lpj trakoma

19
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENYULUHAN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN TRAKOMA DI POLI MATA RSD dr. SOEBANDI JEMBER Disusun guna memenuhi tugas praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah oleh: KELOMPOK 2 1. Mashudha Adi S, S. Kep (092311101018) 2. Luluk Minarsih, S. Kep (092311101051) 3. Rozy Yudha Y, S.Kep (092311101071)

Upload: luluk-minarsih

Post on 24-Dec-2015

127 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

TRAKOMA

TRANSCRIPT

Page 1: LPJ TRAKOMA

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENYULUHAN

PENCEGAHAN DAN PENANGANAN TRAKOMA DI POLI MATA

RSD dr. SOEBANDI JEMBER

Disusun guna memenuhi tugas praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah

oleh:

KELOMPOK 2

1. Mashudha Adi S, S. Kep (092311101018)

2. Luluk Minarsih, S. Kep (092311101051)

3. Rozy Yudha Y, S.Kep (092311101071)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2015

Page 2: LPJ TRAKOMA

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RIUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJln. Kalimantan no. 37 Kampus Tegal Boto, Telp (0331)323450

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pencegahan dan penanganan Trakoma

Sasaran : Seluruh pasien yang menjalani rawat jalan di Poli RSD dr.

Soebandi Jember

Target : Pasien yang berada di Poli Mata RSD dr. Soebandi Jember

Waktu : 08.00 WIB

Hari/Tanggal : Kamis/5 Februari 2014

Tempat : Ruang Poli Mata RSD dr. Soebandi Jember

A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini

diseluruh dunia ada sekitar 135 juta penduduk dunia memiliki penglihatan

lemah dan 45 juta orang menderita kebutaan. Dari jumlah tersebut, 90%

diantaranya berada di negara berkembang dan sepertiganya berada di Asia

tenggara. Di Indonesia, jumlah penderita kebutaan akibat katarak selalu

bertambah 210.000 orang per tahun, 16% diantaranya diderita usia produktif.

Angka kejadian katarak 0,78% dan angka pertumbuhan katarak pertahun

0,1% dari jumlah penduduk. Usia merupakan penyebab terbanyak terjadinya

katarak yang disebut katarak senilis. Dengan meningkatnya derajat kesehatan

dan usia harapan hidup maka katarak senilis pun meningkat. Hampir 100%

orang akan mengalami katarak terutama katarak yang terkait usia. Secara

statistik, usia timbulnya katarak mulai diatas usia 45 tahun dan semakin

banyak usia diatas 60 tahun. Katarak memang tidak dapat dicegah, akan tetapi

juga dapat diobati bahkan tindakan operasi juga dapat dilakukan untuk

memperbaiki prognosis pasien katarak.

Peran perawat dapat di aplikasikan secara komplek pada pasien

katarak. Perawat sangat diperlukan untuk mencegah komplikasi dan penyulit

sedini mungkin. Pada pasien katarak dengan pre operasi, peran perawat

diperlukan untuk mempersiapkan pasien dalam pembedahan mata yang akan

dilakukan. Mulai dari pemeriksaan kesehatan tubuh umum untuk menentukan

Page 3: LPJ TRAKOMA

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RIUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJln. Kalimantan no. 37 Kampus Tegal Boto, Telp (0331)323450

apakah ada kelainan yang menjadi penghalang, pemenuhan kebutuhan

psikologis dan keamanan pasien serta pengetahuan tentang tindakan yang

akan dilakukan dan komplikasi yang mungkin terjadi. Pada post operasi

katarak, peran perawat dibutuhkan berhubungan dengan adanya luka operasi

yang ada pada pasien dimana menimbulkan permasalahan yang kompleks

mulai dari nyeri, resiko infeksi, resiko cedera serta berbagai masalah yang

mengganggu kebutuhan dasar lainnya. Perawat mengajarkan teknik untuk

mengurangi nyeri, membersihkan luka dengan teknik aseptik untuk

menghindari terjadinya infeksi, dan perawat juga membantu pasien

memenuhi kebutuhan dasar lainnya. Pendidikan kesehatan kepada keluarga

sangat penting pada perawatan pasien pre maupun post operasi.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1 x 30 menit, diharapkan

pasien yang menjalani rawat jalan di Poli Mata RSD dr. Soebandi Jember

dapat memahami dan melakukan penanganan serta pencegahan Trakoma.

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1 x 30 menit, 100% pasien

yang menjalani rawat jalan di Poli Mata RSD dr. Soebandi Jember dapat:

a. menjelaskan konsep penyakit Trakoma

b. menjelaskan tujuan penanganan

c. menjelaskan pencegahan Trakoma

D. METODE

Pada penyuluhan ini metode yang digunakan yaitu:

1. Ceramah

2. Diskusi

E. MEDIA

Leaflet

Page 4: LPJ TRAKOMA

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RIUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJln. Kalimantan no. 37 Kampus Tegal Boto, Telp (0331)323450

F. PENGORGANISASIAN

1. Penanggung jawab : Rozy Yudha Y

2. Penyaji : Luluk Minarsih

3. Fasilitator : Rozy Yudha Y

4. Observer/Evaluator : Mashudha Adi S

5. Dokumentator : Mashudha Adi S

G. PROSES KEGIATAN

ProsesTindakan

WaktuKegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

Pendahuluan Pembukaan :

1. Memberikan salam,

memperkenalkan diri,

dan membuka

penyuluhan.

2. Menjelaskan tujuan

umum dan tujuan

khusus pembelajaran.

Mendengarkan dan

menjawab salam

Mendengarkan dan

memperhatikan

5 menit

Penyajian Pelaksanaan :

1. Membagikan leaflet

tentang penanganan

dan pencegahan

trakoma

2. Menjelaskan materi

penyuluhan tentang

konsep penyakit

trakoma

3. Menjelaskan materi

penyuluhan tentang

tujuan penanganan

Menerima leaflet

Memperhatikan

materi yang

disampaikan

Memperhatikan

materi yang

disampaikan

10 menit

Page 5: LPJ TRAKOMA

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RIUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJln. Kalimantan no. 37 Kampus Tegal Boto, Telp (0331)323450

trakoma

4. Menjelaskan materi

penyuluhan tentang

pencegahan trakoma

a. Menanyakan

kepada peserta

tentang materi

yang baru

dijelaskan.

b. Menerima

jawaban dan

memberi komentar

tentang jawaban

peserta.

Memperhatikan

materi yang

disampaikan

Memberikan

pertanyaan

Memperhatikan

materi yang

disampaikan

Penutup 1. Memberikan

pertanyaan tentang

materi yang baru

dijelaskan.

2. Memberikan pujian

kepada pasien yang

mampu menjawab

pertanyaan

3. Menutup pertemuan

dan memberikan

salam.

Menjawab

pertanyaan

Memperhatikan

Memperhatikan dan

membalas salam

15 menit

H. EVALUASI

Page 6: LPJ TRAKOMA

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RIUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJln. Kalimantan no. 37 Kampus Tegal Boto, Telp (0331)323450

1. Evaluasi Struktur

a. Kegiatan penyuluhan kesehatan tentang Pencegahan Dan Penanganan

Trakoma dilakukan pada hari Kamis tanggal 5Februari 2014, bertempat di

Poli Mata RSD dr. Soebandi Jember pada pukul 08.00-08.30 WIB

b. Pemateri dan pendukung acara mempersiapkan acara ditempat

implementasi pada pukul 07.00 WIB.

c. Pemateri menyiapkan materi dan alat peraga seperti LCD dan leaflet.

2. Evaluasi Proses

a. Peserta yang datang berjumlah 15 orang

b. Peserta yang datang sangat antusias mendengarkan materi dan ikut

memperagakan setiap latihan yang dijelaskan pemateri.

3. Evaluasi Hasil

Peserta yang mengikuti pendidikan kesehatan sampai akhir berjumlah 15

orang

I. DAFTAR PUSTAKA

Ilyas, dkk. 2008. Sari Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Balai Penerbit FK UI.

Nurarif & Kusuma. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan

Dignosa Medis & NANDA NIC-NOC. Yogyakarta: Media Action.

Smeltzer, SC., Bare B.G. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan

Suddarth. Alih Bahasa : Monica Ester. Jakarta : EGC.

LAMPIRAN

1. Materi

2. Leaflet atau media lainnya

Page 7: LPJ TRAKOMA

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RIUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJln. Kalimantan no. 37 Kampus Tegal Boto, Telp (0331)323450

Lampiran

PENCEGAHAN DAN PENANGANAN TRAKOMA

1. Definisi

Trachoma adalah sebuah penyakit mata menular, dan penyebab utama

kebutaan akibat infeksi di dunia. Secara global, 84 juta orang menderita

infeksi aktif dan hampir 8 juta orang menjadi tunanetra sebagai akibat dari

penyakit ini.

Trakoma adalah salah satu bentuk radang konjungtiva (selaput lendir mata)

yang berlangsung lama dan disebabkan oleh Chlamydia Trachomatis.

Infeksi ini menyebar melalui kontak langsung dengan sekret kotoran mata

penderita trakoma atau melalui alat-alat kebutuhan sehari-hari seperti

handuk, alat-alat kecantikan dan lain-lain. Penyakit ini sangat menular dan

biasanya menyerang kedua mata. Bila ditangani secepatnya, trakoma dapat

disembuhkan dengan sempurna. Namun bila terlambat dalam

penanganannya, trakoma dapat menyebabkan kebutaan.

2. Jenis Trakoma

Klasifikasi Menurut WHO

a. Trakoma Inflamasi-Folikuler (TF)

Trakoma dengan adanya 5 atau lebih folikel dengan diameter 0,5 mm

didaerah sentral konjungtiva tarsal superior. Bentuk ini umumnya

ditemukan pada anak-anak, dengan prevalensi puncak pada 3-5 tahun.

b. Trakoma Inflamasi – Intense (TI)

Ditandai dengan konjungtiva tarsal superior yang menebal dan

pertumbuhan vaskular tarsal. Papil terlihat dengan pemeriksaan slit

lamp.

c. Trakoma Sikatriks (TS)

Ditandai dengan adanya sikatrik yang mudah terlihat pada

konjungtivatarsal. Memiliki resiko trikiasis ke depannya, semakin

banyak sikatrik semakin besar resiko terjadinya trikiasis.

Page 8: LPJ TRAKOMA

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RIUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJln. Kalimantan no. 37 Kampus Tegal Boto, Telp (0331)323450

d. Trakoma Trikiasis (TT)

Ditandai dengan adanya bulu mata yang mengarah ke bola mata.

Potensial untuk menyebabkan opasitas kornea.

e. Kekeruhan kornea (CO) 

Ditandai dengan kekeruhan kornea yang terlihat di atas pupil.

Kekeruhan kornea menandakan prevalensi gangguan visus atau

kebutaan akibat trakoma.

3. Penyebab

Trachoma disebabkan oleh Chlamydia trachomatis dan disebarkan

melalui kontak langsung dengan mata, hidung, dan tenggorokan yang

terkena cairan (yang mengandung kuman ini) dari pengidap, atau kontak

dengan benda mati, seperti handuk dan / atau kain lap, yang pernah kontak

serupa dengan cairan ini. Lalat juga dapat menjadi rute transmisi. Jika tidak

diobati, infeksi trachoma berulang dapat mengakibatkan entropion yang

merupakan bentuk kebutaan permanen dan disertai rasa nyeri jika kelopak

mata berbalik ke dalam, karena ini menyebabkan bulu mata menggaruk

kornea. Anak-anak yang paling rentan terhadap infeksi ini karena

kecenderungan mereka untuk dengan mudah menjadi kotor, tetapi efek-efek

pengihatan kabur dan gejala lebih parah lainnya sering tidak terasa sampai

dewasa.

4. Tanda Gejala

Tanda dan gejala yang muncul akibat trakoma di antaranya:

a. Keluarnya cairan kotor dari mata – bukan air mata (emisi atau sekresi

cairan yang mengandung lendir dan nanah dari mata) 

b. Pembengkakan kelopak mata

c. Penderita sukar melihat cahaya terang (silau)

d. Mata terasa gatal

e. Trichiasis (berbalik-nya bulu mata)  

f. Munculnya garis parutan pada kornea 

g. Komplikasi utama atau yang paling penting adalah ulkus (luka/iritasi)

pada kornea karena infeksi bakteri.

Page 9: LPJ TRAKOMA

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RIUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJln. Kalimantan no. 37 Kampus Tegal Boto, Telp (0331)323450

5. Penyebab

Trachoma disebabkan oleh Chlamydia trachomatis dan disebarkan melalui :

a. kontak langsung dengan mata, hidung, dan tenggorokan yang

terkontaminasi dari penderita,

b. Kontak dengan benda sehari-hari seperti handuk atau kain lap.

c. Lalat.

6. Pencegahan

Trakoma adalah penyakit yang sangat menular oleh karena itu kebersihan

diri merupakan kunci untuk mencegah terjadinya trakoma. Adapun cara

yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit trakoma:

a. Hindari penggunaan handuk bersamaan

b. Hindari menggunakan alat untuk berdandan secara bersamaan

c. Mencuci tangan sebelum menyentuh atau kontak mata

d. Menjaga kebersihan diri utamanya kebersihan mata dan wajah

7. Penanganan

Penanganan yang dapat dilakukan pada kasus trakoma yaitu:

a. Menjaga kebersihan mata dengan membersihkan kotoran mata minimal 2

kali sehari dengan menggunakan air hangat

b. Cuci tangan apabila tangan bersentuhan dengan cairan mata dan kotoran

mata

c. Terapi medis yang diberikan meliputi pemberian 3-4 minggu tetrasiklin

atau sulfonamid

Page 10: LPJ TRAKOMA

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RIUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJln. Kalimantan no. 37 Kampus Tegal Boto, Telp (0331)323450

Media

Page 11: LPJ TRAKOMA

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RIUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJln. Kalimantan no. 37 Kampus Tegal Boto, Telp (0331)323450

BERITA ACARA

Pada hari ini, Kamis tanggal 22 Januari 2015 jam 08.00 WIB s/d 08.30 WIB

bertempat di Mata RSD dr. Soebandi Jember telah dilaksanakan penyuluhan

kesehatan tentang Trakoma oleh kelompok 4 mahasiswa P3N Stase Keperawatan

Medikan Bedah. Kegiatan ini diikuti oleh 15 orang (daftar hadir terlampir).

Jember, 22 Januari 2015

Mengetahui,

Penanggung Jawab Ruangan

PJMKP3N Stase Keperawatan Medikal Bedah

PSIK Universitas Jember

Ida Supriatin, AMK NIP. 19660505 198903 2 010

Ns. Mulia Hakam, M.Kep,. Sp. Kep. MBNIP. 19810319 201404 1 001

Page 12: LPJ TRAKOMA

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RIUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJln. Kalimantan no. 37 Kampus Tegal Boto, Telp (0331)323450

DAFTAR HADIR

Kegiatan penyuluhan: Kamis tanggal 22 Januari 2015 pukul 08.00 WIB s/d 08.30 WIB bertempat di Poli Mata RSD dr. Soebandi Jember.

NO. NAMA ALAMATTANDA TANGAN

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.

Jember, 22 Januari 2015

Mengetahui,

Penanggung Jawab Ruangan

PJMKP3N Stase Keperawatan Medikal Bedah

PSIK Universitas Jember

Ida Supriatin, AMK NIP. 19660505 198903 2 010

Ns. Mulia Hakam, M.Kep,. Sp. Kep. MBNIP. 19810319 201404 1 001

Page 13: LPJ TRAKOMA

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RIUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJln. Kalimantan no. 37 Kampus Tegal Boto, Telp (0331)323450

Dokumentasi