soal ru 1

21
SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014 1. Definisi istilah-istilah berikut a) Sinyal Sinyal adalah suatu besaran fisis yang berubah terhadap waktu, ruang, ataupun dapat berubah terhadap variabel bebas lainnya b) Amplitudo Amplitudo dapat didefinisikan sebagai jarak/simpangan terjauh dari titik kesetimbangan dalam gelombang sinusoide c) Frekuensi Frekuensi adalah jumlah getaran yang terjadi dalam waktu satu detik atau banyaknya gelombang/getaran listrik yang dihasilkan tiap detik. d) Fasa Fasa adalah adalah posisi awal sinyal (gelombang) ketika t=0. e) Periode Periode adalah lamanya waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran sempurna suatu gelombang. f) Modulasi Modulasi adalah penumpangan sinyal informasi ke sinyal carier agar informasi dapat di kirimkan pada jarak yang jauh g) Demodulasi Demodulasi adalah proses pemisahan antara sinyal carier dan sinyal informasi h) Indeks Modulasi Indeks modulasi merupakan suatu nilai yang menunjukan kualitas modulasi. i) Spektrum Spektrum Frekuensi adalah nilai-nilai karakteristik suatu sinyal seperti frekuensi,amplitudo,panjang gelombang,bandwidth dll j) Bandwidth Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal dalam medium transmisi. k) Broadband merupakan sebuah istilah dalam internet yang merupakan koneksi internet transmisi data kecepatan tinggi. l) Narrowband Narrowband adalah pita frekuensi dengan saluran sempit m) Propagasi Propagasi adalah transmisi atau penyebaran sinyal dari suatu tempat ke tempat lain. n) Teory Nyquist Teori Nyquist menyatakan bahwa sampling rate yang diperlukan minimal 2 kali bandwidth sinyal. o) Gelombang Elektromagnetik Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat tanpa memerlukan medium dan merupakan gelombang transversal.

Upload: hizkia-fbc-likers-fice

Post on 29-Sep-2015

242 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

electrical

TRANSCRIPT

  • SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014

    1. Definisi istilah-istilah berikut

    a) Sinyal Sinyal adalah suatu besaran fisis yang berubah terhadap waktu, ruang, ataupun

    dapat berubah terhadap variabel bebas lainnya

    b) Amplitudo Amplitudo dapat didefinisikan sebagai jarak/simpangan terjauh dari titik

    kesetimbangan dalam gelombang sinusoide

    c) Frekuensi Frekuensi adalah jumlah getaran yang terjadi dalam waktu satu detik atau banyaknya

    gelombang/getaran listrik yang dihasilkan tiap detik.

    d) Fasa

    Fasa adalah adalah posisi awal sinyal (gelombang) ketika t=0.

    e) Periode

    Periode adalah lamanya waktu yang diperlukan untuk melakukan satu

    getaran sempurna suatu gelombang.

    f) Modulasi

    Modulasi adalah penumpangan sinyal informasi ke sinyal carier agar

    informasi dapat di kirimkan pada jarak yang jauh

    g) Demodulasi

    Demodulasi adalah proses pemisahan antara sinyal carier dan sinyal

    informasi

    h) Indeks Modulasi

    Indeks modulasi merupakan suatu nilai yang menunjukan kualitas modulasi.

    i) Spektrum

    Spektrum Frekuensi adalah nilai-nilai karakteristik suatu sinyal seperti

    frekuensi,amplitudo,panjang gelombang,bandwidth dll

    j) Bandwidth

    Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh

    sinyal dalam medium transmisi.

    k) Broadband merupakan sebuah istilah dalam internet yang merupakan koneksi internet

    transmisi data kecepatan tinggi.

    l) Narrowband

    Narrowband adalah pita frekuensi dengan saluran sempit

    m) Propagasi

    Propagasi adalah transmisi atau penyebaran sinyal dari suatu tempat ke

    tempat lain.

    n) Teory Nyquist Teori Nyquist menyatakan bahwa sampling rate yang diperlukan minimal 2 kali bandwidth

    sinyal. o) Gelombang Elektromagnetik

    Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat

    tanpa memerlukan medium dan merupakan gelombang transversal.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Internet
  • SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014

    p) Redaman

    redaman adalah proses dimana terjadinya pengurangan amplitudo dari suatu

    getaran akibat Noise.

    q) Gain

    Gain (directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan kemampuan

    antena mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu

    agar sinyal yang dikirimkan maupun di terima berkualitas baik

    r) Freznel Zone adalah salah satu bentuk elipsoida konsentrik dari pola radiasi yang terpancar

    keluar dari antena dalam sistem point to point.

    2. Sistem Telekomunikasi beserta komponen-komponen penting yang terlibat di

    dalamnya

    - Radio Gelombang Mikro

    Radio gelombang mikro terdiri dari perangkat muldex, modulator-

    demodulator dan pemancar/penerima radio. Model sistem radio digital

    ditunjukkan pada Gambar 2.

    - Muldex digital adalah perangkat yang berfungsi untuk menggabungkan sejumlah sinyal dari masukan digital menjadi aliran sinyal digital

    tunggal pada sisi pemancar. Pada sisi penerina muldex digital

    memisahkan aliran sinyal digital tunggal menjadi beberapa aliran sinyal

    sesuai tingkatan demultipleks.

    - Modulator berfungsi untuk memproses sinyal bidang dasar menjadi sinyal pada level IF (Intermediate Frequency). Demodulator merubah sinyal pada level IF menjadi sinyal bidang dasar. Proses modulasi

    dihasilkan dengan mengalikan frekuensi osilator pembawa dengan sinyal

    masukan yang berupa sinyal bidang dasar. Modem yang sering digunakan

    http://id.wikipedia.org/wiki/Radiasihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pola_radiasi&action=edit&redlink=1
  • SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014

    pada radio gelombang mikro terestrial adalah jenis modem QAM

    (Quadrature Amplitude Modulation). - Pemancar radio adalah perangkat yang mengubah sinyal IF menjadi

    sinyal RF (Radio - Frequency). Penerima radio berfungsi untuk menerima sinyal pada

    frekuensi RF untuk dirubah pada level IF.

    3. Pengertian dan macam-macam transducer

    Tranducer Adalah alat yang dapat mengkonversi besaran non-listrik menjadi listrik

    ataupun sebaliknya.

    Contoh transducer:

    a. Mikrofon, dari akustik ke listrik

    b. Speaker, dari listrik ke akustik

    c. CRT, dari listrik ke gambar now we have LCD

    d. Photo-cell, dari cahaya menjadi listrik

    4. Klasifikasi frekuensi radio dan penggunaannya

  • SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014

    5. Tiga jenis mekanisme perambatan gelombang radio

    Dilihat dari mekanisme perambatan:

    a. Ground Wave, perambatan sepanjang permukaan bumi.

    b. Space Wave, perambatannya seperti cahaya, langsung dari pemancar ke

    penerima.

    c. Sky Wave, terpancar ke angkasa dan dipantulkan ke arah bumi oleh

    ionosphere

    6. Gangguan-gangguan pada propagasi gelombang radio

    Ada 4 gangguan pada propagasi sinyal informasi yaitu :

    1. Noise

    2. Interferensi

    3. Fading

    4. Redaman

    A. Noise

    NOISE adalah sinyal-sinyal yang tidak diinginkan yang selalu ada dalam

    suatu sistem transmisi. Noise ini akan mengganggu kualitas dari sinyal terima

    yang diinginkan dan akhirnya menggangu proses penerimaan dan pengiriman

    data.

  • SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014

    B. Interferensi

    INTERFERENSI adalah sinyal pengganggu yang tidak diiginkan dimana

    frekuensinya berdekatan atau sama dengan sinyal yang diinginkan serta berdaya

    besar.

    C. FADING adalah penyimpangan atenuasi yang mengalami sinyal carrier-

    termodulasi telekomunikasi terhadap media propagasi tertentu.

    Fading merupakan gangguan komunikasi yang gejalanya dapat dirasakan

    oleh penerima akibat adanya fluktuasi (ketidaktetapan) level daya sinyal

    yang diterima oleh receiver

    D. REDAMAN adalah turunnya level tegangan sinyal yang diterima akibat

    karakteristik media, merupakan salah satu jenis noise yang kejadiannya

    dapat diprediksi.

    Redaman adalah hambatan pada media telekomunikasi yang

    menyebabkan sinyal akan semakin lemah untuk jarak yang jauh

    7. Hubungan antara frekuensi, panjang gelombang dan kecepatan berdasarkan

    persamaan matematisnya

    A. Persamaan Kecepatan Perambatan Gelombang

    Kecepatan perambatan gelombang adalah satu panjang gelombang dibagi periode. Secara matematis

    kecepatan perambatan gelombang V dapat ditulis sebagai berikut :

    Karena f = 1/T maka kecepatan perambatan gelombang juga dapat ditulis sebagai berikut :

    dengan :

    v = kecepatan perambatan gelombang (m)

    T = Periode gelombang (s)

    f = Frekuensi gelombang (Hz)

    = panjang gelombang (m)

    http://3.bp.blogspot.com/-XODq2pp8kxA/UZ8bHqKeKHI/AAAAAAAAACw/CaerTJmeug0/s1600/rumus+kecepatan+gelombang.GIFhttp://2.bp.blogspot.com/-cXcymX5WTyI/UZ8dkHASwzI/AAAAAAAAADA/VoEA_nqOI40/s1600/rumus+gelombang.PNGhttp://3.bp.blogspot.com/-XODq2pp8kxA/UZ8bHqKeKHI/AAAAAAAAACw/CaerTJmeug0/s1600/rumus+kecepatan+gelombang.GIFhttp://2.bp.blogspot.com/-cXcymX5WTyI/UZ8dkHASwzI/AAAAAAAAADA/VoEA_nqOI40/s1600/rumus+gelombang.PNGhttp://3.bp.blogspot.com/-XODq2pp8kxA/UZ8bHqKeKHI/AAAAAAAAACw/CaerTJmeug0/s1600/rumus+kecepatan+gelombang.GIFhttp://2.bp.blogspot.com/-cXcymX5WTyI/UZ8dkHASwzI/AAAAAAAAADA/VoEA_nqOI40/s1600/rumus+gelombang.PNG
  • SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014

    8. Perbedaan Sinyal Analog dan Sinyal Digital

    9. Pengertian Filter dan jenis-jenis Filter Analog

    - Filter adalah suatu device yang memilih sinyal listrik berdasarkan pada frekuensi dari

    sinyal tersebut. Filter akan melewatkan gelombang/sinyal listrik pada batasan

    frekuensi tertentu sehingga apabila terdapat sinyal/gelombang listrik dengan

    frekuensi yang lain (tidak sesuai dengan spesifikasi filter) tidak akan dilewatkan.

    - Jenis-Jenis Filter analog :

    1. Low Pass Filter (LPF)

    2. High Pass Filter (HPF)

    3. Band Pass Filter (BPF)

    4. Band Pass Filter Bidang Lebar

    5. Band Pass Filter (BPF) Bidang Sempit

    10. Tujuan Modulasi

    Tujuan Modulasi

    Transmisi menjadi efisien atau memudahkan pemancaran.

    Masalah perangkat keras menjadi lebih mudah.

    Menekan derau atau interferensi.

    Untuk memudahkan pengaturan alokasi frekuensi radio.

    Untuk multiplexing, proses penggabungan beberapa sinyal informasi untuk disalurkan secara

    bersama-sama melalui satu kanal transmisi.

    Sinyal informasi biasanya memiliki spektrum yang rendah dan rentan untuk tergangu oleh

    noise. Sedangakan pada transmisi dibutuhkan sinyal yang memiliki spektrum tinggi dan

    dibutuhkan modulasi untuk memindahkan posisi spektrum dari sinyal data, dari pita

    spektrum yang rendah ke spektrum yang jauh lebih tinggi. Hal ini dilakukan pada transmisi

    data tanpa kabel (dengan antena), dengan membesarnya data frekuensi yang dikirim maka

    dimensi antenna yang digunakan akan mengecil.

  • SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014

    11. Jenis-jenis Modulasi

    Modulasi Analog Pada Teknik Modulasi Analog sinyal informasi yang ditumpangkan padasinyal

    pembawa adalah Sinyal Analog.Teknik Modulasi Analog yang ada antara lain: 1.Modu las i L in ie r (L inea r Modu la t ion ) 2.Modu las i Sudu t (Ang le Modu la t ion)

    1. Modulasi Linier Menerapkan proses translasi frekwensi langsung dari spektrum

    sinyalinformasi dengan menggunakan sinyal pembawa sinusoidal. Modulasi Linier sendiri memiliki beberapa aplikasi dengan kelebihandan kekurangan masing-masing, yakni:

    o A m p l i t u d e M o d u l a t i o n ( A M ) o Doub le -S ideband Modu la t ion (DSB) o Sing le -S ideband Modu la t ion (SSB) Modulasi Amplitudo

    Modulasi amplitudo adalah suatu proses mengubah amplitudo gelombangpembawa sesuai dengan bentuk dari gelombang informasi. Bila suatu gelombangpembawa dimodulasi amplitudo, maka amplitudo bentuk gelombang pembawadbuat berubah sebanding dengan tegangan yang memodulasi

    Double Side Band (DSB)

    A. Doub le -S ideband -Supp ressed Car r ie r (DSB SC )Dalam modulasi AM, amplitudo dari suatu sinyal carrier, denganfrekuensi dan phase tetap, divariasikan oleh suatu sinyal lain (sinyal informasi).

    B. Double Side Band-Large Carrier (AM) Penggunaan metode modulasi suppressed carrier memerlukan peralatanyang rumit pada bagian penerima, berkaitan dengan perlunya pembangkitancarrier dan sinkronisasi phase.

    Single Side Band Sinyal AM yang termodulasi secara penuh, dua per tiga daya-nyatersimpan

    dalam sinyal carrier dan hanya seper tiga daya-nya berupa sinyal side-band. Pada hal sinyal side-band-lah yang mengandung informasi yangditransmisikan dan sinyal carrier sekedar merupakan kendaraan pengantar informasi yang diperlukan rangkaian penerima untuk men-demodulasi informasi.Jika sinyal carrier bisa dibuang dan hanya sinyal side-band yang ditransmisikanmaka dengan daya yang sama informasi bisa ditransmisikan lebih jauh. Di sisipenerima, diinjeksikan kembali sinyal carrier agar informasi bisa di-demodulasi.

    2. Modulasi Sudut

    Modulasi sudut terdiri dari dua macam yaitu modulasi frekuensi dan modulasi phasa,sinyal informasi dapat digunakan untuk mengubah frekuensipembawa, sinyal informasi dapat digunakan untuk mengubah frekuens pembawa, sehingga menimbulkan modulasi frekuensi, atau untuk mengubahsudut

  • SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014

    fasa yang mendahului atau tertinggal, sehingga menimbulkan modulasiphasa, keduanya adalah parameter dari sudut pembawa, yang merupakan suatufungsi dari waktu, istilah umum modulasi phasa diartikan sebagai cakupan

    a. Modulasi frekuensi (FM) Modulasi frekuensi adalah proses penumpangan gelombang informasipada

    gelombang carrier dengan cara mengubah-ubah frekuensi dari carrier sesuai dengan karakteristik gelombang informasi. Karena kandungan gelombanginformasi pada gelombang modulasi frekuensi (FM) diwujudkan denganperubahan carrier, maka sistem ini memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkandengan AM (modulasi amplitudo).

    b. Modulasi Phasa (PM) Modulasi Phasa(PM) adalah suatu proses modulasi yang mengubah-ubah fasa dari gelombang carrier sesuai dengan karakteristik gelombang informasi. Modulasi fasa dihasilkan bila fasa sudut dari pembawa dibuatmenjadi fungsi dari sinyal modulasi

    * M o d u l a s i D i g i t a l

    Sistem Komunikasi Digital Source Encoder menerima satu atau lebih sinyal analog untuk diubahmenjadi urutan symbol-simbol. Simbol-simbol ini bisa berupa biner (1 dan 0) atau anggota himpunan yang mempunyai dua atau lebih elemen. digunakan untuk mengkomunikasi kan lebih dari satu sumber (source), makasebuah source encoder harus dilengkapi dengan multiplexer .

    Amplitude Shift Keying Pembangkitan gelombang AM dapat dilakukan dengan dua pendekatan berbeda.

    Pertama adalah dengan membangkitkan sinyal AM secara langsungtanpa harus dengan membentuk sinyal base band . Sehingga dalam kasus biner,generator harus mampu memformulasi satu dari dua sinyal gelombang AM yangmungkin. Teknik ini lebih dikenal dengan amplitude shift keying (ASK), yang secara langsung menyiratkan arti sebuah terminologi yang menggambarkan suatu teknik modulasi digital.

    Frequency Shift Keying Frequency shift keying (FSK) merupakan sistem modulasi digital yang relatif sederhana, dengan kinerja yang kurang begitu bagus dibandingkan sistemPSK atau QAM. FSK biner adalah sebuah bentuk modulasi sudut denganenvelope konstan yang mirip dengan FM konvensional, kecuali bahwa dalamm odulasi FSK, sinyal pemodulasi berupa aliran pulsa biner yang bervariasidiantara dua level tegangan diskrit sehingga berbeda dengan bentuk perubahanyang kontinyu pada gelombang analog. Ekpresi yang umum untuk sebuah sinyal fsk biner

  • SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014

    Phase Shift Keying Dalam modulasi analog kita sulit membedakan antara modulasifrekuensi

    dengan modulasi fase, sehingga keduanya dikatagorikan sebagai halyangsama karena keduanya memiliki pengaruh yang sama pada sinyal carrier yaitu perubahan frekuensi sesuai dengan variasi amplitudo sinyal informasi yangmemodulirnya.Dalam kasus modulasi digital perbedaan antara frekuensi modulasidengan fase modulasi cukup jelas, karena dalam modulasi digital sinyal informasimemiliki bentuk gelombang diskrit. Seperti dalam hal modulasi amplitudo danmodulasi frekuensi, kita memulai dengan sinyal carrier sinusoida yang memilikibentuk dasar Acos[q(t)]. Dengan adanya proses modulasi pada fase gelombangcarrier tersebut yaitu dengan sistem

    12. Proses pembentukan dari 3 jenis modulasi analog

    1. Amplitude modulation (AM)

    Modulasi jenis ini adalah modulasi yang paling simple, frekwensi pembawa atau carrier diubah

    amplitudenya sesuai dengan signal informasi atau message signal yang akan dikirimkan. Dengan kata

    lain AM adalah modulasi dalam mana amplitude dari signal pembawa (carrier) berubah

    karakteristiknya sesuai dengan amplitude signal informasi. Modulasi ini disebut juga linear

    modulation, artimya bahwa pergeseran frekwensinya bersifat linier mengikuti signal informasi yang

    akan ditransmisikan.

    2. Frequency modulation (FM)

    Modulasi Frekwensi adalah salah satu cara memodifikasi/merubah Sinyal sehingga memungkinkan

    untuk membawa dan mentransmisikan informasi ketempat tujuan. Frekwensi dari Sinyal Pembawa

    (Carrier Signal) berubah-ubah menurut besarnya amplitude dari signal informasi. FM ini lebih tahan

    noise dibanding AM.

    http://fahmizaleeits.wordpress.com/2011/02/25/modulasi-sinyal/3-6/http://fahmizaleeits.wordpress.com/2011/02/25/modulasi-sinyal/3-6/
  • SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014

    3. Pulse Amplitude Modulation (PAM)

    Basic konsep PAM adalah merubah amplitudo signal carrier yang berupa deretan pulsa (diskrit) yang

    perubahannya mengikuti bentuk amplitudo dari signal informasi yang akan dikirimkan ketempat

    tujuan. Sehingga signal informasi yang dikirim tidak seluruhnya tapi hanya sampelnya saja (sampling

    signal).

    13. Prinsip kerja dari blok pemancar dan penerima AM

    A.Blok pemancar AM

    Blok Diagram Pemancar AM (Block Diagram of AM Transmitter). Pada sistem pemancar

    AM (Amplitudo Modulation), proses modulasi mengakibatkan perubahan amplitudo sinyal

    pembawa berupa level amplitudo yang sebanding dengan amplitudo sinyal pemodulasi (pesan).

    Pada sistem pemancar AM, pemodulasian pada umumnya dilakukan pada tingkat akhir pemancar

    di bagianfinal amplifier.

    Berikut Blok Diagram dari sebuah Pemancar AM komersial (broadcast) klasik :

    http://fahmizaleeits.wordpress.com/2011/02/25/modulasi-sinyal/4-6/http://fahmizaleeits.wordpress.com/2011/02/25/modulasi-sinyal/5-4/http://fahmizaleeits.wordpress.com/2011/02/25/modulasi-sinyal/4-6/http://fahmizaleeits.wordpress.com/2011/02/25/modulasi-sinyal/5-4/http://fahmizaleeits.wordpress.com/2011/02/25/modulasi-sinyal/4-6/http://fahmizaleeits.wordpress.com/2011/02/25/modulasi-sinyal/5-4/
  • SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014

    Keterangan :

    1. Osilator

    Berfungsi membangkitkan getaran frekuensi tinggi sesuai dengan frekuensi resonansi lingkar tala

    dari generator tala yang biasanya digunakan resonator paralel berupa LC jajar pada pemancar AM

    klasik. Beberapa pemancar radio AM menggunakan resonator kristal sebagai generator frekuensi

    untuk kestabilan frekuensi yang lebih tinggi. Pada pemancar AM modern penerapan osilator

    terkendali PLL lebih banyak diterapkan. Pada pemancar AM komersial(broadcast) osilator bekerja

    pada frekuensi mulai 535 s/d 1605 kHz atau sebesar 1070 kHz dengan lebar spektrum maksimum

    10 kHz setiap kanal nya. Dengan demikian ada 107 pemancar AM yang dapat ditampung pada pita

    frekuensi selebar 1070 kHz tersebut.

    2. Buffer (Penyangga)

    Keluaran dari osilator masih merupakan sinyal lemah dengan impedansi keluaran yang tinggi

    sehingga kurang sesuai untuk menggerakkan rangkaian penguat berikutnya. Tahap penyangga

    akan sangat berperan dalam hal ini karena pada intinya adalah sebuah rangkaian penguat arus

    bagi osilator. Sebuah penyangga atau buffer identik dengan sebuah rangkaian dengan impedansi

    masukan tinggi dan impedansi keluaran yang rendah sehingga dapat meniadakan efek

    pembebanan rangkaian.

    3. Driver (Kemudi)

    Pada blok diagram pemancar am, tahap ini berfungsi mengatur penguatan daya (tegangan dan

    arus) sinyal AM sebelum menuju penguat akhir. Pada bagian ini sering digunakan penguat kelas A

    untuk menjamin linieritas sinyal keluaran. Pada penerapannya sering digunakan beberapa

    tingkatan driver untuk menghasilkan daya sinyal yang cukup untuk menggerakkan penguat akhir.

    Hal tersebut dilakukan mengingat efisiensi penguat kelas A yang rendah (hanya sekitar 30%).

    Pada tahap driver, penggunaan tapis-lolos-bawah sangat dianjurkan untuk menekan frekuensi

    harmonisa.

    4. Penguat Akhir (Final Amplifier)

    Penguat akhir merupakan unit rangkaian penguat daya RF efisiensi tinggi, untuk itu hampir selalu

    digunakan penguat daya RF tertala kelas C karena menawarkan efisiensi daya hingga 100%.

    Bagian akhir dari tahap ini selalu dipasang filter untuk menekan frekuensi harmonisa dan sekaligus

    mengembalikan bentuk sinyal keluaran ke bentuk semula (sinus).

  • SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014

    5. Audio Input

    Merupakan sinyal pesan atau sinyal informasi yang akan ditumpangkan pada sinyal pembawa.

    Sinyal ini berupa sinyal suara audio baik dari mikropon maupun dari pemutar musik.

    6. System Audio

    Bagian ini bertugas memproses sinyal audio input sebelum masuk ke tahap modulator. Tahap ini

    terdiri dari penguat depan (pre-amplifier) sampai dengan penguat akhir audio (audio power

    amplifier). Pada tahap awal biasanya dilengkapi dengan filter sinyal audio yang membatasi lebar

    bidang audio maksimal pada 5 kHz frekuensi lancung. Hal tersebut berkaitan dengan ketentuan

    lebar bidang maksimum spektrum pemancar AM yang tidak boleh melebihi 10 kHz. Inilah yang

    menjadi satu alasan mengapa kualitas audio yang dihasilkan oleh penerima radio AM kurang kuat

    pada frekuensi tinggi audio nya(treble).

    7. Modulator

    Pada pemancar AM komersial (broadcast), pemodulasian sinyal pembawa dilakukan oleh

    modulator pada tahap penguat akhir pemancar. Modulator bekerja dengan sebuah transformator

    modulasi menggerakkan kolektor penguat akhir sehingga menghasilkan ayunan amplitudo pada

    sinyal RF. Hasil dari pemodulasian AM adalah berupa sinyal RF dengan komposisi tiga buah

    frekuensi yaitu; frekuensi pembawa atau fc (frequency carrier) dan dua buah frekuensi sisi (side

    band) berupa frekuensi jumlah (fc+fi) dan frekuensi selisih(fc-fi), dimana fi adalah frequency

    information.

    8. Antenna

    Merupakan bagian terakhir pada blok diagram pemancar am. Berfungsi mengubah getaran listrik

    frekuensi tinggi menjadi gelombang elektromagnetik dan meradiasikannya ke ruang bebas. Pada

    pemancar AM komersial(broadcast), biasa digunakan jenis antena vertikal 1/4 panjang gelombang

    dengan langsung menggunakan bumi sebagai pentanahan.

    B.Blok Penerima AM

    http://zallyfreeshare.files.wordpress.com/2012/10/blog-diagram-penrima-am-7618641.jpghttp://zallyfreeshare.files.wordpress.com/2012/10/blog-diagram-penrima-am-7618641.jpg
  • SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014

    Fungsi Blok Penerima AM 1. Antena : sebagai penangkap getaran/sinyal yang membawa dan berisikan informasi yang dipancarkan

    oleh pemancar.

    2. Penguat RF : berfungsi untuk menguatkan daya RF ( Radio Frequency/ Frekuensi tinggi) yang berisi

    informasi sebagai hasil modulasi pemancar asal. Setelah diperkuat, geteran RF dicatukan ke mixer.

    3. Mixer (pencampur) : berfungsi mencampurkan getaran/sinyal RF dengan Frekuensi Osilator Lokal,

    sehingga diperoleh frekuensi intermediet (IF/Intermediate Frequency).

    4. Penguat IF : digunakan untuk menguatkan Frekuensi Intermediet (IF) sebelum diteruskan ke blok

    detektor. IF merupakan hasil dari pencampuran getaran/sinyal antara RF dengan Osilator Lokal.

    5. Detektor : digunakan untuk mengubah frekuensi IF menjadi frekuensi informasi. Degan cara ini, unit

    detektor memisahkan antara getaran/sinyal pembawa RF dengan getaran informasi ( Audio

    Frequency/AF).

    6. Penguat AF : digunakan untuk menyearahkan getaran/ sinyal AF serta meningkatkan level sinyal audio

    dan kemudian diteruskan penguat AF ke suatu pengeras suara.

    7. Speaker (pengeras suara) digunakan untuk mengubah sinyal atau getaran listrik berfrekuensi AF

    menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.

    14. Proses AM secara matematis disertai dengan penggambaran spektrum

  • SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014

    15. Penggambaran sinyal hasil modulasi untuk kondisi m=1, m>1, dan m

  • SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014

    1. Encoder

    Bagian ini merupakan tahap awal masukan yang berasal dari audio-prosessordan hanya ada pada

    sistem pemancar FM stereo. Pada sistem pemancar mono bagian ini tidak ada. Encoder mengubah

    sinyal perbedaan L dan R menjadi sinyal komposit 38 kHz termodulasi DSBSC. Lebih jelasnya

    silahkan baca artikel saya mengenai Sistem Pemancar FM Stereo.

    2. Modulator FM/PM

    Modulator FM (Frequency Modulation) atau dapat juga berupa modulator PM (Phase Modulation).

    Prinsip dasarnya adalah sebuah modulator reaktansi. Pada FM, sinyal audio level daya rendah

    mengguncang reaktansi kapasitif dari varaktor deoda untuk menghasilkan deviasi frekuensi

    osilator. Amplitudo tertinggi sinyal audio berakibat pada turunnya nilai kapasitansi (naiknya

    reaktansi kapasitif) varaktor sehingga frekuensi osilator berada pada nilai tertinggi. Sebaliknya,

    pada level terendah sinyal pemodulasi, berakibat pada naiknya kapasitansi (turunnya reaktansi

    kapasitif) varaktor sehingga frekuensi osilator berada pada nilai terendah. Lebar deviasi tidak lebih

    dari 75 kHz untuk setiap sisi atau 150 kHz secara keseluruhan.

    3. Osilator

    Membangkitkan getaran frekuensi tinggi sesuai dengan frekuensi lingkar tala dari generator tala

    yang pada umumnya menggunakan resonator paralel berupa LC jajar. Nilai C dibangun sebagian

    atau keseluruhan menggunakan varaktor deoda yang ada pada bagian modulator (untuk tipe

    modulator dengan varaktor). Pada FM komersial, frekuensi kerja osilator mulai 87,50 MHz s/d

    108,50 MHz untuk FM II dan 75,50 MHz s/d 96,50 MHz untuk FM I.

    4. Buffer (Penyangga)

    Penyangga (buffer) berfungsi menguatkan arus sinyal keluaran dari osilator. Sebuah penyangga

    identik dengan rangkaian dengan impedansi masukan tinggi dan impedansi keluaran rendah

    sehingga sering digunakan emitor follower pada tahap ini.

    5. Driver (Kemudi)

    Rangkaian driver berfungsi mengatur penguatan daya (tegangan dan arus) sinyal FM dari

    penyangga sebelum menuju ke bagian penguat akhir. Pada sistem pemancar FM sering digunakan

    penguat kelas A untuk menjamin linieritas sinyal keluaran. Mengingat efisiensi penguat kelas A

    yang rendah (hanya sekitar 30%), maka perlu beberapa tingkatan driver sebelum penguat akhir

    (final amplifier). Pada tahap driver, penggunaan tapis -lolos-bawah sangat dianjurkan untuk

    menekan frekuensi harmonisa.

    6. Penguat Akhir (Final Amplifier)

    Bagian penguat akhir merupakan unit rangkaian penguat daya RF efisiensi tinggi, untuk itu sering

    dan hampir selalu digunakan penguat daya RF tertala kelas C karena menawarkan efisiensi daya

    hingga 100%. Bagian akhir dari penguat akhir mutlak dipasang filter untuk menekan harmonisa

    frekuensi.

    7. Antena

    http://oprekzone.com/sistem-pemancar-fm-stereo/
  • SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014

    Mengubah getaran listrik frekuensi tinggi menjadi gelombang elektromagnetik dan

    meradiasikannya ke ruang bebas. Jenis antena sangat berpengaruh pada pola radiasi pancaran

    gelombang elektromagnetik.

    8. Catu Daya (Power Supply)

    Catu daya harus mempu mensuplay kebutuhan daya listrik mulai dari tingkat modulator osilator

    sampai tingkat penguat akhir daya RF. Pemasangan shelding pada blok pen-catu daya merupakan

    hal penting untuk sistem pemancar FM, selain itu pemakaian filter galvanis sangat dianjurkan

    untuk menekan sinyal gangguan pada rangkaian jala-jala dan sebaliknya.

    Dalam sebuah blok diagram pemancar FM stereo seperti gambar di atas, untuk dapat bekerja

    dengan baik, diperlukan penalaan rangkaian. Dalam sistem pemancar FM modern, tingkat encoder

    sampai dengan driver telah tersedia dalam bentuk modul yang dikenal dengan istilah Excitter FM

    Stereo. Pada modul semacam itu tidak diperlukan penalaan rangkaian secara manual karena

    rangkaian tala sudah dirancang sedemikian rupa untuk dapat bekerja pada bidang yang lebar,

    sehingga penalaan hanya dilakukan pada bagian input dan output penguat akhir daya RF.

    B. Blok Penerima FM

    http://zallyfreeshare.files.wordpress.com/2012/10/blog-diagram-penrima-fm-mono-7624841.jpghttp://oprekzone.com/cara-membuat-pll-pemancar-fm-stereo-boster-fm-25-watt/http://oprekzone.com/cara-membuat-pll-pemancar-fm-stereo-boster-fm-25-watt/http://zallyfreeshare.files.wordpress.com/2012/10/blog-diagram-penrima-fm-mono-7624841.jpg
  • SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014

    B. Fungsi Blok Penerima FM

    1. Antena : berfungsi menangkap sinyal-sinyal bermodulasi yang bersal dari antena pemancar.

    2. Penguat RF : berfungsi unutk menguatkan sinyal yang ditangkap oleh antena sebelum diteruskan ke

    blok Mixer (pencampur).

    3. OSC (Osilator Lokal) : berfungsi unutk mebangkitkan getaran frekuensi yang lebih tinggi dari

    frekuensi sinyal keluaran RF. Dimana hasilnya akan diteruskan ke blok Mixer.

    4. Mixer (pencampur) : Berperan untuk mencampurkan kedua frekuensi yang berasal dari RF Amplifier

    dan Osilator Lokal. Hasil dari olahan mixer adalah Intermediate Frequency (IF) dengan besar 10,7

    MHz.

    5. Penguat IF : digunakan untuk menguatkan Frekuensi Intermediet (IF) sebelum diteruskan ke blok

    limiter.

    6. Limiter (pembatas) : berfungsi unutk meredam amplitudo gelombang yang sudah termodulasi (sinyal

    yang dikirim pemancar) agar terbentuk sinyal FM murni (beramplitudo rata).

    7. Detektor FM : digunakan untuk mendeteksi perubahan frekuensi bermodulasi, menjadi sinyal informasi

    (Audio).

    8. De-emphasis : berfungsi untuk menekan frekuensi audio yang besarnya berlebihan (tinggi) yang

    dikirim oleh pemancar.

    9. AFC (Automatic Frequency Control / Pengendali Frekuensi Otomatis) : berfungsi unutk mengatur

    frekuensi osilator local secara Otomatis agar tetap stabil.

    10. Dekoder Stereo : digunakan unutk memproses sinyal Stereo, sehingga hasilnya diteruskan pada 2 buah

    penguat AF (FM Stereo).

    11. Penguat Audio : digunakan untuk menyearahkan getaran/ sinyal AF serta meningkatkan level sinyal

    audio dan kemudian diteruskan penguat AF ke suatu pengeras suara.

    12. Speaker (pengeras suara) digunakan untuk mengubah sinyal atau getaran listrik berfrekuensi AF

    menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.

    Radio komunikasi FM bekerja pada spektrum frekuensi VHF 88-108 MHz dengan jenis modulasi

    frekuensi (FM).

  • SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014

    17. Tahapan PCM

    PCM merupakan metode umum untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital

    Dalam sistem digital, sinyal analog yang dikirimkan cukup dengan sampel-sampelnya saja

    Sinyal suara atau gambar yang masih berupa sinyal listrik analog diubah menjadi sinyal listrik digital

    melalui 4 tahap utama, yaitu :

    1. Sampling adalah : proses pengambilan sample atau contoh besaran sinyal analog pada titik tertentu

    secara teratur dan berurutan

    Frekuensi sampling harus lebih besar dari 2 x frekuensi yang disampling (sekurang-kurangnya

    memperoleh puncak dan lembah) [teorema Nyqust]

    Hasil penyamplingan berupa PAM (Pulse Amplitude Modulation

    2. Quantisasi : Proses menentukan segmen-segmen dari amplitudo sampling dalam level-level

    kuantisasi

    Amplitudo dari masing-masing sample dinyatakan dengan harga integer dari level kuantisasi yang

    terdekat

    3. Pengkodean : proses mengubah (mengkodekan) besaran amplitudo sampling ke bentuk kode

    digital biner

    4. Multiplexing : dari banyak input menjadi satu output

    fungsi : Untuk penghematan transmisi

    Menjadi dasar penyambungan digital

    18.

    19. Jelaskan perkembangan generasi teknologi seluler?

    IN G/A OUT

    . mW 27 dB 3 dBW

    2 W .. dB 66 dBm

    7 W 22 dB dBW

    G/A

  • SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014

    1.TEKNOLOGI GENERASI AWAL / ZERO GENERATION (0G)

    Generasi awal (0G) atau Mobile radio telephone ini merupakan teknologi telepon selular modern

    permulaan, dimana menggunakan jaringan gelombang radio khusus dengan jangkauan jaringan yang

    terbatas dan dapat terhubung dengan jaringan telepon umum biasa. Biasa pada mobil dan truk agar

    dapat berkomunikasi. Mobile radio telephone ini dikenal dengan nama dagang WCCs (Wireline

    Common Carriers), RCCs (Radio Common Carriers), and two-way radio dealers. Prinsipnya seperti

    jaringan komunikasi Polisi atau Taxi (walkie-talkie), hanya saja Mobile radio telephone ini mempunyai

    nomor telepon tersendiri dan terhubung dengan jaringannya tersendiri.

    Kemampuan teknologi 0 G (Zero Generation)

    Kemampuan teknologi 0 G ini hanya dapat bisa melayani komunikasi suara saja dan merupakan

    teknologi awal komunikasi bergerak (mobile) yang di implementasikan dan di komersilakan.

    Kelemahan teknologi 0 G

    Metoda transmisinya masih half-duplex meski pada perkembangannya mendukung full-duplex,

    jumlah pelangan dan jangkauan jaringannya sangat terbatas, tidak mendukung komunikasi data, oleh

    karena itu generaasi 0G tidak dapat bertahan lama.

    2.TEKNOLOGI GENERASI PERTAMA (1G)

    Generasi pertama atau 1G merupakan teknologi handphone pertama yang diperkenalkan pada era

    80-an dan masih menggunakan sistem analog. Generasi pertama ini menggunakan teknik

    komunikasi yang disebut Frequency Division Multiple Access (FDMA). Teknik ini memungkinkan

    untuk membagi-bagi alokasi frekuensi pada suatu sel untuk digunakan masing-masing pelanggan di

    sel tersebut, sehingga setiap pelanggan saat melakukan pembicaraan memiliki frekuensi sendiri

    (prinsipnya seperti pada stasiun radio dimana satu stasiun radio hanya menggunakan satu frekuensi

    untuk siarannya).

    Kemampuan teknologi 1 G

    Kemampuan teknologi 1 G ini hanya dapat bisa melayani komunikasi suara saja tidak dapat melayani

    komunikasi data dalam kecepatan tinggi dan besar.

    Kelemahan teknologi 1 G

    Kapasitas trafik yang kecil, jumlah pelanggan yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit,

    penggunaan spektrum frekuensi yang boros karena satu pengguna menggunakan satu buah kanal

    frekuensi, dan suara tidak jernih.

    3.TEKNOLOGI GENERASI KEDUA (2G)

    Teknologi generasi kedua muncul karena tuntutan pasar dan kebutuhan akan kualitas yang semakin

    baik. Generasi 2G sudah menggunakan teknologi digital. Generasi ini menggunakan mekanisme

    Time Division Multiple Access (TDMA) dan Code Division Multiple Access (CDMA) dalam teknik

    komunikasinya.

    Kemampuan teknologi 2G

    Generasi kedua selain digunakan untuk komunikasi suara, juga bisa untuk SMS (Short Message

    Service adalah layanan dua arah untuk mengirim pesan pendek sebanyak 160 karakter), voice mail,

    call waiting, dan transfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps (bit per second). Kelebihan 2G

    dibanding 1G selain layanan yang lebih baik, dari segi kapasitas juga lebih besar. suara yang

    dihasilkan menjadi lebih jernih, karena berbasis digital, maka sebelum dikirim sinyal suara analog

    diubah menjadi sinyal digital. Tenaga yang diperlukan untuk sinyal sedikit sehingga dapat

    menghemat baterai, sehingga handset dapat dipakai lebih lama dan ukuran baterai bisa lebih kecil.

  • SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014

    Kelemahan teknologi 2 G

    Kecepatan transfer data masih rendah, tidak efisien untuk trafik rendah, jangkauan jaringan masih

    terbatas dan sangat tergantung oleh adanya BTS (cell Tower).

    4.TEKNOLOGI GENERASI DUA SETENGAH (2.5G)

    Teknologi 2.5G merupakan peningkatan dari teknologi 2G terutama dalam platform dasar GSM telah

    mengalami penyempurnaan, khususnya untuk aplikasi data. Untuk yang berbasis GSM teknologi

    2.5G di implementasikan dalam GPRS (General Packet Radio Services) dan WiDEN, sedangkan

    yang berbasis CDMA diimplementasikan dalam CDMA2000 1x.

    5.TEKNOLOGI GENERASI KETIGA (3G)

    Teknologi generasi ketiga (3G Third Generation) dikembangkan oleh suatu kelompok yang diakui

    para ahli dan pelaku bisnis yang berkompeten dalam bidang teknologi wireless di dunia. 3G (Third

    Generation) sebagai teknologi yang berfungsi mempunyai kecepatan transfer data sebesar 144 kbps

    pada kecepatan user 100 km/jam, mempunyai kecepatan transfer data sebesar 384 kbps pada

    kecepatan berjalan kaki, mempunyai kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps pada untuk user diam

    (stasioner).

    Kemampuan teknologi 3G :

    Memiliki kecepatan transfer data cepat (144kbps-2Mbps) sehingga dapat melayani layanan data

    broadband seperti internet, video on demand, music on demand, games on demand, dan on demand

    lain yang memungkinkan kita dapat memilih program musik, video, atau game semudah memilih

    channel di TV. Kecepatan setinggi itu juga mampu melayani video conference dan video streaming

    lainnya.

    Kelebihan 3G dari generasi-genersi sebelumnya :

    Kualitas suara yang lebih bagus, keamanan yang terjamin, kecepatan data mencapai 2 Mbps untuk

    lokal/Indoor/slow-moving access dan 384 kbps untuk wide area access, support beberapa koneksi

    secara simultan, sebagai contoh, pengguna dapat browse internet bersamaan dengan melakukan call

    (telepon) ke tujuan yang berbeda, infrastruktur bersama dapat mensupport banyak operator dilokasi

    yang sama. Interkoneksi ke other mobile dan fixed users, roaming nasional dan internasional, bisa

    menangani packet-and circuit-switched service termasuk internet (IP) dan videoconferencing. Juga

    high data rate communication services dan asymmetric data transmission, efiensi spektrum yang

    bagus, sehingga dapat menggunakan secara maksimum bandwidth yang terbatas, support untuk

    multiple cell layer, co-existance and interconnection dengan satellite-based services, mekanisme

    billing yang baru tergantung dari volume data, kualitas service dan waktu.

    Kelemahan Teknologi 3G

    Memerlukan Kontrol Daya Ideal dan belum mencukupinya kecepatan transfer data dalam melayani

    layanan multimedia yang memerlukan kecepatan yang mumpuni.

    6.TEKNOLOGI GENERASI TIGA SETENGAH (3.5G)

    Teknologi 3.5 G atau disebut juga super 3G merupakan peningkatan dari teknologi 3G, terutama

    dalam peningkatan kecepatan transfer data yang lebih dari teknologi 3G (>2 Mbps) sehingga dapat

    melayani komunikasi multimedia seperti akses internet dan video sharing.

    7.TEKNOLOGI GENERASI KEEMPAT (4G- FOURTH GENERATION)

    Teknologi fourth generation (4G) adalah teknologi yang baru memasuki tahap uji coba. Salah satunya

    oleh Jepang dimana pihak NTT DoCoMo, perusahaan ponsel di Jepang, memanfaatkan tenaga

  • SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014

    hingga 900 orang insinyur ahli untuk mewujudkan teknologi generasi ke 4.

    Motivasi Teknologi 4G

    Mendukung service multimedia Interaktif, telekonfrensi, Wireless Intenet, bandwidth yang lebar, bit

    rates lebih besar dari 3G, global mobility, Service Portability, Low-cost service, dan skalabilitas untuk

    jaringan mobile.

    Teknologi yang baru dalam 4G

    Sepenuhnya untuk jaringan packet-switched, semua komponen jaringan digital, bandwidth yang

    besar untuk mendukung multimedia service dengan biaya yang murah ( Sampai 100 Mbps), dan

    jaringan keamanan data yang kuat.

    Teknologi yang digunakan :

    Untuk teknologi 4G, kemungkinan teknologi yang diadaptasi adalah :

    MIMO-OFDM (Multi Input Multi Output Orthogonal Frequency Modulation). OFDM merupakan suatu

    teknik transmisi multi carrier (banyak frekuensi). Dimana tiap frekuensi adalah orthogonal satu sama

    lain, sehingga terjadinya overlapping tidak akan menyebabkan interferensi. Dan di sisi lain teknik

    MIMO dapat membuat kanal paralel independen dalam spatial domain untuk mengirimkan data

    stream yang beragam. Teknik MIMO bisa memperbesar kapasitas kanal tanpa mengurangi

    bandwidth yang ada. Jumlah antena yang dipergunakan pada bagian pemancar 2 sedangkan pada

    bagian penerima 4. MIMO dapat mencapai kecepatan transfer data sampai 59,52 Mb.