sosiologi industri

31
Penerapan Perpolisian Masyarakat di ITB Oleh : Kelompok 1 Sosiologi Industri

Upload: ifadh-fadhlullah

Post on 24-Jul-2015

197 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Oleh : Kelompok 1 Sosiologi Industri

Ade Amat Sanidin Andyan Gunawan Raharja Azka Fadhlan Dennice Herpudyo Fatih Kalifa Irham Fadlika Irsani Fenilia Kengputra Ekawijaya Mia Lisbeth Nirmala Twinta Vidrayani Reza Ernanda Sahin Winda Wijaya Sari

PENDAHULUAN

Banyaknya

kasus kriminal terutama kehilangan barang yang terjadi di lingkungan kampus Terjadinya kelalaian sehingga munculnya kesempatan untuk melakukan tindak kriminal Tidak idealnya jumlah polisi (aparat keamanan) dibandingkan jumlah masyarakat

Terjadinya

kasus kehilangan barang di ITB Maraknya Kriminalitas di lingkungan ITB Kelalaian dalam menjaga barang milik masing-masing Adanya kesenjangan sosial di antara antar mahasiswa / dosen di ITB

Apa

saja yang mengakibatkan terjadinya kelalaian dari pemilik barang? Mengapa diperlukan perpolisian masyarakat di ITB? Bagaimana cara menerapkan perpolisian masyarakat di lingkungan kampus ITB?

Mengetahui

faktor-faktor penyebab kelalaian dan kehilangan barang di ITB Mengetahui manfaat perpolisian masyarakat khususnya di ITB Memahami cara pengaplikasian perpolisian masyarakat di lingkungan kampus ITB

Meminimalisasi

terjadinya kasus kehilangan barang yang disebabkan kelalaian Meningkatkan kepedulian antar warga kampus ITB Memberikan pencerdasan mengenai perpolisian masyarakat

TEORI DASAR

Teori

kebutuhan manusia Teori transformasi konflik Teori hubungan masyarakat Teori pertukaran sosial Teori Partisipasi

Menganggap bahwa konflik yang berakar disebabkan oleh kebutuhan dasar manusia (fisik, mental dan sosial) yang tidak terpenuhi atau dihalangi. Hal yang sering menjadi inti pembicaraan adalah keamanan, identitas, pengakuan, partisipasi, dan otonomi. Sasaran: mengidentifikasi dan mengupayakan bersama kebutuhan mereka yang tidak terpenuhi, serta menghasilkan pilihan-pilihan untuk memenuhi kebutuhan itu.

Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh masalahmasalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah sosial, budaya dan ekonomi. Sasaran: mengubah struktur dan kerangka kerja yang menyebabkan ketidaksetaraan dan ketidakadilan termasuk kesenjangan ekonomi, meningkatkan jalinan hubungan dan sikap jangka panjang di antar pihak yang berkonflik, mengembangkan proses dan sistem untuk mempromosikan pemberdayaan, keadilan, perdamaian, pengampunan, rekonsiliasi, pengakuan

Menganggap bahwa konflik disebabkan oleh polarisasi yang terus terjadi, ketidakpercayaan dan permusuhan di antara kelompok yang berbeda dalam suatu masyarakat. Sasaran: meningkatkan komunikasi dan saling pengertian antara kelompok yang mengalami konflik, serta mengusahakan toleransi dan agar masyarakat lebih bisa saling menerima keragaman yang ada didalamnya

Teori pertukaran sosial (exchange theory) merupakan salah satu teori sosiologi yang bernaung di bawah paradigma perilaku sosial (social behavior paradigm). Artinya, asumsi-asumsi dan cara berpikir para pengikutnya mengacu pada cara pandang paradigma perilaku sosial tersebut. Paradigma ini menekankan studinya pada "the way individual respons to certain stimuli", yaitu respon seseorang terhadap stimuli yang dihadapinya. Perlu di ketahui juga bahwa paradigma perilaku sosial ini mempunyai anggapan dasar (asumsi) bahwa manusia itu, pada dasarnya merupakan makhluk pengejar keuntungan atau yang lebih populer dengan sebutan ganjaran "manis reward seeking human being" (Ritzer, 1980; 195)

Partisipasi menurut Soerjono Soekanto (1993: 355) merupakan setiap proses identifikasi atau menjadi peserta, suatu proses komunikasi atau kegiatan berasama dalam suatu situasi sosial tertentu. Partisipasi itu terdiri dari beberapa jenis diantaranya partisipasi sosial dan partisipasi politik. Partisipasi sosial merupakan derajat partisipasi individu dalam kehidupan sosial.

1.

Alasan menggunakan Metode Kualitatif

2.3. 4. 5. 6.

Tempat PenelitianSampel Sumber Data Penelitian Instrumen Penelitian Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

Metode

penelitian yang digunakan ialah metode kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Penelitian

ini dilakukan di :

Kampus ITB Polsek Coblong

Dosen Mahasiswa Karyawan ITB Satpam ITB

Polisi

1.

Pedoman wawancara

Disusun berdasarkan tujuan penelitian dan teori yang berkaitan agarwawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian.2.

Pedoman Observasi Disusun berdasarkan hasil observasi terhadap perilaku subjek selama

wawancara dan observasi terhadap lingkungan atau setting wawancara,serta pengaruhnya terhadap perilaku subjek dan informasi yang muncul pada saat berlangsungnya wawancara agar peneliti dapat melakukan pengamatan sesuai dengan tujuan penelitian.3.

Alat PerekamAgar peneliti dapat berkonsentrasi pada proses pengambilan data tampa harus berhenti untuk mencatat jawaban-jawaban dari subjek.

Pengambilan data yang dilakukan menggunakan beberapa sumber dengan menggunakan teknik pengambilan data yang sama.

Rumusan

Masalah 1 Masalah 2 Masalah 3

Teori Kebutuhan Manusia Teori Transformasi Konflik Rumusan

Teori Hubungan Masyarakat Teori Partisipasi Rumusan

Teori Pertukaran Sosial Teori Partisipasi

Rumusan Masalah1. Apa saja yang mengakibatkan terjadinya kehilangan barang di lingkungan ITB?

Dasar Teori

Pertanyaan

Hasil dan Analisis

1. Teori Kebutuhan Manusia

Barang apa sajakah yang sering hilang di lingkungan ITB? Tempat sering terjadinya kehilangan barang? Hasil laporan bagaimana feedbacknya? Tingkat keamanan di ITB bagaimana?

Yang hilang rata-rata barang pribadi: KTM, dompet, HP, kalkulator, laptop, sepeda Sering terjadi di tempat berkumpul: selasar gedung, mushola Feedback dari hasil laporan kadang ada yang tertinggal dan ditemukan petugas, kadan hilang tidak ketemu Cukup aman, hanya saja akses masuk ITB yang bebas membuat sulit terpantau Pernah ada tapi hanya satu dua kali Penyebab kehilangan lebih diakibatkan kurangnya kewaspadaan terhadap barang pribadi karena sudah merasa berkecukupan. Selain itu ada juga faktor masyarakat luar yang mencari nafkah di ITB. Ada, tapi jarang sekali.

2. Teori Transformasi Konflik

Apakah dari mahasiswa/dosen pernah menyalahkan petugas? Menurut satpam/petugas, hal apa yang membuat terjadi kehilangan? Apakah pernah ada yang mengingatkan agar menjaga barang pribadi?

Simpulan : Kehilangan yang terjadi di ITB rata-rata merupakan kehilangan barang pribadi masyarakat ITB dan rata-rata kehilangan terjadi di tempat berkumpul yang ramai apda umumnya. Hal ini lebih diakibatkan kurangnya kewaspadaan dari masyarakat ITB dalam menjaga barangnya masing-masing. Ada pun kecenderungan antar masyarakat ITB kurang saling mengingatkan satu sama lain. Selain itu, kemudahan akses masuk ke ITB mengakibatkan masyarakat luar tidak terpantau.

Rumusan Masalah2. Mengapa diperlukan Perpolisian Masyarakat di ITB ?

Dasar Teori

Pertanyaan

Hasil dan Analisis

1. Teori Hubungan Masyarakat

Apakah sudah saling mengingatkan satu sama lain dalam menjaga barang? Sejauh apa sosialisasi program Perpolisian Masyarakat?

Masih sangatlah kurang kepedulian. Sosialisasi masih kurang efektif karena apatisnya masyarakat dan juga media yang dipakai hanya sekadar pamflet, poster, dll. Seharusnya ada sejenis penyuluhan secara langsung(praktek nyata)

2. Teori Partisipasi

Bagaimana seharusnya masyarakat dalam menjaga barang pribadinya? Apakah jumlah polisi ideal? Bagaimana untuk mengatasi ketideakidealan tersebut?

Seharusnya masyarakat lebih waspada dalam menjaga barang pribadinya, jangan sampai lalai karena kriminalitas disebabkan adanya kesempatan. Jumlah polisi tidak ideal 1 : 100.000 Masyarakat perlu ikut berpartisipasi dalam menjaga keamanan dalam lingkup pribadinya agar bisa meminimalisasi kriminalitas.

Simpulan : Perpolisian Masyarakat perlu dilakukan secara efektif untuk menanggulangi ketidakidealan jumlah polisi dan juga mengurangi tindak kriminalitas di lingkungan ITB pada khususnya. Dengan berjalan secara efektifnya program Perpolisian Masyarakat, maka tiap pribadi dari masyarakat akan lebih menjaga barang-barang pribadinya agar tidak menciptakan kesempatan untuk terjadinya tindak kriminal.

Rumusan Masalah3. Bagaimana cara menerapkan Perpolisian Masyarakat di ITB?

Dasar Teori

Pertanyaan

Hasil dan Analisis

1. Teori Pertukaran Sosial

Bagaimanakah penerapan perpolisian masyarakat?

Seharusnya dari masyarakat dan polisi saling bekerja sama dalam menerapkan perpolisian masyarakat dalam bentuk mengawasi barang pribadi masing-masing agar tidak terjadi kriminalitas.

2. Teori Partisipasi

Sudah seberapa efektif Perpolisian Masyarakat saaat ini? Dalam penerapan ke depannya semestinya bagaimana?

Masih kurang efektif, masyarakat cenderung cuek dan menganggap jika terjadi kehilangan bisa langsung melapor polisi Harus ada partisipasi secara aktif dari masyarakat dan juga penyuluhan secara efektif dari pihak kepolisiannya. Hal ini untuk mengantisipasi keapatisan masyarakat.

Simpulan : Perpolisian Masyarakat perlu partisipasi secara efektif dari masyarakat. Karena inti dari perpolisian masyarakat itu sendiri ialah penerapan fungsi-fungsi perpolisian pada masyarakat. Hal ini dapat mengurangi angka kriminalitas dan mengurangi kesempatan untuk terjadinya tindak kriminal

Faktor yang mengakibatkan sering terjadinya kehilangan ialah kurangnya kewaspadaan, mudahnya akses keluar masuk kampus, ada kekurangpedulian dalam mengingatkan Perpolisian Masyarakat perlu diterapkan agar dapat ikut berpartisipasi mengurangi kriminalitas akibat adanya ketidakidealan jumlah polisi : jumlah masyarakat Aplikasi Perpolisian Masyarakat diterapkan dengan mulai lebih waspada dalam menjaga barang dan juga saling mengingatkan satu sama lain untuk menjaga barang-barang pribadi

Mulailah meningkatkan kewaspadaan atas barang pribadi Anda Ingatkanlah orang di sekitar Anda jika terjadi kelalaian dalam menjaga barang Laporkan tindak kriminalitas sekecil apapun ke pihak berwajib Hindari meninggalkan barang di selasar atau tempat umum ITB sebagai model Perpolisian Masyarakat di Indonesia, terutama Jawa Barat Masyarakat ITB siap membantu polisi dalam aplikasi Perpolisian Masyarakat Sebaiknya Polda mensosialisasikan Perpolisian Masyarakat ke kampus-kampus di Jawa Barat

Kelompok 1 Perpolisian Masyarakat