skripsi pengaruh senam diabetes terhadap penurunan …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf ·...

122
i SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAWANGREJO KOTA MADIUN Oleh : NUR WIDYA ANGGRAINI NIM : 201302096 PRODI KEPERAWATAN STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN 2017

Upload: others

Post on 16-Dec-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

i

SKRIPSI

PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN

KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAWANGREJO

KOTA MADIUN

Oleh :

NUR WIDYA ANGGRAINI

NIM : 201302096

PRODI KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2017

Page 2: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

ii

SKRIPSI

PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN

KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES

MELLITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

TAWANGREJO KOTA MADIUN

Diajukan untuk memenuhi

Salah satu persyaratan dalam mencapai gelar

Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh :

NUR WIDYA ANGGRAINI

NIM : 201302096

PRODI KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2017

Page 3: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing

dan telah dinyatakan layak untuk

mengikuti Ujian Sidang

SKRIPSI

PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN KADAR

GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAWANGREJO

KOTA MADIUN

Menyetujui,

Pembimbing II

(Edy Bachrun,SKM,.M.Kes)

NIS. 2005 0003

Menyetujui,

Pembimbing I

(Mega Arianti P,.S.Kep.,Ners.,M.Kep)

NIS. 2013 0092

Mengetahui,

Ketua Progam Studi Keperawatan

(Mega Arianti Putri,.S.Kep.,Ners.,M.Kep)

NIS. 2013 0092

Page 4: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

iv

P E N G E S A H A N

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Tugas Akhir Skripsi dan dinatakan

telah memenuhi sebagai syarat memperoleh gelar S.kep

Pada Tanggal.......................................

Dewan Penguji

1. Anastasi Eko. W., S.kep.,Ns., M.kes :

2. Mega Arianti P,.S.Kep.,Ners.,M.Kep :

3. Edy Bachrun,SKM,.M.Kes :

Mengesahkan

STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Ketua,

Zaenal Abidin,SKM.,M.Kes (Epid)

NIK. 20160130

Page 5: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

v

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Nur Widya Anggraini

NIM : 201302096

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri

dan didalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan dalam

memperoleh gelar sarjana di suatu perguruan tinggi dan lembaga pendidikan

lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan aik yang sudah

maupun belum/tidak di publikasikan, sumbernya dijelaskan dalam tulisan dan

daftar pustaka.

Madiun, Agustus 2017

Nur Widya Anggraini

201302096

Page 6: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Nur Widya Anggraini

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat Tanggal Lahir : Madiun, 09 Agustus 1995

Agama : Islam

Alamat : Jl. Kalimosodo No. 56A Josenan Kecamatan

Taman Kota Madiun

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan : SDN Kuwu 02

SMPN 02 Balerejo

SMA Budi Utomo Jombang

Page 7: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

vii

DAFTAR ISI

Sampul Depan…………………………………...…………………………… i

Sampul Dalam……………………….…………..…………………………… ii

Lembar Pengesahan........................................................................................ iii

Lembar Persembahan...................................................................................... iv

Lembar Pernyataan.……………………..………………………….………… V

Daftar Riwayat Hidup................................................................................... vi

Daftar Isi……………………..…………………………………………..…… vii

Daftar Tabel……………………..………………………………….………… ix

Daftar Gambar……………………..………………………………….……… x

Daftar Lampiran……………………..………………………………..……… xi

Kata Pengantar……………………..………………………………………… xii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………..………………………….…… 1

1.2 Rumusan Masalah……………………..……………………….……... 5

1.3 Tujuan Penelitian……………………...……………………………… 5

1.3.1 Tujuan Umum …………………..……………………………… 5

1.3.2 Tujuan Khusus……………………..…………………………… 5

1.4 Manfaat Penelitian…………………...……………………………….. 6

1.5 Keaslian Penelitian……………………..………………..…………… 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Senam Diabetes 10

2.1.1 Pengertian…………...………………………………….………. 10

2.1.2Fisiologi…………………………………………………………. 10

2.1.3 Manfaat Senam Diabetes…………………………………...…... 12

2.1.4 Resiko Senam Diabetes………………...………………...…….. 15

2.1.5 Prinsip Senam Diabetes……………………..………………….. 16

2.1.6 Tahap-tahap Senam Diabetes……………………..……….…… 18

2.1.7 Gerakan Senam Diabetes……………………..………………… 19

2.2 Diabetes mellitus 51

2.2.1 Pengertian Diabetes mellitus……………………..…………….. 51

2.2.2 Etiologi…………………………….…………………………… 52

2.2.3 Patofisiologi Klasifikasi Diabetes Militus……………………… 56

2.2.4 Minifestasi Klinis……………………..………………………… 60

2.2.5 Diagnosis……………………..………………………………… 60

2.2.6 Komplikasi Diabetes Militus……………………..…….………. 62

2.2.7 Penatalaksanaan Diaabetes Militus……………………………... 66

Page 8: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

viii

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA

3.1 Kerangka Konseptual……………………..……………………...…… 69

3.2 Hipotesa Penelitian………………..……..…………………………… 70

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian…………………….…..…………………………… 71

4.2 Populasi danSampel………………….…..…………………………… 71

4.2.1 Populasi…………………………….…………………………… 71

4.2.2 Sampel……………………………..…………………………… 72

4.2.3 Kriteria Sampel……………………..……………………...…… 73

4.3 Teknik Sampling……………………………………………………… 73

4.4 Kerangka kerja Penelitian……………………..……………………… 73

4.5 Variabel Penelitian dan Devinisi Penelitian…………..……………… 75

4.5.1 Identifikasi Variabel……………………..………………...…… 75

4.4.5.2 Devinisi Oprasional Varibel………………..………………... 75

4.6 Instrumen Penelitian…………………….……..………………...…… 76

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian……………………..………………...… 77

4.8 Prosedur Pengumpulan Data……………………..………………...… 77

4.9 Teknik Analisa Data…………………….……..………………...…… 78

4.10 Etika Penelitian…………………………….…..………………...…… 79

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian........…………………….……..………………...…… 82

5.1.1 Gambaran Umum Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun……… 82

5.1.2 Penyajian Karakteristik Data Umum……..………………..…… 83

5.1.3 Penyajian Data Khusus................................................................. 84

5.2 Pembahasan............................................................................................ 86

5.2.1 Kadar Gula Darah Sebelum Melakukan Senam Diabetes........... 86

5.2.2 Kadar Gula Darah Sesudah Melakukan Senam Diabetes........... 88

5.2.3 Pengaruh Senam Diabetes Terhadap Penurunan Gula Darah 89

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan............................................................................................. 93

6.2 Saran……………………..........................……..………………...…… 94

Daftar Pustaka .................................................................................................. 95

Lampiran......................................................................................................... 97

Page 9: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kriteria Diagnostik Berdasarkan Panduan WHO………………. 61

Tabel 2.2 Kriteria Diagnostik Diabetes…………………………………… 61

Tabel 2.3 Kriteria Diagnostik Diabetes berdasarkan Depkes RI 2008……. 62

Tabel 4.1 Definisi Operasional……………………………………………. 75

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Usia Responden 83

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jumlah Melaksanakan Aktifitas Fisik......... 84

Tabel 5.4 Distribusi Kadar Gula Darah Sebelum Melakukan Senam.......... 84

Tabel 5.5 Distribusi Kadar Gula Darah Setelah Melakukan Senam............ 85

Tabel 5.3 Analisa Pengaruh Senam Diabetes............................................... 86

Page 10: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Gerakan pemanasan 1 dan 2…………………………….…….. 20

Gambar 2 Gerakan pemanasan 3 dan 4…………………………………... 20

Gambar 3 Gerakan pemanasan 5 dan 6…………………………………... 22

Gambar 4 Gerakan pemanasan 7 dan 8…………………………………... 23

Gambar 5 Gerakan pemanasan 9 dan 10…………………………………. 24

Gambar 6 Gerakan pemanasan 11 dan 12……………………………….. 25

Gambar 7 Gerakan pemanasan 13 dan 14………………………………... 26

Gambar 8 Gerakan pemanasan 15 dan 16………………………………... 27

Gambar 9 Gerakan pemanasan 17 dan 18………………………………... 28

Gambar 10 Gerakan pemanasan 19 dan 20……………………………….. 29

Gambar 11 Gerakan pemanasan 21 dan 22……………………………….. 30

Gambar 12 Gerakan pemanasan 23 dan 24……………………………….. 31

Gambar 13 Gerakan pemanasan 25 dan 26……………………………….. 32

Gambar 14 Gerakan pemanasan 27 dan 28……………………………….. 33

Gambar 15 Gerakan pemanasan 29 dan 30……………………………….. 34

Gambar 16 Gerakan 1 dan 2……………………………………………….. 35

Gambar 17 Gerakan 3, 4 dan 5…………………………………………….. 35

Gambar 18 Gerakan inti 1…………………………………...…………….. 36

Gambar 19 Gerakan inti 2 dan 3…………………………………………... 37

Gambar 20 Gerakan inti 4 dan 5…………………………………………... 38

Gambar 21 Gerakan inti 6 dan 7…………………………………………... 39

Gambar 22 Gerakan inti 8………………………..………………………... 40

Gambar 23 Gerakan inti 9 dan 10…………………………………………. 41

Gambar 24 Gerakan inti 12 dan relaksasi 13……………………………… 42

Gambar 25 Gerakan relaksasi 14, 15 dan 16………………………………. 43

Gambar 26 Gerakan pendinginan 1………………………..………………. 44

Gambar 27 Gerakan pendinginan 2………………………..………………. 45

Gambar 28 Gerakan pendinginan 3………………………..………………. 46

Gambar 29 Gerakan pendinginan 4 dan 5………………………..………... 47

Gambar 30 Gerakan pendinginan 6 dan 7………………………..………... 48

Gambar 31 Gerakan pendinginan 8 dan 9………………………..………... 49

Gambar 32 Gerakan pendinginan 10 dan 11………………………..……... 50

Gambar 33 Gerakan pendinginan 12 dan 13………………………..……... 51

Page 11: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Penjelasan Penelitian................................................................. 97

Lampiran 2 Lembar Menjadi Responden......................................………… 98

Lampiran 3 Lembar Observasi Gula Darah……………...………...……… 99

Lampiran 4 Lembar Stadar Operasional Prosedur……................................ 100

Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.... 106

Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian BANGKESBANGPOL............................ 107

Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian DINKES Kota Madiun............................. 108

Lampiran 8 Hasil Uji Normalitas Data......................................................... 109

Lampiran 9 Hasil Uji Paired T test............................................................... 110

Page 12: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

xii

KATA PENGANTAR

Alkhamdulilahirobbil’alamin puji syukur atas kehadirat Allah S.W.T yang

telah memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada penyusun, sehingga penyusu

dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “Pengaruh senam diabetes terhadap

perubahan kadar gula darah pada pasiendiabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja

Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun”. Proposal ini disusun sebagai salah satu

syarat untuk menyelesaikan Progam Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Bhakti Husada Mulia Madiun.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa dalam rangka penyusunan

tugas proposal ini tidak akan terlaksana sebagai mana yang diharapkan tanpa

adanya bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan banyak bimbingan, ,

arahan dan motivasi terhadap penulis. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis

ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Zaenal Abidin.SKM.M.Kes (Epid) selaku ketua STIKES Bhakti Husada Mulia

Madiun.

2. Mega Arianti Putri, M.Kep selaku pembimbing 1.

3. H.Edy Bachrun,SKM.,M.Kes selaku pembimbing 2.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan proposal ini masih jauh dari

kesempurnaan sehingga diharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya

membangun demi kesempurnaan penelitian ini. Penulis berharap semoga proposal

ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan kita semua.

Madiun, April 2017

Nur Widya Anggraini

Page 13: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

xiii

ABSTRAK

PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN KADAR

GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAWANGREJO KOTA MADIUN

Nur Widya Anggraini

108 halaman + 10 tabel + 33 gambar + lampiran

Diabetes mellitus tipe 2 adalah penyakit yang di sebabkan oleh pola hidup

yang tidak baik seperti makan, berkurangnya aktifitas fisik dan obesitas. Penyakit

DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap kesehatan.

Komplikasi DM tipe 2 dapat dicegah dengan mengendalikan kadar gula darah.

Salah satunya dengan melakukan senam diabetes yang dapat menurunkan kadar

gula darah melalui peningkatan pemakaian glukosa oleh otot aktif sehingga secara

langsung dapat menurunkan glukosa darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh senam diabetes terhadap penurunan kadar gula darah pada

pasien DM tipe 2.

Desain penelitian dalam penelitian ini adalah pre eksperimental dengan

pendekatan desain one group pre-post test design. Teknik pengambilan sample

yang digunakan purposive sampling. Populasi penelitian adalah penderita DM tipe

2 di Wilayah Kerja Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun. Jumlah sampel 16

orang. Analisis data yang digunakan uji Paired t-test.

Hasil dari penelitian ini terdapat perbedaan kadar gula darah acak sebelum

dan sesudah melakukan senam diabetes. Dengan rata-rata nilai kadar gula darah

sebelum senam 174,88 mg/dl dan setelah senam 141,06 mg/dl. Dari hasil analisis

uji stastitik diperoleh nilai p value = 0,000. Yang berarti p value < α (0,000 <

0,05).

Setelah melakukan senam diabetes nilai kadar gula darah turun rata-rata

33,82 mg/dl. Penurunan kadar gula darah bervariasi antara responden satu dengan

yang lainnya. Hal tersebut dikarenakan faktor frekuensi melakukan aktifitas fisik

dalam satu minggu dari masing-masing responden berbeda. Tetapi dalam

penelitian ini tidak ditelitii faktor lain yang menyebabkan kadar gula darah turun

seperti tercapainya intensitas senam yang baik.

Salah satu penatalaksanaan diabetes mellitus tipe 2 yaitu aktifitas fisik yang

cukup, dalam hal ini senam diabetes dapat dijadikan salah satu aktifitas fisik

untuk penderita diabetes mellitus tipe 2 agar kadar gula darah mengalami

penurunan.

Kata kunci : Senam Diabetes, Kadar Gula Darah, Diabetes Mellitus

Page 14: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

xiv

ABSTRACT

INFLUENCE PRACTICE DIABETES GYMNASTIC TO DEGRADATION OF

BLOOD SUGAR RATE AT PATIENT OF DIABETES MELLITUS TYPE 2 IN

REGION WORK OF PUSKESMAS TAWANGREJO MADIUN.

Nur Widya Anggraini

92 pages + 10 tabels + 33 pictures + enclosure

Diabetes Mellitus type 2 (DM) is disease which causes by bad life pattern

like eating, decreasing of it physical activity and of obesity. Disease of DM type 2

owning complication and also impact which significant to health. Complication of

DM type 2 can be prevented by controling blood sugar rate. One of them by

practice gymnastic diabetes able to degrade blood sugar rate through the make

usage up of glucose by active muscle so that directly can degrade blood glucose.

The aim of this research is to know influence practice gymnastic diabetes to

degradation of blood sugar rate at patients of DM type 2.

The design of this research is pre-experimental with approach of one

group pre-post test design. Technique of sampling which used in this research is

purposive sampling. Population of this research is patient of DM type 2 in Region

Work of Puskesmas Tawangrejo of Madiun. Amount of sampels are 16 people

used data analysis test of Paired t-test.

The result of this research there are difference of random blood sugar

rate before and after practice diabetes gymnastic. With mean assess blood sugar

rate before gymnastic 174,88 mg / dl and after gymnastic 141,06 mg / dl. From

result of analysis test stastitic obtained by p value = 0,000. meaning p value (

0,000 < 0,05) hence there is influence practice diabetes gymnastic to degradation

of blood sugar rate.

Having taken steps practice diabetes gymnastic assess blood sugar rate go

down mean 33,82 mg / dl. Degradation of blood sugar rate is vary between

responder one with each other.

But in this research, researcher did not check other factor which cause

blood sugar rate go down like regularity take medicine and regularity of diet. One

of excecuting of diabetes mellitus type 2 that is physical activity which enough, in

this case practice diabetes gymnastic can be made one of the physical activity for

the patient of diabetes mellitus diabetes type 2 to have natural blood sugar rate of

degradation.

Keywords : Practice Diabetes Mellitus, Blood Sugar Rate, Diabetes Mellitus.

Page 15: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan jaman, pola penyakit di Indonesia mengalami

pergeseran dari penyakit infeksi dan kekurangan gizi menjadi penyakit degeneratif

yang salah satunya adalah diabetes mellitus (Suyono, 2011). Diabetes mellitus

(DM) merupakan penyakit gangguan metabolisme kronis yang di tandai

peningkatan glukosa darah (hiperglikemia), disebabkan karena

ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan insulin. Berkurang atau tidak

adanya insulin menjadikan kekurangan glukosa yang sangat di butuhkan dalam

kelangsungan dan fungsi sel (Tarwoto dkk, 2012). Diabetes mellitus tipe II atau

yang di kenal sebagai Non Insulin Dependent Diabetes (NIDDM). Dalam DM tipe

II, jumlah insulin yang di produksi oleh prankeas cukup untuk mencegah

ketoasidosis tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh total

(Damayanti, 2015).

Diabetes mellitus (DM) tipe II merupakan salah satu penyakit kronik yang

memerlukan waktu perawatan lama. Perubahan gaya hidup seperti makan,

berkurangnya aktifitas fisik dan obesitas di anggap sebagai faktor – faktor

penyebab tidak terkontrolnya kadar gula darah sehingga mengakibatkan DM tipe

II. Masalah yang sering terjadi pada penderita DM tipe II adalah ketidakstabilan

gula darah yang di sebabkan karena tidak seimbangnya antara diet, latihan fisik

dan obat-obatan. Pada jaman sekarang ini, banyak penderita DM yang lebih fokus

dan hanya mengutamakan pada penanganan diet dan mengkonsumsi obat-obatan,

Page 16: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

2

padahal penanganan diet yang teratur belum menjamin akan kestabilan kadar

glukosa dalam darah, akan tetapi hal ini harus diseimbangi dengan latihan fisik

yang sesuai. Sebab jika penderita diabetes mellitus tidak melakukan latihan fisik

maka metabolisme otot yang terjadi hanya sedikit, sehingga pemakaian glukosa

dalam darah berkurang, hal ini dapat menyebabkan penumpukan glukosa dalam

darah, sehingga kadar glukosa dalam darah tinggi. Latihan fisik atau pergerakan

tubuh sering diabaikan oleh setiap penderita DM, hal ini dapat disebabkan oleh

berbagai faktor seperti keterbatasan waktu untuk melakukan senam (latihan fisik)

oleh karena pekerjaan, usia yang tidak memungkinkan, dan minat yang kurang

untuk melakukan latihan fisik, serta kurangnya pengetahuan akan pentingnya

latihan fisik seperti senam (Sinaga, 2012).

Penyakit DM tipe II prevalensinya terus mengalami peningkatan di dunia,

baik pada negara maju atau negara sedang berkembang sehingga di katakan

bahwa DM tipe II sudah menjadi masalah kesehatan atau penyakit global pada

masyarakat (Anani dkk,, 2012). Menurut World Health Organization (WHO)

memperkirakan Indonesia menduduki kedudukan ke -4 dalam jumlah pasien DM.

WHO pada tahun 2009 memprediksi kenaikan jumlah penderita DM dari 7 juta

menjadi 12 juta pada tahun 2030. Indonesia dengan populasi 230 juta penduduk

mengalami peningkatan penderita DM dari 2007 sampai 2013 yaitu 1,1% menjadi

2,1% . Jumlah penderita DM di Jawa Timur 2,5% (Menurut hasil Riset Kesehatan

Dasar 2013). Jumlah penderita DM (NIDDM) di Kota Madiun pada tahun 2015

sebanyak 9.202 orang (Profil Kesehatan Kota Madiun, 2015). Penderita DM

(NIDDM) di Puskesmas Tawangrejo pada bulan Februari 2017 berjumlah 59

Page 17: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

3

orang. Dan penderita DM (NIDDM) di Puskesmas Tawangrejo yang aktif

mengikuti senam hanya 20 orang.

Peningkatan jumlah penderita DM tipe II dikarenakan kebiasaan gaya hidup yang

tidak sehat, misalnya banyak yang mengkonsumsi makanan berlemak, sehingga

menimbulkan kegemukan, dan berkurangnya aktifitas fisik seperti olahraga yang

membuat metabolisme dalam tubuh yang tidak sempurna sehingga tidak stabilnya

kadar gula darah. Penyakit diabetes mellitus dapat di cegah jika kita mengetahui

dasar-dasar penyakit dengan baik dan mewaspadai perubahan gaya hidup kita

(Bagus, 2013). Gula darah bisa stabil jika ada keseimbangan antara diet, latihan

fisik, obat-obatan dan penyuluhan. Dalam hal perencanaan diet sebenarnya tidak

ada makanan yang dilarang untuk pasien DM tipe II tapi hanya dibatasi saja

sesuai kebutuhan kalori penderita tersebut (Sinaga, 2102). Menu makanan juga

sama dengan Menu keluarga dirumah. Maka yang menjadi kunci keberhasilan

pengelolaan penyakit DM tipe II adalah makanlah sesuai dengan kebutuhan

kalori. Yang kedua adalah latihan fisik (olahraga) merupakan salah satu cara

untuk mengontrol kadar glukosa dalam darah sebab dengan olahraga dapat

meningkatkan pemakaian glukosa oleh otot yang aktif. Cara ketiga adalah Obat-

obatan, pada penderta DM obat-obatan bersifat seumur hidup untuk dapat

mengendalikan kadar gula darah agar selalu terkontrol dengan baik. Dan cara

terakhir adalah penyuluhan, penyuluhan yang berkelanjutan dan membimbing

untuk penderita DM sangat berguna sehingga pasien DM menjadi mandiri,

misalnya penyuluhan tentang apa itu penyakit DM, bagaimana upaya pencegahan

agar tidak sampai terjadi komplikasi yang tidak diinginkan, serta bagaimana

Page 18: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

4

mengatasi penyakit DM yang sudah berkomplikasi agar tidak semakin parah

(Bagus, 2013).

Pada penderita DM tipe II, latihan jasmani memiliki peran utama dalam

pengaturan kadar glukosa darah. Pada penderita diabetes mellitus tipe II, produksi

insulin tidak terganggu, tetapi karena respon reseptor pada sel terhadap insulin

(resistensi) masih kurang, maka insulin tidak dapat membantu transfer glukosa

kedalam sel. Pada saat berolahraga, keadaan permeabilitas membran terhadap

glukosa meningkat pada otot yang berkontraksi sehingga resistensi insulin

berkurang (Sinaga, 2012). Latihan (aktifitas fisik) merupakan cara yang sangat

penting untuk dilakukan oleh penderita diabetes mellitus terutama dalam

menangani peningkatan glukosa dalam darah. Salah satu latihan yang dianjurkan

adalah Senam Diabates Melitus (Sinaga, 2012).

Senam diabetes adalah senam fisik yang dirancang menurut usia dan status fisik

dan merupakan bagian dari pengobatan diabetes mellitus (Persadia, 2006). Senam

diabetes adalah senam aerobic low impact dan ritmis dengan gerakan yang

menyenangkan, tidak membosankan dan dapat diikuti semua kelompok umur

sehingga menarik antusiasme kelompok dalam klub-klub diabetes. Senam

diabetes dapat meningkatkan kesegaran jasmani dan nilai aerobik yang optimal

(Damayanti 2015). Senam diabetes dibuat oleh para spesialis yang berkaitan

dengan diabetes, diantaranya adalah rehabilitasi medis, penyakit dalam, olahraga

kesehatan, serta ahli gizi dan sanggar senam (Sinaga, 2012). Senam diabetes

merupakan latihan fisik sebagai upaya mencegah dan mengontrol diabetes

mellitus. Pada saat senam sel-sel diotot bekerja lebih keras sehingga lebih

Page 19: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

5

membutuhkan gula untuk di bakar menjadi tenaga. Senam diabetes mengaktifasi

ikatan insulin dan reseptor insulin dimembran plasma sehingga dapat menurunkan

kadar glukosa darah (Damayanti, 2015).

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian untuk

mengetahui “ Pengaruh Senam Diabetes Terhadap Perubahan Kadar Gula Darah

Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Di Wilayah Kerja Puskesmas Tawangrejo

Kota Madiun ”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian dan identifikasi masalah maka

rumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh senam diabetes

terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe II di

wilayah kerja Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun ? ”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh senam diabetes

terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe II di

wilayah kerja Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun.

1.3.2Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi gula darah acak sebelum dilakukan senam pada pasien

diabetes mellitus tipe II di wilayah kerja Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun.

Page 20: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

6

2. Mengidentifikasi gula darah acak setelah dilakukan senam pada pasien diabetes

mellitus tipe II di wilayah kerja Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun.

3. Mengetahui pengaruh senam diabetes terhadap penurunan kadar gula darah

pada pasien diabetes mellitus tipe II di wilayah kerja Puskesmas Tawangrejo

Kota Madiun.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi Tempat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi Puskesmas khususnya mengenai

penanganan pasien diabetes mellitus dalam hal memberikan asuhan keperawatan

serta penyuluhan kesehatan dalam upaya melakukan pengendalian kadar gula

darah pada pasien diabetes mellitus tipe II.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat menambah sumber referensi dan daftar pustaka

berkaitan dengan hubungan senam diabetes terhadap penurunan kadar gula darah

pada pasien diabetes mellitus tipe II.

3. Bagi peneliti

Dapat digunakan untuk menerapkan teori-teori yang di dapatkan selama kuliah

dan memperluas cara berfikir peneliti dalam menjelaskan hubungan senam

diabetes terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe

II.

Page 21: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

7

1.5 Keaslian penelitian

No Judul

Penelitian Variabel

Jenis

Penelitian Hasil Perbedaan

1 Pengaruh

senam

diabetes

terhadap

penurunan

kadar

glukosa

darah pada

penderita

diabetes

mellitus

tipe 2 di

wilayah

kerja

Puskesmas

Darusalam

Medan

(Sinaga,

2012).

1) Senam

diabetes

mellitus

2) Penurun

an kadar

gula

darah

Quasi

eksperimen

dengan

rancangan

penelitian one

group pre test

post test dan

menggunakan

teknik

pengambilan

sampling total

sampling

Senam diabetes

melitus yang

dilakukan peneliti

di wilayah kerja

puskesmas

Darusalam Medan

tahun 2011,

didapatkan 22

responden (70.9

%) yang

mengalami

penurunan kadar

glukosa darah

dengan mean Pre

Test dan Post Test

adalah 18.03

mg/dl. Dan ada 9

orang responden

yang mengalami

peningkatan kadar

glukosa darah.

Hasil analisa data

dengan uji t

dependent

menunjukkan ada

perbedaan yang

signifikan rata-

rata kadar gula

darah antara

sebelum dan

sesudah

penderita DM

melakukan senam

Diabetes Melitus

(p = 0,000).

Desain pre

eksperimental

dengan teknik

pengamilan

sample

purposive

sampling.

2 Pengaruh

senam

diabetes

terhadap

penurunan

kadar gula

1) Senam

diabetes

mellitus

2) Kadar

gula

darah

Desain quasi

experiment

dengan

pendekatan

desain pretest-

posttest with

Berdasarkan hasil

penelitian yang

dilakukan oleh

peneliti

menunjukkan

bahwa dari 10

Desain

menggunakan

one group pre-

post test dengan

menggunakan

sample

Page 22: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

8

darah pada

lansia di

Perwira

Sari RW

08 Bekasi

Utara

(Nurhiday

ah, 2013)

control group.

Tehnik

pengambilan

sampling

dengan cara

Total Sampling

responden pada

kelompok

intervensi

didapatkan p

value = 0,000

lebih kecil dari

nilai α = 0,05

yang berarti ada

pengaruh

terhadap kadar

gula darah,

sedangkan dari 10

responden pada

kelompok kontrol

didapatkan p

value = 0,004

lebih kecil dari

nilai α = 0,05

yang berarti ada

pengaruh juga,

dimana masuk

dalam kategori

tinggi. Hasil uji

statistik dengan

derajat

kemaknaan 95%

di peroleh p value

= 0,006 lebih

kecil dari nilai α =

0,05 maka hasil

analisanya

menunjukkan

bahwa ada

Pengaruh senam

diabetes terhadap

penurunan kadar

gula darah pada

lansia di perwira

sari RW 08

Bekasi Utara.

purposive

sampling.

3 Pengaruh

senam

diabetes

terhadap

penurunan

kadar gula

1) Senam

diabetes

mellitus

2) Kadar

gula

darah

Desain dalam

penelitian pre-

eksperimenton

e-grup pra-

post test

design.

Dari hasil

perhitungan

menggunakan

aplikasi SPSS

didapatkan

Zhitung -3,021 >

Teknik

pengambilan

sampling

dengan

menggunakan

purposive

Page 23: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

9

darah pada

penderita

diabetes

mellitus di

wilayah

kerja

Puskesmas

Peteronga

n Jombang

(Sanjaya

dan Huda,

2014)

Pemilihan

sampling

dengan Cluster

Random

Sampling.

Ztabel -1,96.

Dengan demikian

H0ditolakdan H1

diterima dan nilai

asymp sig.(2-

tailed) atau nilai

probabilitas ρ=(

0,003) lebih

rendah standart

signifikan α=

0,05 atau

(0,003<0,05),

artinya ada

pengaruh senam

diabetes terhadap

penurunan kadar

guladarah pada

penderita

penderita diabetes

mellitus di

wilayah kerja

Puskesmas

Peterongan

Jombang.

sampling.

Page 24: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

10

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Senam Diabetes

2.1.1 Pengertian

Senam diabetes adalah senam aerobic low impact dan ritmis dengan

gerakan yang menyenangkan, tidak membosankan dan dapat diikuti semua

kelompok umur sehingga menarik antusiasme kelompok dalam klub-klub

diabetes. Senam diabetes dapat meningkatkan kesegaran jasmani dan nilai aerobik

yang optimal (Santoso, 2006 dalam Damayanti, 2015). Senam diabetes adalah

senam fisik yang dirancang menurut usia dan status fisik dan merupakan bagian

dari pengobatan diabetes mellitus (Persadia, 2006). Senam diabetes dibuat oleh

para spesialis yang berkaitan dengan diabetes, diantaranya adalah rehabilitasi

medis, penyaki dalam, olahraga kesehatan, serta ahli gizi dan sanggar senam

(Sinaga, 2012).

2.1.2 Fisiologi

Kegiatan fisik dinamik yang melibatkan kelompok otot-otot utama akan

meningkatkan ambilan oksigen sebesar 15-20 kali lipat karena peningkatan laju

metabolik pada otot yang aktif. Ventilasi pulmmuner dapat mencapai 100 L/menit

dan curah jantung meningkat hingga 20-30 L/menit untuk memenuhi kebutuhan

otot yang aktif. Terjadi dilatasi arteriol maupun kapiler yang menyebabkan lebih

banyak jala-jala kapiler terbuka sehingga reseptor insulin lebih banyak dan lebih

aktif atau lebih peka (Sudoyo dalam Damayanti, 2015). Kepekaan reseptor insulin

Page 25: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

11

berlangsung lama bahkan sampai latihan telah berakhir. Jaringan otot yang aktif

atau peka insulin disebut jaringan non insulin dependent dan jaringan otot pada

keadaan istirahat membutuhkan insulin untuk menyimpan glukosa, sehingga

disebut jaringan insulin dependent. Pada fase pemulihan post-exercise terjadi

pengisian kembali cadangan glikogen otot dan hepar. Aktifitas glikogenik

berlangsung terus sampai 12-24 jam post-exercise, menyebabkan glukosa darah

kembali normal (Soegondo dalam Damayanti, 2015).

Glukosa merupakan sumber energi selama latihan fisik berlangsung yang

diperoleh dari proses glikogenolisis (pemecahan glikogen hepar). Bila latihan

terus berlangsung lebih dari 30 mmenit maka sumber energi utama menjadi asam

lemak bebas yang berasal dari lipolisis jaringan adiposa. Tersedianya glukosa dan

asam lemak bebas diatur oleh berbagai macam hormon terutama insulin, juga

katekolamin, kortisol, glukagon, dan growth hormon (GH). Selama latihan

jasmani sekresi glukagon meningkat, juga katekolamin untuk meningkatkan

glikogenolisis, selain itu juga kortisol yang meningkatkan katabolisme protein,

membebaskan asam amino yang digunakan pada glukoneogenesis. Semua

mekanisme tersebut menimbulkan meningkatnya kadar glukosa darah (Soegondo

dalam Damayanti, 2015). Peningkatan glukosa darah (hiperglikemia) dan benda

keton (ketosis) dapat terjadi selama latihan jasmani pada pasien DM tipe 2 dengan

glukosa darah yang tidak terkontrol. Pada penelitian didapatkan latihan jasmani

berbahaya pada keadaan glukosa darah sekitar 332 mg/dL, akibat peningkatan

glukagon plasma dan kortisol yang menyebabkan terbentuknya benda keton.

Latihan jasmani sebaiknya dilakukan pada kadar glukosa darah tidak lebih dari

Page 26: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

12

250mg/dL (Sudoyo dalam Damayanti, 2015). Sebaliknya hipoglikemia selama

latihan jasmani dapat terjadi pada penderita yang mendapatkan terapi insulin, obat

oral anti diabetik dan tidak adanya intake makanan sebelum latihan jasmani

berlangsung (Damayanti, 2015).

2.1.3 Manfaat senam diabetes

Latihan jasmani atau senam secara umum bermanfaat bagi penatalaksanaan

DM yaitu

1. Glukosa darah terkontrol

Pada DM tipe 2 latihan jasmani berperan utama dalam pengaturan akadar

glukosa darah. Masalah utama pada DM tipe 2 adalah kurangnya respons terhadap

insulin (resistensi insulin). Adanya gangguan tersebut menyebabkan insulin tdak

dapat membantu transfer glukosa ke dalam sel. Permeablitas membran meningkat

pada otot yang berkontraksi sehingga saat latihan jasmani resistensi insulin

berkurang sementara sensitivitas insulin meningkat. Latihan jasmani yang teratur

dapat memperbaiki pengaturan kadar glukosa darah dan sel (Soegondo dalam

Damayanti, 2015). Pada saat seseorang melakukan latihan jasmani, pada tubuh

akan terjadi peningkatan kebutuhan bahan bakar tubuh oleh otot yang aktif dan

terjadi pula reaksi tubuh yang kompleks meliputu fungsi sirkulasi, metabolisme

dan susunan saraf otonom. Dimana glukosa yang disimpan dalam otot dan hati

sebagai glikogen, glikogen cepat diakses untuk dipergunakan sebagai sumber

energi pada latihan jasmani terutama pada beberapa atau permulaan latihan

jasmani dimulai setelah melakukan latihan jasmani 10 menit, akan terjadi

Page 27: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

13

peningkatan glukosa 15 kali dalam kebutuhan biasa. Setelah 60 menit akan

meningkat sampai 35 kali (Damayanti, 2015). Dimana setelah beberapa menit

berlangsung tubuh akan mengompensasi energi dari lemak. Latihan jasmani

sebaiknya disesuakan dengan umur dan status kesegaran jasmani (Damayanti,

2015).

Penurunan kadar gula darah responden juga di pengaruhi oleh tercapainya

intensitas yang baik selama intervensi senam dilakukan. Intensitas senam dapat

dinilai dari target nadi, tekanan darah dan kadar glukosa darah sebelum dan

sesudah senam. Kondisi ini sesuai dengan konsep yang menyatakan latihan akan

bermanfaat jika mencapai kondisi optimal yaitu tekanan darah setelah latihan

tidak lebih dari 180 mmHg dan denyut nadi mencapai 60-79% MHR. Jika kurang

dari 60% latihan kurang bermanfaat dan jika lebih dari 79% akan membahayakan

kesehatan pasien (Damayanti, 2015). Diagnosis DM ditegakkan jika kadar

glukosa darah puasa > 126 mg/dL (Soegondo dalam Damayanti, 2015). Sesudah

latihan jasmani pada pasien lanjut usia termasuk cukup baik jika kadar glukosa

darahnya 140-180 mg/dL (Damayanti, 2015).

Pada saat melakukan latihan jasmani kerja insulin menjadi lebih baik dan

yang kurang optimal menjadi lebih baik lagi. Akan tetapi efek yang dihasilkan

dari latihan jasmani stelah 2 x 24 jam hilang, oleh karena itu untuk memperoleh

efek tersebut latihan jasmani perlu dilakukan 2 hari sekali atau seminggu 3 kali.

Penderita diabetes diperbolehkan melakukan latihan jasmani jika glukosa darah

kurang dari 250 mg%. Jika kadar glukosa diatas 250mg, pada waktu latihan

jasmani akan terjadi pemecahan (pembakaran) lemak akibat pemakaian glukosa

Page 28: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

14

terganggu,hal ini membahayakan tubuh dan dapat menyebabkan terjadinya koma

ketoasidosis (Damayanti, 2015)

2. Faktor resiko penyakit kardiovaskuler dihambat/diperbaiki

Latihan jasmani dapat membantu memperbaiki profil lemak darah,

menurunkan kolesterol total, Low Density Lipoprotein (LDL), trigliserida dan

menaikkan High Density Lipoprotein (HDL) 45-46% serta memperbaiki sistem

hemostatik dan tekanan darah (Damayanti, 2015). Kondisi tersebut dapat

menghambat terjadinya aterosklerosis dan penyakit vaskuler yang berbahaya

seperti penyakit jantung korener, stroke, penyakit pembuluh darah perifer. Efek

aktifitas fisik terhadap penurunan tingkat tekanan darah telah ditunjukkan secara

konsisten pada pasien hiperinsulinemia (American Diabetes Association dalam

Damayanti, 2015).

3. Berat badan menurun

Latihan jasmani moderat yang teratur dapat menurunkan berat badan dan

memeliharanya dalam jangka waktu yang lama. Dengan menurunkan berat badan

dan meningkatkan masa otot, akan mengurangi jumlah lemak sehingga membantu

tubuh memanfaatkan insulin dengan baik. Setiap penurunan berat badan 5 Kg

akan meningkatkan sensitivitas insulin sebanyak 20% (American council on

exercise dalam Damayanti, 2015).

4. Keuntungan psikologis

Latihan jasmani yang teratur dapat memperbaiki tingkat kesegaran asmani

sehingga penderita merasa fit, rasa cemas berkurang terhadap penyakitnya, timbul

Page 29: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

15

rasa senang dan rasa percaya diri yang pada akhirnya kualitas hidupnya meningkat

(Santoso dalam Damayanti, 2015).

5. Pencegahan terjadinya DM dini

Latihan jasmmani sedang yang dilakukan secra teratur dapat mencegah dan

menghambat timbulnya diabetes dini (American Diabetes Association dalam

Damayanti, 2015).

6. Kebutuhan pemakaian obat oral dan insulin berkurang

Latihan jasmani dapat meningkatkan kontrol glukosa darah dengan cara

memudahkan otot menggunakan insulin secara lebih efektif, mempertahankan dan

meningkatkan penggunaan glukosa oleh otot. Hal ini dapat menurunkan jumlah

insulin atau obat hipoglikemik oral yang dibutuhkan (UW Healt dalam

Damayanti, 2015).

7. Memperbaiki geala-gejala muskuloskletal

Yang dimaksud dengan gejala-gejala tersebut adalah kesemutan, gatal-gatal,

linu di ujung jari-jari tangan atau persendian lainnya. Dengan senam diabetes

diharapkan dapat mengurangi gejala-gejala tersebut karena semua anggota badan

saat senam diabetes bergerak (Novita, 2012).

2.1.4 Resiko senam diabetes

Hal yang perlu diwaspadai saat melakukan senam pada penderita DM

adalah resiko yang mungkin timbul akibat latihan jasmani, yaitu berhubungan

dengan (Damayanti, 2015)

Page 30: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

16

1. Metabolisme

Glukosa darah meningkat dan ketosis, hipoglikemi pada penderita yang

mendapatkan insulin atau obat oral anti diabetik.

2. Mikrovaskuler

Perdarahan retina, proteinuria, ortostatiksetelah latihan.

3. Kardiovaskuler

Dekompensasi jantung dan aritmia, tekanan darah meningkat selama latihan,

hipotensi ortostatik setelah latihan.

4. Trauma, otot-otot dan sendi

Ulkus pada kaki, trauma tulang dan otot akibat neuropati, osteoporosis dan

osteoartrosis (Santoso dalam Damayanti, 2015).

2.1.5 Prinsip senam diabetes

Prinsip senam diabetes sama dengan prinsip latihan jasmani secara

umum, yaitu memenuhi frekuensi, intensitas, durasi dan jenis.

1. Frekuensi

Untuk mencapai hasil yang optimal, latihan jasmani dilakukan secara teratur

3-5 kali perminggu. Untuk pasien DM dengan kategori berat badan obesitas,

penurunan berat badan dan glukosa darah akan mencapai maksimal jika latihan

jasmani dilakukan lebih dari 5 kali perminggu. Latihan jasmani dilakukan

sedikitnya 3 kali perminggu dengan tidak lebih dari 2 hari berurutan tanpa latihan

jasmani (American Diabetes Association dalam Damayanti, 2015).

Page 31: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

17

2. Intensitas

Untuk mencapai kesegaran kardiovaskuler yang optimal, secara ideal latihan

jasmani berada pada VO2 max antara 50-85%. Dalam rentang tersebut tidak akan

memperburuk komplikasi DM dan tidak menaikkan tekanan darah sampai 180

mmHg (Santoso dalam Damayanti, 2015). Persatuan Diabetes Indonesia

(PERSADIA) menilai intensitas latihan dari beberapa hal yaitu target nadi atau

area latihan, kadar glukosa darah sebelum dan sesudah latihan , tekanan darah

sebelum dan sesudah latihan

1) Target nadi atau area latihan

Pada waktu latihan jasmani denyut nadi optimal adalah 60-79% dari

maximum heart rate (MHR). Maximum Heart Rate (MHR) didapatkan dari

perhitungan 220 – umur. Apabila nadi tidak mencapai target atau kurang dari 60%

maka latihan asmani kurang bermanfaat dan bila nadi lebih dari 79% akan

membahayakan kesehatan penderita. Target Heart Rate (THR) yaitu 60-79% x

MHR. Sehingga area latihan penderita adalah interval nadi yang di targetkan

dicapai selama latihan atau segera setelah latihan maksimum yaitu 60-79% dari

denyut nadi maksimal.

2) Kadar glukosa darah

Sesudah latihan jasmani pada penderita usia lanjut kadar glukosa darah 140-

180 mg/dL dianggap cukup baik, sedangkan pada penderita diabetes usia muda

kadar glukosa darah dianggap cukup baik sampai 140mg/ dL.

3) Tekanan darah

Setelah latihan maksimal tidak lebih dari 180 mmHg (Damayanti, 2015).

Page 32: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

18

3. Durasi

Pemanasan dan pendinginan dilakukan masing-masing 5-10 menit dan latihan inti

39-40 menit untuk mencapai metabolik yang optimal. Bila kurang maka efek

metabolik sangat rendah dan bila berlebihan akan menimbulkan efek buruk pada

sistem respirasi, kardiovaskuler dan muskuloskletal (Santoso dalam Damayanti,

2015).

4. Jenis

Latihan jasmani yang dipilih hendaknya yang melibatkan otot besar dan sebaiknya

yang di senangi. Latihan yang dianjurkan untuk penderita DM adalah aerobic low

impact dan ritmis berupa latihan jasmani endorance (aerobik) untuk

meningkatkan kemampuan kardiorespirasi seperti jalan, jogging, berenang dan

bersepeda dan senam disko sedangkan latihan resisten statis tidak di anjurkan

seperti angkat besi dan lain- lain (American Diabetes Asosiation dalam

Damayanti, 2015).

2.1.6 Tahap – tahap senam diabetes

Senam diabetes dilakukan melalui 4 tahapan (Damayanti, 2015)

1. Pemanasan (warming up)

Kegiatan ini dilakukan sebelum memasuki kegiatan inti yang bertujuan untuk

mempersiapkan berbagai sistem tubuh, seperti menaikan suhu tubuh, menaikkan

denyut nadi hingga mendekati intensitas latihan. Pemanasan juga bertujuan untuk

menghindari cedera akibat latihan. Pemanasan dilakukan cukup 5-10 menit

(Soegondo dalam Damayanti, 2015).

Page 33: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

19

2. Latihan inti (conditioning)

Pada tahap ini dilakukan 30-40 menit di usahakan denyuf nadi mencapai THR

agar latihan bermanfaat. Sebaliknya jika denyut nadi melebihi THR dapat

menimbulkan efek yang tidak diinginkan (Santoso dalam Damayanti, 2015).

3. Pendinginan (colling down)

Pendinginan dilakukan untuk mencegah terjadinya penimbunan asam laktat yang

dapat menimbulkan nyeri otot setelah melakukan latihan atau pusing akibat masih

terkumpulnya darah pada otot yang aktif. Pendinginan dilakukan 5-10 menit

hingga denyut nadi mendekati denyut nadi istirahat. Bila latihan dilakukan berupa

jogging maka pendinginan yang dilakukan sebaiknya tetap jalan-jalan untuk

beberapa menit . Bila latihan berupa bersepeda, tetap mengayuh sepeda tanpa

beban (Soegondo dalam Damayanti, 2015).

4. Peregangan (stretching)

Tahap ini bertujuan untuk melemaskan dan melenturkan otot -otot yang masih

teregang dan menjadi lebih elastis. Tahap ini lebih bermanfaat bagi penderita DM

usia lanjut (Sudoyo dalam Damayanti, 2015).

2.1.7 Gerakan senam diabetes

Gerakan senam diabetes seri 5 sebagai berikut (Novitasari, 2012)

1. Latihan Pemanasan

Sebelum masuk dalam gerakan inti, sebaiknya lakukan pemanasan. Berikut ini

tujuan pemanasan :

1) Adaptasi jantung terhadap seluruh kegiatan senam.

Page 34: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

20

2) Memperbaiki jaringan pembuluh darah dan otot yang telah berubah posisinya.

3) Melancarkan peredaran darah.

4) Memperbaiki system saraf dalam tubuh terutama bagian tulang punggung yang

merupakan kumpulan jutaan saraf.

5) Melemaskan otot-otot tubuh agar bisa relaksasi.

Gambar 1

Gerakan pemanasan 1 dan 2

Sumber : Novitasari, 2012

Gerakan 1 : Badan tegap dengan sikap sempurna.

Gerakan 2 : Kaki berjinjit satu dan kedua tangan disimpan di pinggang.

Page 35: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

21

Gambar 2

Gerakan pemanasan 3 dan 4

Sumber : Novitasari, 2012

Gerakan 3

Bermanfaat menyiapkan kondisi tubuh baik secara fisiologis dan psikologis

sehingga dapat melakukan senam dengan baik dan benar. Gerakan dimulai dengan

kaki kanan dan hitungan jatuh pada kaki kanan.

1) Salah satu kaki Tarik ke belakang.

2) Kepalkan kedua tangan simpan di atas dada dan pinggang.

3) Lakukan gerakan jalan ditempat dengan ayunan tangan.

Gerakan 4

Bermanfaat untuk mengatur nafas secara perlahan dan bertahap agar paru-paru

dan jantung bekerja dengan baik selama berlatih. Gerakan dilakukan dengan jalan

ditempat sementara tangan di rentangkan dari bagian samping tubuh ke atas lalu

berakhir di dada sementara kepala masih dalam posisi menunduk.

1) Simpan tangan yang terlentang diatas dada.

Page 36: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

22

2) Tundukan kepala.

Gambar 3

Gerakan pemanasan 5 dan 6

Sumber : Novitasari, 2012

Gerakan 5

Bermanfaat melenturkan persendian otot bagian kiri dan kanan.

1) Satu tangan direntangkan sementara tangan yang lain disimpan di

dada.

Bermanfaat melatih dan melenturkan persendian otot kepala.

1) Kepala di mirning kan ke kanan dan ke kiri.

2) Kedua tangan di simpan di pingggang.

3) Jalan di tempat.

Page 37: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

23

Gambar 4

Gerakan pemanasan 7 dan 8

Sumber : Novitasari, 2012

Gerakan 7

Bermanfaat untuk melenturkan persendian otot bahu punggung bagian

atas, dan dada.

1) Langkahkan kaki ke kanan dan ke kiri 1 langkah.

2) Tangan mengepal di sisi badan.

3) Bahu diangkat dan diputar ke belakang.

Gerakan 8

Bermanfaat untuk melenturkan persendian otot bahu.

1) Langkahkan kaki ke kanan dan ke kiri 2 langkah.

2) Tangan mengpal di sisi badan.

3) Bahu diangkat bergantian ke kanan dan ke kiri.

Page 38: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

24

Gambar 5

Gerakan pemanasan 9 dan 10

Sumber : Novitasari, 2012

Gerakan 9

Bermanfaat untuk melenturkan persendian otot bahu dan punggung bagian atas.

1) Langkahkan kaki ke depan 1 langkah.

2) Kepalkan tangan dan simpan di dada.

3) Tarik ke atas dan ke bawah.

Gerakan 10

Bermanfaat untuk melenturkan persendian otot bahu.

1) Langkahkan kaki ke samping kanan dan ke kiri sebanyak 2 langkah.

2) Tangan di rentangkan ke depan dan ke kanan atau ke kiri.

3) Gerakan kepala ke kanan dan ke kirir secara bergantian.

Page 39: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

25

Gambar 6

Gerakan pemanasan 11 dan 12

Sumber : Novitasari, 2012

Gerakan 11

Bermanfaat untuk menguatkan otot lengan.

1) Angkat tangan ke depan.

2) Satu kaki melangkah ke depan dan kaki yang lain mundur.

3) Lakukan secara bergantian.

Gerakan 12

Gerakan 12 bermanfaat untuk melatih koordinasi otot-otot lengan, bahu,

dan kaki.

1) Langkahkan kaki ke kanandan ke kiri secara bergantian.

2) Kedua tangan membentuk sudut 90.

Page 40: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

26

Gambar 7

Gerakan pemanasan 13 dan 14

Sumber : Novitasari, 2012

Gerakan 13

Bermanfaat untuk mengurai otot dada dan bahu.

1) Langkahkan kaki ke kanan dan ke kiri secara bergantian.

2) Kedua tangan simpan di depan.

3) Lakukan gerakan membuka dan menutup bergantian.

Gerakan 14

Bermanfaat untuk melentirkan dan mengkoordinasi persendian otot lengan

dan paha bagian belakang.

1) Posisi awal.

2) Kedua siku di tekuk dan telapak tangan mengepal di sisi pinggang.

3) Dorong kaki kanan dan kedua lengan kebelakang kemudian dilanjutkan dengan

kaki kiri.

Page 41: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

27

Gambar 8

Gerakan pemanasan 15 dan 16

Sumber : Novitasari, 2012

Gerakan 15

Bermanfaat untuk melenturkan dan mengkoordinasi otot bahu, tangan, dan

tungkai.

1) Kedua tangan di angkat ke atas.

2) Kaki kanan serong ke kanan depan secara bergantian.

Gerakan 16

Bermanfaat untuk melenturkan, mengkoordinasi otot- otot bahu dan tubuh

bagian atas serta lutut.

1) Ayunkan kedua lengan bersamaan.

2) Tangan kanan lurus disis bahu kanan sejajar deangan bahu dan tangan kiri

lurus sejajar dengan bahu.

3) Kaki kanan diangkat kemudian seterusnya.

Page 42: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

28

Gambar 9

Gerakan pemanasan 17 dan 18

Sumber : Novitasari, 2012

Gerakan 17

Bermanfaat untuk merenggangkan dan mengkoordinasikan lengan sisi tubuh

dan paha bagian dalam.

1) Tubuh kanan condong kearah kanan.

2) Tangan kanan seperti menyentuh tumit kaki kanan.

3) Begitupun sebaliknya.

Gerakan 18

Bermanfaat untuk melenturkan otot kanan.

1) Kaki dibuka.

2) Lutut sedikit di tekuk.

3) Ayunkan tangan kanan serong kearah kiri.

Page 43: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

29

Gambar 10

Gerakan pemanasan 19 dan 20

Sumber : Novitasari, 2012

Gerakan 19

Bermanfaat untuk melenturkan sisi tubuh.

1) Kedua kaki terbuka.

2) Kedua tangan disamping kepala sejajar dengan bahu.

3) Putar sisi tubuh kearah kanan dan kiri bergantian.

Gerakan 20

Bermanfaat untuk menguatkan otot bahu dan tungkai serta koordinasi

gerakan lengan tungkai.

1) Ayunkan lengan ke samping kiri dan samping kanan bergantian.

2) Kaki kiri dan kana di tekuk ke belakang.

Page 44: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

30

Gambar 11

Gerakan pemanasan 21 dan 22

Sumber : Novitasari, 2012

Gerakan 21

Bermanfaat melenturkan dan merenggangkan otot-otot dan sendi, lengan bahu,

sisi tubuh, pinggang dan tungkai.

1) Kaki dibuka lebar, satu kaki melangkah ke depan.

2) Tekuk lutut ke arah kanan.

3) Silangkan kedua tangan diatas kanan dan kiri.

Gerakan 22

Bermanfaat untuk merenggangkan otot paha dan tangan.

1) Kaki kanan terbuka.

2) Tangan kanan tertumpu di paha kanan.

3) Tangan kiri lurus ke atas.

Page 45: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

31

Gambar 12

Gerakan pemanasan 23 dan 24

Sumber : Novitasari, 2012

Gerakan 23

Bermanfaat untuk merenggangkan otot lengan dan lutut.

1) Tubuh menghadap ke kanan dan ke kiri.

2) Tangan lurus ke kanan atau ke kiri sejajar dengan bahu dan ditarik statis.

Gerakan 24

Bermanfaat untuk melenturkan dan merenggangkan otot-otot sendi, lengan bahu,

sisi tubuh, pinggang tungkai.

1) Badan menghadap kanan atau kiri.

2) Tangan direntangkan ke atas.

3) Salah satu kaki ditarik kebelakang.

Page 46: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

32

Gambar 13

Gerakan pemanasan 25 dan 26

Sumber : Novitasari, 2012

Gerakan 25

Bermanfaat merenggangkan otot bahu, sendi punggung atas.

1) Kaki kanan atau kiri menekuk ke depan.

2) Samping kanan atau kiri lurus ke belakang.

3) Kedua tangan bertumpu di paha.

Gerakan 26

Bermanfaat untuk menguatkan sendi, bahu, punggung atas, dan kaki.

1) Kaki kanan diluruskan.

2) Tangan kanan menyentuh ujung kaki kanan.

3) Lakukan bergantian.

Page 47: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

33

Gambar 14

Gerakan pemanasan 27 dan 28

Sumber : Novitasari, 2012

Gerakan 27 dan 28

Bermanfaat untuk meregangkan otot-otot bahu, kaki, paha,dan punggung.

1) Kaki kiri melangkah ke depan.

2) Kedua tangan dilurus ke depan.

3) Ditarik kebelakang dan ditahan di depan dada disamping telinga.

4) Lakukan bergantian.

Page 48: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

34

Gambar 15

Gerakan pemanasan 29 dan 30

Sumber : Novitasari, 2012

Gerakan 29

Bermanfaat untuk meregangkan otot dinamis.

1) Kaki kiri melangkah kedepan.

2) Kedua tangan tertumpu di kedua paha.

3) Lutut kanan di tekuk.

Gerakan 30

Sikap sempurna.

Page 49: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

35

2. Latihan inti

Gambar 16

Gerakan 1 dan 2

Sumber : Novitasari, 2012

Gambar 17

Gerakan 3, 4 dan 5

Sumber : Novitasari, 2012

Page 50: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

36

Gerakan 1, 2, 3, 4, 5 dilakukan untuk mempersiapkan gerakan selanjutnya dan

megatur pernapasan.

1) Tangan kanan lurus kedepan.

2) Tangan kiri lurus ke depan.

3) Tangan kanan lipat ke bahu kiri.

4) Tangan kiri lipat ke bahu kanan.

5) Telapak kanan terbuka di samping telinga.

6) Telapak kiri terbuka disamping telinga kiri.

Gambar 18

Gerakan inti 1

Sumber : Novitasari, 2012

Inti 1

Bermanfaat untuk melenturkan tangan sebelum maju ke gerakan

selanjutnya.

1) Badan tegak.

2) Langkah kaki kanan ke depan 1 langkah.

Page 51: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

37

3) Kepalkan tangan angkat ke atas.

4) Dengan hitungan angkat dan Tarik tangan sejajar dengan bahu.

Gambar 19

Gerakan inti 2 dan 3

Sumber : Novitasari, 2012

Inti 2

Bermanfaat untuk menguatkan otot dada, lengan, dan bahu.

1) Kaki melangkah kedepan.

2) Tangan mengepal dari perut diangkat ke atas kepala.

3) Lakukan seterusnya.

Inti 3

Bermanfaat untuk menguatkan otot kaki dan pinggang.

1) Tangan kanan mengepal.

2) Badan serong ke kanan.

3) Kaki kiri membuka ke samping kiri.

Page 52: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

38

Gambar 20

Gerakan inti 4 dan 5

Sumber : Novitasari, 2012

Inti 4 dan 5

Bermanfaat untuk meningkatkan otot lengan, paha dan dada.

1) Melangkah maju 1 lngkah.

2) Tangan mendorong ke depan.

3) Mundur 1 langkah..

4) Tangan didorong ke depan kemudian rentangkan ke atas.

Page 53: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

39

Gambar 21

Gerakan inti 6 dan 7

Sumber : Novitasari, 2012

Inti 6

Bermanfaat untuk menguatkan otot tang, bahu, dan betis.

1) Kedua tangan mengepal kemudian Tarik ke belakang.

2) Kaki kanan melangkah ke depan.

3) Lakuakn secara bergantian.

Inti 7

Bermanfaat untuk melatih otot betis, paha, persendian lutut dan lengan.

1) Langkahkan kedepan kaki kiri.

2) Tangan kiri direntangkan, tangan kanan simpan di dada.

3) Kedua tangan mengayun ke kanan dan ke kiri.

Page 54: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

40

Gambar 22

Gerakan inti 8

Sumber : Novitasari, 2012

Inti 8

Bermanfaat untuk melatih keseimbangan, menguatkan otot betis, paha,

dan lengan.

1) Angkat kaki kiri ke belakang.

2) Kedua tangan bentangkan ke depan.

3) Lakukan bergantian denagnkaki kanan.

Page 55: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

41

Gambar 23

Gerakan inti 9 dan 10

Sumber : Novitasari, 2012

Inti 9

1) Buka kaki.

2) Langkahkan ke depan kaki kanan dan kaki kiri mundur ke belakang.

3) Telapak tangan di buka, tangan kiri bentangkan dan kanan simpan di dada.

4) Ayunkan kekanan ke kiri.

Inti 10 :

1) Buka kaki.

2) Langkahkan ke depan kaki kanandan kaki kiri Mundurkan ke belakang.

3) Angkat kedua tangan ke atas.

Gerakan inti 9 dan 10 bermanfaat untuk melatih otot jari tangan, lengan, betis dan

paha.

Page 56: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

42

Inti 11

Bermanfaat untuk melatih otot jari tangan, paha dan bahu.

1) Buka kaki kiri kesamping kiri.

2) Kedua tangan sejajar dengan dada.

3) Rentangkan tangan ke bawah.

4) Lakukan bergantiandengan kaki kanan.

Gambar 25

Gerakan inti 12 dan relaksasi 13

Sumber : Novitasari, 2012

Inti 12

Bermanfaat untuk melatih otot jari tangan, bahu serta paha.

1) Kaki kiri melangkah ke samping.

2) Kedua tangan direntangkan sejajar dengan dengan perut.

Page 57: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

43

Relaksasi 13

Gerakan relaksasi 13 dan seterusnya masuk ke dalam relaksasi untuk penyegaran

setelah melakukan pemanasan dan inti.

1) Tangan di depan.

2) Rentangkan bersamaan melangkah ke samping kanan dan kiri.

Gambar 26

Gerakan relaksasi 14, 15 dan 16

Sumber : Novitasari, 2012

Relaksasi 14

1) Kedua tangan direntangkan sejajar bahu dengan kedua tangan di kepal di dada.

2) Kaki langkahkan ke kanan dan kiri.

Relaksasi 15

1) Kedua tangan mengayun ke atas.

2) Kaki langkahkan ke kanan dan kiri.

Page 58: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

44

Relaksasi 16

Sikap sempurna

3. Pendinginan

Gambar 27

Gerakan pendinginan 1

Sumber : Novitasari, 2012

Pendinginan 1

Bermanfaat untuk relaksasi pernapasan dengan gerakan tangan dan kaki.

1) Langkahkan kaki kiri ke samping.

2) Lutut kiri di tekuk.

3) Kedua lengan direntangkan.

4) Kepala di tundukan.

Page 59: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

45

Gambar 28

Gerakan pendinginan 2

Sumber : Novitasari, 2012

Pendinginan 2

Bermanfaat untuk merelaksasi kembali otot – otot tubuh.

1) Kaki kanan di buka.

2) Lengan di depan dada.

3) Tubuh di tarik ke arah kanan dan beberapa detik.

Page 60: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

46

Gambar 29

Gerakan pendinginan 3

Sumber : Novitasari, 2012

Pendinginan 3

Bermanfaat untuk relaksasi pernapasan.

1) Kaki kanan melangkah ke depan.

2) Tangan di bentangkan.

Page 61: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

47

Gambar 30

Gerakan pendinginan 4 dan 5

Sumber : Novitasari, 2012

Pendinginan 4

Bermanfaat untuk merelaksasikan otot-otot bahu, kaki, paha, dan punggung.

1) Kaki kiri maju ke depan.

2) Lutut di tekuk.

3) Kedua lengan direntangkan ke depan.

4) Telapak tangan menghadap ke dalam.

Pendinginan 5

Bermanfaat untuk merelaksasi otot lengan bahu.

1) Kaki kiri di depan.

2) Tangan kiri di bentangkan ke belakang tangan kanan menjadi penyangga.

Page 62: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

48

Gambar 31

Gerakan pendinginan 6 dan 7

Sumber : Novitasari, 2012

Pendinginan 6

Bermanfaat untuk merelaksasikan otot bahu, sendi dan punggung.

1) Kaki kiri maju ke depan.

2) Kaki kanan ke belakang.

3) Kedua tangan bertumpu di paha.

Pendinginan 7

Bermanfaat untuk merelaksasikan otot bahu dan tubuh bagian belakang.

1) Kaki di buka ke samping.

2) Tangan kanan menarik sikut kiri ke arah belakang.

Page 63: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

49

Gambar 32

Gerakan pendinginan 8 dan 9

Sumber : Novitasari, 2012

Pendinginan 8

Bermanfaat untuk rileksasi kaki dan badan.

1) Menghadap ke kanan.

2) Kaki kanan tekuk dan kaki kiri lurus.

3) Kedua tangan lurus menghadap kanan.

Pendinginan 9

Bermanfaat untuk rileksasi pertegangan kaki dan punggung.

1) Menghadap ke kanan.

2) Kaki kiri jinjit.

3) Kaki kanan lurus dan kedua lengan ke atas.

Page 64: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

50

Gambar 33

Gerakan pendinginan 10 dan 11

Sumber : Novitasari, 2012

Pendinginan 10

Bermanfaat untuk rileksasi kaki dan tangan.

1) Kaki kiri Tarik ke belakang.

2) Kaki kanan di tekuk.

3) Kedua tangan bertumpuk di kaki kanan.

Pendinginan 11

Bermanfaat untuk menguatkan otot paha dan tumit.

1) Menghadap ke kanan.

2) Rentangkan tangan kanan seperti menyentuh ujung kaki kiri.

3) Kaki kiri di tekuk, kaki kanan lurus sejajar dengan tangan.

Page 65: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

51

Gambar 34

Gerakan pendinginan 12 dan 13

Sumber : Novitasari, 2012

Pendinginan 12

Bermanfaat untuk rileksasi pergelangan dengan gerakan tangan dan lutut.

1) Kaki kanan melangkah ke samping.

2) Kedua lengan direntangkan ke samping.

3) Kedua lutut di tekuk sedikit.

Pendinginan 13

Sikap sempurna.

2.2 Diabetes Mellitus

2.2.1 Pengertian diabetes mellitus

Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang

disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat

Page 66: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

52

kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Soegondo, 2009). Menurut ADA

(American Diabetes Association) tahun 2010 Diabetes Mellitus merupakan suatu

kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi

karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Diabetes mellitus

merupakan penyakit kronik, progesif yang dikarakteristikkan dengan

ketidakmampuan tubuh untk melakukan metabolisme kabohidrat, lemak dan

protein awal terjadinya hiperglikemia (kadar gula yang tinggi dalam darah) (Black

dan Hawk, dalam Damayanti, 2015).

Diabetes mellitus adalah suatu ganngguan metabolisme karbohidrat,

protein dan lemak akibat dari ketidakseimbangan antara ketersediaan nsulin

dengan kebutuhan insulin. Gangguan tersebut bisa berupa defesiensi insulin

absolut, gangguan pengeluaran insulin oleh sel beta pankreas, ketidakadekuatan

atau kerusakan pada reseptor insulin, produksi insulin yang tidak aktif dan

kerusakan insulin sebelum bekerja (Sudoyo dalam Damayanti, 2015). Diabetes

mellitus diartikan pula sebagai penyakit metabolisme yang termasuk kelompok

gula darah yang melebihi batas normal atau hiperglikemia (lebih dari 120 mg/dL

atau 120 mg%). Karena itu juga DM sering disebut juga dengan penyakit gula

(Maulana, 2012).

2.2.2 Etiologi

1. Faktor keturunan atau genetik

Riwayat keluarga dengan DM tipe 2 akan mempunyai peluang menderita

DM sebesar 15% dan resiko mengalami intolerensi glukosa yaitu

Page 67: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

53

ketidakmampuan dalam memetabolisme karbohidrat secara normal sebesar 30%

(Lemone dan Burke dalam Damayanti, 2015). Faktor genetik dapat langsung

mempengaruhi sel beta dan mengubah kemampuannya untuk mengenali dan

menyebarkan rangsangan sekretoris insulin. Keadaan ini meningkatkan

kerentanan individu tersebut terhadap faktor-faktor lingkungan yang dapat

mengubah integritas dan fungsi sel beta pankreas. Secara genetik resiko DM tipe

2 meningkat pada saudara kembar monozigotik seorang DM tipe 2, ibu dari

neonatus yang beratnya lebih dari 4 kg, individu dengan gen obesitas, ras atau

etnis tertentu yang mempunyai insiden tinggi terhadap DM (Price dan Wilson

dalam Damayanti, 2015).

2. Obesitas

Obesitas atau kegemukan yaitu kelebihan berat badan 20% dari berat

badan ideal atau BMI (Body Mass Index) 27 kg/m2.

kegemukan menyebabkan

berkurangnya jumlah reseptor insulin yang dapat bekerja di dalam sel pada otot

skeletal dan jaringan lemak. Kegemukan juga merusak kemampuan sel beta untuk

melepas insulin saat terjadi peningkatan glukosa drah (Smeltzer dalam Damaynti,

2015). Obesitas menyebabkan respons sel beta prankeas terhadap peningkatan

glukosa darah berkurang, selain itu reseptor insulin pada sel diseluruh tubuh

termasuk di otot berkurang jumlah dan keaktifannya (kurang sensitif) (Soegondo

dalam Damayanti, 2015).

3. Usia

Faktor usia yang berisiko menderita DM tipe 2 adalah usia di atas 30

tahun, hal ini karena adanya perubahan anatomis, fisiologis dan biokimia. Setelah

Page 68: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

54

seseorang mencapai umur 30 tahun, maka kadar glukosa darah naik 1-2mg% tiap

tahun saat puasa dan akan naik 6-13% pada 2 jam setelah makan. Berdasarkan hal

tersebut umur merupakan faktor utama terjadinya kenaikan relevensi diabetes

serta gangguan tolerensi glukosa (Sudoyo dalam Damayanti, 2015).

4. Tekanan darah

Seseorang yang beresiko menderita DM adalah yang mempunyai tekanan

darah tinggi yaitu tekanan darah 140/90 mmHg. Pada umumnya penderita DM

juga menderita hipertensi. Patogenesis hipertensi pada penderita DM tipe 2 sangat

kompleks. Banyak faktor yang berpengaruh pada peningkatan tekanan darah.

Pada DM faktor tersebut adalah resistensi insulin, kadar gula darah plasma,

obesitas selain faktor lain pada sistem otoregulasi pengaturan tekanan

darah(Sudoyo dalam Damayanti, 2015).

5. Aktifitas fisik

Aktifitas fisik yang kurang menyebabkan resistensi insulin pada DM tipe 2

(Soegondo dalam Damayanti, 2015). Individu yang aktif memiliki insulin dan

profil glukosa yang lebih baik daripada individu yang tidak aktif (Damayanti,

2015).

6. Kadar kolesterol

Kadar abnormal lipid darah erat kaitannya dengan obesitas dan DM tipe

2.salah satu mekanisme yang di duga menjadi predisposisi diabetes tipe 2 adalah

terjadinya pelepasan asam-asam lemak bebas secara cepat yang berasal dari suatu

lemak visceral yang membesar. Proses ini menerangkan terjadinya sirkulasi

tingkat tinggi dari asam-asam lemak bebas di hati, sehingga kemampuan hati

Page 69: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

55

untuk mengikat dan mengekstrak insulin dari darah menjadi berkurang. Hal ini

dapat mengakibatkan hiperinsulinemia. Akibat lainnya dalah peningkatan

glukoneogenesis dimana glukosa darah meningkat. Efek kedua dari peningkatan

asam-asam lemak bebas adalah menghambat pengambilan glukosa oleh otot

(Damayanti, 2015).

7. Stres

Stres memicu reaksi biokimia tubuh melalui 2 jalur yaitu neural dan

neuroendokrin. Reaksi pertama respon stres yaitu sekresi sistem saraf simpatis

untuk mengeluarkan norepinefrin yang mengakibatkan peningkatan frekuensi

jantung. Kondisi ini menyebabkan glukosa darah meningkat guna sumber energi

untuk perfusi. Bila stres menetap akan melibatkan hipotalamus pituitari.

Hipotalamus mensekresi corticotropin releasing factor yang menstimulasi

pituitari anterior untuk memproduksi Adrenocortocotropic hormone (ACTH)

kemudian ACTH menstimulasi pituitari anterior untuk memproduksi

glukokortukoid, terutama kortisol. Peningkatan kortisol mempengaruhi

peningkatan glukosa darah melalui glukoneogenesis, katabolisme protein dan

lemak (Smeltzer dan Bare dalam Damayanti, 2015).

8. Riwayat diabetes gestasional

DM tipe ini terjadi ketika ibu hamil gagal mempertahankan euglikemia

(kadar glukosa darah normal). Factor resiko DM gestasional adalah riwayat

keluarga, obesitas dan glikosuria. DM tipe ini di jumpai pada 2-5% populasi ibu

hamil. Biasanya gula darah akan kembali normal setelah melahirkan, namun

Page 70: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

56

resiko ibu untuk mendapatkan DM tipe 2 di kemudian hari cukup besar (Smeltzer

dalam Damayanti, 2015).

9. Virus dan bakteri

Virus penyebab DM adalah rubella, mumps dan human coxsackievirus B4.

Melalui mekanisme infeksi sitolitik dalam sel beta, virus ini mengakibatkan

destruksi atau perusakan sel. Bisa juga virus ini menyerang melalui reaksi

otoimunitas yang menyebabkan hilangnya otoimun dalam sel beta (Maulana,

2012).

10. Bahan toksik atau beracun

Bahan beracun yang mampu langsung merusak sel beta adalah alloxan,

pyrinuron (rodentisida) dan streptozoctin (produk dari sejenis jamur). Bahan yang

lain adalah sianida yang berasal dari singkong (Maulana, 2012).

2.2.3 Patofisiologi dan klasifikasi diabetes mellitus

Adapun patofisiologi dan klasifikasi dari DM adalah sebagai berikut

1. DM Tipe 1

DM tipe 1 ditandai oleh destruksi sel beta pankreas, terbagi dalam dua sub tipe

yaitu tipe 1A diabetes yang di akibatkan proses immunologi (immune-metiated

diabetes) dan tipe 1B yaitu diabetes idiopatik yang tidak diketahui penyebabnya.

DM tipe 1A ditandai oleh destruksi autoimun sel beta. Sebelumnya disebut

dengan diabetes juvenile, terjadi lebih sering pada orang muda tetapi dapat teradi

pada semua usia. DM tipe 1 merupakan gangguan katabolisme yang ditandai oleh

Page 71: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

57

kekurangan insulin absolut, peningkatan glukosa darah, dan pemecahan lemak

dan protein tubuh (Damayanti, 2015). Dalam diabetes mellitus tipe 1 ini pankreas

benar-benar tidak menghasilkan insulin karena rusaknya sel-sel beta yang ada

didalam pankreas oleh autoimun. Jadi antibodi yang ada dalam tubuh manusia

membunuh siapa saja yang tdak dikenalinya termasuk zat-zat yang dihasilkan oleh

tubuh di anggap benda asing termasuk zat-zat penghasil insulin maka dari itu

diabetes mellitus tipe 1 disebut dengan IDDM atau insulin dependet diabetes

mellitus (Novitasari, 2012).

Saat ini penderita diabetes mellitus tipe 1 hanya dapat diobati dengan

menggunakan insulin dan dengan pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa

darah melalui alat monitor pengujian darah. Pengobatan dasar diabetes tipe 1,

bahkan untuk tahap paling awal sekalipunadalah penggantian insulin. Tanpa

insulin ketosis dan diabetis ketoasidosis bisa menyebabkan koma bahkan bisa

mengakibatkan kematian (Maulana, 2012).

2. DM tipe 2

DM tipe 2 atau juga dikenal sebagai Non Insulin Dependent Diabetes (NIDDM).

Dalam DM tipe 2, jumlah insulin yang diproduksi oleh pankreas biasanya cukup

untuk mencegah ketoasidosis tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan

tubuh total (Damayanti, 2015). Diabetes mellitus tipe 2 terjadi karena kecacatan

dalam produksi insulin dan resistensi terhadap insulin (adanta defekasi trespon

jaringan terhadap insulin) yang melibatkan reseptor insulin di membrane sel

(Maulana, 2012). Jumahnya mencapai 90-95% dari seluruh pasien dengan

diabetes dan banyak dialami oleh orang dewasa tua lebih dari 40 tahun serta lebih

Page 72: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

58

sering pada individu obesitas (Damayati, 2015). Menurut Maulana (2012)

diabetes biasanya juga terjadi pada seseorang yang jarang aktivitas atau tidak

aktif. Kasus DM tipe 2 umumnya mempunyai latar belakang kelainan yang

diawali dengan terjadinya resistensi insulin. Resistensi insulin awalnya belum

menyebabkan DM secara klinis. Sel beta prankeas masih dapat melakukan

kompensasi bahkan sampai overkompensasi, insulin di sekresi secara berlebihan

sehingga terjadi kondisi hiperinsulinemia dengan tujuan normalisasi kadar

glukosa darah. Mekanisme kompensasi yang terus menerus menyebabkan

kelelahan sel beta pankreas (exhaustion) yang disebut dekompensasi,

mengakibatkan produksi insulin yang secara absolut. Kondisi resistensi insulin

diperberat oleh produksi insulin yang menurun akibatnya kadar glukosa darah

semakin meningkat sehingga memenuhi kriteria diagnosis DM (Damayanti,

2015).

Resistensi insulin utamanya dihasilkan dari kerusakan genetik dan selanjutnya

oleh faktor lingkungan. Ketika glukosa intra sel meningkat, maka asam lemak

bebas (Free Fatty Acid – FFAs) di simpan, namun ketika glukosa menurun maka

FFAs masuk ke sirkulasi sebagai substrat dari produksi glukosa (Damayanti,

2015). Pada kondisi normal, insulin memicu sintesa trigliserida dan menghambat

lipolysis postprandial. Glukosa diserap ke dalam jaringan adiposa dan sirkulasi

FFAs mempunyai efek yang berbahaya pada produksi glukosa dan sensitifitas

insulin, peningkatan glukosa darahpun ikut berperan. Pada tipe ini terjadi

kehilangan sel beta prankeas lebih dari 50%. Efek abnormalitas ini akan

menyebabkan meningkatnya kadar gula darah secara terus menerus, hal ini di

Page 73: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

59

sebabkan karena gangguan pemanfaatan glukosa, menurunnya penyimpanan

glukosa sebagai glikogen, gangguan produksi gangguan hepar, meningkatnya

glukosa puasa dan menurunnya pemanfaatan glukosa postprandial (Dunning

dalam Damayanti, 2015).

Individu yang beresiko terkena diabetes tipe 2 ini adalah mempunyai

sindroma resistensi insulin, kelebihan berat badan (obesitas, peningkatan BMI,

peningkatan lingkar pinggang > 1.0 inchi pada pria dan > 0.7 inchi pada wanita),

terjadi pada usia > 40 tahun, keturunan, wanita dengan gestasional diabetes atau

mempunyai bayi berukuran besar (Damayanti,2015). Gejala DM tipe 2 ini terjadi

secara berlahan-lahan. Dengan pola hidup sehat yaitu mengkonsumsi makanan

bergizi seimbang dan olahraga secara teratur biasanya penderita berangsur pulih.

Penderita juga harus dapat mempertahankan berat badan yang normal. Namun

pada penderita stadium akhir, kemungkinan akan diberikan suntikan insulin

(Maulana, 2012).

3. Diabetes pada kehamilan (Gestational Diabetes)

Diabetes kehamilan terjadi pada intolerensi glukosa yang di ketahui

selama kehamilan pertama. Jumlah sekitar 2-4% kehamilan. Wanita dengan

diabetes kehamilan akan mengalami peningkatan resiko terhadap diabetes setelah

5-10 tahun melahirkan (Damayanti, 2015). Jenis diabetes ini terjadi saat

kehamilan dan bersifat sementara (Maulana, 2015). Meskipun kejadiannya

sementara, namun diabetes tipe ini bisa merusak kesehatan janin dan ibu

(Maulana, 2015).

4. Diabetes tipe lain

Page 74: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

60

Merupakan gangguan endrokin yang menimbulkan hiperglikemia akibat

peningkatan produksi glukosa hati atau penurunan penggunaan glukosa oleh sel

(Damayanti, 2015). Sebelumnya dikenal dengan istilah diabetes sekunder, DM

tipe ini menggambatkan DM yang dihubungkan dengan keadaan dan sindrom

tertentu. Misalnya DM yang terjadi dengan penyakit pankreas atau pengangkatan

jaringan prankeas dan penyakit endrokin seperti akromegali ata syndrom chusing,

karena zat kimia atau obat, infeksi dan endokrinopati (Soegondo dalam

Damayanti, 2015).

2.2.4 Manifestasi klinis

Manifestasi klinis DM tergantung pada tingkat hiperglikemia yang dialami

oleh pasien. Manifestasi klinis khas yang dapat muncul pada seluruh tipe DM

meliputi trias poli yaitu poliuria, polidopsi dan poliphagi. Poliuri dan poli dipsi

terjadi sebagai akibat kehilangan cairan berlebihan yang dihubungkan dengan

diuresis osmotic. Pasien juga mengalami poliphagi akibat dari kondisi metabolik

yang diinduksi oleh adanya defesiensi insulin serta pemecahan lemak dan protein.

Gejala-gejala lain yaitu kelemahan, kelelahan, perubahan penglihatan yang

mendadak, perasaan gatal atau kekebasan pada tangan atau kaki, kulit kering,

adanya lesi luka yang penyembuhannya lambat dan infeksi berulang (Damayanti,

2015).

Page 75: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

61

2.2.5 Diagnosis

Dalam menentukan adanya diabetes melitus tes urin tunggal tidak boleh di

lakukan namun perlu di tambah dengan tes gula darah, dapat di katakan diabetes

ketika adanya gejala dan peningkatan kadar gula darah. Kriteria diagnosis diabetes

berdasarkan panduan WHO dalam Damayanti ( 2015 ) dapat di lihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 2.1 Kriteria Diagnostik Berdasarkan Panduan WHO

Tahap Gula Darah Puasa Gula Darah Acak OGTT

Normal < 6.1 mmol/L Gula darah 2

jam < 7.8

mmol/L

Gangguan

tolerensi glukosa

Gangguan gula darah puasa

– gula darah puasa 6.1

mmol/L dan < 7.0 mmol/L

Gangguan

tolerensi

glukosa – gula

darah 2 jam

7.8 mmol/L

dan < 11.1

mmol/L

Diabetes 7.0 mmol/L > 11.1 mmol/L dan

gejala

Gula darah 2

jam >11.1

mmol/L

Sumber : Damayanti, 2015

Catatan : Pada tabel ini ditunjukkan glukosa darah vena. Glukosa darah kapiler

10-15% lebih tinggi daripada darah vena.

Atau jika kita menggunakan satuan mg/dl,maka untuk mendiagnosa diabetes

dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut :

Tabel 2.2 Kriteria Diagnostik Diabetes

Test Tahap diabetes Tahap prediksi

Gula darah puasa 126 mg/dl 100-125 mg/dl

OGTT 200 mg/dl 140-199 mg/dl

Gula darah acak >200 mg/dl

Sumber : Damayanti, 2015

Keterangan

1. Gula darah puasa diukur sesudah puasa malam selama 8 jam.

Page 76: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

62

2. Oral glucosa tolerance test (OGTT) diukur setelah puasa semalaman, lalu

pasien diberikan cairan 75 gr glukosa untuk diminum . lalu gula darah diukur

2 jam kemudian.

3. Gula darah acak diukur sewaktu-waktu.

4. Untuk mendiagnosa DM, perlu dilakukan uji ulang ketika mendapatkan hasil

yang abnormal ,sehingga mendapatkan konfirmasi yang akurat.

5. Diabetes dapat di diagnosa dengan adanya gejala khusus (khas).

Kadar glukosa darah sewaktu dan glukosa darah puasa sebagai penyaring dan

diagnosis diabetes mellitus :

Tabel 2.3 Kriteria Diagnostik Diabetes berdasarkan Depkes RI 2008

Bukan DM Belum pasti DM DM

Kadar glukosa

darah sewaktu

(mg/dl)

Plasma vena

darah kapiler

<100 100-199 200

Kadar glukosa

darah puasa

(mg/dl)

Plasma vena

darah kapiler

<90 90-199 200

Sumber : Damayanti, 2015

2.2.6 Komplikasi diabetes mellitus

Komplikasi akibat DM dapat bersifat akut atau kronis. Komplikasi akut

terjadi jika kadar glukosa darah seseorang meningkat atau menurun tajam dalam

waktu yang relatif singkat. Komplikasi kronis berupa kelainan pembuluh darah

yang akhirnya bisa menyebabkan serangan jantung, ginjal, saraf dan penyakit

berar lain (Novitasari, 2012)

Page 77: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

63

1) Komplikasi akut

a. Hipoglikemia

Hipoglikemia adalah suatu keadaan seseorang dengan kadar glukosa darah

di bawah nilai normal. Ada 4 macam keadaan hipoglikemia yaitu

a) Hipoglikemia murni jika kadar glukosa darah kurang dari 50 mg/dl.

b) Reaksi hipoglikemia akibat menurunnya kadar glukosa darh yang secara

mendadak.

c) Koma hipoglikemia akibat kadara glukosa darah yang sangat rendah.

d) Hipoglikemia relatif jika gejala hipoglikemia terjadi 3 – 5 jam setelah makan.

Gejala-gejala hipoglikemia bisa ditandai oleh dua penyebab utama. Keterlibatan

sistem saraf otonomi (bagian dari sistem saraf yang tidak terkendali dibawah

sadar) dan pelepasan hormon dari kelenjar adrenalin, yang menimbulkan gejala-

gejala rasa takut, terbang, bertarung. Pada dasarnya ini mencakup kegelisahan,

gemetaran, mengeluarkan keringat, menggigil, muka pucat, jantung berdebar-

debar dan detak jantung yang sangat cepat serta rasa pening, mudah mengantuk

dan akhirnya kehilangan kesadaran atau pingsan. Jika tidak diberi pengobatan bisa

menimbulkan kejang dan akhirnya terjadi kerusakan otak permanen atau kondisi

yang parah bisa menimbulkan kematian.

b. Ketoasidosis diabetik – koma diabetik

Komplikasi ini dapat diartikan sebagai keadaan tubuh yang sangat

kekurangan insulin dan sifatnya mendadak. Glukosa darah yang tinggi tidak dapat

memenuhi kebutuhan energi tubuh. Akibatnya metabolisme tubuhpun berubah.

Kebutuhan energi tubuh terpenuhi setelah sel lemak pecah dan membentuk

Page 78: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

64

senyawa keton. Keton akan terbawa dalam urin dan dapat di cium baunya saat

bernapas. Akibat akhir adalah darah menjadi asam, jaringan tubuh rusak, tidak

sadarkan diri dan mengali koma.

c. Koma hiperosmoler non ketotik (KHNK)

Gejala KHNK adalah dehidrasi yang berat, hipotensi dan menimbulkan

shok. Komplikasi ini dapat diartikan sebagai keadaan tubuh tanpa penimbunan

lemak sehingga penderita tidak menunjukkan pernapasan yang cepat dan dalam

(kussmaul). Pemeriksaan di laboratorium menunjukkan bahwa kadar glukosa

penderita sangat tinggi Ph darah normal, kadar natrium tinggi dan tidak ada

ketonemia.

d. Koma lakto asidosis

komlikasi ini diartikan sebagai suatu keadaan tubuh dengan asam laknat

tidak dapat diubah menjadi bikarbonat. Akibatnya kadar asam laknat didalam

darah meningkatkan (hiperlaktatemia) dan akhirnya menimbulkan koma. Keadaan

ini dapat terjadi karena infeksi, gangguan faal hepar, ginjal, DM yang mendapat

pengobatan dengan phenformin. Gejala yang muncul biasanya berupa stupor

hingga koma. Pemeriksaan gula darah biasanya hanya menunjukkan

hiperglikemia ringan (glukosa darh dapat normal atau sedikit turun).

2) Komplikasi kronis

Tujuan paling utama dalam pengelolaan DM adalah menghambat atau

mencegah terjadinya komplikasi kronis yang sangat merugikan penderita

(Novitasari, 2012).

Page 79: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

65

a. Komplikasi spesifik

komplikasi spesifik adalah komplikasi akibat kelainan pembuluh darah kecil

mikroangipati diabetika (Mi.DM) dan kelainan metabolisme dalam jaringan. Jenis

– jenis komplikasi spesifik sebagai berikut

a) Retino pati diabetika (RD), gejalanya penglihatan mendadak buram seperti

berkabut. Akibatnya harus sering mengganti kaca mata

b) Nefropati diabetika (ND), gejalanya ada protein dalam air kencing, terjadi

pembengkakan, hipertensi dan kegagalan fungsi gijal yang menahun.

c) Neuro pati diabetika (Neu.D), gejala perasaan terhadap getaran berkurang, rasa

panas seperti terbakar dibagian ujung tubuh, rasa nyeri, rasa kesemutan, serta

rasa terhadap dingin dan panas berkurang. Selain itu otot lengan atas menjadi

lemah, penglihatan kembar, impotensi sementara, mengeluarkan banyak keringat

dan rasa berdebar saat istirahat

d) Diabetik foot (DF) dan kelainan kulit, seperti tidak berfungsinya kulit

(dematopati diabetik), adanya gelembung berisi cairan dibagian kulit (bulae

diabetik), dan kulit mudah terinfeksi.

b. Komplikasi tak spesifik

Kelainan ini sama dengan non diabetes mellitus, tetapi terjadinya lebih awal

atau lebih mudah. Penyakit yang termasuk komplikasi tak spesifik dalam DM

sebagai berikut

Page 80: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

66

a) Kelainan pembuluh darah besar atau makroangipati diabetika (Ma.DM),

kelainan ini berupa timbunan zat lemak didalam dan dibawah pembuluh darah

(ateroskleroosis).

b) Kekeruhan pada lensa mata (kataraktalentis).

c) Adanya infeksi seperti infeksi saluran kencing dan tuburkolosis (TBC) paru.

2.2.7 Penatalaksanaan diabetes mellitus

Tujuan utama terapi diabetes adalah menormalkan aktivitas insulin dan kadar

glukosa darah untuk mengurangi komplikasi yang ditimbulkan akibat DM.

Caranya yaitu menjaga kadar glukosa dalam batas normal tanpa terjadi

hipoglikemia serta memelihara kualitas hidup yang baik. Ada lima kompenen

dalam penatalaksanaan diabetes tipe 2, yaitu terapi nutrisi (diet). Latihan fisik,

pemantauan, terapi farmakologi dan pendidikan (Smeltzer dalam Damayanti,

2015).

1. Manajemen diet

Tujuan umum penatalaksanaan diet pasien DM antara lain mencapai dan

mempertahankan kadar glukosa darah dan lipit mendekati normal, mencapai dan

mempertahankan berat badan dalam batas2 normal atau kurang lebih 10% dari

berat badan idaman, mencegah komplikasi akut dan kronik, serta meningkatkan

kualitas hidup (Suyono dalam Damaynti, 2015).

Standar komposisi makanan untuk pasien DM yang dianjukan konsensus Perkeni

(2006) adalah karbohidrat 45-65%, protein 10-20%, lemak 20-25%, kolesterol <

300mg/hr, serat 25g/hr, garam dan pemanis saat digunakan secukupnya.

Page 81: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

67

Waynes dapat menimbulkan aterosklerosis oleh karena itu konsumsi makanan

yang berkolesterol harus dibatasi (Suyono dalam Damayanti, 2015). Pemanis

buatan dapat dipakai secukupnya. Pemanis buatan yang aman dan dapat di terima

untuk pasien DM termasuk yang sedang hamil adalah: sakarin, aspartame,

acesulfame, protassium, dan sukralose. Jumlah kalori di sesuaikan dengan status

gizi, umur, ada tidaknya setres akut, kegiatan jasmani (Damayanti, 2015).

2. Latihan fisik atau olahraga

Olahraga mengaktifasi ikatan insulin dan reseptor insulin di membran

plasma sehingga dapat menurunkan kadar glukosa darah. Manfaat latihan fisik

adalah menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan

glukosa oleh otot dan memperbaiki pemakaian insulin, memperbaiki sirkulasi

darah, dan tonus otot, mengubah kadar lemak darah yaitu meningkatkan kadar

HDL kolesterol dan menurunkan kadar kolesterol total serta trigliserida (Sudoyo

dalam Damayanti, 2015).

3. Pemantauan kadar gula darah

Pemanatauan kadar glukosa darah secara mandiri atau self monitoring blood

glucosa (SMBG) memungkinkan untuk deteksi dan mencegah hiperglikemia atau

hipoglikemia dan pada akhirnya akan mengurangi komplikasi DM jangka

panjang. Pemeriksaan ini sangat dianjurkan bagi pasien dengan penyakit Dm yang

tidak stabil, kecenderungan untuk mengalami ketoasidosis berat, hiperglikemia

dan hipoglikemia tanpa gejala ringan. SMBG telah menjadi dasar dalam

memberikan terapi insulin (Damayanti, 2017).

4. Terapi farmakologi

Page 82: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

68

Tujuan terapi insulin adalah menjaga kadar gula darah normal atau

mendekati normal. Pada DM tipe 2, insulin terkadang diperlukan sebagai terapi

jangka panjang untuk mengendalikan kadar glukosa darah jika dengan diet,

latihan fisik dan Obat Hipoglikemia Oral (OHO) tidak dapat menjaga gula darah

dalam rentag normal (Damayanti, 2015).

5. Pendidikan kesehatan

Pendidikan kesehatan pada pasien DM diperlukan karena penatalaksanaan

DM memerlukan perilaku penanganan yang khusus seumur hidup. Pasien tidak

hanya belajar keterampilan untuk merawat diri sendiri guna menghindari fluktuasi

kadar glukosa darah yang mendadak, tetapi juga harus memiliki perilaku preventif

dalam gaya hidup untuk menghindari komplikasi diabetik jangka panjang. Pasien

harus mengerti mengenai nutrisi, manfaat dan efek samping terapi, latihan,

perkembangan penyakit, strategi pencegaahan, teknik pengontrolan gula darah,

dan penyesuaian terhadap terapi (Smeltzer dalam Damayanti, 2015).

Page 83: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

69

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA

3.1 Kerangka konsep

Keterangan :

: Di teliti : Berpengaruh

: Tidak di teliti

Gambar 3.1 Kerangka konsep pengaruh senam diabetes terhadap perubahan kadar

gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Tawangrejo Kota

Madiun.

Faktor penyebab DM tipe 2

1. Faktor keturunan atau

genetik

2. Obesitas

3. Usia diatas 30 tahun

4. Tekanan darah tinggi

5. Aktifitas fisik kurang

6. Kadar kolesterol

tinggi

7. Stres

8. Virus dan bakteri

9. Bahan toksik atau

beracun

Diabetes mellitus tipe II

1. HbA1c > 6.5 %

2. GDP > 126 mg/dl

3. OGTT > 200mgdl

4. Gula darah acak >

200 mg/dl

Lima komponen

penatalaksanaan DM tipe 2

1. Nutrisi (Diet)

2. Latihan fisik

3. Pemantauan gula darah

4. Terapi farmakologi

5. Pendidikan kesehatan

Senam

Diabetes

Penurunan

kadar gula

darah

Page 84: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

70

Gambar 3.1 menjelaskan faktor penyebab DM tipe 2 adalah faktor keturunan,

obesitas, usia di atas 30 tahun, tekanan darah tinggi, aktifitas fisik kurang, kadar

kolesterol tinggi, stress, virus dan bakteri, bahaya toksik atau beracun. Jika factor

penyebab tidak bisa di kendalikan maka akan terjadi DM tipe 2. Masalah yang

sering timbul pada penderita DM tipe 2 adalah kadar gula darah yang tinggi.

Sedangkan untuk pelaksanaan DM tipe 2 adalah nutrisi (diet), latihan fisik,

pemantauan gula darah, terapi farmakologi, pendidikan kesehatan. Perubahan

kadar gula darah tipe 2 salah satunya dipengaruhi oleh latihan fisik yaitu senam

diabetes.

3.2 Hipotesa Penelitian

Hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang

kebenarannya harus diuji secara empiris (Nasir dkk, 2011).

Sesuai dengan teori yang dikemukakan, maka hipotesa yang diajukan adalah :

Ha : Ada pengaruh senam diabetes mellitus terhadap perubahan kadar gula darah

pasien diabetes mellitus tipe 2.

Page 85: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

71

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain penelitian

Desain penelitian ini adalah pre experimental dalam bentuk one group pre-post

test design. Desain ini dilakukan untuk mengungkap hubungan sebab akibat

dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi

sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah intervensi

(Nursalam, 2016). Dalam rancangan penelitian ini hanya ada satu kelompok yang

akan diobservasi gula darahnya kemudian diberi intervensi yaitu senam diabetes

setelah itu di observasi lagi apakah ada perubahan gula darahnya.

Pengukuran gula

darah

Perlakuan Pengukuran gula

darah

Kelompok subjek O1 X O2

Keterangan :

O1 : Nilai gula darah sebelum mendapatkan perlakuan.

O2 : Nilai gula darah setelah mendapat perlakuan.

X : Perlakuan.

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau subyek yang

mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

diteliti kemudian ditarik kesimpulannya (Sujarweni, 2014). Populasi dalam

Page 86: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

72

penelitian ini adalah semua pasien DM tipe 2 di wilayah Kerja Puskesmas

Tawangrejo sebanyak 59 orang.

4.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi

yang digunakan untuk penelitian (Sujarweni, 2014). Menurut Gay jumlah sample

untuk penelitian Eksperimental minimal 15 Sample. Sehigga rumus perhitungan

sample untuk penelitian eksperimental sederhana adalah (Sani, 2016).

(t-1)(r-1) ≥ 15

(1-1)(r-1) ≥ 15

r-1 ≥ 15

r = 15 + 1

r = 16 orang

dimana t = banyak kelompok perlakuan.

r = jumlah sample

4.2.3 Kriteria sampel

1. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu

populasi target dan terjangkau yang akan diteliti (Sujarweni, 2014).

1) Klien diabetes mellitus tipe 2.

2) Bersedia menjadi responden dalam penelitian.

3) Rutin kontrol ke Puskesmas.

4) Rutin mengikuti kegiatan PROLANIS (progam pengelolaan penyakit kronis) 3

bulan terakhir (Januari, Februari, Maret 2017).

Page 87: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

73

2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang

tidak memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Sujarweni,

2014).

1) Pasien diabetes mellitus yang memiliki komplikasi.

4.3 Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan

sampel yang akan digunakan dalam penelitian (Sujarweni, 2014). Teknik yang

digunakan purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan

sample dengan pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu.

4.4 Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka kerja merupakan bagan kerja terhadap rancangan kegiatan

penelitian yang akan dilakukan, meliputi siapa yang diteliti (subyek penelitian),

variable yang akan mempengaruhi dalam penelitian (Hidayat, 2007).

Page 88: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

74

Gambar 4.1 Kerangka kerja pengaruh senam diabetes terhadap perubahan kadar

gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe II di Puskesmas Tawangrejo Kota

Madiun.

Populasi

Semua pasien diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas

Tawangrejo Kota Madiun berjumlah 59 orang

Sampel

Sebagian pasien diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas

Tawangrejo Kota Madiun berjumlah 16 orang

Sampling : Purposive sampling

Desain penelitian : one group pre-post test design

Variable terikat

Penurunan kadar gula darah

Variable bebas

Senam diabetes

Analisis

Dependent t-test (Paired t-test)

Hasil dan kesimpulan

Pelaporan

Pengumpulan data

SOP

Pengumpulan data

Lembar observasi

Pengelolaan data

Editing, Entri data, Cleaning data, Processing data

Page 89: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

75

4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.5.1 Identifikasi Variabel

Variabel adalah yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang di iliki atau

di dapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu

(Notoatmodjo, 2012). dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu :

1. Variebel Independent (bebas)

Variebel independen adalah variebel yang nilainya menentukan variebel lain

(Nursalam, 2015). Variabel independent dalam penelitian ini adalah senam

diabetes.

2. Variebel Dependent (terikat)

Variebel dependent adalah variebel yang diamati dan di ukur untuk menentukan

ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari varieel bebas (Nursalam, 2015).

Variebel dependent dalam penelitian ini adalah penurunan kadar gula darah.

4.5.2 Definisi Operasional Variebel

Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang akan

digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya mempermudah

pembaca dalam mengartikan makna penelitian (Nasir dkk, 2011).

Tabel 4.1 Definisi Operasional

Variabel

penelitian

Definisi

Operasional

Indikator Alat

Ukur

Skala Skor

Kriteria

Senam

diabetes

Senam aerobic

low impact dan

ritmis dengan

gerakan yang

menyenangka

tidak

membosankan

Dilakukan

selama 1 kali

SOP - -

Page 90: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

76

dan dapat

diikuti semua

kelompok

umur sehingga

menarik

antusiasme

kelompok

dalam klub-

klub diabetes

Penuruna

n kadar

gula

darah

Penurunan

kadar gula

darah yang

diukur dengan

glukometer

dan dinyatakan

dalam satuan

g/dl

Penatalaksanaa

n DM tipe 2

1. Nutrisi (Diet)

2. Latihan fisik

3.Pemantauan

gula darah

4.Terapi

farmakologi

5. Pendidikan

kesehatan

Glukom

eter

Interval Hasil

pengukur

an gula

darah

acak

sebelum

dilakuka

n senam

diabetes

dan

sesudah

dilakuka

n senam

diabetes

diabetes

dalam

satuan

g/dl

4.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitan adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam suatu penelitian. Instrumen penelitian adalah segala alat yang dipakai untuk

memperoleh, mengelola dan menginterprestasikan informasi dari para responden

yang dilakukan dengan pola pengkuran yang sama (Nasir dkk, 2011). Variabel

bebas dalam penelitian ini adalah senam diabetes. Instrumen yang digunakan

untuk variable bebas yaitu SOP (Standart operasional prosedur). Variabel terikat

untuk penelitian ini adalah perubahan kadar gula darah. Instrumen yang

digunakan untuk variable terikat yaitu Glukometer. Instrumen ini menggunakan

Page 91: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

77

pengukuran biofisiologis in-vitro. Pengukuran biofisiologis in-vitro adalah

pengukuran yang berorientasi pada dimensi fisiologi dan pengambilan suatu

bahan atau spesimen dari klien (Nursalam, 2015).

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.7.1 Lokasi penelitian

Penelitian ini akan di laksanakan di wilayah kerja Puskesmas Tawangrejo Kota

Madiun.

4.7.2 Waktu Penelitian

Waktu pengumpulan data peneliti di lakukan pada 16 Januari 2017 – 30 Juni

2017.

4.8 Prosedur Pengumpulan data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan pada subyek dan proses

pengumpulan karakteristik subjek yang di perlukan dalam suatu penelitian.

Langkah –langkah pengumpulan data bergantung pada rancangan penelitian dan

tehnik instrumen yang di gunakan (Nursalam, 2015). Dalam melakukan penelitian

ini prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Mengurus ijin penelitian ke badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan

Masyarakat Kota Madiun dan Dinas Kesehatan Kota Madiun dengan

membawa surat dari Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun.

2. Mengurus ijin penelitian ke Puskesmas Tawangrejo.

3. Mendatangi rumah responden (door to door).

Page 92: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

78

4. Memberi penjelasan kepada calon responden tentang tujuan penelitian, manfaat

penelitian, prosedur penelitian dan apabila bersedia menjadi responden

dipersilahkan menandatangani inform consent.

5. Menjelaskan kontrak waktu penelitian pada responden yaitu sesuai waktu yang

telah ditentukan. Dalam penelitian ini pengumpulan data responden dilakukan

selama 7 hari.

6. Meminta responden untuk memeriksakan gula darah acak sebelum melakukan

senam diabetes.

7. Mendokumentasikan hasil gula darah acak di lembar observasi.

8. Melakukan senam diabetes 30 menit.

9. Meminta responden untuk memeriksakan gula darah acak sesudah melakukan

senam diabetes.

10. Mendokumentasikan hasil gula darah acak di lembar observasi.

11. Peneliti melakukan pengolahan dan analisa data.

4.9 Teknik Analisa Data

4.9.1 Pengolahan data

Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan data

menjadi informasi. Langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut :

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh

atau dikumpulkan. Editing bisa dilakukan pada tahap pengumpulan data atau

Page 93: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

79

setelah data terkumpul (Hidayat, 2007). Dalam penelitian ini Editing dilakukan

setelah data terkumpul dengan memeriksa lembar observasi.

2. Entri data

Entri data adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam

computer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga

dengan membuat tabel kontingensi (Hidayat, 2007).

3. Cleaning data

Cleaning data merupakan kegiatan memeriksa kembali data yang sudah

dimasukkan, apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan mungkin terjadi saat

memasukkan data ke dalam komputer.

4. Processing data

Processing data merupakan proses pengolahan menggunakan progam komputer

pengolahan data stastitik.

4.9.2 Analisa data

1. Analisa univariat

Analisa univariat mempunyai tujuan untuk mendriskripsikan dari masing-masing

variabel yang diteliti. Untuk data numerik dengan menghitung mean, median,

simpangan baku (SD), nilai minimal dan maksimal. Analisa pada penelitian ini

meliputi usia responden, frekuensi melakukan aktifitas fisik (olahraga) dalam satu

minggudan variabel perubahan kadar gula darah sebelum senam dan setelah

senam diabetes.

Page 94: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

80

2. Analisa bivariat

Penelitian ini menggunakan uji stastistik Parametik. Untuk mengetahui

pengaruh senam diabetes terhadap perubahan kadar gula darah menggunakan

Dependent t-test (Paired t-test) dengan kemaknaan = 0,05. Jika hasil penelitian

ini nilai probabilitas atau Sig. (2-tailed) < 0,05 maka terdapat perbedaan yang

signifikan antara gula darah pada data pre test dan post test. Yang artinya ada

pengaruh senam diabetes terhadap perubahan gula darah..

4.10 Etika Penelitian

Etika penelitian mencakup perilaku peneliti atau perlakuan peneliti terhadap

subjek penelitian serta sesuatu yang dihasilkan oleh peneliti bagi masyarakat.

Peneliti dalam melakukan penelitian hendaknya berpegang teguh pada etika

penelitian, meskipun penelitian yang dilakukan tidak merugikan atau

membahayakan subjek (Notoatmodjo, 2012). Seara garis besar dalam melakukan

penelitian prinsip yang harus dipegang adalah

1. Kerahasiaan (Confidentiality)

Setiap orang memiliki hak dasar individu termasuk privasi dan kebebasan

individu dalam memberikan informasi. Oleh sebab itu peneliti tidak boleh

menampilkan informasi mengenai identitas dan kerahasiaan subjek. Peneliti

cukup menggunakan coding sebagai pengganti identitas pasien (Notoadmodjo,

2012). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan coding untuk pengganti

identitas responden.

2. Prinsip manfaat (benefit)

Page 95: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

81

Sebuah penelitian hendakna memperoleh manfaat semaksimal mungkin bagi

masyarakat pada umumnya dan subjek penelitian pada khususnya. Peneliti

hendaknya berusaha meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subjek.

3. Prinsip keadilan dan keterbukaan (respect for justice on inclusiveness)

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran,

keterbukaan dan keterhatihatian. Untuk itu lingkungan peneliti perlu dikondisikan

sehingga memenuhi prinsip keterbukaan yaitu dengan menjelaskan prosedur

penelitian. Prinsip keadilan menjamin bahwa semua subjek penelitian

memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama, tanpa membedakan agama,

etnis dan sebagainya (Notoadmodjo, 2012). Dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan prosedur penelitian pada semua responden.

Page 96: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

82

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Gambaran Umum Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun

Puskesmas Tawangrejo yang terletak di Jl. Tawangsari No.39 Kelurahan

Tawangrejo merupakan salah satu dari 6 Puskesmas yang terdapat di Kota

Madiun. Batas wilayah kerja Puskesmas Tawangrejo sebelah barat Kelurahan

Sukosari Kota Madiun, sebelah utara Kelurahan Patihan Kota Madiun dan

Keamatan Nglames Kabupaten Madiun, sebelah timur Keamatan Wungu

Kabupaten Madiun, sebelah selatan Kelurahan Oro-oro Ombo dan Kelurahan

Kanigoro Kota Madiun. Pada tahun 2013 Puskesmas Tawangrejo mengalami

perubahan status dari Puskesmas non keperawatan menjadi Puskesmas

keperawatan. Hingga saat ini Puskesmas Tawangrejo mampu menyediakan

pelayanan ruang rawat jalan meliputi Poli Umum, Poli KIA & KB, Poli Gigi, Poli

Gizi, Ruang Rawat Inap, UGD, Ruang Bersalin dan Ruang penunjang lainya

seperti Laboratorium dan Apotek. Puskesmas Tawangrejo juga melakukan

kegiatan rutin yaitu Klinik VCT (Volontary Counseling AND Testing), Senam

Hamil, Posyandu Balita, Posyandu Lansia dan progam yang rutin dilakukan

selama satu bulan sekali yaitu PROLANIS (Progam Pengelolaan Penyakit

Kronis).

Progam PROLANIS di Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun pertama kali

dilaksanakan pada bulan Januari 2015. Progam PROLANIS ini bekerja sama

dengan BPJS Kesehatan. Progam PROLANIS dilakukan satu bulan sekali setiap

Page 97: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

83

hari jumat minggu kedua dan diikuti 118 peserta yang memiliki penyakit kronis

seperti DM dan Hipertensi. Kegiatan yang dilakukan saat PROLANIS yaitu

senam, penyuluhan kesehatan, pengukuran tekanan darah dan khusus untuk pasien

DM diadakan pengecekan gula darah puasa dan gula darah 2 jam post prandial.

5.1.2 Penyajian Karakteristik Data Umum

5.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Usia Responden di

Wilayah Kerja Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun Bulan Juni 2017.

No Usia Frekuensi (f) Prosentase (%)

1 36 – 45 tahun 0 0%

2 46 – 55 tahun 0 0%

3 56 – 65 tahun 4 25%

4 65 tahun sampai atas 12 75%

Total 16 100%

Sumber : Lembar Observasi Gula Darah Responden di Puskesmas Tawangrejo

Kota Madiun, 2017.

Dari tabel 5.1 diatas menunjukkan bahwa rentang usia paling banyak adalah

65 tahun sampai atas yaitu sebanyak 12 orang (75%) dari 16 responden yang

diteliti.

5.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Menderita Diabetes

Mellitus.

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lamanya Responden Menderita

Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun Bulan

Juni 2017.

No Lamanya Menderita DM Frekuensi (f) Prosentase (%)

1 1-2 tahun 8 50%

2 3 tahun ke atas 8 50%

Total 16 100%

Sumber : Lembar Observasi Gula Darah Responden di Puskesmas Tawamgrejo

Kota Madiun, 2017.

Page 98: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

84

Dari tabel 5.2 diatas dapat diketahui bahwa lamanya responden menderita

DM 1-2 tahun yaitu 8 orang (50%) dan 3 tahun keatas sebanyak 8 orang (50%).

5.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Melaksanakan

Aktifitas Fisik (Olahraga) Dalam Satu Minggu.

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jumlah Melaksanakan Aktifitas Fisik

(Olahraga) dalam Satu Minggu di Wilayah Kerja Puskesmas Tawangrejo Kota

Madiun Bulan Juni 2017.

No Jumlah Melaksanakan Aktifitas Fisik

(bersepeda, berjalan kaki, berenang,

senam)

Frekuensi (f) Prosentase (%)

1 Tidak Pernah 0 0 %

2 1 kali / minggu 2 12,50 %

3 2 kali / minggu 8 50%

4 3 kali minggu 1 6,25 %

5 Setiap hari 5 31,25 %

Total 16 100 %

Sumber : Lembar Observasi Gula Darah Responden di Puskesmas Tawamgrejo

Kota Madiun, 2017.

Dari tabel 5.3 diatas dapat diketahui responden yang melakukan aktifitas

fisik terbanyak yaitu 2 kali / minggu dengan jumlah 8 responden (50%).

5.1.3 Penyajian Data Khusus

5.1.3.1 Kadar Gula Darah Pasien DM Tipe 2 Sebelum Melakukan Senam

Diabetes

Hasil analisa kadar gula darah sebelum melakukan senam diabetes di

Wilayah Kerja Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun bulan Juni 2017 dapat dilihat

dibawah ini.

Page 99: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

85

Tabel 5.4 Tendensi Sentral Kadar Gula Darah Pasien DM Tipe 2 Sebelum

Melakukan Senam Diabetes di Wilayah Kerja Puskesmas Tawangrejo Kota

Madiun Bulan Juni 2017.

Kadar gula

darah

sebelum

senam

Mean Median Modus Min-Max

174,88 186,50 201 114-230

Sumber : Lembar Observasi Gula Darah Responden di Puskesmas Tawamgrejo

Kota Madiun, 2017.

Dari tabel 5.4 dapat diketahui bahwa rata-rata kadar gula darah sebelum

melakukan senam diabetes adalah 174,88 mg/dL. Median kadar gula darah

sebelum melakukan senam diabetes 186,50 mg/dL, kadar gula darah sebelum

melakukan senam diabetes paling banyak adalah 201 mg/dL, kadar gula darah

sebelum melakukan senam diabetes terendah 114 mg/dL dan tertinggi 230

mg/dL.

5.1.3.2 Kadar Gula Darah Pasien DM Tipe 2 Sesudah Melakukan Senam

Diabetes

Hasil analisa nilai gula darah sesudah melakukan senam diabetes di

Wilayah Kerja Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun bulan Juni 2017 dapat dilihat

dibawah ini.

Tabel 5.5 Tendensi Sentral Kadar Gula Darah Pasien DM Tipe 2 Setelah

Melakukan Senam Diabetes di Wilayah Kerja Puskesmas Tawangrejo Kota

Madiun Bulan Juni 2017.

Kadar gula

darah

sesudah

senam

Mean Median Modus Min-Max

141,06 186,50 109 96-182

Sumber : Lembar Observasi Gula Darah Responden di Puskesmas Tawamgrejo

Kota Madiun, 2017.

Dari tabel 5.5 diatas dapat diketahui bahwa rata-rata kadar gula darah

setelah melakukan senam diabetes adalah 141,06 mg/dL, median kadar gula darah

Page 100: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

86

setelah melakukan senam diabetes 186,50 mg/dL, kadar gula darah setelah

melakukan senam diabetes paling banyak adalah 109 mg/dL, kadar gula darah

sebelum melakukan senam diabetes terendah 96 mg/dL dan tertinggi 182 mg/dL.

5.1.3.3 Pengaruh Senam Diabetes terhadap Penurunan Kadar Gula Darah di

Wilayah Kerja Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun.

Tabel 5.3 Analisa Pengaruh Senam Diabetes terhadap Penurunan Kadar Gula

Darah di Wilayah Kerja Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun Bulan Juni 2017.

Paired Sample Test t df Sig. (2-tailed)

Sebelum dilakukan intervensi-

sesudah dilakukan intervensi

8.162

15

0.000

Sumber : Hasil olah data responden pada SPSS di Wilayah Kerja Puskesmas

Tawangrejo Kota Madiun 2017.

Berdasarkan tabel 5.3 penelitian ini dianalisis menggunakan uji paired t test

dengan menggunakan derajat kemaknaan α = 0.05. Setelah dilakukan uji stastitik

dengan bantuan SPSS diperoleh nilai p value = 0.000. Yang berarti p value < α

(0.000 < 0.05), artinya H0 di tolak dan H1 diterima. Maka dapat diartikan ada

pengaruh yang signifikan antara senam diabetes terhadap penurunan kadar gula

darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas

Tawangrejo Kota Madiun

5.2 Pembahasan

5.2.1 Kadar Gula Darah Pasien DM Tipe 2 Sebelum Melakukan Senam

Diabetes

Hasil penelitian terhadap 16 responden di Wilayah Kerja Puskesmas

Tawangrejo Kota Madiun, didapatkan rata-rata kadar gula darah sebelum

melakukan senam adalah 174,88 mg/dL. Kadar gula darah sebelum melakukan

senam diabetes terendah 114 mg/dL dan tertinggi 230 mg/dL. Responden yang

Page 101: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

87

memiliki kadar gula darah 230 mg/dL berjumlah satu responden dengan jenis

kelamin perempuan, usia 65 tahun keatas, lamanya menderita DM 3 tahun keatas,

melakukan aktifitas fisik (olahraga) 2 kali dalam satu minggu. Sedangkan

responden yang memiliki kadar gula darah sebelum senam 114 mg/dL berjumalah

satu dengan jenis kelamin perempuan, usia 55 – 60 tahun, lamanya menderita DM

1-2 tahun dan melakukan aktifitas fisik (senam) setiap hari.

Dilihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya kadar gula darah

dikarenakan kurang banyaknya melakukan aktifias fisik (senam) yaitu sebanyak 8

responden (50%) hanya melakukan atifitas fisik 2 kali dalam satu minggu.

Menurut teori Damayanti (2015) pada saat melakukan latihan jasmani kerja isulin

menjadi lebih baik dan yang kurang optimal menjadi lebih baik lagi. Akan tetapi

efek yang dihasilkan dari latihan jasmani setelah 2 x 24 jam hilang, oleh karena

itu untuk memperoleh efek tersebut latihan jasmani perlu dilakukan 2 hari sekali

atau seminggu 3 kali. Berdasarkan dengan teori, aktifitas fisik (senam) yang

kurang menyebabkan resistensi insulin. Sedangkan aktifitas fisik (senam) bisa

mengaktifasi ikatan insulin dan reseptor insulin di membran plasma sehingga

dapat menurunkan kadar glukosa darah (Damayanti, 2015).

Selain itu karakteristik responden berdasarkan usia, responden yang

memiliki rentang usia terbanyak yaitu 61-80 tahun sebanyak 13 responden

(81,2%). Dimana hal ini dikarenakan semakin tua usia seseorang maka akan

terjadi penurunan fungsi vital tubuh, salah satunya adalah fungsi kelenjar

prankeas yang berperan langsung dalam produksi insulin dan berdampak pada

kadar gula dalam darah (Tandra, 2008). Sedangkan menurut Damayanti (2015)

Page 102: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

88

usia di atas 30 tahun atau lebih terjadi perubahan anatomis, fisiologis dan

biokimia. Setelah seseorang mencapai umur 30 tahun, maka kadar glukosa darah

naik 1-2 mg% tiap tahun saat puasa dan akan naik 6-13 mg% pada 2 jam setelah

makan.

Dari uraian diatas peneliti berpendapat, bahwa tingginya kadar gula darah

seseorang disebabkan beberapa faktor yaitu kurangnya aktifitas fisik (olahraga)

dan usia responden. Namun tingkat kadar glukosa didalam darah seseorang

berbeda-beda, selain aktifitas fisik (olahraga) dan usia yang mempengaruhi tinggi

atau rendahnya kadar gula darah terdapat faktor lain yang tidak diteliti seperti

ketepatan diet, manajemen stress dan keteraturan mengkonsumsi obat.

5.2.2 Kadar Gula Darah Pasien DM Tipe 2 Setelah Melakukan Senam

Diabetes

Hasil penelitian terhadap 16 responden di Wilayah Kerja Puskesmas

Tawangrejo Kota Madiun, didapat rata-rata kadar gula darah setelah melakukan

senam diabetes adalah 141,06 mg/dL. Kadar gula darah setelah melakukan senam

diabetes terendah 96 mg/dL dan tertinggi 182 mg/dL. Responden yang memiliki

nilai kadar gula darah tertinggi 182 mg/dL berjumlah satu responden dengan jenis

kelamin perempuan, usia 65 keatas, lamanyan menderita DM 1-2 tahun dan

melakukan aktifitas fisik (olahraga) 2 kali dalam seminggu. Sedangkan responden

yang setelah melakukan senam diabetes memiliki kadar gula darah rendah 96

mg/dL dengan jenis kelamin perempuan, usia 55 - 65 tahun, lamanya menderita

DM 1-2 tahun dan melakukan aktifitas fisik (olahraga) setiap hari.

Penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di Wilayah

Kerja Puskemas Tawangrejo Kota Madiun juga di pengaruhi ebberapa faktor yaitu

Page 103: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

89

usia. Responden yang memiliki kadar gula darah setelah melakukan senam 96

mg/dL memiliki rentang usia 30-60. Sedangkan responden yang memiliki kadar

gula darah setelah melakukan senam tertinggi 182 mg/dL memiliki rentang usia

61-80 tahun keatas. Menurut teori bertambahnya umur, intoleransi terhadap

glukosa juga meningkat. Umur mempengaruhi perkembangan tingkat

neuromuskuler dan tubuh secara proposional, postur, pergerakan dan reflek akan

berfungsi secara opsional, gangguan intolerensi glukosa, penurunan sekresi

insulin dan insulin resisten.

Penurunan kadar gula darah selain dikarenakan faktor usia, juga dapat

dikarenakan frekuensi melakukan aktifitas fisik dalam satu minggu. Berdasarkan

hasil penelitian responden yang memiliki kadar gula darah tertinggi 182 mg/dL

melakukan aktifitas fisik 2 x dalam satu minggu. Sehingga efek kerja insulin yang

dihasilkan dari latihan jasmani hilang atau terjadi resistensi insulin. Sedangkan

responden yang setelah melakukan senam diabetes memiliki kadar gula darah

rendah 96 mg/dL melakukan aktifitas fisik setiap hari sehingga insulin bekerja

optimal dengan mengaktifasi ikatan insulin dan reseptor insulin di membran

plasma sehingga dapat menurunkan kadar glukosa darah (Damayanti, 2015).

Penelitian yang dilakukan dapat dilihat faktor yang mempengaruhi penuruan

kadar gula darah usia dan frekuensi melakukan aktifitas fisik (olahraga) dalam

satu minggu. Selain itu penurunan kadar gula darah juga di pengaruhi beberapa

faktor yang tidak diteliti, seperti tercapainya intensitas senam diabetes yang baik.

5.2.3 Pengaruh Senam Diabetes Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah

pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas

Tawangrejo Kota Madiun.

Page 104: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

90

Untuk melihat pengaruh dari senam diabetes terhadap penurunan kadar gula

darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2, peneliti menggunakan uji stastitik

paired t test dengan syarat data berdistribusi normal. Pada tingkat kemaknaan α =

0.05dengan nilai (p) yang diperoleh sebesar 0.000. Karena nilai (p) lebih kecil

dari nilai (α) maka H0 ditolak dan H1 diterima hal ini menyatakan ada perbedaan

yang signifikan antara senam diabetes dengan penurunan kadar gula darah pada

pasien diabetes mellitus tipe 2.

Senam diabetes adalah senam fisik yang dirancang menurut usia dan status

fisik dan merupakan bagian dari pengobatan diabetes mellitus (Persadia, 2006).

Masalah utama pada penderita DM tipe 2 adalah kurangnya respon terhadap

insulin (resistensi insulin). Adanya gangguan tersebut menyebabkan insulin tidak

dapat membantu transfer glukosa kedalam sel. Permebealitas membran meningkat

pada otot yang berkontraksi sehingga saak aktifitas fisik (senam) resistensi insulin

berkurang sementara sensitivitas insulin meningkat. Pada saat seseorang

melakukan latihan jasmani, pada tubuh akan terjadi peningkatan kebutuhan bahan

bakar tubuh oleh otot yang aktif dan terjadi pula reaksi tubuh yang kompleks

meliputi fungsi sirkulasi, metabolisme dan susunan saraf otonom. Dimana glukosa

yang disimpan dalam otot dan hati sebagai glikogen, glikogen cepat diakses untuk

dipergunakan sebagai sumber energi pada latihan jasmani terutama pada beberapa

atau permulaan latihan jasmani dimulai setelah melakukan latihan jasmani 10

menit, akan terjadi peningkatan glukosa 15 kali dalam kebutuhan biasa. Setelah

60 menit akan meningkat sampai 35 kali (Damayanti, 2015).

Page 105: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

91

Hasil penelitian dari 16 responden kadar gula darah mengalami penurunan.

Penurunan kadar gula darah bervariasi, hal ini disebabkan berbagai faktor saat

melaksanakan senam diabetes tidak sesuai dengan prinsip pelaksanaan senam

diabetes yaitu sebanyak 9 responden hanya melakukan aktifitas fisik 2x dalam

satu minggu, 2 responden melakukan aktifitas 1 kali dalam satu minggu, 1

responden melakukan aktifitas fisik 3 kali dalam satu minggu dan 5 responden

melakukan aktifitas fisik setiap hari. Menurut teori Untuk mencapai hasil yang

optimal, latihan jasmani dilakukan secara teratur 3-5 kali perminggu. Untuk

pasien DM dengan kategori berat badan obesitas, penurunan berat badan dan

glukosa darah akan mencapai maksimal jika latihan jasmani dilakukan lebih dari 5

kali perminggu. Latihan jasmani dilakukan sedikitnya 3 kali perminggu dengan

tidak lebih dari 2 hari berurutan tanpa latihan jasmani (American Diabetes

Association dalam Damayanti, 2015).

Penelitian ini sejalan dengan teori Damayanti (2015) yaitu salah satu

manfaat dari senam diabetes adalah glukosa darah terkontrol. Saat melakukan

senam diabetes kelompok otot-otot utama akan meningkatkan ambilan oksigen

sebesar 15-20 kali lipat karena peningkatan laju metabolik pada otot yang aktif.

Ventilasi pulmmuner dapat mencapai 100 L/menit dan curah jantung meningkat

hingga 20-30 L/menit untuk memenuhi kebutuhan otot yang aktif. Terjadi dilatasi

arteriol maupun kapiler yang menyebabkan lebih banyak jala-jala kapiler terbuka

sehingga reseptor insulin lebih banyak dan lebih aktif atau lebih peka.

Penelitian ini senada dengan penelitian Nurhidayah (2013) yang berjudul

Pengaruh senam diabetes terhadap penurunan kadar gula darah pada lansia di

Page 106: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

92

Perwira Sari RW 08 Bekasi Utara dengan hasil p value = 0,006 < α = 0,05 yang

berarti ada pengaruh senam diabetes terhadap penurunan kadar gula darah

Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan dengan konsep teoritis dan hasil

penelitian terkait yang ada dapat di generelesasikan bahwa ada pengaruh yang

signifikan melakukan senam diabetes terhadap penurunan kadar gula darah pada

pasien diabetes mellitus tipe 2.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbtasan penelitian diantaranya

adalah

1. Pada prinsipnya latihan jasmani pada penderita diabetes mellitus memenuhi

beberapa hal yaitu frekuensi olahraga sebaiknya dilakukan 3 – 5 kali

perminggu, intensitas 60 – 79 % MHR, durasi selama 30-60 menit. Namun

dalam penelitian ini frekuensinya hanya 1 kali senam dan tidak di teliti

tercapai atau tidaknya intensitas senam yang baik.

2. Faktor obat dan diet yang merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2 tidak

dapat dikendalikan

Page 107: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

93

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan di uraikan pada

pembahasan ang terpapar di bab sebelumnya, maka peneliti dapat memberikan

kesimpulan sebagai berikut :

1. Kadar gula darah sebelum melakukan senam diabetes di Wilayah Kerja

Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun rata-rata adalah 174,88.

2. Kadar gula darah setelah melakukan senam diabetes di Wilayah Kerja

Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun rata-rata adalah 141,06.

3. Dari hasil penelitian ada pengaruh yang signifikan antara senam diabetes

terhadap penurunan kadar gula darah. pada pasien diabetes mellitus tipe 2

di Wilayah Kerja Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun dengan p value < α

(0.000 < 0.05).

6.2 Saran

1. Bagi Puskesmas Tawangrejo

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, senam diabetes dapat

dilanjutkan/dipertahankan menjadi latihan fisik untuk menurunkan kadar gula

darah pada pasien diaetes mellitus.

2. Bagi Institusi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Page 108: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

94

Diharapkan SKRIPSI ini dapat dijadikan referensi dan digunakan bagi

mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dalam penelitian ini untuk dapat mengetahui pengaruh yang sesungguhnya

diharapkan metode yang kuat menggunakan rancangan eksperimental sungguhan

yaitu dengan pra-test dan post-test dengan pemilihan. Dan besar sample dapat di

tambah lebih banyak lagi.

Page 109: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

95

DAFTAR PUSTAKA

American Diabetes Association. 2008. Standart Of Medical Care In Diabetes.

Diabetes Care, 31. http://care.diabetesjournals.org/conten/31/

Spplement_1/S12.full. Diakses 18 Februari 2011

Anani, S., Udiyono, A., Ginanjar, P., 2012. Hubungan antara Perilaku

Pengendalian Diabetes dan Kadar Gula Darah Pasien Rawat Jalan Diabetes

Melitus (Studi Kasus di RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon). Jurnal

Kesehatan Masyarakat. 1:466-478

Bagus. 2013. Pengaruh Konseling pada Keluarga Terhadap Pengetahuan Keluarga

tentang Pola Diet Pasien DM DI Puskesmas Mojoagung. Skripsi.

Black,J.M & Hawks, J.K. 2005. Medikal Surgical Nursing. St louis: Elsevier

Saunder.

Damayanti, Santi. 2015. Diabetes Mellitus dan Penatalaksanaan Keperawatan.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Dinkes Kota Madiun. 2016. Profil Kesehatan Kota Madiun Tahun 2015. Madiun:

Dinas Kesehatan Kota Madiun.

Dunning T. 2003. Care of People With Diabetes:A Manual of Nursing Practice.

USA: Blackwell Publishing. January 11, 2011.

Hidayat, A.A.A. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.

Jakarta: Salemba Medika.

Lemone, P & Burke. 2008. Medical Surgical Nursing critical Thingking in Clien

Care. Pearson Prentice Hall: Ney Jersey.

Maulana, Mirza. 2012. Mengenal Diabetes Mellitus. Yogyakarta: Katahati.

Nasir, Abd., Muhith, Abdul., Ideputri, M.E. 2011. Buku Ajar Metodologi

Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Notoadmodjo, Soekidjo. 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Novitasari, Retno. 2012. Diabetes mellitus dilengkap dengan senam

DM.Yogyakarta: Nuha Medika.

Nurhidayah, Arsiah. 2013. Jurnal Pengaruh Senam Diabetes Terhadap Penurunan

Kadar Gula Darah pada Lansia di Perwira Sari RW 08 Bekasi Utara Tahun 2013.

http://ayurvedamedistra.files.wordpress.com (diakses 21 Januari 2017)

Nursalam. 2015. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba

Medika.

Page 110: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

96

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2013. Data Penyakit Tidak Menaluar.

Tersedia Dalam htpp://www.dekpkes.go.id (Diakses 21 januari 2017)

Sani k, Fathnur. 2016. Metodologi Penelitian Farmasi Komunitas dan

Eksperimental eds.1, Cet 1. Yogyakarta:Deepublish

Sanjaya, Fuji., Huda, Miftachul. 2014. Pengaruh Senam Diabetes Terhadap

Penurunan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Di Wilayah Kerja

Puskesmas Peterongan Jombang. (Diakses 21 Januari 2017).

Santoso, Mardi. 2006. Senam Diabetes Mellitus Seri 5. Yayasan Diabetes

Indonesia: Jakarta.

Sinaga, J. 2012. Pengaruh Senam Diabetes Mellitus Terhadap Kadar Glukosa

Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas

Darusalam Medan 2011. Testis tidak diterbitkan. Medan. Mutiara Ners.

Smeltzer, S. C., Bare, B. G., Hinkle,J. L., Cheever,K. H. 2008. Brunner &

Suddarth: Textbook of Medical-Surgical Nursing. Philadelphia: Lippincott

Wiliams & Wilkins.

Soegondo, S., Soewondo, P., Subekti, I. 2009. Penatalaksanaan Diabetes Mellius

Terpadu. Jakarta:Balai Penerbit FKUI.

Sujarweni, Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta: Gava

Media.

Suyono, S., 2011. Kecenderungan Peningkatan Jumlah Penyandang Diabetes

Melitus dalam: Soegondo, S., Soewondo, P., Subekti, I., Editor.Penatalaksanaan

Diabetes Melitus Terpadu bagi dokter maupun edukatordiabetes. Jakarta:

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Suyono. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbit

Departemen Penyakit Dalam FKUI.

Sudoyo, AW., Setiyohadi,B., Alwi, I. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi

3. Jakarta: Pusat Penerbit Departemen Penyakit Dalam FKUI.

Tarwoto,dkk. 2012. Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Sistem

Endrokrin.Jakarta: Trans Info Media

Persadia. 2006. Senam Diabetes Seri 3. Jakarta: Yayasan Diabetes Indonesia.

Page 111: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

97

Lampiran 1 : Penjelasan penelitian

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PERUBAHAN KADAR

GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAWANGREJO KOTA MADIUN

Oleh :

Nur Widya Anggraini

Penulis adalah mahasiswa keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.

Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan

Sarana Keperawatran STIKES Bhakti Huasada Mulia Madiun.

Tujuan penelitian ini untuk mempelajari dan melaksanakan senam diabetes dan

mengetahui pengaruh terhadap perubahan kadar gula darah pada pasien diabetes

mellitus tipe 2. Peneliti mengharap informasi yang anda berikan nanti sesuai

keadaaan yang sesungguhnya dan tanpa dipengaruhi orang lain. Peneliti menjamin

kerahasiaan identitas anda. Informasi yang saudara berikan hanya akan digunakan

untuk pengembangan ilmu pendidikan dan tidak akan dipergunakan untuk

maksud-maksud lain.

Partisipasi anda bersifat bebas. Anda bebas untuk ikut atau tidak tanpa adanya

sanksi. Jika anda bersedia menjadi responden penelitian ini, silahkan anda

menandatangani kolom yang tersedia.

Madiun, Mei 2017

Peneliti

Nur Widya Anggraini

NIM. 201302096

Page 112: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

98

Lampiran 2 : Persetujuan menjadi responden

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(Informed Consent)

Dengan Hormat,

Saya sebagai mahasiswa Progam Studi Ilmu Keperawatan STIKES Bhakti

Husada Mulia Madiun

Nama : Nur Widya Anggraini

NIM : 201302096

Bermaksud untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Senam

Diabetes Terhadap Perubahan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes

Mellitus Tipe 2 Di Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun”

Adapun informasi yang Bapak/Ibu berikan akan dijamin kerahasiaannya

dan saya bertanggung jawab apabila informasi yang diberikan merugikan

Bapak/Ibu.

Sehubungan dengan hal tersebut, apabila Bapak/Ibu (BERSEDIA /

TIDAK BERSEDIA) ikut serta dalam penelitian ini dimohon untuk

menandatangani kolom yang disediakan.

Atas kesediaannya dan kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.

Madiun, Mei 2017

Peneliti

Nur Widya Anggraini

NIM. 201302096

Responden

Page 113: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

99

Lampiran 3 : Observasi gula darah

LEMBAR OBSERVASI GULA DARAH

Nama :

Usia :

Lama menderita DM :

Frekuensi melakukan aktifitas fisik dalam satu minngu (bersepeda, berjalan kaki,

berenang, senam)

Tidak pernah

1 kali

2 kali

3 kali

Setiap hari

Sejak kapan mengikuti senam :

Hasil Pemeriksaan Kadar Gula Darah

Sebelum senam Sesudah senam

Page 114: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

100

Lampiran 4 : Standar operasional prosedur

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

(SOP)

PENGERTIAN

Senam fisik yang dirancang menurut usia dan status

fisik dan merupakan bagian dari pengobatan diabetes

mellitus (Persadia, 2006).

TUJUAN

1. Glukosa darah terkontrol

2. Faktor resiko penyakit kardiovaskuler

dihambat/diperbaiki

3. Pencegahan terjadinya DM dini

4. Kebutuhan pemakaian obat oral dan insulin

berkurang

TEMPAT Wilayah kerja Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun

PROSEDUR PELAKSANAAN

Semua gerakan dilakukan dalam hitungan 2 x 8

Gerakan pemanasan

Gerakan pemanasan 1 Badan tegap dengan sikap sempurna.

Gerakan pemanasan 2 Kaki berjinjit satu dan kedua tangan disimpan di

pinggang.

Gerakan pemanasan 3 1) Salah satu kaki Tarik ke belakang.

2) Kepalkan kedua tangan simpan di atas dada dan

pinggang.

3) Lakukan gerakan jalan ditempat dengan ayunan

tangan.

Gerakan pemanasan 4 1) Simpan tangan yang terlentang diatas dada.

2) Tundukan kepala.

Gerakan pemanasan 5 Satu tangan direntangkan sementara tangan yang lain

disimpan di dada.

Gerakan pemanasan 6 1) Kepala di mirning kan ke kanan dan ke kiri.

2) Kedua tangan di simpan di pingggang.

3) Jalan di tempat.

Gerakan pemanasan 7

1) Langkahkan kaki ke kanan dan ke kiri 1 langkah.

2) Tangan mengepal di sisi badan.

3) Bahu diangkat dan diputar ke belakang.

Gerakan pemanasan 8 1) Langkahkan kaki ke kanan dan ke kiri 2 langkah.

2) Tangan mengpal di sisi badan.

3) Bahu diangkat bergantian ke kanan dan ke kiri.

Page 115: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

101

Gerakan pemanasan 9 1)Langkahkan kaki ke depan 1 langkah.

2)Kepalkan tangan dan simpan di dada.

3)Tarik ke atas dan ke bawah.

Gerakan pemanasan 10 1) Langkahkan kaki ke samping kanan dan ke kiri

sebanyak 2 langkah.

2) Tangan di rentangkan ke depan dan ke kanan atau

ke kiri.

3) Gerakan kepala ke kanan dan ke kirir secara

bergantian.

Gerakan pemanasan 11 1) Angkat tangan ke depan.

2) Satu kaki melangkah ke depan dan kaki yang lain

mundur.

3) Lakukan secara bergantian.

Gerakan pemanasan 12 1) Langkahkan kaki ke kanandan ke kiri secara

bergantian.

2) Kedua tangan membentuk sudut 90.

Gerakan pemanasan 13 1) Langkahkan kaki ke kanan dan ke kiri secara

bergantian.

2) Kedua tangan simpan di depan.

3) Lakukan gerakan membuka dan menutup

bergantian.

Gerakan pemanasan 14 1) Posisi awal.

2) Kedua siku di tekuk dan telapak tangan mengepal

di sisi pinggang.

3) Dorong kaki kanan dan kedua lengan kebelakang

kemudian dilanjutkan dengan kaki kiri.

Gerakan pemanasan 15 1) Kedua tangan di angkat ke atas.

2) Kaki kanan serong ke kanan depan secara

bergantian.

Gerakan pemanasan 16 1) Ayunkan kedua lengan bersamaan.

2) Tangan kanan lurus disis bahu kanan sejajar

deangan bahu dan tangan kiri lurus sejajar dengan

bahu.

3) Kaki kanan diangkat kemudian seterusnya.

Gerakan pemanasan 17 1) Tubuh kanan condong kearah kanan.

2) Tangan kanan seperti menyentuh tumit kaki kanan.

3) Begitupun sebaliknya.

Gerakan pemanasan 18 1) Kaki dibuka.

2) Lutut sedikit di tekuk.

3) Ayunkan tangan kanan serong kearah kiri.

Gerakan pemanasan 19 1) Kedua kaki terbuka.

Page 116: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

102

2) Kedua tangan disamping kepala sejajar dengan

bahu.

3) Putar sisi tubuh kearah kanan dan kiri bergantian.

Gerakan pemanasan 20 1) Ayunkan lengan ke samping kiri dan samping

kanan bergantian.

2) Kaki kiri dan kana di tekuk ke belakang.

Gerakan pemanasan 21 1) Kaki dibuka lebar, satu kaki melangkah ke depan.

2) Tekuk lutut ke arah kanan.

3) Silangkan kedua tangan diatas kanan dan kiri.

Gerakan pemanasan 22 1) Kaki kanan terbuka.

2) Tangan kanan tertumpu di paha kanan.

3) Tangan kiri lurus ke atas.

Gerakan pemanasan 23 1) Tubuh menghadap ke kanan dan ke kiri.

2) Tangan lurus ke kanan atau ke kiri sejajar dengan

bahu dan ditarik statis.

Gerakan pemanasan 24 1) Badan menghadap kanan atau kiri.

2) Tangan direntangkan ke atas.

3) Salah satu kaki ditarik kebelakang.

Gerakan pemanasan 25 1) Kaki kanan atau kiri menekuk ke depan.

2) Samping kanan atau kiri lurus ke belakang.

3) Kedua tangan bertumpu di paha.

Gerakan pemanasan 26 1) Kaki kanan diluruskan.

2) Tangan kanan menyentuh ujung kaki kanan.

3) Lakukan bergantian.

Gerakan pemanasan 27 1) Kaki kiri melangkah ke depan.

2) Kedua tangan dilurus ke depan.

3) Ditarik kebelakang dan ditahan di depan dada

disamping telinga.

4) Lakukan bergantian.

Gerakan pemanasan 28 1) Kaki kiri melangkah ke depan.

2) Kedua tangan dilurus ke depan.

3) Ditarik kebelakang dan ditahan di depan dada

disamping telinga.

4) Lakukan bergantian.

Gerakan pemanasan 29 4) Kaki kiri melangkah kedepan.

5) Kedua tangan tertumpu di kedua paha.

6) Lutut kanan di tekuk.

Gerakan pemanasan 30 Sikap sempurna.

Peregangan

Gerakan 1, 2, 3, 4, 5 1) Tangan kanan lurus kedepan.

Page 117: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

103

dilakukan untuk

mempersiapkan gerakan

selanjutnya dan megatur

pernapasan.

2) Tangan kiri lurus ke depan.

3) Tangan kanan lipat ke bahu kiri.

4) Tangan kiri lipat ke bahu kanan.

5) Telapak kanan terbuka di samping telinga.

6) Telapak kiri terbuka disamping telinga kiri.

Gerakan inti

Inti 1 1) Badan tegak.

2) Langkah kaki kanan ke depan 1 langkah.

3) Kepalkan tangan angkat ke atas.

4) Dengan hitungan angkat dan Tarik tangan sejajar

dengan bahu.

Inti 2 1) Kaki melangkah kedepan.

2) Tangan mengepal dari perut diangkat ke atas

kepala.

3) Lakukan seterusnya.

Inti 3 1) Tangan kanan mengepal.

2) Badan serong ke kanan.

3) Kaki kiri membuka ke samping kiri.

Inti 4 dan 5 1) Melangkah maju 1 lngkah.

2) Tangan mendorong ke depan.

3) Mundur 1 langkah..

4) Tangan didorong ke depan kemudian rentangkan ke

atas.

Inti 6 1) Kedua tangan mengepal kemudian Tarik ke

belakang.

2) Kaki kanan melangkah ke depan.

Lakuakn secara bergantian

Inti 7 1) Langkahkan kedepan kaki kiri.

2) Tangan kiri direntangkan, tangan kanan simpan di

dada.

3) Kedua tangan mengayun ke kanan dan ke kiri.

Inti 8 1) Angkat kaki kiri ke belakang.

2) Kedua tangan bentangkan ke depan.

3) Lakukan bergantian denagnkaki kanan.

Inti 9 1) Buka kaki.

2) Langkahkan ke depan kaki kanan dan kaki kiri

mundur ke belakang.

3) Telapak tangan di buka, tangan kiri bentangkan dan

kanan simpan di dada.

4) Ayunkan kekanan ke kiri.

Inti 10 1) Buka kaki.

2) Langkahkan ke depan kaki kanandan kaki kiri

3) Mundurkan ke belakang.

4) Angkat kedua tangan ke atas.

Inti 11 1) Buka kaki kiri kesamping kiri.

2) Kedua tangan sejajar dengan dada.

Page 118: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

104

3) Rentangkan tangan ke bawah.

4) Lakukan bergantiandengan kaki kanan.

Inti 12 1) Kaki kiri melangkah ke samping.

2) Kedua tangan direntangkan sejajar dengan dengan

perut

Gerakan relaksasi

Gerakan 13 1) Tangan di depan.

2) Rentangkan bersamaan melangkah ke samping

kanan dan kiri.

Gerakan 14 1) Kedua tangan direntangkan sejajar bahu dengan

kedua tangan di kepal di dada.

2) Kaki langkahkan ke kanan dan kiri.

Gerakan 15 1) Kedua tangan mengayun ke atas.

2) Kaki langkahkan ke kanan dan kiri.

Gerakan 16 Sikap sempurna

Pendinginan

Pendinginan 1 1) Langkahkan kaki kiri ke samping.

2) Lutut kiri di tekuk.

3) Kedua lengan direntangkan.

4) Kepala di tundukan.

Pendinginan 2 1) Kaki kanan di buka.

2) Lengan di depan dada.

3) Tubuh di tarik ke arah kanan dan beberapa detik.

Pendinginan 3 1) Kaki kanan melangkah ke depan.

2) Tangan di bentangkan.

Pendinginan 4 1) Kaki kiri maju ke depan.

2) Lutut di tekuk.

3) Kedua lengan direntangkan ke depan.

4) Telapak tangan menghadap ke dalam.

Pendinginan 5 1) Kaki kiri di depan.

2) Tangan kiri di bentangkan ke belakang tangan

kanan menjadi penyangga.

Pendinginan 6 1) Kaki kiri maju ke depan.

2) Kaki kanan ke belakang.

3) Kedua tangan bertumpu di paha.

Pendinginan 7 1) Kaki di buka ke samping.

2) Tangan kanan menarik sikut kiri ke arah belakang

Pendinginan 8 1) Menghadap ke kanan.

2) Kaki kanan tekuk dan kaki kiri lurus.

3) Kedua tangan lurus menghadap kanan.

Pendinginan 9 1) Menghadap ke kanan.

2) Kaki kiri jinjit.

3) Kaki kanan lurus dan kedua lengan ke atas.

Pendinginan 10 1. Kaki kiri Tarik ke belakang.

2. Kaki kanan di tekuk.

Page 119: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

105

3. Kedua tangan bertumpuk di kaki kanan.

Pendinginan 11 1) Menghadap ke kanan.

2) Rentangkan tangan kanan seperti menyentuh ujung

kaki kiri.

3) Kaki kiri di tekuk, kaki kanan lurus sejajar dengan

tangan.

Pendinginan 12 1) Kaki kanan melangkah ke samping.

2) Kedua lengan direntangkan ke samping.

3) Kedua lutut di tekuk sedikit.

Pendinginan 13 Sikap sempurna

Sumber : Novitasari, 2012.

Page 120: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

106

Page 121: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

107

Page 122: SKRIPSI PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN …repository.stikes-bhm.ac.id/225/1/60.pdf · 2018. 12. 14. · DM tipe 2 memiliki komplikasi serta dampak yang signifikan terhadap

108