skripsi muslimtionghoa: studi analisis terhadap...

136
SKRIPSI MUSLIM TIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP PROBLEMATIKA POLITIK PADA MASA ORDE BARU DI JAKARTA (1967-1998) Skripsi ini Diajukan untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S I) ••• IlllllllIIIIIIIIilIo. UIII Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Oleh Rizki Amalia k!:lsifikasi : - .._ .. , JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009

Upload: nguyenduong

Post on 02-Mar-2019

252 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

SKRIPSI

MUSLIM TIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP

PROBLEMATIKA POLITIK PADA MASA ORDE BARU DI JAKARTA

(1967-1998)

Skripsi ini Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S I)

••• IlllllllIIIIIIIIilIo.

UIIIUniversitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Oleh

Rizki Amalia

k!:lsifikasi : - .._.. ,

JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009

Page 2: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

MUSLIM TIONGHOA: STUDI ANALISIS PROBLEMATIKA POLITIK

MUSLIM TIONGHOA PADA MASA ORDE BARU (1967-1998)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora

Untuk mCl11enuhi persyaratan l11emperoleh Gelar Smjana HUl11aniora (S.Hum)

Oleh:

Rizki Amalia

NIM: 105022000851

Pembimbing

Prof. Dr. M. Dien Madjid

NIP: 19490706 1971091 001

PROGRAM STUDI SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

DIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009

Page 3: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi beljudul "MUSLIM TlONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP

PROBLEMATIKA POLITIK MUSLIM TlONGHOA PADA MASA ORDE

BARU (1967-1998)", telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Adab

dan Humanlora UIN SyarifHidayatullah Jakarta pada 26 November 2009. Skripsi

ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Humaniora

(S.Hum) pada Program Studi Sejarah dan peradaban Islam.

Jakarta, 26 Novermber 2009

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota

Drs. H. M. Ma'rufMisbah. MA

Nt!>. 1{fS'[J/~:z:1. 1891031 DD?>

Penguji

Sekretaris Merangkap Anggota

Usep Abdul Matin. S.Ag.• MA.. MANIP: 19680807 199803 1 002

Anggota

Pembimbing

Page 4: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

ABSTRAKSI"MUSLIM TIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP

PROBLEMATIKA POLITIK DAN MUSLIM TIONGHOA PADA MASAORDE BARU (1976-1998)"

Skripsi ini menganalisis problematika politik muslim Tionghoa pada masaOrde Barn di Jakarta (1967-1998). Skripsi ini menjawab sebuah pertanyaan besardan beberapa pertanyaan kecil sebagai pelengkap instrument dari pertanyaanbesar. Pertanyaan besar: Mengapa muslim Tionghoa pada masa Orde Baru tidakdapat berpartisipasi dalam bidang politik? Apakah benar muslim Tionghoadidiskriminasikan dalam hak berpolitik pada masa Orde Bam? Pertanyaan minor:bagaimana problematika politik muslim Tionghoa pada masa Orde Baru? Faktor­faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya problematika politik muslimTionghoa pada masa Orde Baru? Sejauh mana keterlibatan muslim Tionghoadalam sektor politik pada masa Orde Baru? Langkah-Iangkah apa saja yangditerapkan oleh pemerintah dalam mengatasi problematika politik muslimTionghoa?

Untuk menjawab pertanyaan besar dan pertanyaan minor, penulismelakukan wawancara dengan pihak dari muslim Tionghoa dan masyarakatpribumi. Wawancara ini merupakan tambahan dari penelitian kepustakaan yangpenulis lakukan. Adapun teknis penulisan skripsi ini, termasuk tatacara membuatcatatan kaki, penulis menggunakan buku pedoman penulisan karya ilmiah(skripsi, tesis, dan disertasi) CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 1

I Hamid Nasuhi, dkk., Pedoman Penulisan KOIya I/miah (Skripsi. Tesis, dan Disertasi)

Page 5: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang patut penulis lafazkan selain puji syukur kehadirat Allah

S.W.T yang telah memberi berbagai macam nikmat, kesempatan serta kekuatan

semngga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga

tercurah kepada Nabi Muhammad S.A.W berserta keluarga dan para sahabat yang

telah membaca perubahan bagi peradaban manusia. Perubahan dari zaman

kegelapan menjadi zaman terang benderang dengan adanya cahaya Islam.

Penulisan skripsi ini merupakan syarat dalamjurusan Sejarah dan Peradaban

Islam Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan

segala daya dan upaya penulis berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun

sebuah skripsi yang terbaik. Namun, sudah menjadi kelaziman bahwa "tak ada

gading yang retak", dan begitulah pada akhimya skripsi ini dihasilkan dengan

segala kekurangannya. Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sisi

idealnya oleh karenanya, penulis berharap akan muneul kritik, saran maupun

komentar dari berbagai pihak untuk lebih menyempurkan segala kekurangan dari

karya ini.

Terselesaikan skripsi ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang

telah memberikan petunjuk serta motivasi dalam penulisan karya ini. Oleh karena

itu sudah pada tempatnyalah penulis mengahnturkan rasa hormat yang setinggi.

tingginya. Ueapan terima kasih yang tidak tertingga pada: Kedua orang tua, Adik·

adik penulis , Dr. Abdul Chair, M.A selaku dekan Fakultas Adab dan Humaniora,

Prof. Dr. M. Dien Madjid selaku pembimbing, Drs. H. M. Ma'ruf Misbah.M.A

selaku Ketua Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Usep Abdul Matin S.Ag.,M.A.,

Page 6: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

Hartirnah. M.A selaku dosen pernbirnbing Akadernik, Awalia Rahma, M.A selaku

dosen yang rnernberikan rnasukan-rnasukan terkait penulisan skripsi, Drs. Saidun

Derani selaku dosen seminar skripsi, pernirnpin dan staf dari perpustakaan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora,

perpustakaan Nasional, perpustakaan Universitas Indonesia, perpustakaan PITI

(Persatuan Islam Tionghoa Indonesia), perpustakaan LP3ES (Lernbaga Penelitian

dan Survei Indonesia) yang telah rnernbantu penulis dalam pencarian data, Ali

karirn Dei SH dan Prof. Dr. M. Ikhsan Tanggok yang bersedia rneluangkan waktu

untuk wawancara dengan penulis, serta ternan-ternan SPI angkatan 2005 yang

telah rnernberi rnotivasi dan rnasukan-rnasukan kepada penulis terkait penulisan

skripsi ini.

Jakarta, 1 Desernber 2009

Rizki Amalia

Page 7: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

DAFTARISI

ABSTRAKSI .

KATA PENGANTAR............................................................................... 11

DAFTAR lSI IV

BABI PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..

B. Definisi Operasional .

C. Rumusan dan Batasan Masalah ..

D. Tujuan dan Manfaat penelitian ..

E. Metode Penelitian ..

F. Sistematika Penulisan ..

I

10

10

II

12

13

DENGAN

BAB II MUSLIM TIONGHOA DI INDONESIA SELAYANG

PANDANG

A. Awal kedatangan muslim Tionghoa ke Indonesia ........ ..... 15

I. Muslim Tionghoa: persentuhan Tiongkok dan

Indonesia 17

2. Jejak Tionghoa dalam proses Islamisasi di Jawa.......... 21

B. Kondisi umum muslim Tionghoa pada masa kolonial

Belanda 26

BAB III KOLERASI MUSLIM TIONGHOA

PEMERINTAH ORDE BARU

A. Gambaran masyarakat muslim Tionghoa di masa Orde

Baru..................................................................................... 33

I. Hubungan muslim Tionghoa dengan pemerintah Orde

Bam 34

2. Hubungan muslim Tionghoa dengan non muslim

Tionghoa 38

B. Kebijakan pemerintah orde bam terhadap muslim

Tionghoa ,Q

Page 8: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

1. Politik dan kewarganegaraan 40

2. Bidang dakwah 42

C. Dampak kebijakan pemerintah Orde Barn terhadap

muslim Tionghoa 44

BAB IV POSISI MUSLIM TIONGHOA PADA MASA ORDE

BARU DI JAKARTA

A. Problematika muslim Tionghoa.. 48

1. Status kewarganegaraan 54

2. Bidang Dakwah............................................................. 58

B. Peranan muslim Tionghoa dalam pemerintahan Orde Barn 61

1. Bidang Politik 62

2. Bidang Dakwah............................................................. 64

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan ;............... 66

B. Saran 67

DAFTARPUSTAKA................................................................................ 68

LAMPIRAN

A. Lampiran hasil wawancara

B. Lampiran Intruksi Presiden mengenai adat istiadat,agama Tionghoa

C. Keputusan Presiden mengenai sector ekonomi Tionghoa

D. Piagam asimilasi

E. Keputusan Persiden mengenai penambahan nama keluarga Tionghoa

F. Keputusan Presiden dalam nation dan character building

G. Keputusan Presiden tentang pembentukan Lembaga Pembinaan Kesatuan

Bangsa

H. Intruksi Presiden dalam catatan sipil untuk masyarakat Tionghoa

1. Keputusan Presiden tentang kebijakasanaan pokok yang menyangkut

keturunan asing

J. Struktur yayasan Haji Karim Oei

Page 9: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

L. http://www.indonesiamedia.com/2007/02/early/sejarah/hubungang.htm

M. www.wikipediationghoa.com

N. http://muhkholidas.blogspot.com/2008/07Iperan-katal isator-muslim­

tionghoa.html

O. http://www.cityu.edu.hk/searc http://www.cityu.edu.hk/searc

./

Page 10: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

BABIPENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Permasalahan yang dihadapi etnis Tionghoa khususnya muslim Tionghoa

pada masa Orde Bam sangat kompleks dalam hal hak berpolitik. Hal ini

dikarenakan kelanjutan masalah yang belum usai di masa Orde Lama yang

kemudian memunculkan permasalahan bam di masa Orde Bam. Salah satu

permasalahan yang belum usai ialah masalah hak politik dan status

kewarganegaraan untuk etnis Tionghoa. Permasalahan ini juga yang akhirnya

menyebabkan presiden Soeharto mengeluarkan kebijakan politik asimilasi.

Kebijakan tersebut ditujukan untuk mempercepat peleburan etnis Tionghoa dan

pribumi. Namun pada kenyataannya orang-orang keturunan Tionghoa oleh para

anti Tionghoa malah lebih didiskriminasikan. Buktinya setelah tukar nama orang

keturunan Tionghoa masih tetap dianggap "Cina".1

Selain itu pemerintah Orde Bam juga menginginkan masyarakat Tionghoa

termasuk muslim Tionghoa berada di dalam sektor ekonomi. Selain itu

mendukung nation dan character building yang dicanangkan pemerintah Orde

Baru. Problematika muslim Tionghoa sendiri dalam hak politik tidak dapat

dipenuhi oleh pemerintah, yang kemudian menjadi kendala di awal-awal masa

Orde Baru. Kebijakaan ganti nama, larangan-Iarangan huruf Cina, sekolah-

sekolah yang menggunakan bahasa Cina dimaksudkan agar seluruh masyarakat

Tionghoa dapat membaur dengan masyarakat pribumi. Selain itu kebijakan-

kebijakan seperti ini berupaya agar muslim Tionghoa menjadi warga negara

Page 11: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

2

Indonesia seutulmya. Kebijakaan tersebut juga berdampak pada bidang dakwah

muslim Tionghoa, salah satu organisasi muslim Tionghoa seperti PITI (persatuan

muslim Tionghoa Indonesia) berubah menjadi Pembina Iman Tauhid Indonesia.

Struktur dalam organisasi ini akhir tidak 100 % dijalankan oleh muslim Tionghoa

tetapi terdapat masyarakat pribumi guna melancarkan kebijakan asirnilasi. 2

Dampak dari proses pembauran serta program asimilasi terjadi dalam

susunan organisasi muslim Tionghoa. Hal ini terjadi pada tahun 1972, dimana H.

Karim Oei sebagai pimpinan PITI merniliki insiatif untuk merangkul orang-orang

Tionghoa yang belum muslim dan masih berbahasa Tionghoa. Untuk melengkapi

inisiatifnya maka H. Karim Oei berusaha meminta izin kepada pemerintah Orde

Barn supaya AI-Qur'an dan majalah dakwah diterbitkan dalam bahasa Tionghoa.

Akan tetapi permohonanya waktu itu di tolak oleh Departemen Agama dengan

alasanpemerintah mau mempercepat proses asimilasi. 3

Permasalahan status kewarganegaraan yang dihadapi muslim Tionghoa

sudah terjadi sejak masa kolonial Belanda sampai masa Orde Lama. Dimana

pemerintah Tiongkok mengeluarkan undang-undang kewarganegaraan untuk

orang Tionghoa dimanapun dia berada atau tinggal tetap menjadi warga negara

Tiongkok4• Dengan perkataan lain orang Tionghoa di Indonesia memiliki dua

kewarganegaraan dan berazaskan "ius sanguinis". Namun di masa kemerdekaan

situasi yang dihadapi oleh masyarakat Tionghoa mengenai status

kewarganegaraan menjadi rumit. Hal ini disebabkan bangsa Indonesia menganut

2 Onghokham, Anti Cina, Kapitalisme Cina, dan Gerakan Cina, (Jakarta:KomunitasBambu, 2008), h.8.

3 Leo Suryadinata, Meneari Identi/as Nasional dari 1]oe Bou San sampai Yap Thiam Hien"(Jakarta: LP3ES, 1990), h.18!.

4 T••_ ..... T.......: ... D ...__~~I#~.. l.J__ l:_ .1_••: r:_ D •• _ 1.1_1. __ •• : '7"__ .'_ V i'T_1._-L_.

Page 12: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

3

azas kewarganegaraan "ius soli" (tanah kelahiran) untuk warga negaranya. Maka

di masa orde baru, pemerintah mengunakan solusi seperti stereotip (persamaan)

yang kemudian berubah menjadi permasalahan dikemudian hari. Permasalahnya

ialah gagalnya proses asimilasi dikarenakan tidak semua masyarakat Tionghoa

menginginkan peleburan dengan masyarakat pribumi.' Membicarakan etnis

tionghoa berarti membicarakan awal kedatangan mereka ke Indonesia.

Keberadaan orang Tionghoa yang pertama kali di Nusantara sebenamya tidak

jelas. Dugaan selama ini hanya berdasarkan hasil temuan benda-benda kuno

seperti tembikar Tiongkok di Jawa Barat, Lampung, daerah Batanghari, dan

Kalimantan Barat maupun yang di simpan di berbagai kraton.6

Para sejarawan menganggap bahwa orang Tionghoa sudah berada di

Nusantara pada zaman purbakala. Ketika ditemukannya peninggalan megalitik di

daerah dataran Pasemah, Sumatra Selatan yang menampilkan seorang pria sedang

membawa genderang Dongsong.7 Sehingga disimpulkan berdasarkan kronik dan

berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan Kaisar Wang

Ming atau Wang Mang (1- 6 SM) bahwa Tiongkok sudah mengenal Nusantara

yang di sebut Huang-tse.g

Rata-rata orang Tionghoa yang datang ke Nusantara untuk melakukan

perdagangan. Adapun jarak dan waktu yang panjang membuat orang Tionghoa

akhimya menetap di Nusantara. Pada akhimya menyebabkan terjadinya akulturasi

, Junus Yahya, Peranakan /dealis dari Lie Eng Hok sampai Teguh Karya, (Jakarta:Kepustakaan Populer Gramedia, 2002), h. 64.

6 Benny G. 8etiono, Tionghoa da/am pusaran po/itik, (Jakarta: Trans media,2008), h.73.7 Genderang dongsong adalah sebuah alat musik yang diproduksi di Dongsong sebuah desa

keeil di Propinsi Thanh Toa, Teluk Tonkin sebelah Utara Vietnam pada masa antara tahun600 8M sampai abad ke 3 M dan dikembangkan pada masa Dinasti Han.

g Benny G. 8etiono, Tionghoa da/am pusaran polilik, (Jakarta: Trans media,2008), h.73.1:1._.. : •• __ ll..4""'0:_1.1_-"'_ C'_:_ .. _,. 1_.-1 .:_ 1."_J_... "' __.. _1._ ...... _./""_:.1....... ..1. I._~_. ,~

Page 13: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

4

budaya yang dibawa oleh orang Tionghoa dengan masyarakat setempat. Tetapi

menurut catatan yang ada, orang-orang Tionghoa mulai berdatangan ke Nusantara

pada abad ke Sembilan, yaitu pada masa Dinasti Tang!

Keberadaan koloni-koloni Tionghoa di Nusantara membuat seorang

pendeta Fa Hian dati Tiongkok pada tahun 399-414 mengunjungi pulau Jawa

dalam perjalananya ke India. Perjalanannya di uraikannya dalm buku Fahueki

diikuti oleh Sun Yun dan Hwui Ning yang melakukan ziarah dati Tiongkok ke

India. Setelah pendeta Fa Hian berkunjung ke pulau Jawa maka pada tahun 671

pendeta I Tsing yang sempat tinggal di Sriwijaya selama empat belas tahun dan

banyak membuat catatan mengenai adat istiadat serta kejadian di Sriwijaya. lO

Dapat dikatakan bahwa awal teIjadinya hubungan baik teIjalin antara

Dinasti Tang dengan kerajaan Sriwijaya yang teriihat dari salah satu prasasti batu

tulis yang ditemukan pada tahun 1959 di Guangzhou. Prasasti batu tersebut

menerangkan pada masa Dinasti Tang 618-906 terdapat perbaikan kuil besar Tien

Ching di Tiongkok. Bahkan alur hubungan baik antara orang-orang Tionghoa

dengan orang di Nusantara masih beIjalan sampai pada abad ke lima belas. Ketika

kaisar Dinasti Ming (1368-1643) mengirim delegrasi persahabatan kepada raja

Zulkarnaen dari kerajaan Malaka yang disertai seorang putri Cina yang diringi

oleh 500 dayangnya. 11

Di Tiongkok sendiri pada masa Dinasti Ming telah teIjadi proses

Islarnisasi yang di tandai mulai berdatangannya orang-orang Tionghoa dari

Yunnan. Selain itu salah satu tujuannya untuk menyebarkan agama Islam temtama

9 Graaf. H. J. de et ai, Cina muslim di Jawa abad XV dan XVI: antara Historisitas dan

Page 14: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

5

di pulau Jawa. Sebenarnya Islam sudah bersentuhan dengan masyarakat Tionghoa

pada pada pertengahan abad ke 7 M. Proses tersebut bertepatan pada masa

kepimpinan Ustman bin Affab (Khalifah ketiga). Utsman bin Affan mengirimkan

utusannya yakni Saad ibn Abu Waqqas ke Cina pada tahun 651 M untuk

menghadap kepada kaisar Yong Hui di kota Changan. Tujuannya ialah

memberikan teguran kepada kaisar agar tidak turut campur dalam masalah

peperangan antara pasukan Islam dan Persia. Pada saat itu Dinasti Tang yang

berkuasa atas negeri Cina 618-905 M bahkan peristiwa tersebut juga diperkuat

oleh fakta yang berupa naskah annals pada masa Dinasti Tang. 12

Ada dari beberapa sejarawan yang berpendapat masuknya Islam ke Cina

pada masa Khalifah Utsman bin Affan antara lain adalah Murata Kong dan Yuan

Zhi. 13 Perkembangan Islam di negeri Cina sendiri di mulai dari Dinasti Tang,

Sung, Yan, Ming dan Ching. Di masa Dinasti Ming Pada tahun 1410-1416

Laksamana Cheng Ho diutus oleh Kaisar Dinasti Ming untuk mengamankan jalur

pelayaran niaga di Nanyang. Hal ini dikarenakan lokasi tersebut banyak digangu

oleh bajak laut orang-orang Hokkian pimpinan Lin Tao-Ch'ien. 14

Tetapi menurut Graaf.H,J.de, dikatakan di awal ekspansi Cina tahun 1407

M dengan misi untuk merebut Kukang (palembang) dari para perampok Tionghoa

non Islam dari Hokkian. Salah satu dari para perompak Hokkian adalah Cen Tsu

ViIS yang di hukurn pancung (penggal) di Peking. Hukurn penggal yang diberikan

12 Kong Yuan Zhi:Muslim Tionghoa Cheng Ho, (Jakarta:Pustaka Popular Obor,2000), h.273.

13 Kong Yuan Zhi:Muslim Tionghoa Cheng Ho, (Jakarta:Pustaka Popular Obor,2000),h.277. Lihat juga Sachiko Murata: Gemerlap Cahaya Sufi dari Cina, (Jakarta:Pustakasufi,1999),h.19. Lihatjuga Graaf. H. J. de et aI, Cina muslim di Jawa abadXV danXV/: antaraHistorisitas dan mitos (terjm), (Yogyakarta:Tiara Wacana Yogya,1997), h. 1-2.

l.t.. ~ ...... ...... ,,,... ...... • ....... "" r ... ' . ..... .• .....

Page 15: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

6

kepada Cen Tsu Yi merupakan salah satu peringatan kepada orang-orang

Tionghoa Hokkian di seluruh Nanyang. Di Kukang (palembang) sendiri telah di

bentuk komunitas Cina muslim Hanafi l6 pertama di kepulauan Indonesia dan di

taboo yang sama di wilayah Kalimatan (sambas). Selain itu ketika ekspansi Cheng

Ho yang di katakan di catatan Ma Huan menyebut secara jelas menggambarkan

bahwa pedagang Cina muslim menghuni kota-kota dan Ibukota bandar Majapahit

pada abad ke-15. Bahkan Laksamana Cheng Ho juga meninggalkan jejak di

Semarang yaitu dengan mendirikan sebuah masjid17•

Dapat dikatakan ini merupakan cikal bakal dari komunitas etnis Tionghoa

yang tersebar eli seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Bahkan pada abad ke 15

dan permulaan abad ke 20 orang-orang Tionghoa melakukan imigrasi ke wilayah

Asia Tenggara termasuk ke Indonesia secara besar-besaran. Tercatat pada abad ke

19 belas, jumlah penduduk Tionghoa di Indonesia lebih dari 100.000

orangsedangkan penduduk pulau Jawa eliperkirakan lima juta orang. Salah satu

faktor lain mengapa begitu pesatnya imigrasi orang-orang Tionghoa ke Asia

Tenggara selain berita dari Laksamana Cheng Ho dalam ekspansinya ialah akibat

jatuhnya Dinasti Ming (1368-1644) dan berdirinya Dinasti Ch'ing (1644-1911)

dan dibukanya kembali perdagangan Tiongkok dengan Asia Tenggara.18

15Cen Tsu Yi adalah ketua perampok di Kukang (Palembang).Lihat di Graaf.H. J. de et ai,Cina muslim di Jawa abadXV dan XVI: an/ara Hislorisitas dan milos (Ierjm). (Yogyakarta:TiaraWacana Yogya,1997), h. 2-3.

16Yang dimaksud dengan Cina muslim Hanafi adalah orang Cina muslim yangbermazhabkan hanafi yang berasal dari Yunan. Lihatjuga di Graaf. H. J. de et ai, Cinamuslim di Jawa abadXV dan XVI: anlara Hislorisilas dan milos (Ierjm)• .(Yogyakarta:TiaraWacana Yogya, 1997), h. 3-4.

~7M-=~ 9. Tan.?o0~gan EI~is Tionghoa Di Indonesia (suatu masalah pembinaan kesaluan

Page 16: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

7

Awalnya orang-orang Tionghoa yang berimigrasi ke Indonesia adalah

laki-Iaki. Hal ini dikarenakan terdapat sebuah peraturan bahwa orang-orang

Tionghoa di larang untuk membawa atau mengirim perempuan keluar dari

Tiongkok. Sehingga banyak para wanita dari Indonesia atau perempuan Tionghoa

peranakan dijadikan Istri oleh imigrasi Tionghoa. Kemudian pertengahan abad ke

19 mulai terjadi imigrasi perempuan Tiongkok dengan menumpang kapal api.

Adapun hal ini terjadi disebabkan oleh murahnya tarif kapal api untuk berimigrasi

ke Asia Tenggara termasuk ke Indonesia. Rata-rata para imigrasi Tionghoa yang

bermukim didekat pantai utara jawa agar mudah dalam melakukan perdagangan

oIeh pedagang-pedagang Tiongkok. Oleh sebab itu peranan masyarakat Tionghoa

dalam bidang ekonomi sangat mengagumkan. 19

Terdapat tiga ras Tionghoa yang datang ke Indonesia yaitu Hokkian,

Kanto dan Hakka. Pada umumnya agama yang dianut mereka ialah Budha aliran

Theravada di Muangthai tetapi berasimilasi dengan penduduk setempat yang

seluruh beragama Islam maka pada pada akhir abad 18 terjadi gelombang yang

cukup besar mengenai pergantian agama orang Tionghoa ke Islam sehingga

pemerintahan Belanda merasa perlu untuk menunjuk seorang kapten bagi orang

Tionghoa Islam di Batavia'·.

Ketika orang-orang Tionghoa masuk Islam ada ritual yang harus

dijalankan oleh orang Tionghoa. Adapun ritual yang hams dijalankan orang-orang

Tionghoa seperti melakukan penyunatan dan larangan makan daging babi yang

19 Onghokham, Anti Cina, Kapitalisme Cina dan Gerakan Cina, ed WasniAlhaziri,(Jakarta: Komunitas Bambu 2008), h.135.

,. Charles A. Coppel. Tionghoa Indonesia dalam Krisis, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,1994), h.59. Dikatakan kapten yang mengawasi orang-orang etnis Tionghoa muslim ialah,.."" ................ ""..... : ... '1"': ...........1.. .... ,., ....... _"" ...... 1,"" ....."" __ : •• __ 1.. 1_1 . I .. 6 • •

Page 17: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

8

sangat di sukai oleh orang Tionghoa. Namun adapula dari orang-orang Tionghoa

yang mengatakan bahwa agama Islam bersifat relatif kurang toleran dan

eksklusifuya agama Islam. Apabila dibandingkan dengan agama Budha aliran

Theravada di Muangthai. Dengan asalan tersebut banyak orang-orang Tionghoa

menganggap agama Islam sebagai agama kelas rendah. Sehingga pada perang

dunia II masyarakat Tionghoa berpindah agama menjadi agama Kristen (baik

Katolik maupun Protestan). 21

Dari abad ke 17 sampai abad ke 20 yaitu masa kolonial Belanda maju

dengan eksploatasi ekonorni Hindia Belandanya. Pada waktu itu orang-orang

Tionghoa banyak memperoleh peranan untuk hal-hal yang tidak mampu

dilaksanakan oleh orang-orang Belanda. Selain itu orang-orang Belanda juga

menempatkan orang-orang Tionghoa sebagai golongan Timur Asing (Vreemde

Oosterlingen) setelah golongan pertama golongan Eropa dan orang priburni

sebagai golongan ketiga (inlanders). Tiga golongan ini merniliki hak-hak hukum

dan hak-hak istimewa yang juga berbeda-beda. Pada umunya orang Belallda

menginginkan terputusnya jalur asimilasi yang di bangun oleh orang-orang

Tionghoa dengan pribumi. 22

Selain itu pemerintah Belanda memisahkan perkampungan orang-orang

Tionghoa dan membuat sistem perkampungan (wijkenstelsel) yang mengharuskan

orang Tionghoa bermukim di ghetto. Hal seperti ini sebenarnya pemerintah

Belanda menghalang-halangi penyeberangan perbatasan etnis itu. Namun setelah

pemisahan perkampungan tersebut terdapat jarak antara etnis Tionghoa dengan

21 Graaf. H. J. de et aI, Cina muslim di Jawa abad XV dan XVI: antara Hislorisilas danmilos (101m), (Yogyakarta:Tiara Wacana Yogya. 1997). h. 16.

22 ,__ _ .• -- --

Page 18: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

9

pribumi. Pada awal abad ke 20 dimana di kalangan etnis Tionghoa peranakan

muncul dengan sebuah gerakan nasionalis yang membantu perkembangan

kesatuan secara hukum di antara orang Tionghoa Indonesia. tentunya dalam hal

ini bertolak belakang dengan masyarakat Tionghoa totok yang dari awal sudah

mendukung pihak Belanda.23

Selain ketidak harmonisan dengan masyarakat pribumi, di dalam etnis

Tionghoa pun terjadi perpecahan antara Tionghoa totok dengan Tionghoa

peranakan. Awalnya etnis Tionghoa peranakan yang tidak mampu berbahasa

Tionghoa dan terlalu eratnya adat istiadat dan kepercayaan serta menginginkan

terjadinya perleburan antara etnis Tionghoa ke dalam masyarakat etnis Indonesia.

Lain halnya dengan etnis Tionghoa totok yang beranggapan bahwa mereka dari

bangsa Cina yang sangat mendukung pemerintah Belanda dan pemerintah

Tiongkok. Tetapi ketika terjadi revolusi Indonesia, etnis Tionghoa peranakan yang

awalnya mendukung Indonesia, berbalik menjadi pihak yang netral antara pihak

Belanda dengan pihak Indonesia. Keragu-raguan yang dirasakan oIeh orang

Indonesia mengenai kesetiaan golongan Tionghoa Indonesia terkait rasa simpati

etnis Tionghoa kepada pihak Belanda24•

Membicarakan mengenai etnis Tionghoa khususnya dalam

permasalahannya dalam bidang poIitik serta kebijakan orde baru yang

diskriminasikan etnis Tionghoa. MeIihat permasalahan yang terjadi pada etnis

Tionghoa terutama dalam hak kewarga negaraan, beragama dan hak berpoIitik

sangat minimnya kontribusi para peneliti sejarah khususnya sejarawan muslim

yang menulis tentang problematika muslim etnis Tionghoa. Berawal dari

23 Onghokham, Anti Cina, Kapilalisme Cina dan Gerakan Cina, ed Wasni Alhaziri,

Page 19: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

10

pemikiran di atas, telah rnernbuat penuHs sirnpati dan tertarik untuk rnernilih karya

tuHs ilrniah (skripsi) dengan judul "MUSLIM TIONGHOA: STUDI ANALISIS

TERHADAP PROBLEMATIKA POLITIK PADA MASA ORDE BARU DI JAKARTA

(1967-1998)"

B. Definisi Operasional

Untuk rnenghindarkan kekacauan, perIu dijelaskan beberapa istilah yang

sering dipergunakan dalarn studi ini. Orang Indonesia (Indonesian) digunakan

untuk rnenyebut orang-orang indonesia asH atau priburni. Penggunaan istilah

"orang Indonesia" untuk orang Indonesia asH ini sarna sekali tidak berarti bahwa

WNI keturuan Tionghoa bukan terrnasuk bangsa Indonesia. Pernbatasan istilah

"orang Indonesia" untuk orang Indonesia asH rnerupakan cara terrnudah untuk

rnernbedakan kedua kelornpok etnis itu rnerupakan bahasan. Bila dirasa cocok,

istilah bahasa Indonesia priburni juga dipergunakan dalarn studi ini untuk

rnenunjuk orang Indonesia asH. Kalau yang dirnaksud orang Tionghoa yang

berwarganegara Indonesia, dipergunakan istilah WNI keturunan Tionghoa, WNI,

atau turunan. Istilah orang Tionghoa, etnis Tionghoa, Tionghoa lokal dan

Tionghoa Indonesia dipergunakan bergantian untuk rnenunjuk orang Tionghoa

yang tinggal di Indonesia, baik yang WNI rnaupun yang asing, sedangkan

peranakan dan totok dipakai bagi berbagai kelornpok kebudayaan dalarn

Hngkungan rnasyarakat Tionghoa di Indonesia.

C. Rumusan dan Batasan Masalah

Perrnasalahan pokok yang dibahas dalarn skripsi ini, ialah problernatika

Page 20: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

11

seperti krisis kewarga negaraan, hak berpolitik dan problematika dakwah di dalarn

kalangan sesarna etnis Tionghoa. Untuk ini penulis melakukan pelacakan atas

peristiwa-peristiwa serta penjabaran secara komperensif terhadap permasalahan

tersebut, maka akan dipandu melalui pertanyaan besar dan beberapa pertanyaan

kecil sebagai pelengkap instrument dari pertanyaan besar. Pertanyaan besar:

Mengapa muslim Tionghoa pada masa Orde Baru tidak dapat berpartisipasi dalarn

bidang politik? Apakah benar muslim Tionghoa didiskriminasikan dalarn hak

berpolitik pada masa Orde Baru? Pertanyaan minor: Bagaimana problematika

politik muslim Tionghoa pada masa Orde Baru? Faktor-faktor apa saja yang

menyebabkan teIjadinya problematika politik muslim Tionghoa pada masa Orde

Baru? Sejauh mana keterlibatan muslim Tionghoa dalam sektor politik pada masa

Orde Baru? Langkah-Iangkah apa saja yang diterapkan oleh pemerintah dalarn

mengatasi problematika politik muslim Tionghoa?

Dalarn penelitian ini, peneliti ini berupaya untuk merekontruksikan

Problematika muslim Tionghoa di Indonesia pada masa Orde Baru. Karena

kompIeksnya situasi yang di hadapi oleh muslim etnis Tionghoa di Indonesia pada

masa Orde Baru. Cakupan studi ini di batasi hanya pada suatu wilayah saja yaitu:

Jakarta.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Problematika muslim Tionghoa di Indonesia pada masa Orde Baru sangat

menarik untuk di tulis. Karena berhubung tulisan-tulisan yang berkenan dengan

objek tersebut amatlah minim, bahkan dengan terbatasnya sumber-sumber yang

membahas perihal Problematika Muslim etnis Tionghoa di Indonesia pada masa

Page 21: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

12

studi yang lebih luas dan bahkan tidak menyinggung mengenai Islam. Di samping

itu, sebagian penelitian yang dilakukan oleh sebagian peneliti, tidak

mengkhususkan pengkajiannya terhadap permasalahan yang hadapi oleh muslim

Tionghoa saja tetapi menggambarkan etnis Tionghoa secara umum.

Mengenai sejarah Problematika Muslim Tionghoa di Indonesia pada masa

Orde Barn memiliki arti penting di dalam khazanah pengetahuan mengenai

sejarah Indonesia. bertolak dari asumsi di atas dan banyaknya orang-orang yang

belum mengetahui mengenai Problematika muslim Tionghoa yang terjadi pada

masa Orde Barn, maka kajian ini di harapkan dapat memiliki arti penting untuk

mengungkap kembali sejarah Indonesia pada masa Orde Baru khususnya

problematika politik yang di hadapi oleh muslim Tionghoa sendiri yang selama

ini selalu di diskriminasikan oIeh masyarakat serta pemerintah.

E. Metode PeneIitian

Tujuan dalam studi ini untuk mencapai penulisan sejarah, maka upaya

merekonstruksi masa lampau dari objek yang diteliti itu ditempuh melalui metode

sejarah. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskritif

analisis, yang di dalamnya penulis berusaha mendeskripsikan atau mengambarkan

tentang Problematika muslim Tionghoa pada masa orde baru serta menganalisis

data dan fakta yang akan digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi.

Pengumpulan data atau sumber sebagai langkah pertama yang dilakukan penulis.

Metode ini dapat berlangsung, karena dapat ditemukan sumber-sumber yang

tertulis, walaupun terdapat hambatan didalam mengumpulkan data dan informasi

baik primer maupun sekunder.

Page 22: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

13

Dalam mengumpulkan data, maka penulis mengunakan tekhnik

pengumpulan data yang penulis pilih adalah Library Research (studi kepustakaan)

yaitu dengan menelaah buku-buku, jumal, majalah serta artikel mengenai

problematika politik muslim etnis Tionghoa selain itu penulis juga menambahkan

data lewat wawancara dengan muslim Tionghoa dan pribumi. Teknik penulisan

pada skripsi ini merujuk pada buku : Pedoman Penulisan Karya Rmiah (skripsi,

Tesis dan Disertasi) CeQDA DIN Syarif Hidayatullah Jakarta, cet 2 Tahun 2007

dan buku-buku lainnya berhubungan dengan metodelogi penelitian. Konsekwensi

asli di dalam metode penelitian sejarah, bahwa sumber tersebut diuji keaslian dan

kesahihannya melalui kritik ekstren dan intern. Setelah pengujian dan analisis data

dilakukan, maka fakta-fakta yang diperoleh di sintesiskan melalui skplanasi

sejarah. Penulisan sebagai tahap akhir dari prosedur penelitian sejarah ini

diusahakan dengan selalu memperhatikan aspek kronologis.25 Sedangkan

penyajiannya berdasarkan tema-tema penting dari setiap perkembangan objek

penelitian.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan membagi kedalam lima pokok

pembahasan yang mengandung isi sebagai berikut: BAB I Pendahuluan yakni

meliputi: Latar Belakang Masalah, Definisi Operasional, Rumusan dan Batasan

Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika

Penulisan. BAB II Muslim Tionghoa Selayang Pandang yang meliputi: Awal

kedatangan muslim Tionghoa ke Indonesia, Muslim Tionghoa persentuhan

Tiongkok dengan Indonesia, Jejak Tionghoa dalam Islamisasi di Indonesia,

Page 23: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

14

Kondisi umum muslim tionghoa pada masa kolonial Belanda. BAB III Kolerasi

muslim tionghoa dengan pemerintah orde bam yakni meliputi: Gambaran

masyarakat muslim Tionghoa di masa Orde Bam, hubungan muslim Tionghoa

dengan pribumi, hubungan muslim Tionghoa dengan non muslim Tionghoa,

Kebijakan pemerintah orde bam terhadap muslim tionghoa, status politik, status

kewarganegaraan dan bidang dakwah, dampak kebijakaan pemerintah Orde Bam

terhadap muslim Tionghoa. BAB IV Posisi muslim tionghoa pada masa orde bam

di Jakarta yakni meliputi: Problematika muslim Tionghoa, hak politik, status

kewarganegaraan dan bidang dakwah, Peranan muslim tionghoa dalam bidang

politik pada masa orde baru, bidang politik, bidang dakwah. BAB V Kesimpulan

Page 24: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

BAB II

MUSLIM TIONGHOA SELAYANG PANDANG

A. Awal kedatangan muslim Tionghoa ke Indonesia

Awal kedatangan etnis muslim Tionghoa ke Indonesia sudah berlangsung

sejak dinasti Kaisar Wang Ming atau Wang Mang (1- 6 SM). Oi masa itu

Tiongkok sudah mengenal Nusantara yang di sebut Huang-tse. Terdapat dua

periode yang mengatakan kedatangan etnis Tionghoa termasuk muslim ke

Indonesia. Periode pertama berlangsung antara abad ke III M sampai XI M. Pada

periode ini pengetahuan tentang Nusantara terbatas, berdasarkan catatan sejarah

daerah yang ditemukan oleh bangsa Cina sampai X M pengetahuan orang Cina

terbatas pada daerah Bangka, Belitung, Sumatra dan lawai.

Periode kedua terdapat tiga sumber, berlangsung antara abad XII - XIX M

saat ini mereka lebih berpengalaman dan sistematik. Sumber pertama terhimpun

dari karya tulis perorangan, dimana orang - orang Cina menjelaskan Nusantara

dengan lukisan - lukisan yang indah atau pun dengan kisah perjalanan orang -

orang Cina kurun waktu tertentu. Sumber kedua adalah pengetahuan yang

berdasarkan cerita dari orang - orang Cina yang pulang ke negerinya. Setelah

mereka melakukan perjalanan ke kawasan Nusantara dan ada juga pengetahuan

dari orang - orang asing yang berkunjung ke Cina selama periode 800 - 1400 M

yang ketika itu beberapa pelabuhan di Cina Selatan misalnya Chu 'an Chou,

Chang Chou' dan Kanton yang ramai dikunjungi oleh orang - orang asing (Arab,

Persia dan Eropa). Sumber ketiga adalah pengetahuan yang diperoleh dari misi

I Benny G. Seliono, Tianghaa daiam pusaran paUlik, (Jakarta:Trans media,2008), h. 73.Lihal juga Sejarah Nasional Indonesia jilid III, ed Uka Tjandrasasmila, cet VIII, (Jakarta:BalaiPuslaka, 1993), Lihal juga www.indonesiamedia.com/2007/02/early/seiarah/hubungang.hlm

2 C' .... 1.... 1.. ~~ .... __ l_L .. L ..-

Page 25: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

16

perjalanan kerajaan. Misi semacam ini sering dilakllkan antara lain ketika kaisar

Ming memerintahkan Laksamana Cheng Ho llntuk menangkap perompak Hokkian

di Kukang.'

Selain itu perkembangan Islam di negeri Cina sendiri di mulai dari Dinasti

Tang, Sung, Yan, Ming dan Ching yang juga mengembangkan perdagangan di luar

negeri Cina. Negara Cina sudah hubungan perdagangan dengan negara - negara

Asia Tenggara termasuk Indonesia di awal abad 7 M. Selain terjalin kontak

dagang secara langsung namun terdapat pula terjadinya kontak perdagangan

melalui pernikahan. Sebagai contohnya ialah pemikahan putri Campa yang

memiliki keturunan Tionghoa dengan pembesar kerajaan Majapahit. Di masa

Pemerintahan Sung (960 - 1279 M) telah muncul hubllngan komersial dengan

kepulauan Nusantara. Namun ada pula yang berpendapat bahwa bangsa Cina

sudah terjalin kontak dagang dengan Nusantara pada abad III M dan di Kalimatan

berlangsung sejak abad IX M. 4

Rute perjalanan laut yang ditempuh oleh pedagang dari Cina untuk

menuju ke kepulauan Nusantara sangat slllit. Di masa itu belum terdapat peraturan

perdagangan yang pasti sehingga hubungan perdagangan Cina dengan Nusantara

tidak mengalami perkembangan yang signifikan. Salah satu faktomya di masa itu

kepulauan Nusantara masih didominasi oleh pedagang dari Persia dan Arab.

Sementara menurut catatan dari Ma Huan, beliau menemllkan perkampungan

Cina di pulau Jawa seperti di daerah Tu-Pan (Tuban), Ts 'e-ts 'un (Gresik), Su-lu-

, Hari Poerwanto, Orang Cina Khek dari Singkawang (Depok: Komunitas Bambu, 2005),h,40-41.

4 Yang mulia Haji Ma Hong Fu di tempatkan menjadi duta besar TJongkok dinasti Ming dikeratin Majapahit. Haji Ma Hong Fu adalah Panglima perang Yunnan dan menantu Hajj Bong Takkeng yang juga menjabat sebagai gubenur di Campa. Lihat pada buku H.J.de Graaf, China muslim

Page 26: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

17

ma-i (Surabaya). Haji Ma Huan selanjutnya menjelaskan di daerah Jawa terdapat

tiga golongan bangsa: pertama, orang - orang Islam yang berasal dari kerajaan

asing yang terletak di sebelah barat yang memiliki tujuan berdagang, pakaian dan

makanan mereka nampak bersih. Oiperkirakan bahwa yang dimaksud Haji Ma

Huan ialah orang-orang Arab dan Persia. Kedua, orang - orang Tionghoa dari

dinasti Tang yang berasal dari propinsi Kuang-tung, Ch 'uan-chou yang telah

melarikan diri dari daerah - daerah mereka. Rata - rata dari mereka sudah

memeluk Islam. Ketiga, orang - orang pribumi yang bercirikan rambut kusut dari

tidak memakai alas kaki serta masih memuja hantu - hantu'.

Sumber lainnya juga mengatakan bahwa pada masa kunjungan armada

dari Oinasti Sung ke Nusantara tahun 1405 - 1430 M di Tuban, Gresik dan

Surabaya telah ditemukan pemukiman orang-orang Cina. Oi Tuban terdapat lebih

dari seribu orang Cina dan banyak di antara mereka berasal dari propinsi

Guangdong atau Kwantung dan Fujian atau Fukien. Perkampungan orang-orang

Cina di Jawa pada masa itu cukup berasalan karena aktifitas perdagangan orang-

orang Cina serta armada laut di masa itu sedang berkembang dengan pesat

aktifitas perdagangan yang mengakibatkan orang-orang Cina menjadi lebih aktif.

Selain itu orang-orang Cina juga menjadi bagian dari jaringan perdagangan lokal

di Nanyang. Hubungan perdagangan antara kerajaan Tiongkok dengan bangsa

asing pada tahun 1178 memperlihatkan kemajuan yang cukup signifikan. Hal ini

terlihat dari barang - barang yang berharga dibawa oleh pedagang asing seperti

dari kerajaan Arab, tanah Jawa, negara Palembang di Sumatera.6

, Amen Budiman, Masyarakatlslam Tionghoa di Indonesia, (Semarang: Tanjung Sari,10'70\ J.. 0 11\ I a.....+ : ....." .... " ••• ••• :l.: __ ...l:_~: t. __ ---~

Page 27: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

18

a. Muslim Tionghoa: persentuhan Tiongkok dengan Indonesia

Sejak awal abad pertarna masehi orang-orang Arab, India, Campa,

Filipina, dan Tionghoa datang ke Nusantara dengan tujuan berdagang yang pada

akhimya bersifat intemasional.' Berdasarkan berita Cina bahwa sejak 674 M telah

ada koloni - koloni Arab dan Cina bahkan di masa Kolonial Belanda beberapa

diantara mereka juga sudah kapiten yang menetap di pantai barat Sumatera.

Jaringan perdagangan intemasional pun telah berkembang yang pada akhirnya

menjadikan kerajaan Sriwijaya berkembang sebagai kerajaan maritim terkuat

selain kerajaan Majapahit yang agraris - maritim8•

Selain Jawa yang menjadi jaringan perdagangan berskala intemasional, di

sebelah timur Indonesia juga menjadi jalur pelayaran dan perdagangan. Adapun

negara - negara di daerah Malaka melalui Jawa - Banda - Maluku dan melalui

pesisir selatan Kalimatan. Pada abad ke 8 M negara Cinajuga menjadi salah satu

negara tujuan untuk berdagang orang-orang Arab, Persia dan Gujarat. Sebelum ke

negara Cina, biasanya para pedagang singgah ke Nusantara.Akan tetapi di masa

itu di negara Cina telah teIjadi pelarangan kapal Arab berlabuh di pantai Cina

dikarenakan pada masa itu telah teIjadi pengusiran orang-orang Islam Cina

Kanton oleh pemerintah Huang Chou akibat persekongolan dalam pemberontakan

petani pada kaisar Cina.9

Selain peristiwa di atas, di masa itu para pedagang asing yang datang ke

Indonesia selalu menghadap raja untuk mempersembahkan sesuatu. Hal itu

1 Pramoedya Ananta Toer, Hoakiau di Indonesia, (Jakarta: Garba Budaya, 1998), h.112.

8 M.Dien Madjid, "Jaringan perdagangan masa kerajaan Islam Indonesia(suatu kajian sosialekonomi)"dalam Sudarnolo Abdul Hakim (ed), Islam dan Konstruksi Ilmu Peradaban danHumaniora, eel I (Jakarta: UIN Press, 2003), h. 211.

0 •• ....

Page 28: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

19

dilakukan agar kepentingan dagangnya tidak dihambat oIeh sang raja dan

mendapat jaminan keamanan dari para perompak. Dalam buku Tung Hsi Yang

K'au yang diterbitkan tahun 1618 oIeh Dr. Liem Twan Djie menerangkan tentang

Ha-kang atau Isia-shiang, sebutan Tionghoa bagi Banten. Dikatakan bahwa

apabila datang perahu Tionghoa maka datanglah seorang pembesar ke atas perahu

itu untuk memberikan izin. Bahkan banyak juga di antara para pedagang

Tiongkok memberikan hadiah untuk memperiancar proses birokrasi. Biasanya

hadiah yang <Ii berikan ialah sekeranjang jeruk - jeruk dari Cina, payung kecil dan

sutera. Hadiah - hadiah ini juga dipersembahkan kepada raja dan pada waktu

jung-jung memasuki muara sungai. IO

Dalam berita-berita dari Dinasti Sung (960-1279), perdagangan aktif

hampir seluruhnya dilakukan oleh para pedagang Tiongkok dengan jung-jungnya.

Kadang-kadang ada juga pedagang dari Nusantara (pribumi) yang melakukan

pelayaran antar pulau. Sangat besar kemungkinan, pedagang pribumi tersebut

tidak lain adalah para pejabat yang bertindak atas perintah raja-raja. Namun secara

periahan keberadaan mereka makin tergeser oleh orang-orang Tiongkok.

perdagangan antar pulau di wilayah Nusantara kemudian lebih didominasi orang

Tionghoa. Pada akhimya orang - orang pribumi kemudian banyak melakukan

dagang di sekitar bandarll.

Aktivitas dagang sebagai pengumpul atau perantara bagi pedagang-

pedagang luar pun kemudian banyak didominasi orang Tiongkok. Orang-orang

Tiongkok tahu bahwa mendapatkan barang dagangan secara langsung dari warga

10 Hari Poerwanto, Orang Cina Khek dari Singkawang, (Depok: Komunitas bambu,200~),~.~?:. ~~! juga Benny G. Setiono, Tionghoa dalam pusaran polilik, (Jakarta: Trans

Page 29: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

20

pribumi akan jauh lebih murah. Maka ketika mereka sedang menunggu musim

angin yang bisa menghantar kembali ke wilayah Cina, orang-orang Tionghoa

tersebut menjadi pengumpu!. Bahkan banyak juga diantara mereka yang pada

akhirnya menikahi warga pribumi sehingga terjadi pembauran yang memuneulkan

golongan tionghoa peranakan. Proses tersebut berjalan seem'a alamiah dan sangat

dimungkinkan mengingat pada masa itu belum ada kesadaran nasionalisme yang

tumbuh. 12

Tergesernya orang pribumi dalam persamgan perdagangan dikarenakan

latar belakang budaya yang sudah disebutkan di atas. Orang pribumi tidaklah

mempunyai tradisi dagang yang kuat sejak awa!. Sementara itu teknologi

perkapalan juga jauh lebih maJu dimiliki oleh orang Tionghoa. Keberadaan

komunitas Tionghoa di utara Jawa tersebut tidak lepas dari dampak tergulingnya

Dinasti Sung dan timbulnya Dinasti Ming (1368-1644). Di masa itu, hubungan

perdagangan antara Tiongkok dengan luar negeri termasuk Nusantara berkembang

pesat. Jalinan hubungan Jawa dengan Tiongkok itu dibenarkan pula oleh kajian

lain, Denis Lombard menyebutkan bahwa dari tahun 1370 sampai akhir abad ke-

IS sejarah Dinasti Ming menyebutkan tidak kurang dari 43 duta kerajaan ke Jawa.

Sebanyak 41 duta kerajaan di antaranya melakukan kunjllngan ke Jawa sepanjang

jangka waktu kira-kira satu abacl clari 1370 sampai 1465, jalinan hubungan itu

terjacli clalam bidang perclagangan. 13

Pada tingkat diplomasi, hllbllngan Tiongkok- Jawa senantiasa eukllp baik

12 Istilah peranakan di abad 18 dan 19 berbeda makna dan artinya, di abad ke 18 istilahperanakan berarti Cina muslim di mana simbol kuneir rambut mercka klah hilang serta berbaurdengan pribumi, sedangkan di abad 19 istilah peranakan berarti orang-orang keturunan Tionghoayang lahir di Indonesia dan tidak berorientasi lagi ke negara Cina. Lihat pada buku Onghokham,Anti Cina, Kapitalisme Cina dan Gerakan Cina, cd Wasni Alhaziri, (Jakarta: Komunitas Bambu'lnno\ 1.. 1'1.::' 1')£

Page 30: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

21

selama kurun waktu tersebut di atas. Kira-kira lahun 1410 keraton Cina

(Tionghoa) dengan resmi memihak Jawa ketika terjadi kontlik antara Jawa dengan

Malaka yang menuntut kedaulatan atas Palembang. Keraton Tionghoa mengirim

sepucuk surat yang mengandung keputusan untuk I11cmih:tk kepada penguasa

Majapahit 14•

Selain hubungan diplomatik pada tahun 1405-1433 dinasti Ming juga banyak

mengadakan ekspedisi keluar negeri. Salah satu diantaranya pemah singgah ke

Jawa di bawah Cheng Ho yang biasa dikenal juga dengan julukan Sam Po Kong.

Perjalanan Cheng Ho banyak ditulis oleh Ma Huan yang ikul dalam perjalanan itu.

Pada tahun 1413, beliau menulis laporan yang di anlaranya menyebutkan

bahwa di Tuban telah terdapat b:lI1yak orang Tionghoa (I3ri Fukien dan Kanton.

Tse-tsun atau Gresik dibangun dan dirombak menjadi pUS:ll perdagangan yang

subur oleh orang Tionghoa. Daerah-daerah inilah yang kcmlldian menjadi sasaran

kedatangan penduduk Tionghoa. Pada masa-masa setelah i~ !I. mereka kemudian

tidak hanya menjadi pedagang telapi juga l1lulai bercocok tallam. Pada era inilah,

besar kemungkinan sebagian orang Tionghoa sudah ada y:lllg mendiami daerah

Banten, Sunda Calapa, dan Tangeran. 15

b. Jejak Tionghoa daIam Isl:lmisasi d i Indoneshl

Pada awalnya Islam sudah datang kc Indonesia p:ld" abad ke 7 dan ke 8.

Dimungkinkan orang - orang Isl:un dari Arab, Persia. da:: India sudah banyak

berhubungan dengan orang - or:lI1g di Asi:) Tenggara. Kc' wjuan perhubungan

14 Ign Taat Ujianto, "Etnis Pribwlii dan Tioli:'iJoa Dalam 1\1:,-:.",:"at Awal di Nusantara,"artikel diakses pada 25 Mei 2008 dar, http://wW\\)'.!:,!, 's,iamedia.com/2007/02/early/sejarah/hubungang.htm.

" Benny G. Setiono, Tionghoa dulam pusaralJ politik, (Jaknr1a: " ,'ans Media, 2008), h.32-...... y .,. _. •

Page 31: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

22

pelayaran pada abad - abad tersebut sangat mungkin sebagai akibat persaingan di

antara kerajaan - kerajaan besar ketika itu. Seperti kerajaan Bani Ummaiyyah di

Asia Barat, kerajaan Sriwijaya di Asia Tenggara dan kekuasaan China di bawah

dinasti Tang di Asia Timur."

Selain teori India, Arab dan Persia, ternyata terdapat pula teori dari Cina

yang juga membantu dalam penyebaran Islam di Nusantara. Peranan orang -

orang Cina terhadap proses Islamisasi di Indonesia sama halnya dengan peranan

orang - orang Arab, Gujarat dan Persia. Dikatakan pula, banyak terjadi alkuturasi

kebudayaan Cina dalam kebudayaan Islam di Indonesia. Salah satu contohnya

ialah masjid Angke yang ada di kebon jeruk yang mengunakan arsitektur

Tionghoa dari pintu masuk, mimbar dan ujung - ujung atapnya yang menyerupai

atap dari pagoda - pagoda yang ada di Tiongkok. Selain pintu masuk, mimbar dan

ujung -ujung atap yang juga menyerupai arsitektur Tiongkok ialah bedug - bedug

masjid di tanah Jawa terutama di daerah pesisir utara tanah Jawa yang menyerupai

bedug-bedug yang tergantung di serambi klenteng. 17

Menurut H.J.de Graaf yang menyunting beberapa literature jawa klasik

memperlihatkan peranan orang - orang Cina dalam pengembangan Islam di

Indonesia, H.J.de Graaf juga mengatakan bahwa tokoh - tokoh besar seperti

Sunan Arnpel yang dikatakan bernama (Raden Rahrnat/Bong Swi Hoo) dan Raja

demak (Raden Fatah/Jin Bun) merupakan orang - orang keturunan Cina. 18

Hal ini dipertegas oleh tulisan dari Haji Ma Huan yang menuturkan bahwa

"Uka Tjandrasasmita, Perlumbuhan dan Perkembangan Kala-kala Muslim di Indonesia:dari abad X111 sampai XV111 masehi, (Kudus: Menara Kudus, 2000), h. 17.

17 Amin Budiman, Masyarakal Islam Tionghoa di Indonesia, (Semarang : Tanjung Sari1979), h. 38.,0

Page 32: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

23

orang - orang Tionghoa muslim yang datang ke Indonesia kemungkinan besar

mereka sudah muslim. Dikarenakan agama Islam ialah agama yang secara resmi

dinyatakan pertama kali datang ke Tiongkok pada masa pemerintahan Yong Hui

dari dinasti Tang (649-651). Selain itu setelah kedatangan keempat orang duta

negeri Arab di Canton pada masa pemerintahan kaisar Tai Tsung. Kiangsia,

Fukien dan Chekiang merupakan daerah - daerah di negara Tiongkok yang

menyiarkan Islam yang awalnya menjadi tujuan para mubaligh Arab dan Persia,

keberhasilan menyebarkan Islam ke tiga wilayah tersebut maka para mubaligh ini

mencoba ke wilayah lain seperti propinsi Anhwei, Hupeh dan Honan. 19

Dengan demikian ada kemungkinan terdapat orang - orang Islam Tionghoa

yang ada di Jawa memeluk Islam adalah hasil dari para leluhur mereka yang

secara turon menurun telah memeluk agama Islam semenjak mereka masih di

negera Tiongkok. Dalam hal ini ditegaskan bahwa [aktor agama cukup memberi

kontribusi penting dalam proses pembauran antara masyarakat priburni dengan

masyarakat muslim Tionghoa di masa awal sebelum kedatangan kolonial Belanda.

Dalam kasus Tionghoa di Jawa ini contohnya [aktor agama dimaksud adalah

Islam. Hal ini tersimpul dari uraian di atas orang-orang Tionghoa yang datang ke

Nusantara sudah beragama Islam sehingga dapat dengan mudah membaur dengan

ak ·b ·20masyar at pn urnl.

Menurut Ong Tae - hae seorang pelancong Cina di jawa menulis kepada

kompatriotnya pada abad 18:

"Bila orang-orang Cina telah berada di rantau untuk beberapa generasi tanpakembali pulang ke tanah leluhurnya, mereka sering lupa ajaran-ajaran

19 H.J.de Graaf, China muslim di Jawa abad XV dan XVI: antara Historisitas danmitos,(terj) Alfajri, (Yogyakarta: Tiara Wacana yogya, 1998),Hal 45

20 • , __ ...... .• ' • .

Page 33: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

24

kebijaksanaan kita (Cina); dalam bahasa, makanan, dan berpakaian, mereka menirucara-cara penduduk pribumi; dan dalam mengkaji buku-buku asing, mereka tidaksegan-segan menjadi orang Jawa dan menyebutkan diri mereka muslim ... ,,21

Untuk memperkuat tulisan Ong Tae-hae, Leo Suryadinata juga mengatakan

bahwa dalam sejarah - sebelum datangnya orang-orang Belanda, ada kejadian

dimana orang-orang Tionghoa masuk Islam, kecenderungan ini terputus ketika

orang-orang Belanda menjajah kepulauan ini. Hal ini disebabkan oleh kebijakan

kolonial Belanda yang berdasarkan ras dan karena direndahkannya agama Islam.

Selain itu dalam masyarakat kolonial agama Islam dikaitkan dengan suatu

kelompok sosial ekonomi yang lebih rendah dan karenanya tidak menarik banyak

T· h 22orang-orang lOng oa.

Tempat tinggal mereka rata-rata disekitar pelabuhan hal ini memudahkan

mereka untuk berdagang atau sebagai pengumpul, daerah seperti Tuban, Gresik

dan Surabaya merupakan daerah-daerah yang banyak didiami oleh masyarakat

muslim Tionghoa. Di samping itu, ditemukan pula masyarakat Tionghoa Islam

pada masa lalu yang menetap di Demak, Cirebon, Lasem, Banten dan Semarang. 23

Kedatangan orang - orang muslim dari India, Arab, Persia dan Cina

mengikuti jalan pelayaran dan perdagangan dapat dilihat sebagai komponen dari

pola penting dalam penyebaran Islam di Indonesia. Selain itu terdapat unsur -

unsur perdagangan yang secara kronologis dan geografis yang melengkapi proses

tersebut. Tempat - tempat yang dituju oleh para pedagang ini kebanyakan di

daerah - daerah pesisir atau kota - kota pelabuhan dikarenakan pelabuhan selain

21 Onghokham, Anti Cina, Kapilalisme Cina dan Gerakan Cina, ed Wasni Alhaziri,(Jakarta: Komunitas Bambu 2008), h. 135.

22 Leo Suryadinata, Meneari identilas nasional dari Tjoe Sou San sampai Yap Thiam Hieneet 1(Jakarta: LP3ES, 1990), h. 175.

23 A _:_ n .. ..l~__~ I ~_ •

Page 34: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

25

tempat berkumpul untuk berdagang tetapi pelabuhan juga berperan sebagai pintu

gerbang dan penghubung antara dunia seberang laut dengan daerah pedalaman.24

Peranan dan fungsi pelabuhan dapat berubah karena tuntunan zaman,

sebagai contoh kerajaan atau kesultanan yang tergolong City-State yang erat

kaitannya dengan faktor kegiatan perdagangan regional dan internasional

memerlukan bandar-bandar tempat ekspor dan impor komoditi yang di butuhkan

oleh masyarakat dan kesultanan yang bersangkutan. Sebagai contoh dari City-

State ialah kota -kota yang bercorak Islam seperti Samudra Pasai, Palembang,

Gresik, Demak, Tuban dan Banten. 25

Salah satu akibat banyaknya dari para pedagang Arab dan Cina tinggal,

baik untuk sementara waktu maupun menetap, maka pada akhirnya terbentuklah

sebuah koloni - koloni, seperti koloni Cina dan koloni Arab. Koloni - koloni ini

akhirnya menjadi perkampungan seperti pecinan (kampung Cina) dan pakojan

(kampung orang - orang India yang kemudian diambil alih oleh orang - orang

Arab). Selain itu, orang -orang Cina juga ada menetap di Jawa mereka memiliki

peran yang cukup signifikan dalam bidang perniagaan, pelayaran/navigasi sebagai

contoh daerah Demak yang waktu itu memegang hegemoni teritorial Jawa sudah

dikuasai orang - orang Cina.26

24 M.Dien Madjid, "Jaringan perdagangan masa kerajaan Islam Indanesia(suatu kajiansasial ekanami)" Islam dan Konstruksi Jlmu Peradaban dan Humaniora, ed Sudamata AbdulHakim, cet I (Jakarta: UIN Press, 2003),.h. 225.

25 M.Dien Madjid, "Jaringan perdagangan masa kerajaan Islam Indanesia(suatu kajiansasial ekonami)" Islam dan Konstruksi Jlmll Peradaban dan Humaniora, ed Sudamato AbdulHakim, cet I (Jakarta: UIN Press, 2003), h. 222.

26 Deliar noer, Gerakan Moderen Islam dl Indonesia (Jakarta: LP3ES cet 8, 1996), h.8.

Page 35: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

26

B. Kondisi umum muslim Tionghoa pada masa Kolonial Belanda

Imigrasi pertama yang di lakukan orang Tionghoa ke Indonesia pada abad

ketujuh belas terutama orang - orang Hokkian27 sebagai pelarian menghindari

bangsa Manchu. Di masa itu rata - rata orang Tionghoa menetap di sepanjang

pesisir utara Sumatra (Palembang) sampai beberapa keturunan tanpa pemah

kembali ke negeri asalnya. Mereka membaurkan diri dalam soal bahasa, makanan,

pakaian maupun agama dan biasa disebut golongan "peranakan,,28. Banyak

diantara mereka yang pada akhimya masuk Islam dan menolak memakan daging

babi dan mengunakan adat istiadat penduduk asli. Menurut Victor Purcell imigrasi

bangsa Cina ke Indonesia mendapat tiga tahap: masa kerajaan, penjajahan Eropa

dan masa kolonial Belanda. Tahap pertama imigrasi masyarakat Cina di masa

kerajaan semata-mata didorong oleh hubungan perdagangan, selain itu mereka

datang ke wilayah-wilayah kerajaan sesuai musim angin yang merupakan sarana

utama pelayaran di masa itu. Jumlah mereka sedikit dan jangka waktu yang tidak

terlalu lama. 29

Tahap kedua terjadi setelah bangsa Eropa muncul di wilayah Asia

Tenggara pada abad ke 16 walaupun motivasinya masih sarna yaitu perdagangan

tetapi jumlah meningkat sesuai dengan pesatnya perdagangan di masa itu dan

imigrasi orang-orang Cina didominasi oleh para laki-Iaki. Terlebih kedatangan

27 Kini orang-orang Tionghoa yang ada di pulau Jawa 99,9% adalah keturunan Hokkian,lihat pada buku H.J.de Graaf, China muslim di Jawa abad XV dan XVI: an/ara His/orisi/as danmi/os,(/e1! Alfajri (Yogyakarta: Tiara Waeana yogya, 1998), h. 45.

8 Istilah peranakan di abad 18 dan 19 berbeda makna dan artinya, di abad ke 18 istilahperanakan berarti Cina muslim di mana simbol kuneir rambut mereka telah hilang serta berbaurdengan pribumi, sedangkan di abad 19 istilah peranakan berarti orang-orang keturunan Tionghoayang lahir di Indonesia dan tidak berorientasi lagi ke negara Cina. Lihat pada buku Onghokham,Anti Cina, Kapi/alisme Cina dan Gerakan Cina, ed Wasni AIhaziri, (Jakarta: Komunitas Bambu2008), h. I35-136.

29.

Page 36: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

27

orang-orang Eropa seperti Portugis, Spanyol, Inggris dan Belanda membuat

wilayah Asia Tenggara semakin ramai. Tahap ketiga terjadi pada masa kolonial

Belanda di mana pada saat itu Indonesia di bawah pemerintah Belanda, di masa

itu ditemukan banyak pemukiman Cina di beberapa seperti daerah Kalimantan

Barat, pantai timur Sumatera dan sepanjang pesisir utara pulau Jawa. 30

Imigrasi orang-orang Cina di masa itu jurnlahnya sangat besar dan

motivasi mereka berubah bukan lagi didorong oleh perdagangan tetapi juga

kebutuhan ekonomi secara umum. Pada periode ini orang-orang Cina yang datang

tidak lagi terbatas laki laki tetapi juga wanita Cina. meningkatnya imigran Cina

menyebabkan proses asimilasi yang pada awalnya teIjadi berjalan cukup lancar

menjadi terhanlbat dan membuka kesempatan mereka untuk membentuk

komunitas sendiri yang relatif terpisah dari masyarakat pribumi. Kecenderungan

ini terus beIjalan menjadi semakin intensif oleh kebijakan politik yang rasialis. 31

Namun pada tahun 1970 pemerintah Belanda kemudian menerapkan

langkah-Iangkah yang sangat keras terhadap imigran orang-orang Tionghoa.

diantaranya adalah membatasi gelombang imigrasi dan memberikan pegawasan

ketat terhadap kegiatan dagang orang-orang Tionghoa. Bagi pendatang baru yang

hendak tinggal di Jakarta diharuskan memiliki izin khusus dari pihak pemerintah

Belanda. Meningkatnya jumlah imigran Cina di cegah oleh pemerintah Belanda

ini salah faktor dari sikap penguasa Manchu di dataran Cina. Gambaran orang-

orang Tionghoa yang datang ke Jakarta di masa itu dari tahun 1619 hanya jumlah

400 jiwa namun pada tahun 1629 naik sebanyak 2.000 jiwa. Pada tahun 1725naik

sebanyak 10.000 jiwa. Meskipun di masa itu pemerintah Belanda telah membuat

3D Tarmizi Taher, Masyarakal Cina (kelahanan nasional dan inlegrasi bangsa di Indonesia)11_1 __ ......._. nnTlo.f 1nn'"1" 1.. ......

Page 37: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

peraturan keimigrasian yang ketatrPERPUSTAKAA~~~~~A 128

UIN SYAHID JAKARTA ;yaitu dengan l1anya memperbolehkan satu

perahujung membawa tidak lebih dari 100 orang, 32

Akibat dari meningkatnya jumlah imigran Cina pada tahun 1970 terjadi

sebuah pembantaian masal orang-orang Cina oleh pemerintah Belanda. Hal ini

dilakukan untuk mengurangi jumlah penduduk di masa itu terjadi pertikaian

antara pemerintah colonial dengan penduduk dengan jumlah penduduk Cina yang

disebabkan oleh pembagian gaji yang dinilai tidak adil. Oleh sebab itu orang-

orang Tionghoa berbondong-bondong memeluk Islam sebagai akibat dari

peristiwa pembantaian 1740. 33

Selain itu uutuk menghindari pajak kepala yang khusus dikenakan orang -

orang Tionghoa. Karenajumlah mereka semakin banyak dan menganggap muslim

Tionghoa sebagai Cina muslim asing maka pemerintah Belanda memisahkan

mereka dari masyarakat Tionghoa yang bukan muslim. Pada tahun 1830

pemerintah Belanda membentuk kapitan untuk Cina muslim dan menyerahkan

pengurusan dan pengawasan mereka kepada kapten Tionghoa yang diangkat dari

kalangan mereka sendiri. Salah satu kapitan Cina muslim yang cukup terkenal

bernama Muhammad Jafar.34

Di masa-masa awal kedatangan orang-orang Cina uutuk berasimilasi

kedalam masyarakat pribumi bermacam-macam alasan orang-orang Tionghoa

uutuk memeluk Islam. Seperti masyarakat Tionghoa yang totok memeluk Islam di

masa awal uutuk memudahkan membaur dengan masyarakat pribumi tetapi

terdapat pula masyarakat peranakan yang memeluk Islam akibat banyaknya

32 Tannizi Taher,Masyarakal Cina (ketahanan nasional dan inlegrasi bangsa di Indonesia)(Jakarta: PPIM, 1997), h. 54.

33 Onghokham, Anli Cina, Kapilalisme Cina dan Gerakan Cina, ed Wasni AlhaziriIJ_1._ ....._. 'f ~~ __ n_ ... L._ """,nn" ,. '"'"

Page 38: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

29

perkawinan campuran antara orang tionghoa dengan wanita pribumi

memunculkan kelompok penduduk peranakan (tionghoa muslim). Orang - orang

tionghoa muslim ini juga memotong rambut dan mengganti nama mereka dengan

nama muslim atau melayu.35 Di dalam buku Anthony Reid juga mengatakan

bahwa sebagian besar orang Melayu dan Jawa adalah orang - orang keturunan

Cina atau disebut juga sebagai tionghoa peranakan, hal ini disebabkan rata - rata

dari tionghoa peranakan beragama Islam yang pada akhir abad 19 menyatu

d ak 'b ·36engan masyar at prJ urn!.

Selama periode tersebut suatu pengindentifikasi dengan kultur Jawa -

Islam telah menjadi suatu norma dikalangan orang - orang Tionghoa di Jawa.

Salah satu contohnya ialah pengangkatan seorang kapiten peranakan Tionghoa

secara khusus untuk mengurus dan melayani kepentingan masyarakat Tionghoa.

Hakikatnya telah memberi pengakuan resmi atas proses yang tengah berlangsung

tersebut.

Dalam dokumen-dokumen VOC orang - orang tionghoa muslim disebut

"geschoren Cinezeen" artinya "orang - orang Tionghoa cukuran". Sebagai contoh

di Banten masyarakat tionghoa muslim yang mempunyai model rambut kucir

membaur dengan masyarakat pribumi sehingga orang - orang Belanda menamai

mereka orang - orang tionghoa yang "getornden cinezeen ", artinya "orang

Tionghoa yang telah berubah ".37

Selain memiliki tempat tinggal yang terpisah ciri berpakaian hingga gaya

rambut masyarakat tionghoa juga diatur oleh pemerintah Belanda. Hal ini

35 Lance Castles, Profil etnik Indonesio, (Jakarta: Masupjakarta: 2007), h. xx-xxi.36 Lance Castles, Profil elnik Indonesio, (Jakarta: Masupjakarta: 2007), h. 181.37 ()nohovhlltTl AMti r;"'r> y ...... ;~,..I:n~~ r:.~_ -1 ""_ .. ~'--

Page 39: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

30

dilakukan untuk membedakan masyarakat tionghoa muslim dengan masyarakat

pribumi. Dalam kebijakan ini pemerintah Belanda juga menerapkan sangsi pada

masyarakat tionghoa muslim yang melanggar kebijakaan tersebut. Politik

pemerintah kolonial memperbesar perbedaan antara masyarakat muslim Tionghoa

dengan masyarakat pribumi. Terhambatnya asimilasi antara kedua bangsa ini dan

menyebabkan eksklusifisme tampak dalam hal-hal seperti terdapatnya

penggolongan masyarakat, pendirian sekolah khusus masyarakat Cina dan

Eropa38•

Walaupun pemisahan tempat tinggal membuat terasingnya masyarakat

muslim Tionghoa dengan masyarakat Tionghoa non muslim, tetapi pemerintah

Belanda dengan adil memberikan hak monopoli atas perdagangan kepada

masyakarat Tionghoa tanpa memandang agama. Keberadaan orang - orang

Tionghoa di Indonesia sering kali dinilai sebagai unsur yang melengkapi

penjajahan Belanda di Indonesia. Sejalan dengan itu maka sejumlah orang

Tionghoa ditunjuk sebagai Mayor, Kapfein, Liufenanfs der Chinezen.39

Keberhasilan orang - orang Tionghoa membuat jaringan komersial sampai

ke pelosok daerah, agaknya cukup mengkhawatirkan Belanda sehingga untuk

membatasi ruang geraknya. Pada tahun 1863 pemerintah Hindia Belanda

mengeluarkan peraturan untuk orang-orang Tionghoa untuk izin petjalanan yang

bernama passensfelsel. Apabila orang - orang Tionghoa akan berpergian selama

38 Lie Tek Tjeng, "masalah Tionghoa" dalam rangka stabilisasi politik (1966) ," dalam LeoSuryadinata (ed) Pernlklran pol/Ilk elnls Tlonghoa Indonesia 1900·2002 eel I, (Jakarta: LP3ES.----- - --

Page 40: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

31

beberapa hari, ia hams meminta Izm lebih dahulu dan bagi yang melanggar

kententuan ini akan di denda sebesar/25.40

Pada tahun 1900 pemerintahan kolonial Belanda kembali mengeluarkan

peraturan yang mewajibkan orang - orang Tionghoa bermukim di daerah tertentu

di suatu kota (wijkenstelsel). Sistem distrik untuk orang - orang Tionghoa ini juga

bertujuan untuk mempermudah pengawasan terhadap mereka. Sebelum tahun

1900 sistem ini hanya berlaku di sekitar 3000 desa di Jawa, namun sejak awal

abad XX M di perluas ke seluruh wilayah Hindia Belanda. Perlanggaran atas

ketentuan ini dianggap tindakan kriminal, demikian pula pelanggaran atas

ketentuan surat izin perjalanan. 41

Keberhasilan pemerintah Belanda dalam kebijakaan tempat tinggal dan

izin untuk perjalanan bagi masyarakat Tionghoa tidak disertai dalam kebijakaan

pendidikan. Di masa itu, apabila masyarakat Tionghoa ingin menyekolahan anak

- anak mereka di sekolah yang dikelolah oleh pemerintah Belanda tidak sanggup

untuk membayar uang sekolah yang cukup tinggi antara / 10 - /15 setiap bulan.

Padahal sekolah tersebut milik pemerintah dan para muridnya dibebaskan dari

uang sekolah. Sekolah - sekolah Cina yang terdapat di Hindia Belanda 439 buah;

257 diantaranya di pulau Jawa termasuk 28 sekolah yang berlokasi di Jakarta. 42

Berawal dari mahalnya biaya sekolah pemerintah Belanda, maka pada

tanggal 17 Maret 1900 di Jakarta, masyarakat Tionghoa yang juga pada masa itu

mulai berorientasi ke negeri Cina membentuk sebuah organisasi Tiang Haa Hwee

40 Leo suryadinata, PaUlik Tianghaa peranakan di Jawa (Jakarta: Pustaka sinar harapan,1994), h. 21.

41 Onghokham, Anti Cina, Kapita/isme Cina dan Gerakan Cina, ed Wasni Alhaziri(Jakarta: Komunitas Bambu 2008), h. viii.

42.... ..... ... ." , , .~..

Page 41: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

32

Koan atau Zhong Hua Hui Guan yang artinya perkumpulan orang Cina di

perantauan. Organisasi ini lebih dikenal dengan sebutan THHK" mula - mula

organisasi ini bersifat "keagamaan" di kalangan orang Cina peranakan di Hindia

Belanda. Sementara itu dalam upaya mewujudkan modemisasi setahun setelah

THHK berdiri organisasi ini mulai mengusahakan kegiatan pendidikan, hal ini

dikarenakan mengingat rendahnya mutu berbagai "sekolah Cina" waktu itu.

Sekolah -sekolah yang dikelolah THHK awalnya juga menggunakan bahasa

Hokkian atau bahasa daerah lainnya, para guru dan pengawas pendidikan ini pun

langsung didatangkan dari Cina. 44

Peningkatan yang signifikan terjadi pada sekolah THHK terbukti pada

tahun 1908 terdapat 95 sekolah dengan jumlah murid tercatat sekitar 5.500 orang.

Tetapi perkembangan pesat sekolah tersebut menimbulkan kekhawatiran

pemerintah Hindia Belanda. Pemerintah Belanda merasa perlu mendirikan HCS

(Holland Chineese Scholen) dengan tujuan untuk mengontrol jumlah penduduk

Cina di Indonesia khususnya di Jawa dan menimbulkan sifat eksklusivisme pada

diri anak-anak Tionghoa. HCS (Holland Chineese Scholen) didirikan untuk

mengalihkan kekhawatiran bahwa orientasi golongan Cina akan berubah dari Ratu

Wilhelmina ke kekuatan-kekuatan asing lain.45

" THHK ialah singkatan dari Tiong Hoa Hwee Koan atau Zhong Hua Hui Guan yangartinya perkumpulan orang Cina di perantauan.

44 Leo suryadinata, Politik Tionghoa Peranakan di Jawa,( Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,1994), h. 23.

45 •

Page 42: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

BAB III

KORELASI MUSLIM TIONGHOA DENGAN PEMERINTAH ORDE

BARD

A. Gambaran umum masyarakat muslim Tionghoa di masa Orde Barn

Dinamika sosial muslim Tionghoa di Jakarta pada masa Orde Baru dapat

dilihat dari 2 sektor penting yaitu sosial dan politik sehingga dapat disimpulkan

kehidupan masyarakat Tionghoa di masa itu. Sektor sosial, masyarakat muslim

Tionghoa di masa Orde Baru pada umum mengalami pasang surut. Hal ini

dikarenakan di masa itu pemerintah Orde Barn sedang mencanangkan kebijakaan

pembauran yang ditujukan untuk menghilangkan prasangka etnis Tionghoa. Hal

ini tentunya disambut oleh sebagian masyarakat etnis Tionghoa yang

menginginkan status kewarganegaraan yang jelas dan tidak lagi menjadi korban

dari diskriminasi ras. Namun pada kenyataannya masyarakat muslim Tionghoa

mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan. Oleh sebab itu, permasalahan

ini membuat beberapa pengamat sosial dan politik menganjurkan pemerintah

memberikan perlindungan khusus untuk masyarakat muslim Tionghoa I.

Oleh karena perlindungan khusus yang diajukan oleh para pengamat sosial

dan politik ini membuat citra masyarakat muslim tionghoa di Jakarta

mendapatkan citra negatif. Hal ini tentunya bertolak belakang dari kebijakaan

asimilasi yang disepakati oleh pemerintah dengan masyarakat muslim Tionghoa.

Di dalam piagam asimilasi pada tahun 1961 masyarakat Tionghoa baik muslim

maupun non muslim telah menyetujui peranakanisasi dan Indonesianisasi.

Berdasarkan kebijakan asimilasi yang diambil oleh presiden Soeharto dengan kata

Page 43: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

35

terlihat dalam peristiwa-peristiwa rasilaisme akibat permasalahan keci!. Hubungan

yang tidak antara kedua masyarakat ini juga didukung dari campur tangan

pemerintah yang menganak emaskan salah satu golongan masyarakat ini terutama

dalam sektor ekonomi, dalam sektor ekonomi inilah inti dari persoalan ketidak

serasian hubungan muslim Tionghoa dengan masyarakat pribumi yang

menggejala dalam ketimpangan-ketimpangan di bidang lain terutama dibidang

politik.4

Terdapat juga beberapa peristiwa yang menunjukan hasil ketimpangan dari

kedua golongan masyarakat ini seperti kerusuhan di Kudus antara santri borjuis

dengan masyarakat Tionghoa serta peristiwa G30S-PKI dan pencekalan

BAPERKI (Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia) yang pada

akhimya menimbulkan suatu kecurigaan antara masyarakat pribumi dengan

masyarakat muslim Tionghoa, kecurigaan ini dimulai dari mempertanyakan status

kewarganegaraan mereka dan berlanjut kepada hak politik mereka. Selain status

warganegara, masyarakat pribumi juga iri hati melihat keberhasilan masyarakat

Tionghoa termasuk muslim dalam usaha ekonomi serta dari penilaian masyarakat

pribumi melihat sikap, tindakan, dan kedudukan masyarakat muslim Tionghoa

kurang solidaritas kepada negara Indonesia. 5

Hubungan pribumi dengan orang Tionghoa yang tidak harmonis juga

dimulai dari pemulangan orang-orang Tionghoa daIam jumlah besar yang

kemudian disusul oleh bentrokan yang terjadi di berbagai tempat, pada tahun 1967

sebanyak 300-400 orang-orang Tionghoa menjadi korban dari permasalahan

4 Hasil wawancara dengan Ali Karim Oel SH, Jakarta, Jum'at 02 Oktober 2009.'Harty Tjan Silalahi, "Upaya Marathon Pembinaan Kesatuan Bangsa (I984)"dalam Leo

Page 44: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

36

dengan suku Dayak di Kalimatan. Di masa Orde Baru POSlSl orang-orang

Tionghoa semakin rentan, bahkan konflik antara pribumi-Tionghoa terus

berlangsung seperti peristiwa Malari pada 1974 telah menjadikan pihak Cina

sebagai sasaran pengrusakan. Sementara pada tahun 1900-an kejadian yang sarna

juga muncul pada beberapa tempat seperti Medan, Situbondo, Tasikmalaya, dan

Rengasdengklok. Selain itu diskriminasi yang di alarni oleh etnis Tionghoa terus

berlangsung pada Orde Baru seperti peristiwa rasialis 10 Mei 1963 di Bandung, 5

Agustus 1973 di Jakarta, Malari 1974 di Jakarta dan Kerusuhan Mei 1998. 6

Pennasalahan yang terjadi didalarn hubungan antara masyarakat muslim

Tionghoa dengan masyarakat pribumi membuat Panitia Nasional Perumus

Kebijaksanaan Penyelesaian Masalah Cina (1967) secara luas merumuskan

"pertarna-tarna disadari bahwa latar belakang sejarah dan proses perkembangan

politik, ekonomi, sosial-budaya dari kedua golongan masyarakat masyarakat

Tionghoa tennasuk muslim Tionghoa dengan masyarakat pribumi itu telah

membuat masyarakat Indonesia curiga tehadap penduduk Tionghoa pada

umumnya". Tetapi yang merasakan perasaan yang tidak menyenangkan seperti

yang dialarni oleh masyarakat pribumi juga dihadapi oleh masyarakat muslim

Tionghoa, seperti tidak mendapatkan pengakuan dan perlakuan nyata

sebagaimana layaknya yang diterima mereka sebagai warganegara Republik

Indonesia. Masyarakat muslim Tionghoa merasa merka masih didiskriminasikan

6 Tarmizi taher, Masyarakat Cina (Ketahanan Nasiona/ dan Integrasi Bangsa di Indonesia)(Jakarta:PPIM 1999), h. 77. Lihat juga wwww.muhkholidas.blogspot.com/2008/07/peran-

Page 45: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

37

meskipun mereka sudah mengubah status kewarganegaraan dan berpindah

keyakinan. 7

Dampak dari ketidak seraSlan antara kedua golongan masyarakat ini

(muslim Tinghoa dengan pribumi) memberikan citra negatif terhadap golongan

masyarakat muslim Tionghoa dimata masyarakat pribumi. Pada hakikatnya

permasalahan kedua golongan masyarakat ini dapat dikategorikan sebagai

masalah sosiologis atau masalah sosial-psikologis dimana terjadinya stratifikasi

sosial yang memang dibuat dari zaman kolonial Hindia Belanda dengan tujuan

memudahkan mereka mendata setiap penduduk dan mencegah terjadi periawanan

kepada pemerintah Hindia Belanda apabila seluruh golongan masyarakat bersatu.8

Selain hal tersebut, stratifikasi sosial ketika itu diperiukan untuk mencegah

teIjadinya permasalahan di masyarakat sehingga penempatan individu atau

golongan masyarakat dalam tempat-tempat yang tersedia. Stuktur sosial dan

mendorongnya agar melaksanakan kewajiban yang sesuai dengan kedudukan serta

peranarmya.9

Stratifikasi masyarakat yang diterapkan oleh pemerintah Hindia Belanda

dilanjutkan pada masa Orde Barn walaupun dengan sistem yang berbeda, berbeda

disini pemerintah Orde Barn tidak secara jelas membentuk lapisan masyarakat.

Meskipun tidak secara jelas menggambarkan adanya lapisan masyarakat antara

masyarakat Tionghoa termasuk muslim dengan masyarakat pribumi namun jika

ditempatkan dalam Iingkup nasional masalah WNI non pribumi dengan WNI-

7 Ibid., Leo Suryadinala (ed) Pemikiran polilik etnis Tionghoa Indonesia 1900-2002, h.34 I.~ Ibid., Leo Suryadinata (ed) Pemikiran politik etnis Tionghoa Indonesia 1900-2002. h.330

Page 46: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

38

pribumi pada hakikatnya mempakan salah satu corak dan bagian dari masalah

pembinaan bangsa (nation dan character building). 10

2. Kolerasi muslim Tioughoa dengan non muslim Tionghoa

Hubungan antara muslim Tionghoa dengan non muslim Tionghoa di masa

Orde Bam juga mengalami dinamika, hal ini terlihat karena kebijakan asimilasi

yang pada akhirnya merarnbat pada konversi agama terbesar di Indonesia

membuat etnis Tionghoa terbagi menjadi 2 kubu. Persepsi ini diperkuat dengan

ketidak kompaknya etnis Tionghoa untuk menyelesaikan masalah mereka seperti

mengajukan proses integrasi dan proses asirnilasi. Hubungan yang tidak harmonis

ini dikarenakan para kelompok asimilasi menganjurkan masyarakt Tionghoa

untuk konversi agama ke Islam karena hampir 80% masyarakat Indonesia

beragama Islam, hal inilah yang membuat kelompok integrasi kurang setuju

karena menumt mereka inti masalah muslim Tionghoa adalah hubungan antara

kelompok, dalam hal ini hubungan antara golongan-golongan yang dominan dan

golongan minoritas. 11

Isu asimilasi bukan lagi mempakan isu "hubungan mayoritas dengan

minoritas" tetapi sudah merambat ke isu politik di Indonesia yang menyebabkan

terjadi ketidak harmonisan didalam etnis Tionghoa sendiri (muslim dan non

muslim). Kelompok integrasi yang menginginkan pemecahan masalah Tionghoa

secara Kristen ini terlihat dari tulisan-tulisan para tokoh BAPERKl yang

mencanangkan untuk semua etnis Tionghoa agar mendalami agama Kristen yang

Page 47: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

39

tentunya dalam hal ini membuat para tokoh asimilasi juga melakukan hal yang

sama. 12

B. Kebijakan pemerintah Orde Baru terhadap muslim Tionghoa

Di masa orde baru pemerintah secara berturut mengeluarkan kebijakan -

kebijakan untuk masyarakat Tionghoa termasuk muslim Tionghoa, hal ini

dikarenakan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh etnis Tionghoa khususnya

muslim Tionghoa yang menyebabkan semakin besar prasangka anti Tionghoa

serta kerusuhan yang disebabkan oleh prsangka tersebut. Maka dari itu

Pemerintah yang awalnya mencanangkan kebijakaan asimilasi kemudian berubah

menjadi integrasi, kemudian memutuskan untuk mengambil kebijakaan yang di

bedalcukan oleh pemerintah Orde Baru kepada masyarakat Tionghoa termasuk

muslim Tionghoa antara lain ialah:

1. Keputusan Presidium no 127 / U / Kep / 12 / 1967 mengenai

peraturan ganti nama bagi WNI yang masih memakai nama Cina. 13

2. Instruksi Presiden no 37 / U / IN / 6 / 1967 mengenai Badan

Koordinasi Masalah Cina. 14

3. Intruksi Presiden No 14 tahun 1967 mengenai agama, kepercayaan

dan adat istiadat cina. 15

4. SE Presidium kabinet RI no se-06 / Pres-Rab / 6 / 1967 mengenai

penggantian istilah Tiongkok dan Tionghoa menjadi Cina. 16

12 Leo Suryadinata, Negara dan Etnis Tionghoa. (Jakarta: LP3ES, 2002), h. 62.13 Junus Jahja, Masalah Tionghoa di Indonesia Asimilasi vs Integrasi. (Jakarta: LPMB.

1999). h. 126.

Page 48: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

40

5. SE 02 I SE I Ditjen I PPG I K 11988 mengenai larangan penerbitan

dan percetakan tulisan I iklan beraksara dan berbahasa Cina. 17

6. Keputusan Presiden no 240/1967 mengenai kebijakasanaan pokok

yang menyangkut WNI keturunan Asing. 18

7. GBHN TAPIMPR No.III 1983 Bab IVI D tentang Pembauran.

"usaha-usaha pembauran bangsa perlu lebih ditingkatkan di segala

bidang kehidupan baik dibidang ekonomi maupun social dan

budaya, dalam rangka usaha memperkokoh persatuan dan kesatuan

serta memantapkan ketahanan nasional.,,19

8. TAP MPRS No. III I Res I MPRS I 1966 tentang pembinaan

kesatuan bangsa. 20

9. Mengenai KTP bagi etnis Tionghoa -11 OS - II I OS - 12 (pERDA

DATI I DKI Jakarta).21

INPRES (Intruksi Presiden) dan KEPPRES (Keputusan Presidium) ini juga

membicarakan bidang politik (hak politik), kewarganegaraan dan bidang dakwah

untuk muslim Tionghoa. Semuanya dijabarkan seperti dibawah ini:

1. Bidang politik dan status kewarganegaraan

Kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah untuk masyarakat

muslim Tionghoa juga menjalar ke bidang politik dan status kewarganegaraan,

kebijakan yang dicanangkan pemerintah seperti ganti nama dan tidak diizinkannya

I7 Ibid.h.l3018 Ibid.h.13119 Ibid.•h.l3220 Tannizi Taber. Masvarakat Cina fKetahanan Nmdnnnl rlnn Tnfotn'm.·; R."Hn['rt ,11

Page 49: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

41

masyarakat muslim Tionghoa masuk ke dalam aspek politik disebabkan

pemerintah hanya ingin masyarakat muslim Tionghoa berada dalam aspek

ekonomi. Dalam status kewarganegaraan, kebijakan untuk masyarakat muslim

Tionghoa pada Keputusan Presidium no 127 / U / Kep / 12 / 1967 mengenai

peraturan ganti nama bagi WNI keturunan Cina yang masih memakai nama Cina

bersedia ganti nama mereka dengan nama Indonesia. Melalui peraturan tersebut

pemerintah juga memutuskan agar prosedur perggantian nama itu diperrnudah.

Intruksi Presiden No 14 tahun 1967 mengenai agama, kepercayaan dan adat

istiadat cina. Dalam intruksi itu antara lain dikemukakan, tanpa mengurangi

kebebasan semua WNI untuk melaksanakan ritual keagamaan sesuai ketentuan

yang diputuskan oleh pemerintal1, selain pemerintah menganjurkan agar terjadinya

asimilasi total dalam masyarakat muslim Tionghoa, karena walaupun masyarakat

Tionghoa sudah konversi agama menjadi Islam tetapi dari pihak pribumi masih

saja menganggap mereka sebagai orang asing dikarenakan nama mereka yang

masih menggunakan nama Tionghoa.22

Namun di lain pihak, pemerintah yang menganjurkan ganti nama dan

membah status warga negara, temyata masih saja membedakan bedakan warga

negaranya berdasrkan keturunan. Bahkan kartu tanda penduduk (KTP) non

pribumi diberikan tanda atau kode yang khas ini berlaku untuk semua masyarakat

Tionghoa. Selain status warga negara dalam aspek politik pemerintah Orde Bam

juga menentukkan dan membatasi jumlah partai dan organisasi etnis Tionghoa,

sealin itu apabila muslim Tionghoa masuk kedalam aspek politik bagaikan

"makan buah simalakama" yang berarti bila mereka terlibat dalam politik

n.

Page 50: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

42

kalangan oposisi, maka dicap subversive tetapi bila mendukung penguasa waktu

. k d' . 23Itu mere a Icap oportuUlS.

Meskipun masyarakat muslim Tionghoa mendapatkan celah untuk

berpartisipasi dalam aspek politik tetapi pemerintah tidak menaruh minat

membawa etnis Tionghoa;(muslim Tionghoa) dalam bidang politik, pamong praja

atau kehidupan publik. Para pengamat masalah Tionghoa menganjurkan dalam

pokok-pokok kebijaksanaan pemerintah mengenai pembinaan bangsa seharus

dirumuskan dan dituang dalam GBHN agar terlihat jelas tanggung jawab,

kewajiban serta hak dari masyarakat muslim Tionghoa kepada bangsa Indonesia24•

2. Bidang Dakwah

Beberapa pengamat dari dunia Internasional melihat masalah WNI non

pribumi;(muslim Tionghoa) dengan Pribumi sama hal dengan masalah yang

terjadi di Thailand dan Malaysia, tetapi karena masalah di Indonesia sangat

kompleks maka para pengamat politik Internasional menganjurkan salah satunya

memeluk agama mayoritas penduduk untuk memperkecil dikriminasi ras. Selain

itu di masa Orde Baru yang menerapkan kebijakan SE 02 / SE / Ditjen / PPG / K /

198825 mengenai larangan penerbitan dan percetakan tulisan / iklan beraksara

dan berbahasa Cina menyebabkan tekanan kepada etnis Tionghoa sehingga

23 Leo Suryadinata, Negara dan Ernis Tionghoa. (Jakarta: LP3ES, 2002),h .62. Lihat diCharles A copple, Tionghoa Indonesia da/am krisis.(Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994), h.212.

24 Ariel Heryanto. "Jalan di hadapan". dalam Leo Suryadinata (ed), Pemikiran po/ilik elnisTionghoa Indonesia /900-2002 cet 1 (Jakarta: LP3ES, 2005), h.368.

'Ii - • .. . " ...

Page 51: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

43

organisasi ini tidak menjadi besar, salah satunya adalah tekanan pada penggunaan

. 'Iah T' h 26Ish lOng oa .

Kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Orde Baru serta di masa itu juga

mencanangkan proses pembauran juga terjadi dalam susunan organisasi muslim

Tionghoa, di mana Haji Karim Oei yang juga sebagai pemimpin PITI (Persatuan

Islam Tionghoa Indonesia) sementara Letjen H.Sudirman dijadikan pembimbing

dan tujuh orang pribumi termasuk Buya Hamka dijadikan penasehat. Wakil ketua

I dan Sekjen PIT! terdiri dari dua orang pribumi yaitu H.Yunan Helmy Nasution

dan Mayor Ahmad Johansjah.27

Pada tahun 1972 H.Karim Oei sebagai pimpinan PIT! memiliki insiatif

untuk merangkul orang-orang Tionghoa yang belum muslim dan masih berbahasa

Tionghoa berusaha meminta izin supaya AI-Qur'an dan majalah dakwah

diterbitkan dalam bahasa Tionghoa akan tetapi permohonanya waktu itu di tolak

oleh Departemen Agama dengan alasan pemerintah mau mempercepat proses

asimilasi. Pada tahun yang sama pula, pengurus pusat PITI (Persatuan Islam

Tionghoa Indonesia) mendapatkan surat perintah dari Jaksa Agung supaya PIT! di

bubarkan karena istilah Tionghoa yang mengandung sifat eksklusivisme, tetapi 10

hari sesudah pembubaran yaitu tanggal 15 Desember 1972 sebuah perkumpulan

yang bemama Pembina Iman Tauhid Indonesia atau PITI baru di bentuk kembali

dengan menyertakan masyarakat pribumi lebih banyak dari sturktur organisasi

tersebut.28

26 htto://adibdata.blogspot.com/2007/ 12/tasawuf-dalam-pendidikan-pesantren.htmI27 Leo Suryadinata, mencari identitas nasional dari Tjoe Bou San sampai Yap Thiam Hien,

(Jakarta: LP3ES, 1990), h.181.2B Leo Suryadinata, mencari identitas nasional dari Tjoe Bou San sampai Yap Thiam Hien,- ---~ . ~~~, . . ......

Page 52: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

44

Program-program PITI (Pembina Iman Tauhid Indonesia) adalah pengajian

di daerah-daerah dan juga pembinaan terutama untuk mereka yang barn masuk

Islam. Selain itu, PITI (Pembina Iman Tauhid Indonesia) juga wadah bagi warga

Tionghoa yang mau mengenal Islam lebih jauh. Namun seiring kebijakan Orde

Barn yang melarang komunitas Tionghoa muslim berkembang, maka identitas

mereka hilang dan mereka secara perlahan menjadi pribumi. Sehingga Masjid­

masjid tersebut tidak dikenal sebagai masjid yang didirikan oleh Tionghoa

muslim. Kebijakan Orde Barn tersebut juga berimplikasi pada perpecahan antara

masyarakat Tionghoa, Tionghoa Islam menjadi pribumi sementara Tionghoa non

Islam seolah temp menjadi etnis Tionghoa. 29

c. Dampak Kebijakan Pemerintah Orde Baru terhadap muslim

Tionghoa

Kebijakan politik asimilasi Orde Barn memberikan dampak yang luar

biasa untuk masyarakat Tionghoa termasuk muslim Tionghoa dengan

penghapusan tiga pilar kebudayaan Tionghoa yaitu Organisasi Tionghoa, media

massa Tionghoa, dan sekolah/pendidikan Tionghoa untuk mendukung politik

asimilasi yang dibuat oleh pemerintah Orde Barn. Di samping itu Pokok-pokok

kebijakan pemerintah mengenai pembinaan bangsa serta penyelesaian masalah

non pribumi dengan pribumi yang dalam hal ini menyangkut masalah seluruh

kebijakan untuk etnis Tionghoa termasuk muslim Tionghoa, jika menempatkan

dalam Iingkup nasional masalah WNI non pribumi (muslim Tionghoa) pada

hakikatnya merupakan salah satu corak dan bagian dari masalah pembinaan

bangsa (nation dan character buildinJj. Terlebih terhambatnya proses

Page 53: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

45

penyesuaIan pada kebijakan-kebijakan ini salah satunya dikarenakan implikasi

politik antara negara Indonesia dengan RRC (Repbulik Rakyat Cina) serta

tuntutan pemerintah yang makin meningkat akan adanya Indonesianisasi,

pribumisasi, atau pemerataan dalam kesempatan politik. 30

Bahkan beberapa kebijakan Pemerintah Orde Baru yang mengaris bawahi

proses pembauran dalam setiap keputusan dan Intruksi dan mengharap orang-

orang Tionghoa benar-benar menyatu dengan penduduk pribumi. NaIilun daIilpak

dari kebijakan tersebut semakin memisahkan masyarakat muslim Tionghoa

dengan masyarakat pribumi, bahkan terkesan bahwa orang-orang muslim

Tionghoa merasa secara terus-menerus didikriminasi dan dicurigai masih

memiliki rasa eksklusivisme.31

DaIilpak yang jelas terlihat dari kebijakan seperti ini adalah menaIilbah

jurang pemisah antara masyarakat muslim Tionghoa dengan pribumi, sebagai

contoh dalaIil sektor ekonomi, kebijakan pemerintah Orde Bam yang memberikan

ruang lingkup seluas-luasnya pada aspek ekonomi yang tercantum di Peraturan

Presiden No.1O (PP 10). Kebijakaan ini merupakan keputusan yang dibuat pada

seminar Angkatan Darat yang diselenggarakan di Bandung tahun 1966, dimana

ditetapkan bahwa orang Tionghoa muslim atau non muslim hams dicegah masuk

ke bidang lain, terutaIila ke bidang politik, tentunya mengapa hal ini terjadi karena

para pemimpin militer tidak percaya kepada masyarakat Tionghoa sebagai sebuah

kelompok masyarakat.32

JO Christianto Wibisono,"Merintis Jalan Pemecah Masalah WNI keturunan Tionghoa(1977) ,"dalam Leo Suryadinata (ed), Pemikiran polilik elnis Tionghoa Indonesia 1900-2002 eetI, (Jakarta: LP3ES, 2005), h.355.

31 I. Wibowo (ed), Relrospeksi dan Rekonlekslualisasi masalah Cina, (Jakarta: Gramedia,

Page 54: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

46

Selain dari aspek politik, dampak dari kebijakan pemerintah Orde Baru

kebijakan beragama dimana bangsa Indonesia memiliki masyarakat majemuk dan

banyak agama, maka untuk mempertahankan kesatuan bangsa Indonesia sehingga

pemerintah Orde Baru mengunakan ideology Pancasila yang memberikan

persamaan terhadap semua agama besar. Oleh sebab itu Dari semua keputusan

tersebut yang berdampak terhadap muslim tionghoa terutama dalam bidang

dakwah yang salah satu organisasi keislamaan PIT! harus merubah namanya dari

Persatuan Muslim Tionghoa Indonesia menjadi Pembina Iman Tauhid Indonesia.

Kebijakan yang paling komprehensif untuk mengubah identitas Tionghoa

di Indonesia adalah peraturan ganti nama, pada tahun 1961 ketika Soekarno masih

berkuasa peraturan ini sudah diumumkan akan tetapi belum terlaksanakan. Pada

tahun 1967 ketika Soeharto berkuasa, peraturan ganti nama diadakan kembali

guna untuk mengindetitaskan diri sebagai warga negara bangsa Indonesia. Selain

itu dampak besar dari seluruh kebijakan Orde Barn untuk masyarakat muslim

Tionghoa yaitu ketika beberapa hasil karya masyarakat Tionghoa yang berbentuk

novel tidak berbeda dengan hasil karya pribumi, hal ini terlihat dari tokoh-tokoh

mereka yang tidak lagi terbatas pada peranakan Tionghoa.33

Sepanjang masa rezim Orde Baru, seluruh dampak dari kebijakan yang

tidak seimbang serta terjadi semacam upaya penghapusan segala peran positif

komunitas Tionghoa di dalam segala bidang terutama bidang politik. Di samping

itu akibat dari semua kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Orde Barn

menegaskan bahwa masalah masyarakat muslim Tionghoa dengan pribumi belum

Page 55: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

47

terselesaikan bahkan pemisahan dogmatik struktural ditampilkan kembali setelah

pemerintah kolonial pada masa lampau.

Meskipun dampak dari semua kebijakan pemerintah Orde Baru untuk

masyarakat Tionghoa termasuk muslim Tionghoa banyak yang mempersempit

ruang lingkup mereka serta politik asimilasi yang diterapkan berlawanan dengan

kemauan mereka, menurut Lea Williams asimilasi politik yang dianjurkan untuk

masyarakat muslim Tionghoa dalam arti memobilisir orang Tionghoa ke dalam

kegiatan politik dan pemerintahan Indonesia.34

Namun posisi masyarakat muslim Tionghoa sebagai golongan minoritas

menyebabkan mereka memerlukan perlindungan, kepastian hukum dan

kesinambungan kebijakan. Akibat dari kecenderungan ini menyebabkan mereka

(muslim Tionghoa) selalu menjadi pelampiasan dari golongan pribumi yang tidak

puas terhadap kebijakan pemerintah.

1<1~. •

Page 56: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

BABIV

POSISI MUSLIM TIONGHOA PADA MASA ORnE BARU DI JAKARTA

A. Problematika muslim Tionghoa

Untuk menganalisis letak permasalahan yang dihadapi muslim Tionghoa

dalam sektor politik di masa pemerintahan Orde Bam terdapat 3 faktor yaitu:

Pertama adalah perkembangan kebijakan pemerintah Orde Bam yang secara sadar

membangkitkan perbedaan golongan pribumi dan nonpribumi. Selain itu

perlakuan khusus secara berabad-abad sebagai golongan penduduk istimewa

(privileged position) telah menumbuhkan di kalangan nonpribumi sikap hidup dan

perilaku eksklusif. Namun perlakuan yang berbeda dari kelompok nonpribumi ini

hanya diberikan kebebasan dalam sektor ekonomi tidak dalam semua bidang

seperti (politi!<, sosial-budaya dan Hankam). Kedua, konsep nation dan character

building yang diterapkan pemerintah memang menimbulkan perubahan dalam

sektor ekonomi pasar untuk masyarakat muslim Tionghoa sehingga

mereka;(muslim Tionghoa) dapat lebih maju dalam sektor ekonomi. Oleh karena

itu perasaan tidak puas akan keadaan ini ditujukan oleh masyarakat pribumi yang

pada akhirnya membuat pemerintah perlu campurtangan untuk mengoreksi

mekanisme pasar yang tercantum di keputusan Presiden nomor 14A11982 tentang

pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara mengurangi ketimpangan

ekonomi antara pribumi dengan nonpribumi. Ketiga, kasus BARPEKl (Badan

Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia) juga menjadi penghambat

masyarakat muslim tionghoa untuk berpartisipasi dalam sektor politik, hal ini

Page 57: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

49

ras tidak dapat diterima terlebih organisasi ini memiliki hubungan dengan RRC

(Republik Rakyat China) dan PKI (Partai Komunis Indonesia) yang

menginginkan negara Indonesia sebagai negara Komunis. 1

Situasi ini merupakan dampak dari kebijakan politik yang ditempuh oleh

pemerintah Orde Baru yang sejak awal pemerintahannya telah mencanangkan

stabilitas politik dalam rangka membangun ekonomi yang stagnan akibat di masa

akhir pemerintah Orde Lama. Selain itu pemerintah Orde Barn tidak memberikan

kesempatan untuk orang-orang dari masyarakat muslim Tionghoa yang berpotensi

dalam bidang politik, dikarenakan kekhawatiran pemerintah sikap eksklusif

masyarakat muslim Tionghoa serta takut terulangnya tragedi G30SPKI masa Orde

2Lama.

Di masa itu hampir seluruh masyarakat muslim dan non muslim dari etnis

Tionghoa berorientasi ke tanah leluhurnya membuat gerakan Pan-China inilah

awal pertama kali masyarakat Tionghoa mulai mengenal perpolitikan, walaupun

di masa-masa selanjutnya gerakan Pan-China ini pecah menjadi 2 bagian yang

berhaluan kiri sepeti BAPERKI (Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan

Indonesia) dan haluan kanan seperti LPKB (Lembaga Pembinaan Kesatuan

Bangsa)'.

Dari ketiga faktor tersebut terlihat bahwa kelompok muslim Tionghoa

hanya di berikan keluasaan dalam sektor ekonomi oleh pemerintah, walaupun

dalam sektor politik pemerintah memberikan sedikit ruang untuk muslim

Tionghoa dalam berpartisipasi di kancah perpolitikan Indonesia. Unsur-unsur

I Siswono Yudohusodo,"Kelompok Bisnis Dalam Proses Politik di Indonesia",dalam JunusJahja (ed), NonPribumi dimala Pribumi, (Jakarta: Yavasan Tunas Ban~sa. 1991. h. )4)

Page 58: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

50

yang mendukung terjadi problematika politik muslim tionghoa di Indonesia pada

masa Orde Bam ialah ketika tahun 50-an, pergolakan-pergolakan politik di

banyak negara Asia Tenggara lebih diwarnai oleh pertentangan-pertentangan

pahamlideologi berbenturnya kolonialisme dan nasionlisme; berbenturannya

otoriterisme dengan demokrasi; berbenturannya kapitalisme dengan sosialisme

dan komunisme, tetapi di masa sekarang berbagai pergolakan politik yang terjadi

di banyak negara lebih banyak disebabkan oleh masalah-masalah ekonomi.4

Selain faktor ekonomi yang mendukung pergolakan politik muslim

Tionghoa terdapat juga faktor pendukung terjadinya problematika politik muslim

Tionghoa, yaitu masalah pembauran yang tidak dapat diselesaikan sehingga

pemerintah. walaupun pemerintah memberikan upaya untuk menyelesaikan

masalah pembauran dengan program asimilasi. Tetapi dalam prakteknya program

asimilasi ini mengalami banyak kendala seperti hubungan pribumi dengan

masyarakat muslim Tionghoa yang berawal kurang baik.5

Selain itu ketidaksamaan pendapat tokoh pembauran didalam etnis

tionghoa sendiri misalnya Junus Jahja yang menganjurkan bahwa asimilasi terbaik

untuk masyarakat Tionghoa ialah berpindah agama menjadi Islam dan ganti nama,

dalam hal ini Junus Jahja melihat kesuksesan negara Thailand dan Filipina dalam

menangani masalah sarna yang terjadi di Indonesia, dimana masyarakat Tionghoa

menganut agama terbesar untuk mengindari diskriminasi ras. Hal ini bertentangan

dengan pendapat Yap Thiam Hien yang mengatakan bahwa asimilasi untuk

masyarakat Tionghoa bukan berpindah agama dan ganti nama melainkan

4 Emil Salim, "Membina keselarasan hubungan antara pribumi-non pribumi" dalam JunusJahja, Nonpri di mala pribumi, (Jakarta: Yayasan Tunas Bangsa, 1991), h.152.

5 .... " .. _1~ ""1 '.' • 1 •••••

Page 59: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

51

masyarakat Tionghoa harus tetap mempertahankan tradisi dan kebudayaan

sebagai salah satu identitas mereka untuk bisa membaur dengan masyarakat

pribumi dan kegairahan untuk mengganti nama akhir-akhir ini mungkin

disebabkan oleh oportunisme6•

Walaupun begitu banyak kendala yang dihadapi namun, selama

pemerintahan Orde Baru program asimilasi secara perlahan dapat diterapkan

kepada masyarakat baik pribumi dengan masyarakat muslim Tionghoa ataupun

sebaliknya. Di samping itu masyarakat Tionghoa baik muslim maupun non

muslim secara perlahan telah mengalami peranakanisasi dan Indonesianisasi

karena kebijakan asimilasi yang diambil oleh presiden Soeharto dengan kata lain,

walaupun identitas Tionghoa masih bertahan hanya komponen totok-nya yang

semakin berkurang. Selain kebijakan asimilasi yang diterapkan, konsep bangsa

pribumi (nation) Indonesia yang ketat (rigid) juga menjadi penghalang bagi

masayarakat Tionghoa terutama peranakan Tionghoa ke dalam wadah bangsa

Indonesia baik dalam bidang ekonomi dan politik yang demolaasi. 7

Di samping itu pemerintah sejak awaJ sudah mencanangkan model bangsa

Indonesia yang menitikberatkan kepribumiannya dalam hal ini dimaksudkan agar

orang Tionghoa baik muslim maupun non muslim, peranakan atau totok dapat

membaur ke dalam tubuh pribumi Indonesia untuk memperkuat konsep bangsa

pribumi sehingga konsep slogan "Bhinneka Tunggal Eka" dikatakan sngat tetap

dan berlaku untuk Indonesia pribumi tetapi tidak untuk orang Tionghoa. Konsep

ini pula yang pada akhimya mengharuskan etnis Tionghoa menjadi warga pribumi

6 Oportunisme adalah paham politik tanpa berasas yang bertendesi kepentingan!keuntungan pribadi atau diri sendiri yaitu mengikuti atau selalu mempertimbangkan segi dankeadaan (kesempatan yang ada dan menguntungkan). Iihat pada kamus i1miah non,,]"r lI"brt.·

Page 60: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

52

seutuhnya, selain itu konsep ini pula yang membuat problematika yang dihadapi

oleh etnis Tionghoa seakan-akan menjadi suatu bentrokan etnis atau rasial yang

terkait dengan keadaan ekonomi dan politik yang semakin sulit dihindari. 8

Sementara itu, Penerapan kebijakan asimilasi di masa pemerintahan

Presiden Soeharto sebenarnya sudah diterapkan pada masa pemerintahan Orde

Lama ketika pemerintah membatasi kebijaksanaan pokok terhadap masyarakat

dari golongan timur Asing (Vreemde Oosterlingen9) yang di dalamnya terdapat

masyarakat muslim tionghoa. Kebijaksanaan seperti ini terdapat dalam "Haluan

Politik Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 1 Nopember 1945" yang juga

dikenal dengan "Manifesto Bung Hatta". 10

Oi samping kebijakan Manifesto Bung Hatta yang mengabungkan

masyarakat dari berbagai ras seperti Arab dan Tionghoa kedalam Indo-Asia. Oi

masa itu ada juga sebuah kebijakan mengenai status kewarganegaran dan asas

kewarganegaran untuk warganegara asing tentunya hal ini menjadi dilemma

tersendiri untuk sebagian besar masyarakat Tionghoa yang termasuk di dalarnnya

muslim tionghoa. Ketika bangsa Indonesia mengumumkan bahwa asas

kewarganegaraan yang di anut o1eh ius soli yang berarti warga negara Indonesia

berdasarkan tanah kelahiran. Oalam Undang - undang nomor 3 tahun 1946 yang

inti isinya mengenai warga negara dan penduduk negara Indonesia yang tinggal di

Indonesia selama 5 tahun berturut maka secara hukum menjadi warganegara

Indonesia, tentunya Undang - undang ini bertentangan dengan Undang - undang

8 HasH wawancara pribadi dengan Ali Karim Oei SH Jakarta, Jum'at 02 Oktober 2009.9 Dengan system apartheid, masyarakat kolonial, masyarakat Hindia Belanda dibagi

menjadi tiga golongan: (I) golongan Eropa atau Belanda, (2) golongan Timur Asing (VreemdeOosterlingen), termasuk Cina, Arab, India dan seterusnya, cina muslim (geshoren Cinezen) dan (3)golongan pribumi (inlanders). Lihat Onghokham, Anti Cina, Kapitalisme Cina dan Gerakan Cina,ed Was.r;i Alhaziri, (Jakarta: Komunitas Bambu 2008), h. 3.

Page 61: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

53

yang diterapkan oleh Bangsa Tiongkok yang mengklaim bahwa masyarakat

Tiongkok dimana pun berada adalah warga negara Tiongkok yang pada ahkimya

melibatkan pemerintah Belanda dalam penyelesaian masalah status

kewarganegaraan antara RRC (Repbulik Rakyat China) dengan Indonesia. II

Akan tetapi di masa Orde Barn masalah status kewarganegaraan

masyarakat muslim Tionghoa dikaitkan dengan proses integrasi dengan asimilasi

yang diterapkan pemerintah Orde Barn serta keinginan pemerintah Orde Barn

mewujudkan nation dan character building dengan menyatukan masyarakat dari

semua etnis menjadi masyarakat Indonesia mulai berjalan sejak memangku

jabatan Ketua Presidium Kabinet Ampera No.3IIU/IN/12/16 tertanggal 27

Desember 1966. Dalam konsiderans instruksi tersebut disebutkan Sumpah

Pemuda 1928 dan amanat asimilasi Bung Kamo 15 Juli 1963 sebagai tonggak

sejarah yang harns kita perhatikan. 12

Instruksi tersebut memerintahkan kepada Menteri Kehakiman dan Kantor

Catatan Sipil di seluruh Indonesia untuk:

1. Di keluarkannya Undang-undang Catatan Sipil yang bersifat nasional

berdasarkan pasal 131 dan 153 1.8. (Eropa, Timur Asing, dan Pribumi), tidak

ada penggolongan penduduk Indonesia pada kantor-kantor Catatan Sipil di

seluruh Indonesia. 13

II Hari Poerwanto, Orang Cina Khek dari Singkawang, (Depok: Komunitas Bambu,2005),h.66.

12 Ibid.h. 65

Page 62: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

54

PERPUSTAKA/I,N UTUIN SYAHID JAKi\Fnl\

2. Kantor-kantor Catatan Sipil di Ind Et-bttgi-seluruhpenduduk

Indonesia dan Orang asing. 14

Oleh karena itu permasalahan yang dihadapi muslim Tionghoa dalam Hak

politik dan status kewargamegaraan serta dalam bidang sosial (dakwah)

dijabarkan seperti dibawah ini:

I. Hak Politik dan Status Kewarganegaraan

Keberadaan masyarakat muslim Tionghoa dalam perpolitikan memang

sangat sukar di lacak hal ini dikarenakan di masa Orde Barn, pemerintah

memberikan batasan ruang lingkup masyarakat Tionghoa;(muslim) dalam sektor

politik tetapi mereka di berikan kebebasan dalam sektor ekonomi. Pemasungan

masyarakat muslim Tionghoa terlihat dari anggota kabinet Orde Barn yang tidak

memakai orang-orang Tionghoa berbeda halnya dengan masa Orde Lama yang

memasukkan nama-nama orang Tionghoa. 15

Salah satu penyebab mengapa di masa Orde Barn tidak mengizinkan orang-

orang Tionghoa memasuki arena perpolitikan karena pemerintah

mengkhawatirkan orang-orang Tionghoa muslim dan non muslim akan

berorientasi kembali ke negara asal mereka dan mendirikan negara komunis yang

pernah terjadi ketika masa Orde Lama. Dapat dikatakan bahwa hak politik untuk

masyarakat muslim Tionghoa tidak dapat dipenuhi oleh pemerintah, selain hak

berpolitik yang tidak diberikan oleh pemerintah status kewarganegaraan

masyarakat muslim Tionghoa juga mengalami kendala di awal-awal masa Orde

14 Lo SH Ginting,"Merintis Jalan Pemecahan Masalah WNI Keturunan Tionghoa (1977)"Leo Suryadinata (ed), Pemikiran poUlik etnis Tionghoa Indonesia 1900-2002 cet I, (Jakarta:

Page 63: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

55

Baru. Kebijakaan ganti nama, larangan-larangan huruf Cina, sekolab-sekolab yang

menggunakan bahasa Cina diterapkan oleh pemerintah Orde Baru, kebijakaan ini

dimaskudkan agar seluruh masyarakat Tionghoa dapat membaur dengan

masyarakat pribumi dan menjadi warga negara Indonesia seutuhnya. 16

a) Hak Politik untuk muslim Tionghoa

Pada masa Orde Baru, posisi oaring-orang muslim Tionghoa dalam sector

politik seperti mati suri, hal ini dikarenakan presiden Soeharto sejak awal

pemerintaban mengeluarkan kebijakan ekonomi yang diarabkan oleh kelompok

bisnis mulism Tionghoa. Akibatnya ruang partisispasi politik untuk muslim

Tionghoa semakin menyempit bahkan terkesan babwa pemedntab menutup

sektor-sektor lain seperti (politik, sosial budaya, dan Hankam) untuk masyarakat

muslim tionghoa. Selain itu kekhawatiran pemerintab saat itu ditakutkan akan

muncul organisasi-organisasi seperti BAPERKI (Badan Permusyawaratan

Kewarganegaraan Indonesia) yang condong ke RRC (Republik Rakyat Cina)

seperti pemerintab Orde Lama mentoledr adanya ogranisasi sosio-politik etnis

tionghoa inL 17

Oi masa demokrasi terpimpin, BAPERKI (Badan Permusyawaratan

Kewarganegaraan Indonesia) berkembang menjadi organisasi menjadi organisasi

massa dan menitikberatkan integrasi politik bukan asimilasi yang dicanangkan

pemerintah di masa itu sehingga di organisasi ini semakin condong ke kid serta

mendekati Soekarno untuk mendapatkan perlindungan. Namun politik kid inilab

yang akhimya membawa BAPERKI (Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan

16 Onghokham, Anti Cina, Kapitalisme Cina, dan Gerakan Cina, (Jakarta: KomunitasBambu}008), h. 8.

Page 64: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

56

Indonesia) musnah setelah teljadinya G30SPKI pada tahun 1965. Berdasarkan

pengalaman tersebut maka pemerintah Orde Barn tidak menutup akses masyarakat

muslim Tionghoa ke dalam bidang lain, tetapi bukan faktor BAPERKI (Badan

Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia) namun dimasa itu pemerintah

Orde Barn mencanangkan konsep nation dan character building yang dianut oleh

pemimpin barn Indonesia sehingga dikatakan pula bahwa politik Tionghoa pada

zaman Orde Barn merupakan politik tipe "broker (perantara) ".18

Di samping itu terdapat sebuah prasangka yang mengatakan bahwa

presiden Soeharto tidak menyukai menonjolkan orang Tionghoa sebagai tokoh

politik mungkin disebabkan oleh prasangka elite pribumi terhadap orang

Tionghoa, terebih pemerintah Orde Barn sendiri juga tidak banyak memberi

peluang bagi warga keturunan Cina untuk berperan aktif dalam bidang diluar

ekonomi khususnya politik. Bahkan dimasa Orde Baru model orientasi politik

tidak didukung oleh pemerintah sehingga gambaran yangjelas mengenai orientasi

politik warga keturunan (etnis Tionghoa) tidak begitu jelas. Akibatnya masalah

ideologi politik masyarakat muslim Tionghoa seringkali menjadi sebuah masalah

yang banyak disimpan, bahkan dikalangan pribumi yang tidak menyenangi

masyarakat muslim Tionghoa mencuriggai loyalitas warga keturunan terhadap

negeri dan bangsa Indonesia. 19

Beberapa kalangan WNI keturunan Tionghoa merasa bahwa

pengelompokan pribumi-nonpribumi ini makin terasa dengan golongan keturunan

Cina lebih terkonsentrasi di bidang ekonomi dan keturunan pribumi dibidang

birokrasi. Terlebih mereka(etnis Tionghoa) menganggap meskipun keturunan

Page 65: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

57

Tionghoa memperoleh kekuasaan seluas-Iuasnya dalam bidang ekonomi tetapi

secara politik dan kultural mereka secara umum masih merupakan orang asing.20

b) Status kewarganegaran

Kebijakan yang komprehensif untutk mengubah identitas Tionghoa

(masyarakat muslim Tionghoa) di Indonesia ialah peraturan ganti nama dan status

warga negara, pada tahun 1961 ketika Soekarno masih menjabat sebagai Presiden

ketika peraturan ini sudah diumurnkan tetapi tidak dapat dilaksanakan. Oleh

karena itu pada tahun 1966 setelah Soeharto berkuasa, peraturan ganti nama dan

penetapan status kewarganegaran untuk etnis Tionghoa;(termasuk muslim

Tionghoa) diterapkan, walaupun awalnya peraturan ini hanya bersifat anjuran

tetapi pada pertengahan tahun 60-an, ada tekanan halus dari pemerintah untuk

ganti nama karena ganti nama dianggap sebagai sebuah tingkah laku simbolik,

semacam deklarasi orang Tionghoa;(termasuk muslim Tionghoa) bahwa mereka

setia kepada pemerintah Indonesia atau mengidentitaskan diri dengan bangsa

Indonesia dan budaya IndonesiaZ! .

Krisis identitas yang dialami oleh masyarakat muslim Tionghoa di masa

Orde Bam menjadi begitu berat terlebih di masa itu identitas pribumi dan identitas

Islam, kedua identitas ini masih berpengamh pada saat itu. Tentunya kedua

identitas ini merupakan salah satu faktor pendukung mengapa muslim Tionghoa

diharuskan mengubah status kewarganegaraannya dan ganti nama mereka telah

dilaksanakan dan ditujukan untuk mempercepat pembauran etnis Tionghoa ke

dalam masyarakat pribumi. Tetapi dalam implemantasi kebijakannya pemerintah

tidak konsisten karena pembedaan dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk

?{1 •• •• • ~~

Page 66: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

58

nonpribumi diberikan tanda atau kode yang khas serta mempunyai SKBRI (Surat

Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia)?2

Hal ini tentunya membuat masyarakat muslim Tionghoa tidak puas dengan

adanya peraturan tersebut dan mengatakan dari berbagai kebijakaan yang sudah

disepakati pemerintah, tetapi dari pemberian no khusus dan penandaan tertentu

atas Kartu Tanda Penduduk (KTP) muslim Tionghoa berarti masih ada perlakuan

yang diskriminatif atas dasar ras.23

2. Bidang Dakwah

Salah satu bidang yang penting juga dibahas selain problematika politik

dan status kewarganegaraan yaitu bidang dakwah karena dalam bidang ini juga

pemerintah menitipkan proses pembauran untuk masyarakat Tionghoa dan juga

sebagai kunci penyelesain dalam segala diskriminasi yang terjadi pada masyarakat

Tionghoa selama ini, bahkan beberapa tokoh muslim Tionghoa beranggapan

apabila semakin banyak masyarakat Tionghoa yang konversi agama Islam yaitu

salah satu agama terbesar di Indonesia dapat memecahkan problematika

masyarakat Tionghoa. Salah satu solusinya untuk mencapai itu semua ialah

dengan berdakwah dikalangan masyarakat Tionghoa, tetapi pada kenyataannya

masalah muslim Tionghoa dalam berdakwah sangatiah kompleks seperti

ketidaksukaan masyarakat Tionghoa yang non muslim serta kebijakaan

pemerintah yang mendiskriminasi hal ini terlihat dari dihapusnya beberapa

22 Hasil wawancara pribadi dengan Ali Karim Oei,SH Jakarta, Jum'at 02 Oktober 2009.Hasil wawancara pribadi dengan Prof. Dr. M. Ikhsan Tanggok, Jakarta, Kamis 30 April 2009.Lihat juga di Junus Jahja, Masalah Tionghoa di Indonesia (asimilasi vs Integrasi), (Jakarta:Lemba~a Pengkajian Masalah Pembauran 1999), h. 144.

3 Chirstianto Wibisono,"upaya marathon pembinaan kesatuan bangsa 1984" dalam Leo<:' ._...l: __.._ '_...1,\ n __.:l.:__ .~ __ 1:.:1. ~"_:A T:~._~I~~_ '~..J~.~~~:~ lfln!l 1nfl1 ~~# 1 'T...1,,,..+.... T O'lC<:'

Page 67: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

59

organisasi masyarakat Tionghoa yang terlihat eksklusif dan harus dirubah menjadi

organisasi keagamaan yang multi etnis. 24

Segala larangan ini dilakukan pemerintah ketika pasca G30SPKI yang

disinyalir ada hubungannya dengan etnis Tionghoa, oleh karena itu dimasa Orde

Baru segala organisasi etnis Tionghoa baik muslim maupun non muslim baik

bersifat sosial politik atau keagamaan didalam struktur kepengurusan harus

d 'b ·25ter apat warga pn UIlli.

Selain kebijakaan pemerintah terdapat pula faktor yang mendukung

terhambatnya proses islamisasi dikalangan masyarakat keturunan Tionghoa,

walaupun hal ini merupakan masa klasik yaitu di masa kolonial Belanda agama

Islam merupakan agama kelas rendah yang terlalu banyak aturan tidak seperti

agama Kristen yang mentolerir setiap adat istiadat nenek moyang masyarakat

Tionghoa. Terlebih dimasa itu masyarakat digolongan menjadi ketiga yang

pertama golongan Belanda, kedua Timur Asing (Vreernde Oosterlingen) untuk

golongan Arab dan Cina, ketiga masyarakat pribumi (Inlanders) dimana ketiga

golongan ini terpisah satu sama lain dalam kedudukan hukum, ekonomi maupun

agama. 26

Selain masalah klasik yang menghambat dakwah dikalangan masyarakat

Tionghoa, dimasa Orde Baru pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang

salah satunya pelarangan penggunaan nama Cina tentunya ini berdampak pada

sebuah organisasi dakwah untuk masyarakat muslim Tionghoa yang pada awalnya

24 HasH wawancara pribadi dengan Ali Karim Oei SH, Jakarta, Jum'at 02 Oktober 2009.25 Chirstianto Wibisono,"upaya marathon pembinaan kesatuan bangsa 1984" dalam Leo

Suryadinata (ed), Pemikiran politik etnis Tionghoa Indonesia 1900-2002 eet I, (Jakarta: LP3ES,2005), ~; 343.

Page 68: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

60

bemama PITI: Persatuan Islam Tionghoa Indonesia berubah menjadi Pembina

Iman Tauhid Indonesia. Selain perubahan nama dalam struktur anggota yang

berada di organisasi PIn (Pembina Iman Tauhid Indonesia) tidak lagi 100%

muslim Tionghoa tetapi terdapat juga masyarakat pribumi, hal ini juga menjadi

anjuran dari pemerintah yang ketika itu sedang mencanagkan program asimilasi di

segala aspek kehidupan. 27

Sementara itu, masalah Tionghoa ini menjadi sebuah perbandingan dengan

masalah yang terjadi di Thailand dan Filipina yang dapat diselesaikan lewat

konversi agama yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa, akan tetapi

kompleksnya permasalahan masyarakat Tionghoa membuat begitu banyak proses

yang dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat baik pribumi maupun nonpribumi

untuk menyelesaikan masalah ini28.

Selain organisasi PITI (Pembina Islam dan Tauhid Indonesia) terdapat pula

suatu organisasi yang bergerak juga dalam bidang dakwah yang bemama Yayasan

Ukhuwah Islamiyah pimpinan Junus Jahja, dimana Yayasan ini memiliki target

membawa saudara mereka dari etnis Tionghoa untuk mempelajari Islam dan

akhimya konversi ke agama Islam. Akan tetapi dalam proses dakwah ini menurut

Junus Jahja terdapat dua sebab pokok yaitu yang pertama masih tertananmya citra

buruk mengenai Islam dimata para masyarakat Tionghoa, dimana Islam

diidentikan dengan kemiskinan, keterbelakangan dan sifat-sifat buruk lainnya.

Kedua, ajaran-ajaran Islam dipandang terlalu sulit sehingga masyarakat Tionghoa

mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan nilai-nilai kecinaan yang

27 Hasil wawancara pribadi dengan Ali Karim Oei, SH Jakarta, Jum'at 02 Oktober 2009.28 ......,__ , __ . .... _. .1 • . ~. """. • 'f"" _ ...... •.

Page 69: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

61

tradisional, selain itu Islam juga dianggap sebagai hambatan bagi akulturasi atau

asimilasi keturunan Tionghoa di Indonesia. 29

Di satu sisi dakwah dikalangan masyarakat Tionghoa yang mempunyai

sifat eksklusif dan mentaati perkataan leluhur tetapi dilain pihak dakwah di

masyarakat Tionghoa di daerah-daerah yang sudah berasimilasi dengan

masyarakat pribumi yang penduduknya hampir 80% menganut agama Islam

menjadi suatu gerakan yang disambut baik tetapi akan berbeda apabila diaerah­

daerah yang penduduknya sedikit sekali menganut agama Islam. Konversi

masyarakat Tionghoa ke Islam dapat menimbulkan friksi ketimbang

keharmonisan, oleh karena itu gerakan dakwah masyarkat Tionghoa dipusatkan di

provinsi-provinsi dimana masyarakat pribumi yang beragama Islam menjadi

masyoritas.30

Selain gerakan dakwah yang mengalami masalah yang kompleks, konversi

masyarakat Tionghoa ke agama Islam juga menjadi suatu masalah yaitu rata-rata

masyarakat muslim di Jakarta khususnya bukanlah masyarakat yang homogen

akan tetapi mereka terbagi menjadi Islam santri dan Islam abangan.31

B. Peranan muslim Tinghoa di Masa Orde Baru

Di masa Orde Baru peranan muslim Tionghoa dalam politik dan dakwah

dapat dikatakan tidak terlalu banyak peranan muslim Tionghoa, hal ini juga

dilatarbelakangi setelah peristiwa G30S PKI yang membuat Pemerintah Orde

Baru melarang semua organisasi keturunan Cina yang bercorak social dan politik.

29 Hasil wawancara pribadi dengan Prof. Dr. M. Ikhsan Tanggok, Jakarta, Kamis 30 April2009.

30 Junus Jahja,WNI beragama Islam, (Jakarta: Yayasan Abdulkarim Oei Tjeng Hein, 1991),

Page 70: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

62

Di masa itu juga bukan hanya organisasi keturunan Cina saja tetapi semua

warga negara Indonesia yang ingin berpartisipasi dalam bidang sosial dan politik,

semua ini merupakan dampak dari kebijakan politik yang ditempuh oleh

pemerintah Orde Baru yang sejak awal pemerintahan telah mencanangkan

stabilitas politik dalam rangka membangun ekonomi yang sempuma.32

Langkah-langkah yang ditempuh untuk mengurangi keterlibatan rakyat

dalam dunia politik melalui fusi partai politik bagi rakyat menyempit termasuk

muslim Tionghoa.Selain itu, pemerintah Orde Barn juga tidak memberi peluang

bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan yang dapat mendorong munculnya

SARA (Suku, Ras dan Agama) sehingga Tionghoa pemerintah juga menutup

askes semua kegiatan dan organisasi yang bersifat eksklusif. Maka dari itu hanya

sedikit peranan yang ditujukan masyarakat Tionghoa;(muslim Tionghoa) dalam

bidang politik dan dakwah seperti dibawah ini.33

1. Bidang politik

Dalam bidang politik dapat dikatakan muslim Tionghoa seperti tidak

diberikan ruang yang luas untuk ikut berpartisipasi, tentunya hal ini dikarenakan

pemerintah Orde Barn belum terlalu yakin membiarkan masyarakat

Tionghoa;(muslim Tionghoa) dalam bidang sosial politik, sehingga terkesan

bahwa pemerintah mengakhawatirkan muslim Tionghoa karena sejak awal

pemerintah Orde Baru tidak pemah melibatkan orang-orang Cina;(muslim

Tionghoa) dalam pemerintahan. Oleh karena itu jalan satu-satunya untuk

32 Tharmizi Taher, Masyarakat Cina (Ketahanan Nasiona/ dan Integrasi Bangsa diIndonesia), (Jakarta: PPIM, 1999), h.134.

,,~. . .

Page 71: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

64

Dapat dikatakan sejak awal masa pemerintahan Orde Baru hanya segelintir

masyarakat muslim Tionghoa yang dapat berperan dalam bidang social politik hal

ini juga disebabkan pemerintah Orde Baru masing menganggap bahwa

masyarakat muslim Tionghoa masih bersikap eksklusif tetapi di akhir

pemerintahan Orde Barn beberapa orang dari etnis Tionghoa sempat menjadi

menteri yaitu Mohammad Bob Hasan atau The Kian Seng berbeda dengan masa

Orde Lama etnis Tionghoa mendapatkan kebebasan dalam bidang social ekonomi

dan juga menjabat dalam pemerintahan seperti Tan Kiem Liong (Menteri Urusan

Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan dan anggota NU), Oei Tjoe Tat

(Menteri Negara, anggota Partindo) dan David G.Cheng (menteri Cipta Karya dan

Konstruksi dan Partindo).37

Walaupun di masa Orde Barn peranan muslim Tionghoa hanya dapat

dihitung dengan jari tetapi berbeda dengan kesempatan yang luas di bidang

ekonomi, masyarakat muslim atau non muslim Tionghoa diberi hak-hak istimewa

oleh pemerintah, hal ini pula yang akhimya menyebabkan hubungan yang tidak

harmonis dengan pribumi terjalin.38

2. Bidang Dakwah

Peranan muslim Tionghoa di dalam bidang dakwah sama halnya dalam

bidang sosial politik yang dipersempit ruang lingkupnya oleh pemerintah Orde

Barn dan hanya diizinkan bergabung dengan organisasi-organisasi yang telah

berbaur dan didukung oleh pemerintah Orde Baru. Hal ini dikarenakan setelah

G30S PKI terjadi organisasi-organisasi baik berbentuk social politik dan

"Hasil wawancara pribadi dengan Ali Karim Oei, SH, Jakarta, Jum'at 02 Oktober 2009.- .. .. . - _.. . ---- ----- . --

Page 72: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

65

keagamaan dipersempit ruang lingkupnya. Sementara itu kebijakan-kebijakan

yang diterapkan oleh pemerintah Orde Baru untuk etnis Tionghoa seperti

pelarangan menonjolkan SARA (Suku, Ras dan Agama ) dalam publik umum.

Salah satu oraganisasi keagamaan yang menampung banyak kegiatan

keislaman keturunan Cina di Indonesia, seperti PITI yang awalnya bemama

Persatuan Islam Tionghoa Indonesia berubah menjadi Pembina Iman Tauhid

Indonesia, adapun perihal tersebut diubah karena sikap ekslusif masyarakat

Tionghoa;(muslim Tionghoa) harus ditiadakan sesuai dengan kebijakan asimilasi

yang diterapkan pemerintah Orde Baru. 39

Sejalan dengan itu pada tahun 1972 perubahan arti dari singkatan PITI

menjadi Pembina Iman Tauhid Indonesia, hal ini dimaksudnya organisasi

keagamaan ini tidak hanya nutuk muslim Tionghoa semata tetapi terbuka untuk

masyarakat pribumi yang ingin bersama-sama mempelajari Islam. Dua tokoh PITI

(Pembina Iman Tauhid Indonesia) yang cukup terkenal yaitu Hl'\ii Abdul Karim

Oei yang merupakan salah seorang pemimpin Muhammadiyah asal Sumatera dan

Yap A Siong seorang anggota Persatuan Islam Tionghoa sebelum Peranng Dunia

II. 40

Selain kedua tokoh ini terdapat juga tokoh generasi baru yang cukup

menonjol yaitu Junus Jahja, beliau juga mendirikan yayasan Ukhuwah Islamiah

pada tahun 1981 dengan tujuan dari yayasan Ukhuwah Islamiah ini akan semakin

banyak masyarakat non muslim Tionghoa yang memahami Islam dan konversi

agama ke Islam. Harapan Junus Jahja dengan terbentuknya Yayasan semacam

PlTI ( Pembina Islam dan Tahuid Indonesia) dan yayasan Ukhuwah Islam dapat

39 Hasit wawancara pribadi dengan Ali Karim Oel, SH, Jakarta, Jum'at 02 Oktober 2009.40 T•• _ •• _ 1_L.:_ n_ ... L~ J_ •. , _,-_ vv •• v ••

Page 73: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

66

mempercepat proses pembauran dengan jalan Islamisasi, tentunya hal ini

mengingat babwa sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam

sebagaimana yang terjadi di negara Thailand dan Filipina dimana masyarakat

Tionghoa menganut agama mayoritas penduduk setempat sehingga memperkecil

diskriminasi yang terjadi di kalangan masyarakat Tionghoa. 41

41 Junus Jahja,WNJ beragama Islam, (Jakarta: Yayasan Abdulkarim Oei Tjeng Hein, 1991),

Page 74: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

BABVKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesirnpulan

Dari pembahasan skripsi ini, penulis menjawab pertanyaan besar dan

beberapa pertanyaan minor. Problematika muslim Tionghoa dapat disimpulkan

menjadi empat yaitu : pertama, sebagai warganegara keturunan muslim Tionghoa

didiskriminasi oleh masyarakat pribumi dan pemerintah hal ini telihat dari

larangan-Iarangan untuk menunjukkan identitas mereka yang tertulis dari

kebijakaan-kebijakaan pemerintah untuk muslim Tionghoa.

Dalam aspek politik juga sangat memprihatikan, mereka tidak

mendapatkan askes untuk berpartisipasi dalam pemerintahan dan bidang sosial

politik. Terlebih status kewarganegaraan yang me~adi hambatan serta hubungan

dengan pribumi yang tidak berjalan harmonis. Walaupun sudah ada dialog antara

masyarakat pribumi dengan WNI muslim Tionghoa dalam membahas masalah

masalah yang selama ini serta

Kedua, kebijakaan asimilasi yang diterapkan bangsa Indonesia untuk

meleburkan masyarakat muslim Tionghoa ke dalam masyarakat pribumi pada

kenyataannya jauh dari yang diharapkan karena masyarakat Tionghoa masih

didiskriminasikan.

Ketiga, Usaha keras yang dilakukan pemerintah untuk membaurkan

masyarakat muslim Tionghoa dengan masyarakat pribumi menerapkan kebijakan

agar masyarakat Tionghoa masih yang belum 100% terasimilasi ke dalam

masyarakat pribumi tidak terulang kembali .

Kerusuhan yang berbau SARA seperti kejadian di Jakarta 18 Mei 1998

Page 75: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

67

kerusuhan ini juga terletak dari kesenjangan social politik antara pribumi dengan

non pribumi walaupun sebagian masyarakat Tionghoa sudah berkonversi agama

ke Islam.

B. Saran

Kiranya salah satu kunci dari penyelesaian masalah politik muslim

Tionghoa di Jakarta tidak saja terletak pada system pemerintahan yang terbuka

tetapi memberikan kesempatan kepada masyarakat muslim Tionghoa untuk ikut

berpartisipasi dalam bidang politik, serta diberikan kebebasan yang selama ini

hanya ada dalam setiap kebijakaan pemerintah melainkan kebebasan yang riil

untuk masyarakat muslim Tionghoa yang diwujudkan dalam KTP (Kartu Tanda

Penduduk) tidak lagi mendapatkan nomor khusus dengan cara itu bahwa rasa

nasionalis masyarakat muslim Tionghoa kepada bangsa Indonesia terlaksanakan

tanpa paksaan.

Hendaknya pemerintah lebih memperjelas kebijakaan yang paling cocok

untuk masalah Tionghoa di Indonesia, karena apabila berkaca dengan masalah

Tionghoa yang hadapi oleh negara Thailand dan Filipina dapat menyelesaikan

masalah ini tanpa kekerasan, oleh dari itu dengan harapan yang besar

perrnasalahan muslim Tionghoa di Indonesia dapat terselesaikan dan tidak teulang

lagi dikemudian hari.

Page 76: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

A. Coppel, Charles. 1994. Tionghoa Indonesia dalam krisis, Jakarta: PustakaSinar Harapan.

Amin, Budiman.1979. Masyarkat Islam Tionghoa di Indonesia, Semarang:Tanjung Sari.

Castles, Lance, 2007. Profil etnik Indonesia, Jakarta: Masupjakarta.

Djoened pesponegoro, Marwadi, Nugroho Notosusanto.1993. Sejarah NasionalIII, Jakarta: Balai Pustaka.

G.Setiono, Benny. 2008. Etnis Tionghoa Indonesia dari masa ke masa, JawaTimur: Media Informasi dan Telekomunikasi.

Ginting, Lo SH. 2005. "Merintis jalan pemeeahan masalah WNI keturunanTionghoa (1977)" Leo Suryadinata (ed), Pemikiran politik etnisTionghoa Indonesia 1900-2002 eet I, Jakarta: LP3ES.

G.Setiono, Benny.2008. Tionghoa dalam pusaran politik, Jakarta: Trans media,

Graaf.H.J.de et al. 1997. Cina muslim di Jawa abad XV dan XVI: antaraHistorisitas dan mitos (terjm).Yogyakarta, Tiara Waeana Yogya.

G. Tan, Mely. 1981. Golongan Etnis Tionghoa di Indonesia (suatu masalahpembinaan kesatuan bangsa), Jakarta: PT Gramedia.

Heryanto, Arie1.2005. "Jalan di hadapan", Loe Suryadinata (ed), Pemikiran poliliketnis Tionghoa Indonesia 1900-2002 eet I, Jakaerta: LP3ES.

Jahja, Junus.1999. Masalah Tionghoa di Indonesia (asimilasi vs Integrasi),Jakarta: Lembaga Pengkajian Masalah Pembauran.

Jahja, Junus. 1985. Muslim Tionghoa, kumpulan karangan, Jakarta: LIPI.

Jahja, Junus. 2002. Peranakan !dealis dari Lie Eng Hok sampai Teguh Karya,Jakarta, Kepustakaan Populer Gramedia.

Jahja, Junus. 1999. Pembauran dan Islam aneka pemikiran, Jakarta: Yayasan HajiKarim Gei.

Page 77: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

69

Jahja, Junus.1991. WNI beragama Islam, Jakarta: Yayasan Abdulkarim Oei TjengHein.

Jahja, Junus. 1984. Zaman Harapan bagi keturunan Tionghoa, rekaman dakwahIslamiyah 1979-1984, Jakarta: Yayasan Ukhuwah Islamiyah.

Nasuhi, Hamid, dkk.2007. Pedoman Penulisan Karya llmiah (Skripsi, Tesis, danDisertasi), CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Noer, Deliar. 1996. Gerakan Moderen Islam di Indonesia, Jakarta: LP3ES cet 8.

Nor, Huda. 2007. Islam Nusantara (sejarah sosial intelektual Islam diIndonesia), Yogyakarta, Ar-Ruzz Media.

Murata, Sachiko. 1999. Gemerlap Cahaya Sufi dari Cina, Jakarta, Pustaka sufi,

Madjid, M. Dien. 2003. "Jaringan perdagangan masa kerajaan Islam Indonesia (suatu kajian sosial ekonomi)" dalam Abdul Hakim, Sudamoto (ed),Islam dan kontruksi llmu Peradaban dan Humaniora, cet I, Jakarta:UIN Press.

Mcrillees, Scott.2000. Batavia in Nineteenth Century Photographs, Singapore:Archipelago Press.

Onghokham. 2008. Anti Cina, Kapitalisme Cina dan Gerakan Cina, ed WasniAlhaziri, Jakarta: Komunitas Bambu

Poerwanto, Hari. 2005. Orang Cina khek dari Singkawang, Depok: Komunitasbamboo.

Ricklefs, M.C. 1998. Sejarah Indonesia Modern, Gajah Mada University Press.

Salim, Emil.l991. "Membina keselarasan hubungan antara pribumi-non pribumi"dalam Junus Jahja, Nonpri di mata pribumi, Jakarta: yayasan TunasBangsa.

Silalahi, Harry Tjan.2005. "Upaya marathon pembinaan pesatuan bangsa (1984)",Leo Suryadinata (ed), Pemikiran politik etnis Tionghoa Indonesia1900-2002 cet I, Jakarta: LP3ES.

Suryadinata, Leo. 1979. Dilema Minoritas Tionghoa (terjemahan) WilandariSupardan Jakarta: LP3ES

Suryadinata, Leo. 1999. Etnis Tionghoa dan Pembangunan Bangsa, Jakarta:LP3ES.

Page 78: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

70

Suryadinata, Leo. 2002 . Negara dan Etnis Tionghoa, Jakarta: LP3ES.

Suryadinata, Leo. 1990. Meneari Identitas Nasional: Dari 1]oe Bou San sampaiYap Thiam Hein, Jakarta: LP3ES.

Suryadinata, Leo. 1994. Politik Tionghoa Peranakan di Jawa, Jakarta: PustakaSinar Harapan.

Suryadinata, Leo. 2005. Pemikiran poUlik etnis Tionghoa Indonesia 1900-2002cet 1, Jakarta: LP3ES.

Taher, Tarmizi. 1997. Masyarakat Cina, ketahanan Nasional dan integrasibangsa di Indonesia, Jakarta: Pusat pengakajian Islam danmasyarakat.

Toer, Pramoedya Ananta. 1998. Hoakiau di Indonesia. Jakarta: Garba Budaya.

Tjandrasasmita, Uka. 2000. Pertumbuhan dan Perkembangan Kota-kota Muslimdi Indonesia: dari abad XIII sampai XVIII masehi, Kudus: MenaraKudus.

Yudohusodo, Siswono. 199 l."Kelompok bisnis dalam proses politik di Indonesia",Junus Jahja (ed) Nonpribumi dimata pribumi, Jakarta: Yayasan TunasBangsa.

Yuan Zhi, Kong.2000. Muslim Tionghoa Cheng Ho, Jakarta, Pustaka PopularObor.

Wibowo, I. 1999. Retrospeksi dan RekontekstuaUsasi masalah Cina, Jakarta:Gramedia.

JURNAL

Jurnal PENAMAS nomor 31 Th. XI 1998

WAWANCARA

H. Ali Karim Oei, SH

Prof. Dr. M. Ikhsan Tanggok

Page 79: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

71

WEBSITE

http://adibdata.blogspot.com/2007112/tasawuf-dalam-pendidikan-pesantren.html

http://www.indonesiamedia.com/2007/02/early/sejarah/hubungang.htm

www.wikipediationghoa.com

http://muhkholidas.blogspot.com/2008/07/peran-katalisator-muslim-tionghoa.html

http://www.cityu.edu.hklsearc http://www.cityu.edu.hklsearc

Page 80: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 81: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

------- ,'-

";,'1l )I il)l I •

"rI! .

! II.

,-

U n ( It I.

?ll~i;';'IA

_~~~!.~.~:~J ...'~~~ ~[_I!f!.!.. !:~~'~J~£_: /in{~:~~ !.:'.th..lHUK : I'" lAllUl: IlJL)

(J";Ih-~·..1 J9J1fl':. j<.E:'I,,:::rCJy.l.iO d<JI. ':_.' :.r.i ..dJ)l CillJ di l,;(jll••l:d ...

.tJng ~crVu';cit p~dJ Oc9cri };.;IUrlUr.'llti, .I~lltJ u.:d.),u Inatdfc.st.'lsi

r'yd d,ljlJl flIC(II(;;:IlI!i-Jn JlC/l~l'::"vh :.'lsyc!lol~19is. (l1t'fl':~l d<.lo inor,l

YJ4HJ lu( a"9 \i.tj;ti ll:dlJd,tJ' ..... f ;'!i"'tll:~."'J ItldllflC~ i oJ St:lllhfJlJJ

2. t.t:lt:tJI •• 'n ."lfJh~ 1;0. :,X\'li/I:FI: ... /;;,t..t.; U.j!.J II I "".='.>.)1 II,JIl

Pcnjtd,Hi.fl ",'s<11 1 Jy.l( (J).

h[f;~ HiS f1wr.s tl'Alt

t. 11:::lItcr" i ~9Jfll~.

l... Hentl'ri Odltltlltli'gt!ri.

J. ~~9cn,)fl U,;;(ja;l I.IJfI Aldt 1'('H,~r1f1t.:.!1 tJi PU';lt t1JII O.H:rJI1.

l'h: I J I: S t' :IJ ktl II ~ ~11 i J .ll. ~..I1l J..Il/ pui. .-,.t. ,/iI.';lyeIlJ 1 ... -J:I.I;,). j.I.:j..t~f-{.JyJ "Ill

d.lfl JJ.a i:.:lIJJJ{ CillJ !.~t'''':'JJi t,eJ·U·~{ :

';"'''"Jrl lL,hlJ{tlYl.1. lJ(J<:,jf",) iUJd.dl (in.;., iJ,·.J 1:1"_1'11 I il.i .J-';IJl.':;.

<l(f,nl(j~ CU}ll.;r-il yJrlg l'{:I'l-HJiJ{ (lJuJ t:c;p..'ri 11:lulIlH·fI;''':.I;:·~

1.:I.'• ...t1 1jJlltl)'.l ~1<~'-tJS tJj I.J I. ld •.lIl :'L'C.ll.1 l;,t"'-1l dJ1JI'1 i,vl'lIHljJIO ~

,I,I

I'i';,I

. ,.-I, 'I(.

I'U:, 'I .: :;

iiI;d•i,i ii iI

I'! '"I):.

t, 11

• I

"j:! ..f :.'

. ! :

_F:1:, I1 ,

l'l.!f, I

I .. fI f

I

Page 82: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

,~---- --'--.-.------_._------

® : -

:i

'i

r.cTIGA

." ".

t:((NPAT

1'l:1.1/,.I.HI In.·I·J/".:H l'l'~LI J'jJIIl.1 '':.JII ,.d.ll 1·.~I .• ·tl.l( (11'.1 lJlI ..du·

I.ill ~CCJI'd litlJI. U'l'{lY~li,": Jj lll'll,tH U,:l.I,I,. Ih~l,11111..111 tlil,iJ..,IJIl

OJ I.:Hll 1 ill~i.UlllJ.I.ft ~,clt.Jr'IJ.

f/chellt uJ 11 LJ t j lJ~d d9<lffij t1J I, l..CI':,:n: .JyJ JII .jlJ Uf.:JfI I'C l.i J-. Sclll.J;;U

CJrJ-CJra ilMdi,l d9JlIId, ltfJl::TC3l3.Jn rt~fI J,j.ll i~cidd"t (ina

diJlur olcil H":lIt(:rl AgJGI!J sctc:li11l WC'lIlh.'1I9,jr r.! ..r·tilll!JJ1I9o"Jd~sa Agung (PM:£H I.

JIChlJJlhJI,.1H UJO f'CnCJ·tilJ3f1 tt:rhJG.lp Ile~d1:s.Hiadll kclJija1:.!.dfiJ.·

JII j"loLok iui diJlu(' Olch t-Icflccri O,lld,O u"'1eri OcrS.Wl.J-5'':,'';;J

J ... i:!.,) A9U(I:J,

IJlt~lJllld" ~i ,l ... ~arto

~IJJd ldll'J'.J.1I, (; fh~'i':llllil'f' 1111.,/.

I,I;1'I

./I

i.1j

"

,

Ii :1,,IiI .

I;,

, .I,

.' .

/,SO[llf.l<IO--_._-----JlIiflL.·flL I ./1. I.

o i ~ J I ill SCSlJJ i. ,ueIHJ.lo LJVfl)' i

IHllllrd ;Jlt.·h~.t.o

Otj·j[ • liJU: 111,

. ,

:iI i

I: (

i.; :

;Ii.,:

;\

Page 83: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

~~=--.,.--

/~-'~ ..'''''-'''''-'--- -------~----

'~

f.' .

,'£IUIIJUK I'ELAY.S,\IIN,II IIISlliUY.SI I'II[SIU[II IIU. 14 If,IIUII 1%.'

TUITfJIG AGNU\,. r.EI'ElICJ\YMIl UAII /lut\! IS1IAUAl (,""

'! l(llTNIG

,..'

.j

I

\\-

I

;•"\

67 1AIIUII l"~O

22f. IAIIUII I~OU

~(fCI l'/J.A/IDII~80.

110.; :

110.

110.

r:l I'U IU',All ~Ur;,\: V'I

-tlL/lIllll f\l:N Ifl , 111Iljb\.l.lJMNI Ii[Grlll IIMI _Jl\::~,~_A{;urIG

IIll"!UI.I K IIIUOII£S I A

; ,

1-1[1( J( Ii I AGN'\!I. I-:Ell1£llI OfJ.N1 Illt;En I 011" Jnr.5A "GUIIG

"(I'UDllI: IIIUOI([SIA. ~ :

: 3. LJJhwa doiliun mehr.sanaLJll ~ctcntlljo-t:(:t(:nttltln Iscu"gdillld:ICl til

m.lY-sud oleh tnstrul::."i1 fres aden ItutilOr H i~!hun 19£il t di OJCndl-.., . ,UJCfdtl till1sih 1;.c)u:n tl.'rd"lIlJ.t adllnYd I..:I·S,)lu.ll~ j1~f19cr~idl:d~fll:e-

se r (\ 9401311 t i m.Ja k. da 1JllllUenlIl19.\llllQJ Sol l..JII-UlJS d !Jh yAh9 ll'lL"!IY dlOg·

kul keg;aun (,to C''-' iu.dJl CIIlJ yM9 IOcmlllU a~pc~ .r!:,,-\

~JS J,;ultut"dl }"Jl1g Lcr:,;ul.lucr 11011.) fH~'Jeri \clul,ur"l\Y.1';,

-: ;

I.1: Ii I

.~' i'.1• t

, i

u. IJJIHiJ untuk. lni:uJamtft t.:rc~ft.t'ny..! ~.d.iJr~w dJ11 lUJui:.l\ s(l;J(JJi~

J!l~ll.l lcd:,':J1~iJl\9 ::hIJI~ ln~.tr;.:~s' f,"c£ !lkn tel ~d.tll ~~I·t.:. ttl~~

tlJpJ(f1f,1 'tCS.llu.111 IMI'JI.JJI dJfI li(;~JI: YiJlI!J lC:I'.:.tlll, dilJ,:lltJJlI~J

111:1'1 u unl:lk htt.'u'Jdlur llJIl 1:Il:tlIJ~Jd :.J..\O tJ t.J -: JfJ PUHJ J"t.HIJII

\.I.l11 p':ltC'flilloln f1ICII!J",I.li 11.\1 lcr:;c.:tllil t.t!l"j.l1l '$\I,llu I, ..dillljui

1',,~tJl'i11I1J(\lf lIJ91 1\(1,,, .. hll' ';clld"'~,IlIt\ til ItlL:I>!" t1.I\t1~11 1":11\1'"

Kt:tiu tU~411 UCI~~,!l~I.1 •

•1'It.:l1lJilltJ~t. t. Uf\tJJO!j ~CflJJlIg I:Llilor 1)" l..llJ\llI '9ii I l t.:lll~ll~ i: ..: ll:llll/ ..lIt ·i:~l ,.oil l UJ:'

Pul.lll:; ~:c.~.Jl-,-;JJ'i it. I.

2. lIiIJ.1I11j-UllJ.JtlIj "liu,;lur S l.llltlli 1:;/~ l..:lll,)IIIJ :·l'kiJ\.;·llol~r 1'01,:('11'­

t.\h.JfI JI U.JL.:I:.I:, ;

Page 84: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

~'

/"

(,',

.,- Z -

, ,

4 _ Ecputus<l11 Pres. i den Ilolllur 4S IJlJuH

Sj\1 el~p.Jrl~..c11 ;I·

S. I,,; lrur.s 1 Pr~:)idclI Ifottlor 14 TJhull

Y6 d O ddO dddt ts~iddJt (;n4.

,1961 lellt>/,(; A9""'l. kcpcrcJ-

I'IiJ. i­I·

r.U'IJIUSNI !1[IlWIf. H[IIICHl Al;NiA. /1(/11[111 (IAINI IitCflll ~!lJ1 JAi~h,Al;IJilti III !'lIIJt 1/; IIi[!OI!l'~ lA IlN JMIG I'L JullJUr. I'll AI: ~AlIMIl ~Uil JIII.'.I1-

/lANI /,OW/; j{(J/G(1I1)1 AGJ\I·IA. W'£«CAlMI/ 11/IJI A:J!\T IST!AUA[ [lIIlI!:

,. ,

. Ml:neL1pk~1(1,

1I£I1UTUSKAII"

! '

I.

;.;:1

•iI

i1!! ;,,

II

a. Jcll;lioJn r.clelu;Js.:J.:ln lhiflu~Juk d9o.!l:IJ ddll c;~lluIJ.,is..,IH il.Md.Jl.-, .(Ira. melt9?od<JlI!J pC!lycrti~" sel:.)ga i Leritul : .

!I

0.., lam melJ~5JnJkdtl kebij.:l.::>dlIJJH 11otOk. loeng~nai J9iJIlldt i:cpercd-

yitlln dJn .sd't L~:';oudt 'ina SL'bJ~~iJllJlld tllJtur d.1JJIll dikttsJn-dil:.­

~;;'-l.l instruk~f Prc~JdC:11 lWUlor 14 Jahull J9CJ1. dib!."rikJn pclUIIj~l:.

iII!;,

"

j"

'I, ,

;

,II

II

.,

Jdlttilldn ini diLedltJlt'oltll Vnd.J.I;g - UmlJfllj V.l:;.fr I~-t";

..ra~':1 If,wlucrH.JfI kcbcbJsJrl ~ep3d":: t iap -. t joJp 1.(:II(J~'JI;1.

untll~ !na:flduk iJ~JrTlJ. JJn l:JelJkul<\fJ ilJ~:I..ll f.:I~ltu"Ul: J'i.j­

mdftj'J dun iepl!n.:.1YJ.tIIlt)'J.. i tu ilI.l S : Ill) -111,1 ~ il.'J. Sql,lII) J .If)

til.'lk ucrtl'lItJnUJ/I dcng<lfl I':lilca~ U.:. (j..llt J'l:(JlUrJII 1'1.:'"

1:lldJn~i,)n yang LL'rlJI:tJ ;

o

I).

•I. Diktu;n' P£/tfN-11\ Jnpres yJrlg fD~lIydl.lkan "rJnp.) mCIlguI'du9' j~-

'Uf[ldll.. kclcJ:fJs':'!1 memc1ut. dgi!fltJ dJI1 menur1<1ik~n ilJJdJ(ny.:J. t4-'

t,l card ILJiJdJt. CfllJ '}'Ilng tj1ftl1fitki, ..iJspd:... finlc,):; J.ultllfJJ

y.lll9 Lcqlu~Jt ~ p...:dJ nC9~r( Ic!tlllvroy.l. pl~lc.1hJII.J,JIl~IYd JI.lfU~

di tJlukJ(I sc:c':l!".l Interll dJhm JluVUIt9.10 b.diJJrgJ dt"h.l (lcr-'-'.' . ".

orJ.119~n" lliClluat pOkoJ.~JI~lok piU.-'Jft :

,.

f£RTNIA

i .

i,.'

II

: ~

2). Y.l..'tCfltu.W ltd 1;:~t,.ljil.Jl:Jn h .. uoeri'lcd'I..·llliA t,,:,·IIfH.J":':11

Jd'l tlCI1IjJtUI' h.:r.. Ydflg pdJill-] <ll.l~i UJri "'(:llJ/J ur.\I}f/

lcn,I,I~tlk hC{l;(".H1.H;' ClfI,1 III 1f1~J.IH;:·.. i,t 11,11.1 .•/ 1,,11W:{,1I

,1'j,IlILI I'.lfl !-1:jll.'f\,IYI.l/llly.1 Iltl, v'f'l "tPI.~I··('I·II.lf ·.t··.. I·JI

1":11.:.111 ,Jl.'l:luiI1..l,I,1 (J~J ~~·IIIUI/I.,111 1.",.1 ... .1·'.,1 t,'.' •• f.'·...III",.

1'.\(/1,.1:.11.1 tJ.lI/ lllll) I'JI:t.

Page 85: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

----------- ...

- J -

b. TiltJ {.If.J iL,\(j,!l (lllJ y.11l1) 'ht:lliliLl J~'IH:•. Jfillit.l'j 1.IJllUl",J1

,y.hl'} l.t:I;,~·'IH;' 1'!'~J IIC;'WI. l-:tuh.J( ,d,l.lh ',1:",11" t,t'litl/i. l.(:­

9 t..:.ldll :'Cl.hIIJ.11 fJl!,.4:I.JUJ.1I1 d.l,.i 1.I'jI'J',.I,;".11.1I1 I.'lft" L"';,".I.HI. "t'·rokll':IlJiilli <bn kt.'jiud;1l1 j'11C:9 btfiHiit ,Idll IH.","COrJ •. f:e-CiIlJ-

:tII.

t:cg:c:Ju,1I ilu J':P<.Jt lierup" <i'&1. - ""J'kJI' ·PC::·~:iJtJ'; - pc: ... yJ.Ju

r-cSlJ (19.10:'1, PCf'J:lJillJO lior.g. t')r1 $if196 dJII 1;:ill-IJ10 ~l:ft-

tv,," yang serupJ deo93n itu.

•c. Peoldl.S4J(fbCln kcgidLJn tt'cscllut llo91.a III i.F .3tJS hJl'us di..

l..rtoJ,.all :

I J ~ Sec.lra intc-HI dd t.sln itvl.tUl1lJ~U f.du.lrg.l. Yd! lu (Ja l.ll':l . b.. ­

tiH I iogJ;ungi3f1 rumitJl l,l(uJga l.l!luJrg.; 1')fl"~ btr:.,o9J:uC.III.

2). SCColr.l inttrn dJbm'lUUutl9<1n pCioiJ"r:gJfl.. )'ditu.d.:lJJm

bat.ls lingkuogan ru"J.lh UIl39d l.eJu.1f9d dt.W daJ.ll'l1 bJ­

tJS liog•. LHlljJn t<':I!lP<it iLJdJt. lJJik y.:an9 dilJi,I;~;," olch

pcrOfJll!JJ'1 I:hh1jJUU 0 Ic:h ~c jUt'll IJil orJ"~.

<, OIU,,,,, KCWII t"l'rc, i"'''~ o"",y"llf".'1 '1','I"fo""'I'\'/d1'1,'" "ntd­

')~dlll.) d.J11 dtfJt i!;(I,H!Jl CluJ. cf.ilolJ-.uI.Jll ~CCJ'·" li;JJI. 11I<'·"1u1ol.

didcpall lJI.:lJl1I, lUcid i'li.Jn di J.,J.uf:.1u dJ.li1m I ;tl!Jr.UIIC:JJtl k~lu.Jr'}J··

adJJJil scyJ 1.1 Lentu};. l:.egiJun' (t."' ~~LJut tid:.!J: untu}. dij.JJiJ:.,n

tOOltO(l:Ulllll1••Ol d.lU tid,lk:lJc('tCf'IJ''-it di j~~'-'lI-jJI..In. tJJIl'Jun.l(c~

b'::lIgUiliHl t..;;;lunt dL.JU di Ltilfldl-lt:li:pJl l-::f:"dJ LJiuhyJ UlILl1l u-

Il'UJ/U. kccUJ I i del L~:&i oa \:tis: ~ i(tcJ~un'J.Jft rUl.ul:" tdIlCj~,~ d L:Su J.s 1.11lI

LJJtJS !!ngr.:,wg.ln tcr"pJt ihtlddt .1.11::: Lt·I.,,, tlill.·UlllLm oUluJ.

itu.

:o..·I;'V~n t i dtd: n:c:IYIJl"J:.!J i k~ l~n lUJI1 hoi.i,... t; r·~;I'.1 k:,. i:d.l•• n.,J.<I &;"J i

p(;nJ'~ ICW9!1arJ ~t:9,j I" WJC :loll .lH.',llu}. i..c~ i J i.~" ~~:l!;J 'J J i..;,lliJ It·r.... f:L., l

-1J.Jda Uil.ttl;f' j'[UfNtfI .:~~;.utuc;i:tl DI·r:;.J .... ) i"i. lJi ..·ec'l:.II..11l jlc.-.;tlq-

,ju.ln dJri OCiJJtI/:I~IllutJ,""dyJ

bCrSllOljkut.1ll. •

1M ' I

KfTIC,\ Persetuju..JO dJrt Kep,)l~, O.1erJII Tinyl.Jt 11"J'.IIIJ.l;t.:r~.lI'9l".lljn.'S~,·

bJ<jdir.lJli'} dir....H·,sud Oi1.u:n t£tiUJ\ KcpUltJOll fitn,'1l1J Illi. tl~h.jIlG'·

~dil set~lah IUClld~:l9~r Pl:ll.JJ~htt -lH:,ld.liJJ.t J.lfl l.':::-p.ll.:J ,....Ju{'J,.. h.·­

p:I,-(l1:':{'(J A~.Jr.;J 'ddtl }~'_·P.J IJ '::t·j.lbJ.JO :i'·'J'·ri (Pti',: (I h·l"~.1 C:t.'IH!-;'''

Page 86: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

.'

,:.

- 4 -

,.

Gvlh:rll:Jr J~cf13IJ .:~ TiIlY'.Jl I dl~dllLu ull::h r.CjJJlil "',JUWI Hi­

Lij.)" [J.~J1drtt1HCn {.:jJ.l41 d.J11 r.('p ..Jlcl J:cJakS.liin ringlJ i sctclolf.:: l t:le­

(I{J'lH_\~i ddll illeny~lcsi1i~.Jr. PL:I1::.lSaldhan y,,"g tilnLul dJldfR pelar..~

1..:1ll~jn t:.'{111\liu~..,t1)\t:t ~di:'i1 h~1.

, ., .

t:e:pUll1:i.ln DCi:S<'rr.J illi.

U~nL:i\dlri .

Poko~-pokor. pll:irall )"JfItJ !~lrI1JJul htJr II~jiJ~II~19' iJ···l i:~~~!~J~'''i~'' ,".1 "jj

pf.'}at.~~H:aan fnt dICtllllll:nr"lil !.d'J)1l1 IJI1lpieJo dJli ;;~!:rupClI:Jfl b:-;' ; ;.9ian.· tak. terpiSoll,kJn dui t:cp"(USJn BersJm, i"i. ./ .l

!

I· '; .If..d -: !Ial"y;:ng belc,..ro cu};,up didcur ddhlll

.Jkan di4itur IclJilJ li'lnjut d:llJ:ll h·tcntuJn

. ' .

r-HlINl

HUM!,

.~.

~TUJUII

,.lHl<:tJfA.ll1 <.II

rl5.]J ldll!11i11

·J.1kdl·t4.

15 OkcCJbcr IlJiJU.

r,Ll SAID 51/.

. !

,.

; (

, '6'· ~,./'( ;:~ ;'·i--'" , !. ..: .

. '·;£IIT£Jlf Of.lNI II£G£llf •iJAY-SA AGU1••;.

.j ,

,i-:-;:?l3'11<-n-.~:..-c

PERPUSTAKAAN .U1N SYAH1D JAKPJri

,.

Page 87: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

----------.._--_ ..._-- ... _._---.I/'~----'.-------.

,/

..... (i),

l I

,I:CrllrUsr,11 U(HSi'.J.!.\ .~ ! ' 1, LI\:-IP I Mil, ;. . , I. .

I !IEU!CRI ftGNt.t,~ !1WlfUI IJI\lfJ·J IICGEn! VJiJi JI\I:SI\ r,GUIiG j' ,. 'I 'I,I. .' !./

'I I, I • •

" ;:'! !iii, .! •I

. , ; I. [JonOH ~7 .T[lil'.':: !9i'·O ·l~ ;:;:li I/.. : I. .',

I , ~ : /lOl'va 224 TI\IIUII 1900· " .".. , ,;' ..: :,.;', .; ; J ' :! . 1/00·lOn KE?-lIIIJ,A/IG/I?da ' . ; ,

1 ~ -PL'l;,OJUrilll tl.J 1JfIl' lell i dUpil,11 ~ tau i.J ~ im 11 J. SI ! yilf.g 'fL'C,} rd. lCJ(l~Cp~ i UII'" I d j ....

J~c lU~ tJU s: c j.s k: S~I.lIiJ ... h P'CIlIUdJ I?ZlJ. dl;f1 r.lillud i iJ1I .lefflUjud UJ I.:WI IldlllLlfl<J.

:~" hI<JJI"P.lIICH 11.',1"'1 UUil.19'lS,·mJruI'Jkail tJI"I:' SJtu ·;Lr.,Ll'!Ii f1,,~IQ­

~ (1.1 I fJCIIJl1IilJJfl~t1f1 ttLUUJYd.111 Illlltlk UlCIlUj'JdJ.,.III. ·.....~~.:Ill1.lll tJ,l:J ,II: n .. tU;1fI -'

·lJJ'llJS': t:~lluju ':(!(;u;.1UHI 1"Ju')s .. "I'ldotl..::;L:. d.1I::,11 .JI-tf sl:lu.1!.-lu.1";ny.J.. ! . I'

I2.i St:1l11 91ti H!tlll, pr'C~c~ JdSlurls.· SllSiCllogis dolO ~.J:;jJl f·iil:{lJ(.IlJj~, iK1ol­i

: ~.Juran berl~n9:;un<J' scc.lr.:: oi)i'lOi~ll. dj,:';lIl1..1 d:lll1m pnJst:; Ilu lcrj3di

. pcrlemuan ldlttr-lJathin- ,)lItl1r pcrorall9Ju dJnattJlI ~ntar •. tlo:ppOk Il~:iya-'.. .ri,;.a t· yillllJ !l.cmunci~: i n'lf'. ;T.l":;PUlIj#.:d ~J. tJ r be bt.tU:9 uudt~ya y3l19 bcrtJcd.,

SHu samJ l,;,1ln.

. POKOK-POr.OI: PIY.JfWI " .f'EWIiJUI: PElAr.i;·~lIrv'.1I lIIS~flUr.SI rR~SlnEli 110. Iq rMIU!' 1%1::

; lf11TNIG i\Gillll\. u:rEflCi\YMII ON! i\Ci\f ISTlfoiJ,\r ClIIt,

J. OudJyJ Y-109 bcrk(~uU ..I.119 darl Ilkl~jll!J -1I1J!;iIl9 illJlviJu ;.T.iHJ l.e!ofl:I'O~. lr.J­

~y:,rl1 toll lc-rsclJill \L: llmr~yU' :'c r$.lllllLcf 'OJC I tJ,Ji Jill f1(J,1 t t.~ t:JtJa t'. h·l'<:l-CJ·'

,ydiJR. r:l.Od3f1~~n hhJup/filsafal. "9J013 ydng Itidllp <lJ1JJn J~n (fI('ujiuai

. ~erorJn9Jn atJU ~CI,,·r.:Pll~, '~JiYJ~JkJt ltu. 'j. I . . I

...1. 0 0 •

.1. 'rr(jse:; I ~ll)dut·dn ~tll ic1up,JCI di lncfuflt.!s iJ. bcriatlY~tJll:1 :i1:C.l!-J \~djJrf UJ­

:ilUPUll I id.l~ mClllltu',l kemvl1(jkillJlI tillll.JUlfly.s hall~J(Jn.hJl/\lJ()«W ps~Lolo;• 0 • o' I:gi~ tcrlJlJ.na bagi h'ilfgtHH.'9Jla kcturUnJll Cina. ;.0• 0 .0. _ .

F:).Datal\ 1tu ciselJahkao°l..1rroo.1 l.uJaYJ ylilly tHIIJYdt1 oldl ~cuJ(JiJn dol-

. ri me'rela ~tau nL'llclt nluYJlllJ lhl;:;-t,.·KJ vfllUlnl1ya Lt:"'~' iflJtu~ b:il~'J(:~·i Idu~tIU.- (ina ~~l:d I ipuo ~cn.!,ka {I Idh u~ral..l(ld-dl.J(HJ IIlcltjJdi pt:f;duduk J'IJOflt­

S i~.

, .

. ' i,.. ,.. 1'. I;

I!i .

I •I: I

!I !

I!,

Page 88: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

s. rok.o~ pHirdn )'d"9 UlclolldJ~1 ~e1i1Jr(l~d kC\'.iJ,)I:~,\{;'IJll i.lluws yJlIlj mc­

nYdltglul I:chitlupan wJr~anC93r~ Indonesia kc:tiJrun'~\ Cin~ ~erstl;ut ~,IJ­lah unttJ~ lcldh'tIlert4orong tercipLlIlYa. ~e.)dJan/~uJS3n3 1d09 diklrJI,t<J'(,

da f>-1 t men i ogfa t r.411 lied dng sUl1yny~ prose S Pl!J1IUilU (0)[,. C'J.l deliS,j.n :ij,.J jJill!

39,r oeddt-istiAtJJt (:1Jn kclddSJdtl Cllld fAng bcr:Vfr."Cf ddri lCflcrCJYJ.l1l

acre'a tfd"k "'cnJadl pcnghJI,ng bagf petnbauron b>"9<a.

i,/.-.:c".----.,_- _

/'.'

//..1

.(

'--.--~-----_._--

I'

2-I·1, .,.

!.)

®:.

.J. :; !'

: iI

i

I

. .6. Stj.JiJO dcngdo kt!bfjar.$dflJdfl lcrscLut, f'Ct'lcdnl31! (lICJl~illllin I'c~.It';Jlt·.,­

.1n pasJ.l 29 UUO 194? lCI'.nJ~l1k flak orang-or.sn9· mJsyardl;H ketun.:l1d,1 'Ci­

n~ untu~ melakut4fl Ibadah J93m)/lcper~draJnnY3.i : !, .

1

~7. Jdlll-Ir,dll kcvt:tJasaTl untuk melaluka.l Ib<ld.dh ~l:nlirut kepetf..1yilJn mcl!.iog·

DIJsing tJAgj ora~g-~ran91 ~syardi.at k.2tU(t..l~dl1 CiHa tcr~cl.!ul ,~uru~ di- _.'

°lmbangi d~n9an ! pcogertian :untuk tldat:. m!!:n~~pllkari antara ,I~in .-Suatu

ptlai.saOd411 drdk.-~r~f:;an ritual dilnutJ ~nlor.t1iYJn9 mcn9rn9atk4~"nJsY3rJ.­

kdt akoao tJ~d.lY4 C}ilA df 1I~9cr·i .1e\ullur.· ° dJn "f:hlrnya -"k-MI dl~"Jjuhi.an. . . ,mereka d<ngon budd yo as I i yang hidup dJII bC"kcr,&>ng dlwf IJyah Indone-

B. O!!ngJII pt·o3c.'pil.l:I "f31:: ~ "riJk,)o rituJI SCuol9Ji bagidH d4rt budd.l'd (ind

lerscbut dllnuk3 vull;m, It'!a~3 pcrisL( ...a tCr"Si:lJl/t .l:~n 'ilcr.~IJCI·t(:lJdl r~~J

"ke-C IUd -an" dtln nl(:C1jauilkdfl raSJ "k::-I(juuflc~iJ ~,H1I. liM) i sr.:Sl'(... r~'I().

OlstJ:npins: 1tu ar3~~arakJfl rilu~l ini (Jell..", .j<J.ll ,.lI<lIlY9"fl SC1ildl;,·;!l.Jl.:t

h~lh)lj4 f .lr°olk-; i lJuU,lyll tMhlil "ldtUjU f!lli,1I1(:,".1 1t)1i',)';:' I H.41ot

• I:Jn:,.J kJ­

Ilol'''l)',1 tICfl~IJllodt.'Jl t:;,lltld.lt/l,!1Jlil.otl.lll YM!:'; :/<.;1\1;'..11 Oilri U~lllitl 1J1I·lt'~: ' .

}'4 df luur wil~rJh·lflJ!o.tnt'Il"J. ".CCU.l1t Idun'tllJ:; Ll1ddya lcr~clJUl4Wd"fl

'j' bCfatuJturasi 4cf~~an.bud.loya Indonesia. .c... ;.. ••-' '

9. OcnytJll '.Uflrc.-:i 'I:tJ~'H 1.1,;11.111 1967 Yo1(\9 fJIdl.nJ 1I1ll! jL'Jt,jU 3fl.tl.tll tlnt:s!:

fne,ldor.:JoylumlJul,lly.l ~ i kdfJ pl'ml.:a;r,:I, ~.J.1 L",t·.ltl:l: t- t..: •.•. , I r (1,>,1 .. J;l: ~ II. ,Jt.'IIi': -. .-sid-dn" scseordl.9, mJr..:1 keLJljJks,sndan ilu ~d.JJ iji:.s ll:t..lp IlleflljllurnJti

noll::. (]JO ....flJ!:~~,slln .-::<!rcr.a untuk melJJ:.ul.JIl lbou,jlt fCH:Huru( U'JH:r(Jr':'.1o.

y.tn? tliy(\~iltinj'J - .dJ IJm 4~~h,) m~Il:\!nulii leliutuliJlI ro~JdlfiJil L1/'r Clle,­

fl9urL';'111fltl tJoHl Illl'fl:J'J,II;~(jlj kC~t:r.Hi~l1 hiolfjJ t.lJI.:.·', hlltlJ)'J mJ:>YM')~.lt -

I nUi-HIt ~ i J •

'! .

..

1

!:~ . i: !.

f· ,l'i!i•!,

Page 89: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

."..------~--,.,.........._.~'---_ ..- ... , ... ,. ......-.,------_....._--......_...

Dilll1d:.1l1~k:J1l

,Jon bersih yang setelah I Januari 1959 diperoleh karena" kenaikan dalam gaji pokok.

Pasal 5... epada bekas anggota tentara, janda dan/atau anak yatinr:, yang menerima pensiun dan/atau tunjangan yang bersi­,lin dalam mata uang rupiah berdasarkan gaji pokok yang

No. 128, 1959. USAHA PERDAGANGAN KECIL DAN ECERANDAERAf1 SW"TANTRA TINCKAT 1 DAN II SER,StDENAN. DILUAR tBU KOTA, LARANGAN,Presiden RcpubJik. Indonesia No. 10 lahun 195~

lata.ngan bag1 I.1saha perdagangan kecil dan ecetansifar asing dill..l:'U' [bu Kota Daerah Swatantra tingk:sert'J Karl:Siderln.

LEMBARAN-NEGARAREPUBLIK INDONESII

Menimbang:

a. baJllYa dolam rangka m·oIaksanakan Indonesionisasiusaha perdagangan pada umumnya dan sosialisasi adistribusi pada' khususnja, sesuai dengan perkerrusaha-usaha nasional da~ dengan program Kabineldianggap perlu menetapkan peraturan ten tong Usafperdagangan kecil/eceran bongsa asing;

b. bohwa periu diambil langkah·Iangkah yang konkritpelaksanaan politik, seba:,aimana digariskan dalamPresiden pada huri peringrtan ulang tahun ke-XIV ProKemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 ~ustliS 19ngenai dimobilisirnyo mo'.:ol don tenaga yang befeoraressil' dan yang al::Jn diikU'.sertakan dilopangan pemba

Mengjngnt;I. P:J.s::l1 4 o.yo.t (I) Und3nQ~llr~~:\no II~~"I""

Presiden Republik Indonesia,

Posal 7.Presiden ini Illulai 11"rl3kll p:Jd3 tanggal I JanuariI r::J n

sllp:Jy:J set lap or:Jng dapat l1lengetahllinya, memerintah­)~llIl111mal1 Per:Hllr:.l11 Presiden ini deng.:lll p~nel11pat::J..n

cl1lb:tr:Jn·Ne~ar:J Repllblik Indonesi:J.

Ditct:Jl'kan di JabflapadJ t:Jnggai 13 Nopember 1959

Presiden Republik Indonesia,

SOEKARNO,

:lIl11 I Mei 1952, diterikan tambahan penghasilan sebesar;. (seratus enam puluh perserutus) dari pokok pensiun ataumgan yang bersifat pensiun; •:i I Mei 1952 sampai I Januari 1959,diberikan tambahan'hasilan sebesar 1257c (seratus dua puluh lima pcrseratus)pokok pensiun atau'tunjangan yang bersifat pensiun;:J I Januari 1959, diberikan tambahan pcnghasilan sebesar

(jima puluh lima perseratlls) dari pokok pensiun atauIngan yang bersif3t pensiuJl.['amballan penghasilan menurut ayat (I) pasal ini adalahri pajak.'e!aksanaan d:lri pad.! kelenillan dalal1l pas:J1 ini diseleng­I:.mgsll ng 0 IehillSt0 I1s1· i11 stlnsi pe III ba y-or pt:'l1siun ' ataun yang bersifat pcn~un YJng tefl1lasuk d:JI:1111 apt (I).

Pasal 6.1! mengenai pelaksanJan ketentuan-J(ctcntll:Jn dalam pe­,ni diatllr oleh Menteri Mud:J PertahJnan atau pejabat yangny:L

Page 90: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

----_.-----_._---=.~ ,,~--_......~~~ 5, l .. d'.'_r....~ ·_·..... ,,·,_~··,·····,··~···, ...··"'···z-"'-"'--....--..r...- ....'- 3 No

P d 2077/M/Perin.er agangan No. 24 JO!M!Perdag. tanggal3 September 1957;

Undang-undang No. 79 tahun 1958;

Surat Keputusan Menteri Perdagangan No. 2933/M tanggal 14Mel 1959;Pengumuman Pemerintah No.1 tangga12 September 1959;

Mendengar: Musyawarab Kabinet Kerja pada tangga! 3 No­mber 1959;

Memutuskan:,\'knetapkan : ,Peraturan Presiden tentang brangan bagi usaha perdaganganeil dan eceran yang bersifat asing diluar Ibu Kota Daerah Swa­ma tingkat I dan IIserta Karesidenan.

BAB I

DEFINISI PERUSAHAAN PERDAGANGAN KECIL/ECERAN ASING.

Pasal 1.'.'Jl1g dln;aksud dengan "perusahaan perdagangan keeil danran yang bersifat asing" dalam Peraturan Presidcn ini ia!ah pe­.1Jlaan-perusahJan yang dikenakan larangan bertlJsarkan Surat,utusan Menteri PerdJgangan tanggal 14 ~ld 1959 l\'o.1933/M,'11 perusahaan-perusahaan yang:niencari keuntungan dari pembelian dnn penjualan banng tan­pa mengadakan pCl1lbahan teknis pada barang itu;meiakukan perdagangan penyeb'aran, yaitu menjJdi penghu­bung terakhir untuk menyampaikan barang-barang langsllngkepada konsumen',melakukan perdagangan pengllmpulan. yaitll memb<li barang­barang dan produsen-produsen kecil untuk diteruskan kepada:"Jt-alar perantara sebl1jutnya )'J11g :

tidak dimiliki oleh warga-negara Indonesia,'" berbadan hukum atau berbenttJk hUkumlain, y:u\g seorang.

atau beberapa orang pemegang sahamnya atau pesertanyabllkan W:1rO:::l~"pO"lr"l ! .... ,.f", !_ -'-

BAB 11

LIKWIDASI PERUSAHAAN PERDAGANGANKECIL,:ECERAN ASING.

Pasal 2.Perusahaan-perusahaan perdagangan kedl dan eceran

sifat asing yang terkena larangan berdasarkan SuratMenter; Perdagangan tanggal 14 Mei 1959 No. 2933harus :utup selambat-lamb.1tnya pada tanggal I hnldengan cltatan :I. bahwa terhitung mulai "nggaJ berlakunya Peratural

ini diambil langkah-Iangkah kearah IikwJdasi perusalsahaan termaksud;

2. bahwa ketentuan rerseiJut tidak berani' bahwa orc;ing yang bersangkutU!' harlls meninggalkan temp,nya, kecuali kalau Pengl!'asa Perang Daerall berhubulkeadaan keamanan mene\apkannya.

. Pasal 3.Kepada perusahaan-perusohaan termaksud pada pasal

gaori kerugian, yang ju\nlal1nya ditetapbn dengan ckelaziman setem~at oleh sllatu panitia, yang dibentuk 01<Daerah tingkat II (Bupati) yang bersangklltan dan )'U1

cari Camat (Asisten-Wedam.) yang bersangkutan sebagB.O.D.M. setempat dan ora,ig-orang yang ditLlnjuk olean Perdagangan Dalam Negeri dar! Departemen Perd~n Jawatan Kooperasi do.;i Depnrtemen TransJ11igraper:lsi dan Pembangunan Masyarakat Desa atau olehinstansi didaerah yang dikuasakan oleh kedu:l ]a"'atbut sebJgai anggotJ~anggot3.

"as314.(I) Ganti kerugian termaksud pada pasal 3 dibe rik:ll

pcrtlsJ.hJan~Denll::~h~':ln t ...." ... l...·. __ .J_

Page 91: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

. .,,~_.~ ' , ' . _.:.oc~ _, _~.o..-.... * y.. -" ....... 5 No, 1~

lut pada pasal 2, baik yang berupa uang, maupun barang da­,angan, bangunan dan kekayaan lainnya, yang secara sukarelalapat dipergunakan oleh organisasi yang ditunjuk untuk me·:eruskan usaha d<lgang kedl dan eceran setempat.

(3) Pinj"aman termaksud pada ayat (I) dan (2) pasal ini di­erkenankan untuk jangka waktu selarnbat'lambatnya satu taoun dan dengan bunga sebanyak-banyak 9% setahun, segala se­,atu menurut pedoman-pedoman yang diberikan oleh Jawatanooperasi. e-

BAB tIlPEMlNOAH.>\N HAK DAN TDIPAT PERUSAHAAN-PER

USAHAAN PERDAGANGA..'1 KECIL{ECERAN ASING.

Pasal 5.Pemlndahan hak perusahaan·perusahaan termaksud pada pasal 2pada pengusaha'pengusaha nasional atau pemindahan tempat',:tng keell dan eceran oleh pel usahaan·p~rusahaan termaksudJa pasal 2 ketempat ban) hanls dilakukan dengan ijin Jawatan-dagangan Dalam Negeri.

Pasal 6.Yang diperkenankan menerima pemindahan hak dan yang di­·juk mengisi tempat dagang kedl dan eceran yang terluangl1aksud pada pasa! 5 ialah pengusaha-pengusaha nasiona! yang,)'usun organisasinya atas dasar kooperasi.

Pasal 7.!saha dibidang kooperasi guna menampung pekerjaan-peker.. ttTlnaksud pada pasal 6 dilakukan dengan jalan sebagai ber-

lTIempergunakan kooperasi yang telah ada;menyusun kooperasi baru dimana belurn ada kooperasi:'1l~ ngorganisir \.V~t n "H._... ~ MO··· ~ '. •

?asal 8.(I) Jika sesu"tu tempa\, bdum terdapat suatu kooper

ka sambil rnenunggu terben1uknya organisasi tersebut,(Assisten·Wedana) dengan bantuan B.O.D.M. membentu.panitia, yang terdiri dari Kepla desa yang bersangkutanketua dan dua atau beberapa orang penduduk desanyaanggota-anggota, untuk menerirna pemindahan hak drneneruskan usaha dagang keeil dan eceran termaksl:<pasal-pasal 5 dan 6.

(2) Segera sesudah terbentuk suatu kooperasL makatermaksud pada ayat (1) paoal ini rnenyerahkan pekerjkepada organisasi tersebut. sedang panitia sendiri keldibubarkan oleh Cama!. (Ass'sten·Wdana) yang bersan~

P...saI9.(I) Tenaga·tenaga dari perJsahaan·perusahaan termaks

da pasal 2 yaJlg telah ditutup sedapat·dapatnya diturut-sesecara sukarela sebagai pegawai dalarn organiSlsi-organis;ternpat termaksud pada pasal-p85al 6,7 dan 8.

(2) PellJ.mpungan tenaga·tenaga termaksud pada ay:pa~al ini dilaksanakan secara bijaksana dengan meperharika',sog! perikemanusiaan.

;3) Dalam melaksanakan usaha tersebut pada ayat·ayatterdahulu pasa! ini hJ.ru, diilindarkan perbuatan-perbuatantindakan tindakan yang dapat mengeruhkan suasana did~

daerah yang bersangkU\3n.

Pasal lO.PedJg.1n~·pedag:!I1g bes:.u dan ped:ll!3111!.n~r1.,a .... n ...

H'''':: 1...1._

Page 92: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

Presiden Reoublik Indonesia,

LEMBAR AN-NEGARAREPUBLIK INDONESI

[~o. 129, /959. r=,lfERINTAH llAERAH (DISEMPURNAKAN). Pe

siden R~publik Jndonesi:J No.6 tahun 1959 (ctis~(PCfljl'bs.1Tl L1:datn Tambaha.n Lembar:ln.NegJra ~<)

Menirnbang :I. ballwa sebagai ianjutan dar: Dekrit Presiden/Pangllma

Angkatan Perang tertang~aJ 5 lull 1959 ten tang kelpada Undang-undang Das~: 1945 perlu segera ditetapluk dan susunan sena ke>:uasaan, tugas dan ke\\'ajibarintah Daerah:

2. bah\\'a keadaan ketata-ne~.araan yang membahayakatU:Hl dan k'~selamatan Negara, nusa dan bangsa sen:tangj pembangunan semesla untuk mencapai masyaraadiJ dan l11akmur per!u di'Jadapi baik dibidang pemerpusat maupuli ciibidang pe:'lerintahan daerah:

Mengjngat: Dekrit Presk~n/Pang]jma Tertinggi APerang tertanggai 5 Juli 19Y, juneto pasa! J8 Undang.Dasar 1945;

Mendengar :a. Musyawarah Kabinet Ken". no", , ,>.

SOEKARNO.

DitetapkJn dj Jakartapada tanggal 16 Nopember 1959,

Presi"en RepubJik Indonesia,

II1dangkan di Jakarta199a! ! 6 Nopember 1959.ten Muda Kehakil11an,

BAB V

KETENTUA,'\ PENUTUP.

Pasa! 12.uran Presiden ini dinamak:ln .,Peraturan Pedagang Keelleran" atau dengan slng.kal .. P.P.K.E". yang muJai berJakuari ditetapkannya dan mcl11punyai daya Sllrut sal11pai10 luli 1959. ,

supaya seliap orang mongetahuinya, l11emerintahkanJangan Peraturan Presiden ini dengan penempatan dala~lan-Negara Republik Indonesia.

Instansi Penerangan Pemerintah l11emberikan peneranganuasnya guna menyadarkan rakyat akan kepentingall me­n usaha dagang keciJ dan eeeran setempat dengan ber.asi.

- ..oz........."'==_' ,. ,",="$_"$"""" _.~ ~ d__.....~......'-.....,,_ .. _ ,,- ..............-....~4'' . -->." "-, __ -------

.•..•-- BAB IV.

!'CETENTUAN-KETENTUAN PELAKSANAAN.

Pasal II.Menlen Mudd Perdagangan dimana perlu bersama-sama

:1 Menten Muda Transmigrasi/Kooperasi/Pembangunan Ma­at Desa mengatur /ebih Janjut pelaksanaan ketentuan_UJn dalam Peraturan Presidel10i!11; dan berhak mengadakallran-peraturan khusus untuk 'd'aerah-daerah yang dipandang

Page 93: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

PIAGAM ASIMILASI

Berazaskan cita·cita segenap bangsa Indonesia sebagai di·ikrarkandengan Sumpah Pemuda yang berbunyi :

SATU BANGSASATUTANAHAlRSATU IlAHASA

Yang memang merupakan syarat mutlak untuk menrapai satubangsa (nation) dengan masyarakat yang adil dan makrnur ,erta Ne·gara yang kua! dan penuh dinamik sehingga dapat menjalankan pe·ranan yang wajar dalam dunia interna,ional ,e,uai dengan panggilanj3man. eo

Maka bersama ini karni mengukuhkan keyakinan kami bahwasatu·satunya jalan ke' arah pengejawantahan (manife'tasi) cita·eita ter·sebut adaJah dengan proses a,imila,i.

Dengan asimilasi dimaksudkan proses penyatu-gabungan golong·an·golongan yang mempunyai sikap mental, adat kebiasaan dan per­nyataan-pernyataan kebudayaan yang berbeda-beda menjadi satu ke­bulatan sosiologis yang harmonis dan bermakna, yaitu yang dalam halini dinarnakan bang,a (nation) Indone'i.a itu.

Dijalankannya prose, ,o,ial ini ,ecara integral oleh segenap wargadan un,ur Rakyat Indonesia akan mempereepat tereapainyn cita·eitana,ional kita ter,ebut di ata,.

Dalam hubungan ma,alah Warga Negara Indone,ia "KeturunanTionghoa" asimila,i berarti masuk dan diterimanya orang-seorangyang bera..l keturunan Tionghoa ke d 'am tubuh bang,. (nation) In·done,ia tunggal sedemikian cupa sehingga akhirnya golongannya se·mula yang khas tak ada lagi.

Penyelenggaraan yuridis dengan prosedure meminta/memberi ke·warganegaraan yang dijiwai Sumpah Pemuda pada hakekatnya me­ngandung kon,ekwen,i prillSipiil baik bagi yang meminta-menerimamaupun bagi yang memberikan.

Bag; yang menerima kewarganegaraan Indonesia konsekwensinyaialah bertekad untuk mengabdi kepada Nu,a dan Bang,a Indone,ia:iengan ,eluruh jiwa dan raga.

Bertekad. untuk menyatukan diri dengan rakyat Indonesia ke­ieluruhannya sebagai orang Indonesia sejati dan patriotik, tidak me·

r

hea dan tidak ingin mempertahankan ,~olongan tersebut ,ebagai go.longan.

Bagi Negara Republik Indonesia yang memberikan kewarganegara­an itu konsekwensinya ialah menyambut pula asimilasi tersebut, yaknimenganjurkan dan melanearkan asimilasi ,eeara melua, di kalanganmasyarakat seluruhnya.

Bagi bagian Rakyat Indonesia yang sekarang masih di,ebut mayo­ritet hendaknya hal ini diterima dengan wajar dan hati terbuka dan tu.

rut membantu melancarkan proses asirnii~si itu.Demikianlah bunyi Piagam A,imilasi yang disusun dan dikeluarkan

Seminar Ke,adaran Na,ional di Bandungan (Amb•. rawa) pada langgnl13. 14, 15 Januari 1961.

Bandungan (Ambarawa) 15 - I - 1961 .

Penandatanganan.

Be Tiong Lee, Bwa Tjoen Liong, Djoko,arnadio, Goh Tjing Hok,Jap Thiam Jong, Mr A.R. Khouw, Kwik P.way Gwan, Drs. Lauwehuan.tho, Nona Mr. Dora Lie. Bo Tan, Liem Keng Wien, Liem Khian An,UemTjien Siang, Nyonya Mr. Lo Khing Djle, Mr. Liem Tjoen Ho,Mr. Oe Siang Djie, Oei Hok Djien, Oei Tjhing Hong, Drs. Oei Tjin San,Ong An Kok, Ong Hok Ham, J. Ong Tjien Liong, Mich. Siamat, Dr,.R.M.A. Suryaningrat, D. Sutjiadi, Tan Pik KWie, The Han Lim, TjoaTjie Liang. Mr. Tjoa Soe Tien, Tio Hian Sioe dan F. Wignjo,umarsono.

Page 94: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

IV ,.,.,..'

... 0,.... ·... · ....•••

~v

<

...~ ' ..

'("-'MENUJU KE ASlMlLASI YANG WAJAR

Mengingal :

J) 2dUlya kegellS2JuIl mengenaj mas:l.bJI minoritet dUl adanya ber.b2gai·bagal pendapat dalam menc.ui penyelesalan mual1h ter.~but.

2) adanya uClpan,uclpUl darl :1. YoM. Menterl Aehm:adi dalam se,nmar koperui Baperki p:ada

tlngg:al 11 Maret 1960 di m211a bt'!iau menzemu~ blhW'a.untuk mengunngl Jatak pemb.·Jlan. rnlka salah utu jahnyant chpa.t dltetnpuh lalah agar rtIpaya Wlltpnegui. ketuntn.1n 1dns udtklt deml sedikIt me~llnUltlw1 usaha-lls.aha yangbtuiIat ekskluslp, supaya daj:'1t memud:t.hk1n uimil:uikulturil. ekonomls dan bAhk:tn biologls (~erltt Anttra 11­karit 11/3 - 1960).

b. Sdr, S.!J.uw Giok Tjh.tn, Ketut Uflll.1m &pttk.!, d1.b.rn perine"t·ttl ullllC tahun h.Yt Btperld ?:ad1 t1rtUal 13/3-1960 diJabm., dl mana belhu meMPsbn ''blhwa earl menyelcs.t!·bn 1010nlln ketU (mlnorltet) (11ng1" ttntl nlma clan J.!1mJ.lui sewa blologb ldtllh t1dak oijakntta, tldtk demokratbd1n melangpr hak·lak Ubi nn.dud. s~tt2. pub, puti Uda.kdapu dllalwn:l.lc.1J\" (Hulah Rep"bllk Jakarta 14/3-1960).

Menimbsn.c :

a. wtj1Jlpn dati P.Y.M. Presiden Soeh:no dl h2dapan pua mws·slswt UruvtrslUI G.ajah M~da t:lJ\gJ,\1 22/12-1959, dl chiaromWI belhu menyd.ak.an ''keltlginar.:lya 1St: supa)', dlada1wl.ptrlclwln.n .nw~ulcu" (b.rlU P.I.A.logy.1wu. 22/12-1959);

b. ktn)'uun bahwt pereunpun.n datah d2r1 luu ncceri tebh bet·ltt\gtun! betabad,"btd. jup dt antU::l golonpn mayoritet YltlgdikatJ.ktn :asU.

Mab yang berttndt tangan dl bavnh m; menyt.t1b.n pe:ndiri1nny2sebagti berik.ut :

. I. mendukung sepenuhnyl pendlil.:an l'.YoM. Presiden Soelamo,2. mwJ.1h mlttotltet tuny. d2pat diselcstlk1n dengan jalan utmj·

I2s:i sulareb dalun segal:a !.2panpn sec~ra aktlp dan bebal.J, t1da.k dtPlt memberurkan tlndak.tn·l:~ld1k2n dm UC1pltl.ucapan

)':t.ng menpumbat proses a.slmil:ui :.:rsebut sean kunstmltif.Stb:a.liknya Juga tldak dtpal menyei.ujul tlndI1o.n.t!ndab.n ytngmemlksakan lslmUa,j terse:but.

hbrt'. 24 Mm' 1960.

~

Page 95: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

UNDANG-UNDANG NO.4 TAHUN 1961

TENTANC

PERUBAHAN ATAU PENAMBAHAN NAMA KELUARCA

"Buat apa sih mengubah nama? Saya yakin betul itu tidak adasangkut pautnya dengan rasa einta terhadag bangsa," demikian Drs.Kwik Kian Cie seperti diku tip H. Mahbub Djunaidi dalam "Forum"(Editor 5 September). Saya rasa, yang menanggalkan nama Cinanya se·dilcit pun tidak mengasosiasikannya dengan mualah begilU mulia seper­tl patrioilime dan sebagalnya. Langkah mereka bla!ll-blasa saJa untukmenunjukkan bahwa mereka kInI WN1, bukan WNA lagf!

P~rnerintah R1 memaharni dan karenanya memungk:l.nkan penggan·tian nama Clna seeara resmi dengan nama baru. Sikap simpatik peme·rintah disam.but baik dan ganti nama dlpelopor! tokoh.tokoh terhormatseperti Harry TJan Silalahi, Prof S. Cau tarna, Moeh tar RJady, KartiniMulyadi, lr. Dharmawan (d/h Kwik Kian DJien), Ciputra, Rudi Hartono,Anton Hilman,Christianlo Wibisono dan laln~ain.

Dalam hubungan ini, sebaiknya kita ..ntai-santai saJa seperti pela·wall. Ateng Kho Tjeng Lie'yang menggantl Jlama menJadl Ateng Suriptodi Pengadilan Jakarta sepert! dimuat 16-9-1978 dalam majalah Tempo(ex .gelanggang Bung Syu'bah Asa). Aluan Ateng :

"Supaya nama saya tidak terialu panjang di KTP, Pak Hakim."Tapi maksud sebenamya: "Supaya di muka umum, saya benar-benarbebas. Nggak ada bau·baunya Clna. Nggak ada embel-embel Tjeng Liesegala:' Tambahnya lagi dengan gaya berseloroh: "Habls, kemana-manasaya bawa Tjeng lie. 'Kan' keberatan nama saya."

Dari dulu, masyarakal hanya mengenal nama Ateng tok. Mengapatidak memakai Ateng saja? Jawabnya: "Kalau begilU, bisa lebih pendekdari orangnya dong:'

Dan dia benar, Bung Mahbub!

Surakramalalan Karet Kubur RT 006 RW 012

'"PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Pasal 3.

Memutuskan

Undang.undang ten lang perubahan atau penam.bahan Nama keluarga.

Menetapkan

Menimbang: Bahwa sambi! menunggu dikeluarkannya Undang.undang Catatan Sipil tii,lUk seluruh warganegaraIndonesia sesuai dengan ketatapan Majelis Permu.syawaratan Rakyat Sementara, dirasakan perluuntuk mengadakan penyeragaman dan penertibandalam peraturan peruvahan atau penambahannama keluarga, sebagai sdatu langkah untuk meng.homogeenkan warganegan Indonesia;

Mengingal Pasa] 5 ayat (1) Undang-undang Dasar :Dengan persetujuan Dewan Perwakilan RakyatGotong Royong.

Pa",,1 I-

(I) Warganegara Indonesia yang tunduk kepada suatu PeraturanCalatan Sipil dan sudah dewasa, dengal, mengingat hukum yangberlaku baglnya, dapat mengubah alau menambah nama keluar.ganya hanya dengan izin Monteri Keha::iman dan menurut alur.an·aturan Undang.undang in!.

-(2) Yang dimaksud dengan dewasa dalam Undang.undang ini ialahlelah berumur genap 21 tahun alau sudah/pernah kawin.

Pasal 2.

Bagi anak yang belum dewasa dan di bawah perwalian, permo­hon~n perubtth<.ln at;JU penambah:m nama k~luarganya diajukan olehwalinya.

If'.!Y--. ") c fer Lv

KWIK l(IAN CIE, ATENCDANMAHBUB

Page 96: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

r;.-:''-'- _

Pasal 4.

Menteri Kehakiman menolak perubahan atau penambahan nama,Iuarga yang dikehendaki, jlka nama itu dianggap mel.ngg.r .datsuatu daerah atau dianggap sebagal sesu.tu gel.r atau atas dosar lain'ng dianggapnya penling.

Pasal S.

Jika eli samping nama keluarga juga diajukan permohonan per­bahan al.u pen.mb.han nama kedl .t.u jlka tidak dlbed.·bedak.n1lar. nama keluarga dan nama kecll ilU m.ka Mented Keh.ldn1anlemberiknn i7.tn untuk nama keseluruhannya.

Pas.l 6.

Untuk d.pal mengajukan permohonan perub.han atau penam-ah.n nama keluarg•. orang y'.lS berkepenlingan harus :

mengumumkan maksud untuk mengubah atau menambah namakelu.rganya itu dalam Berila Negara Republlk Indonesia denganpemberilahuan bahwa dal.m w.ktu 4 buian setelah harl keluar­nya pengumuman itu setiap orang dapat mengemukakan keb"at·an lerhadap perubahan alau penambah.n nama keluarga itu ke­pada Menteri Kehakiman;

), mempunyai surat keterangan dari Kepala Daerah Swatantra Hng·kal 11 (untuk dacrah Jakarta Raya; Cubernur Kepala Daerah) danKep.la Kepolisian dati tempat tinggalnya, ttntang keberatan 'li­daknya pejabat~pejabat "tersebut terhadap petubahan" atau penam.bahan nama kcluarga itu;

c. membayar bea.·melerai yang diWajib~ menurUt Peraturan BeaMeteral lahun 191 \ ;

d. mempunyai pelikan .kle kelahiran atau pltlkan akle perkawinan.

Pa,al 7.

Pada sural permohot).n perubah.n at.u pen.mb.mn nam. ke­luatg. haru, dil.mplrk.n bukti-bukli telHang .p. yang ditentukan d.­lam pasal6 huruf a, b, c don d.

a. Kepal. Daerah dan Kep.la Kepolisian yang bersangkulan;

b. Kantor Catatan Sipll di m.na kelahir.n or<ng yang berkepntingandidaflarkan dengan kewajlban pe3awai C.to.tan Sipll yang bersang­kutan ,'ntuk mend.ft.rkan perubahan "au penambahan namailu dalam daftar catatan kelahiran, daftar pengambilan namadan mencatat pada pinggiran akta kelahiran permohonan d.nakta·.kt. kelahlran anak-anaknya yang lurul dalam perubahamatau penarnbahan nam~ itu;

c. Sebetarial Negara untuk uiumumkan da\am Berita Negara Re­publik Indonesia.

Pasa! 9.

Pada ",at mulai btrlakunya Und.ng-undang ini lldak berlakubagi:

l. Pasal 41 ayat (I). (2) dan (3) PeratUranC.latan Sipil untuk orangIndonesia (Staatsblad 1920 No. 751 jo. 19'1? No. 564);

2. Pa..1 47 ayat (1) dan (2) Peratur.n Catltan Sipll untuk orang In­donesia Kerislen (Staatsblnd 1933 No. 75 jd. Staatsbl.d 1936No. 607);

Pasal6, 7.8_ 9 dan 10 Kitab Und.ng-und':lg Peld.,•.

Pasal 10.

(I) Warganegara In.donesla yang telah dewa,,' yang lidak lunduk ke.pada suatu Peraturan Catatan Sipil, bila menghendakl, dapat mem­pergunakan Undang-undang ini.D.lam hal itu maka ketentuan-ketenluar, dalam pasal 6 huruf ddan pasal 8 huruf b tidak berlaku.

(2) Sebagai pengganti ketentuan yang terseb", d.larri pasal6 huruf d,diperlukan keterangan d.ri Kepala Daenh Swatanua tingkat \l(untuk Jakarta Ray. : GUbernur Kep.b Dae:rah) bahwa orangyang memohon perubahnn atau pen.mb'han nama kelu.rga itusudah dew.,a.

Pasal II.

"- .J •• _...1. ....... in; rli~tllt' le:'ih laniut ok;' Menteri

Page 97: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

..... ~, .. ..;..·v···

Pasal 12.

Undang-undang ini mulal berlaku pacla had diundangkan.Agar supaya seliap orang cIapat mengetahuinya, memerintahkan

ngundangan Unclang.undang ini dengan penempatan dalarn Lemb"·Negara Republik indonesia,

Disahkan di Jakarta,Pada tanggal 25 Pebruari 1961

PRESIDEN REPUBLlK INDONESIA,

SOBKARNODiundangkan di Jakarta

ada tanggal25 Pebruari 1961

SEKRETARlS NEGARA,

MOHD. ICHSAN

Menimbang

Mengingat

Menetapkan

KEPUroSAN PRESIDIUM KABINETNo.: 127/Kep/12fI966

KEroA PRESIDIUM KABlNET,

1. Bahwa dalam rangka nation dan character buildingIndonesia proses asimilasi' warganegara Indonesia"keturunan asing" ke dalam tubuh bangsa lndone·sia harus dipercepat;

2. Bahwa penggantian nama dari orang Indonesia ke.turunan asing dengan nama yang sesual dengan na·rna Indonesia asli akan dapat mendorong usaha asi·milasi ini.

3, Bahwa oleh karena itu bagi wargangera Indonesiayang masih memal:ai nama Ona, yang ingin mengu·bah namanya yang sesual dengan nama Indonesiaasli perlu dlberil:an fasilitas.yang seluas·luasnya de.ngan diadal:an prosedure yang khusus.

Undang·undang Nomo'r 4 Tahur..196!

MEMUTUSKAN:

Peraturan ganti nama bagi warg" negara Indonesia yangmemakai nama Cina sebagai beriku t :

BABIKETENroAN UMUM

Pasal I

(1). Warga negara Indonesia yang masih memakai nama-nama perse·orangan dan nama keluarga Cina yangingin mengganti namanya de.ngan nama sesuai dengan nama yang lazim dipergunakan oleh rna·syarakat Indonesia, dapat rnenyatakan keinginannya secara tertulispada kepala Daerah tingkat II atau pejabat yu,g ditunjuk ;

(2) Nama-nama yang dipilih tidak boleh melang;;ar adat sesuatu daerahatau tidal: boleh dianggap sebagai sesUatu y,elar, dan tidak bolehrnelanggar tata.kesusilaan;

'illat Keputusan Presiden No. 123 tahun 196>; ..

(3) Keoala n"l'r!l.h ",t.... _ ..:~L_ ... ---

Page 98: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

III""!" ',.-r

"

irU'llljllW •• ,."....~. ,,/ .....

Sejak yang bersangkutan menerima surat tanda penerima $Opertiyang tersebut dalam ayat (3) ia.dapat memakal nama yang bam;

ApabUa dalam jangka waktu 3 bulan sejak la menerima surat tandapenerima yang dimaksud dalam ayat (3) di atas, tidak terdapatsanggahan atau gugatan atas pemakaia.. nama baru itu dar! siapa­pun yang disalurkan melalui Kepala Daerah Tingkat II yang ber.sangkutan, !)1aka ia dapat menggunakan nama tersebut seterusnyadan dianggap telah mendapat izin dari Menteri Kehakiman sepertiyang dimaksud dalam pasal Undang-undang Nomor 4 Tahun 1961,

B A B 1IPRO S E DU R. '

Pasal2.

Untuk menampung pelaksanaan penggantlan nama secara tersebutdi atas, diadakart prosedur khusus yang menyimpang dan prosedurbias> untuk jangka waktu tersebu t ;Penggantian nama menuru t ketentuan ini dilakukan dengan caramengisi surat pernyataan dalam rangkap 3 (tiga) dimana harus di­cantumkan nama lengkaplama, tanggal dan tempat lahir serta ala­mat disamping nama lengkap yang baru dati yang bennaksud meng­ganti namanya;Setiap surat pernyataan harus disertai surat bukti kewarganegaraanRl yang bersangku tan;Pengganlian nama dari anak-anak di bawah umur 18 tahun dUaku­kan oleh orang tua atau walinya dalam surat Pernyataan yang sama-at:fu 'Surat Pemyataan-tersendiri ;Surat Pernyataan dianjukan kepada Bupati/KDH atau Walikota/KDH "tempat untuk difaftar, diberikan nomor daftar dan disah­kan;Saw helai dikirim kepada Menteri kehakiman Rl di Jakarta, mela­lui kantor Bupati/Walikota KDH yang bersangkutan.Satu helai disimpan dalam arsip kantor bupati atau Walikota KDHyang bersangkutan.Satu helal Surat Pernyataan segera dikemballkan kepada yang ber·sangkutan, untuk diusahakan perubahan akte kelahiran dan, jikaada, akte perkawinannya pada Kantor Catatan SipU yang bersang-L-. ..........

BABlll

LAIN-LAL'l

PasaI3

(I), Dalam melaksanakan keputusan ini para Bupati dan Walikota KDHyang bersangkutan supaya menyediaJ<.an fasllitas-fasilitas yang se.nngan.nngannya kepada para pengganti nama guna memperlancarprosedur ;

(2), Ul,tuk biaya administrali tidak holeh dipungut hiaya lebili datiRp 25.. (,!ua puluh lima rupiah) uotuk setiap peroyataan.

(3). Ha:-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur kemudi.an oleh Menten Dalam Negen.

(4). Keputusan ini mulai berlaku tanggai 1 Januari 1967 dan berakhirpa<la t.nggal 31 Maret 1968.

Dit.tapkan di: JAKARTAPada t~,ggal : 27 Desember 1966

PRESIDIUM KABINET AMPERAKEnlA,

SOEHARTO.JENDRAL T.N.1.

Page 99: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

r

rIl

I

Menimbang

Mengingat

Menetapkan

KAMI, PRFSIDEN REPUBLIK INDONESIA,

1. bahwa pembinaan kesatuan Bangsa Indonesiadalam rangka pem bina~n kesatuan Bangsa Indo­nesia yang kokoh~kuat dan bersatu, merupakansalah satu tugas pokok dalajTI menyelesaikanRevolusi Indonesia berlandaskan PancasiIa, se­hingga oleh karena itu memerlukan campur tangan,pimpinan dan bimbingan langsung dari Pemerintah.

2. bahwa berhubung dengan hal yang tersebut di atas,perlu memebntuk sebuah lembaga, yang khususdapat melakukan kegiatan-kegiatan yang seluas­luasnya dalam pembinaan kesatuan Bangsa yangsesuai dengan tujuan dan dinamika revolusi.

Pasal 4 ayat (1) Undang-undang Dasar RepublikIndonesia.

MEMUTUSKAN:

Pembentukan Lembaga Pembinaan Kesatuan Bangsasebagai berikut :

/

Pasa! !Pada Staf WakiI Menteri Pertarna bidang Khusus!Menteri Penerangan!Ketua Panitya Indoktrinasi dibentuk Lembaga Pembinaan KesatuanBangsa, disingkat L.P.K.B.

Pasal 2Tugas Pokok dari L.P.K.B. adalah :Mengusahakan pembinaan kesatuan Bangs. eli antara golongan-golong­an warga-negara Indonesia, sehingga Bangsa Indonesia merupakan bang­sa yang bulat, tunggaI dan kokoh-kuat, sesual dengan tujuan revolusiIndonesia, Masyarakat adil dan makmur, dengan jalan :

3:3 J

Page 100: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

U"NIJAN KAI1MAT TUI1AN YANG MAHA ESAMAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT SEMENTARA

REPUBLIK INDONESIA

--'0-'

b. Memberikan penerangan/indoktrinasi yang intensip dan beren­cana kepada masyarakat yang seluas-Iuasnya tentang mutlaknyapenyatuan. Bangsa Indonesia dengan jalan pembauran (assimilasi)dan menghilangkan sifat-sifat serta cara hidup menyendiri (ekskJu­sivisme)~

c. Usaha-usaiia yang tidak bertentangan dengan tugas pokok.

Pasai 3

(I) L.P.K.B. dipimpin oleh seorang Kepala yang diangkat dan diber­hentikan oleh Presiden.

(2) Kepada L.P.K.B. berada di bawah dan bertanggung jawab kepadaWakil Menteri Pertama bidang Khusus/Menteri Penerangan/KetuaPanitya Indoktrinasi.

(3) Bentuk, SUsunan dan tata-eara kerja dari L.P.K.B. ditetapkan olehWakil Menteri Pertama bidang Khusus/Menteri Penerangan/KetuaPanitya Indoktrinasi.

Pasal 4

lCeputusan ini mu,ai berlaku paua hari uitetapkan.

Ditetapkan di JakartaPada tanggall8 Juli 1963

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd;

SUKARNO

-) dibubarkan dCRgan Keputusan Presidcn No. 226 tahun 1967.

332

Menimbang

Mengingat

Mendengar

a. Bahwa persatuan dan kesatuan Bangsa, kuncirahasian)'a terletak di dalam ketahanan mentalyang didasarkan atas sistim pendidikan Panca­sila;

b. Bahwa sudah menjadi kenyataan, Dasar NegaraPaneasila dan Negara Manipol telah diselewengkandan dinodai oleh ajaran-ajaran asing yang tidaksesuai dengan kepribadian Bansa Indonesia;

c. Bahwa Negara Republik Indonesai yang merupakankepulauan, mencakup di dalamnya bermaeam­maeam suku bangsa, yang dengan tegas berjiwaBhireka Tunggal Ika;

d. Bahwa dengan kenyataan adanya dalam masyara­kat warga negara keturunan asing yang mengarahkepada excJusivisme:

e. Bahwa kemelaratan dan kemerosotan tingkathidup, masih menyoJok dalam masyarakat;

f. Bahwa tragedi nasional yang diakibatkan olehperebutan kekuasaan gerakan kontra Revolusi,G-30-S/PKI;

g. Bahwa ada gejaia-gejaia negatif dalam pela!<;sana­an Demokrasi Terpimpin.

1. Undang-undang Dasar 1945;2. Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/l966.

Permusyawaratan dalam rapat-rapat MPRS daritanggal 20 Juni sampai dengan tanggaJ 5 Juli 1966.

333

Page 101: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

BAB II D I I L

Pasal J

Sesuai dengan Sistin: Pendidikan Pancasila :(1) Mengintensifkan pendidikan Agama se"agal unsur mutlak untuk

nation & character building di semua sekolah dan Jembaga pendi­dikan, dengan mernberikan kesempatan yang seimbang.

(2) MeJarang usaha penambahan dan pengembangan doktrin-doktrinyang bertentangan dengan Pancasila, antara lain Marxisme - Leni­nisme (Komunisme).

Pasal 2

Meningkatkan penggunaan Bahasa Indonesia sebagai alat pernersatuyang ampuh.

Pasal 3Menyuburkan perturnbuhan kebudayaan-kebudayaan daerall yang

menjadi unsur kebudayaan Indonesia.

Pasal 4Merealisasi dengan konsekuen Jarangan perangkapan kewarg"ne­

garaan dan mempercepat proses integrasi mela1ui asimilasi warga negaraketurunan asing, dengan menghapuskan segala hambatan-hambatanyang mengakibatkan yang tidak harroonis dengan warga negara asli.

Pasal 5MeJaksanakan dengan pasti Demokrasi Teipimpin, sesual dengan

ketentuan daJam Mukadimah Undang-undang Dasar J945, yaitu kerak­yatan yangdipimpin oleh hikmah kebijkasanaan daJam permusyawarat­an/perwakilan.

Pasal 6Meningkatkan kecerdasan rakyat secara merala.

334

Pasal 7Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, dengan menyadari

tercerminnya ke-Bhineka Tunggal lkaan dalam kehidupan masyarakatdan kenegaraan.

Pasal 8Menggiatkan pelaksanaan transmigrasi gaya baru, dengan mengusa­

hakan selalu terciptanya pergauJan hidup yang harmonis.

Pasal 9Meningkatkan usaha-usaha kesejahteraan rakyat, untuk rnenghi­

langkan kerniskinan, sehingga adanya keseim bangan tingkat kehidupanrakyat.

Pasal 10Melaksanakan tindak lanjut (Follow-up) terhadap peristiwa gerakan

kontrak Revolusi "G-3D-SjPKI", dengan rnengadakan :(a) Pengaturan terhadap bekas orang-orang yang menjadi Anggota PKI

dan ormas-ormasnya, serta terlibat dalarn peristiwa gerakan kontraRevolusi "G-30-SjPKI" langsung atau lidak Iangsung termasukkeluarganya;

(b) Pemberian bimbingan dalanl mencapal ketertiban aksi-aksi rakyatdalam membantu Pemerintah untuk membersihkan unsur gerakankomra Revolusi "G-30-SjPKJ".

Pasal II. Memupuk kekuatan-kekuatan PancasiJa dengan mencegah perten­

tungan physik, terutama di kaJangan generasi muda.

Pasal J2Meratakan pembangunan di segala bidang di seluruh daerah.

335

Page 102: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

KcrUJ>Llll. INIJUNr:SIA

Ketua,KETUA PRESIDIUM KABINET

ttd

Wakil Ketua

OsaMoliki

Wakil Ketua,

M.Siregar

Dr. A.H. NasutionJenderal TNI

Wakil Ketua,

H.M. Subchan Z.E.

Wakil Ketua,

MashudiBrig. Jen. TNI

Menimbang I. bahwa ternyata hingga dewasa ini masih diperlu­kan peraturan-peraturan kolonia!, yang sudah tidaksesuai lagi dengan tingkatan peIjuangan dan mar~

tabat bangsa Indonesia antara lain ketentuan keten~

tuan mengenai penggolongan-penggolongan pen­duduk Indonesia berdasarkan keturunan/K1as,

2. bahwa demi tercapainya pembinaan kesatuan bang­sa Indonesia yang bulat dan homogeen, serta ada­nya perasaan persatuan nasib di antara sesamabangsa Indonesia maka dirasa perlu segera mengha­puskan praktek'praktek yang mendasarkan padapenggolongan-penggolongan tersebut.

Memperhatkan: 1. Sumpah Pemllda 1928:2. Amanat Presiden R.I.tanggal 15 Juli 1963:3. Resolusi M.P.R.S. No. 1II/Res/MPRS/1966

Mengingaf 1. Keputusan Presiden No. 163 tahlln 1966.2. Keplltusan Presiden No. 170 tahun 1966:

MENGINSTRUKSIKAN :

336

Kepada

Un t u k

I. Menten Kehakiman Republik Indonesia;2. Kantor-kantor' Catatan Sipil (Burgelijke Stand)

seluruh Indonesia.

1. Sambil menunggu dikeluarkannya Undang-undangCatatan Sipil yang bersiiat na;;ional, tidak menggu­nakan penggolongan-penggolongan penduduk Indo­nesia berdasarkan pasa! 131 dan 16} I.S. (''Eropea­nen", Vreemde-oosterlingen, uInlanders"), pactaKantor-kantor Catatan Sipil (b.S.) di seluruh Indo­nesia.

337

Page 103: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

__ ,~....... yv aq;;:i:i negaralfiuonesia dan orang asing,

__ . ._"....- "'ALMI NEGERI DAt\ DEPARTEMEN KERAKIMAN1£NTANG GANTl NAMA

SURAT EDARAl' 3ERSA~jA

3. Ketentuan-ketentuan tersebut angkat I dan 2di atas tidak mengurang! berlakunya ketentuan­ketentuan mengenai perkawinan; warisan dan ke·tentuan-ketentuan hukum perdata lainnya,

4, Menten Kehakiman dan Menteri Dal.m Negerimengatur lebih lanjut pelaksanaan dari lnstruks!ini di lingkungan masing-masing,

S.lnstruksi ini mulai berlaku pada hari d!tetapkan'nya.

D!tetapkan di JakartaPada tanggal 27 Desember 1966

PRESIDIUM KABINET AMPERA,Ketua,

No,

Lampirar.Perihal

Pcmudes, 5 JI1/3.J,A.2/2/5,3 (tiga)

elaksanaanKeputusanPresidium Ka·binet No, 12, iU/Kep./l2/1966 dan Ins·truksi PresidiumKabinet No, 3 J!U/IN/l2/1966

hk 'lfta , 25 Januari 1967

Kepida Y rh.Pare Gubernnr/KepaJa DacrahPar:i Bupati/Kepala Daerah.Para Walikota/Kepala DaerahPara Kepala Kantor CatatandiSeluruh Indonesia

Sipil

ltd,

SOEHARTOJENDRALTNI

OJ Lihat jugalnstrul:siMenteri DaUnn Negeri No.6 Tahun 1967 beril:ut.

l38If '

I

Untuk melaksanakan Kepurusan Presidium Kabinet No, 127/U/12/1966 (terlampir) mengenai ganti nama bag; \I'arga negara Indonesiayang memakai nama Cina dan lnstruksi Presidium Kabinet No, 31/U/IN/l2/l966 (terlamp!r) mengen"i penghapusan porbedaan golongandalam akta catatan sip;), maka bersan13 ini diberikan beberapa petun­juk untuk menjalankan t1lgas yang (Hrnmud itll cengCi.n ~er3.gam.

1. Pelaksana.n Keputusan Presidium Kabinct No, 127/U/Kep/l2/1966;a. Mengenai pasal 2 ayat (2) tentang pengisian surat pernyataan

ganti nama, dipakai contoh yang diberikan oleh Menteri Keha­kimar. dalam surat Ectarannya tertangga! 5 Januari 1967 No. J.A.2/1/9 (terlampir);

b. Mengenai pasa! 2 ayat (6) kalimat kedua tentang satu hela! suratpernyataan gauti nama yang dikembalika" kepada yang bersang­kutan guna diusahakan perubahan akta kelahiran dan perkawin­annya, Pegawai Kantor catatan Sipil melaksanakan perubahandalam Daftar Catatan Sipil yang bersangkutan, setelah mendapatsalinan sural pemyataan ganti nama, yang telah disesuaikandengan yang asli.

33<)

Page 104: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

menunggu dike1uarkannya Undang-undang Catatan Sipil yangb~rsifat nasional" untuk sementara' memakai tcrus ikhtisarakta-akta catatan sipil yang masih tersedia dengan menghapus­kan perkataan "goiongan" pada "kepala" ikhtisar akta catatansipil itu dan mengganti dengan perkataan-perkataan "WargaNegara Indonesia" Untuk orang asing dipakai perkataan-perka-taan "Warga Negara "dengan diisi nama n~gara yangbersangkutan. Jika kewarga negaraannya tidak jelas (a N' ;ide),ditulis perkataan-perkataan "tanpa ke War.a Negaraan". Padapennulaan ikhtisar akte catatan sipil yang memakai perkataan­perkataan "untuk golongan~Eropa". atau "golongan Tionghoa"dan sebagainya diganti dengan memakai per)<ataan-perkataan"menurut S No ", dengan diisi "Statsblad"yang bersangkutan, ia!ah S. 1949, No. 25 atau S. 1917 No.130 jo 1919 No. 81 atau S. 1920 No. 751 jo 1927 No. 564 atauS. 1933 No. 75 jo 1936 No. 607. Hal ini dipandang perlu,karena menurut "Untuk: 3" perubahan-perubahan itu "tidakmengurangi berlakunya ketenttlan-ketentuan hUkum percaralainnya".Daftar catatan Sipil yang disimpan oleh Kantor Catatan Sipildisesuaikan dengan perubahan tersebut di atas.

b. mengenai : "Untuk 2" tentang terbukanya Kantor-kantorCatatan Sipil bagi seluruh penduduk Indonesia, maka untukdaerah-daerah yane belum berlaku peraturan catatan sipil untukseluruh lapisan masyar:!kat dinyatakan berlaku S. 1920 No.751 jo S. 1927 No. 564 atau S. 1933No. 607 dengan ketentuanbahwa perbedaan-perbedaan tercantum dalam pasa! I di bawahhuruf-huruf a, b, c, d dan e ayat (2) S. Mengingat pembiayaari,persediaan daftar dan tenaga untuk pencatatan sipil ini bagipuluhan juta penduduk, maka"terbukanya" Kantor-kantorCatatan Sipil harus ditafsirkan dan dibatasi pada orang-orangyang hendak mendapatkan akta catatan sipil saja.

Berhubung dengan mendesaknya kebutuhan-kebutuhan daJarn masyara­kat untuk perubahan-perubahan yang ditentukan dalam keputusan daninstruksi Presidium Kabinet tersebut di atas. maka diharapkan petun-

340

IIII

MENTERI DALAM NEGERI

cap/ttd.

(BASUKl RACHMAT)

LETJEN T:\I

MENTERIKEHAKIMAN

ttd.

(PROF. OEMAR SENO ADJI,sH)

341

Page 105: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

KAMI, PEJABAT PRESlDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang

Mengingat

Kepada

Un t uk

Pertama

342

bahwa, agama kepercayaan dan adat istjadat Cina dl

Indonesia yang berpusat pada negeri IeIuhurnya, yanga!am manifestasinya dapat menim bulkan pengaruh:!sychologis, mental dan morH yang kurang wajarterhadap warga negara Indonesia sehingga merupakanhambatan terhadap proses assimilasi, perlu diaturserta ditempatkan fungsinya pada proporsi yangwajar. .

I. Undang-undang Dasar 1945 Pasa! 4 ayat j danpasa! 29,

2. Ketetapan MPRS No. XXVII/MPRS/1966 Bab IIIPasa! 7 dan penjelasannya Pasa!I ayat (I).

3. Instruksi Presidium Kabinet No. 37/U/I/N/6/l967,4. Keputusan Presiden No. 171 tahun 1967, jo 163

tahun 1966.

MENGINSTRUKSIKAN:

I. Menteri Agama;2. Menteri Dalam Negeri;3. Segenap Hadan dan Alat Femerintah di Pusat dan

Daerah.

Melaksanakan kebijaksanaan Pokok mengenai agama,kepercayaan dan adat istiadat Cina sebagai berikut:

Tanpa mengurangi jaminan kekeluasaan memelukagama dan menunaikan !badatnya, tata-cara ibadatCina yang memiliki aspek affmitas culturiJ yang ber­pusat pada negeri Ieluhurnya pelaksanaan hams di­lakukan secara intern da!am hubungan ke1uarga ataupero~angan;

Ketiga

Keempat

Kelima

luarga;

Penentuan kategori agama dan kepercayaan mau*pun pelaksanaan cara-cara ibadat agama, kepercaya~

an dan adat istiada! Cina diatur oleh Menteri Agamamendengar pertimbangan Jaksa Agung (Pakem).

Penggunaan dan penertiban terhadap pelaksanaankebijaksanaan pokok ini diatur oleh Menteri DalamNegeri bersama-sama Jaksa Agung.

Instruksi in! mulai berlaku pada hari ditetapkan.

Ditetapkan di JakartaPada tanggal 6 Desem ber 1967

PEJABAT PRESlDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

SOEHARTOJENDERAL TNI

/

343

Page 106: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

Mengundang

Mengingat

Menetapkan

- -~- - ----- -_.- ..".

bahwa dengan berazaskan falsafah Paneasila .dan ber­pegang pada pnnsip Negara hukum serta terdorongoleh eita-cita Bangsa Indonesia untuk mem bina per­satuan dan kesatuan Bangsa, perlu diadakan pene­gasan terhadap kedudukan dan pembinaan warganegara Indonesia keturunan asing.

I. Undang-undang Dasar 1945 Pasal 4 ayat 1 danpasal 27;

2. Resolusi MPRS No. III/Res/MPRS/1946 pasal 4,3. Keputusan Presiden No. 171 tahun 1967 jo 163

tahun 1966;4. Keputusan Presidium Kabinet No...-J+/. UjKEP/

12/1966.

MEMUTUSKAN

Kebijaksanaan pokok yang menyangkut warga negaraIndonesia keturunan asing sebagai berikut :

Pasal 3Pembinaan warganegara keturunan asing dijalaukan dengan melaluiproses assimilasi terutarna untuk mencegah teJjadinya kehidupaneksklusif rasial.

Pasal 4Perbedaan perlakuan, antara warga negara Indonesia keturunan

asing dan warga negara Indonesia asli ditiadakan dan tidal. d;benarkan.

Pasal 5Hal-hal yang belum eukup diatur dalam Undang-undang ini akan

diatur lebih lanjut oleh Menten Kehakiman.

Pasal 6Unoang-undang ini mulai berlaku pada han tanggal diundangkan.Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Undang-undang ini dengan penempatan dalam Lembar·'an Negara Republik Indoneisia.

Disahkan di J~artapada tanggal 10 April 1969

PRESlDEN REPUBLlK INDONESIA

BAB IKEDUDUKAN WARGA NEGARA INDONESIA

KETURVNAN ASING

Pasal I

Warga Negara Indonesia keturunan asing adalah sama kedudukannyadi dalam Hukum Pemerintah dengan Bangsa Indonesia lainnya.

Pasal 2Warga' Negara Indonesia keturunan asing adalah Bangsa Indonesia, yang .tidak be~beda dalam hak dan kewlliiban deng'!" Bangsa Indonesia lain­nya.

ltd.

SOEHAR10JENDERAL TNI

Diundangkan di Jakartapada tanwI 10 April 1969

SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INWNESIA,

ltd.

ALAMSJAHMAYORJENDERAL TNI

344

[;:

Lembaran Negara Republik Indoniesia Tahun 1960 Nombr 17

r- 345

Page 107: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

Menimbang

Mengingat

Kepada

Un t uk

346

1. Bahwa dalam rangka mensukseskan :a) Instruksi Presidium Kabinet No. 31/U/ln/

12/1966 dan keputusan Presidium KabinetNo. 127/U/Kep/12/1966.

b) Instmksi Menteri Dalam Negen tanggal 23:'ebruari 1967 No.4 Tahun 1967.

perlu diikut sertakan Secara aKtif n._jarakatIuas.

2. Bahwa inisiatif untuk hal harus datang di Guber­nUr KDH/Bupati KDH/Walikota KDH.

1. Sumpah Pemuda 1928.2. Resolusi MPRS No. JIl/MPRS/1966,3. Keputusan Presidium Kabinet No. U/IN/12/1966;4. Keputusan Presidium Kabinet No. 127/U/Kep/12/

19li65. Instruksi Bersama Menteri Dalam Negeri dan Men­

teri Kehakiman tanggaI28-1-1967 No.Pemudes 51/1 /3

LA. 2/2/5

MENGINSTRUKSIKAN

Gubernur KDH Bupati iCDH selumh indonesia.

I)Memberi Briefing kepada partai-pattai Politik.Organisasi-organisasi masa, dan badan-badan sosial(di antaranya gereja, dan sebagainya).Camat/Lurah/KepaJa Lingkungan/KepaJa RW/RK/Kepala RT, sesuai denganpedoman yang terlampirtentang :a. Makna penggantian nama untuk WNI y;mg masih

lazim disebut "keturunan Cina".b_ Prosedure penggantina nama, serta mengajak

orpo1. ormes, badan-badan sosiaJ dan sebagai­nya dan m enginstruksikan Carnat/Lurah/KepaJa

a. Memilih nama Indonesia yang tepath. Melancarkan pelaksanaan procedure penggan­

tian nama

2) a. lvfengadakan hanya dua macam register pendu­duk, yakni sebuah untuk warga negara Indo­nesia dan sebuah lagi untuk orang Asing.

b. Meniadakan. penggolongan-penggolongan daJamgolongan Eropa, Timur Asing dan Bumiputerabagi semua warga negara Indonesia.

c. Penggolongan ini - kecuali Bumiputera - tetapberlaku bagi orang Asing.

Untuk memudahkan briefing ini kami sertakanpedoman terlampir.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 2 Maret 1967

MENTERI DALAM NEGERI

cap/ltd.

(BASUKI RACHMAT)LETJENTNI

Kepada :.1. Gubernur KDH di seIuruh Indonesia2. Bupati KDH di seJ.umh Indonesia3. Walikota KDH di seluruh Indonesia

Tembusan :L.P.K.B_ - Pusat diJ akarta

347

Page 108: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

TIga Salubat: Hamka, Karim Dei & Bung Kam{

Pusat : jI. Lautze No. 87Telp. (02]) 6296086, 6290487, F;

jakarta 10740

YAYASAN HAJI KAHaji Karim Oei - Fat

" INFORMASI ISLAM U(Islamic Information Centre for

"l:Ie:~oot

~:to:lIls:oIII-

(l)ID

Oil....

*VAVASAN HAJI KARIM~;;;(jj:toZ::c:toe.-

e.!""...:toe:~IIIZ u? t

iil!"":c

lJJW,_J1.u..,

~[]:I~ ll,,=m..,,-CDeno(l)

Sf>

~e:~IIIZo

enI\)CDeno(l)

Sf>enrgo01>CXl....

~

(l)....•(l)CD

iil~

3...-

H. Suria,SE

H.M. Syaril Tanudjaja, SH

Drs. H. Fairus Lupis

H.A. CozaIi Katianda, SH

H.R.Sudradjad Brotokuntjoro

H.M. Syafi'i Antonio, Msc

H.B. 'YVibowo ~-CD

H.M. Ridwan Ibrahim Lubis g(l)....e.:to~:to:lIl;:...o~o

H. Azroel Haroen

e. ...nftAII!'!I", IAIlTA -".-_-~

Prol. Dr. H. Sri Edi Swasono (Ketua)

e. 9

!""I"":toe:~IIIZo• Ketua I(l)

.... Ketua II

~ 2. Drs. H. junus jahja (Sekretaris):to:lIl 0 Prof. K. H. Ali Yalie_ o.

5:4. H.M.D. Racll111i-in

0!!! 5. H. Yunan Helmi Nasution

"l:I 6. Drs. H. Fahmie:1/1 7. H.:tooot 8 H.

*VAVASAN HAJI KARIM OEI PUSAT:c..< I""~ SUSUNAN PENGURUS •:to~Z Dewan Pembina:i::to=L

Oil Sekretaris UmumCD

iil Sekretaris I... Sekretaris II:c- Sekretaris III0I\)

Bendahara Unwm...en Bendahara II\)

~ Bendahara IIoOil

Sf>&:;.'!)Qn..d.a:.,. II:' A V

~e:~IIIZ?

022- _oI\)...-0274- Cll

tilmo©:l~i

PUSAT :c..!""

ff5(Telp. 0231- iil

I"":c

:6·(Telo.0282-31015,

SUMBERDANA

PERWAKIL~N:j~ABANGdP/f't

Zakat, Inlaq dan Sodaqoh.

Donasi.

Bandung;

4205790).

Bandat No. 255

"l:I •e:1/1~ .

~:to •:lIls:o •III-

*VAVASAN HAJI KARIM OEI

~~1/1:to •z .::c:i>e.-

Sh~;at IdU

en membagikan dagillg qurban.I\)(,D. Shalat Tarawih dan buka puasa bersama ..a.en 0o di bulan Ramadhan. ......(l) 01>Sf> 06290487 FAX. 6290487 JAKARTA 10740 *

Page 109: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

Diskusikelornpok kajian agtua (Bapak/Ibu).

English Club (2 x sebulan)

;l';l>::IlSEo!!!

*VAVASAN HAJLKARIM,.(:c 4. Menumbuhkan, mernelil» ngembangkan US~h~?~S~~fg~ ibadah dan so~i~gpV¥J\Il;IalZ kemashlnhal"3;u~\jlJ'L

::z: 5. Membantu::<~~~:h'a,t masyarakaL:HP:t' ~.- bangsa.

m •NIIImo •=j1I6290487 FAX. 6290487 JAI

l'

~~=j1I,m't5~(0.....

~

PUSAT =t..r~

~mZ~(0.....

VISI

MISI

~

Surat p;J Hujuraat ayat 13:"Hai manusia, ~sesungguhnya Karoi menciptakan kamu dari :useorang laki-laki danfs.eorang perempuan dan "0menjadikan kam~bangsa-bangsadan Nbersuku-stll4!il!! ; ; n Ui saling kenai =:men paling

disis yang~wa9.iar~~rakaron. £t§HyglMuwaaM

= ~~ MAKSUD DAN TUJUAN ~

.... 1. Me,.mantapkan Nation and Character building ~:a (pembinaan kesatuan bangsa dan watak hangsa), c.dakwah Islamiyah dan semangat kewiraswastaan. =Mewujudkan masyarakat Indonesia yang :t=-

en sejahtera adit dan makmur, baik materiil maupun ~N spirituiil. »~ 3. Membantu pemerintah dalam bidang 0:g pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan. ......m ~_ 0

6290487 FAX. 6290487 JAKARTA 10740 *

"lIC

~c..r...l>Cj:jmZo• 3.(0.....

*VAVASAN HAJI KARIM OEI

~~~z:::cl>c..-

Yayasan Haji Karim Oei yang didirikan tanggal 9Aprii 1991 di Jakarta oieh tokoh Islam lingkunganNU, Muhammadiyah, AI- WasHyah, KAHMI, 1CM1dan sejumlah Muslim keturunan Cina men­yampaikan Islam kepada WNI keturunan Cina di

" Indonesia, sehingga mereka menjadi Nasionalis:t:- Indonesia sejati dan muslim yang taat.:llSEo!!! 1.

'0~ 2.

I

Il.;Glc"­5·

'"9,~

~t

en Sumbangan clapat langsung disalurkan ke :rg Bank Duta cabang Kebon Sirih Jakarta Pusat,C) atas nama Yayasan Haji Karim Oei, Cg No. Rekening 0021242109. ~~ 06290487 FAX. 6290487 JAKARTA 10740 *

*VAVASAN HAJIKARIM~,

'<l>IIIl>~~ Yang bertanda tangan"dibilwahj~f!

e Nama-;l'; Alamatl>:l3

SE·o!!!

Page 110: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

Hasil wawancara dengan H.M. Ali Karim Oei, SH

Hari I Tanggal : Jum'at I 02 Oktober 2009

Jam: 11.20

Tempat : Masjid Lautze

Peneliti : Apakah problematika politik di masa Orde Barn juga berdampakke muslim Tionghoa?

Ali Karim: Berdampak tetapi hanya sedikit karena seperti telah kitaketahui bersama. rata-rata masyarakat etnis Tionghoa;(muslim Tionghoa)tidak terlalu menyukai terjun ke perpolitikan tetapi ada juga yang sukahanya kecil persentasinya ketimbang terjun ke bidang ekonomi.

Peneliti : Di masa Orde Barn etnis Tionghoa selalu jadi kambing hitamantara pemerintah dengan pribumi, bagaimana hubungan muslim Tionghoa sendiridengan Pribumi dimasa itu?

Ali Karim: Untuk hal ini menurut saya, hubungan antara pribumidan muslim Tionghoa tidak seperti yang dibajarkan selama ini, hal inidikarenakan pribumi telah menganggap muslim Tionghoa sebagai saudarabaru walaupun pada awalnya mereka (pribumi) tidak menyukai kami(muslim Tionghoa) dalam bidang ekonomi. Tentunya lumrah bagi sayakarena dimasa itu etnis Tionghoa merupakan penguasa dalam ekonomi danjuga mendapatkan kebebasan dari pemerintah sehingga hal ini yangmembuat pribumi merasa iri dan seakan-akan menjauhi kami.

Peneliti : Selain hubungan pribumi dengan muslim Tionghoa, apakahhubungan muslim Tionghoa dengan non muslim Tionghoa berjalan baik, karenaseperti yang kita ketahui bersama bahwa etnis Tionghoa tidak menyukai orang­orang Tionghoa konversi agama ke agama Islam.

Ali Karim: Memang rata-rata pemikiran masyarakat etnis Tionghoamengenai agama Islam kurang baik mungkin ini juga salah satu warisankolonial Belanda yang mengatakan agama Islam adalah agama rendahan.Hal ini juga yang akhirnya tertanam sampai sekarang tetapi hubunganantara muslim dengan non muslim Tionghoa relatif baik-baik saja, kalaupunada yang tidak baik itu hal yang lumrah baik kami (muslim Tionghoa)

Page 111: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

karena hanya proses waktu saja yang membuat saudara-saudara kami yangnon muslim menerima keberadaan kami.

Peneliti : Dalam problematika politik muslim Tionghoa ini, apakabkebijakan yang diterapkan oleh pemerintah itu pantas untuk mengatasi masalahmasyarakat muslim Tionghoa seperti status kewarganegaraan dan rasa nasionalkepada bangsa Indonesia? serta apakab hal ini juga berdampak pada hak politikmasyarakat muslim Tionghoa karena kebijakan tersebut?

Ali Karim : Menurut saya cocok - cocok saja karena kebijakan ­kebijakan tersebut seperti yang telah kita ketahui bersama dicanangkanuntuk menyelesaikan permasalahan yang ada kalau pun ternyata kebijakan- kebijakan ini akhirnya menimbulkan permasalahan baru itu cuma responsesaat saja. Berdampak dalam hak politik itupun menurut saya juga bagiandari respon kebijakan pemerintah.

Peneliti : Di masa Orde Baru, pemerintab mengeluarkan program asimilasilewat SKBRI dan KTP bemomor khusus untuk masyarakat keturunan terrnasukmuslim Tionghoa apakab bapak setuju dengan adanya SKBRl dan KTPbemomor khusus untuk masyarakat keturunan Tionghoa?

Ali Karim: Sebenarnya tidak setuju karena menurnt saya masyarakatketurunan Tionghoa sudah menganggap bangsa Indonesia sebagaibangsanya walaupun maih banyak pihak-pihak yang meragukan haltersebut. Untuk SKBRI dan KTP bernomor khusus itu semua saya anggapsalah satu pendukung kebijakan asimilasi yang dicanangkan pemerintahOrde Barn.

Tanda Tangan

H. Ali Karim Oei, SH

Page 112: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

Hasil wawancara dengan Prof.Dr. M. Ikhsan Tanggok, Msi

Hari / Tanggal: Kamis / 30 April 2009

Jam: 16.00

Tempat: Fakultas Ushuludin UIN SYAHID Jakarta

Peneliti : Apakah problematika politik di masa Orde Baru juga berdampakke muslim Tionghoa?

Ikhsan Tanggok : Menurut saya problematika politik di masa OrdeBaru bukan hanya berdampak pada muslim Tionghoa secara khusus karenadi masa itu masyarakat pribumi juga mengalami hal yang sarna.

Peneliti : Di masa Orde Barn etnis Tionghoa selalu jadi karnbing hitamantara pemerintah dengan pribumi, bagaimana hubungan muslim Tionghoa sendiridengan Priburni dimasa itu?

Ikhsan Tanggok : kalau boleh di urnt bagaimana hubungan etnisTionghoa dengan pribumi sebenarnya pada awalnya kedua golonganmasyarakat ini dahulunya memiliki hubungan yang harmonis namun dimasa kolonial Belanda ketika diadakan golongan masyarakat hubungankeduanya memburuk sehingga berlanjut sarna masa Orde Barn. Terlebih dimasa itu masyarakat etnis Tionghoa muslim maupun non muslim memegangperanan paling penting yaitu sektor ekonomi tentunya hal ini yang membuatmasyarakat pribumi terkesan tidak menjalin hubungan baik denganmasyarakat keturnnan Tionghoa.

Peneliti : Menurut Bapak INPERS dan KEPRES yang dikeluarkanpemerintah apakah tepat untuk menangani masalah Tionghoa di Indonesia sertaapakah hubungan muslim Tionghoa dengan non muslim Tionghoa berjalan baik,karena seperti yang kita ketahui bersama bahwa etnis Tionghoa tidak menyukaiorang-orang Tionghoa konversi agama ke agama Islam.

Ikhsan Tanggok : INPERS dan KEPRES itu salah satu soIusi yangdiberikan pemerintah untuk mengatasi masalah diskriminasi Tionghoa, sayarasa tepat namun pembauran yang ingin diterapkan pemerintah lewatkebijakan - kebijakan seperti menghendaki negara yang multi kultural agakseperti dipaksakan. Kemudian hubungan muslim Tionghoa dengan nonmuslim Tionghoa menurut saya tidak ada masalah yang cukup rumit.

Page 113: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

Peneliti : Dalam problematika politik muslim Tionghoa ini, apakahkebijakan yang diterapkan oleh pemerintah itu pantas untuk mengatasi masalahmasyarakat muslim Tionghoa seperti status kewarganegaraan dan rasa nasionalkepada bangsa Indonesia? serta apakah hal ini juga berdampak pada hak politikmasyarakat muslim Tionghoa karena kebijakan tersebut?

Ikhsan Tanggok : seperti yang tadi saya ucapkan bahwa semuakebijakan yang diterapkan pemerintah itu wajar dan sangat tepat waIaupunseperti dipaksakan. Untuk hak berpolitik menurut saya yang berdampakterIebih di masa itu semua organisasi dan buku buku yang berbau Cina dibumi hanguskan karena dikhawatirkan aka nada gerakan pemberontakandari etnis Tionghoa sepeti peristiwa G30SPKI dan BAPERKI. OIeh karenaitu pemerintah tidak memberikan ruang daIam sektor politik.

Peneliti : Di masa Orde Barn, pemerintah mengeluarkan program asimilasilewat SKBRI dan KTP bemomor khusus untuk masyarakat keturunan termasukmuslim Tionghoa apakah bapak setuju dengan adanya SKBRI dan KTPbemomor khusus untuk masyarakat keturunan Tionghoa?

Ikhsan Tanggok : saya tidak setuju dengan adanya SKBRI dan KTPbernomor khusus, itu sarna saja pemerintah tidak mendiskriminasimasyarakat Tionghoa, sebenarnya kita masyarakat pribumi yangmerupakan warganegara asing karena tidak memiliki SKBRI sepertisaudara-saudara kita dari etnis Tionghoa.

Page 114: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

MENCARI JEJAK DAKWAll ETNIS TIONGHOA

DI JAWA ABAD 15-16 MASEHI

Oleh Muhammad Sulthou

PENGANTAR

Kiprah etnis Tionghoa di Indonesia menonjol dalam bidang ekonomi hingga kini. Hal

itu tentu tidak tertutup kemungkinan bahwa mereka juga punya peran pada bidang yang lain,

seperti agama dan kepercayaan. Khusus untuk bidang agama, terutama kemungkinan mereka

memiliki kiprah di bidang dakwah Islam didasarkan pada pemikiran bahwa sepanjang dapat

ditemukan masyarakat Islam di kalangan mereka, maka tentu dapat diasumsikan ada gerakan

dakwah oleh dan kepada mereka. Hal itu disebabkan, kegialan dakwah dapat difikirkan sebagai

kegialan yang melekat dengan pelaksanaan ajaran Islam. Dakwah adalah pengamalan ajaran

Islam yang bertujuan mempengaruhi orang lain.

Dalam makalah ini, penulis berusaha menggambarkan beberapa hal tenlang dakwah

mereka di Jawa pada masa awal kehadiran mereka di sana Periode itu ada yang menyebutnya

sebagai zaman Cheng Ho dan ada pula yang menyebut periode generasi pertama Muslim

Tionghoa <Ii Jawa. Makalah ini akan lebih menitikberatkan pada deskripsi seorang dai Tionghoa

yang bernama Bong Swi Ho.

Untuk melakukan rekonstruksi terkait dengan tujuan itu, penulis mendasarkan sumber

utamanya pada Catalan Tahunan Melayu. Catatan tahunan Melayu adalah hasil penelitian

Poorlman terhadap tulisan-tulisan atau dokumen yang tersimpan <Ii kelenteng Sam Po Kong di

Semarang dan kelenteng Talang di Cirebon. Penelitian Poortman itu dimaksudkan mencari

klarifikasi mengenai Panembahan Jin Bun atau Radebn patah.

Pada tahun 1964 Catalan itu disunting dan dikomentari oleh Ir. Manggaradja Onggan

Parlindungan dan disebutkan dalam lampiran legenda Sumatra, sebagai bahan kajian untuk

bukunya yang beIjudui "Tuanku Rao". Pada tahun 1968, catatan tahunan itu dipakai oleh Mr.

Slamet Muljana sebagai sumber utama dalam bukunya tenlang munculnya negara-negara Islam di

Indonesia. Buku karya Slamet Mulyana berjudul Runtuhnya Kerajaan Hindu Djawa dan

Page 115: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

pribumi di Jawa pada umumnya. Tome Pires termasuk mereka yang pertama-tama memberitakan

hal tersebut. Dalam salah satu tulisannya yang dibuat kira-kira tahun 1544, Tome Pires

menyebutkan bahwa kepulauan Maluku telah lama memiliki hubungan dengan orang-orang

Tionghoa. Kehadiran mereka sejak zaman kuno telah dikenali dari gaya rumahnya dan dari

kepeng Cina sebagai mata uang.

Adapun Diego de Couto mencatat, banyak orang menegaskan bahwa orang Jawa

adalah keturunan Tionghoa. Kesaksian yang sama dikemukakan dalam salah satu tulisan yang

~ibuat Edmund Scott. Penulis tersebut terakhir selama dua tahun (antara 1603 sampai 1605 M)

:inggal di Loji lnggris di Banten. Setelah melukiskan sebuah perayaan besar di kola, ia

nengakhirinya dengan pemyataan bahwa perayaan itu dan semacamnya telah diajarkan oleh

)rang-orang Tionghoa sejak zaman kuno. Wounter Schouten yang berada di Hindia selama

~wartal ketiga abad ke-tujuh belas menulis bahwa orang-orang Jawa merasa senang menyatakan

liri sebagai keturunan Tionghoa. Kebanggaan sebagai keturunan Tionghoa itu juga dilaporkan

,Ieh Abbe De Raynal yang disebut oleh Denys Lombard sebagai salah seorang penulis yang

lemberikan kesaksian tentang keharrnonisan hubungan social yang teljalin antara orang-orang

awa dengan Tionghoa.

Terlepas dari kesaksian-kesaksian itu, suatu keyataaan dapat ditegaskan bahwa aktor

~ama cukup penting memainkan peran dalam proses pembauran itu. Dalam kasus Tionghoa di

Iwa ini, faktor agama dimaksud adalah Islam, karena seperti tersimpul dari uraian di atas,

ionghoa yang datang itu beragama Islam. Di Jawa mereka tinggal dan menetap di pelabuhan

~sisir sebelah Timur, seperti Tuban, Gresik dan Surabaya. Di samping itu, ditemukan pula

asyarakat Tionghoa Islam pada masa lalu yang menetap di Demak, Cirebon, Lasem, Banten dan

:marang.

Di Tuban mereka merupakan sebagian besar dari penduduk yang menurut taksiran

mcapai "seribu keluarga lebih". Demikian juga di Gresik, ketika Cheng Ho singgah, mereka

asekitar "seribu keluarga". Di Surabaya sejumlah besar penduduknya juga orang Tionghoa.

ntang pusat kegjatan dakwah Tionghoa, Catatan tahunan Melayu beberapa kali menyebutkan

:rah Jiao Tung. Istilah itu mungkin dari kata Cina dari daratan, suatu nama yang ditemukan di

iltan peJabuhan Gresik dan sebelah utara Surabaya. Kata yang disebut-sebut tidak muncul

am buku-buku cerita Jawa, namun ada kecocokan dengan laporan Belanda.

lDZHAB MUSLIM TIONGHOA

Page 116: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

;elesai ditulis tahun 1416 M oleh Haji Ma Huan, sekretaris danjuru bicara Ceng Ho. Laporan itu

~emudian disempurnakan dengan pengurangan dan penambahan seusai dua pelayaran berikutnya.

Dengan memperhatikan tahun penulisan itu, maka dapat di duga sebelum tahun 1416, di Jawa

telah ada masyarakat Tionghoa memeluk agama Islam, jauh sebelum tahun yang diperoleh dari

Catatan Greif. (1600-an Masehi).

Berkaitan dengan hal itu, sejumlah batu nisan yang terletak di komplek pemakaman

Islam di Tralaya, berada di sebelah selatan kawasan bekas tempat keraton Majapahit, dapat

membantu sedikit penelusuran tahun tertua pembentukan awal masyarakat Tionghoa Muslim.

Seperti dilaporkan oleh L.Ch. Darmais yang dikutip Amen Budiman, di kawasan tersebut, ada

sejumlah batu nisan yang memakai tahun Saka dan sebuah di antaranya memakai tahun Arab.

Balu-batu nisan yang memakai tahun Saka itu menggunakan hiasan ayat-ayat al-Qur'an dan

rumus-rumus ibadah, sedangkan yang memakai tahun Hijriyah mempunyai sebuah inskrispi yang

menyebutkan nama zaenudin. Sebuah batu nisan yang memakai tahun Saka di kawasan itu

memiliki titi mangsa tahun 1533 Saka yang bertepatan dengan tahun 1611 M. Selain itu, batu­

batu nisan memiliki titi mangsa yang berkisar antara tahun 1298 sampai tahun 1397 Saka yang

bertepatan dengan tahun 1376-1475 Masehi, termasuk batu nisan yang memakai tahun Arab yang

berasal dari tahun 874 H, yang bertepatan dengan tahun 1391-1392 Saka atau tahun 1469-1470

M.

Dari batu-batu nisan itu dapat diperkirakan sejumlah informasi sejarah, bahwa waktu

kerajaan Majapahit berada dalam puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk

(1350-1389 M), di kawasan kerajaan itu dapat ditemukan masyarakat Islam. Demikianjuga

halnya waktu Haji Ma Huan mengunjungi daerah Jawa, ada beberapa kemungkinan informasi

sejarah yang dapat dikemukakan sebagai berikut. Ada kemungkinan sebagian dari masyarakat

Islam yang bermukim di sekitar keraton Majapahit berasal dari etnis Tionghoa. Hal itu terhimpun

dari laporan Haji Ma Huan ketika dia melihat dari dekat keadaan masyarakat Islam Tionghoa di

Jawa Timur. Menurut Haji Ma Huan, di Majapahit terdapat lebih dari seribu keluarga bangsa

asing. Sebagian besar dari mereka adalah orang Tionghoa yang berasal dari pusat kerajaan

Tiongkok. Mereka berasal dari dinasti Tang, yang berasal dari propinsi Kanton, Zhangzhou,

Qhuanzhau dan daerah-daerah lain yang telah melarikan diri dari daerah mereka. Banyak diantara

mereka telah memeluk agama Islam.

Dalam kontaknya dengan masyarakat pribumi, menurut beberapa kesaksian orang­

orang Eropa, kehadiran masyarakat Tionghoa dapat diterima dengan baik oleh masyarakat

Page 117: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara yang pada tahun 1971 dilatang beredat di

Indonesia.

Pada tahun 1984, H,J. De Graafdan tho G Pigeaud menyusun buku tenlang Muslim Cina

di Jawa pada abad 15-16 M. Di antara sumber yang dipakai adalah Catalan Tahunan Melayu

seperti disunting oleh Patlindungan. Terhadap Catalan itu H,J. De Graaf dan tho G Pigeaud

melakukan analisis perbandingan dengan tiga sumber utama sejatah Jawa yaitu (I) Catalan

Pengembara Portugal, Tom Pires, (2) Catalan-Catatan dokumenter Cina Datalan dan (3) Babad

TanahJawa.

Menurut beberapa peneliti, seperti Denys Lombard, MC. Ricklefs, Liem Ek Hian dan

Leonatd Blusse, naskah asli yang dipakai oleh Poortman tidak ditemukan, demikian juga hasH

penelitian Poortman yang konon dicetak tidak lebih dati 5 eksemplat dinyatakan hilang. Dengan

kenyataan itu, beberapa ahli menyatakan bahwa ''Naskah Poortman" itu "hanya bikinan Ir

Patlindungan saja". Dalam banyak hal, makalah ini disusun dengan mengacu pada buku katya

H.J. De Graafdan tho G Pigeaud serta laporan penelitian Poortman. Laporan penelitian Poortman

disebut dengan Catalan Tahunan Melayu yang dipakai dalam penelitian ini dikutip dati lampiran

dalam katya tulisnya Jr. Manggaradja Onggan Patlindungan.

KEHADIRAN TIONGHOA

Dilihat dati agama yang dipeluk, awal kehadiran Tionghoa di Jawa berhubungan

dengan pembentukan pertarna masyarakat Islam Tionghoa di Indonesia. Menurut Catatan Greif,

kehadiran mereka berlangsung bersamaan waktunya dengan kekacauan yang melanda pusat

pemerintahan di Tiongkok. Dinasti Manchu yang menggantikan pemerintah sebelumnya menjadi

salah satu pemicu perpindahan penduduk Tiongkok ke luat daerah, di antarnya ke Jawa. Di

bawah kekuasaan Dinasti Manchu (1644-1912 M) masyatakat Islam Tiongkok mengalami

penindasan dati pemerintah. Dengan demikian, Greif agaknya sedang menyebutkan, etnis

Tionghoa yang datang ke Jawa itu kemungkinan besat beragama Islam, yaitu agama yang secara

resmi dinyatakan pertarna kali dalang ke Tiongkok pada masa pemerintahan Yong Hui dati

dinasti Tang (649-651).

Lebih tua dati tahun yang dperkirakan dati pendapat Greiftersebut, ada sumber sejarah

yang melaporkan kesan-kesan terhadap masyatakat Tionghoa Islam pertarna di Jawa. Sumber

yang dimaksud adalah buku laporan peJjalanan laksamana Ceng Ho antara lain ke Jawa yang

Page 118: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

Pada dekade kedua abad ke-20 dengan berdirinya Tiongboa Shang Hwee (PerkumpulanPedagang Tiongboa) dan Sarikat Dagang Indonesia yang kemudian berubah menjadi SankatIslam, teIjadi beberapa kali benturan akibat persaingan dalam perdagangan antara pedagangTionghoa dan Pedagang Islam yang umumnya keturunan Arab, antara lain kerusuhan di Kuduspada tahun 1918 yang berawal dari persaingan di antara pengusaha rokok kretek. Demikian jugadi Solo, toko Sie Dhian Ho diserbu oleh para pedagang batik pribumi di pasar Lawean yangmerasa tersaingi.

Kemudian pada masa dijalankannya politik etis oleh pemerintah Hindia Belanda setelah TanamPaksa mendapatkan banyak kecaman di Belanda dan dimulainya liberalisasi dan dibukanyaperkebunan-perkebunan dan tambang-tambang yang memerlukan banyak tenaga keIja, teIjadilaharus migrasi orang-orang Tiongboa dan daratan Tiongkok terutama dan provinsi-provinsiHokkian dan Kwangtung. Hal ini dapat teIjadi karena Kaisar Dinasti Ching telah mencabutlarangan bagi orang-orang Tiongboa untuk bepergian keluar negeri, termasuk perempuan­perempuannya. Sudah tentu kejadian ini menyebabkan teIjadinya perubaban besar padamasyarakat Tiongboa di Nusantara yang selama ratusan tahun putus kontak dengan daratanTiongkok. Hal inilah yang menyebabkan semakin surutnya jumlah Muslim Tionghoa di Indonesiasampai berdirinya rejim Orde Barn yang mendorong teIjadinya asimilasi di masyarakat Tiongboa.Di masa Orde Barn karena adanya berbagai larangan bagi orang Tiongboa dalam menjalankanibadahnya banyak orang Tiongboa yang tertarik untuk menjadi Muslim yang menurutpandangannya dapat menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.

http://muhkholidas.blogspot.com/2008/07/peran-katalisator-muslim-tionghoa.htm I(new entry: muslim Tiongboa)

Page 119: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

Tionghoa-Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, eari

Sukubangsa Tionghoa (biasa disebut juga Cinaill) di Indonesia adalah salah satu etnis diIndonesia. Biasanya mereka menyebut dirinya dengan istilah Teng/ang (Hokkien),fengnang (Tioehiu), atau Thongnyin (Hakka). Dalam bahasa Mandarin mereka disebutfangren (Hanzi: 00, "orang Tang"). Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa orangrionghoa-Indonesia mayoritas berasal dari Cina selatan yang menyebut diri merekaiebagai orang Tang, sementara orang Cina utara menyebut diri mereka sebagai orang-Ian (Hanzi: 00, hanyu pinyin: hanren, "orang Han").

>eluhur orang Tionghoa-Indonesia berimigrasi seeara bergelombang sejak ribuan tahun'ang lalu melalui kegiatan pemiagaan. Perno mereka beberapa kali muneul dalam sejarahndonesia, bahkan sebelum Republik Indonesia didekIarasikan dan terbentuk. Catatan­atatan dari Cina menyatakan bahwa kerajaan-kerajaan kuna di Nusantara telah'erhubungan erat dengan dinasti-dinasti yang berkuasa di Cina. Faktor inilah yangemudian menyuburkan perdagangan dan lalu lintas barang maupun manusia dari Cinae Nusantara dan sebaliknya.

etelah negara Indonesia merdeka, orang'ionghoa yang berkewarganegaraantdonesia digolongkan sebagai salah satulku dalam lingkup nasional Indonesia,~uai Pasal2 UU Nomor 12 Tahun 2006ntang Kewarganegaraan Republikidonesia.HJ

Ilustrasi pedagangTionghoa di Banten

Jumlah' populasi

I.739.000 (s~nsus 2000)W± 4-5 juta (perkiraan)lli

Kawasan deugan jumlah'penduduk yang signifikan

Jawa, Kalimantan Barat Sumatra, Bangka-Belitung danSulawesi Selatan.

BahasaHokkien, Halla, Tioehiu, Mandarin, Jawa, Indonesia

dan bahasa-bahasa daerah lainnya.

Agama

Sebagian besar Buddha, Kong Hu Cu dan Kristen.Minoritas keeil ada yang beragama Islam.

Page 120: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

Daerah asal di Cina

Pm dlstribusl daerah asal ~luhur sukuTjonghoa~Inc:lMesla

Hokkian_ T\Ochlu

'''''.... ICol\9tlu

c;:J

'eta distribusi daerah asalleluhur suku Tionghoa-Indonesia

tamainya interaksi perdagangan di daerah pesisir tenggara Cina, menyebabkan banyakekali orang-orang yang juga merasa perlu keluar berlayar untuk berdagang. Tujuanllama saat itu adalah Asia Tenggara. Karena pelayaran sangat tergantung pada anginlUsim, maka setiap tahunnya para pedagang akan berrnukim di wilayah-wilayah Asia'enggara yang disinggahi mereka. Demikian seternsnya ada pedagang yang memutuskanntuk menetap dan menikahi wanita setempat, ada pula pedagang yang pulang ke Cinantuk terns berdagang.

rang-orang Tionghoa di Indonesia, umumnya berasal dari tenggara Cina. Merekarmasuk suku-suku:

• Hakka• Hainan

• Hokkien

• Kantonis

• Hokchia

• Tiochiu

lerah asal yang terkonsentrasi di pesisir tenggara ini dapat dimengerti, karena dari sejaknan Dinasti Tang kota-kota pelabuhan di pesisir tenggara Cina memang telah menjadi1dar perdagangan yang ramaL Quanzhou pernah tercatat sebagai bandar pelabuhanbesar dan tersibuk di dunia pada zaman tersebut. frnju!rgn?]

erah konsentrasi

lagian besar dari orang-orang Tionghoa di Indonesia menetap di pulau Jawa. Daeral1­rah lain di mana mereka juga menetap dalam jumlah besar selain di daerah perkotaanlah: Sumatra Utara, Bangka-Belitung, Sumatra Selatan, Lampung, Lombok,imantan Barat, Banjarmasin dan beberapa tempat di Sulawesi Selatan dan Sulawesira.

Page 121: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

• Hakka - Aceh, Sumatra Utara, Batam, Sumatra Selatan, Bangka-Belitung.Lampung, Jawa, Kalimantan Barat,Banjarmasin, Sulawesi Selatan, Manado,Ambon dan Jayapura.

• Hainan - Riau (Pekanbaru dan Batam), dan Manado.• Hokkien - Sumatra Utara, Pekanbaru, Padang. Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu,

Jawa, Bali (terutama di Denpasar dan Singaraja), Banjarmasin, Kutai, Sumbawa,Manggarai, Kupang, Makassar, Kendari, Sulawesi Tengah, Manado, dan Ambon.

• Kantonis - Jakarta, Makassar dan Manado.• Hokchia - Jawa (terutama di Bandung, Cirebon, Banjarmasin dan Surabaya).• Tiochiu - Sumatra Utara, Riau, Riau Kepulauan, Sumatra Selatan, dan Kalimantan

Barat (khususnya di Pontianak dan Ketapang).

Di Tangerang Banten, masyarakat Tionghoa telah menyatu dengan penduduk setempatdan mengalami pembauran lewat perkawinan, sehingga wama kulit mereka terkadanglebih gelap dari Tionghoa yang lain. Istilah buat mereka disebut Cina Benteng.Keseniannya yang masih ada disebut Cokek, sebuah tarian lawan jenis secara bersamadengan iringan paduan musik campuran Cina, Jawa, Sunda dan Melayu.

Sejarab

Masa-masa awal

5::JSeorang pria Tionghoa berkuncir (toucang) di jalanan Batavia pertengahan tahun 1910­m.

)rang dari Tiongkok daratan telah ribuan tahun mengunjungi dan mendiami kepulauanlJusantara.

3eberapa catatan tertua ditulis oleh para agamawan, seperti Fa Hien pada abad ke-4 dan I:hing pada abad ke-7. Fa Hien melaporkan suatu kerajaan di Jawa ("To 10 mo") dan I:hing ingin datang ke India untuk mempelajari agama Buddha dan singgah dulu dilIusantara untuk belajar bahasa Sansekerta dahulu. Di Jawa ia berguru pada seseoranglernama Jililnabhadra.

)engan berkembangnya kerajaan-kerajaan di Nusantara, para imigran Tiongkok punnulai berdatangan, terutama untuk kepentingan perdagangan. Pada prasasti-prasasti dariawa orang Cina disebut-sebut sebagai warga asing yang menetap di samping nama-namaukubangsa dari Nusantara, daratan Asia Tenggara dan anakbenua India. Dalam suatu

Page 122: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

,<;J

Kata Tionghwa telah digunakan dalam surat setia kepada tentara Nippon ini.

Tionghoa atau tionghwa, adalah istilah yang dibuat sendiri oleh orang keturunan Cina di[ndonesia, yang berasal dari kata zhonghua dalam Bahasa Mandarin. Zhonghua dalamHalek Hokkian dilafalkan sebagai Tionghoa.

/{acana Cung Hwa setidaknya sudah dimulai sejak tahun 1880, yaitu adanya keinginanlari orang-orang di Cina untuk terbebas dari kekuasaan dinasti ker:yaan dan membentukuatu negara yang lebih demokratis dan kuat. Wacana ini sampai terdengar oleh orangsal Cina yang bermukim di Hindia Belanda yang ketika itu dinamakan Orang Cina.

ekelompok orang asal Cina yang anak-anaknya lahir di Hindia Belanda, merasa perluempelajari kebudayaan dan bahasanya. Pada tahun 1900, mereka mendirikan sekolah diindia Belanda, di bawah naungan suatu badan yang dinamakan "Tjung Hwa Hweiwan", yang bila lafalnya diindonesiakan menjadi Tiong Hoa Hwe Kwan (THHK).ffiK dalam perjalanannya bukan saja memberikan pendidikan bahasa dan kebudayaanna, tapi juga menumbuhkan rasa persatuan orang-orang Tionghoa di Hindia Belanda,ring dengan perubahan istilah "Cina" menjadi "Tionghoa" di Hindia Belanda.

(lutasi di Indonesia

'dasarkan Volkste/ling (sensus) di masa Hindia Belanda, populasi Tionghoa-Indonesialcapai 1.233.000 (2,03%) dari penduduk Indonesia di tahun 1930.ill Tidak ada datani mengenai jumlah populasi Tionghoa di Indonesia dikeluarkan pemerintah sejak>nesia merdeka. Namun ahli antropologi Amerika, G.W. Skinner, dalam risetnyalah memperkirakan Pgfulasi masyarakat Tionghoa di Indonesia mencapai 2.505.000%) pada tahun 1961.

m sensus oenduduk pada tahun 2000, ketika untuk pertama kalinya responden sensuslyai mengenai asal etnis mereka, hanya 1% dari jumlah keseluruhan populasinesia mengaku sebagai Tionghoa. Perkiraan kasar yang dipercaya mengenai jumlahTionghoa-Indonesia saat ini ialah berada di antara kisaran 4% - 5% dari seluruhJh populasi Indonesia.ill

Page 123: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

prasasti perunggu bertahun 860 dari Jawa Timur disebut suatu istilah, Juru Cina, yangberkait dengan jabatan pengurus orang-orang Tionghoa yang tinggal di sana. Beberapamotif relief di Candi Sewu diduga juga mendapat pengaruh dari motif-motif kain~Tiongkok.l1J

::::atatan Ma Huan, ketika turut serta dalam ekspedisi Cheng Ho, menyebut secara jelaslahwa pedagang Cina muslim menghuni ibukota dan kota-kota bandar Majapahit (abad;e-15) dan membentuk satu dari tiga komponen penduduk kerajaan itu.mEkspedisi:heng Ho juga meninggalkan jejak di Semarang, ketika orang keduanya, Wanginghong, sakit dan memaksa rombongan melepas sauh di Simongan (sekarang bagianari Kota Semarang). Wang kemudian menetap karena tidak mampu mengikuti ekspedisielanjutnya. Ia dan pengikutnya menjadi salah satu cikal-bakal warga Tionghoaemarang. Wang mengabadikan Cheng Ho menjadi sebuah patung (disebut "Mbahedakar Juragan Dampo Awang Sam Po Kong"), serta membangun kelenteng Sam Poong atau Gedung Batu.l21 Di komplek ini Wangjuga dikuburkan dan dijuluki "Mbahlrumudi Dampo Awang".um

tiumlah sejarawan juga menunjukkan bahwa Raden Patah, pendiri Kesultanan Demak,emiliki darah Tiongkok selain keturunan Majapahit. Beberapa wali penyebar agamaam di Jawa juga memiliki darah Tiongkok, meskipun mereka memeluk Islam dan tidakIi secara aktif mempraktekkan kultur Tionghoa.

tab Sunda Tina Layang Parahyang menyebutkan kedatangan rombongan Tionghoa kelara Ci Sadane (sekarang Teluknaga) pada tahun 1407, di masa daerah itu masih diiVah kekuasaan Kerajaan Sunda (pajajaran). Pemimpinnya adalah Halung dan merekaiampar sebelum mencapai tujuan di Kalapa.

a kolonial

nasa kolonial, Belanda pernah mengangkat beberapa pemimpin komunitas denganIf Kapiten Cina, yang diwajibkan setia dan menjadi penghubung antara pemerintahgan komunitas Tionghoa. Beberapa diantara mereka ternyata juga telah beJjasa bagiyarakat umum, misalnya So Beng Kong dan Phoa Beng Gan yang membangun kanalatavia[ndyknn?J. Di Yogyakarta, Kapiten Tan Djin Sing sempat menjadi Bupatiyakarta.ll1J

·tulnya terdapat juga kelompok Tionghoa yang pernah berjuang melawan Belanda,sendiri maupun bersama etnis lain. Bersama etnis Jawa, kelompok Tionghoa:rang melawan VOC tahun I740-1743.fntjukan?] Di Kalimantan Barat, komunitasghoa yang tergabung dalam "Republik" Lanfongfroillkgn?1 berperang dengan pasukanIda pada abad XIX.

n peJjalanan sejarah pra kemerdekaan, beberapa kali etnis Tionghoa menjadiIn pembunuhan massal atau penjarahan, seperti pembantaian di Batavia 1740 danantaian masa perang Jawa 1825-1830. Pembantaian di Batavia tersebut 1!2m31f41

lirkan gerakan perlawanan dari etnis Tionghoa yang bergerak di beberapa kota di

Page 124: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

Pasca kemerdekaan

.5JSelama beberapa dasawarsa, aksara Tionghoa atau Hanzi sempat dilarang atau "tidakdianjurkan penggunaannya" di Indonesia. Namun bahkan kandidat presiden dan wakilpresiden Megawati dan Wahid Hasyim menggunakannya pada poster kampanye PemiluPresiden 2004.

Sejarah politik diskriminatif terhadap etnis Tionghoa terus berlangsung pada era OrdeLama dan Orde Bam. Kerusuhan-kerusuhan yang menimpa etnis Tionghoa antara lainpembunuhan massaJ di Jawa 1946-I948, peristiwa rasialis IO Mei 1963 di Bandung, 5Agustus 1973 di Jakarta, Malari 1974 di Jakarta dan Kerusuhan Mei 1998 di beberapakota besar seperti Jakarta, Medan, Bandung, Solo.fruiukan'J Pada Orde Lama keluarPeraturan Pemerintah No. 10 tahun 1959 yang melarang WNA Tionghoa untukberdagang eceran di daerah di IUM ibukota provinsi dan kabupaten. Hal ini menimbulkandampak yang luas terhadap distribusi barang dan pada akhimya menjadi salah satu sebabketerpurukan ekonomi menjelang tahun 1965.

Selama Orde Bam juga terdapat penerapan ketentuan tentang Surat BuktiKewarganegaraan Republik Indonesia, atau yang lebih populer disebut SBKRl, yangutamanya ditujukan kepada warga negara Indonesia (WNI) etnis Tionghoa besertaketurunan-keturunannya. Walaupun ketentuan ini bersifat administratif, secara esensipenerapan SBKRl sarna artinya dengan upaya yang menempatkan WNI Tionghoa padaposisi status hukum WNI yang "masih dipertanyakan".

Reformasi yang digulirkan pada 1998 telah banyak menyebabkan perubahan bagikehidupan warga Tionghoa di Indonesia. Walau belum 100% perubahan tersebut terjadi,namun hal ini sudah menunjukkan adanya tren perubahan pandangan pemerintah danwarga pribumi terhadap masyarakat Tionghoa. Bila pada masa Orde Baru aksara, budaya,ataupun atraksi Tionghoa dilarang dipertontonkan di depan publik, saat ini telah menjadipemandangan umum hal tersebut dilakukan. Di Medan, Sumatera Utara, misalnya, adalahhal yang biasa ketika warga Tionghoa menggunakan bahasa Hokkien ataupun memajangaksara Tionghoa di toko atau rumahnya. Selain itu, pada Pemilu 2004 lalu, kandidatpresiden dan wakil presiden Megawati-Wahid Hasyim menggunakan aksara Tionghoadalam selebaran kampanyenya untuk menarik minat warga Tionghoa.

Page 125: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

"Bagian ini membutuhkan pengembangan

Peran sosial budaya

Didirikannya sekolah-sekolah Tionghoa oleh organisasi Tiong Hoa Hwee Koan (THHK)lejak 1900, mendorong berkembangnya pers dan sastra Melayu Tionghoa. Maka dalam""aktu 70 tahun telah dihasilkan sekitar 3000 buku, suatu prestasi yang luar biasa bilaIibandingkan dengan sastra yang dihasilkan oleh angkatan pujangga baru, angkatan 45,;6 dan pasca 66 yang tidak seproduktif itu. Dengan demikian komunitas ini telah berjasalalam membentuk satu awal perkembangan bahasa Indonesia.

)i Medan dikenal kedermawanan Tjong A Fie, rasa hormatnya terhadap Sultan Deliifakmun AI Rasyid diwujudkannya pengusaha Tionghoa ini dengan menyumbangepertiga dari pembangunan Mesjid Raya Medan.

aat ini di Taman Mini Indonesia Indah sedang dibangun taman budaya Tionghoaldonesia yang diprakarsai oleh PSMTI. Pembangunan taman ini direncanakan akan~Iesai sebelum tahun 2012 dengan biaya kurang lebih 50 milyar rupiah.r""iukan?j

'ionghoa-Indonesia saat ini

:atatan kaki dan referensi

I. ~ Defmisi "etnis" yang dipakai BPS didasarkan atas pengakuan orang yangdisensus. Atas dasar ini, jumlah ini dapat dianggap sebagai batas bawah("Iowerbound") karena banyak warga Tionghoa yang enggan mengaku sebagai"Tionghoa" dalam sensus. Menurut Perpustakaan Universitas Ohio ill jumlahsuku Tionghoa di Indonesia mencapai 7.310.000 jiwa. Jumlah ini merupakanyanf terbesar di luar Cina.

2. A n Kusno, Malikul (Sabtu, 9 Desember 2006), "UU Kewarganegaraan dan EtnisTionghoa", Harian Umum Sinar Harapan

3. ~ Lihat pula Penggunaan istilah Cina, China dan Tiongkok#Di Indonesia4. .: Trisnanto, AM Adhy (Minggu, 18 Februari 2007), "Etn is Tionghoa Juga

Bangsa Indonesia", Suara Merdeka5. .: Vasanty, Puspa (2004). in Prof. Dr. Koentjaraningrat: "Kebudayaan Orang

Tionghoa Di Indonesia", Manusia Dan Kebudayaan Di Indonesia. PenerbitDjambatan. ISBN 979-428-510-2.

6. .: Skinner, G.W. (1963). in R.T. McVey: "The Chinese Minority'; Indonesia. NewHaven, HRAF.

7. ~Rustopo 2008. Jawa Sejati. Otobiografi Go Tik Swan. Penerbit OmbakYogyakarta

Page 126: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

8. ::. Arismunandar A 2007. Kerajaan Majapahit abad XIV dan XV. Artikel padalaman Majapahit Kingdom

9. ::. Ada yang berpendapat kelenteng ini dibangun oleh orang dari Tuban, suatupelabuhan penting di pantai utara Jawa Timur pada masa lalu.In

10.::' Zulkifli AA. Laksamana Cheng Ho pernah singgah di SurabayaU}11.::' Setiono, Benny G. "Tionghoa Dalam Pusaran Politik", hal. 167, Transmedia12.::, http://home.iae.nl/users/arcengellNedlndie/Chinezenengels.htmI3. ::. http://www.obor.co.idIDetailBuku.asp?BkISBN=979-461-556-0

http://id.wikipediaTionghoa-lndonesia (new entry: muslim Tionghoa)

Page 127: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

(Sejarah) Muslim Tionghoa di Indonesia

Oleh HM SyarifTanudjaja, SHSebagai agama, Islam masuk dan berkembang di negeri Cina, melalui jalurperdagangan. Begitu pula Islam masuk ke Nusantara. Kebanyakan saIjanaberpendapat bahwa peristiwa masuknya agama Islam ke Cina, teJjadi padapertengahan abad VII. Saat itu kekhalifahan Islam yang berada di bawahkepemimpinan Utsman bin Affan (557-656M) telah mengirim utusannyayang pertama ke Cina, pada tahun 651 M. Ketika menghadap kaisar YongHui dari Dinasti Tang, utusan Khalifah tersebut memperkenalkan keadaannegerinya beserta Islam. Sejak itu mulai tersebarlah Islam di Cina.

Islam masuk ke Cina melalui daratan dan lautan. PeJjalanan darat dari tanahArab sampai kebagian barat laut Cina dengan melalui Persia danAfghanistan. Jalan ini terkenal dengan nama "jalur sutra". SedangkanpeJjalanan laut melalui Teluk Persia dan Laut Arab sampai ke pelabuhan­pelabuhan Cina seperti Guangzhou, Quanzhou, Hangzhou, dan Yangshoudengan melalui Teluk Benggala, Selat Malaka dan Laut Cina Selatan.

Muslim Tionghoa di Nusantara ada yang berasal dari imigram Muslim asalCina lalu menetap di Nusantara. Ada pula yang memeluk Islam karenainteraksi antar etnis Tionghoa yang sudah ada di Nusantara dengan merekayang beragama Islam. Kedatangan imigran Musim Tionghoa ke Nusantara,sebelum dan pada zaman kerajaan-kerajaan di Nusantara, secara individu­individu. Kedatangan etnis Tionghoa ke Nusantara dari negeri Cinasebagian besar dengan cara kolektif (rombongan) beserta keluarga.Kebanyakan dari mereka adalah non Muslim. Mereka juga hidup terpisahdari penduduk setempat dan tinggal di Pecinan, terutama di masa kolonial.

Kedatangan etnis Tionghoa dan Muslim Tionghoa dari negeri Cina keNusantara, tujuannya adalah untuk meningkatkan tarafkehidupan ekonomimereka, bukan tujuan menyampaikan Islam atau berdakwah. Padaumunmya mereka berasal dari daerah-daerah Zhangzhou, Quanzhou danprovinsi Guangdong. Tapi di zaman pemerintah Belanda pemahmendatangkan etnis Tionghoa ke Indonesia untuk memenuhi kebutuhantenaga keIja di perkebunan dan pertambangan milik Belanda.

Meski kedatangan etnis Tionghoa Muslim tidak untuk berdakwah, namunkeberadaan mereka punya dampak dalam perkembangan dakwah. Salahsatunya karena proses asimilasi, perkawinan dengan penduduk setempatyang kemudian menjadi Muslim.

Page 128: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

etnis Tionghoa melebur dan menjadi bagian pribumi. Hal ini berbedadengan etnis Tionghoa non-Muslim yang kian terpisah dengan priburni,seperti air dan minyak.

Pada masa gerakan kemerdekaan, Muslim Tionghoa ikut pula berperan.Salah satu perannya adalah menjadi peserta dalam peristiwa SumpahPemuda.

Pada perkembangannya, jarak yang muncul dengan etnis Tionghoamengundang beberapa Muslim Tionghoa untuk memperbaiki kerenggangantersebut. Salah satunya adalah Haji Yap Siong yang berasal dari kotaMoyen, Cina. Setelah belajar Islam ia menjadi Muslim pada tahun 1931 danmendirikan organisasi dakwah yang diberi nama Persatuan Islam Tionghoa(pIT) di kota Deli Serdang, Sumatera Utara. Dakwah beliau dimulai dariSumatera Utara ke Sumatera Selatan dan menyeberang ke Jawa Baratsampai Jawa Timur. Berdakwah dalam bahasa Mandarin dan memperolehizin dakwah pacla waktu itu dari pejabat-pejabat Kolonial Belanda.

Pada tahun 1950 bersama Haji Abdul Karim Oei Tjing Hien, kelahiranBengkulu yang pada tahun 1930 telah menjadi Konsul Muhamadiyah untukdaerah Sumatera Selatan. Keduanya bertemu di Jakarta danmengembangkan PIT. Pada tahun 1953, Kho Guan Tjin mendirikanorganisasi dakwah pula dengan nama Persatuan MUslim Tionghoa (PMT),di Jakarta. Pada tahun 1954, kedua Organisasi dakwah itu difusikan.Namun peIjalanannya, organisasi ini bubar karena berbeda pandanganmenjelang pernilihan umum pertama tahun 1955.

Pada tanggal 14 April 1961, di Jakarta, atas prakarsa H. Isa Idris, dari pusatRohani TNI AD, lahirlah PITI. Sebuah nama dengan kepanjanganPersatuan Islam Tionghoa Indonesia. Tujuan PIn adalah mempersatukanantara Muslim Tionghoa dan Muslim Imdonesia, Muslim Tionghoa denganEtnis Tionghoa dan etnis Tionghoa dengaan Indonesia Asli.

Pada awal tahun 1972, Kejaksaan Agung RI dengan alasan bahwa agamaIslam adalah agama universal, menganggap PIn tidak selayaknya adaTidak ada Islam Tionghoa atau Islam-Islam lainnya. Maka pacla tanggal 15Desember 1972, Dewan Pimpinan Pusat PIn memutuskan untukmelakukan perubahan organisasi menjacli Pembina Iman Tauhid Islam.

Demikian Kiprah Muslim Tionghoa sejak kedatangannya di Nusantarasampai saat ini di segala bidang kehidupan sesuai dengan profesinya.

http://www.indonesiamedia.com/2007/02/early/sejarah/hubungang.htm(ew entry: muslim Tionghoa)

Page 129: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

Demikian pula dengan muhibah pelayaran Laksamana Zheng He (ChengHo) ke Nusantara, pada abad ke XV. Latar belakang muhibah ini adalahperdagangan dan bermaksud mempererat hubungan antara negara Cina danNegara-negara Asia Afrika. Banyak dari anggota muhibah dan anak buahLaksamana Zheng He adalah Muslim, seperti Ma Huan, Guo Chong Li danHa San Sh'ban dan Pu He-ri. Ma Huan dan Guo Chong-Ii pandai berbahasaArab dan Persia. Keduanya bekeJja sebagai peneJjemah. Ha San adalahseorang ulama Masjid Yang Shi di kota Ki An. Maka tidaklah aneh padadaerah-daerah yang disinggahi oleh muhibah tersebut penduduknya banyakyang beragama Islam.

Pulau, daerah atau kerajaan-kerajaan di Indonesia yang dikunjungi oleh 7(tujuh) kali muhibah Laksamana Zheng He dari tabun 1425 sampai tabun1431 M adalah Jawa, Palembang, Pasai (Aceh), Lamuri, Nakur (Batak),Lide, Aru Tamiang, Pulau Bras, Pilau Lingga, Kalimantan, Pulau Karimata,Pulau Beliton dl!.

Dari Catatan MA Huan, anggota muhibah pelayaran Laksaman Zheng He,bahwa pada pertengahan abad XV, di kel'l\iaan Majapahit terdapat perantauCina Muslim yang berasal dari Zhanghou, Quanzhou dan ProvinsiGuangdong.

Dari beberapa sumber seperti dalam Seminar "Masuk dan BerkembangnyaIslam Di Indonesia" yang diselenggarakan di Banda Aceh pada September1980 dan buku-buku antara lain "Islam Di Jawa" ,"Islamisasi Di Jawa",Walisanga Menyebar Islam menurut Babad "Legenda dan Sejarah LengkapWalisongo", beberapa wali di antara Walisanga ada beberapa yangmengalir darah Tionghoa.

Dari riwayat tersebut, Muslim Tionghoa di Nusantara Sudah terbaur denganpenduduk setempat. Tetapi ketika Kolonial Belanda menginjakkan kakinyadi Nusantara dan sesuai dengan politik pecah belah(devide et impera)mereka membagi penduduk melliadi tiga golongan. Etnis Tionghoatermasuk golongan Timur Asing dan pribumi Inlander yang mayoritasberagama Islam diberi fasilitas tertentu dan sistem politiknya pundibedakan dengan golongan pribumi. Hal ini membuat etnis Tionghoamenjadi terpisah dengan penduduk setempat.

Kelompok-kelompok masyarakat etnis Tionghoa di pimpin oleh Kapten,Mayor Tionghoa, yang pada umumnya dari kalangan non-Muslim. Daridata yang ada, Kapiten Cina Muslim terakhir, pada pertengahan abad XVII,bemama Caitson, berganti nama menjadi Abdul Gafur, diangkat menjadiSyahbandar Banten.

Berdasarkan peraturan kolonial Belanda, mereka yang mengikuti tradisi,adat istiadat suatu golongan menjadi golongan tesebut. Islam mengantar

Page 130: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

Sebagian dari Walisongo yaitu, Sunan Ngampel, Sunan Bonang, Sunan Giri, Sunan Kudus,Sunan Kalijaga dan Sunan Gunung Jati diidentifikasikan sebagai orang-orang Muslim Tionghoayang sangat besar jasanya dalam menyebarkan agama Islam di pesisir utara Jawa, dari Banten,ampai Madura.

Kalau kita mengunjungi mesjid-mesjid Walisongo di pantura Jawa seperti Mesjid Agung Demak(Masjid Glagah Wangi) atau makam Sunan Gunung Jati di Cirebon, maka akan tampak sekalipengaruh kebudayaan Tionghoa. Di tembok-tembok mesjid banyak ditempelkan piring porselinTiongkok dari zaman Dinasti Ming, demikian juga banyak terdapat guci-guci antik yang taktemilai barganya. Di Mesjid Glagah Wangi Demak terdapat omamen kura-kura yang digunakanuntuk menunjukkan tabun mulai dibangunnya mesjid tersebut, yaitu tabun 1401 Caka atau 1479Masehi. Penggunaan kura-kura yang tennasuk binatang yang banyak terdapat dalam mitologiTionghoa, tidak umurn dalam kebudayaan Islarn,Hindu maupun Buddha.

Demikianjuga kalau kita mengunjungi mesjid-mesjid di negara-negara Timur Tengah, tennasukdi Saudi Arabia, kita tidak akan menemukan bedug untuk pertanda azan lima waktu. Selanjutnyakita juga tidak akan menemukan model pesantren seperti yang terdapat di Jawa,karena kedua haltersebut sangat jelas dipengaruhi oleh kebudayaan Tionghoa.Arsitektur mesjid-mesjid di Jawa juga sangat dipengaruhi kebudayaan Tionghoa yang bergayapagoda dan atap bertingkat. Contohnya masih dapat kita saksikan yaitu Mesjid Agung Banten,yang dibangun pada sekitar tabun 1620 oleh arsitek Tionghoa Cek Ban Cut dengan menaranyayang seperti pagoda.

Tradisi atau kebiasaan membakar petasan atau mercon pada masa bulan Ramadhan danmenyambut Hari Raya Idul Fitri atau pada upacara-upacara perkawinan, khitanan dsbnya yangdilakukan umat Islam di pedesaan pulau Jawa, jelas merupakan tradisi yang dipengaruhi tradisiTionghoa yang membawa kebiasaan ini dari daratan Tiongkok, tempat asal petasan tersebut.

Pada masa kekuasaan VOC dan pemerintahan Hindia Belanda, orang Tionghoa banyak yangmasuk menjadi Islam kembali.Alasan utamanya adalah untuk menghindari pajak kepala ataupajak kondelkuncir yang dikenakan kepada orang-orang Tionghoa. Kalau mereka masuk Islam,maka mereka akan terhindar dari pajak tersebut.

Demikianjuga setelah teIjadi insiden pembantaian orang-orang Tionghoa di Batavia pada tabun1740, orang Tionghoa banyak yang masuk menjadi Islam demi menjamin keamanannya. KetikateIjadi Perang Jawa atau Perang Diponegoro, orang-orang Tionghoa yang mendukung PangeranDiponegoro juga banyak yang menjadi prajuri menjalankan politik segregasi dan berusahamemisahkan orang-orang Tionghoa dari penduduk setempat. Kebijakan politik pemerintab HindiaBelanda selalu memojokkan orang Tionghoa.

Orang-orang Tionghoa hanya diperalat untuk kepentingan politik dan ekonomi pemerintahkolonial Belanda. Orang-orang Tionghoa harus diisolir dengan wijkenstelsel dan passenstelseI.Artinya orang Tionghoa harus tinggal di tempat tertentu (Pecinan) dan apabila ingin bepergianharus meminta surat ijin atau pass dari penguasa setempat. Orang Tionghoa juga dilarangmemakai pakain orang Jawa atau penduduk priburni lainnya agar tidak dapat membaur denganmereka dan menimbulkan kekacauan. Orang Tionghoa juga dilarang memakai pakaian Eropa,artinya orang Tionghoa hanya boleh memakai baju thungsha dan celanan komprang sertarambutnya memakai taucang alias kuncir. Bagi yang melanggar akan kena denda atau hukumanyang berat.

Page 131: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

Ketika Tan Sam Cay meninggal akibat memakan racun di Istana Suniaragi,oleh Haji Kung SemPak jenasahnya ditolak untuk dimakamkan di kompleks makam pejabat-pejabat KesultananCirebon di Sembung. Di bawah hujan lebat jenasah Tan Sam Cay dibawa kembali ke Cirebon danatas permintaan istrinya Nurlei!a binti Abdullah Nazir Loa Sek Cong dimakamkan secara agamaIslam di rumalmya sendiri.

Namun atas permintaan mayrakat Tionghoa non Islam, di klenteng Talang diadakan pula upacaranaik arwah untuk mendiang Tan Sam Cay. Namanya ditulis di atas kain merah dan disimpan dik1enteng Talang untuk selamanya. Tan Sam Cay dijadikan dewa dengan nama Sam Cay Kongdan dipuja.disembahyangi oleh para peziarah yang percaya guna meminta berkat dan rezeki.

Dari klenteng Talang, Residen Poortman juga merampas seluruh catatan-catatan dalam bahasaTionghoa yang telah tersimpan selama ratusan tahun yang menceriterakan perkembanganKesultanan dan penyebaran agama Islam di daerah sekitarnya. Kain merah bertuliskan nama TanSam Cay termasuk yang dirampas Poortman dan akhimya ditempatkan di musium etnologi diLeiden, Belanda

Sunan Gunung Jati sendiri adalah Toh A Bo (Pangeran Timur) putera Sultan Trenggana (Tung KaLo) putera Jin Bun (Raden Patah). Padahl pandangan yang selama ini berkembang di tengahmasyarakat dan dalam buku-buku sejarah tentang Sunan Gunung Jati sampai saat ini masihmengacu kepada pendapat Prof.Husain Djajadiningrat dalam bukunya » Pemandangan Kritis atasSedjarah Banten" yang terbit di negeri Belanda pada tahun 1913. dalam buku tersebut iamenyatakan bahwa Sunan Gunung Jati adalah Faletehan, seorang ulama dari Pasai.

Ketika Pasai diserbu Portugis dari Malaka, ia meninggalkan Pasai menuju Mekkah dan bermukimdi sana selama hampir tiga tahun untuk memperdalam soal-soal agama Islam. la kemudiankembali ke Pasai untuk mengajar agama Islam.Karena dikuasai Portugis, Faletehan meninggalkanPasai dan menetap di Demak. Di Demak ia disayang oleh Sultan Trenggana dan dikawinkan desekali diabaikan atau dikesampingkan dan tidak pemah dijadikan bahan acuan.

Padahal menurut Prof. Liang Liji, ahIi sejarah dan bahasa dari Universitas Beijing dalam ceramahyang diselenggarakan Perhimpunan INTI di Omni Batavia hotel tanggal 15 Desember 1999,berbagai catatan atau naskah Tionghoa itu sangat akurat dan rapi, baik dalam mencatat tahun­tahun kejadian maupun nama-nama dan kejadian-kejadian yang diceriterakan.

Pengaruh dan surutnya Tionghoa - Islam.

Adalah kenyataan sejarah bahwa orang-orang Tionghoa dari Yunnan pada abad ke-14 dan abadke-15 datang ke Nusantara terutama ke Sambas, Palembang dan Jawa untuk menyebarkan agamaIslam mashab Hanafi yang kemudian surut digantikan dengan mashab lainnya. Pada awalnyamereka hanya menyebarkan agama Islam di komunitas Tionghoa yang pada umumnya tinggal dipesisir sambi! melakukan perdagangan. Sudah tentu kedatangannya membawa pengaruh danperubahan yang besar dalam kehidupan politik dan tata kehidupan masyarakat pada masa itll,dimana pengaruh agama Hindu dengan representasi Kerajaan Majapahit sangat dominan. Tokohbesarnya adalah Laksamana Cheng Ho yang dengan armadanya yang mengagumkan memberipengaruh yang besar dalam penyebaran agama Islam di Nusa Tenggara.

Banyak orang-orang Muslim Tionghoa Jawa Timur di bawah pimpinan Bong Swi Hoo atauSunan Ngampel yang menjadi penasihat dan bupati di Majapahit. Mereka kemudian mendorongRaden Patah alias Jin Bun untuk mendirikan Kesultanan Islam pertama di Demak.

Page 132: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

Adipati Unus hanya memerintah tiga tahun karena meninggal dunia dan digantikan olehsaudaranya Tung Ka Lo alias Pangeran Trenggana yang memerintah selama 40 tahun. PangeranTrenggana digantikan oleh puteranya Muk Ming yang sebelumnya menggantikan Kin Sanmenjadi Bupati Semarang.

Menurut buku-buku ceritera orang Jawa,Muk Ming membunuh saudara tuanya yang menjadiputera mahkota agar bisa menjadi Sultan Demak. Kemudian Muk Ming digulingkan olehkeponakannya, Arya Panangsang dari Kerajaan Jipang yang membalas kematian ayahnya, sangputera mahkota yang kemudian disebut Panegran Seda Ing Lepen atau "gugur di sungai".

Kecuali mesjid, seluruh kota dan Kraton Demak musnah. Karena tidak kuat menahan seranganpasukan Jipang,prajurit Demak mundur ke Semarang dan teIjepit di kapal-kapal yang kemudianberhasil dihancurkan. Demikianjuga kota Semarang diporak-porandakan, galangan kapal habisdibakar dan banyak orang-orang Tionghoa non Islam yang dibunuh oleh prajurit Jipang yangmembuat sebagian besar masyarakat Tionghoa Semarang marah dan tidak bersimpati kepadapasukan Jipang. Inilah awal dari surutnya para pengikut Islam Tionghoa di daerah Semarang dandi pesisir utara Jawa Tengah. Mereka akhirnya kemudian berangsur-angsur kembali kepadaagama dan kepercayaan asaInya Khonghucu dan Tao.

Selanjutnya pasukan Jipang dikalahkan pasukan Pajang yang pada masa pemerintahannya kurangmemperhatikan masalah maritim. Kemudian lahirlah Kerajaan Mataram yang berada dipedalaman yang makin menggeser kekuatan politik dari pantai utar mulai terdesak oleh orang­orang Tionghoa non Islam. Kedua hal inilah yang mendorong ia meyakinkan Fatahillah untukmendirikan Kesultanan Islam di Kesepuhan, Cirebon.

Dengan demikian Kesultanan Cirebon pacta tahun 1522 didirikan oleh Haji Tan Eng Hoat aliasMohamad Ifdil Hanafi bersama Sunan Gunung Jati (SyarifHidayat Fatahillah atau Faletehan)yang pernah menjadi Panglima tentara Kesultanan Demak dan mantan Raja Kesultanan IslamBanten dengan didukung oleh orang-orang Tionghoa Islam di Sembung. Sunan Gunung Jatimenjadi Sultan pertarna Kesultanan Islam Cirebon dengan mendirikan kraton Kesepuhan.

Kemudian pada tahun 1553 Sunan Gunung Jati menikahi puteri Haji Tan Eng Hoat, Ong Tinyang terkenal dengan sebutan Puteri Cina. Upacara iring-iringan mempelai Pueri Cina dariSembung sampai ke Kraton Kesepuhan berlangsung laksana upacara raja-raja di Tiongkokdengan pengiring sepupunya sendiri bernama Tan Sam Cay alias Muhammad Syafei gelarrumenggung Arya Dipawiracula. Tan Sam Cay inilah yang kelak menjadi bendahara dan wali:lari Sultan ke-2 Kesultanan Cirebon, karena ketika Sunan Gunung Jati meninggal pada tahun1570, putera dari hasil perkawinannya dengan Puteri Cina yang walaupun masih sangat muda itu:liangkat sebagai penggantinya.

fan Sam Cay besar jasanya membantu Sunan Gunung Jati dan Haji Tan Eng Hoat dalamnengembangkan agama Islam ke Priangan Timur sampai ke Garut Tetapi di kemudian hari Tan,am Cay murtad dan kembali ke agama asalnya dan mengubah mesjid Talang menjadi sebuahdenteng agama Khonghucu dan Tao. Orang-orang Tionghoa Islam akhirnya perlahan-lahannenyusut dan kembali menjadi pengikut agama Khonghucu dan Tao.

,etelah Sunan Gunung Jati wafat secara de fakto Tan Sam Cay lah yang menguasai Kesultanancirebon. Yang berani melawannya hanya Haji Kung Sem Pak alias Muhammad MaIjani, seorang:eturunan Haji Kung Wu Ping yang menjadi kuncen makam di Gunung Sembung. Tan Sam Cayngin meniru Sultan Turki,membangun istana Suniaragi ayng terkenal dengan gua buatan yanglikelilingi danau buatan untuk menyimpan harem yang cantik-cantik.

Page 133: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

tanpa istri pada tahun 1447 dan menikah dengan Ni Ageng Manila puteri Haji Gan Eng Cu aliasArya Teja, kapten Tionghoa yang berkedudukan di Tuban. la kemudian ditempatkan Gan Eng Cumenjadi kapten Tionghoa Islam di Bangil. Gan Eng Cu sebelumnya ditempatkan Bong Tak Kengdi Manila dan menikah dengan perempuan setempat dan mempunyai puteri yang diberi nama NiAgeng Manila Di samping memindahkan Gan Eng Cu ke Tuban untuk memimpin komunitasTionghoa Islam yang sedang berkembang di Nanyang Selatan termasuk Jawa,Palembang danSambas, Bong Tak Keng juga menempatkan menantunya Ma Hong Fu untuk menjadi duta besarTiongkok di pusat Kerajaan Majapahit (1424-I449).

Namun karena armada Tiongkok (dinasti Ming) menguasai seluruh perairan Nanyang, Haji GanEng Cu de fakto yang melayani kraton Majapahit dari pelabuhan Tuban dan ia diberi gelar "A LuYa" oleh Su King Ta raja Majapahit yang memerintah dari tahun 1427 sampai tahun 1447.Padatahun 1430 Laksamana Cheng Ho merebut daerah Tu Ma Pan (Tumapel) di Jawa Timur danmenyerahkannya kepada Raja Su King Ta Kemudian Gan Eng Wan saudara Gan Eng Cudiangkat menjadi bupati di Tu Ma Pan. Gan Eng Wan (Aria Suganda) adalah bupati Islampertama di Kerajaan Maj Bong Tak Keng dari Campa

Gan Eng Cujuga mempunyai seorang putera yang murtad (bukan Islam) bemama Gan Si Cangyang bersama Kin San alias Raden Kusen anak Swan Liong alias Arya Damar mengembangkangalangan kapal di Semarang yang dibangun Laksamana Cheng Ho. Dengan meniru kapal milik JaTik Su (Jafar Sidik gelar Sunan Kudus) orang Ta Cih yang sedang berlabuh di galangan kapal diSemarang karena mengalami kerusakan. Mereka berdua memimpin pembuatan jung-jung besaryang mempunyai kecepatan tinggi. Jung-jung yang diperlengkapi meriam-meriam besar buatanKin San inilah yang pada tahun 1521 digunakan armada Kesultanan Demak untuk menyerangPortugis di Malaka

Pada tahun 1481 atas desakan para tukang kayu di galangan kapal di Semarang, Gan Si Tjangselaku kapten Tionghoa menyampaikan permohonan kepada Kin San sebagai Bupati Semaranguntuk ikut menyelesaikan pembangunan Mesjid Agung Demak. Permintaan ini diteruskan kepadaJin Bun sebagai penguasa tertinggi di Demak. Jin Bun menyetujuinya dan dengan demikianpembangunan Mesjid Agung Demak diselesaikan oleh para tukang kayu dari galangan kapal diSemarang di bawah pimpinan Gan Si Cang. Saka tatal Mesjid Agung Demak dibuat denganmempergunakan teknik konstruksi tiang kapal,tersusun dari kepingan-kepingan kayu yang sangattepa! dan rapi. Tiang tataI yang demikian itu lebih kuat menahan angin laut atau taufan dari padatiang utuh. Temyata Sunan kali Jaga atau Raden Said adalah Gan Si Cang anak Gan Eng Cu aliasArya Teja, kapten Tionghoa di Tuban, mertua Bong Swi Hoo atau Sunan Ngampel.

Raden Patah yang dikenal sebagai Sultan Demak pertama yang merupakan kesultanan Islampertama di Jawa sebenarnya adalah Jin Bun anak Kung Ta Bu Mi (Kertabumi) ataU PrabuBrawijaya V, Raja Majapahit terakhir yang menikah dengan puteri Cina, anak pedagangTionghoa bemama Ban Hong (habah Bantong). Semasa kanak-kanaknya Jin Bun dipelihara olehSwan Liong (Arya Damar) bersama Kin San (Raden Kusen) di Palembang. Jin Bun meninggalpada tahun 15I8 dalam usia 63 tahun.

Kin San adalah ahli pembuat petasan dan mesiu yang dipelajarinya dari ayahnya, Swan Liongyang pemah menjadi kepala pabrik mesiu di Semarang, Setelah Jin Bun berhasil merebutMajapahit pada tahunI478, Kin San diangkat menjadi Bupati Semarang.

Demikianjuga Sultan Demak yang kedua, Sultan Yunus (Adipati Unus) adalah Vat Sun puteraJin Bun. Adipati Unus sangat terkenal karena pada tahun 1521 berani menyerang Portugis di kotaMalaka yang telah didudukinya sejak tahun 151 I, sehingga ia dijuluki Pangeran Sabrang Lor.

Page 134: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

harta, yang paling besar berukuran panjang 132 meter dan lebar 54 meter dan membawa 27.800orang prajurit dan sejumlah besar emas, porselen,barang-barang tembikar, karya-karya seni yangindah dan kain sutera untuk ditukar dengan gading gajab,cula badak,kulit penyu, bahan obat­obatan,rempah-rempah, sarang burung wallet, mutiara dan batu-batu permata. Di samping kapalpenumpang untuk mengangkut pasukan dan kapal kargo, armada ini juga terdiri dari kapal tangkiair, kapal pengangkut kuda untuk pasukan kavaleri, kapal-kapal tempur dan kapal patroli cepatyang mempunyai banyak dayung.

Kapal-kapal harta Cheng Ho menimbulkan rasa hormat bercampur rasa takjub, kagum dan takut.Epik pelayarannya memasuki ingatan hampir separuh bangsa di dunia, seabad sebelum era besareksplorasi dan ekspansi bangsa Eropa Ini merupakan armada yang unik dalam sejarah Tiongkokdan - juga sejarah dunia-, tidak ada bandingannya sampai invasi kapal-kapal peran menghormatiLaksamana Cheng Ho, di Semarang dibangun klenteng Gedong Batu (Sam Po Kong) yang kononasalnya sebuah mesjid. K.lenteng ini terasa sangat unik karena diziarahi baik oleh orang Tionghoamaupun oleh orang muslim Jawa. Di K.lenteng Sam Po Kong juga terdapat sebuahjangkar kapalyang konon adalah jangkar kapal Cheng Ho. Jangkar ini oleh orang yang mempercayainyadisembah dan disembahyangi guna mendapatkan berkat dan rezeki. Di dekat gua di klenteng SamPo Kong terdapat makam Dampu Awang yang menurut ceritera merupakan juru mudi yangpiawai Laksamana Cheng Ho. Makam Dampu Awang ini ramai diziarahi kaum muslimJawa.Kuncennya pun seorang muslim Jawa.

K.lenteng Sam Po Kong inilah yang menjadi salah satu sumber bahan-bahan penelitian mengenaisejarah kota Semarang dan peranan orang Tionghoa dalam penyebaran agama Islam di JawaPeranan orang Tionghoa dalam penyebaran agama Islam di Jawa banyak ditulis para hajiTionghoa, antara lain Haji Ma Huan yang menulis buku Ying Yai Sheng Lan dan Haji Feh Tsingyang menulis buku Tsing Tsa Sheng Lan pada tabun 1431. Kedua haji ini adalah pembantuLaksamana Cheng Ho yang pandai berbahasa Arab dan bertindak sebagai peneIjemah danmencatat segala sesuatu tentang negara-negara yang dikunjunginya.

Tetapi bukti paling spektakuler adalah dengan dirampasnya tulisan-tulisan Tionghoa yangdisimpan di klenteng Sam Po Kong selama 400-500 taboo oleh Residen Poortman. Pada tabun1928 dengan alasan menumpas komunis dengan dibantu polisi, ia melakukan penggeledahan diklenteng Sam Po Kong dan berhasil merampas 3 gerobak berbagai catatan berbahasa Tionghoayang menceriterakan peranan orang Tionghoa dalam penyebaran agama Islam dan pembentukansejumlah kerajaan Islam <Ii Jawa terutama kerajaan Islam pertama di Demak dengan rajanyaRaden Pateh alias Jin Bun yang akan merupakan elkal bakal kerajaan Mataram. Inilah yangmenjadi tujuan utama Residen Poortman. Namun banyak peneliti yang meragukan hal ini karenaditinjau dari denah dan tata letak ruang-ruang di klenteng Sam Po Kong, sulit dapat dipercayakalau selama ratusan tabun di tempat tersebut telah disimpan dengan aman dokumen sebanyakitu.

Nab, berangkat dari sinilah dimulai penelitian Prof.Dr.Slamet Muljana mengenai peranan orang­orang Tionghoa dalam menyebarkan agama Islam di Jawa yang ditulisnya dalam buku RuntuhnjaKeradjaan Hindu-Djawa dan Timbulnja Negara2 Islam di Nusantara yang kemudian dilarang olehpemerintab Orde Barn.

Temyata sebagian besar anggota Walisongo adalah orang-orang Tionghoa antara lain SunanNgampel yang nama aslinya Bong Swi Hoo alias Raden Rachmat. Bong Swi Hoo berasal dariYunnan cucu penguasa tertinggi di Campa, Bong Tak Keng. Bong Tak Keng ditempatkanLaksamana Cheng Ho di Campa untuk memimpin komunitas Tionghoa Islam (Hanafi) yangmerupakan komunitas Tionghoa terbesar di pantai-pantai Nanyang.Bong Swi Hoo datang ke Jawa

Page 135: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

Tuban kemudian memasuki kali Sedayu dan kali Mas, mereka berhasil dibujuk dan dikelabui olehRaden Wijaya, menantu Kertanegara untuk membantunya menggulingkan Raja Jayakatwang dariKediri. Setelah Kerajaan Kediri berhasil dikalahkan, Raden Wijaya kemudian mengusir pasukanKubilai Khan keluar dari Jawa dan mendirikan Kerajaan Majapahit dan mengangkat dirinyasebagai raja pertama.

Ribuan anggota pasukan Mongol tewas di pulau Jawa dan banyak yang ditawan atau tinggaldengan sukarela ootuk menghindari pelayaran kembali ke daratan Tiongkok yang keras danberbahaya membuktikan bahwa sebelum kedatangan armada Laksamana Cheng Ho, diPalembang dan Sambas telah ada orang-orang Tionghoa yang menetap.

Ekspedisi pertama Cheng Ho pada tahoo 1405 singgah di pelabuhan Samudra Pasai dan bertemudengan Sultan Zainal Abidin Bahian Sjah. Kedatangannya di Samudra Pasai dalam rangkamembangun huboogan politik dan dagang antara kedua negara. Setelah terbentuk hubungan baikantara Tiongkok dan Samudra Pasai, semakin banyak pedagang-pedagang Tionghoa yang datangke Pasai dan banyak di antaranya yang beragama Islam dan mengawini perempuan-perempuansetempat kemudian menetap dan berbaur di sana.

Pada taboo 1410 dan 1416 Laksamana Cheng Ho dan armada yang dipimpinnya mendarat di)antai Simongan, Semarang, selain menjadi utusan Kaisar Yoog Lo ootuk mengunjoogi RajalAajapahit iajuga membawa misi untuk menyebarkan agama Islam di pulau Jawa.

'engiriman armada Oinasti Ming yang dipimpin Laksmana Cheng Ho dan Ma Huan juga>ertujuan untuk mengamankanjalur pelayaran niaga di Nanyang (Asia Tenggara) yang banyakIiganggu bajak laut orang-orang Hokkian dipimpin Lin Tao-ch"ien yang telah menguasai Pattani,:ebuah pelabuhan di selatan Siam (Thailand) dan Kukang (palembang). Seorang pemimpin bajakaut lainnya yang berasal dari Canton bernama Tan Tjo Gi berhasil menguasai kota PalembangIan dari sana melakukan perompakan terhadap kapal-kapal yang melalui Selat Malaka yangempi!. Hal ini bisa teljadi karena pemerintah Palembang sangat lemah karena berkali-kalinendapatkan serangan dari kerajaan di Jawa, sehingga Palembang berhasil dikuasai gerombolan~rompak Tionghoa tersebut beberapa tahoo sebelum kedatangan Cheng Ho yang kemudian~rhasil menumpasnya Tan Tjo Gi berhasil <!itangkap, <!irantai kemudian dibawa ke Peking.lisana ia dipancoog <!imuka umum sebagai peringatan kepada orang-orang Tionghoa Hokkian dieluruh Nanyang.

•i antara tahoo 1405-1433 Kaisar Yoog Lo dan penggantinya memerintahkan sampai tujuh kalikspedisi pelayaran kekaisaran yang spektakuler menuju laut Tiongkok Selatan dan Samudera[india. Tujuan ekspedisi itu adalah ootuk menjalin persahabatan dan perdagangan denganegara-negara lain. Oi samping itu penduduk sepanjang pantai Tiongkok dilarang merantau keIIlr negeri tanpa ijin.Maksudnya agar perompak-perompak Jepang yang sering mengganggueamanan pantai Tiongkok meqjadi terkucil. Oi samping itu Kaisar Ming meminta perhatianepada para perantau Tionghoa di negeri asing, yang terpaksa meninggalkan tempat asalnyaIrena kemiskinan atau sebab lainnya Mereka diharapkan menjadi penduduk yang baik di negerimpat mereka menetap. Namoo dibalik semuanya itu pelayaran tersebutjuga bertujuanenoojukkan kejayaan Oinasti Ming (show offorce) dan mengembangkan pengaruh politik daniliternya di negara-negara Asia-Afrika di samping utnuk mengamankanjalur pelayaran niaga'Iongkok dengan menumpas para perompak yang selalu mengganggu kapal-kapal niaga di jalurrsebut

ilayaran ini merupakan suatu ekspedisi yang menakjubkan, bahkan bila diukur dengan standarbad ke XX sekalipun. Tiap armada terdiri dari 62 buah kapal yang disebut bao chuan atau kapal

Page 136: SKRIPSI MUSLIMTIONGHOA: STUDI ANALISIS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4644/1/RIZKI... · berbagai cerita dalam Dinasti Han maka pada masa pemerintahan

PASANG SURUT HUBUNGAN TIONGHOA-ISLAM DALAM PANGGUNGSEJARAH INDONESIA

Keberadaan orang-orang Tionghoa yang pertama kali di Nusantara sebenarnya tidakjelas.Dugaan selama ini hanya berdasarkan hasil temuan benda-benda kuno seperti tembikar Tiongkokdi Jawa Barat, Lampung, daerah Batanghari dan Kalimatan Barat maupun yang disimpan diberbagai kraton dan genderang (genta) perunggu Dongson di Jawa, Bali dan dataran Pasemah,Sumatera Selatan.

Fa Hian seorang pendeta dari Tiongkok mengunjungi pulau Jawa dalam perjalanannya ke Indiaantara tahun 399 sampai 414.. Pengalamannya di tulis dalam buku Fahuek,seratus tahunkemudian Sun Yun dan Hwui Ning mengikutinya dengan melakukan ziarah dati Tiongkok keIndia.

Pada tahun 671 Pendeta I-tsing berangkat dati Canton ke Nalanda melalui Sriwijaya. Seluruhpengalamannya diuraikan dengan cermat dalam bukunya Nan Hai Chi Kuei Fa Ch"uan dan TaT"ang Si Yu Ku Fa Kao Seng Ch"uan. Pendeta I Tsing mengembara di luar Tiongkok selama 25tahun. Ia kembali ke Kwangtung pada pertengahan musim panas pemerintahan Cheng Heng[tahun 695) dengan membawa pulang 4.000 naskah yang terdiri dari lima ratus ribu sloka. Dati:ahun 700 sampai 712 ia menteIjemahkan 56 buku dalam 230 julid. Hingga abad ke vn hanya>endeta Buddha Tionghoa yang melakukan peIjalanan ke India yang mengunjungi Sriwijaya

vIenurut catatan yang ada, orang-orang Tionghoa mulai berdatangan ke Indonesia pada abad keX yaitu pada zaman dinasti Tang untuk berdagang dengan membawa barang-barang kel1\iinaneperti barang-barang porselen, sutera, teb, a1at-alat pertukangan, pertanian dsbnya untuk ditukar'engan hasil-hasil pertanian terutama rempah-rempah, sarang burung walet,gambir, bahan obat­batan dsbnya. Mereka yang sebelumnya hanya menunggu pedagang-pedagang asing yangatang ke Canton dengan menggunakan kapal-kapal Persia kemudian tertarik untuk melakukanerdagangn sendiri ke negara-negara Laut Selatan (Nanyang).

!ereka datang denganjung-jung melalui peIjalanan panjang menghadapi gelombang laut dan:rompak yang ganas. Mereka harus tinggal berbulan-bulan menunggu bergantinya musim dan19in yang akan membawa mereka kembali ke daratan Tiongkok. Sudah tentu yang datang ketikaJ hanya laki-laki saja karena peIjalanan tersebut sangat berbahaya. Emigrasi secara besar-'saran termasuk perempuan-perempuan Tiongkok baru dimulai pada pertengahan abad ke XIX111 permulaan abad ke XX bertalian dengan berkembangnya fasilitas kapal motor dan dicabutnyarangan bepergian ke luar Tiongkok oleh Kaisar dinasti Ching.Karena tertarik akan keindahann kesuburan daerah-daerah yang mereka kunjungi dan keramahan penduduk setempat, sebagianri mereka menetap dan mengawini perempuan-perempuan setempat. Mereka pada umumnyamjadi petani, tukang dan pedagang pengumpul hasil-hasil pertanian dan hasil hutan untuk ditar dengan barang-barang dati daratan Tiongkok.

hirnya mereka beranak pinak dan membaur dengan penduduk setempat dan salingmpengaruhi dalam proses percampuran bUdaya, tradisi dan kebiasaan-kebiasaan lainnyanasuk dalam hal bahasa, kesenian, makanan, dsbnya.

la tahun 1293 Kaisar Kubilai Khan dati Dinasti Yuan (Mongol, 1280-1367) mengirimukannya untuk memberi pelajaran kepada Raja Kertanegara dari Singosati yang telah19hinanya dengan merusak muka utusannya, Meng Chi. Ia mengirim pasukannya yang besarg terdiri dati 20.000 orang tentara Tionghoa yang direkrut dati Hokkian, Kiangsi danmang. Namun ketika pasukannya yang dipimpin Shih-pi, Kau Hsing dan Ike Mese tiba di