slide proposal ejen

Upload: putriartha

Post on 03-Mar-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Hukum

TRANSCRIPT

PERLINDUNGAN HUKUM KONSUMEN DALAM PERDAGANGAN AIR MINUM ISI ULANG (Studi Dinas Kesehatan Kota Binjai)

PERLINDUNGAN HUKUM KONSUMEN DALAM PERDAGANGAN AIR MINUM ISI ULANG (Studi Dinas Kesehatan Kota Binjai)

MAWARDI JANITRANPM : 1006200454BAGIAN HUKUM BISNIS

Latar BelakangDengan banyaknya depot air yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia khususnya di kota Binjai bahkan di pelosok-pelosok daerah juga tidak mau kalah dengan perkembangan yang ada, sejalan dengan kemajuan teknologi yang banyak memberikan kemudahan bagi masyarakat juga pasti akan menimbulkan dampak negatif pada kehidupan masyarakat. Bila ditinjau dari hubungan antara pelaku usaha dan konsumen, dewasa ini banyak sekali kasus-kasus yang timbul dan merugikan kepentingan konsumen dan hal tersebut juga di perparah lagi oleh ketidakberdayaan konsumen dalam menuntut haknya.

Mengingat konsumen harus dilindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan berkaitan dengan air minum isi ulang, maka kesadaran konsumen untuk memperoleh air minum yang memenuhi syarat kesehatan harus selalu ditingkatkan. Dalam hal ini peranan pemerintah (melalui Dinas Kesehatan) dapat dilakukan dengan mengadakan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat. Konsumen perlu diberitahu bagaimana memilih air minum isi ulang yang memenuhi syarat, misalnya membeli air minum isi ulang yang bersih, produknya memenuhi syarat seperti ditunjukkan oleh sertifikat analisis air yang mutakhir, instalasinya jauh dari tempat yang kotor dan kumuh, dan informasi penting lainnya yang harus diketahui oleh konsumen.

Masalah, Faedah, dan TujuanPerumusan Masalah :Bagaimana penerapan hukum dalam perdagangan air minum yang diperdagangkan?Bagaimana perlindungan hukum terhadap konsumen dalam perdagangan air minum isi ulang?Apakah hambatan konsumen untuk mendapat perlindungan dalam perdagangan air minum isi ulang?

Faedah :Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumbangan kepada ilmu pengetahuan umumnya dan ilmu hukum pada khususnya tentang perlindungan hukum konsumen dalam perdagangan air minum isi ulang.Secara Praktis, melalui Penelitian ini dapat berfaedah dan berguna bagi pihak-pihak yang berhubungan dengan penegakan hukum perlindungan konsumen dalam kaitannya dengan perlindungan hukum konsumen dalam perdagangan air minum isi ulang.

Tujuan :Untuk mengetahui penerapan hukum dalam perdagangan air minum yang diperdagangkan.Untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap konsumen dalam perdagangan air minum isi ulang.Untuk mengetahui hambatan konsumen untuk mendapat perlindungan dalam perdagangan air minum isi ulang.

DEFINISI OPERASIONALPerlindungan Hukum adalah memberikan pengayoman kepada hak asasi manusia yang dirugikan orang lain dan perlindungan tersebut diberikan kepada masyarakat agar mereka dapat menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh hukum.

Konsumen menurut Pasal 1 Butir 2 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

Perdagangan adalah perihal berdagang, urusan berdagang, perniagaan.

Air Minum Isi Ulang adalah air minum yang didapatkan melalui depot air minum. Depot air minum menurut Pasal 1 butir 1 Keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor: 651/MPP /Kep/l0/2004 Tentang Persyaratan Teknis Depot Air Minum Dan Perdagangannya Menteri Perindustrian Dan Perdagangan Republik Indonesia adalah usaha industri yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dan menjual langsung kepada konsumen. TINJAUAN PUSTAKA

1.Perlindungan Hukum Konsumen2. Pengertian Perdagangan dan Dasar Hukumnya3.Pengertian Air Minum4. Pengertian Depot Air Minum

Definisi Operasional & Tinjauan PustakaMetodologiDATAa.Sumber data primer didapatkan melalui penelitian lapangan pada Dinas Kesehatan Kota Binjai. b.Sumber data sekunder yang terdiri dari:Bahan hukum primer yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat. Dalam penelitian ini yang dipakai adalah KUH Perdata, Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan lainnya.

Bahan hukum sekunder yaitu yang memberikan penjelasan menganai bahan hukum primer.

Bahan hukum tersier yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder. SIFAT / MATERI PENELITIANDeskriptif analisis yang mengarah penelitian hukum yuridis empiris.

ALAT PENGUMPUL DATAWawancara di Dinas Kesehatan Kota Binjai dan studi dokumen dengan penelusuran kepustakaan.

ANALISIS DATAAnalisis kualitatif

Jadwal PenelitianPersiapan pembuatan judul dan pembuatan proposal selama 4 minggu,Pengajuan proposal selama 1 minggu,Observasi dan pengumpulan data selama 5 minggu,Penyempurnaan laporan penelitian selama 6 minggu.

Terima Kasih