skripsi penerapan metode hasil belajar siswa pada...

92
i SKRIPSI PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS V SDN SISIK TIMUR KECAMATAN PRINGGARATA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 OLEH INDRIATI NIM. 15.1.13.12.1.009 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK) PROGRAM KUALIFIKASI S1 GURU PAI TAHUN 2017

Upload: others

Post on 12-Sep-2019

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

SKRIPSI

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS V

SDN SISIK TIMUR KECAMATAN PRINGGARATA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

OLEH

INDRIATI NIM. 15.1.13.12.1.009

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)

PROGRAM KUALIFIKASI S1 GURU PAI TAHUN 2017

ii

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS V

SDN SISIK TIMUR KECAMATAN PRINGGARATA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Mataram

untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam

OLEH:

INDRIATI NIM. 15.1.13.12.1.009

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)

PROGRAM KUALIFIKASI S1 GURU PAI TAHUN 2017

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi oleh INDRIATI 15.1.13.12.1.009 dengan judul :

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS V

SDN SISIK TIMUR KECAMATAN PRINGGARATA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Telah memenuhi syarat dan disetujui untuk dimunaqasahkan

Disetujui tanggal ...........................................

Pembimbing I Pembimbing II

iv

Sisik, .......................................

NOTA DINAS

Hal : Munaqasah Skripsi

Kepada

Yth. Rektor IAIN Mataram

Di –

Mataram

Assalamu’alaikum Wr, Wb

Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan dengan petunjuk, maka kami

berpendapat bahwa skripsi saudara:

Nama : INDRIATI

NIM : 15113121009

Program Studi : PAI

Judul : Penerapan Metode Role Playing Dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran PAI Kelas V SDN Sisik Timur

Kecamatan Pringgarata Tahun Pelajaran 2016/2017

Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang Munaqasah Skripsi

Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Mataram, untuk itu kami

berharap agar skripsi ini dapat segera dimunaqasahkan.

Demikian dan atas perhatiannya diucapkan banyak terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pembimbing I Pembimbing II

v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : INDRIATI

NIM : 15113121009

Fakultas / Prodi : Tarbiyah / PAI

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi dengan judul: “Penerapan

Metode Role Playing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran PAI Kelas V SDN Sisik Timur Kecamatan Pringgarata Tahun

Pelajaran 2016/2017 adalah asli merupakan karya tulis dan susunan saya sendiri.

Apabila di kemudian hari ternyata terbukti skripsi ini tidak asli atau merupakan

jiplakan atau saduran, maka saya bersedia dikenakan sanksi, baik sanksi akademis

maupun sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Sisik, ...........................

Yang Menyatakan

vi

vii

MOTTO:

( رواه الطبران)تع م ك ی م ل قع م ا ل نو ی ل و كم ی م ل ع م ا ل و ع ا ض تو ا و و م ل ع ا و و م ل

Artinya : "Pelajarilah ilmu dan ajarlah manusia; dan rendahkanlah diri kepada guru-

gurumu, serta berlaku lemah-lembutlah terhadap murid-muridmu."

(Depag. RI, 1994 : 13)

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada semua pihak yang telah

memberikan motivasi., bimbingan, doa, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Terima kasih kepada :

1. Ibundaku dan bapakku tercinta atas pengorbanan, kasih sayang,

bimbingan serta doanya.

2. Pendamping hidupku “ Ahmad Burhani ” yang tidak pernah merasa lelah

untuk memberikan bantuan.

3. Keluarga besar yang menjadi inspirasiku.

4. teman-teman seperjuanganku.

5. Almamaterku Tercinta.

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, penulis panjatkan karena dengan

ijinnya jualah, Skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Role Playing Dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pai Kelas V SDN Sisik

Timur Tahun Pelajaran 2016/2017 .” dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat

dan salam penulis haturkan kepada Baginda Rasululloh SAW semoga penulis dan

kita semua mendapat syafaat beliau di hari kemudian, amiiin.

Skripsi ini dapat terselesaikan atas bantuan dan kerjasama yang baik antara

penulis dengan observer serta berbagai pihak, untuk itu ijinkanlah penulis

menyampaikan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Dr. H. Adi Fadli, M.Ag sebagai Dosen Pembimbing I dan Bapak Dr.

Supardi M.Pd selaku Dosen Pembimbing II.

2. Bapak Dr. Mutawalli, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)

Mataram

3. Ibu Dra. Hj. Nurul Yakin,M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas

Islam Negeri (UIN) Mataram

4. Bapak Ketua Program Studi Kualifikasi S1 PAI Universitas Islam Negeri

(UIN) Mataram

5. Bapak Kepala Madrasah dan Bapak/Ibu Pendidik beserta karyawan Tata

Usaha SDN Sisik Timur yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan

bantuan dalam pengumpulan data.

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan

untuk itu penulis mengaharapkan koreksi konstruktif dan saran-saran perbaikan

dari berbagai pihak demi kesempurnaan karya ilmiah ini.

Akhirnya penulis berharap agar karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita

semua dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran

PAI khususnya dan mata pelajaran yang lainnya pada umumnya. Semoga setiap

gerak langkah kita mendapat ridho dari Allah SWT, Amin.

Sisik,…………2017

Penulis

x

DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN ................................................................................... i HALAMAN JUDUL ................................................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. iii NOTA DINAS PEMBIMBING .................................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN SKIPSI ........................................................ v PENGESAHAN........................................................................................... vi HALAMAN MOTTO ................................................................................. vii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. viii KATA PENGANTAR ................................................................................. ix DAFTAR ISI ............................................................................................... x DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xii ABSTRAK ................................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1 B. Sasaran Tindakan ......................................................................... 5 C. Rumusan Masalah ....................................................................... 5 D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5 E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 7

A. Telaah Pustaka ............................................................................ 7 B. Kajian Teori ............................................................................... 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................... ................................ 18

A. Setting Penelitian ...................................................................... 18 B. Sasaran Penelitian ..................................................................... 18 C. Jenis Penelitian .......................................................................... 18 D. Prosedur Penelitian ................................................................... 19 E. Metode Pengumpilan Data ........................................................ 21 F. Analisis Data ............................................................................ 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........... ................. 26 A. Deskripsi Setting Penelitian ..................................................... 26 B. Hasil Penelitian ........................................................................ 32 C. Pembahasan ............................................................................. 56

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 65 A. Kesimpulan .............................................................................. 65 B. Saran ........................................................................................ 67

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 68 LAMPIRAN 1 ............................................................................................. 69 LAMPIRAN 2 ............................................................................................. 71 LAMPIRAN 3 ............................................................................................. 74

xi

DAFTAR TABEL Hal Tabel 1 Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ........ ............ 22 Tabel 2 Data Siswa SDN Sisik Timur TP 2014/2015 ..................... 26 Tabel 3 Data siswa SDN Sisik Timur TP 2015/2016 ..................... 27 Tabel 4 Data Siswa SDN Sisik Timur TP 2016/2017 ....................... 27 Tabel 5 Data Jenjang Pendidik dan tenaga Kependidkan SDN

Sisik Timur TP 2016/2017 ................................................. 28 Tabel 6 Data Fasilitas Pendukung SDN Sisik Timur TP 2016/2017 . 29 Tabel 7 Data Struktur Organisasi SDN Sisik Timur TP 2016/2017 . 30 Tabel 8 Data Hasil Observasi Kinerja Siswa Siklus I SDN Sisik

Timur TP 2016/2017 ............................................................ 35 Tabel 9 Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I SDN Sisik

Timur TP 2016/2017 ..................................................................... 38

Tabel10 Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa SDN Sisik Timur

TP 2016/2017 ...................................................................... 40 Tabel11 Data Hasil Observasi Kinerja Siswa Siklus II SDN Sisik

Timur TP 2016/2017 .......................................................... 46 Tabel 12 Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II SDN Sisik

Timur TP 2016/2017 .......................................................... 49 Tabel 13 Data Hasil evaluasi belajar Siswa SDN Sisik Timur

TP 2016/2017 .................................................................... 52 Tabel 14 Proses Pelaksanaan PTK Siklus I dan Siklus II ................... 55

xii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Skenario Pembelajaran Siklus I (Pertemuan I) pada

Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Mataram Tahun Pelajaran 2008/2009 ......................................... 62

Lampiran 2 : Skenario Pembelajaran Siklus I (Pertemuan II) pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Mataram Tahun Pelajaran 2008/2009 ......................................... 65

Lampiran 3 : Skenario Pembelajaran Siklus II pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Mataram Tahun Pelajaran 2008/2009 ................................................................... 68

Lampiran 4 : Skenario Pembelajaran Siklus III pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Mataram Tahun Pelajaran 2008/2009 ................................................................... 70

Lampiran 5 : Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Mataram Tahun Pelajaran 2008/2009 .................................................... 72

Lampiran 6 : Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Mataram Tahun Pelajaran 2008/2009 .................................................... 75

Lampiran 7 : Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus III pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Mataram Tahun Pelajaran 2008/2009 ......................................... 78

Lampiran 8 : Petunjuk Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Kelas VIII SMP Muhammadiyah Mataram Tahun Pelajaran 2008/2009 ......................................... 81

Lampiran 9 : Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I pada Kelas VIII SMP Muhammadiyah Mataram Tahun Pelajaran 2008/2009 ......................................... 83

Lampiran 10 : Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II pada Kelas VIII SMP Muhammadiyah Mataram Tahun Pelajaran 2008/2009 ......................................... 84

Lampiran 11 : Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I Pertemuan I pada Kelas VIII SMP Muhammadiyah Mataram Tahun Pelajaran 2008/2009 .................................................... 85

Lampiran 12 : Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I Pertemuan II pada Kelas VIII SMP Muhammadiyah Mataram Tahun Pelajaran 2008/2009 .................................................... 89

Lampiran 13 : Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II Pertemuan I pada Kelas VIII SMP Muhammadiyah Mataram Tahun Pelajaran 2008/2009 .................................................... 91

Lampiran 14 : Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus III pada Kelas VIII SMP Muhammadiyah Mataram Tahun Pelajaran 2008/2009 ................................................................... 94

xiii

Lampiran 15 : Soal Evaluasi Belajar Siswa Siklus I pada Kelas VIII SMP Muhammadiyah Mataram Tahun Pelajaran 2008/2009 ................................................................... 96

Lampiran 16 : Soal Evaluasi Belajar Siswa Siklus II pada Kelas VIII SMP Muhammadiyah Mataram Tahun Pelajaran 2008/2009 ................................................................... 97

Lampiran 17 : Soal Evaluasi Belajar Siswa Siklus III pada Kelas VIII SMP Muhammadiyah Mataram Tahun Pelajaran 2008/2009 ................................................................... 98

Lampiran 18 : Jawaban Soal Evaluasi Belajar Siswa Siklus I pada Kelas VIII SMP Muhammadiyah Mataram Tahun Pelajaran 2008/2009 .................................................... 99

Lampiran 19 : Soal Evaluasi Belajar Siswa Siklus II pada Kelas VIII SMP Muhammadiyah Mataram Tahun Pelajaran 2008/2009 ................................................................... 100

Lampiran 20 : Soal Evaluasi Belajar Siswa Siklus III pada Kelas VIII SMP Muhammadiyah Mataram Tahun Pelajaran 2008/2009 ................................................................... 101

Lampiran 21 : Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus III pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Mataram Tahun Pelajaran 2008/2009 ......................................... 102

xiv

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS V

SDN SISIK TIMUR KECAMATAN PRINGGARATA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Indriati

Abstrak

Guru PAI dituntut untuk lebih kreatif memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran yang akan disajikan kepada siswa. Berdasarkan survei awal bahwa di SDN Sisik Timur dalam menggunakan metode dalam proses belajar mengajar itu masih menggunakan metode ceramah. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada pelajaran PAI nilai rata-rata 6,60. Jadi perlu dicarikan solusi yang tepat. Pembelajaran partisipatif merupakan alternatif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI pada kelas V SDN Sisik Timur. Adapun rumusan masalah “Bagaimanakah Penerapan Metode Role Playing dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pai Kelas V SDN Sisik Timur Tahun Pelajaran 2016/2017. Metodologi penelitian adalah menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui hasil evaluasi belajar siswa. Penelitian adalah untuk menigkatkan prestasi belajar siswa melalu hasil evaluasi belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus yang memuat tahap, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Sisik Timur yang terdiri dari 20 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes hasil belajar yang diberikan setiap berakhirnya siklus belajar mengajar, lembar observasi yang digunakan untuk memperoleh gambaran langsung tentang kegiatan belajar mengajar PAI melalui metode Role Playing, data yang didapatkan di analisis dengan menggunakan analisis ketuntasan belajar sebagai indikator penelitian adalah adanya peningkatan rata-rata skor hasil belajar siswa dari hasil penelitian menunjukkan adanya peningkaan rata-rata skor hasil belajar siswa yaitu pada siklus I 72.50 dengan persentase ketuntasan 75 %, pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa 87 dengan persentase ketuntasan 75 %. Nilai ini telah memenuhi standar yang ditentukan, sehingga dapat disimpulkan bahwa Penerapan Metode Role Playing dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Kelas V SDN Sisik Timur Tahun Pelajaran 2016/2017. Kata kunci : Metode Role Playing, Hasil Belajar.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya, pendidikan

merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui

proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh

masyrakat.Undang-Undang dasar Republik Indonesia tahun 1945 pasal 31 ayat

(1) menyebutkan bahwa setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan

dan ayat (3) menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan

menyelengarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa yang diatur dengan Undag-Undang Dasar. Untuk itu, seluruh

komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan

salah satu tujuan Negara Indonesia1

Sedangkan tentang sistem pendidkan nasional dijelaskan bahwa

pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar

pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap

tuntutan perubahan zaman2. Sistem pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak-watak serta perubahan

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa

bertujuan untuk barkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

1 Depdiknas, 2003 2 Undang-Undang No 20, Pasal 31 ayat 1 dan 3

2

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, inovatif, mandiri dan menjadi warga Negara

yang demokratis serta bertanggung jawab.

Metode mengajar merupakan faktor utama dalam menuntaskan hasil

belajar siswa. oleh karena itu seorang guru harus bisa menentukan metode

mengajar yang lebih baik dan efektif karena dengan metode mengajar yang

efektif siswa akan lebih tertarik dan termotivasi dalam menerima pelajaran

sehingga hasil belajar siswa meningkat.

Salah satu usaha pemerintah untuk meningkatkan tarap hidup bangsa

adalah pembangun di bidang pendidikan dimana seluruh rakyat Indonesia

memiliki hak yang sama dalam memperoleh pendidikan seperti yang

tercantum dalam undang-undang dasar 1945 pasal 31 ayat 1 yang berbunyi : “

setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan”.3

Tujuan pendidikan nasional adalah membentuk manusia yang

berkualitas, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi

pekerti yang luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, teguh dan

bertanggung jawab, mandiri, cerdas, terampil, serta sehat jasmani dan rohani.

Hal ini selaras dengan tujuan pendidikan islam yakni membentuk insane kamil

(sempurna) yang bertakwa dan mengakhiri hidup dalam keadaan berserah diri

kepada Allah sebagai muslim. Tujuan ini dapat dipahami dalam firman Allah

menyatakan :

یھا الدین امنو التقوا هللا حق تقاتھ والتموتن اال وانتم مسلمون ( ◌ )102یا

3 UUD 1945, Pasal 31 ayat 1

3

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-

benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati

melainkan dalam keadaan beragama Islam.

Faktor terbesar yang membuat manusia menjadi mahluk yang mulia

adalah karena ia berakal dan berilmu. Ia dapat hidup senang dan tentram

karena memiliki ilmu dan menggunakan ilmunya. Ia dapat menguasai alam

semesta dengan ilmunya, dengan ilmunya juga iman dan takwanya juga dapat

meningkat. Sabda Rasulullah SAW, sebagaimana yang dikutip oleh Daradjat

dalam bukunya ilmu pendidikan islam menyatakan :

من اراد الدنیا فعلیھ بالعلم ومن ارادااالخیرة فعلیھ باالعلم ومن اراداھما فعلیھ باالعلم (رواه امام احمد)

Artinya: “Siapa yang ingin dunia (ingin hidup didunia dengan baik),

hendaklah berilmu, siapa yang ingin akhirat (hidup di akhirat

nanti dengan senang) hendaklah ia berilmu, siapa yang ingin

keduanya, hendaklah ia berilmu”( HR. Ahmad).4

Khazanah ilmu pengatahuan, didasari atau tidak, banyak termuat

dalam bentuk bahasa Arab. Oleh karena itu kita perlu berusaha meningkatkan

proses kegiatan belajar- mengajar untuk mencapai mutu yang tinggi, khususnya

pada bidang studi bahasa Arab

Selama ini dalam pembelajaran PAI guru lebih banyak menggunakan

metode konvensional yaitu guru menulis di papan tulis, siswa mengerjakan

soal di papan tulis serta memberikan pekerjaan rumah (PR) yang sifatnya

kurang berfariatif. Akibatnya siswa kurang aktif karena hanya menerima dan

4 Zakiah Derajat dkk. Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksar,1996), h. 7-8.

4

mengerjakan apa yang diberikan oleh guru tanpa ada penemuan-penemuan dari

siswa itu sendiri. Hal ini tentunya berdampak pada siswa sendiri yang kurang

percaya diri baik dalam bertanya, menyampaikan ide, maupun dalam

menyelesaikan suatu permasalahan yang diberikan oleh guru.

Berdasarkan observasi di SDN Sisik Timur, metode pembelajaran

dengan Role Playing belum pernah digunakan oleh guru-guru PAI dalam

pembelajaran PAI. Selama ini, guru-guru PAI dalam mengajarkan materi PAI

kepada siswa biasanya dengan menggunakan metode ceramah saja. Dengan

cara tersebut, sangat sedikit terjadi keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar

mengajar. Padahal di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidkan (KTSP),

dituntut siswa harus terlibat secara aktif baik fisik maupun mental dalam

mecari dan merumuskan sendiri pengetahuan, sementara guru hanya bertindak

sebagai fasilitator, moderator, dan motifator dalam belajar mengajar. Cara-cara

belajar seperti itulah yang membuat masih rendahnya kualitas pengajaran PAI

SDN Sisik Timur yang mengakibatkan hasil belajar siswa menurun.

Berdasarkan gejala yang diuraikan di atas, penulis mengangkat

penelitian ini sehingga dengan harapan hasil dari penelitian ini bisa menjadi

masukan sekaligus sebagai panduan dalam mencari solusi untuk pemecahan

segala masalah yang ada pada sekolah tersebut terutama masalah yang

berkaitan dengan judul penelitian ini.

Dalam penelitian ini Penulis akan meneliti “ meningkatkan hasil belajar

siswa melalui metode role playing dalam pelajaran PAI Siswa Kelas V SDN

Sisik Timur Kecamatan Pringgarata Tahun Pelajaran 2016/2017”.

5

B. Sasaran Tindakan

a. Subyek Penelitian

Subyek penelitan ini adalah peserta didik kelas V SDN Sisik Timur

terletak di Desa Sisik Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah

Tahun Pelajaran 2016/2017.

b. Obyek Penelitian

Obyek penelitan ini adalah bagaimana meningkatkan hasil belajar

siswa melalui metode role playing dalam pelajaran PAI siswa kelas V

SDN Sisik Timur Kecamatan Pringgarata Tahun Pelajaran 2016/2017.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka Rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “ Bagaimanakah meningkatkan hasil belajar PAI

dengan metode role playing di SDN Sisik Timur Siswa Kelas V SDN Sisik

Timur Kecamatan Pringgarata Tahun Pelajaran 2016/2017.”

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui hasil belajar PAI dengan metode role playing di SDN Sisik

Timur Siswa Kelas V SDN Sisik Timur Kecamatan Pringgarata Tahun

Pelajaran 2016/2017.

6

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dalam

usaha meningkatkan hasil belajar siswa dengan metode Role Playing

dalam pelajaran PAI siswa kelas V SDN Sisik Timur Tahun Pelajaran

2016/2017.

2. Secara Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:

2.1 Sekolah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan

untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, mengembangkan

strategi pembelajaran dan dapat menjadi alternatif dalam mengatasi

masalah pembelajaran terutama pembelajaran PAI pada siswa kelas

V SDN Sisik Timur Tahun Pelajaran 2016/2017.

2.2 Guru

Sebagai salah satu pedoman bagi guru dalam memilih

metode pembelajaran khususnya dalam Mata pelajaran PAI.

2.3 Siswa

Dapat membantu siswa untuk meningkatkan hasil belajar

pada mata pelajaran PAI sehingga standar kompetensi dapat

dituntaskan oleh siswa secara optimal.

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

Penggunaan metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar telah

banyak dilakukan. Hal ini terbukti dengan banyaknya penelitian yang

dilakukan oleh para ahli maupun para mahasiswa. Penelitian tersebut belum

semuanya sempurna. Oleh karena itu, penelitian tersebut memerlukan

penelitian lanjutan demi melengkapi dan menyempurnakan penelitian

sebelumnya.

Beberapa hasil penelitian yang berhubungan dengan topik penelitian ini

yaitu penelitian tentang peningkatan prestasi dan hasil belajar dengan

menggunakan beberapa metode pembelajaran yang akan dijadikan sebagai

telaah pustaka dalam penelitian. Penelitian tersebut dilakukan oleh Siti

Maknah (2009)5, Hidayati (2010)6, dan Mariatun (2011)7.

Penelitian yang berjudul Penerapan metode Role Playing (bermain

peran) dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Islam Asy

Syafiiyah Goak Tahun Pelajaran 2009/2010. Pada penelitian ini lebih

mengkaji tentang pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran agar

hasil belajar siswa meningkat dari sebelumnya. Persamaanya dengan penelitian

ini adalah sama-sama membahas tentang hasil belajar dan metode yang

5 Maknah, Penerapan Metode BermainPeran Dalam Meningkatkan hasil belajar siswa Kelas

VIISMP Islam Asy Syafiiyah Goak Tahun Pelajaran 2009/2010,(2009),Tanpa diperbaiki 6 Hidayati, Penerapan metode Bamboo Dancing dalam meningkatkan prestasi belajar siswa

kelas V SDN Sisik Barat Tahun Pelajaran 2010/2011, (2010), Tanpa diperbaiki 7 Mariatun, penggunaan metode CIRC dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII

MTs Tahzibul akhlaq Sisik tahun pelajaran 2011/2012, (2011), Tanpa diperbaiki

8

digunakan dalam proses belajar mengajar. Adapun perbedaannya terletak pada

metode pembelajaran yang digunakan.

Penelitian yang berjudul Penerapan Metode Bamboo Dancing Dalam

Meningkatkan Prestasi Belajar siswa kelas V SDN Sisik Barat Tahun Peljaran

2010/2011. Adapun persamaanya dengan penelitian ini adalah sama-sama

focus kajiannya tentang Prestasi belajar siswa. Sedangkan perbedaanya terletak

pada Metode Pembelajaran yang digunakan.

Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan tersebut, terdapat

persamaan, yaitu penelitian yang dilakukan sama mengenai Prestasi belajar.

Namun, ada beberapa perbedaan yaitu objek kajian dan pola dan bentuk

metode pembelajaran.Terkait dengan penelitian-penelitian yang sudah

dilakukan, penelitian tersebut dapat menjadi panduan bagi peneliti untuk

melakukan penelitian lebih lanjut.

Penelitian yang berjudul Penggunaan Metode CIRC Dalam

Meningkatkan Prestasi Belajar siswa kelas VII MTs Tahzibul Akhlak Sisik

Tahun Peljaran 2011/2012. Pada penelitian ini lebih mengkaji tentang

pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran agar prestasi belajar

siswa meningkat dari sebelumnya. Persamaanya dengan penelitian ini adalah

sama-sama membahas tentang hasil belajar dan metode yang digunakan dalam

proses belajar mengajar. Adapun perbedaannya terletak pada metode

pembelajaran yang digunakan.

9

Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan tersebut, terdapat

persamaan, yaitu penelitian yang dilakukan sama mengenai Prestasi belajar.

Namun, ada beberapa perbedaan yaitu objek kajian dan pola dan bentuk

metode pembelajaran.Terkait dengan penelitian-penelitian yang sudah

dilakukan, penelitian tersebut dapat menjadi panduan bagi peneliti untuk

melakukan penelitian lebih lanjut

Berdasarkan kajian pustaka tersebut, dapat diketahui bahwa Penelitian

tentang Pestasi belajar memiliki persamaan, yaitu bahwa penelitian tentang

prestasi belajar sudah dilakukan oleh beberapa peneliti, namun dari beberapa

penelitian tersebut terdapat perbedaan tentang metode pembelajaran yang

digunakan.

Perbedaannya, setiap penelitian mempunyai ide yang baru dalam hal

cara sehingga hasilnya pun berbeda. Akan tetapi, penelitian tersebut

mempunyai tujuan yang sama, yaitu mengkaji tentang pola dan bentuk

kaderisasi. Para peneliti menggunakan teknik, metode, dan media maupun

pendekatan yang bervariasi tujuannya adalah untuk melihat dan mengkaji pola

dan bentuk serta tahapan dalam belajar.

Penelitian ini sebagai tindak lanjut dari penelitian-penelitian yang sudah

ada, dengan tujuan untuk memberikan pemikiran dan tolok ukur kajian pada

penelitian-penelitian lebih lanjut sehingga dapat menambah khasanah

pengembangan pengetahuan mengenai metode pembelajaran yang dapat

menibgkatkan prestasi belajar siswa.

10

B. Kajian Teoritik

Untuk menghindari terjadi kesalah pahaman terhadap makna judul

dalam penelitian ini, perlu dijelaskan istilah-istilah sebagai berikut:

1. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh Kelakuan melalui

pengalaman. Menurut pengetian ini belajar merupakan suatu proses, suatu

kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya

mengingat akan tetapi lebih luas dari pada itu, yakni mengalami. Hasil

belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan

kelakuan8. Pendapat lain mengatakan “ Belajar adalah suatu proses usaha

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya”9.

2. Definisi hasil belajar menurut Djamarah, (1994:24) Penilaian pendidikan

tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari di sekolah yang

menyangkut pengetahuan atau kecakapan/keterampilan yang dinyatakan

sesudah hasil penilaian. Penilaian tersebut dilakukan melalui evaluasi.

Sedangkan hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki setelah

menerima pengalaman belajar10.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar yang dimaksud dalam hal ini adalah hasil yang dicapai oleh

individu setelah yang bersangkutan mengalami proses belajar atau

8 Oemar Hamalik, Keterampilan dalam Belajar, (Surabaya: Balai Pustaka, 2005),

h.36 9 Slameto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Rosda Karya,2003) , h. 2 10 Djamarah , Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta,1994) ,h.24

11

diajarkan suatu pengetahuan tertentu. Jadi dalam penelitian ini Hasil

belajar merupakan gambaran dari keberhasilan suatu proses belajar

mengajar secara keseluruhan (PAI).

3. Metode Role playing

Metode Role Playing menekankan pernyataan dimana siswa diturut

setakan dalam memainkan peranan didalam mendramatisasikan masalah-

masalah hubungan social11. bermain peran memungkinkan para siswa

mengidentifikasi situasi-situasi dunia nyata dan dengan ide-ide orang

lain12. Identifikasi tersebut mungkin cara untuk mengubah perilaku dan

sikap sebagaimana siswa menerima krakter orang lain.

Jadi dalam penelitian ini Role Playing adalah pembelajaran yang

menekankan siswa untuk melakukan dramatisasi sendiri terhadap situasi

atau keadaan belajar dalam kelas.

Pembelajaran pendekatan Role Playing menekankan pernyataan

dimana siswa diturut setakan dalam memainkan peranan didalam

mendramatisasikan masalah-masalah hubungan social13. bermain peran

memungkinkan para siswa mengidentifikasi situasi-situasi dunia nyata dan

dengan ide-ide orang lain. Identifikasi tersebut mungkin cara untuk

mengubah perilaku dan sikap sebagaimana siswa menerima krakter orang

lain14.

11

Soewarno, Evaluasi Pengajaran , (Jakarta: Universitas Terbuka, 1987), h.33 12 Oemar Hamalik, Keterampilan dalam Belajar, (Surabaya: Balai Pustaka,2005),

h.42 13Soewarno, Evaluasi Pengajaran , (Jakarta: Universitas Terbuka, 1987), h.36 14 Oemar Hamalik, Keterampilan dalam Belajar, (Surabaya: Balai Pustaka,2005),

h.46

12

Penerapan pengajaran berdasarkan pengalaman lainya ialah bermain

peran. Pada umumnya kebanyakan siswa sekitar usia 9 atau yang lebih tua,

menyenangi penggunaan strategi ini karena berkenaan dengan isu-isu social

dan kesempatan komunikasi inter personal di dalam kelas. Di dalam

bermain, peran guru menerima peran noninterpersonal didalam kelas. Siswa

menerima krakter, perasaan dan ide-ide orang lain dalam suatu situasi yang

khusus15.

Ada beberapa keuntungan penggunaan pendekatan instuksional ini

di dalam kelas ini, yaitu pada waktu dilaksanakannya bermain peran, siswa

dapat bertindak dan mengekspresikan perasaan dan pendapatan tanpa

kekhawatiran mendapat sangsi. Mereka dapat pula mengurangi dan

mendiskusikan isu-isu yang bersifat manusiawi dan pribadi tanpa ada

kcemasan. Bermain peran memungkinkan para siswa mengidentifikasi

situasi-situasi dunia nyata dan dengan ide-ide orang lain. Identifikasi

tersebut mungkin cara untuk mengubah prilaku dan sikap sebagaimana

siswa menerima krakter orang lain.

Pembelajaran pendekatan Role Playing memberikan kesempatan

kepada siswa untuk terlibat langsung dalam mengolah informasi sehingga

memunculkan strategi-strategi pemecahan masalah yang efektif dalam

proses pembelajaran.

Penyampaian materi melalui model pembelajaran Role Playing akan

memancing siswa untuk lebih aktif dan berfikir kritis karena siswa

15 Oemar Hamalik, Keterampilan dalam Belajar, (Surabaya: Balai Pustaka,2005),

h.53

13

diberikan kesempatan untuk mencari sendiri pemecahan masalah sehingga

mereka lebih mudah memahami materi.

Untuk itu penerapan pembelajaran pendekatan Role Playing

merupakan salah satu alternatif guru dalam upaya meningkatkan hasil

belajar siswa. Pembelajaran pendekatan Role Playing dalam hal ini diduga

dapat meningkatkan hasil belajar PAI yang dapat meningkatkan aktivitas

belajar siswa sehingga guru yang selama ini mendominasi kelas beralih

fungsi menjadi fasilitator maupun mediator dalam pembelajaran.

4. Langkah-langkah metode pembelajaran Role Playing

Bermain peran merupakan salah satu model pembelajaran yang

diarahkan pada upaya pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan

hubungan antarmanusia (interpersonal relationship), terutama yang

menyangkut kehidupan peserta didik. Pengalaman belajar yang diperoleh

dari metode ini meliputi, kemampuan kerjasama, komunikatif, dan

menginterprestasikan suatu kejadian

Melalui bermain peran, peserta didik mencoba mengeksplorasi

hubungan-hubungan antarmanusia dengan cara memperagakan dan

mendiskusikannya, sehingga secara bersama-sama para peserta didik dapat

mengeksplorasi parasaan-perasaan, sikap-sikap, nilai-nilai, dan berbagai

strategi pemecahan masalah. Dengan mengutip dari pernyataan tentang

tahapan pembelajaran bermain peran meliputi16 : (1) menghangatkan

suasana dan memotivasi peserta didik; (2) memilih peran; (3) menyusun

16 Shaftel dan E. Mulyasa, Manajmen Berbasis Sekolah, (Bandung:Remaja Rosda

Karya,2003),h.45

14

tahap-tahap peran; (4) menyiapkan pengamat; (5) menyiapkan pengamat;

(6) tahap pemeranan; (7) diskusi dan evaluasi tahap diskusi dan evaluasi

tahap I ; (8) pemeranan ulang; dan (9) diskusi dan evaluasi tahap II; dan (10)

membagi pengalaman dan pengambilan keputusan. Adapun Langkah –

langkah Pembelajaran Role Playing adalah sebagai berikut:

1. Guru menyusun sekenario yang ditampilkan

2. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari sekenario dua hari sebelum

KBM

3. Guru menunjuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang

4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai dalam

pembelajaran

5. Memanggil siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan sekenario yang

sudah dipersiapkan

6. Masing – masing siswa duduk dikelompoknya, masing-masing sambil

memperhatikan mengamati sekenario yang sedang diperagakan

7. Setelah selesai dipentaskan, masing – masing siswa diberikan kertas

sebagai lembar kerja untuk dibahas

8. Masing – masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya

9. Guru memberikan kesimpulan secara umum

10. Evaluasi

11. Penutup

15

C. Kerangka Pikir

Kerangka Berfikir Dalam melakukan penelitian, peneliti perlu

mengumpulkan data yang diperlukan sehingga dapat diasumsikan bahwa

semua keterangan atau data yang diperlukan dari responder sesuai dengan

kenyatan di lapangan penelitian.

Kerangka berfikir merupakan kerangka dasar atau panduan awal yang akan memandu peneliti tentang cara-cara berfikir di dalam suatu penelitian guna usaha untuk melihat kedudukan suatu masalah. Oleh karena itu, asumsi tentang suatu masalah dapat dinyatakan sebagai suatu keharusan dalam pelaksanaan penelitian. Namun demikian mengajukan asumsi sehubungan dengan hakekat yang dijadikan bahan penelitian ini, maka terlebih dahulu dikemukakan batasan asumsi, sebagai tolak ukur untuk melangkah lebih lanjut. Asumsi dapat diartikan suatu yang dianggap benar, sebagai suatu keputusan yang diterima suatu kebenaran Oleh karena itu, keputusan masalah merupakan suatu asumsi bagi

seorang peneliti sebelum dihubungkan dengan hasil penelitian, selain itu

"Asumsi juga dapat diartikan sebagai pernyataan yang diterima tanpa harus

dibuktikan kebenarannya" sebagai asumsi, maka setiap pernyataan dalam

memandang masalah penelitian dapat dikatakan sebagai awal untuk melihat

hakekat masalah yang dihadapi, tanpa adanya keharusan untuk diuji

kebenarannya. Menguji kebenaran termasuk dalam uraian tentang analisis

data. Berdasarkan pendapat diatas maka asumsi dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Guru dalam menggunakan metode pembelajaran bervariasi.

2. Guru memiliki kemampuan yang berbeda dalam mengembangkan metode

penelitian.

3. Keberhasilan dalam pengembangan metode pembelajaran akan

16

meningkatkan hasil belajar siswa.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data

yang terkumpul17. Sedangkan menurut ahli lain Hipotesis merupakan dugaan

atau anggapan sementara yang masih perlu dibuktikan kebenarannya18

Jadi hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah dengan

metode Role Playing diduga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

peningkatkan hasil belajar PAI siswa kelas V SDN Sisik Timur tahun

pelajaran 2016/2017.

17

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik ,( Jakarta: Rineka Cipta, 1997 ) h.64.

18 Winarno S, Penelitian Tindakan Kelas, (Malang: Bayu Meniah,1998), h..40

17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

SDN Sisik Timur terletak di Desa Sisik Kecamatan Pringgarata

Kabupaten Lombok Tengah, dimana sebelah barat berbatasan dengan rumah

Penduduk, dan sekolah sebelah timur berbatasan dengan perumahan

penduduk, sebelah utara berbatasan dengan sawah dan sebelah selatan

berbatasan dengan perumahan penduduk.

B. Sasaran Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa sebanyak 20 orang yang terdiri dari

10 putri dan 10 putra. Pemilihan subyek peelitian dilakukan secara purposif

sampling dimana subyek penelitian ditentukan sendiri dengan memilih kelas

yang dapat dijadikan penelitian.

Obyek Penelitian adalah masalah yang dijadikan fokus dalam

penelitian. Dalam hal ini penelitian difokuskan untuk meneliti pokok masalah

meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode Role Playing dalam

pelajaran PAI siswa kelas V SDN Sisik Timur tahun pelajaran 2016/2017.

C. Jenis Penelitian

Pada intinya PTK merupakan suatu penelitian yang akar

permasalahannya muncul di kelas, dan dirasakan langsung oleh guru yang

bersangkutan19. Penelitian tindakan kelas adalah “sebuah kegiatan penelitian

19

Supradi, Penelitian Ilniah, (Bandung: Remaja RosdaKarya, 2008), h. 104

18

yang dilakukan di kelas20. Berdasarkan pengertian di atas dapat di simpulkan

bahwa PTK merupakan penelitian yang dilakukan sebagai strategi pemecahan

masalah dengan memanfaatkan tindakan nyata, kemudian melakukan refleksi

terhadap hasil tindakan, kemudian mencari pemecahan masalah dengan

melakukan tindakan nyata yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah

tersebut.

Prinsip PTK adalah;

1. Berawal dari perencanaan

2. Harus ada pengamatan oleh pengamat dalam hal ini sebagai pengamat

M.Amin, S,Pd, Sarjana pendidikan masa kerja 10 tahun

3. Tindakan/Pembelajaran minimal 2 siklus

4. PTK harus terlaksana 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi

dan refleksi.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam bentuk siklus, masing-masing siklus

terdiri dari beberapa komponen, yaitu tahap persiapan, perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi dan monitoring, refleksi, evaluasi dan revisi

dan kesimpulan hasil.

20 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik ( Jakarta:

Rineka Cipta, 1997 ), h:70

19

1. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah sebagai

berikut:

a) Menyusun tes awal dan tes akhir siklus 1 dan 2

b) Menyusun lembar observasi dalam kaitannya dengan keterampilan

mengajar belajar kelompok siklsu 1 dan siklus 2.

2. Pelaksanaan Tindakan

a). Melaksanakan tes awal

b). Melaksanakan pembelajaran dengan metode Role Playing sesuai

dengan bahan/materi yang akan disampaikan

c). Melaksanakan tes awal dan tes akhir

3. Observasi

Melaksanakan observasi dalam kaitannya dengan keterampilan

mengajar baik berdasarkan panduan observasi kinerja guru maupun

panduan observasi kinerja siswa SDN Sisik Timur pada kelas V selama

proses pembelajaran secara terus dari awal pembelajaran siklus I sampai

selesai.

4. Refleksi

Pada kegiatan ini dilakukan analisis hasil observasi kemudian hasil

observasi didiskusikan dengan guru PAI mengenai hal-hal yang

berkenaan dengan pelaksanaan pembelajaran. Hasil tes dan observasi yang

peneliti temukan dalam penenitian kemudian lapangan dapat dijadikan

20

sebagai dasar melakukan perencanaan ulang untuk penyempurnaan siklus

1 dan siklus II.

E. Metode Pengumpulan Data

Adapun Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah:

1. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode penyelidikan untuk memperoleh

kekurangan-kekurangan atau informasi dari tata usaha atau catatan-catatan

tentang gejala-gejala atau peristiwa masa lalu21. Dalam pendapat lain

mengatakan bahwa metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-

hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya22.

Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data mengenai

dokumen nama-nama siswa kelas V di SDN Sisik Timur Tahun Pelajaran

2016/2017.

2. Metode Wawancara

Sebagai suatu proses tanya jawab lisan, dimana orang akan

berhadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan

mendengarkan dengan telinga sendiri suaranya, tampaknya merupakan alat

pengumpulan informasi yang langsung tentang beberapa jenis data sosial

21 Sugiyono, Statistik Untuk Penrelitian , (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 39 22 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik , ( Jakarta:

Rineka Cipta, 1997 ), h:128

21

terpendam (latent) maupun yang memanifes23. Metode ini penulis gunakan

untuk memperoleh data tentang intensifikasi pelaksanaan pembelajaran di

kelas. Adapun sebagai narasumbernya adalah Guru Agama SDN Sisik

Timur yakni H. Saetra Suriani, S.PdI.

3. Metode Observasi

Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan langsung

secara sistematis dalam meningkatkan gejala atau fenomena yang

diselidiki”24 Pendapat lain mengatakan “Observasi adalah suatu

penyelidikan yang dilakukan secara sistematis dan sengaja diadakan dengan

menggunakan alat indera (terutama mata dalam meningkatkan kejadian-

kejadian yang langsung ditangkap pada kejadian itu terjadi”25.

Metode observasi digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh

data tentang penerapan metode Role Playing dalam meningkatkan hasil

belajar siswa khususnya kelas V yang berjumlah 20 orang siswa sebagai

sampel penelitian di SDN Sisik Timur Tahun Pelajaran 2016/2017.

Adapun pedoman observasi pelaksanaan pembelajaran PAI di Kelas V SDN

Sisik Timur tahun pelajaran 2016/2017 dalam penelitian ini dapat dilihat

pada tabel 1 dibawah ini.

23 Sugiyono, Statistik Untuk Penrelitian , (Bandung,: Alfabeta, 2005), h. 40 24 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik ,( Jakarta:

Rineka Cipta, 1997 ) , h.112 25 Mardalis, Metodologi Riset, (Yogyakarta:BPFE-UI,2004), h.67

22

Tabel 1 Lembar Observasi Pelasanaan Pembelajaran PAI

di kelas V SDN Sisik Timur Tahun Pelajaran 2016/2017 SKOR SKOR No KEGIATAN SIKLUS I SIKLUS II 1 2 3 1 2 3 1 Guru menyusun atau menyiapkan scenario

yang akan ditampilkan

2 Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari scenario dalam waktu beberapa hari sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran

3 Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang

4 Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai

5 Guru memangggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan scenario yang sudah dipersiapkan

6 Siswa mempelajari scenario yang diberikan oleh guru

7 Masing-masing siswa yang sudah ditunjuk oleh guru maju didepan kelas untuk melakonkan peran

8 Masing-masing siswa berada dikelompoknya sambil mengamati scenario yang sedang diperankan

9 Setelah selesai ditampilkan masing-masing siswa diberikan lembar penilaian atas penampilan kelompok masins-masing

10 Masing masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya

11 Guru memberikan kesimpulan secara umum 12 Memberikan penilaian hasil kerja siswa

yang sudah melaksanakan kegiatan tersebut

Jumlah

23

F. Analisis Data

1. Analisis data

Analaisis data merupakan satu langkah yang sangat penting dalam

kegiatan penelitian bila kesimpulan yang akan diteliti dapat dipertanggung

jawabkan data yang dianalisis oleh peneliti adalah :

a. Data Tes Hasil Belajar

Setelah memperoleh data tes hasil belajar, maka data tersebut dianalisis

dengan statistik deskriptif yaitu dengan mencari ketuntasan belajar untuk

mengetahui ketuntasan belajar siswa digunakan kriteria sebagai berikut :

1) Ketuntasan individu yaitu setiap siswa dalam proses belajar mengajar

dikatakan tuntas secara individu terhadap materi pelajaran yang diberikan

jika siswa mampu memperoleh nilai 60

2) Ketuntasan klasikal

Ketuntasan klasikal dikatakan telah dicapai apabila target pencapaian ideal

≥ 80% dari jumlah siswa dalam kelas.

Kk = n

n1 x 100%

Keterangan : Kk = Ketuntasan klasikal

n1 = Jumlah siswa yang mendapat nilai > 60

n = Jumlah siswa yang ikut tes

Sedangkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, hasil belajar

dianalisis secara objektif yaitu dengan menentukan nilai rata-rata dengan rumus :

24

Me = n

X I

Keterangan : Me = Mean (rata-rata)

= Epsilon (baca jumlah)

X i = Nilai yang diperoleh masing-masing siswa

n = Banyaknya siswa

b. Data Hasil Observasi aktivitas Siswa dan Guru

Hasil observasi didapat bahwa dalam peroses pembelajaran siswa

masih malu untuk bertanya, belum berani untuk mengeluarkan pendapat,

kurang aktif dalam kegiatan diskusi, tidak tepat waktu dalam menyelesaikan

tugas yang diberikan, kurang disiplin hal ini mungkin dikarenakan Guru belum

mampu merancang pembelajaran yang efektif dan yang menyenangkan bagi

siswa, masih bersipat kontekstual semata.

c. Indikator Kinerja

1) Jika 85% siswa mampu menyelesaikan tugas atau soal dengan nilai di atas

Keriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 60 maka tuntas.

2) Aktifitas siswa berani bertanya, berani mengeluarkan pendapat, aktif

dalam diskusi kelompok dan mampu menyelesaikan tugas tepat waktu.

25

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Setting Penelitian

1. Identitas SDN Sisik Timur

Nama Sekolah : SDN Sisik Timur

NIS : 101 230 206 008

NISS : 00068170020809

NPSN : 50201920

Status : Negeri

Terakreditasi : C

Luas Tanah : 2178 m2

Jumlah Ruang Belajar : 6 Ruang

Alamat Sekolah : Sisik Timur

Desa : Sisik

Kecamatan : Pringgarata

Kabupaten : Lombok Tengah

Provinsi : Nusa Tenggara Barat

Tahun didirikan : 1 Januari 1961

Kepala Sekolah : H. Muhammad Jalaludin, S.Pd.

NIP : 196012311979111034

Hp. : 087 865 586 425

Kepemilikan tanah : Milik Pemda Lombok Tengah

26

2. Visi dan Misi

Adapun Visi SDN Sisik Timur adalah “ Menjadi sekolah terpercaya

di masyarakat untuk mencerdaskan bangsa dalam rangka mensukseskan wajib

belajar berdasarkan iman dan taqwa”. Sedangkan Misinya adalah sebagai

berikut:

1. Menyiapkan generasi unggul yang memiliki potensi di bidang imtaq dan

iptek

2. Membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatif, inovatif sesuai

dengan perkembangan zaman

3. Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya di masyarakat

3. Data Siswa 3 Tahun Terakhir

a. Data Siswa SDN Sisik Timur Tahun Pelajaran 2014/2015

Adapun data siswa tiga tahu terakhir SDN Sisik Timur tahun

pelajaran 2014/2015 dapat dilihat pada table 2 berikut ini.

Table 2 Data Siswa SDN Sisik timur tahun pelajaran 2014/2015

No Kelas Jumlah Siswa (Orang)

Jumlah Rombel Lk Pr Jumlah

1 I 9 3 12 1 2 II 12 8 20 1 3 III 14 14 28 1 4 IV 7 18 25 1 5 V 12 9 21 1 6 VI 3 4 7 1 Jumlah 57 56 113 6

27

b. Data Siswa SDN Sisik Timur TahunPelajaran 2015/2016

Adapun data siswa tiga tahun terakhir SDN Sisik Timur tahun

pelajaran 2015/2016 dapat dilihat pada table 3 berikut ini.

Table 3 Data Siswa SDN Sisik Timur Tahun Pelajaran 2015/2016

No Kelas Jumlah Siswa (Orang)

Jumlah Rombel Lk Pr Jumlah

1 I 6 5 11 1 2 II 9 3 12 1 3 III 12 8 20 1 4 IV 14 14 28 1 5 V 7 18 25 1 6 VI 12 9 21 1

Jumlah 60 57 117 6

c. Data Siswa SDN Sisik Timur Tahun Pelajaran 2016/2017

Adapun data siswa SDN Sisik Timur tahun pelajaran 2016/2017

dapat dilihat pada table 4 berikut ini.

Table 4 Data Siswa SDN Sisik Timur Tahun Pelajaran 2016/2017

No Kelas Jumlah Siswa (Orang)

Jumlah Rombel Lk Pr Jumlah

1 I 14 11 25 1 2 II 6 5 11 1 3 III 9 3 12 1 4 IV 12 8 20 1 5 V 8 12 20 1 6 VI 7 18 25 1

Jumlah 54 57 113 6

4. Kondisi umum SDN Sisik Timur

Nomor Rekening Sekolah : 003.22.36078.01-4

Listrik : 1350 kwh

Sanitasi : Sumur

28

Ruang Guru : 1

Ruang Kepsek : 1

Toilet Guru : 1

Ruang belajar : 6 ruang

5. Pendidik dan Tenaga Kependidikan SDN Sisik Timur Tahun Pelajaran

2016/2017.

Jenjang Pendidikan dan Tenaga Kependidikan SDN Sisik Timur

Dapat dilihat Pada table 5 berikut ini.

Tabel 5 Jenjang Pendidikan Pendidik dan Tenaga Kependidikan SDN Sisik Timur

Tahun Pelajaran 2016/2017

No Personal Kualifikasi Pendidikan

Jumlah SPG D2 S1

1 Kepsek - - 1 1 2 Guru Kelas 1 - 1 - 1 3 Guru Kelas 2 - - 1 1 4 Guru Kelas 3 - - 1 1 5 Guru Kelas 4 - - 1 1 6 Guru Kelas 5 - - 1 1 7 Guru Kelas 6 - 1 - 1 8 Guru PAI - - 1 1 9 Guru PJOK - - 1 1

10 Guru Mulok 1 - - 1 Jumlah 1 2 7 10

29

6. Fasilitas Pendukung SDN Sisik Timur Tahun Pelajaran 2016/2017

Adapun Failitas Pendukung Dalam Proses Belajar Mengajar di SDN

Sisik Timur Tahun Pelajaran 2016/2017 dapat dilihat pada table 6 dibawah ini.

Tabel 6 Fasilitas Pendukung SDN Sisik Timur Tahun Pelajaran 2016/2017

A. Meubeler

No Jumlah Keadaan

Kekurangan Keterangan Baik Rusak Ringan Rusak Berat

1 Meja Siswa 65 - - 10 2 Banku siswa 65 - - 10 3 Meja guru 6 - - 2 4 Kursi guru 6 - - 2 5 Kursi tamu 1 - - - 6 Papan tulis 6 - - - 7 Lemari 6 - - 1 8 Bak 6 - - 2 9 Papan Data 2 - - 1

10 Papan Nama 1 - - - Jumlah 164

B. Perlengkapan lainnya

No Jumlah Keadaan

Kekurangan Keterangan Baik Rusak Ringan Rusak Berat

1 Komputer 1 - - 1 - 2 Mesin ketik 1 - 1 1 - 3 Kalkulator 1 - - 4 - 4 TV - - - 1 - 5 Tape Rec. 1 - 1 1 - 6 Wireless - - - 1 - 7 Jam Dinding 1 - - 6 - 8 Mesin air 1 - - - - 9 Listrik 1 - - - -

10 Mesin - - - - - Laptop 2 - 1 - - Pianika 12 - - - - LCD 1 - - - -

Jumlah 22 - 3 15 -

30

7. Struktur Organisasi SDN Sisik Timur

Sebagai suatu lembaga, maka struktur organisasi harus ada sebagai

gambaran terorganisasinya pembagian tugas dalam lembaga atau organisasi

tersebut, demikian pula dalam lembaga pendidikan sebab pengorganisasian dan

pengkoordinasian mutlak dibutuhkan demi efektifitas dan efisiensi kerja untuk

tercapainya tujuan pembelajaran yang ditetapkan, untuk lebih jelasnya struktur

organisasi SDN Sisik Timur dapat dilihat pada table 7 dibawah ini adalah

sebagai berkut.

Table 7 Struktur Organisasi

Sekolah Dasar Negeri Sisik Timur Tahun Pelajaran 2016/2017 NO. NAMA JABATAN TUGAS TAMBAHAN

1 H.M.JALALUDIN, S.Pd. KEPALA SEKOLAH Guru Matematik

2 H.AHMAD SAUFI KOMITE

2 LALU SUDIMAN, S.Pd. GURU KELAS III

Absensi Absen Umum Lpor Bulanan Buku Induk Buku Klaver

3 HJ. SATERA SURYANI,S.Pd.I

GURU PAI Humas

4 NURRAHMI,S.Pd. GURU KELAS I Bendahara Tabungan

5 AHMAD BURHANI,S.Pd. GURU KELAS II Arsip

6 M.SANUSI,S.Pd. GURU KELAS VI

Kesiswaan

7 MAHYUDIN,S.Pd. GURU KELAS IV

8 MUHAMAD AMIN,S.Pd. GURU KELAS V

9 SAMSUL HUDA,S.Pd. GURU PJOK

Penataan Inventaris Barang Operator Dapodik Tata Usaha

10 IMBARMAN PENJAGA

31

B. Data Hasil Penelitian

Sehubungan dengan penelitian yang berjudul penerapan metode Role

Playing dalam meningkatkan hasil belajar siswa SDN Sisik Timur Tahun

Pelajaran 2016/2017. Sesuai urutan tindakan yang dilakukan dalam aturan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (Classroom

Action Research) dilakukan untuk mengetahui penerapan metode Role Playing

dalam meningkatkan hasil belajar siswa SDN Sisik Timur Tahun Pelajaran

2016/2017.

Penerapan metode Role Playing dalam meningkatkan hasil belajar

siswa SDN Sisik Timur Tahun Pelajaran 2016/2017 Penelitian ini

dilaksanakan dalam dua siklus, yakni siklus pertama secara garis besar

terdapat beberapa tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2)

pelaksanaan, (3) pengamatan (observasi), (4) evaluasi, dan (5) refleksi.

Siklus pertama dimulai dari tanggal 10 s/d 12 April 2017, dan siklus

kedua dimulai tanggal 24 s/d 26 April 2017. Adapun data-data yang diperoleh

dari hasil penelitian tindakan kelas ini dapat berasal dari data hasil evaluasi

dan data hasil observasi pada setiap siklus yang telah direncanakan. Data yang

diperoleh dari hasil evaluasi yakni berupa data kuantitatif dan data yang

diperoleh dari hasil observasi berupa data kualitatif. Data yang diperoleh dari

hasil evaluasi ini berupa skor/nilai akhir yang diperoleh siswa setelah proses

belajar mengajar menggunakan Metode Role Playing dalam meningkatkan

hasil belajar siswa SDN Sisik Timur Tahun Pelajaran 2016/2017 yang diukur

dengan ketuntasan belajar siswa secara individu dan klasikal.

32

Sedangkan data kualitatif ini diperoleh dari hasil observasi yang

memberikan gambaran tentang kegiatan siswa dan guru pada saat proses

pembelajaran sedang berlangsung dengan Penerapan Metode Role Playing

dalam meningkatkan hasil belajar siswa SDN Sisik Timur Tahun Pelajaran

2016/2017. Data lengkap tentang aktivitas siswa pada siklus I dan II dapat

dilihat pada lembaran terlampir sedangkan data lengkap tentang aktivitas guru

pada siklus I dan II dapat dilihat juga pada lembaran terlampir

1. Data Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan beberapa perencanaan yang

dipersiapkan peneliti sebagai guru yang mengajar dengan guru bidang

studi PKn sebagai observer (pengamat) meliputi hal-hal sebagai berikut:

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (Lampiran 1)

2) Soal-soal Evaluasi (Lampiran 2 )

3) Lembar Observasi Aktivitas Siswa (Lampiran 3 )

4) Lembar Observasi Aktivitas Guru (Lampiran 4)

5) Menyiapkan Metode Role Playing sebagai Metode Pembelajaran

b. Pelaksanaan Tindakan

Proses pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam tiga kali

pertemuan yakni pada hari Senin, Selasa dan Rabu yang terdiri dari

tanggal 10, 11 dan 12 April 2017. Pertemuan pertama dilaksanakan

pada hari Senin tanggal 10 April 2017 dengan keutamaan para Rasul

Allah yang diajarkan, dengan menggunakan Penerapan Metode Role

33

Playing yang sesuai dengan materi yang diajarkan oleh guru (peneliti)

sebagai guru yang mengajar. Meminta beberapa orang siswa

mendeskripsikan materi yang diajarkan tersebut dengan menerapkan

metode Role Playing sebagai metode pembelajaran, dan semua siswa

memiliki kesempatan yang sama untuk maju ke depan kelas, yang

berlangsung selama 2 x 45 menit.

Pada pertemuan pertama ini dilakukan observasi mengenai

kegiatan siswa dan kegiatan guru selama proses pembelajaran

berlangsung yang dilakukan oleh observer. Semua hasil pengamatan

yang telah dilakukan observer (pengamat) tentang kekurangan-

kekurangan tindakan yang ada pada pertemuan pertama akan

dilakukan perbaikan pada pertemuan yang kedua pada siklus I.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 11

April 2017, dengan melanjutkan materi Keutamaan Rasul Allah ,

dengan menerapkan metode Role Playing yang berkaitan dengan

materi yang telah diajarkan pada hari sebelumnya, yang berlangsung

selama 2 x 45 menit. Pelaksanaan tindakannya sama seperti pada

pertemuan pertama namun, ada hal-hal pokok yang harus diperbaiki

yakni mengenai kekurangan-kekurangan yang ada pada pertemuan

pertama, seperti yang disarankan oleh observer (pengamat).

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 12 April

2017 dengan mengadakan ulangan (evaluasi) dan membahas soal-soal

ulangan yang telah dijawab dan dikumpulkan oleh siswa selama 2 x 40

34

menit. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang

materi yang telah disampaikan sebelumnya. Segala kekurangan yang terjadi

pada siklus I harus sudah direvisi dan direfleksi kembali untuk melanjutkan

tindakan pada siklus berikutnya, jika pada siklus I ketuntasan belajar belum

tercapai.

c. Observasi

1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Hasil Observasi di diperoleh dari pengamatan langsung di dalam

kelas yang dilakukan oleh guru bidang studi sebagai observer (pengamat),

dengan mengisi lembar observasi aktivitas siswa yang telah dipersiapkan

sebelumnya oleh peneliti sebagai guru yang mengajar bersama observer.

Tujuannya untuk menilai kelangsungan dari proses belajar mengajar yang

dilakukan oleh siswa. Observasi terhadap aktivitas siswa ini dilakukan

dengan mengamati perilaku siswa pada saat proses pembelajaran sedang

berlangsung, yang menghasilkan jumlah skor untuk indikator/deskriptor

untuk semua siswa yang muncul sebesar 20 dibagi dengan jumlah

indikator yang sudah ditetapkan yakni 6 indikator, sehingga menghasilkan

skor rata-rata 3,17 dengan kategori cukup baik. Segala aktivitas yang

nampak pada diri siswa ditandai dengan tanda rumput dalam lembar

observasi aktivitas siswa sesuai dengan indikator/deskriptor yang muncul

dapat dilihat pada table 8 dibawah ini.

35

Tabel 8 Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus I SDN sisik Timur

Tahun Pelajaran 2016/2017

Sekolah : SDN Sisik Timur Mata pelajaran : PAI Kelas/semester : V Tahun Pelajaran : 2016/2017 V Waktu ; 2x 40 menit

Skor No Kegiatan Siklus I 1 2 3 1 Kemampuan memperhatikan penjelasan

guru √

2 Mendengarkan penjelasan guru √ 3 Kemampuan beradaptasi dalam kelompok √ 4 Kemampuan memahami bimbingan guru √ 5 Kemampuan menjawab pertanyaan

kelompok lain √

6 Kemampuan menaggapi pertanyaan teman √ 7 Kemampuan mengatasi kesulitan

kerjasama kelompok √

8 Kemampuan memotivasi diri sendiri dalam kelompok

9 Kemampuan menumbuhkan minat belajar anggota kelompok

10 Kemampuan mengharagi kelompok lain √ 11 Kemampuan menghargai teman dalam

kelompok √

12 Kemampuan memberi komentar dalam kelompok

Jumlah 8 10

.

36

Hasil observasi aktivitas siswa secara rinci di atas terdapat

beberapa kekurangan-kekurangan yang muncul pada aktivitas belajar

siswa pada siklus I ini yakni:

a) Masih banyak siswa yang tidak mencatat penjelasan guru, ini terlihat

dari banyaknya siswa yang tidak membawa buku tulis mata pelajaran

PAI.

b) Masih banyak siswa yang tidak serius dalam mengikuti proses

pembelajaran seperti banyaknya siswa yang malu bertanya kepada

teman maupun gurunya, malu menjawab dan malu untuk

mendiskripsikan materi Para Rossul Allah SWT.

c) Banyaknya siswa yang tidak memiliki buku paket PAI menyebabkan

siswa kurang cepat memahami materi yang disampaikan guru.

d) Sebagian siswa ada yang tidak memperhatikan guru ketika menjelaskan

materi yang disampaikan, ini terlihat dari masih adanya siswa yang

mengajak temannya mengobrol, bercanda, dan bermain-main.26

2) Hasil Observasi Aktivitas Guru

Hasil observasi diperoleh dari pengamatan yang dilakukan oleh guru

pendamping yakni guru bidang studi sebagai observer (pengamat), yang

dipilih oleh peneliti untuk mengamati peneliti dengan mengisi lembar

observasi aktivitas guru yang telah dipersiapkan oleh peneliti dengan

tujuan melihat jalannya proses pembelajaran di dalam kelas. Observasi

26 Siswa kelas V tahun Pelajaran 2016/2017, observasi, Sisik

37

terhadap aktivitas guru dilakukan dengan mengamati prilaku guru

(peneliti) pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung.

Pembelajaran dengan menggunakan Metode Role Playing sebagai

metode pembelajaran pada pokok bahasan Para Rasul Allah SWT

menekankan kepada pemakaian metode pembelajaran berupa Metode Role

Playing yang digunakan sebagai perantara/pengantar pesan (message)

dari pengirim yakni guru yang mengajar kepada penerima pesan yakni

siswa, yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,

keterampilan, atau sikap. Dalam proses pembelajaran ini guru (peneliti)

meminta beberapa orang siswa untuk melakukan bermain peran sesuai

dengan materi, setelah terlebih dahulu guru yang menjelaskan materi

tersebut. Dan siswa diminta untuk melakukan bermain peran setiap selesai

pembelajaran serta menjawab soal-soal evaluasi pada pertemuan

berikutnya setelah materi tentang Para Rasul Allah SWT selesai diajarkan.

Pada pembelajaran dengan menggunakan Metode Role Playing ini,

guru membimbing siswanya dengan penuh perhatian, baik kepada siswa

yang memiliki kemampuan yang lamban maupun kepada siswa yang

memiliki kemampuan yang cepat. Segala aktivitas guru yang nampak

diberi tanda rumput dalam lembar observasi sesuai dengan indikator yang

tersedia. Adapun kekurangan-kekurangan yang muncul pada siklus I untuk

aktivitas guru diantaranya sebagai berikut:

38

Tabel 9 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I SDN Sisik Timur

Tahun Pelajaran 2016/2017

Sekolah : SDN Sisik Timur Mata pelajaran : PAI Kelas/semester : V Tahun Pelajaran : 2016/2017 Waktu ; 2x 40 menit

Skor No Kegiatan Siklus I 1 2 3 1 Guru menyusun atau menyiapkan scenario

yang akan ditampilkan √

2 Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari scenario dalam waktu beberapa hari sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran

3 Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang

4 Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai

5 Guru memangggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan scenario yang sudah dipersiapkan

6 Siswa mempelajari scenario yang diberikan oleh guru

7 Masing-masing siswa yang sudah ditunjuk oleh guru maju didepan kelas untuk melakonkan peran

8 Masing-masing siswa berada dikelompoknya sambil mengamati scenario yang sedang diperankan

9 Setelah selesai ditampilkan masing-masing siswa diberikan lembar penilaian atas penampilan kelompok masins-masing

10 Masing masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya

11 Guru memberikan kesimpulan secara umum

12 Memberikan penilaian hasil kerja siswa yang sudah melaksanakan kegiatan tersebut

Jumlah 4 16

39

Hasil observasi aktivitas guru secara rinci di atas terdapat beberapa

kekurangan-kekurangan yang muncul pada aktivitas guru pada siklus I ini

yakni:

a) Guru tidak menyiapkan materi secara matang, ini terlihat dari guru tidak

menyiapkan ringkasan materi yang diajarkan sehingga materinya belum

selesai dibahas, waktunya sudah kehabisan.

b) Guru kurang optimal dalam menyampaikan tujuan pembelajaran ini

terlihat dari tidak fokusnya tujuan yang disampaikan.

c) Guru kurang menguasai kelas, ini terlihat dari adanya sebagian siswa yang

masih mengobrol, bercanda dan bermain dengan temannya.

d) Penggunaan metode pembelajaran masih belum maksimal, ini terlihat dari

masih adanya siswa yang malu untuk mendiskripsikan materi yang telah

disediakan guru ke depan kelas.

e) Interaksi belajar mengajar masih monoton dan satu arah.27

d. Evaluasi

Setelah melakukan proses belajar mengajar sebanyak dua kali pertemuan

pada siklus I, maka pada pertemuan ketiga dari siklus I guru memberikan soal-

soal evaluasi/ulangan kepada siswa. Kemudian guru membahas ulang soal-soal

tersebut secara bersama-sama, setelah soal-soal tersebut dijawab dan

dikumpulkan oleh siswa. Evaluasi berlangsung selama 2 x 45 menit (2 jam

pelajaran). Bentuk soal evaluasinya berupa soal objektif dengan jumlah soal

sebanyak 20 butir soal dengan tingkat kesukaran soal yang berbeda-beda yakni

27

Observasi, Sisik,

40

mulai dari soal yang mudah, sedang dan sulit. Penentuan jumlah skor masing-

masing soal berbeda-beda disesuaikan dengan tingkat kesulitannya. Jawaban

siswa kemudian diperiksa dengan skor tertinggi 100 jika semua jawaban siswa

benar dan terendah 0 jika siswa tidak menjawab sama sekali. Melalui analisis

evaluasi belajar nilai rata-rata siswa dan ketuntasan belajar siswa, dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 10

Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I Siswa Kelas V SDN Sisik TimurTahun Pelajaran 2016/2017.28

No Nama Nilai Tuntas

Ya Tidak 1 Ahmad denial 70 2 Ahmad Helmi 90 3 Darwin 60 4 Efi Susanti 55 5 Fahrul Azmi 70 6 Harniwati 65 7 Jamiludin 45 8 Lalu Muh Iwan Saputra 75 9 Lina Satriani 60 10 Mahyani 70 11 Maryam 75 12 Muh. Kamiludin 60 13 Muh. Nasib Arobi 65 14 Muhammad zaenudin 70 15 Muksim Makbul 90 16 Murtani 85 17 Mustamin Arifin 50 18 Nurhalifah Irjayanti 55 19 Rohmatul Watoni 80 20 Ahmad denial 70

Jumlah 1225 Nilai Rata-rata 61.25

28 Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I Siswa Kelas V SDN Sisik Timur. Hasil

Analisis Tes, Sisik,13 April 2017

41

Hasil Analisis Ketuntasan Belajar Siswa Kelas V SDN Sisik Timur Tahun

Pelajaran 2016/2017 Sebagai berikut:

1) Nilai Rata-rata Kelas :61,25

2) Jumlah Siswa :20

3) Jumlah Siswa yang Tuntas :16

4) Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas :4

5) Jumlah Siswa yang Tidak Ikut Evaluasi :0

6) Persentase Ketuntasan Klasikal :62%

Adapun persentase ketuntasan belajar dan nilai rata-rata kelas yang

diperoleh siswa pada evaluasi I dari siklus I sebesar 80% dengan nilai rata-rata

kelas sebesar 61.25 dari 20 siswa yang mengikuti tes dengan perhitungan

sebagai berikut:

a) Ketuntasan Klasikal

kk = x/z x 100%

kk = 16/20 x 100%

= 80%

b) Nilai Rata-rata Kelas

R = ∑X/N

R = 1225/20

= 61,25

42

e. Refleksi

Refleksi dilakukan pada setiap siklus, pada tahap ini peneliti bersama-

sama guru mengkaji pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I, yakni

ketika peneliti sebagai guru yang mengajar sudah selesai melakukan tindakan,

kemudian berhadapan dengan guru bidang studi sebagai observer. Hasil

refleksi digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki dan menyempurnakan

proses belajar mengajar pada siklus berikutnya.

Persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus I

sebesar 80%, ini menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar yang diperoleh

siswa belum mencapai hasil yang diharapkan, karena persentase ketuntasan

belajar secara klasikal dikatakan berhasil apabila target pencapaian ≥ 85% dari

jumlah siswa dalam kelas yang sudah memenuhi kriteria ketuntasan belajar

individu. Berdasarkan refleksi terhadap proses belajar mengajar yang telah

dilaksanakan pada siklus I, maka perlu dilakukan perbaikan terhadap

kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I, adapun perbaikan-perbaikan

yang harus dilakukan antara lain:

1) Guru harus menguasai secara matang materi yang akan dipelajari, agar

materi tersebut selesai dibahas sebelum jam pelajaran berakhir.

2) Guru harus lebih optimal dalam menyampaikan tujuan pembelajaran agar,

tujuan yang disampaikan guru menjadi lebih fokus.

43

3) Guru harus memberikan motivasi kepada siswa yang kurang aktif untuk

berani maju bermain peran di depan kelas dengan memberikan penilaian

atau penghargaan, sehingga siswa menjadi lebih aktif.29

4) Guru harus lebih menguasai kelas sehingga tujuan pembelajaran dapat

tercapai semaksimal mungkin.

5) Siswa harus lebih serius dalam mengikuti pelajaran sehingga dalam hal ini

guru harus bisa memberikan dorongan kepada siswa untuk lebih serius

belajar dan lebih menguasai siswa dengan baik dengan tidak diam pada satu

tempat akan tetapi secara menyeluruh.

6) Meminta siswa mempelajari materi yang akan dipelajari dengan cara

meberikan pinjaman buku paket kepada siswa sehingga siswa menjadi lebih

paham terhadap materi yang akan disampaikan.30

Dari hasil observasi maupun evaluasi, kekurangan-kekurangan yang

didapat pada siklus I dapat dilakukan analisis perbaikan pada siklus II.

2. Data Siklus II

a. Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan beberapa persiapan sebelum siklus

penelitian tindakan kelas dilaksanakan. Persiapan ini meliputi:

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (terlampir)

2) Soal-soal Evaluasi

3) Lembar Observasi Aktivitas Siswa

4) Lembar Observasi Aktivitas Guru

29 Siswa Kelas V tahun Pelajaran 2011/2012, Observasi. Sisik, 13 April 2017. 30 Observasi, Sisik, 13 April 2017

44

5) Menyiapkan metode Role Playing sebagai Metode Pembelajaran

b. Pelaksanaan

Proses belajar mengajar pada siklus II dilaksanakan dalam tiga kali

pertemuan yakni pada hari Selasa, Rabo, Kamis yang terdiri dari tanggal 24, 25

dan 26 April 2017.Pertemuan pertama dilaksanakan hari Senin tanggal 24

April 2017, adapun materi yang diajarkan yakni tentang Para Rasul Allah

SWT yang berlangsung selama 2 x 45 menit atau 2 jam pelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat pada tahap perencanaan oleh

peneliti sebagai guru yang mengajar. Pada pertemuan pertama juga dilakukan

observasi terhadap aktivitas siswa dan guru pada saat proses pembelajaran

sedang berlangsung yang dilakukan oleh observer (pengamat) yakni guru

bidang studi yang dipilih oleh peneliti.

Semua hasil pengamatan tentang kekurangan-kekurangan tindakan pada

pertemuan kedua siklus II dicatat oleh pengamat. Dan kegiatan pada siklus

kedua ini dapat berupa kegiatan sebagaimana yang telah dilakukan pada siklus

pertama, tetapi sudah dilakukan perbaikan-perbaikan atau tambahan-tambahan

berdasarkan hambatan atau kegagalan yang dijumpai pada siklus pertama. Pada

siklus I siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 4 orang akan

diberikan bimbingan khusus pada saat proses pembelajaran pada siklus II.

Pertemuan kedua dilakukan pada hari Selasa tanggal 25 April 2017,

adapun materi yang akan dibahas pada pertemuan kedua yakni melanjutkan

materi tentang Para Rasul Allah SWT serta menyelesaikan tugas yang telah

45

dibuat guru, yang berlangsung selama 2 x 45 menit. Pada pertemuan kedua ini

juga dilakukan observasi aktivitas siswa dan guru.

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 26 April 2017,

dengan memberikan tes ulangan/soal-soal evaluasi kepada siswa secara

individu yang berkaitan dengan materi yang telah dibahas pada minggu

sebelumnya. Dan pada pertemuan ketiga ini, guru bersama dengan siswa

membahas ulang soal-soal evaluasi yang telah dijawab dan dikumpulkan oleh

siswa, yang berlangsung selama 2 x 45 menit.

c. Observasi

1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Hasil observasi diperoleh dari pengamatan yang dilakukan guru

bidang studi sebagai observer dengan mengisi lembar observasi yang telah

dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti yang bertujuan untuk melihat

jalannya proses belajar mengajar yang berlangsung di dalam kelas.

Observasi terhadap aktivitas siswa ini dilakukan dengan mengamati

perilaku siswa pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung, yang

menghasilkan jumlah skor untuk indikator/deskriptor untuk semua siswa

yang muncul sebesar 46 dibagi dengan jumlah indikator yang sudah

ditetapkan yakni 6 indikator, sehingga menghasilkan skor rata-rata 7,5

dengan kategori baik. Segala aktivitas yang nampak pada siklus II ini

diberi tanda rumput pada lembar observasi aktivitas siswa sesuai dengan

indikator/deskriptor yang muncul.

46

Hasil analisis tentang aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada

Tabel berikut ini.

Tabel 11 Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus II SDN sisik Timur

Tahun Pelajaran 2016/2017

Sekolah : SDN Sisik Timur Mata pelajaran : PAI Kelas/semester : V Tahun Pelajaran : 2016/2017 V Waktu ; 2x 40 menit

Skor No Kegiatan Siklus II 1 2 3 1 Kemampuan memperhatikan penjelasan guru √ 2 Mendengarkan penjelasan guru √ 3 Kemampuan beradaptasi dalam kelompok √ 4 Kemampuan memahami bimbingan guru √ 5 Kemampuan menjawab pertanyaan kelompok lain √ 6 Kemampuan menaggapi pertanyaan teman √ 7 Kemampuan mengatasi kesulitan kerjasama dalam

tugas

8 Kemampuan memotivasi diri sendiri dalam belajar mengajar

9 Kemampuan menumbuhkan minat belajar √ 10 Kemampuan mengharagi teman lain √ 11 Kemampuan menghargai teman dalam kelompok √

12 Kemampuan memberi komentar dalam diskusi √ Jumlah 6 32

Hasil observasi aktivitas siswa secara rinci di atas terdapat beberapa

kekurangan-kekurangan yang muncul pada aktivitas belajar siswa pada siklus I

ini yakni:

a) Sedikit siswa yang tidak mencatat penjelasan guru, ini terlihat dari

banyaknya siswa yang tidak membawa buku tulis mata pelajaran PAI.

47

b) sedikit siswa yang tidak serius dalam mengikuti proses pembelajaran

seperti banyaknya siswa yang malu bertanya kepada teman maupun

gurunya, malu menjawab dan malu untuk mendiskripsikan materi Para

Rasul Allah SWT.

c) beberapa siswa yang masih tidak memiliki buku paket PAI

menyebabkan siswa masih kurang cepat memahami materi yang

disampaikan guru.

Hanya sedikit siswa ada yang tidak memperhatikan guru ketika

menjelaskan materi yang disampaikan, ini terlihat dari masih adanya siswa

yang mengajak temannya mengobrol, bercanda, dan bermain-main.31

2) Hasil Observasi Aktivitas Guru

Hasil observasi diperoleh dari pengamatan yang dilakukan oleh

guru pendamping dengan mengisi lembar observasi yang telah

dipersiapkan oleh peneliti. Observasi terhadap aktivitas guru dilakukan

untuk mengamati prilaku guru (peneliti) pada saat proses belajar mengajar

di dalam kelas. Pada siklus II ini seperti biasa guru (peneliti) meminta

beberapa orang siswa untuk mendiskripsikan materi tentang Para Rasul

Allah SWT menggunakan Metode RolePlaying, akan tetapi berbeda

dengan siklus I, pada siklus II ini siswa yang paling banyak diberikan

kesempatan untuk mendiskripsikan Para Rasul Allah SWT ke depan

kelas adalah semua siswa yang tidak tuntas belajar pada siklus I dan siswa

31 Siswa kelas V tahun Pelajaran 2016/2017, observasi, Sisik

48

yang memiliki kemampuan lamban, yang kemudian disusul dengan siswa

yang memiliki kemampuan yang cepat.

Hal ini dilakukan agar guru memberikan bimbingan khusus kepada

siswa yang tidak tuntas pada siklus I dan bagi siswa yang memiliki

kemampuan lamban dalam belajar, tanpa mengabaikan siswa yang

memiliki kemampuan cepat. Pada siklus II ini siswa tetap diberikan latihan

dan soal evaluasi yang sama, tetapi dikerjakan secara individu. Pada siklus

II guru memperbaiki kekurangan-kekurangan yang nampak pada siklus I

terutama dalam penggunaan Metode Role Playing sebagai metode

pembelajaran. Agar katuntasan hasil belajar pada siklus II ini dapat

mencapai ≥ 85%.

Perbaikan yang nampak dilakukan peneliti (guru) pada siklus II

yaitu guru sudah lebih mempersiapkan materi secara matang terlihat dari

ringkasan materi yang telah dibuat, dan bahan yang diajarkan selesai tepat

pada waktunya, guru sudah lebih optimal dalam menyampaikan tujuan

pembelajaran sehingga tujuan yang telah disampaikan guru menjadi lebih

terfokus, guru lebih menguasai kelas sehingga tujuan pembelajaran dapat

tercapai seperti apa yang diharapkan, motivasi yang diberikan guru kepada

siswa yang kurang aktif untuk berani maju mendiskripsikan materi di

depan kelas dengan memberikan penilaian atau penghargaan, memberikan

nilai yang positif bagi siswa yakni pada siklus I jumlah siswa yang maju

mendiskripsikan materi ke depan kelas sebanyak 6 orang dengan siswa

yang sama pada tiap pertemuannya, akan tetapi untuk siklus II ini lebih

49

dari 6 orang bahkan siswa berebutan untuk mencoba maju

mendiskripsikan Para Rasul Allah SWT sebagai media pembelajaran

sehingga, guru dalam menggunakan Metode Role playing sebagai metode

pembelajaran lebih menyeluruh kesemua siswa baik yang memiliki

kecerdasan rendah, sedang maupun tinggi.

Tabel 12 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II SDN Sisik Timur

Tahun Pelajaran 2016/2017

Sekolah : SDN Sisik Timur Mata pelajaran : PAI Kelas/semester : V Tahun Pelajaran : 2016/2017 Waktu ; 2x 40 menit

Skor No Kegiatan Siklus I 1 2 3 1 Guru menyusun atau menyiapkan scenario

yang akan ditampilkan √

2 Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari scenario dalam waktu beberapa hari sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran

3 Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang

4 Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai

5 Guru memangggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan scenario yang sudah dipersiapkan

6 Siswa mempelajari scenario yang diberikan oleh guru

7 Masing-masing siswa yang sudah ditunjuk oleh guru maju didepan kelas untuk melakonkan peran

8 Masing-masing siswa berada dikelompoknya sambil mengamati scenario yang sedang diperankan

9 Setelah selesai ditampilkan masing-masing siswa diberikan lembar penilaian atas penampilan kelompok masins-masing

50

10 Masing masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya

11 Guru memberikan kesimpulan secara umum

12 Memberikan penilaian hasil kerja siswa yang sudah melaksanakan kegiatan tersebut

Jumlah 6 30

Hasil observasi aktivitas guru secara rinci di atas terdapat beberapa

kekurangan-kekurangan yang muncul pada aktivitas guru pada siklus I ini

yakni:

a) Guru sudah menyiapkan materi secara matang, ini terlihat dari guru tidak

menyiapkan ringkasan materi yang diajarkan sehingga materinya belum

selesai dibahas, waktunya sudah kehabisan.

b) Guru sudah optimal dalam menyampaikan tujuan pembelajaran ini terlihat

dari tidak fokusnya tujuan yang disampaikan.

c) Guru sudah menguasai kelas, ini terlihat dari adanya sebagian siswa yang

masih mengobrol, bercanda dan bermain dengan temannya.

d) Penggunaan metode pembelajaran masih sudah maksimal, ini terlihat dari

masih adanya siswa yang malu untuk mendiskripsikan materi yang telah

disediakan guru ke depan kelas.

e) Interaksi belajar mengajar tidak monoton lagi.32

32

Observasi, Sisik,

51

d. Evaluasi

Setelah melakukan proses belajar mengajar sebanyak dua kali pertemuan

pada siklus II, maka pada pertemuan ketiga dari siklus II guru memberikan

soal-soal evaluasi/ulangan kepada siswa. Kemudian guru membahas ulang

soal-soal tersebut secara bersama-sama, setelah soal-soal tersebut dijawab dan

dikumpulkan oleh siswa. Evaluasi berlangsung selama 2 x 45 menit (2 jam

pelajaran). Bentuk soal evaluasinya berupa essay (soal uraian) dengan jumlah

soal sebanyak 4 butir soal dengan tingkat kesukaran soal yang berbeda-beda

yakni mulai dari soal yang mudah, sedang dan sulit. Penentuan jumlah skor

masing-masing soal berbeda-beda disesuaikan dengan tingkat kesulitannya.

Jawaban siswa kemudian diperiksa dengan skor tertinggi 100 jika semua

jawaban siswa benar dan terendah 0 jika siswa tidak menjawab sama sekali.

Melalui analisis evaluasi belajar nilai rata-rata siswa dan ketuntasan belajar

siswa, dapat dilihat pada table berikut:

52

Tabel 13 Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus II

Siswa Kelas V SDN Sisik Timur Tahun Pelajaran 2016/2017.33

No Nama Nilai Tuntas

Ya Tidak 1 Ahmad denial 80 2 Ahmad Helmi 90 3 Darwin 85 4 Efi Susanti 55 5 Fahrul Azmi 85 6 Harniwati 80 7 Jamiludin 75

8 Lalu Muh Iwan Saputra

90

9 Lina Satriani 70 10 Mahyani 55 11 Maryam 80 12 Muh. Kamiludin 95 13 Muh. Nasib Arobi 85 14 Muhammad zaenudin 80 15 Muksim Makbul 100 16 Murtani 100 17 Mustamin Arifin 70 18 Nurhalifah Irjayanti 80 19 Rohmatul Watoni 80 20 Ahmad denial 75

Jumlah 1850 Nilai Rata-rata 92.5

Hasil Analisis Ketuntasan Belajar Siswa Kelas V SDN Sisik Timur

Tahun Pelajaran 2011/2012 Sebagai berikut:

1) Nilai Rata-rata kelas :92.5

2) Jumlah Siswa :20

3) Jumlah Siswa yang Tuntas :18

4) Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas :2

33 Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus II Siswa kelas V SDN Sisik Timur. Analisis

Hasil Tes, Sisik, 15 September 2011.

53

5) Jumlah Siswa yang Tidak Ikut Evaluasi :0

6) Persentase Ketuntasan Klasikal :90%

Adapun persentase ketuntasan belajar dan nilai rata-rata kelas yang

diperoleh siswa pada evaluasi II dari siklus II sebesar 90% dengan nilai

rata-rata kelas sebesar 92,5 dari 20 siswa yang mengikuti tes dengan

perhitungan sebagai berikut:

a) Ketuntasan Klasikal

kk =n/n x 100%

kk = 18/20 x 100%

= 90%

b) Nilai Rata-rata Kelas

R = ∑X/N

= 1850/20

= 92.5

Berdasarkan hasil analisis di atas terlihat bahwa persentase ketuntasan

klasikal meningkat dari siklus sebelumnya, ini bearti proses pembelajaran pada

siklus II sudah dikatakan tuntas.

54

e. Refleksi

Adapun refleksi yang dilakukan pada siklus II adalah guru memberikan

penjelasan kepada siswa cara membuat kesimpulan atau menarik suatu

kesimpulan dari materi yang telah diajarkan, sehingga siswa paham dalam

menyimpulkan suatu materi.

Dilihat dari persentase ketuntasan yang diperoleh siswa pada siklus II

yakni sebesar 90% dengan nilai rata-rata 92.5 dari 20 siswa yang mengikuti tes,

maka hasil belajar yang diperoleh siswa sudah mencapai hasil yang

diharapkan, karena persentase ketuntasan belajar secara klasikal dikatakan

berhasil apabila target pencapaian ≥ 85% dari jumlah siswa dalam kelas sudah

memenuhi kriteria ketuntasan belajar individu.34

Dengan demikian penggunaan Metode Role Playing sebagai metode

pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa pokok bahasan Para

Rasul Allah SWT siswa kelas V SDN Sisik Timur tahun Pelajaran 2016/2017.

Secara spesifik dan lebih jelasnya dari setiap tahapan siklus I dan II dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

34

Suryosubroto, Proses Belajar M engajar di Sekolah, (Jakarta: PTRineka Cipta, 2002), h. 77.

55

Tabel 14 Proses Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus I dan II 35

35 Siswa kelas V tahun pelajaran 2016/2017, Observasi, Sisik, 26 April 2017

Siklus I Siklus II a Hasil observasi kegiatan belajar

siswa: 1 Dari data hasil analisis aktivitas

belajar siswa pada siklus I pada berjumlah 20 dengan nilai rata-rata sebesar 61,25 dengan kategori cukup. Aktivitas belajar siswa pada siklus I belum mengalami peningkatan karena masih termasuk dalam kategori cukup.

2. Dari data hasil analisis aktivitas guru pada siklus I berjumlah 16 dengan nilai rata-rata sebesar 8 dengan kategori baik.

b Kekurangan: 1 Untuk aktivitas belajar siswa

antara lain: a) Adanya sebagian siswa yang

tidak mencatat penjelasan guru, ini terlihat dari ada sebagian siswa yang tidak membawa buku tulis mata pelajaran biologi.

b) Masih banyaknya siswa yang tidak serius dalam mengikuti proses pembelajaran, seperti banyak siswa yang malu bertanya kepada teman maupun gurunya, malu untuk bermain peran ke depan kelas.

c) Banyaknya siswa yang tidak memiliki buku paket biologi menyebabkan siswa kurang cepat memahami materi yang disampaikan guru.

d) Sebagian siswa ada yang tidak memperhatikan guru ketika menjelaskan materi yang disampaikan, ini

a Hasil observasi kegiatan belajar siswa: 1 Rata-rata nilai aktivitas belajar

siswa pada siklus II pada pertemuan pertama sebesar 92,5 dengan kategori baik, berarti aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I. Jadi siklus II ini terjadi peningkatan untuk aktivitas belajar siswa.

2 Nilai rata-rata aktivitas guru pada siklus II sebesar 30 dengan kategori baik.

b Hasil Evaluasi:

1 Dari data hasil evaluasi belajar siswa siklus II ini, sudah dapat dikatakan tuntas karena presentase ketuntasan klasikalnya sebesar 90%, berarti hasil evaluasi belajar siswa mengalami peningkatan.

2 Nilai rata-rata kelas yang diperoleh sebesar 92,5

3 Jumlah siswa yang tuntas sebanyak 18 orang dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 2 orang.

c Refleksi: 1 Guru sudah mempersiapkan

materi secara matang terlihat dari ringkasan materi yang telah dibuat, dan bahan yang diajarkan selesai tepat pada waktunya.

2 Motivasi yang telah diberikan guru kepada siswa dengan cara memberikan penilaian atau penghargaan, seperti memberikan nilai, memberikan

56

terlihat dari masih ada siswa yang mengajak temannya mengobrol dan bermain.

2 Untuk aktivitas guru antara lain: a) Guru tidak menyiapkan materi

secara matang, ini terlihat dari guru tidak menyiapkan ringkasan materi yang diajarkan sehingga materinya belum selesai dibahas, waktunya sudah habis.

b) Guru kurang menguasai kelas, ini terlihat dari adanya sebagian siswa yang masih mengobrol dan bermain dengan temannya.

c) Penggunaan metode Role Playing sebagai metode pembelajaran masih belum maksimal, ini terlihat dari masih adanya siswa yang malu untuk maju bermain peran ke depan kelas.

d) Interaksi belajar mengajar masih monoton dan satu arah.

c Hasil evaluasi: 1 Dari data hasil evaluasi belajar

siswa siklus I belum dapat dikatakan tuntas karena presentase ketuntasan klasikalnya sebesar 80%

2 Nilai rata-rata kelas sebesar 61,25 3 Jumlah siswa yang tuntas

sebanyak 16 orang dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 4 orang.

d Refleksi: 1. Guru harus menguasai secara

matang materi yang akan dipelajari, agar materi tersebut selesai dibahas sebelum jam pelajaran berakhir.

2. Guru harus memberikan motivasi kepada siswa yang kurang aktif, untuk berani maju mendiskripsikan materi ke

permen/manisan kecil, mengajungkan jempol, memberikan tepuk tangan, bahkan A plus kepada siswa yang berani maju bermain peran depan kelas memberikan nilai yang positif bagi siswa, yakni meningkatnya jumlah siswa yang maju bermain peran bahkan siswa berebutan pada siklus II ini.

3 Guru sudah lebih menguasai kelas sehingga, dalam penyampaian materi kepada siswa menjadi lebih menyeluruh.

4 Siswa sudah lebih serius dalam mengikuti pelajaran, sehingga, tujuan pembelajaran dapat tercapai seperti apa yang diharapkan.

5 Siswa sudah lebih aktif ketika proses pembelajaran berlangsung.

6 Siswa sudah mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya sehingga, siswa menjadi lebih memahami materi yang akan disampaikan.

48

57

C. Pembahasan

Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur penelitian tindakan

kelas (Classroom Action Research) yang telah ditetapkan yaitu diawali dengan

perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi sampai dengan refleksi yang

telah dipaparkan pada hasil penelitian.

Proses pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam tiga kali

pertemuan yakni pada hari Senin,Selasa dan Rabu yang terdiri dari tanggal

depan kelas dengan memberikan penilaian atau penghargaan, seperti memberikan nilai, memberikan permen/manisan kecil, mengajungkan jempol, memberikan tepuk tangan, bahkan A plus kepada siswa yang berani maju mendiskripsikan plantae ke depan kelas.

3. Guru harus lebih menguasai kelas dengan tidak diam pada satu tempat, akan tetapi secara menyeluruh.

4. Siswa harus lebih serius dalam mengikuti pelajaran, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai seperti yang diharapkan.

5. Siswa harus lebih aktif ketika proses pembelajaran berlangsung.

6. Siswa harus mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, dengan cara meberikan pinjaman buku paket kepada siswa, sehingga siswa menjadi lebih memahami materi yang akan disampaikan.

58

10,11dan 12 April 2017. Pembelajaran dengan menggunakan Metode Role

Playing sebagai metode pembelajaran pada pokok bahasan Para Rasul Allah

SWT ini menekankan kepada pemakaian media pembelajaran berupa metode

Role Playing

Perolehan pengetahuan dan keterampilan, perubahan-perubahan sikap

dan perilaku dapat terjadi karena interaksi antara pengalaman baru dengan

pengalaman yang pernah dialami sebelumnya. Menurut Bruner dalam Arsyad,

ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enactive),

pengalaman piktorial/gambar (iconic), dan pengalaman abstrak (symbolic).

Ketiga tingkat pengalaman ini saling berinteraksi dalam upaya memperoleh

‘pengalaman’ (pengetahuan, keterampilan, atau sikap) yang baru.36

Dalam proses pembelajaran ini guru (peneliti) meminta beberapa orang

siswa untuk mendeskripsikan materi tentang Para Rasul Allah SWT, setelah

terlebih dahulu guru yang menjelaskan materi tersebut. Pada pembelajaran

dengan menggunakan metode Role Playing ini, guru membimbing siswanya

dengan penuh perhatian, baik kepada siswa yang memiliki kemampuan yang

lamban maupun kepada siswa yang memiliki kemampuan yang cepat. Mereka

diberikan kesempatan yang sama untuk bermain peran sesuia dengan materi

Para Rasul Allah SWT tersebut tanpa melihat tingkat kecerdasan masing-

masing siswa. Akan tetapi semua siswa akan tetap diberikan latihan dan soal

evaluasi yang sama dan dikerjakan secara individu.

36

Azhar Arsyad, M edia Pembelajaran (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), h. 7.

59

Berdasarkan analisis data yang diperoleh pada siklus I, pada pokok

bahasan Para Rasul Allah SWT, persentase ketuntasan yang diperoleh siswa

kelas V SDN Sisik Timur sebesar 80% dengan nilai rata-rata sebesar 61,25 dari

20 siswa yang mengikuti pembelajaran dan evaluasi hasil belajar, akan tetapi

yang tuntas sebanyak 18 orang. Hasil persentase pada siklus I belum mencapai

ketuntasan belajar klasikal yang diharapkan yaitu ≥ 85%. Hasil observasi pada

siklus I untuk aktifitas siswa dapat dikatakan cukup baik sedangkan untuk

aktivitas guru dapat dikatakan baik, walaupun masih terdapat beberapa

kekurangan-kekurangan yang muncul pada aktivitas siswa dan guru, namun

dapat dilakukan perbaikan-perbaikan pada siklus berikutnya.

Menurut hasil diskusi peneliti dengan observer dan dilakukan refleksi,

hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya guru tidak menyiapkan

materi secara matang, ini terlihat dari guru tidak menyiapkan ringkasan materi

yang diajarkan sehingga materinya belum selesai dibahas waktunya sudah

kehabisan, guru kurang optimal dalam menyampaikan tujuan pembelajaran ini

terlihat dari tidak fokusnya tujuan yang disampaikan, guru kurang menguasai

kelas ini terlihat dari adanya sebagian siswa yang masih mengobrol, bercanda

dan bermain dengan temannya, guru masih kurang dalam memberikan motivasi

kepada siswa yang kurang aktif sehingga penggunaan metode pemecahan

masalah sebagai media pembelajaran masih belum maksimal, ini terlihat dari

masih adanya siswa yang malu untuk mendiskripsikan materi yang telah

disediakan guru ke depan kelas, dan interaksi belajar mengajar masih monoton

dan satu arah.

60

Memperhatikan permasalahan tersebut di atas, perlu diadakan

perbaikan-perbaikan pada siklus berikutnya, guna mencapai ketuntasan belajar

yang diharapkan. Maka rencana perbaikan yang akan dilakukan pada siklus II

adalah guru harus menguasai secara matang materi yang akan dipelajari, agar

materi tersebut selesai dibahas sebelum jam pelajaran berakhir, guru harus

lebih optimal dalam menyampaikan tujuan pembelajaran agar tujuan yang

disampaikan guru menjadi lebih fokus, guru harus memberikan motivasi

kepada siswa yang kurang aktif untuk berani maju untuk bermain peran sesuai

dengan materi Para Rasul Allah SWT di depan kelas dengan memberikan

penilaian atau penghargaan, sehingga siswa menjadi lebih aktif, guru harus

lebih menguasai kelas sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai semaksimal

mungkin, siswa harus lebih serius dalam mengikuti pelajaran sehingga dalam

hal ini guru harus bisa memberikan dorongan kepada siswa untuk lebih serius

belajar dan lebih menguasai siswa dengan baik dengan tidak diam pada satu

tempat akan tetapi secara menyeluruh, meminta siswa mempelajari materi yang

akan dipelajari dengan cara meberikan pinjaman buku paket kepada siswa

sehingga siswa menjadi lebih paham terhadap materi yang akan disampaikan,

dan guru harus memberikan bimbingan khusus kepada siswa yang belum tuntas

dalam mengerjakan soal evaluasi pada siklus I.

Karena persentase ketuntasan belajar yang diperoleh pada siklus I

belum mencapai standar ketuntasan belajar yaitu 85%, maka pelaksanaan

tindakan dilanjutkan ke siklus II dengan melakukan perbaikan-perbaikan

seperti yang disarankan oleh observer pada siklus I.

61

Proses belajar mengajar pada siklus II dilaksanakan dalam tiga kali

pertemuan yakni pada hari Senin, Selasa, Rabu, yang terdiri dari tanggal 24,

25 dan 26 April 2017. Pada siklus II ini seperti biasa guru (peneliti) meminta

beberapa orang siswa untuk mendiskripsikan materi tentang Para Rasul Allah

SWT , akan tetapi berbeda dengan siklus I, pada siklus II ini siswa yang paling

banyak diberikan kesempatan untuk mendiskripsikan Para Rasul Allah SWT

ke depan kelas adalah semua siswa yang tidak tuntas belajar pada siklus I dan

siswa yang memiliki kemampuan lamban, yang kemudian disusul dengan

siswa yang memiliki kemampuan yang cepat.

Hal ini dilakukan agar guru memberikan bimbingan khusus kepada

siswa yang tidak tuntas pada siklus I dan bagi siswa yang memiliki

kemampuan lamban dalam belajar, tanpa mengabaikan siswa yang memiliki

kemampuan cepat. Pada siklus II ini siswa tetap diberikan latihan dan soal

evaluasi yang sama, tetapi dikerjakan secara individu. Pada siklus II guru

memperbaiki kekurangan-kekurangan yang nampak pada siklus I terutama

dalam penggunaan metode Role Playing sebagai metode pembelajaran. Agar

katuntasan hasil belajar pada siklus II ini dapat mencapai ≥ 85%. Perbaikan

yang nampak dilakukan peneliti (guru) pada siklus II yaitu guru sudah lebih

mempersiapkan materi secara matang terlihat dari ringkasan materi yang telah

dibuat, dan bahan yang diajarkan selesai tepat pada waktunya, guru sudah lebih

optimal dalam menyampaikan tujuan pembelajaran sehingga tujuan yang telah

disampaikan guru menjadi lebih terfokus.

62

Guru lebih menguasai kelas sehingga tujuan pembelajaran dapat

tercapai seperti apa yang diharapkan, motivasi yang diberikan guru kepada

siswa yang kurang aktif untuk berani maju ke depan kelas dengan memberikan

penilaian atau penghargaan memberikan nilai yang positif bagi siswa, yakni

pada siklus I jumlah siswa yang maju ke depan kelas sebanyak 6 orang dengan

siswa yang sama pada tiap pertemuannya, akan tetapi untuk siklus II ini lebih

dari 6 orang bahkan siswa berebutan untuk mencoba maju menggunakan media

pembelajaran, sehingga guru dalam menggunakan metode Role Playing

sebagai metode pembelajaran lebih menyeluruh kesemua siswa baik yang

memiliki kecerdasan rendah, sedang maupun tinggi.

Dari hasil evaluasi siklus II dengan pokok bahasan Para Rosul Allah

SWT, maka diperoleh persentase ketuntasan sebesar 90% dengan nilai rata-rata

sebesar 92,5 dari 20 orang siswa. Hasil observasi pada siklus II secara umum

menunjukkan bahwa aktifitas siswa dan guru sudah baik, terlihat dari guru dan

siswa telah melakukan tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah dibuat dan saran-saran yang diberikan pada siklus I

sehingga siswa dapat mengerti pelajaran yang telah dipelajari. Dan menurut

salah seorang siswa kelas V SDN Sisik Timur tahun Pelajaran 2016/2017

mengatakan bahwa “ Saya merasa senang dan cepat paham diajarkan PAI

dengan menggunakan metode Role Playing, karena saya dapat melihat dan

mengalami langsung proses pembelajarannya tanpa hanya menggunakan kata-

kata saja37.

37

Siswa Kelas V SDN Sisik Timur ( Mut ia Yuniza H.)

63

Berdasarkan hasil ini, maka ketuntasan belajar secara klasikal telah

tercapai. Walaupun hasil yang diperoleh sudah mencapai ketuntasan belajar

yang diharapkan, penelitian akan terus dilakukan demi terwujudnya

peningkatan kualitas pembelajaran. Hal ini sesuai dengan teori yang

mengatakan bahwa Pengalaman langsung akan memberikan kesan paling utuh

dan paling bermakna mengenai informasi dan gagasan yang terkandung dalam

pengalaman itu, oleh karena ia melibatkan indera penglihatan, pendengaran,

perasaan, penciuman, dan peraba.38

Guru dalam pembelajaran di kelas diharapkan mengaitkan materi yang

diajarkan dengan kehidupan sehari-hari dan memberikan kesempatan kepada

siswa untuk memberikan ide-ide dari pengalaman kehidupan nyata dalam

pembelajaran di kelas agar lebih bermakna proses belajar mengajar tersebut.

Oleh karena itu, proses belajar mengajar di kelas harus dapat mengembangkan

cara belajar siswa untuk mendapatkan, mengelola, menggunakan dan

mengkomunikasikan apa yang telah diperoleh dalam proses belajar tersebut.39

Jadi, guru harus memperhatikan strategi belajar mengajar yang dapat

mengaktifkan siswa, dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa

sehingga, siswa menjadi lebih bergairah dalam belajar dan menjadikan proses

pembelajaran menjadi lebih bermakna, dan guru harus memperhatikan materi

atau bahan ajar yang sesuai dengan strategi yang digunakan. Selain itu, guru

38

Azhar Arsyad, M edia Pembelajaran, h.10. 45 Suryosubroto, Proses Belajar M engajar di Seekolah (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), h. 71.

64

juga harus memperhatikan keadaan individu, seperti minat, kemampuan, dan

latar belakangnya.

Dengan demikian penerapan metode Role Playing sebagai metode

pembelajaran akan memberikan kontribusi yang sangat tinggi dalam proses

belajar mengajar di sekolah karena, guru memberikan kesempatan kepada

setiap individu untuk mengalami langsung proses pembelajaran yang dilakukan

oleh siswa. Ketercapaian ketuntasan belajar pada siklus I dan II menunjukkan

bahwa penerapan metode Role Playing sebagai metode pembelajaran dapat

meningkatkan hasil belajar PAI pokok bahasan Para Rasul Allah SWT siswa

kelas V SDN Sisik Timur tahun Pelajaran 2016/2017. Berdasarkan analisis

baik dari prestasi belajar siswa maupun berdasarkan hasil observasi kinerja

guru dan siswa terjadi peningkatan. Dengan demikian dapat di ketahui bahwa

dengan penerapan metode Role Playing dapat meningkatan prestasi belajar

siswa khususnya kelas V SDN Sisik Timur Tahun Pelajaran 2016/2017.

65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik suatu kesimpulan

bahwa Penerapan metode Role Playing dapat meningkatan prestasi belajar

siswa khususnya kelas V SDN Sisik Timur Tahun Pelajaran 2016/2017

mengalami peningkatan persenatase ketuntasan Prestasi belajar secara klasikal

pada tiap-tiap siklus, dimana pada siklus I persentase yang didapat sebesar

80% dengan rata-rata sebesar 61.25 dari jumlah siswa 20 orang sedangkan

yang tuntas sebanyak 19 orang siswa.

Sedangkan pada siklus II meningkat persentase yang didapat sebesar

90% dengan nilai rata-rata sebesar 92.5 dari jumlah siswa 20 orang sedangkan

yang tuntas sebanyak 18 orang siswa. Ini berarti telah mencapai target yang

ideal yakni ≥ 85%. Dan hasil aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 5,17

dengan kategori cukup baik, mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 7,5

dengan kategori baik, sehingga dapat dikatakan bahwa indikator keberhasilan

penelitian tindakan ini telah tercapai baik secara individu maupun secara

klasikal, dengan aktivitas belajar siswa minimal kategori baik dalam proses

pembelajaran PAI.

66

B. Saran-saran

Adapun saran-saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan

hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kepada kepala sekolah SDN Sisik Timur agar selalu mengambil kebijakan

untuk menerapkan metode pembelajaran yang di dukung oleh media

pembelajaran juga dalam proses pembelajaran.

2. Kepada guru PAI dan guru yang lainnya hendaknya melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

yang telah dibuat, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai seperti yang

diharapkan.

3. Bagi siswa, diharapkan selalu menumbuhkan rasa percaya diri/mental

yang kuat, dan saling menghargai pendapat orang lain bukan malah

menertawainya.

4. Kepada peneliti lain disarankan untuk melanjutkan penelitian tentang

penerapan metode pemecahan masalah sebagai media pembelajaran

67

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas Untuk guru. CV. Yrama Widya. Bandung.

Depdiknas RI 2003. Undang Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Jakarta

Dimyati dan Moedjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.

Djamarah. 2002. Hasil Belajar dan Kompetensi Guru. Usaha Nasional. Surabaya Endar Sucipto dan Sarjito. 2001. PAI kelas II. Lubuk Agung. Bandung

Hamalik Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.

Hasibuan dan Moedjiono. 1985. Proses Belajar Mengajar. PT Remaja Rosdakarya. Bandung

Hudoyo H. 1979. Pengembangan Kurikulum PAI Dan Penerapannya Di Depan Kelas. Rineka Cipta. Jakatra

Nurkencana dan Sumartana. 1999. Evaluasi Pendidikan. Surabaya. Usaha Nasional

Rahadi 2004. Media Pembelajaran. Departemen pendidikan Nasional. Jakarta

Sardiman, 2005, Interaksi dan Motivasi Belajar mengajar, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Sartono Wirodikromo 2004 PAI SMA Kelas XI semester II jilid I. penerbit Airlangga

Sudjana, N. 1990. CBSA dalam Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algresindo. Bandung.

Suharsimi. A 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, jakarta: PT Rineka Cipta

Slameto, 2003, “ Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya” , Jakarta : Rineka Cipta

Tim Penyusun, 2006. Pedoman Penulisan Skripsi. FPMIPA IKIP Mataram, Mataram.

68

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Asal Sekolah : SDN Sisik Timur Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas / Semester : V / 2 Standar Kompetensi : 7. Mengenal Rasul-rasul Allah Kompetensi Dasar : 7.1 Menyebutkan nama-nama Rasul Allah SWT Alokasi Waktu : 3 x 35 menit (1 x pertemuan) Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat memahami pengertian beriman kepada

Rasul-rasul Allah SWT 2. Siswa dapat menyebutkan nama-nama Rasul Allah

SWT Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) , Rasa

hormat dan perhatian ( respect ) , Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ), Berani ( courage ), Ketulusan (Honesty ), Integritas ( integrity ) , Peduli ( caring ) dan Jujur ( fairnes ).

Materi Pembelajaran : Nama-nama Rasul Allah SWT Metode Pembelajaran: Role Playing (Bermain Peran) Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: 1. Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi dan Motivasi : 1. Memberikan cerita singkat dan menarik yang berkaitan dengan bahan ajar 2. Mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan Rasul-rasul

Allah SWT 3. Memperkenalkan bahan ajar tentang Rasul-rasul Allah SWT (melalui fitur

Mutiara Islam) 2. Kegiatan Inti .

Adapun Langkah – langkah Pembelajaran Role Playing adalah sebagai berikut:

1. Guru menyusun sekenario yang ditampilkan 2. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari sekenario dua hari sebelum

KBM

69

3. Guru menunjuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang 4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai dalam

pembelajaran 5. Memanggil siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan sekenario yang

sudah dipersiapkan 6. Masing – masing siswa duduk dikelompoknya, masing-masing sambil

memperhatikan mengamati sekenario yang sedang diperagakan 7. Setelah selesai dipentaskan, masing – masing siswa diberikan kertas

sebagai lembar kerja untuk dibahas 8. Masing – masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya 9. Guru memberikan kesimpulan secara umum 10. Evaluasi 11. Penutup

3.Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru:

1. Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa seputar pemahaman siswa tentang definisi beriman kepada Rasul-rasul Allah SWT dan nama-namanya yang telah dipelajari

2. Guru memberikan kesimpulan ringkas dari materi yang disampaikan Alat / Sumber Belajar: 1. Tulisan nama-nama Rasul Allah SWT di karton atau papan tulis 2. Buku Pendidikan Agama Islam 3. Buku-buku lain yang relevan 4. Ayat Alquran atau hadis yang berkaitan dengan bahan ajar 6. Pengalaman guru Penilaian:

Indikator Pencapaian Target

Teknik Penilaian

Bentuk Instrumen

Beriman dan mampu menyebutkan nama-nama Rsaul Allah SWT

Tes Tulis Objektif

Mengetahui, Guru Pendidkan Agama Islam

(Hj. Satrah Suriani,S.PdI) NIP:196612311986052096

Sisik,…………………….2017 Peneliti

(Indriati) NIM: 15.1.13.12.1.009

70

LAMPIRAN 2 SOAL SIKLUS I

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Hari / Tanggal : Kelas : V ( lima )

Berilah tanda silang (x)pada huruf a,b,c,atau d pada jawaban yang paling

benar! 1. Orang yang diberi wahyu oleh Alloh berupa suatu perintah tertentu untuk disampaikan

kepada ummatnya adalah pengertian a. Nabi menurut bahasa b. Nabi menurut istilah c. Rasul menurut bahasa d. Rasul menurut istilah

2. Sikap kita terhadap rasul-rasul selain Nabi Muhammad SAW a. Berbeda dalam mengimaninya b. Tidak boleh membedakan c. Mengikuti ajarannya d. Mengikuti akhlaknya

3. Rasul-rasul Alloh yang wajib diketahui oleh kita ada a. Tak terbatas b. 25 c. 30 d. 10

4. Hukum beriman kepda Rasul a. Sunnah b. Wajib kifayah c. Wajib d. mubah

5. Nama-nama rasul berikut yang tidak termasuk ulul azmi adalah a. Nabi Muhammad SAW b. Nabi Isa as c. Nabi Nuh as d. Nabi Daud as

6. Tablig artinya a. Jujur b. Cerdas c. Dapat dipercaya d. menyampaikan

7. Amanah artinya a. Jujur b. Cerdas c. Amanah d. Dapat dipercaya

8. Lanufarriqu maksudnya

71

a. Tidak boleh membantah b. Wajib beriman kepada rasul c. Tidak boleh membedakan d. Wajib meneladani prilaku

9. Berikut yang bukan merupakan fungsi kepada rasul adalah kita a. Mendapat rahmat b. Mendapat figur teladan c. Mendapat pahala d. Mengerti adanya kehidupan akhirat

10. Yang termasuk fungsi beriman kepada rasul adalah kita a. Akan dimasukkan kedalam surga b. Menjadi manusia yang beriman dan bertakwa c. Senang di dunia dan akhirat d. Mendapat figur suri tauladan

11. Ayat di atas adalah surah Al-Lahab yang ke... A. 2 C.4 B. 3 D.5

12 .Beriman kepada kitab-kitab Allah mempercayai atau meyakini ,bahwa Allah

Telah menurunkan kitab-kitabnya kepada nabi dan rasulnya.Kitab Allah yang wajib kita ketahui berjumlah...

A. Dua C.Empat B. Tiga D.Lima

13.Kitab suci yang di turunkan kepada nabi Muhammad SAW adalah... A. Zabur C.Taurat B. Al-Qur’an D.Injil

14. Keberanian Nabi Musa as yaitu menentang kezaliman raja ... . A. Fir’aun C. Sulaeman B. Namrud D. Abrahah

15. ... Lanjutan ayat surah Al-Lahab diatas adalah....

A. C.

B. D. 16. Di bawah ini yang bukan merupakan mukjizat nabi Musa AS. Adalah...

A. Tongkatnya bisa menja di ular C. Tongkatnya dapat membelah laut B. Tanganya keluar cahaya D. Di bakar tidak mempan

17.Nabi Isa AS. Adalah putra ... A. Aminah C. Maryam B. Asiah D. Masy

18. Hukum bacaan pada ayat disamping yang bergaris bawah adalah... A. Idgham bila Bilagunnah C. Izhar Halqi

72

B. Idgham Bigunna D. Ikhfak hakiki 19.Nama lain dari kitab Zabur adalah...

A. Mazmur C. Masyhur B. Kuning D. Perjanjian lama

20.Nabi Ayyub AS.memukuli istrinya100 kali karena Rahmah... A. Menjual rambutnya C. Tidak memberi makan orang

miskin B. Mengeluh menjadi orang miskin D. Hilang kesabaran merawat nabi

Ayyub AS.

73

LAMPIRAN 3

SOAL SIKLUS II

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Hari / Tanggal : Kelas : V ( lima )

1. Sabar dalam mengadapi finah adalah cobaan yang di alami...

A. Nabi Musa AS C . Nabi Isa AS B. Nabi Ibrahim AS D. Nabi Ayyub AS

2. Al-Qur’an merupakan pedoman hidup bagi... A. Para nabi C. Umat manusia B. Umat Islam D. Semua makhluk

3. Nabi Isa AS. Di angkat oleh Allah SWT.ke... A. Awan C. Sidratul Muntaha B. Langit D. Surga

4.Nabi Isa AS.di lahirkan di kota.. A. Mekah B. Bagdad B. Bethlehem D. Madinah

5. Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT.merupakan rukun iman ... A. pertama C. ketiga B. kedua D. keempat

6 Panggilan yang menandakan waktu Salat telah tiba adalah .... A. azan C. lonceng B. bedug D. Takbir

7.Ketika masih bayi,nabi Musa AS.di hanyutkan di... A. Laut Merah C. Laut Antartika B. Sungai Nil D. Sungai Eufrat

8.Musibah yang harus di alami nabi Ayyub AS. Antaralain semua binatang ternaknya mati .Yang di lakukan oleh nabi Ayyub AS.adalah... A. Melupakan ibadah kepada Allah SWT. C. Bertaubat dan memohon

ampun B. Berzikir dan berdo’a D. Berusaha dan tawakkal

9. Arti ayat di atas adalah... A. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah B. Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah

C. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah D.Bagimu agamamu dan bagiku agamaku 10. Nabi Daud AS menerima kitab suci...

A. Taurat C. Injil B. Zabur D. Al-Qur’an

74

11.Nabi Ayyub AS. Di timpa penyakit parah selama 7 tahun.Beliau tidak berkeluh-kesah karena...

A. Tidak peduli dengan penyakitnya C. Hatinya ikhlas menerima cobaan Allah SWT.

B. Merasa bosan dengan penyakitnya D. Merasa putus asa dan tidak ada harapan sembuh

12.Kisah nabi Ayyub AS.memberi contoh kepada kita tentang kesabaran menghadapi...

A. Penguasa zalim C. Penyakit B. Musuh D. Pembunuhan

13.Rasul yang menerima kitab Injil adalah... A. Nabi Musa AS. C. Nabi Isa AS. B. Nabi Daud AS D. Nabi Muhammad SAW.

14.Apabila kita telah berbuat baik,tetapi teman kita membalasnya dengan perbuatan buruk terhadap kita,yang harus kita lakukan adalah...

A. Memarahi teman tersebut B. Berhenti melakukan kebaikan C. Menjauhi teman yang berbuat buruk D. Tetap berbuat baik dan memberi pemahaman kepada teman

15.Nabi Musa menerima wahyu dari Allah pada waktu berada di ....

A. Bukit Tursina C. Bukit Zaitun B. Bukit Uhud D. Bukit Arafah 16.Salah satu perilaku meneladani sikap nabi Isa AS.adalah...

A. Berbuat baik untuk di puji C. Berpuasa setiap hari B. Beribadah siang dan malam tanpa bekerja B. Berkasih sayang

dalam keluarga 17.Nama ayah nabi Musa AS. Adalah...

A. Ishaq bin Ibrahim C. Imron bin Yashar B. Maryam bin Imron D. Abdullah bin Abdul Muttalib

18.Sebagai murid,kita dapat meneladani perilaku nabi Musa AS yaitu... A. Memusuhi bapak angkat C. Memusuhi orang B. Berani berbuat benar D. Memusuhi orangSeenaknya

19.Mengumandangkan azan setiap masuk waktu salat fardu, hukumnya .... A. wajib ’ain C. sunah muakad B. fardu khifayah D. makruh 20.Lafal syahadat tauhid dalam azan diucapkan pada urutan .... A. pertama C. ketiga B. kedua D. Keemp

75

76

77

78