penerapan metode kompetisi untuk meningkatkan...

107
PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARN IPS KELAS III DI MI AL-BANUN TANAK BEAK DASAN KEC. NARMADA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh: A L F A N D I NIM.151.139.289 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM 2017

Upload: phamduong

Post on 28-Jul-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARN IPS KELAS III DI

MI AL-BANUN TANAK BEAK DASAN KEC. NARMADA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Oleh:

A L F A N D I NIM.151.139.289

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM

2017

Page 2: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARN IPS KELAS III DI

MI AL-BANUN TANAK BEAK DASAN KEC. NARMADA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Skripsi

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

A L F A N D I NIM.151.139.289

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM

2017

Page 3: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec
Page 4: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec
Page 5: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec
Page 6: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec
Page 7: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

MOTTO:

Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan.

Page 8: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

PERSEMBAHAN

“Kupersembahkan skripsi ini pada Rabbku,

Bapakku Mindah dan Bundaku Nurhasanah

dan segenap keluarga, serta para sahabat

seperjuanganku”

Page 9: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT, karena berkat rahmat, taufiq, dan inayah-Nya proses penyusunan skripsi ini

yang berjudul “Penerapan Metode Kompetisi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec.

Narmada Tahun Pelajaran 2016/2017” bisa berjalan dengan lancar, tanpa ada

halangan yang begitu berarti bagi penulis. Sholawat serta salam semoga senantiasa

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para shabatnya,

hingga kepada umatnya hingga akhir zaman.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikann ucapan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang selama ini telah memberikan bantuan

berupa bimbingan, dukungan, saran-saran, motivasi dan informasi yang sangat

berharga kepada penulis. Untuk itu dengan penuh ketulusan hati ucapan terimakasih

dan penghargaan penulis sampaikan kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Bahtiar, M.Pd.Si selaku pembimbing 1 dan Bapak Ika Rama Suhendra,

M.Pd selaku pembimbing 2 yang telang meluangkan waktu, tenaga, serta

kemampuan-Nya membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak dan Ibu dosen PGMI yang telah mengajar dan mendidik penulis demi

menjadi insan yang berakhlak mulia serta berguna bagi bangsa, negara dan

agama.

3. Bapak Hadratul Ulya, S.Ag. Kepala Sekolah MI Al-Banun Tanak Beak Dasan

yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.

Page 10: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

4. Bapak dan Ibu Guru beserta staf karyawan MI Al-Banun Tanak Beak Dasan atas

segala bantuan yang diberikan.

5. Siswa-siswi MI Al-Banun Tanak Beak Dasan atas segala bantuan yang diberikan.

6. Ibu, Bapak dan semua keluarga yang telah ikhlas mendukung dan memberikan

kesempatan studi.

7. Sahabat-sahabat bintang Sembilan yang telah mengajarkan banyak hal yang tidak

bisa penulis sebut namanya satu persatu.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas segala bantuan

yang telah diberikan kepada penulis. Amiin.

Penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam

penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mohon maaf atas segala kehilafan

dan kekurangan skripsi ini, dan penulis berharap akan saran dan kritikan yang bersifat

konstruktif agar skripsi ini lebih bermanfaat dan lebih baik kualitasnya di masa

mendatang.

Akhirya semoga karya penulis ini dapat bermanfaat bagi penulis pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta tercatat sebagai amal ibadah di sisi

Allah SWT. Amiin.

Mataram, 2017

Penulis

Page 11: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL. ............................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................... iii

NOTA DINAS ........................................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..................................................................... v

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ................................................................................................ vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... viii

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ix

DAFTAR ISI .............................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xvi

ABSTRAK ............................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1

B. Sasaran Tindakan ............................................................................................ 4

C. Rumusan Masalah ........................................................................................... 4

Page 12: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

D. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 5

E. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Metode Kompetisi atau Lomba ..................................................................... 7

1. Pengertian Metode Kompetisi atau Lomba ............................................. 7

2. Langkah-Langkah Metode Kompetisi atau Lomba................................. 9

3. Kenggulan Metode Kompetisi atau Loba .............................................. 10

4. Kelemahan Metode Kompetisi atau Lomba ........................................... 11

B. Motivasi Belajar ........................................................................................... 11

1. Pengertian Motivasi Belajar ................................................................... 11

2. Unsur-Unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ............................. 12

3. Fungsi Motivasi ...................................................................................... 15

4. Jenis Motivasi ........................................................................................ 15

5. Strategi Menumbuhkan Motivasi Belajar .............................................. 16

6. Bentuk-Bentuk Motivasi Dalam Belajar ................................................ 17

C. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ..................................................... 18

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ...................................................... 18

2. Tujuan Pembelajaran IPS ....................................................................... 18

3. Ruang Lingkup IPS ................................................................................ 19

BAB III METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian ........................................................................................... 21

B. Sasaran Tindakan ........................................................................................... 21

C. Rencana Tindakan .......................................................................................... 22

D. Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya ..................................................... 25

E. Pelaksanaan Tindakan .................................................................................... 27

Page 13: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

F. Cara Pengamatan ............................................................................................ 29

G. Analisis Data dan Refleksi ............................................................................. 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Setting Penelitian ........................................................................... 32

B. Hasil Penelitian .............................................................................................. 40

C. Pembahasan .................................................................................................... 56

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... 60

B. Saran ............................................................................................................... 60

DAFTAR RUJUKAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Penskoran Motivasi Belajar Siswa

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Motivasi Belajar Siswa

Tabel 3.3 Kriteria Penentuan Aktivitas Belajar Siswa Berdasarkan Skor Terendah

Tabel 4.1 Keadaan Sarana dan Prasarana MI Al Banun Tanak Beak Dasan

Tahun Pelajaran 2016/2017

Tabel 4.2 Daftar Nama Guru Ml Al Banun Tanak Beak Dasan

Tahun Pelajaran 2016/2017

Tabel 4.3 Keadaan Siswa MI Al Banun Tanak Beak Dasan

Tahun Petajaran 2016/2017

Tabel 4.4 Hasil Analisis Penyebaran Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus I

Tabel 4.5 Hasil Analisis Penyebaran Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus II

Page 15: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kurt Lewin

Gambar 4.1 Gambar Struktur Organisasi MI Al-Banun

Page 16: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I

Lampiran 2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Lampiran 3 Angket Motivasi Siswa Siklus I

Lampiran 4 Skor Hasil Penyebaran Angket Motivasi Siklus I

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II

Lampiran 7 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Lampiran 8 Skor Hasil Penyebaran Angket Siklus II

Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Page 17: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

Penerapan Metode Kompetisi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec.

Narmada Tahun Pelajaran 2016/2017 Oleh:

Alfandi NIM: 151.139.289

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya motivasi siswa kelas III MI

A-Banun Tanak Beak Dasan Kec. Narmada pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial. Hal ini disebabkan oleh metode pembelajaran yang digunakan oleh guru selalu monoton dan tidak menarik yang membuat pembelajaran tidak menarik dan partisifasi siswa kurang. Rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan metode kompetisi atau lomba untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec. Narmada tahun pelajaran 2016/2017?. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec. Narmada dengan menerapkan metode kompetisi. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas III MI Al-Banun Tanak Beak Dasan yang terdiri dari 17 siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran selama dua siklus. Pada siklus I rata-rata motivasi belajar siswa adalah 35,4 dan dapat dikategorikan kedalam cukup tinggi. Sedangkan pada siklus II rata-rata motivasi belajar siswa adalah 68 dan dapat dikategorikan kedalam bentuk sangat tinggi. Aktivitas belajar siswa mencapai rata-rata 3,35 yang dapat dikategorikan ke dalam “Sangat Aktif”. Adapun aktivitas mengajar guru dengan penerapan metode kompetisi terlaksana sepenuhnya dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan metode kompetisi atau lomba dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec. Narmada.

Kata kunci : Metode, Motivasi dan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Page 18: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Untuk memajukan kesejahteraan atau peradaban suatu bangsa haruslah

dimulai dari sektor pendidikan, tanpa dibarengi dengan pendidikan mustahil suatu

bangsa atau negara akan maju, sebut saja Indonesia. Indonesia merupakan negara

yang system pendidikannya berada di ranking 69 di dunia.1 walaupun pada

dasarnya dana yang dikucurkan oleh pemerintah pada sektor pendidikan tidaklah

sedikit bahkan mencapai 20% dari anggaran APBN. Namun, hal ini blum mampu

mencapai hasil maksimal sebagaimana yang tertera dalam undang-undang.

Dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang system pendidikan

nasional (pasal 1), dinyatakan bahwa:

Pendidikan adalah usaha secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan bangsa.2 Dalam pengertian lain, Pendidikan adalah upaya yang dilakukan untuk

mengembangkan dan memelihara potensi peserta didik, siswa/mahasiswa menuju

1 Amp.kaskus.co.id, ranking system pendidikan dunia 2015. Diakses pada tanggal 24 februari

2017, pukul 01:18 AM. 2 Jumesam, Pembelajaran Motorik, (Mataram : Arga Puji Press, 2013), Hal. 1.

Page 19: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

tahap kesempurnaan secara bertahap (gradual) melalui proses dengan melibatkan

berbagai komponen pendidikan.3

Berdasarkan kutipan di atas, maka pendidikan merupakan hal yang

penting dalam rangka memajukan kualitas individu. Untuk itu pembangunan

pendidikan dimulai dari perbaikan kualitas pendidikan. Caranya dengan jalan

memperbaiki dan mengembangkan suatu proses belajar mengajar yang dapat

menumbuhkan rasa percaya diri serta sikap perilaku yang kreatif dan inovatif

pada setiap mata pelajaran di sekolah, salah satunya pada mata pelajaran ilmu

pengetahuan sosial (IPS).

Dalam Kurikulum Pendidikan Dasar Tahun 1993, disebutka bahwa IPS

adalah mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang yang didasarkan

pada bahan kajian geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, sosiologi, dan tata

negara. Khusus di sekolah lanjutan tingkat pertama program pengajaran IPS

hanya mencakup bahan kajian geografi, ekonomi, dan sejarah.4

Ilmu pengetahuan sosial merupakan suatu mata pelajaran yang memilki

ruang lingkup yang sangat luas. Oleh karena itu, sangat perlu kiranya dorongan

atau motivasi serta kesungguhan seorang guru untuk mencapai tujuan pendidikan

sehingga tdak ada lagi hambatan yang begitu berarti dalam peroses pembelajaran.

3 Iwan Fitriani Mohammad, Manajemen Pendidikan Islam, (Mataram:CV Sanabil,2015),

Hal.13. 4 Susanto Ahmad, Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar, (Jakarta:

Prenadamedia, 2015), Hal. 139.

Page 20: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di MI Al-

Banun Tanak Beak Dasan menunjukkan bahwa kurangnya motivasi siswa dalam

belajar yang disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:

1. Guru lebih cendrung menggunakan metode ceramah dalam proses

pembelajaran tanpa dikomparasikan dengan metode yang lain sehingga siswa

cepat merasa bosan.

2. Penjelasan guru yang terlalu monoton.

3. Materi yang disampaikan masih bersifat umum,

4. Siswa cendrung mengantuk dalam proses pembelajaran berlangsung.

5. Siswa cendrung bermain sama teman sebangkunya.

6. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru.

7. Guru cendrung lebih aktif dari pada siswa.

8. Kurangnya motivasi siswa dalam beajar.

9. Siswa kurang percaya diri dalam mengemukakan pendapatnya.5

Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan di atas, tentu harus

dibarengi dengan komponen-komponen pendidikan yang memadai. Komponen

yang dimaksud adalah tujuan pendidikan, siswa, guru, materi, media, metode,

tujuan, lingkungan, visi-misi, termasuk manajemen, kepemimpinan (kepala

sekolah/madrasah) serta lingkungan pendidikan. Sehingga proses pembelajaran

yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan bisa terealisasikan sebagaimana

mestinya dan tujuan pendidikan pun dapat tercapai.

5 Hasil Observasi, Rabu 1 Februari 2017.

Page 21: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

Komponeen-komponen di atas harus ada dalam proses pembelajaran demi

tercapainya tujuan pembelajaran. Akan tetapi dalam komponen tersebut lebih

ditekankan pada metode yang digunakan, yakni metode yang dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa. Karena metode merupakan cara yang digunakan oleh guru

untuk menyampaiakan materi pembelajaran kepada siswa, seperti metode

kompetisi.

Metode kompetisi atau lomba adalah metode pembelajaran yang

menggunakan cara kompetisi atau perlombaan untuk memotivasi semangat

belajar sekaligus mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran yang telah

dilakukan siswa.6 Dalam metode kompetisi atau lomba ini yang lebih ditekankan

adalah semngat pantang menyerah siswa dalam meraih kemenangan.

Berangakat dari latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan

Penelitian TIndakan Kelas (PTK) dengan judul “Penerapan Metode Kompetisi

Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III

di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec. Narmada Tahun Pelajaran 2016/2017”.

B. Sasaran Tindakan

Sasaran tindakan pada penelitian ini adalah siswa kelas III MI Al-Banun

Tanak Beak Dasan Tahun Pelajaran 2016/2017.

6 Jasa Ungguh Muliawan, 45 Model Pembelajaran Spektakuler, (Jogjakarta: Ar-ruzz Media,

2016), Hal. 140.

Page 22: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini

kaitannya dengan judul yang diajukan adalah : Bagaimana penerapan metode

kompetisi atau lomba untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran IPS kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec. Narmada tahun

pelajaran 2016/2017?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar

siswa melalui penerapan metode kompetisi atau lomba pada mata pelajaran IPS di

MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec. Narmada tahun pelajaran 2016/2017.

E. Manfaat dan Hasil Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian terhadap suatu fenomena atau masalah

yang terjadi di sekolah tertentu, maka hasil dari penelitian mempunyai makna

atau manfaat baik secara teoritik maupun praktis.

1. Manfaat Teoritik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam

pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan meningkatkan

motivasi belajar siswa dengan menggunakan metode kompetisi atau lomba

pada mata pelajaran IPS di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan.

Page 23: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti dalam

menerapkan pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah terhadap

masalah-masalah yang dihadapi di dunia pendidikan secara nyata.

b. Bagi siswa

Melalui penerapan metode kompetisi atau lomba pada mata

pelajaran IPS ini, siswa dapat termotivasi dalam belajar ilmu pengetahuan

sosial.

c. Bagi Guru

Sebagai pedoman untuk mengatasi kesulitan-kesulitan belajar yang

dihadapi dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran.

d. Bagi Sekolah

Sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang dapat diterapkan

disekolah tertentu guna meningkatkan kualitas sekolah terkait.

Page 24: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Metode kompetisi/lomba

1. Pengertian Metode Kompetisi/Lomba

Metode (Yunani: methodos = jalan, cara), dalam filsafat dan ilmu

pengetahuan metode artinya cara memikirkan dan memeriksa suatu hal

menurut rencana tertentu.7 Dalam kaitanya dengan pembelajaran, bahwa

metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang

dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri siswa dalam

upaya untuk mecapai tujuan.8

Dalam pengertian lain, Metode pembelajaran merupakan cara yang

digunakan oleh guru atau instruktur untuk menyampaikan isi atau materi

pembelajaran secara spesifik. Dengan kata lain metode pembelajaran dapat

diartikan sebagai prosedur yang dipilih oleh guru atau instruktur untuk

membantu siswa dalam mencapai kompetensi yang di inginkan.9

Jadi berdasarkan beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

metode pembelajaran adalah suatu cara yang dilakukan oleh seorang guru atau

pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran demi tercapainya suatu

tujuan pembelajaran.

7 M.Subana & Sunarti, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia, (Bandung: Pustaka Setia

Bandung), Hal.18 8 M. Sobry Sutikno, Belajar dan Pembelajaran, (Lombok: Holistica,2015), Hal. 86 9 Benny A. Pribadi, Model Assure Untuk Mendesain Pembelajaran Sukses, (Jakarta: Dian

Rakyat, 2011) Hal. 80

Page 25: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

Penggunaan metode yang tepat akan turut menentukan efektivitas dan

efisiensi pembelajaran. Pembelajaran perlu dilakukan dengan sedidkit

ceramah dan metode-metode yang berpusat pada guru, serta lebih

menekankan pada interaksi peserta didik. Penggunaan metode yang bervariasi

akan sangat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.10

Adapun macam-macam metode pembelajaran yang dapat dipilih oleh

guru diantaranya ialah Metode demonstrasi, metode inquiry, eksperimen,

ceramah, tanya jawab, pemecahan masalah, penugasan, diskusi,

kompetisi/lomba dan lainnya.

Metode kompetisi atau lomba adalah metode pembelajaran yang

menggunakan cara kompetisi atau perlombaan untuk memotivasi semangat

belajar sekaligus mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran yang telah

dilakukan siswa.11 Metode kompetisi menekankan unsur sportivitas dan

semangat pantang menyerah untuk mencapai kemenangan. Kemenangan yang

dituju dalam konteks pembelajaran adalah tercapainya target dan tujuan utama

dari pendidikan, yaitu peningkatan kecerdasan. Kecerdasan tersebut baik

kecerdasan kognitif, kecerdasan motorik, kecerdasan afektif (psiko-

emosional), maupun kecerdasan spiritual siswa.

Prinsip dan cara kerja dasarnya sangat sederhana. Guru mengadakan

lomba/kompetisi untuk mata pelajaran yang telah diajarkan pada siswa.

10 Yudin Citradin, Profesi Keguruan, (Mataram:2008), Hal. 98 11 Jasa Ungguh Muliawan, 45 Model Pembelajaran Spektakuler, (Jogjakarta: Ar-ruzz Media,

2016), Hal. 140.

Page 26: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

Kemudian, siswa mengikuti lomba/kompetisi tersebut. Tujuannya untuk

memperoleh kemenangandan hadiah khusus yang telah disediakan guru. Dari

pengadaan lomba ini diharapkan apa yang telah diperoleh siswa selama dalam

proses pembelajaran dapat diterapkan dalam dunia nyata. Pengetahuan yang

diperoleh juga tidak mudah hilang karena sering diulang dan digunakan.

Selain itu, siswa juga dilatih untuk memiliki kemandirian dan rasa percaya

diri yang tinggi. Sebab, di samping mampu mengasah semangat sportivitas

dan jiwa semangat pantang menyerah dalam diri siswa, model kompetetisi

juga melatih siswa untuk memiliki sifat sabar, tabah, pemaaf, dan berjiwa

besar. Terutama, bagi pihak yang menerima kekalahan.

Pada hakikatnya, kekalahan bukan akhir dari segalanya. Bahkan,

terkadang dengan kekalahan dapat menumbuhkan semangat juang yang jauh

lebih besar dibandingkan memperoleh kemenangan itu sendiri. Sebab,

terkadang kemenangan mungkin hanya bersifat sementara dan sesaat.

Sepanjang sejarah, tidak pernah ada seorang pemenang yang selalu menang,

dalam setiap kompetisi sepanjang sejarah hidunya. Pasti akan pernah ada saat

ketika ia memperoleh kekalahan. Setidaknya, seiring berjalan waktu, pasti aka

nada perubahan. Perubahan yang menjadi tanda, saat kemenangan menjadi

sebuah bukti nyata dari kekalahan yang ssesungguhnya. Kesepian dan

kesendirian, tanpa rivalitas (pesaing) dan tanpa kebersamaan.

Page 27: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode kompetisi

juga dapat memberikan dorongan atau motivasi untuk mendorong peserta

didik agar mereka bergairah belajar. Persaingan, baik dalam bentuk individu

ataupun kelompok diperlukan dalam pendidikan. kodisi ini bisa dimanfaatkan

untuk menjadikan proses interaksi belajar mengajar yang kondusif.

Bila iklim belajar yang kondusif terbentuk, maka setiap anak didik

telah terlihat dalam kompetisi untuk menguasai bahan pelajaran yang

diberikan. Selanjutnya, setiap anak didik sebagai individu melibatkan diri

mereka masing-masing kedalam aktivitas belajar. Kondiisi inilah yang

dikehendaki dalam pendidikan modern, yakni pembelajaran yang aktif,

kreatif, efektif dan menyenangkan.

2. Langkah-langkah Penerapan Metode Kompetisi atau Lomba

Adapun langkah-langkah dalam penerapan metode kompetisi atau

lomba adalah sebagai berikut:

1) Guru menyiapkan materi pelajaran yang akan dilombakan, termasuk hadiah bagi pemenang lomba.

2) Guru membuat aturan dan tata cara lomba. 3) Siswa berkompetisi sesuai aturan dan tata cara lomba yang dibuat

guru. 4) Kompetisi dapat dilakukan secara berkelompok maupun individu. 5) Guru memberi hadiah dan penghargaan bagi pemenang kompetisi

dan memberi dorongan semngat bagi siswa lain yang kalah.

Dari uraian diatas tampak jelas bahwa langkah-langkah dalam

penerapan metode kompetisi atau lomba tidak sulit untuk diterapkan dalam

proses pembelajaran. Namun metode ini bisa berjalan dengan baik ketika

Page 28: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

dibarengi dengan kemampuan komunikasi dan managemen kelas guru yang

mumpuni.

3. Keunggulan Metode Kompetisi atau Lomba

Setiap metode atau model pembelajaran pasti memiliki keunggulan

dan kelemahan tersendiri, begitupun juga dengan metode kompetisi atau

lomba. Dibawah ini ada beberapa keunggulan metode kompetisi atau lomba

sebagai berikut:

a. Umumnya bersifat menyenangkan karena ada unsur permainan. b. Pengetahuan yang diperoleh siswa dapat diujicobakan dan

diterapkan dalam dunia nyata. Pengetahuan yang diperoleh juga tidak mudah hilang karena sering diulang dan digunakan. Siswa dilatih untuk memiliki kemandirian dan rasa percaya diri yang tinggi.

c. Mampu mengasah semangat seportivitas dan jiwa pantang menyerah.

d. Melatih siswa untuk memiliki sifat sabar, tabah, pemaaf, dan berjiwa besar terutama bagi pihak yang menderita kekalahan.

e. Melibatkan banyak unsur pendidikan mulai dari kognitif, afeksi, motorik, spiritual, dan keseimbangan lahir batin.

Metode kompetisi tentu sangat berbeda dengan metode yang lain,

kompetisi merupakan bukanlah suatu hal yang baru bagi siswa bahkan sereing

kali diterpkan atau dialami dalam kehidupan sehari-hari. Selain untuk

meningkatkan intelektualitas juga bisa mengasah emosional dan rasa percaya

diri siswa. Hal ini dikarenakan dalam kompetisi pasti ada yang menang dan

yang kalah, ini tentu menjadi motivasi tersendiri bagi siswa dalam proses

pembelajaran.

Page 29: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

4. Kelemahan Metode Kompetisi atau Lomba

Kelemahan dari metode kompetisi atau lomba adalah metode ini hanya

bisa dilakukan di akhir pembelajaran. Sebab, meskipun dapat dilakukan pada

saat proses pembelajaran berlangsung, tetapi tetap saja harus ada bekal

pengetahuan dan keterampilan dasar pendahulu yang mendasari dilakukannya

kompetisi.12

B. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.

Motivasi adalah suatu yang menghidupkan, mengarahkan dan

mempertahankan perilaku, motivasi membuat siswa bergerak, menempatkan

mereka dalam suatu arah tertentu, dan menjaga mereka agar terus bergerak.

Sedangkan belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan

secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan yang

dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan

keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita.

Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan

belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Hakikat motivasi

belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang

12Jasa Ungguh Muliawan, 45 Model Pembelajaran Spektakuler, ibid, Hal. 141-142.

Page 30: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan

beberapa indikator atau unsur yang mendukung.

2. Unsur-Unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami

perkembangan, artinya terpengaruh oleh kondisi fisiologis dan kematangan

psikologis siswa. Sebagai ilustrasi, keinginan anak untuk membaca majalah

misalnya, terpengaruh oleh kesiapan alat-alat indra untuk mengucap kata.

Keberhasilan mengucap kata dari symbol pada hurup-hurup mendorong

keinginan menyelesaikan tugas baca.

a. Cita-Cita atau Aspirasi Siswa

Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil seperti

keinginan belajar berjalan, makan makanan yang lezat, berebut permainan,

dapat mmembaca, dapat bernyayi, dan lain-lain selanjutnya. Keberhasilan

mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan yang bergiat,

bahkan dikemudian hari menimbulkan cita-cita dalam kehidupan.

Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral, kemauan,

bahasa, dan nilai-nilai kehidupan. Timbulnya cita-cita juga dibarengi oleh

perkembangan kepribadian.

Dari segi pembelajaran, penguatan dengan hadiah atau juga

hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan, dan

kemudian kemauan menjadi cita-cita. Keinginan berlangsung sesaat atau

dalam jangka waktu singkat, sedangkan kemauan dapat berlangsung

Page 31: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

dalam waktu yang lama. Kemauan telah disertai dengan perhitungan akal

sehat. Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu sangat lama, bahkan

sepanjang hayat. Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar instrinsik

maupun ekstrinsik. Sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan

aktualisasi diri.

b. Kemampuan Siswa

Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau

kecakapan mencapainya. Keinginan membaca perlu dibarengi dengan

kemampuan mengenal dan mengucapakan bunyi-bunyi huruf.

c. Kondisi Siswa

Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani

mempengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit, lapar,

atau marah-marah akan menggangu perhatian belajar. Sebaliknya seorang

siswa yang sehat, kenyang dan gembira akan mudah memusatkan

perhatian.

d. Kondisi Lingkungan Siswa

Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat

tinggal, pergaulan sebaya,dan kehidupan kemasyarakatan. Sebagai

anggota masyarakat maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan

sekitar. Bencan alam, tempat tinggal yang kumuh, ancaman rekan yang

nakal, perkelahian antar siswa, akan mengganggu kesungguhan balajar.

Sebaliknya kampus sekolah yang indah, pergaulan siswa yang rukun, akan

Page 32: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

memperkuat motivasi belajar. Oleh karena itu kondisi lingkungan sekolah

yang sehat, kerukunan hidup, keterlibatan pergaulan perlu ddiertinggi

mutunya. Dengan lingkungan yang aman, tentram, tertib, dan indah, maka

semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.

e. Unsur-Unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran

Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan pikiran

yang mengalami, perubahan berkat pengalaman hidup. Pengalaman

dengan teman sebayanya berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar.

Pebelajar yang masih berkembang jiwa raganya, lingkungan yang semakin

bertambah baik berkat dibangun, merupakan kondisi dinamis yang bagus

bagi pembelajaran.

f. Upaya Guru dalam Membelajarkan Siswa

Upaya guru membelajarkan siswa terjadi di sekolah dan di luar

sekolah. Upaya pembelajaran di sekolah meliputi hal-hal berikut: 1)

menyelenggarakan tertib belajar di sekolah, 2) membina disiplin belajar

dalam tiap kesempatan, seperti pemanfaatan waktu dan pemeliharaan

fasilitas sekolah, 3) membina belajar tertib pergaulan, dan 4) membina

belajar tertib lingkungan sekolah.

Upaya pembelajaran guru di sekolah tidak terlepas dari kegiatan

luar sekolah. Pusat pendidikan luar sekolah yang penting adalah keluarga,

lembaga agama, pramuka, dan pusat pendidikan pemuda yang lain. Siswa

Page 33: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

sekolah pada umumnya tergabung dalam pusat-pusat pendidikan

tersebut.13

3. Fungsi Motivasi

Secara umum fungsi motivasi ada tiga yakni:

a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.

b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan.

c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.14

4. Jenis Motivasi

Berikut ini terdapat beberapa jenis motivasi diantaranya:

a. Motivasi Instrinsik Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri individu tersebut seperti adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, dan adanya harapan dan cita-cita masa depan.

b. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang berasal dari luar individu tersebut seperti adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam pembelajaran, dan adanya lingkungan belajar yang kndusif, sehingga memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan baik.15

Kedua jenis motivasi diatas sering kali jadi perdebatan dalam bangku

kuliah, yakni mengenai mana yang terbaik antara motivasi intrinsik dan

ekstrinsik. Sesungguhnya sulit untuk menentukan mana yang lebih baik,

motivasi intrinsik atau ekstrinsik. Memang yang dikehendaki adalah

13 Dimyati, Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta,2009), Hal. 97. 14 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Bandung: Bumi Aksara, 2011), Hal. 161. 15 M.sobry, Belajar dan Pembelajaran,( Lombok: Holistica Lombok, 2013),h. 70-71.

Page 34: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

timbulnya motivasi intrinsik pada siswa akan tetapi motivasi ini tidaklah

mudah dan tidak selalu dapat timbul. Kerena itu, karena adanya tanggung

jawab guru agar pengajaran siswa berhasil dengan baik maka membangkitkan

semangat atau motivasi ekstrinsik ini menjadi kewajiban guru untuk

melaksanakannya. Diharapkan lambat laun akan timbul kesadaran sendiri

pada siswa untuk belajar. Jadi, saran guru ialah untuk menimbulkan motivasi

pada diri siswa.

5. Strategi Menumbuhkan Motivasi Belajar

Beberapa strategi yang dapat dikembangkan oleh guru dalam upaya

untuk menumbuhkan dan membangkitkan motivasi belajar siswa dalam

proses pembelajaran, sebagai berikut :

a. Menjelaskan tujuan pembelajaran ke arah siswa. Pada permulaan pembelajaran seharusnya terlebih dahulu guru menjelaskan mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa.

b. Permainan. Pada saat menyampaikan pelajaran, upayakan untuk menyelipkan dengan permainan, misalnya dengan mempertunjukkan permainan magic atau sulap.

c. Member hadiah. Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan mengacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi.

d. Memberikan pujian. Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan pujian. Tentunya pujian yang besifat membangun.

e. Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar.strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke siswa.

f. Memberikan angka. Angka merupakan symbol prestasi yang diperoleh siswa.

g. Humor atau dengan cerita – cerita lucu. Pada saat menyampaikan materi pelajaran, upayakan unuk menyelipkan dengan humor dan atau cerita – cerita lucu.

h. Membantu kesulitan berlajar siswa swcara individual maupun kelompok. Guru harus berusaha terus menerus membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar,

Page 35: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

i. Member ulangan. Ulangan merupakan alat untuk menunjukkan prestasi belajar siswa, dan sebaiknya hasil ulangan diumumkan pada teman – temannya.

j. Menerapkan metode yang bervariasi. Variasi dalam proses pembelajaran merupakan keanekaragaman dalam penyajian kegiatan pembelajaran.

k. Memvariasikan gaya dalam membelajarkan siswa. Guru sebaiknya melakukan variasi gaya di dalam membelajarkan.

l. Gunakan media yang baik, serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tiap siswa memiliki kemampuan indra yang tidak sama, baik pendengaran maupun pengluhatannya, dengan juga kemampuan berbicara.16

6. Bentuk-Bentuk Motivasi dalam Belajar

Ada beberapa bentuk motivasi yang dapat dimanfaatkan dalam rangka

mengrahkan belajar anak didik di kelas, sebagai berikut:

a. Member angka. b. Hadiah. c. Kompetisi. d. Ego involvement. e. Member ulanagan. f. Mengetahui hasil. g. Pujian. h. Hukuman. i. Hasrat untuk belajar. j. Minat. k. Tujuan yang diakui.17

C. Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Dalam Kurikulum Pendidikan Dasar Tahun 1993, disebutka bahwa IPS adalah mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang yang didasarkan pada bahan kajian geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, sosiologi, dan tata negara. Khusus di sekolah lanjutan tingkat pertama

16 M.sobry, Belajar dan Pembelajaran,(Lombok:Holistica Lombok,2013),Hal.85. 17 Bahri Djamarah Syaiful, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta,2011), Hal. 158.

Page 36: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

program pengajaran IPS hanya mencakup bahan kajian geografi, ekonomi, dan sejarah.18

Dari pengertian diatas, menunjukkan bahwa IPS merupakan perpaduan

antara ilmu sosial dan kehidupan manusia yang didalamnya mencakup

antropologi, ekonomi, geografi, sejarah, hokum, filsafat, ilmu politik,

sosiologi, agama, dan psikologi. Dimana tujuan utamanya adalah membantu

mengembangkan kemampuan dan wawasan siswa yang menyeluruh

(komprehensif) tentang berbagai aspek ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan

(humaniora).

2. Tujuan Pembelajaran IPS

Tujuan pembelajaran IPS adalah untuk mengembangkan potensi peserta

didik agar peka terhadap lingkungan dan masalah-masalah sosial yang ada

dalam kehidupan bermasayarakat, baik masalah yang disebabkan oleh faktor

perbedaan agama, sadat-istiadat, ekonomi dan yang lainnya. Peserta didik

juga diharapkan memiliki mental yang baik terhadap usaha untuk

memperbaiki ketimpangan yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya

maupun yang menimpa orang lain.

Secara perinci, mutakin (1998) merumuskan tujuan pembelajaran IPS di

sekolah, sebagai berikut:

a. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkunganya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.

18Susanto Ahmad, Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar, Ibid, Hal. 139.

Page 37: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

b. Megetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.

c. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat.

d. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat.

e. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab mebangun masyarakat.19

3. Ruang Lingkup IPS

Ruang lingkup materi pelajaraan IPS di sekolah dasar atau madrasah

ibtidaiyah yang tercantum dalam kurikulum, menurut Depdiknas (2006),

sebagai berikut:

a. Manusia, tempat, dan lingkungan. b. Waktu keberlanjutan, dan perubahan. c. Sistem sosial dan budaya. d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.20 Berdasarkan kutipan diatas, bahwa IPS adalah suatau mata pelajaran

yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Maka dari itu, tentu untuk

mencapai tujuan pembelajaran IPS merupakan hal yang tidak mudah. Tujuan

pembelajaran IPS akan dapat dicapai dengan mudah apabila bahan atau materi

pelajaran ini diorganisasikan secara bervariasi sehingga peserta didik cepat

memahami apa yang disampaikan guru dan juga tidak menimbulkan

miskonsepsi terhadap siswa.

19 Susanto Ahmad, Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar, Ibid, Hal. 145-146. 20 Susanto Ahmad, Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar, Ibid, Hal. 160.

Page 38: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh

guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk

memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

meningkat.21

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak

Dasan tahun pelajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa sebanyak 17 orang, terdiri

dari 9 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.

B. Sasaran Penelitian

Sasaran tindakan penelitian adalah perubahan apa yang diinginkan dari

subjek yang dikenai tindakan, yaitu target yang diharapkan.22 Adapun sasaran

penelitian ini adalah:

1. Sasaran tindakan penelitian ini adalah kelas III MI Al-Banun Tanak Beak

Dasan.

2. Obyek penelitiannya yaitu peningkatan motivasi belajar ilmu pengetahuan

sosial siswa melalui penerapan metode kopetisi/lomba.

21 Wardhani IGAK, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Universitas Terbuka,2007),

Hal. 14. 22 Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan kelas (Jakarta: Bumi Aksara, 2011),

Hal. 39.

Page 39: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

3. Lokasi penelitian ini yaitu di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan.

C. Rencana Tindakan

Rencana tindakan merupakan gambaran tentang langkah-langkah rill yang

akan digunkan dalam tindakan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK).

Secara harfiah, penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris, yaitu

Classroom Action Research, yang berarti action research (penelitian dengan

tindakan) yang dilakukan di kelas.

Adapun pengertian PTK menurut beberapa para ahli ialah sebagai berikut:

1. Arikunto

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk

tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi

dalam sebuah kelas secara bersamaan.

2. Carr dan Kemmis

Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah pencermatan yang dilakukan

oleh orang-orang yang terlibat di dalamnya (guru, peserta didik, kepala

sekolah) dengan menggunakan metode refleksi diri dan bertujuan untuk

melakukan perbaikan di berbagai aspek pembelajaran.23

23 Suyadi, Panduan Penelitian Tindakan Kelas, (Jogjakarta: Diva Press, 2010), Hal. 17-23

Page 40: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh

guru di dalam kelas dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas belajar.

Secara umum, terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun bentuk spiral kerja

tindakan dari siklus ke siklus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Model Penelitian Tindakan Kelas

Berhasil

Tidak Berhasi

Gambar 3.1. Model Penelitian Tindakan Kurt Lewin

Pengamatan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Laporan

Ke siklus

selanjutnya

Refleksi

Refleksi Pelaksanaan

Pelaksanaan

Page 41: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

Secara rinci prosedur tindakan untuk setiap siklus dapat dijabarkan sebagai

berikut :

1. Perencanaan

Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah:

a. Membuat rencana pembelajaran (RPP).

b. Menyiapakan media pembelajaran.

c. Menyiapkan lembar observasi.

d. Menyiapkan angket motivasi belajar siswa.

2. Pelaksanaan/tindakan

Pada tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari rencana pembelajaran

atau skenario pembelajaran yang telah disiapkan.

3. Pengamatan/observasi

Pada tahap ini dilakukan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan

dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat peneliti. Dimana

dalam tahap ini, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan

penerapan metode kompetisi atau lomba akan diobservasi oleh guru bidang

studi.

4. Refleksi

Pada tahap ini peneliti bersama guru mengkaji hasil yang diproleh dari

pemberian tindakan terhadap proses pelaksanaan belajar mengajar. Sebagai

acuan dari refleksi ini adalah hasil observasi dan evaluasi. Hasil refleksi ini

digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki perencanaan pembelajaran dan

Page 42: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

standar ketuntasan pada siklus berikutnya. Pada kegiatan refleksi ini juga

perlu di cari alternatif tindakan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki

kelemahan-kelemahan tindakan pada siklus selanjutnya akan menjadi lebih

baik.

D. Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya

Instrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk

mengumpulkan data penelitian. Instrument juga dapat diartikan sebagai alat yang

dapat digunakan untuk mengukur penomena alam maupun sosial yang diamati.

Instrumen yang digunakan penelitian ini adalah:

1. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mendapatkan data dengan

menggunakan pedoman observasi yang berisi pengamatan terhadap

keberlangsungan proses pembelajaran.

Faktor-faktor yang akan diobservasi antara lain:

a. Faktor proses belajar mengajar dengan penerapan metode kompetisi

Kegiatan yang akan dilakukan oleh pengajar dan siswa selama

proses belajar mengajar berlangsung.

b. Faktor pengajar

Perencanaan pembelajaran serta bagaimana pelaksanaannya didalam

kelas.

Page 43: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

2. Angket

Dibandingkan dengan instrument yang lain angket sering digunakan

oleh peneliti baik dalam penelitian yang membutuhkan data kuantitatif

maupun kualitatif. Hal ini disebabkan kelebihan angket itu sendiri yang

bersifat praktis. Biasanya angket digunakan apabila: pertama, jumlah

responden yang dijadikan sebagai sumber data jumlahnya cukup banyak,

sehingga tidak mungkin digunakan dengan cara lain. Kedua, angket

digunakan apabila ingin menggali pendapat responden tentang isu-isu yang

sedang berkembang. Ketiga, biasanya permasalahan yang digali melalui

angket adalah permasalahan yang sangat terbatas.

Penggunaan angket dalam penelitian ini dibagikan setelah proses

pembelajaran berlangsung. Dimana pembagian angket bertujuan untuk

mengetahui motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan

sosial kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan.

Pada angket ini ada 16 pernyataan yang akan dijawab oleh siswa,

dimana angket ini menggunakan 5 alternative jawaban yaitu: sangat setuju,

setuju, ragu-ragu, kurang setuju dan tidak setuju. Dengan bobot penskorannya

5 (untuk sangat setuju), 4 (untuk setuju), 3 (untuk ragu-ragu), 2 (untuk kurang

setuju), dan 1 (untuk tidak setuju).

Agar lebih mudah dipahami adapun ketentuan skor untuk motivasi

belajar siswa dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Page 44: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

Tabel 3.1 Kriteria Penskoran Motivasi Belajar Siswa

Alternative Jawaban Skor

Sangat setuju 5 Setuju 4

Ragu-ragu 3 Kurang Setuju 2 Tidak Setuju 1

Tabel 3.2

Kisi-kisi Motivasi Belajar Siswa

Variable Penelitian Indikator No Item Jumlah

Motivasi belajar siswa

Adanya hasrat dan keinginan untuk belajar

1, 5, 6, 7, 11, 13, 14

7

Adanya dorongan dan kebutuhan dalambelajar

2, 3, 12, 15 4

Adanya penghargaan dalam belajar

4,10, 16 3

Adanya lingkungan belajar yang kondusif

8, 9 2

E. Pelaksanaan Tindakan

Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti merencanakan akan

mengguanakn 2 siklus. Dimana siklus trdiri dari perencanaan, tindakan,

pengamatan, dan refleksi. Siklus tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

Page 45: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

1. Siklus I

a. Perencanaan

Tahap perencanaan peneliti merumuskan beberapa hal yang terkait

dengan tahap perencanaan yaitu: menyiapakan segala bentuk

pembelajaran dan menetapkan alat/media yang akan digunakan dalam

pembelajaran.

b. Tindakan

Pada tahap tindakan, guru melakukan kegiatan pembelajaran yang

telah direncanakan di tahap awal.

c. Pengamatan

Melalui pengamatan peneliti akan mengetahui keselarasan antar

pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang telah dirumuskan.

Pada tahap pengamatan ini juga penulis dapat menyimpulkan apakah

pelaksanaan tindakan yang sedang di laksanakan dapat menghasilkan

perubahan dalam motivasi seperti yang diharapkan.

d. Refleksi

Pada tahap refleksi peneliti menelaah apakah pelaksanaan tindakan

sudah sesuai dengan apa yang direncanakan serta apakah sudah

menunjukkan hasil yang baik. Apabila belum menunjukkan hasil maka

penulis akan melakukan perbaikan untuk melakukan penelitian yang

selanjutnya.

Page 46: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

2. Siklus II

Pelaksanaan siklus kedua merupakan tindak lanjut dari siklus pertama

yang dalam pelaksanaan tindakannya dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

dan perbaikan atas apa yang menjadi kendala dari hasil siklus pertama.

Adapun langkah-langkah yang digunakan pada siklus kedua sama dengan

langkah-langkah pada siklus pertama yaitu dimulai dari perencanaan,

pelaksanaan tindakan, pengamatn, dan refleksi.

F. Cara Pengamatan (Monitoring)

Pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Disini

peneliti hanya mengamati saja atau biasa disebut dengan observer. Adapun yang

diamati disini adalah bagaimana proses tindakan, cara guru menyajikan pelajaran

serta bagaimana respon siswa atau peserta didik dalam menerima pelajaran, dan

apakah proses pembelajaran sudah sesuai dengan scenario yang telah ditentukan

terlebih dahulu.

G. Analisis Data dan Refleksi

1. Analisis Data

a. Data aktivitas siswa

1) Menentukan rata-rata skor aktivitas belajar siswa dengan

menggunakan rumus

A= ∑ 𝑥𝑖𝑛𝑖=1

n Keterangan :

Page 47: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

A = rata-rata skor aktivitas belajar siswa

∑ 𝑥𝑖𝑛𝑖=1 = Total skor aktivitas belajar seluruh siswa

𝑛 = Banyak indikator

2) Data tentang aktivitas belajar siswa dianalisis secara deskriptif

kualitatif. Indikator tentang aktifitas belajar siswa yang diamati adalah

sebanyak 6 indikator dan setiap indikator memilki 3 deskriptor.

Adapun cara penskoran sebagai berikut:

a) Skor 1 diberikan jika n≤ 25%

b) Skor 2 diberikan jika 25% < n ≤ 50%

c) Skor 3 diberikan jika 50% < n ≤ 75%

d) Skor 4 diberikan jika n >75%

Keterangan: n = jumlah siswa dalam kelas yang aktif melakukan

kegiatan deskriptor.

1. Menentukan MI dan SDI

MI = ½ x ( skor tertinggi + skor terendah )

SDI = 1/6 x (skor tertinggi – skor terendah)

Keterangan:

MI = Mean Ideal

SDI = Standar deviasi ideal

Page 48: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

2. Menentukan kriteria aktivitas belajar siswa

Berdasarkan skor standar, kriteria untuk menentukan

aktivitas belajar siswa dijabarkan pada tabel 1 berikut ini.

Tabel 3.3 Kriteria Penentuan Aktivitas Belajar Siswa Berdasarkan Skor

Terendah

Interval Interval Skor Kategori

Mi Mi + 1,5 SDi ≤ A 3,25 ≤ A Sangat aktif

Mi + 0,5 SDi ≤ A < Mi + 1,5 Sdi

2,75 ≤ A < 3,25

Aktif

Mi Mi - 0,5 SDi ≤ A Mi + 1,5 Sdi

2,25 ≤ A < 2,75

Cukup aktif

Mi Mi - 0,5 SDi ≤ A Mi - 1,5 Sdi

1,75 ≤ A < 2,25

Kurang aktif

A < Mi – 1,5 Sdi A < 1,75 Sangat kurang aktif

b. Data Motivasi belajar siswa

Untuk menghitung nilai rata-rata motivasi belajar siswa dapat

digunakan rumus berikut ini:

𝑋 = 𝜀𝑥𝑖

𝑁

X = rata-rata

𝜀𝑥𝑖 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

N = jumlah siswa

Page 49: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

Untuk mencari persentase motivasi belajar siswa dapat digunakan

rumus sebagai berikut:

𝑁 =𝜀𝑥𝑖

𝑛𝑥100

N = nilai ahir

εxi = jumlah siswa yang tuntas

n = jumlah siswa

2. Refleksi

Refleksi dilakukan pada akhir siklus, pada kegiatan refleksi peneliti dan

praktisi mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan.

Hal-hal yang dibahas adalah analisis tentang tindakan yang dilakukan,

penyimpulan data yang diperoleh, serta melihat hubungan dengan teori dan

rencana yang telah ditetapkan.

Page 50: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Setting Penelitian

Deskripsi atau gambaran secara umum tentang letak dan eksistensi MI Al

banun merupakan persoalan yang sangat urgen dan semsestinya diketahui faktor

yang mendasar untuk diketahui sekolah tersebut merupakan objek penelitian

skripsi.

1. Sejarah Berdirinya MI Al-Banun Tanak Beak Dasan

Madrasah Ibtidaiyah Al-Banun berdiri pada tahun 1956. Pada awal

berdirinya madrasah ini bernama PGAP yang didirikan oleh H. Abdurahaman

yang berkedudukan di lingkungan perkampungan dan berdiri di atas tanah

dengan luas 1.500 M2 yang diwakafkan oleh H.Abdurrahman.24

Nama Al Banun diambil dari nama pendiri sendiri yang pada waktu itu

masih muda dan juga ide dari salah satu anak dari pendiri itu sendiri yang

bernama Syafiin yang sekarang lebih dlikenal dengan sebutan H. Syafiin.

Sekarang MI Al Banun lebih dikenal lagi.25

2. Letak Geografis Sekolah

MI Al-Banun Tanak Beak Dasan terletak di desa tanak beak kecamatan

Narmada Kabupaten Lombok Barat yang berbatasan langsung dengan:

- Sebelah Utara : Sawah

24 Profil MTs Al Banun, dikutip tanggal 23 Mei 2017 25 Ibid

Page 51: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

- Sebelah Selatan : perkampungan

- Sebelah Timur : Perkampungan

- Sebelah Barat : Perkampungan

Dilihat dari eksistensinya MI Al-Banun Tanak Beak Dasan termasuk

kategori madrasah yang letaknya sangat strategis. Walaupun jauh dari jalan

raya, namun madrasah ini dikelilingi langsung oleh pemukiman warga

sehingga secara otomatis pihak madrasah bisa dengan mudah menjalin

kerjasama dengan pihak wali murid ataupun masyarakat sekitar untuk

memajukan kualitas pendidikan di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan.

3. Visi dan Misi MI Al-Banun Tanak Beak Dasan

a. Visi

Berakhlakul karimah, beriman, bertaqwa serta berprestasi hingga menjadi

sekolah yang unggul26.

b. Misi

1) Meningkatkan pengamalan berakhlakul karimah dalam kehidupan

sehari-hari

2) Menanamkan pemahaman imtaq

3) Menciptakan suasana beragama Islam

4) Meneiptakan proses belajar mengajar yang dinamis

5) Membina dan mengembangkan bakat dan keterampilan siswa27

26 Profil MI Al Banun. Dikutip tanggal 30 Mei 2017 27 Ibid

Page 52: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

4. Keadaan Sarana dan Prasarana MI Al Banun Tanak Beak Dasan

Dalam rangka melancarkan aktivitas belajar mengajar tidak lepas dari

perlengkapan sarana dan prasarana belajar, karena sarana dan prasarana ini

akan membantu para pendidik dan peserta didik untuk mempermudah proses

belajar mengajar yang tujuannya untuk mempermudah proses belajar

mengajar yang tujuannya untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran.

Adapun sarana dan prasarana atau potensi fisik yang dimiliki oleh MI Al

Banun Tanak Beak Dasan dipaparkan pada tabel berikut:

Tabel 4.1.

Keadaan Sarana dan Prasarana MI Al Banun Tanak Beak Dasan

Tahun Pelajaran 2016/2017

No. Nama Ruang Jumlah Kondisi 1 Ruang Belajar 6 Baik 2 Perpustakaan 1 Baik 3 Ruang Kepala sekolah 1 Baik 4 Ruang perpustakaan - - 5 Ruang Laboratorium - - 6 Ruang Guru 1 Baik 7 Ruang TU - - 8 RuangUKS - - 9 Ruang Komputer - - 10 Ruang Koperasi - - 11 WC. Guru I Baik 12 WC. Murid - - 13 Masjid 1 Baik 14 Kantin - -

Page 53: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

Sumber data: Data Inventasis MI Al Banun Tahun 2017.

Berdasarkan paparan data diatas dapat kita lihat bahwa sarana dan

prasaran di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan bisa dikatakan belum memadai

bahkan masih jauh dari kata memadai. Tidak adanya sarana seperti ruang

komputer, ruang UKS dan WC murid ini bisa menjadi penghambat atau

penghalang dalam menciptakan pembelajaran yang aktif, efektif, dan

menyenangkan. Walaupun demikian hal ini tidak menjadi halangan yang

begitu berarti bagi pihak sekolah, hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya

siswa MI Al-Banun yang mampu meraih prestasi yang gemilang bahkan

mampu menyaingi sekolah-sekolah yang memiliki sarana maupun prsarana

yang jauh lebih memadai darinya.

5. Keadaan Guru

Guru merupakan hal yang sanagat urgen keberadaannya di sebuah

lembaga pendidikan. Tanpa adanya seorang guru maka proses pembelajaran

di sekolah tidak akan bisa terealisasi, begitupun juga di MI Al-Banun Tanak

Beak Dasan. Sebagian besar guru di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan dilatar

belakangi pendidikan agama dan umum. Guru-guru di MI Al Banun Tanak

Beak Dasan juga terdiri dari guru tetap dan guru honorer. Mengenai keadaan

guru di MI Al Banun tahun pelajaran 2016/2017 dapat dilihat pada tabel di

bawah ini

Page 54: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

Tabel 4.2.

Daftar Nama Guru Ml Al Banun Tanak Beak Dasan

Tahun Pelajaran 2016/2017

NO Nama I NIP L/P Jabatan Pendidikan Terakhir KET.

1. M. Hadratul Ulya, S.Ag L Kep.MI S1 lAIN Yogyakarta

2. Dra. Miratul Barizah P GTY S1 IAN Mataram

3. Sindiani, S.Ag P GTY S1 lAIN Mataram

4. Seriana, A.Ma P GTY DII STAIN Mataram

5. Rokiah P GTY SMAN 1 Narmada

6. Sri Arwani P GTY PGA 4 Tahun

7. Fattimatuzzahrah P GTY PGA 4 Tahun

8. M. Muhlis, S.Pd L GTY S1 STAIQ Bagu

9. Laelatul Hidayati

P GTY MA Tarbiyatul Mustafid

10. Herni Yanti, S.Pd P GTY SI UMM

11. Sri Fuji Harwati P GTY DII STAIQ

12. Drs.H.M.Syaflin

L GTY MA Tarbiyatul Mustafid

13. Laelatul Hidayati P GTY SI lAIN

Sumber data: Data Guru MI AlBanun Tanak Beak28

Dari data di atas dapat dilihat bahwa MI Al Banun Tanak Beak Dasan

mempunyai 13 orang guru. Meskipun sebagian dan semua guru tersebut tidak

ada pegawai negeri sipil, akan tetapi kemampuan mereka dalam mengajar

sudah memadai dan tidak perlu diragukan lagi. Hal tersebut dapat dilihat dari

28 Dikutip tanggal 30 mei 2017

Page 55: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

masing-masing guru mengajarkan mata pelajaran yang sesuai dengan bidang

masing-masing dan sesuai dengan jurusan mereka. Hal tersebut penting untuk

mewujudkan sikap profesional dalam melaksanakan tugas dan kewajiban

sebagai seorang guru.

6. Keadaan Siswa

Siswa adalah subyek yang terlibat dalam proses belajar mengajar. Dalam

rangka meningkatkan prestasi belajar siswa tidak lepas dari perhatian dan

bimbingan serta arahan dari para pendidik. Dimana kedua komponen ini

merupakan bagian yang integral dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Tabel 4.3

Keadaan Siswa MI Al Banun Tanak Beak Dasan

Tahun Petajaran 2016/201729

KELAS Jumlah Siswa Pada Bulan Mei

L P Jumlah I 13 12 25 II 7 7 14 III 8 9 17 IV 8 8 16 V 7 8 15 VI 7 6 14

Jml 50 50 100

Dari data diatas dapat dapat dilihat bahwa siswa di MI Al-Banun Tanak

Beak Dasan bisa dibilang tidaklah banyak. Bahkan semua kelas dari kelas 1 29 Ibid

Page 56: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

sampai kelas 6 tidak ada satupun yang mencapai 30 siswa. Hal ini

dikarenakan selain banyaknya madrasah di desa sekitar juga dikarenakan yang

sekolah di MI Al-Banun hanyalah dari dusun yang berdekatan langsung dari

sekolah saja.

7. Struktur Organisasi MI Al-Banun Tanak Beak Dasan

Dalam sebuah organisasi, baik organisasi formal maupun non formal

tentu sangat dibutuhkan struktur organisasi. Struktur ini bertujuan untuk

menciptakan kestabilan dalam menjalankan tugas dan kewajiban masing-

masing dalam mengelola dan mengembangkan lembaga tersebut (MI Al-

Banun Tanak Beak Dasan). Dalam arti menjalankan tugas harus sesuai dengan

mekanisme dan kapasitasnya masing-masing. Hal ini di karenakan banyaknya

pengurus dalam organisasi yang tidak tau tugas dan tanggung jawab dari

jabatannya sendiri. Begitupun juga dengan lembaga pendidikan seperti

Madrasah Ibtidaiyah Al-Banun bahkan sejak awal berdirinya sudah memiliki

struktur organisasi, demi terwujudnya tujuan pendidikan seperti yang tertera

dalam undang-undang.

Page 57: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Komite MI AL Banun Yayasan Ponpes Al Banun Tahun Pelajaran 2016/2017

Page 58: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

B. Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dengan objek

penelitiannya adalah siswa kelas III MI Al-Banun Tanak Beak Dasan sebanyak 17

orang siswa. Penelitian ini dimulai dari tanggal 10 mei sampai 12 juni 2017.

Siklus 1 dlaksanakan pada tanggal 29 mei 2017 dan siklus 2 dilaksanakan pada

tanggal 3 juni 2017. Mengenai pengambilan data dan hal lain dilakukan di sela-

sela waktu penelitian. Untuk lebih jelasnya dilihat pada lampiran.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tentang motivasi

belajar siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial. Selanjutnya data yang

telah terkumpul tersebut di analisis dengan metode yang telah di tetapkan

sebelumnya. Berikut ini merupakan hasil analisis data tentang motivasi belajar

siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial.

1. Siklus 1

a. Hasil penelitian siklus 1

Hal-hal pokok yang dipersiapkan oleh peneliti sebelum

melaksanakan tindakan pada siklus 1 adalah sebagai berikut:

1) Perencanaan tindakan

Kegiatan yang di laksanakan pada tahap perencanaan adalah:

- Membuat RPP dengan kompetensi dasar 2.3 Memahami kegiatan jual

beli di lingkungan rumah dan sekolah.

- Menyiapkan lembar observasi guru siklus I

- Menyiapkan lembar observasi siswa siklus I

Page 59: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

- Menyiapkan hadiah

- Menyiapkan media pembelajaran

- Menyiapkan angket motivasi siklus I

2) Pelaksanaan

Siklus 1 dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan

penyampaian materi tentang kegiatan Jual beli di lingkungan sekolah dan

rumah dengan menggunakan metode kompetisi. Serta penyebaran angket pada

siswa dilaksanakan setelah pembelajaran berlangsung dengan indikator

sebagai berikut:

- Menjelaskan pengertian jual beli

- Menjelaskan tempat kegiatan jual beli di lingkungan rumah.

Jumlah siswa yang hadir dalam pertemuan siklus 1 sebanyak 17 siswa.

Proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah disiapkan.

Pada awal tindakan guru meminta siswa untuk mengikuti proses

pembelajaran dengan baik dengan memperhatikan penjelasan guru yang

berkaitan dengan materi jual beli di lingkungan rumah dan lingkungan

sekolah.

Berikut akan dipaparkan peroses penerapan metode kompetisi adalah

sebagai berikut:

a) Pendahuluan

Pada awal pertemuan guru membuka pelajaran dengan

memberi salam kemudian mengajak siswa untuk berdo’a. Pada

awal pembelajaran beberapa siswa masih belum kondusif karena

Page 60: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

sibuk mempersiapkan perlengkapan belajarnya, siswa mulai tenang

ketika guru menanyakan keadaan siswa, dan mengecek kehadiran

siswa. Pada pertemuan ini jumlah siswa yang hadir sebanyak 17

orang. Setelah mengecek kehadiran siswa guru menyampaikan

judul materi pelajaran yang akan dibahas. Guru melakukan tanya

jawab mengenai pemahaman awal yang dimliki siswa tentang

kegiatan jual beli. Sebagian dari siswa bisa menjawab pertanyaan

dari guru, sehingga siswa terlihat sedikit antusias ketika guru

memberikan pertanyaan mengenai pentingnya mempelajari materi

jual beli. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai selama proses pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

(1) Eksplorasi

Kegiatan eksplorasi dimulai dengan menjelaskan secara

singkat materi tentang kegiatan jual beli kepada siswa dengan

metode ceramah. Siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan

dari guru, namun siswa juga membaca materi yang ada atau

yang terdapat di buku paket masing-masing. Setelah guru

selesai menjelaskan, siswa diberi kesempatan untuk bertanya

tentang apa saja yang mereka belum mengerti terkait dengan

materi yang dijelaskan. Pada saat guru memberikan

kesempatan untuk bertanya, terdapat 2 siswa yang bertanya.

Page 61: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

Sebelum guru menjawab pertanyaan dari siswa terlebih dahulu

guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk

menjawab. Namun tidak ada satupun siswa yang berani angkat

tangan untuk menjawab pertanyaan dari temannya sehingga

guru menjawab sendiri pertanyaan tersebut.

Sebelum guru membagi kelompok terlebih dahulu guru

menginformasikan siswa bahwa akan diadakan kompetisi atau

lomba terkait materi yang sudah dijelaskan. Guru membagi

siswa menjadi 3 kelompok dengan cara berhitung supaya

terlihat adil. Anggota setiap kelompok terdiri dari 2 kelompok

yang beranggota 6 orang dan 1 kelompok yang beranggota 5

orang. Setelah berhitung guru mengatur tempat duduk setiap

anggota kelompok untuk membuat lingkaran bersama teman

kelompoknya.

Setelah siswa duduk dengan rapi bersam anggota

kelompoknya, guru menjelaskan tata cara lomba kepada siswa

dengan ketentuan tiga bentuk soal, yakni soal wajib, soal

lemparan, dan soal rebutan. Setiap soal memiliki ketentuan

skor yang berbeda-beda. Soal wajib mendapat skor 10 jika

menjawab dengan benar, soal lemparan mendapat skor 10, dan

soal rebutan juga mendapat skor 10 akan tetapi jika

Page 62: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

jawabannya salaha maka secara otomotais nilainya akan

dikurangi 10.

(2) Elaborasi

Siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi bersama

anggota kelompoknya selama 5 menit tentang materi yang

sudah dijelaskan guru sebelum perlombaan dimulai. Setelah

diskusi selesai masing-masing perwakilan kelompok maju ke

depan untuk mencabut lot di meja guru dan langsung

diserahkan kepada guru tanpa membukanya terlebih dahulu.

Guru membacakan soal wajib kepada semua kelompok secara

bergiliran yang dimulai dari kelompok 1 sampai dengan

kelompok 3 dengan masing-masing kelompok memiliki 2

pertanyaan. Skor yang diperoleh kelompok 1 sebanyak 10, dan

skor yang diperoleh kelompok 2 sebanyak 10, sedangkan skor

yang diperoleh kelompok 3 sebanyak 20.

Untuk soal lemparan sebanyak 3 soal yang dimulai dari

kelompok 1. Dari ketiga soal tersebut hanya 2 soal yang

terjawab yang diperoleh oleh kelompok 1 dan 3, sehingga

jumlah skor sementara untuk kelompok 1 sebanyak 20,

kelompok 2 sebanyak 10, dan kelompok 3 sebanyak 30.

Dalam soal rebutan terdiri dari 5 soal, dimana soal

pertama dijawab dengan benar oleh kelompok 2. Soal nomor 2

Page 63: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

dijawab oleh kelompok 3 namun jawabanya kurang tepat

sehingga secara otomatis skornya dikurangi 10. Soal nomor 3

dijawab dengan benar oleh kelompok 2. Sementara soal nomor

4 dijawab oleh kelompok 2. Sedangkan soal nomor 5 tidak ada

satupun kelompok yang berani menjawab. Berdasarkaan

perolehan skor yang diperoleh setiap kelompok, maka secara

otomatis yang menjadi pemenangnya adalah kelompok 2

dengan poerolehan skor sebanayak 40.

(3) Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru memberikan hadiah

kepada kelompok 2 selaku pemenang lomba, sedangkan

kelompok 1 dan 3 tidak mendapat hadiah karena hanya satu

pemenang yang diberikan hadiah.

c) Penutup

Kegiatan penutup guru melakukan kegiatan refleksi terhadap

pertanyaan yang tidak terjawab oleh setiap kelompok. Guru

bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dibahas selama

proses pembelajaran dan guru menyampaikan materi pembelajaran

pada pertemuan selanjutnya. Guru mengahiri pembelajaran dengan

mengucapkan salam.

Page 64: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

3) Hasil Observasi

Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I masih perlu

ditingkatkan lagi, karena pada siklus I aktivitas belajar siswa belum

menunjukkan keaktifannya dalam belajar. Pada siklus I ini aktivitas

belajar siswa menunjukkan kurang aktif sehingga perlu untuk

ditingkatkan lagi dalam siklus berikutnya. Data observasi aktivitasa

belajar siswa dapat dilihat pada lampiran.

Sedangkan data motivasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil

penyebaran angket pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4 Hasil Analisis Penyebaran Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus I

Jumlah Siswa

Skor Tertinggi Skor Terendah Skor Rata-rata

17 41 31 35

Dari tabel di atas sudah jelas bahwa, motivasi belajar yang

dimiliki oleh siswa-siswi MI Al-Banun Tanak Beak Dasan kelas III

masih tergolong rendah. Rendahnya motivasi siswa tersebut, tidak

sepenuhnya bersumber dari dalam diri peserta didik itu sendiri akan

tetapi bisa juga bersumber dari mata pelajaran yang tidak disukai

ataukah faktor metode yang digunakan dalam menyampaikan materi

Sangat tinggi

Tinggi Cukup Tinggi

kurang Sangat kurang

Jmlh % Jmlh % Jmlh % Jmlh % Jmlh %

15 88,24 2 11,76

Page 65: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

pelajaran. Hal tersebut juga tidak luput dari kesalahan yang dilakukan

oleh pengajar (guru).

Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan yang dilakukan

oleh peneliti terhadap kegiatan siswa didapatkan bahwa proses

pembelajaran belum berjalan sesuai yang diharapkan karena terdapat

kekurangan-kekurangan antara lain:

a) Keaktifan siswa masih kurang karena siswa masih ragu atau belum

percaya diri untuk bertanya dan menjawab.

b) Sebagian siswa masih ada yang bermain-main pada saat guru

menjelaskan, karena pada awal pelajaran dimulai guru tidak

memberikan motivasi kepada siswa.

c) Guru masih kaku dalam menggunakan metode kompetisi karena

belum pernah menereapkan metode tersebut dalam proses

pembelajaran.

d) Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru. Karena intonasi guru

dalam menjelaskan masih terlalu datar atau monoton.

e) Kesiapan siswa mengikuti pembelajaran masih kurang, karena

belum belajar sebelum memasuki ruangan kelas.

f) Pengelolaan kelas masih kurang, sehingga kelas masih relatif ribut

pada saat pembelajaran berlangsung.

Page 66: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

4) Refleksi dan Perencanaan Ulang

Dari hasil observasi yang diperoleh selama pelaksanaan

pembelajaran siklus I terdapat banyak sekali kekurangan-kekurangan

yang harus diperbaiki dalam siklus berikutnya. Upaya yang dilakukan

antara lain:

a) Keaktifan siswa masih kurang karena siswa masih ragu atau belum

percaya diri untuk bertanya dan menjawab. Untuk itu guru harus

memberikan rangsangan kepada siswa berupa reward ataupun

sejenisnya.

b) Sebagian siswa masih ada yang bermain-main pada saat guru

menjelaskan, karena pada awal pelajaran dimulai guru tidak

memberikan motivasi kepada siswa. Untuk mengatasi hal tersebut

perlu adanya dorongan atau motivasi dari guru pada saat memulai

pelajaran hal ini akan membuat siswa akan lebih semangat dan

aktif dalam proses pembelajaran.

c) Guru masih kaku dalam menggunakan metode kompetisi karena

belum pernah menereapkan metode tersebut dalam proses

pembelajaran. Oleh sebab itu guru seharusnya mempersiapkan diri

dan mempelajari metode yang akan diterapkan sebelum proses

pembelajaran.

d) Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru. Karena intonasi

guru dalam menjelaskan masih terlalu datar atau monoton. Untuk

Page 67: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

itu guru seharusnya melakukan variasi tinggi rendahnya suara

dalam menjelaskan.

e) Kesiapan siswa mengikuti pembelajaran masih kurang, karena

belum belajar sebelum memasuki ruangan kelas. Siswa seharusnya

mempersiapkan diri dengan cara belajar dirumah dan guru juga

harus memberitahukan siswa materi yang akan dibahas di

pertemuan selanjutnya.

f) Pengelolaan kelas masih kurang, sehingga kelas masih relatif ribut

pada saat pembelajaran berlangsung. Guru seharusnya mampu

mengontrol dan mengatur tempat duduk siwa.

2. Siklus II

a. Hasil penelitian siklus II

Hal-hal pokok yang dipersiapkan oleh peneliti sebelum

melaksanakan tindakan pada siklus II tidak jauh berbeda dengan yang

disiapkan pada siklus I akan tetapi kekurangan-kekurangan yang ada pada

siklus I akan diperbaiki pada siklus II ini. Adapun yang disiapkan adalah

sebagai berikut:

1) Perencanaan tindakan

Kegiatan yang di laksanakan pada tahap perencanaan adalah:

- Membuat RPP dengan kompetensi dasar 2.3 Memahami kegiatan jual

beli di lingkungan rumah dan sekolah.

- Menyiapkan lembar observasi guru siklus II

Page 68: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

- Menyiapkan lembar observasi siswa siklus II

- Menyiapkan hadiah

- Menyiapkan media pembelajaran

- Menyiapkan angket motivasi siklus II

2) Pelaksanaan

Siklus II dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan

penyampaian materi tentang kegiatan Jual beli di lingkungan sekolah

dan rumah dengan menggunakan metode kompetisi. Serta penyebaran

angket pada siswa dilaksanakan setelah pembelajaran berlangsung

dengan indikator sebagai berikut:

- Menjelaskan tempat kegiatan jual beli di lingkungan sekolah.

- Menjelaskan perbedaan kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan

sekolah.

Jumlah siswa yang hadir dalam pertemuan siklus II sebanyak 17

siswa. Proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah

disiapkan. Pada awal tindakan guru meminta siswa untuk mengikuti

proses pembelajaran dengan baik dengan memperhatikan penjelasan

guru yang berkaitan dengan materi jual beli di lingkungan rumah dan

lingkungan sekolah.

Berikut akan dipaparkan peroses penerapan metode kompetisi

adalah sebagai berikut:

Page 69: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

a) Pendahuluan

Pada awal pertemuan guru membuka pelajaran dengan

memberi salam kemudian mengajak siswa untuk berdo’a. Pada

awal pembelajaran beberapa siswa masih belum kondusif karena

sibuk mempersiapkan perlengkapan belajarnya, siswa mulai tenang

ketika guru menanyakan keadaan siswa, dan mengecek kehadiran

siswa. Pada pertemuan ini jumlah siswa yang hadir sebanyak 17

orang. Setelah mengecek kehadiran siswa guru menyampaikan

judul materi pelajaran yang akan dibahas. Guru melakukan tanya

jawab mengenai pemahaman awal yang dimliki siswa tentang

kegiatan jual beli. Sebagian dari siswa bisa menjawab pertanyaan

dari guru, sehingga siswa terlihat sedikit antusias ketika guru

memberikan pertanyaan dan memberikan motivasi kepada siswa

mengenai pentingnya mempelajari materi jual beli. Selanjutnya

guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai selama

proses pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

(1) Eksplorasi

Kegiatan eksplorasi dimulai dengan menjelaskan secara

singkat materi tentang kegiatan jual beli di sekolah kepada

siswa dengan metode ceramah. Guru terlihat mahir dalam

Page 70: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

menggunakan metode ceramah dengan intonasi suara yang

bervariasi sehingga siswa fokus dan antusias dalam

mendengarkan penjelasan dari guru. Siswa tidak hanya

mendengarkan penjelasan dari guru, namun siswa juga

membaca materi yang ada atau yang terdapat di buku paket

masing-masing. Setelah guru selesai menjelaskan, siswa diberi

kesempatan untuk bertanya tentang apa saja yang mereka

belum mengerti terkait dengan materi yang dijelaskan. Pada

saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya, siswa

berlomba-lomba angkat tangan untuk bertanya, dan gurupun

terpaksa memberikan separuh siswa untuk bertanya karena

waktu yang tidak memungkinkan untuk diberikan semua siswa

untuk bertanya sehingga itu dinilai sudah cukup oleh guru.

Sebelum guru menjawab pertanyaan dari siswa terlebih dahulu

guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk

menjawab. Sebagian siswa mencoba menjawab pertanyaan dari

temannya meskipun ada jawaban yang kurang sempurna, dan

guru meluruskan jawaban-jawaban dari siswa tadi.

Sebelum guru membagi kelompok terlebih dahulu guru

menginformasikan siswa bahwa akan diadakan kompetisi atau

lomba terkait materi yang sudah dijelaskan. Guru membagi

siswa menjadi 3 kelompok dengan cara dibagi berdasarkan

Page 71: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Dimana yang memiliki

kemampuan lebih di kelompokkan dengan yang memiliki

kemampuan kurang supaya setiap kelompok terlihat aktif

dalam proses pembelajaran. Anggota setiap kelompok sama

dengan anggota pada saat siklus I dilakanakan. Setelah siswa

duduk dengan rapi bersama anggota kelompoknya, guru

menjelaskan tata cara lomba kepada siswa dengan ketentuan

sama persis dengan ketentuan di siklus I.

(2) Elaborasi

Siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi bersama

anggota kelompoknya selama 5 menit tentang materi yang

sudah dijelaskan guru sebelum perlombaan dimulai. Setelah

diskusi selesai masing-masing perwakilan kelompok maju ke

depan untuk mencabut lot di meja guru dan langsung

diserahkan kepada guru tanpa membukanya terlebih dahulu.

Guru membacakan soal wajib kepada semua kelompok secara

bergiliran yang dimulai dari kelompok 1 sampai dengan

kelompok 3 dengan masing-masing kelompok memiliki 2

pertanyaan. Skor yang diperoleh oleh masing-masing

kelompok adalah 20.

Untuk soal lemparan sebanyak 3 soal yang dimulai dari

kelompok 1. Dari ketiga soal tersebut semuanya bisa terjawab

Page 72: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

dengan benar oleh setiap kelompok dan semua kelompok

mendapatkan tambahan skor 10.

Dalam soal rebutan terdiri dari 5 soal, soal pertama di

dapatkan oleh kelompok 1 dengan benar sehingga

mendapatkan tambahan skor 10. Soal kedua berhasil direbut

oleh kelompok 3 dan dijawab dengan benar dan memiliki skor

yang sama dengan kelompok 1. Soal ketiga dijawab oleh

kelompok 1 dan soal ke empat direbut oleh kelompok 2. Soal

terahir tidak terjawab oleh ketiga kelompok. Berdasarkan skor

yang diperoleh oleh masing-masing kelompok bahwa lomba

dimenangkan oleh kelompok 1 dengan perolehan skor 50.

Sementara kelompok 2 dan 3 sama-sama mendapatkan skor

sebanyak 40.

(3) Konfirmasi

Guru memberikan hadiah kepada kelompok 1 selaku

pemenang lomba, sedangkan kelompok 2 dan 3 tidak mendapat

hadiah karena hanya satu pemenang yang diberikan hadiah.

c) Penutup

Kegiatan penutup guru melakukan kegiatan refleksi terhadap

pertanyaan yang tidak terjawab oleh setiap kelompok. Guru

bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dibahas selama

proses pembelajaran dan guru menyampaikan materi pembelajaran

Page 73: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

pada pertemuan selanjutnya. Guru mengahiri pembelajaran dengan

mengucapkan salam.

3) Hasil Observasi

Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus II meningkat

dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus II kekurangan-kekurangan

yang terdapat di siklus I di sempurnakan sehingga aktivitas belajar

siswa tergolong dalam kriteria aktif. Adapun data observasi aktivitas

belajar siswa siklus II dapat dilihat pada lampiran.

Sedangkan data motivasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil

penyebaran angket pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5 Hasil Analisis Penyebaran Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus II

Jumlah Siswa

Skor Tertinggi Skor Terendah Skor Rata-rata

17 74 63 68

Dari tabel di atas terlihat bahwa, motivasi belajar yang dimiliki

oleh siswa-siswi MI Al-Banun Tanak Beak Dasan kelas III sudah

mencapai kriteria sangat termotivasi sehingga penelitian di hentikan

pada siklus II.

Sangat Termotivasi

Termotivasi Cukup Termotivasi

Tidak Termotivasi

Sangat Tidak Termotivasi

Jmlh % Jmlh % Jmlh % Jmlh % Jmlh % 15 88,2 2 11,8 0 0 0 0 0 0

Page 74: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

4) Refleksi

Berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran,

kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa pada siklus II

secara umum sudah berjalan sesuai harapan. Adapun hal-hal yang

sudah direncanakan berjalan dengan baik berdasarkan hasil refleksi

siklus I meskipun terdapat sedikit kekurangan namun sudah mencapai

target yang sudah ditentukan. Hasil observasi siswa juga mengalami

peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari aktivitas siswa berada pada

kategori aktif.

C. Pembahasan

Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai

dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya

tujuan. Dari pengertian tersebut mengandung tiga ciri pokok dalam motivasi,

yakni motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi, ditandai dengan

adanya feeling, dan di rangsang karena adanya tujuan.30 Motivasi juga dapat

diartikan sebagai perubahan yang terjadi pada setiap individu yang disebabkan

oleh adanya dorongan dari dalam diri seseorang atau dari luar.

Menurut Santrock, motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah,

dan kegigihan prilaku. Artinya perilaku yang termotivasi adalah prilaku yang

penuh energi, terarah, dan tahan lama.31

30 M. Sobry Sutikno, Belajar dan Pembelajaran, Ibid, Hal. 69. 31 Kompri, Motivasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2015), Hal.3.

Page 75: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

Dari pengertian di atas, motivasi dapat diartikan sebagai perubahan energi

yang terjadi dalam diri seseorang yang di tandai dengan timbulnya perasaan dan

reaksi untuk mecapai tujuan. Motivasi bisa timbul dari diri seseorang maupun dari

luar pribadi seseorang.

Berkaitan dengan arti motivasi tersebut dapat dijelaskan bahwa motivasi

belajar siswa kelas III MI Al-Banun Tanak Beak Dasan meningkat dengan sangat

baik. Meningkatnya motivasi belajar siswa tersebut dapat dilihat dari penyebaran

angket pada siklus I dan Siklus II. Dari kedua siklus tersebut terlihat perbedaan

yang signifikan antara siklus I dan siklus II. Pada siklus I terlihat bahwa masih

banyak siswa yang mencapai tingkat moivasi kurang termotivasi. Hal tersebut

mencerminkan masih perlu adanya perbaikan yang harus dilakukan agar tidak ada

lagi siswa yang mengalami motivasi yang kurang. Namun, hal tersebut masih bisa

dimaklumi oleh peneliti, karena hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara

lain: masih banyaknya siswa yang bermain-main pada saat proses pembelajaran

berlangsung, masih terdapat beberapa siswa yang kurang memperhatikan

penjelasan guru, pengelolaan kelas masih kurang, kurangnya kesiapan siswa

dalam belajar, dan belum terbiasanya guru menggunakan metode kompetisi.

Sedangkan pada siklus II terlihat tidak ada lagi siswa yang memiliki

motivasi rendah akan tetapi semua siswa berada dalam kategori termotivasi dan

sangat termotivasi. Dengan demikian, penerapan metode kompetisi atau lomba di

kelas III pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial termotivasi. Artinya

motivasi belajar siswa pada siklus II ini telah tercapai sesuai dengan tujuan yang

Page 76: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

diharapkan. Dengan meningkatnya motivasi belajar siswa maka penelitianpun

diakhiri.

Kekurangan-kekurangan pada siklus I dilakukan perbaikan pada siklus

berikutnya sehingga pada siklus II pembelajaran dengan me3nerapkan metode

kompetisi atau lomba bisa berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari antusisme

siswa dalam mengikuti pembelajaran lebih meningkat bahkan siswa juga telah

berani mengemukakan pendapatnya tentang hal-hal yang belum dimengerti. Para

siswa juga tidak lagi merasa malu ketika guru melakukan Tanya jawab.

Dengan meningkatnya motivasi belajar siswa dengan penerapan metode

kompetisi atau lomba timbul pertanyaan “Bagaimana penerapan metode

kompetisi atau lomba untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran IPS kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec. Narmada tahun

pelajaran 2016/2017?”

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa motivasi belajar siswa pada siklus I

dan siklus II mengalami peningkatan yang signifikan. Hal tersebut dikarenakan

oleh penerapan metode kompetisi disesuaikan dengan karakterisrik peserta didik.

Diketahui bahwa yang menjadi objek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas

III MI Al-Banun Tanak Beak Dasan. Dengan demikian disini peneliti mencoba

menerapkan metode kompetisi atau lomba semenarik mungkin dalam proses

pembelajaran. Penerapan metode kompetisi pada siklus II dijalankan lebih baik

daripada siklus I.

Page 77: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti banyak

menemukan kekurangan dan kelebihan dari penerapan metode kompetisi antara

lain kelebihannya adalah: menumbuhkan kegembiraan dan semnagat pada saat

belajar, menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan, melatih siswa

untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, menumbuhkan jiwa pantang menyerah

pada diri siswa. Sedangkan kekurangan metode kompetisi berdasarkan penelitian

tersebut adalah: metode kompetisi hanya bisa dilakukan di ahir pembelajaran dan

membutuhkan kemampuan yang mumpuni untuk mengelola kelas supaya bisa

kondusif.

Kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh metode kompetisi tersebut

menunjukkan bahwa tidak ada satupun metode pembelajaran yang sempurna.

Oleh karena itu, dalam memilih sebuah metode dalam proses pembelajaran

haruslah di sesuaikan dengan karakteristik dan psikologis peserta didik sehingga

tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan mudah.

Page 78: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini, maka

peneliti menyimpulkan penerapan metode kompetisi pada mata pelajaran ilmu

pengetahuan sosial dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas III MI Al-

Banun Tanak Beak Dasan Kec. Narmada tahun pelajaran 2016/2017. Hal ini dapat

dilihat dari hasil siklus I dan II. Pada siklus I motivasi belajar siswa menunjukkan

kategori cukup tinggi dengan nilai rata-rata mencapai 35,5. Pada siklus II motivasi

belajar siswa meningkat dari siklus I dengan jumlah rata-rata mencapai 68,

sehingga termasuk dalam kategori sangat tinggi.

adapun aktivitas belajar siswa pada pelaksanaan siklus I berada dalam

kategori ”cukup aktif”. Pada siklus II aktivitas belajar siswa berada dalam kategori

”sangat aktif”. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini dikatakan berhasil

berdasarkan hasil penyebaran angket dan lembar observasi aktivitas guru dan

siswa.

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan kaitannya dengan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagi sekolah

a. Penelitian ini di harapkan dapat dijadikan acuan dan referensi untuk

meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.

Page 79: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

b. Penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran yang

menambah khazanah ilmu pengetahuan.

2. Bagi guru

Semoga penelitian ini memberikan manfaat bagi guru untuk dapat

dijadikan sebagai pengalaman baru dalam menunjang kualitas proses

pembelajaran yang PAIKEM.

3. Bagi Siswa

Penerapan metode kompetisi dalam penelitian ini dapat menjadikan

siswa lebih termotivasi dalam belajar di semua mata pelajaran hususnya pada

mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial.

4. Bagi Pihak yang Ingin Meneliti Lebih Lanjut

Semoga penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan atau refrensi

untuk melakuakan penelitian.

Page 80: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

DAFTAR PUSTAKA

Abdorrakhman Ginting, Belajar dan Pembelajaran, Humaniora, 2012. Bahri Djamarah Syaiful, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2011. Benny A. Pribadi, Model Assure untuk Mendesain Pembelajaran Sukses, Jakarta:

Dian Rakyat, 2011. Dimyati, Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2009. https://www.google.co.id/amp/s/amp.kaskus.co.id/thread/56376a681ee5dfd0288b456d/ranking-sistem-pendidikan-dunia-2015-telah-dirilis-indonesia-peringkat-berapa?. IGAK Wardhani, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007. Jasa Ungguh Muliawan, 45 Model Pembelajaran Spektakuler, Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2016. Jumesam, Pembelajaran Motorik, Mataram : Arga Puji Press, 2013. Kompri, Motivasi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015. Mohammad Iwan Fitriani, Manajemen Pendidikan Islam, Mataram: CV Sanabil,

2015. M. Sobry Sutikno, Belajar dan Pembelajaran, Lombok: Holistica, 2015. M.Subana & Sunarti, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia, Bandung:

Pustaka Setia Bandung. Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara, 2011. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D, Bandung:

Alfabeta, 2009. Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2011. Supardi, Bacaan Cerdas Menyusun skripsi, Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta,

2011.

Page 81: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

Susanto Ahmad, Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar, Jakarta:

Prenadamedia, 2015. Suyadi, Panduan Penelitian Tindakan Kelas, Jogjakarta: Diva Press, 2010. Yudin Citradin, Profesi Keguruan, Mataram: 2008.

Page 82: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

Lampiran 1

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

SIKLUS I

Petunjuk pengisian: Berikan (√ ) untuk setiap descriptor yang Nampak

Cara penilaian:

BS (Baik Sekali) : Jika semua (3) deskriptor yang nampak

B (Baik) : Jika (2) descriptor yang nampak

C (Cukup) : Jika (1) descriptor yang nampak

K (Kurang) : Jika (0) tidak ada descriptor yang nampak

No

INDIKATOR/DESKRIPTOR

Ya

Tidak

Penilaian BS B C K

1. Perencanaan dan persiapan penyelenggaraan pembelajaran

a. Membuat skenario pembelajaran b. Menyiapkan tes/soal untuk identifkasi

pengetahuan awal siswa

c. Mengecek kehadiran siswa 2. Pemberian motivasi dan apersepsi

kepada siswa

a. Menyampaikan pokok dan tujuan pembelajaran

b. Memberikan apersepsi kepada siswa c. Memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya atau menjawab pertanyaan guru yang berkaitan dengan apersepsi

3. Pengaturan kegiatan kelompok a. Membagi siswa menjadi tiga kelompok b. Menjelaskan tehnik atau tata cara

kompetisi

.4 memfasilitasi siswa dalam kegiatan kompetisi atau lomba

a. Membacakan siswa soal dengan cermat dan teliti

b. Berlaku adil dalam pembagian soal wajib c. Membagikan hadiah kepada kelompok

Page 83: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

yang mendapatkan skor terbanyak 5. Mengahiri/menutup pelajaran a. Melakukan Tanya jawab dengan siswa

untuk menarik kesimpulan dari materi yang telah dipelajari

b. Menginformasikan materi pelajaran yang akan dibahas minggu berikutnya

c. Meminta siswa untuk mempelajari materi yang telah diberikan

Catatan tambahan dari pengamat:

Tanak Beak Dasan, … …., 2017

Observer

Alfandi 151.139.289

Page 84: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

Lampiran 2

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

SIKLUS I

Petunjuk pengisian : berilah tanda (√ ) untuk skor yang diproleh tiap descriptor.

Cara pebgisian :

Skor 1 diberikan jika X ≤ 25 %

Skor 2 diberikan jiks 25 % < X ≤ 50 %

Skor 3 diberikan jika 50 % < X ≤ 75 %

Skor 4 diberikan jika X > 75 %

Keterangan: X = jumlah siswa dalam kelas yang aktif melakukan kegiatan descriptor

No INDIKATOR/DESKRIPTOR SKOR Rata-rata 1 2 3 4 1 Kesiapan siswa menerima materi pelajaran

a. Siswa masuk tepat waktu b. Siswa membawa buku pelajaran yang relevan

dengan materi. c. Siswa duduk dengan rapi

2 Antusias siswa mengikuti pembelajaran

a. Siswa memperhatikan pelajaran dengan seksama selama proses pembelajaran

b. Siswa mencatat poin penting dalam materi pelajaran

c. Siswa tidak mengerjakan pekerjaan lainnya

3 Kerja secara kelompok a. Adanya kerja sama kelompok saat kompetisi

berlangsung b. Selalu kompak setiap menjawab pertanyaan

c. Tidak ada yang saling marahi walaupun

menjawab soal dengan kurang tepat

4 Interaksi siswa dengan guru a. Memperhatikan guru dengan seksama ketika

dibacakan tata cara lomba b. Memperhatikan guru saat pembacaan soal

Page 85: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

c. Menjawab soal dengan baikdan benar Aktivitas siswa dalam menyimpulkan hasil pembelajaran

a. Menyimpulkan hasil dengan baik b. Menanggapi atau menanyakan hal yang kurang

jelas.

Jumlah skor indikator Kriteria

Catatan tambahan dari pengamat:

Tanak Beak Dasan, … …., 2017

Observer

Alfandi 151.139.289

Page 86: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

Lampiran 3

ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA

SIKLUS I

Nama Sekolah : MI ALBANUN TANAK BEAK DASAN

Nama Siswa :

Kelas : III

Semester : 2 (Dua)

Tahun Pelajaran : 2016/2017

Petunjuk : jawablah petanyaan dibawah ini dengan mencentang tanda (√) pada salah satu pilihan jawaban disebelah kanan yang paling sesuai dengan keadaanmu!

No Pernyataan Penilaian SS S RR KS TS

1 Pembelajaran ini mudah bagi saya 2 Materi pembelajaran ini berhubungan dengan apa yang telah

saya ketahui

3 Menyelesaikan pembelajaran ini sangat penting bagi saya 4 Saya ingin mendapat pujian jika bisa menjawab pertanyaan 5 Menyelesaikan tugas-tugas dalam pembelajaran ini membuat

saya puas

6 Materi pembelajaran ini sangat membosankan 7 Saya tidak menyukai pembelajaran ini 8 Saya tidak konsentrasi belajar karena teman yang ribut 9 Saya senang belajar jika kelas bersih 10 Guru tidak menjawab pertanyaan saya karena diluar materi 11 Tugas-tugas pada pembelajaran ini terlalu sulit 12 materi pembelajaran ini tidak sesuai dengan minat saya 13 Saya tidak senang mempelajari pelajaran ini 14 Setelah belajar, saya akan berhasil dalam menyelesaikan tes 15 Pembelajarn ini tidak sesuai dengan kebutuhan saya 16 Saya ingin mendapat perhatian jika bisa menjawab soal

Kategori penskoran:

SS (Sangat Setuju) = 5

Page 87: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

S (Setuju) = 4

RR (Ragu-ragu) = 3

KS (Kurang Setuju) = 2

TS (Tidak Setuju) = 1

No Skor Kategori

1 65-80 Sangat Tinggi

2 49-64 Tinggi

3 33-48 Cukup Tinggi

4 17-32 Kurang

5 1-16 Sangat Kurang

Page 88: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

Lampiran 4

HASIL ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA

NO NAMA SKOR KET 1 Bayu Muhammad Emirat 35 CUKUP TINGGI 2 Bintang Maulita 37 CUKUP TINGGI 3 Dinda Jidda 37 CUKUP TINGGI 4 Fahri Asmayadi 37 CUKUP TINGGI 5 Haikal Muharozin 41 CUKUP TINGGI 6 Heti Novitayati 35 CUKUP TINGGI 7 Julia Marlina 37 CUKUP TINGGI 8 M. Fajri 36 CUKUP TINGGI 9 M. Rozi Saleh 36 CUKUP TINGGI

10 Muhibbulloh Amri 38 CUKUP TINGGI 11 Nafhat Kayakut Mutala’li 33 CUKUP TINGGI 12 Ruhama Ubainahum 40 CUKUP TINGGI 13 Sandi Ramdani 35 CUKUP TINGGI

Page 89: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

SIKLUS I

Untuk mencari nilai rata-rata skor angket dapat digunakan rumus:

𝑋 = 𝜀𝑥𝑖

𝑁=

603

17= 35,4 jadi, rata-rata skor tersebut adalah 35,4

Persentase skor angket pada siklus I yakni:

14 Siti Aisyah 30 KURANG 15 Siti Suharni 30 KURANG 16 Wardatul Humaero 33 CUKUP TINGGI 17 Zikro Rahman 33 CUKUP TINGGI

Sangat tinggi Tinggi Cukup Tinggi kurang Sangat kurang

Jmlh % Jmlh % Jmlh % Jmlh % Jmlh %

15 88,24 2 11,76

Page 90: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

Lampiran 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS 1

Nama Sekolah : MI Al-Banun Tanak Beak Dasan

Mata Pelajaran : IPS

Kelas/Semester : III/2 (genap)

Pertemuan ke- : 1 (satu)

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi

2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

B. Kompetensi Dasar

2.3 Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah.

C. Indikator

1. Menjelaskan pengertian jual beli

2. Menjelaskan tempat kegiatan jual beli di lingkungan rumah.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian jual beli

2. Siswa dapat menyebutkan tempat kegiatan jual beli di lingkungan rumah.

E. Materi Pelajaran

Kegiatan Jual beli di lingkungan rumah.

F. Metode Pembelajaran

Ceramah, Tanya jawab, dan Kompetisi

Page 91: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

G. Lagkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Alokasi

Waktu

1 Pendahuluan a. Apersepsi

- Guru menyuruh siswa untuk berdoa. - Guru meriksa kehadiran dan kesiapan siswa. - Guru memberitahukan judul materi pelajaran yang akan

dibahas. - Guru bertanya kepada siswa tentang pemahaman awal yang

dimiki siswa tentang kegiatan jual beli. b. Motivasi

- Guru menyampaikan motivasi kepada siswa. “”.

c. Informasi - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

“ tujuan kita belajar hari ini adalah agar kita mengetahui kegiatan jual beli dilingkungan rumah

5 Menit

2 Kegiatan Inti a. Eksplorasi

- Guru menjelaskan secara singkat tentang kegiatan jual beli. - Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya. - Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok. - Guru menjelaskan tata cara lomba

b. Elaborasi - Siswa berdiskusi dengan anggota kelompoknya tentang

materi yang sudah dijelaskan. - Setiap kelompok maju untuk mencabut lot. - Setiap kelompok menjawab soal yang dibacakan oleh guru

secara bergiliran. - Setiap kelompok menjawab soal yang dibacakan guru

dengan cara berebutan. c. Konfirmasi

- Guru memberikan penghargaan atau hadiah kepada kelompok yang mendapat skor terbanyak.

50 Menit

3 Penutup - Guru mengevaluasi proses kegiatan belajar yang telah dilakukan - Guru memberikan tugas kepada siswa.

15 Menit

Page 92: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

- Guru bersama siswa memberikan kesimpulan terhadap materi yang sudah di bahas.

- Guru menyampaikan materi pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

H. Media/Sumber Belajar

Media : kertas manila dan gambar.

Sumber : buku IPS kelas III MI

I. Penilaian

1. Tes lisan

Soal Wajib

1) Tempat menjual laptop, tv, dan radio disebut toko…

2) Kegiatan yang berhubungan dengan jual beli barang disebut…

3) Tempat bertemunya penjual dan pembeli disebut…

4) Pedagang yang menjual dagangannya dipinggir jalan disebut pedagang…

5) Orang yang menawarkan dagangannya disebut…

6) Penjual menjual barang dagngannya untuk memperoleh…

Soal Lemparan

1) Warung adalah tempat untuk menjual…

2) Kegiatan jual beli terjadi karena adanya…

3) Tempat menjual obat disebut…

Soal Rebutan

1) Apa yang dimaksud dengan jual beli?

2) Sebutkan perbedaan pasar tradisional dan pasar modern!

3) Sebutkan syarat-syarat terjadinya pasar!

4) Sebutkan tempat jual beli di lingkungan rumah!

5) Jelaskan perbedaan antara warung dengan toko!

Page 93: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

2. Performansi

No Aspek Kriteria Skor

1 Kerja sama

Bekerja sama 4

Kadang-kadang kerjasama 2

Tidak bekerjasama 1

2 Partisipasi

Aktif berpartisipasi 4

Kadang-kadang aktif 2

Tidak aktif 1

Tanak Beak, 2017

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Bidang Studi Observer

HADRATUL ULYA, S.Ag. NURLAELA, S.Pd. A L F A N D I

NIP. NIP. NIM. 151.139. 289

Page 94: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

Lampiran 6

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

SIKLUS II

Petunjuk pengisian: Berikan (√ ) untuk setiap descriptor yang Nampak

Cara penilaian:

BS (Baik Sekali) : Jika semua (3) deskriptor yang nampak

B (Baik) : Jika (2) descriptor yang nampak

C (Cukup) : Jika (1) descriptor yang nampak

K (Kurang) : Jika (0) tidak ada descriptor yang nampak

No

INDIKATOR/DESKRIPTOR

Ya

Tidak

Penilaian BS B C K

1. Perencanaan dan persiapan penyelenggaraan pembelajaran

d. Membuat skenario pembelajaran e. Menyiapkan tes/soal untuk identifkasi

pengetahuan awal siswa

f. Mengecek kehadiran siswa 2. Pemberian motivasi dan apersepsi

kepada siswa

d. Menyampaikan pokok dan tujuan pembelajaran

e. Memberikan apersepsi kepada siswa f. Memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya atau menjawab pertanyaan guru yang berkaitan dengan apersepsi

3. Pengaturan kegiatan kelompok c. Membagi siswa menjadi tiga kelompok d. Menjelaskan tehnik atau tata cara

kompetisi

.4 memfasilitasi siswa dalam kegiatan kompetisi atau lomba

d. Membacakan siswa soal dengan cermat dan teliti

e. Berlaku adil dalam pembagian soal wajib f. Membagikan hadiah kepada kelompok

yang mendapatkan skor terbanyak

Page 95: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

5. Mengahiri/menutup pelajaran d. Melakukan Tanya jawab dengan siswa

untuk menarik kesimpulan dari materi yang telah dipelajari

e. Menginformasikan materi pelajaran yang akan dibahas minggu berikutnya

f. Meminta siswa untuk mempelajari materi yang telah diberikan

Catatan tambahan dari pengamat:

Tanak Beak Dasan, … …., 2017

Observer

Alfandi 151.139.289

Page 96: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

Lampiran 7

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

SIKLUS II

Petunjuk pengisian : berilah tanda (√ ) untuk skor yang diproleh tiap descriptor.

Cara pebgisian :

Skor 1 diberikan jika X ≤ 25 %

Skor 2 diberikan jiks 25 % < X ≤ 50 %

Skor 3 diberikan jika 50 % < X ≤ 75 %

Skor 4 diberikan jika X > 75 %

Keterangan: X = jumlah siswa dalam kelas yang aktif melakukan kegiatan descriptor

No INDIKATOR/DESKRIPTOR SKOR Rata-rata 1 2 3 4 1 Kesiapan siswa menerima materi pelajaran

d. Siswa masuk tepat waktu e. Siswa membawa buku pelajaran yang relevan

dengan materi. f. Siswa duduk dengan rapi

2 Antusias siswa mengikuti pembelajaran

d. Siswa memperhatikan pelajaran dengan seksama selama proses pembelajaran

e. Siswa mencatat poin penting dalam materi pelajaran

f. Siswa tidak mengerjakan pekerjaan lainnya

3 Kerja secara kelompok d. Adanya kerja sama kelompok saat kompetisi

berlangsung e. Selalu kompak setiap menjawab pertanyaan

f. Tidak ada yang saling marahi walaupun

menjawab soal dengan kurang tepat

4 Interaksi siswa dengan guru d. Memperhatikan guru dengan seksama ketika

dibacakan tata cara lomba e. Memperhatikan guru saat pembacaan soal

f. Menjawab soal dengan baikdan benar

Aktivitas siswa dalam menyimpulkan hasil pembelajaran

Page 97: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

c. Menyimpulkan hasil dengan baik d. Menanggapi atau menanyakan hal yang kurang

jelas.

Jumlah skor indikator Kriteria

Catatan tambahan dari pengamat:

Tanak Beak Dasan, … …., 2017

Observer

Alfandi 151.139.289

Page 98: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

Lampiran 8

HASIL ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA

SIKLUS II

NO NAMA SKOR KET 1 BAYU MUHAMMAD EMIRAT 63 TINGGI 2 BINTANG MAULITA 71 SANGAT TINGGI 3 DINDA JIDDA 69 SANGAT TINGGI 4 FAHRI ASMAYADI 69 SANGAT TINGGI 5 HAIKAL MUHAROZIN 65 SANGAT TINGGI 6 HETI NOVITAYATI 65 SANGAT TINGGI 7 JULIA MARLINA 68 SANGAT TINGGI 8 M. FAJRI 69 SANGAT TINGGI 9 M. ROZI SALEH 66 SANGAT TINGGI

10 MUHIBBULLOH AMRI 69 SANGAT TINGGI

Page 99: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

Untuk mencari nilai rata-rata skor angket dapat digunakan rumus:

𝑋 = 𝜀𝑥𝑖

𝑁=

1157

17= 68 jadi, rata-rata skor tersebut adalah 68

Persentase skor angket pada siklus II yakni:

Lampiran 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Nama Sekolah : MI Al-Banun Tanak Beak Dasan

Mata Pelajaran : IPS

Kelas/Semester : III/2 (genap)

Pertemuan ke- : 1 (satu)

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

11 NAFHAT KAYAKUT MUTALA’LI 69 SANGAT TINGGI 12 RUHAMA UBAINAHUM 70 SANGAT TINGGI 13 SANDI RAMDANI 67 SANGAT TINGGI 14 SITI AISYAH 64 TINGGI 15 SITI SUHARNI 74 SANGAT TINGGI 16 WARDATUL HUMAERO 71 SANGAT TINGGI 17 ZIKRO RAHMAN 68 SANGAT TINGGI

Sangat Termotivasi

Termotivasi Cukup Termotivasi

Tidak Termotivasi

Sangat Tidak Termotivasi

Jmlh % Jmlh % Jmlh % Jmlh % Jmlh % 15 88,2 2 11,8 0 0 0 0 0 0

Page 100: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

A. Standar Kompetensi

2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

B. Kompetensi Dasar

2.3 Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah.

C. Indikator

1. Menyebutkan tempat kegiatan jual beli di lingkungan sekolah.

2. Menjelaskan perbedaan antara tempat kegiatan jual beli dilingkungan sekolah

dan rumah..

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menyebutkan tempat kegiatan jual beli di lingkungan sekolah.

2. Siswa dapat menjelaskan perbedaan antara tempat kegiatan jual beli

dilingkungan sekolah dan rumah..

E. Materi Pelajaran

Kegiatan Jual beli di lingkungan sekolah.

F. Metode Pembelajaran

Ceramah, Tanya jawab, dan Kompetisi

G. Lagkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Alokasi

Waktu

1 Pendahuluan a. Apersepsi

- Guru menyuruh siswa untuk berdoa. - Guru meriksa kehadiran dan kesiapan siswa. - Guru memberitahukan judul materi pelajaran yang akan

dibahas. - Guru bertanya kepada siswa tentang pemahaman awal yang

dimiki siswa tentang kegiatan jual beli. b. Motivasi

- Guru menyampaikan motivasi kepada siswa.

5 Menit

Page 101: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

“”. c. Informasi

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran “ tujuan kita belajar hari ini adalah agar kita mengetahui kegiatan jual beli dilingkungan sekolah.

2 Kegiatan Inti a. Eksplorasi

- Guru menjelaskan secara singkat tentang kegiatan jual beli. - Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya. - Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok. - Guru menjelaskan tata cara lomba

b. Elaborasi - Siswa berdiskusi dengan anggota kelompoknya tentang

materi yang sudah dijelaskan. - Setiap kelompok maju untuk mencabut lot. - Setiap kelompok menjawab soal yang dibacakan oleh guru

secara bergiliran. - Setiap kelompok menjawab soal yang dibacakan guru

dengan cara rebutan. c. Konfirmasi

- Guru memberikan penghargaan atau hadiah kepada kelompok yang mendapat skor terbanyak.

50 Menit

3 Penutup - Guru mengevaluasi proses kegiatan belajar yang telah dilakukan - Guru memberikan tugas kepada siswa. - Guru menginformasikan materi pembelajaran untuk pertemuan

selanjutnya.

15 Menit

H. Media/Sumber Belajar

Media : kertas manila dan gambar.

Sumber : buku IPS kelas III MI

I. Penilaian

1. Tes lisan

Soal Wajib

1) Koperasi sekolah merupakan tempat jual beli yang berada di

lingkungan……

2) Tempat menjual makanan dan minuman di sekolah disebut….

3) Tempat menjual peralatan sekolah di lingkungan sekolah disebut…

Page 102: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec

4) Kegiatan jual beli terjadi apabila?

5) Orang yang menawarkan barang dagangannya disebut…

6) Sifat keinginan pembeli adalah….

Soal Lemparan

1) Apakah yang dimaksud dengan penjual?

2) Apa kah yang dimaksud dengan pembeli?

3)

Soal Rebutan

1) Apa perbedaan antara kantin dan koperasi?

2) Apa perbedaan antara warung dan kantin?

3) Sebutkan tempat jual beli di lingkungan sekolah!

4) Sebutkan 3 contoh barang yang dijual di koperasi sekolah!

5) Sebutkan syarat terjadinya jual beli!

6) Performansi

No Aspek Kriteria Skor

1 Kerja sama

Bekerja sama 4

Kadang-kadang kerjasama 2

Tidak bekerjasama 1

2 Partisipasi

Aktif berpartisipasi 4

Kadang-kadang aktif 2

Tidak aktif 1

Tanak Beak, 2017

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Bidang Studi Observer

HADRATUL ULYA, S.Ag. NURLAELA, S.Pd. A L F A N D I NIP. NIP. NIM. 151.139. 289

Page 103: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec
Page 104: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec
Page 105: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec
Page 106: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec
Page 107: PENERAPAN METODE KOMPETISI UNTUK MENINGKATKAN …etheses.uinmataram.ac.id/256/1/Alfandi151139289.pdf · Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III di MI Al-Banun Tanak Beak Dasan Kec