strategi belajar kelompok 3 teori humanisme (2)
DESCRIPTION
sbmTRANSCRIPT
TEORI BELAJAR HUMANISME
KELOMPOK 3 - DINA YULI PERTIWI- HANIFA FITRIA
- KARIMA ZAKIYULFANI- YOANANDA RA,MADINA
Humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia
Pendekatan Humanisme melihat kejadian yaitu bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif
HUMAN
ISME
Teori Humanistik
Abraham Maslow
bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi KEBUTUHAN yang bersifat hirarkis
a. Kebutuhan aktualisasi diri
b. Kebutuhan untuk dihargai
c. Kebutuhan untuk dicintai dan
disayangid. Kebutuhan akan rasa tenteram dan
amane. Kebutuhan
fisiologi/dasar
Arthur Combs
Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan siswa
Combs memberikan lukisan persepsi diri dan dunia seseorang seperti dua lingkaran (besar dan kecil) yang
bertitik pusat pada satu yaitu lingkaran kecil dan lingkaran
besar.
Teori Humanistik
Guru yang memiliki rasa humor, adil, menarik, lebih demokratis,mampu berhubungan dengan siswa dengan mudah dan wajar. Ruang kelas lebih terbuka danmampu menyesuaikan pada perubahan
Anak juga diarahkan untuk memahami potensi dasarnya sendiri, mereka diarahkan untuk belajar secara aktif. Di mana guruberperan sebagai fasilitator
Carl Roger Carl Rogers
Pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran
Teori Humanistik
Guru lebih mengarahkan siswa untuk
PENERAPAN TEORI HUMANISME
mementingkan
pengalaman
Siswa terlibat aktif dalam
proses belajar
berpikir induktif
• Gage dan Berliner mengembangkan pendidikan : Murid akan belajar dengan baik apa yang mereka mau dan perlu ketahui. Mengetahui bagaimana cara belajar lebih penting daripada membutuhkan banyak pengetahuan.
• Evaluasi diri adalah satu satunya evaluasi yang berarti untuk pekerjaan murid.
• Perasaan adalah sama penting dengan kenyataan. Murid akan belajar dengan lebih baik dalam lingkungan yang tidak mengancam
PENERAPAN TEORI BELAJAR HUMANISME
Guru Sebagai Fasilitator
Implikasi Teori Belajar Humanistik
Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana awal situasi kelompok, atau pengalaman kelas.
Fasilitator percaya adanya keinginan dari masing-masing siswa untuk melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya, sebagai kekuatan pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang bermakna tadi.
Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajar yang paling luas dan mudah dimanfaatkan para siswa untuk membantu mencapai tujuan mereka.
Implikasi Teori Belajar Humanistik
Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang fleksibel untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok.
Bilamana cuaca penerima kelas telah mantap, fasilitator berangsur-a
ngsur dapat berperanan sebagai seorang siswa yang turut berpartisipasi, seorang anggota kelompok, dan turut menyatakan pendangannya sebagai seorang individu, seperti siswa yang lain.
Dia mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok, perasaannya dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidak memaksakan.
Dia harus tetap waspada terhadap ungkapan-ungkapan yang menandakan adanya perasaan yang dalam dan kuat selama belajar
• Teori humanisme merupakan konsep belajar yang lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia.
• Berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut.
• Teori humanisme ini cocok untuk diterapkan pada materi-materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial.
• Psikologi humanisme memberi perhatian atas guru sebagai fasilitator.
KESIMPULAN
Daftar Pustaka
Dalyono, M. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Nasution, S. 1982. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta : Bumi Aksarahttp://khudo4th.heck.in/files/anggela-melawati-teori-hu.pdf
(online 31 Agustus 2015, 15:25)
Any Question????1. Sasty: “
Thank You