pertama ngulang mata kuliah,

    kita harus ketemu dengan junior yang dulu kita ospek,

    tekanan batin banget ga tuh? Hadoooh... terus coba deh liat

    sekeliling, haduuuh, teman teman seangkatan mana? Mana?

    Tapi lama kelamaan kita harus move on menerima

    kenyataan ini. Antara pahit dan pahit banget... cukup!

    Kadang gue berpikir deh, jelas jelas gue ga suka ni mata

    kuliah, tapi kenapa harus di ulang? Yang harus di ulang itu

    kan mata kuliah yang gue suka? Biar tambah dalam

    pemahaman, nah ini ga, mata kuliah yang nilainya jelek,

    sampai kapanpun ga bakal bisa berubah jadi baik, kecuali

    karena dosennya kasian liat gue terus.. hehehehhe... tapi ga

    semua juga siyh gitu, ada juga yang karena sesuatu dan lain

    hal. Tapi kalau memang ga bakat dengan mata kuliah, ya

    sudah, ga usah di ulang (pesan sesat...)

    Tapi ya itulah dunia pendidikan kita hari ini, menghargai

    seseorang dari jumlah IPK nya, ya mau ga mau ya harus

    mencari nilai sebaik baiknya dengan cara yang sesingkat

    singkatnya dan strategi yang sejitu jitunya, mengenai strategi

    menghadapi ujian, teman teman bisa loncat atau baca bab

    tentang Ujian dan strateginya..

  • 44

    Kembali lagi ke tema di bab ini, alasan ngulang itu apa siyh?

    Mimin sempat meneliti fenomena ngulang mata kuliah ini

    (gubrak.. bahasanya..), hasil penelitiannya itu sebagian besar

    ya karena nilainya yang ga standar (Berapa ya nilai

    standar?). dan jarang sekali atau hanya beberapa orang aja

    yang ngulang dari B ke A.

    Sebagian besar yang ngulang mata kuliah dari gagal dapat

    nilai standar itu dikarenakan memang tidak menguasai

    atau bisa dibilang ga minat dengan mata kuliahnya, dan

    sebagian kecil karena alasan sakit, kondangan dan lain lain.

    Wajar siyh jelek nilainya karena memang udah ga minat,

    nah, kalau udah ga minat kenapa diambil lagi? (lagi lagi

    ajaran sesat..)

    Mimin bukannya mengajarkan teman teman untuk tidak

    bangkit dari kegagalan, hal yang dapat kita ambil dari

    fenomena mengulang mata kuliah ini adalah:

    Kita ga bakal mungkin bisa sempurna, kalaupun pun

    mungkin ada yang sempurna, kemungkinan

    disempurna sempurnakan, so? Yasudah, berjuang,

    berusaha dan berdoa, kalau gagal, ya cari cara

    lainnya..

    IPK bukanlah segalanya ( ini bukan kata mimin aja

    lo..). IPK ga selalu dapat diandalkan. Yang perlu dari

    diri kita adalah kemampuan kita menjadi berbeda

    dari orang lain. Munculkan lah perbedaan yang

    positif dari diri kita yang dapat kita andalkan dan

    yang tidak dimiliki orang lain. Sekali lagi, IPK

    bukanlah segala galanya, coba deh search di mbah

    google dengan kalimat IPK bukan segala galanya..

    pasti banyak tuh yang keluar.. kemudian banyak

    timbul pertanyaan, bagaimana memunculkan

    kemampuan diri, coba loncat baca ke bab mencari

  • 45

    jati diri, saya kunang -kunang, kura-kura atau kupu

    kupu..

    Poin berikut, jangan sampai kebuntuan kita

    terhadap beberapa mata kuliah menjadikan kita

    patah arang, bukankah ketika satu pintu tertutup

    pintu pintuu yang lainnya akan terbuka? (waduuh,

    bisa juga serius nih ngomongnya..). dan ini bukan

    berarti juga kita lalai, bukan, bukan gitu.

    Maksudnya, mari kita lakukan setiap proses belajar,

    jika sudah berusaha, berdoa dan beramal, yuk mari

    kita berihktiar dan beribadah, mudah mudahan

    segala yang terbaik menghampiri kita.

    Jangan lupa baca bab IPK, Relasi atau

    Keberuntungan.

    D-ilema, (Kali) Lima (Kali) (@sebilahsabil)

    Saya, yah saya sendiri Iyah saya stttt Jangan banyak

    tanya lagi, mari berdendang Eh mari kita berenang

    bersama, menyelam dalam indahnya bahtera kehidupan

    calonMenantu Idaman setiap mertua.

    Saya, mahasiswi fakultas farmasi, Universitas Ini , semester

    sekian. Tinggi badan tidak lebih tinggi dari net bulu tangkis

    namun tidak lebih rendah dari net tenis lapangan. Ya kira

    kira 1.600 mm. Jika dikonversikan kedalam SI ( Satuan

    Internasional) adalah sama dengan 160 cm dan sama

    dengan 1,6 m. Dengan berat badan yang lebih sedikit

    daripada ideal. Maka, saya menyatakan bahwa sebagai

    mahasiswi Fakultas farmasi tidaklah selamanya menderita.

    Dengan predikat mahasiswa yang masuk melalui jalur

    paling awal, yah bisa diperkirakan jaman muda saya

    pastinya tidak lah terlalu bebal. Mungkin hanya sedikit

  • 46

    amburadul. Itu jaman muda.. Nah bagaimana ketika saya

    melalui jaman susah di era kuliah farmasi.

    Seumur hidup saya di Fakultas ini, yah setidaknya sampai

    semester sekian ini saya belum pernah merasakn sam sekali

    bagaimana memperoleh IPS lebih dari sama dengan tiga

    koma beberapa. Apa atau siapa yang salah? Masalahnya,

    kalau saya menyalahkan apa nyatanya teman

    sependeritaan bisa mendapatkan IP tiga koma beberapa,

    kenapa saya tidak. Lalu, siapa yang salah? Dosen? Orang

    tua? Teman? Ibu kos? Ibu kantin? Bapak Becak? Alahem

    apa saya sendiri yang bermasalah?

    Tralala trilili Syubidulalalala dubidubidam

    Menjelang injury time saya baru merasakan paniknya

    sebagai mahasiswa amburadul acakadut. Dengan IP

    alakadarnya ( red : dua koma tidak seberapa) benteng

    ketenangan saya yang selama ini tegak berdiri di

    bombardier oleh orang tua ( sekali lagi bacanya beda ini, red

    Sumber dana kehidupan).

    O : Piye nduk, jare kuliah na kampus paporit, lha kok

    nilaine ne disawang piye ngunu rasane. (Bagaimana

    ini nduk, katanya kuliah ditempat favorit, nilainya

    tidak enak untuk dilihat)

    S : Hehehe pripun njeh ibune, ngeh ngoten nikulah

    buk sae mawon lah.. menawi ibuk ningalipun

    kalehan ngantuk njeh. ( Bagaimana ya bu, ya

    begitulah bu bagus saja lah.. Mungkin ibu

    lihatnya sambil ngantuk)

    O : Ealah cah ayu, wes pokoke pas lulus ibu mirsani iki

    *sambil mengacungkan KHS* wes dadi telu koma

    akeh.

  • 47

    (Haduh anak manis, tidak peduli apapun yang

    penting saat kamu lulus ibu lihat ini sudah berubah

    jadi tiga koma banyak)

    S : *Ctaaaaar!!! Tuing tuing* *mual dan pening

    muncul secara surprised*

    Njeh ibune kulo usaha aken kagem ibu

    (Iya ibu saya akan berusaha untuk ibu)

    Dari percakapan minim itulah, ketenangan batin saya

    menjadi porak poranda. Selama ini saya begitu menikmati

    surga bermain selama kuliah. Maklum lah, mahasiswa kan

    masa masa paling indah. Tahu sendiri kan bagaiman bisa

    bolos kuliah hanya dengan sekedar TA ( red : titip absen),

    macam anggota DPR gitcyuh eh maaf saya keceplosan.

    Kupandang KHS penuh tawa bertaburan

    Berkelap kelip seumpama senyum miris

    Tampak sebuah lebih suram nilainya

    Itulah nilaiku, nilai yang smakin suram

    (Bintang Kejora ciptaan AT Mahmud, dengan banyak

    perubahan sesuai suasana hati)

    Malam sepi sendiri dalam keheningan kamar kos, meratapi

    kesedihan dan dilema sebagai mahasiswa farmasi. Semakin

    meratap jika mengingat kejadian beberapa bulan lalu. Nilai

    Kimia Organik, sebagai mata kuliah dasar dan Ilmu dasar

    untuk menjadi Farmasis Handal Idaman Ibu Bapak sendiri

    ataupun mertua. Nilai saya hanya sebatas D-ilema dua

    kali saya ambil, saya perdalam dan saya memcoba

    menyelaminya tatap saja ia seakan semakin menjauh dari

    ku. Isak tangisku mengiringi kepedihan malam yang

    semakin menjadi. Pedih sepedih pedihnya. Dan saya dengan

  • 48

    tekat bulat sebulat badan saya, sebulat pipi saya dengan ini

    akan mengulang mata kuliah penyiksa batin saya! Yeha

    Paling tidak berubah menjadi ke-B-ahagiaan lah, tidak

    muluk muluk lah hanya ngoyo! Ehem Intinya

    percayalah Farmasis itu adalah amanah, bagaimanapun

    jalannya kita kecebur kedunia ini dan bagaiman kita

    melalui prosesnya agar menjadi kebanggaan bagi orang di

    sekeliling kita. Banyak penduduk dunia belum tahu, bahwa

    yang menyembuhkan pasien itu kita bukan sodara

    sejawat kita yang itu tuh Karena apa Kita yang bisa

    membuat seseorang semakin menderita ataupun membuat

    surga dunia untuk sodara pasien. Percayalah kita akan

    bahagia dengan ilmu kita kelak

    ****

    Pernah melihat mahasiswa yang matang yah matang

    sekali mengambil mata kuliah yang sama sampai lebih

    dari lima kali.. dia hadir baik saat kuliah normal ataupun

    saat open semester ( mata kuliah dibuka khusus mahasiswa

    mengulang). Ibarat pepatah ya bersakit sakit dahulu

    bersenang senang kemudian, dirasakan pas sekali untuk saat

    saat seperti ini. Dalam kerasnya dunia mahasiswa farmasi di

    tuntut untuk tangguh. Kita belajar ilmu sapujagat.. mulai

    dari kimia, biologi, fisika, bahkan matematika Kebanggan

    inilah yang harus selalu kita bawa sampai akhir menutup

    mata Tetep semangat buat mahasiswa muda.. Kalian

    adalah asset yang belum dilihat dunia, dan persiapkan diri

    kita agar saat kita terlihat oleh dunia, kita siap menjadi The

    Best Pharmacys sahabat masyarakat, sahabat sehat

    ------------------------------------------------------------------

  • 49

    Ada cerita nih dari @tweetrian tentang ngulang mata

    kuliah, disimak ya...

    Saya punya kisah sedikit dari pengalaman saya akan hal

    diatas. Jadi ceritanya teman saya ini adalah mahasiswa

    semester 7 dan mengulang kuliah dengan para maba

    (mahasiswa baru) yang notabene masih hijau dari situasi

    perkuliahan terutama pada farmasi, singkat cerita pada

    pertemuan terakhir kuliah tersebut disaat itulah teman saya

    yang cuek ini pun tak hadir pada kelas mata kuliah ini dan

    tak dinyana ternyata dosen tersebut sebelumnya telah

    menginfokan pada ketua kelas maba itu untuk mewajibkan

    seluruh mahasiswa agar dapat hadir seluruhnya karena

    akan ada tugas yang nilainya nanti akan menggantikan

    nilai ujian akhir sehingga tak akan adalagi ujian di akhir

    semester dan bisa dipastikan teman saya yang tak hadir ini

    pun gagal total dalam mengulang sudah mengulang dan

    ternyata gagal dapat nilai bagus untuk memperbaikinya,

    alhasil diapun mengulang kembali dengan maba pada

    tahun selanjutnya.. *miris*

    Untuk itu dari pengalaman saya tersebut memunculkan

    kiat-kiat dalam hal mengulang, diantaranya:

    Benar-benar mencari teman senasib agar tak masuk

    kelas sendirian dan bergumul dengan para junior

    sehingga tak begitu banyak malu karena punya

    teman senasib, tetapi jika benae-benar tak

    mempunyai teman senasib maka ikuti kiat yang

    kedua.

    Membaurlah dengan para junior dikelas tersebut

    terutama dengan ketua kelas, karena selain akan

    mendapatkan informasi jadwal perkuliahan dan

    tugas, senior juga bisa membaur mengerjakan tugas

  • 50

    kelompok (jika tugasnya mesti berkelompok) atau

    bahkan mendapatkan jawaban-jawaban dari tugas

    individu (yang ini jangan dicontoh hingga terlalu jauh

    yaa.. malu donk karena mestinya yang ada itu

    terbalik.. masa iya yang mengulang masih juga

    nanya jawaban tugas sama junior)

    Perbaiki sifat acuh dan cuek anda terhadap

    perkuliahan dan dengan junior, karena sifat inilah

    yang pada akhirnya akan menjerumuskan ke jurang

    ketidaklulusan banyak mata kuliah anda, karena

    farmasi yang saya ketahui biasanya adalah program

    studi yang menuntut kerjasama dalam segala hal

    bahkan hingga ujian pun (hayooo.. ngaku. pasti ada

    saja kan??). acuh dan cuek sih boleh-boleh saja

    asalkan anda termasuk dalam mahasiswa pandai

    diatas rata-rata, tapi ini tidak berlaku dalam hal

    mendapatkan informasi kuliah seperti yang

    disebutkan sebelumnya.

  • 51

    Hari Kebangkitan

    Farmasis Muda Indonesia!

    Hahaha, sesi ini diawali dulu deh dengan ketawa. Siapa

    yang mau ketawa silahkan dulu ketawa, karena

    kebanyakan dari farmasis muda selalu serius. Entah apa

    yang bikin teman-teman menjadi serius. Menurut

    pengalaman mimin selama kuliah, rumus kimia itu tidak

    akan pernah menjadi mudah ketika kita serius

    mempelajarinya, dia akan terus rumit dan sampai

    kapanpun bakal rumit. Kenapa bisa begitu min? Pasti keluar

    pertanyaan itu. teman teman jangan banyak tanya deh, iya

    in aja.. hihihihi..

    Pernah denger belum kapan sebenarnya hari kebangkitan

    Farmasis Muda Indonesia? Pasti pada bingung ya? Pasti

    banyak yang ga tau juga. Yang penasaran pasti konekin

    internet terus ketik Hari Kebangkitan Farmasis Muda

    Indonesia di mbah google. Ya kan? Iya donk... donk donk...

    (apaan siyh...)

    Okey deh, mimin kasi tau kalau hari kebangkitan farmasis

    muda indonesia itu di peringati setiap tanggal 10 Juni. nah

    pasti banyak yang bertanya, kenapa sih min tanggal itu di

    tetapkan sebagai hari kebangkitan farmasi muda Indonesia?

    Iya kan? Tapi ntar, pasti mimin jawab kok sejarahnya

    kenapa tanggal 10 Juni ditetapkan sebagai hari kebangkitan

    farmasis muda Indonesia. Sabar ya, dari paragraf ini sampai

    ke paragraf berikutnya teman0teman tebak tebak buah

    manggis aja kenapa dan mengapanya. Sipp?

    Okey, kita bahas dulu esensial sebenarnya apa makna dari

    hari kebangkitan farmasis muda Indonesia ini. Sebenarnya

  • 52

    kita tidak perlu menetapkan kebangkitan farmasis muda

    Indonesia karena setiap hari kita harus bangkit! Bener ga?

    Kita sudah lama tertidur panjang, saatnya hari ini kita

    mengejar apa yang harus kita kejar. Profesi ini butuh teman

    teman, profesi ini butuh kita, profesi ini butuh sumbangsih

    dari farmasis muda indonesia. Jika lama lama tertidur, ntar

    jadi gendut dan susah bergerak. Nah, pertanyaannya, apa

    yang udah kita berikan untuk profesi ini?

    Ada sebuah kutipan dari mantan presiden amerika serikat

    John F. Kennedy yang bunyinya kira kira Jangan tanyakan

    apa yang negara berikan kepadamu, tapi tanyakan apa

    yang kamu berikan kepada negaramu! hal ini senada

    sebenarnya dengan apa yang dikatakan admin dari akun

    twitter terdahsyat abad ini @guefarmasismuda yang

    bunyinya kira kira Jangan tanyakan apa yang profesi

    Farmasi ini berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang

    kamu berikan kepada Profesi Farmasi mu ini! Nah itu dia..

    Ada statmen atau pernyataan dari kebanyakan farmasis

    muda saat ini, kita masih mahasiswa min, suara kita ga

    didengar, ntar ntar aja deh kita bantu bikin sesuatu di

    farmasi.. duuuh, miris banget dengernya, mau tunggu

    sampai kapan? Mau udah ubanan baru berkontribusi? Huft,

    kontribusi itu dimulai dari muda, jangan tua baru mulai

    berkontribusi. Sama aja waktu disuruh sholat, ntar aja deh

    kalau udah umur 40-an, sekarang