sp fobia fix

11
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketakutan merupakan hal yang dimiliki oleh semua mahluk hidup. Namun ada juga ketakutan yang tidak sewajarnya atau disebut juga fobia. Fobia merupakan ketakutan yang harusnya tidak ditakuti oleh orang normal lainnya. Secara umum fobia di bagi menjadi tiga jenis yaitu agorafobia, fobia sosial dan fobia spesifik. Agorafobia adalah ketakutan terhadap tempat-tempat publik dan juga tempat-tempat terbuka. Fobia sosial merupakan ketakutan pada lingkungan sosialnya,seperti takut berbicara di depan umum dan masih banyak lagi. Sedangkan fobia spesifik merupakan ketakutan pada hal – hal tertentu seperti takut darah, binatang, bulu, jarum situasi dan masih banyak lagi. Ketakutan – ketakutan yang tidak wajar seperti ini mempunyai efek yang kurang baik bagi individu yang mengalaminya. Mereka cenderung mengalami rasa cemas yang tinggi, keringat yang berlebih bahkan hingga rasa curiga yang tinggi. Banyak individu yang berusaha untuk menghilangkan fobianya. Ada menggunakan hipnoterapi, terapi paparan (exposure therapy) dan banyak terapi lainnya. 1

Upload: sony-neov

Post on 17-Feb-2016

243 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

fobia

TRANSCRIPT

Page 1: Sp Fobia Fix

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketakutan merupakan hal yang dimiliki oleh semua mahluk hidup. Namun

ada juga ketakutan yang tidak sewajarnya atau disebut juga fobia. Fobia

merupakan ketakutan yang harusnya tidak ditakuti oleh orang normal lainnya.

Secara umum fobia di bagi menjadi tiga jenis yaitu agorafobia, fobia sosial

dan fobia spesifik. Agorafobia adalah ketakutan terhadap tempat-tempat

publik dan juga tempat-tempat terbuka. Fobia sosial merupakan ketakutan

pada lingkungan sosialnya,seperti takut berbicara di depan umum dan masih

banyak lagi. Sedangkan fobia spesifik merupakan ketakutan pada hal – hal

tertentu seperti takut darah, binatang, bulu, jarum situasi dan masih banyak

lagi.

Ketakutan – ketakutan yang tidak wajar seperti ini mempunyai efek yang

kurang baik bagi individu yang mengalaminya. Mereka cenderung

mengalami rasa cemas yang tinggi, keringat yang berlebih bahkan hingga

rasa curiga yang tinggi.

Banyak individu yang berusaha untuk menghilangkan fobianya. Ada

menggunakan hipnoterapi, terapi paparan (exposure therapy) dan banyak

terapi lainnya. Selain itu bisa juga digunakan terapi farmakologis

menggunakan beberapa jenis obat seperi anti benzodiazepine, antagonis -

adrenegik. Ada yang berhasil dengan terapi diatas namun ada juga yang gagal

sehingga hanya bisa menghindar dari objek yang ditakutinya.

Pada proses pengobatan masing – masing individu memiliki kemampuan

yang berbeda – beda untuk dapat beradaptasi dan mendapatkan hasil terapi.

Biasanya penderita fobia spesifik memerlukan terapi jangka panjang agar

dapat menghilangkan fobia yang dimilikinya.

Kemungkinan untuk sembuh dari cukup tinggi, dan sangat tergantung

kembali pada masing – masing individu menerima segala terapi yang

diberikan oleh para terapis.

1

Page 2: Sp Fobia Fix

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Fobia spesifik (specific phobia) adalah ketakutan irasional dan menetap pada

objek yang khusus, aktivitas, atau situasi yang menyebabkan respons

kecemasan yang tiba-tiba, menyebabkan gangguan yang signifikan dalam

performa, dan menghasilkan perilaku menghindar(1).

2.2 Epidemiologi

The National Institute of Mental Health (NIMH) memperkirakan 5 – 12 %

penduduk Amerika memiliki fobia, spesifik fobia mempengaruhi kira-kira

enam juta penduduk Amerika. Sekitar 7-9% anak – anak diperkirakan

mengalami fobia spesifik.

Prevalensi fobia spesifik pada masa remaja dialami oleh 22,1% perempuan

dan 16,7% laki-laki. Bagaimanapun hanya 0,6% dari remaja yang dinilai

sangat terganggu oleh fobia spesifik(2).

2.3 Etiologi

Penyebab pasti fobia spesifik belum diketahui, namun kebanyakan fobia

berkaitan dengan pengalaman traumatis atau reaksi yang dipelajari. Sebagai

contoh:

a. Seseorang yang memiliki pengalaman yang menakutkan atau berbahaya

dengan hewan, seperti diserang atau digigit, dapat mengembangkan

fobia spesifik.

b. Menyaksikan peristiwa traumatis di mana orang lain mengalami bahaya

atau ketakutan ekstrim juga dapat menyebabkan fobia spesifik.

c. Menerima informasi atau peringatan berulang kali mengenai situasi

atau hewan yang berbahaya.

d. Ketakutan juga bisa dipelajari dari orang lain, misalnya anak yang

melihat orangtuanya bereaksi dengan ketakutan dan kecemasan

terhadap benda atau situasi tertentu, mungkin juga memiliki reaksi yang

sama.

2

Page 3: Sp Fobia Fix

2.4 Psikopatologi

Beberapa teori biologis mengenai gangguan fobia, paling berfokus pada

endogenous biogenic amines. Umumnya terjadi aktivasi sistem saraf simpatik

pada gangguan fobia, sehingga terjadi peningkatan denyut jantung dan

tekanan darah, serta gejala seperti tremor, jantung berdebar, berkeringat,

dyspnea, pusing, dan parestesia.

Teori psikologi menjelaskan kecemasan sebagai perpindahan dari konflik

intrapsikis ke penyesuaian pola pikir. Psikoanalis lebih

mengkonseptualisasikan kecemasan sosial sebagai gejala dari konflik lebih

dalam, atau konflik yang belum terselesaikan(4)

Respon ini dimediasi oleh sistem saraf otonom, khususnya parasimpatik.

Saraf vagus melemahkan output sistem saraf simpatik dan merupakan kunci

untuk respon terhadap lingkungan(4).

Anak-anak dengan fobia spesifik menampilkan respon yang lebih besar

terhadap ancaman yang dirasakan, meskipun mereka tidak menunjukkan

peningkatan respon antisipatif. Namun, perubahan fisiologis ini tidak sama

pada semua fobia spesifik, karena fobia spesifik yang berbeda dikaitkan

dengan cardiac vagal tone yang berbeda(4)

2.5 Gejala Klinis

a. Ketakutan yang berlebihan atau tidak rasional terhadap benda atau

situasi tertentu.

b. Menghindari benda atau situasi yang ditakuti atau bertahan dengan

penderitaan besar.

c. Gejala fisik dari serangan panik atau kecemasan, seperti: jantung

berdebar, mual atau diare, berkeringat, gemetaran, mati rasa atau

kesemutan, masalah dengan pernapasan (seperti sesak napas), merasa

pusing atau melayang, merasa seperti tersedak.

d. Kecemasan antisipatif, yaitu kecemasan yang muncul lebih awal seiring

penderita semakin dekat dengan benda atau situasi yang menjadi

fobianya. Sebagai contoh: seseorang yang takut anjing dapat menjadi

cemas ketika pergi berjalan-jalan karena dia mungkin dapat melihat

anjing di sepanjang jalan(5)

3

Page 4: Sp Fobia Fix

2.6 Klasifikasi

a. Animal type biasanya ditandai dengan adanya ketakutan terhadap

binatang atau serangga. Biasanya terjadi pada masa kecil.

b. Natural environment type ditandai dengan adanya ketakutan pada

objek-objek dalam lingkungan alami, seperti : badai, ketinggian, atau

air. Subtipe ini mempunyai onset masa kecil .

c. Blood injection injury type ditandai dengan adanya ketakutan melihat

darah, cedera, ataupun menerima prosedur medis seperti injeksi.

d. Situational type ketakutan situasi tertentu seperti : transportasi umum,

lorong, jembatan, pesawat terbang atau tempat tertutup. Subtipe ini

mempunyai 2 onset yaitu saat masa kecil dan dipertengahan umur 20-

an.

e. Other type ditandai dengan adanya ketakutan pada stimulasi lain.

Stimulus dapat berupa ketakutan saat tersedak, muntah, menderita

penyakit, anak anak takut terhadap suara yang keras atau karakter

berkostum(6).

2.7 Kriteria Diagnosis Fobia Khas menurut DSM-5

a. Rasa takut berlebihan yang nyata, menetap dan tidak beralasan,

dicetuskan oleh adanya atau antisipasi terhadap suatu objek atau situasi

spesifik ( cth terbang, ketinggian, hewan , disuntik, melihat darah).

b. Gejala psikologis, perilaku atau otonomik yang timbul harus

merupakan manifestasi primer dan anxietasnya dan bukan sekunder

dari gejala – gejala lain seperti gangguan waham atau pikiran obsesif

c. Anxietas harus terbatas pada adanya objek atau situasi fobik tertentu

d. Pajanan terhadap stimulus fobik hampir selalu mencetuskan respons

ansietas segera, dapat berupa serangan panic terikat secara situasional

atau serangan panik dengan predisposisi situasional

e. Orang tersebut menyadari bahwa rasa takutnya berlebihan atau tidak

beralasan

f. Situasi fobik dihindari atau dihadapi dengan ansietas maupun

penderitaan yang intens

4

Page 5: Sp Fobia Fix

g. Penghindaran, antisipasi ansietas atau distress pada situasi yang

ditakuti mengganggu fungsi rutin normal, pekerjaan (atau akademik)

atau aktivitas maupun hubungan social secara bermakna, atau terdapat

distress yang nyata karena memiliki fobia ini (7).

2.8 Penatalaksanaan

a. Hipnoterapi

Hipnoterapi merupakan terapi yang dilakukan pada subjek dalam

keadaan hipnosis atau tidurnya sistem saraf. Hipnoterapi biasanya

digunakan untuk mereduksi kecemasan yang mengambil alih kontrol

individu atas dirinya. Dengan demikian dapat diwujudkan suatu

gambaran nyata tentang kondisi fobia namun individu tetap dalam

kondisi tenang, sehingga membantu mereka menyesuaikan reaksi pada

kondisi yang menyebabkan fobia menjadi normal dan respon yang lebih

tenang(8).

b. Terapi Pemaparan

Terapi yang paling sering digunakan untuk fobia spesifik adalah terapi

pemaparan (exposure therapy), suatu tipe terapi perilaku yang asalnya

didahului oleh Joseph Wolpe. Ahli terapi mendensitisasi pasien, dengan

menggunakan pemaparan stimulus fobik yang serial, bertahap,dan

dipacu diri sendiri. Ahli terapi mengajarkan pasien tentang berbagai

tekhnik untuk menghadapi kecemasan, termasuk relaksasi, control

pernapasan, dan pendekatan kognitif terhadap gangguan(3).

c. Pendekatan kognitif adalah termasuk mendorong kenyataan bahwa

situasi tersebut pada dasarnya adalah aman. Aspek kunci dari terapi

perilaku yang berhasil adalah (1)komitmen pasien terhadap pengobatan,

(2) masalah dan tujuan yang diidentifikasi dengan jelas,(3) strategi

alternatif yang tersedia untuk mengatasi perasaan pasien. Pada situasi

spesifik fobia darah, injeksi, dan cedera, beberapa ahli terapi

menganjurkan bahwa pasien mengencangkan tubuhnya selama

pemaparan untuk membantu menghindari kemungkinan pingsan akibat

reaksi vasovagal terhadap stimulus fobik. Beberapa laporan awal

menyatakan bahwa antagonisadrenergic-beta dapat berguna dalam

5

Page 6: Sp Fobia Fix

pengobatan fobia spesifik. Jika fobia spesifik disertai dengan serangan

panic, farmakoterapi atau psikoterapi yang diarahkan pada serangan

panic mungkin juga bermanfaat(9).

d. Terapi farmakologis menggunakan Benzodiazepine, venlafaxine,

buspirone, MAOI, antagonis ß-adrenergik dapat juga digunakan dalam

terapi fobia spesifik, terutama fobia disertai serangan panik(3).

2.9 Prgonosis

Fobia cenderung menjadi kronis dan dapat terjadi komorbiditas dengan

gangguan lain,seperti depresi, penyalahgunaan alkohol dan obat bila tidak

mendapat terapi, 75 % orang dengan fobia spesifik dapat menangani

ketakutannya dengan Cognitive Behavior Therapy(10).

6

Page 7: Sp Fobia Fix

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

- Fobia spesifik merupakan ketakutan irasional yang dialami oleh seseorang

tapi tidak terjadi pada orang normal.

- Perempuan cenderung lebih sering mengalami fobia spesifik dibandingkan

dengan laki – laki.

- Penyebab fobia spesifik masih belum diketahui secara pasti namun ada

faktor – faktor resiko terjadinya fobia spesifik seperti trauma ataupun

faktor melihat reaksi fobia secara berulang dari orang tua maupun orang

terdekat.

- Pada umumnya reaksi yang timbul akibat fobia spesifik berupa rasa cemas,

linglung, panik dan histeris.

- Fobia spesifik dibagi dalam 5 kelompok besar yaitu Animal type, Natural

environment type, Blood injection injury type, Situational type dan Other

type.

- Kriteria diagnosis fobia spesifik adalah individu mengalami ketakutan

irasional secara terus menerus, rasa cemas berlebihan serta keinginan

untuk menghindar dari objek yang ditakuti.

- Pengobatan fobia spesifik dapat berupa terapi paparan (exposure therapy),

terapi kognitif dan terapi farmakologis.

- Prognosis dari fobia spesifik memiliki angka kesembuhan cukup tinggi

dan sangat tergantung dari setiap individu dalam menerima terapi.

3.2 Saran

Sebaiknya fobia spesifik cepat ditangani agar tidak menjadi kronis serta

dapat terjadi komplikasi dengan gangguan lain,seperti depresi,

penyalahgunaan alkohol dan obat bila tidak mendapat terapi.

7