skripsi hasyimi 06c10404029repository.utu.ac.id/91/1/bab i_v.pdf · kabupaten aceh barat tahun 2012...

60
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG AYAM BROILER (PEDAGING) DI PASAR BINA USAHA MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI HASYIMI 06C10404029 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT 2013

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPENDAPATAN PEDAGANG AYAM BROILER (PEDAGING)

DI PASAR BINA USAHA MEULABOHKABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

HASYIMI06C10404029

PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT2013

Page 2: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPENDAPATAN PEDAGANG AYAM BROILER (PEDAGING)

DI PASAR BINA USAHA MEULABOHKABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

HASYIMI06C10404029

Skripsi Sebagai Salah Satu SyaratUntuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar

PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT2013

Page 3: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

LEMBARAN PENGESAHAN

Judul : Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi PendapatanPedagang Ayam Broiler ( Pedaging ) di Pasar Bina UsahaMeulaboh Kabupaten Aceh Barat

Nama : HASYIMINIM : 06C10404029Program Studi : Agribisnis.

Menyetujui;

Pembimbing Ketua Pembimbing Anggota

Ir. Said Mahjali, MM Meiza Aulia, SPNIDN. 0110116502

Mengetahui;

Dekan , Ketua Prodi AgribisnisFakultas Pertanian

Diswandi Nurba, S.TP,.M.Si Yoga Nugroho, SP,.MMNIDN. 0128048202

Tanggal Kelulusan : 17 Oktober 2013

Page 4: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Selama 50 tahun lebih perkembangan ayam ras, terutama ayam ras

pedaging di Indonesia telah terjadi perkembangan yang sangat luar biasa, terutama

ayam jenis pedaging/broiler (Abidin, 2002 ). Ayam Broiler merupakan salah satu

jenis komoditi dibidang peternakan yang menghasilkan gizi dan memiliki nilai

ekonomi yang cukup potensial (Hartono, 2001). Ayam Broiler yang dimaksud

adalah ayam jantan dan betina muda yang berumur dibawah 8 minggu ketika

dijual dengan bobot tubuh tertentu, mempunyai pertumbuhan yang cepat serta

mempunyai dada yang lebar dengan timbunan daging yang baik dan banyak

(Rasyaf, 2004).

Sebagian besar penduduk Indonesia adalah pengonsumsi daging ayam

broiler, oleh karena itu kebutuhan akan daging harus terpenuhi dalam waktu yang

relatif singkat. Salah satu cara untuk pemenuhan daging ayam broiler adalah

dengan pengembangan usaha ayam pedaging/broiler.

Kecamatan Johan Pahlawan merupakan pusat kota Meulaboh Kabupaten

Aceh Barat yang memiliki luas wilayah sebesar 8.11 % dari total luas Kabupaten

yaitu 601,00 m2. Sebelum bencana alam Gelombang Tsunami yang terjadi pada

Tanggal 26 Desember 2004, kota Meulaboh termasuk kota yang cepat

berkembang karena penduduknya yang padat sehingga sangat mempengaruhi

pendapatan para pedagang khususnya pedagang ayam potong (Broiler).

Page 5: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

2

Permintaan akan produk hasil ternak ayam broiler diperkirakan akan terus

meningkat, hal ini dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu: (1) Pendapatan, konsumsi produk

hasil ternak meningkat ketika pendapatan penduduk naik; (2) Harga, menurunnya

harga akan meningkatkan konsumsi ( Anonymous 2002).

Demikian juga dengan daerah Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh

Barat yang dikenal sebagai sentra pemasaran dan peternakan broiler. Dengan adanya

peningkatan jumlah penduduk maka diiringi oleh peningkatan jumlah populasi

broiler. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2012, jumlah penduduk

dan produksi ayam broiler di Kecamatan Johan Pahlawan seperti terlihat pada tabel

1 dibawah ini :

Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Produksi Broiler di Kabupaten Aceh BaratTahun 2007 – 2011

Tahun JumlahPenduduk (jiwa)

Jumlah PopulasiBroiler (kg)

2007 14187 14944.042008 14201 126942009 14230 118122010 14257 140542011 14719 29066

Sumber : BPS Kabupaten Aceh Barat (2007 – 2011)

Ternak Ayam Potong (Broiler) merupakan hewan ternak yang mudah

dipelihara dan paling ekonomis dibandingkan ternak yang lain. Karena usaha

ternak unggas dapat dilakukan di perkarangan rumah penduduk yang merupakan

usaha sampingan dan ada juga yang memeliharanya di lahan yang sangat luas

tergantung skala usahanya sebagai usaha pokok. Usaha peternakan dan pedagang

ayam potong sangat menjanjikan dari tahun ke tahun semakin menonjol

peranannya dalam meningkatkan pendapatan usahatani dan pedagang serta

semakin mempersempit kesenjangan terhadap peningaktan akan kebutuhan daging

hewani.

Page 6: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

3

Ayam Potong (Broiler) adalah hewan yang tergolong dalam ternak

unggas, antara lain; Ayam Buras, Ayam Ras, Itik, Puyuh dan lain-lain, sedangkan

ternak unggas dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu ternak unggas darat dan ternak

unggas air karena di antara kedua jenis itu memiliki persamaan dan perbedaannya

sedangkan yang lebih banyak dipelihara dan diperdagangkan dalam Kecamatan

Johan Pahlawan adalah Ayam Buras, Ayam Broiler dan Itik (Animous, 2002).

Populasi masing-masing jenis Ternak Unggas pada tahun 2012 untuk

jenis Ayam Buras 846.939 ekor dan itik 84.224 ekor, sedangkan jenis Ayam Ras

dan Puyuh masih sedikit pertenak yang berusaha membudidayakannya. Jumlah

pemasukan dan pengeluaran ternak unggas dalam Kabupaten Aceh Barat dapat

dilihat pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Jumlah Pemasukan dan Pengeluaran Ternak Unggas dalam KabupatenAceh Barat Tahun 2010-2011

Jenis Ternak

Pemasukan(Ekor)

Tahun2010

Tahun2011

1. Ayam Ras Petelur 9.700 4.6002. Ayam Tas Pedaging (Broiler) 226.800 116.4003. Itik 24.100 12.200

Sumber : Aceh Barat Dalam Angka Tahun 2011

Ternak unggas Ayam Ras Pedaging dan jumlah pemasarannya lebih

tinggi dibandingkan Ayam Ras Petelur dan Itik. Ini disebabkan tingginya

permintaan dari peternak itu sendiri berdasarkan banyaknya konsumen yang

mengkonsumsi Ayam Ras Pedaging (Broiler) dan juga karena masih minimnya

produksi ternak dalam Kabupaten Aceh Barat.

Rendahnya jumlah pemasukan ternak unggas pada Tahun 2012 jika

dibandingkan pada Tahun 2011, disebabkan karena pada tahun 2012 sudah

banyak perternak yang berhasil memproduksi ternak dalam julah besar sehingga

Page 7: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

4

dapat mencukupi permintaan konsumen dalam Kabupaten Aceh Barat khususnya

Kecamatan Johan Pahlawan. Sedangkan pengeluaran ternak unggas pada Tahun

2011 dan 2012 nihil, karena peternak unggas dalam Kabupaten Aceh Barat belum

dapat menyaingi harga pasaran ternak unggas yang didatangkan dari luar Aceh

terutama Sumatra Utara.

Populasi dan penyebaran ternak ungas, melalui bantuan pemerintah

menurut jenis ternak dalam Kabupaten Aceh Barat dapat dilihat tabel 3 berikut:

Tabel 3. Penyebaran Ternak Bantuan Pemerintah Menurut Jenis Ternak dalamKabupaten Aceh Barat Tahun 2012

Jenis TernakJumlahTernak(Ekor)

JumlahNasabah( orang )

JenisBantuan

1. Ayam Ras Petelur 1000400

Demplot2

APBD IIAPBD I

2. Ayam Ras Pedaging((Broiler)

- - -

3. Bibit Itik 1500 30 APBD ISumber : Aceh Barat dalam Angka Tahun 2012

Tabel 3, menjelaskan bahwa jumlah pemasukan ternak unggas pada tahun

2011 lebih besar dari tahun 2012 dari jenis ternak unggas Ayam Ras pedaging

(Broiler) dan jumlah pemasarannya lebih tinggi dibandingkan Ayam Ras petelur

dan Bibit Itik. Ini disebabkan tingginya permintaan dari peternak itu sendiri

berdasarkan banyaknya konsumen yang mengkonsumsi Ayam Ras Pedaging

(Broiler) dan juga karena masih minimnya produksi ternak dalam Kabupaten

Aceh Barat

Tingginya jumlah pemasukan ternak unggas pada tahun 2012 jika

dibandingkan pada tahun 2011, disebabkan karena pada tahun 2012 sudah banyak

peternak yang berhasil memproduksi ternak dalam jumlah besar sehingga dapat

mencukupi permintaan konsumen dalam Kabupaten Aceh Barat khususnya

Page 8: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

5

Kecamatan Johan Pahlawan. Sedangkan pengeluaran ternak unggas pada tahun

2010 dan 2011 nihil, karena peternak Unggas dalam Kabupaten Aceh Barat

belum dapat menyaingi harga pemasaran ternak unggas dari luar.

Tabel 3 menjelaskan bahwa penyebaran ternak unggas bantuan pemerintah

bersumber dari dana APBD II dan APBD I.Untuk jenis ternak Unggas Ayam

Petelur jumlah ternak bantuan sebesar 1000 ekor dari jenis bantuan APBD II

dengan dengan jumlah nasabah dalam bentuk Demplot dan 400 ekor dari jenis

bantuan APBD I dengan jumlah nasabah 2 orang. Untuk jenis ternak Unggas Itik

jumlah bantuan sebesar 1500 ekor dari jenis bantuan APBD II dengan jumlah

nasabah 30 orang, sedangkan untuk Ayam Ras Pedaging (Broiler) nihil.

Jumlah pemotongan ternak Unggas menurut jenis ternak di Kabupaten Aceh

Barat dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.

Tabel 4. Jumlah Pemotongan Ternak Unggas Menurut Jenis Ternak dalamKabupaten Aceh Barat Tahun 2012

KecamatanAyam Buras

(ekor)

Ayam rasPetelur dan

pedaging

Itik(ekor)

1. Johan Pahlawan 374.982 66.504 10.1762. Samatiga 103.358 7.327 3.3623. Bubon 95.765 7.128 3.2944. Arongan lambalek 94.260 7.186 3.2555. Woyla 81.824 2.399 1.5646. Woyla Barat 80.891 2.375 1.5057. Woyla Timur 80.895 2.390 1.5448. Kaway XVI 88.055 7.625 2.6919. Meureubo 85.985 6.791 2.54310. Pante Ceureumen 86.825 1.920 2.37211. Sungai Mas 48.015 8.222 3.472Jumlah 2011 1.220.495 119.867 35.778Jumlah 2012 - 1.163.840 -

Sumber : Aceh Barat Dalam Angka Tahun 2012

Table 4. menjelaskan bahwa jumlah terbesar pemotongan ternak unggas

dalam Kabupaten Aceh Barat terdapat pada Kecamatan Johan Pahlawan,

Page 9: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

6

Kecamatan Samatiga, Kecamatan Bubon dan seterusnya dengan jenis ternak ayam

buras lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan Ayam Ras Petelur /Pedaging

dan Itik. Dalam program pembangunan jangka panjang yang telah tertuang dalam

GBHN Tahun 1993, menerangkan bahwa pembangunan diprioritaskan pada

sektor peternakan yang bertujuan untuk menetapkan swasembada pangan dan juga

meningkatkan hasil produksi pertanian lainnya, demi terwujudnya struktur

ekonomi yang seimbang antara sektor industri pertanian dan peternakan , baik dari

segi nilai tambah maupun penyerapan tenaga kerja.

Sesuai dengan arah dan tujuan serta kebijakan dalam pembangunan

pertanian dilaksanakan melalui berbagai program antara lain; perkebunan,

peternakan, perikanan dan kehutanan. Program ini tidak terlepas dengan program

lainnya, seperti program penelitian dan pengembangan prasarana serta kebijakan

harga pangan. Maka dengan berkembangnya prasarana fisik tentunya petani,

peternak dan pedagang semakin tanggap terhadap perubahan harga pasar,

kebijakan harga dan prasarana yang ditempuh dalam program pembangunan yang

merupakan kebijakan terpenting di dalam mencapai dan memantapkan

swasembada pangan.

Adanya kebijakan ini telah terbukti dapat mendorongnya peningkatan

produksi serta pendapatan petani dan pedagang ternak unggas dan menjamin daya

beli masyarakat. Kebijakan ini sangat bermanfaat guna untuk peningkatan

efisiensi serta ekonomi pertanian dan peternakan.

Pasca terjadinya Tsunami 26 Desember 2004, pusat perdagangan yaitu

Pasar Bina Usaha Kecamatan Johan Pahlawan terhenti total, beberapa bulan

kemudian kegiatan pasar mulai aktif kembali. Para pedagang mulai ramai

Page 10: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

7

menempati lokasi usaha, termasuk pedagang Ternak Ayam Potong (Broiler) yang

jumlahnya ± 40 orang dan ada juga yang lokasi usahanya dipinggiran kota

Meulaboh.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahannya

dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Apakah faktor harga pembelian ayam potong berpengaruh terhadap

pendapatan pedagang ayam pedaging( broiler).

2. Apakah faktor Tenaga kerja berpengaruh terhadap pendapatan

pedagang ayam pedaging ( broiler).

3. Apakah faktor modal berpengaruh terhadap pendapatan pedagang

ayam pedaging ( broiler).

4. Apakah faktor Umur berpengaruh terhadap pendapatan pedagang

ayam pedaging( broiler).

5. Apakah faktor pendidikan berpengaruh terhadap pendapatan pedagang

ayam pedaging( broiler).

1.3 Tujuan penelitian

Berdasarkan indentitas masalah yang dikemukakan, maka tujuan penilitian

ini adalah untuk :

1. Mengetahui apakah faktor harga berpengaruh terhadap pendapatan

pendapatan pedagang ayam pedaging( broiler).

2. Mengetahui apakah faktor tenaga kerja berpengaruh terhadap

pendapatan pendapatan pedagang ayam pedaging( broiler).

Page 11: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

8

3. Mengetahui apakah faktor modal berpengaruh terhadap pendapatan

pendapatan pedagang ayam pedaging( broiler).

4. Mengetahui apakah faktor umur berpengaruh terhadap pendapatan

pendapatan pedagang ayam pedaging( broiler).

5. Mengetahui apakah faktor pendidikan pedagang berpengaruh terhadap

pendapatan pendapatan pedagang ayam pedaging( broiler).

1.4 Kegunaan Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan, adapun kegunaan

penelitian ini antara lain :

1. Dapat memberi manfaat bagi pedagang terutama dalam menerima

masukan-masukan yang diberikan oleh pihak-pihak lain berkenan

dengan pentingnya faktor –faktor tersebut diatas bagi kemudahan

pedagang ayam dalam melakukan aktifitas perdagangannya.

2. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi peneliti dalam upaya

memperdalam pengetahuan sosial ekonomi pertanian, terutama

masalah pemasaran dan pendapatan hasil pertanian.

3. Selain itu hasil penelitian itu diharapkan dapat bermanfaat sebagai

bahan yang informatif bagi produsen dalam upaya memperlancar dan

mengembangkan aktivitas usahanya.

1.5 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, tujuan, dan kerangka pemikiran di atas, maka

dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut : “Faktor-faktor harga pembelian Ayam

Potong, tenaga kerja, modal, umur dan pendidikan akan berpengaruh nyata

Page 12: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

9

terhadap pendapatan pedagang Ayam Potong (Broiler) di Kecamatan Johan

Pahlawan Kabupaten Aceh Barat

Page 13: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

16

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi, Objek dan Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh

Barat, penentuan lokasi dilakukan dengan sengaja (Purposive sampling) dengan

pertimbangan bahwa Kecamatan Johan Pahlawan merupakan pusat kota, pusat

pemerintahan dan pusat perdagangan di mana terdapat para pedagang ternak

Ayam Potong (Broiler) berkumpul.

Menurut Mantra dan Kasto (2005) purposive sampling dapat dilakukan

atas pertimbangan - pertimbangan tertentu yang didasarkan pada tujuan penelitian.

Kecamatan Johan Pahlawan terdiri dari 20 Kelurahan, yang mana diambil satu

kelurahan yaitu Kelurahan Ujong Baroh secara sengaja (Purposive sampling)

dengan mempertimbangkan bahwa pusat perdagangan (Pasar Bina Usaha) terletak

di Kelurahan Ujong Baroh yang merupakan tempat para pedagang berkumpul.

Adapun yang dijadikan objek penelitian ini adalah para pedagang Ayam

Potong (Broiler) yang ada di Kecamatan Johan Pahlawan. Ruang lingkup

penelitian ini terbatas pada aspek harga pembelian ayam, tenaga kerja, modal,

umar dan pendidikan pedagang serta pendapatan Ayam Potong (Broiler).

3.2 Populasi, Metode Pengambilan Sampel dan Pengambilan Data

Populasi dalam penelitian ini adalah para pedagang ayam yang berada di

Kecamatan Johan Pahlawan sebanyak 40 orang menurut pemantauan penulis di

lapangan. Penentuan pedagang sampel dilakukan dengan cara acak sederhana

Page 14: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

17

(Simple Random Sampling). Pedagang ternak unggas yang ditetapkan sebesar

50% dari 40% orang jumlah pedagang yang berada pada lokasi penelitian.

Dengan demikian jumlah pedagang sampel adalah 20 orang

Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara dan menggunakan

daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu sesuai dengan tujuan

penelitian. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait dan literature serta laporan

yang erat kaitannya dengan penelitian ini.

3.2 Batasan Varibel

Variable-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Produksi yaitu rata-rata jumlah ternak unggas yang diperoleh dan

dibeli dari peternak atau agen pengumpul yang dinyatakan dalam

satuan Rp/ekor/bulan.

b. Modal adalah seluruh biaya dalam bentuk uang tunai yang

dikeluarkan dalam permasaran ternak unggas yang dinyatakan dalam

satuan Rp/bulan.

c. Biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan pedagang

unggas dalam proses produksi yang dinyatakan dalam satuan

Rp/bulan

d. Nilai produksi adalah penerimaan kotor yang diperoleh dari perkalian

antara harga produksi dengan harga jual yang dinyatakan dalam

satuan Rp/bulan.

e. Pedapatan pedagang adalah selisih antara nilai produksi dengan biaya

produksi yang dikeluarkan dinyatakan dalam satuan Rp/bulan.

Page 15: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

18

f. Tenaga kerja adalah pencurahan tenaga yang diguanakan dalam

usaha perdangan Unggas dengan satu hari kerja pria (HKP) dengan

formula menurut Collier dan Sayogya dalam Mubyarto (2002)

L =w

fxhxj

Di mana :

L = Indeks Tenaga Kerja (HKP)

f = Jumlah Tenaga Kerja (orang)

h = Jumlah Hari Kerja (hari)

j = Jumlah Jam Kerja (jam)

w = Jumlah rata-rata jam kerja, diasumsikan 8 jam/hari/orang

g. Harga adalah nilai suatu barang/jasa yang diukur dengan sejumlah uang

dengan satuan yang digunakan dalam rupiah.

h. Umur pedagang adalah umur pedagang yang mengusahakan ternak

unggas (ayam), dengan satuan yang digunakan dalam tahun.

i. Pendidikan pedagang adalah tingkat pendidikan formal. Dengan satuan

yang digunakan dalam tahun.

3.4 Model dan Metode Analisis

Data yang telah diperoleh dari lapangan diolah dan ditabulasikan ke dalam

bentuk tabulasi sesuai dengan kebutuhan analilsis. Untuk menguji hipotesis

digunakan regresi linear berganda dengan lima variable bebas dan satu variabel

terikat, dengan persamaan :

Y =Ayam Potong (Broiler)O + a1 + X1 + a2 X2 + a3 + X3 + a4 X4 + a5 + e

Page 16: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

19

Di mana :

Y = Pendapatan (Rp/bulan)

X1 = Harga Pembelian Ayam (Rp)

X2 = Tenaga Kerja (HKP)

X3 = Modal (Rp/bulan)

X4 = Umur Pedagang (thn)

X5 = Pendidikan Pedagang (thn)

A0 = Konstanta (Intercept)

a1, a2, a3, a4, dan a5 = Parameter yang dicari

e = Faktor yang tidak terobservasi untuk Mengetahui besarnya variable

bebas (X1) terhadap variable terikat (Y) secara serempak digunakan uji “F” yaitu :

)1991,......(..........1/)(

/)(Sudjana

knsisaJK

kregJKF

Dengan kaedah keputusan :

Jikar F-cari> F0,05 maka terima Ha tolak H0

Jika F-cari < F0,05 maka terima H0 tolak Ha

Untuk variable melihat keeratan hubungan antara variable bebas dengan

variable terikat dianalisis dengan koefisien korelasi ®. Perhitungan koefisien

korelasi berdasarkan pada perhitungan koefisien determinasi (R2) dengan Formula

JKtotal

regJKR

)(2

Di mana :

R2 = Besarnya persentase penentuan variable terikat (Y) yang

dipengaruihi variable bebas (X1, X2, X3, X4, dan X5)

R = Besarnya keeratan hubungan antara variable bebas (X1, X2,

X3, X4, dan X5) secara serempak dengan bvariabel terikat (Y)

Page 17: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

20

Untuk mengetahui pengaruh secara parsial digunakan uji “t” dengan rumus :

t = )1991,......(..........1 SudjanaSa

a

i

di mana :

t = Uji secara parsial

a1 = Parameter yang dicari

S = Standar deviasi

dengan demikian kaedah keputusan :

Jika t-cari> t tabel maka terima Ha tolak H0

Jika t-cari < t tabel maka terima H0 tolah Ha

Di mana :

H0 : ai – 0 : Besarnya harga pembelia ayam, tenaga kerja, modal, umur

dan pendidikan pedagang tidak berpengaruh nyata terhadap

pendapatan pedagang Ayam Potong (Broiler) di Kecamatan

Johan Pahlawan.

H0, ai # 0 : Besarnya harga pembelian ayam, tenaga kerja, modal, umur

dan pendidikan pedagang berpengaruh nyata terhadap

pendapatan pedagang Ayam Potong (Broiler) di Kecamatan

Johan Pahlawan

Page 18: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

20

BAB IV

KEADAAN DAN POTENSI WILAYAH

4.1 Luas dan Letak Wilayah Kecamatan Johan Pahlawan

Kecamatan Johan Pahlawan berada pada bagian barat Kabupaten Aceh Barat

dengan luas wilayah 8,78350 km, yang terdiri dari 21 desa. Secara geografis daerah

ini memiliki potensi ekonomi yang cukup stategis untuk dikembangkan karena daerah

tersebut berada dipusat kota kabupaten. Sedangkan letak wilayah kecamatan Johan

Pahlawan dibatasi dengan kecamatan-kecamatan sebagai berikut:

Sebelah Utara dengan Kecamatan Sama Tiga

Sebelah selatan dengan Lautan Hindia

Sebalah Timur dengan Kecamatan Kaway XVI

Sebalah Barat dengan Kecamatan Meureubo

Kecamatan Johan Pahlawan, dilihat dari segi administrasi terdiri dari 21

Gampoeng dengan luas seluruhya adalah 198 km 2 atau 8,11persen dari luas wilayah

Kabupaten Aceh Barat, yaitu 2,442 km 2.

4.2 Keadaan Tanah dan Topografi

Kecamatan Johan Pahlawan memiliki jenis tanah Aluvial, Latosol dan Podsolid,

merah kuning atau (PMK), dengan keadaan topografi 46,25% datar dan 54,75%

berbukit serta bergelombang.

Page 19: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

21

4.3 Iklim

Keadaan curah hujan di Kecamatan Johan Pahlawan tidak jauh berbeda yang

terdapat dalam wilayah Kabupaten Aceh Barat. Curah hujan rata-rata 486mm

pertahun dengan jumlah hari hujan rata-rata 22 hari hujan / bulan. Kecamatan Johan

Pahlawan memiliki iklim tipe E ( agak basah ). Iklim tipe ini ditandai dengan lebih

banyak bulan basah dalam setiap tahunnya dibandingkan dengan bulan kering. Suhu

rata-rata tahunan di Kecamatan Johan Pahlawan berkisar antara 29° – 32°C.

4.4 Keadaan Penduduk

3.4.1 Jumlah Penduduk

Menurut data Statistik Johan Pahlawan memiliki jumlah penduduk pada tahun

2011 berjumlah 69.682 jiwa dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 1. Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur di Kecamatan Johan PahlawanUmur ( Tahun) Jumlah ( Jiwa)

0-10 12.50811-20 10.72721-30 12.24631-40 11.80541-50 13.35951-60 9.037

Jumlah 66.682Sumber : Kantor BPS Johan Pahlawan, 2012

3.4.2 Mata Pencaharian

Wilayah Kecamatan Johan Pahlawan merupakan wilayah pusat ibukota Aceh

Barat yang bermata pencaharian seperti pedagang, pegawai negeri dan lainnya.

Sedangkan dibidang pertanian hanya sebagian kecil saja. Data lebih jelas ada pada

tabel dibawah ini :

Page 20: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

22

Tabel 2. Penduduk menurut Mata Pencaharian di Kecamatan Johan PahlawanNo Umur ( Tahun) Jumlah ( Jiwa)1 Pertanian 1.198

2 Pedagang 4.589

3 Pegawai Negeri 2.587

4 Perkebunan 175

5 Nelayan 1.023

6 Peternak 263

Jumlah 9.835

Sumber : Kantor BPS Johan Pahlawan, 2008

Tabel diatas memperhatikan bahwa jenis mata pencaharian penduduk di sektor

pertanian lebih sedikit dibandingkan dengan pedagang dan pegawai negeri dan lebih

banyak dibandingkan dengan nelayan dan peternak.

3.4.3 Perkembangan Pertanian

Pada sektor pertanian di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat

terjadi peningkatan luas tanam dan produksi usaha tani dan mencapai puncaknya pada

tahun 2001, namun pada tahun berikutnya terjadi sedikit fluktuasi harga yang

mengakibatkan kurangnya pendapatan petani dalam usaha pertanian sehingga

menjadi penurunan produksi. Selanjutnya pada tahun 2002 usaha tani sedikit demi

sedikit mulai membaik walaupun tidak seperti yang diharapkan. Selain dari berusaha

tani disawah para petani juga berusaha untuk meningkatkan produksi dibidang

tanaman palawija dan hortikultura, hal ini dilakukan sebagai pemanfaatan lahan-lahan

yang masih tersisa atau kosong selain lahan tanaman padi. Hal ini dapat dilihat pada

tabel dibawah ini:

Page 21: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

23

Tabel 3. Luas Lahan menurut penggunaan Komoditi di Kecamatan Johan PahlawanKomoditi Luas Tanam ( Ha)

Padi 280

Kacang Tanah 25Kedelai 18Jagung 5Kacang Panjang 4Jumlah 332

Sumber : Kantor BPS Johan Pahlawan, 2011

Page 22: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Luas dan Letak Wilayah Kecamatan Johan Pahlawan

Kecamatan Johan Pahlawan berada pada bagian barat Kabupaten Aceh

Barat dengan luas wilayah 8,78350 km, yang terdiri dari 21 desa. Secara geografis

daerah ini memiliki potensi ekonomi yang cukup stategis untuk dikembangkan

karena daerah tersebut berada dipusat kota kabupaten. Sedangkan letak wilayah

kecamatan Johan Pahlawan dibatasi dengan kecamatan-kecamatan sebagai

berikut:

Sebelah Utara dengan Kecamatan Sama Tiga

Sebelah selatan dengan Lautan Hindia

Sebalah Timur dengan Kecamatan Kaway XVI

Sebalah Barat dengan Kecamatan Meureubo

Kecamatan Johan Pahlawan, dilihat dari segi administrasi terdiri dari 21

Gampoeng dengan luas seluruhya adalah 198 km 2 atau 8,11persen dari luas

wilayah Kabupaten Aceh Barat, yaitu 2,442 km 2.

4.2 Keadaan Tanah dan Topografi

Kecamatan Johan Pahlawan memiliki jenis tanah Aluvial, Latosol dan

Podsolid, merah kuning atau (PMK), dengan keadaan topografi 46,25% datar dan

54,75% berbukit serta bergelombang.

Page 23: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

22

4.3 Iklim

Keadaan curah hujan di Kecamatan Johan Pahlawan tidak jauh berbeda yang

terdapat dalam wilayah Kabupaten Aceh Barat. Curah hujan rata-rata 486mm

pertahun dengan jumlah hari hujan rata-rata 22 hari hujan / bulan. Kecamatan

Johan Pahlawan memiliki iklim tipe E ( agak basah ). Iklim tipe ini ditandai

dengan lebih banyak bulan basah dalam setiap tahunnya dibandingkan dengan

bulan kering. Suhu rata-rata tahunan di Kecamatan Johan Pahlawan berkisar

antara 29° – 32°C.

4.4 Keadaan Penduduk

Menurut data Statistik Johan Pahlawan memiliki jumlah penduduk pada

tahun 2011 berjumlah 69.682 jiwa dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 1. Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur di Kecamatan JohanPahlawan

Umur ( Tahun) Jumlah ( Jiwa)0-10 12.50811-20 10.72721-30 12.24631-40 11.80541-50 13.35951-60 9.037

Jumlah 66.682Sumber : Kantor BPS Johan Pahlawan, 2012

4.5 Mata Pencaharian

Wilayah Kecamatan Johan Pahlawan merupakan wilayah pusat ibukota

Aceh Barat yang bermata pencaharian seperti pedagang, pegawai negeri dan

lainnya. Sedangkan dibidang pertanian hanya sebagian kecil saja. Data lebih jelas

ada pada tabel dibawah ini :

Page 24: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

23

Tabel 2. Penduduk menurut Mata Pencaharian di Kecamatan Johan PahlawanNo Umur ( Tahun) Jumlah ( Jiwa)1 Pertanian 1.198

2 Pedagang 4.589

3 Pegawai Negeri 2.587

4 Perkebunan 175

5 Nelayan 1.023

6 Peternak 263

Jumlah 9.835

Sumber : Data Sekunder BPS Johan Pahlawan, 2012

Tabel diatas memperhatikan bahwa jenis mata pencaharian penduduk di

sektor pertanian lebih sedikit dibandingkan dengan pedagang dan pegawai negeri

dan lebih banyak dibandingkan dengan nelayan dan peternak.

4.6 Karakteristik Pedagang

Karakteristik pedagang merupakan satu unsur yang dapat mempengaruhi

kemampuan pedagang dalam menjalankan suatu usaha perdagangan ternak

unggas yang diusahakan. Unsur-unsur karakteristik pedagang ternak unggas yang

dimaksud dalam penelitian ini meliputi umur, pendidikan, jumlah tanggungan

keluarga dan pengalaman dalalm menjalankan usaha perdagangan ternak unggas.

Keempat unsur karakteristik pedagang tersebut ada hubungannya dengan

kemampuan mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki dan mempengaruhi

pedagang dalam mengelola dan mengusahakan usahannya.

Soeharjo dkk (2003), mengatakan bahwa umur seseorang akan

mepengaruhi kemampuan fisik bekerja dan cara berpikir. Orang yang lebih muda

biasanya cenderung lebih agresif dan lebih dinamis dalam berusaha bila

dibandingkan dengan yang lebih tua. Di samping itu, umur juga mempengaruhi

Page 25: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

24

seseorang dalam mengelola usahanya. Pedagang dengan umur yang relatif muda

akan mampu bekerja keras bila dibandingkan dengan pedangang yang lebih tua.

Tingkat pendidikan merupakan faktor yang dapat menunjang proses

penyerapan teknologi dan informasi ataupun torobosan dalam bidang

perdagangan. Tingkat pendidikan yang rendah mengakibatkan daya serap

pedangang terhadap informasi pasar dan segmen pasar yang dimasuki semakin

lamban, sehingga usaha-usaha yang mengarah pada peningkatan produksi dan

pendapatan akan bergerak secara lamban pula.

Pengalaman berusaha merupakan faktor yang tidak kalah pentingnya dalam

menunjang kegiatan usahatani. Pengalaman berusahatani (berdagang) yang lebih

lama akan lebih mudah mengantisipasi berbagai kendala yang dihadapi. Pedagang

yang memiliki pengalaman kerja lebih lama akan lebih mudah mengambil

keputusan yang terbaik pada saat paling tepat (Hermanto, 2002)

Jumlah tanggungan keluarga juga akan mempengaruhi tingkat produksi dan

pendapatan. Semakin banyak jumlah tanggungan keluarga maka semakin tinggi

biaya yang harus ditanggung oleh kepala keluarga. Namun hal ini dapat diimbangi

dengan ketersediaan tenaga kerja yang lebih besar yang bersumber dari dalam

keluarga. Apabila semua anggota masih berada di bawah umur angkatan kerja,

maka beban biaya yang harus ditanggung oleh kepala keluarga semakin besar

(Manullang, 2002).

Keadaan karakteristik pedagang sampel di lokasi penelitian dapat dilihat

pada lampiran 1. Adapun rata-rata karakteristik pedagang sampel di daerah

penelitian diperlihatkan pada tabel 8 berikut :

Page 26: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

25

Tabel 8. Rata-rata Karakteristik Pedagang Ternak Ayam potong di KecamatanJohan Pahlawan Tahun 2012

No. Karakteristik Satuan Rata-rata1234

UmurPendidikanPengalaman usahaJumlah tanggungan

TahunTahunTahunTahun

37.4510.5011.153.40

Tabel 8, menjelaskan bahwa umur pedagang Ayam rata-rata adalah 37.45

tahun atau dibulatkan menjadi 37 tahun, ini merupakan usia yang masih dapat

digolongkan ke dalam kelompok usia produktif untuk bekerja dan

mengembangkan usahanya menjadi lebih besar dan maju. Pendidikan rata-rata

pedagang ternak unggas adalah 10 tahun yang berarti pedagang telah menamatkan

Sekolah Menengah Tingkat Pertama, hal ini menunjukkan bahwa modal

pendidikan dan sumberdaya yang cukup pada diri pedagang untuk menyerap

berbagai informasi teknologi pada diri pedagang untuk menyerap berbagai

informasi.

Sementara pengalaman usaha rata-rata 11 tahun. Keadaan ini

menunjukkan bahwa pedagang ternak Ayam potong telah cukup berpengalaman

dalam mengelola usahanya. Kemudian pada karakteristik jumlah tanggungan yang

menjelaskan tanggung jawab pedagang secara sosial ekonomi terhadap anggota

keluarganya di mana rata-rata jumlah tanggungan keluarga adalah 3 jiwa

menunjukkan bahwa beban tersebut relatif ringan dan karenanya secara teoritis-

normatif pedagang akan dapat melakukan saving yang berguna dalam akumulasi

modal untuk mengembangkan usahanya agar mencapai skala yang semakin

produktif dan efisien.

Page 27: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

26

4.7 Aspek Pasar

Pada pemasaran ayam pedaging baik yang masih hidup maupun yang sudah

dilakukan pencabutan bulu, tidak ada ketentuan resmi yang mengikat dan

mengatur dalam pemasaran. Penyaluran pemasaran ayam pedaging dapat

dilakukan secara bebas oleh peternak maupun pedagang baik skala kecil maupun

skala besar.

Cara pemasaran ayam pedaging ada 2 jalan yang ditempuh oleh peternak,

yaitu :

1. Penjualan langsung

Peternak menjual hasil ternaknya secara langsung kepada pedagang tanpa

melalui perantara atau makelar. Pedagang itu sendiri dibedakan menjadi

3 kelas, yaitu :

a. Pedagang besar

b. Pedagang kecil

c. Pedagang eceran

2. Penjualan tidak langsung

Peternak menjual hasil produksinya tidak secara langsung tetapi melalui

seseorang perantara atau makelar. Menurut tanggung jawabnya seorang

perantara atau komisioner dalam perdagangan/bisnis. (Hartono, 2001).

4.8 Skala Usaha

Skala usaha adalah besaran usaha yang secara linier menentukan tingkat

hasil (yield) yang mungkin diperoleh pedagang ternak dari produksi fisik yang

bakal dicapai dari usahanya tersebut. Skala usaha menjadi penting untuk

diperhitungkan pada kegiatan usaha perdagangan ternak unggas dalam kaitannya

Page 28: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

27

untuk mencapai apa yang diisitilahkan sebagai suatu econimic of scale atau skala

usaha yang ekonomis dan menguntungkan pada usaha yang dimaksud

(Soekartawi, 2001).

Skala usaha dalam kegiatan perdagangan ternak Ayam potong

didefinisikan sebagai banyaknya populasi ternak Ayam potong yang dibeli

pedagang pada peternak Ayam potong yang kemudian diperdagangkan pada

perternak Ayam potong yang kemudian diperdagangkan di pasar. Beranjak secara

khusus pada hasil penelitian ini, penulis mencatat bahwa di daerah penelitian yaitu

di Kecamatan Johan Pahlawan, rata-rata jumlah ternak Ayam potong yang

diperdagangkan oleh pedagang adalah sebesar 361 ekor per hari.

4.9 Penggunaan Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang cukup penting

dalam suatu usaha. Penggunaan tenaga kerja dinyatakan sebagai besaran curahan

kerja efektif dari jenis-jenis pekerjaan yang ada dalam fase kegiatan usaha

(Mosher, 2003).

Jenis-jenis pekerjaan yang membutuhkan pencurahan tenaga kerja dalam

usaha perdagangan ternak unggas, adalah: pembelian ternak unggas, pemeliharaan

dan penjualan unggas ayam. Di dalam perdagangan unggas ayam pada penelitian

ini tenaga kerja yang digunakan adalah tenaga kerja yang bersumber dari dalam

dan dari luar keluarga, yang dikonversikan ke dalam satuan hari kerja pria (HKP).

Di mana rata-rata hari kerja pria dewasa pada saat penelitian rata-rata berkisar 8

jam per hari dengan upah rata-rata Rp. 20.000,- per HKP. Adapun distribusi

penggunaan tenaga kerja pada pedagang ternak unggas di daerah penelitian adalah

seperti diperlihatkan pada tabel 9 berikut

Page 29: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

28

Tabel 9. Rata- rata penggunaan Tenaga kerja Menurut Fase Kegiatan pada usahaperdagangan ternak unggas di Daerah Penelitian Tahun 2012

NO Fase kegiatan

Sumber Tenaga Kerja

Jumlah

(HKP)

Persentase

(%)

DK

(HKP)

LK

(HKP)

1. Pembelian ayam 18,28 - 18,28 47,07

2. Pemeliharaan ayam 11,78 - 11,78 30,34

3. Penjual ayam 8,77 - 8,77 22,59

Jumlah 38,83 - 38,83 100.00

Sumber : Data Primer (diolah) Tahun 2012

Tabel 9, menjelaskan bahwa rata-rata pencurahan tenaga kerja oleh

pedagang ternak unggas sebesar 38,83 HKP dimana seluruhnya berasal dari dalam

keluaga. Untuk pekerjaan pembelian unggas ayam pencurahan tenaga kerja

berjumlah 8,77 HKP atau 22,59 % dari total penggunaan tenaga kerja.

Kemudian untuk pekerjaan pemeliharaan unggas ayam rata-rata

pencurahan tenaga kerja adalah sebesar 11,78 HKP yang seluruhnya berasal dari

tenaga kerja dalam keluarga, atau 30,34 % dari total penggunaan tenaga kerja.

Kegiatan penjualan-penjualan ternak unggas pencurahan tenaga kerja rata-rata

sebesar 18,28 HKP, atau sebesar 47,07 % dari total pencurahan tenaga kerja.

Dimana tenaga kerjanya berasal dari dalam keluarga. Untuk lebih jelas rincian

penggunaan tenaga kerja menurut fase kegiatan pada usaha perdagangan ternak

Ayam potong dapat dilihat pada lampiran 2.

4.10 Penggunaan Sarana dan Alat Produksi

Sarana dan alat produksi dalam penelitian ini adalah kandang ayam,

keranjang, pakan bensin yang digunakan untuk proses perdagangan Ayam Potong

(Broiler) dapat dilihat pada tabel 10 berikut.

Page 30: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

29

Tabel 10. Rata – rata Penggunaan Sarana dan Alat produksi pada usaha PedagangAyam Potong di Kecamatan Johan Pahlawan 2012

No Jenis saranaproduksi

Satuan PenggunaanSarana produksi

1.2.3.4.

Kandang

Keranjang

Pakan

Besin

Unit

Unit

Kg

Liter

1,30

1,20

80,75

13,70

Sumber : Data Primer (diolah) Tahun 2012

Tabel 10, menjelaskan bahwa dalam penggunaan sarana dan alat produksi

pada usaha pedagang Ayam Potong meliputi kandang dengan rata–rata

penggunaan sebanyak 1,30 unit, keranjang sebesar 1,20 unit, pakan ayam sebesar

80,75 kg dan menghabiskan bensin untuk kendaraan dua sebesar 13,70 liter.

4.11 Pengunaan Biaya Produksi

Biaya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua biaya yang

dikeluarkan dalam Rangka pelaksanaan kegiatan usaha pedagang Ayam potong

yang dinilai dengan rupiah, baik itu biaya tunai maupun biaya tidak tunai. Biaya

produksi yang di perhitungkan meliputi biaya tenaga kerja, biaya sarana produksi

dan biaya lainnya.

Biaya tidak tunai adalah biaya tenaga kerja yang seluruhnya berasal dari

dalam keluarga dan biaya bunga modal sebesar 12%, adapun biaya tunai yang

dikeluarkan seperti pembelian ternak Ayam Potong (Broiler), dapat dilihat pada

Tabel 11 berikut.

Page 31: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

30

Tabel 11. Rata –rata Penggunaan Biaya Produksi Pedagang Ayam potong diKacamatan Johan Pahlawan Tahun 2012

NO Komponen Biaya

Biaya Produksi

Tunai(Rp)

Tidak Tunai

(Rp)

1.2.

3.

Tenaga kerjaSarana produksi:- Kandang- Keranjang- Pakan- Bensin

Lain lain :- Bunga Modal

222.000,-87.125,-

201.875,-32.880,-

776.340

158,426,-

jumlah 543.880,- 934.766,-

Sumber : Data primer (diolah ) tahun 2012

Tabel 11, menjelaskan bahwa biaya produksi terbesar yang dikeluarkan

dalam proses perdagangan Ayam potong adalah biaya sarana produksi, yaitu

sebesar Rp 543.880 perbulan yang terdiri dari biaya tunai sedangkan biaya

produksi terkecil adalah biaya bunga modal yaitu sebesar Rp 158.426.

4.12 Produksi

Produksi yang dimaksud dalam penlitian ini yaitu jumlah fisik Ayam

Potong (Broiler). Tinggi rendahnya produksi Ayam potong yang diperoleh akan

memberi pengaruh terhadap pendapatan yang diperoleh pedagang dari usahanya.

Rata – rata produksi unggas yang dihasilkan oleh pedagang ternak Ayam

potong di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat adalah sebanyak

361 ekor ayam dengan harga rata–rata pembelian sebesar Rp 21,950 per ekor.

Perincian jumlah ternak Ayam potong yang diperoleh dalam penelitian ini dapat

dilihat pada lampiran 5.

Page 32: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

31

4.13 Nilai Produksi

Nilai produksi merupakan pendapatan kotor yang diperoleh dari hasil kali

total produksi dengan harga jual yang berlaku pada saat penelitian. Rata–rata

harga jual unggas ayam di daerah penelitian adalah Rp 35.000/ekor adapun rata-

rata nilai produksi Ayam potong oleh pedagang di daerah penelitian dapat Tabel

12 berikut.

Tabel 12. Rata-Rata Nilai Produksi Ayam Potong (Broller) di Kecamatan JohanPahlawan Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012

No. Uraian Satuan Rata-rata

1.

2.

3.

Produksi

Harga produksi

Nilai produksi

Ekor

Rp.

Rp.

360,55

25.000

9.013.750

Sumber : data primer (diolah) tahun 2012

Tabel 12, menjelaskan bahwa rata-rata nilai produksi usaha pedagang

ternak unggas ayam adalah sebesar Rp. 9.013.750,- dimana harga per ekor ayam

yang berlaku saat penelitian adalah Rp. 25.000,-. Perincian nilai produksi untuk

usaha pedagang ternak Ayam potong dapat dilihat pada lampiran 6.

4.14 Analisis Pendapatan

Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah selisih antara nilai

hasil produksi total dengan seluruh biaya produksi, baik biaya produksi tunai

maupun biaya produksi tidak tunai. Adapun perincian rata-rata pendapatan

pedagang ternak Ayam potong di daerah penelitian dapat dilihat pada tabel 13

berikut.

Page 33: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

32

Tabel 13. Rata-rata Pendapatan Pedagang Ternak Ayam (Broiler) di KecamatanJohan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012

No. Uraian Satuan Rata-rata

1.

2.

3.

4.

Produksi

Nilai produksi

Biaya produksi

Pendapatan

Ekor

Rp.

Rp.

Rp.

360.55

9.013.750

2.652.390

6.361.360

Sumber : data primer (diolah) tahun 2012

Tabel 13. menjelaskan bahwa rata-rata pendapatan pedagang ternak Ayam

potong adalah sebesar Rp. 6.361.360. Adapun perincian pendapatan pedagang

Ayam Potong dapat dilihat pada lampiran 6.

5.15 Analisis Pendapatan Pedagang Ayam potong

Peningkatan pendapatan merupakan salah satu usaha pedagang untuk

menuju kearah peningkatan kesejahteraan keluarganya sekaligus meningkatkan

pendapatan per kapita nasional. Dalam usaha peningkatan pendapatan di sektor

pertanian khususnya pada pedagang unggas ayam berhubungan dengan banyak

faktor terutama yang erat kaitannya dengan proses produksi.

Besarnya pendapatan (Y) yang diperoleh pedagang ternak unggas pada

penelitian ini, berhubungan dengan harga pembelian ayam (X1), tenaga kerja (X2),

modal (X3), umur pedagang (X4) dan pendidikan pedagang (X5). Untuk

membuktikan apakah faktor-faktor tersebut berpengaruh terhadap pendapatan

pedagang ternak unggas (demi asumsi faktor-faktor lain diluar variabel yang

dianggap konstan atau tetap), digunakan model fungsi persamaan regresi linier

berganda.

Hasil analisis fungsi pendapatan pedagang Ayam Potong menjelaskan

bahwa secara serempak uji “F”, variabel-variabel bebas X1, X2, X3, X4, dan X5

Page 34: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

33

mempunyai hubungan sangat nyata dengan variabel terikat (Y) pada tingkat

kepercayaan 95% dimana F-cari = 123,853 dan F-tabel 2,958 yang berarti bahwa

F-cari lebih besar dari pada (>) F-tabel, sehingga terima hipotesis alternatif dan

tolak hipotesis nol. Artinya pendapatan pedagang Ayam potong di Kecamatan

Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat mempunyai hubungan sangat nyata

dengan harga pembelian ayam (X1), tenaga kerja (X2), Modal (X3), umur

pedagang (X4) dan pendidikan pedagang (X5).

Analisis secara parsial atau hubungan dari masing-masing variabel yang

diteliti terhadap pendapatan pedagang ayam (Broiler) dilakukan dengan uji “t”.

hasil uji “t”, menunjukkan bahwa masing-masing nilai t-cari X1 = 0,692, X2

=3,172, X3 = 6,514, X4 = 1,827 dan X5 = 0,527. Sedangkan nilai t-tabel (0,05)

dengan df 14 pada tingkat kepercayaan 95% adalah 2,145. kesimpulan dari hasil

uji “t” menunjukkan bahwa secara parsial harga pembelian ayam (X1), umur

pedagang (X4) dan pendidikan pedagang (X5) mempunyai perbedaan yang tidak

nyata terhadap pendapatan (Y) pedagang Ayam potong di Kecamatan Johan

Pahlawan. Sedangkan penggunaan tenaga kerja (X2) dan modal (X3) mempunyai

hubungan sangat nyata terhadap pendapatan pedagang Ayam potong di

Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.

Berdasarkan uraian diatas, mengenai hubungan antara variabel bebas

(X1,X2,X3,X4, dan X5) dengan variabel terdekat yaitu pendapatan (Y) pedagang

Ayam potong melalui uji “F” dan uji “t”, maka untuk mengetahui keeratan

hubungan yang terjadi antara variabel bebas (X1, X2, X3, X4, dan X5) dengan

variabel terikat (Y) digunakan koefisien korelasi (R). Hasil perhitungan diperoleh

R= 0,989, artinya bahwa 98,9 % variasi yang terjadi pada pendapatan pedagang

Page 35: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

34

Ayam potong mampu dijelaskan oleh faktor-faktor harga pembelian ayam (X1),

tenaga kerja ( X2), modal (X3), umur pedagang (X4) dan pendidikan pedagang

(X5), sedangkan sisanya 1,1 % dijelaskan oleh faktor lain diluar model penelitian

ini.

Persamaan fungsi pendapatan pedagang Ayam potong dalam bentuk

regresi linier berganda yaitu sebagai berikut :

Y = - 1492734,87 + 297,28 X1 - 157816,82 X2 + 7379 X3

- 42358.32 X4 - 65276.92X5

R = 0.989

Persamaan di atas, menunjukkan koefisien regresi harga pembelian ayam

(X1) sebesar 297.28. Hal ini menunjukkan bahwa setiap penambahan atau

kenaikan harga pembelian ayam akan meningkatkan pendapatan pedagang Ayam

potong sebesar 297.28,- rupiah

Koefisien regresi penggunaan tenaga kerja (X2) adalah sebesar 3,172. Hal

ini menunjukkan bahwa setiap penambahan pencurahan tenaga kerja sebesar satu

HKP akan menurunkan pendapatan pedagang Ayam potong sebesar 157816.82,-

rupiah. Penurunan pendapatan disini disebabkan karena pencurahan tenaga kerja

keseluruhan di daerah penelitian adalah 38 HKP untuk memproduksi Ayam

Potong adalah 361 ekor per hari, sehingga masih kekurangan tenaga kerja.

Koefisien (X2) diperoleh nilai sebesar 4.79, hal ini menunjukkan bahwa

setiap penambahan atau kenaikan modal sebesar satu rupiah akan menaikkan

pendapatan pedagang Ayam potong sebesar 4.79,- rupiah. Untuk koefisien regresi

umur pedagang (X4) adalah sebesar Rp 4.235.832, hal ini menunjukkan bahwa

setiap penambahan atau kenaikan umur pedagang sebesar satu tahun, maka akan

Page 36: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

35

menurunkan pendapatan pedagang Ayam potong sebesar Rp 4.235.832. Untuk

koefisien pendidikan (X5) diperoleh sebesar Rp 6.527.692 hal ini menunjukkan

bahwa setiap penambahan atau kenaikan pendidikan sebanyak satu tahun akan

menurunkan pendapatan pedagang Ayam potong sebesar Rp 6.527.692.

Penurunan pendapatan di sini, karena tingkat pendidikan formal di daerah

penelitian hanya sampai pada pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Pertama, hal

ini menunjukkan bahwa pendidikan dan sumberdaya relatife masih kurang pada

diri pedagang untuk menyerap berbagai informasi, teknologi dan inovasi di bidang

peternakan ayam.

Page 37: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

36

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Pada umumya pedagang ternak Ayam potong di Kecamatan Johan

Pahlawan Kabupaten Aceh Barat memiliki rata-rata produksi ternak Ayam

Potong sebanyak 361 ekor per hari.

2. Rata-rata penggunaan biaya produksi untuk membeli Ayam potong adalah

sebesar Rp 2.652.390 per ekor dengan nilai produksinya adalah sebesar

Rp 9.013.750 dengan rata-rata pendapatan adalah sebesar Rp 6.361.360

3. Secara serempak uji “F” menunjukkan F-cari = 123,853 dan F-tabel

diperoleh sebesar 2.958 yang berarti bahwa F-cari lebih besar daripada (>)

F-tabel, s ehingga terima hipotesis alternative dan tolak hipotesis nol.

Aritnya pendapatan pedagangan Ayam potong di Kecamatan Johan

Pahlawan Kabupaten Aceh barat mempunyai hubungan sangat nyata

dengan harga pembelian ayam (X1), tenaga kerja (X2), umur pedagang (X4)

pendidikan pedagan (X5)

4. Secara parsial atau hubungan dari masing-masing variabel yang diteliti

terhadap pendapatan pedagang Ayam potong dilakukan dengan uji “t”,

menunjukkan bahwa masing –masing nilai t-cari = 0.692m X2 = 3.172. X3

=6.514, X4 = 1.827 dan X5 = 0.520. sedangkan nilai t-tabel (00.5) dengan

df 14 pada tingkat kepercayaan 95% adalah 2.145. Kesimpulan dari hasil

uji “t” menunjukkan bahwa secara parsial harga pembelian ayam (X1)

mempunyai hubungan yang tidak nyata terhadap pendapatan (Y) pedagang

Page 38: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

37

Ayam potong di Kecamatan Johan Pahlawan. Sedangkan penggunaan

tenaga kerja (X2) dan modal (X3) mempunyai hubungan sangat nyata

terhadap pendapatan pedagangan Ayam potong di Kecamatan Johan

Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.

5. Koefisien korelasi ® di daerah penelitian adalah 0.989 artinya bahwa

98.9% variasi yang terjadi pada pendapatan pedagangan Ayam potong

mampu dijelaskan oleh faktor-faktor haraga pembelian ayam (X1), tenaga

kerja (X2), modal ( X3), umur pedagang ayam (X4) dan pendidikan

pedagang (X5), sedangkan sisanya 1.1 % dijelaskan oleh faktor lain di luar

model penelitian ini.

6.2. Saran-saran

1. Diharapkan kepada pedagang Ayam potong di daerah penelitian baik

secara formal maupun secara informal perlu meningkatkan kemampuan

dalam penguasaan informasi yang berkaitan dengan proses perdagangan

ternak unggas, sehingga mampu meningkatkan efisiensi dan produktifitas

dalam penggunaan modal dan tenaga kerja.

2. Perlu diberikan penyuluhan dan informasi yang cukup dalam bidang

perdagangan ternak unggas sehingga nantinya pedagang akan lebih

mampu dan terampil dalam mengaplikasikan teknologi demi peningkatan

produksi dan pendapatan.

3. Selain faktor-faktor harga beli ayam, tenaga kerja, modal, umur dan

pendidikan pedagangang, penulis menganjurkan bagi penelitian lanjutan

agar memasukkan faktor-faktor lainnya yang ada hubungannya dengan

Page 39: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

38

pendapatan perdagangan ternak unggas, sehingga hasil penelitian yang

didapat akan lebih baik.

4. Diharapkan kepada pihak perbankan lebih pro aktif menjaring nasabah

dari pihak pedagang ayam potong, jangan menunggu pedagang ayam

datang ke Bank karena hal tersebut merupakan hal yang sulit dilakukan

oleh pedagang ayam.

5. Kepada pihak Pemda Aceh Barat terutama Dinas Kebersihan dan

Lingkungan Hidup diharapkan lebih memperhatikan tingkat kebersihan

pasar agar aroma dari limbah-limbah yang dihasilkan pedagang tidak

mengganggu kenyamanan pembeli.

Page 40: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

39

DAFTAR PUSTAKA

_______ , 2001 Metode Statistika. Tarsito. Bandung.

Adi Koesoemah, RS. 2002. Biaya dan Harga Pokok. Bandung

Ahyari, A. 1983. Angkatan Kerja di Indonesia, Rajawali Press. Jakarta

Anonimous. 2002, Pedoman Beternak Ayam Broiler. Kanisius. Yogyakarta

Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Barat. 2012. Aceh Barat dalam AngkaTahun 2012. Aceh Barat.

Badan Pusat Statistik Kecamatan Johan Pahlawan. 2012. Aceh Barat dalamAngka Tahun 2012. Aceh Barat

Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Barat. 2009. Aceh Barat dalam AngkaTahun 2009. Aceh Barat

Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Barat. 2012. Aceh Barat dalam AngkaTahun 2012. Aceh Barat

Hermanto, F. 2002. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta

Karim. 2001. Pengaturan Ilmu Pertanian. LP3S. Jakarta

Mantra IB, Kasto. 2005. Penentuan Sampel, dalam : Singarimbun, M. dan S.Effendi. 2005. Metode Penelitian Survai. LP3ES. Jakarta

Mosher. A.T. 2003. menggerakkan dan Membangun Pertanian. Yasaguna. Jakarta

Mubyarto. 1999. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta

Manullang, M. 2002. pembangunan Pertanian Indonesia. Bina Usaha. Jakarta

Natisemito. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. Fakultas EkonomiUniversitas Indoenesia. Jakarta.

Soeharjo, A dan Dahlan Patong. 2003. Sendi-sendi Pokok Usahatani. IPB Bogor

Soekartawi. 2003. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Rajawali Pers. Jakarta.

Sudjana.2001. teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Tarsito.Bandung

Page 41: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

40

Sukirno, S. 2005, Mikro Ekonomi. Teori Pengantar. Edisi Ketiga. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Page 42: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

41

Lampiran 1. Karakteristik Pedagang Ayam potong di Kecamatan JohanPahlawan Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012

NomorSample

UmurPedagang(Tahun)

LamaPendidikan

(Tahun)

PengalamanPedagang(Tahun)

JumlahTanggungan

(Orang)

1234567891011121314151617181920

3540482636333038364535403535425035384128

121212991212101091291011991210912

9122010965101215162098181568105

34523245353343434242

Jumlah 749 201 223 68Rata-rata 37.45 10.50 11.15 3.40

Sumber : Data Primer (diolah) Tahun 2012

Page 43: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

42

Lampiran 2. Pencurahan Tenaga Kerja pada Usaha Pedagang TernakAyam potong di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten AcehBarat Tahun 2012

NomorSample

JumlahUnggasayam(Ekor)

PembelianAyamPotong

(Broiler)

PemeliharaanUnggar Ayam

PenjualanUnggar Ayam

Total

(HKP) (HKP) (HKP)

1234567891011121314151617181920

235240458725243512625245225255485250247240236515634220375246

11.9412.2524.2036.3012.3015.1232.5011.4510.3213.2026.3213.2012.8012.6012.2024.3033.5010.2518.2512.50

7.928.2015.3524.408.508.8022.307.206.809.5015.259.258.758.608.2014.5024.256.5012.508.75

4.757.9010.3015.508.208.5014.254.253.759.4510.459.258.258.128.009.7515.45..257.508.45

24.6128.3549.8576.2029.0042.4239.0522.9020.8732.1552.0231.7029.8029.3228.4048.5573.2020.0038.2529.70

JumlahRata-rata

7211360.55

365.218.28

235.5211.78

175.328.77

776.3438.82

Sumber : Datar Primer (diolah) Tahun 2012

Page 44: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

43

Lampiran 3. Penggunaan Sarana dan Alat Produksi pada Pedagang Ayampotong di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh BaratTahun 2012

NomorSample

JumlahUnggas Ayam

(Ekor)

JumlahKandang

(Unit)

JumlahKeranjang

(Unit)

JumlahPakan(Kg)

JumlahBensin(Liter)

1234567891011121314151617181920

235240458725243512625245225255485250247240236515634220375246

11121221112111122111

11121121111111122111

45501101605012014550406012560505045140145457550

1215202512102012101215121010121520101210

Jumlah 7211 26 24 1615 274Rata-rata 360.55 1.30 1.20 80.75 13.70

Sumber : Data Primer (diolah) Tahun 2012

Page 45: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

44

Lampiran 4. Perincian Biaya Sarana dan Alat Produksi pada PedagangAyam potong di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten AcehBarat Tahun 2012

NomorSample

JumlahUnggas Ayam

(Ekor)

JumlahKandang

(Rp)

JumlahKeranjang

(Rp)

JumlahPakan(Rp)

JumlahBensi(Rp)

Total

1234567891011121314151617181920

235240458725243512625245225255485250247240236515634220375246

150.000125.000250.000425.000150.000400.000425.000120.000120.000150.000300.000125.000125.000120.000130.000400.000425.000125.000250.000125.000

75.00070.00072.500

150.00070.00072.500

145.00070.00070.00075.00080.00070.00070.00075.00072.000

140.000145.00075.00075.00070.000

112.500125.000275.000400.000.125.000300.000362.500125.000100.000150.000312.500150.000125.000125.000125.000350.000362.500112.500187.500125.000

28.80036.00048.00060.00028.80024.00048.00028.80024.00028.80036.00028.80024.00024.00028.80036.00048.00024.00028.80024.000

366.300356.000645.500

1.035.000373.800796.500980.500343.800314.000403.800728.500373.800344.000344.000343.800926.000980.500336.500541.300344.00

Jumlah 7211 4.440.000 1.742.500 4.037.500 657.600 10.877.600Rata-rata 360.55 222.000 87.125 201.875 32.880 543.880Sumber : Data Primer (diolah) Tahun 2012

Page 46: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

45

Lampiran 5. Perincian Biaya Produksi pada Pedagang Ayam potong diKecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Tahun2012

NomorSample

JumlahUnggas Ayam

(Ekor)

HargaPembelian Ayam

(Rp)

TenagaKerja(Rp)

SaranaProduksi

(Rp)

Jumlah(Rp)

Total BiayaProduksi

(Rp)

1234567891011121314151617181920

235240458725243512625245225255485250247240236515634220375246

13.00012.50012.00010.00012.00012.00011.00012.50013.00012.50012.00012.00012.00012.50012.00011.00011.00012.00012.00012.000

492.200567.000997.000

1.524.000580.000848.400

1.381.000458.000417.400643.000

1.040.400634.000596.000586.400568.000971.000

1.464.000400.000765.000594.000

366.300356.000645.500

1.035.000373.800796.500980.500343.800314.000403.800728.500373.800344.000344.000343.800926.000980.500336.500541.300344.000

858.200923.000

1.642.5002.559.000

953.8001.644.9002.361.500

801.800731.400

1.046.8001.768.9001.007.800

940.00930.400911.800

1.897.002.44.500.77

36.5001.306.300

938.000

1.730.0001.858.5003.297.0005.128.0001.919.6003.301.8004.734.0001.616.1001.475.8002.106.1003.549.8002.027.6001.892.0001.873.3001.835.6003.805.0004.900.0001.485.0002.624.6001.888.000

Jumlah 7211 239.000 15.526.800 10.877.600 26.404.400 53.047.800Rata-rata 360.55 11.950 776.340 543.880 1.320.220 2.652.390

Sumber : Data Primer (diolah) Tahun 2012

Page 47: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

46

Lampiran 6. Produksi, Biaya Produksi dan Pendapatan pada PedagangAyam potong di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten AcehBarat Tahun 2012

NomorSample

ProduksiUnggas Ayam

(Ekor)

NilaiProduksi

(Rp)

BiayaProduksi

(Rp)

Pendapatan(Rp)

1234567891011121314151617181920

235240458725243512625245225255485250247240236515634220375246

5.875.0006.000.000

11.450.00018.125.0006.075.000

12.800.00015.625.0006.125.0005.625.0006.375.000

12.125.0006.250.0006.175.0006.000.0005.900.000

12.875.00015.850.0005.500.0009.375.0006.150.000

1.730.0001858.5003.297.0005.128.0001.919.6003.301.8004.734.0001.616.1001.475.8002.106.1003.549.8002.027.6001.892.0001.873.3001.835.6003.805.0004.900.0001.485.0002.624.6001.888.000

4.145.0004141.5008.153.000

12.997.0004.155.4009.498.200

10.891.0004.508.9004.149.2004.268.9008.575.2004.222.4004.283.0004.126.7004.064.4009.070.000

10.950.0004.015.0006.750.4004.262.000

Jumlah 7211 180.275.000 53.047.800 127.227.200Rata-rata 360.55 9.013.750 2.652.390 6.361.360

Sumber : Data Primer (diolah) Tahun 2012

Page 48: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

47

Lampiran 7. Hubungan Harga Pembelian Ayam, Tenaga Kerja, Modal,Umur dan Pendidikan Pedagang dengan Pendapatan padaPedagang Ternak Ayam potong di Kecamatan JohanPahlawan Kabupaten Aceh Barat

NomorSample

Harga PembilianAyam (Rp)

(X1)

HargaKerja (HKP)

(X2)

Modal(Rp)(X3)

UmurPedagang (Tahun)

(X4)

PendidikanPedagang (Tahun)

(X5)

Pendapatan(Rp)(Y)

1234567891011121314151617181920

13.000,0012.500,0012.000,0010.000,0012.000,0012.000,0011.000,0012.500,0013.000,0012.500,0012.000,0012.000,0012.000,0012.500,0012.000,0011.000,0011.000,0012.000,0012.000,0012.000,00

24,6128,3549,8576,2029,0042,4269,0522,9020,8732,1552,0231,7029,8039,3228,4048,5573,2022,0038,2529,70

1.730.000,001.858.500,003.297.000,005.128.000,001.919.600,003.301.800,004.734.000,001.616.100,001.475.800,002.106.100,003.549.800,002.027.600,001.892.000,001.873.300,001.835.600,003.805.000,004.900.000,001.485.000,002.624.000,001.888.000,00

35,0040,0048,0026,0036,0033,0030,0038,0036,0045,0035,0040,0035,0038,0042,0050,0035,0038,0041,0028,00

12,0012,0012,00

9,009,00

12,0012,0010,0010,00

9,0012,00

9,0010,0011,00

9,009,00

12,0010,00

9,0012,00

4.145.000,004.141.500,008.153.000,00

12.997.000,004.155.400,009.498.200,00

10.891.000,004.508.900,004.149.200,004.268.900,008.575.200,004.222.400,004.283.000,004.126.700,004.064.400,009.070.000,00

10.950.000,004.015.000,006.750.400,004.262.000,00

Sumber : Data Primer (diolah) Tahun 2012

Page 49: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

48

Lampiran 8. Hasil Analisa Statistik

Descriptive Statistics

MEAN Std. Deviation NYX1X2X3X4X5

6361360,011950,00037,450010,5000

2969414,2602723,6602917,310361201969,69226,056531,35724

202020202020

Correlations

Y X1 X2 X3 X4 X5Y Pearson Correlations

Sig. (2-tailed)N

1

20

-,826**

,00020

,953**

,00020

,980**

,00020

-,264,261

20

,212,370

20X1 Pearson Correlations

Sig. (2-tailed)N

-,826**

,00020

1

20

-,851**

,00020

-,854**

,00020

-,264,261

20

,134,573

20

X2 Pearson CorrelationsSig. (2-tailed)N

,953**

,00020

-,851**

,00020

1

20

,990**

,00020

,268,254

20

,213,366

20X3 Pearson Correlations

Sig. (2-tailed)N

-,980**

,00020

-,854**

,00020

,990**

,00020

1

20

,233,322

20

207,381

20X4 Pearson Correlations

Sig. (2-tailed)N

-,264,261

20

,264,261

20

,268,254

20

,233,322

20

1

20

-,311,183

20X5 Pearson Correlations

Sig. (2-tailed)N

,212,370

20

,134,573

20

,213,336

20

,270,381

20

-,311,183

20

1

20

Page 50: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

49

Coefficientsa

ModelUnstandardized Coefficients

T Sig.B Std. Error Beta

1 (constant)X1X2X3X4X5

-1492734,867297,278

-157816,8164,788

-42358,324-65276,915

4766334,088429,520

49745,768,735

23186,439125626,849

,072-,9201,938-,086-,030

-,313,692

-3,1726,514

-1,827-,520

,759,5000,007,000,089,611

2 (constant)X1X2X3X4

-336740,907146,179

-158493,5394,711

-37146,902

4111417,250308,324

4850,549,702

20389,989

,036-,9241,907-,076

-,082,474

-,3,2686,709

-1,822

,936,642,005,000,088

3 (constant)X2X3X4

1567216,088-159601,141

4,653-36079,622

85927,11347259,018

,6741968,306

-,9301,883-,074

1.823-3,3776,899

-1,825

,087,004,000,087

a. Dependent Variable:Y

Excluded Variable C

MODEL Beta in T Sig.Partial

Correlation

CollinearityStatisticsTolerance

2 X5 -,030a -,520 ,611 -,138 ,4793 X5

X1-,003b

,036b-,071,474

,945,642

-,018,122

,884,266

a. Predictors in the model : (Constant), X1, X4, X2, X3b. Predictors in the model : (Constant), X4, X2, X3c. Dependent Variable : Y

Page 51: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

50

Coefficientsa

ModelUnstandardized Coefficients

T Sig.B Std. Error Beta

1 (constant)X1X2X3X4X5

-1492734,867297,278

-157816,8164,788

-42358,324-65276,915

4766334,088429,520

49745,768,735

23186,439125626,849

,072-,9201,938-,086-,030

-,313,692

-3,1726,514

-1,827-,520

,759,5000,007,000,089,611

2 (constant)X1X2X3X4

-336740,907146,179

-158493,5394,711

-37146,902

4111417,250308,324

4850,549,702

20389,989

,036-,9241,907-,076

-,082,474

-,3,2686,709

-1,822

,936,642,005,000,088

3 (constant)X2X3X4

1567216,088-159601,141

4,653-36079,622

85927,11347259,018

,6741968,306

-,9301,883-,074

1.823-3,3776,899

-1,825

,087,004,000,087

a. Dependent Variable:Y

Excluded Variable C

MODEL Beta in T Sig.Partial

Correlation

CollinearityStatisticsTolerance

2 X5 -,030a -,520 ,611 -,138 ,4793 X5

X1-,003b

,036b-,071,474

,945,642

-,018,122

,884,266

a. Predictors in the model : (Constant), X1, X4, X2, X3b. Predictors in the model : (Constant), X4, X2, X3c. Dependent Variable : Y

Page 52: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

51

Page 53: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

28

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Pada umumya pedagang ternak Ayam potong di Kecamatan Johan Pahlawan

Kabupaten Aceh Barat memiliki rata-rata produksi ternak Ayam Potong

sebanyak 361 ekor per hari.

2. Rata-rata penggunaan biaya produksi untuk membeli Ayam potong adalah

sebesar Rp 2.652.390 per ekor dengan nilai produksinya adalah sebesar Rp

9.013.750 dengan rata-rata pendapatan adalah sebesar Rp 6.361.360

3. Secara serempak uji “F” menunjukkan F-cari = 123,853 dan F-tabel diperoleh

sebesar 2.958 yang berarti bahwa F-cari lebih besar daripada (>) F-tabel, s

ehingga terima hipotesis alternative dan tolak hipotesis nol. Aritnya pendapatan

pedagangan Ayam potong di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh barat

mempunyai hubungan sangat nyata dengan harga pembelian ayam (X1), tenaga

kerja (X2), umur pedagang (X4) pendidikan pedagan (X5)

4. Secara parsial atau hubungan dari masing-masing variabel yang diteliti terhadap

pendapatan pedagang Ayam potong dilakukan dengan uji “t”, menunjukkan

bahwa masing –masing nilai t-cari = 0.692m X2 = 3.172. X3 =6.514, X4 = 1.827

dan X5 = 0.520. sedangkan nilai t-tabel (00.5) dengan df 14 pada tingkat

kepercayaan 95% adalah 2.145. Kesimpulan dari hasil uji “t” menunjukkan

bahwa secara parsial harga pembelian ayam (X1) mempunyai hubungan yang

tidak nyata terhadap pendapatan (Y) pedagang Ayam potong di Kecamatan

Johan Pahlawan. Sedangkan penggunaan tenaga kerja (X2) dan modal (X3)

Page 54: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

mempunyai hubungan sangat nyata terhadap pendapatan pedagangan Ayam

potong di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.

5. Koefisien korelasi ® di daerah penelitian adalah 0.989 artinya bahwa 98.9%

variasi yang terjadi pada pendapatan pedagangan Ayam potong mampu

dijelaskan oleh faktor-faktor haraga pembelian ayam (X1), tenaga kerja (X2),

modal ( X3), umur pedagang ayam (X4) dan pendidikan pedagang (X5), sedangkan

sisanya 1.1 % dijelaskan oleh faktor lain di luar model penelitian ini.

6.2. Saran-saran

1. Diharapkan kepada pedagang Ayam potong di daerah penelitian baik secara

formal maupun secara informal perlu meningkatkan kemampuan dalam

penguasaan informasi yang berkaitan dengan proses perdagangan ternak

unggas, sehingga mampu meningkatkan efisiensi dan produktifitas dalam

penggunaan modal dan tenaga kerja.

2. Perlu diberikan penyuluhan dan informasi yang cukup dalam bidang

perdagangan ternak unggas sehingga nantinya pedagang akan lebih mampu dan

terampil dalam mengaplikasikan teknologi demi peningkatan produksi dan

pendapatan.

3. Selain faktor-faktor harga beli ayam, tenaga kerja, modal, umur dan pendidikan

pedagangang, penulis menganjurkan bagi penelitian lanjutan agar memasukkan

faktor-faktor lainnya yang ada hubungannya dengan pendapatan perdagangan

ternak unggas, sehingga hasil penelitian yang didapat akan lebih baik.

4. Diharapkan kepada pihak perbankan lebih pro aktif menjaring nasabah dari

pihak pedagang ayam potong, jangan menunggu pedagang ayam datang ke

Bank karena hal tersebut merupakan hal yang sulit dilakukan oleh pedagang

ayam.

Page 55: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

5. Kepada pihak Pemda Aceh Barat terutama Dinas Kebersihan dan Lingkungan

Hidup diharapkan lebih memperhatikan tingkat kebersihan pasar agar aroma

dari limbah-limbah yang dihasilkan pedagang tidak mengganggu kenyamanan

pembeli.

Page 56: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

DAFTAR PUSTAKA

_______ , 2001 Metode Statistika. Tarsito. Bandung.

Adi Koesoemah, RS. 2002. Biaya dan Harga Pokok. Bandung

Ahyari, A. 1983. Angkatan Kerja di Indonesia, Rajawali Press. Jakarta

Anonimous. 2002, Pedoman Beternak Ayam Broiler. Kanisius. Yogyakarta

Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Barat. 2012. Aceh Barat dalam Angka Tahun 2012.Aceh Barat.

Badan Pusat Statistik Kecamatan Johan Pahlawan. 2012. Aceh Barat dalam Angka Tahun2012. Aceh Barat

Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Barat. 2009. Aceh Barat dalam Angka Tahun 2009.Aceh Barat

Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Barat. 2012. Aceh Barat dalam Angka Tahun 2012.Aceh Barat

Hermanto, F. 2002. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta

Karim. 2001. Pengaturan Ilmu Pertanian. LP3S. Jakarta

Page 57: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

Mantra IB, Kasto. 2005. Penentuan Sampel, dalam : Singarimbun, M. dan S. Effendi.2005. Metode Penelitian Survai. LP3ES. Jakarta

Mosher. A.T. 2003. menggerakkan dan Membangun Pertanian. Yasaguna. Jakarta

Mubyarto. 1999. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta

Manullang, M. 2002. pembangunan Pertanian Indonesia. Bina Usaha. Jakarta

Natisemito. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. Fakultas Ekonomi UniversitasIndoenesia. Jakarta.

Soeharjo, A dan Dahlan Patong. 2003. Sendi-sendi Pokok Usahatani. IPB Bogor

Soekartawi. 2003. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Rajawali Pers. Jakarta.

Sudjana.2001. teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Tarsito. Bandung

Sukirno, S. 2005, Mikro Ekonomi. Teori Pengantar. Edisi Ketiga. PT. Raja GrafindoPersada. Jakarta.

Page 58: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Barat. 2000. Data Statistik KabupatenAceh Barat Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Dinas Peternakan Propinsi Bali. 2002. Informasi Data Peternakan Propinsi BaliTahun 2001. Dinas Peternakan Propinsi Bali.

David, F.R. 2001. Strategic Management (Concepts and Cases). 8th Ed. PrenticeHall. Upper Sadle River, New Jersey.

Departemen Pertanian Republik Indonesia. 2001. Pembangunan Sistem AgribisnisSebagai Penggerak Ekonomi Nasional. Departemen Pertanian RepublikIndonesia, Jakarta.

Kinnear, T.C and Taylor, J. R. 1996. Marketing Research: an Applied Approach.5th Ed. McGraw-Hill,Inc. PT X. 2000. Company Profile. PT X. Jakarta.

Rangkuti, F. 2002. Riset Pemasaran. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Umar,H. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT Gramedia PustakaUtama, Jakarta.

Page 59: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

1. Tabel 1. Hasil Evaluasi Faktor Internal (IFE)

FAKTOR PENENTU BOBOT PERINGKAT

SKOR

KEKUATAN1. Merek Produk 0.100 4 0.402. Kualitas Produk 0.140 4 0.563. Teknologi 0.090 3 0.274. SDM 0.110 4 0.445. Pengalaman Produksi 0.090 3 0.276. Pengalaman Menjual 0.100 4 0.407. Layanan Purnajual 0.095 4 0.38

KELEMAHAN1. Ketersediaan Produk 0.085 2 0.172. Cara Pembayaran Produk 0.110 2 0.223. Cara Pemesanan Produk 0.080 2 0.16

TOTAL 1.00 3.27

Tabel 2. Hasil Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)

FAKTOR PENENTU BOBOT PERINGKAT SKOR

PELUANG1. Jumlah Peternak 0.105 4 0.422. Kondisi Perekonomian di Bali 0.090 3 0.273. Perkembangan Pariwisata 0.090 3 0.274. Kondisi Sosial dan Adat di Bali 0.090 3 0.275. Daya Beli Masyarakat 0.100 4 0.406. Kebijakan Pemerintah 0.090 3 0.27

ANACAMAN1. Fluktuasi Permintaan DOC 0.110 1 0.112. Fluktuasi Harga 0.100 2 0.203. Kondisi Persaingan Industri 0.060 3 0.194. Krisis Ekonomi 0.075 2 0.155. Situasi Politik dan Keamanan 0.090 2 0.18

TOTAL 1.00 2.73

Page 60: SKRIPSI HASYIMI 06C10404029repository.utu.ac.id/91/1/BAB I_V.pdf · Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 Jenis Ternak Jumlah Ternak (E kor) Jumlah Nasabah ( or ang ) Jenis Bantuan 1. Ayam

35