soal ru 1
DESCRIPTION
electricalTRANSCRIPT
-
SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014
1. Definisi istilah-istilah berikut
a) Sinyal Sinyal adalah suatu besaran fisis yang berubah terhadap waktu, ruang, ataupun
dapat berubah terhadap variabel bebas lainnya
b) Amplitudo Amplitudo dapat didefinisikan sebagai jarak/simpangan terjauh dari titik
kesetimbangan dalam gelombang sinusoide
c) Frekuensi Frekuensi adalah jumlah getaran yang terjadi dalam waktu satu detik atau banyaknya
gelombang/getaran listrik yang dihasilkan tiap detik.
d) Fasa
Fasa adalah adalah posisi awal sinyal (gelombang) ketika t=0.
e) Periode
Periode adalah lamanya waktu yang diperlukan untuk melakukan satu
getaran sempurna suatu gelombang.
f) Modulasi
Modulasi adalah penumpangan sinyal informasi ke sinyal carier agar
informasi dapat di kirimkan pada jarak yang jauh
g) Demodulasi
Demodulasi adalah proses pemisahan antara sinyal carier dan sinyal
informasi
h) Indeks Modulasi
Indeks modulasi merupakan suatu nilai yang menunjukan kualitas modulasi.
i) Spektrum
Spektrum Frekuensi adalah nilai-nilai karakteristik suatu sinyal seperti
frekuensi,amplitudo,panjang gelombang,bandwidth dll
j) Bandwidth
Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh
sinyal dalam medium transmisi.
k) Broadband merupakan sebuah istilah dalam internet yang merupakan koneksi internet
transmisi data kecepatan tinggi.
l) Narrowband
Narrowband adalah pita frekuensi dengan saluran sempit
m) Propagasi
Propagasi adalah transmisi atau penyebaran sinyal dari suatu tempat ke
tempat lain.
n) Teory Nyquist Teori Nyquist menyatakan bahwa sampling rate yang diperlukan minimal 2 kali bandwidth
sinyal. o) Gelombang Elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat
tanpa memerlukan medium dan merupakan gelombang transversal.
http://id.wikipedia.org/wiki/Gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Internet -
SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014
p) Redaman
redaman adalah proses dimana terjadinya pengurangan amplitudo dari suatu
getaran akibat Noise.
q) Gain
Gain (directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan kemampuan
antena mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu
agar sinyal yang dikirimkan maupun di terima berkualitas baik
r) Freznel Zone adalah salah satu bentuk elipsoida konsentrik dari pola radiasi yang terpancar
keluar dari antena dalam sistem point to point.
2. Sistem Telekomunikasi beserta komponen-komponen penting yang terlibat di
dalamnya
- Radio Gelombang Mikro
Radio gelombang mikro terdiri dari perangkat muldex, modulator-
demodulator dan pemancar/penerima radio. Model sistem radio digital
ditunjukkan pada Gambar 2.
- Muldex digital adalah perangkat yang berfungsi untuk menggabungkan sejumlah sinyal dari masukan digital menjadi aliran sinyal digital
tunggal pada sisi pemancar. Pada sisi penerina muldex digital
memisahkan aliran sinyal digital tunggal menjadi beberapa aliran sinyal
sesuai tingkatan demultipleks.
- Modulator berfungsi untuk memproses sinyal bidang dasar menjadi sinyal pada level IF (Intermediate Frequency). Demodulator merubah sinyal pada level IF menjadi sinyal bidang dasar. Proses modulasi
dihasilkan dengan mengalikan frekuensi osilator pembawa dengan sinyal
masukan yang berupa sinyal bidang dasar. Modem yang sering digunakan
http://id.wikipedia.org/wiki/Radiasihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pola_radiasi&action=edit&redlink=1 -
SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014
pada radio gelombang mikro terestrial adalah jenis modem QAM
(Quadrature Amplitude Modulation). - Pemancar radio adalah perangkat yang mengubah sinyal IF menjadi
sinyal RF (Radio - Frequency). Penerima radio berfungsi untuk menerima sinyal pada
frekuensi RF untuk dirubah pada level IF.
3. Pengertian dan macam-macam transducer
Tranducer Adalah alat yang dapat mengkonversi besaran non-listrik menjadi listrik
ataupun sebaliknya.
Contoh transducer:
a. Mikrofon, dari akustik ke listrik
b. Speaker, dari listrik ke akustik
c. CRT, dari listrik ke gambar now we have LCD
d. Photo-cell, dari cahaya menjadi listrik
4. Klasifikasi frekuensi radio dan penggunaannya
-
SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014
5. Tiga jenis mekanisme perambatan gelombang radio
Dilihat dari mekanisme perambatan:
a. Ground Wave, perambatan sepanjang permukaan bumi.
b. Space Wave, perambatannya seperti cahaya, langsung dari pemancar ke
penerima.
c. Sky Wave, terpancar ke angkasa dan dipantulkan ke arah bumi oleh
ionosphere
6. Gangguan-gangguan pada propagasi gelombang radio
Ada 4 gangguan pada propagasi sinyal informasi yaitu :
1. Noise
2. Interferensi
3. Fading
4. Redaman
A. Noise
NOISE adalah sinyal-sinyal yang tidak diinginkan yang selalu ada dalam
suatu sistem transmisi. Noise ini akan mengganggu kualitas dari sinyal terima
yang diinginkan dan akhirnya menggangu proses penerimaan dan pengiriman
data.
-
SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014
B. Interferensi
INTERFERENSI adalah sinyal pengganggu yang tidak diiginkan dimana
frekuensinya berdekatan atau sama dengan sinyal yang diinginkan serta berdaya
besar.
C. FADING adalah penyimpangan atenuasi yang mengalami sinyal carrier-
termodulasi telekomunikasi terhadap media propagasi tertentu.
Fading merupakan gangguan komunikasi yang gejalanya dapat dirasakan
oleh penerima akibat adanya fluktuasi (ketidaktetapan) level daya sinyal
yang diterima oleh receiver
D. REDAMAN adalah turunnya level tegangan sinyal yang diterima akibat
karakteristik media, merupakan salah satu jenis noise yang kejadiannya
dapat diprediksi.
Redaman adalah hambatan pada media telekomunikasi yang
menyebabkan sinyal akan semakin lemah untuk jarak yang jauh
7. Hubungan antara frekuensi, panjang gelombang dan kecepatan berdasarkan
persamaan matematisnya
A. Persamaan Kecepatan Perambatan Gelombang
Kecepatan perambatan gelombang adalah satu panjang gelombang dibagi periode. Secara matematis
kecepatan perambatan gelombang V dapat ditulis sebagai berikut :
Karena f = 1/T maka kecepatan perambatan gelombang juga dapat ditulis sebagai berikut :
dengan :
v = kecepatan perambatan gelombang (m)
T = Periode gelombang (s)
f = Frekuensi gelombang (Hz)
= panjang gelombang (m)
http://3.bp.blogspot.com/-XODq2pp8kxA/UZ8bHqKeKHI/AAAAAAAAACw/CaerTJmeug0/s1600/rumus+kecepatan+gelombang.GIFhttp://2.bp.blogspot.com/-cXcymX5WTyI/UZ8dkHASwzI/AAAAAAAAADA/VoEA_nqOI40/s1600/rumus+gelombang.PNGhttp://3.bp.blogspot.com/-XODq2pp8kxA/UZ8bHqKeKHI/AAAAAAAAACw/CaerTJmeug0/s1600/rumus+kecepatan+gelombang.GIFhttp://2.bp.blogspot.com/-cXcymX5WTyI/UZ8dkHASwzI/AAAAAAAAADA/VoEA_nqOI40/s1600/rumus+gelombang.PNGhttp://3.bp.blogspot.com/-XODq2pp8kxA/UZ8bHqKeKHI/AAAAAAAAACw/CaerTJmeug0/s1600/rumus+kecepatan+gelombang.GIFhttp://2.bp.blogspot.com/-cXcymX5WTyI/UZ8dkHASwzI/AAAAAAAAADA/VoEA_nqOI40/s1600/rumus+gelombang.PNG -
SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014
8. Perbedaan Sinyal Analog dan Sinyal Digital
9. Pengertian Filter dan jenis-jenis Filter Analog
- Filter adalah suatu device yang memilih sinyal listrik berdasarkan pada frekuensi dari
sinyal tersebut. Filter akan melewatkan gelombang/sinyal listrik pada batasan
frekuensi tertentu sehingga apabila terdapat sinyal/gelombang listrik dengan
frekuensi yang lain (tidak sesuai dengan spesifikasi filter) tidak akan dilewatkan.
- Jenis-Jenis Filter analog :
1. Low Pass Filter (LPF)
2. High Pass Filter (HPF)
3. Band Pass Filter (BPF)
4. Band Pass Filter Bidang Lebar
5. Band Pass Filter (BPF) Bidang Sempit
10. Tujuan Modulasi
Tujuan Modulasi
Transmisi menjadi efisien atau memudahkan pemancaran.
Masalah perangkat keras menjadi lebih mudah.
Menekan derau atau interferensi.
Untuk memudahkan pengaturan alokasi frekuensi radio.
Untuk multiplexing, proses penggabungan beberapa sinyal informasi untuk disalurkan secara
bersama-sama melalui satu kanal transmisi.
Sinyal informasi biasanya memiliki spektrum yang rendah dan rentan untuk tergangu oleh
noise. Sedangakan pada transmisi dibutuhkan sinyal yang memiliki spektrum tinggi dan
dibutuhkan modulasi untuk memindahkan posisi spektrum dari sinyal data, dari pita
spektrum yang rendah ke spektrum yang jauh lebih tinggi. Hal ini dilakukan pada transmisi
data tanpa kabel (dengan antena), dengan membesarnya data frekuensi yang dikirim maka
dimensi antenna yang digunakan akan mengecil.
-
SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014
11. Jenis-jenis Modulasi
Modulasi Analog Pada Teknik Modulasi Analog sinyal informasi yang ditumpangkan padasinyal
pembawa adalah Sinyal Analog.Teknik Modulasi Analog yang ada antara lain: 1.Modu las i L in ie r (L inea r Modu la t ion ) 2.Modu las i Sudu t (Ang le Modu la t ion)
1. Modulasi Linier Menerapkan proses translasi frekwensi langsung dari spektrum
sinyalinformasi dengan menggunakan sinyal pembawa sinusoidal. Modulasi Linier sendiri memiliki beberapa aplikasi dengan kelebihandan kekurangan masing-masing, yakni:
o A m p l i t u d e M o d u l a t i o n ( A M ) o Doub le -S ideband Modu la t ion (DSB) o Sing le -S ideband Modu la t ion (SSB) Modulasi Amplitudo
Modulasi amplitudo adalah suatu proses mengubah amplitudo gelombangpembawa sesuai dengan bentuk dari gelombang informasi. Bila suatu gelombangpembawa dimodulasi amplitudo, maka amplitudo bentuk gelombang pembawadbuat berubah sebanding dengan tegangan yang memodulasi
Double Side Band (DSB)
A. Doub le -S ideband -Supp ressed Car r ie r (DSB SC )Dalam modulasi AM, amplitudo dari suatu sinyal carrier, denganfrekuensi dan phase tetap, divariasikan oleh suatu sinyal lain (sinyal informasi).
B. Double Side Band-Large Carrier (AM) Penggunaan metode modulasi suppressed carrier memerlukan peralatanyang rumit pada bagian penerima, berkaitan dengan perlunya pembangkitancarrier dan sinkronisasi phase.
Single Side Band Sinyal AM yang termodulasi secara penuh, dua per tiga daya-nyatersimpan
dalam sinyal carrier dan hanya seper tiga daya-nya berupa sinyal side-band. Pada hal sinyal side-band-lah yang mengandung informasi yangditransmisikan dan sinyal carrier sekedar merupakan kendaraan pengantar informasi yang diperlukan rangkaian penerima untuk men-demodulasi informasi.Jika sinyal carrier bisa dibuang dan hanya sinyal side-band yang ditransmisikanmaka dengan daya yang sama informasi bisa ditransmisikan lebih jauh. Di sisipenerima, diinjeksikan kembali sinyal carrier agar informasi bisa di-demodulasi.
2. Modulasi Sudut
Modulasi sudut terdiri dari dua macam yaitu modulasi frekuensi dan modulasi phasa,sinyal informasi dapat digunakan untuk mengubah frekuensipembawa, sinyal informasi dapat digunakan untuk mengubah frekuens pembawa, sehingga menimbulkan modulasi frekuensi, atau untuk mengubahsudut
-
SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014
fasa yang mendahului atau tertinggal, sehingga menimbulkan modulasiphasa, keduanya adalah parameter dari sudut pembawa, yang merupakan suatufungsi dari waktu, istilah umum modulasi phasa diartikan sebagai cakupan
a. Modulasi frekuensi (FM) Modulasi frekuensi adalah proses penumpangan gelombang informasipada
gelombang carrier dengan cara mengubah-ubah frekuensi dari carrier sesuai dengan karakteristik gelombang informasi. Karena kandungan gelombanginformasi pada gelombang modulasi frekuensi (FM) diwujudkan denganperubahan carrier, maka sistem ini memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkandengan AM (modulasi amplitudo).
b. Modulasi Phasa (PM) Modulasi Phasa(PM) adalah suatu proses modulasi yang mengubah-ubah fasa dari gelombang carrier sesuai dengan karakteristik gelombang informasi. Modulasi fasa dihasilkan bila fasa sudut dari pembawa dibuatmenjadi fungsi dari sinyal modulasi
* M o d u l a s i D i g i t a l
Sistem Komunikasi Digital Source Encoder menerima satu atau lebih sinyal analog untuk diubahmenjadi urutan symbol-simbol. Simbol-simbol ini bisa berupa biner (1 dan 0) atau anggota himpunan yang mempunyai dua atau lebih elemen. digunakan untuk mengkomunikasi kan lebih dari satu sumber (source), makasebuah source encoder harus dilengkapi dengan multiplexer .
Amplitude Shift Keying Pembangkitan gelombang AM dapat dilakukan dengan dua pendekatan berbeda.
Pertama adalah dengan membangkitkan sinyal AM secara langsungtanpa harus dengan membentuk sinyal base band . Sehingga dalam kasus biner,generator harus mampu memformulasi satu dari dua sinyal gelombang AM yangmungkin. Teknik ini lebih dikenal dengan amplitude shift keying (ASK), yang secara langsung menyiratkan arti sebuah terminologi yang menggambarkan suatu teknik modulasi digital.
Frequency Shift Keying Frequency shift keying (FSK) merupakan sistem modulasi digital yang relatif sederhana, dengan kinerja yang kurang begitu bagus dibandingkan sistemPSK atau QAM. FSK biner adalah sebuah bentuk modulasi sudut denganenvelope konstan yang mirip dengan FM konvensional, kecuali bahwa dalamm odulasi FSK, sinyal pemodulasi berupa aliran pulsa biner yang bervariasidiantara dua level tegangan diskrit sehingga berbeda dengan bentuk perubahanyang kontinyu pada gelombang analog. Ekpresi yang umum untuk sebuah sinyal fsk biner
-
SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014
Phase Shift Keying Dalam modulasi analog kita sulit membedakan antara modulasifrekuensi
dengan modulasi fase, sehingga keduanya dikatagorikan sebagai halyangsama karena keduanya memiliki pengaruh yang sama pada sinyal carrier yaitu perubahan frekuensi sesuai dengan variasi amplitudo sinyal informasi yangmemodulirnya.Dalam kasus modulasi digital perbedaan antara frekuensi modulasidengan fase modulasi cukup jelas, karena dalam modulasi digital sinyal informasimemiliki bentuk gelombang diskrit. Seperti dalam hal modulasi amplitudo danmodulasi frekuensi, kita memulai dengan sinyal carrier sinusoida yang memilikibentuk dasar Acos[q(t)]. Dengan adanya proses modulasi pada fase gelombangcarrier tersebut yaitu dengan sistem
12. Proses pembentukan dari 3 jenis modulasi analog
1. Amplitude modulation (AM)
Modulasi jenis ini adalah modulasi yang paling simple, frekwensi pembawa atau carrier diubah
amplitudenya sesuai dengan signal informasi atau message signal yang akan dikirimkan. Dengan kata
lain AM adalah modulasi dalam mana amplitude dari signal pembawa (carrier) berubah
karakteristiknya sesuai dengan amplitude signal informasi. Modulasi ini disebut juga linear
modulation, artimya bahwa pergeseran frekwensinya bersifat linier mengikuti signal informasi yang
akan ditransmisikan.
2. Frequency modulation (FM)
Modulasi Frekwensi adalah salah satu cara memodifikasi/merubah Sinyal sehingga memungkinkan
untuk membawa dan mentransmisikan informasi ketempat tujuan. Frekwensi dari Sinyal Pembawa
(Carrier Signal) berubah-ubah menurut besarnya amplitude dari signal informasi. FM ini lebih tahan
noise dibanding AM.
http://fahmizaleeits.wordpress.com/2011/02/25/modulasi-sinyal/3-6/http://fahmizaleeits.wordpress.com/2011/02/25/modulasi-sinyal/3-6/ -
SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014
3. Pulse Amplitude Modulation (PAM)
Basic konsep PAM adalah merubah amplitudo signal carrier yang berupa deretan pulsa (diskrit) yang
perubahannya mengikuti bentuk amplitudo dari signal informasi yang akan dikirimkan ketempat
tujuan. Sehingga signal informasi yang dikirim tidak seluruhnya tapi hanya sampelnya saja (sampling
signal).
13. Prinsip kerja dari blok pemancar dan penerima AM
A.Blok pemancar AM
Blok Diagram Pemancar AM (Block Diagram of AM Transmitter). Pada sistem pemancar
AM (Amplitudo Modulation), proses modulasi mengakibatkan perubahan amplitudo sinyal
pembawa berupa level amplitudo yang sebanding dengan amplitudo sinyal pemodulasi (pesan).
Pada sistem pemancar AM, pemodulasian pada umumnya dilakukan pada tingkat akhir pemancar
di bagianfinal amplifier.
Berikut Blok Diagram dari sebuah Pemancar AM komersial (broadcast) klasik :
http://fahmizaleeits.wordpress.com/2011/02/25/modulasi-sinyal/4-6/http://fahmizaleeits.wordpress.com/2011/02/25/modulasi-sinyal/5-4/http://fahmizaleeits.wordpress.com/2011/02/25/modulasi-sinyal/4-6/http://fahmizaleeits.wordpress.com/2011/02/25/modulasi-sinyal/5-4/http://fahmizaleeits.wordpress.com/2011/02/25/modulasi-sinyal/4-6/http://fahmizaleeits.wordpress.com/2011/02/25/modulasi-sinyal/5-4/ -
SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014
Keterangan :
1. Osilator
Berfungsi membangkitkan getaran frekuensi tinggi sesuai dengan frekuensi resonansi lingkar tala
dari generator tala yang biasanya digunakan resonator paralel berupa LC jajar pada pemancar AM
klasik. Beberapa pemancar radio AM menggunakan resonator kristal sebagai generator frekuensi
untuk kestabilan frekuensi yang lebih tinggi. Pada pemancar AM modern penerapan osilator
terkendali PLL lebih banyak diterapkan. Pada pemancar AM komersial(broadcast) osilator bekerja
pada frekuensi mulai 535 s/d 1605 kHz atau sebesar 1070 kHz dengan lebar spektrum maksimum
10 kHz setiap kanal nya. Dengan demikian ada 107 pemancar AM yang dapat ditampung pada pita
frekuensi selebar 1070 kHz tersebut.
2. Buffer (Penyangga)
Keluaran dari osilator masih merupakan sinyal lemah dengan impedansi keluaran yang tinggi
sehingga kurang sesuai untuk menggerakkan rangkaian penguat berikutnya. Tahap penyangga
akan sangat berperan dalam hal ini karena pada intinya adalah sebuah rangkaian penguat arus
bagi osilator. Sebuah penyangga atau buffer identik dengan sebuah rangkaian dengan impedansi
masukan tinggi dan impedansi keluaran yang rendah sehingga dapat meniadakan efek
pembebanan rangkaian.
3. Driver (Kemudi)
Pada blok diagram pemancar am, tahap ini berfungsi mengatur penguatan daya (tegangan dan
arus) sinyal AM sebelum menuju penguat akhir. Pada bagian ini sering digunakan penguat kelas A
untuk menjamin linieritas sinyal keluaran. Pada penerapannya sering digunakan beberapa
tingkatan driver untuk menghasilkan daya sinyal yang cukup untuk menggerakkan penguat akhir.
Hal tersebut dilakukan mengingat efisiensi penguat kelas A yang rendah (hanya sekitar 30%).
Pada tahap driver, penggunaan tapis-lolos-bawah sangat dianjurkan untuk menekan frekuensi
harmonisa.
4. Penguat Akhir (Final Amplifier)
Penguat akhir merupakan unit rangkaian penguat daya RF efisiensi tinggi, untuk itu hampir selalu
digunakan penguat daya RF tertala kelas C karena menawarkan efisiensi daya hingga 100%.
Bagian akhir dari tahap ini selalu dipasang filter untuk menekan frekuensi harmonisa dan sekaligus
mengembalikan bentuk sinyal keluaran ke bentuk semula (sinus).
-
SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014
5. Audio Input
Merupakan sinyal pesan atau sinyal informasi yang akan ditumpangkan pada sinyal pembawa.
Sinyal ini berupa sinyal suara audio baik dari mikropon maupun dari pemutar musik.
6. System Audio
Bagian ini bertugas memproses sinyal audio input sebelum masuk ke tahap modulator. Tahap ini
terdiri dari penguat depan (pre-amplifier) sampai dengan penguat akhir audio (audio power
amplifier). Pada tahap awal biasanya dilengkapi dengan filter sinyal audio yang membatasi lebar
bidang audio maksimal pada 5 kHz frekuensi lancung. Hal tersebut berkaitan dengan ketentuan
lebar bidang maksimum spektrum pemancar AM yang tidak boleh melebihi 10 kHz. Inilah yang
menjadi satu alasan mengapa kualitas audio yang dihasilkan oleh penerima radio AM kurang kuat
pada frekuensi tinggi audio nya(treble).
7. Modulator
Pada pemancar AM komersial (broadcast), pemodulasian sinyal pembawa dilakukan oleh
modulator pada tahap penguat akhir pemancar. Modulator bekerja dengan sebuah transformator
modulasi menggerakkan kolektor penguat akhir sehingga menghasilkan ayunan amplitudo pada
sinyal RF. Hasil dari pemodulasian AM adalah berupa sinyal RF dengan komposisi tiga buah
frekuensi yaitu; frekuensi pembawa atau fc (frequency carrier) dan dua buah frekuensi sisi (side
band) berupa frekuensi jumlah (fc+fi) dan frekuensi selisih(fc-fi), dimana fi adalah frequency
information.
8. Antenna
Merupakan bagian terakhir pada blok diagram pemancar am. Berfungsi mengubah getaran listrik
frekuensi tinggi menjadi gelombang elektromagnetik dan meradiasikannya ke ruang bebas. Pada
pemancar AM komersial(broadcast), biasa digunakan jenis antena vertikal 1/4 panjang gelombang
dengan langsung menggunakan bumi sebagai pentanahan.
B.Blok Penerima AM
http://zallyfreeshare.files.wordpress.com/2012/10/blog-diagram-penrima-am-7618641.jpghttp://zallyfreeshare.files.wordpress.com/2012/10/blog-diagram-penrima-am-7618641.jpg -
SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014
Fungsi Blok Penerima AM 1. Antena : sebagai penangkap getaran/sinyal yang membawa dan berisikan informasi yang dipancarkan
oleh pemancar.
2. Penguat RF : berfungsi untuk menguatkan daya RF ( Radio Frequency/ Frekuensi tinggi) yang berisi
informasi sebagai hasil modulasi pemancar asal. Setelah diperkuat, geteran RF dicatukan ke mixer.
3. Mixer (pencampur) : berfungsi mencampurkan getaran/sinyal RF dengan Frekuensi Osilator Lokal,
sehingga diperoleh frekuensi intermediet (IF/Intermediate Frequency).
4. Penguat IF : digunakan untuk menguatkan Frekuensi Intermediet (IF) sebelum diteruskan ke blok
detektor. IF merupakan hasil dari pencampuran getaran/sinyal antara RF dengan Osilator Lokal.
5. Detektor : digunakan untuk mengubah frekuensi IF menjadi frekuensi informasi. Degan cara ini, unit
detektor memisahkan antara getaran/sinyal pembawa RF dengan getaran informasi ( Audio
Frequency/AF).
6. Penguat AF : digunakan untuk menyearahkan getaran/ sinyal AF serta meningkatkan level sinyal audio
dan kemudian diteruskan penguat AF ke suatu pengeras suara.
7. Speaker (pengeras suara) digunakan untuk mengubah sinyal atau getaran listrik berfrekuensi AF
menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.
14. Proses AM secara matematis disertai dengan penggambaran spektrum
-
SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014
15. Penggambaran sinyal hasil modulasi untuk kondisi m=1, m>1, dan m
-
SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014
1. Encoder
Bagian ini merupakan tahap awal masukan yang berasal dari audio-prosessordan hanya ada pada
sistem pemancar FM stereo. Pada sistem pemancar mono bagian ini tidak ada. Encoder mengubah
sinyal perbedaan L dan R menjadi sinyal komposit 38 kHz termodulasi DSBSC. Lebih jelasnya
silahkan baca artikel saya mengenai Sistem Pemancar FM Stereo.
2. Modulator FM/PM
Modulator FM (Frequency Modulation) atau dapat juga berupa modulator PM (Phase Modulation).
Prinsip dasarnya adalah sebuah modulator reaktansi. Pada FM, sinyal audio level daya rendah
mengguncang reaktansi kapasitif dari varaktor deoda untuk menghasilkan deviasi frekuensi
osilator. Amplitudo tertinggi sinyal audio berakibat pada turunnya nilai kapasitansi (naiknya
reaktansi kapasitif) varaktor sehingga frekuensi osilator berada pada nilai tertinggi. Sebaliknya,
pada level terendah sinyal pemodulasi, berakibat pada naiknya kapasitansi (turunnya reaktansi
kapasitif) varaktor sehingga frekuensi osilator berada pada nilai terendah. Lebar deviasi tidak lebih
dari 75 kHz untuk setiap sisi atau 150 kHz secara keseluruhan.
3. Osilator
Membangkitkan getaran frekuensi tinggi sesuai dengan frekuensi lingkar tala dari generator tala
yang pada umumnya menggunakan resonator paralel berupa LC jajar. Nilai C dibangun sebagian
atau keseluruhan menggunakan varaktor deoda yang ada pada bagian modulator (untuk tipe
modulator dengan varaktor). Pada FM komersial, frekuensi kerja osilator mulai 87,50 MHz s/d
108,50 MHz untuk FM II dan 75,50 MHz s/d 96,50 MHz untuk FM I.
4. Buffer (Penyangga)
Penyangga (buffer) berfungsi menguatkan arus sinyal keluaran dari osilator. Sebuah penyangga
identik dengan rangkaian dengan impedansi masukan tinggi dan impedansi keluaran rendah
sehingga sering digunakan emitor follower pada tahap ini.
5. Driver (Kemudi)
Rangkaian driver berfungsi mengatur penguatan daya (tegangan dan arus) sinyal FM dari
penyangga sebelum menuju ke bagian penguat akhir. Pada sistem pemancar FM sering digunakan
penguat kelas A untuk menjamin linieritas sinyal keluaran. Mengingat efisiensi penguat kelas A
yang rendah (hanya sekitar 30%), maka perlu beberapa tingkatan driver sebelum penguat akhir
(final amplifier). Pada tahap driver, penggunaan tapis -lolos-bawah sangat dianjurkan untuk
menekan frekuensi harmonisa.
6. Penguat Akhir (Final Amplifier)
Bagian penguat akhir merupakan unit rangkaian penguat daya RF efisiensi tinggi, untuk itu sering
dan hampir selalu digunakan penguat daya RF tertala kelas C karena menawarkan efisiensi daya
hingga 100%. Bagian akhir dari penguat akhir mutlak dipasang filter untuk menekan harmonisa
frekuensi.
7. Antena
http://oprekzone.com/sistem-pemancar-fm-stereo/ -
SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014
Mengubah getaran listrik frekuensi tinggi menjadi gelombang elektromagnetik dan
meradiasikannya ke ruang bebas. Jenis antena sangat berpengaruh pada pola radiasi pancaran
gelombang elektromagnetik.
8. Catu Daya (Power Supply)
Catu daya harus mempu mensuplay kebutuhan daya listrik mulai dari tingkat modulator osilator
sampai tingkat penguat akhir daya RF. Pemasangan shelding pada blok pen-catu daya merupakan
hal penting untuk sistem pemancar FM, selain itu pemakaian filter galvanis sangat dianjurkan
untuk menekan sinyal gangguan pada rangkaian jala-jala dan sebaliknya.
Dalam sebuah blok diagram pemancar FM stereo seperti gambar di atas, untuk dapat bekerja
dengan baik, diperlukan penalaan rangkaian. Dalam sistem pemancar FM modern, tingkat encoder
sampai dengan driver telah tersedia dalam bentuk modul yang dikenal dengan istilah Excitter FM
Stereo. Pada modul semacam itu tidak diperlukan penalaan rangkaian secara manual karena
rangkaian tala sudah dirancang sedemikian rupa untuk dapat bekerja pada bidang yang lebar,
sehingga penalaan hanya dilakukan pada bagian input dan output penguat akhir daya RF.
B. Blok Penerima FM
http://zallyfreeshare.files.wordpress.com/2012/10/blog-diagram-penrima-fm-mono-7624841.jpghttp://oprekzone.com/cara-membuat-pll-pemancar-fm-stereo-boster-fm-25-watt/http://oprekzone.com/cara-membuat-pll-pemancar-fm-stereo-boster-fm-25-watt/http://zallyfreeshare.files.wordpress.com/2012/10/blog-diagram-penrima-fm-mono-7624841.jpg -
SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014
B. Fungsi Blok Penerima FM
1. Antena : berfungsi menangkap sinyal-sinyal bermodulasi yang bersal dari antena pemancar.
2. Penguat RF : berfungsi unutk menguatkan sinyal yang ditangkap oleh antena sebelum diteruskan ke
blok Mixer (pencampur).
3. OSC (Osilator Lokal) : berfungsi unutk mebangkitkan getaran frekuensi yang lebih tinggi dari
frekuensi sinyal keluaran RF. Dimana hasilnya akan diteruskan ke blok Mixer.
4. Mixer (pencampur) : Berperan untuk mencampurkan kedua frekuensi yang berasal dari RF Amplifier
dan Osilator Lokal. Hasil dari olahan mixer adalah Intermediate Frequency (IF) dengan besar 10,7
MHz.
5. Penguat IF : digunakan untuk menguatkan Frekuensi Intermediet (IF) sebelum diteruskan ke blok
limiter.
6. Limiter (pembatas) : berfungsi unutk meredam amplitudo gelombang yang sudah termodulasi (sinyal
yang dikirim pemancar) agar terbentuk sinyal FM murni (beramplitudo rata).
7. Detektor FM : digunakan untuk mendeteksi perubahan frekuensi bermodulasi, menjadi sinyal informasi
(Audio).
8. De-emphasis : berfungsi untuk menekan frekuensi audio yang besarnya berlebihan (tinggi) yang
dikirim oleh pemancar.
9. AFC (Automatic Frequency Control / Pengendali Frekuensi Otomatis) : berfungsi unutk mengatur
frekuensi osilator local secara Otomatis agar tetap stabil.
10. Dekoder Stereo : digunakan unutk memproses sinyal Stereo, sehingga hasilnya diteruskan pada 2 buah
penguat AF (FM Stereo).
11. Penguat Audio : digunakan untuk menyearahkan getaran/ sinyal AF serta meningkatkan level sinyal
audio dan kemudian diteruskan penguat AF ke suatu pengeras suara.
12. Speaker (pengeras suara) digunakan untuk mengubah sinyal atau getaran listrik berfrekuensi AF
menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.
Radio komunikasi FM bekerja pada spektrum frekuensi VHF 88-108 MHz dengan jenis modulasi
frekuensi (FM).
-
SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014
17. Tahapan PCM
PCM merupakan metode umum untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital
Dalam sistem digital, sinyal analog yang dikirimkan cukup dengan sampel-sampelnya saja
Sinyal suara atau gambar yang masih berupa sinyal listrik analog diubah menjadi sinyal listrik digital
melalui 4 tahap utama, yaitu :
1. Sampling adalah : proses pengambilan sample atau contoh besaran sinyal analog pada titik tertentu
secara teratur dan berurutan
Frekuensi sampling harus lebih besar dari 2 x frekuensi yang disampling (sekurang-kurangnya
memperoleh puncak dan lembah) [teorema Nyqust]
Hasil penyamplingan berupa PAM (Pulse Amplitude Modulation
2. Quantisasi : Proses menentukan segmen-segmen dari amplitudo sampling dalam level-level
kuantisasi
Amplitudo dari masing-masing sample dinyatakan dengan harga integer dari level kuantisasi yang
terdekat
3. Pengkodean : proses mengubah (mengkodekan) besaran amplitudo sampling ke bentuk kode
digital biner
4. Multiplexing : dari banyak input menjadi satu output
fungsi : Untuk penghematan transmisi
Menjadi dasar penyambungan digital
18.
19. Jelaskan perkembangan generasi teknologi seluler?
IN G/A OUT
. mW 27 dB 3 dBW
2 W .. dB 66 dBm
7 W 22 dB dBW
G/A
-
SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014
1.TEKNOLOGI GENERASI AWAL / ZERO GENERATION (0G)
Generasi awal (0G) atau Mobile radio telephone ini merupakan teknologi telepon selular modern
permulaan, dimana menggunakan jaringan gelombang radio khusus dengan jangkauan jaringan yang
terbatas dan dapat terhubung dengan jaringan telepon umum biasa. Biasa pada mobil dan truk agar
dapat berkomunikasi. Mobile radio telephone ini dikenal dengan nama dagang WCCs (Wireline
Common Carriers), RCCs (Radio Common Carriers), and two-way radio dealers. Prinsipnya seperti
jaringan komunikasi Polisi atau Taxi (walkie-talkie), hanya saja Mobile radio telephone ini mempunyai
nomor telepon tersendiri dan terhubung dengan jaringannya tersendiri.
Kemampuan teknologi 0 G (Zero Generation)
Kemampuan teknologi 0 G ini hanya dapat bisa melayani komunikasi suara saja dan merupakan
teknologi awal komunikasi bergerak (mobile) yang di implementasikan dan di komersilakan.
Kelemahan teknologi 0 G
Metoda transmisinya masih half-duplex meski pada perkembangannya mendukung full-duplex,
jumlah pelangan dan jangkauan jaringannya sangat terbatas, tidak mendukung komunikasi data, oleh
karena itu generaasi 0G tidak dapat bertahan lama.
2.TEKNOLOGI GENERASI PERTAMA (1G)
Generasi pertama atau 1G merupakan teknologi handphone pertama yang diperkenalkan pada era
80-an dan masih menggunakan sistem analog. Generasi pertama ini menggunakan teknik
komunikasi yang disebut Frequency Division Multiple Access (FDMA). Teknik ini memungkinkan
untuk membagi-bagi alokasi frekuensi pada suatu sel untuk digunakan masing-masing pelanggan di
sel tersebut, sehingga setiap pelanggan saat melakukan pembicaraan memiliki frekuensi sendiri
(prinsipnya seperti pada stasiun radio dimana satu stasiun radio hanya menggunakan satu frekuensi
untuk siarannya).
Kemampuan teknologi 1 G
Kemampuan teknologi 1 G ini hanya dapat bisa melayani komunikasi suara saja tidak dapat melayani
komunikasi data dalam kecepatan tinggi dan besar.
Kelemahan teknologi 1 G
Kapasitas trafik yang kecil, jumlah pelanggan yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit,
penggunaan spektrum frekuensi yang boros karena satu pengguna menggunakan satu buah kanal
frekuensi, dan suara tidak jernih.
3.TEKNOLOGI GENERASI KEDUA (2G)
Teknologi generasi kedua muncul karena tuntutan pasar dan kebutuhan akan kualitas yang semakin
baik. Generasi 2G sudah menggunakan teknologi digital. Generasi ini menggunakan mekanisme
Time Division Multiple Access (TDMA) dan Code Division Multiple Access (CDMA) dalam teknik
komunikasinya.
Kemampuan teknologi 2G
Generasi kedua selain digunakan untuk komunikasi suara, juga bisa untuk SMS (Short Message
Service adalah layanan dua arah untuk mengirim pesan pendek sebanyak 160 karakter), voice mail,
call waiting, dan transfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps (bit per second). Kelebihan 2G
dibanding 1G selain layanan yang lebih baik, dari segi kapasitas juga lebih besar. suara yang
dihasilkan menjadi lebih jernih, karena berbasis digital, maka sebelum dikirim sinyal suara analog
diubah menjadi sinyal digital. Tenaga yang diperlukan untuk sinyal sedikit sehingga dapat
menghemat baterai, sehingga handset dapat dipakai lebih lama dan ukuran baterai bisa lebih kecil.
-
SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014
Kelemahan teknologi 2 G
Kecepatan transfer data masih rendah, tidak efisien untuk trafik rendah, jangkauan jaringan masih
terbatas dan sangat tergantung oleh adanya BTS (cell Tower).
4.TEKNOLOGI GENERASI DUA SETENGAH (2.5G)
Teknologi 2.5G merupakan peningkatan dari teknologi 2G terutama dalam platform dasar GSM telah
mengalami penyempurnaan, khususnya untuk aplikasi data. Untuk yang berbasis GSM teknologi
2.5G di implementasikan dalam GPRS (General Packet Radio Services) dan WiDEN, sedangkan
yang berbasis CDMA diimplementasikan dalam CDMA2000 1x.
5.TEKNOLOGI GENERASI KETIGA (3G)
Teknologi generasi ketiga (3G Third Generation) dikembangkan oleh suatu kelompok yang diakui
para ahli dan pelaku bisnis yang berkompeten dalam bidang teknologi wireless di dunia. 3G (Third
Generation) sebagai teknologi yang berfungsi mempunyai kecepatan transfer data sebesar 144 kbps
pada kecepatan user 100 km/jam, mempunyai kecepatan transfer data sebesar 384 kbps pada
kecepatan berjalan kaki, mempunyai kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps pada untuk user diam
(stasioner).
Kemampuan teknologi 3G :
Memiliki kecepatan transfer data cepat (144kbps-2Mbps) sehingga dapat melayani layanan data
broadband seperti internet, video on demand, music on demand, games on demand, dan on demand
lain yang memungkinkan kita dapat memilih program musik, video, atau game semudah memilih
channel di TV. Kecepatan setinggi itu juga mampu melayani video conference dan video streaming
lainnya.
Kelebihan 3G dari generasi-genersi sebelumnya :
Kualitas suara yang lebih bagus, keamanan yang terjamin, kecepatan data mencapai 2 Mbps untuk
lokal/Indoor/slow-moving access dan 384 kbps untuk wide area access, support beberapa koneksi
secara simultan, sebagai contoh, pengguna dapat browse internet bersamaan dengan melakukan call
(telepon) ke tujuan yang berbeda, infrastruktur bersama dapat mensupport banyak operator dilokasi
yang sama. Interkoneksi ke other mobile dan fixed users, roaming nasional dan internasional, bisa
menangani packet-and circuit-switched service termasuk internet (IP) dan videoconferencing. Juga
high data rate communication services dan asymmetric data transmission, efiensi spektrum yang
bagus, sehingga dapat menggunakan secara maksimum bandwidth yang terbatas, support untuk
multiple cell layer, co-existance and interconnection dengan satellite-based services, mekanisme
billing yang baru tergantung dari volume data, kualitas service dan waktu.
Kelemahan Teknologi 3G
Memerlukan Kontrol Daya Ideal dan belum mencukupinya kecepatan transfer data dalam melayani
layanan multimedia yang memerlukan kecepatan yang mumpuni.
6.TEKNOLOGI GENERASI TIGA SETENGAH (3.5G)
Teknologi 3.5 G atau disebut juga super 3G merupakan peningkatan dari teknologi 3G, terutama
dalam peningkatan kecepatan transfer data yang lebih dari teknologi 3G (>2 Mbps) sehingga dapat
melayani komunikasi multimedia seperti akses internet dan video sharing.
7.TEKNOLOGI GENERASI KEEMPAT (4G- FOURTH GENERATION)
Teknologi fourth generation (4G) adalah teknologi yang baru memasuki tahap uji coba. Salah satunya
oleh Jepang dimana pihak NTT DoCoMo, perusahaan ponsel di Jepang, memanfaatkan tenaga
-
SOAL RESPONSI UMUM PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2014
hingga 900 orang insinyur ahli untuk mewujudkan teknologi generasi ke 4.
Motivasi Teknologi 4G
Mendukung service multimedia Interaktif, telekonfrensi, Wireless Intenet, bandwidth yang lebar, bit
rates lebih besar dari 3G, global mobility, Service Portability, Low-cost service, dan skalabilitas untuk
jaringan mobile.
Teknologi yang baru dalam 4G
Sepenuhnya untuk jaringan packet-switched, semua komponen jaringan digital, bandwidth yang
besar untuk mendukung multimedia service dengan biaya yang murah ( Sampai 100 Mbps), dan
jaringan keamanan data yang kuat.
Teknologi yang digunakan :
Untuk teknologi 4G, kemungkinan teknologi yang diadaptasi adalah :
MIMO-OFDM (Multi Input Multi Output Orthogonal Frequency Modulation). OFDM merupakan suatu
teknik transmisi multi carrier (banyak frekuensi). Dimana tiap frekuensi adalah orthogonal satu sama
lain, sehingga terjadinya overlapping tidak akan menyebabkan interferensi. Dan di sisi lain teknik
MIMO dapat membuat kanal paralel independen dalam spatial domain untuk mengirimkan data
stream yang beragam. Teknik MIMO bisa memperbesar kapasitas kanal tanpa mengurangi
bandwidth yang ada. Jumlah antena yang dipergunakan pada bagian pemancar 2 sedangkan pada
bagian penerima 4. MIMO dapat mencapai kecepatan transfer data sampai 59,52 Mb.