soal ukdi ilmu kedokteran jiwa fk-2

4
SOAL UKDI ILMU KEDOKTERAN JIWA FK –UHT TAHUN 2015 DOSEN : dr. Ketut Tirka Nandaka SpKJ (K) , MM KASUS I Seorang laki-laki 20 tahun, mahasiswa, datang ke poli jiwa dengan keluhan sering berdebar debar, otot-otot terutama leher sering kaku, sering berkeringat dingin, sehingga hal ini sangat mengganggu konsentrasi belajar, sulit tidur dan sering mengkhawatirkan hal-hal yang sepele. Hal ini sudah dirasakan kurang lebih 6 bulan tanpa sebab yang jelas. Pasien telah konsultasi ke dokter penyakit jantung dan penyakit dalam tetapi tidak dijumpai adanya kelainan atau penyakit yang signifikans. 1. Diagnosis axis I yang paling tepat pada kasus I adalah : a. Gangguan Somatoform b. Gangguan Somatisasi c. Gangguan Hipokondrik d. Gangguan Konversi e. Gangguan cemas menyeluruh 2. Farmakoterapi simtomatis yang paling rasional pada kasus I adalah : a. Risperidon b. Amitriptilin c. Clorpromazin d. Clobazam e. Clozapin KASUS II Seorang perempuan, 32 tahun dibawa oleh suaminya ke poli jiwa oleh karena keluarganya kewalahan beberapa minggu ini sering membagi-bagikan uang kepada orang-orang, banyak bicara, merasa diri hebat, emosi yang tampak gembira, sering keluyuran, tidur larut malam dan mengganggu lingkungannya. Hal

Upload: reza

Post on 11-Nov-2015

113 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

kesehatan

TRANSCRIPT

SOAL UKDI ILMU KEDOKTERAN JIWA FK UHT TAHUN 2015

SOAL UKDI ILMU KEDOKTERAN JIWA FK UHT TAHUN 2015

DOSEN : dr. Ketut Tirka Nandaka SpKJ (K) , MM

KASUS I

Seorang laki-laki 20 tahun, mahasiswa, datang ke poli jiwa dengan keluhan sering berdebar debar, otot-otot terutama leher sering kaku, sering berkeringat dingin, sehingga hal ini sangat mengganggu konsentrasi belajar, sulit tidur dan sering mengkhawatirkan hal-hal yang sepele. Hal ini sudah dirasakan kurang lebih 6 bulan tanpa sebab yang jelas. Pasien telah konsultasi ke dokter penyakit jantung dan penyakit dalam tetapi tidak dijumpai adanya kelainan atau penyakit yang signifikans.

1. Diagnosis axis I yang paling tepat pada kasus I adalah :

a. Gangguan Somatoform

b. Gangguan Somatisasi

c. Gangguan Hipokondrik

d. Gangguan Konversi

e. Gangguan cemas menyeluruh

2. Farmakoterapi simtomatis yang paling rasional pada kasus I adalah :

a. Risperidon

b. Amitriptilin

c. Clorpromazin

d. Clobazam

e. Clozapin

KASUS II

Seorang perempuan, 32 tahun dibawa oleh suaminya ke poli jiwa oleh karena keluarganya kewalahan beberapa minggu ini sering membagi-bagikan uang kepada orang-orang, banyak bicara, merasa diri hebat, emosi yang tampak gembira, sering keluyuran, tidur larut malam dan mengganggu lingkungannya. Hal ini terjadi yang kedua kalinya dimana beberapa bulan yang lalu pernah mengalami hal yang sama tetapi sempat normal beberapa bulan dan kambuh kembali.

3. Diagnosis axis I yang paling tepat pada kasus II adalah :

a. Skizofrenia paranoid

b. Gangguan waham menetap

c. Gangguan afektif bipolar

d. Gangguan siklotimik

e. Skizoafektif

4. Psikofarmakan yang paling rasional pada kasus II adalah :

a. Litium karbonat

b. Clorpromazin

c. Lorazepam

d. Fluoxetin

e. Amitirptilin

KASUS III.

Seorang laki-laki 22 tahun, pegawai negeri sipil,datang ke poli jiwa rujukan dari

poli penyakit jantungmengeluh mengalami serangan berkali-kali berupa kecemasan yang hebat tiba-tiba, memuncak kurang lebih 20 menit disertai perasaan tercekik, dada berdebar-debar, takut mati dan takut gila . Sehingga takut bepergian sendiri khawatir serangannya muncul kembali.

5. Diagnosis axis I kasus III adalah :

a. Gangguan paranoid akut

b. Gangguan panik

c. Gangguan epilepsi petit mal

d. Gangguan Agora fobia

e. Gangguan asma psikogenik

6. Seorang perempuan 32 tahun preokupasi bahwa dirinya mempunyai suatu penyakit tertentu di perutnya, sehingga berupaya ke beberapa dokter spesialis tetapi tidak ditemukan adanya penyakit yang bermakna. Diagnosis axis I paling tepat adalah :

a. Gangguan somatisasi

b. Gangguan konversi

c. Gangguan hipokondrik

d. Gangguan waham menetap

e. Gangguan psikotik

7. Seorang laki-laki 31 tahun, pekerjaan karyawan perkebunan, ketakutan irasional terhadap tempat-tempat terbuka disertai adanya pola menghindari tempat-tempat tersebut . Diagnosisnya adalah :

a. Agorafobia

b. Claustrofobia

c. Ailurofobia

d. Nekroffobia

e. Acrofobia

8. Seorang anak laki-laki, umur 4 tahun, belum bisa berkomunikasi, sering meracau, suka berputar-putar dan senang melihat objek berputar, tidak mampu melakukan kontak sosial timbal balik. Hal ini terjadi sejak awal usianya. Diagnosis yang paling tepat adalah :

a. Delayed speech disorder

b. Asperger disease

c. Rett syndrome

d. Autisme Spectrum Disorder

e. Autisme Infantil

9. Seorang laki-laki 23 tahun, mahasiswa, dibawa orang tuanya ke psikiater oleh karena tidak ingat identitas dirinya sendiri. Ia ditemukan oleh polisi dalam keadaan kebingungan di suatu kota yang jaraknya 300 km dari rumahnya. Menurut saksi mata pasien ini dijumpai melakukan perjalanan cukup jauh tetapi masih bisa melakukan transaksi seperti beli makanan , bayar ongkos angkot dan sebagainya. Diagnosis yang paling tepat adalah :

a. Amnesia disosiasi

b. Fugue disosiasi

c. Gangguan depersonalisasi

d. Gangguan derealisasi

e. Kepribadian multipel

10. Seorang anak laki-laki 8 tahun, kelas II SD, beberapa minggu terakhir ini mogok sekolah, rewel, sering berteriak dan menangis dengan pola alasan seperti sakit perut, pusing kepala, sesak, gatal-gatal dan sebagainya . Kedua orang tuanya adalah Guru SMP, telah membawa ke dokter tetapi tidak ditemukan adanya penyakit. Diagnosis yang paling sesuai adalah :

a. Separation Anxiety Disorder

b. Somatoform disorderc. Hypocondric disorderd. Depression disorder

e. Generalized Anxity Disorder