skripsi edo fprevisi+bab4+bab5 latest 4..buat diprint

117
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Percakapan adalah salah satu bukti bahwa manusia merupakan makhluk sosial. Dalam bersosialisasi percakapan berfungsi untuk menyampaikan maksud dari seseorang kepada lawan bicaranya. Untuk menyampaikan maksud kepada lawan bicaranya seseorang harus bisa memilih dan menggunakan bahasa yang tepat. Dalam percakapan, penutur dan lawan bicaranya berusaha untuk saling bekerja sama, dengan maksud agar tujuan atau pesan ujaran yang mereka tuturkan dapat dipahami oleh masing-masing partisipan komunikasi. Tujuan dan pesan ini disampaikan dengan jelas (eksplisit) dan tersirat (implisit). Untuk mengetahui tujuan dan pesan secara eksplisit dari sebuah ujaran bisa dilihat dengan mencari arti semantis dari kata-kata pada ujaran tersebut. Sedangkan untuk melihat pesan tersirat dari sebuah ujaran dibutuhkan pemahaman tentang implikatur. 1

Upload: dodi-suprayogi-rahman

Post on 12-Aug-2015

190 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Percakapan adalah salah satu bukti bahwa manusia merupakan makhluk

sosial. Dalam bersosialisasi percakapan berfungsi untuk menyampaikan maksud

dari seseorang kepada lawan bicaranya. Untuk menyampaikan maksud kepada

lawan bicaranya seseorang harus bisa memilih dan menggunakan bahasa yang

tepat. Dalam percakapan, penutur dan lawan bicaranya berusaha untuk saling

bekerja sama, dengan maksud agar tujuan atau pesan ujaran yang mereka tuturkan

dapat dipahami oleh masing-masing partisipan komunikasi. Tujuan dan pesan ini

disampaikan dengan jelas (eksplisit) dan tersirat (implisit). Untuk mengetahui

tujuan dan pesan secara eksplisit dari sebuah ujaran bisa dilihat dengan mencari

arti semantis dari kata-kata pada ujaran tersebut. Sedangkan untuk melihat pesan

tersirat dari sebuah ujaran dibutuhkan pemahaman tentang implikatur.

Konsep mengenai implikatur ini mengacu pada maksud tersembunyi dari

sebuah ujaran, dan konsep ini berhubungan dengan perbedaan antara makna

harfiah dengan makna yang dituturkan secara implisit. Grice membagi implikatur

menjadi dua yaitu implikatur konvensional (conventional implicature) dan

implikatur percakapan (conversational implicature). Implikatur konvensional

bergantung kepada kaidah linguistik umum seperti struktur gramatik suatu tuturan

dan bukan dari konteks tuturan. Sedangkan Implikatur percakapan adalah

proposisi atau ’pernyataan’ implikatif, yaitu apa yang mungkin diartikan,

1

Page 2: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

disiratkan, atau dimaksudkan oleh penutur, yang berbeda dari apa yang

sebenarnya dikatakan oleh penutur di dalam suatu percakapan (Grice, 1975:43).

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik melakukan penelitian tentang

implikatur khususnya pada bagian implikatur percakapan (conversational

implicature).

Objek pada penelitian ini adalah sebuah situs humor “Overheard in New

York”. Situs ini memiliki konten kutipan percakapan absurd penduduk New York.

Percakapan pada situs ini sebagian bisa dikategorikan sebagai percakapan yang

standar atau lazim dilakukan oleh setiap orang namun yang membuatnya berbeda

adalah pemilihan waktu dan tempat terjadinya percakapan tersebut yang tidak pas.

Sebagian lagi merupakan dialog tabu dan dan jarang dijadikan bahan

perbincangan pada situasi normal. Salah satu kelebihan pada situs ini yakni

kutipan percakapan tersebut merupakan percakapan asli dan bukan merupakan

skrip. Selain itu, New York yang merupakan salah satu kota Metropolitan dunia,

pasti penduduknya terdiri dari berbagai macam ras, budaya, agama, dan kelas

sosial yang beragam sehingga percakapan antara penduduknya menjadi lebih

bervariasi. Pada penelitian ini penulis juga berusaha menganalisis faktor apa yang

menjadi pemicu terciptanya humor pada percakapan dalam situs ini.

1.2 Identifikasi Masalah:

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis mengambil identifikasi

masalah sebagai berikut:

2

Page 3: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

1. Implikatur percakapan apakah yang ditimbulkan oleh pelanggaran prinsip

kerja sama dalam situs humor “Overheard in New York “?

2. Apa faktor pemicu terciptanya humor pada situs humor “Overheard in

New York?

1.3 Tujuan Penelitian:

Setelah menetapkan identifikasi masalah, maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan implikatur percakapan yang ditimbulkan oleh

pelanggaran prinsip kerja sama pada situs humor Overheard in New York.

2. Mendeskripsikan faktor yang memicu terciptanya humor pada situs humor

Overheard in New York?

1.4 Kegunaan Penelitian

Dalam penelitian ini untuk penulis ingin mendesrkipsikan serta

menganalisis Implikatur percakapan apa yang ditimbulkan oleh pelanggaran-

pelanggaran terhadap maksim yang terdapat pada situs “Overheard in New York”,

serta mendeskripsikan faktor apa yang membuat dialog pada percakapan dalam

situs “Overheard in New York” menjadi lucu. Penelitian ini penulis harapkan

dapat memberikan manfaat secara teoritis bagi penulis khususnya dan bagi

pembaca umumnya untuk memahami fenomena implikatur percakapan dalam

humor. Lebih jauh lagi, penelitian ini penulis harapkan dapat memicu timbulnya

berbagai penelitian lanjutan.

3

Page 4: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

1.5 Kerangka Pemikiran

Pada bagian kerangka pemikiran ini, penulis menggunakan teori yang

berhubungan dengan pragmatik. Dalam menganalisis ujaran-ujaran yang terdapat

dalam percakapan tersebut penulis berlandasan pada prinsip kerjasama, dan

implikatur percakapan yang dikemukakan oleh Grice (1975), serta didukung oleh

teori implikatur percakapan Levinson (1983) dan teori konteks McManis (1988).

Teori utama yang penulis gunakan yaitu teori implikatur percakapan dan

prinsip kerjasama Grice. Teori percakapan penulis gunakan karena data yang

dianalisis merupakan bentuk dari percakapan, yaitu ujaran yang terdapat pada

humor Overheard in New York. Selain itu, penulis juga menggunakan teori

konteks yang berperan dalam menjelaskan situasi dari ujaran yang ada dalam

percakapan pada situs “Overheard in New York”. Kemudian sebagai landasan

bagi implikatur percakapan, penulis berpedoman pada Prinsip Kerja Sama oleh

Grice yang terdiri dari empat bidal atau maksim yakni relevan, kualitas, kuantitas,

dan cara. Selanjutnya untuk mengetahui jenis humor dan menganalisa faktor

pemicu terciptanya humor penulis menggunakan teori witticism yang dijabarkan

oleh Neal Norrick.

1.6 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif menurut

Djajasudarma (1995:8) yaitu metode yang bertujuan mendeskripsikan, maksudnya

membuat gambaran, lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai data.

Masalah–masalah yang terkumpul dari data dikumpulkan terlebih dahulu

4

Page 5: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

kemudian akan dibahas pada Bab IV. Pelaksanaan metode penelitian deskriptif

tidak terbatas sampai pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi

analisis tentang data tersebut, sehingga semua yang dikumpulkan memungkinkan

menjadi kunci terhadap apa yang diteliti.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini bersifat studi kepustakaan atau library research. Adapun

perpustakaan yang dipergunakan sebagai tempat mengambil referensi adalah

perpustakaan jurusan Sastra Inggris, perpustakaan Fakultas Sastra Universitas

Padjadjaran, perpustakaan pusat Universitas Padjadjaran serta perpustakaan

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia.

5

Page 6: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pragmatik

Pragmatik merupakan salah satu variabel yang memberikan pengetahuan

tentang cara dan bagaimana suatu bahasa digunakan. Pragmatik disesuaikan

dengan makna yang akan disampaikan sebagai representasi dari pemikiran

penutur suatu bahasa. Pengertian pragmatik seringkali tertutupi oleh pengertian

semantik yang memang mengacu pada analisis makna. Namun perbedaan itu bisa

sangat mencolok apabila dilihat dari makna dua hal tersebut, dimana pragmatik

menganalisis makna dengan dihubungkan dengan penutur bahasanya sendiri.

Sedangkan dalam semantik makna memiliki definisi hanya sebagai ciri–ciri

ungkapan dalam suatu bahasa tertentu yang tidak terpengaruhi oleh latar belakang

situasi dan kondisi. Semantik tidak menghubungkan makna dengan penutur

bahasa dan bahasa yang dituturkannya. Menurut Yule (1983:3) pragmatik

meliputi empat kajian yaitu (1) bidang yang mengkaji makna pembicara, (2)

bidang yang mengkaji makna menurut konteksnya, (3) bidang yang melebihi

kajian tentang makna yang diujarkan, mengkaji makna yang dikomunikasikan

atau terkomunikasikan oleh pembicara; dan (4) bidang yang mengkaji bentuk

ekspresi menurut jarak sosial yang membatasi partisipan yang terlibat dalam

percakapan tertentu.

Sedangkan Leech (1983:6) melihat pragmatik sebagai bidang kajian dalam

linguistik yang mempunyai kaitan dengan semantik. Keterkaitan ini ia sebut

6

Page 7: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

semantisisme, yaitu melihat pragmatik sebagai bagian dari semantik;

pragmatisisme, yaitu melihat semantik sebagai bagian dari pragmatik; dan

komplementarisme, atau melihat semantik dan pragmatik sebagai dua bidang yang

saling melengkapi. Berdasarkan pengertian dari pragmatik yang telah disebutkan,

dapat disimpulkan bahwa pragmatik merupakan teori tentang bahasa yang

mengacu pada ujaran yang diungkapkan oleh penutur dan konteksnya.

2.1.1 Ujaran

Ujaran adalah kalimat atau bagian kalimat yang dilisankan, sedangkan

menurut Hurford dan Heasley (1983:17) ujaran adalah “any stretch of talk by one

person, before and after which there is silence on the part of that person”

maksudnya ujaran merupakan bagian percakapan seseorang ketika sebelum dan

sesudahnya terdapat kesenyapan. Ujaran berbeda dengan kalimat, seperti yang

dikatakan oleh Hurford dan Heasley (1983:15) tentang definisi kalimat “a

sentence is grammatically complete strings of words expressing a complete

thought” artinya kalimat merupakan suatu rangkaian kata yang mengungkapkan

suatu gagasan yang lengkap. Hurford dan Heasley mengklasifikasikan ciri-ciri

ujaran sebagai berikut: “an utterance is the use by a particular speaker on

particular occasion of a piece of language such as sequence of sentences of a

single phrase or even a single word” (1983: 15). Suatu ujaran digunakan oleh

penutur tertentu dalam situasi tertentu sebagai tujuan bahasa yang terdiri dari

rangkaian kalimat, frasa tunggal bahkan sebuah kata.

7

Page 8: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

Dalam pragmatik, ujaran dapat digunakan sebagai produk suatu tindak

verbal seperti yang dimaksud dalam kutipan berikut “there is another sense in

which the word utterance can be used in pragmatics it can refer to the product of

verbal act, rather than to be the verbal act itself (Leech 1983:15). Ujaran inilah

yang dikaji dalam pragmatik dan biasanya ujaran memiliki konteks dan tujuan

tertentu yang seringkali menciptakan keragaman makna.

2.1.2 Makna Ujaran

Makna ujaran ialah apa yang dimaksud si petutur ketika ia mengatakan

suatu kalimat dalam situasi tertentu, sebagaimana yang dinyatakan oleh Hurford

dan Heasley (1983:269) “utterances meaning what a speaker means when he

makes an utterances in particular situation” contohnya pada kalimat Abdul goes

to drugstore, pada suatu tertentu ujaran ini bukan saja dianggap sebagai suatu

peryataan belaka, namun mungkin saja kalimat ini menyiratkan makna lain yang

tidak tersurat dalam kalimat tersebut. Penutur bisa menyimpulkan bahwa Abdul

adalah seseorang yang sakit-sakitan dan membeli obat secara regular di toko obat

atau Abdul adalah pegawai di toko obat itu sehingga dia harus ke toko obat itu

setiap harinya.

Bagaimanapun juga makna ujaran tidak bisa terlepas dari makna

kalimatnya secara semantis, karena intrepretasi akan sebuah makna ujaran berasal

dari analisis makna kalimatnya, dan kemudian dihubungkan dengan konteks dan

situasi kala ujaran berlangsung. Menurut Hurford dan Heasley (1983:269)

“sentence meaning in what a sentence means, regardless of the context and

8

Page 9: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

situation in which it may be word” , maksudnya makna kalimat adalah makna

yang tersurat secara langsung pada kalimat tanpa mengindahkan konteksnya.

2.1.3 Konteks

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, ujaran tidak bisa dilepaskan

dari konteksnya, setiap bahasa yang dihasilkan dapat ditafsirkan dengan tepat jika

dihubungkan dengan konteksnya atau dimana lingkungan tempat teks itu hadir.

Konteks dapat membantu dalam menafsirkan sebuah wacana, suatu ujaran yang

terdapat dalam sebuah wacana akan berbeda maknanya jika konteksnya berbeda.

Arti suatu ujaran dapat kita tafsirkan dengan tepat apabila kita mengetahui

konteksnya.

Definisi Konteks menurut Leech (1983:13) “Any background of

knowledge assumed to be shared by speaker and hearer and which contributes to

hearer’s interpretation on what speaker mean by a given utterance”, maksudnya

konteks merupakan suatu latar belakang pengetahuan yang dimiliki oleh penutur

dan petutur dan yang membantu penutur menafsirkan makna ujaran.

Hartmann menyebutkan bahwa konteks merupakan “a. the sounds, words

or phrases preceding and following a particular linguistic item in an utterance or

text, b. the features of the external world in relation in which an utterance or text

has meaning” (1972:51), definisi pertama dikenal juga dengan context of

linguistic (konteks linguistic) sedangkan definisi kedua disebut juga context of

situation atau konteks situasi.

Konteks linguistik merupakan konteks yang mencakup hubungan antara

antara unsur bahasa yang satu dengan unsur bahasa yang lain. Konteks ini

9

Page 10: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

mencakup “konteks hubungan antara kata dengan kata dalam frasa atau kalimat,

hubungan antar frasa dalam kalimat atau wacana, dan juga hubungan antar

kalimat dalam wacana” (Keraf 1955:33). Sedangkan konteks situasi menurut

Kridalaksana (1993:120) merupakan lingkungan nonlinguistis ujaran yang

merupakan alat untuk memerinci ciri-ciri situasi yang diperlukan untuk

memahami makna ujaran. Seperti pendapat Hymes, Brown dan Yule (Soetikno

1992:38-9) bahwa ciri-ciri konteks situasi meliputi penutur, petutur, hadirin,topik,

latar, saluran dan kode. Jadi dengan kata lain konteks merupakan latar belakang

pengetahuan penutur dan petutur yang tidak bisa dilepaskan dari interpretasi

makna sebuah ujaran.

Betapa pentingnya konteks dalam menentukan suatu ujaran juga didukung

oleh pernyataan Filmore (dalam lubis, 1991:57) “The task is to determine what we

can know about the meaning and context of utterance given only the knowledge

that the utterance has occurred…I find that whenever I notice some sentences in

context, immediately find myself asking what the effect would have been if the

context had been slightly different”. Berdasaran pernyataan tersebut jelaslah

bahwa konteks sangat penting dan bila konteks berubah maka makna juga akan

ikut berubah.

Mcmanis (1987:17) membedakan empat aspek konteks. Keempat aspek

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Konteks fisik

Konteks dimana percakapan berlangsung, objek apa yang ada, dan tindakan apa

yang dilakukan.

10

Page 11: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

2. Konteks epistemis

Konteks yang melibatkan latar belakang pengetahuan antara penutur dan

petutur.

3. Konteks linguistik

Ujaran-ujaran sebelumnya dapat menjadi ujaran yang penuh pertimbangan.

4. Konteks sosial

Konteks yang melibatkan hubungan sosial dan setting antara penutur dan

petutur.

Konteks dapat mempengaruhi kelancaran berkomunikasi. Ciri-ciri konteks

harus dapat diidentifikasi untuk menangkap pesan penutur. Konteks sangat

berhubungan dengan Implikatur percakapan karena implikatur percakapan

ditentukan oleh situasi dan konteks, tidak hanya oleh kata-kata pendukung kalimat

itu.

2.1.4 Prinsip Kerja Sama Grice

Prinsip kerja sama atau cooperative principle, menurut Grice ini adalah:

Make your conversational contribution such as required, at the stage at which it

occurs, by the accepted purpose or direction of the talk exchange in which you

are engaged dengan kata lain “Buatlah kontribusi percakapan anda sesuai dengan

apa yang dibutuhkan pada saat berbicara dengan mengikuti tujuan percakapan

yang anda ikuti. Selanjutnya prinsip kerja sama ini dijabarkan kedalam empat

maksim, yaitu: maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi, dan

maksim cara.

11

Page 12: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

1. Maksim Kuantitas

Maksim kuantitas adalah maksim pertama dari prinsip kerja sama. Maksim

ini berisi anjuran bahwa kontribusi yang diberikan penutur tidaklah berlebihan.

Contoh tuturan yang melanggar maksim kuantitas ada dalam penggalan

percakapan berikut ini yakni pada tuturan B (Levinson, 1995:97-98).

A: Can you tell me the time?

B: No, I don’t know the exact time of the present moment, but I can

provide some information from which you may be able to deduce the

approximate time, namely the milkman has come.

Tuturan B itu dikatakan melanggar maksim kuantitas karena kontribusinya dalam

percakapan berlebihan. Dengan mengatakan ’ No, I don’t know the exact time of

the present moment, but I can provide some information from which you may be

able to deduce the approximate time, namely the milkman has come’, kontribusi

yang diberikan B berlebihan. Ketika A menanyakan waktu, B cukup menjawab

dengan mengatakan jam berapa pada saat itu atau katakan ’tidak tahu’ jika

memang dia tidak tahu pasti. Jawaban B yang mengatakan bahwa dia tidak tahu

secara pasti jam berapa sekarang, tetapi dia bisa memberi petunjuk bagi B untuk

bisa memperkirakan jam berapa sekarang, misalnya dengan mengatakan bahwa

tukang susu baru saja datang, dapat dikatakan berlebihan. Jawaban Y yang

berlebihan itu melanggar prinsip kerja sama maksim kuantitas.

12

Page 13: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

2. Maksim Kualitas

Maksim kedua dari prinsip kerjasama yaitu maksim kualitas. Menurut

maksim ini penutur seharusnya memberikan kontribusi percakapan yang

memiliki nilai kebenaran dan tidak mengatakan sesuatu yang tidak mereka

yakini kebenarannya. Konsekuensi dari pernyataan ini adalah semua kontribusi

percakapan yang tidak diyakini kebenarannya dianggap melanggar maksim

kualitas. Dalam penggalan percakapan berikut ini terdapat tuturan yang

melanggar bidal kualitas, yaitu tuturan B (Levinson 1983:110)

A: Teheran’s in turkey, isn’t it teacher?

B: And London’s in Armenia, I suppose.

Ujaran B ‘And London’s in Armenia, I suppose’ merupakan ujaran yang

melanggar maksim kualitas. Ujaran B tidak menaati maksim kualitas karena

tidak mengandung nilai kebenaran dengan mengatakan bahwa London berada

di Armenia. London sejatinya merupakan ibukota Inggris sehingga tidak

mungkin berada di Armenia.

3. Maksim Relevansi

Maksim relevansi merupakan maksim ketiga dari prinsip kerjasama.

Maksim ini berisi anjuran bahwa setiap penutur seharusnya memberikan

kontribusi yang relevan dalam suatu percakapan, tuturan atau ujaran yang tidak

relevan dikatakan sebagai ujaran yang melanggar maksim relevansi, seperti

tuturan B pada penggalan percakapan berikut (Levinson, 1983:111)

A: I do think Mrs. Jenkins is an old windbag, don’t you?

13

Page 14: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

B: Huh, Lovely weather for March, isn’t it?

Tuturan B’ Huh, Lovely weather for March, isn’t it? Dikatakan melanggar

maksim relevansi karena tuturan tersebut tidak memberikan kontribusi yang

relevan terhadap tuturan A. pada saat A mengatakan bahwa ‘Mrs. Jenkins adalah

seorang pembual’ B seharusnya memberikan respon dengan mengiyakan pertanda

setuju atau mengatakan ketidaksetujuannya. Namun pada kenyataannya B

menjawab dengan ‘Huh, Lovely weather for March, isn’t it?’ atau “cuaca bulan

maret yang menyenangkan ya?” Tuturan ini jelas melanggar maksim relevansi

karena tuturan ini tidak memberikan kontribusi yang relevan terhadap tuturan A

sebelumnya. Maksud yang ingin disampaikan B dengan melanggar maksim

relevansi ini adalah mengingatkan agar A berhati-hati karena mungkin ada

keponakan Mrs. Jenkins yang berdiri di dekatnya atau mungkin B tidak tertarik

dengan topik pembicaraan A.

4. Maksim Cara

Maksim ini berisi anjuran agar penutur memberikan kontribusi yang jelas,

yaitu kontribusi yang menghindari ketidakjelasan. Selain itu, kontribusi

kontribusi penutur ahrus singkat, tertib, dan teratur. Berikut tuturan yang

melanggar maksim cara (Levinson, 1983:112)

a. Miss Singer produced a series of sounds corresponding closely to the

score of an aria from Rigoletto.

b. Miss Singer sang an aria from Rigoletto.

Pada tuturan (a) terjadi pelanggaran maksim pada submaksim kontribusi

percakapan harus singkat. Ketika penutur mengatakan ‘Miss Singer produced a

14

Page 15: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

series of sounds corresponding closely to the score of an aria from Rigoletto’,

maksud yang ingin disampaikan adalah sama dengan tuturan (b) yaitu ‘Miss

Singer sang an aria from Rigoletto’. Kedua ujaran (a) dan (b) sama-sama ingin

mengatakan bahwa Miss Singer menyanyikan sebuah lagu tapi pada

kenyataannya ujaran yang dihasilkan berbeda. Pada ujaran (a) penutur

mengatakan bahwa Miss Singer membuat suara-suara yang menyerupai sebuah

nyanyian. Sedangkan pada ujaran (b) menyatakan sebaliknya bahwa Miss Singer

sedang menyanyikan sebuah lagu.

2.1.5 Implikatur

Dalam suatu percakapan, ujaran-ujaran yang diproduksi baik oleh penutur

maupun mitra tutur memiliki maksud yang tidak hanya tersurat tetapi juga tersirat.

Maksud tersurat suatu tuturan atau ujaran dapat dipahami dengan mencari arti

semantis kata-kata yang membentuk ujaran tersebut dan dengan memahami aturan

sintaksis dari bahasa yang digunakan dalam tuturan itu. Sementara itu, makna

tersirat suatu ujaran tidak bisa dipahami hanya dengan aturan sintaksis maupun

aturan semantik bahasa yang bersangkutan. Untuk itulah kemudian diperkenalkan

konsep mengenai implikatur. Pada awalnya teori Implikatur dicetuskan oleh H.P

Grice dalam William James Lectures, di universitas Harvard pada tahun 1967.

Konsep mengenai teori ini dikembangkan oleh Grice dengan mengacu pada teori

bagaimana orang menggunakan bahasa dalam berkomunikasi. Suatu komunikasi

dikatakan berhasil bila terrdapat kesepakatan bersama diantara peserta komunikasi

tersebut. Kesepakatan bersama tersebut bisa berupa asumsi yang mengarahkan

15

Page 16: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

peserta komunikasi ke cara komunikasi yang lebih efisien, diantaranya apa yang

dibicarakan harus saling berhubungan. Artinya apa yang dibicarakan si penutur

harus dimengerti oleh petutur. Namun, terkadang timbul kesulitan dalam

memahami apa yang dikatakan oleh penutur, terutama apabila makna dari ujaran

penutur lebih banyak dari apa yg ia ungkapkan. Dalam situasi percakapan seperti

inilah dibutuhkan konsep implikatur. Menurut (Grice, 1975:44) Konsep

Implikatur berhubungan dengan adanya perbedaan antara makna harfiah dan

makna yang dituturkan secara implisit.

Implikatur dipakai untuk memperhitungkan apa yang disarankan atau apa

yang dimaksud oleh penutur sebagai hal yang berbeda dari apa yang dinyatakan

secara harfiah (Brown dan Yule, 1983:31), sedangkan menurut Levinson

implikatur adalah “Provides some explicit account of how it is possible to mean

(in some general sense) more than what is actually said (i.e. more than what is

literally expressed by the conventional sense of the linguistic expression uttered)”

(1998:97). Melalui pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa implikatur

menegaskan makna yang sebenarnya dari ujaran yang diujarkan dalam suatu

percakapan. Implikatur mengungkapkan makna yang lebih dalam dari ujaran

harfiah yang diujarkan oleh penutur dalam suatu percakapan.

Implikatur selalu bergantung kepada konteks dan kepercayaan antara

penutur dan petutur, namun Grice dan Leech menyatakan bahwa terdapat

beberapa implikatur yang sangat bergantung pada makna konvensional dari kata

itu sendiri, sebagai contoh “He is an Irish, he is therefore, brave” dalam kalimat

ini diimplikasikan bahwa karena dia adalah orang Irlandia, maka dapat

16

Page 17: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

disimpulkan bahwa dia berani. Walaupun tidak ada pihak yang mengklaim

demikian, namun asumsi tersebut sudah terbentuk dalam kalimatnya ketika

diucapkan. Implikatur ini disebut juga Conventional Implicature atau implikatur

konvensional, yaitu implikatur yang dihasilkan dari pemahaman suatu tuturan

berdasarkan unsur-unsur yang membentuk tuturan itu sendiri. Dalam penelitian ini

penulis mencukupkan penjelasan tentang konvensional implikatur sampai disini

karena penelitian ini terfokus pada implikatur percakapan (conversational

implicature).

Selanjutnya terdapat nonconventional Implicature atau Conversational

Implicature atau implikatur percakapan. Pada Implikatur ini di dalamnya

melibatkan konteks, nada, dan juga pelanggaran terhadap maksim. Conversational

implicature memiliki makna dan pengertian yang lebih bervariasi karena

pemahaman terhadap hal ‘yang dimaksud’ sangat bergantung pada konteks

terjadinya percakapan, dimana dalam suatu percakapan ada prinsip-prinsip yang

harus ditaati. Implikatur percakapan adalah implikasi pragmatis yang terdapat di

dalam percakapan yang timbul sebagai akibat terjadinya pelanggaran prinsip

percakapan. Implikatur percakapan adalah proposisi atau ‘pernyataan’ implikatis,

yaitu apa yang mungkin diartikan, disiratkan, atau dimaksudkan oleh penutur

yang berbeda dari apa yang sebenarnya dikatakannya dalam suatu percakapan

(Grice 1975:43). Contoh dari conversational Implicature atau implikatur

percakapan yaitu:

X: When’s Aunt Rose’s birthday?

Y: It’s sometimes in April

17

Page 18: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

Ketika X menanyakan kapan hari ulang tahun Bibi Rose, Y menjawab

dalam suatu hari di bulan April. Jawaban Y ini mengandung implikatur bahwa

hari ulang tahun Bibi Rose pasti bukan awal atau akhir April. Orang yang lahir

pada tanggal 1 April mudah diingat hari ulang tahunnya karena 1 April dikenal

juga dengan istilah April Fools day, yang mana April fools day adalah waktu

dimana semua kenakalan, kebohongan, dan kejahilan bisa dimaklumi. Selain itu,

jika ditanya mengenai ulang tahun seseorang, biasanya kita bisa menjawab secara

lebih khusus, misalnya “pada awal April, atau akhir April”. Jawaban yang

diberikan Y ini mengandung implikatur percakapan. Seandainya dia tahu dengan

pasti hari ulang tahun Bibi Rose, sudah seharusnya dia mengatakan yang

sebenarnya. Dengan memberikan jawaban yang kabur ini tentunya kita dapat

mengetahui bahwa Y menyembunyikan ‘sesuatu’ dalam tuturannya. Maksud

tersembunyi inilah yang dinamakan implikatur percakapan. Implikatur percakapan

dari tuturan Y itu adalah bahwa dia tidak tahu dengan pasti kapan hari ulang tahun

Bibi Rose.

2.2 Humor

Dalam kehidupan sehari-hari seseorang sering bercanda dan tertawa, baik

itu menertawakan hal yang berhubungan dengan dirinya ataupun menertawakan

orang lain. Secara tidak langsung hal yang dilakukan oleh seseorang itu dapat

dikategorikan sebagai sebuah humor. Humor merupakan “something that make

people laugh or smile” (Ross, 1998:1). Dengan kata lain humor merupakan

sesuatu yang dapat membuat orang tertawa atau tersenyum, salah satu contohnya

18

Page 19: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

adalah: X: “why is dictionary dangerous?” Y: “because there’s dynamite in it”.

Namun satu hal yang perlu diingat bahwa tidak selamanya humor dapat

menciptakan tawa atau senyum, seperti yang dikatakan Ross berikut “it’s possible

to claim that something is humorous, even though no one laughed at the time and

it can often happen that people laugh but someone can claim ‘that’s not funny’

since smiling and laughter can also be a sign of fear or embarrassment”.

Walaupun dari pernyataan Ross tersebut dapat disimpulkan bahwa humor bersifat

subjektif, analisis bahasa pada humor dapat membantu menjelaskan faktor-faktor

pemicu humor secara objektif.

Salah satu teori humor mengatakan bahwa humor hadir karena

ketidakwajaran atau keganjilan (incognity) (Ross, 1998:7). Teori ketidakwajaran

menurut Ross bertumpu pada unsur kejutan. Teori ini menyatakan bahwa humor

tercipta karena adanya konflik antara apa yang diharapkan dan apa yang

sesungguhnya terjadi dalam humor. Ross juga menyampaikan bahwa timbulnya

humor dapat diakibatkan karena adanya penyelewengan suatu aturan, misalnya

tingkah laku seseorang yang secara terang-terangan keluar dari kewajaran yang

telah tertanam pada lingkungan sekitarnya. Hal tersebut karena penyelewengan

atau penyimpangan itu menumbuhkan hal yang tidak biasa dialami oleh manusia.

Penyimpangan atau penyelewengan yang dimaksudkan untuk menciptakan humor

juga bisa berupa penyimpangan terhadap kaidah bahasa yang biasa digunakan

masyarakat pada umumnya.

Menurut Raskin (1984) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

pemahaman seseorang terhadap humor yang disebut dengan humor act. Hal

19

Page 20: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

pertama yang dibutuhkan dalam pemahaman humor yakni ada penutur (speaker)

dan petutur (hearer). Selanjutnya dibutuhkan stimulus atau faktor pendorong agar

humor dapat diterima oleh seseorang dan dapat ditentukan lucu atau tidaknya.

Faktor pendorong (stimulus) yang pertama yaitu experience atau pengalaman,

pengalaman hidup merupakan faktor penting dalam humor act ini contohnya,

humor yang dulu membuat seseorang tertawa belum tentu lucu jika didengar 20

tahun kemudian karena dalam jangka waktu tertentu pengalaman hidup seseorang

dapat berkembang sehingga cara pandang dia terhadap sesuatu bisa saja berubah.

Contoh lain yaitu, sense of humor yang dimiliki oleh anak-anak berbeda dengan

yang dimiliki oleh orang dewasa karena pengalaman hidup yang didapat berbeda,

jadi humor yang lucu bagi anak-anak belum tentu lucu bagi orang dewasa, begitu

pula sebaliknya. Faktor pengalaman ini seringkali beriringan dengan faktor

psikologis yaitu perbedaan sifat dari masing-masing individu. Faktor psikologis

ini bersama dengan pengalaman mempengaruhi sejauh mana pemahaman

seseorang terhadap humor.

Faktor pendorong selanjutnya yaitu situasi, dalam hal ini situasi atau

dikenal juga dengan situational context berarti bahwa humor dapat dipahami

berdasarkan situasi ketika humor itu disampaikan. Faktor terakhir yaitu Sociology,

dalam buku the Semantics of Humor Raskin mengutip David Viktoroff “one never

laugh alone – laughter is always the laughter of a particular social group and it’s

impossible to associate oneself with it if one does not share the group’s norm,

feeling and ideas – in short, if one not part of it” maksud dari pernyataan ini

adalah humor akan sulit dipahami oleh seseorang yang bukan bagian dari

20

Page 21: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

kelompok sosial dimana humor tersebut disampaikan. Cara untuk memahaminya

adalah dengan lebih dulu mengerti norma dan kebiasaan dari kelompok sosial itu.

2.3 Witticism

Witticism berasal dari kata dasar wit yang berarti kalimat atau ujaran yang

cerdas dan seringkali secara bersamaan memiliki unsur kelucuan. Menurut Neal

Norrick witticism adalah “is a clever and humorous textual unit interwoven into a

conversational exchange not necessarily of humorous nature” (Norrick dalam

Dynel, 2009: 1289) atau witticism merupakan salah satu unit yang terdiri dari text

atau kata-kata yang cerdas dan tidak biasa yang menciptakan sebuah percakapan

yang mengandung unsur kelucuan. Sebuah kalimat atau tuturan bisa dikategorikan

witticism apabila memiliki ciri-ciri seperti yang klasifikasikan oleh Dynel yaitu

stylistic figures, puns atau permainan kata-kata, allusion yang mencakup

distortion dan quotation, serta register clash.

a. Stylistic Figures meliputi:

Simile: Merupakan jenis majas yang membandingkan sesuatu dengan hal

lain menggunakan kata ‘as’ dan ‘like’.

Contoh: they are kissing like they were surgically attached.

Kalimat ini termasuk jenis simile karena pembandingannya menggunakan

kata like.

Metaphor: Sebuah majas yang yang membandingkan sesuatu dengan hal

lain namun tidak menggunakan kata as, like dan sebagainya.

Contoh: You make a plate of cooked spaghetti tense.

21

Page 22: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

Kalimat ini termasuk metaphor karena dalam membandingkan tidak

menggunakan kata-kata as atau like dan sebagainya.

Hyperbole: Pengungkapan berlebih-lebihan tentang suatu hal sehingga hal

tersebut terlihat tidak nyata.

Contoh: Your cardigan is a blemish on the whole male population.

Dalam kalimat ini unsur Hyperbole terdapat pada keterangan yang

menjelaskan kata “cardigan” yang bermakna berlebihan.

Paradox: Pernyataan yang Pengungkapan dengan menyatakan dua hal

yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.

Contoh: I don’t believe in Astrology, I’m a sagitarius and I’m sceptical.

Pada ujaran diatas terdapat dua hal yang bertentangan yakni pada bagian

penutur mengatakan bahwa dia tidak percaya Astrologi, namun ujaran

selanjutnya dia menyebutkan “I’m a sagitarius” yang menyatakan bahwa

dia mengakui bahwa dia adalah seorang sagitarius yaitu orang yang lahir

antara tanggal 23 November sampai 25 Desember dan hal ini menurut

Astrologi mempengaruhi kehidupan seseorang. Dua hal inilah yang

bertentangan.

Irony: Pernyataan yang berisi sindiran dan disampaikan dengan cara

membalikkan fakta yang ada.

Contoh: It’s great that you’ve start to grow hair on your leg.

Irony adalah sindiran halus, dalam contoh diatas penutur bermaksud

mengatakan bahwa lawan bicaranya sebenarnya tampak jelek dengan

22

Page 23: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

menumbuhkan bulu kaki, namun dia mengingatkannya dengan

mengatakan kebalikannya berharap lawan bicaranya mengerti.

Sarcasm: Pernyataan yang berisi sindiran kasar dan langsung.

Contoh: I know you have an open minded. I can feel the draught from

where I sitting.

Sarcasm adalah sindiran kasar yang langsung dikatakan oleh penutur

kepada lawan bicaranya.

b. Puns atau humor permainan kata-kata adalah bentuk yang paling mudah

dan sederhana, dalam permainan kata terkandung unsur-unsur kata yang

mengalami perubahan sehingga terbentuk suatu pemahaman atau persepsi

baru mengenai kata-kata yang diujarkan tersebut. Permainan kata-kata

biasanya menciptakan intrepretasi ganda yang berujung pada ambiguitas.

Jenis-jenis puns yaitu: Homonymy, polisemy, homophony, pun-metaphor,

mimetic phrase, portmanteaux, mimes (Walter Nash, 1985:140)

c. Allusion adalah pemakaian ungkapan yang sudah dikenal sebelumnya,

dalam hal ini, allusion mencakup kepada dua hal yakni distortion dan

quotation. Distortion yakni mengurangi, mengganti, atau menambahkan

kata pada sebuah ungkapan yang sudah ada sebelumnya. Distortion juga

menyebabkan pergantian makna pada ungkapan tersebut. contoh distortion

adalah “ to have loafed and lost is better than never to have loafed at all”

terjadi pergantian fonem dari ungkapan sebenarnya yaitu “to have loved

and lost is better than never to have loved at all”. Sebaliknya, quotation

tidak mengubah apa-apa pada ungkapan yang dikutip, tetap sama dengan

23

Page 24: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

ungkapan yang sudah dikenal sebelumnya, contohnya tuturan seorang

suami kepada istrinya “I swear to tell the truth, the whole truth, and

nothing but the truth” yang mengutip kata-kata sumpah dalam pengadilan.

d. Register clash mencakup dua hal yaitu upgrading dan downgrading.

(Attardo dalam Dynel,2009:1291) Upgrading adalah penggunaan kata

yang lebih formal dalam wacana atau teks informal, contohnya “the PM

cocks his head like a Snow White listening to animals”. Sebaliknya

downgrading menggunakan item atau kata yang informal pada wacana

atau teks formal contohnya “I’d like to file charges against your improper

birthday behavior”. Pada humor penggunaan register clash sebenarnya

lebih ditekankan pada ide yang disampaikan, tidak terbatas pada dua hal

diatas.

24

Page 25: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek pada penelitian ini adalah implikatur percakapan pada situs humor

Overheard in New York. Situs humor Overheard in New York berisi kutipan

percakapan absurd warga New York yang dihimpun dalam sebuah situs. Dialog

ini bukan merupakan skrip, ataupun sesuatu yang direkayasa melainkan dialog

yang benar-benar terjadi. Dalam situs ini penutur dan petutur diberi label atau

nama yang unik sehingga pembaca dapat membayangkan bagaimana kondisi

penutur dan petutur ketika percakapan terjadi. Beberapa contoh dalam humor

pendeskripsian penutur dan petutur dalam Humor Overheard in New York adalah:

a. Suit man/woman: untuk menggambarkan pria/wanita kantoran.

b. Hobo: gelandangan, tunawisma.

c. 20 something guy/30 something woman: menggambarkan perkiraan usia

dari penutur/petutur

d. Thug: pendeskripsikan penjahat, atau seringkali untuk mendeskripsikan

pengedar narkoba.

e. Long island guy, Brooklyn guy: mendeskripsikan asal dari penutur atau

petutur.

f. Fat girl, black guy, etc: mendeskripsikan penampilan dari penutur atau

petutur.

25

Page 26: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

Beberapa penggambaran penutur atau petutur di atas merupakan ciri khas

dari situs “Overheard in New York”. Ciri lainnya dari situs Humor Overheard in

New York adalah pemberian judul yang menarik oleh editor. Judul ini kadang

berupa prediksi ujaran dari penutur atau petutur, atau penggambaran reaksi dari

orang yang mendengar percakapan antara penutur dan petutur. Dua hal ini yang

menjadi ciri khas yang sangat terlihat dari situs humor Overheard in New York.

Berikut ini salah satu contoh percakapan pada situs humor Overheard in

NewYork:

Truth Is Dumber Than Fiction judul percakapan

Little boy: Arnold Schwarzenegger is the president's bodyguard.

Brother: No, he's not! He's the governor of California, dumbass!

Pada contoh percakapan di atas dapat terlihat perbedaan antara judul percakapan

yang diberikan oleh editor situs Overheard in New York dengan percakapan yang

terjadi antara little boy & brother.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif.

Metode ini penulis gunakan untuk menggambarkan implikatur percakapan yang

terdapat dalam situs humor Overheard in New York serta mendeskripsikan faktor

pemicu terciptanya humor dalam situs tersebut. Penulis memilih 21 data pada

percakapan yang terdapat dalam situs Overheard in New York dari bulan

September 2009 hingga Agustus 2010. Kemudian penulis mengklasifikasikan data

berdasarkan pelanggaran maksim kerjasama yang terdapat didalamnya. Untuk

26

Page 27: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

menjawab identifikasi masalah pertama, penulis mendeskripsikan implikatur

percakapan apa yang terdapat pada masing-masing data percakapan berdasarkan

teori conversational implicature Grice. Untuk menjawab identifikasi masalah

kedua, penulis mendeskripsikan faktor pemicu humor dalam data percakapan

tersebut berdasarkan teori witticism Neal Norrick.

27

Page 28: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis menganalisis data yang sudah dikumpulkan, dari hasil

analisis, permasalahan yang penulis angkat pada identifikasi masalah dapat

terjawab. Sebelumnya Data akan diklasifikasikan berdasarkan implikatur

percakapan yang tercipta karena pelanggaran terhadap prinsip kerjasama.

Kemudian pada data akan dideskripsikan Implikatur percakapan apa yang

ditimbulkan karena terjadinya pelanggaran salah satu dari empat maksim

percakapan yang dijelaskan oleh Grice. Data percakapan juga akan dideskripsikan

faktor pemicu terciptanya humor dengan teori witticism yang dijelaskan oleh Neal

Norrick. Data yang dianalisis berasal dari situs Overheard in New York dan

merupakan sebuah kutipan percakapan yang diberi judul oleh editor situs tersebut.

Pada analisa, judul percakapan akan penulis tebalkan dalam penulisannya agar

dapat dibedakan dengan isi percakapan seperti pada contoh dibawah ini:

Truth Is Dumber Than Fiction judul percakapan

Little boy: Arnold Schwarzenegger is the president's bodyguard.

Brother: No, he's not! He's the governor of California, dumbass!

28

Page 29: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

4.1 Implikatur Percakapan yang Terjadi Karena Pelanggaran Maksim

Relevansi

Data 1

Penutur: Girl

Petutur: Guy

Situasi: percakapan antara seorang gadis dan pemuda yang sedang berjalan

bersamanya.

Are Those Two Guys Stabbing Each Other with Nerf Weapons?

Girl: There's police over there! It must be a crime scene!

Guy: Gang violence is so boring these days...

Pada percakapan terdapat pelanggaran maksim relevansi sehingga

memunculkan implikatur percakapan. Data percakapan dikatakan melanggar

maksim relevansi karena antara petutur dan penutur tidak terdapat kontribusi yang

relevan dalam percakapannya. Dalam percakapan penutur mengajak petutur untuk

pergi melihat keramaian dengan mengatakan “There's police over there! It must

be a crime scene!” Penutur berasumsi ada kejadian menarik disana setelah

melihat polisi di keramaian itu dan mengira telah terjadi tindak kriminal disana.

Respon dari petutur dengan mengatakan “Gang violence is so boring these days”

menyiratkan bahwa dia tidak tertarik dengan keramaian itu. Implikatur

percakapan yang didapat karena pelanggaran maksim relevasi pada ujaran penutur

memiliki maksud ‘menolak’. Ujaran dari petutur ini menunjukkan keengganannya

mengikuti ajakan penutur, dan melakukan penolakan dengan menyatakan bahwa

pertikaian antar geng adalah peristiwa yang tidak menarik minatnya.

29

Page 30: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

Faktor pemicu terciptanya humor pada data terdapat pada ujaran dari

petutur yakni “Gang violence is so boring these days” ujaran ini merupakan

pendapat dari petutur tentang pertikaian antar geng yang menurut petutur

merupakan peristiwa yang membosankan. Selain itu, faktor pemicu humor juga

terdapat pada pemberian judul percakapan yakni “Are Those Two Guys Stabbing

Each Other with Nerf Weapons?” yang merupakan penerapan dari kalimat yang

mempunyai unsur witticism dimana pada judul percakapan ini terdapat sarcasm

yaitu sindiran keras dan langsung. Pada judul percakapan hal ini sarcasm

didukung dengan penggunaan kata “Nerf” yang sebenarnya adalah nama dari

produsen senjata mainan anak-anak. Penggunaan kata nerf ini bertujuan untuk

mempertanyakan argumen dari petutur yang mengatakan pertikaian antar geng itu

adalah hal yang tidak menarik karenan masing-masing geng menggunakan senjata

mainan, namun pada kenyataannya pertikaian antar geng biasanya menggunakan

senjata api yang berbahaya dan bahkan terkadang menimbulkan korban jiwa.

Jadi, faktor pemicu humor terdapat pada ujaran petutur yang mengira pertikaian

antar geng merupakan peristiwa yang membosankan serta judul percakapan yang

menyindir ujaran dari petutur tersebut.

Data 2

Penutur: Guy

Petutur: Girl

Situasi: Percakapan terjadi antara seorang pemuda dengan gadis yang berpapasan

dengannya di jalan.

30

Page 31: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

Where the Dead Look Is in Style.

Guy to girl with short skirt in freezing cold: Girl, you gonna catch your death.

Girl with short skirt: I'm in LA, bitch!

Pada percakapan terdapat pelanggaran maksim relevansi sehingga

memunculkan implikatur percakapan. Data percakapan dikatakan melanggar

maksim relevansi karena antara petutur dan penutur tidak terdapat kontribusi yang

relevan dalam percakapannya. dalam percakapan penutur memberikan saran

kepada seorang gadis yang kebetulan berpapasan dengannya di jalan dengan

mengatakan “Girl, you gonna catch your death” penutur mengatakan hal tersebut

karena keadaan ketika percakapan terjadi udara saat itu sangat dingin dan gadis itu

terlihat memakai rok mini. Hal ini dapat dilihat pada keterangan penutur ‘short

skirt in freezing cold’. Respon yang diberikan oleh petutur dalam percakapan

yaitu “I'm in LA, bitch!” ujaran ini melanggar maksim relevansi karena ujaran

yang disampaikan petutur tidak relevan dengan yang diucapkan penutur

sebelumnya. Implikatur percakapan yang ditimbulkan karena pelanggaran maksim

relevansi yang terdapat pada ujaran petutur menyiratkan ‘ketidakpedulian’. Ujaran

petutur mengimplikasikan bahwa dia ‘tidak peduli’ dengan komentar dari penutur

dan dia tidak senang ada orang yang mengomentari penampilannya.

Ketidaksukaannya terlihat dengan pemakaian kata bitch, yang merupakan kata

makian, pada akhir ujarannya.

Faktor pemicu terciptanya humor pada data percakapan terdapat pada

ujaran dari petutur yakni “I'm in LA, bitch!” ujaran ini merupakan respon yang

tidak biasa oleh petutur. Humor tercipta karena adanya ketidak sinambungan

31

Page 32: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

antara ujaran penutur dengan respon dari petutur. Selain itu faktor pemicu

terciptanya humor juga terdapat pada pemberian judul percakapan tersebut. Judul

percakapan pada data yaitu “where the dead look in style” yang merupakan

penerapan dari witticism dimana pada judul terdapat sebuah kalimat irony yaitu

pernyataan yang berisi sindiran dan disampaikan dengan cara membalikkan fakta

yang ada. Pemberian irony pada judul percakapan bertujuan untuk menyingung

ujaran dari penutur yang lebih memilih membahayakan kesehatannya demi

memakai pakaian yang modis.

Data 3

Penutur: Son

Petutur: Father

Situasi: Seorang anak yang sedang berbicara dengan ayahnya tentang pakaian

yang cocok untuk sang anak.

Grandma Still Does

Son, pointing at magazine: I like those pants.

Father: But those look tight.

Son: That's what's in style right now.

Father, after a pause: Did I ever tell you when I used to take you to Tompkins

Square Park as a baby; everyone thought you were a girl?

Pada data berisi pelanggaran maksim relevansi sehingga tercipta

implikatur percakapan. Data tersebut dikatakan melanggar maksim relevansi

karena antara penutur dan petutur tidak terdapat kontribusi yang relevan dalam

percakapannya. Percakapan dimulai dengan ujaran penutur sambil menunjuk ke

32

Page 33: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

isi sebuah majalah “I like those pants”, penutur menyatakan pendapatnya tentang

sebuah celana pendek yang ada di majalah dan berharap petutur setuju dengan

pendapatnya. Namun petutur merespon dengan ujaran “but those look tight”.

Implikatur percakapan yang ditimbulkan dari pelanggaran maksim relevansi yang

terdapat pada ujaran petutur menyiratkan ‘tidak setuju’. Ujaran petutur

menunjukkan petutur mengira celana pendek itu terlalu ketat dan penutur tidak

akan cocok memakainya. Kemudian penutur merespon dengan berujar “That's

what's in style right now”, ujaran ini menjelaskan bagaimana penutur

mempertegas kesukaannya akan celana pendek tersebut dan ketertarikan untuk

memilikinya. Kemudian petutur merespon dengan berujar “Did I ever tell you

when I used to take you to Tompkins Square Park as a baby; everyone thought

you were a girl?” menjelaskan bahwa dulu ketika masih kecil orang-orang sering

mengira bahwa penutur tersebut adalah anak perempuan. Ujaran ini melanggar

maksim relevansi karena untuk melawan argumen penutur, petutur memberikan

informasi yang sebenarnya tidak relevan dengan ujaran sebelumnya dikatakan

penutur. Pada ujaran terakhir petutur menjelaskan bahwa dulunya ketika penutur

masih kecil orang-orang sering mengira bahwa penutur adalah anak perempuan

dan dengan mengenakan celana pendek ketat itu penutur akan semakin terlihat

seperti perempuan.

Faktor pemicu terciptanya humor pada data terdapat pada ujaran terakhir

dari petutur yakni “Did I ever tell you when I used to take you to Tompkins

Square Park as a baby; everyone thought you were a girl” dalam ujaran ini

petutur menyampaikan ketidaksetujuannya dengan cara yang tidak biasa, petutur

33

Page 34: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

sebenarnya bisa saja menyampaikan ketidaksetujuannya secara langsung dengan

kalimat “You’ll look like a girl in those pants” atau kalimat lainnya. Kemudian

faktor pemicu humor selanjutnya terdapat pada judul percakapan yang diberikan

editor yakni “Grandma still does” yang merupakan tindak lanjut dari dari ujaran

terakhir petutur yang mengandung Hyperbole atau melebih-lebihkan sesuatu hal,

dan memiliki arti bahwa sampai sekarang nenek dari penutur bahkan masih

menganggap penutur seorang gadis. Penggunaan hyperbole pada judul merupakan

penerapan dari witticism.

Data 4

Penutur: Man selling candy #1 & #2

Petutur: Pretty but overweight girl

Situasi: Penutur merupakan dua orang penjual coklat, sedangkan petutur adalah

seorang gadis cantik namun tampak kelebihan berat badan.

This Could Be an Entire Episode of Keeping Up with the Kardashians

Man selling candy #1 to very pretty but overweight girl: Hey miss, you wanna buy

a candy bar?

Pretty but overweight girl: Do I look like I need any more candy?!

Man selling candy #2: You look good to me!

Pada percakapan terdapat pelanggaran maksim relevansi sehingga

memunculkan implikatur percakapan. Data percakapan dikatakan melanggar

maksim relevansi karena antara petutur dan penutur tidak terdapat kontribusi yang

relevan dalam percakapannya. Dalam percakapan, penutur menawarkan kepada

petutur apakah dia ingin membeli coklat yang dijual oleh penutur dengan berkata

34

Page 35: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

“hey miss, you wanna buy a candy bar?” kemudian petutur merespon dengan

ujaran “Do I look like I need any more candy?!” maksud dari ujaran itu adalah

petutur ingin menolak tawaran penutur dengan balik bertanya menandakan

kegusarannya kepada petutur. Implikatur percakapan yang ditimbulkan dari

pelanggaran maksim relevansi yang didapat pada ujaran petutur menyiratkan

‘penolakan’. Petutur yang pada data digambarkan adalah seorang gadis yang

memiliki kelebihan berat badan merasa tersinggung dengan tawaran coklat dari

penutur, karena menurut petutur dia sudah tidak butuh coklat lagi untuk

membuatnya gemuk karena kondisi tubuhnya sekarang yang memang sudah

kelebihan berat badan. Petutur tidak mau bertambah gemuk lagi dengan

mengkonsumsi coklat yang mengandung banyak lemak. Pada akhir percakapan,

respon dari penutur yang mengatakan “You look good to me” bermakna walaupun

gadis itu memiliki kelebihan berat badan, namun menurut penutur coklat dia tetap

terlihat cantik, dan memakan coklat tidak akan berefek apapun kepada petutur.

Faktor pemicu humor pada percakapan terdapat pada judul yaitu “This

could be an entire episode of keeping up with the Kardashians” yang

menggunakan jenis kalimat witticism dimana terdapat quotation didalamnya.

Dalam judul percakapan terdapat quotation pada bagian “Keeping of with

Khardasians” yang sejatinya merupakan nama sebuah program televisi yang

meliput keseharian selebritis keluarga Kardashian. Judul percakapan ini diberikan

karena percakapan antara penutur dan petutur serupa dengan percakapan yang

biasanya terdapat pada program televisi “Keeping up with Khardasians” yang

35

Page 36: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

membahas tentang berat badan, diet dan hal-hal yang berhubungan dengan

kecantikan.

Data 5

Penutur: Little Jewish girl

Petutur: Jewish Mother

Situasi: Percakapan yang terjadi antara anak kecil keturuanan Yahudi dengan

ibunya

Said There Was No Point in Both of Us Suffering

Little Jewish girl: Where's my brother? Does daddy know where he is?

Jewish mother: Sweetie, your daddy went to get a latte while mommy was giving

birth to your brother that shows how much he cares.

Pada data berisi pelanggaran maksim relevansi sehingga tercipta

implikatur percakapan. Data tersebut dikatakan melanggar maksim relevansi

karena antara penutur dan petutur tidak terdapat kontribusi yang relevan dalam

percakapannya. Percakapan berawal dengan ujaran penutur “Where's my brother?

Does daddy know where he is?” pada ujaran ini penutur menanyakan tentang

keberadaan kakak laki-lakinya. Respon petutur yang mengatakan “Sweetie, your

daddy went to get a latte while mommy was giving birth to your brother, that

shows how much he cares” melanggar maksim relevansi karena ujaran yang

dikatakan petutur tidak memberikan informasi yang relevan dengan ujaran

penutur. Implikatur percakapan yang ditimbulkan dari pelanggaran maksim

relevansi yang terdapat pada ujaran petutur menyiratkan ‘ketidak tahuan’. Makna

tersirat yang terdapat pada ujaran petutur adalah ayah dari penutur tidak akan tahu

36

Page 37: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

dimana kakak laki-laki penutur berada sekarang, bahkan ketika kakak laki-laki

tersebut dilahirkan, sang ayah tidak menemani ibunya. Hal ini menunjukkan

ketidak pedulian sang ayah.

Faktor pemicu humor terdapat pada ujaran petutur yakni “Sweetie, your

daddy went to get a latte while mommy was giving birth to your brother, that

shows how much he cares” ujaran ini merupakan respon petutur atas pertanyaan

penutur tentang keberadaan kakak dari petutur. Dalam ujaran ini, petutur

menjelaskan situasi dengan cara yang tidak biasa dan hal ini menimbulkan efek

kelucuan. Selain itu faktor pemicu humor juga terdapat pada judul percakapan

“Said There Was No Point in Both of Us Suffering” yang merupakan penegasan

dari ujaran petutur sebelumnya menurut editor. Ujaran penutur dan judul sama-

sama merupakan bentuk Irony yang bermakna tidak ada gunanya bagi penutur dan

petutur untuk sedih tentang kenyataan bahwa sang ayah tidak peduli dengan

keadaan mereka. Percakapan ini merupakan salah satu penerapan dari witticism

karena terdapat irony di dalamnya.

Data 6

Penutur: Physics teacher

Petutur: Girl

Situasi: seorang guru fisika yang meminta salah seorang muridnya untuk

membaca pelajaran.

Britney Always Gets "A's" in Sulk and Sarcasm

Physics teacher: Who wants to read problem five?

Girl in front of room: Who wants to drink cyanide for breakfast?

37

Page 38: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

Pada data berisi pelanggaran maksim relevansi sehingga tercipta

implikatur percakapan. Data tersebut dikatakan melanggar maksim relevansi

karena antara penutur dan petutur tidak memberikan kontribusi yang relevan

dalam percakapannya. percakapan dimulai dengan ujaran penutur “Who wants to

read problem five?” yaitu penutur menanyakan kepada murid-murid yang

diajarnya siapa yang mau membacakan pertanyaan nomor lima. Namun respon

yang diberikan oleh petutur adalah “Who wants to drink cyanide for breakfast?”

Hal ini merupakan pelanggaran maksim relevansi dimana antara penutur dan

petutur tidak ada kontribusi yang relevan. Implikatur percakapan yang

ditimbulkan dari pelanggaran maksim relevansi yang terdapat pada ujaran petutur

memiliki maksud ‘menolak’. Ujaran yang dikatakan petutur menyiratkan bahwa

petutur menolak menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penutur. Ujaran

petutur merupakan sebuah sarkasme yaitu majas yang digunakan untuk menyindir

atau menghina sesuatu secara langsung.

Faktor pemicu humor pada data percakapan terdapat pada ujaran petutur

“Who wants to drink cyanide for breakfast” yang merupakan respon yang tidak

biasa atas pertanyaan penutur. Selain itu pemicu humor pada percakapan ini juga

terdapat pada pemberian judul yakni “Britney Always Gets A's in Sulk and

Sarcasm” yang merupakan contoh dari witticism karena terdapat metaphor yaitu

menyetarakan suatu hal dengan membandingkannya dengan hal lain. Pada judul

terjadi perbandingan antara sikap gadis yang menjadi petutur dengan Britney

Spears yang seorang selebritis papan atas dunia namun dikenal juga memiliki

emosi yang labil dan sering melontarkan perkataan yang mengandung sarkasme.

38

Page 39: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

Data 7

Penutur: Woman with take-out container

Petutur: Woman sitting next to her

Situasi: percakapan antara seorang wanita dengan wanita lain yang duduk

disebelahnya.

So Yes

Woman with take-out container: Excuse me, do you mind if I eat this here?

Woman sitting next to her: You wouldn't be asking me that question if you were

from New York.

Pada data berisi pelanggaran maksim relevansi sehingga tercipta

implikatur percakapan. Data tersebut dikatakan melanggar maksim relevansi

karena antara penutur dan petutur tidak terdapat kontribusi yang relevan dalam

percakapannya. Percakapan diawali dengan ujaran penutur “Excuse me, do you

mind if I eat this here?”, penutur menanyakan kepada petutur apakah tidak

mengganggu jika dia makan disamping petutur. Respon yang diberikan oleh

petutur dengan berkata “You wouldn't be asking me that question if you were from

New York” merupakan pelanggaran maksim relevansi karena petutur tidak

memberikan kontribusi yang relevan dalam percakapan. Implikatur percakapan

yang ditimbulkan dari pelanggaran maksim relevansi yang terdapat pada ujaran

petutur bermaksud ‘mempersilahkan’. Secara harfiah, petutur mengatakan bahwa

penutur bukanlah orang yang berasal dari New York. Hal ini menyiratkan bahwa

orang-orang di New York biasanya tidak meminta izin dengan orang yang duduk

39

Page 40: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

didekatnya jika ingin makan. Selain itu dalam percakapan ini petutur menyiratkan

bahwa tidak masalah jika penutur ingin makan disebelah petutur.

Percakapan ini sebenarnya merupakan percakapan biasa antara satu orang

yang meminta ijin kepada orang lainnya. Namun, terdapat unsur kelucuan pada

percakapan ini yang dipicu dari ujaran dari petutur yang mengatakan “You

wouldn't be asking me that question if you were from New York” yang

merupakan cara yang tidak biasa dalam merespon pertanyaan dari penutur.

Normalnya, petutur cukup mengatakan “Yes, off course” dalam menjawab

penutur yang meminta izin untuk makan di sebelahnya. Ujaran dari petutur ini

mengarahkan kepada pemberian judul “So Yes?” oleh editor. Pemberian judul ini

merupakan prediksi editor terhadap ujaran penutur selanjutnya apabila percakapan

dilanjutkan. Selain itu ujaran petutur juga mengandung sebuah irony atau sindiran.

Dalam hal ini sindiran terhadap suatu keadaan karena secara tidak langsung

petutur mengatakan bahwa orang New York tidak akan meminta ijin untuk makan

kepada orang yang ada disebelahnya. Jadi secara tidak langsung, petutur

menyindir keadaan sosial New York.

Data 8

Penutur: Teenage girl

Petutur: Mother

Situasi: percakapan antara seorang anak gadis yang menanyakan pendapat tentang

pakaiannya kepada ibunya.

40

Page 41: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

Goth Kids Plan Way Ahead

Teenage girl, showing mother some clothes: What do you think of these?

Mother: Are you planning to attend a funeral?

Teenage girl: Well, we have a lot of old people in our family.

Pada data berisi pelanggaran maksim relevansi sehingga tercipta

implikatur percakapan. Data tersebut dikatakan melanggar maksim relevansi

karena antara penutur dan petutur tidak terdapat kontribusi yang relevan dalam

percakapannya. Percakapan diawali dengan ujaran penutur “What do you think of

these?” ujaran penutur bertujuan menanyakan pendapat petutur apakah dia cocok

berpakaian seperti itu. Kemudian mendapat respon dari petutur “Are you planning

to attend a funeral?” ujaran ini melanggar maksim relevansi karena petutur tidak

memberikan kontribusi yang relevan. Seharusnya petutur bisa menjawab dengan

“Yes, it suits you well” atau “No, you look weird with that dress” atau ujaran-

ujaran lain yang menjawab yes/no question. Implikatur percakapan yang

ditimbulkan dari pelanggaran maksim relevansi yang terdapat pada ujaran petutur

menyiratkan “ketidaksetujuan’. Pada ujaran tersebut petutur berpikir bahwa

menurut dia pakaian yang dipakai penutur tidak bagus dan tampak tidak sesuai.

Ujaran selanjutnya dari penutur “Well, we have a lot of old people in our family”

merupakan argumen tambahan dari penutur bahwa dia yakin dia cocok berdandan

seperti itu.

Faktor pemicu humor pada data terdapat pada pemberian judul pada

percakapan yang menghubungkan antara ujaran petutur “Are you planning to

41

Page 42: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

attend a funeral?” dengan ujaran terakhir penutur “Well, we have a lot of old

people in our family”, secara harfiah petutur menanyakan kepada penutur apakah

dengan pakaian itu dia berencana pergi ke pemakaman. Kemudian direspon

penutur dengan mengatakan bahwa ada banyak anggota keluarga yang sudah tua,

hal ini menyiratkan bahwa akan terjadi banyak pemakaman di dalam keluarga

mereka dan dia akan sering berpakaian seperti itu. Hal ini merupakan salah satu

satu bentuk witticism yaitu irony dimana alasan petutur untuk membantah

pendapat ibunya dengan menyiratkan kematian dalam keluarga mereka.

Data 9

Penutur: Woman

Petutur: Large black guy

Situasi: Percakapan antara seorang wanita yang menanyakan tentang lokasi

gerbong kereta kepada seorang Pria kulit hitam.

Number Four: Mom Jeans?? Really?

Woman, staring at the train subway map: Excuse me, how do you get to the 1

train?

Large black guy: Number one, you get an education.

Woman: No no, how do you get to the 1 train?

Large black guy: Number one, you get an education. Number two, you look at the

map. Number three, don't talk to strangers.

42

Page 43: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

Percakapan pada data berisi pelanggaran terhadap maksim relevansi

sehingga tercipta implikatur percakapan. Data tersebut dikatakan melanggar

maksim relevansi karena antara penutur dan petutur tidak terdapat kontribusi yang

relevan dalam percakapannya. Percakapan diawali dengan ujaran penutur “Excuse

me, how do you get to the 1 train?” yakni penutur menanyakan dimana gerbong

kereta no 1 berada. Kemudian dijawab oleh petutur dengan “Number one, you get

an education” yang mana ujaran ini membingungkan penutur sehingga penutur

kembali menanyakan pertanyaan yang sama kepada petutur. Kali ini petutur

memberikan respon dengan berujar “Number one, you get an education. Number

two, you look at the map. Number three, don't talk to strangers”. Ujaran dari

petutur ini melanggar maksim relevansi karena petutur memberikan kontribusi

yang tidak relevan dalam percakapan. Jawaban yang diberikan petutur ini tidak

memiliki hubungan dengan ujaran dari penutur. Implikatur percakapan yang

ditimbulkan dari pelanggaran maksim relevansi yang terdapat pada ujaran petutur

menyiratkan ‘ketidaktahuan’. Seharusnya jawaban yang diberikan oleh petutur

berhubungan dengan pertanyaan penutur, atau setidaknya petutur mengatakan “I

don’t know ma’m” jika petutur tidak mengetahui jawaban dari apa yang

ditanyakan oleh penutur. Ujaran petutur memiliki implikasi bahwa dia tidak tahu

jawaban dari pertanyaan penutur dan mungkin dia sedang tidak ingin diganggu

oleh siapapun ketika penutur menanyakan hal tersebut. Hal ini dapat disimpulkan

dari ujaran petutur “Number three, don't talk to strangers”, namun petutur tidak

sepenuhnya menghindar dari jawaban yang diminta penutur hal ini dapat dilihat

berdasarkan petunjuk yang petutur katakan dalam ujarannya “Number two, you

43

Page 44: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

look at the map”. Implikatur percakapan lain yang dapat disimpulkan dari ujaran

petutur yaitu, petutur sebenarnya juga tidak mengetahui dimana letak kereta no 1.

Faktor pemicu terciptanya humor pada data percakapan terdapat pada

ujaran petutur dalam menjawab pertanyaan penutur. Ujaran petutur yakni

“Number one, you get an education” serta dilanjutkan dengan “Number one, you

get an education. Number two, you look at the map. Number three, don't talk to

strangers” merupakan cara yang tidak biasa dalam menjawab pertanyaan kepada

seseorang. Hal ini lah yang memicu terciptanya humor dalam percakapan tersebut.

Kemudian faktor pemicu humor juga terdapat pada judul percakapan yakni

“Number four: Mom Jeans?? Really?”yang menurut editor merupakan perkiraan

dari ujaran petutur selanjutnya. Pada ujaran-ujaran sebelumnya petutur

memberikan informasi yang sama sekali tidak berhubungan dengan pertanyaan

penutur, sehingga editor memberikan prediksi ujaran apa yang akan muncul jika

petutur melanjutkan ujarannya. Ujaran “number four: Mom Jeans?? Really?”

bermakna sama dengan ujaran-ujaran yang diucapkan petutur sebelumnya dan

sama-sama tidak ada hubungannya dengan pertanyaan penutur.

Data 10

Penutur: Lost college girl

Petutur: 20 something staff

Situasi: Percakapan yang terjadi antara seorang mahasiswi dan wanita penjaga

toko buku

44

Page 45: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

We're Saddened That We Understand This Quote.

Lost college girl to staff: Excuse me, I came in here to find a textbook but I

spent all my money on that New Moon shit. Can I get a college discount?

20-something staff: Um, Edward or Jacob?

Lost college girl: Jacob.

20-something staff: Yeah, I think we can get you a discount.

45

Page 46: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

Percakapan pada data berisi pelanggaran terhadap maksim relevansi

sehingga tercipta implikatur percakapan. Data tersebut dikatakan melanggar

maksim relevansi karena antara penutur dan petutur tidak memberikan kontribusi

yang relevan dalam percakapannya.Percakapan diawali dengan ujaran

penutur” Excuse me, I came in here to find a textbook but I spent all my money

on that New Moon shit. Can I get a college discount?” pada ujaran ini penutur

menanyakan apakah status dia sebagai mahasiswa dapat memberinya keringanan

dalam membeli sebuah buku. Ujaran penutur itu direspon dengan sebuah

pertanyaan “Um, Edward or Jacob?” yang menyatakan petutur menanyakan

pendapat penutur tentang tokoh manakah yang lebih dia sukai dari novel

itu,mengingat New Moon mempunyai dua tokoh pria yang bertolak belakang dan

memiliki popularitas yang sebanding di mata para wanita. Ujaran dari petutur

ini melanggar maksim relevansi karena petutur memberikan kontribusi yang

tidak relevan dalam percakapan. Seharusnya petutur menjawab pertanyan

itu dengan “yes” atau “no” serta memberikan alasannya. Pada ujaran

berikutnya penutur memberikan jawaban atas pertanyaan petutur tentang

tokoh mana yang dia sukai dalam novel New Moon dan penutur memilih

“Jacob”. Kemudian percakapan diakhiri dengan ujaran petutur “Yeah, I

think we can get you a discount“yang bermakna penutur bisa mendapat

diskon dalam pembelian novel. Implikatur percakapan yang ditimbulkan dari

pelanggaran maksim relevansi yang dapat disimpulkan yaitu ‘kesamaan

pendapat’ dalam hal ini penutur dan petutur sama-sama menyukai tokoh

46

Page 47: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

Jacob, sehingga berdasarkan kesaaman itu petutur memberikan diskon

kepada penutur.

Faktor pemicu terciptanya humor terdapat pada judul percakapan ini

yakni pada ujaran petutur “Um, Edward or Jacob? “yaitu dimana petutur

menanyakan pendapat tentang tokoh pria mana yang lebih dia sukai dari

novel New Moon. Kemudian ketika penututr menjawab “Jacob” petutur setuju

memberikan diskon kepada penutur karena mereka sama-sama menyukai tokoh

Jacob pada novel New Moon. Selanjutnya faktor pemicu terciptanya humor

terdapat pada pemberian judul oleh editor yakni “We're saddened that we

understand this quote” bermakna bahwa sebagian besar orang yang mendengar

dan mengerti percakapan antara penutur dan petutur akan berpikir bahwa alasan

petutur memberikan diskon cukup konyol. Seharusnya petutur memberikan

diskon karena status penutur yang mahasiswa bukan karena persamaan tokoh

favorit mereka dalam novel Twilight. Hal ini disebabkan oleh Twilight yang

seringkali dicap sebagai novel buruk di mata pembaca, terutama pembaca pria.

Karena itu judul yang diberikan editor menyiratkan bahwa percakapan antara

penutur dan petutur didasari alasan yang konyol.

Data 11

Penutur: Mother

Petutur: Five year old daughter

Situasi: Percakapan antara ibu dengan anak perempuannya yang berumur lima

tahun

47

Page 48: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

..I Just Can't Read Yet

Mother: What do you have there?

Five-year-old daughter: My schedule.

Mother: Do you know what class you have first?

Five-year-old daughter: Mom, I'm not retarded.

Percakapan pada data berisi pelanggaran terhadap maksim relevansi

sehingga tercipta implikatur percakapan. Data tersebut dikatakan melanggar

maksim relevansi karena antara penutur dan petutur tidak terdapat kontribusi yang

relevan dalam percakapannya. Percakapan diawali dengan pertanyaan penutur

“What do you have there?” tujuan penutur adalah untuk mengetahui apa yang

sedang dilakukan anaknya, petutur menjawab “my schedule”. Ujaran selanjutnya

yaitu pertanyaan penutur “do you know what class you have first” yang kemudian

dijawab dengan ujaran “Mom, I’m not retarded” Ujaran dari petutur ini

melanggar maksim relevansi karena petutur memberikan kontribusi yang tidak

relevan dalam percakapan. Berdasarkan pertanyaan yang diberikan penutur

jawaban yang seharusnya diberikan petutur yakni “yes/no” namun pada ujaran

petutur menjawab dengan berujar “Mom, I’m not retarded” yang memberikan

implikasi bahwa dia bisa mengerti jadwal itu dengan seksama walaupun dia masih

berumur lima tahun. Jadi implikatur percakapan yang ditimbulkan dari

pelanggaran maksim relevansi ‘menenangkan hati’.

Faktor pemicu terciptanya humor terdapat pada ujaran petutur “Mom, I’m

not retarded” ujaran ini merupakan jawaban yang tidak biasa dimana pada ujaran

ini petutur menyatakan bahwa dia mengerti dengan isi dari jadwal yang sedang

48

Page 49: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

dia lihat. Kemudian pemicu humor selanjutnya terdapat pada pemberian judul

pada percakapan ini yakni “I just can't read yet” yang merupakan prediksi ujaran

selanjutnya yang akan dikatakan oleh petutur. Judul ini bertolak belakang dengan

ujaran terakhir yang dikatakan oleh petutur. Pada ujaran sebelumnya petutur

mengatakan bahwa dia bukanlah anak yang keterbelakangan mental sehingga dia

bisa mengerti apa yang tertulis pada jadwalnya. Namun pada judul ini editor

menyiratkan bahwa perkataan petutur yang mengatakan bahwa dia mengerti apa

yang dimaksud dalam jadwal tersebut dapat diragukan karena petutur yang masih

berumur lima tahun dan terdapat kemungkinan bahwa petutur sebenarnya masih

belum bisa membaca.

Data 12

Penutur: Student

Petutur: Professor

Situasi: percakapan antara murid dan professornya tentang ujian yang akan

berlangsung.

So, Not Jeopardy-Style, Like the Midterm.

Student: Can you tell us the format of the test?

Professor: There will be questions.

Percakapan pada data berisi pelanggaran terhadap maksim relevansi

sehingga tercipta implikatur percakapan. Data tersebut dikatakan melanggar

49

Page 50: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

maksim relevansi karena antara penutur dan petutur tidak terdapat kontribusi yang

relevan dalam percakapannya. Percakapan diawali dengan pertanyaan

penutur”can you tell us the format of the test?” Pada ujaran ini penutur bertujuan

menanyakan kepada professor-nya bagaimana format pada ujian yang akan

berlangsung. Jawaban dari petutur yaitu “There will be question” melanggar

maksim relevansi karena petutur memberikan kontribusi yang tidak relevan dalam

percakapan. Implikasi yang terdapat pada ujaran ini menyiratkan ‘penolakan’.

Pada kasus ini sebenarnya jawaban dari petutur sudah memenuhi syarat, namun

jika dilihat konteks dari percakapan tersebut dimana penutur mengharapkan

jawaban yang lebih spesifik maka tuturan dari petutur ini terbilang telah

melanggar maksim relevansi. Implikasi percakapan yang ditimbulkan dari

pelanggaran maksim relevansi pada ujaran petutur adalah “tidak mau’ dalam hal

ini petutur tidak mau memberi informasi yang detail kepada penutur tentang ujian

yang akan berlangsung. Contoh jawaban yang spesifik dan tidak melanggar

maksim relevansi yakni “there will be 100 questions and an essay”.

50

Page 51: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

Faktor pemicu terciptanya humor terdapat pada ujaran dari petutur

yakni “There will be questions “ujaran dari petutur ini sebenarnya menjawab

pertanyaan dari penutur, namun tidak sesuai dengan apa yang diharapkan

oleh penutur. Ujaran yang tidak biasa ini menjadi salah satu pemicu humor

pada percakapan di atas. Selain itu, pemberian judul pada percakapan

dalam data merupakan penerapan humor permainan kata pun-metaphor

yaitu permainan kata yang mengandung metafora menyetarakan suatu hal dengan

membandingkannya dengan hal lain. Judul yang diberikan editor “So, not

Jeopardy-style, like the midterm” merupakan perkiraan ujaran dari penutur

selanjutnya setelah mendengar jawaban dari petutur, namun editor menggunakan

witticism yakni pun-metaphor dalam perkiraannya. Pun-metaphor terdapat pada

kata jeopardy-style, kata jeopardy sebenarnya merupakan sebuah nama dari

program televisi di Amerika yakni sebuah acara kuis yang memiliki cara yang

khas dalam memberikan pertanyaan kepada pesertanya. Dalam Jeopardy

pertanyaan muncul dalam bentuk petunjuk atau keterangan yang merujuk pada

jawaban atau biasannya disebut trivia.

Data 13

Penutur: Guy 1

Petutur: Guy 2

Situasi: percakapan antara seorang pemuda dan temannya.

51

Page 52: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

The Only Difference Is That We Have Video Of One Of These Things.

Guy #1: I have never peed on anyone!

Guy #2: Yeah, and Abraham Lincoln never told a lie.

Percakapan pada data berisi pelanggaran terhadap maksim relevansi

sehingga tercipta implikatur percakapan. Data tersebut dikatakan melanggar

maksim relevansi karena antara penutur dan petutur tidak terdapat kontribusi yang

relevan dalam percakapannya. Percakapan diawali dengan ujaran penutur “I have

never peed on anyone!” maksudnya penutur berkata bahwa dia tidak pernah

mengencingi siapapun. Kemudian dijawab oleh petutur dengan ujaran “Yeah, and

Abraham Lincoln never told a lie” ujaran ini melanggar maksim relevansi karena

petutur memberikan kontribusi yang tidak relevan dalam percakapan. Implikatur

percakapan yang ditimbulkan dari pelanggaran maksim relevansi yang terdapat

pada ujaran ini menyiratkan “ketidaksetujuan”. Petutur tidak setuju dengan

pernyataan penutur yang mengatakan bahwa dia tidak pernah mengencingi

siapapun.

Faktor pemicu humor terdapat pada respon yang diberikan petutur atas

ujaran penutur yakni “Yeah and Abraham Lincoln never told a lie” yang mana

pada hal ini petutur membandingkan ujaran penutur dengan mantan Presiden

Amerika Serikat yaitu Abraham Lincoln. Petutur menyiratkan bahwa jika dia

percaya ucapan penutur, sama saja dengan dia percaya bahwa Abraham Lincoln

tidak pernah berbohong, karena sebenarnya Abraham Lincoln punya sejarah yang

cukup kelam dengan kebohongannya terkait perang sipil di Amerika Serikat. Hal

52

Page 53: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

ini merupakan bentuk witticism yakni metaphor yaitu membandingkan sesuatu

dengan hal lain. Pemberian judul pada percakapan ini yaitu “The only difference is

that we have video of one of these things” adalah salah satu prediksi dari lanjutan

percakapan antara petutur dan penutur dimana mungkin saja petutur memiliki

rekaman video ketika penutur mengencingi orang lain.

Data 14

Penutur: Tatto guy

Petutur: Conductor

Situasi: percakapan antara seorang pemuda bertato dengan seorang kondektur.

I Speak Mostly in Clichés and Advertising Slogans

Tattoo guy on platform: Where are all the F trains?

Conductor: The early bird catches the worm...

Tattoo guy: What?

Conductor: The early bird catches the worm...

Tattoo guy: You better start fuckin making sense, asshole.

Conductor: Sorry, I don't come from that way.

Percakapan pada data berisi pelanggaran terhadap maksim relevansi

sehingga tercipta implikatur percakapan. Data tersebut dikatakan melanggar

maksim relevansi karena antara penutur dan petutur tidak terdapat kontribusi yang

relevan dalam percakapannya. Percakapan diawali dengan ujaran penutur “Where

are all the F trains?” Pada ujaran ini penutur menanyakan tentang keberangkatan

53

Page 54: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

kereta bawah tanah. Kemudian petutur menjawab dengan “The early bird catches

the worm”. Jawaban dari petutur ini melanggar maksim relevansi karena petutur

memberikan kontribusi yang tidak relevan dalam percakapan. Penutur

menanyakan kembali dengan berujar “what?” menunjukkan ketidakpahamannya,

yang kembali dijawab petutur dengan ujaran yang sama. Pada akhir percakapan,

penutur tampak kesal dan berujar “You better start fuckin making sense, asshole”

yang menunjukkan bahwa penutur tidak puas dan kesal dengan jawaban petutur.

Hal ini terlihat dengan penggunaan kata makian “fuckin’ dan asshole”.

Percakapan diakhiri dengan jawaban petutur “Sorry, I don't come from that way”

implikatur percakapan yang ditimbulkan dari pelanggaran maksim relevansi dari

ujaran-ujaran petutur diatas adalah ‘tidak mau’, petutur tidak ingin menjawab

pertanyaan dari penutur.

54

Page 55: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

Faktor pemicu humor pada percakapan diatas yaitu pada ujaran

petutur “The early bird catches the worm” yang merupakan penerapan dari

witticism karena ujaran tersebut adalah sebuah quotation dari sebuah

ungkapan bahasa inggris yang sebenarnya berbunyi “The early bird catcheth

the worm” dan berarti kesuksesan datang pada orang yang berusaha dan

memiliki persiapan yang matang. Hal inilah yang sebenarnya dimaksud oleh

petutur dalam ujarannya yakni, penutur terlambat dan kereta yang dia

tanyakan sudah berangkat. Pemberian judul pada percakapan ini “I speak

mostly in clichés and advertising slogans” merupakan lanjutan dari ujaran petutur

versi editor. Pada judul ini editor melanjutkan ujaran tersebut dengan mengatakan

bahwa cara berbicara petutur klise dan mirip slogan iklan karena mengutip sebuah

ungkapan.

Data 15

Penutur: Girl

Petutur: Guy

Situasi: percakapan antara seorang gadis dengan seorang pemuda.

I've Made My Peace with Explosive Dismemberment

Girl: What are all these cops doing here?

Guy: Oh, there was a bomb threat.

55

Page 56: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

Girl: That's not good, we should get out of here.

Guy: If bomb threats make you nervous, than the terrorists have already won.

Percakapan pada data berisi pelanggaran terhadap maksim relevansi

sehingga tercipta implikatur percakapan. Data tersebut dikatakan melanggar

maksim relevansi karena antara penutur dan petutur tidak terdapat kontribusi yang

relevan dalam percakapannya. Percakapan diawali dengan ujaran penutur yaitu

“What are all these cops doing here?” dalam ujaran ini penutur menanyakan

kenapa ada banyak polisi ditempat yang mereka kunjungi. Kemudian dijawab

oleh petutur dengan “Oh, there was a bomb threat”. Petutur menyampaikan

bahwa ada ancaman bom ditempat yang sedang mereka kunjungi tersebut. Penutur

langsung merespon dengan berujar”That's not good, we should get out of here”

maksudnya penutur ingin segera meninggalkan tempat tersebut. Pada akhir

percakapan petutur menjawab dengan berujar “if bomb threats make you nervous,

than the terrorists have already won” ujaran petutur ini melanggar maksim

relevansi petutur memberikan kontribusi yang tidak relevan dalam percakapan.

Implikatur percakapan yang ditimbulkan dari pelanggaran maksim relevansi dari

ujaran petutur adalah ‘menolak’, petutur menolak meninggalkan tempat tersebut

dan mengatakan kepada penutur bahwa jika mereka takut akan ancaman bom

tersebut maka teroris telah menang atas mereka.

Pada ujaran terakhir petutur berujar “if bomb threats make you nervous,

than the terrorists have already won” yang bertujuan untuk menenangkan penutur

dan berharap dengan ujarannya penutur menjadi tidak panik. Berdasarkan tuturan

itu, editor memprediksi ujaran selanjutnya yang akan dikatakan petutur yaitu “I've

56

Page 57: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

made my peace with explosive dismemberment” hal inilah yang menjadi pemicu

humor pada percakapan. Pada judul tersebut, editor menambahkan hyperbole atau

melebih-lebihkan yaitu pada bagian dimana petutur menjelaskan bahwa dia sudah

berdamai dengan bom atau ledakan. Apabila judul ini digabungkan dengan ujaran

petutur sebelumnya maka ujaran tersebut berubah menjadi aneh dan konyol.

Data 16

Penutur: Barnard girl

Petutur: Tisch Girl

Situasi: percakapan antara dua mahasiswi.

The Haircuts Are Remarkably Similar

Barnard girl: Does anyone here like Naruto?

Tisch girl: I looooove 90210!

Percakapan pada data berisi pelanggaran terhadap maksim relevansi

sehingga tercipta implikatur percakapan. Data tersebut dikatakan melanggar

maksim relevansi karena antara penutur dan petutur tidak terdapat kontribusi yang

relevan dalam percakapannya. Percakapan diawali dengan ujaran penutur “Does

anyone here like Naruto?” maksudnya penutur menanyakan kepada orang-orang

disekitarnya apakah ada diantara mereka yang menyukai Naruto sebuah kartun

tentang ninja yang diproduksi oleh orang Jepang. Kemudian petutur menjawab

dengan “I looooove 90210”, jawaban dari petutur ini melanggar maksim relevansi

57

Page 58: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

karena petutur tidak memberikan kontribusi yang relevan dalam percakapan.

Berdasarkan jawaban petutur, terdapat beberapa kemungkinan implikatur

percakapan yang ditimbulkan dari pelanggaran maksim relevansi dalam

percakapan ini yaitu, petutur ‘tidak tahu’ dengan apa yang ditanyakan penutur,

atau petutur ‘tidak suka’ dengan kartun Naruto yang ditanyakan oleh penutur.

Faktor pemicu humor terdapat pada kesalahpahaman antara penutur dan

petutur karena persamaan bunyi (homophone) pada akhiran kedua kata tersebut.

Penutur bermaksud menanyakan tentang “naruto” namun petutur mengira yang

dimaksud petutur adalah “90210” atau “Beverly Hills 90210” yaitu sebuah serial

remaja. Pemberian judul pada percakapan ini yaitu “The haircuts are remarkably

similar” menjelaskan bahwa satu-satunya persamaan dari Naruto dan 90210

adalah kesamaan potongan rambut yang dimiliki tokoh utamanya.

4.2 Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Maksim Kualitas

58

Page 59: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

Data 1

Penutur: Barista

Petutur 1: client

Petutur 2: chasier

Situasi: Percakapan antara pelayan bar, pengunjung dan kasir tentang lamanya

siang.

Park Avenue Being the Land of the Midnight Sun

Barista to client: Today is the first day of summer, so it's the longest day of the

year!

Client: Oh, yeah, how long is it exactly?

Cashier: I dunno, like 27 hours or something.

Pada data berisi pelanggaran maksim kualitas sehingga tercipta implikatur

percakapan. Data tersebut dikatakan melanggar maksim kualitas karena penutur

atau petutur tidak memberikan kontribusi percakapan yang memiliki nilai

kebenaran. Percakapan dimulai dengan ujaran oleh penutur “Today is the first day

of summer, so it's the longest day of the year!” yang menyatakan bahwa hari ini

merupakan hari pertama di musim panas dan matahari akan lebih lama bersinar.

Kemudian direspon oleh petutur 2 dengan pertanyaan “Oh, yeah, how long is it

exactly?” yang menanyakan berapa lama siang hari di musim panas. Petutur 2

menjawab pertanyan itu dengan berujar “I dunno, like 27 hours or something”

jawaban yang diberikan oleh petutur 2 melanggar maksim kualitas karena

59

Page 60: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

memberikan kontribusi percakapan yang tidak memiliki nilai kebenaran. Jawaban

petutur 2 yang mengatakan bahwa terdapat 27 jam pada hari pertama di musim

panas salah karena faktanya satu hari di musim panas tetap 24 jam, yang

membedakan lamanya hari di musim panas adalah lamanya matahari bersinar.

Karena itu pada musim panas matahari bersinar lebih lama daripada musim-

musim lainnya. Implikatur percakapan yang ditimbulkan dari pelanggaran

maksim kualitas pada ujaran petutur 2 adalah ‘ketidaktahuan’.

Faktor pemicu terciptanya humor terdapat pada ujaran dari petutur 2 yang

berisi kesalahan informasi yakni petutur 2 mengatakan bahwa pada hari pertama

musim panas satu hari akan berjumlah 27 jam, dan hal ini salah. Hal ini didukung

dengan pemberian judul pada percakapan ini yaitu “Park Avenue being the land

of the midnight sun” merupakan penerapan dari witticism karena terdapat

quotation atau pengutipan ungkapan yang sudah ada sebelumnya. Pada judul

terdapat frasa “land of the midnight sun” yang arti sebenarnya merujuk kepada

daerah belahan bumi utara yang berada persis sebelum kutub utara. Pada daerah

tersebut sering terjadi fenomena matahari yang bersinar lebih lama bahkan sampai

24 jam. Pada judul “Park Avenue” yang juga merupakan tempat terjadinya

percakapan disamakan dengan daerah “midnight sun” tersebut.

60

Page 61: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

Data 2

Penutur: Little girl

Petutur: Mom

Situasi: Seorang anak gadis kecil yang bertanya kepada ibunya tentang dinginnya

cuaca.

Tonight's Movie: She Got Blame

Little girl with large nose and pink jacket: Mommy, why is it cold out?

Mom with large nose wearing blue parka: Because your father is an asshole!

Pada data berisi pelanggaran maksim kualitas sehingga tercipta implikatur

percakapan. Data tersebut dikatakan melanggar maksim kualitas karena penutur

atau petutur tidak memberikan kontribusi percakapan yang memiliki nilai

kebenaran. Percakapan dimulai dengan ujaran “Mommy, why is it cold out?”

yakni penutur bertujuan menanyakan kepada petutur kenapa udara terasa dingin

sekali. Kemudian direspon oleh petutur dengan “because your father is an

asshole!” ujaran ini melanggar maksim kualitas, karena petutur memberikan

kontribusi percakapan yang tidak memiliki nilai kebenaran. Implikatur percakapan

yang ditimbulkan dari pelanggaran maksim kualitas yang terdapat pada ujaran

petutur menyiratkan ‘ketidaktahuan’. Jawaban yang diberikan petutur ini

sebenarnya tidak memiliki hubungan dengan ujaran dari penutur. Jawaban yang

diharapkan oleh penutur adalah sebuah penjelasan kenapa udara terasa dingin

sekali. Implikasi yang bisa didapat dari percakapan pada data yaitu petutur sedang

61

Page 62: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

tidak ingin ditanya tentang apapun. Sepertinya sebelum percakapan terjadi,

petutur mengalami pertengkaran dengan suaminya hal ini dapat dilihat dari

pemilihan kata-kata petutur dalam ujaran “Because your father is an asshole!”

penggunaan kata asshole yang merupakan kata makian membuktikan bahwa

petutur benar-benar marah kepada suaminya.

Faktor pemicu terciptanya humor yang ada pada percakapan terdapat pada

penggunaan judul yang memprediksikan bagaimana nasib penutur sepanjang

malam karena penutur akan selalu bersama petutur. Penggunaan judul “Tonight's

Movie: She Got Blame” merupakan penerapan dari quotation yaitu mengutip

ungkapan yang sudah ada sebelumnya. Pada judul percakapan terdapat ujaran

“Tonight movie” yang mana ujaran ini biasanya digunakan oleh stasiun televisi

dalam menyampaikan program apa yang akan ditayangkan. Selain itu, secara

keseluruhan judul percakapan merupakan penerapan dari metaphor, karena editor

dalam hal ini mengandaikan nasib penutur sebagai sebuah film.

4.3 Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Maksim Kuantitas

Data 1

Penutur: Boy

Petutur: Black boy

Situasi: Seorang anak kulit putih yang menegur anak laki-laki kulit hitam yang

ribut ketika dia sedang mempresentasikan suatu pelajaran dis depan kelas.

And the Ancient Greeks Owned Slaves!

62

Page 63: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

Boy giving presentation: Guys, shut up! Everybody has to be quiet during my

presentation.

Black boy: Man, your people kept my people down for hundreds of years. I ain't

being quiet for your presentation!

Boy giving presentation: I'm not white, dude. I'm fucking Greek.

Pada data percakapan terdapat pelanggaran maksim kuantitas sehingga

tercipta implikatur percakapan. Data dikatakan melanggar maksim kuantitas

karena petutur memberikan kontribusi yang berlebihan. Ujaran pertama yang

dikatakan oleh penutur yaitu “Guys, shut up! Everybody has to be quiet during my

presentation” Ujaran penutur bertujuan agar teman-teman sekelasnya tidak ribut

karena dia sedang memberikan presentasi di depan kelas. Respon yang dia dapat

dari seorang temannya yaitu “Man, your people kept my people down for

hundreds of years. I ain't being quiet for your presentation!” Implikatur

percakapan yang ditimbulkan dari pelanggaran maksim kuantitas yang terdapat

pada ujaran petutur menyiratkan ‘penolakan’. Ujaran petutur merupakan bentuk

penolakan dari permintaan penutur agar teman-temannya tidak ribut. Petutur

memberikan alasan bahwa kaumnya sejak dulu selalu diperintah oleh kaum kulit

putih, karena itu dia tidak akan menuruti permintaan penutur. Ujaran ini

melanggar maksim kuantitas, karena petutur memberikan informasi yang

berlebihan. Seharusnya petutur cukup dengan menjawab secukupnya saja. Ujaran

terakhir dari penutur yakni “I'm not white, dude. I'm fucking Greek” menjelaskan

bahwa dia merupakan keturunan Yunani yang bukan bagian dari kaum yang

63

Page 64: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

pernah menjajah kaum kulit hitam. Hal ini merupakan pembelaan penutur atas

tuduhan petutur.

Faktor pemicu terciptanya homor terdapat pada judul yang menggunakan

sarcasm yaitu sindiran keras dan langsung yang merupakan penerapan dari

witticism. Judul “And the Ancient Greeks Owned Slaves!” merupakan bantahan

atas ujaran penutur “I’m fucking Greek”. Ujaran penutur itu terbantahkan karena

jika dilihat sejarahnya perbudakan di muka bumi sebenarnya sudah dimulai sejak

jaman Yunani kuno. Berdasarkan hal ini, ujaran penutur yang berisi pembelaan

bahwa dia sebagai keturunan Yunani tidak ada hubungannya dengan perbudakan

bisa dikatakan salah.

Data 2

Penutur 1: Harridan

Penutur 2: Bro

Petutur: Hobo

Situasi: Percakapan dilakukan oleh seorang perempuan yang digambarkan

pemarah, dan seorang pemuda, dengan seorang gelandangan yang sedang

merokok.

..Now Correct Your Posture or I'll Burn You.

Harridan: Put out that cigarette! Put it out! You can't smoke on the subway! Put it

out!

Hobo: (puffs)

Bro: Sir, would you please put out the cigarette?

Hobo: Sure.

64

Page 65: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

Bro: Thank you.

Harridan: You wouldn't put it out for me! Why did you put it out for him? Do you

hate women? Was it your mother?

Hobo: He said "please" and "thank you."

Pada data berisi pelanggaran maksim kuantitas sehingga tercipta

implikatur percakapan. Data tersebut dikatakan melanggar maksim kuantitas

karena kontribusi yang diberikan antara petutur tidak memenuhi kebutuhan dari

ujaran penutur. Percakapan dimulai dengan ujaran penutur 1 “Put out that

cigarette! Put it out! You can't smoke on the subway! Put it out!” pada ujaran ini

penutur 1 meminta petutur untuk mematikan rokoknya karena dilarang merokok

di area kereta bawah tanah. Penutur 1 meminta berulang-ulang dan dengan nada

yang tidak ramah. Respon yang diberikan petutur atas ujaran penutur 1 dengan

“(puffs)” yang merupakan onomatopoeia dari suara menghela nafas berat,

merupakan pelanggaran maksim kuantitas karena dengan kontribusi yang

diberikan petutur tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh penutur. Implikatur

percakapan yang ditimbulkan dari pelanggaran maksim kuantitas yang terdapat

pada tuturan petutur bermakna ‘menolak’. Suara “(puffs)” yang diproduksi

petutur menyiratkan bahwa dia tidak senang dengan ujaran dari penutur 1.

Kemudian penutur 2 mengatakan “Sir, would you please put out the cigarette?”

merupakan ujaran yang memiliki tujuan sama dengan penutur 1 namun dengan

cara yang lebih sopan. Diakhir percakapan penutur 1 berujar “You wouldn't put it

out for me! Why did you put it out for him? Do you hate women? Was it your

mother?” yang direspon oleh petutur dengan “He said ‘please’ and ‘thank you’.”

65

Page 66: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

Hal ini menyiratkan bahwa penutur 2 memintanya mematikan rokok dengan cara

yang jauh lebih ramah dari penutur 1.

Faktor pemicu humor pada data percakapan terletak pada ujaran dari

penutur 1 yakni You wouldn't put it out for me! Why did you put it out for him?

Do you hate women? Was it your mother?” pada ujaran ini penutur 1

menanyakan kenapa petutur lebih memilih mematuhi permintaan dari penutur 2,

karena sebelumnya penutur 1 juga meminta hal yang sama namun tidak dipatuhi

oleh petutur. Jawaban petutur yakni “He said "please" and "thank you."

Menjawab pertanyaan dari penutur 1, petutur memenuhi permintaan dari penutur

2 karena dia meminta dengan cara yang lebih ramah daripada penutur 1 yang

memberi perintah dengan kasar. Pemberian judul percakapan yakni “Now Correct

Your Posture or I'll Burn you” merupakan bentuk penerapan dari Witticism

karena terdapat sarcasm yaitu sindiran keras dan langsung yang terdapat pada

judul percakapan. Pada judul ini editor berusaha memprediksi ujaran selanjutnya

yang akan dituturkan oleh petutur dan ujaran tersebut berisi sarcasm yang

menunjukkan perlawanan petutur atas tuturan dari penutur 1 yang semena-mena.

Data 3

Penutur: Older Black man

Petutur: 20-something white man

Situasi: Percakapan antara seorang laki-laki kulit hitam dengan seorang pemuda.

66

Page 67: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

In a Totally Unrelated Question, What Gets Out Blood?

Older black man: How's you mother?

20-something white man: She died in January.

Older black man: I'm very sorry to hear that.

20-something white man: Thanks. She left me her rent-controlled apartment!

Pada data berisi pelanggaran maksim kuantitas sehingga tercipta

implikatur percakapan. Data tersebut dikatakan melanggar maksim kuantitas

karena kontribusi yang diberikan antara petutur tidak memenuhi kebutuhan dari

ujaran penutur. Percakapan dimulai dengan ujaran penutur “how’s you mother?”

yang bermaksud menanyakan kabar ibu dari petutur. Kemudian petutur menjawab

dengan “she died in January”. Ujaran selanjutnya adalah “I’m very sorry to hear

that” yang dikatakan penutur untuk menunjukan rasa turut berdukanya atas

meninggalnya ibu petutur. Kemudian petutur merespon dengan berujar “Thanks.

She left me her rent-controlled apartment!” ujaran ini melanggar maksim

kuantitas karena terdapat keterangan yang tidak perlu yaitu “she left me her rent-

controlled apartment” sehingga kontribusi dalam percakapan menjadi berlebihan.

Implikatur yang yang ditimbulkan dari pelanggaran maksim kuantitas pada ujaran

petutur adalah ‘menyatakan gurauan’. Dalam ujaran terakhir seharusnya petutur

cukup mengucapkan “thank you very much” tanpa tambahan informasi lagi.

Keterangan tambahan dari petutur membuat dia terlihat tidak sedih dengan

kematian ibunya.

67

Page 68: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

Faktor pemicu terciptanya humor pada percakapan ini berasal dari tuturan

terakhir dari petutur “Thanks. She left me her rent-controlled apartment!” yang

merupakan salah satu bentuk ujaran yang mengandung paradox yaitu pernyataan

yang berisi pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang kontradiktif namun

kedua pernyataan itu benar. Dalam percakapan ini seharusnya petutur tidak perlu

mengatakan hal itu karena seperti menyiratkan petutur bahagia atas kematian

ibunya yang membuat petutur mendapatkan hak atas rumah sewaan yang dulu

dikelola ibunya. Selain itu humor juga tercipta karena pemberian judul yang tidak

berhubungan langsung dengan topik percakapan. Judul percakapan “In a Totally

Unrelated Question, What Gets Out Blood?” menyiratkan bagaimana petutur

bisa mendapatkan hak atas pengendalian apartemen sewaan milik mendiang

ibunya.

68

Page 69: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

BAB V

SIMPULAN dan SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan pada data tersebut,

didapatkan simpulan sebagai berikut:

1. Pada situs Overheard in New York terdapat 3 pelanggaran maksim yaitu

relevansi, kuantitas serta kualitas. Rincian pelanggaran maksim yang terdapat

pada situs humor Overheard in New York yaitu:

Pelanggaran terhadap maksim relevansi terdapat pada 16 data

percakapan, masing-masing data menyiratkan ‘menolak’ atau

‘penolakan’, ‘ketidakpedulian’, ‘tidak setuju’, ‘mempersilahkan’,

‘kesamaan pendapat’ serta “menenangkan hati’.

Pelanggaran terhadap maksim kuantitas terdapat pada 3 data

percakapan, masing-masing data menyiratkan ‘menolak’ atau

‘penolakan’ dan ‘menyatakan gurauan’

Pelanggaran terhadap maksim kualitas terdapat pada 2 data

percakapan, masing-masing data memiliki makna ‘ketidaktahuan’.

2. Faktor pemicu terciptanya humor pada situs humor Overheard in New

York yaitu berasal dari beberapa hal yaitu:

Terdapat jenis percakapan Witticism yang masing-masing

mengandung Metaphor pada 2 data percakapan, irony pada 4 data

69

Page 70: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

percakapan, Hyperbole pada 2 data percakapan, sarcasm pada 3 data

percakapan, menggunakan quotation pada 4 data percakapan, serta

menggunakan paradox, pun-metaphor, dan homophone pada 1 data

masing-masingnya.

Faktor pemicu humor pada data adalah ujaran dari petutur yang tidak

biasa dan diluar dugaan penutur. Ujaran tersebut juga menciptakan

implikatur percakapan. Ujaran dari petutur itu seringkali menciptakan

kesalah pahaman antara penutur dan petutur, sehingga timbulah

kelucuan dalam percakapan tersebut. Selain itu editor juga memiliki

peran besar memunculkan humor dengan memberikan judul yang

menggambarkan isi percakapan atau judul yang berisi perkiraan ujaran

selanjutnya dari penutur atau petutur.

5.2 Saran

Penelitian ini hendaknya berguna untuk penelitian lebih lanjut tentang

kajian pragmatis khususnya tentang implikatur percakapan pada humor, dalam

hal ini pada situs humor Overheard in New York. Tulisan ini hendaknya juga bisa

menjadi referensi bagi penelitian-penelitian sejenis khususnya penelitian yang

menjadikan humor sebagai objek. Penulis berharap kedepannya bisa muncul

penelitian-penelitian lanjutan yang menjadikan humor sebagai objek, karena

ranah humor masih luas dan cukup jarang dijadikan objek penelitian.

70

Page 71: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

SYNOPSIS

This thesis, entitled “Implikatur Percakapan pada Situs Humor Overheard

in New York (Conversational Implicatures in humor sites Overheard in New

York), aims to describe the conversational implicatures on its conversation and to

describe the trigger of the humor.

Communication happens if only all participants obey the conversational

principles consisting of cooperative principles. In fact, these principles are

violated and conversational implicatures are resulted. Conversational

implicatures have important roles in communication because sometimes in

conversation what people said isn’t always what people mean.

In this research, the writer uses descriptive method. These are some steps

that are done in this method: collecting data from Overheard in New York sites

and analyze the conversational implicature of the data that was taken with

Grice’s cooperative principle (1975) which are maxims of quantity, maxims of

quality, maxims of relation, and maxims of manner. After finding the

conversational impicature from the utterance, the writer describes the real

meaning from the utterance. Furthermore, this research also tries to describe the

trigger of humor on the conversation by using Neal Norrick’s witticims theory.

Finally, in this research, the writer found several conversational

implicature which caused by violating the cooperative principle which are

maxims of quantity, maxims of quality, and maxims of relevance. The writer found

that there are some different implicatures resulted from the violating of

conversational principles which are: refusing, indifferent, agree, disagree, given

permission, uncertain, and joking. The writer also found that the trigger of humor

are using of hyperbole, irony, sarcasm, metaphor, quotation, paradox,

homophone and pun-metaphor which are the applied of witticism.

71

Page 72: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

DAFTAR PUSTAKA

Brown & Yule. 1983. Discourse Analysis, Cambridge University Press.Djajasudarma, T. Fatimah. 1994, Wacana : Pemahaman dan Hubungan Antar

Unsur. Bandung : Eresco.

Grice, H.P. 1975 Logic and Conversation, Essay

Hartman, R. R. K, F. C. Stork. 1972. The Dictionary of Language and Linguistic. Applied Science Publishers

Hurford & Heasley. 1983. Semantics: A Course Book: Cambridge University Press.

Keraf, Gorys. 1991. Diksi dan Gaya Bahasa, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Leech, Geoffrey. 1983. Principles of Pragmatic. New York: Longman.

Levinson, Stephen C. 1983.Pragmatics. Cambridge, England: Cambridge University Press

McManis, et al. 1987. Language files Materials for an Introduction to language.Ohio: The Ohio State.

Nash, Walter. 1985. The Language of Humour, New York, Longman.

Ross, Allison. 1998. The Language of Humor, London, Routledge.

Raskin, Victor. 1984. Semantic mechanism of humor. Dordrecht: D. Dreidel Publishing Company

Soetikno, I. 1996. Analisa Wacana. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Jurnal:Amelia, Rosaria Mita. 2008. Speech Act dan Implicit Meaning (Grice’s Theory of

Conversational Implicature and Sperber and Wilson’s Relevance Theory)

Carston, Robyn. 1998. Informativeness, Relevances anda Scalar Implicature

Dynel, Martha. 2009. Beyond a joke: types of conversational humour

72

Page 73: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

DAFTAR KAMUS

Hornby, A.S. 2000. Oxford Advanced Learner’s Dictionaryof Current English.

New York: Oxford University Press

Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik Edisi Keempat. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama

Hartman, R. R. K, F. C. Stork. 1972. The Dictionary of Language and Linguistic.

Applied Science Publishers

http//:www.overheardinnewyork.com

http//www.urbandictionary.com

73

Page 74: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

LAMPIRAN

4.1 Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Maksim Relevansi

Data 1:

Are Those Two Guys Stabbing Each Other with Nerf Weapons?

Girl: There's police over there! It must be a crime scene!

Guy: Gang violence is so boring these days...

Data 2:

Where the Dead Look Is in Style.

Guy to girl with short skirt in freezing cold: Girl, you gonna catch your death.

Girl with short skirt: I'm in LA, bitch!

Data 3:

Grandma Still Does

Son, pointing at magazine: I like those pants.

Father: But those look tight.

Son: That's what's in style right now.

Father, after a pause: Did I ever tell you when I used to take you to Tompkins

Square Park as a baby; everyone thought you were a girl?

Data 4:

This Could Be an Entire Episode of Keeping Up with the Kardashians

Man selling candy #1 to very pretty but overweight girl: Hey miss, you wanna buy

a candy bar?

74

Page 75: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

Pretty but overweight girl: Do I look like I need any more candy?!

Man selling candy #2: You look good to me!

Data 5:

Said There Was No Point in Both of Us Suffering

Little Jewish girl: Where's my brother? Does daddy know where he is?

Jewish mother: Sweetie, your daddy went to get a latte while mommy was giving

birth to your brother that shows how much he cares.

Data 6:

Britney Always Gets "A's" in Sulk and Sarcasm

Physics teacher: Who wants to read problem five?

Girl in front of room: Who wants to drink cyanide for breakfast?

Data 7:

So Yes

Woman with take-out container: Excuse me, do you mind if I eat this here?

Woman sitting next to her: You wouldn't be asking me that question if you were

from New York.

Data 8:

75

Page 76: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

Goth Kids Plan Way Ahead

Teenage girl, showing mother some clothes: What do you think of these?

Mother: Are you planning to attend a funeral?

Teenage girl: Well, we have a lot of old people in our family.

Data 9:

Number Four: Mom Jeans?? Really?

Woman, staring at the train subway map: Excuse me, how do you get to the 1

train?

Large black guy: Number one, you get an education.

Woman: No no, how do you get to the 1 train?

Large black guy: Number one, you get an education. Number two, you look at the

map. Number three, don't talk to strangers.

Data 10:

76

Page 77: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

We're Saddened That We Understand This Quote.

Lost college girl to staff: Excuse me, I came in here to find a textbook but I

spent all my money on that New Moon shit. Can I get a college discount?

20-something staff: Um, Edward or Jacob?

Lost college girl: Jacob.

20-something staff: Yeah, I think we can get you a discount.

Data 11:

..I Just Can't Read Yet

Mother: What do you have there?

Five-year-old daughter: My schedule.

Mother: Do you know what class you have first?

Five-year-old daughter: Mom, I'm not retarded.

Data 12:

So, Not Jeopardy-Style, Like the Midterm.

Student: Can you tell us the format of the test?

Professor: There will be questions.

Data 13:

77

Page 78: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

The Only Difference Is That We Have Video Of One Of These Things.

Guy #1: I have never peed on anyone!

Guy #2: Yeah, and Abraham Lincoln never told a lie.

Data 14:

I Speak Mostly in Clichés and Advertising Slogans

Tattoo guy on platform: Where are all the F trains?

Conductor: The early bird catches the worm...

Tattoo guy: What?

Conductor: The early bird catches the worm...

Tattoo guy: You better start fuckin making sense, asshole.

Conductor: Sorry, I don't come from that way.

Data 15:

I've Made My Peace with Explosive Dismemberment

Girl: What are all these cops doing here?

Guy: Oh, there was a bomb threat.

Girl: That's not good, we should get out of here.

Guy: If bomb threats make you nervous, than the terrorists have already won.

78

Page 79: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

Data 16:

The Haircuts Are Remarkably Similar

Barnard girl: Does anyone here like Naruto?

Tisch girl: I looooove 90210!

4.2 Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Maksim Kualitas

Data 1:

Park Avenue Being the Land of the Midnight Sun

Barista to client: Today is the first day of summer, so it's the longest day of

the year!

Client: Oh, yeah, how long is it exactly?

Cashier: I dunno, like 27 hours or something.

Data 2:

Tonight's Movie: She Got Blame

Little girl with large nose and pink jacket: Mommy, why is it cold out?

Mom with large nose wearing blue parka: Because your father is an asshole!

4.3 Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Maksim Kuantitas

Data 1:

79

Page 80: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

And the Ancient Greeks Owned Slaves!

Boy giving presentation: Guys, shut up! Everybody has to be quiet during my

presentation.

Black boy: Man, your people kept my people down for hundreds of years. I ain't

being quiet for your presentation!

Boy giving presentation: I'm not white, dude. I'm fucking Greek

Data 2:

..Now Correct Your Posture or I'll Burn You.

Harridan: Put out that cigarette! Put it out! You can't smoke on the subway! Put it

out!

Hobo: (puffs)

Bro: Sir, would you please put out the cigarette?

Hobo: Sure.

Bro: Thank you.

Harridan: You wouldn't put it out for me! Why did you put it out for him? Do you

hate women? Was it your mother?

Hobo: He said "please" and "thank you."

Data 3:

In a Totally Unrelated Question, What Gets Out Blood?

Older black man: How's you mother?

20-something white man: She died in January.

80

Page 81: Skripsi Edo FPREVISI+BAB4+Bab5 Latest 4..Buat Diprint

Older black man: I'm very sorry to hear that.

20-something white man: Thanks. She left me her rent-controlled apartment!

81