slide proposal
TRANSCRIPT
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
ASSALAMUALAIKUM Wr. Wb.
Gambaran Hasil Pemeriksaan Sedimen Urin Pada Pasien Tersangka Infeksi Saluran Kemih
yang Berobat ke RS.Dr.H.Abdul Moeloek Lampung
DERISKHA VIONITA PUTRI
10310093
BAB 1Latar Belakang
• Infeksi saluran kemih (ISK) seringkali dijumpai pada praktek dokter sehari hari mulai infeksi ringan yang baru diketahui pada saat pemeriksaan urine, maupun infeksi berat yang mengancam jiwa.
• Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi di sepanjang jalan saluran kemih akibat proliferasi suatu mikroorganisme
• Menurut WHO (world health organisation), Indonesia menduduki peringkat ke-3 dunia tentang ISK yaitu dengan persentase 30%. Belgia menduduki posisi pertama dengan persentase 55%, disusul oleh Amerika Serikat diposisi ke-2 dengan persentase 44%.
• Berdasarkan data dari medical record RSU Mokopido Tolitoli jumlah penderita ISK pada tahun 2011 adalah 132, tahun 2012 periode bulan Januari – Juli berjumlah 79.
• Penegakan diagnosis infeksi saluran kemih dapat dilakukan melalui anamnesa dari keluhan dan gejala, juga dilakukan pemeriksaan laboratorium yaitu pemeriksaan urin salah satunya adalah pemeriksaan sedimen urin.
• Pemeriksaan sedimen urin adalah pemeriksaan urin dengan metode sederhana yang sangat mudah, cepat, praktis, murah dan akurat untuk mengetahui adanya infeksi saluran kemih.
Rumusan masalah
• Bagaimanakah gambaran hasil pemeriksaan sedimen urin pada pasien tersangka infeksi saluran kemih yang berobat ke RS.Dr.H.Abdul Moeloek Lampung ?
Tujuan penelitian
Tujuan umum :mengetahui bagaimana gambaran hasil pemeriksaan sedimen urin pada pasien tersangka infeksi saluran kemih yang berobat ke RS.Dr.H.Abdul Moeloek Lampung?
Tujuan Khusus : Untuk mengetahui adanya leukosit,
eritrosit, sel epitel, bakteri, silinder dan kristal pada pemeriksaan sedimen urin pasien tersangka infeksi saluran kemih yang berobat ke RS.Dr.H.Abdul Moeloek Lampung ?
Manfaat penelitian
• Bagi peneliti• Bagi subjek yang diteliti• Bagi peneliti lain• Bagi masyarakat• Bagi lokasi penelitian• Bagi institusi pendidikan
BAB IITinjauan Pustaka
• Sistem Urinaria
Sistem urinaria adalah suatu sistem kerjasama tubuh yang memiliki tujuan utama mempertahankan keseimbangan internal atau Homeostatis
Selain itu dalam sistem ini terjadi proses penyaringan darah sehingga darah bebas dan bersih dari zat-zat yang tidak digunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Hasil keluaran sistem urinari berupa urin atau air seni. Sistem ini terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra
Infeksi saluran kemih
• Definisi ISK
Infeksi saluran kemih merupakan berkembangbiaknya mikroorganisme di dalam saluran kemih yang dalam keadaan normal tidak mengandung bakteri, virus maupun organisme lain
• Etiologi Infeksi Saluran Kemih
Escherichia coli merupakan mikroorganisme paling sering diisolasi dari pasien dengan infeksi simptomatik maupun asimptomatik
Jenis jenis ISK
• Berdasarkan lokasinya infeksi saluran kemih terbagi dua yaitu infeksi saluran kemih bawah dan infeksi saluran kemih atas
• Berdasarkan gejala infeksi saluran kemih dibagi menjadi dua yaitu infeksi saluran kemih simptomatik dan infeksi saluran kemih asimptomatik
Cara Penularan ISK
• Infeksi desending• Infeksi asending
Gejala klinik Infeksi Saluran Kemih
• Disuria• Polakisuria • urgency • Rasa sakit didaerah supra pubik• Demam• Mual • dan nyeri pada ginjal
Pemeriksaan mikroskopik ( sedimen urin )
• pemeriksaan urin dengan metode sederhana yang sangat mudah, cepat, praktis, murah dan akurat untuk mengetahui adanya infeksi saluran kemih
• Unsur sedimen dibagi atas 2 golongan : golongan organik yang berasal dari organ / jaringan dan golongan anorganik yang tidak berasal dari organ atau jaringan
1.Unsur organik• Leukosit• Eritrosit• Sel Epitel• Silinder
2.Unsur anorganik• suasana asam (kristal asam urat, kristal
kalsium oksalat)• suasana basa (kristal triple phospat, kristal
kalsium phospat, kristal kalsium karbonat
PROSEDUR
• Sampel urin dihomogenkan • Pindahkan ke dalam tabung pemusing sebanyak 10
ml.• Pusingkan dengan kecepatan relatif rendah (sekitar
1500 - 2000 rpm) selama 5 menit. • Tabung dibalik dengan cepat (decanting) untuk
membuang supernatant sehingga tersisa endapan kira-kira 0,2-0,5 ml.
• Endapan diteteskan ke gelas obyek dan ditutup dengan coverglass.
• Jika hendak dicat dengan dengan pewarna Stenheimer-Malbin, tetesi endapan dengan 1-2 tetes cat
• Kocok dan tuang ke obyek glass .• Tutup dengan coverglass, siap untuk diperiksa.
Eritrosit
Leukosit
Sel epitel
Silinder silinder hialin
Silinder eritrosit
Silinder leukosit
Silinder granular
Silinder lilin
Bakteri
• Diagnosis bakteriuria memerlukan tes biakan kuman (kultur).
• Hitung koloni juga dapat dilakukan untuk melihat apakah jumlah bakteri yang hadir signifikan.
• Umumnya, lebih dari 100.000 / ml dari satu organisme mencerminkan bakteriuria signifikan.
KRISTALkalsium oksalat
Triple fosfat
Asam urat
Leusin dan tirosin
Kerangka Teori•Bakteri•Bendungan aliran urin•Refluks vesikoureter•Hygienitas•instrumentasi
Infeksi saluran kemih
Pemeriksaan sedimen Kultur
Gram (+) Gram (-)
Eitrosit silinderleukosit bakteri Sel epitel
kristal
Keterangan :
= tidak diteliti = diteliti
Gambar 2.23 kerangka teori
• Kerangka konsep
Infeksi saluran kemih :
•Bakteri•Bendungan aliran urin•Refluks vesikoureter•Hygienitas•instrumentasi
Sedimen urin
•Leukosituria•Hematuria•Bakteriuria•Sel epitel•Silinder•kristal
Gambar 2.24 kerangka konsep
Hipotesisi. Terdapat leukosit pada pemeriksaan sedimen urin pasien
tersangka infeksi saluran kemih.ii. Terdapat eritrosit pada pemeriksaan sedimen urin pasien
tersangka infeksi saluran kemih.iii. Terdapat sel epitel (tubulus, transisional, skuamosa) pada
pemeriksaan sedimen urin pasien tersangka infeksi saluran kemih.
iv. Terdapat bakteri pada pemeriksaan sedimen urin pasien tersangka infeksi saluran kemih.
v. Terdapat silinder (hialin, eritrosit, leukosit, granular, lilin) dan kristal (kalsium oksalat, triple fosfat, asam urat, sistin, lusin dan tirosin, kolesterol) pada pemeriksaan sedimen urin pasien tersangka infeksi saluran kemih.
BAB IIIMETODE PENELITIAN
• Jenis Penelitian dan rancangan penelitianPenelitian ini menggunakan metode deskriptif tipe observasional dengan pendekatan potong lintang (cross sectional )
• Tempat dan waktu penelitianpenelitian di lakukan RS.Dr.H.Abdul Moeloek Bandar Lampung. Penelitian dilaksanakan mulai dari bulan November sampai Desember 2013.
• Subjek penelitiana. Populasi
Seluruh pasien infeksi saluran kemih yang berobat ke RS.Dr.H.Abdul Moeloek Lampung dari bulan Januari – Desember 2012 sebanyak 91 pasien.
b. SampelKarena populasi nya sudah diketahui, maka untuk menentukan sampel penelitian ini, menggunakan rumus Slovin.
n = N 1 + N (d)2
Keterangan : n = jumlah sampelN = jumlah populasid = taraf nyata 0,1
• proses perhitungan :n = 91 1 + 91(0,1)2
= 47,643 = 48
Cara pengambilan sampel
Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah non-probability sampling yaitu dengan sampel tanpa sistematika hingga mencapai batas jumlah sampel yang ditentukan (convenient sampling)
Kriteria Inklusi• Pasien infeksi saluran kemih laki laki dan perempuan
usia anak anak dan dewasa.• Pasien dengan keluhan nyeri saat buang air kecil,
nyeri sekitar pinggang dan nyeri suprapubik.• Pasien dengan keluhan polakisuria dan perubahan
warna urin• Pasien dengan leukosituria, hematuria, bakteriuria
dan sedimen lain..• Pasien infeksi saluran kemih yang bersedia untuk
dijadikan sampel pada penelitian ini.
Kriteria Eksklusi• Pasien infeksi saluran kemih yang tidak bersedia
dijadikan sampel pada penelitian ini.
Definisi operasional
Variabel Definisi Alat
ukur
Cara ukur Hasil ukur Skala
ukur
Infeksi
saluran
kemih
Berkembangnya
mikroorganisme di
dalam saluran
kemih.
Sampel
urin
Pemeriksaa
n lab
0 =negatif
ISK
1= positif
ISK
Nominal
Sedimen
urin
Produk yang
berasal dari darah
serta bagian
saluran kemih
yang dapat
diidentifikasi
secara
mikroskopik
Sampel
urin
Pemeriksaa
n lab
1= organik
2 =
anorganik
Ordinal
Leukosituri
a
Terdapatnya
leukosit dalam
urin yang
melebihi nilai
normal
Sampel
urin
Pemeri
ksaan
lab
1.normal (0-5)
2.+ (5-20)
3.++ (21-50)
4.+++ (< 50)
Ordinal
Hematuria Terdapatnya
eritrosit dalam urin
yang melebihi nilai
normal
Sampel
urin
Pemeri
ksaan
lab
1.normal (0-3)
2.+ (4-8)
3.++ (9-30)
4.+++ (< 30)
Ordinal
Bakteriuria Kehadiran bakteri
di dalam urin.
Sampel
urin
Pemeri
ksaan
lab
0 – tidak ada
bakteri
1= ada bakteri
Nomina
l
Sel epitel Jenis
jaringan
dalam
tubuh
manusia
yang
terdapat
dalam urin
Sampel
urin
Pemeriksaa
n lab
1.tidak ada
2.tubulus
3.transision
al
4.skuamosa
Ordinal
Silinder Massa
protein yang
masuk
kedalam
urin
Sampel urin Pemeriksaan
lab
1.tidak ada
2.hialin
3.eritrosit
4.leukosit
5.granular
6.lilin
Ordinal
Kristal Hasil
metabolism
e normal
yang sering
ditemukan
dalam urin.
Sampel
urin
Pemeriksaa
n lab
1.tidak ada
2.kalsium
oksalat
3.triple
fosfat
4.asam urat
5.sistin
6.leusin
tirosin
7.lain lain
Ordinal
• Pengumpulan data
Data primer yaitu melakukan pemeriksaan sedimen urin langsung pada pasien ISK yang berobat ke Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung.
Pengolahan data
Pengolahan data yang dipakai adalah data kualitatif yaitu data yang berhubungan dengan sifat variabel. Pengolahan data dilakukan dengan data primer dari hasil pemeriksaan sedimen urin pasien tersangka ISK.
Langkah-langkah pengolahan data adalah sebagai berikut:• Editing
Kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan data yang sudah diperoleh.
• CodingMengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.
• ProcessingData dimasukkan ke dalam program atau software komputer yaitu program SPSS for window.
• CleaningPengecekan kembaliuntuk melihat kemungkinan kemungkinan adanya kesalahan kesalahan kode, ketidaklengkapan kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.
Analisis • Analisis data pada penelitian ini
adalah analisis univariate (analisis deskriptif). Dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel penelitian
Alur penelitianPengambilan sampel urin
pasien tersangka ISKPasien tersangka infeksi saluran kemih
Pemeriksaan sedimen urin :•Leukosituria•Hematuria•Bakteriuria•Silinder •Sel epitel•Kristal
Pengolahan data
Presentase hasil