TRAKOMA

TRAKOMAYeni PongtuluranPembimbing:dr. Krido Restiadi, Sp.M dr. Agung Pambudi, Sp.M dr. Haryo Bagus Trenggono, Sp.Mdr. Nining Sri Endah R

DEFINISIANATOMI KONJUNGTIVAKonjungtiva seperti halnya membran mukosa lainnya, terdiri atas dua lapisan, yaitu :Lapisan epitel konjengtiva bertingkat (mengandung sel-sel goblet bulat atau oval yang mensekresi mucus). Lapisan stroma Lapisan ini dibagi menjadi satu lapisan adenoid (superficial) dan satu lapisan fibrosa (profundus). Lapisan adenoid mengandung jaringan limfoid, sedangkan lapisan fibrosa tersusun atas jaringan ikat yang mengandung pembuluh darah dan serabut saraf.

Epitel konjungtiva mengandung sejumlah kelenjar yang penting untuk mempertahankan kelembaban dan menghasilkan lapisan air mata. Kelenjar wolfring ditemukan pada konjungtiva forniks dan sepanjang tepi superior tarsus. Kelenjar krause ditemukan pada forniks superior dan inferior

EPIDEMIOLOGIKonjungtivitis trachoma banyak terdapat pada beberapa negara benua Afrika, Asia, Australia, dan daerah utara dari Brazil. Trachoma dapat mengenai semua umur tetapi lebih banyak ditemukan pada anak - anak dan dewasa muda. Penularan trachoma merupakan permasalahan hygine yang buruk. Diperkirakan 1/6 dari penduduk dunia pernah menderita penyakit iniETIOLOGI

PATOFISIOLOGIGejalaKonjungtivitis trachoma mempunyai masa inkubasi rata-rata 7 hari, tapi bervariasi dari 5 sampai 14 hari . Gejala yang dapat timbul antara lain :epifora (nrocoh)fotofobia, nyeri timbul eksudasi Hiperemi konjungtiva dan palpebraPemeriksaan FisikHiperemi konjungtivaEdema palpebraHipertrofi dan hiperplasia papilar, Folikel pada tarsal dan limbus. Pembentukan pannus, Pembentukan lengkung Herbert,.Arlts line

Herberts Pit

PAPIL

SIKATRIKS

PANUS

KLASIFIKASIWHOTemuan LaboratoriumDiagnosis bandingPenatalaksanaanTerapi antibiotikKomplikasi dan SekueleParut di konjungtiva adalah komplikasi yang sering terjadi pada trakomadan dapat merusak kelenjar lakrimal aksesorius dan menghilangkan duktuluskelenjar lakrimal. Hal ini mengurangi komponen akueosa dalam film air mataprakornea secara drastic, dan komponen mukosanya mungkin berkurang karenahilangnya sebagian sel goblet. Luka parut itu juga mengubah bentuk palpebraesuperior berupa membaliknya bulu mata kedalam(trikiasis) atau seluruh tepianpalpebrae(entropion) sehingga bulu mata terus menerus mengggesek kornea.Kondisi ini sering mengakibatkan ulcerasi kornea, infeksi bacterial kornea, dan parut kornea.

KASUSIdentitas PasienNama: Nn. Novia Nislatul MUmur: 13 thJenis Kelamin : PerempuanAlamat: Ds Ngadiluwih RT 002 RW 001Agama : IslamPekerjaan: PelajarStatus: Belum menikahTgl Pemeriksaan: Rabu, 20 November 2015No. RM: 482043I. AnamnesisKeluhan Utama Kedua mata terasa berkaca kaca ( berair)Riwayat Penyakit Sekarang Pada awalnya, pasien merasa mata kirinya merah sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan tersebut kemudian diikuti dengan rasa cekot cekot, nrocoh dan sering berair. Setelah 1 minggu kemudian keluhan mata merahnya tersebut dirasakan juga pada mata kanannya. Penurunan penglihatan (-), silau (-). Riwayat Penyakit DahuluPasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Diabetes melitus disangkal, Hipertensi disangkal.Riwayat Penyakit KeluargaDi keluarga tidak ada yang mempunyai keluhan yang sama seperti pasienRiwayat Sosial Pasien merupakan seorang pelajar SMP yang tinggal di pondokkan. Saat mandi pasien menggunakan air di dalam bak yang dipakai bersama dengan penghuni pondok yang lain. Di dalam pondokkan tersebut, juga terdapat beberapa teman pasien yang mengalami keluhan sama seperti pasien.Riwayat PengobatanSudah pernah berobat ke bidan, di kasih obat salep mata dan tetes mata. (lupa nama obat)

II. Pemeriksaan FisikStatus Generalis Keadaan Umum : BaikKesadaran : ComposmentisTanda-Tanda VitalTekanan Darah: 100/60 mmHgNadi: 87 x/mRespirasi: 20 x/mSuhu: Normal

Assesment ODS Konjungtivitis Trachoma Grade 1PlanningTerapi : Salep mata Tetracyclin 1% 3x1 ODSEdukasi: Menghindari penggunaan air bersama: Menjaga hygine individu: Tidak mengucek mataPrognosisDubia et bonam

TERIMA KASIH