sosial ekonomi masyarakat sekitar gita amalia
TRANSCRIPT
Jurnal Teknik PWK Volume 4 Nomor 1 2015
Online : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/pwk__________________________________________________________________________________________________________________
Teknik PWK; Vol. 4; No. 1 ; hal. 14-28 | 14
PENGARUH KEBERADAAN LUMPUR PANAS SIDOARJO TERHADAP KONDISI FISIK LINGKUNGAN DANSOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR
Gita Amalia Octavianingrum¹ dan Iwan Rudiarto²
1Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro2Dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
email : [email protected]
Abstrak:. Eksploitasi sumberdaya alam secara berlebihan akan berakibat pada kerusakan lingkungan.Sementara, kerusakan lingkungan hidup dapat memberikan dampak buruk terhadap kondisi fisik maupun sosialdan ekonomi di lingkungan sekitar. Keadaan ini juga terjadi di Sidoarjo. Peristiwa Lumpur panas Sidoarjomerupakan suatu fenomena geologi yang menimbulkan keluarnya semburan lumpur, dimana akanberpengaruh terhadap kondisi fisik lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untukmengkaji pengaruh keberadaan lumpur panas Sidoarjo terhadap kondisi fisik lingkungan dan sosial ekonomimasyarakat sekitar. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, skoring, dan analisis spasial.Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa keberadaan lumpur Sidoarjo secara fisik mengalami penurunankualitas lingkungan yang berupa pencemaran air dan udara. Selain itu, terdapat perubahan pemanfaatanlahan, dimana lahan yang mayoritas didominasi oleh sawah kini telah tenggelam oleh lumpur, sehinggamengakibatkan masyarakat sekitar beralih profesi dari buruh tani atau petani menjadi wiraswasta maupunserabutan. Sementara, pada Rencana Detail kawasan sekitar lumpur panas Sidoarjo akan dikembangkansebagai wisata geologi, IPTEK. Secara sosial ekonomi pemanfaatan asset penghidupan dalam kategori buruk.Selain itu, berdasarkan hasil anaslisis, Desa Ketapang, Gempolsari, Kalitengah, dan Keboguyang berada padakerentanan tinggi, dan Desa Gedang dan Kedungcangkring berada pada kerentanan sedang. Banyaknya jumlahpenduduk yang tetap bertahan di sekitar area lumpur panas Sidoarjo dikarenakan mata pencaharian yangdimiliki terletak tidak jauh dari tempat tinggalnya, masyarakat tidak memiliki biaya untuk membeli lahan baru,cinta tanah leluhur. Kondisi tersebut tentunya membuat masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungansekitar.
Kata Kunci: Kerusakan Lingkungan, Lumpur Panas Sidoarjo, Kondisi Fisik Lingkungan, Sosial EkonomiMasyarakat
Abstract: Excessive exploitation of natural resources will cause environmental degradation. Meanwhile,environmental degradation may adversely affect physical and socio-economic conditions. This circumstanceshappens in Sidoarjo. Sidoarjo hot mud event is a geological phenomenon that cause the release of the hot mudbursts, where may adversely affect physical and socio-economic conditions communities. This research aims toassess of influence the Sidoarjo hot mud bursts on physical environmental and socio-economic in this areacommunities. The method used in this study is a quantitative descriptive, scoring and spatial analysis. The resultbased on analysis found that the existence of sidoarjo hot mud bursts to physical enviromental is environmentaldegradation in the form of water and air pollution. Otherwise, there are changes of land use where most of theland was dominated by rice fields now has been submerged by mud, forcing communities to change from farmlaborers or farmers become self-employed or underemployed. Therefore, In Rencana Detail Tata RuangKabupaten Sidoarjo, the Sidoarjo hot mud will be developed as geological tourism, science and technology.Generally, the use of livelihood assets is at bad catagory. In addition, the result based on analysis found thatKetapang Village, Gempolsari Village, Kalitengah Village, and Keboguyang Village are at high level vulnerability,while Gedang Village and Kedungcangkring Village are at average level. The large number of residents whoremained in the Sidoarjo hot mud bursts area caused by the livelihood that not far from where they live,residents do not have cost to buy new land, loving the ancesteral land. these conditions would make residentsto adapt to the surrounding environment.
Keywords: Enviromental Damage, Hot Mud Of Sidoarjo, Physical Environment, Socio Economic
Jurnal Teknik PWK Volume 4 Nomor 1 2015
Online : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/pwk__________________________________________________________________________________________________________________
Teknik PWK; Vol. 4; No. 1 ; hal. 14-28 | 14
PENGARUH KEBERADAAN LUMPUR PANAS SIDOARJO TERHADAP KONDISI FISIK LINGKUNGAN DANSOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR
Gita Amalia Octavianingrum¹ dan Iwan Rudiarto²
1Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro2Dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
email : [email protected]
Abstrak:. Eksploitasi sumberdaya alam secara berlebihan akan berakibat pada kerusakan lingkungan.Sementara, kerusakan lingkungan hidup dapat memberikan dampak buruk terhadap kondisi fisik maupun sosialdan ekonomi di lingkungan sekitar. Keadaan ini juga terjadi di Sidoarjo. Peristiwa Lumpur panas Sidoarjomerupakan suatu fenomena geologi yang menimbulkan keluarnya semburan lumpur, dimana akanberpengaruh terhadap kondisi fisik lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untukmengkaji pengaruh keberadaan lumpur panas Sidoarjo terhadap kondisi fisik lingkungan dan sosial ekonomimasyarakat sekitar. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, skoring, dan analisis spasial.Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa keberadaan lumpur Sidoarjo secara fisik mengalami penurunankualitas lingkungan yang berupa pencemaran air dan udara. Selain itu, terdapat perubahan pemanfaatanlahan, dimana lahan yang mayoritas didominasi oleh sawah kini telah tenggelam oleh lumpur, sehinggamengakibatkan masyarakat sekitar beralih profesi dari buruh tani atau petani menjadi wiraswasta maupunserabutan. Sementara, pada Rencana Detail kawasan sekitar lumpur panas Sidoarjo akan dikembangkansebagai wisata geologi, IPTEK. Secara sosial ekonomi pemanfaatan asset penghidupan dalam kategori buruk.Selain itu, berdasarkan hasil anaslisis, Desa Ketapang, Gempolsari, Kalitengah, dan Keboguyang berada padakerentanan tinggi, dan Desa Gedang dan Kedungcangkring berada pada kerentanan sedang. Banyaknya jumlahpenduduk yang tetap bertahan di sekitar area lumpur panas Sidoarjo dikarenakan mata pencaharian yangdimiliki terletak tidak jauh dari tempat tinggalnya, masyarakat tidak memiliki biaya untuk membeli lahan baru,cinta tanah leluhur. Kondisi tersebut tentunya membuat masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungansekitar.
Kata Kunci: Kerusakan Lingkungan, Lumpur Panas Sidoarjo, Kondisi Fisik Lingkungan, Sosial EkonomiMasyarakat
Abstract: Excessive exploitation of natural resources will cause environmental degradation. Meanwhile,environmental degradation may adversely affect physical and socio-economic conditions. This circumstanceshappens in Sidoarjo. Sidoarjo hot mud event is a geological phenomenon that cause the release of the hot mudbursts, where may adversely affect physical and socio-economic conditions communities. This research aims toassess of influence the Sidoarjo hot mud bursts on physical environmental and socio-economic in this areacommunities. The method used in this study is a quantitative descriptive, scoring and spatial analysis. The resultbased on analysis found that the existence of sidoarjo hot mud bursts to physical enviromental is environmentaldegradation in the form of water and air pollution. Otherwise, there are changes of land use where most of theland was dominated by rice fields now has been submerged by mud, forcing communities to change from farmlaborers or farmers become self-employed or underemployed. Therefore, In Rencana Detail Tata RuangKabupaten Sidoarjo, the Sidoarjo hot mud will be developed as geological tourism, science and technology.Generally, the use of livelihood assets is at bad catagory. In addition, the result based on analysis found thatKetapang Village, Gempolsari Village, Kalitengah Village, and Keboguyang Village are at high level vulnerability,while Gedang Village and Kedungcangkring Village are at average level. The large number of residents whoremained in the Sidoarjo hot mud bursts area caused by the livelihood that not far from where they live,residents do not have cost to buy new land, loving the ancesteral land. these conditions would make residentsto adapt to the surrounding environment.
Keywords: Enviromental Damage, Hot Mud Of Sidoarjo, Physical Environment, Socio Economic
Jurnal Teknik PWK Volume 4 Nomor 1 2015
Online : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/pwk__________________________________________________________________________________________________________________
Teknik PWK; Vol. 4; No. 1 ; hal. 14-28 | 14
PENGARUH KEBERADAAN LUMPUR PANAS SIDOARJO TERHADAP KONDISI FISIK LINGKUNGAN DANSOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR
Gita Amalia Octavianingrum¹ dan Iwan Rudiarto²
1Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro2Dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
email : [email protected]
Abstrak:. Eksploitasi sumberdaya alam secara berlebihan akan berakibat pada kerusakan lingkungan.Sementara, kerusakan lingkungan hidup dapat memberikan dampak buruk terhadap kondisi fisik maupun sosialdan ekonomi di lingkungan sekitar. Keadaan ini juga terjadi di Sidoarjo. Peristiwa Lumpur panas Sidoarjomerupakan suatu fenomena geologi yang menimbulkan keluarnya semburan lumpur, dimana akanberpengaruh terhadap kondisi fisik lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untukmengkaji pengaruh keberadaan lumpur panas Sidoarjo terhadap kondisi fisik lingkungan dan sosial ekonomimasyarakat sekitar. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, skoring, dan analisis spasial.Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa keberadaan lumpur Sidoarjo secara fisik mengalami penurunankualitas lingkungan yang berupa pencemaran air dan udara. Selain itu, terdapat perubahan pemanfaatanlahan, dimana lahan yang mayoritas didominasi oleh sawah kini telah tenggelam oleh lumpur, sehinggamengakibatkan masyarakat sekitar beralih profesi dari buruh tani atau petani menjadi wiraswasta maupunserabutan. Sementara, pada Rencana Detail kawasan sekitar lumpur panas Sidoarjo akan dikembangkansebagai wisata geologi, IPTEK. Secara sosial ekonomi pemanfaatan asset penghidupan dalam kategori buruk.Selain itu, berdasarkan hasil anaslisis, Desa Ketapang, Gempolsari, Kalitengah, dan Keboguyang berada padakerentanan tinggi, dan Desa Gedang dan Kedungcangkring berada pada kerentanan sedang. Banyaknya jumlahpenduduk yang tetap bertahan di sekitar area lumpur panas Sidoarjo dikarenakan mata pencaharian yangdimiliki terletak tidak jauh dari tempat tinggalnya, masyarakat tidak memiliki biaya untuk membeli lahan baru,cinta tanah leluhur. Kondisi tersebut tentunya membuat masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungansekitar.
Kata Kunci: Kerusakan Lingkungan, Lumpur Panas Sidoarjo, Kondisi Fisik Lingkungan, Sosial EkonomiMasyarakat
Abstract: Excessive exploitation of natural resources will cause environmental degradation. Meanwhile,environmental degradation may adversely affect physical and socio-economic conditions. This circumstanceshappens in Sidoarjo. Sidoarjo hot mud event is a geological phenomenon that cause the release of the hot mudbursts, where may adversely affect physical and socio-economic conditions communities. This research aims toassess of influence the Sidoarjo hot mud bursts on physical environmental and socio-economic in this areacommunities. The method used in this study is a quantitative descriptive, scoring and spatial analysis. The resultbased on analysis found that the existence of sidoarjo hot mud bursts to physical enviromental is environmentaldegradation in the form of water and air pollution. Otherwise, there are changes of land use where most of theland was dominated by rice fields now has been submerged by mud, forcing communities to change from farmlaborers or farmers become self-employed or underemployed. Therefore, In Rencana Detail Tata RuangKabupaten Sidoarjo, the Sidoarjo hot mud will be developed as geological tourism, science and technology.Generally, the use of livelihood assets is at bad catagory. In addition, the result based on analysis found thatKetapang Village, Gempolsari Village, Kalitengah Village, and Keboguyang Village are at high level vulnerability,while Gedang Village and Kedungcangkring Village are at average level. The large number of residents whoremained in the Sidoarjo hot mud bursts area caused by the livelihood that not far from where they live,residents do not have cost to buy new land, loving the ancesteral land. these conditions would make residentsto adapt to the surrounding environment.
Keywords: Enviromental Damage, Hot Mud Of Sidoarjo, Physical Environment, Socio Economic
Pengaruh Keberadaan Lumpur Panas Sidoarjo… Gita Amalia Octavianingrum dan Ragil Haryanto
Teknik PWK; Vol. 4; No. 1 ; hal. 14-28 | 15
PENDAHULUANKerusakan lingkungan hidup dapat
memberikan pengaruh buruk terhadapkondisi fisik maupun sosial dan ekonomi dilingkungan sekitar. Seperti hal-nyakerusakan lingkungan yang ditimbulkankarena adanya lumpur panas Sidoarjo (LUSI).Lumpur panas Sidoarjo merupakan suatufenomena geologi yang menimbulkankeluarnya semburan lumpur. Terjadinyasemburan lumpur panas Sidoarjo akanberpengaruh terhadap kondisi fisiklingkungan dan sosial ekonomi masyarakatsekitar area lumpur. Secara fisik, pengaruhsemburan lumpur panas Sidoarjo sangatberdampak secara langsung pada lingkungansekitar. Dampak negatif yang ditimbulkanoleh semburan lumpur panas tersebutberupa amblesan permukaan tanah, retakantanah atau bangunan, serta pencenemaranair tanah dan udara, yang nantinya akanberdampak pada perubahan pemanfaatanlahan dan degradasi lingkungan di sekitararea terdampak
Sementara, secara sosial ekonomi,semburan lumpur panas tersebut akanmenghambat aktivitas sosial maupunekonomi masyarakat sekitar areaterdampak. Terhambatnya aktivitas sosial,hilangnya mata pencaharian maupun assetlahan yang dimiliki dapat menimbulkanketidaknyamanan masyarakat dalammelakukan aktivitas kesehariannya. Haltersebut nantinya akan berpengaruh padasistem penghidupan masyarakat sekitarlumpur panas Sidoarjo. Semburan lumpurpanas Sidoarjo yang tak kunjung berhentidapat menimbulkan kerentanan sosialekonomi penduduk yang mengakibatkankerugian berupa korban jiwa dan hartabenda sehingga mengancam kelangsunganhidup masyarakat. Sementara sebagianbesar masyarakat sekitar lumpur Sidoarjomasih bertahan dalam lingkungan tempattinggalnya. Ketahanan masyarakat tersebutdilakukan dengan melakukan upaya-upaya
adaptasi dengan lingkungan sekitar. Salahsatu bentuk adaptasi yang dilakukan olehmasyarakat sekitar lumpur panas yaknidengan membuka area wisata lumpurdengan menjadi guide pengunjung untukberkeliling area sekitar lumpur tersebut.Hasil yang diperoleh masyarakat denganmengantarkan pengunjung berkeliling areasekitar lumpur dapat digunakan untukmenambah kebutuhan hidup sehari-harinya.
Peristiwa lumpur panas Sidoarjo yanghingga kini masih terjadi membuat sebagianwarga yang tinggal didekat dengan areaterdampak meminta ganti rugi kepadapemerintah terhadap lahan yang dimiliki. Haltersebut menunjukkan bahwa adakecenderungan, masyarakat lebih memilihuntuk meminta ganti rugi dalam kepemilikanlahannya, meskipun masih terdapat sebagianbesar masyarakat yang lebih memilih untukmempertahankan tempat tinggalnya.
Berdasarkan uraian diatas dapatdiketahui bahwa permasalahan yang akandikaji dalam penelitiaan ini, yaitu “SeberapaBesar Keberadaan Lumpur Panas SidoarjoBerpengaruh Terhadap Kondisi FisikLingkungan dan Sosial Ekonomi MasyarakatSekitar ?” Tujuan penelitian ini adalah untukmengkaji pengaruh keberadaan lumpurpanas Sidoarjo terhadap kondisi fisiklingkungan dan sosial ekonomi masyarakatsekitar. Melalui tujuan dapat dikaji tentangbesar ataupun kecil dari pengaruh yangdiakibatkan oleh lumpur panas Sidoarjoterhadap kondisi fisik lingkungan yang akanmenimbulkan pada perubahan pemanfaatanlahan serta degradasi lingkungan di sekitararea lumpur panas Sidoarjo sertaterhambatnya aktivitas sosial dan ekonomimasyarakat sekitar.. Adapun wilayahpenelitian ini secara administratif terdiri dari6 Desa yakni Desa Kalitengah, Ketapang,Kedungcangkring, Gempolsari, Keboguyang,dan Gedang , dimana keenam desa tersebutterletak di sekitar area lumpur panasSidoarjo lihat (Gambar 1)
Pengaruh Keberadaan Lumpur Panas Sidoarjo… Gita Amalia Octavianingrum dan Ragil Haryanto
Teknik PWK; Vol. 4; No. 1 ; hal. 14-28 | 16
Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2013
Gambar 1Peta Administrasi Sekitar Lumpur Panas Sidoarjo
KAJIAN LITERATURKondisi Fisik Lingkungan KawasanBerdasarkan Peraturan
Pemanfaatan ruang juga merupakanbagian dari penataan ruang merupakanwujud struktural dan pola pemanfaatanruang, baik yang direncanakan maupun yangtidak, sehingga pada hakekatnya penataanruang adalah suatu proses perencanaanruang, pemanfaatan ruang, danpengendalian pemanfaatan ruang (UU No.26 Tahun 2007). Selain itu, kegiatanpenataan ruang merupakan suatu upayayang mewujudkan tata ruang yangterencana, dengan memperhatikanlingkungan alam, lingkungan buatan,lingkungan sosial, interaksi antar lingkungan,tahapan sumberdaya manusia yang adaberdasarkan kesatuan wilayah nasional danditujukan untuk kemakmuran rakyat.
Sementara, Di dalam Undang-undangNo. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)Kabupaten merupakan penjabaran dariRencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kabupaten ke dalam rencana distribusipemanfaatan ruang dan bangunan sertabukan bangunan pada kawasan perkotaan
maupun kawasan fungsional Kabupaten.Artinya RDTR Kabupaten mempunyai fungsiuntuk mengatur dan menata kegiatanfungsional yang direncanakan olehperencanaan ruang diatasnya, dalammewujudkan ruang yang serasi, seimbang,aman, nyaman dan produktif.
Berdasarkan Permen PU No. 20 Tahun2011 tentang Pedoman PenyusunanRencana Detail Tata Ruang dan PeraturanZonasi Kabupaten/Kota, RDTR Kabupatendilakukan berdasarkan tingkaturgensi/prioritas/keterdesakan penanganankawasan tersebut di dalam konstelasiwilayah Kabupaten. Penyusunan RDTR yangdidasarkan atas urgensi ataupunketerdesakan penanganan kawasan rawanbencana seperti halnya kawasan lumpurpanas Sidoarjo. Kawasan tersebutmemerlukan pengawasan secara khusus dandibatasi pemanfaatannya untukmempertahankan daya dukung lingkungan,mencegah dampak negatif, serta menjaminproses pembangunan yang berkelanjutan.
SISTEM PENGHIDUPANPenghidupan adalah suatu gambaran
tentang kemampuan (capabilities), aset
Pengaruh Keberadaan Lumpur Panas Sidoarjo… Gita Amalia Octavianingrum dan Ragil Haryanto
Teknik PWK; Vol. 4; No. 1 ; hal. 14-28 | 17
(termasuk sumberdaya material dan sosial)dan kegiatan yang dibutuhkan untukmenjalani kehidupan seseorang ataumasyarakat tersebut. Sebuah livelihood akanberkelanjutan ketika dapat mengatasi danpulih dari tekanan dan guncangan danmemelihara atau meningkatkan kemampuandan aset baik pada masa sekarang dan dimasa depan, sementara tidak merusaksumberdaya alam, Chambers and Conway(1991), dalam IRP, 2005). Menurut FAO(Food Agricultural Organization),mengemukakan bahwa terdapat 5 assetyang mempengaruhi bentuk-bentukpenghidupan masyarakat pedesaaan dankelima asset tersebut sering digambarkansebagai bentuk pentagon segi lima (FAO,2003). Kelima asset tersebut antara lain:- Sumberdaya manusia
Sumberdaya yang dimaksud padaasset penghidupan adalahketerampilan, pengetahuan,kemampuan yang dimiliki,kesempatan kerja, tenaga kerja,pendidikan dan kesehatanmasyarakat, yang memungkinkanseseorang untuk mengejar strategipenghidupan yang berbeda danmencapai tujuan mata pencaharianmereka.
- Modal sosialModal sosial berimplikasi pada
sumberdaya sosial seperti halnyasuatu kelompok atau jaringan nonformal maupun formal, sertahubungan kepercayaan antar sesamadalam melakukan suatu kerja sama,hubungan kepercayaan dan timbalbalik, hubungan yang salingmendukung, kepatuhan terhadapnorma seperti halnya ketersediaanmenolong orang lain, kepeduliaanpada orang lain, dan keterbukaanpada orang lain, serta ikatan-ikatansosial , Clark et. all (2008, dalam Laxdan Joachim, 2013).
- Sumberdaya FisikSumberdaya fisik yang dimaksud
terdiri dari perlatan dan perlengkapan,infrastruktur seperti jalan, bandara,
dan pelabuhan dan barang-barangproduksi (seperti halnya tempattinggal), akses informasi yangmemadai, fasilitas air bersih atauperawatan kesehatan yang akanmempengaruhi kemampuanseseorang untuk mendapatkankehidupan yang memadai.
- Modal FinansialModal finansial menunjukkan
sumber daya keuangan yangdigunakan sesorang untuk mencapaitujuan penghidupan mereka.
- Sumberdaya AlamSumberdaya alam bagi masyarakat
pedesaan terdiri dari tanah, air,sumberdaya hutan, dan ternak. Assetsumberdaya alam tersebut merupakankunci penting masyarakat pedesaanuntuk memproduksi makananmaupun memperoleh pendapatan.
Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2013
Gambar 2pentagon Asset Penghidupan
Berdasarkan gambar pentagondiatas, dapat dilihat bahwa aset, yangmeliputi berbagai sumber kapital(Sumberdaya manusia, sumberdaya alam,sumber keuangan, modal sosial, dan modalfisik) merupakan satu kesatuan yang tidakterpisahkan. Bentuk pentagon dapatdigunakan untuk menunjukan secaraskematis terhadap aset yang dimiliki olehmasyarkat. Pada gambar tersebutdigambarkan bahwa titik pusat daripentagon dimana terdapat pertemuan antar
SDA
ModalFinansial
ModalSosial
Sumber DayaFisik
SDM
Pengaruh Keberadaan Lumpur Panas Sidoarjo… Gita Amalia Octavianingrum dan Ragil Haryanto
Teknik PWK; Vol. 4; No. 1 ; hal. 14-28 | 17
(termasuk sumberdaya material dan sosial)dan kegiatan yang dibutuhkan untukmenjalani kehidupan seseorang ataumasyarakat tersebut. Sebuah livelihood akanberkelanjutan ketika dapat mengatasi danpulih dari tekanan dan guncangan danmemelihara atau meningkatkan kemampuandan aset baik pada masa sekarang dan dimasa depan, sementara tidak merusaksumberdaya alam, Chambers and Conway(1991), dalam IRP, 2005). Menurut FAO(Food Agricultural Organization),mengemukakan bahwa terdapat 5 assetyang mempengaruhi bentuk-bentukpenghidupan masyarakat pedesaaan dankelima asset tersebut sering digambarkansebagai bentuk pentagon segi lima (FAO,2003). Kelima asset tersebut antara lain:- Sumberdaya manusia
Sumberdaya yang dimaksud padaasset penghidupan adalahketerampilan, pengetahuan,kemampuan yang dimiliki,kesempatan kerja, tenaga kerja,pendidikan dan kesehatanmasyarakat, yang memungkinkanseseorang untuk mengejar strategipenghidupan yang berbeda danmencapai tujuan mata pencaharianmereka.
- Modal sosialModal sosial berimplikasi pada
sumberdaya sosial seperti halnyasuatu kelompok atau jaringan nonformal maupun formal, sertahubungan kepercayaan antar sesamadalam melakukan suatu kerja sama,hubungan kepercayaan dan timbalbalik, hubungan yang salingmendukung, kepatuhan terhadapnorma seperti halnya ketersediaanmenolong orang lain, kepeduliaanpada orang lain, dan keterbukaanpada orang lain, serta ikatan-ikatansosial , Clark et. all (2008, dalam Laxdan Joachim, 2013).
- Sumberdaya FisikSumberdaya fisik yang dimaksud
terdiri dari perlatan dan perlengkapan,infrastruktur seperti jalan, bandara,
dan pelabuhan dan barang-barangproduksi (seperti halnya tempattinggal), akses informasi yangmemadai, fasilitas air bersih atauperawatan kesehatan yang akanmempengaruhi kemampuanseseorang untuk mendapatkankehidupan yang memadai.
- Modal FinansialModal finansial menunjukkan
sumber daya keuangan yangdigunakan sesorang untuk mencapaitujuan penghidupan mereka.
- Sumberdaya AlamSumberdaya alam bagi masyarakat
pedesaan terdiri dari tanah, air,sumberdaya hutan, dan ternak. Assetsumberdaya alam tersebut merupakankunci penting masyarakat pedesaanuntuk memproduksi makananmaupun memperoleh pendapatan.
Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2013
Gambar 2pentagon Asset Penghidupan
Berdasarkan gambar pentagondiatas, dapat dilihat bahwa aset, yangmeliputi berbagai sumber kapital(Sumberdaya manusia, sumberdaya alam,sumber keuangan, modal sosial, dan modalfisik) merupakan satu kesatuan yang tidakterpisahkan. Bentuk pentagon dapatdigunakan untuk menunjukan secaraskematis terhadap aset yang dimiliki olehmasyarkat. Pada gambar tersebutdigambarkan bahwa titik pusat daripentagon dimana terdapat pertemuan antar
SDA
ModalFinansial
ModalSosial
Sumber DayaFisik
SDM
Pengaruh Keberadaan Lumpur Panas Sidoarjo… Gita Amalia Octavianingrum dan Ragil Haryanto
Teknik PWK; Vol. 4; No. 1 ; hal. 14-28 | 17
(termasuk sumberdaya material dan sosial)dan kegiatan yang dibutuhkan untukmenjalani kehidupan seseorang ataumasyarakat tersebut. Sebuah livelihood akanberkelanjutan ketika dapat mengatasi danpulih dari tekanan dan guncangan danmemelihara atau meningkatkan kemampuandan aset baik pada masa sekarang dan dimasa depan, sementara tidak merusaksumberdaya alam, Chambers and Conway(1991), dalam IRP, 2005). Menurut FAO(Food Agricultural Organization),mengemukakan bahwa terdapat 5 assetyang mempengaruhi bentuk-bentukpenghidupan masyarakat pedesaaan dankelima asset tersebut sering digambarkansebagai bentuk pentagon segi lima (FAO,2003). Kelima asset tersebut antara lain:- Sumberdaya manusia
Sumberdaya yang dimaksud padaasset penghidupan adalahketerampilan, pengetahuan,kemampuan yang dimiliki,kesempatan kerja, tenaga kerja,pendidikan dan kesehatanmasyarakat, yang memungkinkanseseorang untuk mengejar strategipenghidupan yang berbeda danmencapai tujuan mata pencaharianmereka.
- Modal sosialModal sosial berimplikasi pada
sumberdaya sosial seperti halnyasuatu kelompok atau jaringan nonformal maupun formal, sertahubungan kepercayaan antar sesamadalam melakukan suatu kerja sama,hubungan kepercayaan dan timbalbalik, hubungan yang salingmendukung, kepatuhan terhadapnorma seperti halnya ketersediaanmenolong orang lain, kepeduliaanpada orang lain, dan keterbukaanpada orang lain, serta ikatan-ikatansosial , Clark et. all (2008, dalam Laxdan Joachim, 2013).
- Sumberdaya FisikSumberdaya fisik yang dimaksud
terdiri dari perlatan dan perlengkapan,infrastruktur seperti jalan, bandara,
dan pelabuhan dan barang-barangproduksi (seperti halnya tempattinggal), akses informasi yangmemadai, fasilitas air bersih atauperawatan kesehatan yang akanmempengaruhi kemampuanseseorang untuk mendapatkankehidupan yang memadai.
- Modal FinansialModal finansial menunjukkan
sumber daya keuangan yangdigunakan sesorang untuk mencapaitujuan penghidupan mereka.
- Sumberdaya AlamSumberdaya alam bagi masyarakat
pedesaan terdiri dari tanah, air,sumberdaya hutan, dan ternak. Assetsumberdaya alam tersebut merupakankunci penting masyarakat pedesaanuntuk memproduksi makananmaupun memperoleh pendapatan.
Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2013
Gambar 2pentagon Asset Penghidupan
Berdasarkan gambar pentagondiatas, dapat dilihat bahwa aset, yangmeliputi berbagai sumber kapital(Sumberdaya manusia, sumberdaya alam,sumber keuangan, modal sosial, dan modalfisik) merupakan satu kesatuan yang tidakterpisahkan. Bentuk pentagon dapatdigunakan untuk menunjukan secaraskematis terhadap aset yang dimiliki olehmasyarkat. Pada gambar tersebutdigambarkan bahwa titik pusat daripentagon dimana terdapat pertemuan antar
SDA
ModalFinansial
ModalSosial
Sumber DayaFisik
SDM
Pengaruh Keberadaan Lumpur Panas Sidoarjo… Gita Amalia Octavianingrum dan Ragil Haryanto
Teknik PWK; Vol. 4; No. 1 ; hal. 14-28 | 18
garis merupakan titik awal akses terhadapasset, sementara perimeter luar merupakanakses maksimum terhadap aset.
KERENTANAN SOSIAL EKONOMIMenurut United States Agency for
International Development (USAID, 2009)kerentanan adalah rangkaian kondisi yangmenentukan apakah suatu bahaya (baikbahaya alam maupun bahaya buatan) yangterjadi akan dapat menimbulkan bencana,Tingkat kerentanan adalah suatu hal pentinguntuk diketahui sebagai salah satu faktoryang berpengaruh terhadap terjadinyabencana, karena bencana baru akan terjadibila ‘bahaya’ terjadi pada ‘kondisi yangrentan. Menurut BAKORNAS PB (2007)menjelaskan bahwa tingkat kerentanansuatu kawasan terhadap bencanadipengaruhi oleh:
a. Kerentanan fisik (infrastruktur),menggambarkan perkiraan tingkatkerusakan terhadap kondisi fisik(infrastruktur) dan sangat berkaitandengan lingkungan.
b. Kerentanan sosial menggambarkantentang perkiraan tingkat kerentananterhadap keselamatan jiwa/kesehatan penduduk apabila terdapatbahaya.
c. Kerentanan ekonomi ini terkaitdengan kesejahteraan penduduk.seperti hal-nya pilihan tempat tinggal,sarana tempat tinggal, sertapengambilan keputusan sataterjadinya bencanaSementara, menurut Sunarti, dkk
(2009) terdapat beberapa indikatorkuantitatif yang dapat diambil darikerentanan sosial ekonomi pada tingkatindividu yang sering digunakan, antara lainusia balita dan tua (dibawah 5 tahun dandiatas 65 tahun), pendapatan, gender, statuskerja, jenis tempat tinggal, rumah tempattinggal sendiri atau tinggal dengan keluargabesar, tenure/ beban kerusakan bangunanrumah terkait apakah rumah milik pribadi,sewa, atau kredit, luas lahan, asuransikesehatan, asuransi rumah, kepemilikan
kendaraan, kecacatan, status tabungan/pinjaman.
KETAHANANKetahanan merupakan kemampuan
dan kapasitas masyarakat untuk menahanstress, bertahan hidup, sehingga melakukanaksi adaptasi, dan bangkit kembali dari krisisatau bencana (ICLEI, 2011). Pada dasarnya,fokus ketahanan masyarakat terhadapbencana berarti menempatkan penekananterhadap apa yang dapat dilakukan olehmasyarakat untuk diri mereka sendiri danbagaimana untuk memperkuat kapasitasmereka terhadap kerentanan bencana yangada. Sementara pemulihan utama depresimasyarakat akibat bencana dengan caraberdaptasi dengan keadaaan mereka saat iniHirschman dan Bauman (1996, dalam Twigg,2007). Peningkatan kapasitas adaptasimenurut Hanley, (2011) dapat dilakukandengan cara mengurangi jumlah rumahtangga yang kondisinya terletak di lokasiyang memiliki bahaya dan mengurangisensitinitas dari kerentanan manusia danaset misal bangunan dan infrastruktur. Haltersebut dapat dilakukan denganmenggunakan strategi adaptif.
METODE PENELITIANPendekatan yang digunakan dalam
peneitian adalah pendekatan kuantitatifuntuk mengkaji berapa besar dampaklumpur panas Sidoarjo terhadap kondisi fisiklingkungan dan sosial ekonomi masyarakatsekitar. Jenis pengambilan sampel yangdipilih adalah sampel acak. Pengambilansampel pada penelitian ini dilakukan dengancara memberikan kesempatan yang samakepada semua populasi yang ada di wilayahpenelitian untuk menjadi sampel atauresponden. Terdapat 6 titik lokasi yangdigunakan dalam penarikan populasi yangterletak secara langsung terhadap lumpurpanas sidoarjo berdasarkan rumusan diatas.Populasi di wilayah studi adalah 9476 KK(Jumlah KK Kecamatan dalam angka Tahun2012). Berdasarkan perhitungan jumlahsampel diatas, maka kuesioner akan
Pengaruh Keberadaan Lumpur Panas Sidoarjo… Gita Amalia Octavianingrum dan Ragil Haryanto
Teknik PWK; Vol. 4; No. 1 ; hal. 14-28 | 19
disebarkan kepada 67 KK. Distribusi sampeldapat dilihat pada (Tabel 1)
TABEL 1DISTRIBUSI SAMPEL PENELITIAN
No. KecamatanJumlah
KKJumlahSampel
1. Keboguyang 1025 72. Kedungcangkring 892 63. Gedang 1634 124. Kalitengah 3570 255. Gempolsari 1272 96. Ketapang 1083 8
Total 67Sumber: Analisis Penulis, 2014
Teknik analisis yang digunakanadalah deskriptif kuantitatif, anlisis spasialdan skoring. Analisis deskriptif kuantitatif inidigunakan untuk memberikan gambaranterkait obyek penelitian yang akan diolahdengan menggunakan cara-cara penyajiangrafik, diagram beserta interpretasinya.
Analisis skoring dilakukan denganmemberikan nilai kepada indikator-indiaktordalam menentukan pemanfaatan assetpenghidupan dan kerentanan sosialekonomi, lihat (Tabel 2)
TABEL 2SKORING VARIABEL SISTEM LIVELIHOOD
Indikator Sub Indikator
NilaiTinggi Sedang Rendah
Skor3 2 1
AssetSumber
daya Alam
Luas lahanyang dimiliki
rumahtanggamemilikiluas lahan>120 m
rumahtanggamemilikiluas lahan60-120m
rumahtanggamemilikiluas lahan< 60 m
AssetSumber
dayaManusia
AnggotaKeluargayang bekerja
seluruhanggotadenganusiaproduktifbekerja
ibu danbapakyangbekerja
hanyakepalakeluargayangbekerja
AssetModal
Financial
Ada atautidaknyatabunganmaupunpinjaman
memilikitabungandan tidakmemilikipinjaman
Tidakmemilikitabungandan tidakmemilikipinjaman
Tidakmemilikitabungan,memilikipinjaman
AssetModalSosial
KekuatanJaringanKepatuhanKepercayaan
Hanyamemilikiketigaaspek
Hanyamemilikidua aspeksaja
Hanyamemilikisatu aspeksaja
Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2014, diolah dariAzzahara (2009) dan Bakornas PB (2007)
Analisis spasial digunakan untukmengetahui perkembangan kondisi fisiklingkungan di kawasan sekitar lumpur panasSidoarjo. Analisis ini menggunakan data fisikspasial dalam kurun waktu tahun 2005 dan2012.
ANALISIS KONDISI FISIK LINGKUNGAN DANSOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITARLUMPUR PANAS SIDOARJOAnalisis Perkembangan Kondisi FisikLingkungan Sekitar Lumpur Panas Sidoarjo
Kualitas lingkungan hidup yangmenurun merupakan indikator adanyakerusakan lingkungan. Hampir semua desa disekitar area lumpur panas Sidoarjomengalami pencemaran udara maupun airtanah yang dapat mengganggu kesehatanmasyarakat sekitar. Selain itu, adanyasemburan lumpur panas Sidoarjo jugamenimbulkan daerah sekitar mengalamideformasi geologi. Deformasi geologi yangdimaksud berupa amblesan, retakan,maupun munculnya bubble-bubble gas, akantetapi bubble-bubble gas di sekitar arealumpur panas Sidoarjo yang kini sudah mulaiterhenti.
Sementara keberadaan lumpur panasSidoarjo juga membawa pengaruh terhadapperubahan kondisi fisik lingkungan yangmenimbulkan perubahan pemanfaatanlahan setelah adanya bencana lumpurSidoarjo, dimana sebelum adanya semburanlumpur panas Sidoarjo, kawasan semburanlumpur panas Sidoarjo dan daerah yangtelah dikosongkan sebagian besarmerupakan kawasan budidaya yakni berupapemukiman maupun sawah, sehinggabanyak masyarakat yang bekerja sebagaiburuh tani maupun petani.
Suburnya tanah dilokasi terjadinyasemburan lumpur panas dan daerah yangdikosongkan dapat dilihat dari komposisilahan yang didominasi oleh sawah irigasiteknis, yakni pada kawasan semburanlumpur panas memiliki luas 3297228 m2 atau330 Ha. Sementara, pada kawasan yangdikosongkan sebesar 1233600 m2 atau 123Ha, (Tabel 3). Pada tabel 3 juga merupakantabel daerah yang kini sudah tidah tidak
Pengaruh Keberadaan Lumpur Panas Sidoarjo… Gita Amalia Octavianingrum dan Ragil Haryanto
Teknik PWK; Vol. 4; No. 1 ; hal. 14-28 | 20
layak untuk ditinggali. Perubahanpemanfaatan lahan tersebut membuatmasyarakat sekitar beralih profesi dari buruhtani atau petani menjadi wiraswasta maupunserabutan
TABEL 3KOMPOSISI LAND USE SEBELUM LUMPUR
PANAS SIDOARJO
KawasanLuas Lahan Sebelum Lumpur Panas Sidoarjo (m2)
Sawah Kebun RTH LadangPemuki
manSemburan
Lumpur PanasSidoarjo
3.297.228
71.962,29
242.776,7
-1.613.3
77
Daerah YangDikosongkan
1.233.600
58.115,29
-69.909,
28941.22
5,1Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2014
Oleh karena itu, sejak adanya lumpur panasSidoarjo yang menimbulkan pencemaran airmembuat masyarakat membeli air bersihsendiri, meskipun terdapat pasokan airbersih yang diberikan oleh pihak BPLSkepada wilayah terdampak tidak langsung.Masyarakat lebih memilih untuk membeli airbersih sendiri dikarenakan pasokan air bersihyang diberikan oleh pihak BPLS tidakmencukupi untuk kebutuhan sehari-harinya.
Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2013
Gambar 3Peta Perkembangan Penggunaan Lahan Sekitar Lumpur Panas Sidoarjo
Analisis Kebijakan tentang PenataanKawasan Sekitar Lumpur Panas SidoarjoBerdasarkan Rencana Detail Tata RuangKota Kabupaten Sidoarjo
Berdasarkan hasil penelitian makadapat diketahui bahwa daerah sekitarlumpur panas Sidoarjo merupakan daerahSBWP D yang akan dikembangkan untukpengembangan wisata geologi dan IPTEK,dimana juga termasuk dalam Zona bencanalumpur (ZBL) yang memiliki radius kawasan
dari pusat lumpur sejauh 0-1,5 Km. Kawasanyang termasuk dalam zona ini adalah DesaKetapang, Desa Kalitengah, DesaGempolsari, Desa Keboguyang, dan DesaGedang. Walaupun sudah ditetapkansebagai Zona Bencana Lumpur PanasSidoarjo, sebagian besar penduduk yangterdapat di Desa Kalitengah, Desa Gedang,Desa Ketapang, Desa Keboguyang masihtetap bertahan di daerah sekitar lumpurpanas Sidoarjo tersebut. Hal ini dikarenakan
Pengaruh Keberadaan Lumpur Panas Sidoarjo… Gita Amalia Octavianingrum dan Ragil Haryanto
Teknik PWK; Vol. 4; No. 1 ; hal. 14-28 | 21
masyarakat beranggapan bahwa untiupindah ke wilayah lain membutuhkan biayayang cukup besar. Sementara, DesaKedungcangkring termasuk Zona RawanBencana Lumpur yang memiliki radius 1,5 –3 Km. Zona ini diarahkan untuk zonapenyangga (RTH, taman, dll), kawasanbudidaya (pertanian dan perikanan), sertakawasan budidaya terbatas.
Penetapan Zona Bencana Lumpurmengacu pada kebijakan Rencana TataRuang Wilayah Kabupaten Sidoarjo (Perdanomor 6 tahun 2009). Kebijakan danprogram strategis bidang penataan ruangdiarahkan sebagai upaya penyelematankawasan bencana. Peta zonasi pemanfaatanruang yang terdapat pada (Gambar 4). Petazonasi pemanfaatan ruang yang terdapatpada (Gambar 4) menggambarkan bahwapada kawasan Ketapang nantinya akandimanfaatakan seutuhnya sebagai zonawisata, RTH, maupun kolam tampung,sementara pada kawasan Kalitengah,Gempolsari, Gedang, dan Keboguyang padapeta tersebut hanya sebagian saja yang akandimanfaatkan, meskipun kawasan penelitiantersebut termasuk dalam kawasanterdampak tidak langsung. Penataan ruangkawasan sekitar lumpur panas Sidoarjo yangdilakukan oleh pihak BPLS sama dengan yangdilakukan oleh pihak BAPPEDA, dimanakawasan tersebut terbagi menjadi zona-zonayang terdiri dari ZRB zona penyangga danZBL pengembangan wisata geologi danIPTEK.
Penataan ruang kawasan sekitarlumpur panas Sidoarjo yang dilakukan olehpihak BPLS sama dengan yang dilakukan olehpihak BAPPEDA, dimana kawasan tersebutterbagi menjadi zona-zona yang terdiri dariZRB zona penyangga (RTH, taman, dll),kawasan buddaya (pertanian dan perikanan),serta kawasan budidaya terbatas dan ZBLpengembangan wisata geologi dan IPTEK.
TABEL 4LUAS ZONA PEMANFAATAN RUANG
No ZONA LUAS (Ha)
1 Zona Penelitian 584,12
2 Zona RTH 165,77
3 Zona Pariwisata 64,60
4 Zona Kolam Tampung 137,93
5Zona Pertanian LahanBasah
120,65
6 Zona Kolam Rawa 28,85
LUAS TOTAL 1.101,92Sumber: BPLS, 2014
Komposisi land use pemukimanwilayah penelitian yang terdapat pada dizona pemanfaatan adalah 701.179, 66 m2
atau 70 Ha Ha. Rincian dari komposisipemukiman pada masing-masing kawasanyang berada pada zonasi pemanfaatan ruangdapat dilihat pada (Tabel 5).
TABEL 5LUAS PEMUKIMAN YANG BERADA PADA ZONASI
PEMANFAATAN RUANG
Kawasan Pemukiman Luas (m2)Gedang 93.036,56Ketapang 362.591,1Gempolsari 201.012Kalitengah 43.540
Sumber: BPLS, 2014
Pada zona pemanfaatan ruangtersebut Pemerintah Kabupaten Sidoarjoberkomitmen untuk tidak memberikan ijinpemanfaatan ruang apapun kecuali untukkepentingan pendukung kawasan konservasigeologi Lumpur Sidoarjo. Namun, padakenyataanya masih terdapat pemukimanyang terdapat pada zonasi pemanfaatanruang tersebut. Masyarakat belum sadarakan adanya peruntukan pemanfaatan ruangyang berada pada kawasan pemukimanmereka, sehingga hingga saat ini masihbanyak masyarakat yang bertahan padakawasan terdampak tidak langsung.
Pengaruh Keberadaan Lumpur Panas Sidoarjo… Gita Amalia Octavianingrum dan Ragil Haryanto
Teknik PWK; Vol. 4; No. 1 ; hal. 14-28 | 22
Peta Zonasi Pemanfaatan Ruang Peta Zonasi Pemukiman EksistingSumber: BAPPEDA, BPLS 2014 dan Hasil Analisa Pribadi, 2014
Gambar 4Peta Perbandingan Pemanfaatan Ruang dan Zonasi Pemukiman Eksisting
IMPLIKASI LUMPUR PANAS SIDOARJOTERHADAP PENATAAN RUANG WILAYAH
Dampak luapan lumpur panas Sidoarjomenimbulkan kerugian, kerusakan lingkungan,berubahnya struktur ruang dan pola penataanruang wilayah. Semburan lumpur panasSidoarjo membawa pengaruh besar terhadaptata ruang kawasan sekitar lumpur, dimanakonsep Pengembangan Wilayah yang terdapatdalam RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029 tidak berjalan secara optimal, sehinggakonsep tersebut sulit untuk diterapkan.Konsep tersebut merupakan konseppertumbuhan dinamis dalam “Triangle SpatialDevelopment Concept”, yang terdiri dariSidoarjo, Jabon, dan Krian.
Selain itu, adanya lumpur panasSidoarjo membuat perubahan pemanfaatanlahan serta memutuskan toll Porong-Gempol
yang berdampak langsung pada kehidupanekonomi Jawa Timur.
Adanya fenomena semburan lumpurpanas Sidoarjo dan dampaknya yang berupapengangkatan dan penurunan tanahmenimbulkan kawasan sekitar lumpur panasSidoarjo tidak layak dikembangkan untukpenggunaan lahan utama, dimana tidak layakuntuk digunakan sebagai kawasan pemukima,sehingga diperlukan adanya perubahan darihasil RTRW 2009-2029 untuk meninjaukawasan tersebut menjadi kawasan lindunggeologi akibat semburan lumpur panasSidoarjo.
SISTEM PENGHIDUPANa. Sumber Daya Alam
Dari hasil kuesioner yang didapatkanbahwa sebagian besar masyarakat lumpur
KETAPANG
GEDANG
KEDUNGCANGKRING
KALITENGAH
GEMPOLSARI
KEBOGUYANG
Pengaruh Keberadaan Lumpur Panas Sidoarjo… Gita Amalia Octavianingrum dan Ragil Haryanto
Teknik PWK; Vol. 4; No. 1 ; hal. 14-28 | 22
Peta Zonasi Pemanfaatan Ruang Peta Zonasi Pemukiman EksistingSumber: BAPPEDA, BPLS 2014 dan Hasil Analisa Pribadi, 2014
Gambar 4Peta Perbandingan Pemanfaatan Ruang dan Zonasi Pemukiman Eksisting
IMPLIKASI LUMPUR PANAS SIDOARJOTERHADAP PENATAAN RUANG WILAYAH
Dampak luapan lumpur panas Sidoarjomenimbulkan kerugian, kerusakan lingkungan,berubahnya struktur ruang dan pola penataanruang wilayah. Semburan lumpur panasSidoarjo membawa pengaruh besar terhadaptata ruang kawasan sekitar lumpur, dimanakonsep Pengembangan Wilayah yang terdapatdalam RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029 tidak berjalan secara optimal, sehinggakonsep tersebut sulit untuk diterapkan.Konsep tersebut merupakan konseppertumbuhan dinamis dalam “Triangle SpatialDevelopment Concept”, yang terdiri dariSidoarjo, Jabon, dan Krian.
Selain itu, adanya lumpur panasSidoarjo membuat perubahan pemanfaatanlahan serta memutuskan toll Porong-Gempol
yang berdampak langsung pada kehidupanekonomi Jawa Timur.
Adanya fenomena semburan lumpurpanas Sidoarjo dan dampaknya yang berupapengangkatan dan penurunan tanahmenimbulkan kawasan sekitar lumpur panasSidoarjo tidak layak dikembangkan untukpenggunaan lahan utama, dimana tidak layakuntuk digunakan sebagai kawasan pemukima,sehingga diperlukan adanya perubahan darihasil RTRW 2009-2029 untuk meninjaukawasan tersebut menjadi kawasan lindunggeologi akibat semburan lumpur panasSidoarjo.
SISTEM PENGHIDUPANa. Sumber Daya Alam
Dari hasil kuesioner yang didapatkanbahwa sebagian besar masyarakat lumpur
KETAPANG
GEDANG
KEDUNGCANGKRING
KALITENGAH
GEMPOLSARI
KEBOGUYANG
Pengaruh Keberadaan Lumpur Panas Sidoarjo… Gita Amalia Octavianingrum dan Ragil Haryanto
Teknik PWK; Vol. 4; No. 1 ; hal. 14-28 | 22
Peta Zonasi Pemanfaatan Ruang Peta Zonasi Pemukiman EksistingSumber: BAPPEDA, BPLS 2014 dan Hasil Analisa Pribadi, 2014
Gambar 4Peta Perbandingan Pemanfaatan Ruang dan Zonasi Pemukiman Eksisting
IMPLIKASI LUMPUR PANAS SIDOARJOTERHADAP PENATAAN RUANG WILAYAH
Dampak luapan lumpur panas Sidoarjomenimbulkan kerugian, kerusakan lingkungan,berubahnya struktur ruang dan pola penataanruang wilayah. Semburan lumpur panasSidoarjo membawa pengaruh besar terhadaptata ruang kawasan sekitar lumpur, dimanakonsep Pengembangan Wilayah yang terdapatdalam RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029 tidak berjalan secara optimal, sehinggakonsep tersebut sulit untuk diterapkan.Konsep tersebut merupakan konseppertumbuhan dinamis dalam “Triangle SpatialDevelopment Concept”, yang terdiri dariSidoarjo, Jabon, dan Krian.
Selain itu, adanya lumpur panasSidoarjo membuat perubahan pemanfaatanlahan serta memutuskan toll Porong-Gempol
yang berdampak langsung pada kehidupanekonomi Jawa Timur.
Adanya fenomena semburan lumpurpanas Sidoarjo dan dampaknya yang berupapengangkatan dan penurunan tanahmenimbulkan kawasan sekitar lumpur panasSidoarjo tidak layak dikembangkan untukpenggunaan lahan utama, dimana tidak layakuntuk digunakan sebagai kawasan pemukima,sehingga diperlukan adanya perubahan darihasil RTRW 2009-2029 untuk meninjaukawasan tersebut menjadi kawasan lindunggeologi akibat semburan lumpur panasSidoarjo.
SISTEM PENGHIDUPANa. Sumber Daya Alam
Dari hasil kuesioner yang didapatkanbahwa sebagian besar masyarakat lumpur
KETAPANG
GEDANG
KEDUNGCANGKRING
KALITENGAH
GEMPOLSARI
KEBOGUYANG
Pengaruh Keberadaan Lumpur Panas Sidoarjo… Gita Amalia Octavianingrum dan Ragil Haryanto
Teknik PWK; Vol. 4; No. 1 ; hal. 14-28 | 23
Sidoarjo tidak memiliki asset lahan lebihyang digunakan untuk kegiatan produksi.
Berdasarkan perhitungan skoringdidapatkan nilai tertinggi yakni pada rumahtangga yang memiliki lahan sebesar 6-120meter senilai 1,6. Hal ini dikarenakanketerbatasan lahan yang dimiliki sertalokasi lahan yang berada didekat daerah
rawan bencana membuat masyarakatberanggapan jika mereka memanfaatkanlahan mereka untuk kegiatan produksiakan mengalami kerugian
Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2014
Gambar 5Diagram Alir Sumberdaya Alam
b. Sumber Daya ManusiaDitinjau dari pekerjaanyaa, lebih dari
50 % di setiap keluarga hanya kepalakeluarga saja yang bekerja untukmemenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya. Pada perhitungan didapatkan
bahwa nilai tertinggi berada pada hanyakepala keluarga saja yang bekerja dengannilai skor 0,73. Hal ini mempresentasikanbahwa rata-rata setiap keluarga hanyamengandalkan kepala keluarga untukmemenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2014
Gambar 6Diagram Alir Sumberdaya Manusia
c. Modal FinansialPemanfaatan Sumber daya finansial
dapat dilihat dari sumber-sumber
pembiayaan yang digunakan untukpembiayaan suatu kegiatan seperti hal-nyapembukaan usaha baru maupun
Asset Sumberdaya Alam
Luas Lahan >120 mLuas Lahan < 60 m Luas Lahan 60-120 m
Keterbatasan LahanUntuk Kegiatan Produksi
Kekhawatiran masyarakat akan mengelola lahan
KeterbatasanPengetahuan
danKeterampilan
Lumpur Panas Sidoarjo
- Kepala Keluargayang Bekerja
- Bapak dan IbuBekerja
- Seluruh anggotakeluargaproduktif bekerja
Toko/ WarungSerabutan
Bekerja Ke Daerah Lain Pengangguran
Penurunan OmsetPerusahaan
Beralih ProfesiMenjadi Non Petani
Sumber Mata Pencaharian
Lahan Produktif
Pengaruh Keberadaan Lumpur Panas Sidoarjo… Gita Amalia Octavianingrum dan Ragil Haryanto
Teknik PWK; Vol. 4; No. 1 ; hal. 14-28 | 24
pemenuhan kebutuhan sehari-hari atupunkebutuhan yang mendesak. Analisispenggunaan asset modal financial disiniakan dilihat dari ada atau tidaknyatabungan maupun pinjaman yang dimilikioleh masing-masing keluarga. Padaperhitungan dapat diketahui bahwa nilaiskor tertinggi yakni masyarakat memilikitabungan dan tidak memiliki pinjamansenilai 0,9. Sebagian besar respondenmenyatakan bahwa adanya lumpur panas
Sidoarjo membuat mereka menyisihkansebagian penghasilannya untuk ditabungdemi memenuhi kebutuhan hidupkedepannya. Akan tetapi, untuk melakukanusaha sampingan, masyarakat memilikiketerbatasan keberanian untuk mengaksesSumber daya finansial yang tersedia,seperti halnya keterbatasan dalammelakukan pinjaman atau hutang untukmembuka usaha sampingan,
Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2014
Gambar 7Diagram Alir Modal Finansial
d. Modal SosialBentuk modal sosial dapat diketahui
dengan tingginya nilai-nilaikemasyarakatan yang ditandai dengansikap gotong royong yang ada di wilayahsekitar lumpur panas Sidoarjo. Padaperhitungan dapat diketahui hasil skoringtertinggi yakni masyarakat memiliki duaaspek dalam modal sosial senilai 0,12.Hubungan sosial masyarakat lumpurSidoarjo terjalin cukup erat, meskipunadanya lumpur panas Sidoarjo.
PEMANFAATAN SISTEM PENGHIDUPANPemanfaatan sumber daya atau
asset livelihood merupakan penilaian yangdidasarkan pada hasil analisis skoringsumber daya per indikator yang telahdiuraikan di atas. Pada tabel 10 diberikan
skor 1-3, dengan skor 3 mencerminkan nilaitertinggi dan skor 1 lihat (Tabel 10)
Dari analisis ditemukan bahwapemanfaatan sumberdaya atau assetpenghidupan secara umum dalam kategoriburuk dan hanya modal sosial memilikikategori baik dengan total skor 2,2.
TABEL 10PEMANFAATAN ASSET PENGHIDUPAN
Indikator Total KeteranganSumberdayaAlam
1,99Pemanfaatan Assetpenghidupan buruk
SumberdayaManusia
1,33Pemanfaatan Assetpenghidupan buruk
ModalFinancial
2Pemanfaatan Assetpenghidupan buruk
Modal Sosial 2,2Pemanfaatan Assetpenghidupan baik
Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2014
Sumberdaya Financial
Aktivitas Ekonomi
Modal
Tidak MemilikiPinjaman, Memiliki
Tabungan
Pendapatan
Tidak MemilikiPinjaman, Tidak
Memiliki Tabungan
Memiliki Pinjaman,Tidak Memiliki
Tabungan
Usaha SampinganBiaya sehari-hari dan
Memiliki KeterbatasanKeberanian Untuk Usaha
Pinjaman- BANK- Tetangga- Keluarga/
Kerabat DekatTabungan
KebutuhanSehari-hari
Penghasilan
Pengaruh Keberadaan Lumpur Panas Sidoarjo… Gita Amalia Octavianingrum dan Ragil Haryanto
Teknik PWK; Vol. 4; No. 1 ; hal. 14-28 | 25
SDM
Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2014Gambar 8
Diagram Skoring Pemanfaatan ModalPenghidupan (Skala 0,5)
KERENTANAN SOSIAL EKONOMIa. Analisis Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk yang tinggimerupakan faktor yang dapatmempengaruhi tingkat kapasitas dankerentanan masyarakat yang bermukimdi daerah penelitian.Pada wilayahpenelitian masing-maisng desa memilikikerentanan yang tinggi, lihat (Gambar 9)
Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2014
Gambar 9Peta Kerentanan Kepadatan Penduduk Sekitar
Area Terdampak
b. Analisis Penduduk Usia Tua danMudaAnalisis penduduk usia tua dan
muda akan digunakan untuk mengetahuirasio ketergantungan penduduk usia tuadan usia balita. Selain itu, analisis ini jugaakan menggambarkan kemampuanpenduduk dalam melakukan prosesevakuasi. Perhitungan kerentanan padaanalisis ini dilihat dari penduduk usiabalita dan tua yang dapat dihitungdengan menggunakan rasioketergantungan penduduk usia tua danbalita. Pada wilayah penelitian, DesaKalitengah dan Desa Ketapang memilikikerentanan yang tinggi, , lihat (Gambar10)
Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2014
Gambar 10Peta Kerentanan Penduduk Usia Tua dan Balita
Sekitar Area Terdampak
c. Analisis Penduduk WanitaSemakin tinggi penduduk wanita pada
suatu desa maka semakin tinggi pulapeluang jatuhnya korban akibat lumpurpanas Sidoarjo. Hal ini dikarenakanwanita memiliki fisik yang lemahdibandingkan dengan laki-laki, sehinggapenduduk wanita lebih rentandibandingkan dengan penduduk laki-laki.Pada wilayah penelitian Desa Ketapang,Gempolsari dan Kalitengah memilikimemiliki kerentanan yang tinggi, lihat(Gambar 11)
SDA
Modal Sosial
ModalFinansial
SDM
Pengaruh Keberadaan Lumpur Panas Sidoarjo… Gita Amalia Octavianingrum dan Ragil Haryanto
Teknik PWK; Vol. 4; No. 1 ; hal. 14-28 | 26
Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2014
Gambar 11Peta Kerentanan Penduduk Wanita Sekitar Area
Terdampak
d. Analisis Tingkat Kemiskinan (KeluargaPra Sejahtera)Semakin banyak keluarga miskin di
suatu wilayah makan semakin tinggi pulakerentanan ekonomi pada wilayahtersebut. Pada wilayah penelitian DesaKeboguyang memiliki persentasekeluarga miskin tertinggi sehinggamemiliki kerentanan kemiskinan yangtinggi pula, lihat (Gambar 12)
Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2014
Gambar 12Peta Kerentanan Tingkat Kemiskinan Sekitar
Area Terdampak
e. Kerentanan Sosial Ekonomi TotalTerhadap Bencana Lumpur Sidoarjo
Setiap variabel yang telah dianalisisdilakukan analisis kembali denganmelakukan pengklasifikasian skortertinggi dan terendah yang kemudiandilakukan perhitungan intervalkerentanan terendah, sedang, dantertinggi. Desa Ketapang, Gempolsari,Kalitengah, dan Keboguyang berada padakerentanan tinggi, lihat (Gambar 13)
Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2013
Gambar 13Peta Kerentanan Sosial Ekonomi Total Sekitar Kawasan Lumpur Panas Sidoarjo
Pengaruh Keberadaan Lumpur Panas Sidoarjo… Gita Amalia Octavianingrum dan Ragil Haryanto
Teknik PWK; Vol. 4; No. 1 ; hal. 14-28 | 27
ANALISIS KETAHANAN MASYARAKATSEKITARKeinginan untuk pindah dan bertempattinggal di tempat yang lebih aman dannyaman seringkali muncul ketika hujan turunyang menimbulkan banjir bercampur lumpurserta bau yang dapat mengganggukesehatan masyarakat. Namun, terdapatbeberapa alasan masyarakat lebih memilihuntuk tetap tinggal yakni Mata pencaharianterletak tidak jauh dari tempat tinggalnya,Masyarakat tidak memiliki biaya untukmembeli lahan baru, cinta tanah leluhur,dimana sejak lahir mereka berada di wilayah
tersebut, Membutuhkan waktu cukup lamauntuk sosialisasi.
Sementara itu, terdapat suatu komunitasmasyarakat yang tetap mempertahankantempat tinggalnya yaknii Paguyuban CintaTanah Leluhur yang terdapat di DesaKetapang. Kondisi tersebut membuatmasyrakat melakukan adaptasi yakni denganmeninggikan pondasi rumah atau membuattanggul rumah yang dapat menghalangi airmasuk seketika banjir, , memanfaatakanwisata lumpur Sidoarjo sebagai usaha jasayang menjanjikan, beralih profesi sebagaiserabutan.
Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2014
Gambar 14Diagram Alir Ketahanan Masyarakat Akibat Lumpur Panas Sidoarjo
KESIMPULANDari hasil penelitian ini didapatkan bahwa
Kondisi fisik lingkungan disekitararea lumpur panas Sidoarjo mengalamipenurunan kualitas lingkungan yang berupapencemaran air dan udara. perubahankodisi fisik lingkungan menimbulkan
perubahan pemanfaatan lahan pascabencana lumpur Sidoarjo, dimana 27%sawah irigasi teknis yang berada di daerahyang telah dikosongkan kini berubahmenjadi lahan non produktif. Daerah sekitarlumpur panas Sidoarjo merupakan daerahSBWP D yang dikembangkan untuk
Upaya Adaptasi Masyarakat
Aspek Fisik Aspek Sosial Ekonomi
Mata pencahariandekat dengan tempat
tinggal
Tidak memiliki biayauntuk membeli lahan baru
Membutuhkan cukupwaktu lama dalam
bersosialisasi
Cinta TanahLeluhur
Meninggikan pondasi rumahatau membuat tanggul rumah
Memanfaatakan wisatalumpur Sidoarjo
sebagai usaha jasa
Beralih profesimenjadi serabutan
Tukangojek
MenjualVCD
tentanglumpur
Bentuk Adaptasi Masyarakat
Alasan Masyarakat Tetap Bertahan
Permasalahan Utama
Luapan Lumpur PanasSidoarjo
Ketahanan Masyarakat
Pengaruh Keberadaan Lumpur Panas Sidoarjo… Gita Amalia Octavianingrum dan Ragil Haryanto
Teknik PWK; Vol. 4; No. 1 ; hal. 14-28 | 28
pengembangan wisata geologi dan IPTEKPada zona pemanfaatan ruang tersebutPemerintah Kabupaten Sidoarjoberkomitmen untuk tidak memberikan ijinpemanfaatan ruang apapun kecuali untukkepentingan pendukung kawasan konservasigeologi Lumpur Sidoarjo. Komposisi land usepemukiman wilayah penelitian yangterdapat pada di zona pemanfaatan adalah701.179, 66 m2 atau 70 Ha.
Berdasarkan hasil analisis 71%pemanfaatan asset penghidupan yangmeliputi sumber daya alam, manusia, danfinansial masyarakat sekitar dalam kategoriburuk dan berdasarkan hasil analisis,diketahui bahwa 74% wilayah penelitiantermasuk dalam kerentanan tinggi, yangterletak pada Desa Ketapang, Gempolsari,Kalitengah, dan Keboguyang berada padakerentanan tinggi, sementara 26% wilayahpenelitian termasuk dalam kerentananrendah yang terletak di Desa Gedang danKedungcangkring berada pada kerentanansedang. Sebanyak 67% masyarakat sekitarmemilih untuk mempertahankan tempattinggalnya. Banyaknya jumlah pendudukyang tetap bertahan di sekitar area lumpurpanas Sidoarjo dikarenakan matapencaharian yang dimiliki terletak tidak jauhdari tempat tinggalnya, masyarakat tidakmemiliki biaya untuk membeli lahan baru,cinta tanah leluhur dimana sejak lahirmereka berada di wilayah tersebut, sertamembutuhkan waktu yang lama untukbersosialisasi. Kondisi tersebut membuatmasyarakat untuk melakukan upaya-upayaadaptasi dengan lingkungannya.
DAFTAR PUSTAKA
BAKORNAS PB. 2007. PengenalanKarakteristik Bencana Dan UpayaMitigasinya Di Indonesia. KalakharBAKORNAS PB.
FAO. 2003 . Local institutions and livelihoods:Guidelines for analysis. Rome: FoodAgricultural Organization.
Hanley, N. 2011. Ecology, evolutionand 1 f -noise. Trends Ecol.Evol. 11: 33–37.
ICLEI. 2011. Resilient Cities. Germany: ICLEILocal Goverments For Sustainability.
IRP .2005. Guidance not on RecoveryLivelihood. Japan: InternationalRecovery Platform.
Lax, Jutta dan Dr. Joachim, Krug. 2013.Livelihood Assesment. Germany:Thunen--‐Institut fürWeltforstwirtschaft Leuschnerstr.
Permen PU No. 20 Tahun 2011 TentangPedoman Penyusunan RDTR danPeraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Sunarti, Euis, Hadi Sumarno, Murdiyanto,dan Adi Hardiyanto. 2009. IndikatorKerentanan Keluarga Petani DanNelayan Untuk Pengurangan ResikoBencana Di Sektor Pertanian. Bogor:Institut Pertanian Bogor
Twigg, John. 2007. Characteristic of aDisaster-Resilient Community. London:Tearfund and Chair of BOND DRRGroup
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007Tentang Penataan Ruang
USAID.2009. Adapting To Coastal ClimateChange. US: United States Agency forInternational Development