makalah_plc (sing diprint)
TRANSCRIPT
-
5/26/2018 Makalah_PLC (Sing Diprint)
1/14
MAKALAH
Power L ine Carr ier (PLC) Sebagai SaranaOperasional Jaringan Tegangan Tinggi
Disusun oleh :
ABRAHAM ARIF WASIS 21060111083003
HANGGARA PHUR I. 21060111083015
FATAHILAL ROSYIID A. 21060111083028
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
PROGRAM KERJASAMA PT. PLN (Persero)
2012
-
5/26/2018 Makalah_PLC (Sing Diprint)
2/14
1 | P a g e
DAFTAR ISI
Halaman Judul ......................................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
1.1 Sistem Telekomunikasi ................................................................................................. 11.1.1Pengertian Telekomunikasi Secara Umum ......................................................... 11.1.2Perkembangan Sistem Komunikasi PLC ............................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5
2.1 PLC (Power Line Carrier) Sebagai Sarana Operasional JTT ....................................... 52.1.1Sistem PLC (Power Line Carrier) ....................................................................... 52.1.2Konsep Dasar PLC Dalam Komunikasi .............................................................. 52.1.3Bagan Hubungan Rangkaian PLC Dengan SUTT .............................................. 62.1.4Peralatan pada sistem PLC .................................................................................. 72.1.5Keunggulan dan Kendala PLC ............................................................................ 8
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 12
-
5/26/2018 Makalah_PLC (Sing Diprint)
3/14
2 | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Sistem Telekomunikasi
1.1.1. Pengertian Telekomunikasi Secara Umum
Komunikasi telah digunakan dari jaman dulu atau jaman
nenek moyang kita, seperti berbicara atau percakapan, tetapi untuk
komunikasi jarak yang cukup jauh komunikasi dilakukan dengan
menggunakan beberapa alat atau beberapa faktor pendukung pada
jaman itu, seperti penggunaan asap untuk komunikasi atau
penyampaian informasi/pesan, serta penggunaan burung merpati
untuk menyampaikan surat, dan masih banyak lagi.
Komunikasi berasal dari kata Communcation yang berarti
penyampaian sesuatu kepada orang/pihak lain, yang dalam dunia
kelistrikan atau keelektronikaan, komunikasi berarti hal
pengeriman, penerimaan dan pemrosesan informasi dengan
peralatan listrik/elektronik dengan media kabel (wired) maupun
tanpa kabel (wireless).
Sedangkan telekomunikasi berasal dari kata
Telecommunication, yang berarti penyampaian informasi melalui
jarak jauh dengan menggunakan suatu daya listrik. Informasi
disampaikan ke tujuan baik melalui kawat penghantar berisolasi
yang disebut Saluran Taransmisi (Transmition Lines) maupun
melalui udara tanpa menggunakan kawat penghantar tetapi dengan
sinyal radio.
Pada dasarnya telekomunikasi merupakan dua bagian atau
dua sisi yang saling mengirimkan informasi dan menerima
infomasi. Dengan menggunakan Transmitter atau bagian
-
5/26/2018 Makalah_PLC (Sing Diprint)
4/14
3 | P a g e
pengiriman informasi dan Receiver yang disebut sebagai bagian
penerima informasi, maka telekominikasi dapat dilakukan pada dua
sisi yang berbeda atau lebih. Dalam telekomunikasi suatu bentuk
informasi atau energi berita diubah menjadi suatu energi
listrik, sehingga dapat disampaikan ke suatu tujuan pad jarak
tertentu, selanjutnya ditempat tujuan energi listrik tadi diubah
kembali kebentuk aslinya.
Energi informasi dalam telekomunikasi haruslah dapat
diubah menjadi suatu energi listrik untuk menghasilkan sinyal
informasi elektronik, hal inidapat diperoleh dengan menggunakan
suatu alat yang dinamakan Transducer (Penghantar) yaitu suatu
alat pengubah energi dari suatu bentuk ke bentuk yang lain.
1.1.2. Perkembangan Sistem Komunikasi PLC
Sistem PLC mulai diterapkan di Amerika sejak tahun 1920-an
dan pada tahun 1919 didemonstrasikan penggunaannya oleh General
Electric Co. Pertama kali PLC digunakan hanya untuk komunikasi
suara saja, dan baru pada tahun 1930-an PLC digunakan pula untuk
mengatur relai-relai proteksi. Setelah 45 tahun masa
pengoperasiannya, peralatan PLC dapat digunakan untuk penyediaan
kanal-kanal transmisi data.
Pada saat penggunaannya, peralatan PLC menggunakan sistem
modulasi Single Side Band (SSB), tetapi beberapa saat kemudiantidak digunakan lagi karena harganya yang cukup mahal. Beberapa
peralatan PLC lainnya menggunakan sistem AM selama kurang lebih
25 tahun. Kemudian beralih ke sistem FM, dan sekarang kembali
menggunakan SSB.
Di Indonesia, sistem PLC mulai dioperasikan di Jawa Timur
pad tahun 1953 buatan Siemens dengan menggunakan komponen
-
5/26/2018 Makalah_PLC (Sing Diprint)
5/14
4 | P a g e
lampu tabung (Vacum Tube) yang terpasang di 9 lokasi. Menyusul di
Jawa Barat pad tahun 1959 mulai beroperasi di empat lokasi yaitu
sebanyak 6 unit dengan sistem modulasi yang digunakan adalah
Double Side Band. Komponen yang dipakai juga sistem lampu
tabung, dan pembuatnya adalah Brown Bovery Company (BBC).
Mulai tahun 1969 bermunculan peralatan PLC dengan menggunakan
komponen transistor yaitu di Jawa Barat buatan Prancis, di Jawa
Tengah buatan BBC dan LINCH (Westing house), di Jawa Timur
buatan O.I Electric Jepang. Tahun 1975 mulai dipasang di Sumatera
Barat buatan Siemens, dan di Sumatera Utara buatan Perancis.
Tahun 1975 sistem PLC di indonesia mulai dikembangkan
penggunaannya untuk mengoperasikan relai-relai proteksi, dan pada
tahun 1980 mulai digunakan untuk transmisi data.
Sehubungan dengan milai terinterkoneksinya (tersambung)
sistem kelistrikan antara Jawa Barat dan Jawa tengah yaitu pada
transmisi 150 KV antara Tegal Cirebon pada tahun 1981, dan
menyusul terjadinya interkoneksi kelistrikan antara Jawa Tengah dan
Jawa Timur pada transmisi 150 KV antara Solo Madiun, maka
sistem jaringan PLC-pun terinterkoneksi pula antara peralatan buatan
Perancis di Jawa Barat dengan BBC di Jawa Tengah, serta antara
peralatan BBC di Jawa Tengah dan Jepang di Jawa Timur.
Perkembangn Sistem PLC ini terjadi pula di Sumatera Selatan
dan juga di Sulawesi Selatan sejumlah masing-masing untuk 15
lokasi Gardu Induk (GI). Dari mulai tahun 1975, peralatan PLC ini
sudah menggunakan komponen Integrated Circuit (IC) sejalandengan perkembangan elektronika. Dengan komponen baru ini maka
peralatan PLC semakin canggih, ekonomis dan praktis.
Dengan terus berkembangnya jaringan tenaga listrik, maka
jaringan PLC-pun ikut berkembang pula sesuai yang dibutuhkan
untuk pengaturan tenaga listrik. Perkembangn terakhir sistem PLC di
Jawa adalah adanya pembangunan jaringan transmisi ekstra tinggi
-
5/26/2018 Makalah_PLC (Sing Diprint)
6/14
5 | P a g e
500 KV yang menghubungkan pembangkit listrik tenaga uap di
Suralaya (Merak) sampai di Surabaya dengan melalui Jakarta, ke
PLTA Saguling, Bandung Selatan dan Semarang.
Transmisi ini merupakan jalur terpanjang, begitu pula sistem
jaringan PLCnya, sehingga merupakan Trunk Line Communication
untuk sistem interaksi se-Jawa. Sampai saat ini telah beroperasi dari
Suralaya sampai Ungaran Jawa Tengah, sedangkan dari Ungaran
sampai Jawa Timur masih dalam tahap penyelesaian.
-
5/26/2018 Makalah_PLC (Sing Diprint)
7/14
6 | P a g e
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PLC (Power Line Carrier) Sebagai Sarana Operasional JTT
2.1.1. Sistem PLC (Power Line Carrier)
Secara umum, PLC adalah sistem telekomunikasi yang
menggunakan penghantar tegangan tinggi sebagai media
transmisinya, karena itu sistem PLC banyak digunakan oleh
perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pengusahaan dan
pendistribusian tenaga listrik, seperti PT. PLN (Persero).
Sistem PLC memanfaatkan saluran penghantar tegangan
tinggi yang banyak dijumpai di lingkungan perusahaan listrik
sebagai media transmisi dalam kegiatan komunikasi di lingkungan
perusahaan tersebut. Karena sifatnya memanfaatkan saluran yang
ada, penggunaan sistem PLC ini dapat mengurangi ketergantungan
terhadap perusahaan telekomunikasi (PT. TELKOM) dalam
pengadaan telekomunikasi di lingkungan perusahaan listrik.
Prinsip kerja PLC adalah menumpangkan frekuensi
informasi seperti: Data, calling, signaling ke frekuensi carrier
(frekuensi PLC).
2.1.2. Konsep Dasar PLC Dalam Komunikasi
Sistem PLC (Power Line Carrier) merupakan suatu sistem
telekomunikasi yang memanfaatkan saluran penghantar tegangan
tinggi yang banyak dijumpai dilingkungan perusahaan listrik, seperti
PLN sebagai media transmisi dalam kegiatan komunikasi di suatu
lingkungan perusahaan. Sistem PLC menggunakan transmisi SUTT
-
5/26/2018 Makalah_PLC (Sing Diprint)
8/14
7 | P a g e
(Saluran Udara Tegangan Tinggi) sebagai sarana untuk menyalurkan
informasi suara, data, dan sinyal antara pembangkit dengan
ControlCenter. Disamping itu juga sistem PLC merupakan sistem
komunikasi yang memanfaatkan perambatan gelombang frekuensi
radio melalui konduktor transmisi SUTT (Saluran Udara Tegangan
Tinggi) sebagai media transmisi komunikasi. Jadi SUTT selain
menangani frekuensi utamanya, yaitu menyalurkan energi listrik
frekuensi daya (50Hz) juga menyalurkan energi listrik frekuensi
tinggi (PLC).
Power Line Carrier (PLC) seperti juga sistem-sistem
komunikasi lainya memerlukan metoda modulasi agar dicapai
komunikasi yang andal. Pada sistem PLC ini, sinyal informasi
dimodulasikan dalam suatu alokasi frekuensi yang terbatas besarnya.
Batas jalur pembawa sistem komunikasi PLC pada umumnya
berkisar 50 KHz sampai dengan 500KHz. Batas terendah dari daerah
frekuensi pembawa PLC dibatasi oleh nilai reaktansi kapasitif ( Xc )
dari kapasitor penghubung ( Coupling Capasitor / CC ), sedangkan
batas tertinggi alokasi frekuensi pembawa PLC dibatasi oleh nilai
redaman dari konduktor saluran transmisi SUTT.
2.1.3. Bagan Hubungan Rangkaian PLC Dengan SUTT
Selain digunakan membawa energi dari sumber ke beban, Saluran
Udara Tegangan Tinggi (SUTT) ini digunakan juga sebagai media
perambatan dalam menyalurkan sinyal informasi. Untuk dapatmenyalurkan sinyal informasi melalui SUTT maka dilakukan dengan
cara menggandeng peralatan terminal ke kawat phasa dari SUTT
tersebut.
-
5/26/2018 Makalah_PLC (Sing Diprint)
9/14
8 | P a g e
2.1.4. Peralatan pada sistem PLC
Untuk mengoperasikan sistem PLC, diperlukan perangkat
pendukung dengan teknologi yang memadai beserta keahlian yang
mencukupi dari operator. Hal ini dimaksudkan agar sistem dapat
berjalan dengan baik dan tepat serta dapat mencegah terjadinya
kerusakan pada alat. Adapun perangkat utama sistem PLC yang
digunakan oleh PLN adalah:
1. SSB (Single Side Band) berfungsi sebagai metode pengirimansinyal
2. LMU (Line Matching Unit) berfungsi sebagai penyesuaiimpedansi.
3. CC (Coupling Capasitor) berfungsi sebagai penghubungantara sisi tegangan tinggi ke sisi tegangan rendah bagi
peralatan media komunikasi PLC.
-
5/26/2018 Makalah_PLC (Sing Diprint)
10/14
9 | P a g e
4. Wave Trap/Line Trap berfungsi untuk menyaring frekuensi,sehingga arus frekuensi yang datang dari stasiun lawan
maupun dari pancaran stasiun sendiri tidak masuk
keperalatan Gardu Induk.
2.1.5. Keunggulan dan Kendala PLC
- Keunggulan utama sistem PLC
adalah fleksibilitasnya karena tidak perlu menyediakan
infrastruktur media komunikasi secara terpisah dan khusus.
Ketersediaan infrastruktur jaringan listrik sampai ke pelosok
wilayah dan fleksibilitas operasional serta nilai ekonomisnya,
menyebabkan teknologi PLC tersebut sangat layak untuk
dipertimbangkan pemanfaatannya.
- Kendala
Mengalirnya listrik pada suatu penghantar dapatmenyebabkan
terjadi jatuh tegangan (Voltage Drop) padapenghantar tersebut,
sehingga menyebabkan ketidakstabilantegangan atau selalu
berfluktuasi. Juga tingkah laku fisikdari jaringan berubah setiap
adanya peralatan yang di on/off.Kondisi ini jauh berbeda dengan
jalur telekomunikasi, yangdapat kita katakan memiliki kestabilan,
sehingga lalu lintassuara dan data memiliki sedikit kemungkinan
untuk terjadikegagalan.
Kabel listrik juga merupakan sistem terbuka (open network)dimana
sinyal bisa keluar (jaringan listrik merupakan suatu antena) yang
dapat menimbulkan ElectoMagneticInterference (EMI) yang dapat
mengganggu sistemkomunikasi dan juga terbuka dari luar, dimana
sinyal/noisedari luar bisa masuk dan sistemnya mudah
terganggu.Kendala-kendala lain dari PLC, sebagai berikut.
-
5/26/2018 Makalah_PLC (Sing Diprint)
11/14
10 | P a g e
NoiseSetiap jaringan listrik menerima sinyal listrik
yangdiradiasikan oleh alat-alat pada jaringan tersebut
dandiemisikan oleh sumber-sumber lainnya. Karena itu
mengapa setiap jaringan listrik dapat dikarakterisasikan
olehsuatu yang kita sebut noise. Noise pada saluran
dayasebagian besar disebabkan oleh peralatan listrik
yangterhubung ke saluran, seperti proses switching
penyuplai-penyuplaidaya.
Kualitas kirim suara dan data dipengaruhi oleh
bandwidth,frekuensi yang digunakan, dan rasio sinyal-noise
(SNR,signal to noise ratio). Bandwidth tinggi dicapai
denganmenggunakan kisaran frekuensi yang tinggi atau
denganmenaikkan tingkat SNR. Untuk menaikkan tingkat
SNR,dibutuhkan injeksi sinyal yang lebih tinggi.
Contohpengukuran SNR dan kisaran frekuensi yang
dapatdigunakan terlihat pada Gambar 8.
DistorsiPermasalahan lain yang harus diatur pada jaringan
listrikadalah distorsi (penyimpangan). Dimana distorsi ini
dapatmuncul selama kerangka-waktu milidetik sampai
beberapamenit. Distorsi disebabkan oleh peralatan mesin
-
5/26/2018 Makalah_PLC (Sing Diprint)
12/14
11 | P a g e
bor, ovenmicrowave dan blender, tetapi juga disebabkan
oleh lampulampuyang di on/off.
AtenuasiSalah satu problem utama dari PLC adalah
atenuasi(peredaman) sinyal yang sangat tinggi, terutama
jikafrekuensi kerjanya diatas kisaran puluhan MHz. Adanya
Atenuasi akan menyebabkan menurunkan tingkat
sinyalpada suatu jarak tertentu, sebagaimana ditunjukkan
padaGambar 9:
DisturbansiKeanehan sistem PLC penting lainnya adalah sering
terjadiberbagai macam disturbansi dari jaringan. Jaringan
teganganrendah tidak dapat membangun transmisi data dan
adabeberapa kerugian untuk pemakaian dalam
telekomunikasi.
Karena itu jaringan PLC kelihatan menjadi lebih
terganggudari pada jaringan komunikasi kawat lainnya.
Karena aturanregulasi yang ketat untuk radiasi
elektromagnetik darijaringan PLC terhadap lingkungan,
sistem PLC harusbekerja dengan PLC sebagai teknologi
yang memanfaatkansaluran listrik untuk menumpangkan
-
5/26/2018 Makalah_PLC (Sing Diprint)
13/14
12 | P a g e
sinyal suara dan data,tentunya dihadapkan kendala-kendala
yang cukup rumit.
Hal ini disebabkan berbagai kenyataan bahwa
PLCmengambil tempat secara langsung pada pada
jaringandimana kebanyakan dari peralatan listrik rumah
tanggadioperasikan, akibatnya level noise pada jaringan
akanmenjadi tinggi. Level noise bergantung pada
sejumlahkeadaan, seperti alam dan sumber-sumber buatan
dariradiasi elektromagnetik, struktur fisik dan
parameterjaringan. Beberapa kendala aplikasi yang terkait
denganjaringan listrik adalah noise, distorsi, disturbansi
danatenuasi, tentunya hal ini akan mempengaruhi kualitas
daripengiriman suara dan data, sehingga diperlukan
suatumetode modulasi yang mampu memberikan
solusipemecahannya. Daya sinyal yang sangat rendah. Hal
itumembuat sistem PLC lebih sensitif terhadap disturbansi
dansistem transmisi PLC harus menghadapi problem ini.
Sampai kini SNR cukup untuk menghindari
disturbansidalam jaringan, namun tidak ada pemakaian
metode khususuntuk melawan disturbansi.
-
5/26/2018 Makalah_PLC (Sing Diprint)
14/14
13 | P a g e
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Power Line Carrier (PLC) merupakan sistem komunikasi yangmemanfaatkan perambatan gelombang frekuensi radio melalui
konduktor transmisi SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) sebagai
media transmisi komunikasi.
Sehingga jaringan listrik selain berfungsi sebagai sumber listrik jugamenjadi media penghantar komunikasi.
PLC juga dikenal sebagai garis Power Digital Subscriber Line (PDSL),induk komunikasi, listrik telecom (WBP), atau jaringan listrik (PLN).