skripsi diajukan kepada fakultas dakwah universitas islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/bab i,...

44
TERAPI KEAGAMAAN SEBAGAI TERAPI PENYERTA BAGI PENYEMBUHAN PASIEN PENYAKIT DALAM DI RUMAH SAKIT UMUM PEMERINTAH (RSUP) Dr. SARDJITO YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Sebagai Salah satu Syarat Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Sosial Islam Dalam Bidang Ilmu Dakwah Oleh: MUHAMAD ZAINURI NIM. 04230028 PEMBIMBING: Dra. NURJANAH, M.Si. NIP. 150232932 PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2010

Upload: buixuyen

Post on 20-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

TERAPI KEAGAMAAN SEBAGAI TERAPI PENYERTA BAGI

PENYEMBUHAN PASIEN PENYAKIT DALAM DI RUMAH SAKIT

UMUM PEMERINTAH (RSUP) Dr. SARDJITO

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Sebagai Salah satu Syarat Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Sosial Islam Dalam Bidang Ilmu Dakwah

Oleh:

MUHAMAD ZAINURI NIM. 04230028

PEMBIMBING:

Dra. NURJANAH, M.Si. NIP. 150232932

PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM KESEJAHTERAAN

SOSIAL

FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2010

Page 2: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

ii

Universitas Islam Negeri Sunan Kali Jaga FM-UIN SUKA-BM-05-03/RO

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Hal : Skripsi Saudara M. Zainuri Lamp : Kepada yth. Dekan Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Di Yogyakarta

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudara:

Nama : M.Zainuri Nim : 04230028 Jurusan : Pengembangan Masyarakat Islam Kesejahteraan Sosial Judul : Terapi Keagamaan Sebagai Terapi Penyerta bagi Peyembuhan Pasien

Penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) dr. Sardjito Yogyakarta

Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Dakwah Jurusan/Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu dalam Ilmu Sosial Islam.

Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir saudara tersebut di atas dapat

segera dimunaqosahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Yogyakarta, 01 Desember 2009

Page 3: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud
Page 4: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

iv

MOTTO

SAKIT ADALAH SEBUAH PESAN DARI ALLAH SWT AGAR MANUSIA LEBIH MENDEKATKAN DIRI PADANYA

DAN

DIDALAM JIWA YANG SEHAT AKAN MENGHASILKAN RAGA YANG SEHAT

Page 5: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

vi

ABSTRAK

M.Zainuri, Terapi Keagamaan Sebagai Terapi Penyerta Bagi Penyembuhan Pasien Penyakit Dalam Di Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) di Yogyakrta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Dakwah UIN Sunan Kali Jaga, 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan terapi keagamaan sebagai terapi penyerta dalam menangani pasien penyakit dalam yang meliputi metode terapi yang di bimbing langsung oleh tim bidang kerohanian, materi terapi dan do’a, dari proses terapi tersebut dan juga hasil yang diperoleh setelah mengikuti proses terapi do’a yang dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) dr. Sardjito Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bila dilihat berdasarkan tempat merupakan penelitian lapangan (field research). Sumber data penelitian ini adalah pasien yang sedang menjalani perawatan oleh tim medis yang dilakukan oleh dokter dan perawat di rumah sakit dr. Sardjito Yogyakarta dan juga mempunyai tim khusus yang mendampingi pasien untuk memberikan support atau bimbingan terapi keagamaan, terutama untuk penyembuhan pasien penyakit dalam yaitu bidang kerohaniawan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, dokumentasi, observasi. Analisa data menggunakan metode-metode pengumpulan data yang bersifat intergratif dan komprehensif, karena merupakan penelitian studi kasus dan metode yang digunakan metode diskriptif kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukan : 1) Bahwa proses terapi keagamaan yang dilaksanakan oleh bidang Kerohaniawan Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Yogyakarta menggunakan beberapa metode oleh tim bidang kerohaniawan kepada pasien diantaranya untuk bisa lebih mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Dengan cara memperbanyak zikir dan do’a, masalah sembuh atau tidak itu tergantung Allah yang menentukannya, kita sebagai manusia hanya bisa berusaha semaksimal mungkin yang penting jangan berputus asa dan selalu bertawakal, Karena yang namanya musibah datangnya dari Allah manusia hanya bisa menerimanya. Apa yang dilakukan dalam proses terapi tersebut diarahkan pada kesadaran manusia yang paling dalam yaitu selalu ingat kepada sang Pencipta. Terapi tersebut merupakan manivestasi keimanan yang dapat membawa ketentraman, ketenangan dan kebahagiaan batin. 2) Begitupun dengan terapi keagamaan yang dilakukan oleh bidang kerohaniawan setelah pasien mengikuti beberapa proses terapi dari awal sampai akhir, baik dari segi fisik dan psikisnya pasien ini bisa dikatakan sembuh dari penyakit apabila mau tetap bersabar dan selalu berdo’a dan zikir kepada Allah. Dan bisa hidup normal seperti biasanya, asalkan dari pihak keluarga memberikan motivasi pada pasien untuk sembuh.

Page 6: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Karya Tulis Ini Untuk :

Ø Bapak dan Ibu tercinta kini ananda telah usia dalam

menjalankan studi, akan tetapi masih banyak kekurangan dan

perjuangan yang belum usai dalam menjalankan tugas

selanjutnya untuk masa depan. Doakanlah ananda dalam

setiap waktu, semoga ananda dapat melanjutkan perjuangan

dan menjadi anak yang sholeh dan berbakti padamu.

Ø Kakaku Eka Yuni Astuti terima kasih atas motivasinya dan

adiku Siti Mursidatul Jan’nah terima kasih atas do’a dalam

setiap waktunya dan memberikan dorangannya untuk

menyelesaikan sekripsi ini.

Ø Kekasihku Denie Maryanie yang memberikan semangat dalam

perjalanan hidup. Semoga Tuhan merestui cinta dan cita-cita

kita untuk masa depan.

Ø Untuk Almamater tercinta Jurusan Pengembangan Masyarakat

Islam Kesejahteran Sosial Fakultas Dakwah UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

Page 7: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

vi

KATA PENGANTAR

Dengan berucap alhamdulillahi rabil’ alamin, kami panjatkan puji syukur

kehadirat Allah yang telah memberikan kesempatkan penulis menuntut ilmu. Dengan

ridho-nya pula penulis dapat menyelesaikan karya tulis. Shalawat serta salam kami

haturkan kepada beliau sang revolusioner sejati Baginda Rasullah Muhammad SAW,

semoga kesejahteraan dan keselamatan senantiasa terlimpah kepada beliau, keluarga

sahabat dan umatnya hingga yaumul hisab nanti Amin.

Atas izin Allah SWT skripsi berjudul “Terapi Keagamaan sebagai Terapi

Penyerta Bagi Kesembuhan Pasien di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta” ini dapat

terselesaikan. Walaupun demikian sebagai penulis menyadari dengan sepenuh hati

bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kelemahan baik berupa

tulisan, redaksi maupun yang lainnya. Teriring ucapan terimakasih atas bantuan

semua pihak yang secara lansung maupun tidak langsung telah memberikan saran,

kritik, koreksi dan masukannya dalam karya tulis ini. Salam hormat dan terimakasih

kami ucapkan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. M. Amin Abdullah, selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Bapak Prof. Dr. H.M. Bahri Ghazali. MA, selaku Dekan Fakultas Dakwah UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Bapak. Drs. Azis Muslim. M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Page 8: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

vii

4. Bapak M. Fajrul Munawir. M.Ag, selaku Pembimbing Akademik.

5. Ibu Dra. Nurjanah. M.Si selaku pembimbing skripsi yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga, pikiran, dan meberikan kritik, masukan dan

pengarahan kepada penyusun sehingga selesainya skripsi ini.

6. Ibu Dr. Sri Endarini, MPH selaku Direktur RSUP dr. Sardjito beserta stafnya

terimakasih semuanya.

7. Bapak Dumono selaku koordinator dan segenap staf dan pegawai bidang

kerohanian.

8. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan segalanya bagi proses

perjalanan Ananda tercinta untuk menyusun skripsi ini, semoga Ananda bisa

membalasnya kelak, Amin Yaroball Alamin……..

9. Kakaku Eka Yuni Astuti terima kasih atas do’a dan saranya semoga Adinda kelak

nanti bisa menjalankan kehidupan yang lebih baik demi masa depan yang

dicapai. Adiku Siti Mursidatul Ja’nah, terimakasih atas do’anya, pesan kakak

buat adik, lanjutkanlah tekat semangat belajar demi masa depan yang ingin

dicapainya. Buat ponakanku Farizki Aufa Prasetyo kini kau hadir menjadi satria

pamungkas bagi keluarga.

10. Sahabat-sahabati Korp “GEGER” 2004, Poying, Atta, Farhan, Hafizen, Hilma,

Eka, Kasih, Khodijah dll, Eks Pandawa 2004, Keluarga Besar Rayon PMII

Fakultas Dakwah. dan Keluarga Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Cab, Yogyakata.

Page 9: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

viii

11. Terimakasih pula penulis haturkan khusus beliau Mas Munir Che Anam atas

bimbingan dan diskusinya selama ini hingga skripsi ini bisa di ajukan di jurusan

dan memberikan motivasi belajar, takakan pernah penulis lupakan sampai

kapanpun dan Mas Ari, yang selalu memberikan semangat belajar penulis dari

Awal hingga usai kuliah dan mewarnai kehidupan ini menjadi serba humoris

penuh canda tawamu yang selalu penulis ingat sampai kapanpun. Buat mas

Awenk dan keluarga, terima kasih atas bimbingannya selama ini semoga amal

baik dapat dibalas oleh Allah, Buat Gus Imdad, Kang Teguh Wangsa Gandhi,

Mas Ajis, Mas Jibril, Mas Jam-jami, Mas Hadi, Mas Aboy terimakasih penulis

haturkan pula atas motivasinya, buat Bang Danil, Buat mas Tomy, terima kasih

telah mengingatkan penulis agar segera menyelesaikan skripsi,.

12. Teman-teman Himpunan Mahasiswa Tangerang Yogyakarta (HIMATA-YO),

Buat Bang Wawan, Bang Rukyat, Bang Fikri, Bang Son Aji dan teman-teman

Sidik, Wawan, Menceng, Aboet, Banie, Kojek, Bhetok, Hambali, Iyan, Bejo

Wahyu dll penulis haturkan, .dan Keluarga Besar Banten Yogyakarta (KBY), dan

Orwil lainnya, IKMAPY, HAMASY, IKPMC, IKPM; dan semua pihak lain yang

tidak sempat penulis sebutkan disini, yang telah banyak berperan dalam proses

penyelesaian skripsi ini, penulis ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 10 Febuari 2010 Penyusun

M. Zainuri NIM. 04230028

Page 10: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI.................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii

HALAMAN MOTO .................................................................................................. iv

HALAMAN ABSTRAK……………………………………………………………. v

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... viiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul ................................................................................. 1

B. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 4

C. Rumusan Masalah ................................................................................ 8

D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 9

E. Kegunaan Penelitian dan Telaah Pustaka ........................................... 9

F. Kerangka Teori .................................................................................. 11

1. Tinjauan tentang terapi .................................................................. 11

2. Tinjauan tentang terapi keagamaan ............................................... 18

G. Metode Penelitian .............................................................................. 28

Page 11: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

ix

H. Sistematika Pembahasan .................................................................... 32

BAB II GAMBARAN UMUM BIDANG PELAYANAN ROHANI ISLAM DI

RSUP dr. SARDJITO YOGYAKARTA

A. Latar Belakang Berdirinya Bidang Pelayanan Rohani Islam ............... 34

1. Visi-misi bidang pelayanan rohani Islam ....................................... 35

2. Tugas fungsi dan tujuan ................................................................. 35

3. Struktur organisasi ......................................................................... 37

4. Dasar pelaksanaan pelayanan rohani ............................................. 38

5. Petugas pelayanan rohani atau rohaniawan ................................... 38

6. Juklak pelayanan rohani terhadap pasien ........................................ 39

7. Materi yang diberikan oleh rohaniawan ......................................... 40

8. Protap permohonan santunan rohani .............................................. 40

9. Prosedur tetap perawatan jenazah ................................................... 41

B. Gambaran Umum Pasien Penyakit Dalam ........................................... 42

1. Klasifikasi jenis penyakit dalam ..................................................... 42

2. Identifikasi pasien penyakit dalam ................................................. 51

a. Pasien penyakit jantung ............................................................ 51

b. Pasien penyakit paru-paru ......................................................... 61

BAB III: PELAKSANAAN TERAPI KEAGAMAAN SEBAGAI TERAPI

PENYERTA BAGI PENYEMBUHAN PASIEN PENYAKIT DALAM

A. Proses Pelaksanaan Terapi Keagamaan................................................ 68

Page 12: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

x

1. Identifikasi pasien .......................................................................... 68

2. Mengenalkan terapi keagamaan ..................................................... 72

3. Pengajuan terapi ............................................................................. 73

4. Praktek terapi ................................................................................. 76

B. Hasil yang dicapai ................................................................................ 91

1. Pengaruh terapi dalam proses penyembuhan ................................ 91

2. Perubahan yang dialami pasien setelah terapi ............................... 95

3. Berbagai kendala dalam menangani pasien .................................. 98

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 100

B. Saran-saran .......................................................................................... 102

C. Penutup ............................................................................................... 103

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAPMPIRAN

Page 13: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam membaca, memahami, dan

mempelajari skripsi ini, maka penulis memandang perlu untuk memberikan

batasan-batasan pengertian mengenai istilah-istilah dan maksud yang ada pada

judul skripsi ini. Adapun beberapa istilah yang perlu penulis jelaskan sebagai

berikut:

1. Terapi Keagamaan

Terapi adalah pengunaan teknik-teknik psikologis dalam proses

penyembuhan kelainan-kelainan mental dan behavioral.1 Dalam

pengertian lain adalah mengobati dengan cara kebatinan, atau pada

kesulitan penyesuaian diri lewat keyakinan agama.2 Terapi dimaksudkan

sebagai upaya membantu penyembuhan pasien, di sini diperlukan totalitas

yang meliputi jasmani dan rohani dimana keduanya saling terkait erat.

Sedangkan menurut Syaifudin Anshori istilah keagamaan adalah

agama, relegi atau al-din yaitu suatu sistem credo (tata keyakinan) atas

adanya yang mutlak diluar manusia atau sistem norma (tata kaidah) yang

mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia dan alam lainya,

1 Kartini Kartono, Dali Gulo, Kamus Psikologi, (Bandung: Pionir Jaya, 2000), hlm 390. 2 M. Hamdan Bakran Adz-Dzaki, Konseling dan Psikoterapi Islam, (Yogyakarta: Fajar

Pustaka Baru, 2002), hlm. 228.

Page 14: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

2

sesuai dan sejalan dengan tata keimanan dan tata pribadatan yang

dimaksud.3

Adapun yang penulis maksud dengan terapi keagamaan dalam

skripsi ini adalah penggunaan do’a, karena do’a adalah permohonan yang

ditujukan kepada Allah yang mengandung arti memohon, meminta,

mengundang, memanggil atau menghimbau. Do’a manusia kepada Tuhan

mengandung arti memohon sesuatu kepadanya. Adapun do’a-do’a yang

diamalkan dalam terapi ini adalah do’a-do’a yang mudah dihafal oleh

pasien, seperti membaca ta’awud, basmalah, shalawat Nabi, do’a supaya

cepat sembuh dan sebagainya.

2. Terapi Penyerta

Terapi penyerta di sini adalah pengobatan yang bersifat non medis

terhadap pasien yang mengalami penyakit dalam, menurut ajaran Islam

manusia boleh memohon apa saja kepada Allah selama masih termasuk

dalam kategori kebaikan.4 Oleh karena itu terapi penyerta memiliki peran

yang sangat signifikan dalam membantu penyembuhan pasien di Rumah

Sakit Umum Pemerintah (RSUP) dr. Sardjito Yogyakarta, terapi penyerta

juga mempunyai tim khusus yang mendampingi pasien untuk memberikan

do’a-do’a dalam bentuk terapi kegamaan yaitu bidang kerohanian

terutama dalam penyembuhan pasien penyakit dalam.

3 Siti Rahayu Haditono dan F.J. Kaoers. Monk, A. M.p, Psikologi Perkembangan.

(Yogyakarta: Gajah Mada Universty Press, 1985), hlm 217. 4 Dewan Redaksi, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Ikhtiyar Baru Van Hoeve,1993), hlm 222-

223.

Page 15: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

3

3. Pasien Penyakit Dalam

Pasien penyakit dalam yang dimaksud adalah pasien yang

menderita penyakit jantung dan paru-paru yang sedang menjalani terapi

keagamaan yang dilakukan oleh tim non medis bidang kerohanian untuk

mendampingi pasien. Masing-masing pasien yang sedang menjalankan

rawat inap tersebut berusia sekitar 30-50 tahun di RSUP dr. Sardjito

Yogyakarta tahun 2009 selain mendapatkan penanganan secara medis,

pasien juga mendapatkan terapi keagamaan sebagai terapi penyerta yaitu

melalui do’a. Karena do’a adalah obat yang paling manjur untuk

menghilangkan berbagai penyakit dan malapetaka.

Dalam hal ini seorang pasien penyakit dalam dinyatakan sembuh

apabila fisik dan rohaninya telah sehat dan dapat bekerja seperti sediakala

sedangkan penyembuhan bisa diartikan sebagai perbuatan (hal atau cara)

menyembuhkan.5

Berdasarkan penegasan judul diatas, maka yang penulis maksud

terapi keagamaan sebagai terapi penyerta bagi penyembuhan pasien

penyakit dalam adalah suatu cara atau usaha dalam memberikan

bimbingan kerohaniawan kepada pasien supaya terhindar dari gangguan

psikologis (bersifat non medis), kembali kepada fitrahnya menyadari

eksistensinya sebagai mahluk Allah yang seharusnya hidup selaras dengan

ketentuan petunjuk Allah. Terapi keagamaan juga memiliki peran yang

sangat signifikan dalam membantu penyembuhan pasien di rumah sakit

5 Achmad Mubarok, Al-Irsyad dan Nasty. Konseling Agama Teori dan Kasus. (Jakarta: PT

Bina Rena Pariwara 2000), hlm 906.

Page 16: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

4

melalui kegiatan berdo’a guna lebih mendekatkan diri kepada Allah agar

mendapatkan ketenangan dan ketentraman jiwanya.

B. Latar Belakang Masalah

Terapi medis saja tanpa do’a dan dzikir, tidaklah lengkap; sebaliknya

do’a dan dzikir saja tanpa terapi medis tidaklah efektif. Islam sebagai agama

yang suci diturunkan oleh Allah SWT sebagai rahmatan lil ‘alamin kepada

Nabi Muhammad SAW, memiliki prinsip bahwa setiap makhluk mempunyai

hak untuk menikmati hidup, baik hewan, tumbuh-tumbuhan, apalagi manusia

yang menyandang gelar khalifah dimuka bumi ini. Maka, agama merupakan

keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan yang mempunyai posisi serta

mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, baik dalam kehidupan

perorangan maupun kelompok.

Allah telah mengambil kesaksian terhadap jiwa manusia, baik itu

pengakuan, kesaksian, dan ketundukan kepada-Nya. Allah itu maha adil, Dia

menciptakan manusia tidak selamanya sehat. Suatu saat bisa terserang

penyakit. Ketika sakit banyak pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan, orang

sakit mungkin tidak dapat bersekolah, bermain, bekerja bahkan makanpun

tidak enak. Namun, siapa saja yang menderita sakit janganlah gelisah dan

marah, melainkan harus bersabar atas ketentuan Allah.

Di dalam Islam, seorang yang sakit agar selalu bersabar dan mengingat

Allah (Dzikrullah). Selain itu, disarankan untuk selalu berusaha yaitu dengan

Page 17: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

5

melakukan pengobatan baik itu secara medis maupun dengan cara terapi

keagamaan.

Dewasa ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin

canggih dengan hasil yang tidak terbayangkan oleh generasi terdahulu.

Demikian pula generasi sekarang ini, tidak bisa membayangkan hasil-hasil

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), dimasa yang akan datang karena

kemajuan teknologi pasti terus meningkatkan dan bisa dirasakan dampaknya,

karena itu menjadi kewajiban umat Islam untuk menjaga dari dampak-dampak

IPTEK yang negatif. Disamping membimbing umat Islam memanfaatkan

kemajuan IPTEK ini untuk sarana menyelamatkan umat Islam dengan efesien

dan sempurna, juga dasar yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan

umat.

Keberadaan Rumah Sakit Umum Pemerintah dr. Sardjito Yogyakarta,

membuktikan bahwa fasilitas di rumah sakit tersebut sudah lengkap dan

canggih. Selain itu di rumah sakit tersebut juga menyediakan terapi

keagamaan bagi para pasiennya. Kenyataan yang dijumpai, dengan terapi

medis saja tanpa do’a dan dzikir, tidaklah lengkap. Sebaliknya do’a dan dzikir

saja, tanpa terapi medis tidaklah efesien.6 Terapi keagamaan mempunyai

peranan penting dalam upaya penyembuhan pasien. Karena agama merupakan

faktor fundamental untuk berpasrah diri, sabar dan tawakal kepada Allah

SWT.

6 Wawancara dengan Pak Dumono pada tanggal 15 Desember 2008.

Page 18: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

6

Keimanan kepada Tuhan merupakan faktor sangat penting untuk

membuat orang percaya bahwa do’a memang ampuh membantu proses

penyembuhan penyakit. Survei mengenai itu pernah dilakukan majalah TIME,

CNN, dan USA Weekend7. Rata-rata survei itu menunjukan lebih dari 70%

orang menyatakan percaya bahwa do’a dapat membantu proses penyembuhan.

Dari survei tersebut terungkap bahwa banyak pasien membutuhkan terapi

keagamaan selain obat-obatan atau tindakan medis lainnya.8

Pentingnya agama dalam kesehatan dapat dilihat dari batasan

organisasi kesehatan dunia (WHO, 1984) yang menyatakan bahwa aspek

agama (spiritual) merupakan salah satu unsur dari pengertiaan kesehatan

seutuhnya. Bila sebelumnya pada tahun 1947 World Health Organization

(WHO), memberikan batasan sehat hanya dari tiga aspek saja, yaitu sehat

dalam arti fisik (Organobiologik), sehat dalam arti mental (Psikologik atau

Psikiatrik) dan sehat dalam arti sosial; maka sejak 1984 batasan tersebut

sudah ditambah dalam aspek agama (Spritual), yang oleh Amerika Psychiatric

Associstion dikenal dengan rumusan “bio-psycho-socio-spritual“ (APA,

1992).

Secara umum, agama (bahasa Indonesia) dapat disejajarkan dengan

religion (bahasa Inggris), dan al-din (bahasa Arab). Menurut W.J.S

Poerwadarminto, agama adalah segenap kepercayaan (kepada Tuhan, Dewa,

7 Nama sebuah Majalah di Amerika mengenai survey tentang terapi keagamaan, diakses

dari http://www.tawakal.or.id/index.php?idn=116 diakses 04 November 2008. 8 Levin 1996. Eastern Virginia Medical School, melakukan studi terhadap 393 pasien

jantung di San Fransisco, http://www.tawakal.or.id/index.php?idn=116 diakses 04 November 2008.

Page 19: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

7

dan sebagainya) serta dengan kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang

bertalian dengan kepercayaan itu.

Bila dikaji secara mendalam, maka sesungguhnya agama (Islam)

banyak ayat maupun Hadits yang memberikan tuntunan agar manusia sehat

seutuhnya, baik dari segi fisik, kejiwaan, sosial maupun kerohanian.

Sebagai contoh yang termaktub dalam al-Qur’an: Artinya: “Dan

apabila aku sakit, Dia-lah yang menyembuhkan” (Asy Syu'araa' 26:80).9

Dalam surat lain kita dapat menemukan penjelasan tentang keberadaan al-

Qur’an yang dapat menyembuhkan “Katakanlah: al-Qur’an itu adalah

petunjuk dan penawar (penyembuh) bagi orang-orang yang beriman” (Q.S 41:

44).10 Demikian halnya juga yang disabdakan oleh Baginda Rasulullah SAW.

Dalam salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Muslim dan Ahmad : “Setiap

penyakit ada obatnya. Jika obat itu tepat mengenai sasarannya, maka dengan

izin Allah penyakit itu akan sembuh” (H.R. Muslim dan Ahmad)

Dalam agama (Islam) bagi mereka yang sakit dianjurkan untuk berobat

kepada ahlinya (memperoleh terapy medis) disertai dengan berdoa dan

berzikir. Bagi pemeluk agama (Islam) do’a dan dzikir merupakan salah satu

bentuk komitmen keagamaan atau keimanan seseorang. Do’a adalah

permohonan yang dimunajatkan ke hadhirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha

Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha Pengampun. Dzikir

adalah mengingat Allah dengan segala sifat-sifat-Nya. Dengan demikian yang

dimaksudkan dengan “Do’a dan Dzikir“ adalah suatu amalan dalam bentuk

9Depak RI, Al-Qur’an dan Terjemah, (Bandung: CV Penerbit Jumanatul Ali-ART, 2005), hlm. 370

10 Depak RI, Op. Cit. hlm 481

Page 20: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

8

kata-kata yang diucapkan secara lisan ataupun dalam hati yang berisikan

permohonan kepada Allah, dengan selalu menginggat nama-Nya dan sifat-

Nya. Pengertian “Dzikir“ tidak terbatas pada bacaan dzikirnya itu sendiri

(dalam arti sempit), melainkan meliputi segala bacaan, sholat ataupun perilaku

kebaikan lainnya sebagaimana yang diperintahkan dalam agama.11

Oleh karena itu terapi keagamaan memiliki peran yang sangat

signifikan dalam membantu bagi proses penyembuhan pasien. Hal yang

menarik diteliti di Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP), dr. Sardjito

Yogyakarta, karena disamping penanganan secara medis yang dilakukan oleh

dokter dan perawat, di Rumah Sakit dr. Sardjito Yogyakarta juga mempunyai

tim khusus yang mendampingi pasien untuk memberikan support atau

bimbingan dalam bentuk terapi keagamaan, terutama untuk penyembuhan

pasien penyakit dalam yaitu Bidang Kerohaniawan.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas, ada beberapa pokok

permasalahan yang penulis rumuskan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana proses pelaksanaan terapi keagamaan dalam menangani pasien

penyakit dalam di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta?

2. Bagaimana hasil terapi keagamaan pasien penyakit dalam di RSUP dr.

Sardjito Yogyakarta?

11 Dadang Hawari, Do’a dan Zikir: Sebagai Pelengkap Terapi Medis, (Yogyakarta: Dana

Bhakti Primayasa, 1997), hlm. XI.

Page 21: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

9

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui proses pelaksanaan terapi keagamaan terhadap

pemyembuhan pasien penyakit dalam di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta.

2. Untuk mengetahui hasil terapi keagamaan terhadap penyembuhan pasien

penyakit dalam di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta.

E. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini berusaha mendeskripsikan secara cermat dan

sistematis konsep dasar dan pelaksanaan terapi keagamaan dalam proses

penyembuhan pesien penyakit dalam di RSUP dr Sardjito Yogyakarta.

1) Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih

pemikiran untuk metode terapi non medis religius bagi pasien penyakit

dalam dan peningkatan kualitas pelaksanaan pemberdayaan yang

dilakukan oleh yayasan maupun organisasi.

2) Secara Praktis, dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi

masyarakat dan mengetahui proses pelakanaan terapi keagamaan,

memberikan kontribusi pemikiran sebagai bahan pertimbangan terhadap

upaya pelaksanaan pemberdayaan kesejahteraan sosial.

F. Telaah Pustaka

Bersadarkan telaah pustaka yang dilakukan, ada beberapa penelitian

yang relevan dengan tema penelitian ini, yaitu: pertama, skripsi Arif Wibisono

Adi (1985), dengan judul Hubungan Keteraturan menjalankan Shalat dan

Page 22: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

10

Kecemasan para Siswa Kelas III SMA Muhammadiyah Magelang. Hasil

penelitiannya menunjukkan adanya kolerasi negatif yang signifikan antara

keteraturan menjalankan shalat dengan semakin rendah tingkat

kecemasannya.12

Kedua, skripsi Nunung Sintianti (2004), dengan judul Penanganan

Kasus Kecemasan melalui Terapi do’a (Studi pada Pasien Rumah Sakit Islam

Hidayatullah Yogyakarta), hasil penelitiannya adalah terapi do’a dapat

menurunkan dan menghilangkan kecemasan pasien medis, yang ada

gilirannya berdampak positif bagi percepatan kesembuhan penyakit pasien.13

Ketiga, skripsi Ndariasih (2004), dengan judul Terapi Zikir untuk

Mengatasi Stress (Studi pada Anak Panti Asuhan Al Falah Borobudur

Magelang), hasil penelitiannya adalah terapi zikir dapat mengatasi atau

menyembuhkan stress (gangguan mental) yang dialami oleh anak-anak panti

asuhan tersebut.14

Pembahasan skripsi di atas berbeda dengan tema yang penulis teliti.

Meski secara umum pembahasan skripsi di atas memiliki persamaan dalam

kajiannya yaitu terapi keagamaan, namun pembahasan tentang terapi

keagamaan yang penulis maksud berbeda subyek dan tempatnya pun berbeda.

Lain halnya yang akan Penulis teliti adalah dalam skripsi ini penulis

akan mencoba membahas proses pelaksanaan terapi keagamaan dalam

12 Arif Wibisono Adi, “Hubungan keteraturan menjalankan shalat dengan kecemasan

para siswa kelas III SMA Muhammadiyah Magelang” Skripsi Fakultas Psikologi UGM 1985. 13 Nunung Sitianti, “Penanganan Kasus Kecemasan Melalui Terapi Do’a (Studi pada

Pasien Rumah Sakit Islam Hidayatullah Yogyakarta)”, Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga 2004.

14 Ndarsih, “Terapi Zikir Untuk Mengatasi Stress (Studi pada anak Panti Asuhan Al-Falah Borobudur Magelang)”, Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga 2004.

Page 23: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

11

menangani pasien penyakit dalam dan hasil terapi do’a bagi pasien penyakit

dalam yang meliputi materi dan metode do’a apa yang digunakan dari terapi

do’a yang dilaksanakan di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta.

G. Kerangka Teori

1. Tinjauan Tentang Terapi

a. Pengertian Terapi Secara Umum

Kata terapi barasal dari bahasa Yunani “Therapeia” yang

berarti perawatan atau penyembuhan penyakit15. Artinya yang sama

juga di pakai dalam Ensiklopedia Brittanica yang mendefinisikan

terapi dengan The treatmen and care of a patient for the purpose of

combating disease or injure.16 (Perawatan dan pemeliharaan pasien

dengan maksud memberantas atau menyembuhkan penyakit atau

luka).

Dalam prakteknya Dadang Hawari menggunakan pendakatan

(religius approuch) sehingga lebih menekankan unsur-unsur agama

dalam setiap pelaksanaan terapinya. Kata agama yang berarti

kepercayaan kepada Tuhan.17 Maka dengan adanya agama manusia

mempunyai kekuatan yang luar biasa yang berada diluar dirinya yang

15 Ensiklopedi Indonesia edisi khusus jilid 6, (Jakarta: PT. Ichtiyar baru Van Hoeve H).

hlm. 3508. 16 Peter Salim dan Yenny Salim. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. (Jakarta:

Moderen Englis Press, ed I. 1991), hlm. 1598. 17 Purwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976), hlm

18.

Page 24: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

12

padanya ini manusia kemudian bergantung yang dimanefestasikan

dalam bentuk ibadah dan upacara-upacara ritual.

William Jammes, seorang Filosofis dan ahli jiwa Amerika

mengatakan:

“gelombang lautan yang menggelora sama sekali tidak membuat keruh ketenangan relung yang dalam dan membuat resah, demikian hanya individu yang keimanannya mendalam, ketenangan tidak akan terkeruhkan oleh gejolak seperti rel yang sementara sifatnya. Sebab individu yang religius akan terlindungi dari keresahan dan selalu terjaga keseimbangannya serta selalu siap untuk menghadapi segala petaka yang terjadi”.

Worberg membagi terapi menjadi tiga macam yang

disesuaikan dengan tujuan: Terapi Supportif, terapi ini bertujuan

memperkuat tentang pertahanan harga diri atau kepribadian dan

memperluas pada penyesuaian diri yang seimbang. Dengan terapi ini

berarti seorang diberi semangat hidup dan keyakinan pada diri sendiri

yang selanjutnya diarahkan pada pengendalian diri dan penyesuaian

diri. Dengan demikian diharapkan orang tersebut bisa menghadapi

permasalahannya secara tenang dan tidak tegang.

Terapi Reduktif, terapi ini bertujuan mengusahakan diri

kembali modifikasi tujuan hidup dan penghidupan potensi kreatif.

Adakalanya seseorang mengalami konflik karena kurang bisa

menyesuaikan terhadap perubahan-perubahan dalam kehidupan

sebagaimananya ia melihat alternative-alternatif lain dalam menempuh

jalan hidup.

Terapi Rekonstruktif, tujuan terapi ini adalah menimbulkan

pemahaman terhadap konflik-konflik yang tidak disadari agar terjadi

Page 25: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

13

perubahan keperibadian dengan mengembangkan potensi penyesuaian

yang baru. Dengan mengetahui konflik-konflik yang dialami, maka

seseorang dapat mencapai pemecahan atau merubah cara pandangnya

terhadap segala hal yang terjadi dalam hidup sehingga ia akan dapat

menyesuaikan diri dengan keadaan baru yang dialaminya.18

Tujuan yang ingin dicapai dalam proses terapi biasanya

meliputi beberapa aspek dalam kehidupan manusia.19

1) Memperkuat motivasi untuk melakukan hal-hal yang benar. Tujuan

ini biasanya dilakukan melalui terapi yang sifatnya derektif dan

suportif dengan cara memberi nasehat sederhana sampai pada

hiposis yang digunakan untuk menolong orang bertindak dengan

cara yang tepat.

2) Mengurangi tekanan emosi melalui kesempatan untuk

mengespresikan perasaan yang mendalam sehingga menimbulkan

pengalaman baru.

3) Membantu klien mengembangkan potensinya melalui hubungan

dengan terapis, sehingga klien akan menemukan bahwa dirinya

untuk berkembang kearah yang lebih positif.

4) Mengubah kebiasaan, terapi memberikan kesempatan untuk

mengganti kebiasaan-kebiasaan yang kurang adaptif. Pendekatan

perilaku sering digunakan untuk mencapai tujuan.

18 Abdul Aziz Ahyadi, Psikologi Agama Keperibadian Muslim Pancasila, (Bandung:

Sinar Baru Algesindo 1995), hlm. 161-162. 19 Johana E. Prawitasari, Dasar-dasar Psikotrapi dalam MA Subandi (ed.) Psikotrapi,

hlm. 1-11.

Page 26: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

14

5) Mengubah struktur kognitif individu. Struktur kognitif

menggambarkan idenya mengenai dirinya sendiri maupun dunia

disekitarnya. Masalah yang muncul biasanya karena terjadi

kesenjangan antara struktur kognitif perlu diubah untuk

menyesuaikan dengan kondisi yang ada.

6) Meningkatkan pengetahuan dan kapasitas untuk mengambil

keputusan dengan tepat. Kombinasi antara kemampuan dan

keterampilan yang dimiliki klien disesuaikan dengan minatnya

untuk menentukan keputusan yang akan diambilnya.

7) Meningkatkan pengetahuan diri atau insight. Terapi menentukan

individu untuk lebih mengerti akan apa yang difikirkan, dirasakan

dan dilakukannya. Kesadaran diri ini penting sehingga individu

tersebut akan lebih rasional dalam menentukan langkah

selanjutnya.

8) Meningkatkan hubungan atar pribadi. Konflik yang dialami

manusia biasanya tidaklah konflik interpersonal. Manusia sejak

lahir sampai mati membutuhkan orang lain, sehingga ia akan

banyak bergantung dengan orang-orang dalam hidupnya. Terapi

individu diharapkan dapat meningkatkan hubungan dengan orang

lain sehingga orang yang bersangkutan dapat hidup lebih sejahtera

serta mampu berhubungan dengan orang lain dengan lebih efektif.

Page 27: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

15

9) Mengubah proses somatik supaya mengurangi rasa sakit dan

meningkatkan kesadaran tubuh, latihan-latihan fisik guna

meningkatkan kesadaran individu.

10) Mengubah status kesadaran untuk mengembangkan kesadaran

kontrol dan kreativitas diri.

b. Tujuan Terapi Islam dan Fungsi Terapi Islam

Dengan demikian maka jelaslah bahwa, tujuan terapi dan

fungsi terapi Islam itu sendiri mencangkup beberapa unsur-unsur

sebagaimana yang dirumuskan Baried Isham diantaranya:

1) Menyadarkan penderita agar masalah dan meringankan problem

kejiwaan yang dideritanya dengan ikhlas.

2) Ikut serta memecahkan masalah dan meringankan problem

kejiwaan yang sedang deritanya.

3) Memberikan pengertian dan bimbingan pada penderita dalam

melaksanakan kewajiban keagamaan harian yang harus ditunjukan

dalam batas kemampuannya.

4) Perawatan dan pengobatan dikerjakan dengan berpedoman pada

tuntunan Islam seperti memberi makan dan minum obat diawali

dengan membaca basmallah dan diakhiri dengan membaca

hamdallah.

Page 28: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

16

5) Menunjukan perilaku dan bicara yang baik sesuai dengan tuntunan

agama.20

Sedangkan fungsi terapi islam sebagaimana yand dirumuskan

Hamdani Bakran antara lain:

1) Fungsi Pencegahan (prefention), dengan mempelajari, memahami

dan mengaplikasikan ilmu (agama Islam) maka akan dapat

menimbulkan potensi preventif sebagaimana telah diberikan Allah

kepada hambanya yang dikehendaki-Nya.

2) Fungsi Penyembuhan dan Perawatan (treatment). Terapi Islam

(zikir, shalat, do’a, membaca shalawat Nabi) akan membantu

seseorang melakukan pengobatan penyakit khususnya terhadap

gangguan mental, spiritual dan kejiwaan.

3) Fungsi pensucian atau pembersihan. Terapi Islam melakukan

pensucian diri dari bekas-bekas dosa dengan pensucian najis,

pensucian dari yang kotor (mandi), pensucian yang bersih (wudhu),

pensucian yang suci atau fitri (shalat taubat). dan pensucian yang

Maha suci (Dzikrullah mentauhidkan Allah).21

c. Paradigma Terapi Islam

Terapi dengan menggunakan pendekatan agama telah banyak

mendapat pengakuan oleh para ahli, mereka memandang agama satu

20 M.Baried Isham, Peranan Santunan Spiritual Di rumah Sakit Islam dalam Etika dan

Kesehatan, (Jakarta: Rajawali, 1986), hlm 270-279 21 M. Hamdani Bakran Adz-Dzaki, Konseling dan Psikoterapi Islam, (Yogyakarta: Fajar

Pustaka Baru, 2002), hlm.270-271.

Page 29: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

17

hal yang crucial dalam menyembuhkan suatu penyakit khususnya

yang berkaitan dengan jiwa manusia. Menurut Carl Gustaf Jung sudah

separuh umur lebih dari 35 tahun tidak ada seorangpun yang faktor

kejiwaan penyakitnya tidak berhubungan dengan agama.22 Arnold

Toynbee berpendapat bahwa krisis yang dialami oleh orang-orang

Eropa pada zaman modern ini disebabkan oleh karena kemiskinan

spiritual yang jalan untuk menyembuhkannya tiada lain kecuali

dengan agama.

Sementara itu, Toto Tasmara dalam bukunya Dimensi Do’a

dan Zikir, mengemukakan bahwa Do’a dan Zikir merupakan sebuah

awal dari harapan, sedangkan harapan merupakan awal dari kehidupan

karena keduanya adalah bukti cinta kasih Allah sebagai sang Khaliq

kepada manusia yang berperan sebagai mahluk-Nya. Seandainya

manusia tidak mengenal do’a dan zikir, maka manusia akan binggung

untuk mengarahkan segala harapan hidupnya, dan kepada siapa

rintihan hati akan disampaikan. Do’a dan Zikir juga merupakan

sebuah dimensi lain untuk melahirkan ketenangan batin yang luar

biasa serta untuk menumbuhkan kekuatan benteng diri dari serangan

luar yang dapat menghancurkan manusia.23

Hal diatas menunjukan bahwa memang ada hubungan yang

erat antara faktor kejiwaan suatu penyakit dengan tingkat

keberagamaan seseorang, sehingga memang semestinya setiap orang

22 Zakiah Daradjat, Psikologi Agama, (Jakarta: Bulan Bintang , 1993), hlm. 37. 23 Toto Tamara, Dimensi Do’a dan Zikir, Menyelami Samudra Qolbu Mengisi Makna

Hidup, (Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 1999), 10-11.

Page 30: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

18

dalam menangani suatu penyakit memperhatikan dan

menghubungkannya dengan keyakinan akan kekuasaan Tuhan.24

2. Tinjauan tentang Terapi Keagamaan.

a. Pengertian terapi agama

Terapi Islam adalah proses penyembuhan dan pengobatan

suatu penyakit, baik itu mental, spiritual, moral maupun fisik dengan

melalui bimbingan al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai firman Allah

dalam Q.S.Yunus: 57).

Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya Telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman” 25

Psikologi Agama meneliti dan mempelajari pengaruh agama

terhadap sikap dan tingkah laku individu atau mekanisme yang

bekerja dalam diri seseorang, karena cara seseorang berfikir, bersikap,

bereaksi dan bertingkah laku, tidak dapat dipisah-pisahkan dari

keyakinannya, karena keyakinan masuk dalam konstruksi

kepribadiannya26

Kesadaran Agama adalah bagian atau segi agama yang hadir

dalam fikiran yang dapat diuji melalui intropeksi, sekaligus dapat

diartikan sebagai aspek mental dari aktivitas agama tersebut.

Sedangkan pengalaman agama merupakan unsur perasaan dalam

24 SS. Djam”an, Islam dan Psikosomatik , (Jakarta: Bulan Bintang, 1976), hlm 14. 25 Depak RI, Al-Qur’an dan Terjemah, (Bandung: CV Penerbit Jumanatul Ali-ART,

2005), hlm. 215 26 Zakiah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993), hlm 2.

Page 31: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

19

kesadaran agama, yakni perasaan membawa kepada keyakinan yang di

hasilkan oleh tindakan (amaliah).27 Kesadaran agama maupun

pengalaman agama dapat mewujudkan amal yang sempurna dengan

merealisasikan keserasian fisik maupun kesehatan jiwa. Dari uraian

diatas agama merupakan kebutuhan fitri dan emosional manusia dan

merupakan satu-satunya sarana atau alat untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan fitri manusia yang tidak satupun dapat mengartikan

kedudukannya.28 Agama sebagai fitrah (kesucian) memiliki peran

penting dalam mewujudkan pemenuhan kesucian jiwa yang

merupakan sarana langsung dari Allah.29 Dalam mengembalikan jiwa

yang sehat, diperlukan usaha pembersihan jiwa melalui dzikir

(mengingat), taqarrub (mendekatkan diri).

b. Aspek-Aspek Terapi Agama

Bila dikaji secara mendalam maka sesungguhnya dalam ajaran

Islam sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits banyak

ayat maupun hadits yang memberikan tuntunan agar manusia sehat

seutuhnya baik dari segi fisik (biologi), kejiwaan (psikologis) maupun

spiritual (kerohanian atau agama). Banyak sekali ayaat-ayat al-Qur’an

yang mengisaratkan.

27 Ibid hlm 27 28 Murthada Muthahhari, Persepektif Al-Qur’an Tentang Manusia dan Agama, (Bandung:

Mizan, 1992), hlm. 44. 29 Acmad Mubarok, Konseling Agama Teori dan Kasus, (Jakarta: PT. Bina Arena

Pariwira, 2000), hlm. 1.

Page 32: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

20

Namun teryata kehidupan manusia tidak selamanya dalam

kesehatan dan kebahagiaan. Jika manusia dirudung sakit atau

mendapat cobaan, maka sudah sepantasnya manusia. Telah kita

ketahui bersama bahwa segala sesuatu adalah milik Allah begitu juga

sakit atau kesusahan. Dalam hal ini do’a merupakan terapi yang

berguna bagi jiwa manusia. Karena ia akan menghilangkan kesedihan

dan kesusahan, ketakutan dan kegelisahan serta menghilangkan rasa

putus asa, kelemahan dan kekerasan.

Ada 3 aspek yang perlu disoroti berkaitan dengan nilai-nilai

terapeutik dari terapi agama (do’a), yakni:

1) Aspek Keyakinan (optimisme)

Dipandang dari sudut kesehatan jiwa, do’a mengandung

unsur psikoterapeutik yang mendalam, psikorelegius terapi ini

tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan psikiatrik, karena

mengandung kekuatan spritual atau kerohanian. Yang

membangkitkan rasa kepercayan diri (self confiden) dan rasa

optimisme (harapan kesembuhan). Dalam menghadapi penyakit

atau musibah ajaran Islam tak membenarkan putus asa. Manusia

diwajibkan berikhtiar (berobat dan berdo’a) soal sembuh atau

tidak Allah yang menentukan kita hanya bisa pasrah.

2) Aspek Ucapan atau Auto Sugesti (Self Hipnotis)

Do’a sebagai teknik pengobatan, dapat dilakukan dengan

berbagai kondisi yang terbukti membantu efektifitas dalam

Page 33: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

21

mengubah mental seseorang. Bila do’a diucapkan dan dipanjatkan

dengan sungguh-sungguh maka pengaruhnya sangat jelas bagi

perubahan jiwa dan badan. Didalam shalat misalnya, disamping

memerlukan aktifitas fisik (gerak) dan harus dijalankan dengan

penuh konsentrasi, shalat juga berisikan serangkaian do’a yang

telah ditentukan oleh syariat Islam mulai dari takbiratul ikram

sampai salam.

Dari segi hipnotis, yang menjadi landasan dasar teknik

terapi jiwa, ucapan dalam do’a tersebut merupakan auto-sugesti

yang dapat mendorong kepada orang yang mengucapkan untuk

berbuat sebagaimana yang dikatakan, mengatakan hal-hal yang

baik terhadap diri sendiri adalah mensugesti diri sendiri agar

memiliki sifat baik tersebut.

3) Aspek Pengakuan dan Penyaluran (Katarsis).

Do’a merupakan sarana hubungan manusia dengan tuhan,

dengannya manusia dapat berdialog secara langsung tanpa

perantara sang pencipta, ia setiap saat dapat senantiasa katarsis,

sehingga hal ini akan memberikan efek ia merasa dan menyadari

bahwa dirinya tidak sendirian (lonely), tidak merasa selalu

kesepian, selalu ada yang melihatnya, ada yang memelihara,

memperhatikan dan menolongnya yaitu Allah. Adanya perasaan

ini akan melegakan perasaannya dan akan membantu proses

penyembuhan. Hal ini didukung dengan pendapat Zakiah Dradjat

Page 34: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

100

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian data yang disampaikan pada bab-bab sebelumnya,

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Proses pelaksanaan terapi keagamaan sebagai terapi penyerta sebagaimana

yang dilakukan oleh tim bidang pelayanan kerohaniawan Islam di RSUP dr.

Sardjito Yogyakarta merupakan upaya alternatif dalam proses membantu

penyembuhan pasien penyakit dalam. Proes ini juga sebagai upaya untuk

menguatkan mental dan spritual pasien karena secara psikologis seperti

mengalami putus asa, keresahan atau trauma, sebagai akibat dari gangguan

penyakit yang diderit pasien. Proses pelaksanaan terapi keagamaan ini juga

merupakan bentuk pengobatan alternatif untuk membantu proses

penyembuhan secara medis. Dalam kondisi cemas pasien mengalami

penurunan daya tahan tubuh sehingga bisa mempersulit proses penyembuhan.

Dengan demikian pasien membutuhkan pengobatan secara rohaniah, yaitu

dengan zikir dan do’a, agar pasien bisa merasakan ketenangan dan

ketentraman jiwa. Adapun proses pelaksanaan terapi keagamaan tersebut di

RSUP dr. Sardjito Yogyakarta sebagai berikut :

a. Identifikasi pasien

b. Mengenalkan terapi keagamaan

Page 35: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

101

c. Pengajuan terapi

d. Pelaksanaan terapi melalui 1) bimbingan rohani, 2) penasihatan

(konsultasi), dan 3) berdo’a. Bedo’a merupakan terapi yang sangat

berguna bagai jiwa pasien, karena ia dapat menghilangkan kesedihan,

ketakutan, kegelisahan, serta menghilangkan rasa putus asa, kelemahan,

dan kekerasan.

2. Hasil yang diperoleh dari proses pelaksanaan terapi keagamaan di RSUP dr.

Sardjito Yogyakarta bisa dikatakan berhasil dengan baik. Berdasarkan temuan

lapangan, dari pengakuan para pasien yang merasa tentram, memiliki dampak

perubahan lebih baik dari kondisi sakit yang dirasakan. Diantaranya

pernyataan dari kedua pasien, bahwa proses terapi keagamaan yang dilakukan

bidang kerohaniawan ternyata dapat memperkuat mental, menghilangkan

kecemasan, menumbuhkan rasa optimis, harapan untuk sembuh dan

menanamkan sikap tawakkal kepada Allah. Berangkat dari pengakuan kedua

pasien tersebut, semuanya mengalami perubahan kearah yang lebih baik, baik

secara medis maupun non-medis.

3. Dalam penelitian ini, penulis menemukan satu proses yang bisa dibilang

signifikan, yakni pasien tidak serta merta menggantungkan proses pengobatan

yang dilakukan secara medis. Meski tidak sedikit kendala yang ditemukan

seperti, pasien kurang memiliki kesabaran, apatis, karena tidak mengetahui

hikmah dari terapi keagamaan dan berbagai kendala lain yang bersifat teknis,

akan tetapi sebagai bagian dari proses, terapi juga memberikan kontribusi

Page 36: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

102

positif dalam dunia kedokteran. Degan demikian, secara umum, dapat

disimpulkan bahwa terapi keagamaan memberikan pemahaman secara

spritual, atau secara bathiniah, tentang hakikat keberadaan diri seseorang

hubungannya dengan Allah swt. Artinya sesungguh yang memberikan

kesembuhan dan kesehatan hanyalah Allah meski manusia berikhtiar melalui

berbagai cara termasuk ditempu secara medis.

B. SARAN

Dalam rangka mengembangkan metode terapi keagamaan dimasa-masa

yang akan datang, penulis menyampaikan rekomendasi sebagai berikut:

1. Keberadaan RS. dr Sardjito Yogyakarta kiranya perlu ditingkatkan lagi kerja

sama antar instansi pemerintah. Sebab RSUP dr Sardjito Yogyakarta

merupakan salah satu rumah sakit tertua di Yogyakarta yang menampung

banyak pasien dan sebagai rujukan dari rumah sakit daerah lainnya

2. Peranan keluarga pasien sangat dibutuhkan sebagai terapi lanjutan setelah

mendapatkan terapi, baik secara medik maupun agama. Agar pasien merasa

termotivasi dan mendapat support dari keluarganya

3. Bagi para peneliti khususnya jurusan PMI, yang hendak melakukan penelitian

yang sama tentang terapi keagaman sebagai terapi penyerta dalam proses

penyembuhan penyakit dalam, hendaknya mengkaji lebih dalam lagi tentang

metode bimbingan rohani, metode do’a, ataupun metode konsultasi (nasehat)

agar hasil yang diperoleh lebih akurat, mendasar, mendalam dan substansial.

Page 37: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

103

C. Penutup

Sukur alhamdulillah kehadirat Allah yang telah menganugerahi petunjuk

dan rahmatnya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas akademik ini. Penulis

sadar banyak kekurangan, namun demikian manusia tak luput dari kesalahan dan

kekurangan. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat dan barokah untuk semua

khususnya pribadi penulis . Amin Yarobal Alamin.

Page 38: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

DAFTAR PUSTAKA

Al-Irsyad Mubarok Achmad, dan Nasty. Konseling Agama Teori Dan Kasus. Jakarta: PT Bina Rena Pariwara 2000.

Anton Bakker, Metode-metode Filsafat, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986. Arif Furchan, Pengantar Metodologi Penelitian Kualitatif, Surabaya:

Usaha Nasional karya, 1992. Aziz Ahyadi Abdul, Psikologi Agama Keperibadian Muslim Pancasila,

Bandung: Sinar Baru Algesindo 1995. Bakran Adz-Dzaki M.Hamdan, Konseling dan Psikoterapi Islam,

Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2002. Dadang Hawari, Do’a dan Zikir: Sebagai Pelengkap Terapi Medis,

Yogyakarta: Dana Bhakti Primayasa, 1997 Darajat Zakiah, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 1993. Daradjat Zakiah, Psikologi Agama, Jakarta: Bulan Bintang , 1993. Dewan Redaksi, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Ikhtiyar Baru Van

Hoeve,1993), Departemen Kesehatan RI RSUP dr. Sardjito Yogyakarta, Buku Panduan

Bimbingan Rohani Bagi pasien, Yoyakarta , !7 Agustus 2003 Depak RI, Al-Qur’an dan Terjemah, Bandung: CV Penerbit Jumanatul Ali-

ART, 2005. Djam”an, SS. Islam dan Psikosomatik , Jakarta: Bulan Bintang, 1976. Dokumentsi Bidang Kerohanian di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, 2009. Dudung Abdurrahman, Pengantar Metodologi Penelitian, Yogyakarta:

Kurnia Kalam Semesta, 2003. . Ensiklopedi Islam Dewan Redaksi. Jakarta: Ikhtiyar Baru Van Hoeve,1993. Ensiklopedi Indonesia edisi khusus jilid 6, Jakarta: PT. Ichtiyar baru Van

Hoeve H.

Page 39: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

Hasbi Ash Shiddieqy, Pedoman Zikir dan Do’a, Jakarta: Bulan Bintang, 1984.

Haditono Siti Rahayu dan F.J. Kaoers. Monk, A. M.p, Psikologi

Perkembangan. Yogyakarta: Gajah Mada Universty Press, 1985. Hamdani Bakran adz-Dzaky, Konseling dan Psikotrapi Islam: Penerapan

Metode Sufistik, Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2002. Imam An. Nawawi, Terjemah Al-Azhar, Bandung: Al-Ma’arif, 1984. Koentjoroningrat, Metodelogi Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia,

1997. Kartini Kartono, Dali Gulo, Kamus Psikologi, Bandung: Pionir Jaya, 2000. Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja

Rosda Karya, 1998). M.Baried Isham, Peranan Santunan Spiritual Dirumah Sakit Islam dalam

Etika dan Kesehatan, Jakarta: Rajawali, 1986. M. Hamdani Bakran Adz-Dzaki, Konseling dan Psikoterapi Islam,

Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2002. Murthada Muthahhari, Persepektif Al-Qur’an Tentang Manusia dan

Agama, Bandung: Mizan, 1992. Mubarok Acmad, Konseling Agama Teori dan Kasus, Jakarta: PT. Bina

Arena Pariwira, 2000. Poerwadarminta W.J.S, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT Balai

Pustaka, 1984 Peter Salim dan Yenny Salim. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer.

Jakarta: Moderen Englis Press, ed I. 1991. Purwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,

1976 Prawitasari. Johana E, Dasar-dasar Psikotrapi dalam MA Subandi (ed)

Psikotrapi, Sholeh, Muhammad, agama sebagai terapi ; telaah menujubilmu

kedokteran holistic, Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2005

Page 40: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

Sustrisno Hadi, Metodologi Research, jilid II .Yogyakarta: Andi Offset,

1989, Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik,

Jakarta: Rineka Cipt,1998. Toto Tasmara, Dimensi Doa dan Zikir: Melayani Samudra Qolbu Mengisi

Makna Hidup, Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 1999. Winarto Suracmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung: Tarsito, 1998. Sumber Internet Carrel,Auliahttp://Islamic.xtgem.com/ibnuisafiles/list/nov08/Islam_therapy

/0027.htm. Diakses pada tanggal 24 Febuari 2010. DrDhiyakdalam.http://www.eramuslim.com/syariah/quransunnah/pengaruh

-do’a-tethadap-kesembuhan.htm, Diakses pada selasa 13 Oktober 2009.

Levin 1996. Eastern Virginia Medical School melakukan studi terhadap

393 pasien jantung di San Fransisco, http://www.tawakal.or.id/index.php?idn=116. Diakses 04 November 2008.

Larry Dossey: http://islamic.xt gem.com/ibnuisafiles/list/nov08/

Islam_therapy/0027htm. Diakses 13 Oktober 2009. http://www.eramuslim.com/syariah/quran-sunnah/pengaruh-doa-tethadap-

kesembuhan.ht(Majalah Al-I’jaz Al-Ilmi No 30, Jumadil Akhir 1429)m, Di akses 13 Oktober 2009.

Lihat:http://2009bejo.wordpress.com/2009/10/27/inilah-penyebab-

penyakit-jantung-koroner/ diaskes tanggal 20 November 2009.

Page 41: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

DOKUMENTASI HASIL PENELITIAN

LOKASI KANTOR/RUANG KERJA BIDANG KEROHANIAWAN RSUP DR.SARDJITO YOGYAKARTA.

Page 42: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

DOKUMENTASI HASIL PENELITIAN

PENULIS SEDANG MELAKUKAN INTERVIEW DENGAN BAPAK DUMONO SELAKU KOORDINATOR BIDANG KEROHANIAWAN

RSUP.DR. SARDJITO YOGYAKARTA

BAPAK SUKIRNO SELAKU ANGGOTA BIDANG KEROHANIAWAN

SEDANG BERTUGAS MEMBUAT LAPORAN DAN PENDATAAN PADA PASIEN YANG AKAN DI TERAPI

DOKUMENTASI HASIL PENELITIAN

Page 43: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

PETUGAS SEDANG MEMBERIKAN SANTUNAN DOA PADA PASIEN

PEMBERIAN BIMIBINGAN ROHANI PADA PASIEN

Page 44: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam ...digilib.uin-suka.ac.id/4188/1/BAB I, II, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 3. Pasien Penyakit Dalam Pasien penyakit dalam yang dimaksud

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Muhammad Zainuri.

Tempat / tanggal lahir : Tangerang, 23 Maret 1986.

Agama : Islam.

Alamat asal : Jl. Untung Suropati II No 32, Cimone Jaya

Karawaci Tangerang Banten 15114

Alamat di Yogyakarta : Jl. Nyai Adisari Rt 40/12 Pilahan Kota Gede

Yogyakarta

Nama orang tua

Nama Ayah : Komarudin

Nama Ibu : Nur Sehan

Pekerjaan orang tua

Ayah : WIRASWASTA

Ibu : Ibu Rumah Tangga

Alamat asal : Tangerang Banten.

Riwayat pendidikan:

1. SD Negeri Cimone 8 Tangerang Banten. 1992-1997

2. MTS. Futuhiyyah Mranggen Demak. 1998- 2000

3. MA. Futuhiyyah Mranggen Demak 2001-2003

4. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2004-2009

Riwayat organisasi:

1. Ketua Pelatihan Kader Dasar PMII. Yogyakarta 2004-2005. 2. Ketua Kordinator Study Kepemimpinan Himata-Yo 2005-2006. 3. Ketua Kordinator Bidang Pembasisan Himata-Yo 2006-2007