proposal saya slide interaktif

Upload: akmalil

Post on 11-Oct-2015

33 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

slide yang dua arah

TRANSCRIPT

Bismillahirrohmanirrohim

1

Judul:EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA SLIDE INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH MATERI POKOK DIYAT DAN KAFARAT KELAS XI MA NU NURUL HUDA SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013Nama: Ahmad Akmalil AushofiNIM: 083111049Program Studi: Pendidikan Agama Islam S-1

Latar Belakang MasalahKemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa pengaruh besar dalam dunia pendidikan. Pembaharuan dalam bidang pendidikan akan berdampak pada sikap dan perilaku siswa. Untuk mencapai kemajuan dalam dunia pendidikan diperlukan strategi yang tepat dengan memperhatikan komponen-komponen yang mendukung pembelajaran seperti materi, metode, media, serta evaluasi. Seorang guru harus dapat meningkatkan kualitas pembelajaran agar hasil belajar siswa dapat tercapai secara optimal. Salah satu komponen yang mendukung untuk meningkatkan kualitas pembelajaran adalah tentang pemilihan media pembelajaran yang tepat.

Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran mempunyai arti yang sangat penting. Selain melengkapi, memelihara dan memperkaya proses pembelajaran, media juga berfungsi membangkitkan minat dan motivasi belajar bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003) hlm. 15. Dengan memanfaatkan media secara maksimal, pemahaman siswa tidak terbatas pada apa yang diperoleh melalui kegiatan tatap muka saja. Akan tetapi siswa juga mampu menggali berbagai jenis ilmu pengetahuan terutama yang sesuai dengan bidang keahliannya.Guru hendaknya mampu mengidentifikasi jenis media pembelajaran apa yang seharusnya digunakan. Sebab media pembelajaran yang baik dapat membantu guru menciptakan suasana kelas yang menyenangkan. Selain itu media pembelajaran juga dapat membantu guru membawa dunia luar ke dalam kelas. Dengan demikian ide yang sifatnya abstrak seakan menjadi konkrit dan mudah dimengerti oleh siswa. Apabila media pembelajaran difungsikan secara tepat dan proporsional, maka proses pembelajaran akan dapat berjalan efektif, sesuai tujuan yang diharapkan. Oemar hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: Citra Aditya, 1989), hlm. 3.Media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran banyak jenisnya. Media yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu media slide. Slide biasa digunakan untuk presentasi. Presentasi merupakan suatu kemutlakan yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam dunia pendidikan. Untuk presentasi lebih menarik maka guru harus mahir dalam memikat siswanya malalui slide yang berkualitas.Kenyataan yang terjadi di sekolah adalah siswa bosan dengan presentasi karena guru kurang mampu menyampaikan materi dengan baik, selain itu alat bantu tidak digunakan secara maksimal. Alat bantu visual merupakan salah satu faktor yang bisa membuat presentasi kita menjadi lebih menarik, tetapi alat bantu tersebut bisa jadi senjata makan tuan kalau tidak dikelola dengan baik. Erwin Sutomo, 9 Presentasi Kreatif dengan power point 2007, (Yogyakarta: Andi Offset, 2007) hlm. 1.Banyak alat bantu visual yang bisa digunakan untuk mendukung sebuah presentasi, salah satunya adalah dengan menggunakan LCD Projector yang dihubungkan dengan komputer. Bahkan saat ini sudah ada guru yang tidak lagi menggunakan komputer atau laptop untuk presentasi tetapi sudah menggunakan smartphone atau tablet sebagai alat bantu. Kedua alat tersebut digunakan karena lebih praktis dibawa dan alat ini juga mendukung bagi seseorang dalam berpenampilan.Selain alat bantu juga dibutuhkan perangkat lunak untuk membuat slide presentasi. Seperti aplikasi Microsoft Power Point produk dari Microsoft inc, Openoffice Impress produk dari Sun Microsystems inc, dan masih banyak aplikasi lain yang fungsinya sama dengan aplikasi diatas. Aplikasi tersebut jika tidak dipelajari dengan sungguh sungguh dan tidak difungsikan secara baik maka guru juga akan mengalami kesulitan dalam membuat suatu slide atau saat mengoperasikannya. Untuk itu guru harus menguasai penggunaan aplikasi tersebut agar slide yang dihasilkan menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa yang melihatnya.Madrasah Aliyah NU Nurul Huda Semarang merupakan madrasah yang dalam proses pembelajarannya sudah menggunakan media slide. Salah satunya pada mata pelajaran fiqih kelas XI. Akan tetapi dari hasil pengamatan penulis saat praktik pengalaman lapangan di MA NU Nurul Huda Semarang penggunaan media slide tersebut masih belum efektif. Hal ini terlihat dari kondisi siswanya yang kurang antusias dalam mengikuti pelajaran Fiqih. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang keadaan ini.Pembelajaran Fiqih saat ini dinilai kurang berhasil karena para guru kurang memperhatikan komponen-komponen lain yang dapat membantu proses pembelajaran. Diantara komponen tersebut adalah metode dan media. Metode mengajar yang digunakan masih monoton, yaitu dalam bentuk ceramah saja tanpa menggunakan media. penggunaan media sebenarnya dapat memberikan gambaran lebih konkrit tentang materi yang disampaikan. Oleh karena itu alasan mengapa media perlu diterapkan dalam proses pembelajaran karena siswa dapat lebih jelas dalam mencerna dan memahami suatu materi yang disampaikan. atau bahkan guru sudah menggunakan media tetapi masih belum bisa memberikan daya tarik tersendiri bagi siswanya yang pada akhirnya mereka justru merasa jenuh, bosan dan mengantuk. Sehingga guru menggunakan media atau tidak menggunakan sama saja hasilnya. akibatnya seringkali tujuan dari pembelajaran belum bisa tercapai dengan maksimal.Ada beberapa faktor yang menjadikan siswa kurang berminat mengikuti proses pembelajaran ini. Diantaranya adalah slide yang disajikan kurang begitu menarik dan berkualitas. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu diterapkan slide yang interaktif. Slide interaktif memiliki nilai tambah dibandingkan dengan slide biasa. Slide interaktif mempunyai sifat komunikasi dua arah Bambang Warsita, Teknologi pembelajaran, landasan dan aplikasinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 156. karena siswa ikut berinteraksi di dalamnya. Sedangkan slide biasa hanya memiliki komunikasi satu arah karena siswa sifatnya hanya menerima informasi saja tanpa adanya timbal balik.Media slide interaktif dapat digunakan untuk peningkatan interaksi belajar mengajar. Oleh karena itu prinsip-prinsip penggunaan media harus diperhatikan. penggunaan media slide ini harus bermanfaat bagi siswa khususnya dan juga bagi guru karena keduanya akan mendapat pengetahuan yang baru. Salah satu prinsip penggunaan media yaitu bahwa dalam penggunaan media siswa harus dipersiapkan dan diperlakukan sebagai peserta yang aktif serta harus ikut bertanggung jawab selama kegiatan pembelajaran.Berdasarkan uraian diatas, penelitian yang akan dilakukan berjudul EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA SLIDE INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH MATERI POKOK DIYAT DAN KAFARAT KELAS XI MA NU NURUL HUDA SEMARANG TAHUN AJARAN 2013/2014Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana efektifitas penggunaan media slide interaktif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih materi pokok diyat dan kafarat kelas XI MA NU Nurul Huda Semarang tahun ajaran 2013/2014.

Tujuan dan Manfaat PenelitianTujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan media slide interaktif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih materi pokok diyat dan kafarat kelas XI MA NU Nurul Huda Semarang tahun ajaran 2013/2014.Manfaat Penelitian

Manfaat-manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:Untuk memberikan motivasi bagi siswa dalam belajar ilmu agama Islam khususnya mata pelajaran fiqih kelas IX MA NU Nurul Huda Semarang.Untuk memberikan kontribusi bagi guru fiqih dalam memilih media pembelajaran yang dapat menyumbangkan keterampilan peserta didik, serta memaksimalkan kreatifitas guru fiqih agar pembelajaran lebih mengedepankan filosofi kajian ilmu yang akan diajarkan, bervariasi dan mampu memaksimalkan kualitasnya.Untuk memberikan tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi penulis untuk kehidupan di masa depan

Kajian pustaka

Untuk skripsi berjudul Efektifitas Penggunaan Media Slide Interaktif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Materi Pokok Diyat Dan Kafarat Kelas XI MA NU Nurul Huda Semarang Tahun Ajaran 2012/2013, penulis melakukan penelusuran terhadap buku-buku dan karya ilmiah berbentuk skripsi. Buku dan karya ilmiah tersebut dijadikan sebagai bahan komparatif terhadap skripsi ini. Selain itu bahan tersebut juga mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam rangka memperoleh informasi secukupnya tentang teori-teori yang ada kaitannya dengan judul skripsi yang diteliti. Sebagaimana tujuan skripsi ini, tentunya lebih banyak skripsi yang lebih dahulu membahas tentang slide interaktif. Untuk menghindari duplikasi atau pengulangan penulisan skripsi, penulis menyertakan telaah pustaka yang berkaitan dengan slide interaktif yang sedang ditulis. Dari hasil penelusuran yang telah dilakukan, ditemukan beberapa buku yang membahas tentang media slide interaktif. Adapun buku-buku tersebut adalah: pertama, buku karya Richard E. Mayer berjudul Multimedia Learning, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Teguh wahyu utomo, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2009). Buku ini berisi tentang prinsip prinsip dan aplikasi multimedia terhadap dunia pendidikan. Buku ini secara keilmuan sangat lengkap sekaligus secara praktis sangat relevan pada dunia pendidikan. Richard E. Mayer, Multimedia Learning: Prinsip-Prinsip dan Aplikasi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009) hlm. 4-5.Kedua, buku karya Dhony Firmansyah berjudul Amazing slide presentation, (Jakarta, Mediakita, 2013). Buku ini menjelaskan langkah demi langkah bagaimana menuangkan ide-ide dengan baik ke dalam slide presentasi. Tidak hanya sekedar membuat slide biasa, akan tetapi lebih kepada mendesain slide yang berkualitas. Dhony Firmansyah, Amazaing Slide Presentation, (Jakarta: Mediakita, 2013), hlm. vii.Ketiga, buku karya Daryanto berjudul Media Pembelajaran (Yogyakarta, Gava Media, 2013). Buku ini menjelaskan tentang penggunaan teknologi multimedia dengan cara yang efektif dalam pembelajaran. Guru tidak hanya dapat mengintegrasikan media yang berupa teks, gambar, dan audio akan tetapi lebih ditekankan pada pemahaman tentang perencanaan pembelajaran. Di dalam buku ini juga banyak dijelaskan tentang penggunaan multimedia interaktif sehingga yang menjadikan siswa tertarik dan materi dapat berkesan di ingatan mereka. Daryanto, Media Pembelajaran: Perannya Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran, (Yogyakarta, Gava Media, 2013), hlm. v-vi.Selanjutnya penulis melakukan penelusuran terhadap beberapa karya ilmiah yang relevan dalam bentuk skripsi. Adapun karya-karya tersebut antara lain:Pertama, skripsi karya Ahmad Yaisy, mahasiswa jurusan Tadris Matematika IAIN Walisongo Semarang dengan judul Efektifitas Penggunaan Multimedia (Cd Interaktif) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran Pada Peserta Didik Kelas VIII Semester II Smp Ky Ageng Giri Tahun Pelajaran 2010/2011 penelitian ini merupakan penelitian eksperimen membahas tentang CD interaktif sebagai media pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran matematika materi pokok Lingkaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CD interaktif efektif terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Ahmad Yaisy, Efektifitas Penggunaan Multimedia (Cd Interaktif) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran Pada Peserta Didik Kelas VIII Semester II Smp Ky Ageng Giri Tahun Pelajaran 2010/2011 Skripsi (Semarang: Perpustakaan Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2011), hlm.79.Kedua, skripsi karya Siti Musyarofah, mahasiswa jurusan Tadris Biologi fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dengan judul Upaya Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII MTs N Jeketro Grobogan Materi Pokok Sistem Pencernaan Pada Manusia Melalui Penggunaan CD Interaktif Sebagai Media Pembelajaran Biologi Tahun 2010/2011 penilitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang menggunakan CD interaktif sebagai media yang digunakan dalam pembelajaran biologi materi pokok sistem pencernaan. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa CD interaktif dapat digunakan sebagai media alternatif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, khususnya pada kemampuan kognitif dalam memecahkan masalah, keaktifan siswa dan kerjasama dalam kelompok. Siti Musyarofah, Upaya Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII MTs N Jeketro Grobogan Materi Pokok Sistem Pencernaan Pada Manusia Melalui Penggunaan CD Interaktif Sebagai Media Pembelajaran Biologi Tahun 2010/2011, Skripsi, (Semarang: Perpustakaan Tarbiyah IAIN walisongo )Beberapa skripsi tersebut berbeda dengan skripsi yang ditulis saat ini, karena skripsi tersebut membahas tentang CD interaktif, sedangkan dalam skripsi ini lebih ditekankan pada pembahasan media slide interaktif sebagai media yang akan digunakan dalam pembelajaran Fiqih materi pokok diyat dan kafarat. Jadi, skripsi-skripsi yang ada tersebut hanya dijadikan gambaran dan referensi saja.Kajian TeoriMedia Slide Interaktif

Pengertian media Slide Interaktif

Kata media berasal dari bahasa Latin medius dan merupakan bentuk jamak dari kata medium artinya perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media () adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm.3. Sedangkan Gagne (dalam sadiman dkk 2009:6) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar. Arief S. Sadiman, Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2009) hlm. 6. Raharjo (1989:25) menjelaskan bahwa media adalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut. Materi yang diterima adalah pesan instruksional, sedangkan tujuan yang dicapai adalah tercapainya proses pembelajaran. Miarso, Yusufhadi dkk, Teknologi Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawalipers, 1989) hlm. 25.Gerlach dan Ely (1971) mengatakan, apabila dipahami secara garis besar , maka media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun suatu kondisi atau membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media Cecep Kustandi & Bambang Sucipto,Media Pembelajaran,(Bogor : Ghalia Indonesia,2011), hlm. 7.Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar lebih cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, elektronis untuk menanagkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Cecep Kustandi, Media Pembelajaran, hlm. 8.Slide dalam bahasa Inggris berarti luncuran, a structure with a smooth sloping surface for children to slide down. Kamus Oxford, definition of slide, http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/ slide diakes pada 12 Februari 2014 sedangkan definisi menurut istilah yaitu halaman yang berisikan objek teks, gambar, grafik , video, suara, dan objek-objek lainnya yang terdapat pada Microsoft PowerPoint. Irkham Farid Ariadi, Pengaruh Penggunaan Media Slide Terhadap Penguasaan Kata Kerja Bahasa Jepang Siswa Kelas X Sman 1 Sutojayan Kabupaten Blitar, Skripsi, (Surabaya: Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya, 2012), hlm. 3. Wendy Russel Definition:A slide is a single page of a presentation created with software such as PowerPoint or OpenOffice Impress. A presentation is composed of several slides. The best presentations use approximately ten to twelves slides to get the message across. Wendy Russel, Slide (or Slides), http://presentationsoft.about.com/od/s/g/slide.htm diakses pada 12 Februari 2014 Aplikasi slide presentation yang sering digunakan oleh guru adalah Microsoft PowerPoint. Microsoft PowerPoint sendiri adalah sebuah program komputer yang sering digunakan untuk presentasi. Media slide dapat dipergunakan dengan mengoperasikan secara manual, remote kontrol, atau secara secara otomatis pada fitur slide show.Operasi slide dapat pula disertai suara ataupun tanpa suara. Atau animasi dengan menggunakan beberapa proyektor yang telah diprogram sedemikian rupa secara sinkron otomatis antara operasi teks, suara dan gambarnya, sehingga menimbulkan kesan hidup. Operasi seperti ini kebanyakan dipergunakan untuk keperluan presentasi makalah atau seminar. Nana Sudjana, Ahmad Rivai, Media Pengajaran,(Bandung: Sinar baru Algeindo, 2007) hlm. 115. Alat penampil slide bisa berupa salah satu dari beberapa jenis LCD proyektor atau beberapa jenis slide viewerJadi slide merupakan suatu media untuk menampilkan objek berupa teks, gambar, dan suara yang dapat ditampilkan melalui LCD proyektor dibuat menggunakan aplikasi PowerPoint atau yang sejenisnya.Dalam kamus besar bahasa indonesia , Interaksi berarti saling melakukan aksi; berhubungan; atau mempengaruhi. Suharso dan Ana Retnoningsih. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Semarang; Widya Karya, 2005), hlm. 187. Interaktivitas dalam pembelajaran paling erat kaitannya dengan media berbasis komputer. Hal ini dikarenakan kemampuan komputer untuk merekam, menganalisis, dan memberi respon terhadap input pemakainya. Interaksi dalam lingkungan pembelajaran berbasis komputer pada umumnya mengikuti tiga unsur, yaitu (1) Urutan instruksional yang dapat disesuaikan; (2) Jawaban/respon atau pekerjaan siswa; dan (3) Umpan balik yang dapat disesuaikan. Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 10. Selanjutnya dalam dunia pendidikan kata interaktif sering dihubungkan dengan media, sehingga media intraktif dapat diartikan sebagai media yang memberi keleluasaan pengguna untuk mengontrol sebuah media seperti menekan mouse atau menekan tombol navigasi yang mana pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh media interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game dll. Anton ginanjar, Pengembangan Media Pembelajaran Modul Interaktif Mata Kuliah Pemindahan Tanah Mekanik, Skripsi, (Surakarta; Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010), hlm. 10.Jadi Media Slide Interaktif adalah Media pembelajaran yang dibuat menggunakan aplikasi semacam PowerPoint yang dapat dikontrol oleh pengguna menggunakan alat seperti mouse atau remote kontrol sebagai tombol navigasi untuk memilih apa yang dikehendaki sehingga menuju proses selanjutnya. Media slide Interaktif termasuk dalam kelompok multimedia non linear. Disebut multimedia karena Media Slide Interaktif terdiri dari susunan teks, gambar, suara, dan video yang dapat digunakan secara bersamaan. Disebut non linear karena Media Slide Interaktif tidak harus tersusun secara berurutan halaman per halaman atau slide per slide tetapi pengguna langsung bisa menuju atau meloncat ke halaman yang diinginkan tidak harus menuju halaman selanjutnya dengan menekan tombol navigasi yang disediakan yang sudah diberi hiperlink.Landasan penggunaan media slide interaktif

Landasan penggunaan Media sudah terdapat pada al-Quran surat al-Alaq ayat 4: Departemen Agama Republik Indonesia, al-Quran dan Terjemahannya, (Bandung: J-Art, 2004) hlm. 597.Artinya: yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],[1589] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.Dalam tafsir Maraghi yang dikutip oleh Abuddin Nata dijelaskan ayat keempat surat al-Alaq mempunyai makna bahwa Allah yang telah menciptakan qalam sebagai media yang digunakan manusia untuk memahami sesuatu. Pada pengembangan selanjutnya qalam ini tidak terbatas pada alat tulis yang biasa digunakan orang-orang terdahulu, namun secara substansi al-qalam ini dapat menampung seluruh pengertian yang berkaitan dengan segala sesuatu sebagai alat penyimpan, perekam, alat pemotret, dan lain sebagainya Abuddin Nata, tafsir Ayat-ayat pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pres, 2008), hlm 41- 49Terkait dengan skripsi yang akan diteliti maka kata Qalam yang terdapat dalam surat al-Alaq ayat 4 diasumsikan dengan media slide interaktif yang akan diterapkan dalam pembelajaran fiqih di kelas XI MA NU Nurul Huda Semarang.Prinsip-prinsip mendesain media slide interaktif

Menurut Mayer, prinsip-prinsip yang harus diterapkan dalam mendesain multimedia atau media slide harus konsisten dengan apa yang kita tahu tentang bagaimana orang belajar dari kata-kata dan gambar-gambar. Terdapat tujuh prinsip mendesain media slide yang mendasar Mayer, Multimedia Learning... hlm. 270.. Yaitu :Prinsip Multimedia: Siswa dapat belajar lebih baik dengan teks yang disertai gambar daripada dengan teks saja.Prinsip keterdekatan ruang: Siswa dapat belajar lebih baik saat teks dan gambar disajikan saling berdekatan daripada saling berjauhan.Prinsip keterdekatan waktu: siswa dapat belajar lebih baik saat teks disertai gambar yang relevan disajikan berbarengan daripada disajikan bergantian.Prinsip koherensi: siswa dapat belajar dengan baik jika suara dan gambar yang tidak relevan dibuang daripada dimasukkan dalam slide.Prinsip modalitas: siswa dapat belajar lebih baik dengan animasi disertai narasi berbentuk suara daripada animasi disertai teks pada slide.Prinsip redudansi: siswa dapat belajar lebih baik dengan animasi disertai narasi berbentuk suara daripada animasi, narasi dan teks disajikan secara bersamaan sekaligus.Prinsip individual: pengaruh desain lebih kuat terhadap siswa berpengetahuan rendah daripada siswa yang berpengetahuan tinggi, dan berpengaruh juga terhadap siswa yang berkemampuan spatial tinggi dari pada siswa yang berkemampuan spatial rendah.

Karakteristik media slide interaktif

Seorang guru dalam membuat media slide untuk digunakan dalam pembelajaran terkadang merasa bingung mengatur slide supaya terlihat baik dan menarik. Padahal siswa menginginkan agar supaya slide yang disajikan tidak membosankan dan mudah dipahami. Sehingga guru perlu mengatur bagaimana agar slide yang akan disajikan dapat diterima baik oleh siswa. Ada beberapa ciri-ciri media slide yang baik :Sederhana: Slide sederhana mudah dipahami siswa dalam beberapa detik pertama. Pesan yang ingin disampaikan kepada siswa harus jelas. Slide yang rumit menjadikan siswa kesulitan menangkap isi materi. Sehingga proses pembelajaran menjadi terhambat. Dhony Firmansyah, Amazing Slide Presentation... hlm. 17.Satu slide, satu pesan: slide presentasi yang baik hanya terfokus pada satu pesan. Tiap slide sebaiknya mewakili sebuah ide yang ingin dijelaskan. beberapa ide berbeda yang dicampur ke dalam satu slide menjadikan siswa bigung dan sulit memahaminya. Slide yang fokus pada satu pesan akan lebih kuat, lebih mudah diingat sekaligus mampu menjadi alat komunikasi visual. Teks yang ringkas: slide yang baik harus bisa terbaca oleh siswa terjauh yang menyaksikan presentasi. Jika tidak bisa terlihat, artinya slide itu percuma ditampilkan. Beberapa ahli presentasi menyarankan maksimum lima baris teks. Dengan demikian seandainya seorang guru harus menampilkan teks dalam bentuk daftar, sebaiknya tidak lebih dari lima baris.bullet point sebaiknya dihindari: banyak cara menyampaikan gagasan selain dengan bullet point. Hal ini menuntut guru untuk menggunakan kreatifitasnya. Seandainya seorang guru masih perlu menggunakan bullet point, sebaiknya hanya melakukannya sesekali saja. Karena slide yang terlalu banyak bullet point menjadikan siswa akan semakin bosan dan jenuh.Alur yang teratur: slide-slide yang baik memiliki alur teratur, dari pembukaan, penjelasan, sampai penutup. Siswa akan melihatnya sebagai satu kesatuan yang harmonis dan sinergi.

Hasil Belajar

Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), Cet.1, hlm. 37. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Menurut Dr. Dimyati dkk, hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta. 1999), hlm. 3. Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan akhirnya dan puncaknya proses belajar.Hasil Belajar dipengaruhi oleh besarnya usaha yang dilakukan oleh anak. Hasil belajar juga dipengaruhi oleh inteligensi dan penguasaan awal anak tentang materi yang akan dipelajari, guru perlu menetapkan tujuan belajar sesuai dengan kapasitas intelegensi anak. Selain itu hasil belajar dipengaruhi oleh adanya kesempatan yang diberikan kepada anak. Ini berarti bahwa guru perlu menyusun rancangan dan pengelolaan pembelajaran yang memungkinkan anak bebas untuk melakukan eksplorasi terhadap lingkungannya. Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, hlm. 39-40.Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar yaitu keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, serta sikap dan citacita. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya), hlm. 22.Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris yaitu gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks dan gerakan ekspresif dan interpretatif. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm. 22-23.

Jadi, hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku secara keseluruhan yang telah dimiliki oleh seseorang setelah ia melakukan perbuatan belajar. Hasil belajar bukan hanya berupa penguasaan pengetahuan, tetapi mencakup seluruh aktivitas belajar juga yang meliputi kecakapan dan ketrampilan dan ketrampilan melihat, menganalisis, memecahkan masalah, membuat rencana dan mengadakan pembagian kerja. Ketiga aspek hasil belajar yang telah dikemukakan diatas penting bagi guru dalam rangka merumuskan tujuan pengajaran dan menyusun alat-alat penilaian baik dalam bentuk tes maupun non tes. Di dalam kegiatan belajar, berhasil atau tidaknya seseorang dalam pencapaian hasil belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi.Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung secara kontinyu. Dari proses tersebut akan diperoleh suatu hasil yang disebut hasil belajar. Berhasil atau tidaknya seseorang belajar disebabkan beberapa faktor, yakni faktor dari dalam diri siswa (internal), dan faktor yang datang dari luar diri siswa (eksternal). Pengenalan terhadap faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting artinya dalam rangka mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya. Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2010), hlm. 132.Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/ kondisi jasmani dan rohani siswaFaktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswaFaktor pendekatan dalam belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Materi pokok diyat dan kafarat

Pengertian Diyat

Diyat secara bahasa adalah denda yang berat, atau ganti rugi pembunuhan. Menurut istilah adalah sejumlah harta yang wajib diberikan kepada pihak pelaku pembunuhan/kejahatan kepada pihak teraniaya atau keluarganya untuk menghilangkan dendam, meringankan beban korban dan keluarganya.Sebab- sebab Diyat

Pembunuhan yang disengaja yang dimaafkan oleh wali/ahli waris terbunuh.Pembunuhan seperti sengaja ( qatlu syibil amdi ).Pembunuhan tersalah ( qatlu khatha ).Qishash sulit dilaksanakan.

Macam- macam Diyat

Diyat Mughallazhah ( Benda Berat )

Denda dengan cara membayar 100 ekor unta, terdiri 30 ekor hiqqah, 30 ekor jadzah dan 40 ekor khilfah. Diyat Mughalladzah ini diwajaibkan kepada:Pembunuhan sengaja tapi dimaafkan oleh korban keluarga. Pembayaran diyat ini sebagai ganti qishash dan pembayaranya secara tunai.Pembunuhan seperti sengaja, tetapi pembayaranya boleh diangsur selama tiga tahun.Pembunuhan ditanah haram pada bulan-bulan haram atau pembunuhan terhadap muhrim.

Diyat Mukhofafah ( Diyat Ringan )

Denda yang sifatnya ringan, yaitu membayar denda yang berupa 100 ekor unta terdiri 20 ekor hiqqah, 20 ekor jadzah, 20 ekor binta labun, ibnu labun dan 20 ekor binta mukhad. Diyat mukhafafah diwajibkan atas pembunuhan tersalah dibayar oleh keluarga pembunuh dan diangsur 3 tahun tiap tahun sepertiganya. Diyat mukhafafah diwajibkan kepada:Pembunuhan tersalah ( qatlu khatha)Pembunuhan selain ditanah haram ( Makkah ) bukan bulan haram 9 Muharam, Dzulhijah dan rajab) dan bukan muhrim.Orang yang sengaja memotong/ membuat cacat/ melukai anggota badan orang lain tetapi dimaafkan oleh keluarga korban.

Keterangan:Hiqqah: unta betina usia 3 - 4 tahun.Jadzah: unta betina usia 4 5 tahunKhilfah: unta betina buntingBinta Labun: unta betina usia lebih dari 2 tahun Ibnu Labun: unta jantan usia lebih dari 2 tahunBinta Mukhod: unta betina usia 2 tahunHikmah Diyat

Sifat pemaaf kepada orang lain karena suatu hal yang telah terjadi.Manusia akan berhati-hati dalam bertindak bahkan takut untuk melakukan kejahatan.

Menjunjung tinggi terhadap perlindungan jiwa raga.Pengertian Kafarat

Secara bahasa adalah tertutup/ terselubung. Dengan kata lain kafarat berarti denda atas pelanggaran terhadap larangan. Kafarat menurut istilah berarti tebusan atau denda yang wajib dibayar oleh seseorang karena telah melakukan perbuatan yang dilarang Allah.Macam-macam Kafarat

Kafarat karena pembunuhan

Pembunuh selain dihukum qishash atau membayar diyat, dia harus membayar kafarat juga. Adapun kafarat bagi orang yang membunuh adalah memerdekakan hamba sahaya atau berpuasa dua bulan berturut-turut. QS An Nisa:92.Kafarat karena melanggar sumpah

Kafaratnya memberi makan sepuluh orang miskin atau member pakaian, kemerdekaan seorang budak atau puasa tiga hari. QS. Al Maidah: 89.Kafarat karena membunuh binatang buruan pada waktu melaksanakan ihram

Kafaratnya mengganti binatang ternak yang seimbang atau memberi makan orang miskin atau berpuasa. QS Al Maidah: 85.Kafarat karena Dzihar

Kafaratnya memerdekakan hamba sahaya atau berpuasa dua bulan bertutut-turut atau yang tidak bisa member makanan 60 orang miskin. QS Al Maidah; 3-4Kafarat melakukan hubungan badan suami isteri di bulan Ramadhan

Kafaratnya sama dengan dzihar.Kafarat Ila

Suami berjanji tidak akan menggauli isterinya selama masa tertentu, maka kifarahnya sama dengan kafarat melanggar sumpah.Hikmah kafarat

Manusia benar-benar menyesaki perbuatan yang keliru, telah berbuat dosa kepada Allah dan merugikan orang lain.Bertaubat kepada Allah dengan mendekatkan diri kepada-Nya.Manusia akan merasa tenang, karena tuntutan agama sudah dipenuhinya.

Rumusan HipotesisHipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya harus di uji secara empiris. Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 21. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto bahwa hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 71. Dengan kata lain hipotesis adalah kesimpulan sementara yang mungkin salah dan masih diperlukan uji kebenarannya.Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam proposal ini adalah sebagai berikut Media slide interaktif efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih materi pokok diyat dan kafarat kelas XI MA NU Nurul Huda Semarang tahun ajaran 2013/2014.

Metode PenelitianMetodologi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan menentukan suatu keberhasilan dalam penelitian. Hal ini disebabkan berhasil atau tidaknya penelitian akan banyak ditentukan oleh tepat atau tidaknya metode yang digunakan. Pada pembahasan metode penelitian ini, akan diuraikan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, variable dan indikator penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen, yaitu dengan sengaja mengusahakan timbulnya variabel-variabel dan selanjutnya dikontrol untuk melihat pengaruhnya terhadap hasil belajar. Rancangan penelitian yang digunakan adalah desain control group pre test post test yaitu desain eksperimen dengan melihat perbedaan pre tes maupun post test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Menurut Sugiyono, penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu dalam kondisi yang terkendalikan. Oleh karena itu, dalam penelitian eksperimen ada perlakuan (treatment), dan adanya kelompok kontrol. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfa Beta, 2006), hlm 72Tabel 3.1. Rancangan Penelitian KelasKeadaan awalPerlakuanKeadaan akhirEksperimenY1X1Y2KontrolY1X2Y2

Keterangan:X1 : Pembelajaran Fiqih dengan menggunakan media slide interaktifX2 : Pembelajaran Fiqih dengan menggunakan media slide biasaY1 : Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi pre testY2 : Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi post testTempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah NU Nurul Huda, Kelurahan Mangkangkulon, Kecamatan Tugu Kota Semarang.Waktu penelitian

Waktu peneltian yaitu dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2014, adapun kegiatan yang dilaksanakan yaitu observasi, dan tes.Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada. Dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian/populasi adalah siswa kelas XI MA NU Nurul Huda Semarang. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian.. hlm. 130-131Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti atau obyek sesungguhnya dari suatu penelitian. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian.. hlm. 131. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah dua kelas, yaitu satu kelas yang akan mendapatkan pembelajaran dengan media Slide interaktif selanjutnya disebut sebagai kelas eksperimen. Sedangkan kelas yang kedua adalah yang memperoleh pembelajaran menggunakan media Slide biasa, kelas ini disebut sebagai kelas kontrol.Variabel dan Indikator Penelitian

Variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadikan obyek pengamatan penelitian. Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian..., hlm. 25. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau variabel penyebab. Dalam hal ini variabel bebasnya adalah pembelajaran dengan menggunakan media slide interaktif yang diterapkan di kelas XI MA NU Nurul Huda Semarang. Sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi. Dalam hal ini variabel terikatnya adalah hasil belajar Fiqih pada siswa kelas XI MA NU Nurul Huda pada kelas eksperimen. Dengan indikator variabel terikat nilai hasil ulangan Fiqih materi pokok Diyat dan Kafarat.Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, metode-metode yang digunakan adalah sebagai berikut:Metode observasi

Metode observasi merupakan cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), hlm.76. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang keadaan dan fasilitas yang ada, mengamati segala kejadian yang berhubungan dengan keefektifan media slide interaktif dalam pembelajaran, serta hal-hal yang dianggap perlu.Metode dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan metode yang digunakan untuk mencari data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. S. Margono, Metode Penelitian Pendidikan,(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), hlm. 181. Metode ini digunakan untuk memperoleh data berupa jumlah dan nama-nama peserta didik serta hal-hal lain. Metode tes

Metode tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat yang lain untuk mengatur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu/ kelompok. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian.. hlm. 127. Tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa. Bentuk tes yang digunakan berupa tes obyektif pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban dan hanya satu pilihan yang benar. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), Cet. 7, hlm. 53.Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan usaha menyeleksi, menyusun dan menafsirkan data yang telah masuk dengan tujuan agar data tersebut dapat dimengerti isi dan maksudnya. Karena data yang terkumpul belum dapat berbicara sebelum dianalisis dan diinterpretasikan. Untuk menganalisis data yang telah terkumpul, digunakan analisis statistik, karena jenis penelitian bersifat kuantitatif. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menyederhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan.Adapun yang dilakukan penulis dalam menganalisis data ini meliputi 3 tahap:Analisis Pendahuluan

Analisis Pendahuluan merupakan tahap pengelompokkan data yang akan dimasukkan dalam tabel distribusi frekuensi dengan pengelompokkan seperlunya kemudian dimasukkan ke dalam rumus. Analisis ini dilakukan untuk membuktikan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol berangkat dari titik tolak yang sama.Uji Normalitas, digunakan untuk kenormalan kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Hipotesis:Ho = normalHi = tidak normalRumus Chi-kwadrat: Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2007), hlm. 273X2 = Keterangan:X2 = harga chi-kwadratOi = frekuensi hasil pengamatanEi = frrekuensi yang diharapkanKriteria pengujian tolak Ho jika X2 X2 (1-)(k-1), = taraf nyata untuk diuji (5 %) dan dk= (k-1).Uji Homogenitas, digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelas (eksperimen dan kontrol) mempunyai varian yang sama atau tidak.

Ho = homogenHi = tidak homogenF = Kriteria pengujian tolak Ho jika F F (v1, v2). Sudjana , Penelitian dan Penilaian Pendidikan... hlm. 250Analisis Hasil Uji Coba Instrumen TesValiditas soal

Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut apa yang hendak diukur. Dalam bahasa indonesia valid disebut dengan istilah shahih. Analisis ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis, sehingga hipotesis tersebut diterima atau ditolak. Untuk menguji hipotesis ini dengan cara mengadakan perhitungan lebih lanjut dengan analisis statistik, dengan rumus korelasi product moment. Adapun korelasi product moment sederhana: Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 72.rxy = keterangan:rxy= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel YN= banyaknya respondenX= skor item tiap nomorY= jumlah skor totalXY = jumlah perkalian X dan YJika maka item tes yang diujikan validReliabilitas soal tes

Reliabilitas dapat disebut juga ajeg atau tetap. Ajeg atau tetap tidak harus sama, tetapi mengikuti perubahan secara ajeg. Analisis reliabilitas tes menggunakan sebagai berikut. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 109.Rumus K-R. 20 digunakan untuk soal-soal objektif

r = keterangan:r= reliabelitas tes secara keseluruhanp = proporsi subjek yang menjawab benarq = proporsi subjek yang menjawab salah= jumlah hasil perkaliann antara p dan qN = banyaknya itemS = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians).Rumus alpha digunakan untuk soal-soal subjektif

r = keterangan:r= reliabelitas tes secara keseluruhann = banyaknya butir soal= jumlah varians skor tiap-tiap item = varians totalRumus varians:= Jika maka item tes yang diujikan reliable.Tingkat kesukaran soal

Pada penelitian ini untuk menginterpretasikan tingkat kesukaran tolok ukur sebagai berikut.jika jumlah responden gagal < 27%, soal termasuk kriteria mudah.jika jumlah responden gagal 28%-72%, maka soal termasuk kriteria sedang.jika jumlah responden gagal > 73%, soal termasuk kriteria sukar.batas lulus ideal 6 untuk skala 0-10.

Adapun rumus yang digunakan adalah:TK = TK = taraf kesukaran = jumlah tes yang gagalN = jumlah total tesDaya beda soal

Adapun rumus yang digunakan untuk mencari daya pembeda tes adalah sebagai berikut. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm.218.D = - = Keterangan:D = daya pembedaBA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benarBB= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (ingat P sebagai indeks kesukaran)= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar.Kriteria yang digunakan yaitu:D = 0,00 sampai 0,20 (daya pembeda jelek)D = 0,20 sampai 0,40 (daya pembeda cukup)D = 0,40 sampai 0,70 (daya pembeda baik)D = 0,70 sampai 1,00 (daya pembeda baik sekali)

Analisis uji hipotesis

Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan, yaitu dengan cara mengadakan perhitungan lebih lanjut hasil total dari scoring (penilaian) untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus analisis regresi satu prediktor.Adapun cara yang digunakan dengan perhitungan berdasarkan pada distribusi frekuensi analisis pendahuluan. Uji t-Test

Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar peserta didik menggunakan media slide interaktif dapat digunakan uji t-test. Adapun rumusnya sebagai berikut.Ho : 1 = 2Hi : 1 2, jika Dengan

Keterangan: = rata-rata kelompok eksperimen = rata-rata kelompok kontrol = jumlah peserta didik kelompok eksperimen = jumlah peserta didik kelompok kontrolKriterian pengujian adalah Ho diterima jika , dimana didapat dari daftar distribusi t dengan dk = dan peluang untuk haraga-harga t lainya ditolakAnalisis Korelasi Product moment

Untuk mengetahui pembelajaran fiqih dengan menggunakan media slide interaktif (X) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI MA NU Nurul huda Semarang dalam materi pokok Diyat dan kafarat (Y). digunakan rumus product moment seperti pada analis validitas soal.Regresi Linier Sederhana

Setelah mengetahui adanya hubungan anatara pembelajaran fiqih dengan menggunakan media side interaktif (X) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI MA NU Nurul huda Semarang dalam materi pokok Diyat dan kafarat (Y), maka memerlukan kajian bentuk hubungan yang terjadi antara kedua variabel tersebut. Regresi linier sederhana memperkirakan satu variabel terikat berdasarkan satu variabel bebas. Adapun persamaan sistematisnya sebagai berikut. Sudjana Penelitian dan Penilaian Pendidikan,... hlm. 159. = a + b (X)a = b = Sistematika PenulisanSistematika pembahasan dalam penulisan skripsi ini akan ditulis secara berkesinambungan dalam lima bab sebagai berikutBab I: Pendahuluan; berisi gambaran secara global yang meliputi : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian.Bab II: Landasan teori dan hipotesis berisi tentang kajian pustaka yang menguraikan gambaran ringkas tentang buku-buku terkait dan penelitian yang terdahulu yang relevan, deskripsi teori dan pengajuan hipotesis. Bab III: metode penelitian, terdiri dari jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan indikator penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.

Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi hasil penelitian dari dat-data yang telah dianalisis dengan metode yang telah ditentukan serta pembahasannya.Bab V: simpulan, saran-saran dan penutup.

DAFTAR KEPUSTAKAANAbdurrahman Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1999Arikunto Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007Arsyad Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003Daryanto, Media Pembelajaran: Perannya Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran, Yogyakarta, Gava Media, 2013Departemen Agama Republik Indonesia, al-Quran dan Terjemahannya, Bandung: J-Art, 2004Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta. 1999Firmansyah Dhony, Amazaing Slide Presentation, Jakarta: Mediakita, 2013hamalik Oemar, Media Pendidikan, Bandung: Citra Aditya, 1989Kustandi Cecep & Bambang Sucipto,Media Pembelajaran, Bogor : Ghalia Indonesia,2011.Margono S., Metode Penelitian Pendidikan,Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000Mayer Richard E., Multimedia Learning: Prinsip-Prinsip dan Aplikasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009Miarso, Yusufhadi dkk, Teknologi Komunikasi Pendidikan, Jakarta: Rajawalipers, 1989Nata Abuddin, tafsir Ayat-ayat pendidikan, Jakarta: Rajawali Pres, 2008Sadiman Arief S., Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2009Sudijono Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009Sudjana Nana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2007Sudjana Nana, Ahmad Rivai, Media Pengajaran, Bandung: Sinar baru Algeindo, 2007Sudjana Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya-----------------, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi, Jakarta: Rineka Cipta, 2006Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfa Beta, 2006Suharso, Ana Retnoningsih. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Semarang; Widya Karya, 2005 Suryabrata Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006Sutomo Erwin, 9 Presentasi Kreatif dengan power point 2007, Yogyakarta: Andi Offset, 2007Syah Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2010Warsita Bambang, Teknologi pembelajaran, landasan dan aplikasinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2008

Lampiran Persetujuan Proposal

PERSETUJUAN PROPOSAL

Semarang, 24 April 2014Pengusul,

Ahmad Akmalil AushofiNIM: 083111058

Mengetahui:

Pembimbing I,Pembimbing II,

Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M.Ed.Drs. Shodiq, M.Ag.NIP: 195805071984021002NIP: 19681205 199403 1 003

PROPOSAL SKRIPSI

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA SLIDE INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH MATERI POKOK DIYAT DAN KAFARAT KELAS XI MA NU NURUL HUDA SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013

Oleh:Ahmad Akmalil Aushofi083111049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG2014