pengaruh penerapan metode pembelajaran tebak …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/linda...

110
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK KATA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VII DI MTs NURUL ISLAHIL ISLAMI KATENG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Skripsi Oleh : Linda Febriani NIM:152.126.207 JURUSAN PENDIDIKAN IPS EKONOMI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM 2017

Upload: dangtuong

Post on 28-Jun-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

i

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK KATA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

SISWA KELAS VII DI MTs NURUL ISLAHIL ISLAMI KATENG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Skripsi

Oleh :

Linda Febriani NIM:152.126.207

JURUSAN PENDIDIKAN IPS EKONOMI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2017

Page 2: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

ii

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK KATA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

SISWA KELAS VII DI MTs NURUL ISLAHIL ISLAMI KATENG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Skripsi

Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi

Oleh :

Linda Febriani NIM:152.126.207

JURUSAN PENDIDIKAN IPS EKONOMI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2017

Page 3: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

iii

Page 4: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

iv

Page 5: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

v

Page 6: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

vi

KEMENTERIAN AGAMA RI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

Jln. Pendidikan No. 35 Telp (0370) 621298-625337MataramJln. Gajah Mada Jempong Baru Telp. (0370) 620783 Mataram

Page 7: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

vii

MOTTO :

“barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu di dalamnya, maka Allah

akan memudahkan baginya jalan menuju surga” (diriwayatkan Muslim).

(Riyadhus Shalihin jilid 3, Darul Falah : 2007, hal. 892)

Page 8: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

viii

PERSEMBAHAN:

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Ibunda (Ratna) dan Ayahanda (A.Karimudin) tercinta yang telah

bersusah payah dan tak henti-hentinya memanjatkan doa untuk

kesuksesan dan keberhasilanku. Kupersembahkan karya tulis ini

sebagai kado terindah dari Anandamu ini. Terimakasih yang tak

terhinga Ananda ucapkan untukmu Bunda dan Ayahandaku tercinta.

2. Adik-adikku & kakak-kakakku tersayang (Samsiar, Syanti,

Artika,Dinda lestari ) yang selalu menjadi semangatku untuk menjadi

contoh terbaik buat mereka.

Page 9: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan

nikmat kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam tidak lupa penulis haturkan kepada

baginda Nabi Muhammad SAW yang telah memperjuangkan Islam, sehingga kita

bisa merasakannya sampai saat ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penelitian skripsi ini tidak lepas dari

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis menyampaikan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr.H.M.Zaki,M.Pd selaku pembimbing I dan Ibu Yuli

wiliandari,MM selaku pembimbing II yang dengan sabar membimbing

penulis sehingga skripsi ini bisa terselesaikan.

2. Ibu Dr. Hj. Nurul Yakin, M. Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan beserta stafnya dan Bapak Rektor Institut Agama Islam Negeri

Mataram.

3. Bapak H.Ibnu Hizam, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS

Ekonomi

4. Bapak Dr.H.M.Zaki,M.Pd selaku Wali Kelas kami dan seluruh Dosen

Jurusan Pendidikan IPS Ekonomi.

5. Terima kasih juga kepada keluarga, teman-teman serta semua pihak yang

telah membantu dalam penyelesaian skripsi yang tidak dapat disebutkan

satu persatu.

Page 10: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

ix

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih

terdapat banyak kekurangan sehingga kritik dan saran yang membangun

sangat diharapkan penulis dalam penyempurnaan penyusuna skripsi

ini.Semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram dan semua pihak yang membaca.

Mataram, 2017

Penulis

Page 11: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ........................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................................................... v

PENGESAHAN ................................................................................................. vi

HALAMAN MOTTO ....................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................ viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL.............................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

ABSTRAK ......................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah ........................................... 5

1. Rumusan Masalah ........................................................................... 5

2. Batasan Masalah ............................................................................. 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 6

1. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6

Page 12: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

xi

2. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN .................. 8

A. Kajian Pustaka ...................................................................................... 8

B. Kerangka Berfikir ................................................................................. 29

C. Hipotesis Penelitian ............................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 31

A. Desain dan Pendekatan Penelitian ..................................................... 31

B. Populasi dan Sampel ............................................................................ 32

C. Intrumen Penelitian .............................................................................. 34

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 37

E. Teknik Analisis Data .......................................................................... 38

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN ...................................................... 42

A. Validasi Instrumen ................................................................................ 42

B. Pengumpulan dan Penyajian Data ...................................................... 47

C. Analisis Data .......................................................................................... 52

D. Hasil Analisis ......................................................................................... 56

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 57

A. Pembahasan ........................................................................................... 57

BAB VI PENUTUP ........................................................................................... 61

A. Kesimpulan ............................................................................................ 61

B. Saran....................................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Distribusi Siswa Pada Masing-Masing Kelas VIIMTs Nurul IslahilIslami Kateng Tahun ajaran 2016/2017.................................... 32

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes ...................................................................... 34 Table 4.1 Uji Validitas Butir Soal (Tes) ............................................................. 44 Tabel 4.2 Daftar Nama-Nama Siswa Kelas VII yang Menjadi Sampel ............. 48 Table 4.3 Nama anggota kelas eksperimen dan kelas kontrol ............................ 50 Tabel 4.4 Daftar Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen kelas

VII ....................................................................................................... 51 Tabel 4.5 Kategori Tingkat Hasil Belajar Peserta Didik .................................... 51 Tabel 4.6 Perhitungan tabel persiapan t hitung .................................................. 52

Page 14: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Kelas Eksperimen Pertemuan I

RPP Kelas Eksperimen Pertemuan II

RPP Kelas Kontrol Pertemuan I

RPP Kelas Kontrol Pertemuan II

Lampiran 2. Soal Test

Lampiran 3. Uji Validitas Soal

Lampiran 4. Belahan Ganjil (x) dan Genap (y) untuk Uji Reabilitas Soal TEs

Lampiran 5. Tabel Nilai-Nilai Distribusi t

Lampiran 6. Dokumentasi Foto Proses Pembelajaran

Page 15: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

xiv

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK KATA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

SISWA KELAS VII DI MTs NURUL ISLAHIL ISLAMI KATENG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

LINDA FEBRIANI

NIM:152.126.207

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Metode Pembelajaran Tebak Kata berpengaruh terhadap hasil Pembelajaran IPS Siswa Kelas VII Di MTs Nurul Islahil Islami Kateng Tahun Pelajaran 2015/2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen bentuk True Experimental Design yaitu Posttest-Only Control

Design.Instrument yan digunakan dalam penelitian ini yaitu tes.Untuk menguji hipotesis digunakan rumus uji-t satu sampel dengan menggunakan rumus Polled

Varians.Dengan jumlah 33 sampel. Berdasarkan hasil penelitian terdapat pengaruh metode tebak kata terhadap

hasil belajar IPS Terpadu hal ini dapat dilihat dari perhitungan dengan menggunakan uji t diperoleh nilai akhir yaitu t hitung = 35,6, kemudian harga t hitung dikonsultasikan dengan pada taraf signifikan 5% maka diperoleh nilai = 2,01, dengan demikian > . Hal ini berarti bahwa hipotesis alternatif (Ha) yangajukan dalam penelitian iniyang berbunyi, “terdapat pengaruh Pembelajaran Tebak Kata hasil pembelajaran belajar IPS Siswa Kelas VII Di MTs Nurul Islahil Islami Kateng Tahun Pelajaran 2016/2017. Kata Kunci:Metode Pembelajaran Tebak Kata, Hasil belajar IPS.

Page 16: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan sebuah proses kegiatan yang disengaja atas

input siswa untuk menimbulkan suatu hasil yang diinginkan sesuai tujuan yang

ditetapkan. Sebagai sebuah proses sengaja maka pendidikan harus dievaluasi

hasilnya untuk melihat apakah hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan

yang diinginkan dan apakah proses yang dilakukan efektif untuk mencapai

hasil yang diinginkan.

Pendidikan mencakup sebuah rentang kawasan yang terdiri atas

beberapa komponen yang bekerja dalam sebuah sistem.Evaluasi pendidikan

yang komprehensif harus dilakukan terhadap seluruh komponen dan system

kerjanya.Pendidikan melibatkan siswa, guru, metode, tujuan, kurikulum,

media, sarana, kepala sekolah, pemerintah, pengguna lulusan, ingkungan fisik,

dan manusia dan sebagainya.Oleh karenanya evaluasi pendidikan dilakukan

atas komponen-komponen pendidikan tersebut.Evaluasi yang komprehensif

menghasilkan informasi yang lengkap sebagai dasar perbaikan dalam

pendidikan.1

Pendidikan adalah Proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan

pendidikan, dimana proses belajar mengajar itu terjadi antara guru dan siswa

yang merupakan suatu upaya untuk mencapai tujuan pendidikan yang

menjadikan manusia berahlak mulia, seperti yang diterangkan dalam UU

1 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar,(Yogyakarta:Pustaka Belajar, 2014), h. 18-19

Page 17: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

2

Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 1989. Pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskankehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berahlak mulia,

sehat, beriman, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang

demokratais serta bertanggung jawab.2

Guru berperan aktif dalam peroses penyelenggaraan pendidikan. Guru

merupakan faktor penting yang besar pengaruhnya terhadap keberhasilan

peserta didik dalam belajar. Kemampuan seorang guru dalam menguasai dan

menyampaikan materi mempengaruhi proses belajar. Sehingga guru harus

mempunyai kiat-kiat yang kreatif dalam penyampaian materi kepada peserta

didiknya.Kualitas guru dapat ditinjau dari dua segi yaitu dari segi proses dan

dari segi hasil. Dari segi proses, guru dikatakan berhasil apabila mampu

melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

maupun sosial dalam proses pembelajaran. Sedangkan dari segi hasil, apabila

pembelajaran yang diberikannya mampu mengadakan perubahan perilaku pada

sebagian besar peserta didik ke arah yang lebih baik.3

Karena itu, guru sebaiknya memperhatikan dalam pemilihan dan

penggunaan metode sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di kelas.

Penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaran akan menjadi

2UU RepublikIndonesia No.20. Tahun 1989.Tentang Sistem Pendidkan Nasional, Pasal 2 –

4. 3 Mulyasa, Menjadi Guru Professional (Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan)( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 187.

Page 18: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

3

kendala dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Metode mempunyai

pengaruh yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Tujuan

pembelajaran akan dapat dicapai dengan menggunakan metode yang tepat.

Guru hendaknya memilih dan menetapkan prosedur, metode atau teknik

belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif. Metode atau teknik

penyajian bertujuan untuk memotivasi anak didik agar mampu menerapkan

pengetahuan dan pengalamannya untuk memecahkan masalah.

Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dikembangkan berbagai macam

pendekatan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa seperti

menggunakan metode tebak kata. Alasannya agar siswa tidak cepat bosan

dalam proses belajar mengajar, dengan penerapanmetode tebak kata,guru

berusaha untuk membekali peserta didik untuk lebih berfikir kreatif dan kritis

dalam memecahkan sebuah masalah agar siswa mampu mengkreasikan

argument-argument mereka sehingga dalam pembelajaran bisa meningkatkan

hasil belajar siswa

Dari hasil nilai semester yang peneliti dapatkan dari pihak sekolah,

diketahui bahwa terdapat beberapa orang siswa masih memiliki nilai dibawah

KKM yang diterapkan dari madrasah dengan tingkat ketuntasan 71%. Salah

satu penyebab minimnya nilai beberapa orang siswa tersebut adalah karena

siswa kurang menanggapi pembelajaran yang berbentuk soal-soal dan siswa

juga kurang memperhatikan materi/penjelasan yang disampaikan guru yang

menyebabkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS menurun.

Page 19: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

4

Salah satu alternatif yang diajukan peneliti dalam mengatasi masalah

minimnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII tersebut adalah

melalui penerapanmetode tebak kata, dimana penerapanmetode ini merupakan

penyampaian materi ajar dengan menggunakan kata-kata singkat dalam bentuk

kartu permainan sehingga peserta didik dapat menerima pesan pembelajaran

melalui kartu tersebut. Kemampuan siswa dalam membuat, menjawab dan

menyelesaikan soal menunjukan pemahaman siswa tentang apa yang telah

dipelajari, sehingga dalam hal ini siswa dituntut untuk berfikir kreatif dan

kritis. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti bermaksud mengadakan

penelitian tentang “Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Tebak Kata

Untuk Meningkatkan HasilBelajar IPS Siswa Kelas VII Di MTs Nurul

Islahil Islami Kateng Tahun Pelajaran 2016/2017”.

Page 20: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

5

B. Rumusan Masalah dan Batasan masalah

1. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian yang dipaparkan pada latar belakang, maka

rumusan masalah penelitian ini adalah : Apakah ada pengaruh penerapan

metode pembelajaran tebak katauntuk meningkatkan hasil belajar IPS

Siswa Kelas VII Di MTs Nurul Islahil Islami Kateng Tahun Pelajaran

2016/2017.

2. Batasan masalah

Batasan masalah bertujuan untuk membatasi hal-hal yang akan

diteliti dan memperlancar penelitian yang akan dilakukan. Untuk

mempermudah pelaksanaan peneliti ini, peneliti menganggap perlu untuk

membatasi masalah yang akan diteliti sehingga tidak terjadi kekeliruan

dalam penelitian nanti. Agar penelitian ini lebih terarah, maka jangkauan

dari lingkup penelitian ini perlu ditegaskan. Sesuai dengan judul yang

penulis angkat, maka batasan masalah pada penelitian ini adalah siswa

kelas VII MTs Nurul Islahil Islami dan hanya berfokus pada pengaruh

penerapan metode pembelajaran tebak kata untuk meningkatkanhasil

pembelajaran IPS siswa kelas VII Di MTs Nurul Islahil Islami Kateng

tahun pelajaran 2016/2017.

Page 21: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan

metode pembelajaran tebak kata pada siswa kelas VII Di MTs Nurul Islahil

Islami Kateng Tahun Pelajaran 2016/2017.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

Secara teoretis penelitian ini berguna sebagai bahan acuan,

masukan dan landasan ilmiah bagi peneliti lain agar dapat meningkatkan

kemampuan dan pengetahuan khususnya dalam mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi Kepala Sekolah

Sebagai dasar untuk menerapkan kebijakan tertentu guna

memperbaiki proses pembelajaran agar menjadi lebih baik untuk

meningkatkan mutu sekolah.

2) Bagi Guru

a) Sebagai acuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam

memilih strategi metode mengajar yang menarik, tepat dan

menyenangkan serta tidak membosankan bagi peserta didik.

Page 22: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

7

b) Sebagai bahan informasi bahwa metode tebak kata dapat

meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.

3) Bagi Siswa

Membantu siswa untuk memahami konsep pada mata

pelajaran IPS khususnya, sehingga standar kompetensi dapat

dituntaskan secara optimal.

4) Bagi Peneliti

Menambah wawasan bagi peneliti lain yang ingin melakukan

penelitian sejenis.

D. Telaah Pustaka

Penelitian-penelitian yang terkait tentang metode pembelajaran tebak kata

dan hasil belajar dilakukan oleh peneliti sebelumnya, tetapi dalam sebuah

penelitian tersebut memiliki titik yang berbeda-beda dalam mengkaji sebuah

walaupun kontek penelitian yang sama.

Sebagai bahan perbandingan dengan penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya, maka berikut akan diuraikan penelitian yang masih terkait dengan

pembelajara pemanfaatan metode, yaitu:

Penelitian yang di lakukan oleh Mis’ah NIM 151 109 060 Fakultas

Tarbiyah, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtada’iyah ( PGMI ) IAIN

Mataram dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN HASILBELAJAR

MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEBAK KATA PADA MATA

PELAJARAN BAHASA INDONESI SISWA KELAS IV MI NAJMUL

Page 23: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

8

HUDA BATUBOKAH KEC. GERUNG LOMBOK BARAT TAHUN

PELAJARN 2014/2015”.Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah untuk

mengetahui upaya penerapan metode pembelajaran tebak kata, metode yang

digunakan adalah penelitian eksperimen, kesamaan penelitian ini adalah sama-

sama membahas tentang hasil belajar dan metode pembelajaran tebak kata,

sedangkan perbedaannya adalah lokasi penelitiannya.

Page 24: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka

1. Pengertian Metode Pembelajaran

Pengertian metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara,

maupun pola, yang mempunyai tujuan menyajikan pesan kepada peserta

didik yang harus diketahui, dimengerti, dan dipahami yaitu dengan cara

membuat suatu pola atau contoh dengan bahan-bahan yang dipilih oleh para

pendidik/guru sesuai dengan materi yang diberikan dan kondisi didalam

kelas.

Menurut Joyce dan Weil (2005:56) ada empat kategori penting

diperhatikan dalam metode pengajaran yaitu:

a. Metode informasi (Information Procesing Metodes) menjelaskan

bagaimana cara individu memberi respon yang datang dan

Iingkungannyadengan cara mengorganisasikan data, memformulasikan

masalah, membangun konsep dan rencana pemecahan masalah serta

penggunaan simbol-simbol verbal dan non verbal.

b. Metode personal (personal family) merupakan rumpun metode

pembelajaran yang menekankan kepada proses pengembangan

kepribadian individu peserta didik dengan memperhatikan kehidupan

emosional.

c. Metode sosial (sosial family) menekankan pada usaha mengembangkan

kemapuan peserta didik agar memiliki kecakapan untuk berhubungan

Page 25: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

10

dengan orang lain sebagai usaha membangun sikap peserta didik yang

demokratis dangan menghargai setiap perbedaan dalam realitas sosial.

d. Metode sistem perilaku dalam pembelajaran (behavioral Metode of

Teaching) dibangun atas dasar kerangka teori perubahan perilaku,

melalui metode ini peserta didik dibimbing untuk dapat memecahkan

masalah belajar melalui penguraian perilaku kedalam jumlah yang kecil

dan berurutan.4

2. Kedudukan Metode Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar

Proses belajar mengajar merupakan dua buah kegiatan yang

berlangsung dalam waktu dan lingkup yang bersamaan. Guru mengajar dan

siswa yang belajar adalah dwi tunggal dalam suatu interaksi yang edukatif.5

Pada hakikatnya belajar adalah suatu proses perubahan yang terjadi

pada siswa. Belajar ialah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman serta

cara menafsirkan duniasekeliling siswa. 6 Sementara itu Romine dalam

Hamalik berpendapat bahwa,”Learning is defined as the modification or

strengthening of behaviour through experiencing”.7

Jadi belajar diartikan kegiatan merubah dan memodifikasi kebiasaan

dan pengalaman. Sedangkan mengajar lebih merujuk pada suatu proses

mengatur, yakni mengatur dan mengorganisasikan kegiatan belajar siswa.

4Joyce dan Well. 2010. Model Pembelajaran. [Online] http:llpanduan uru.com.Diakses 30

Maret 2016. 5Djamarah. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta,2013).

6Syah M. Psikologi Belajar. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005).. 7Hamalik dan Ramdhani B. .Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. (Bandung: Remaja

Rosdakarya. 2007).

Page 26: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

11

Metode pembelajaran merupakan komponen yang cukup

krusial.Sebagai sebuah rancangan, pola dan bahkan sebuah desain dan suatu

kegiatan pembelajaran, memilih metode pembelajaran hendaknya perlu

mempertimbangkan efektifitas dan efisiensinya. Dan hasil analisis yang di

lakukan lahirlah pemahaman tentang kedudukan metode pembelajaran, yaitu

sebagai berikut:

a. Metode sebagai alat motivasi Ekstrinsik

b. Metode sebagai desain pengajaran

c. Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan.

3. Klasifikasi Media Pembelajaran

Dilihat dari bentuknya, media pembelajaran dikategorikan menjadi

tiga jenis yaitu media visual, audio dan audio-visual. Media visual adalah

alat yang berkaitan dengan indera penglihatan. Ini berarti pesan yang

disampaikan hanya bisa diterima melalui mata saja.Media visual itu sendiri

terbagi dua jenis yakni media visual dua dimensi dan media visual tiga

dimensi.Contoh media visual dua dimensi yaitu gambar, foto, bagan,

diagram, poster dan juga gambar proyeksi dari proyektor.Media visual tiga

dimensi terdiri dari benda-benda timbul dan juga benda asli.8

Media audio berkaitan dengan indera pendengar.Yang mana pesan

atau informasi dari media ini hanya bisa diterima melalui telinga meskipun

fisiknya bisa dilihat oleh mata. Penggunaan media audio seringkali dipakai

dalam pembelajaran bahasa seperti praktik listening dengan menggunakan

8 Zaini Muhammad, Pengembangan Kurikulum: Konsep Implementasi Evaluasi dan

Inovasi. (Yogyakarta: TERAS, 2009).

Page 27: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

12

tape recorder atau handphone. Media lain yang sifatnya auditif antara lain

yaitu radio dan juga VCD Player.

Media audio visual sendiri merupakan penggabungan sifat yaitu sifat

audible dan visible dalam satu jenis media. Dalam arti lain media audio

visual adalah alat yang dapat menghasilkan suara da rupa dalam satu unit.

Beberapa media audio visual yang sering ditemui yaitu film, TV, Video,

streaming dan lain sebagainya.

Dari beberapa jenis media tersebut di atas, ada beberapa media yang

mempunyai perangkat keras (hardware) dan ada juga yang memiliki

perangkat lunak (software).Penggunaan media itu sendiri juga butuh

ketrampilan terlebih lagi media elektronik yang terkadang aplikasinya

berbeda-beda.9

4. Metode Pembelajaran Tebak Kata

a. Pengertian Metode Pembelajaran Tebak Kata

Metode pembelajaran tebak kata adalah metode pembelajaran

yang menggunakan media kartu teka-teki yang berpasangan dengan

kartu jawaban teka-teki.Metode tebak kata dilaksanakan dengan cara

siswa menjodohkan kartu soal teka-teki dengan kartu jawaban yang

tepat. Melalui permainan tebak kata, selain anak menjadi tertarik untuk

belajar juga memudahkan dalam menanamkan konsep pelajaran dalam

ingatan siswa.Jadi, guru mengajak siswa untuk bermain tebak kata

9Suwarna.Pengajaran Mikro. (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006).

Page 28: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

13

denganmenggunakan media kartu dan kertas karton dalam mata

pelajaran yangberlangsung.

Dalam menerapkan metode tebak kata ada beberapa hal yang

harus disiapkan adalah sebagai berikut:

1) Siapkan materi yang akan disampaikan.

2) Siapkan bahan ajaryang dibutuhkan.

3) Siapkan kata kunci yang akan dipertanyakan.

b. Langkah-langkahMetode Pembelajaran Tebak Kata

Langkah-langkah pelaksanaan model tebak kata menurut

Suprijono yaitu:10

1) Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi ± 45

menit.

2) Guru menyuruh siswa berdiri berpasangan di depan kelas.

3) Seorang siswa diberi kartu besar yang nanti dibacakan pada

pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberi kartu kecil yang

yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di

dahi atau diselipkan ditelinga.

4) Sementara siswa membawa kartu besar membacakan kata-kata yang

tertulis didalamnya sementara pasangannya menebak apa yang

dimaksud. Jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang

ditempelkan di dahi atau telinga.

10Suprijono, Cooperatve LearningTeori dan Aplikasi PAIKEM. (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2012), hal.45

Page 29: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

14

5) Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka

pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah

ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan

langsung member jawabannya. Dan seterusnya.

5. Kelebihan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Tebak Kata

Seperti halnya metode pembelajaran yang lain, metode Tebak Kata

ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan kaitannya dengan efektifitas

danjuga kendala yang mungkin dihadapi ketika pelaksanaannya.

a. Kelebihan

1) Anak akan mempunyai kekayaan bahasa.

2) Sangat menarik sehingga setiap siswa ingin mencobanya.

3) Siswa menjadi tertarik untuk belajar

4) Memudahkan dalam menanamkan konsep pelajaran dalam ingatan

siswa.

b. Kekurangan

1) Memerlukan waktu yang lama sehingga materi sulit tersampaikan.

2) Bila siswa tidak menjawab dengan benar maka tidak semua siswa

dapat maju karena waktu terbata.11

Terlepas dan beberapa kekurangan yang dimiliki, metode

pembelajaran ini cukup menarik untuk diterapkan.Selain itu siswa juga

diarahkan untuk aktif bertanya, dan mengemukakan gagasan.

11Turniasih, Keefektifan Penerapan Model Tebak Kata Terhadap Minat Dan Hasil Belajar

PKN Materi Komponen Pemerintahan Pusat Di Indonesia, (Tegal: Skripsi Tidak Diterbitkan, 2013).

Page 30: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

15

6. Pengertian Hasil Belajar

a. Pengertian Tentang Belajar

Belajar merupakan kegiatan penting setiap orang, termasuk di

dalamnya belajar bagaimana seharusnya belajar. Sebuah survey

memperlihatkan bahwa 82% anak-anak yang masuk sekolah pada usia 5

atau 6 tahun memiliki citra diri yang positif tentang kemampuan mereka

belajar sendiri. Tetapi angka tinggi tentang kemampuan belajar mereka

sendiri. Tetapi angka tinggi tersebut menurun drastis menjadi hanya

18% waktu mereka berusia 16 tahun. Konsekuensinya, 4 dan 5 remaja

dan orang dewasa memulai pengalaman belajarnya yang baru dengan

perasaan ketidaknyamanan.12

Ada beberapa terminologi yang terkait dengan belajar yang

sering kali menimbulkan keraguan dalam penggunaannya terutama

dikalangan siswa atau mahasiswa, yakni terminologi tentang mengajar,

pembelajaran dan belajar. Meskipun, belajar mengajar dan pembelajaran

menunjuk kepada aktivitas yang berbeda, namun keduanya bermuara

pada tujuan yang sama. Belajar mungkin saja terjadi tanpa

pembelajaran, namun pengaruh aktivitas pembelajarandalam belajar

hasilnya lebih menguntungkan dan biasanya lebih mudah diamati.

Mengajar diartikan sebagai suatu kegiatan atau suatu keadaan atau suatu

aktivitas untuk menciptakan suatu situasi yang mampu mendorong siswa

untuk belajar.

12Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2011), h.33.

Page 31: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

16

b. Ciri-ciri umum kegiatan belajar

1) Belajar menunjukkan suatu aktivitas pada diri seseorang yang

disadari atau disengaja. Oleh sebab itu pemahaman merupakan

kegiatan yang disengaja atau direncanakan oleh pembelajar sendiri

dalam bentuk suatu aktivitas tertentu. Aktivitas ini menunjuk pada

keatifan seseorang dalam melakukan sesuatu kegiatan tertentu, baik

pada aspek-aspek jasmaniah maupun aspek mental yang

memungkinkan terrjadinya perubahan pada dirinya, dengan demikian

dapat dipahami bahwa sustu kegiatan belajar dikatakann semakin

baik, bilamana intensitas keaktifan jasmaniah dan mental rendah

berarti kegiatan belajar tersebut tidak dilakukan secara intensif.

2) Belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya.

Lingkungan dalam hal ini dapat berupa manusia atau obyek-obyek

lain yang memungkinkan individu memperoleh pengalaman-

pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman atau pengetahuan

baru maupun sesuatu yangh pernah diperoleh atau ditemukan

sebelumnya akan tetapi menimbulkan perhatian kembali bagi

individu tersebut sehingga memungkinkan terjadinya

interaksiindividu dengan lingkungan ini mendorong seseorang untuk

lebih intensif meningkatkan kesktifan jasmaniah maupun mentalnya

guna lebih mendalami sesuatu yang menjadi perhatian.

Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku walaupun

tidak semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan tetapi

Page 32: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

17

aktivitas belajaer umumnya disertai perubahan tingkah laku. Perubahan

tingkah laku pada kebanyakan hal merupakan sesuatu perubahan yang

dapat diamati. Perubahan-perubahan yang dapat diamati kebanyakan

berkenaan dengan perubahan-perubahan aspek-aspek motorik.13

Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar juga dapat

menyentuh perubahan pada aspek afektif, termasuk perubahan aspek

emosional. Perubahan hasil belajar juga dapat ditandai dengan

perubahan kemampuan berfikir. Seorang guru mampu mengembangkan

model-model pembelajaran yang terarah pada latihan-latihan berfikir

kritis siswa. Model-model pembelajaran yang lebih banyak menekankan

keaktifan berfikir siswa akan mampu mendorong percepatan perubahan

kemampuan berfikir seseorang.

c. Tujuan belajar

Tujuan belajar merupakan sejumlah hasil belajar menunjukkan bahwa

telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya

meliputipengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yamg

diharapkan tercapai oleh siswa. Tujuan belajar adalah suatu deskripsi

mengnai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah

berlangsungnya proses belajar. Tujuan belajar merupakan cara akurat

untuk menentukan hasil pembelajaran. Tujuan pembelajaran (instruction

13

Ibid. h. 37-38

Page 33: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

18

goals) dan tujuan belajar(learning objectives) berbeda namun

berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya.14

d. Komponen-komponen tujuan belajar siswa

Komponen belajar terdiri dari tiga komponen diantaranya:

1) Tingkah laku terminal adalah komponen tujuan belajar yang

menentukan tingkah laku siswa setelah belajar, apa yang dapat

dikerjakan/dilakukan oleh siswa untuk menunjukkan bahwa dia telah

mencapai tujuan tingkah laku ini dapat diterima sebagai bukti, bahwa

siswa telah belajar tingkah laku (behavior) adalah perilaku

(performance) yang dapat diamat atau direkam.

2) Kondisi-kondisi tes, tujuan belajar menentukan situasi dimana siswa

dituntut untuk mempertunjukkan tingkah laku terminal.

3) Ukuran-ukuran perilaku, merupakan suatu pernyataan tentang ukuran

yang digunakan untuk membuat pertimbangan mengenai perilaku

siswa.15

e. PengertianHasil Belajar

Hasil belajar berupa:Informasi verbal yaitu kapabilitas

mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun

tulisan. Kemampuan merespons secara spesifik terhadap rangsangan

spesifik.Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol,

pemecahan masalah maupun penerapan aturan.16

14 Hamalik Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. (Jakarta : Bumi Aksara). h. 73 15

Ibid. h.74-75 16Purwanto, Evaluasi hasil belajar (Yogyakarta: pustaka pelajar, 2011), h. 5-6.

Page 34: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

19

Hasil belajar mencakup kemampuan afektif, kognitif, dan

Menurut psikomotorik.Domain kognitif adalahknowledge(pengetahuan,

ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas,

contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan

hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk

bangunan baru), dan evaluation(menilai).

Domain afektif adalah receiving(sikap menerima), responding

(memberikan respons), valuing(nilai), organization (organisasi),

characterization(karakterisasi).Domain Psikomotor meliputi initiatory,

pre-routine, dan rountinized.Psikomotor juga mencakup

keterampilanproduktif, teknik, fisik, sosial, kecakapan, informasi,

pengertian, dan sikap.Yang harus diingat, hasil belajar adalah perubahan

prilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek

pontensikemanusian saja. Artinya, hasil pembelajaran yang

dikategorisasi oleh pakar pendidikan sebagaimana tersebut diatas tidak

dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif.17

f. Macam-Macam Hasil Belajar

1) Keterampilanintelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep

dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan

mengategorisasi, kemampuan analitis-sintesis fakta- konsep dan

mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.Keterampilan intelektual

merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.

17

Ibid, h. 6-7.

Page 35: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

20

2) Keterampilan kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan

mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi

penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.

3) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian

gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud

otomatisme gerak jasmani.

4) Keterampilan Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak

objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa

kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap

merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar

perilaku.

Reber dalam Muhibbin mendefinisikan belajar dalam dua definisi.

Pertama, belajar diartikan sebagai processe of acquiring knowledge (proses

memperoleh pengetahuan). Pengertian ini lebih sering dipakai dalam

pembahasan psikologi kognitif yang oleh sebagian ahli dipandang kurang

representatif karena tidak mengikutsertakan perolehan ketrampilan

nonkognitif.

Kedua, belajar adalah a relatively permanent change in respons

potentially which occurs as a result of reinforced pratice (suatu perubahan

kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang

diperkuat). Dalam definisi ini terdapat empat macam istilah yang esensial

dan perlu disoroti untuk memahami proses belajar. Istilah relatively

permanent, konotasinya bahwa perubahan yang bersifat sementara

Page 36: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

21

sepertiperubahan karena mabuk, jenuh dan perubahan karena kematangan

fisik tidak termasuk belajar.Istilah response potentially berarti menunjukkan

pengakuan terhadap adanya perbedaan antara belajar dan penampilan atau

kinerja hasil-hasil belajar. Istilah reinforced konotasinya bahwa kemampuan

sangat lemah apabila tidak diberi penguatan. Sementara itu, istilah terakhir

yakni practice, menunjukkan bahwa proses belajar itu membutuhkan latihan

yang cenderung berulang-ulang untuk menjamin kelestarian kinerja

akademik yang telah dicapai siswa.18

Menurut Nana Sudjana, hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki setelah ia menempuh pengalaman belajamya

(proses belajar mengajar). 19 Menurut Bloom, hasil belajar mencakup

kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah

knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman,

menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis

(menguraikan, menentukan hubungan), syntesis (mengorganisasikan,

merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai).

Jika dipandang secara kuantitatif (dilihat dan sudut jumlah), belajar

berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan

fakta sebanyak-banyaknya. Sedangkan secara institusional (tinjauan

kelembagaan), belajar dipandang sebagai proses validasi terhadap siswa atas

materi-materi yang telah dipelajari. Bukti institusional yang menunjukkan

siswa telah belajar dapat diketahui dalam hubungannya dengan proses

18Ibid.

19 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya.2008).

Page 37: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

22

belajar mengajar. Ukurannya ialah semakin baik mutu mengajar yang

dilakukan guru maka akan semakin baik pula mutu perolehan siswa yang

kemudian dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai.

Adapun pengertian belajar secara umum, yaitu proses memperoleh

arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia

sekeliling siswa. Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya

daya pikir dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-

masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa.20

Adanya perbedaan pendapat dan para ahli tersebut adalah

fenomena yang wajar karena perbedaan cara pandang. Bertolak dan definisi

belajar yang telah dikemukakan beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan

secara umum bahwa belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku

individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi

dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

Hampir sebagian perilaku yang diperlihatkan seseorang merupakan

hasih belajar. Di sekolah hasil belajar dapat dilihat dan penguasaan siswa

akan mata pelajaran yang ditempuh. Tingkat penguasaan pelajaran atau hasil

belajar dalam mata pelajaran tersebut disekolah dilambangkan dengan

angka-angka atau huruf, seperti angka 0-10 pada pendidikan dasar dan

menengah dan huruf A, B, C, D pada pendidikan tinggi.21

Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-

hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hasil belajarsiswa

20Muhibbin Syah, Psikologi Belajar.... 21 Nana Syaodiah Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan. (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2009).

Page 38: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

23

pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang

kognitif, afektif, dan psikomotoris.22

7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Secara umum faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa

dibedakan menjadi dua yakni faktor internal dan juga faktor eksternal.

a. Faktor Internal

1) Kesehatan

Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya

terhadap kemampuan belajar siswa.Bila siswa selalu tidak sehat sakit

kepala, demam, pilek, dan sebagainya, dapat mengakibatkan tidak

bergairah untuk belajar.Demikian halnyajika kesehatan rohani (jiwa)

kurang baik, misalnya mengalami gangguan pikiran, ini dapat

mengganggu dan mengurangi semangat belajar.

2) Intelegensi dan Bakat

Intelegensi atau yang biasa disebut IQ (Intelligence Quotient)

merupakan istilah baku dalam dunia psikologi. IQ pada dasarnya

adalah sebuah ukuran tingkat kecerdasan yang berkaitan dengan usia,

bukan kecerdasan itu sendiri. Dalam perspektif psikologis intelegensi

memiliki banyak sekali makna.Dalam budaya kita, kecerdasan sering

diidentikkan dengan kepintaran ataukecerdasan.Yang dimaksud cerdas

22Sudjana, Penilaian Hasil....

Page 39: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

24

disini adalah kesempurnaan perkembangan akal budi dan juga

ketajaman berpikir.23

Bakat juga besar pengaruhnya dalam menentukan keberhasilan

belajar. Misalnya belajar bermain gitar, apabila dia memiliki bakat

musik akan Iebih mudah dan cepat pandai dibanding dengan siswa

yang tidak memiliki bakat itu.

3) Minat dan Motivasi

Sebagaimana halnya intelegensi dan bakat, maka minat dan

motivasi adalah dua aspek psikis yang juga besar pengaruhnya

terhadap pencapaian prestasi belajar.Minat dapat timbul karena daya

tank dan luar dan juga datang dan hati sanubari.Timbulnya minat

belajar bisa disebabkan dan berbagai hal, diantaranya minat belajar

yang besar untuk menghasilkan prestasi yang tinggi.

Motivasi berbeda dengan minat.Motivasi adalah daya

penggerak/pendorong untuk melakukan pekerjaan, yang bisa berasal

dan dalam diri (intrinsik) yaitu dorongan yang umumnya karena

kesadaran akan pentingnya sesuatu. Motivasi yang berasal dan luar

din (ekstrinsik).24

4) Cara Belajar

Cara belajar siswa juga mempengaruhi pencapaian basil

belajarnya. Belajar tanpa memperhatikan tekhnik dan faktor fisiologis,

psikologis, dan kesehatan, akan memperoleh hasil yang kurang

23Muhibbin Syah, Psikologi Belajar.... 24M. Dalyono, Psikologi Pendidikan.. (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007).

Page 40: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

25

memuaskan. Siswa yang rajin belajar siang dan malam tanpa istirahat

yang cukup.Cara belajar seperti ini tidak baik, belajar harus istirahat

untuk memberi kesempatan kepada mata, otak, serta tubuh lainnya

untuk memperoleh tenaga kembali.25

b. Faktor Ekstemal

1) Keluarga

Faktor keluarga sangat besar pengaruhnya terhadap

keberhasilan siswa dalam belajar.Tinggi rendahnya pendidikan orang

tua, besar kecilnya penghasilan, cukup atau kurangnya perhatian dan

bimbingan orang tua, keharmonisan keluarga, semuanya turut

mempengaruhi pencapalan prestasi belajar siswa.26

2) Sekolah

Keadaan sekolah tempat belajar siswa turut mempengaruhi

tingkat keberhasilan belajar. Selain peran guru dan juga kurikulum

faktor lain ynag tidak kalah penting adalah sarana prasarana

pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan adalah peralatan dan

perlengkapan yang secara langsung dipergunakanuntuk menunjang

proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar.27

Hadari dalam Minarti mengartikan sarana prasarana

pendidikan adalah usaha pelayanan dalam bidang material dan

fasilitas kerja lainnya bagi personal dalam satuan kerja di lingkungan

suatu organisasi guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja.28

25

lbid. 26Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam. (Surabaya:Elkaf, 2006). 27

Ibid 28 Sri Minarti, Manajemen Sekolah. (Jogjakarta: Ar -Ru.zz Media, 2011).

Page 41: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

26

3) Masyarakat

Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar. Bila

disekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dan orang-

orang yang berpendidikan, terutama anak-anaknya rata-rata

bersekolah tinggi dan moralnya balk, hal ini akan mendorong anak

lebih giat belajar. Tetapi sebaliknya, apabila tinggal di lingkungan

banyak anak-anak yang nakal, tidak bersekolah dan pengangguran,

hal ini akan mengurangi semangat belajar atau dapat dikatakan tidak

menunjang sehingga motivasi belajar berkurang.

4) Lingkungan Sekitar

Keadaan lingkungan sekitar tempat tinggal juga sangat

penting dalam mempengaruhi prestasi belajar.Keadaan lingkungan,

bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, iklim dan

sebagainya.Keadaan lalu lintas yang membisingkan, suara hiruk

pikuk orang disekitar, suara pabrik, polusi udara, iklim yang terlalu

panas.Semua ini akanmempengaruhi kegairahan belajar.Sebaliknya

tempat yang sepi dengan iklim yang sejuk akanmenunjang proses

belajar.

8. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Page 42: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

27

Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mulai dikenal sejak tahun

1970-an. 29 IPS merupakan salah satu nama mata pelajaran yang

diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Rumusan tentang pengertian IPS telah banyak dikemukakan

oleh para ahli IPS atau Sosial Studies.Di sekolah-sekolah Amerika

pengajaran IPS dikenal dengan Sosial Studies.Jadi, istilah IPS

merupakan terjemahan Sosial Studies.

Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah

perwujudan dan suatu pendekatan interdisipliner dan ilmu sosial.Ia

merupakan integrasi dan berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi,

antropologi budaya, psikologi, sejarah, geokrafi, ekonomi, ilmu politik

dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional

dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajani.

Sementara S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang

merupakan fusi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial.Dinyatakan

bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan

dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai

subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi

sosial.30

29B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah: Wawasan Baru, Beberapa Metode

Pendukung, dan Beberapa Komponen Layanan Khusus. (Jakarta:Rineka Cipta, 2002). 30Tim LAPIS IPS PGMI, Ilmu Pengetahuan Sosial. (TulungAgung: Lapis PGMI), Paket I

hal.10

Page 43: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

28

Dengan demikian, IPS bukan ilmu sosial dan pembelajaran IPS

yang dilaksanakan baik pada pendidikan dasar maupun pada pendidikan

tinggi tidak menekankan pada aspek teoritis keilmuannya, tetapi aspek

praktis dalam mempelajari, menelaah, mengkaji gejala, dan masalah

sosial masyarakat, yang bobot dan keluasannya disesuaikan dengan

jenjang pendidikan masing-masing.

b. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran IPS

Mengenai tujuan dari pembelajaran IPS, para ahli sering

mengaitkannya dengan berbagai sudut kepentingan dan penekanan dari

program pendidikan tersebut.Gross dalam Solihatin menyebutkan bahwa

tujuan pendidikan adalah untuk mempersiapkan siswa menjadi warga

negara yang baik dalam kehidupannya di masyarakat. Tujuan lain adalah

untuk mengembangkan kemampuan siswa menggunakan penalaran

dalam mengambil keputusan setiap persoalan yang dihadapinya.31

IPS sebagai suatu progam pendidikan tidak hanya menyajikan

tentang konsep-konsep pengetahuan semata, namun harus pula mampu

membina peserhta didik menjadi warga Negara dan warga masyarakat

yang tau akan hak dan kewajibannya, yang juga memiliki atas

kesejahteraan bersama yang seluas-luasnya. Oleh karena itu peserta

didik yang dibina melalui IPS tidak hanya memiliki pengetahuan dan

kemampuan berfikir tinggi, namun diharapkan pula memiliki kesadaran

dan tanggung jawab yang tinggi terhadap diri dan

31Solihatin, Cooperative Learning.(Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hal. 4

Page 44: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

29

lingkungannya.Sebagai bidang pengetahuan, ruang lingkup IPS dapat

terlihat nyata dari tujuannnya. Tujuan kurikuler IPS yang harus dicapai

sekurang-kurangnya meliputi hal-hal berikut:32

1) Membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yang berguna

dalam kehidupan masyarakat.

2) Membekali peserta didik dengan kemapuan mengidentifikasi,

menganalisa dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial

yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat.

3) Membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi

dengan sesama warga masyarakat dan dengan berbagai bidang

keilmuan serta berbagai keahlian.

4) Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang

positif, dan keterampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi

bagian kehidupannya yang tidak terpisahkan.

5) Membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan

pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembagan.

6) Kehidupan, perkembangan masyarakat, dan perkembangan ilmu dan

teknologi.

B. Kerangka Berfikir

Peningkatan hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar sangat

dipengaruhi oleh metode yang digunakan oleh guru. Penggunaan metode yang

32

Ibid. hal. 12

Page 45: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

30

tepat dapat memberikan perubahan yang baik bagi siswa khususnya dalam

peningkatan prestasi belajar.

Diantara salah satu metode yang digunakan adalah dengan

menerapkanmetode pembelajaran tebak kata.Ciri utamametode pembelajaran

tebak kata adalah menggunakan media kartu,siswa diarahkan untuk aktif dan

pembelajaran berlangsung menyenangkan.Sedangkan metode pembelajaran

tebak kata dapat diartikan sebagai cara,maupun pola,yang mempunyai tujuan

menyajikan pesan kepada peserta didik yang harus diketahui,dimengrti,dan

dipahami yaitu dengan cara membuat suatu pola atau contoh dengan bahan-

bahan yang dipilih oleh para pendidik/guru sesuai dengan materi yang

diberikan dan kondisi didalam kelas.

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah peneliti telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan .Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru

didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta yang

empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.Jadi hipotesis juga dapat

dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,

sebelum jawaban yang empirik dengan data.33

Adapun hipotesis terdiri atas dua jenis yaitu hipotesis alternatif (ha)

dan hipotesis nihil (ho).

1. Ha (Hipotesis Kerja atau Hipotesis Alternatif)

33 Sugiyono, Metode Peneltian Pendidikan,h.96.

Page 46: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

31

Adanya Pengaruh Metode Pembelajaran Tebak Kata Terhadap

Hasil Pembelajaran IPS Siswa Kelas VII di MTs Nurul Islami Kateng

Tahun Pelajaran 2016/2017.

2. Ho (Hipotesis Nol)

Hipotesis ini menyatakan tidak adanya Pengaruh Metode

Pembelajaran Tebak Kata Terhadap Hasil Pembelajaran IPS Siswa Kelas

VII di MTs Nurul Islami Kateng Tahun Pelajaran 2016/2017.

Adapun hipotesis yang diajukan oleh peneliti adalah hipotesis

alternatif yaitu:”(ha) TerdapatPengaruh Metode Pembelajaran Tebak Kata

Terhadap Hasil Pembelajaran IPS Siswa Kelas VII di MTs Nurul Islami

Kateng Tahun Pelajaran 2016/2017.

Page 47: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain dan Pendekatan Penelitian

Agar penelitian dapat berjalan sebagaimana mestinya, rancangan

penelitian harus disusun dan ditentukan sebelum melakukan

penelitian.Rancangan penelitian secara umum mencakup dari identifikasi

masalah hingga teknik analisis data yang akan dilakukan. Secara khusus

peneliti sering menyebut desain penelitian dengan makna jenis penelitian yang

akan digunakan untuk mencapai tujuan penelitian.

Rancangan (desain) pada dasarnya merupakan keseluruhan proses

pemikiran dan penentuan matang tentang hal-hal yangakan dilakukan. Yang

merupakan landasan berpijak, serta dapat pula dijadikan dasar penilaian baik

oleh peneliti itu sendiri maupun orang lain terhadap kegiatan penelitian.

Dengan demikian rancangan (desain) penelitian bertujuan untuk memberi

pertanggung jawaban terhadap semua langkah yang akan diambil.34

Adapun pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif

dengan jenis penelitian eksperimen bentuk quasi eksperiment Designyaitu

Posttest-Only Control Design.Dalam design ini terdapat dua kelompok yang

masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi

perlakuan(X) dan kelompok lain tidak. Klompok yang diberi perlakuan

disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan

disebut kelompok kontrol. Pengaruh adanya perlakuan (treatment) adalah

(O1:O2).

34Margono, Metodologi Penelitian Pendidian (Jakarta: Rineka Cipta, 2007) h. 100

Page 48: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

33

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karaktristik tertentu yang di

tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-

benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada

obyek/subyek yang di pelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat

yang dimiliki oleh subyek atu obyek itu.35

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa MTs Nurul Islahil Islami Kateng Dengan jumlah siswa yang

terapkan pada Tabel dibawah ini:

Tabel 3.1 Distribusi Siswa Pada Masing-Masing Kelas VII

MTs Nurul IslahilIslami Kateng Tahun ajaran 2016/2017.36

No Kelas Jumlah Siswa 1 VII A 16 2 VII B 17 Jumlah 33

Mengingatjumlah populasi dalam penelitian ini kurang dari 100

orang maka peneliti mengambil semua populasi, untuk dijadikan sampel,

sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi, hal ini sejalan

dengan pendapat ahli yang mengatakan “Jika jumlah populasinya kurang

35 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatifdan R&D, (Bandung :Alfabeta,

2013), h. 80. 36Sumber : Data Arsip MTs Nurul Islahil Islami Kateng

Page 49: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

34

dari 100 sebaiknya diambil semua sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi, jika populasinya besar atau lebih dari 100 maka dapat

diambil antara 10-15%, 20-25% atau lebih. 37

2. Sampel Penelitian

Dalam buku metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut”.38

Menurut peneliti, maka yang dimaksud dengan sampel adalah

sebagian dari populasi atau sebagian subyek yang dapat mewakili populasi

itu sendiri.Sedangkan penentuan jumlah sampel tergantung pada besarnya

jumah populasi, untuk itu sampel yang diambil dari popolasi harus betul-

betul representatif (mewakili).Sehubungan dengan jumlah popolasinya

,maka pngambilan sampel dilakukan secara sampling total , karena semua

populasi diambil sebagai sampel.39

Berdasarkan pendapat diatas maka yang akan menjadi populasi dan

sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs Nurul

Islahil Islami Kateng yang terdiri dari 33 siswa .yang terbagi dalam dua

kelas yaitu Kelas VII A dan Kelas VII B.

Dengan demikian, karena dalam penelitian ini merupakan

penelitian populasi.Bahwa peneliti mengambil semuanya dan yang

menjadi kelas eksperimen yaitu kelas VIIA16 siswa dan yang menjadi

kelas Kontrol yaitu kelas VIIB 17 siswa.

37 Akrikunto S. Prosedur Penelitian. Populasi dan Sampel Penelitian.(Jakarta:Rineka

Cipta, 2011) h. 112. 38Sugiyono.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatifdan R&D.(Bandung :Alfabeta, 2013),

h. 81. 39Sugiyono.Statistika untuk Penelitian.(Bandung :Alfabeta, 2016), h. 67

Page 50: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

35

C. Intrumen Penelitian

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Soal Tes

Merupakan serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan

untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi,kemampuan atau

bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.Soal tes digunakan untuk

memperoleh data mengenai hasil belajar siswamenggunakan metode

pembelajaran tebak kata.Adapun bentuk soal tes yaitu pilihan ganda

sebanyak 20 soal.

Kisi-kisi instrument penelitian tentang pengaruh penerapan metode

pembelajaran tebak kata terhadap hasil pembelajaran IPS siswa Kelas VII

di MTs Nurul Islahil Islami Kateng Tahun Pelajaran 2016/2017

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes

No Indikator Soal No item 1 Menjelaskan pengertian interaksi sosial 1, 2, 2 Menjelaskan pengertian proses sosial 7, 14,17 3 Menjelaskan kaitan interaksi sosial dan

proses sosial dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan terdekat

3,4,5,6,8

4 Menbedakan antara interaksi sosial dan proses sosial

9,10,11,15,16

5 Menyebutkan pengaruh interaksi sosial terhadap keselarasan sosial

18,19,20

a. Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen

Page 51: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

36

tersebut dapat digunakan mengukur apa yang hendak diukur.40Dalam

penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas

internal.Instrumen yang mempunyai validitas internal atau rasional, bila

kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional (teoritis) telah

mencerminkan apa yang hendak diukur. Jadi kriterianya ada di dalam

instrumen itu.41

Untuk menguji validitas butir-butir instrumen lebih lanjut, maka

setelah dikonsultasikan dengan ahli, maka selanjutnya diujicobakan,

dan dianalisis dengan analisis item atau yang biasa disebut dengan

pengujian validitas isi. Analisis item dilakukan dengan menghitung

korelasi antara skor butir instrumen dengan skor total, atau dengan

mencari daya pembeda skor tiap item dari kelompok yang memberikan

jawaban tinggi dan jawaban rendah.42

Adapun cara untuk menguji validitas butir-butir instrumen pada

penelitian ini adalah dengan menghitung korelasi antara skor butir

instrumen dengan skor total, dengan menggunakan rumus Product

Moment, yaitu:43

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi

40

Ibid. 41

Ibid. 42

Ibid. 43

Ibid.

Page 52: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

37

n: Jumlah subyek atau responden

x i: Skor butir

y i: Skor total

Kesesuaian harga r yang diperoleh dari perhitungan dengan

menggunakan rumus di atas dikonsultasikan dengan tabel r Kritik

Product Moment dengan kaidah keputusan apabila r hitung > r tabel,

maka instrumen dikatakan valid. Sebaliknya apabila r hitung < r tabel,

maka instrumen dikatakan tidak valid dan tidak layak untuk

pengambilan data.

b. Uji Reliabilitas

Reliabel lebih mudah dimengerti, dengan memperhatikan tiga

aspek dari suatu alat ukur, yaitu: (1) Kemantapan, (2) ketepatan dan (3)

homogenitas. Suatu instrumen dikatakan mantap apabila dalam

mengukur sesuatu berulangkali, dengan syarat bahwa kondisi saat

pengukuran tidak berubah, instrumen tersebut memberikan hasil yang

sama. Ketepatan, menunjuk kepada instrumen yang tepat/benar dalam

mengukur dari sesuatu yang diukur. Homogenitas, menunjuk kepada

instrumen yang mempunyai kaitan erat satu sama lain dalam unsur-

unsur dasarnya. Untuk menguji reliabilitas instrumen, digunakan uji

reliabilitas internal yang diperoleh dengan cara menganalisis data dari

suatu hasil pengetesan, dalam hal ini peneliti menggunakan rumus

Spearman. Berikut rumus yang digunakan:

Page 53: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

38

Keterangan:

ri : Reliabilitas internal seluruh instrumen

rb : Korelasi produk moment antara belahan pertama dan kedua.

2. Pedoman observasi

Untuk mengatahui keadaan objek atau subjek yang diamati peneliti

melakukan observasi. Sustrisno Hadi mengemukakan bahwa, observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari

berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua di antara yang terpenting

adalah proses-proses pengamatan dan keinginan.44

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa

observasi , tes dan dokumentasi.

1. Observasi (Pengamatan)

Observasi merupakan teknik pengumpulandatayangdilakukan

melalul suatu pengamatan dan interaksi secara langsung kepada subjek

yang ingin diteliti.

Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui,

mengamati, memahami suatu peristiwa secara mendalam yang terjadi

dilapangan dan memfokuskan hanya pada subjek yang ingin diteliti.Teknik

ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar peserta didik

pada mata pelajaran IPS.

44Sugiyono.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D. (Bandung: Alfabeta, 2014), h.

117.

Page 54: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

39

2. Tes

Tes merupakan seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan

kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat

dijadikan dasar bagi penetapan skor angka”.Tes merupakan suatu alat untuk

mengukur dan mengetahui kemampuanbelajar dan peserta tes (postest)

dalam menerima materi yang diajarkan.

Bentuk tes pada penelitian ini adalah tes tulisan dalam bentuk

pilihan ganda.Pemberian tes kepada siswa dalam penelitian ini digunakan

untuk mendapatkan data tes hasil belajar siswa.Tes hasil belajar adalah tes

yang digunakan untuk menilai hasil belajar yang telah diberikan guru

kepada peserta didiknya dalam jangka waktu tertentu.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mencari hal-

hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku-buku, surat kabar,

majalah, prasasti-prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya.45Metode

ini digunakan untuk mendapatkan data-data tentang guru, data siswa, data

jumlah guru dan sumber lainnya.Jadi metode dokumentasi adalah metode

pengumpulan data dengan melihat atau mengambil data dari hal-hal yang

bersifat tertulis, apakah dokumentasi resmi atau dokumentasi pribadi.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses pengolahan, penyajian, interpretasi

dan analisis data yang diperoleh dari lapangan dengan tujuan agar data yang

disajikan mempunyai makna, sehingga pembaca dapat mengetahui hasil

45

Ibid, h. 221

Page 55: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

40

penelitian kita. Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk menguji hipotesis

dalam rangka penarikan kesimpulan.Adapun metode analisis data yang

digunakan adalah uji T-tes.

Dari hasil pengumpulan data, maka data-data yang diperoleh dan

dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis.Dalam menganalisis data

tersebut peneliti menggunakan analisis data statistik yang berangkat dari data

kuantitatif, yaitu data yang dapat diwujudkan dengan angka-angka.

Pada umumnya statistik terdiri atas dua macam, yaitu statistik

deskriptif dan statistik inferensial.Statistik deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan mengenai

suatu data keadaan, gejala atau fenomena. Sementara itu, statistik inferensial

adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel, dan hasilnya

akan digeneralisasikan.46

a. Uji Homogenitas

Untuk menentukan rumus t-test, akan dipilih untuk pengujian

hipotesis, maka perlu diuji dulu varians ke dua sampel homogen atau

tidak. Pengujian homogenitas varians digunakan uji F.47

Varians adalah rata-rata hitung deviasi kuadrat setiap data terhadap

rata-rata hitungnya. Dengan kriteria pengujian jika Fhitung ≥ Ftabel berarti

tidak homogen dan jika Fhitung ≤ Ftabel berarti homogen pada taraf signifikan

5%.

46Sugiyono, Statistik untuk…, h. 21-23. 47

Ibid, h. 140.

Page 56: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

41

b. Uji-t

Uji-t digunakan untuk mencari pengaruh metode tebak kata untuk

meningkatkan hasil belajar.

1) Polled Varians yaitu :48

Catatan : rumus ini digunakan apabila sampel homogen

2) Separated Varians yaitu :

Catatan : rumus ini digunakan apabila sampel heterogen

Keterangan:

= nilai t yang dihitung

= nilai rata-rata sampel 1

= nilai rata-rata sampel 2

= varians sampel 1

= varians sampel 2

= jumlah responden sampel 1

= jumlah responden sampel 2

Dengan ketentuan jika thitung>ttabelhipotesis Ha diterima dan H0

ditolak dan jika thitung< ttabel. Dari perhitungan menggunakan uji t dapat di

48

Ibid, h. 138.

Page 57: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

42

ketahui 35,5, kemudian dikonsultasikan dengan t tabel pada taraf

signifikan 5% diperoleh hasil t hitung sebesar 2,01 (35,5>2,01) maka

hipotesis ha diterima yang berbunyi adapengaruh penerapan metode

pembelajaran tebak kata untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas

VII di Mts Nurul Islahil Islami Kateng tahun pelajaran 2016/2017.

Page 58: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

43

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Validasi Instrumen

Data merupakan gambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai

alat pembuktian hipotesis. Untuk mendapatkan data penelitian yang

mempunyai kedudukan yang paling tinggi diperlukan pengujian validitas dan

reliabilitas instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan data

tersebut. Oleh karena itu, benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya

instrumen pengumpulan data.

Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu

validitas dan reliabilitas.Validitas adalah “suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat-tingkat kevalidan atau kesohehan suatu instrumen”.49Suatu instrumen

yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.Sebaliknya, instrumen yang

kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

instrumen tes, maka uji coba instrumen tes tersebut dimaksudkan untuk

mengetahui kesahihan isi dari pada instrumen dalam penelitian. Uji coba

dilakukan di MTs Arrahman Pringgarata.

Pengujian validitastes dalam penelitian ini dilakukan pada tanggal 29-

30 juli 2016 yang diikuti oleh 33 siswa/i MTs Arrahman Pringgaratapada

Mata Pelajaran IPS Tahun Pelajaran 2016/2017.

49 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik, (Jakarta: PT Asdi

Mahasatya, 2010), h. 212.

Page 59: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

44

Teshasil belajar IPS telah dilakukan uji validitas dengan

menggunakan rumus korelasi product moment.Hasil perhitungan

menunjukkan bahwa dari 20 butir soal tes ditemukan 20 butir soal dinyatakan

valid.Kesesuaianhargar yang diperoleh dari perhitungan dengan

menggunakan rumus korelasi product moment dikonsultasikan dengan tabel r

kritik product moment pada taraf signifikansi 5%, dengan kaidah keputusan

apabila rhitung> rtabel, maka instrumen dikatakan valid. Sebaliknya apabila

rhitung< rtabel, maka instrumen tidak layak untuk pengambilan data.

1. Validitas butir soal (tes)

Penyebaran tes dalam penelitian ini dilakukan pada tanggal 29 -

30juli2016 yang diikuti oleh 33 siswa/i MTs Arrahman Pringgarata pada

Mata Pelajaran IPS Terpadu pada Tahun Pelajaran 2016/2017. Adapun

jumlah butir pertanyaan pada pelaksanaan uji instrumen tes penelitian ini

yakni berjumlah 20 butir soal .

Tes hasil belajar IPS telah dilakukan uji validitas dengan

menggunakan rumus korelasi product moment. Hasil perhitungan

menunjukkan dari 20 butir soal dinyatakan bahwa semua butir soal

dinyatakan valid.

Kesesuaian hargar yang diperoleh dari perhitungan dengan

menggunakan rumus korelasi product moment dikonsultasikan dengan

tabel r kritik product moment pada taraf signifikansi 5%, dengan kaidah

keputusan apabila rhitung> rtabel, maka instrumen dikatakan valid.

Page 60: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

45

Sebaliknya apabila rhitung< rtabel, maka instrumen tidak layak untuk

pengambilan data.

Berdasarkan perhitungan validitas instrumen tes yang telah

dilakukan maka hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Table 4.1 Uji Validitas Butir Soal (Tes)

No. Soal

r hitung r table Keterangan

1 0,701 0,349 Valid 2 0,520 0,349 Valid 3 0,482 0,349 Valid 4 0,710 0,349 Valid 5 0,473 0,349 Valid 6 0,637 0,349 Valid 7 0,418 0,349 Valid 8 0,622 0,349 Valid 9 0,473 0,349 Valid 10 0,508 0,349 Valid 11 0,431 0,349 Valid 12 0,734 0,349 Valid 13 0,593 0,349 Valid 14 0,403 0,349 Valid 15 0,534 0,349 Valid 16 0,590 0,349 Valid 17 0,473 0,349 Valid 18 0,473 0,349 Valid 19 0,662 0,349 Valid 20 0,797 0,349 Valid

Sumber: Hasil pengolahan data validitas instrumen

Ket.

rhitung > r tabel = Valid

rhitung < r tabel = Tidak Valid

Page 61: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

46

2. Realibilitas Instrument Butir Soal (Tes)

Suatu tes dikatakan reliabel jika rihitung sama atau lebih besar dari

pada r tabel. Pengujian Reliabilitas instrument dapat dilakukan dengan

teknik belah dua Spearman Brown yaitu dengan mengelompokkan

masing-masing butir soal yang ganjil dan masing-masing butir soal yang

genap.dapat dilihat pada tabel di bawah ini

TABEL BANTU PERHITUNGAN REALIBILITAS BUTIR SOAL (INSTRUMENT TES)

No Nama Siswa X Y X2 Y2 XY

1 Lalu Wira Harta 45 50 2025 2500 2250

2 Lalu Muhammad Izul Fata 50 50 2500 2500 2500

3 Lalu Munawar Hadi 45 50 2025 2500 2250

4 Baiq Eka Oktafia 50 50 2500 2500 2500

5 Lalu Nizom Hatta 30 45 900 2025 1350

6 Baiq Hairi Umatin 50 50 2500 2500 2500

7 Lalu Faesal 50 50 2500 2500 2500

8 Baiq Aulia 25 15 625 225 375

9 Baiq Sakila 50 50 2500 2500 2500

10 Baiq Miya Elyandari 50 50 2500 2500 2500

11 Baiq Widia Ningsih 50 50 2500 2500 2500

12 Baiq Iga Mawarni 50 50 2500 2500 2500

13 Baiq Sarwiti 50 50 2500 2500 2500

14 Baiq Maria Ulfa 50 50 2500 2500 2500

15 Baiq Mariana Kartiniwati 50 50 2500 2500 2500

16 Lalu Iwan Saputra 40 35 1600 1225 1400

17 Lalu Yusran Maulana 40 30 1600 900 1200

18 Baiq Ridha Unnisa 40 40 1600 1600 1600

19 Lalu Alwan Setafa Hakim 25 30 625 900 750

Page 62: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

47

20 Ita Pori 50 50 2500 2500 2500

21 Lalu Arya Dinata 50 45 2500 2025 2250

22 Baiq Anggi Apriliani 40 45 1600 2025 1800

23 Baiq Dila Sari Dewi 50 50 2500 2500 2500

24 Martini 30 40 900 1600 1200

25 Baiq Retno Falentina 45 35 2025 1225 1575

26 Ari Sastriawan 45 50 2025 2500 2250

27 Baiq Nadia Pramuaga 20 10 400 100 200

28 Siti aminah 20 45 400 2025 900

29 Baiq Julia Fitriana 45 50 2025 2500 2250

30 Ria Arniwati 50 50 2500 2500 2500

31 Baiq Risti Mawarni 50 40 2500 1600 2000

32 Baiq Rosa Afriana 50 50 2500 2500 2500

Jumlah 1385 1405 62875 64975 63100

Dari hasil perhitungan belahan ganjil dan genap dari butir soal tes,

didapatkan nilai rxy sebesar 0,738 dengan n = 32. Dari nilai tersebut

kemudian dianalisis menggunakan rumus spearman Brown (Split half)

sebagai berikut:

Jadi realibilitas instrumen butir soal tes = 0,849, setelah

diinterpretasikan berdasarkan kriteria koefesien realibilitas instrumen,

maka tingkat realibilitas butir soal adalah korelasi sangat tinggi.

Berdasarkan uji coba instrumen ini sudah valid dan reliabel seluruh

butirnya, maka instrumen tes dapat digunakan untuk pengukuran dalam

rangka pengumpulan data penelitian.

Page 63: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

48

B. Pengumpulan dan Penyajian Data

1. Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan di MTs Nurul Islahil Islami Kateng pada

tanggal22-27 agustus 2016pada siswa IPS selaku sampel dalam penelitian

ini. Pengambilan data dilakukan dengan metode tes yang disebarkan

kepada siswa/i kelas VII dengan jumlah responden 33 orang siswa,

observasi, tes dan dokumentasi, yaitu sebagai berikut:

a. Pengumpulan data dengan tes

Pengumpulan data dengan tes merupakan instrument yang

paling mendasar untuk mendapatkan data penelitian. Tes diberikan

kepada kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan metode

tebak kata dan diberikan kepada kelas kontrol setelah proses

pembelajaran yang tidak diberikan perlakuan dengan metode tebak

kata. Adapun jumlah peserta didik yang dijadikan kelas eksperimen

adalah 16 orang sedangkan untuk kelas kontrol adalah 17 orang.Jumlah

butir soal yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tersebut

adalah 20 butir yang sebelumnya sudah diuji tingkat validitas dan

realibilitasnya.

b. Pengumpulan data dengan metode observasi

Metode observasi digunakan untuk memperoleh data dengan

cara mengamati disini peneliti ikut terlibat langsung dalam proses

belajar mengajar yang berlangsung di dalam kelas dan mengamati

segala gejala-gejala yang ada pada obyek penelitian.

Page 64: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

49

Observasi dilakukan pada tanggal 25 aprilsampai 19

September 2016. Kegiatan observasi dilakukan di dalam kelas selama

proses belajar mengajar Mata Pelajaran IPS berlangsung. Hal ini

peneliti lakukan untuk memperoleh data tentang hasil belajar IPS dalam

proses pembelajaran.

c. Pengumpulan data dengan metode dokumentasi

Pengambilan data yang dilakukan dengan metode dokumentasi

yakni mengutip dari arsip dan dokumen sekolah serta arsip lain yang

diperlukan dalam penelitian ini. Metode ini digunakan untuk

memperoleh data tentang foto-foto sekolah di MTs Nurul Islahil Islami

Kateng.

2. Penyajian data

Dalam penyajian data pada penelitian digunakan sampel dengan

semua siswa kelas VII A dan VII B. Nama-nama sampel tersebut adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.2 Daftar Nama-Nama Siswa Kelas VII yang Menjadi Sampel

No Nama Siswa Kelas 1 Lalu Wira Harta VII 2 Lalu Muhammad Izul Fata VII 3 Lalu Munawar Hadi VII 4 Baiq Eka Oktafia VII 5 Lalu Nizom Hatta VII 6 Baiq Hairi Umatin VII 7 Lalu Faesal VII 8 Baiq Aulia VII 9 Baiq Sakila VII 10 Baiq Miya Elyandari VII 11 Baiq Widia Ningsih VII

Page 65: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

50

12 Baiq Iga Mawarni VII 13 Baiq Sarwiti VII 14 Baiq Maria Ulfa VII 15 Baiq Mariana Kartiniwati VII 16 Lalu Iwan Saputra VII 17 Lalu Yusran Maulana VII 18 Baiq Ridha Unnisa VII 19 Lalu Alwan Setafa Hakim VII 20 Ita Pori VII 21 Lalu Arya Dinata VII 22 Baiq Anggi Apriliani VII 23 Baiq Dila Sari Dewi VII 24 Martini VII 25 Baiq Retno Falentina VII 26 Ari Sastriawan VII 27 Baiq Nadia Pramuaga VII 28 Siti aminah VII 29 Baiq Julia Fitriana VII 30 Ria Arniwati VII 31 Baiq Risti Mawarni VII 32 Baiq Rosa Afriana VII 33 Lalu Ahmad Faisal VII

Sesuai dengan desain dalam penelitian ini yaitu desain Posttest-

Only Control Design bahwa terdapat satu kelompok yang digunakan

untuk penelitian tetapi dibagi dua, yaitu setengah untuk kelompok kontrol

(yang tidak diberikan perlakuan) dan setengah untuk kelompok

eksperimen (yang diberikan perlakuan dengan metode tebak kata). Maka

sampel diatas dibagi menjadi dua kelompok yaitu 17 peserta didik

menjadi kelas kontrol dan 16 peserta didik menjadi kelas eksperimen.

Page 66: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

51

Berikut nama –nama perserta didik dalam masing-masing

kelompok.

Table 4.3 Nama anggota kelas eksperimen dan kelas control

No Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Nama Nama

1 Lalu Wira Harta Baiq Ridha Unnisa 2 Lalu Muhammad Izul Fata Lalu Alwan Setafa Hakim 3 Lalu Munawar Hadi Ita Pori 4 Baiq Eka Oktafia Lalu Arya Dinata 5 Lalu Nizom Hatta Baiq Anggi Apriliani 6 Baiq Hairi Umatin Baiq Dila Sari Dewi 7 Lalu Faesal Martini 8 Baiq Aulia Baiq Retno Falentina 9 Baiq Sakila Ari Sastriawan 10 Baiq Miya Elyandari Baiq Nadia Pramuaga 11 Baiq Widia Ningsih Siti aminah 12 Baiq Iga Mawarni Baiq Julia Fitriana 13 Baiq Sarwiti Ria Arniwati 14 Baiq Maria Ulfa Baiq Risti Mawarni 15 Baiq Mariana Kartiniwati Baiq Rosa Afriana 16 Lalu Iwan Saputra Lalu Ahmad Faisal 17 Lalu Yusran Maulana

Adapun hasil belajar yang diperoleh dari penyebaran tes setelah

melaksanakan proses pembelajaran dari masing-masing kelompok

terdapat perbedaan yang signifikan. Untuk kelas control nilai tertinggi

adalah 75 dan nilai terrendah adalah 50, sedangkan untuk kelas

eksperimen nilai tertinggi adalah 95 sedangkan untuk nilai terrendah

adalah 75. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari table berikut ini:

Page 67: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

52

Tabel 4.4 Daftar Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimenkelas VII

No Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Nama Nilai Nama Nilai 1 Lalu Wira Harta 50 Baiq Ridha Unnisa 90 2 Lalu Muhammad Izul Fata 70 Lalu Alwan Setafa Hakim 90 3 Lalu Munawar Hadi 70 Ita Pori 90 4 Baiq Eka Oktafia 70 Lalu Arya Dinata 70 5 Lalu Nizom Hatta 55 Baiq Anggi Apriliani 90 6 Baiq Hairi Umatin 65 Baiq Dila Sari Dewi 70 7 Lalu Faesal 70 Martini 90 8 Baiq Aulia 70 Baiq Retno Falentina 90 9 Baiq Sakila 55 Ari Sastriawan 95 10 Baiq Miya Elyandari 70 Baiq Nadia Pramuaga 80 11 Baiq Widia Ningsih 75 Siti aminah 95 12 Baiq Iga Mawarni 75 Baiq Julia Fitriana 95 13 Baiq Sarwiti 55 Ria Arniwati 95 14 Baiq Maria Ulfa 70 Baiq Risti Mawarni 95 15 Baiq Mariana Kartiniwati 75 Baiq Rosa Afriana 90 16 Lalu Iwan Saputra 70 Lalu Ahmad Faisal 80 17 Lalu Yusran Maulana 70

Untuk mengetahui kategori dan persentase tingkat hasil belajar

tingkat hasil belajar peserta didik adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Kategori Tingkat Hasil Belajar Peserta Didik50

Nilai Frekuensi Persentase (%) Predikat/Kategori

80-100 14 42% Sangat baik

70-79 14 42% Baik

60-69 1 3% Cukup

50-59 4 13 % Kurang

0-49 0 0 % Sangat kurang

Jumlah 33 100 %

50Diambil dari dokument guru `MTs islahilislami kateng.

Page 68: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

53

Dari tabel kategori tingkat hasil belajar peserta didik diketahui

bahwa peserta didik yang memperoleh nilai antara 80-100 dikategorikan

mendapatkan hasil belajar sangat baik ada 14 peserta didik, nilai antara

70-79 dikategorikan berprestasi baik ada 14 peserta didik, nilai antara 60-

69 dikategorikan cukup ada 1 peserta didik dan nilai antara 50-59

dikatagorikan kurang ada 4 peserta didik .

C. Analisis Data

Untuk menentukan rumus t-tes, yang akan digunakan untuk mencari

ada tidaknya pengaruh metode tebak kata terhadap hasil belajar maka perlu

diuji dulu varians kedua sampel homogen atau tidak. Pengujian homogenitas

varians digunakan uji F dengan rumus:

Untuk mempermudah peneliti dalam mencari varians terbesar dan

varians terkecil dari data penelitian yang diperoleh, maka dibutuhkan tabel

perhitungan sebagai berikut:

Tabel 4.6 Perhitungan tabel persiapan t hitung

No Nilai

X1 X1 - (X1 - )2

Nilai

X2 X2 - (X2 - )2

1 90 2,19 4,79 50 -16,76 280,9

2 90 2,19 4,79 70 3,24 10,5

3 90 2,19 4,79 70 3,24 10,5

Page 69: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

54

4 70 -18 317 70 3,24 10,5

5 90 2,19 4,79 55 -11,76 138,3

6 70 -18 317 65 1,76 3,1

7 90 2,19 4,79 70 3,24 10,5

8 90 2,19 4,79 70 3,24 10,5

9 95 7,19 51,7 55 -11,76 138,3

10 80 -7,8 61 70 3,24 10,5

11 95 7,19 51,7 75 8,24 67,9

12 95 7,19 51,7 75 8,24 67,9

13 95 7,19 51,7 55 -11,76 138,3

14 95 7,19 51,7 70 3,24 10,5

15 90 2,19 4,79 75 8,24 67,9

16 80 -7,8 61 70 3,24 10,5

17 70 3,24 10,5

∑ 1405 1048 1135 997,1

87,8125 66,76

Langkah selanjutnya, menentukan nilai rata-rata (mean) disimbolkan (

) dan ( ), kemudian menentukan varians ke dua sampel.

Selanjutnyamenghitung nilai (Y1 – ), (Y1 – )2, (Y2 – ), (Y2 – )2

yang tertera pada tabel di atas.

n1 = 16 n2 = 17

= = = 87,8 = = = 66,7

S12 = = = 69,9 S22 = = = 62,3

Dalam tabel 4.6 di atas, dapat dilihat bahwa varians (kuadrat dari

simpangan baku) terbesar = 69,9 dan terkecil = 62,3. Jadi F = 69,9 : 62,3 =

Page 70: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

55

1,12 Harga Fhitung tersebut dibandingkan dengan Ftabel dengan dk

pembilang = (17-1) dan dk penyebut = (16-1). Berdasarkan dk pembilang =

16 dan dk penyebut = 15 dengan taraf kesalahan 5%, maka harga Ftabel

=2,35 . (harga antara penyebut 15 dan 16.

Dalam hal ini berlaku ketentuan bila harga Fhitung lebih kecil atau

sama dengan harga Ftabel (Fh Ft) maka H0 di terima dan Ha ditolak. H0

diterima berarti varians homogen

=

Tenyata F hitung lebih kecil dari F tabel (1,12<2,35) berdasarkan hasil

perhitungan tersebut varian data dinyatakan homogen. Berdasarkan pendapat

sugiono bila ,varians homogen ( dapat digunakan t-

tesdengan polled varians . besarnya dk= - 2.

Jadi dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji t dengan

rumusPolled Varians yaitu :

= .

Page 71: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

56

t =

t=

t=

t =

t=

t = 35,6

Selanjutnya t hitung tersebut dibandingkan dengan t tabel dengan dk =

n1 + n2 -2 = 16+17-2=31. Dengan dk 31 dan taraf kesalahan 5%, maka t tabel

= 2,01 (uji dua pihak dan dengan interpolasi). Adapun criteria pengujian

hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Jika t hitung lebih besar dari t tabel (thitung>ttabel ) maka terima Ha.

Jika t hitung lebih kecil dari t tabel (thitung< ttabel ) maka terima Ho.

Page 72: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

57

Setelah dilaksanakan perhitungan data penelitian dengan rumus uji

hipotesis Polled Varians, maka didapatkan t hitung sebesar 35.6. Sedangkan t

tabel dengan dk = n1 + n2 -2 adalah sebesar 2,01. Ternyata t hitung lebih

besar dari t tabel (35.6> 2,01). Dengan demikian hipotesis nol (Ho) yang

berbunyi tidak terdapat pengaruh Metode Pembelajaran Tebak Kata Terhadap

Hasil Pembelajaran IPS Siswa Kelas VII di MTs Nurul Islami Kateng Tahun

Pelajaran 2016/2017, di tolak,dan hipotesis alternative/kerja (Ha) yang

berbunyi terdapat pengaruh Metode Pembelajaran Tebak Kata Terhadap Hasil

Pembelajaran IPS Siswa Kelas VII di MTs Nurul Islami Kateng Tahun

Pelajaran 2016/2017, diterima.

D. Hasil Analisis

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji t diperoleh

nilai akhir yaitu = 35.6, kemudian harga dikonsultasikan

dengan pada taraf signifikan 5% maka diperoleh nilai = 2,01,

dengan demikian > . Hal ini berarti bahwa hipotesis alternatif (Ha)

yang ajukan dalam penelitian iniyang berbunyi, “terdapat pengaruh Metode

Pembelajaran Tebak Kata Terhadap Hasil Pembelajaran IPS Siswa Kelas VII

di MTs Nurul Islami Kateng Tahun Pelajaran 2015/2016, diterima.

Page 73: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

58

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian yang terdiri dari dua variabel

penelitian, dimana variabel dependentnya (X) yaitu metode tebak kata dan

variabel independentnya (Y) yaitu hasil belajar. Dengan metode tebak

katayang digunakan guru untuk mendorong siswa dalam belajarnya dapat

nilai atau hasil belajarnya memuaskan. Metode pembelajaran tebak kata yang

menggunakan media kartu teka-teki yang berpasangan dengan kartu jawaban

teka-teki.Metode tebak kata dilaksanakan dengan cara siswa menjodohkan

kartu soal teka-teki dengan kartu jawaban yang tepat. Melalui permainan

tebak kata, selain anak menjadi tertarik untuk belajar juga memudahkan

dalam menanamkan konsep pelajaran dalam ingatan siswa.Jadi, guru

mengajak siswa untuk bermain tebak kata denganmenggunakan media kartu

dan kertas karton dalam mata pelajaran yangberlangsung. Dari permaianan

tebak kata tersebut siswa akan termotivasi dan aktif dalam belajar sehingga

nilai atau hasil belajar akan meningkat.

Hasil belajar inilah kita bisa lihat dari latihan atau pemberian soal kepada

siswa untuk menguji siswa bagaimana pengaruhnya kepada siswa Oleh

karena itu peneliti menggunakan metode tebak kata untuk bisa memberikan

perubahan terhadap anak yang passif. Metode tebak kata inilah akan

mendorong siswa tersebut untuk belajar sehingga hasil belajar siswa

memuaskan .

Page 74: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

59

peneliti dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian

kuantitatif kuantitatif quasi eksperimen Design bentuk One Group Pretest-

Posttest Design dengan melibatkan peneliti untuk terjun langsung dalam

melaksanakan penelitian. Penelitian ini dilakukan di MTs islahil islami Tahun

Pelajaran 2016-2017 dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 33 siswa

kelas yaitu kelas VII sampel tersebut dibagi dua kelompok menjadi untuk

kelompok eksperiment (kelas yang diberikan perlakuan dengan menggunakan

metode tebak kata/kelas eksperimen) sebanyak 17 responden, dan kelas

kontrol (kelas yang tidak diberikan perlakuan dengan menggunakan metode

tebak kata) sebanyak 16 responden. Adapun teknik penentuan sampel dalam

penelitian ini menggunakan teknik sampling total disebabkan karena jumlah

populasi kurang dari 100.

Selain instrumen observasi dan dokuentasi, instrumen utama yang paling

dominan dalam pengambilan data adalah tes (untuk mendapatkan data tentang

hasil belajar) yang terdiri dari kelas eksperimen, Setelah peneliti membagikan

tes penelitian baik pre - test dan post - test kepada siswa, maka data yang

diperoleh tersebut dia analisis dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang

maksimal.

Berdassarkan analisis data yang dilakukan maka dapat dijelaskan bahwa

pada penelitian ini diketahui bahwa “terdapat pengaruh metode pembelajaran

tebak kata terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas MTs Nurul

Islami Kateng Tahun Pelajaran 2016/2017” Adanya pengaruh tersebut dapat

dilihat dari nilai rata-rata siswa sesudah diberikan pengajaran dengan

Page 75: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

60

menggunakan metode tebak katayaitu sebesar 87,81 lebih besar daripada nilai

rata-rata siswa yang tidak diajarkan dengan metode tebak kata yaitu sebesar

66,76 (lihat tabel 4.6)

Metode tebak kata merupakan salah satu pendekatanpembelajaran yang

dapat memotivasi siswa untuk berfikir kritis sekaligus dialogis, kreatif dan

intraktif yaitu pengajuan masalah yang dituangkan dalam bentuk pertanyaan-

pertanyaan kemudian diupayakan untuk dicari jawabannya baik secara

individu maupun bersama dengan pihak lain, misalnya dengan peserta didik

atau pengajar sendiri.51

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus uji-t diperoleh nilai

akhir yaitu = 35.6 kemudian dikonsultasikan denga pada taraf

signifikan 5% maka diperoleh nilai =2,01 dengan demikian

. Hal ini berarti bahwa hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan dalam

penelitian ini yang berbunyi “pengaruh metode pembelajaran tebak kata

terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas MTs Nurul Islami

Kateng Tahun Pelajaran 2016/2017, di terima.

Adanya pengaruh tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa yang

diberikan pengajaran dengan menggunakan metode tebak kata yaitu sebesar

87,81 dan nilai rata-rata siswa yang tidak menggunakanmetode tebak kata

yaitu sebesar 66,76 dan setelah dilakukan analisis data maka diperoleh hasil

yaitu sebesar 35.6dikonsultasikan dengan pada taraf signifikan

5%, maka diperoleh nilai sebesar 2,01, maka . Jadi ada

51Suryosubroto. B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah: Wawasan Baru, Beberapa

Metode Pendukung, dan Beberapa Komponen Layanan Khusu. (Jakarta:Rineka Cipta, 2002)

Page 76: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

61

pengaruh yang signifikan,hasil belajar siswa yang diberikan pengajaran

dengan menggunakan pendekatan metode tebak kata dibandingakan dengan

tidak diberikan pengajaran dengan menggunakan metode tebak kata.

Sehingga hipotesis (Ha) yang diajukan dalam penelitian ini yang berbunyi

terdapat pengaruh metode pembelajaran tebak kata terhadap hasil belajar IPS

Terpadu pada siswa kelas MTs Nurul Islami Kateng Tahun Pelajaran

2016/2017, diterima.

Page 77: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

62

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penyajian dan analisis data, peneliti menarik kesimpulan

bahwa terdapat pengaruh metode pembelajaran tebak kata terhadap hasil

belajar IPS Terpadu pada siswa kelas MTs Nurul Islami Kateng Tahun

Pelajaran 2016/2017. Tentang hal ini, terbukti setelah analisis dilakukan

dengan rumus uji-t dengan hasil perhitungan diperoleh nilai akhir yaitu

= 35.6 kemudian harga dikonsultasikan dengan pada taraf

signifikan 5% maka diperoleh nilai = 2,01, dengan

demikian > maka hipotesis (Ha) diterima dan hipotesis (Ho)

ditolak.

Dengan demilkian, dapat diketahui bahwa hipotesis alternatif (Ha) yang

diajukan dalam penelitian ini diterima mengingat bahwa dari hasil analisis

data dengan menggunakan rumus uji t ternyata diperoleh > .

Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode pembelajaran

tebak kata terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas MTs Nurul

Islami Kateng Tahun Pelajaran 2016/2017.

B. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka peneliti

memberikan beberapa saran antara lain:

1. Bagi guru khususnya guru IPS Terpadu diharapkan dalam merancang

proses pembelajaran sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi

Page 78: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

63

agar siswa tidak cepat merasa bosan dalam mengikuti pelajaran

sertadiharapkan kepada guru-guru untuk menerapkan Metode

Pembelajara Tebak Kata.

2. Bagi peneliti yang lain, diharapkan agar dapat mengembangkan penelitian

ini dengan sampel yang lebih besar dan cakupan yang lebih luas dengan

pembahasan yang berbeda.

Page 79: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

DAFTAR PUSTAKA

Akrikunto S. Prosedur Penelitian. Populasi dan Sampel Penelitian.(Jakarta: Rineka Cipta, 2011) h. 112.

Dalyono D. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007.

Djamarah Syaiful B. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta, 2013.

Hamalik Oemar dan Ramdhani B.Dasar-Dasar Pengembangan

kurikulum.Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007.

Joyce dan Well. 2010. Model Pembelajaran. [Online] http:llpanduan uru.com.Diakses 30 Maret 2016.

Kurniasari.Penggunaan Metode Tebak Kata dan Media Kartu Kata untuk

Meningkatkan Pembelajaran IPS pada Siswa Kelas III SDN

Muktisari.Artikel, Universitas Sebelas Maret, Tahun 2014.

Minarti Sri.Manajemen Sekolah. Jogjakarta: Ar -Ru.zz Media, 2011.

Mulyasa.Menjadi Guru Professional (Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan). Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004.

Purwanto.Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta:Pustaka Belajar, 2014.

Subagyo.Pendidikan Kewarganegaraan. Semarang: UPT IJNNES Press, 2008.

Sudjana N. Penilaian 1-lash Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008.

Sugiyono.Metode Peneltian Pendidikan. Bandung:Alfabeta, 201.

Sukmadinata NS.Landasan Psikologi Proses Pendidikan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009.

Sulistyorini.Manajemen Pendidikan Islam. Surabaya:Elkaf, 2006.

Suprijono.Cooveraive Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.

Suryosubroto B. Proses Belajar Mengajar di Sekolah: Wawasan Baru, Beberapa

Metode Pendukung, dan Beberapa Komponen Layanan Khusus. Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Suwarna, et. all.Pengajaran Mikro. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006.

Page 80: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

Syah Muhibbin.Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005.

Tim LAPIS IPS PGMI. Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Tulungagung: Lapis PGMI. Paket I.

Turniasih.Keefektifan Penerapan Model Tebak Kata Terhadap Minat Dan Hash

Belajar PKN Materi Komponen Pemerintahan Pusat Di Indonesia.Tegal: Skripsi Tidak Diterbitkan, 2013.

UU Republik Indonesia No.20. Tahun 1989.Tentang sistem pendidkan Nasional, pasal 2 – 4.

Wahyuni Tri.Peningkatan Morivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model

Kooperarf Teknik Tebak Kata di Sekolah Dasar.Pontianak: Skripsi Tidak Diterbitkan, 2014.

Zaini Muhammad.Pengembangan Kurikulum: Konsep Implementasi Evaluasi dan

Evaluasi. Yogyakarta: TERAS, 2009.

Page 81: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 82: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

Lampiran 1 RPP Kelas Eksperimen Pertemuan I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : MTs NURUL ISLAHIL ISLAMI KATENG Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VII / 1 Standar Kompetensi : 2. Memahami kehidupan sosial manusia Kompetensi Dasar : 2.1. Mendiskripsikan interaksi sebagai proses

sosial Pertemuan ke : I Alokasi Waktu : 1 jam pelajaran

A. TUJUAN PEMBELAJARAN:

Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :

1. Menjelaskan pengertian interaksi sosial

2. Menjelaskan pengertian proses sosial

3. Menjelaskan kaitan interaksi sosial dan proses sosial dalam kehidupan

sehari-hari dilingkungan terdekat

B. MATERI PEMBELAJARAN :

1. Pengertian interaksi sosial

2. Pengertian proses sosial

3. Kaitan interaksi sosial dan proses sosial dalam kehidupan sehari-hari

C. METODE PEMBELAJARAN :

1. Metode Pembelajaran : Tebak Kata

Page 83: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :

1. Pendahuluan

~ Perkenalan dengan siswa sekaligus sebagai pendekatan terhadap siswa

~ Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan

2. Kegiatan Inti :

Guru menyuruh siswa berdiri berpasangan di depan kelas.

Seseorang siswa diberi kartu yang berukuran 10x10 cm yang nanti

dibacakan pada pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberi

kartu yang berukuran 5x2 cm yang isinya tidak boleh dibaca

(dilipat) kemudian ditempelkan atau diselipkan di dahi atau di

telinga.

Sementara siswa membawa kartu 10x10 membacakan kata-kata

yang tertulis di dalamnya sementara pasangannya menebak apa yang

dimaksud dalam kartu 10x10 cm. jawaban tepat bila sesuai dengan

isi kartu yang ditempelkan di dahi atau di telinga.

Apabila jawabannya tepat (sesuai yang ditulis di kartu), maka

pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah

ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan

langsung memberi jawaban dan begitu seterusnya.

3. Kegiatan Penutup

Guru bersama-sama dengan murid membuat kesimpulan dari materi

pembelajaran tersebut.

Page 84: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

E. Media Pembelajaran

1. Kartu Karton Berukuran 10x10 cm dan 5x2 cm

F. Sumber Pembelajaran

1. Pelajaran Pengetahuan Sosial Kelas VII

G. Penilaian

1. Tes Tertulis (Pilihan Ganda)

Page 85: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

RPP Kelas Eksperimen Pertemuan II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : MTs NURUL ISLAHIL ISLAMI KATENG Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VII / 1 Standar Kompetensi : 2. Memahami kehidupan sosial manusia Kompetensi Dasar : 2.1. Mendiskripsikan interaksi sebagai proses

sosial Pertemuan ke : II Alokasi Waktu : 1 jam pelajaran

H. TUJUAN PEMBELAJARAN* :

Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :

4. Membedakan antara interaksi sosial dan proses sosial

5. Menyebutkan pengaruh interaksi sosial terhadap keselarasan social

I. MATERI PEMBELAJARAN :

1. Perbedaan interaksi sosial dan proses sosial

2. Pengaruh interaksi sosial terhadap keselarasan social

J. METODE PEMBELAJARAN :

1. Metode Pembelajaran : Tebak Kata

K. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :

1. Pendahuluan

~ Perkenalan dengan siswa sekaligus sebagai pendekatan terhadap siswa

~ Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan

Page 86: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

2. Kegiatan Inti :

Guru menyuruh siswa berdiri berpasangan di depan kelas.

Seseorang siswa diberi kartu yang berukuran 10x10 cm yang nanti

dibacakan pada pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberi

kartu yang berukuran 5x2 cm yang isinya tidak boleh dibaca

(dilipat) kemudian ditempelkan atau diselipkan di dahi atau di

telinga.

Sementara siswa membawa kartu 10x10 membacakan kata-kata

yang tertulis di dalamnya sementara pasangannya menebak apa yang

dimaksud dalam kartu 10x10 cm. jawaban tepat bila sesuai dengan

isi kartu yang ditempelkan di dahi atau di telinga.

Apabila jawabannya tepat (sesuai yang ditulis di kartu), maka

pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah

ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan

langsung memberi jawaban dan begitu seterusnya.

3. Kegiatan Penutup

Guru bersama-sama dengan murid membuat kesimpulan dari materi

pembelajaran tersebut.

L. Media Pembelajaran

1. Kartu Karton Berukuran 10x10 cm dan 5x2 cm

M. Sumber Pembelajaran

1. Pelajaran Pengetahuan Sosial Kelas VII

N. Penilaian

1. Tes Tertulis (Pilihan Ganda)

Page 87: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

RPP Kelas Kontrol Pertemuan I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : MTs NURUL ISLAHIL ISLAMI KATENG Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VII / 1 Standar Kompetensi : 2. Memahami kehidupan sosial manusia Kompetensi Dasar : 2.1. Mendiskripsikan interaksi sebagai proses

sosial Pertemuan ke : I Alokasi Waktu : 1 jam pelajaran

O. TUJUAN PEMBELAJARAN* :

Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :

6. Menjelaskan pengertian interaksi sosial

7. Menjelaskan pengertian proses sosial

8. Menjelaskan kaitan interaksi sosial dan proses sosial dalam kehidupan

sehari-hari dilingkungan terdekat

P. MATERI PEMBELAJARAN :

1. Pengertian interaksi sosial

2. Pengertian proses sosial

3. Kaitan interaksi sosial dan proses sosial dalam kehidupan sehari-hari

METODE PEMBELAJARAN :

1. Metode Pembelajaran : Ceramah

Page 88: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

Q. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :

1. Pendahuluan

Apersepsi

a. Guru menyapa siswa, dan berdoa kemudian mengabsen.

b. Guru memotivasi siswa sebelum pembelajaran

c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Siswa dapat Mendeskripsikan berbagai sumber ekonomi yang langka

dan kebutuhan manusia yang tak terbatas.

Elaborasi

a. Guru menyajikan materi

b. Guru melakukan tanya jawab mengenai materi yang disampaikan dan

disajikan oleh guru.

c. Guru mengajukan persoalan tentang materi yang sudah disampaikan

d. Siswa menyelesaikan persoalan yang di ajukan oleh guru

e. Guru memantau proses kegiatan pembelajaran murid.

Konfirmasi

a. Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan, baik dalam

bentuk lisan dan tulisan terkait kegiatan yang telah dilakukan.

3. Kegiatan Penutup

a. Guru menyimpulkan materi Pelajaran.

Page 89: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

b. Siswa diberi tugas untuk mencari artikel koran dan majalah yang berkaitan

dengan masalah kelangkaan.

c. Guru menutup pembelajaran dengan berdo’a.

R. Sumber dan Media Pembelajaran

1. LKS ekonomi untuk SMA/MA kelas X

2. Spidol

S. Penilaian

a. Tes Tertulis (Pilihan Ganda)

Page 90: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

RPP Kelas Kontrol Pertemuan II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : MTs NURUL ISLAHIL ISLAMI KATENG Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VII /I Standar Kompetensi : 2. Memahami kehidupan sosial manusia Kompetensi Dasar : 2.1. Mendiskripsikan interaksi sebagai proses

sosial Pertemuan : II Alokasi Waktu : 1 jam pelajaran

T. TUJUAN PEMBELAJARAN* :

Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :

9. Membedakan antara interaksi sosial dan proses sosial

10. Menyebutkan pengaruh interaksi sosial terhadap keselarasan social

U. MATERI PEMBELAJARAN :

1. Perbedaan interaksi sosial dan proses sosial

2. Pengaruh interaksi sosial terhadap keselarasan social

V. METODE PEMBELAJARAN :

1Metode Pembelajaran : Ceramah

W. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :

4. Pendahuluan

Apersepsi

d. Guru menyapa siswa, dan berdoa kemudian mengabsen.

e. Guru memotivasi siswa sebelum pembelajaran

f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Page 91: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

5. Kegiatan Inti

Eksplorasi

b. Siswa dapat Mendeskripsikan berbagai sumber ekonomi yang langka

dan kebutuhan manusia yang tak terbatas.

Elaborasi

f. Guru menyajikan materi tentang pengertian kelangkaan

g. Guru melakukan tanya jawab mengenai materi yang disampaikan dan

disajikan oleh guru.

h. Guru mengajukan persoalan tentang materi yang sudah disampaikan

i. Siswa menyelesaikan persoalan yang di ajukan oleh guru

j. Guru memantau proses kegiatan pembelajaran murid.

Konfirmasi

b. Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan, baik dalam

bentuk lisan dan tulisan terkait kegiatan yang telah dilakukan.

6. Kegiatan Penutup

a. Guru menyimpulkan materi Pelajaran.

b. Siswa diberi tugas untuk mencari artikel koran dan majalah yang berkaitan

dengan masalah kelangkaan.

c. Guru menutup pembelajaran dengan berdo’a.

X. Sumber dan Media Pembelajaran

3. LKS ekonomi untuk SMA/MA kelas VII

4. Spidol

Page 92: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

Y. Penilaian

a. Tes Tertulis (Pilihan Ganda)

Page 93: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

Semula : A B C D Pembentulan : A B C D

Mata Pelajaran :IPS Kelas/Semester : VII Waktu : 1 x 30menit Tahun Pelajaran :2015/2016

PETUNJUKUMUM

1. Tulis nama, nomor absen dan kelas padalembar jawaban yangt ersedia 2. Periksalah dan bacalah soal dengan teliti

sebelum anda menjawab pertanyaan 3. Jumlah soal sebanyak 20 butir soal obyektif dengan 4 pilihan jawaban

untukmasing-masing soal 4. Apabila ada jawaban yang anda anggap salah dan ingin

memperbaikinya, lakukan langkah sebagaiberikut:

SOAL TES

1. Apakah yang disebut dengan interaksi sosial ….

a. Hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok

b. Hubungan antar kelompok c. Hubungan antar individu d. Hubungan antar masyarakat

2. Sebutkan syarat terjadinya interaksi sosial….

a. Individu dengan kelompok b. Komunikasi dengan komunitas c. Komunikasi dengan kontak social d. Kontak sosial dengan individu

Nama :

Kelas :

No. Absen :

Lampiran 2. Soal Test

Page 94: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

3. Tindakan meniru sikap ,cara bicara,perilaku atau penampilan seseorang disebut... a. Sugesti b. Imitasi c. Identifikasi d. Simpati

4. Perasaan ketertarikan yg mendalam pada orang lain melebihi simpati

disebut…. a. Sugesti b. Imitasi c. Identifikasi d. Empati

5. Terjadi ketika seseorang merasa tertarik kepada oranglain sehinggadidorong

oleh keinginan untuk memahami perasaan dan pikiran orang lain disebut …. a. Sugesti b. Empati c. Imitasi d. Identifikasi

6. Dibawah ini yang termasuk jenis-jenis interaksi sosial adalah ….

a. Interaksi sosial antar individu b. Interaksi c. Individu d. Sosial

7. Apa yang dimaksud dengan proses sosial ….

a. pengaruh timbal balik antara berbagai bidang kehidupan yang berguna b. pengaruh timbal balik antara individu c. pengaruh timbal balik antara kelompok d. pengaruh timbal balik antara manusia social

8. Apa yang dimaksud dengan kepribadian

a. Sebagai sifat dari individu b. Sebagai ciri-ciri watak seseorang individu yang konsisten, yang memiliki

identitas khusus sebagai individu c. Sebagai tujuan hidup d. Sebagai identitas lahir

9. Apa yang dimaksud dengan realistis….

a. seseorang yang menyukai kegiatan fisik yang menuntut keterampilan, kekuatan,dan koordinasi

b. Seseorang yang memiliki tipe ini, menyukai kegiatan yang mencakup pemikiran, pengorganisasian, dan pemahaman

c. seseorang yang menyukai kegiatan yang membantu meringankan beban orang lain

d. tipe orang yang menyukai kegiatan yang diatur dengan peraturan yang jelas

Page 95: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

10. Apa yang dimaksud dengan enterfrising …. a. seseorang yang menyukai kegiatan fisik yang menuntut keterampilan,

kekuatan,dan koordinasi b. Seseorang yang memiliki tipe ini, menyukai kegiatan yang mencakup

pemikiran, pengorganisasian, dan pemahaman c. seseorang yang menyukai kegiatan yang membantu meringankan beban

orang lain d. Tipe ini menyukai kegiatan dimana selalu ada peluang untuk

mempengaruhi orang lain

11. Sebutkan bentuk-bentuk interaksi sosial … a. Artistik dan social b. Investigatif dan enterfrising c. Artistik dan investigative d. Kerja sama dan Akomodasi

12. Apa tujuan Akomodasi …. a. Untuk mengurangi pertentangan antara individu, individu dengan

kelompok atau kelompok dengan kelompok sebagai akibat adanya perbedaan pendapat

b. Untuk membela permusuhan c. Untuk menghakimi yang adil d. Untuk membela pertentangan

13. Apa yang dimaksud kompromi …. a. suatu cara mencapai kompromi apabila pihak-pihak yang berhadapan

tidak sanggup mencapainya sendiri b. bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal, kadang-kadang

toleransi timbul secara tidak sadar dan tanpa direncanakan c. suatu bentuk akomodasi di mana pihak-pihak yang terlibat saling

mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada

d. Suatu cara mencapai kompromi yang hampir sama dengan arbitrasi. Di dalam mediasi kedudukan pihak ketiga sebagai penasihat yang bertugas mengusahakan suatu penyelesaian damai

14. Apa yang dimaksud dengan konflik sosial ….

a. proses sosial yang terjadi pada individu atau kelompok. Masing-maisng pihak berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman atau kekerasan.

b. Perbedaan pendapat, pandangan, pendirian dan perbedaan perasaan akan melahirkan bentrokan antara individu atau kelompok.

c. Perbedaan kepentingan antarindividu maupun kelompok merupakan salah satu sumber pertentangan. Kepentingan tersebut antara lain; kepentingan ekonomi

d. Perubahan sosial yang berlangsung sangat cepat, mempengaruhi atau mengubah nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat.

Page 96: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

15. Apa yang dimaksud dengan Mobilitas sosial …. a. Perpindahan dari suatu tempat ke tempat yang lain b. perpindahan dari suatu struktur sosial ke arah struktur sosial yang

lainnya c. Perpindahan dari suatu kota ke desa d. Perpindahan dari konflik ke stratifikasi social

16. Apa yang termasuk dalam dampak positif mobilitas sosial ….

a. adanya perasaan tidak puas, kecewa dan kurang bahagia, adanya perasaan kecemburuan, rasa rendah diri dan kurang percaya diri, memungkinkan timbulnya sikap putus asa dan tidak bersemangat.

b. Adanya sifat yang saling permusuhan c. Adanya sikap yang tidak sopan d. Adanya peningkatan penghasilan dan pemenuhan kebutuhan

17. Apa yang dimaksud dengan kelompok sosial ….

a. Kumpulan yang tidak penting dalam suatu kelompok b. Kumpulan komunitas lain c. Kumpulas suatu kelompok dan populasi d. Kumpulan kepentingan peorangan, pengaturan sikap orang yang satu

terhadap orang yang lain dan pemusatan orang-orang dalam kelompok-kelompok tertentu untuk kepentingan bersama.

18. Bentuk kehidupan bersama yang anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal disebut …. a. Patembayan (Gesellschaft) b. Paguyuban (Gemeinschaft) c. Formal Group d. Membership Group

19. Kelompok-kelompok yang mempunyai peraturan-peraturan yang tegas dan

dengan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antara anggota-anggotanya disebut …. a. Membership Group dan Reference Group b. Paguyuban (Gemeinschaft) dan Patembayan (Gesellschaft) c. Formal Group dan Informal Group d. Kelompok-kelompok Sosial yang Tidak Teratur

20. Sebagai penyalur ketegangan-keteganggan yang dialami orang karena

pekerjaan sehari-hari disebut …. a. Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial. b. Kerumunan yang bersifat sementara c. Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum d. Perilaku massa

Page 97: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

Kunci Jawaban 1. a 2. c 3. b 4. d 5. d 6. a 7. a 8. b 9. a 10. d 11. d 12. a 13. c 14. a 15. b 16. d 17. d 18. b 19. c 20. a

Page 98: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

Lampiran 3. Uji Validitas Soal

No Nama Siswa Butir Soal

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Lalu Wira Harta 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 95 2 Lalu Muhammad Izul Fata 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100 3 Lalu Munawar Hadi 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 95 4 Baiq Eka Oktafia 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100 5 Lalu Nizom Hatta 0 5 5 5 0 5 5 5 0 5 5 5 0 5 5 0 5 5 5 5 75 6 Baiq Hairi Umatin 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100 7 Lalu Faesal 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100 8 Baiq Aulia 5 5 0 0 5 5 0 5 5 0 0 0 5 0 5 0 0 0 0 0 40 9 Baiq Sakila 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100 10 Baiq Miya Elyandari 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100 11 Baiq Widia Ningsih 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100 12 Baiq Iga Mawarni 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100 13 Baiq Sarwiti 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100 14 Baiq Maria Ulfa 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100 15 Baiq Mariana Kartiniwati 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100 16 Lalu Iwan Saputra 0 0 5 5 5 5 5 5 5 0 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 75 17 Lalu Yusran Maulana 0 0 5 0 5 0 0 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 18 Baiq Ridha Unnisa 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 0 5 5 0 5 5 0 5 5 5 80 19 Lalu Alwan Setafa Hakim 0 5 0 5 5 0 5 0 5 0 5 5 0 5 0 5 0 5 5 0 55 20 Ita Pori 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100 21 Lalu Arya Dinata 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 95 22 Baiq Anggi Apriliani 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 0 5 5 5 0 5 85 23 Baiq Dila Sari Dewi 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100 24 Martini 0 0 5 5 0 0 5 5 0 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70

Page 99: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

25 Baiq Retno Falentina 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 0 5 5 80 26 Ari Sastriawan 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 95 27 Baiq Nadia Pramuaga 0 0 5 0 0 0 5 0 0 5 5 0 0 5 0 0 5 0 0 0 30 28 Siti aminah 0 5 0 5 0 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 0 5 0 5 65 29 Baiq Julia Fitriana 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 95 30 Ria Arniwati 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100 31 Baiq Risti Mawarni 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 0 5 5 90 32 Baiq Rosa Afriana 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100

jumlah 125 135 140 145 135 140 145 145 135 140 140 150 145 135 145 135 135 135 140 145 2790 korelasi 0.701 0.52 0.482 0.71 0.473 0.637 0.418 0.622 0.473 0.508 0.431 0.734 0.593 0.403 0.534 0.59 0.473 0.473 0.662 0.797

Keteraangan valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid

Page 100: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

Lampiran 4. Belahan Ganjil (x) dan Genap (y) untuk Uji Reabilitas Soal TEs

Belahan Ganjil (X) Uji Realibilitas Soal Tes

Belahan Ganjil (X) Jumlah

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 0 5 0 5 0 5 0 5 5 5 30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 0 5 0 5 0 5 5 0 0 25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 40 0 5 5 0 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 5 0 5 5 0 5 40 0 0 5 5 5 5 0 0 0 5 25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 5 0 5 0 40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 0 5 0 5 0 0 5 5 5 5 30 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 45 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 45 0 5 0 5 0 5 0 0 5 0 20 0 0 0 5 0 5 5 5 0 0 20 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

125 140 135 145 135 140 145 145 135 140 1385

Page 101: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

Belahan Genap (Y) Uji Realibilitas Soal Tes

Belahan Genap (Y) Jumlah

2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 0 5 5 0 0 0 0 0 0 15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 0 5 5 5 0 5 5 0 5 5 35 0 0 0 0 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 0 5 0 5 5 5 40 5 5 0 0 0 5 5 5 5 0 30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 45 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 0 5 0 5 5 5 5 5 5 5 40 0 5 5 5 5 5 0 5 0 5 35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 0 0 0 0 5 0 5 0 0 0 10 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 5 0 0 5 40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

135 145 140 145 140 150 135 135 135 145 1405

Page 102: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

Lampiran 5. Tabel Nilai-Nilai Distribusi t

TABEL NILAI-NILAI DISTRIBUSI t

α Untuk uji dua pihak ( two tail test ) 0,50 0,20 0,10 0,05 0,02 0,01

α Untuk uji satu fihak ( 0ne tail test ) Dk 0,25 0,10 0,05 0,025 0,01 0,005 1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 40 60

120 ∞

1,000 0,816 0,765 0,741 0,727 0,718 0,711 0,706 0,703 0,700 0,697 0,695 0,692 0,691 0,690 0,689 0,688 0,688 0,687 0,687 0,686 0,686 0,685 0,685 0,684 0,684 0,684 0,683 0,683 0,683 0,681 0,679 0,677 0,674

0,078 1,886 1,638 1,533 1,476 1,440 1,415 1,397 1,383 1,372 1,363 1,356 1,350 1,345 1,341 1,337 1,333 1,330 1,328 1,325 1,323 1,321 1,319 1,318 1,316 1,315 1,314 1,313 1,311 1,310 1,303 1,296 1,289 1,282

6,314 2,920 2,353 2,132 2,015 1,943 1,895 1,860 1,833 1,812 1,796 1,782 1,771 1,761 1,753 1,746 1,740 1,734 1,729 1,725 1,721 1,717 1,714 1,711 1,708 1,706 1,703 1,701 1,699 1,697 1,684 1,671 1,658 1,645

12,706 4,303 3,182 2,776 2,571 2,447 2,365 2,306 2,262 2,228 2,201 2,179 2,160 2,145 2,131 2,120 2,110 2,101 2,093 2,086 2,080 2,074 2,069 2,064 2,060 2,056 2,052 2,048 2,045 2,042 2,021 2,000 1,980 1,960

31,821 6,965 4,541 3,747 3,365 3,143 2,998 2,896 2,821 2,764 2,718 2,681 2,650 2,624 2,602 2,583 2,567 2,552 2,539 2,528 2,518 2,508 2,500 2,492 2,485 2,479 2,473 2,467 2,462 2,457 2,423 2,390 2,358 2,326

63,657 9,925 5,841 4,604 4,032 3,707 3,499 3,355 3,250 3,169 3,106 3,055 3,012 2,977 2,947 2,921 2,898 2,878 2,861 2,845 2,831 2,819 2,807 2,797 2,787 2,779 2,771 2,763 2,756 2,750 2,704 2,660 2,617 2,576

Page 103: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,

Lampiran 6. Dokumentasi Foto Proses Pembelajaran

DOKUMENTASI

Page 104: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,
Page 105: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,
Page 106: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,
Page 107: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,
Page 108: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,
Page 109: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,
Page 110: PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK …etheses.uinmataram.ac.id/136/1/Linda Febriani152126207.pdf · melibatkan sebagian besar peserta didik secara efektif, baik fisik, mental,