teori belajar humanisme

22
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB...

Upload: ig-fandy-jayanto

Post on 27-Jun-2015

8.271 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB...

TEORI BELAJAR HUMANISME

Teori Humanisme ini adalah manusia bertanggung jawab terhadap pilihan dalam hidup dan perbuatannya serta mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk mengubah sikap dan prilakunya.

BELAJAR MENURUT TEORI HUMANISME

Menurut teori humanisme belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia. Dalam teori pembelajaran humanisme, belajar merupakan proses yang dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia (mencapai aktualisasi diri dan sebagainya) dapat tercapai.

PENERAPAN TEORI BELAJAR HUMANISME

Belajar adalah menekankan pentingnya isi dari proses belajar yang tujuannya adalah memanusiakan manusia atau mencapai aktualisasi diri.

Aplikasiteori humanisme dalam pembelajaran, guru lebih mengarahkan siswa untuk berpikir induktif, mementingkan pengalaman, serta membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar.

 

TOKOH PENTING DALAM TEORI BELAJAR HUMANISME

Abraham Maslow Carls Roger Arthur Combs

ABRAHAM MASLOW

Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kePenelitian. Maslow melahirkan teori Motivasi. Teori ini berawal dari pra-anggapan bahwa pada dasarnya manusia adalah baik, setidaknya netral, bukan jahat.

KEBUTUHAN-KEBUTUHAN MANUSIA YANG DIUNGKAPKAN OLEH MASLOW

Kebutuhan dasar atau fisiologis (basic needs/physiological).

Kebutuhan akan rasa aman (safety needs). Kebutuhan untuk dimiliki dan dicintai

(belongingness needs). Kebutuhan akan harga diri (esteem needs). Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization

needs).

CARLS ROGER

Carl Rogers menekankan bahwa perlunya sikap saling menghargai dan tanpa prasangka (antara klien dan terapist) dalam membantu individu mengatasi masalah-masalah kehidupannya. Klien merupakan tokoh utama sehingga klien dapat lebih menjadi menerima dirinya sendiri.

CARLS ROGER MENUNJUKKAN SEJUMLAH PRINSIP-PRINSIP DASAR HUMANISME

Manusia itu mempunyai kemampuan belajar secara alami.

Belajar yang signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan murid mempunyai relevansi dengan maksud-maksud sendiri.

Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya sendiri diangap mengancam dan cenderung untuk ditolaknya.

Tugas-tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasakan dan diasimilasikan apabila ancaman-ancaman dari luar itu semakin kecil.

LANJUTAN.... Belajar yang bermakna diperoleh peserta didik dengan

melakukannya. Belajar diperlancar bilamana peserta didik dilibatkan

dalam proses belajar dan ikut bertanggungjawab terhadap proses belajar itu.

Apabila ancaman terhadap diri peserta didik rendah, pengalaman dapat diperoleh dengan berbagai cara yang berbeda-beda dan terjadilah proses belajar.

LANJUTAN.... Belajar inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi peserta

didik seutuhnya, baik perasaan maupun intelek, merupakan cara yang dapat memberikan hasil yang mendalam dan lestari.

Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreativitas, lebih mudah dicapai terutama jika peserta didik dibiasakan untuk mawas diri dan mengritik dirinya sendiri dan penilaian dari orang lain merupakan cara kedua yang penting.

Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah belajar mengenai proses belajar, suatu keterbukaan yang terus menerus terhadap pengalaman dan penyatuannya ke dalam diri sendiri mengenai proses perubahan itu.

ARTHUR COMBS

Arthur Combs bersama dengan Donald Syngg menyatakan bahwa belajar terjadi apabila mempunyai arti bagi individu tersebut. Artinya bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru tidak boleh memaksakan materi yang tidak disukai oleh siswa. Sehingga siswa belajar sesuai dengan apa yang diinginkan tanpa adanya paksaan sedikit pun.

CONTOH...

Seorang guru mengeluh bahwa peserta didiknya tidak berminat mengikuti pembelajaran matematika, tetapi karena metode pembelajran guru tidak menarik baginya. Seandainya guru tersebut mengubah metode pembelajaran yang merangsang aktvitas peserta didik akan berubah prilakunya menjadi antusias dan berminat mengikuti pembelajaran Matematika.

DUA HAL PENTING DALAM BELAJAR MENURUT TEORI HUMANISME Pemerolehan informasi baru

Peserta didik akan tertarik dan bersemangat untuk belajar, jika apa yang dipelajari akan menjadi suatu informasi baru yang bermakna dan bermanfaat bagi dirinya. Informasi baru yang diperolehnya itu relevan dan dapat diaplikasikan dalam .

Personalisasi informasi

Informasi baru yang dipahami peserta didik itu bukan hasil transfer langsung dari guru kepeserta didik. Peserta didik sendirilah yang mencerna dan mengolah apa yang disampaikan guru menjadi sesuai dan bermakna.

PRINSIP TEORI BELAJAR HUMANISME Manusia mempunyai belajar alami. Belajar signifikan terjadi apabila materi plajaran

dirasakan murid mempuyai relevansi dengan maksud tertentu.

Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya.

Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasarkan bila ancaman itu kecil.

LANJUTAN.... Bila bancaman itu rendah terdapat pangalaman

siswa dalam memperoleh cara. Belajar yang bermakna  diperolaeh jika siswa

melakukannya. Belajar lancer jika siswa dilibatkan dalam proses

belajar. Belajar yang melibatkan siswa seutuhnya dapat

memberi hasil yang mendalam. Kepercayaan pada diri pada siswa ditumbuhkan

dengan membiasakan untuk mawas diri. Belajar sosial adalah belajar mengenai proses

belajar

IMPLIKASI TEORI BELAJAR HUMANISME Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada

penciptaan suasana awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas

Fasilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan kelompok yang bersifat umum.

Dia mempercayai adanya keinginan dari masing-masing siswa untuk melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya, sebagai kekuatan pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang bermakna tadi.

LANJUTAN... Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber

untuk belajar yang paling luas dan mudah dimanfaatkan para siswa untuk membantu mencapai tujuan mereka.

Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang fleksibel untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok.

Di dalam menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelompok kelas, dan menerima baik isi yang bersifat intelektual dan sikap-sikap perasaan dan mencoba untuk menanggapi dengan cara yang sesuai, baik bagi individual ataupun bagi kelompok

Bilamana cuaca penerima kelas telah mantap, fasilitator berangsur-sngsur dapat berperanan sebagai seorang siswa yang turut berpartisipasi, seorang anggota kelompok, dan turut menyatakan pendangannya sebagai seorang individu, seperti siswa yang lain.

LANJUTAN.... Dia mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam

kelompok, perasaannya dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidak memaksakan, tetapi sebagai suatu andil secara pribadi yang boleh saja digunakan atau ditolak oleh siswa

Dia harus tetap waspada terhadap ungkapan-ungkapan yang menandakan adanya perasaan yang dalam dan kuat selama belajar

Di dalam berperan sebagai seorang fasilitator, pimpinan harus mencoba untuk menganali dan menerima keterbatasan-keterbatasannya sendiri.

KELEMAHAN DAN KELEBIHAN Kelebihan

1. Teori ini cocok untuk diterapkan dalam materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap dan analisis terhadap fenomena sosial.

2. Keterlibatan peserta didik dalam berbagai aktivitas di sekolah, dan lebih-lebih adalah kemampuan hidup bersama (komunal-bermasyarakat) diantara peserta didik yang tentunya mempunyai pandangan yang berbeda-beda.

3. Suasana pembelajran yang saling menghargai, adanya kebebasan berpendapat, kebebasan mengungkapkan pendapat.

KEKURANGAN

1. Siswa yang tidak mau memahami potensi dirinya akan ketinggalan dalam proses belajar.

2. Siswa yang tidak aktif dan malas akan merugikan diri sendiri dalam proses belajar.

3. Teori humanisme ini tidak bisa diuji dengan mudah.

4. Banyak konsep dalam psikologi humanisme, seperti misalnya orang yang telah berhasil mengaktulisasikan dirinya, ini masih buram dan subjektif.

WASSALAMU’ALAIKUM WR.WB...