masa kepemimpinan ir soekarno

22
Masa Kepemimpinan Ir Soekarno I. Abstrak Indonesia telah merdeka namun bukan berarti perjuangan telah berakhir sampai disini, di babak-babak selanjutnya Indonesia terus berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan. Perjuangan selanjutnya tentu saja untuk membangun Indonesia dan mempersatukan seluruh nusantara, tugas ini tidak lebih mudah dengan perjuangan melawan penjajah. Rakyat Indonesia harus cepat memilih seorang pemimpin yang dapat memimpin Indonesia dan membawa Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik. Ini yang membuat bangsa Indonesia memilih seorang pemimpin yaitu Ir soekarno atau yang sering disebut bung karno. Rakyat Indonesia memilih Ir Soekarno karena Ir Soekarno yang paling berani melawan musuh-musuh yang dianggap bisa mengacaukan keutuhan Indonesia, banyak pemimpin dunia yang menghormati beliau. Dalam blog ini menjelaskan bagaimana Ir.Soekarno melaksanakan tatacara pemerintahan dengan gaya kepemimpinan dan caranya sendiri dan usaha yang sangat gigih. Dengan Gaya kepemimpinan yg diterapkan oleh Ir. Soekarno berorientasi pada moral dan etika ideologi yang mendasari negara atau partai, sehingga sangat konsisten dan sangat fanatik, cocok diterapkan pada era tersebut. Sifat kepemimpinan yg juga

Upload: ferry-fierro

Post on 10-Nov-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

KEPEMIMPINAN

TRANSCRIPT

Masa Kepemimpinan Ir Soekarno

I. AbstrakIndonesia telah merdeka namun bukan berarti perjuangan telah berakhir sampai disini, di babak-babak selanjutnya Indonesia terus berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan. Perjuangan selanjutnya tentu saja untuk membangun Indonesia dan mempersatukan seluruh nusantara, tugas ini tidak lebih mudah dengan perjuangan melawan penjajah.Rakyat Indonesia harus cepat memilih seorang pemimpin yang dapat memimpin Indonesia dan membawa Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik. Ini yang membuat bangsa Indonesia memilih seorang pemimpin yaitu Ir soekarno atau yang sering disebut bung karno. Rakyat Indonesia memilih Ir Soekarno karena Ir Soekarno yang paling berani melawan musuh-musuh yang dianggap bisa mengacaukan keutuhan Indonesia, banyak pemimpin dunia yang menghormati beliau.Dalam blog ini menjelaskan bagaimana Ir.Soekarno melaksanakan tatacara pemerintahan dengan gaya kepemimpinan dan caranya sendiri dan usaha yang sangat gigih. Dengan Gaya kepemimpinan yg diterapkan oleh Ir. Soekarno berorientasi pada moral dan etika ideologi yang mendasari negara atau partai, sehingga sangat konsisten dan sangat fanatik, cocok diterapkan pada era tersebut. Sifat kepemimpinan yg juga menonjol dan Ir. Soekarno adalah percaya diri yang kuat, penuh daya tarik, penuh inisiatif & inovatif serta kaya akan ide dan gagasan baru. Sehingga pada puncak kepemimpinannya, pernah menjadi panutan dan sumber inspirasi pergerakan kemerdekaan dari bangsa-bangsa Asia dan Afrika serta pergerakan melepas ketergantungan dari negara-negara barat (Amerika dan Eropa). Dan Gaya Kepemimpinan Presiden Ir.Soekarno adalah pemimpin yang kharismatik, memiliki semangat pantang menyerah dan rela berkorban demi persatuan dan kesatuan serta kemerdekaan Bangsanya.Soekarno termasuk sebagai tokoh nasionalis dan anti-kolonialisme yang pertama, baik di dlm negeri maupun untuk lingkup Asia, meliputi negeri-negeri seperti India, Cina, Vietnam, dan lain-lainnya.

II. Metode Team Work

III. Ir. Soekarno Nama Presiden Soekarno dikenal sangat besar dan harum oleh rakyat Indonesia karena jasa-jasanya. Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta. Saat ia lahir dinamakan Koesno Sosrodihardjo. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika..Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar "Ir" pada 25 Mei 1926. Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Saat dipenjara, Soekarno mengandalkan hidupnya dari sang istri. Seluruh kebutuhan hidup dipasok oleh Inggit yang dibantu oleh kakak kandung Soekarno, Sukarmini atau yang lebih dikenal sebagai Ibu Wardoyo. Saat dipindahkan ke penjara Sukamiskin, pengawasan terhadap Soekarno semakin keras dan ketat. elama menjalani masa hukuman dari Desember 1929 hingga dibebaskan pada tanggal 31 Desember 1931, Soekarno tidak pernah dijenguk oleh kedua orangtuanya yang berada Blitar. Menurut Ibu Wardoyo, orang tua mereka Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai tidak sanggup melihat anak yang mereka banggakan itu berada di tempat hina yakni penjara dan dalam posisi yang tidak berdaya.

IV. Masa Pemerintahan Ir. SoekarnoSetelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama. Sebelumnya, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.Selama masa pemerintahan orde lama, yang dilakukan pada masa pemerintahan Soekarno adalah sistem Presidensial dengan artian Presiden sebagai kepala Negara yang berjalan pada setiap periodik masa jabatan dan keseimbangan terhadap pemerintah dan rakyat. Kemudian sejak 17 Agustus 1950, Negara Indonesia dipemerintah dengan menggunakan Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia 1950 yang menganut sistem kabinet parlementer. Pada masa pemerintahan ini, pengakuan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sangat besar. Kemudian setelah terjadi Dekrit Presiden tahun 1959 pada tanggal 5 Juli. Indonesia menganut sistem Demokrasi terpimpin adapun keberhasilan yang dicapai pada masa pemerintahan orde lama ialah nation building yang sangat kuat dan diplomasi luar negeri yang sangat besar terhadap dunia.Pada masa Soekarno (1945 1965), politik luar negeri Indonesia bersifat high profile, flamboyan dan heroik, yang diwarnai sikap anti-imperialisme dan kolonialisme serta konfrontasi. Pendahulu politik bebas-aktif lebih condong bergerak ke kiri, di mana Jakarta tampak lebih akrab dengan Moskow, Beijing maupun Hanoi, dan tampak Gerang terhadap AS dan sekutu Baratnya. Bangkitnya PKI dan kelompok-kelompok kiri pada masa Soekarno memang ikut mempengaruhi agresifitas politik luar negeri Indonesia. Namun, agresifitas itu bisa dipahami karena menonjolnya berbagai kepentingan nasional Indonesia pada masa-masa pasca-kemerdekaan hingga dekade 1960-an. Hal ini tidak lepas dari faktor-faktor determinan politik luar negeri seperti tersebut diatas. Pertama, kondisi politik dalam negeri pasca proklamasi masih kurang stabil dan diwarnai pertentangan basis pencarian dan pemilihan ideologi negara. Berbagai perubahan konstitusi dan bentuk Negara pun terjadi, mulai dari UUD 1945, UUDS 1950, dan kembali ke UUD 1945, bentuk NKRI pun berubah ke RIS dan kembali ke NKRI, bahkan idelogi Pancasila pun berpaham NASAKOM. Perubahan-perubahan tersebut tak lepas dari pengaruh Belanda (dan sekutu) yang masih mengivasi Indonesia sampai tahun 1948 serta dinamika gerakan-gerakan politik (partai) di Indonesia yang mengusung banyak ideologi. Ini kemudian menguatkan Soekarno bahwa Indonesia perlu nasionalisme Pancasila yang berjiwa internasionalisme dan menolak bentuk-bentuk neokolonialisme dan imperialisme untuk mejaga integritas wilayah dan kedaulatan. Tak heran jika pada Mei 1964, Soekarno melakukan konfrontasi dengan Malaysia melalui Dwikora, karena karena pendirian Negara Federasi Malaysia dibawah bayang-bayang Inggris dianggap sebagai ancaman terhadap nasionalisme Indonesia dan ini berdampak pada integritas wilayah Indonesia pula.

V. Kondisi Indonesia Selama Pemerintahan Ir Soekarnoa. Kondisi PolitikSebagai tindak lanjut Dekrit Presiden adalah penataan kehidupan politik sesuai ketentuan Demokrasi Terpimpin. Pada era ini dibentuk kabinet kerja, juga dibentuk lembaga-lembaga Negara seperti MPRS, DPR-GR dan Front Nasional. Berdasarkan penpres No. 7 Tahun 1959 kehidupam parpol ditata dengan menetapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh parpol. Sesuai dengan penpres parpol yang bertahan antara lain PNI, Partai Masyumi, Partai NU, PKI, Partai Katolik, Parkindo, PSI, Partai Murba, Partai IKPI, PSII, dan Partai Perti. Hal ini merupakan tindakan peyederhanaan kepartaian. Pada era ini kekuatan politik yang ada pada waktu itu adalah presiden dan ABRI serta partai-partai, terutama PKI. Presiden Soekarno dalam politiknya selau menjaga keseimbangan dalam tubuh ABRI dan juga antara ABRI dengan Parpol. Untuk menjaga keseimbangan presiden Soekarno memerlukan dukungan dari PKI. Indonesia di masa pemerintahan Soekarno lebih banyak konflik politiknya yaitu konflik kepentingan antara kaum borjuis, militer, PKI, parpol keagamaan dan kelompok kelompok nasionalis lainnya. Oleh karena itu, situasi di Indonesia semakin kacau karena hanya mementingkan kepentingan partai masing-masing. Keinginan rakyat agar pemerintahan berjalan sesuai UUD 1945 jauh dari harapan dengan berlakunya Sistem politik Demokrasi terpimpin. Munculya pemberontakan G30S/PKI.

b. Kondisi PerekonomianSebagai tokoh pejuang kemerdekaan, Proklamator sekaligus Presiden pertama indonesia, perekonomian indonesia tidak dapat lepas dari sosok Ir. Soekarno. Sebagai orang yang pertama memimpin Indonesia boleh dibilang Soekarno adalah peletak dasar perekonomian indonesia. Beberapa kebijakan yang diambil dibawah pemerintahan Soekarno diantaranya : Nasionalisasi Bank Java menjadi Bank IndonesiaMenghadapi watak kolonial yang masih bercokol terutama di lapangan ekonomi, pemerintah berupaya mengambil langkah untuk menyelamatkan sektor yang dianggap strategis, terutama perbankan. Pada tahun 1953, dilakukan nasionalisasi terhadap Bank Java dan kemudian namanya berubah menjadi Bank Indonesia. Serta membentuk dua Financial Bank yaitu: Bank Industri Negara (BIN) yang akan membiayai proyek-proyek indutri; dan Bank Negara Indonesia (BNI) yang menyediakan foreign-exchange sekaligus membiayai kegiatan impor. Mengamankan usaha-usaha yang menyangkut harkat hidup orang banyakLangkah pemerintah berikutnya adalah mengamankan usaha-usaha yang menyangkut harkat hidup orang banyak, seperti: balai gadai, beberapa wilayah pertanian yang penting, pos, telepon, listrik, pelabuhan, pertambangan batu bara dan rel kereta. Selanjutnya pemerintah membiayai perusahan negara melalui BIN di sektor produksi semen, tekstil, perakitan mobil, gelas, dan botol. Berusaha memutuskan kontrol Belanda dalam bidang perdagangan ekspor-imporLangkah terakhir pemerintah adalah berusaha memutuskan kontrol Belanda dalam bidang perdagangan ekspor-impor dengan mendirikan Pusat Perusahaan Perdagangan pada tahun 1948 untuk mengekspor produk pertanian Indonesia. Pemerintah juga mendirikan USINDO pada tahun 1956 untuk mengekspor industri manufaktur -yang dibiayai oleh BIN- dan mengimpor bahan mentah untuk keperluan industri mereka. Serta beberapa kebijakan lainya yang ditujukan untuk memajukan perekonomian indonesia.Hampir seluruh program ekonomi pemerintahan Soekarno kandas di tengah jalan. sistem ekonomi terpimpin menuntut seluruh unsur perekonomian Indonesia menjadi alat revolusi. Dalam ekonomi terpimpin, kegiatan perekonomian ditekankan pada konsepsi gotong royong dan kekeluargaan sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 33 UUD 1945. Dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan ekonomi pada masa terpimpin juga dilandaskan atas strategi dasar ekonomi Indonesia yang diamanatkan dalam Deklarasi Ekonomi (DEKON) oleh Presiden Soekarno pada tanggal 28 Maret 1963.Dalam pidato yang berjudul Banting Stir untuk Berdikari di depan sidang umum MPRS tanggal 11 April 1965, Soekarno menyerukan kepada seluruh kekuatan pokok revolusi : buruh, petani, mahasiswa progresif, perempuan, termasuk etnis tionghoa untuk memperbesar kekuatan ekonomi Indonesia agar lepas dari kepentingan asing. Sangat jelas bahwa Indonesia pernah punya sejarah panjang dalam melakukan pergulatan membangun haluan ekonomi baru, yaitu berdikari untuk melepaskan diri dari belenggu untuk kolonialisme. Keadaan perekonomian semakin memburuk dimana inflasi mencapai 600% sedangkan upaya pemerintah melakukan devaluasi rupiah dan kenaikan harga bahan bakar menyebabkan timbulnya keresahan masyarakat.c. Kondisi SosialTimbulnya pertentangan nasional karena adanya desentralisasi dan kedaerahan yang pada permulaan kemerdekaan sudah menimbulkan kesulitan. Diminasi elite jawa dalam kepemimpinana nasional agak mengecewakan elite masyarakat elite masyarakat luar jawa. Pada pertengahan tahun 1997 perusahan-perusahan swasta mengalami kerugian yang tidak sedikit. Pihak perusahaan kesulitan untuk membayar gaji para pekerjanya, sementara itu harga kebutuhan-kebutuhan pokok melambung tinggi. Akhirnya para pekerja menuntut kenaikana gaji kepada para perusahaan. Akhirnya banyak perusahaan yang mengambil tindakan untuk mengurangi tenaga kerja dan terjadilah PHK. Penggangguran dalam jumlah yang sangat besar menimbulkan masalah-masalah sosial dalam masyarakat.d. Kondisi BudayaPada bidang kebudayaan PKI mempengaruhi presiden Soekarno agar melarang Manifesto Kebudayaan (Manikebu) dan barisan Pendukung Soekarno (BPS). Alasanya kedua lembaga itu didukung oleh dinas intelijen Amerika Serikat (CIA). Sebanranya yang ditentang PKI bukan manifesto kebudayaan, tetapi terselenggaranya Konferensi Karyawan Pengarang Indonesia(KKPI) yang berhasil membentuk organisasi Persatuan Karyawan Pengarang Indonesia(PKPI). Kondisi budaya bangsa Indonesia seudah kemerdaekaan mengalami proses sintesis secara terus menerus sebagai upaya beradaptasi dengan kebudayaan modern proses adaptasi ini pada tahap awal sebenarnya seirng tumbuh kaum terpelajar pribumi. Meskipun dalam situasi tertekan semasa sukarno dan soeharto sintesis budaya berlangsung secara lebih terbuka hal ini ditunjukkan terjadi pembangunan fisik yang lebih tinggi dari pada masa sebelumnya.e. Kondisi Pertahanan dan KeamananTNI dan Polri disatukan menjadi Angkatan bersenjata Republik Indonesia (ABRI) yang terdiri atas empat angkatan yaitu TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Udara dan Angkatan Kepolisian. Masing-masing angkatan dipimpin oleh seorang Menteri Panglima Angkatan yang kedudukannya langsung dibawah presiden/panglima Tertinggi ABRI. Golongan ABRI diakui sebagai salah satu golongan fungsional dan menjadi salah satu kekuatan sosial politik. Dengan demikian ABRI dapat memainkan perananya sebagai salah satu kekuasaan sosial politik.Munculnya gerakan separatisme di daerah-daerah seperti PPRI dan Permesta.f. Kondisi IdeologiSoekarno adalah penggali Pancasila karena beliau yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai dasar Negara Indonesia itu dan beliau sendiri yang memberi nama Pancasila. Pada masa Orde lama atau masa pemerintahan Presiden Soekarno pancasila menjadi ideologi murni. Pancasila lebih banyak berada dalam ranah idealisasi. Artinya pemikiran pancasila lebih ke ide, gagasan, konsep yang dijadikan pegangan seluruh pancasila seakan-akan ada diawang-awang karena hanya berupa dogma yang sulit diterjemahkan.Pada era orla, dinamika perdebatan ideologi paling sering dibicarakan oleh kebanyakan orang. Tampak ketika akhir tahun 1950-an, pancasila sudah bukan lagi merupakan kompromi atau titik temu bagi semua ideologi. Dikarenakan pancasila telah dimanfaatkan sebagai senjata ideologis untuk melegitimasi tuntutan islam bagi pengakuan Negara atas Islam yang kemudian pada rentang tahun 1948-1962 terjadi pemberontakan Darul Islam tethadap pemerintahan pusat. Setelah pemberontakan berhasil ditumpas, atas desakan AH Nasution, selaku Pangkostrad dan kepala staf AD, pada tanggal 5 Juli 1959 Ir. Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden untuk kembali pada UUD 1945 sebagai satu-satunya konstitusi legal Republik Indonesia dan pemerintahanya dinamai dengan Demokrasi Terpimpin.Pada periode 1945-1950, implementasi Pancasila bukan saja menjadi masalah, tetapi lebih dari itu ada upaya-upaya untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dengan faham komunis oleh PKI melalui pemberontakan di Madiun tahun 1948 dan oleh DI/TII yang akan mendirikan negara dengan dasar islam. Pada periode ini, nilai persatuan dan kesatuan masih tinggi ketika menghadapi Belanda yang masih ingin mempertahankan penjajahannya di bumi Indonesia. Namun setelah penjajah dapat diusir, persatuan mulai mendapat tantangan. Dalam kehidupan politik, sila keempat yang mengutamakan musyawarah dan mufakat tidak dapat dilaksanakan, sebab demokrasi yang diterapkan adalah demokrasi parlementer, dimana presiden hanya berfungsi sebagai kepala negara, sedang kepala pemerintahan dipegang oleh Perdana Menteri. Sistem ini menyebabkan tidak adanya stabilitas pemerintahan. Kesimpulannya walaupun konstitusi yang digunakan adalah Pancasila dan UUD 1945 yang presidensiil, namun dalam praktek kenegaraan system presidensiil tak dapat diwujudkan.

VI. Berakhirnya Pemerintahan Ir.SoekarnoSituasi politik Indonesia menjadi tidak menentu setelah enam jenderal dibunuh dalam peristiwa yang dikenal dengan sebutan Gerakan 30 September atau G30S pada 1965. Pelaku sesungguhnya dari peristiwa tersebut masih merupakan kontroversi walaupun PKI dituduh terlibat di dalamnya. Kemudian massa dari KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) dan KAPI (Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia) melakukan aksi demonstrasi dan menyampaikan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura) yang salah satu isinya meminta agar PKI dibubarkan. Namun, Soekarno menolak untuk membubarkan PKI karena bertentangan dengan pandangan Nasakom (Nasionalisme, Agama, Komunisme). Sikap Soekarno yang menolak membubarkan PKI kemudian melemahkan posisinya dalam politik.Lima bulan kemudian, dikeluarkanlah Surat Perintah Sebelas Maret yang ditandatangani oleh Soekarno. Isi dari surat tersebut merupakan perintah kepada Letnan Jenderal Soeharto untuk mengambil tindakan yang perlu guna menjaga keamanan pemerintahan dan keselamatan pribadi presiden. Surat tersebut lalu digunakan oleh Soeharto yang telah diangkat menjadi Panglima Angkatan Darat untuk membubarkan PKI dan menyatakannya sebagai organisasi terlarang. Kemudian MPRS pun mengeluarkan dua Ketetapannya, yaitu TAP No. IX/1966 tentang pengukuhan Supersemar menjadi TAP MPRS dan TAP No. XV/1966 yang memberikan jaminan kepada Soeharto sebagai pemegang Supersemar untuk setiap saat menjadi presiden apabila presiden berhalangan.Soekarno kemudian membawakan pidato pertanggungjawaban mengenai sikapnya terhadap peristiwa G30S pada Sidang Umum ke-IV MPRS.] Pidato tersebut berjudul "Nawaksara" dan dibacakan pada 22 Juni 1966. MPRS kemudian meminta Soekarno untuk melengkapi pidato tersebut. Pidato "Pelengkap Nawaskara" pun disampaikan oleh Soekarno pada 10 Januari 1967 namun kemudian ditolak oleh MPRS pada 16 Februari tahun yang sama. Hingga akhirnya pada 20 Februari 1967 Soekarno menandatangani Surat Pernyataan Penyerahan Kekuasaan di Istana Merdeka. Dengan ditandatanganinya surat tersebut maka Soeharto de facto menjadi kepala pemerintahan Indonesia. Setelah melakukan Sidang Istimewa maka MPRS pun mencabut kekuasaan Presiden Soekarno, mencabut gelar Pemimpin Besar Revolusi dan mengangkat Soeharto sebagai Presiden RI hingga diselenggarakan pemilihan umum berikutnya.

VII. Analisis Kepemimpinan

1. Gaya kepemimpinan yg diterapkan oleh Ir. Soekarno berorientasi pada moral dan etika ideologi yang mendasari negara atau partai, sehingga sangat konsisten dan sangat fanatik, cocok diterapkan pada era tersebut. Sifat kepemimpinan yg juga menonjol dan Ir. Soekarno adalah percaya diri yang kuat, penuh daya tarik, penuh inisiatif & inovatif serta kaya akan ide dan gagasan baru. Sehingga pada puncak kepemimpinannya, pernah menjadi panutan dan sumber inspirasi pergerakan kemerdekaan dari bangsa-bangsa Asia dan Afrika serta pergerakan melepas ketergantungan dari negara-negara barat (Amerika dan Eropa).2. Gaya Kepemimpinan Presiden Ir.Soekarno adalah pemimpin yang kharismatik, memiliki semangat pantang menyerah dan rela berkorban demi persatuan dan kesatuan serta kemerdekaan Bangsanya.Soekarno termasuk sebagai tokoh nasionalis dan anti-kolonialisme yang pertama, baik di dlm negeri maupun untuk lingkup Asia, meliputi negeri-negeri seperti India, Cina, Vietnam, dan lain-lainnya.3. Gaya kepemimpinan yang diterapkannya jelas menunjukkan bahwa soekarno merupakan tipe pemimpin yang demokratis dengan mengedepankan semangat persatuan diatas kepentingan golongan, kelompok, ras, suku, agama tertentu akan tetapi juga ada yang menilainya sebagai pemimpin yang bertipe otoriter karena terkesan memaksakan kebijakan pemerintahanya kepada lembaga legislative pada saat itu.

VIII. Opini KelompokBetti: Ir.Soekarno adalah presiden pertama Indonesia yang dipilih sendiri oleh rakyat, Beliau juga yang membawa Indonesia keluar dari penjajah dan membawa Indonesia ke gerbang kemerdekaan, walaupun dibawah pemerintahan beliau Indonesia mengalami berbagai keterpurukan namun beliau adalah pemimpin yang berani yang mempertaruhkan segalanya untuk membawa Indonesia ke gerbang kemerdekaan. Dhamar : Bung Karno adalah Sang Proklamator, seorang orator ulung yg bisa membangkitkan semangat nasionalisme Rakyat Indonesia. Beliau memiliki gaya kepemimpinan yg sangat populis, bertempramen meledak-ledak, tidak jarang lembut dan menyukai keindahan.Priska :

IX. PENUTUPMotto Betty: Setiap manusia adalah pemimpin; setidaknya memimpin dirinya sendiri.Dhamar: Kepemimpinan itu tindakan, bukan jabatan.Priska : Pemimpin tidak menciptakan pengikut, pemimpin itu menciptakan lebih banyak pemimpin Michael: Hard work beats talent when talent doesnt work hardCandra : Inovasi adalah hal yang membedakan antara pemimpin dengan pengikut Novia : pemimpin itu memimpin dengan contoh bukan dengan paksaan Kresensianus : Untuk memimpin orang lain, berjalanlah di belakang mereka