stan.iv fasilitas dan peralatan(ibs)

20
STANDAR IV FASILITAS DAN PERALATAN PARAMETER 1 Rancang bangun kamar operasi harus memenuhii syarat : a. Mudah dicapai untuk kaus rutin maupun kasus darurat

Upload: anonymous-yjx4vb

Post on 26-Jan-2016

246 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Dalam memberikan pelayanan kepada para pelanggan/pasien yang dilakukan operasi di Instalasi Bedah Sentral BPRSUD Kebumen , diperlukan sarana dan fasilitas yang memadai dan memenuhi standar pelayanan. Untuk itu IBS senantiasa meningkatkan pelayanan dengan terus memberikan fasilitas yang memadai, termasuk rancang bangun IBS yang selalu disempurnakan.

TRANSCRIPT

Page 1: Stan.iv Fasilitas Dan Peralatan(Ibs)

STANDAR IVFASILITAS DAN PERALATAN

PARAMETER 1Rancang bangun kamar operasi harus memenuhii

syarat :a. Mudah dicapai untuk kaus rutin maupun

kasus darurat b.Penerimaan pasien berdekatan dengan

perbatasan daerah seril dan non-sterilc. Ada kebebasan bergerak bagi tempat tidur

(brancard0 pasien dengan sedikit persimpangan.

Page 2: Stan.iv Fasilitas Dan Peralatan(Ibs)

d. Ada batas yang jelas antara daerah steril dan nonn steril yang dibuat sedemikian rupa

sehingga mendorong peningkatan disiplin pemakaian baju operasi

EVALUASI RANCANG BANGUN KAMAR OPERASIINSTALASI BEDAH SENTRAL

BPRSUD KAB.KEBUMENTAHUN 2002

Dalam memberikan pelayanan operasi , Instalasi Bedah Sentral mempunyai bagian / ruangan yang dapat digambarkan sebagai berikut :

I. AREA BEBASRuang di luar bebas steril dan petugas tidak diwajibkan memakai pakaian khusus IBS.Teridiri dari :1. Ruang tunggu pasien2. Ruang Administrasi3. Ruang Konverensi4. Ruang ganti pakaian5. Kamar mandi dan WC6. Ruang pencucian linen habis pakai7. Ruang Depo Farmasi

Page 3: Stan.iv Fasilitas Dan Peralatan(Ibs)

II. AREA SEMI KETATRuang didalam ruang aseptic yang sudah memperhatikan prinsip aseptic, petugas sudah memakai baju khusus IBS.Terdiri dari :1. Ruang Induksi2. Ruang Pulih Sadar3. Penyimpanan Alat Steril4. Ruang Cuci Tangan

III. AREA KETATRuang yang digunakan untuk pelaksanaan tindakan pembedahan , petugas diwajibkan memakai pakaian khususu operasi dilengkapi topi dan masker serta harus memperhatikan prinsip steril , ruangan ini adalah Kamar Operasi , yaitu :Kamar Operasi I : Kamar Operasi Bedah UmumKamar Operasi II : Kamar Operasi OrthopadeiKamar Operasi III : Kamar Operasi THT dan MataKamar Operasi IV : Kamar Operasi Obsgyn

EVALUASIPada tahun 2002 tidak ada perubahan dalam tata letak ruang dan bangunan

. Hanya ada penambahan fasilitas Ruang Farmasi IBS yang berada pada Eks. Ruang Bedah Minor.

Ruang bedah minor dipindah di bagian dari Poliklinik BPRSUD Kebumen, dan menempati Ruang Khusus Bedah Minor.

Kebumen,Kepala Instalasi Bedah Sentral

BPRSUD Kab.Kebumen

USULAN PERUBAHAN / PENGEMBANGANRANCANG BANGUN INSTALASI BEDAH SENTRAL

BPRSUD KABUPATEN KEBUMENTAHUN 2003

Dalam memberikan pelayanan kepada para pelanggan/pasien yang dilakukan operasi di Instalasi Bedah Sentral BPRSUD Kebumen , diperlukan sarana dan fasilitas yang memadai dan memenuhi standar pelayanan. Untuk itu IBS senantiasa meningkatkan pelayanan dengan terus memberikan fasilitas yang memadai, termasuk rancang bangun IBS yang selalu disempurnakan.

Page 4: Stan.iv Fasilitas Dan Peralatan(Ibs)

Sehubungan dengna hal itu IBS mengusulkan perubahan / pengembnagan tata ruang / bangunan agar sesuai dengan standar pelayanan operasi.

Adapun ruang/bangunan yang perlu perubahan / pengembangan adalah :1. Ruang Cuci tangan

Ruang cuci tangan berada disamping kamar operasi Kran air dikendalikan dari bawah dengan menggunakan kaki pemakai

2. Ruang Operasi Kamar operasi IBS hanya memiliki 4 kamar , karena pelayanan operasi

semakin meningkat, maka perlu penambahan 2 kamar operasi3. Ruang Gips

Untuk sementara ruang Gips belum ada, Gips dilaksnakan di ruang tunggu pasien pre operasi

Perlu ada ruang khusus Gips4. Kamar Mandi / WC

Kamar mandi/WC IBS hanya 2 buah , belum cukup untuk memenuhi kebutuhan personil IBS yang banyak

Perlu penambahan kamar mandi/wc 2 buah lagi untuk pasien, karyawan IBS dan mahasiswa yang praktek di IBS.

5. Kamar Ganti Perlu ada kamar ganti yang luas untuk kamar ganti dokter , perawat ,

mahasiswa praktek dan personil lain. Dibangun 2 kamar ganti lagi , yang selama ini hanya 2 kamar ganti pria

dan wanita lagi sempit.6. Ruang Diklat

Perlu sarana pendidikan dan pelatihan bagi karyawan IBS danmahasiswa yang praktek di IBS

7. Pintu masuk Ruang IBS Dibuat batas yang jelas ruang septic dan aseptic dalam bentuk tulisan

peringatan.

Demikian usulan perubahan dan pengembangan rancang bangun IBS untuk meningkatkan pelayanan di IBS BPRSUD Kebumen

Kepala Instalasi Bedah SentralBPRSUD Kab.Kebumen

Page 5: Stan.iv Fasilitas Dan Peralatan(Ibs)

PROGRAM SANITASI INSTALASI BEDAH SENTRALBPRSUD KABUPATEN KEBUMEN

I. PENDAHULUANLatar belakang

BPRSUD Kebumen adalah rumah sakit type B pendidikan , dimana telah terakreditasi tingkat sempurna dan terkenal diseluruh nusantara. BPRSUD Kebumen adalah unit yang terdiri dari bebarapa instalasi . Diantaranya adalah instalasi bedah sentral. Dari Instalasi masing-masing mempunyai penanggung jawab sendiri-sendiri.

Instalasi bedah sentral adalah instalasi di BPRSUD Kebumen yang berkecimpung dalam proses pembedahan, yaitu segala bentuk yang berkaitan dengan proses pembedahan dilaksnakan di runag bedah sentral.

Instalasi bedah sentral di BPRSUD Kebumen sudah memenuhi syarat terakreditasi (standar pelayanan IBS) , yaitu dari keadaan gedungnya , peralatannya dan karyawan yang ada di IBS nya . Untuk itu kita wajib melanjutkan , merawatnya, melestarikan dan meningkatkan IBS pada khususnya dan BPRSUD Kebumen yang kita cintai pada umumnya.

Sehubungan dengan era globalisasi banyaknya tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang semaksimal mungkin. Hal tersebut akan berakibat kompalin apabila pihak rumah sakit tidak memanuhi keinginan masyarakat. Bahkan bisa berlanjut ke tuntutan hokum. Hal tersebut bisa berupa karena kurang puasnya pelayanan , mungkin juga karena infeksi nosokomial dan lain-lain .

Pada dasarnya di runag bedah sentral ada tiga (3) proses pembersihan :1. Kebersihan rutin . Dimana kebersihan tersebut dilaksnakan setiap hari

yaitu pagi hari dan siang hari oleh house keeping.2. Kebersihan berkala . Kebersihan tersebut dilaksanakan setiap kali

kamar operasi selesai dipakai untuk kegiatan pembedahan dilaksanakan oleh Cleaning servis.

3. Kebersihan total (bongkaran). Kegiatan ini dilaksnakan oleh seluruh staf IBS yaitu pada hari Jum’at . Pada pelaksanaan bongkaran juga perlu dukungan dari tenaga IPSRS. Baik tenaga elektromedisnya maupun yang lain, hal tersebut untuk mengatasi kemungkinanan-kemungkinan alat-alat kedokteran perlu perawatan khusu atau perlu pengecatan ulang dan lain-lain.

Dalam kegiatan untuk keseterilan ruang bedah sentral juga perlu adanya pemfoogingan, ini dilaksnakan :1. Sesegera mungkin apabila ada proses pembedahan yang sangat infeksius

(contoh missal gas gangrene)

Page 6: Stan.iv Fasilitas Dan Peralatan(Ibs)

2. Setiap bulan untuk rutin

Dari kegiatan tersebut diharapkan ada dukungan dari semua pihak. Baik dari pehak menejemen rumah sakit , komite medis, SMF bedah, komite perawatan dan semua pihak yang terkait.

Mengevaluasi hal tersebut kamai sebagai tenaga sanitasi merasa tergugah ingin ikut berpartisipasi. Kami sebagai tenaga sanitasi yang diberi tanggung jawab sebagai pelaksanan sanitasi di IBS ingin bertindak paling tidak mengurangi angka infeksi nosokomial seminimal mungkin. Untuk itu perlu dukungan dari pihak-pihak terkait.

Perlu diketahui menurut pendapat menejemen kamar bedah di RSU dr.Karyadi, yang saudara munjirin telah mengikuti diklat disana, bahwa prinsip keseterilan di kamar operasi itu harus terlepas dari debu. Dari dindingnya, alat-alatnya (mejamtroli, lampu dan lain-lain)

Sanitasi di ruang bedah sentral juga dipengaruhi oleh perilaku. Baik dari pelanggan ,aupun dari karyawan sendiri yang mau mematuhi tata tertib memasuki ruang bedah sentral. Oleh karena itu diruang bedah sentral proses kebersihannya perlu diperhatikan dengan sungguh-sungguh.

II. MAKSUD DAN TUJUAN1. Untuk menurunkan angka nosokomial seminimal mungkin bagi IBS khususnya,

BPRSUD Kebumen pada umumnya.2. Menjada kebersihan dan keseterilanruang bedah sentral.3. Memberi kenyamanan bagi pelanggan dan karyawan IBS pada khusunya ,

BPRSUD Kebumen pada umumnya.

III. NAMA KEGIATAN1. Jum’at bersih (bongkaran)

IV. WAKTU PELAKSANAAN

NO KEGIATAN MINGGUI II III IV

1. Kebersihan rutin2. Kebersihan berkala3. Kebersihan total Jum’at Jum’at Jum’at Jum’at4. Fogging Jum’at

V. BAHAN DAN ALAT

NO BAHAN TERSEDIA BAHAN BELUM TERSEDIA1. Lap pel Slang plastic satu rol2. Sapu ijuk Jas khusu untuk pelanggan IBS min.lima3. Pengki plastic 2 buah Alat dan bahan foging4. Sikat lantai 8 buah Compresor5. Handuk untuk lap bersih 10 buah Cat kayu dan cat besi sesuai dengan kebutuhan6. Penyedot debu

Page 7: Stan.iv Fasilitas Dan Peralatan(Ibs)

VI. PELAKSANAAN KEGIATANKoordinator oleh kepala ruang IBS dengan semua staf IBS sebagai anggotanya. Dan dibantu oleh petugas IPSRS (untuk kemungkinan ada alat kedokteran yang perlu perawatan khsus)Program kami sebagai tenaga sanitasi di ruang bedah sentral :

1. Selain kebersihan rutin dan berkala , JUm’at bersih wajib dilaksanakan2. Pembagian tugas masing-masing kamar operasi , yaitu setiap kamar operasi

diberikan tanggung jawab kepada dua(2) perawat asisten dan satu (1) perawat anestesi.

3. Bekerja sama dengan IPSRS barang kali ada alat-alat elektro medis perlu perawatan khusus.

4. Mengaharapkan kepada SMF bedah untuk memanfaatkan ruang bedah cito yang ada di IGD

5. Mengaharapkan kepada semua pelangan dan karyawan BPRSUD Kebumen mau mematuhi tata tertib mamasuki ruang IBS (lepas kaki, pakai baju khusus IBS)

Dari alat dan bahan yang kami butuhkan yang belum ada di gudang BPRSUD Kebumen adalah bahan foging dan penyedot debu, maka dari itu diharapkan dari pihak management mengadakan bahan foging da alat penyedot debu.

VII. KENDALA-KENDALA SELAMA INIKadang Jum’at bersih tidak bisa dilaksanakan karena pada hari Jum’at :

1. Ada program tundaan hari kemarin (Kamis) yang harus dikerjakan hari Jum’at

2. Cyto masih dilaksanakan di IBS3. Disiplin SDM yang belum maksimal dan konsisten4. Monitoring terhadap sterilitas IBS belum maksimal5. Fasilitas sterilisasi yang masih kurang (missal penyedot debu)

VIII. KESIMPULANDengan pelaksanaan program sanitasi di IBS maka diharapkan maksud dan tujuan dari program ini bisa terwujud. Hal tersebut perlu dukungan dari pihak terkait dan menejemen rumah sakit.

MENGETAHUI

KA. RUANG IBS KA.INSTALASI IBS PELAKSANA SANITASI

Page 8: Stan.iv Fasilitas Dan Peralatan(Ibs)

Badan PengelolaanRSUD Kab.Kebumen

PROSEDUR TETAP JUM’AT BERSIHNO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN TGL BERLAKU

Disiapkan Oleh

Ka.Instalasi Bedah SentralRahmatNIP :

Ditetapkan Oleh

dr.H.SuprayitnoNIP: 140 217 525

PROSEDUR TETAP Tanggal Tanggal

PENGERTIAN Prosedur Jum’at bersih merupakan langkah-langkah yang dilaksnakan dalam melaksanakan Jum’at bersih

TUJUAN Untuk membersihkan kamar operasi , mengurangi terjadinya infeksi nosokomial

PROSEDUR 1. Dilaksanakan setiap hari Jum’at2. Semua isi ruangan operasi dikeluarkan3. Ruangan kita siram dengan obat

desinfektan dengan perbandingan 1 : 204. Kita bersihkan lantai dengan sikat,

terutama pintu, jendela dengan kain yang dibasahi larutan desinfektan

5. Semua peralatan dibersihkan termasuk pintu , jendela dengan kain yang dibasahi larutan desinfektan

6. Kemuadian lantai kita keringkan7. Peralatan kita masukkan kembali

UNIT TERKAIT IBS

Page 9: Stan.iv Fasilitas Dan Peralatan(Ibs)

Badan PengelolaanRSUD Kab.Kebumen

PROSEDUR TETAP STERILISASI RUANGAN DENGAN SINAR ULTRA FIOLET

NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN TGL BERLAKU

Disiapkan Oleh

Ka.Instalasi Bedah SentralRahmatNIP :

Ditetapkan Oleh

dr.H.SuprayitnoNIP: 140 217 525

PROSEDUR TETAP Tanggal Tanggal

PENGERTIAN Prosedur sterilisasi ruangan dengan sinar ultra fiolet merupakan langkah-langkah yang dilaksanakan dalam menyeteril dengan sinar ultra fiolet.

TUJUAN Untuk menyeteril ruanganPROSEDUR 1. Ruangan harus kering karena sinar ultra fiolet

tidak dapat menembus butir air2. Ruangan kita tutup dan nyalakan lampu ultra fiolet

selama 5 jam3. Setelah 5 jam lampu kita matikan dan ruangan

sudah steril4. Sealama penyinaran pintu tertutup dan petugas

tidak boleh masukUNIT TERKAIT IBS

Badan PengelolaanRSUD Kab.Kebumen

PROSEDUR TETAP PEMBUANGAN GAS ANESTESINO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN TGL BERLAKU

Disiapkan Oleh

Ka.Instalasi Bedah SentralRahmatNIP :

Ditetapkan Oleh

dr.H.SuprayitnoNIP: 140 217 525

PROSEDUR TETAP Tanggal Tanggal

PENGERTIAN Suatu langkah yang dilakukan untuk menghindarkan petugas atau pasien dari pencemaran obat anestesi

Page 10: Stan.iv Fasilitas Dan Peralatan(Ibs)

TUJUAN Untuk melindungi petugas dan pasien dari pencemaran obat anestesi.

PROSEDUR 1. Pembuangan gas anestesi menggunakan alat Ex.House Fan

2. Kedudukan alat Ex.House Fan 30 cm diatas permukaan lantai

3. Alat Ex.House Fan dinyalakan setiap kali tindakan pembedahan yang menggunakan anestesi dengan memekai gas anestesi.

4. Ex.House Fan dinyalakan selama Gas Anestesi belum ditutup.

UNIT TERKAIT Ruang IBS

Badan PengelolaanRSUD Kab.Kebumen

PROSEDUR TETAP PEMBUANGAN GAS ANESTESINO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN TGL BERLAKU

Disiapkan Oleh

Ka.Instalasi Bedah SentralRahmatNIP :

Ditetapkan Oleh

dr.H.SuprayitnoNIP: 140 217 525

PROSEDUR TETAP Tanggal Tanggal

PENGERTIAN Membuang gas anestesi dari tempat kegiatan operasi ke daerah bebas.

TUJUAN Mengurangi polusi gas dengan dokter anestesi , perawat dan dokter bedah

KEBIJAKAN Membuat saluran pembuangan gas anestesi dengan menggunakan selang yang diletakkan di bawah , untuk tiap ruangan.

PROSEDUR Sebelum dilakukan tindakan anestesi di tiap ruangan , alat harus sudah disiapkan dan disalurkan keluar.

UNIT TERKAIT IPSRS

PROSEDUR TETAP PENGGUNAAN KABEL INSTALASI LISTRIK UNTUK KAMAR BEDAH

NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN TGL BERLAKU

Disiapkan Oleh Ditetapkan Oleh

Page 11: Stan.iv Fasilitas Dan Peralatan(Ibs)

Badan PengelolaanRSUD Kab.Kebumen

Ka.Instalasi Bedah SentralRahmatNIP :

dr.H.SuprayitnoNIP: 140 217 525

PROSEDUR TETAP Tanggal Tanggal

PENGERTIAN Kabel listrik adalah kawat tembaga dengan diameter tertentu yang dibungkus pengaman sejenis plastic isolator berfungsi untuk mengahantarkan listrik

TUJUAN Penggunaan kabel listrik kamar bedah dengan standart PLN dan besar diameter yang sudah ditentukan

KEBIJAKAN Instalasi listrik kamar bedah dipasang dengan system pengaman di masing-masing kamar dengan (MCB) dan system grounding pada stop kontak.

PROSEDUR 1. Suplay listrik kamar bedah dengan kawat kabel diameter 6 mm3 phasa, 380 volt dan netral “0”

2. Penggunaan listrik masing-masing kamar dari box pembagi dengan diameter 2½ mm 220 volt

3. Di masing-masing kamar listrik dikendali dengan MCB , lampu MCB, stop kontak dan MCB AC

4. Diamater kabel 1½ mm untuk lampu penerangan biasa diameter kabel 2½ mm untuk stop kontak, 2½ mm untuk selling lampu dan 2½ mm untuk AC

5. Masing-masing stop kontak dengan pengaman grounding di jaringan

6. Suplay listrik untuk sterilisator dengan kabel diameter 4 mm

UNIT TERKAIT 1. IPSRS2. Kamar Bedah

Badan PengelolaanRSUD Kab.Kebumen

PROSEDUR TETAP PEMELIHARAAN ALAT/INSTRUMEN

NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN TGL BERLAKU

Disiapkan Oleh

Ka.Instalasi Bedah SentralRahmatNIP :

Ditetapkan Oleh

dr.H.SuprayitnoNIP: 140 217 525

PROSEDUR

Page 12: Stan.iv Fasilitas Dan Peralatan(Ibs)

TETAP Tanggal Tanggal

PENGERTIANTUJUAN Untuk mempertahankan agar alat tetap baik dan siap

pakaiKEBIJAKANPROSEDUR Setelah alat diguankan rendam dalam larutan (deterjen) 1-

200 selama 15 menit1. Instrumen dibuka hingga semua permukaan tersentuh

larutan bila pakai NaNo2 O14 sebagai anti karat.2. Sikat hingga semua kotoran hilang3. Bila ada sisa karet hilangkan dengan hal cucer,

kemudian dibilas kembali dengan air hangat.4. Kemudian alat tersebut dikeringkan / diangin-

anginkan5. Kemas dalam :

Wipek Tenun rangkap dua Tromol

6. Beri indicator dan catat alat tersebut7. Kemudian disterilkan8. Setelah steril simpan dalam almari khusus.

UNIT TERKAIT Perawat IBS

PROGRAM KERJA HARIANINSTALASI BEDAH SENTRAL

BPRSUD KEBUMEN

Page 13: Stan.iv Fasilitas Dan Peralatan(Ibs)

PENJADUALAN OPERASI PENENTUAN WAKTU , DOKTER DAN KAMAR OPERASIPEMBERSIHAN RUANGAN SETELAH OPERASIULTRAVIOLET KAMAR OPERASIPEMELIHARAAN KEBERSIHAN RUANG OPERASIPEMELIHARAAN INSTRUMEN OPERASI PENCUCIAN, PEMBERSIHAN DAN STERILPENYEDIAAN OBAT-OBAT HABIS PAKAIPEMELIHARAAN ALAT-ALAT PENUNJANG

Kepala Instalasi Bedah Sentral

DAFTAR ALAT/OBAT RESUSITASI DAN GAWAT DARURATINSTALASI BEDAH SENTRAL

BPRSUD KEBUMEN

Page 14: Stan.iv Fasilitas Dan Peralatan(Ibs)

ALAT RESUSITASI DAN GAWAT DARURAT DC Shock / Defibrilator EKG ETT berbagai ukuran Face Mask Ambubag Spuit Infus Set ? Tranfusi Set Abbocath

OBAT RESUSITASI DAN GAWAT DARURAT Sulfat Atropin Aminophylin Adrenalin Na. Bicarbonat Efedrin O2

MengetahuiKetua Komite Medis Dokter Spesialis AnestesiBPRSUD Kebumen BPRSUD Kebumen