soekarno di medan irja

Upload: fajrin-borneo

Post on 05-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 SOEKARNO Di Medan Irja

    1/9

    KITA TIDAK MAU BERUNDING LAGI DENGAN

    BELANDA,

    KALAU BELANDA TERUS MENGIRIMKAN BALA-

    BANTUAN KE IRIAN BARATPidato Presiden Sukarno:

    Amanat pada rapat raksasa di Medan pada hari Kamis, 26 April 1962

    Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

    MERDEKA!

    Saya memang -- Insya Allah Subhanahu Wata'ala -- hendak mengucapkan pidato yangpenting. Apa sebab saya katakan penting? Oleh karena apa yang saya ucapkan didalam

    waktu-waktu yang lampau, dan yang apa Insya Allah saya ucapkan sekarang ini adalahsebenarnya suara rakyat, suara rakyat dari Sabang sampai Merauke, suara Rakyat

    Indonesia yang berjumlah 96 juta orang. Saya tidak berbicara nonsens, saya berbicaraatas nama rakyat Indonesia, saya berbicara sebagai penyambung-lidah Rakyat Indonesia.

    Tidaklah benar demikian, Saudara,saudara?

    Apakah sebab jikalau saya berpidato, Rakyat berbondong- bondong sama datang? Lihat,pegawai-pegawai negeri hadir, Angkatan Bersenjata - baik Darat maupun Udara maupun

    Laut maupun Polisi - hadir, mahasiswa dan mahasiswi hadir sukarelawan hadir, kaum

    buruh hadir, kaum tani hadir, pendek-kata seluruh Rakyat dari pelbagai golongan danpangkat hadir. Apa sebab demikian? Oleh karena sebenarnya yang hendak saya katakan

    atau yang telah saya katakan ialah suara mereka sendiri. Saya ulangi, saya tidak berbicaranonsens. Saya bicara, menggambarkan isi hati Rakyat Indonesia. Saya adalah - demikian

    saya katakan berulang-ulang -- penyambung lidah daripada Rakyat Indonesia, bukan-kataku berulang-ulang pula -- saya ini bangga bahwa saya ini disebutkan: Paduka Yang

    Mulia, atau Presiden, atau Panglima Tertinggi, atau Mandataris M.P.R.S. atau Panglima

    Besar Komando Tertinggi Pembebasan Irian Barat, atau Panglima Besar KomandoTertinggi Urusan Ekonomi seluruh Indonesia, tidak. Saya berulang-ulang berkata, bahwa

    saya merasa berbahagia dan mengucap syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata'ala,

    bahwa saya adalah penyambung- lidah daripada Rakyat Indonesia.

    Apa yang telah saya katakan dan apa yang akan saya katakan, adalah kehendakmu

    sendiri, adalah suaramu sendiri, adalah denyut hatimu sendiri. Ingatkah, hai Saudara-saudara sekalian, bahwa tatkala saya mengucapkan Trikomando Rakyat pada tanggal 19Desember tahun yang lalu, saya berkata bahwa Trikomando Rakyat itu sebenarnya adalah

    Komando Rakyat kepada Rakyat sendiri, Komando yang diucapkan oleh Rakyat kepada

    dirinya sendiri.

  • 7/31/2019 SOEKARNO Di Medan Irja

    2/9

    Trikomando yang berarti bahwa kita harus membebaskan Irian Barat dengan selekasmungkin, supaya Irian Barat dalam tahun ini juga, masuk kedalam wilayah kekuasaan

    Republik Indonesia.

    Trikomando Rakyat saya ucapkan di Yogyakarta, apa sebab saya ucapkan di Yogyakarta?

    Oleh karena Yogyakarta adalah termashur sebagai Kota Revolusi, Oleh karenaYogyakarta pada tanggal 19 Desember 1948 diserbu oleh Belanda. Nah, tanggal 19

    Desember pula saya ucapkan Trikomando Rakyat itu di Yogyakarta.

    Apa sebab pidato penting sekarang ini saya ucapkan di Medan? Dan tidak di Jakarta?

    Oleh karena saya tahu, bahwa semangat Rakyat Medan termashur selalu berkobar-kobarmenyala-nyala, semangat Jakartapun adalah semangat yang menyala-nyala, semangat

    Proklamasi. Di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945 diucapkan Proklamasi Republik

    Indonesia yang melahirkan Republik Indonesia.

    Tetapi, Saudara-saudara, sebenarnya bukan hanya Jakarta saja adalah kota semangat,

    bukan hanya Yogyakarta saja adalah kota semangat, bukan hanya Medan saja kotasemangat, tetapi seluruh Rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke adalah gudang

    semangat yang menentang imperialisme itu. Jikalau umpamanya bukan seluruh RakyatIndonesia semangatnya berkobar-kobar, menyala-nyala, apakah kita bisa mencapai

    kemerdekaan? Jikalau umpamanya 96 juta Rakyat kita ini tidak berkobar-kobar,

    menyala-nyala semangatnya, masakah kita bisa mempertahankan kemerdekaan kita,mempertahankan kemerdekaan kita walaupun kita digempur oleh musuh berulang- ulang

    kali, digempur oleh musuh pada tanggal 21 Juli 1947, digempur oleh musuh pada tanggal

    19 Desember 1948, digempur oleh Westerling, digempur oleh APRA, digempur oleh

    gerombolan-gerombolan.

    Kita tetap berdiri oleh karena semangat seluruh Rakyat adalah semangat perjuangan,semangat patriot, semangat yang telah berisikan sumpah: Sekali Merdeka, Tetap

    Merdeka!

    Saudara-saudara, Pak Subandrio tadi berkata, bahwa kita didalam Revolusi yang

    simultan, dan bahwa Revolusi itulah yang sekarang dirongrong oleh pihak lawan.

    Dijelaskan oleh Pak Subandrio,bahwa segala bagian-bagian daripada Revolusi itu adalahsekadar bagian saja daripada Revolusi besar yang dijalankan oleh seluruh Rakyat

    Indonesia dari Sabang sampai ke Merauke. Dan bukan saja Revolusi satu macam, kataku

    berulang-ulang pula, tetapi Revolusi simultan, Revolusi sekaligus bermacam-macam,Revolusi Sosial, Revolusi Ekonomi, Revolusi Nasional, Revolusi Politik, Revolusi

    Kebudayaan, bahkan saya tempo hari berkata, Revolusi membentuk manusia Indonesia

    baru.

    Revolusi simultan, demikian diterangkan oleh Pak Bandrio, yang sekarang sedangdirongrong oleh musuh. Ini yang diikhtiarkan oleh musuh supaya gugur, jelas dikatakan

    oleh Pak Bandrio.

  • 7/31/2019 SOEKARNO Di Medan Irja

    3/9

    Apa sebab Belanda mempertahankan kolonialisme di Irian Barat? Padahal-kata PakBandrio-kepentingan-kepentingan Belanda disitu hanya kecil sekali. Ekonomis mereka

    sudah hampir bangkrut, militerpun sebenarnya tidak ada arti, pendek kata Belanda tidak

    mempunyai kepentingan besar di Irian Barat.

    Tetapi, Saudara-saudara, bukan saja Belanda, tetapi seluruh dunia Imperialismenghendaki agar supaya Revolusi Indonesia ini gugur sama sekali. Tak dapat, kata

    mahasiswa dan mahasiswi.

    Memang demikian, memang mereka tidak-akan dapat menggugurkan Revolusi Indonesia,

    memang mereka tidak dapat menghalang-halangi bahwa Revolusi Indonesia ini akanmencapai tujuannya.

    Tempo hari pernah saya katakan, siapa yang bisa menahan bulan dan bintang, matahari

    beredar, dialah yang akan bisa menahan Revolusi Indonesia ini.

    Dimana ada satu kekuatan duniawi dapat menahan jalannya bintang, bulan dan matahari?Tidak ada, Saudara-saudara.

    Revolusi Indonesia adalah revolusi sejarah, adalah revolusi yang dilahirkan oleh sejarah

    dan oleh karena itu tak boleh tidak mesti berhasil, bahkan Revolusi Indonesia ini adalahsebagian saja daripada revolusi besar yang sekarang ini berjalan diseluruh dunia.

    Revolusi besar yang sebagai telah saya katakan berulang- ulang didalam berbagai pidato,

    meliputi tiga-perempat daripada seluruh ummat manusia, satu revolusi yang universil,satu revolusi yang menghendaki agar supaya ummat manusia ini hidup didalam

    kebebasan, satu revolusi yang menghendaki agar supaya ummat manusia ini hidup dalam

    kebahagiaan, satu revolusi yang menghendaki agar supaya ummat manusia ini hidup

    dalam kebahagiaan, satu revolusi yang menghendaki agar supaya tiada satu tempatpundidunia ini berjalan hukum "exploitation de I'homme par I'homme" kataku, penindasan

    oleh manusia terhadap manusia. Seluruh ummat manusia yang progresif, Saudara-

    saudara, menghendaki dan sedang menjalankan revolusi yang demikian itu. Bukan sajaRakyat Indonesia, tidak, Rakyat- rakyat daripada Duta-duta Besar yang hadir disini,

    semuanya, Saudara-saudara, didalam batinnya atau didalam perbuatannya, sedang

    menjalankan revolusi yang demikian itu.

    Maka oleh karena itu saya berkata, bahwa Revolusi Indonesia adalah sekadar satu bagian

    saja daripada revolusi mahabesar yang sedang dijalankan oleh tiga-perempat ummat

    manusia yang sekarang berjumlah hampir tiga ribu juta manusia, tiga perempat daripada

    itu, dus kira-kira 2500 juta manusia sedang didalam revolusi sama-sama dengan kita.

    Maka oleh karena itu pula saya berkata, jangan kecil hati, Saudara-saudara sekalian,jangan kecil hati hai seluruh Rakyat Indonesia, kita tidak berjalan sendiri, kita tidak

    berdiri sendiri, kita adalah berjalan bersama-sama, serempak dengan 2500 juta ummat

    manusia. Dan - sebagai tadi telah saya katakan - hanya orang yang bisa menahanberedarnya bulan dan bintang dan matahari, karena itupun saya atas nama seluruh Rakyat

  • 7/31/2019 SOEKARNO Di Medan Irja

    4/9

    Indonesia dengan tegas mengatakan, Insya Allah Subhanahu Wata' ala, Irian Barat pasti

    akan masuk didalam wilayah kekuasaan Republik dalam tahun ini juga.

    Malahan, Saudara-saudara, ucapan ini telah menjadi sumpah daripada Rakyat Indonesia,

    bukan sekadar baru keyakinan bahwa Irian Barat dalam tahun ini juga akan masuk

    kedalam wilayah kekuasaan kita,tidak! Bukan hanya keyakinan, tetapi sudah menjadisumpah yang mesra. Semua Rakyat Indonesia sudah bersumpah demikian,

    Alhamdulillah, aku bersumpah demikian, engkau bersumpah demikian, engkaubersumpah demikian, engkau, hai para wanita bersumpah demikian, engkau, hai prajurit

    bersumpah demikian, engkau, hai perwira bersumpah demikian, engkau, hai pedagang

    yang duduk disitu, bersumpah demikian, engkau, hai sukarelawan bersumpah demikian,

    engkau, mahasiswa bersumpah demikian, engkau, mahasiswi bersumpah demikian, kitasemuanya telah bersumpah demikian. Bersumpah, bahwa Irian Barat dalam tahun ini juga

    masuk didalam wilayah kekuasaan kita.

    Maka dalam menjalankan sumpah ini, Saudara-saudara, Insya Allah Subhanahu Wata'ala,

    dalam menjalankan sumpah ini, kita melalui segala jalan, sudah pernah saya terangkanmengenai Trikora, Trikomando Rakyat, yang berisikan: Pertama, bahwa saya telah

    memerintahkan kepada seluruh Angkatan Perang Republik Indonesia untuk bersiap-siapsetiap saat kalau saya beri komando membebaskan Irian Barat, mereka menjalankan

    pembebasan Irian Barat itu. Tetapi juga didalam Trikora saya katakan, gagalkan

    berdirinya "Negara Papua" di Irian Barat. Pancangkan Bendara Sang Merah Putih di Irian

    Barat. Siap-siagalah menerima mobilisasi umum yang akan meliputi seluruh Rakyat

    Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

    Pokok daripada Trikora ini, sebagai tadi saya katakan, ialah Irian Barat harus bebas, Irian

    Barat harus dimerdekakan, Irian Barat harus dilepaskan daripada cengkeraman

    imperialisme, Irian Barat harus menjadi satu bagian faktuil, bagian yang nyata, daripadakekuasaan Republik Indonesia. Dan ini kita jalankan, Saudara-saudara, dengan segalajalan, sebab didalam Trikorapun tidak dikatakan bahwa kita menjalankan Trikora itu

    dengan hanya satu macam jalan saja, tidak.

    Segala jalan harus kita jalankan, demikian sudah saya terangkan berulang-ulang. Ya,jalan diplomasi, tetapi juga, sebagai dikatakan Pak Bandrio tadi, kalau pihak Belanda

    menghendaki agar supaya Irian Barat dipertahankan oleh mereka dengan kekerasan

    senjata, kitapun tidak akan segan menggempur mereka dengan kekuatan senjata.

    Malahan, Saudara-saudara, saya berulang-ulang berkata, bahwa Trikora harus dijalankan

    terus, malahan saya tegaskan, Trikora harus dipergiat. Saya katakan ini pada pidato

    Nuzulul- Qur'an yang lalu, saya katakan pada pidato Idul Fitri yang lalu. Trikora terus

    dijalankan, Saudara-saudara.

    Kita dalam menjalankan diplomasi itu tadi tidak harus berhenti menjalankan Trikora,

    agar supaya benar-benar Insya Allah Subhanahu Wata'ala, Irian Barat masuk didalam

    wilayah kekuasaan Republik sebelum tanggal 31 Desember tahun ini. Segala jalan kitajalani, dan saya kemukakan disini dengan tegas, yang sudah saya katakan pula berulang-

  • 7/31/2019 SOEKARNO Di Medan Irja

    5/9

    ulang, saya, Rakyat Indonesia, pemerintah Republik Indonesia, lebih senang bisamemasukkan Irian Barat kedalam wilayah kekuasaan Republik dengan jalan damai. Itu

    adalah satu hal yang masuk akal sama sekali. Masakan kita lebih senang bertempur

    jikalau bisa memasukkan Irian Barat kedalam wilayah kekuasaan Republik tanpapertumpahan darah, jikalau kita bisa memasukkan Irian Barat kedalam wilayah

    kekuasaan Republik dengan cara baik- baik, dengan cara damai, dengan caraperundingan. Ini saya ucapkan sekali lagi sekarang ini, 26 April 1962, dikota Medan.Saya ucapkan sekali lagi bahwa kita lebih senang mendapat Irian Barat didalam wilayah

    kekuasaan Republik dengan jalan damai, tidak dengan jalan perang, tidak dengan jalan

    pertempuran, tidak dengan kekerasan senjata.

    Ya, saya minta dicatat oleh semua Duta-duta Besar yang hadir disini. Saya minta dicatat,bahwa kita bangsa Indonesia, Sukarno Presiden Republik Indonesia, Mandataris

    M.P.R.S., Panglima Besar Komando Tertinggi Pembebasan Irian Barat, mengutamakan

    jalan damai daripada jalan kekuasaan senjata. Saya minta dicatat, dan minta diteruskankepada pemerintah- pemerintah mereka yang diwakili oleh mereka disini ini, supaya

    dimengerti benar-benar, that we are peaceful people, artinya, bahwa kita ini Rakyat yangdamai, that we are peace loving people, bahwa kita ini adalah Rakyat yang cinta damai.

    Tetapi juga berulang-ulang saya katakan, kita cinta kepada perdamaian, tetapi lebih cinta

    lagi kepada kemerdekaan. Inipun minta dicatat, Saudara-saudara. Kita lebih cinta kepada

    kemerdekaan. Maka oleh karena itu, Saudara-saudara, untuk membebaskan Irian Barat,

    kalau bisa dengan jalan damai, kataku berulang-ulang, Alhamdulillah, Allahu Akbar,Tuhan Maha Besar. Memberikan kembali Irian Barat kepada Republik Indonesia dengan

    jalan damai, dengan jalan baik-baik dari pihak Belanda, dengan jalan kesadaran pihak

    Belanda, bahwa mereka toh tidak bisa meneruskan mereka punya perjuanganmempertahankan Irian Barat dengan kekuatan senjata, pendeknya dengan jalan tanpa

    pertumpahan darah, jikalau Irian Barat masuk kembali didalam wilayah kekuasaanRepublik dengan cara yang demikian itu, kataku berulang-ulang. Syukur Alhamdulillah,Allahu Akbar, kataku. Aku berterima kasih atas nama seluruh Rakyat Indonesia. Tetapi,

    kataku tadi pula, dan tadi pun sudah dikatakan oleh Pak Subandrio, jikalau Belanda

    ngengkel, jikalau Belanda bersitegang urat leher, jikalau Belanda tetap berkepala batu,

    jikalau Belanda tidak mau menyerahkan Irian Barat kepada kita kembali dengan carayang baik-baik, apa boleh buat, saya ulangi lagi buat kesekian kalinya, apa boleh buat,

    maka kita akan bebaskan Irian Barat dengan kekuatan senjata.

    Nah itulah, engkau hai sukarelawan berdiri disitu, engkau daripada Angkatan Perangberdiri disini, engkau daripada kepolisian Negara berdiri disini, engkau daripada semua

    perwira- perwira berdiri disini, semuanya sudah seia sekata, yah, kalau Belanda tidak

    mau menyerahkan kembali Irian Barat dengan cara baik-baik, kita, kita, kita, ya daripadasukarelawan, ya daripada polisi, ya daripada prajurit-prajurit, ya, daripada perwira-

    perwira, kita sekalian siap-sedia untuk membebaskan Irian Barat dengan pertempuran

    yang sehebat-hebatnya. Dan inipun, inipun harus dimengerti tegas-tegas oleh semuapemerintah didunia ini. Inilah tekad Rakyat Indonesia, bukan sekadar tekad Sukarno, ya

    Sukarno Panglima Tertinggi daripada Angkatan Perang, ya, Sukarno Pemimpin Besar

    Revolusi, Ya, Sukarno Panglima Besar Komando Tertinggi Pembebasan Irian Barat.

  • 7/31/2019 SOEKARNO Di Medan Irja

    6/9

    Tetapi ini, politik yang demikian ini, tekad yang demikian ini, bukan sekadar tekad danpimpinan Sukano, tidak. Sebagai tadi saya katakan, tidakkah segenap Rakyat

    menghendaki demikian?

    Saudara-saudara sekalian, saya ulangi mengutamakan jalan damai, manakala jalan damai

    itu masih ada, minta dicatat, selama jalan damai itu masih ada, kita akan sudi memasukijalan damai itu. Inipun harus ditegaskan kepada pemerintah-pemerintah asing. Manakala

    jalan jalan damai itu masih ada, manakala masih ada lobang kecil, ya lobang kecil,engkau memasukinya secara damai dan mencapai pembebasan Irian Barat, lobang kecil

    itu akan kita masuki. Ya, Saudara-saudara, tempohari sudah saya terangkan, bahwa usul

    Tuan Bunker pada prinsipnya kita terima, artinya bahwa kita mau merundingkan

    pembebasan Irian Barat itu dengan pihak Belanda atas dasar prinsip-prinsip yang

    dikemukakan oleh Tuan Bunker itu, pada dasarnya, pada prinsipnya.

    Itu jelas saya katakan di Palembang, jelas saya katakan di Jambi tempo hari pula, pada

    dasarnya, pada prinsipnya, malah di Palembang saya gambarkan sebagai memberi

    saputangan. Kalau misalnya saya Belanda, umpama, saputangan ini adalah Irian Barat,ini saputangan dipegang oleh saya sebagai Belanda, saputangan ini sebenarnya milik

    daripada Panglima Lubis, itu Republik Indonesia Saya tidak keberatan jikalau Belanda,karena malu, memberikan saputangan ini kepada Panglima Lubis, yaitu saya umpamanya

    malu memberikan saputangan ini kepada Panglima Lubis, meminjam tangannya Gubenur

    Raja Junjungan. Tulung kasihkan saputangan ini kepada Panglima Lubis, untuk Belanda

    minta tangan orang lain untuk memberikan Irian Barat, saputangan ini kepada Republik

    Indonesia.

    Saya tidak berkeberatan hal yang demikian itu, tidak ada keberatan, malah kami berkata,

    kami dapat menerima pada prinsipnya usul Bunker. Oleh karena itu maka kami berkata,

    bahwa kami tidak berkeberatan pada prinsipnya menerima usul Bunker. Sebab prinsipnyausul Bunker adalah demikian: Mengembalikan Irian Barat kedalam wilayah kekuasaankita via tangan orang lain, yaitu tangannya PBB.OK, all right. Kita mau dengan jalanyang demikian, prinsip yang demikian itu kita mau, tetapi lha ini: kita tidak mau

    penyerahan Irian Barat kepada kita itu diulur-ulur sampai 2 tahun.

    Kita telah tegas berkata, bahkan telah bersumpah kepada diri sendiri, memasukkan Irian

    Barat kedalam wilayah kekuasaan Republik dalam tahun enam puluh dua ini. Ya,

    Saudara-saudara, kita telah menyatakan, setuju menerima dalam prinsip usul Bun- ker.Tunggu punya tunggu, tunggu punya tunggu, Belanda tidak muncul-muncul dengan

    pernyataan mau menerima usul Bunker ini.

    Sampai pada saat sekarang ini sebenarnya, Saudara- saudara, tidak ada dari pihak

    Belanda satu pernyataan mau menerima usul Bunker atau menerima dalam prinsip usulBunker. Kok kita ini disuruh tunggu, tunggu, tunggu, tunggu......... tunggu............... tapi

    saya lihat, waah......... berbahaya ini........ Kita disuruh tunggu........ tunggu......... tunggu

    dalam pada itu Belanda kirim bala bantuan marinir-marinir ke Irian Barat. Kirim serdadu-serdadu ke Irian Barat, kirim marinir-marinir yaitu KKO- KKO mereka ke Irian Barat.

    Kirim kapal-kapal perusak ke Irian Barat. Kirim kapal-kapal selam ke Irian Barat.

  • 7/31/2019 SOEKARNO Di Medan Irja

    7/9

    Bahkan telah mengatakan dengan jelas, akan mengirim kapal Karel Doorman ke IrianBarat. Dikatakan dengan tegas dan jelas, Karel Doorman sekarang ini sedang diperbaiki

    di Den Helder, akan diperlengkapi dengan kapal-kapal penempur Jet yang hebat- hebat,

    kemudian akan dikirim ke Irian Barat.

    Saya bertanya kepadamu: He, Saudara-saudara sekalian, apakah ini tidak suatu keadaanyang berbahaya bagi kita? Apakah ini tidak berarti bahwa sebenarnya pihak Belanda

    bersedia-sedia untuk mengadakan perang dengan Republik Indonesia?

    Yah, memang demikian. Dan kita disuruh menunggu- nunggu, kita disuruh menunggu-

    nunggu, kita disuruh menunggu-nunggu.

    Kita telah berkata, bahwa kita mau masuk kedalam perundingan atas dasar prinsip

    Bunker. Tetapi pihak Belanda sampai sekarang belum ada pemyataan yang demikian itu,

    sebaliknya mengirimkan bala bantuan ke Irian Barat.

    Nah, maka dalam keadaan yang demikian itu, saya ulangi, dalam keadaan yang demikianitu, sekali lagi saya katakan, dalam keadaan yang demikian itu -artinya Belanda

    mengirimkan bala bantuan, Belanda mengirimkan segala alat-alat peperangan ke Irian

    Barat, Belanda bahkan akan mengirim Karel Doorman ke Irian Barat- dalam keadaan

    yang demikian itu kita tidak mau berunding dengan pihak Belanda.

    Dan inilah ucapan saya yang penting, yang Saudara tunggu-tunggu. Saya disini dengan

    resmi mengatakan, Saudara- saudara, dalam keadaan yang demikian itu -Belandamengirim bala bantuan terus menerus ke Irian Barat, bahkan Belanda akan mengirim

    Karel Doorman ke Irian Barat- dalam keadaan yang demikian itu kita tidak mau

    mengadakan perundingan dengan pihak Belanda. Pergiatlah terus Trikora sehebat-

    hebatnya!!!

    Dan lain perkara, jikalau Belanda tidak mengirim bala bantuan ke Irian Barat, -itu supayadicatat pula oleh Duta-duta besar disini,- kalau pihak Belanda tidak mengirimkan bala

    bantuan ke Irian Barat, kita dari pihak Indonesia tetap pada pendirian kita semula, yaitumau berunding dengan pihak Belanda untuk memasukkan Irian Barat kedalam wilayah

    kekuasaan Republik.

    Jadi sebenarnya, Saudara-saudara, pintu perundingan kita tidak tutup sama sekali. Tidak,

    we are not closing the door, we are keeping the door still open. Jelas ini bahasa Inggris,

    juga dulu di Jakarta saya berkata, dear is geen woord Frans bij, artinya tidak ada

    perkataan Prancis didalamnya. Yes, there is no French in it, only English. I do not knowgood English or not good English, it is English. I say, we are still keeping the door open

    for negotiation.

    Tapi ini, pada tingkatan yang pertama atas prinsip usul Bunker atas cara menyerahkan

    Irian Barat kedalam wilayah kekuasaan Republik, itupun telah berulang-ulang saya

    katakan bahwa kita mau berunding, tapi perundingan atas dasar-dasar itu. Pendek, kitamau berunding secara formil dengan pihak Belanda, tetapi kita tidak mau merundingkan

  • 7/31/2019 SOEKARNO Di Medan Irja

    8/9

    lain-lain hal kecuali cara menyerahkan kekuasaan Irian Barat kepada Republik Indonesia.Itu tetap kita pegang teguh. Kita pegang teguh pernyataan yang telah kita ucapkan

    beberapa bulan yang lalu, bahwa kita hanya mau berunding dengan pihak Belanda,

    berunding formil dengan pihak Belanda atas dasar penyerahan kekuasaan Irian Barat

    kepada Republik Indonesia.

    Tetap itu kita pegang teguh, tetapi mengenai usul-usul Bunker, Saudara-saudara, yang

    pada prinsipnya telah kita terima, saya sekarang dalam pidato yang penting ini berkata,bahwa kita masih mau mengadakan perundingan preleminary, perundingan pendahuluan,

    sekali lagi perundingan pendahuluan atas prinsip usul-usul Bunker itu, asal Belanda mau

    menerima prinsip usul- usul Bunker. Kalau Belanda tidak mau mengatakan, bahwa dia

    adalah dalam prinsipnya menerima usul-usul Bunker, kitapun tidak bisa berunding

    dengan pihak Belanda itu.

    Pantaskah kita berunding untuk membicarakan segala tetek- bengek, yang tidak ter zake

    doende, membicarakan tetek-bengek, yang tidak menyangkut penyerahan kekuasaan di

    Irian Barat kepada Republik Indonesia? Tidak, kita tidak mau!

    Tetapi kita tegaskan, sekali lagi saya tegaskan selama pihak Belanda masih demikian,artinya mengirimkan bala bantuan ke Irian Barat, bahkan mengirimkan Karel Doorman

    ke Irian Barat, sekarang juga saya katakan bahwa kita tidak mau berunding dengan pihak

    Belanda. Tidak mau berunding meskipun perundingan informil, Saudara-saudara.

    Tetapi kita masih tetap mau berunding oleh karena kita adalah satu bangsa yang cinta

    kepada perdamaian, tetapi lebih cinta kepada kemerdekaan.

    Ini artinya apa Saudara-saudara? Artinya ialah, hai, Rakyat Indonesia, sekarang ini benar-

    benar kita memasuki satu fase yang menentukan dalam perjuangan kita memasukkanIrian Barat kedalam wilayah kekuasaan Republik. Aku pemimpin besarmu, aku kepada

    Negaramu, aku Panglima Tertinggimu, aku Panglima Besarmu Pembebasan Irian Barat,

    aku tidak bisa mengetahui apakah Belanda mau menyetop bala bantuannya ke IrianBarat, apakah Belanda mau menyerahkan Irian Barat kepada kita? Apakah Belanda mau

    menerima prinsip usul-usul Bunker, apakah Belanda mau mengadakan perundingan

    dengan kita sebagai jaminan atas penyerahan kekuasaan di Irian Barat kepada kita? Sayatidak tahu hal ini, Saudara-saudara. Tetapi saya katakan kepada Rakyat Indonesia justru

    oleh karena itu- marilah kita sekarang ini menggigitkan kita punya gigi sekeras-kerasnya.

    Kata orang Belanda: "Onze tanden op elkaar klemmen". Gigitkan kita punya gigi sekeras-kerasnya. Artinya ayo berjalan terus, berjalan terus menjalankan Trikora, berjalan terus

    membebaskan Irian Barat sebelum matahari terbit pada tanggal 1 Januari 1963.

    Memang Saudara-saudara, revolusi kita kini sebagai tadi dikatakan oleh Pak Subandrio,

    sedang memuncak, yah sekarang kita menanti tingkat puncaknya dari revolusi Indonesiaitu, Revolusi Indonesia bagian politik untuk memasukkan Irian Barat kedalam wilayah

    kekuasaan Republik kembali. Sekarang kita memasuki masa yang demikian itu. Maka

    sebagai suatu bangsa yang revolusioner, Saudara-saudara, sebagai tadi saya katakan, yah,sejak daripada saat sekarang ini, kita sebenarnya tidak boleh mengharap banyak,

  • 7/31/2019 SOEKARNO Di Medan Irja

    9/9

    mengharap sangat. Pengharapan- pengharapan yang mungkin membawa kita menjadisatu bangsa yang mau -kata orang Belanda-: zelgenoergzaam. Bangsa yang hanya .........

    yaaah........ nanti toh beres........ nanti toh Irian Barat akan masuk kedalam wilayah

    kekuasaan Republik, bukan satu bangsa yang yakin dan tegas mengetahui, bahwamasuknya Irian Barat kedalam wilayah kekuasaan Republik hanyalah mungkin dengan

    perjoangan yang maha hebat, satu perjoangan yang total, satu perjoangan yang dijalankanoleh Rakyat dari Sabang sampai ke Merauke disegala bidang.

    Mari sejak sekarang ini, Saudara-saudara, kita singsingkan lengan baju lebih dari yang

    sudah-sudah. Mari sejak dari sekarang ini, kita anggap bahwa Republik Indonesia ini

    sudah benar-benar masuk dalam fase perjoangan yang memuncak. Bahwa kita sekarang

    ini benar-benar dalam melaksanakan sumpah kita, memasukkan Irian Barat kedalamwilayah kekuasaan Republik, dalam tahun ini juga. Tetapi Saudara- saudara, dalam hal

    demikian itu hanyalah kita bisa jaya jikalau, -- sebagai tadi saya katakan, kita bersatu

    padu dalam segala lapangan, baik Angkatan Perang maupun angkatan bersenjataseluruhnya, maupun kaum buruh, kaum tani, maupun siapa saja, seluruh rakyat

    Indonesia, yang sembilan puluh enam juta ini, laksana tergembleng menjadi satu jiwa,satu tenaga, satu jiwa yang tidak mundur meskipun ada halangan yang bagaimanapun

    juga.

    Saudara-saudara, saya kira cukup jelas saya punya pidato yang demikian itu dan saya

    minta agar supaya pidato saya ini disampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia dengan

    surat-kabar, dengan radio dengan mulut dan dengan apapun, yaitu amanat saya kepadarakyat Indonesia, bahwa kita sekarang ini benar- benar memasuki fase perjoangan yang

    sehebat-hebatnya.

    Dalam pada itu, Saudara-saudara, saya sebagai Pemimpin Besar Revolusi, sebagai

    Kepala Negara, Sebagai Panglima Besar Pembebasan Irian Barat, yah, saya masihmenunggu, -- artinya menunggu itu -- yah, mengharap Saudara-saudara, agar supayaBelanda, pihak Belanda lekas sadar, mau menyerahkan Irian Barat kepada kita dengan

    jalan yang sebaik-baiknya.

    Sekian, Saudara-saudara, amanat saya, karena saya nanti jam sebelas harus meletakkanbatu pertama dari pada Manipol-House, gedung Manipol, maka terpaksa saya sudahi

    pidato saya ini.

    Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!

    Merdeka.

    Sumber: http://www.papuaweb.org/goi/pidato/1962-04-medan.html Koleksi: Perpustakaan Nasional RI, 2006