slide pmk91
DESCRIPTION
Materi Sosilisi eFaktur Pajak 2015TRANSCRIPT
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 91/PMK.03/2015 TENTANG PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI
ATAS KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN, PEMBETULAN SURAT PEMBERITAHUAN, DAN KETERLAMBATAN
PEMBAYARAN ATAU PENYETORAN PAJAK
SOSIALISASI INTERNAL
DIREKTORAT JENDERAL PAJAKMEI 2015
Direktorat Jenderal Pajak
OUTLINE
•GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN
•POKOK-POKOK KETENTUAN PMK
2
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN
Direktorat Jenderal Pajak
OUTLINE
• GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN– LATAR BELAKANG– TEMA DAN KONSEP DJP TAHUN 2015– RUANG LINGKUP KEBIJAKAN– SASARAN KEBIJAKAN– STRATEGI PEMBINAAN WAJIB PAJAK TAHUN 2015
4
Direktorat Jenderal Pajak
LATAR BELAKANG
• LANDASAN FILOSOFIS– Fakta
• Tax Ratio Rendah (2013: 11,89%*)• Tingkat Kepatuhan Rendah
– DJP berperan dalam hal-hal tersebut di atas• LANDASAN SOSIOLOGIS
– Mendorong kepatuhan Wajib Pajak• Adil bagi semua Wajib Pajak (beban pajak dibagi adil dan
merata)
• LANDASAN YURIDIS– Pasal 36 ayat (1) huruf a dan Pasal 36 ayat (2) UU KUP
*Sumber: LKPP (auditedt), Ditjen. Perimbangan Keuangan
5
Direktorat Jenderal Pajak6
FAKTA:Rasio Kepatuhan Penyampaian SPT Tahunan PPh s.d. 29/4/2015
Ket: Realisasi SPT di dashboard adalah SPT yang telah rekam TT/LPAD + efiling 6
Direktorat Jenderal Pajak7
LANDASAN YURIDIS
PASAL 36 UNDANG-UNDANG KUPAyat (1) huruf aDirektur Jenderal Pajak, karena jabatan atau permohonan Wajib Pajak, dapat mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dalam hal sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya.Penjelasan:“Dalam Praktik dapat ditemukan sanksi administrasi yang dikenakan kepada Wajib Pajak tidak tepat karena ketidaktelitian petugas pajak yang dapat membebani Wajib Pajak yang tidak bersalah atau tidak memahami peraturan perpajakan. Dalam hal demikian, sanksi adminitrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan yang telah ditetapkan dapat dihapuskan atau dikurangkan oleh Direktur Jenderal Pajak. ”Ayat (2)Ketentuan pelaksanaan ayat (1), (1a), (1b), (1c), (1d), (1e) diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
7
Direktorat Jenderal Pajak
Tema & Konsep DJP Tahun 2015
KONSEP Optimalisasi Pemanfaatan Data Berbasis
IT WP diberikan kesempatan seluas-luasnya
untuk melakukan pembetulan SPT (5 Tahun ke belakang) dengan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi
Penegakan Hukum Secara Selektif untuk Memberikan Efek Jera kepada Wajib Pajak (blokir rekening, pencegahan ke luar negeri, penyanderaan/gijzeling, dan penyidikan)
Tahun PembinaanWajib Pajak
Reach the UnreachableTouch the Untouchable
WP TAHU bahwa DJP TAHU
8
Direktorat Jenderal Pajak9
RUANG LINGKUP PENGHAPUSAN SANKSI ADMINITRASI TAHUN 2015
1. keterlambatan penyampaian SPT: a. SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2014 dan sebelumnyab. SPT Masa PPh & PPN masa Desember 2014 dan
sebelumnya;
2. keterlambatan pembayaran dan penyetoran atas kekurangan pajak yang terutang berdasarkan: a. SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2014 dan sebelumnya;b. SPT Masa PPh & PPN masa Desember 2014 dan
sebelumnya;
3. pembetulan SPT: a. SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2014 dan sebelumnyab. SPT Masa PPh & PPN masa Desember 2014 dan
sebelumnya,
yang dilaksanakan pada tahun 2015.
9
Direktorat Jenderal Pajak
WP BELUM TERDAFTAR2)
WP TERDAFTAR TETAPI BELUM
MENYAMPAIKAN SPT2)
WP Terdaftar dan Telah
Menyampaikan SPT1)
SASARAN KEBIJAKAN TAHUN PEMBINAAN 2015
Perlakuan yang Diberikan:
1) Penghapusan Sanksi Bunga atas Pembetulan SPT (2%/bulan) & Denda Akibat Tidak Menerbitkan Faktur Pajak untuk SPT PPN (2% x DPP)
2) Penghapusan Sanksi Denda atas Keterlambatan Penyampaian SPT (Rp1 juta PPh Badan, Rp100 ribu PPh OP & SPT Masa PPh, Rp500 ribu SPT Masa PPN) & Sanksi Bunga Keterlambatan Pembayaran Pajak (2%/bulan)
10
Direktorat Jenderal Pajak
STRATEGI PEMBINAAN WAJIB PAJAK TAHUN 2015
BASIS DATAData Internal
Faktur Pajak,Bukti Potong,
Alat Keterangan
Data ExternalInstansi Pemerintah, Lembaga,
Asosiasi, Pihak Lain
2015 1.295T1/7 31/12
Pengawasan
Ekstensifikasi
Pemeriksaan
Pemeriksaan/Verifikasi
Penagihan
Bukper
PenyidikanPenghentian Penyidikan
(sanksi 400%)
Pengungkapan Ketidakbenaran (sanksi 150%)
Penghapusan Sanksi bunga penagihan (PMK-29/15)
Pengurangan Sanksi dalam SKP(PMK-08/13)
Pengungkapan Ketidakbenaran (sanksi 50%)
Penghapusan Sanksi
Penghapusan SanksiPembetulan SPT
Menyampaikan SPT
Belum terbit SKP
Telah terbit SKP
Penagihan Aktif/ Gijzeling
Pemberitahuan
Voluntary
Pemberitahuan
11
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
POKOK-POKOK KETENTUAN PMK
Direktorat Jenderal Pajak
OUTLINE
• POKOK-POKOK KETENTUAN PMK– PROSES BISNIS– PENGURANGAN/PENGHAPUSAN SANKSI ADM.– PENGAJUAN PERMOHONAN– TINDAK LANJUT PERMOHONAN– PENGAJUAN PERMOHONAN KEMBALI– SURAT KEPUTUSAN (SK)– STATUS TINDAKAN PENAGIHAN PAJAK
13
Direktorat Jenderal Pajak14
PROSES BISNIS PENGURANGAN/PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI
DJPWajib Pajak
SPT/SPT Pembetulan1
2STP
Permohonan Pengurangan/Penghapusan Sanksi Adm.*
3
4SK Pengurangan/Penghapusan Sanksi Adm.
* tindakan penagihan pajak atas STP ditangguhkan
14
Direktorat Jenderal Pajak
PENGURANGAN/PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI
Sanksi administrasi yang dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena
kesalahannya terbatas atas:
Pasal 2 dan Pasal 3
1. keterlambatan penyampaian SPT: a. SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2014 dan sebelumnya dan/ataub. SPT Masa PPh & PPN masa Desember 2014 dan sebelumnya;
2. keterlambatan pembayaran atau penyetoran atas kekurangan pajak yang terutang berdasarkan:
a. SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2014 dan sebelumnya;b. SPT Masa PPh & PPN masa Desember 2014 dan sebelumnya; dan/atau
3. pembetulan dengan kemauan sendiri SPT: a. SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2014 dan sebelumnyab. SPT Masa PPh & PPN masa Desember 2014 dan sebelumnya,
yang dilakukan pada tahun 2015.
PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI
15
Direktorat Jenderal Pajak16
SANKSI ADMINISTRASI YANG DIHAPUSKAN
Bunga atau denda dalam Undang‑Undang KUP :
1. Pasal 7 [keterlambatan penyampaian SPT]a. Rp500.000,00 untuk SPT Masa PPN, b. Rp100.000,00 untuk SPT Masa lainnya, dan c. Rp1.000.000,00 untuk SPT Tahunan PPh badand. Rp100.000,00 untuk SPT Tahunan PPh orang pribadi
2. Pasal 9 ayat (2a) & (2b) [keterlambatan pembayaran/penyetoran]2% per bulan, dihitung dari tanggal jatuh tempo pembayaran SPT Masa/penyampaian SPT Tahunan PPh s.d. tanggal pembayaran
3. Pasal 8 ayat (2) & (2a) [pembetulan SPT]2% per bulan dari jumlah pajak yang kurang dibayar, dihitung sejak jatuh tempo pembayaran SPT Masa/penyampaian SPT Tahunan PPh s.d. tanggal pembayaran
4. Pasal 14 ayat (4) [Pengusaha Kena Pajak tidak membuat Faktur Pajak]
2% dari Dasar Pengenaan PajakPasal 1
16
Direktorat Jenderal Pajak17
JENIS SPT YANG DAPAT DILAPORKAN & DIBETULKAN DALAM RPMK INI
1. SPT Tahunan PPh Badan Tahun 2014 dan sebelumnya
2. SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Tahun 2014 dan sebelumnya
3. SPT Masa PPh Masa Pajak Desember 2014 dan sebelumnya
4. SPT Masa PPN Masa Pajak Desember 2014 dan sebelumnya
5. SPT Masa PPN Bagi Pemungut PPN Masa Pajak Desember 2014 dan sebelumnya
17
Direktorat Jenderal Pajak
PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERDASARKAN
PERMOHONAN WP
Pasal 4 ayat (1), (6), (7)
WAJIB PAJAK DIRJEN PAJAK
Surat Permohonan
PENGAJUAN PERMOHONAN PENGHAPUSAN
• dapat diajukan maksimal dua kali• permohonan kedua hanya dapat diajukan setelah SK atas
permohonan pertama dikirim
18
Direktorat Jenderal Pajak
1 permohonan untuk 1 STP
Tertulis dalam bahasa Indonesia (contoh format Lampiran A.1 PMK)
Disampaikan ke KPP terdaftar
Ditandatangani Wajib Pajak (tidak dapat dikuasakan); dan
PERSYARATAN
Pasal 4 ayat (2)
1
2
3
4
19
Direktorat Jenderal Pajak
Surat pernyataan yang ditandantangani WP di atas meterai Rp6.000,- dan tidak dapat dikuasakan (contoh format Lampiran A.2 PMK);
Fotokopi SPT atau SPT pembetulan atau print-out SPT atau SPT pembetulan berbentuk dokumen elektronik;
Fotokopi SSP atau sarana administrasi lain sebagai bukti pelunasan kurang bayar dalam SPT atau SPT pembetulan; dan
Fotokopi bukti penerimaan atau bukti pengiriman surat sebagai bukti penerimaan penyampaian SPT atau SPT pembetulan;
DOKUMEN YANG HARUS DILAMPIRKAN
Pasal 4 ayat (3)
1
2
3
4
Fotokopi STP.5
20
Direktorat Jenderal Pajak
Sanksi Administrasi dalam STP belum dibayar oleh Wajib Pajak; atau
Sanksi Administrasi dalam STP sudah dibayar sebagian oleh Wajib Pajak.
Dalam hal Sanksi Administrasi dalam STP telah diperhitungkan dengan kelebihan pembayaran pajak, yang dilakukan melalui potongan SPM
dan/atau transfer pembayaran, Sanksi Administrasi dalam STP dianggap belum dibayar oleh Wajib Pajak.
KETENTUAN PERMOHONAN
Pasal 4 ayat (4) dan ayat (5)
Penghapusan sanksi administrasi diberikan dengan ketentuan:
1
2
21
Direktorat Jenderal Pajak
CONTOH KASUS
• WP Badan menyampaikan SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2012 pada tanggal 20 Mei 2015.
• Pada tanggal 10 Juni 2015, KPP menerbitkan STP atas sanksi administrasi (total Rp 11.000.000,-) berupa:
– denda (Pasal 7UU KUP) : Rp 1.000.000,-– bunga (Pasal 9 UU KUP) : Rp 10.000.000,-
• Pada tanggal 24 Juni 2015, WP mengajukan permohonan Pengurangan/Penghapusan Sanksi Administrasi (PPSA)
• Variasi:a. WP belum membayar STPb. Pada tanggal 20 Juni 2015, Sanksi administrasi (senilai Rp 7.000.000,-) dalam STP
telah diperhitungkan dengan kelebihan pembayaran pajak (potongan SPM Rp 7.000.000,-)
c. Pada tanggal 20 Juni 2015, WP membayar sebagian STP (senilai Rp 1.000.000,-)d. Pada tanggal 20 Juni 2015, WP membayar seluruh STP (Rp 11.000.000,-)
22
Direktorat Jenderal Pajak
PENYELESAIAN CONTOH KASUS
• Penyelesaian permohonan:
a. WP belum membayar STP– Sanksi administrasi berupa denda Rp. 1.000.000,- dan bunga Rp.
10.000.000,- dihapuskan seluruhnya;
b. Sanksi Administrasi dalam STP telah diperhitungkan dengan kelebihan pembayaran pajak– Sanksi administrasi berupa denda Rp. 1.000.000,- dan bunga Rp.
10.000.000,- dihapuskan seluruhnya;– Kelebihan pembayaran sebesar Rp 7.000.000,- dikembalikan
sesuai dengan ketentuan Pasal 11 ayat (1a) Undang-undang KUP dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 16/PMK.03/2011 tentang Tata Cara Penghitungan dan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
23
Direktorat Jenderal Pajak
PENYELESAIAN CONTOH KASUS
• Penyelesaian permohonan:
c. WP membayar sebagian– Sanksi administrasi yang dapat dihapuskan adalah
Rp. 10.000.000,-
d. WP membayar seluruhnya– Berdasarkan PMK ini, WP tidak dapat mengajukan
permohonan PPSA.
24
Direktorat Jenderal Pajak
DIRJEN PAJAK
MenelitiKETENTUAN dan PERSYARATAN
Surat Permohonan I Surat Permohonan II
MEMENUHI
Surat Keputusan Pengurangan/Penghapusan Sanksi Administrasi
TIDAK MEMENUHI
surat pengembalian permohonan
WAJIB PAJAK
surat pengembalian permohonan
TIDAK MEMENUHI
Pasal 5
Paling lama 6 bulan sejak permohonan diterima (dianggap dikabulkan apabila melampaui)
TINDAK LANJUT PERMOHONAN
25
Direktorat Jenderal Pajak
PENGAJUAN PERMOHONAN KEMBALI
Terhadap permohonan Wajib Pajak yang tidak memenuhi persyaratan dan dokumen yang harus dilampirkan (Pasal 4 ayat (2) dan/atau Pasal 4 ayat (3)), Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan kembali.
Terhadap permohonan Wajib Pajak yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan/atau Pasal 4 ayat (4), Wajib Pajak tidak dapat mengajukan permohonan kembali.
Pasal 5 ayat (7) dan ayat (8)
26
Direktorat Jenderal Pajak
SURAT KEPUTUSAN (SK)
• Terbit SK Penghapusan Sanksi Administrasi apabila:a. Sanksi Administrasi yang tercantum dalam STP belum dibayar
oleh Wajib Pajak; danb. jumlah Sanksi Administrasi yang dihapuskan adalah sebesar
jumlah Sanksi Administrasi dalam STP.
• Terbit SK Pengurangan Sanksi Administrasi apabila:a. Sanksi Administrasi yang tercantum dalam STP sudah dibayar
sebagian oleh Wajib Pajak; danb. jumlah Sanksi Administrasi yang dikurangkan adalah sebesar
sisa Sanksi Administrasi yang belum dibayar.
27
Pasal 5 ayat (3) dan ayat (4)
Direktorat Jenderal Pajak
STATUS TINDAKAN PENAGIHAN PAJAK
Pasal 6
Dalam hal Wajib Pajak mengajukan permohonan Penghapusan Sanksi Administrasi, tindakan penagihan pajak atas Surat Tagihan Pajak tersebut ditangguhkan.
28
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
JALAN JENDERAL GATOT SUBROTO KAV. 40-42, KPP 12190TELP. (021) 5250208 , FAKS (021) 5250325
www.pajak.go.id
TERIMA KASIH
Direktorat Jenderal Pajak30
DASAR HUKUM TERKAIT (1)
1. Penyampaian SPT (Pasal 3 ayat (1) KUP)Setiap Wajib Pajak wajib mengisi SPT dengan benar, lengkap, dan jelas, dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan menandatangani serta menyampaikannya ke kantor Direktorat Jenderal Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.
2. Sanksi keterlambatan penyampaian SPT (Pasal 7 KUP)Apabila SPT tidak disampaikan dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) atau batas waktu perpanjangan penyampaian SPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (4), dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp500.000,00 untuk SPT Masa PPN, Rp100.000,00 untuk SPT Masa lainnya, dan Rp1.000.000,00 untuk SPT Tahunan PPh Wajib Pajak badan sertaRp100.000,00 untuk SPT Tahunan PPh Wajib Pajak orang pribadi.
30
Direktorat Jenderal Pajak31
DASAR HUKUM TERKAIT (2)
3. Sanksi pembetulan SPT Tahunan (Pasal 8 ayat (2) KUP)Dalam hal Wajib Pajak membetulkan sendiri SPT Tahunan yang mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar, kepadanya dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan atas jumlah pajak yang kurang dibayar, dihitung sejak saat penyampaian SPT berakhir sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.
4. Sanksi pembetulan SPT Masa (Pasal 8 ayat (2a) KUP)Dalam hal Wajib Pajak membetulkan sendiri SPT Masa yang mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar, kepadanya dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan atas jumlah pajak yang kurang dibayar, dihitung sejak jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.
31
Direktorat Jenderal Pajak32
DASAR HUKUM TERKAIT (3)
5. Sanksi keterlambatan pembayaran SPT Masa (Pasal 9 ayat (2a) KUP)Pembayaran atau penyetoran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yang dilakukan setelah tanggal jatuh tempo pembayaran atau penyetoran pajak, dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan yang dihitung dari tanggal jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.
6. Sanksi keterlambatan pembayaran SPT Tahunan (Pasal 9 ayat (2b) KUP)Atas pembayaran atau penyetoran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat(2) yang dilakukan setelah tanggal jatuh tempo penyampaian SPT Tahunan, dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan yang dihitung mulai dari berakhirnya batas waktu penyampaian SPT Tahunan sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.
32
Direktorat Jenderal Pajak33
DASAR HUKUM TERKAIT (4)
7. Penerbitan STP (Pasal 14 ayat (1) huruf c dan d KUP)Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Tagihan Pajak apabila:c. Wajib Pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda dan/atau bunga;d. pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP, tetapi tidak membuat
faktur pajak atau membuat faktur pajak, tetapi tidak tepat waktu
8. Sanksi tidak membuat faktur pajak (Pasal 14 ayat (4) KUP)Terhadap pengusaha atau PKP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, huruf e, atau huruf f masing-masing, selain wajib menyetor pajak yang terutang, dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% (dua persen) dari Dasar Pengenaan Pajak.
33
Direktorat Jenderal Pajak34
Contoh format Lampiran A.1 PMK
34
Direktorat Jenderal Pajak35
Contoh format Lampiran A.1 PMK (ctd.)
35
Direktorat Jenderal Pajak36
Contoh format Lampiran A.2 PMK
36
Direktorat Jenderal Pajak3737
Contoh format Lampiran B. PMK
Direktorat Jenderal Pajak3838
Contoh format Lampiran B. PMK (ctd.)
Direktorat Jenderal Pajak3939
Contoh format Lampiran C. PMK
Direktorat Jenderal Pajak4040
Contoh format Lampiran C. PMK (ctd.)