stasiun penguapan awetan

6
Stasiun Penguapan Stasiun penguapan bertujuan untuk menghilangkan sebagian air yang ada dalam nira dengan cara diuapkan sehingga didapatkan kepekatan yang diharapkan. Panas yang digunakan untuk menguapkan air adalah uap bekas dari turbin dan mesin uap. Proses penguapan dilakukan dengan cara menguapkan sebagian air sehingga konsentrasi larutan nira lebih pekat sesuai yang diharapkan (± 60 o Brix). Pada stasiun penguapan terdapat sebuah vookocker dan 5 buah evaporator. Pada umumnya evaporator yang digunakan hanya 4 saja, sedangkan yang satunya digunakan sebagai cadangan apabila evaporator yang sedang digunakan mengalami kerusakan. Pada stasiun penguapan ini memiliki 4 (empat) bejana yang memiliki tekanan diatas 0 kg/cm 2 , yaitu vookocker, evaporator 1, evaporator 2 dan evaporator 3. Sedangkan evaporator 4 memiliki tekanan vakum. Vakum digunakan untuk menarik larutan nira yang kental dan untuk menurunkan titik didih nira. cara kerja evaporator yaitu : Sistem pemanasan pada voorkocker dan evaporator 1 menggunakan uap bekas dari turbin (ablas), sedangkan untuk evaporator 2 menggunakan uap yang telah digunakan pada evaporator 1, evaporator 3 menggunakan uap proses

Upload: ikhbar-abdurohman

Post on 27-Dec-2015

56 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Stasiun Penguapan awetan

Stasiun Penguapan

Stasiun penguapan bertujuan untuk menghilangkan sebagian air yang ada

dalam nira dengan cara diuapkan sehingga didapatkan kepekatan yang

diharapkan. Panas yang digunakan untuk menguapkan air adalah uap bekas dari

turbin dan mesin uap.

Proses penguapan dilakukan dengan cara menguapkan sebagian air

sehingga konsentrasi larutan nira lebih pekat sesuai yang diharapkan (± 60 oBrix).

Pada stasiun penguapan terdapat sebuah vookocker dan 5 buah evaporator. Pada

umumnya evaporator yang digunakan hanya 4 saja, sedangkan yang satunya

digunakan sebagai cadangan apabila evaporator yang sedang digunakan

mengalami kerusakan.

Pada stasiun penguapan ini memiliki 4 (empat) bejana yang memiliki

tekanan diatas 0 kg/cm2, yaitu vookocker, evaporator 1, evaporator 2 dan

evaporator 3. Sedangkan evaporator 4 memiliki tekanan vakum. Vakum

digunakan untuk menarik larutan nira yang kental dan untuk menurunkan titik

didih nira.

cara kerja evaporator yaitu :

Sistem pemanasan pada voorkocker dan evaporator 1 menggunakan uap

bekas dari turbin (ablas), sedangkan untuk evaporator 2 menggunakan uap yang

telah digunakan pada evaporator 1, evaporator 3 menggunakan uap proses dari

evaporator 2, dan evaporator 4 menggunakan uap proses dari evaporator 3.

Dimulai dari pemompaan nira bersih ke voorkocker dari clarifier, yang

sebelumnya dilakukan penyaringan terlebih dahulu dalam DSM screen.

Dari Single Tray Clarifier ini mempunyai temperatur kurang lebih 1000C

dan dalam voorkocker suhu dinaikkan menjadi 120oC dengan maksud untuk

mengembalikan suhu nira yang berkurang selama proses pengendapan.

Nira encer dari voorkocker mengalami penguapan yang menghasilkan

bleeding dan air kondensat. Kemudian nira mengalir ke evaporator 1 melalui

bagian bawah badan evaporator, sehingga suhunya mencapai 110o C. Nira

mengalami penguapan yang menghasilkan bleeding dan air kondensat. Bleeding

(uap nira) dari voorkocker dan evaporator 1 digunakan untuk proses pada juice

Page 2: Stasiun Penguapan awetan

heater dan pan masakan, sedangkan air kondensat digunakan sebagai air pengisi

ketel.

Dari evaporator 1 kemudian nira mengalir menuju evaporator 2 melalui

bagian bawah badan dan mengalami penguapan yang menghasilkan air kondensat.

Suhu pada evaporator 2 ini mencapai 90oC.

Gambar 3.10 Stasiun Penguapan

Sumber : Manual, PG. Rajawali I Unit PG. Krebet Baru, Bululawang Malang

Nira yang keluar dari evaporator 2 masuk ke evaporator 3 melalui bagian

bawah dan mengalami penguapan mencapai suhu 86 oC yang menghasilkan air

kondensat.

Setelah itu nira mengalir ke evapoator 4 yang dibuat vakum dengan

menggunakan jet condensor. Jet condensor berfungsi untuk menurunkan tekanan

dalam badan evaporator sehingga menurunkan tiitk didih nira. Uap dari badan

terakhir kemudian menuju Sap Vanger yang berfungsi untuk menangkap nira

yang masih terikat oleh aliran uap. Nira kental yang keluar dari evaporator

terakhir kemudian ditampung di dalam tangki nira kental belum tersulfitir. Nira

kental tersebut dikenai proses sulfitasi dengan gas SO2. Tujuannya adalah untuk

mereduksi senyawa ferri yang berwarna coklat kehitaman menjadi senyawa ferro

Page 3: Stasiun Penguapan awetan

yang tidak berwarna. Pemberian gas SO2 diatur alirannya sehingga didapat nira

kental dengan ph 5,6 dan sakrosa akan terhidrolisis menjadi glukosa fluktosa.

Gambar 3.11 Evaporator

Sumber : Manual, PG. Rajawali I Unit PG. Krebet Baru, Bululawang Malang

Page 4: Stasiun Penguapan awetan

Gambar 3.12 Kondensor Evaporator

Sumber : Manual, PG. Rajawali I Unit PG. Krebet Baru, Bululawang Malang