step 3

Upload: yunita

Post on 07-Mar-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kg

TRANSCRIPT

Step 3 :4.Plak Plak adalah lapisan organisme atau deposit lunak yang menempel pada permukaan gigi, gusi dan restorasi gigi. Plak terdiri dari hampir 70% mikroorganisme dan 30% substansi interbakterial, yang meliputi polisakarida ekstraselular, enzim, endotoksin dan antigen. Endotoksin yang ditemukan pada plak adalah lipopolisakarida yang merupakan unsur pokok dari dinding sel bakteri gram negatif. Lipopolisakarida merupakan mediator kuat pada inflamasi dan respon imun. Sedangkan antigen pada plak merangsang respon imun dan selanjutnya mengakibatkan kerusakan jaringan.19 Mikroorganisme plak gigi melepaskan komponen biologi aktif yaitu lipopolisakarida, kemotaktik peptida, dan asam lemak. Komponen-komponen tersebut merangsang sel epitel gingiva untuk menghasilkan bermacam-macam mediator biologi aktif yang di dominasi oleh sitokin, seperti interleukin-1 beta (IL-1), interleukin-8 (IL-8), prostaglandin, TNF- dan matriks metalloproteinase. Sitokin proinflamasi tersebut mempengaruhi beberapa proses seluler tubuh, diantaranya adalah pengerahan dan kemotaksis neutrofil ke daerah inflamasi, yang kemudian mengakibatkan meningkatnya permeabilitas pembuluh darah gingiva. Epitel gingiva juga merespon komponen mikroorganisme plak tersebut dengan menginduksi sistem pertahanan tubuh, yaitu dengan memproduksi peptide antimikroba seperti defensin, calprotectin, dan sebagainya. Selain itu, sistem pertahanan saliva bekerja untuk membatasi pertumbuhan bakteri melalui aksi flushing aliran saliva yang membersihkan bakteri dari permukaan oral, faktor agregasi bakteri, protein antimikroba dan lain-lainGigi selalu dilapisi oleh plak walaupun setelah membersihkan gigi dengan seksama, hal ini disebabkan ada beberapa tempat di rongga mulut yang tidak terjangkau untuk dibersihkan.19 Plak mengandung sejumlah bakteri yang membentuk koloni sekitar 10 sampai 10 bakteri per miligram plak, yang berkontak langsung dengan epitel gingiva. Bakteri tersebut menyebabkan inflamasi pada sulkus gingiva, dimana hal ini dianggap normal. Rupturnya epitel sulkus gingiva terjadi ketika bakteri anaerobik gram negatif, khususnya Porphyromonas dan Bacteroides, menghuni permukaan akar pada leher gingiva dan menyerang jaringan.21 Epitel yang ruptur akibat invasi bakteri Porphyromonas dan Bacteroides memungkinkan bagi bakteri dan produk yang dihasilkannya berkontak langsung dengan jaringan ikat dibawah gingiva, sehingga sel-sel inflamatori dapat menginfiltrasi ke dalam jaringan.21 Pada wanita hamil perubahan hormonal dan vaskular yang terjadi sering memperparah respon inflamasi terhadap iritan lokal tersebut.

7. Tindakan penanggulangan/perawatan radang gusi pada ibu hamil dibagi dalam 4 tahap, yaitu:1. Tahap jaringan lunak, iritasi lokal merupakan penyebab timbulnya gingivitis. Oleh karena itu, tujuan dari penanggulangan gingivitis selama kehamilan adalah menghilangkan semua jenis iritasi lokal yang ada seperti plak, kalkulus, sisa makanan, perbaikan tambalan, dan perbaikan gigi tiruan yang kurng baik.2. Tahap fungsional, tahap ini melakukan perbaikan fungsi gigi dan mulut seperti pembuatan tambalan pada gigi yang berlubang, pembuatan gigi tiruan, dll.3. Tahap sistemik, tahap ini sangat diperhatikan sekali kesehatan ibu hamil secara menyeluruh, melakukan perawatan dan pencegahan gingivitis selama kehamilan. Keadaan ini penting diketahui karena sangat menentukan perawatan yang akan dilakukan.4. Tahap pemeliharaan, tahap ini dilakukan untuk mencegah kambuhnya penyakit periodontal setelah perawatan. Tindakan yang dilakukan adalah pemeliharaan kebersihan mulut di rumah dan pemeriksaan secara periodik kesehatan jaringan periodontal.Sebagai tindakan pencegahan agar gingivitis selama masa kehamilan tidak terjadi, setiap ibu hamil harus memperhatikan kebersihan mulut di rumah atau pemeriksaan secara berkala oleh dokter gigi sehingga semua iritasi lokal selama kehamilan dapat terdeteksi lebih dini dan dapat dihilangkan secepat mungkin8. bayi prematur dikarenakan dia belum siap untuk lahir kedunia tetapi karena telah dirangsang untuk keluar yang dikarenakan i=oleh bakteri periodontitis sehingga bayi tersebut lahir prematur dan meninggal.

Step 7LO 2 :1. Mual dan muntahInsiden mual dan muntah sekitar 50-90% terjadi pada trisemester pertama kehamila. Muntah-muntah yang berkepanjangan dapat menyebabkan permukaan lingual dari gigi anterior terpapar asam lambung dan pH saliva berubah sehingga meningkatkan frekuensi karies gigi.2. Perubahan pola makanKehamilan dapat mengubah selera makan dan pola makan (kebiasaan mengidam). Pada umumnya nafsu makan saat hamil akan meningkat. Hal ini dapat menjadi penyebab diet makanan menjadi tidak seimbang. Selain itu kebiasaan memakan berkadar gula tinggi dalam waktu lama akan meninigkatkan karies gigi.

PR no 41. Hormon Kehamilan RelaxinHormon kehamilan yang dihasilkan oleh korpus luteum dan plasenta. Melembutkan leher rahim danmerelaksasikan sendi panggul. Dampakmenimbulkan relaksasi pada ligamen dan sendi,1. Hormon Kehamilan MSH (Melanocyte Stimulating Hormone)Hormon kehamilan ini merangsang terjadinya pigmentasi pada kulit DampakMenggelapkan warna puting susu dan daerah sekitarnya. Pigmentasi kecoklatan pada wajah, pada bagian dalam dan garis dari pusar ke baeah (linea nigra).

McDonald RE, Avery DR, Weddell JA. Gingivitis and periodontal desease. In: Sokolowski, editor. Dentistry for the child and adolescent. 9th ed. Mosby Elsevier. St. Louis Missouri; 2004 Jurnal: Hormon-hormon kehamilanhttp://bidanku.com/hormon-hormon-kehamilan/Page-2