skripsi 2013 pengaruh media pembelajaran...

64
SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK SISWA KELAS XI SMAN 2 TINGGIMONCONG TAHUN 2013 OLEH : Nurbaeti Bakhtiar (C111 08 145) PEMBIMBING dr. H. Muhammad Ikhsan Madjid, MS, PKK DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

Upload: others

Post on 25-Dec-2019

26 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

SKRIPSI

2013

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP TINGKAT

PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK SISWA KELAS XI

SMAN 2 TINGGIMONCONG TAHUN 2013

OLEH :

Nurbaeti Bakhtiar (C111 08 145)

PEMBIMBING

dr. H. Muhammad Ikhsan Madjid, MS, PKK

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK

PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

DAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013

Page 2: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN ILMU

KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013

Telah Disetujui Untuk Dicetak dan Diperbanyak

Judul Skripsi:

“PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK SISWA KELAS XI

SMAN 2 TINGGIMONCONG TAHUN 2013”

Makassar,

Pembimbing

dr. H. Muhammad Ikhsan Madjid, MS, PKK

Page 3: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

PANITIA SIDANG UJIAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013

Skripsi dengan judul “PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP

TINGKAT PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK SISWA KELAS XI

SMAN 2 TINGGIMONCONG TAHUN 2013” telah diperiksa dan disetujui

untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Bagian Ilmu Kesehatan

Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas

Hasanuddin Makassar pada:

Hari/Tanggal : Jumat, 12 Juli 2013

Waktu : 12.00 WITA

Tempat : Ruang Seminar IKM-IKK FKUH PB.622

Ketua Tim Penguji

dr. H. Muhammad Ikhsan Madjid, MS, PKK

Anggota Tim Penguji

Anggota I, Anggota II,

(dr. Sultan Buraena, MS, Sp. OK) (Dr. dr. H. A. Armyn Nurdin, M. Sc)

Page 4: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

iv

SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013

Nurbaeti Bakhtiar, C11108145 dr. H. Muh. Ikhsan Madjid, MS, PKK Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Tingkat Pengetahuan Bahaya Merokok Siswa Kelas XI SMAN 2 Tinggimoncong Tahun 2013 (xi+ 42 halaman+ 6 lampiran)

ABSTRAK Latar belakang: Di seluruh dunia, tembakau adalah salah satu penyebab paling penting untuk kecacatan, penderitaan, dan kematian prematur. Di banyak negara, tembakau bahkan menjadi penyebab yang paling penting. Padahal, hampir merupakan satu-satunya di antara aneka penyebab gangguan kesehatan, tembakau juga merupakan satu-satunya yang pada prinsipnya dapat sepenuhnya dicegah. World Health Organization (WHO) 2008, di antara lebih dari 1 milyar perokok yang hidup saat ini, 500 juta akan terbunuh oleh tembakau. Dengan kecenderungan saat ini, antara 2005 dan 2030, 175 juta orang bakal terbunuh, berarti lebih dari delapan juta kematian per tahun. Tembakau adalah faktor resiko dalam 6 dari 8 penyebab utama kematian. Dua per tiga dari semua perokok tinggal di seluruh Negara. Penelitian yang dilakukan GYTS tahun 2001, didapatkan usia terendah mulai merokok adalah usia 5 tahun. Usia 15 – 19 tahun di Indonesia pada umumnya adalah usia siswa SMP dan SMA. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian true experimental dengan rancangan Pretest-Posttest Group. Sampel berjumlah 74 orang dari 3 kelas yang dipilih secara acak dan dipisahkan ke dalam kedua kelompok perlakuan. Kemudian masing-masing diberikan pretest dan dilakukan perlakuan berupa penyuluhan serta diberikan posttest di akhir perlakuan. Data yang diperoleh kemudian diuji normalitasnya. Analisis data dilakukan terhadap 74 sampel menggunakan Wilcoxon signed rank test dan independent t-test. Hasil: Terdapat peningkatan pengetahuan pada kelompok perlakuan penyuluhan dengan menggunakan leaflet, dengan selisih jumlah nilai posttest dengan pretest pada kuesioner dimana jumlah ranking positif (∑R+=611,50) lebih besar dibandingkan jumlah ranking negatif (∑R−=18,50), nilai rata-rata menjadi 18,53, dan p 0,000 ( p < 0,05 ). Pada kelompok perlakuan presentasi+LCD, dengan selisih jumlah nilai posttest dengan pretest pada kuesioner dimana jumlah ranking positif (∑R+=703,00) lebih besar dibandingkan jumlah ranking negatif (∑R−=0,00), nilai rata-rata menjadi 19,00 dan probabilitas 0,000 ( p < 0,05 ). Perbandingan peningkatan pengetahuan antar kelompok perlakuan media leaflet diperoleh rata-rata selisih jumlah nilai pretest dan posttest sebesar 31,18 dengan standar deviasi 3,143. Pada kelompok presentasi dengan proyektor diperoleh rata-rata selisih jumlah nilai pretest dan posttest sebesar 34,13 dengan standar deviasi 2,507. p=0,000 (probabilitas <0,005). Kesimpulan: Terdapat pengaruh media pembelajaran terhadap tingkat pengetahuan bahaya merokok siswa/i kelas XI SMAN 2 Tinggimoncong tahun 2013, dimana media pembelajaran audio-visual berupa presentasi dengan

Page 5: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

v

proyektor LCD secara statistik lebih unggul dalam meningkatkan pengetahuan bahaya merokok dibandingkan media pembelajaran visual berupa leaflet. Kata kunci: Media, Bahaya Merokok, Remaja, SMA

Page 6: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat

dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan

skripsi dengan judul “Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Tingkat

Pengetahuan Bahaya Merokok Siswa Kelas XI SMAN 2 Tinggimoncong Tahun

2013”. Sebagai salah satu syarat menyelesaikan kepaniteraan klinik di bagian

Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin.

Keberhasilan Penyusunan skripsi ini adalah berkat bimbingan, kerja sama

serta bantuan moril dari berbagai pihak yang telah diterima penulis sehingga

segala rintangan yang dihadapi selama penelitian dan penyusunan ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Pada kesempatan kali ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih dan

penghargaan secara tulus dan ikhlas kepada yang terhormat:

1. Nabi Muhammad saw, sebagai teladan terbaik di segala sisi kehidupan,

salam dan salawat senantiasa tercurah untuknya.

2. dr. H. Muhammad Ikhsan Madjid, MS, PKK selaku pembimbing yang

bersedia meluangkan waktu dan tenaganya dengan keikhlasan,

kesediaan, dan kesabaran untuk memberikan bimbingan dan arahan

kepada penulis sejak dari awal penyusunan proposal sampai akhir

penulisan skripsi ini.

3. Rektor Universitas Hasanuddin dan Dekan Fakultas Kedokteran

Univesitas Hasanuddin beserta jajaran staf rektor dan dekan yang telah

memberikan kesempatan pada penulis untuk menimba ilmu di Fakultas

Kedokteran Universitas Hasanuddin.

4. Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Tinggimoncong, Drs.

H. Jasman Luasin, M.Ed., beserta jajaran staf SMAN 2

Tinggimoncong yang telah mengizinkan dilaksanakannya penelitian

yang berlokasi di SMAN 2 Tinggimoncong.

5. Siswa/i kelas XI SMAN 2 Tinggimoncong selaku subyek penelitian

yang telah bekerjasama dan berpartisipasi secara aktif dalam

Page 7: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

vii

pelaksanaan penelitian mulai dari pengisian kuesioner pretest,

penyuluhan, sampai pengisian kuesioner posttest.

6. Tenaga pengajar dan staff bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan

Ilmu Kedokteran Keluarga atas kerja samanya dalam proses

penyusunan skripsi.

7. Kedua orangtua, saudara, dan keluarga yang senantiasa memberikan

dorongan dan dukungan baik secara moril maupun materil, motivasi,

serta doanya hingga terselesaikannya skripsi ini.

8. Teman minggu, Iznaeny Rahma S.Ked, Dewi Nurul Sholichah S.Ked,

A.Nurhaerani R S.Ked, Ayu Puspita Wulandana, Syaifur Rijal S, dan

para sahabat yang telah membantu meluangkan waktu dan tenaga

dalam memberikan masukan dan saran dalam skripsi ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

senantiasa membantu dalam penyelesaikan skripsi ini.

Seperti kata pepatah, tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari

sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis

membuka dengan tangan terbuka atas kritik dan saran membangun ke arah

penyempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi kita semua serta dapat menambah ilmu pengetahuan.

Makassar, Juli 2013

Penulis

Page 8: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii HALAMAN PERSETUJUAN CETAK ..............................................................iii DAFTAR ISI ................................................................................................... viii DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xi BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1.Latar Belakang .................................................................................... 1 1.2.Rumusan Masalah ............................................................................... 2 1.3.Tujuan Penelitian ................................................................................ 3 1.4.Manfaat Penelitian .............................................................................. 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 4 2.1. Rokok ................................................................................................ 4 2.2. Bahaya Merokok Terhadap Aspek Kesehatan .................................... 9 2.3. Media ............................................................................................... 13 2.4. Pembelajaran .................................................................................... 16 2.5. Pengaruh Media Dalam Pembelajaran .............................................. 17

BAB III. KERANGKA KONSEP ..................................................................... 19 3.1. Dasar Pemikiran Variabel Yang Diteliti ........................................... 19 3.2. Kerangka Konsep ............................................................................. 19 3.3. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif ....................................... 19 3.4. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 20 BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 23 4.1. Desain Penelitian ............................................................................. 23 4.2. Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................ 23 4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................ 23 4.4. Pengambilan Sampel ........................................................................ 23 4.5. Alur Penelitian ................................................................................. 24 4.6. Jenis Data dan Instrumen Penelitian ................................................. 25 4.7. Manajemen Penelitian ...................................................................... 25 4.8. Etika Penelitian ................................................................................ 27 BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 28 5.1. Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian ........................................... 28 5.2. Hasil Penelitian ................................................................................ 29 5.2.1. Distribusi Sampel ................................................................... 30 5.2.2. Hasil Analisis Hubungan Peningkatan

Pengetahuan Untuk Masing - Masing Perlakuan ............................................................................... 32

5.2.3. Hasil Analisis Perbandingan Peningkatan Pengetahuan Antar Kelompok Perlakuan ............................... 34

5.3. Pembahasan ..................................................................................... 35 BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 38 6.1. Kesimpulan ...................................................................................... 38 6.2. Saran ................................................................................................ 38 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 39

Page 9: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tabel distribusi sampel berdasarkan kelas XI di SMAN 2 Tinggimoncong tahun 2013 ....................................... 30

Tabel 2. Tabel distribusi sampel berdasarkan perlakuan siswa kelas

XI di SMAN 2 Tinggimoncong ...................................... 30 Tabel 3. Tabel Distribusi daftar nilai pretest dan posttest tentang

bahaya merokok pada kelompok perlakuan dengan menggunakan media leaflet ............................................ 31

Tabel 4. Tabel distribusi daftar nilai pretest dan posttest tentang

bahaya merokok pada kelompok perlakuan presentasi+LCD ............................................................. 31

Tabel 5. Tabel hasil Wilcoxon signed rank test tentang bahaya

merokok sebelum dan sesudah penyuluhan dengan menggunakan media leaflet di SMAN 2 Tinggimoncong tahun 2013 ..................................................................... 32

Tabel 6. Tabel uji statistic Wilcoxon signed rank test untuk

kelompok perlakuan leaflet ........................................ 33 Tabel 7. Tabel hasil Wilcoxon signed rank test tentang bahaya

merokok sebelum dan sesudah penyuluhan dengan menggunakan media presentasi+LCD di SMAN 2 Tinggimoncong tahun 2013 ........................................... 33

Tabel 8. Tabel uji statistic Wilcoxon signed rank test untuk

kelompok perlakuan presentasi+LCD ........................... 34 Tabel 9. Tabel deskriptif kelompok statistic ................................. 34 Tabel 10. Tabel perbedaan tingkat pengetahuan bahaya merokok

setelah penyuluhan dengan menggunakan metode leaflet dan metode presentasi+LCD di SMAN 2 Tinggimoncong tahun 2013 ..................................................................... 35

Page 10: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerucut Pengalaman (Cone of Experience) Edgar Dale ................................17

Page 11: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Pengesahan Proposal Penelitian Lampiran 2. Lembar Pengesahan Pembacaan Hasil Penelitian Lampiran 3. Lembar Pengesahan Seminar Hasil Penelitian Lampiran 4. Kuesioner Pengetahuan Bahaya Merokok Lampiran 5. Deskriptif Statistik Lampiran 6. Analisis Statistik Lampiran 7. Jadwal Kegiatan Penelitian

Page 12: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di seluruh dunia, tembakau adalah salah satu penyebab paling penting

untuk kecacatan, penderitaan, dan kematian prematur. Di banyak negara,

tembakau bahkan menjadi penyebab yang paling penting. Padahal, hampir

merupakan satu-satunya di antara aneka penyebab gangguan kesehatan, tembakau

juga merupakan satu-satunya yang pada prinsipnya dapat sepenuhnya dicegah.1

World Health Organization (WHO) 2008, di antara lebih dari 1 milyar

perokok yang hidup saat ini, 500 juta akan terbunuh oleh tembakau. Dengan

kecenderungan saat ini, antara 2005 dan 2030, 175 juta orang bakal terbunuh,

berarti lebih dari delapan juta kematian per tahun. Tembakau adalah faktor resiko

dalam 6 dari 8 penyebab utama kematian. Dua per tiga dari semua perokok tinggal

di seluruh Negara.1

Berdasarkan data GYTS 2006 yang diselenggarakan oleh Badan

Kesehatan Dunia (WHO) terbukti jika 24,5% anak laki-laki dan 2,3% anak

perempuan berusia 13 – 15 tahun di Indonesia adalah perokok, dimana 3,2% dari

jumlah tersebut telah berada dalam kondisi ketagihan atau kecanduan.2

WHO 1997, memperkirakan sekitar 47% laki – laki dan 12% perempuan

merokok. Meskipun angka merokok di negara – negara berpenghasilan tinggi

cenderung menurun, dengan kecenderungan global saat ini jumlah perokok

diperkirakan meningkat dari 1,1 milyar menjadi 1,6 milyar pada tahun 2025. Di

negara- negara berpenghasilan tinggi sebagian besar mulai merokok pada usia

remaja. Di negara – negara berpenghasilan rendah, sebagian besar mulai merokok

pada awal 20-an, tetapi puncak usia mulai merokok seddang bergeser ke usia yang

lebih muda.1

Tahun 2030 diperkirakan 10 juta kematian selama 1 tahun disebabkan

karena kebiasaan merokok di seluruh dunia dan secara global sekitar 80.000 –

100.000 remaja mulai merokok setiap harinya.3

Page 13: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

2

Tembakau menelan biaya perawatan kesehatan yang besar, kehilangan

produktivitas dan tentunya biaya tidak terukur untuk mengatasi sakit dan

penderitaan yang timbul pada perokok, perokok pasif dan keluarga mereka.4

Kebiasaan merokok merupakan kausa kematian tinggi yang menjadi

masalah kesehatan dunia yang benar – benar menyedihkan. Kita juga harus ingat

bahwa sangat banyak perokok mengalami penderitaan bertahun – tahun sebelum

meninggal. Rata – rata kehilangan hidup di antara perokok adalah delapan tahun.

Bagi mereka yang meninggal pada usia pertengahan, kehilangan hidup ini bisa

mencapai 22 tahun.1,5

Dalam sepuluh tahun terakhir, komsumsi rokok di indonesia mengalami

peningkatan sebesar 44,1% dan jumlah perokok mencapai 70% penduduk

indonesia. Di indonesia yang cukup memperhatikan adalah tingginya

kecenderungan merokok dikalangan generasi muda.6

Pada tahun 2000 Global Youth Tobacco Survey (GYTS) telah melakukan

survei di 3 kota besar yaitu Jakarta, Medan, dan Bekasi. Jumlah perokok

terbanyak dilaporkan di Jakarta yang diikuti oleh kota lainnya. Di Jakarta, Bekasi,

dan Medan ditemukan bahwa remaja telah merokok sejak duduk di bangku SMP

masing – masing 34%, 33%, dan 34,9%. Peningkatan kebiasaan merokok di

Jakarta yang tertinggi juga terlihat pada data Survei Sosial Ekonomi Nasional

(Susenas) pada tahun 2004, proporsi perokok paling besar ditemukan pada

kelompok sosial ekonomi tinggi (36 – 37%).5

Penelitian yang dilakukan GYTS pada tahun 2001 pada data survei Sosial

Ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS) 2001, sebahagian besar perokok mulai

merokok ketika mereka masih anak – anak atau remaja. Sebanyak 58,93%

perokok mulai merokok pada usia 15 – 19 tahun dan 94,6% pada usia 10 – 14

tahun. Yang paling mengkhawatirkan dari penelitian ini didapatkan usia terendah

mulai merokok adalah usia 5 tahun. Usia 15 – 19 tahun di Indonesia pada

umumnya adalah usia siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada penelitian ini

adalah “Apakah terdapat pengaruh media pembelajaran terhadap tingkat

Page 14: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

3

pengetahuan kesehatan siswa SMAN 2 Tinggimoncong, Gowa, Sulawesi Selatan

tentang bahaya merokok?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh yang ditimbulkan dari media pembelajaran terhadap tingkat

pengetahuan bahaya merokok pada siswa-siswa SMAN 2 Tinggimoncong,

Gowa, Sulawesi Selatan.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan kesehatan siswa-siswa

tentang bahaya merokok sebelum dan setelah penyuluhan dengan

menggunakan media leaflet.

b. Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan kesehatan siswa-siswa

tentang bahaya merokok sebelum dan setelah penyuluhan dengan

menggunakan media LCD.

c. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan pengetahuan kesehatan

siswa-siswa tentang bahaya merokok setelah diberikan penyuluhan

dengan menggunakan media leaflet dan media LCD

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

Sebagai salah satu sumber informasi bagi penentu kebijakan dalam

menentukan perencanaan program pendidikan kesehatan terutama dalam

pemilihan jenis media pembelajaran yang tepat.

2. Manfaat Ilmiah

Sebagai pedoman pemilihan media pembelajaran bahaya merokok yang

tepat untuk kalangan remaja pada umumnya dan siswa/i SMA pada khususnya.

Page 15: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

4

3. Manfaat bagi peneliti

Sebagai aplikasi ilmu dan pengalaman berharga serta dapat menambah

wawasan ilmiah dan pengetahuan penulis tentang media pendidikan kesehatan.

Page 16: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Rokok

1. Definisi Rokok

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70

hingga 120 mm (bervariasi tergantung Negara) dengan diameter sekitar

10mm berisi daun daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada

salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar dapat dihirup lewat

mulut pada ujung lain.7

Menurut Frame work Conventation on Tobacco Control (FTCT)-

WHO produk tembakau adalah produk yang dibuat dengan menggunakan

seluruh atau sebagian dari daun tembakau sebagai bahan dasar yang

diproduksi untuk digunakan sebagai rokok yang dikonsumsi dengan cara

dihisap, dikunyah atau disedot. Produk tembakau khususnya rokok dapat

berbentuk sigaret, kretek, cerutu, lintingan, menggunakan pipa, tembakau

yang disedot dan tembakau tanpa asap.7

2. Jenis rokok

Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini

didasarkan atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok,

proses pembuatan rokok dan penggunaan filter pada rokok.7

a. Rokok berdasarkan bahan pembungkus.

Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.

Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.

Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.

Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.

b. Rokok berdasarkan bahan baku atau isi.

Rokok putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau

yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.

Page 17: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

6

Rokok kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun

tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa

dan aroma tertentu.

Rokok klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun

tembakau, cengkeh dan kemenyan yang diberi saus untuk

mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.

c. Rokok berdasarkan proses pembuatannya.

1.) Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatanya

dengan cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan

dan atau alat bantu sederhana.

2.) Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatanya

menggunakan mesin. Sederhananya, material rokok dimasukkan ke

dalam mesin pembuat rokok. Keluaran yang dihasilkan mesin

pembuat rokok berupa rokok batangan. Saat ini mesin pembuat

rokok telah mampu menghasilkan keluaran sekitar enam ribu

sampai delapan ribu batang rokok per menit. Mesin pembuat

rokok, biasanya dihubungkan dengan mesin pembungkus rokok

sehingga keluaran yang dihasilkan bukan lagi berupa rokok

batangan namun telah dalam bentuk pak. Ada pula mesin

pembungkus rokok yang mampu menghasilkan keluaran berupa

rokok dalam pres, satu pres berisi 10 pak. Sayannya belum

ditemukan mesin yang mampu menghasilkan SKT karena terdapat

perbedaan diameter pangkal dengan diameter ujung SKT. Pada

SKM, lingkar pangkal rokok dan lingkar ujung rokok sama besar.

SKM sendiri dapat dikategorikan ke dalam 2 bagian:7,8

a) Sigaret Kretek Mesin Full Flavor (SKM FF): rokok yang

dalam proses pembuatanya ditambahkan aroma rasa yang khas.

Contoh: Gudang Garam Filter Internasional, Djarum Super, dll.

b) Sigaret Kretek Mesin Light Mild (SKM LM): rokok mesin

yang menggunakan kandungan tar dan nikotin yang rendah.

Rokok jenis ini jarang menggunakan aroma khas. Contoh: A

Mild, Star Mild, U Mild, LA Light, Surya Slim, dll.

Page 18: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

7

d. Rokok berdasarkan penggunaan filter.

1) Rokok filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat

gabus.

2) Rokok non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya

tidak terdapat gabus.

3. Kandungan rokok

Asap rokok diidentifikasi mengandung 4000 lebih senyawa kimia.

Beberapa diantara senyawa tersebut yakni:8,9

a. Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan

menempel pada paru-paru. Hasilnya sel-sel pernafasan tersumbat

oleh tar dan bahan-bahan kimia berbahaya lainya. Tar

mengandungi bahan kimia yang beracun, sebagainya merusak sel

paru-paru dan menyebabkan kanker (bersifat karsinogenik).

Kandungan tar pada rokok berkisar antara <1-35mg. Kandungan

tar pada rokok di Negara berkembang cukup tinggi. Di cina,

Indonesia dan India misalnya, kandungan tar berkisar anyara 19-

33mg, sedang di Negara-negara industri, kandungan tar berkisar

antara 0.5-20mg.

b. Karbonmonoksida (CO) adalah zat yang mempunyai afinitas yang

lebih tinggi terhadap oksigen dibandingkan dengan hemoglobin

(Hb) di dalam darah. Dengan adanya karbonmonoksida dalam

darah, membuat darah menjadi tidak efektif dalam pengikatan

oksigennya (O2). CO dalam asap rokok dapat mengurangi daya

angkut O2 darah sebesar 15%. Meskipun persentase CO rendah,

tetapi menaikkan tekanan darah secara bermakna yang akan

berpengaruh pada system pertukaran Hb. CO menimbulkan

desaturasi Hb, menurunkan langsung persediaan O2 untuk jaringan

seluruh tubuh termasuk otot jantung. CO menggantikan tempat O2

di Hb, mengganggu pelepasan O2 dan mempercepatkan

aterosklerosis. CO menurunkan kapasitas latihan fisik,

Page 19: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

8

meningkatkan viskositas darah, sehingga mempermudahkan

pengumpulan darah.

c. Nikotin merupakan basa lemah yang dapat menembus barier

membran sel darah dan otak pada pH fisiologis. Nikotin

merupakan agonis reseptor asetilkolin nikotinik pada ganglion

otonon, medulla adrenal, neuromuskular junction dan reseptor

nikotinik di otak sehingga menyebabkan efek psikoaktif karena

ikatan pada reseptor asetilkolin yang menyebabkan kewaspadaan

dan euphoria sedang. Peningkatan kadar nikotin menyebabkan

pelepasan asetilkolin, dopamin, serotonin, norepinefrin,

vasopressin yang mempengaruhi mood, peningkatan konsentrasi

dan menyebabkan ketergatungan. Nikotin menyebabkan

peningkatan tekanan darah dan denyut jantung yang tiba-tiba dan

meningkatkan katekolamin sehingga menyebabkan penurunan

berat badan 4-5 kg. Nikotin adalah zat aditif yang mempengaruhi

saraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen dan memicu

kanker paru-paru yang mematikan. Secara perlahan nikotin akan

mengakibatkan perubahan sel-sel otak perokok yang menyebabkan

rasa keinginan untuk merokok lebih banyak lagi untuk mengatasi

ketergantungan

d. Ammonia merupakan bahan yang digunakan untuk mencuci lantai

e. Penghapus cat (acetone)

f. Racun semut putih (arsenic)

g. Pelarut industry (toluene), dll

4. Jenis perokok

Berdasarkan pengaruhnya, jenis perokok terbagi atas:10

a. Perokok Aktif

Mereka yang telah terbiasa dan nyata mengisap rokok dan

menanggung sendiri akibatnya

b. Perokok Pasif

Page 20: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

9

Mereka yang sebenarnya tidak merokok namum karena ada orang

lain merokok didekatnya maka ia terpaksa harus ikut juga

mengisap asap rokok dengan segala akibat-akibatnya.

B. Bahaya merokok terhadap aspek kesehatan

Menurut penelitian, bahaya rokok tidak hanya bagi perokok aktif

saja, akan tetapi perokok pasif pun akan menerima akibat negatif dari

rokok tersebut. Bahkan efek yang diterima oleh perokok pasif tiga kali

lipat lebih berbahaya daripada perokok aktif, terutama pada bayi atau anak

kecil.11

Perokok pasif merupakan istilah bagi seseorang yang sebenarnya

bukan seorang perokok akan tetapi orang yang berada atau dekat dengan

orang-orang yang merokok sehingga ia secara tidak langsung sering

menghirup asap rokok yang dikeluarkan oleh para perokok aktif. Resiko

bahaya rokok pada perokok pasif lebih besar dibandingkan perokok aktif

karena asap yang dihirup oleh perokok pasif akan langsung masuk ke paru

– paru melalui hidung, tidak terfilter, sedangkan racun yang diterima

perokok aktif terfilter melalui ujung rokok. Tetapi semua akan berbalik

berbahaya kepada perokok aktif jika ia kembali menghirup asap yang di

hembuskannya.

Anak kecil yang sering menjadi perokok pasif dapat terganggu

mentalnya, bahkan mereka lebih rentan terkena berbagai penyakit seperti

asma, dan penyakit paru-paru kelak di masa tuanya. Asap rokok yag

dihirup oleh perokok pasif mengandung :

1. Nikotin dua kali lebih banyak

2. Karbon monoksida lima kali lebih banyak

3. Tar lima kali lebih banyak.

Setyo Budiantoro dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat

Indonesia (IAKMI) mengatakan, sebanyak 25% zat berbahaya yang

terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75% beredar

di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang di sekelilingnya.

Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung

Page 21: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

10

rokok yang sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari

pembakaran tembakau yang tidak sempurna.11

Salah satu bahan yang terkandung dalam rokok adalah nikotin.

Nikotin merupakan alkaloid beracun, merupakan stimulator kuat bagi otak

dan sistem saraf sentral. Sifat ketagihan nikotin dikaitkan dengan

kemampuannya untuk melepaskan dopaminate, suatu zat kimia didalam

otak yang dihubungkan dengan perasaan kenikmatan. Namun penelitian

akhir-akhir ini menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, nikotin

sebenarnya menekankan kemampuan otak untuk mengalami kenikmatan.

Dengan demikian para perokok membutuhkan jumlah yang lebih banyak

untuk mencapai tingkat kepuasan yang sama. Pada awalnya rokok

mengandung 8-20mg nikotin dan setelah dibbakar nikotin yang msauk ke

dalam sirkulasi darah hanya 25 persen. Walau demikian jumlah kecil

tersebut memiliki waktu hanya 15 detik untuk sampai ke otak setelah di

hisap. 11

Ketika rokok dihisap nikotin yang terkandung dalam rokok akan

diserap oleh paru paru dan dibawa dengan cepat ke dalam aliran darah,

dimana ia berputar di seluruh otak. Kenyataannya, nikotin mencapai otak

dalam waktu 10 detik setelah seseorang menghisap rokok. Segera setelah

terpapar nikotin, terjadi suatu efek sebagai bagian dari stimulasi obat

terhadap kelenjar adrenal dan mengakibatkan pengeluaran adrenalin.

Adrenalin menstimulasi dan menyebabkan pelepasan glukosa, peningkatan

tekanan darah, pernapasan dan detak jantung. 11

Disamping itu beberapa penyakit akibat merokok adalah: 12

1. Penyakit jantung dan stroke.

Satu dari tiga kematian di dunia berhubungan dengan penyakit

jantung dan stroke. Kedua penyakit tersebut dapat menyebabkan

“sudden death” (kematian mendadak). Merokok sebagai faktor resiko

pembentukan aterosklerosis menduduki peringkat teratas.

Aterosklerosis merupakan penyakit dengan penyempitan dan

pengerasan dinding pembuluh darah. Merokok mempunyai dosis

Page 22: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

11

tertentu dalam mempengaruhi faktor resiko. Perokok mempunyai

kesempatan 60-70% lebih besar terserang Coronary Heart Disease

(CHD) daripada yang bukan perokok.

2. Kanker paru

Satu dari sepuluh perokok berat akan menderita penyakit

kanker paru. Pada beberapa kasus dapat berakibat fatal dan

mnyebabkan kematian, karena sulit dideteksi secara dini. Penyebaran

dapat terjadi dengan cepat ke hepar, tulang dan otak.

3. Kanker mulut

Merokok dapat mnyebabkan kanker mulut, kerusakan gigi dan

penyakit gusi.

4. Osteoporosis

Karbonmonoksida dalam asap rokok dapat mengurangi daya

angkut oksigen darah perokok sebesar 15%, mengakibatkan kerapuhan

tulang sehingga lebih mudah patah dan membutuhkan waktu 80%

lebih lama untuk penyembuhan. Perokok juga lebih mudah menderita

sakit tulang belakang.

5. Katarak

Merokok dapat menyebabkan gangguan pada mata. Perokok

mempunyai risiko 50% lebih tinggi terkena katarak, bahkan bisa

mnyebabkan kebutaan.

6. Psoriasis

Perokok 2-3 kali lebih sering terkena psoriasis yaitu proses

inflamasi kulit tidak menular yang terasa gatal, dan meninggalkan

guratan merah pada seluruh tubuh.

7. Kerontokan rambut

Merokok menurunkan sistem kekebalan tubuh lebih mudah

terserang penyakit seperti lupus erimatosus yang menyebabkan

kerontokan rambut, ulserasi pada mulut, kemerahan pada wajah, kulit

kepala dan tangan.

8. Dampak merokok pada kehamilan

Page 23: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

12

Merokok selama kehamilan menyebabkan pertumbuhan janin

lambat dan dapat meningkatkan resiko berat badan lahir rendah.

Resiko keguguran pada wanita perokok 2-3 kali lebih sering karena

karbonmonoksida dalam asap rokok dapat menurunkan kadar oksigen.

9. Impotensi

Merokok dapat menyebabkan penurunan seksual karena darah

ke penis berkurang sehingga tidak terjadi ereksi.

C. Media

Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Kata

medium berasal dari bahasa Latin, medius, yang berarti tengah, dan dapat

diartikan juga sebagai perantara atau pengantar. Media juga diartikan sebagai

sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, serta perhatian siswa

sehingga proses belajar terjadi.13

Fungsi media pengajaran dalam proses belajar mengajar yaitu

sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan

lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh pengajar.14

Disamping itu, media pengajaran mempunyai manfaat, antara

lain:15

1. Menumbuhkan motivasi belajar karena dengan menggunakan media,

peserta akan lebih tertarik terhadap pelajaran yang sedang diberikan.

2. Memperjelas makna bahan/materi pengajaran sehingga lebih dipahami.

3. Menghemat tenaga dan waktupengajar, serta menurunkan tingkat

kejenuhan peserta.

4. Peserta tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar, tetapi juga

melakukan kegiatan belajar lain seperti mengamati dan

mendemonstrasikan.

Bretz (1971) mengklasifikasikan media dalam delapan jenis, yaitu:16

1. Media audio visual gerak adalah media yang mengandung unsur suara,

gambar, garis, simbol, dan gerak. Contohnya: televisi dan film.

Page 24: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

13

2. Media audio visual diam adalah media yang unsurnya hanya suara,

gambar, garis, dan simbol. Contohnya: film rangkai bersuara, film bingkai

bersuara, dan buku ber-audio.

3. Media audio semi-gerak adalah media yang mengandung unsur suara,

garis, simbol, dan gerak. Contohnya: audio pointer.

4. Media visual gerak adalah media yang mengandung unsur gambar, garis,

simbol, dan gerak. Contohnya film bisu.

5. Media visual diam adalah media yang mengandung unsur garis, dan

simbol. Contohnya: facsimile, gambar, film rangkai, halaman cetak, dan

microfilm.

6. Media semi-gerak adalah media yang unsurnya hanya garis, simbol, dan

gerak. Contohnya: teleautograph.

7. Media audio adalah media yang unsurnya hanya suara saja. Contohnya:

piringan radio dan pita audio.

8. Media cetak adalah media yang unsurnya hanya simbol saja. Contohnya:

pita berlubang.

D. Pembelajaran

Pembelajaran adalah mendapatkan hal baru atau memodifikasi hal yang

sudah ada mengenai pengetahuan, perilaku, keterampilan, nilai, atau preferensi,

seta dapat melibatkan berbagai jenis pembentukan informasi. Kemampuan ini

dimiliki oleh manusia, hewan, dan beberapa mesin. Perkembangan dan kemajuan

dari waktu ke waktu selalu mengikuti kurva pembelajaran. Pembelajaran bukanlah

merupakan sesuatu hal yang wajib, melainkan sebuah hal yang kontekstual.

Pembelajaran tidak terjadi sekaligus, melainkan dibangun atas dasar dan dibentuk

oleh hal yang telah diketahui sebelumnya. Maka dari itu, pembelajaran dapat

dilihat sebagai sebuah proses, bukan sebagai kumpulan, pengetahuan faktual dan

prosedural. Pembelajaran sendiri berdasarkan pengalaman. Pembelajaran

menghasilkan perubahan pada organism dan perubahan yang dihasilkan relatif

permanen.17

Terdapat berbagai teori mengenai pembelajaran dan prosesnya, salah satu

yang cukup terkenal adalah teori konstruktivisme yang dikembangkan oleh

Page 25: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

14

Jerome Bruner yang dipengaruhi oleh penelitian Lev Vygotsky, dan Jean Piaget

yang telah dilakukan sebelumnya. Menurut teori tersebut, proses pembelajaran

melalui tiga tahap, yaitu:18

1. Tahap informasi

Tahap ini disebut juga tahap penerimaan informasi, dimana seseorang

yang sedang belajar memperoleh sejumlah keterangan mengenai materi

yang sedang dipelajari.

2. Tahap transformasi

Tahap ini disebut juga tahap pengubahan informasi dimana informasi yang

telah diperoleh itu dianalisis, diubah atau ditransformasikan menjadi

bentuk yang abstrak atau konseptual.

3. Tahap evaluasi

Pada tahap ini seseorang yang sedang belajar, menilai sendiri sampai

sejauh mana informasi yang telah ditransformasikan tadi dapat

dimanfaatkan untuk memahami gejala atau masalah yang dihadapi.

Prinsip pembelajaran atau yang juga dikenal dengan hokum belajar

adalah sebuah prinsip yang secara umum dapat digunakan dalam proses

pembelajaran. Prinsip ini memberikan insight tambahan yang membuat

seseorang dapat belajar dengan lebih efektif. Adapun prinsip yang

mempengaruhi pembelajaran, yaitu:19,20

1. Kesiapan

Kesiapan seseorang dalam pembelajaran termasuk diantaranya kesiapan

mental, fisik, dan emosional.

2. Primacy

Pemberian pengetahuan atau keterampilan baru yang benar pada kontak

pertama kali.

3. Latihan

Untuk memastikan bahwa pembelajaran merupakan sebuah kegiatan yang

bermakna.

4. Intensitas

Penggunaan hal-hal yang dramatis, realistis, dan tidak terduga dapat

memperkuat daya ingat.

Page 26: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

15

5. Efek

Pembelajaran yang memberikan efek kepuasan dapat mempengaruhi

proses belajar secara positif.

6. Jangka waktu

Merangkum dan mempraktekkan poin-poin penting pada akhir

pembelajaran dapat memberikan daya ingat yang lebih panjang.

7. Kebebasan

Materi pembelajaran yang dapat dipelajari dengan bebas merupakan

pembelajaran yang lebih baik.

Pembagian faktor yang mempengaruhi pembelajaran lainnya adalah

pembagian berdasarkan faktor internal dan eksternal.

1. Faktor internal

a. Faktor fisiologis

1.) Kesehatan fisik

2.) Kelelahan

3.) Kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi

4.) Usia

5.) Spesialisasi hemisfer

b. Faktor psikologis

1.) Kesehatan mental

2.) Kecerdasan

3.) Motivasi dan sikap

4.) Kepribadian

5.) Tipe kognitif

6.) Strategi pembelajaran

2. Faktor eksternal

a. Faktor lingkungan

1.) Distraksi

2.) Kebisingan

3.) Pencahayaan

4.) Ventilasi

Page 27: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

16

5.) Kepadatan

b. Metode pembelajaran

1.) Kesesuaian materi dengan tingkat mental peserta

2.) Media pembelajaran

E. Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan

terjadi melalui pancaindera manusia, sebagian besar pengetahuan manusia

diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain

yang sengat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.

Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat

yaitu:21

1. Tahu/mengenal (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya, termsuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali terhadap sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari

atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu merupakan

tingkat pengetahuan yang paling rendah.

2. Memahami (Comprehension)

Memahami merupakan kemampuan untuk menjelaskan secara benar

tentang obyak yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi

tersebut secara benar. Orang yang telah memahami obyek atau materi

harus dapat menjelaskan, meramalkan, menyebutkan. Contoh:

menyimpulkan terhadap obyek yang telah dipelajarinya.

3. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi adalah kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari

pada situasi atau kondisi nyata dan dapat menerapkan dalam kehidupan

sehari-hari.

4. Analisis (Analysis)

Page 28: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

17

Analisis merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

obyek ke dalam komponen tetapi msaih di dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitan antara yang satu dengan yang lainnya.

5. Sintesis (Syntesis)

Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk yang baru dan

formasi yang ada. Misalnya: merumuskan, menyusun, merencanakan.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi adalah kemampuan untuk melakukan judifikasi atau penelitian

terhadap materi atau obyek. Penelitian ini berdasarkan pada suatu kriteria

yang ada.

F. Pengaruh media dalam pembelajaran

Gambar 1. Kerucut Pengalaman (Cone of Experience) Edgar Dale22

Verbal symbols

Visual Symbols

Recordings RadioStill Pictures

Motion Pictures

Educational Television

Exhibits

Study trips

Demonstrations

Dramatized Experiences

Contrived Experiences

Direct Purposeful Experiences

Page 29: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

18

Kerucut pengalaman adalah sebuah model “metafora visual” yang

dicetuskan oleh Edgar Dale yang menggambarkan jenis pembelajaran, mulai dari

konkrit sampai abstrak. Bentuk kerucut ini tidak berhubungan dengan retensi,

melainkan dengan tingkat abstraksi. Walaupun begitu, Edgar Dale berpendapat

bahwa semakin sebuah pengalaman itu menuju ke dasar kerucut, maka akan

semakin banyak indera yang terlibat di dalamnya (missal: mendengar, melihat,

menyentuh, mencium, mencicipi).22

Kerucut ini juga menjadi “metafora visual” dimana berbagai jenis media

audio visual disusun dalam rangka peningkatan keabstrakan sebagai salah satu

dari pengalaman secara langsung. Pameran (exhibit) ditempatkan lebih di atas

dibandingkan kunjungan lapangan (field trip), bukan karena lebih sulit dilakukan,

melainkan karena pameran memberikan pengalaman yang lebih abstrak

dibandingkan dengan kunjungan lapangan.22

Page 30: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

19

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar pemikiran variabel yang diteliti

Alat bantu/media pembelajaran disusun berdasarkan prinsip bahwa

pengetahuan yang ada pada setiap manusia diterima atau ditangkap

melalui pancaindera. Semakin banyak indera yang digunakan untuk

menerima sesuatu, maka semakin banyak dan semakin jelas pula

pengertian/pengetahuan yang diperoleh. Dengan perkataan lain, alat

bantu/media ini dimaksudkan untuk mengarahkan indera sebanyak

mungkin kepada suatu objek, sehingga mempermudah pemahaman.

Terdapat beberapa jenis media pembelajaran, mulai dari yang

sederhana hingga yang canggih, di antaranya papan tulis, rubric, poster,

flip chart. OHP, LCD, dan sebagainya. Masing-masing alat bantu/media

tersebut mempunyai intensitas yang berbeda-beda dalam membantu

persepsi seseorang.

Tenaga kesehatan diharapkan menguasai teknik pemilihan media

pendidikan yang tepat, sehingga dapat melaksanakan fungsi penyuluhan

dengan baik. Selain itu, juga diharapkan tenga kesehatan memotivasi

masyrakat agar dapat meneruskan informasi kesehatan kepada anggota

masyarakat yang lain.

B. Kerangka Konsep

C. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

1. Media penyuluhan visual (Leaflet)

Visual (leaflet) Pengetahuan Kesehatan Tentang Bahaya Merokok Audio-visual (LCD)

Page 31: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

20

a. Leaflet merupakan bentuk penyampaian informasi semua tentang bahaya

merokok berbentuk lembaran kertas oleh pemateri kepada responden.

b. Skala : Numerik

c. Cara ukur : menggunakan pengisian kuesioner

d. Hasil ukur : berupa nilai jumlah benar dan salah untuk masing-masing

responden yang akan diuji secara statistik

2. Media penyuluhan audio-visual (Presentasi dengan LCD)

a. Presentasi adalah pemberian materi tentang bahaya merokok berupa

penyampaian secara oral baik dengan atau tanpa pengeras suara disertai

bantuan slide yang ditampilkan melalui proyektor LCD oleh pemateri

kepada responden.

b. Skala : Numerik

c. Cara ukur : menggunakan pengisian kuesioner

d. Hasil ukur : berupa nilai jumlah benar dan salah untuk masing-masing

responden yang akan diuji secara statistik

3. Pengetahuan

a. Pengetahuan adalah hasil dari pegindraan terhadap materi tentang bahaya

merokok yang telah diberikan melalui penyuluhan baik dengan media

leaflet maupun LCD (presentasi) yang mencakup:

1) Definisi rokok.

2) Jenis rokok

3) Kandungan rokok

4) Jenis perokok

5) Bahaya merokok terhadap aspek kesehatan

b. Skala : Numerik

c. Cara ukur : menggunakan pengisian kuesioner pengetahuan bahaya

merokok sebagai pretest dan posttest. Dimana kuisioner ini terdiri dari

beberapa pertanyaan dengan pilihan jawaban

1) Benar : menyatakan bahwa responden telah memiliki

pengetahuan yang sesuai dengan fakta.

Page 32: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

21

2) Salah : menyatakan bahwa responden memiliki

pengetahuan perihal yang ditanyakan tetapi merupakan

pengetahuan yang tidak sesuai dengan fakta.

3) Tidak tahu: menyatakan bahwa responden tidak memiliki

pengetahuan perihal hal yang ditanyakan.

d. Hasil ukur : berupa nilai jumlah benar, salah, dan tidak tahu untuk

masing-masing responden yang akan diuji secara statistik.

4. Peningkatan pengetahuan

Peningkatan pengetahuan adalah besarnya perubahan pengetahuan

sebelum dan sesudah pemberian materi melalui penyuluhan tentang bahaya

merokok. Cara pengukuran menggunakan table hasil pretest dan posttest.

5. Pretest

Pretest adalah sejumlah soal mengenai bahaya merokok yang diberikan

kepada responden sebelum dilakukan penyuluhan untuk menilai pengetahuan

yang telah dimiliki responden.

6. Posttest

Posttest adalah sejumlah soal mengenai bahaya merokok yang diberikan

kepada responden setelah dilakukan penyuluhan untuk menilai perubahan

pengetahuan yang dimiliki responden.

D. Hipotesis

1. Hipotesis nol

a. Tidak terdapat perubahan tingkat pengetahuan tentang bahaya merokok

antara sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan yang menggunakan

media visual berupa leaflet.

b. Tidak terdapat perubahan tingkat pengetahuan tentang bahaya merokok

antara sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan yang menggunakan

media audio-visual berupa presentasi dengan menggunakan LCD.

Page 33: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

22

c. Tidak terdapat perubahan tingkat pengetahuan tentang bahaya merokok

antara sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan yang menggunakan

media visual berupa leaflet dengan media audio-visual berupa presentasi

dengan menggunakan LCD.

2. Hipotesis Alternatif

a. Terdapat perubahan tingkat pengetahuan tentang bahaya merokok antara

sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan yang menggunakan media

visual berupa leaflet.

b. Terdapat perubahan tingkat pengetahuan tentang bahaya merokok antara

sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan yang menggunakan media

audio-visual berupa presentasi dengan menggunakan LCD.

c. Terdapat perubahan tingkat pengetahuan tentang bahaya merokok antara

sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan yang menggunakan media

visual berupa leaflet dengan media audio-visual berupa presentasi dengan

menggunakan LCD.

Page 34: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

23

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah true experimental dengan

rancangan Pretest-Posttest Group.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 17 Juni 2013 sampai 29 Juni

2013 di SMAN 2 Tinggimoncong, Gowa, Sulawesi Selatan, dengan rincian

kegiatan terlampir.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI yang bersekolah di

SMAN 2 Tinggimoncong, Gowa, Sulawesi Selatan tahun 2013.

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XIa, XIb, dan XIc di

SMAN 2 Tinggimoncong, Gowa, Sulawesi Selatan tahun 2013.

Jumlah sampel penelitian diperoleh dengan menggunakan formula

Federer; (n-1)(t-1) > 15

Keterangan: n = jumlah sampel

t = jumlah perlakuan

Dimana dalam penelitian ini digunakan dua jenis perlakuan,

sehingga didapatkan sampel yang dibutuhkan sekurang-kurangnya 16 sampel per

kelompok perlakuan.

D. Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel dengan metode simple random sampling,

dimana peneliti akan mengambil dua kelompok secara acak pada populasi yang

sudah ditentukan.

Page 35: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

24

Sampel pada penelitian eksperimen bersifat homogeni oleh karena itu

terdapat kriteria dalam pemilihan sampel.

Adapun kriteria inklusi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Siswa yang bersedia mengikuti penelitian ini dari awal sampai akhir

2. Siswa yang memiliki status pelajar di SMAN 2 Tinggimoncong, Gowa,

Sulawesi Selatan

3. Siswa yang belajar di kelas XI (kelas 2 SMA/setingkatnya)

Sedangkan kriteria eksklusi yang digunakan adalah:

1. Siswa yang tidak dapat bekerjasama selama masa pengumpulan data

2. Siswa yang tidak mengisi kuisioner dengan lengkap

3. Siswa yang tidak mengembalikan kuisioner pretest/posttest.

E. Alur Penelitian

Populasi

Memenuhi kriteria inklusi

Tidak memenuhi kriteria eksklusi

Eksklusi

Eksklusi

Sampel

Pre-test

Penyuluhan dengan media visual (leaflet)

Penyuluhan dengan media audio-visual (presentasi)

Post-test

Pengolahan data

Page 36: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

25

F. Jenis Data dan Instrumen Penelitian

1. Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data

primer yang diperoleh dari hasil pengisian kuisioner oleh siswa yang bersekolah

di SMAN 2 Tinggimoncong, Gowa, Sulawesi Selatan, sedangkan data sekunder

berupa data jumlah siswa, jumlah kelas, jumlah siswa per kelas diperoleh melalui

data sekolah bersangkutan.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini menggunakan media penyampaian visual

berupa penjelasan pada leaflet dan media penyampaian audio-visual berupa

presentasi dengan bantuan proyektor. Dimana terdapat kuisioner yang telah

disusun dan digunakan untuk menilai pengetahuan sebelum (pretest) dan sesudah

pemberian materi (posttest).

G. Manajemen Penelitian

1. Pengumpulan data

Pengumpulan data primer dilakukan dengan membagikan kuisioner

pada responden sebelum dan sesudah pemberian materi, sedangkan data sekunder

diperoleh dari sekolah bersangkutan.

2. Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul melalui kuisioner, maka dilakukan

pengolahan data melalui beberap tahapan sebagai berikut:

a. Seleksi data (Editing)

Proses pemeriksaan data di lapangan sehingga dapat menghasilkan

data yang akurat untuk pengelolaan data, selanjutnya kegiatan yang

dilakukan adalah memeriksa apakah semua pertanyaan penelitian

sudah dijawab dan jawaban yang tertulis dapat dibaca secara konsisten.

b. Pemberian kode (Coding)

Setelah dilakukan sediting, selanjutnya penulis memberikan kode

tertentu pada tiap-tiap data dengan cara mengubah jawaban yang

Page 37: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

26

berbentuk huruf ke dalam bentuk angka sehingga memudahkan dalam

melakukan analisa data.

c. Pengelompokan data (Tabulating)

Pada tahap ini, jawaban-jawaban responden yang sama

dikelompokkan dengan teliti dan teratur lalu dihitung lalu dijumlahkan

dan kemudian dituliskan dalam bentuk tabel-tabel.

Data yang dikumpulkan diolah secara manual dan komputerisasi,

serta dilakukan uji T untuk menilai signifikansi data.

3. Analisa Data

Pada penelitian ini, hipotesis nol akan diuji dengan derajat

kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi α = 0,05. Uji statistic yang digunakan

untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden sebelum dan sesudah pemberian

materi adalah paired sample t-test :

t = √⁄

Keterangan:

푋 = Selisih nilai rata − rata

푆 = Standar deviasi

푛 = jumlah sampel

Dan untuk uji statistik yang digunakan untuk mengetahui

perbandingan tingkat pengetahuan responden setelah penyuluhan dengan

menggunakan dua buah media pembelajaran yang berbeda adalah dengan

independent sample t-test.

t =

Dimana

S 푥1 − 푥2 =

Page 38: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

27

4. Penyajian data

Data yang telah diolah akan disajikan dalam bentuk tabel dan

diagram disertai penjelasan untuk menggambarkan tingkat perbedaan pengetahuan

dengan metode pembelajaran menggunakan media visual dengan media audio-

visual.

H. Etika Penelitian

Dalam penelitian ini ethical clearance diperoleh dari Bagian Ilmu

Kesahatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin dan permohonan izin penelitian dari SMAN 2

Tinggimoncong, Gowa, Sulawesi Selatan.

Page 39: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

28

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Lokasi tempat diadakannya penelitian di SMA Negeri 2

Tinggimoncong. SMA Negeri 2 Tinggimoncong adalah salah satu sekolah di

Sulawesi Selatan yang menyandang status SMA Andalan Sulawesi Selatan dan

Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). SMA Negeri 2 Tinggimoncong

berada di Jalan poros makassar-malino km 62 Kabupaten Gowa.

Memasuki abad 21 yang penuh tantangan sekaligus peluang,

diperlukan kualitas sumber daya manusia yang mampu mengimplementasikan

ilmu pengetahuan dan teknologi disertai Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa. Selama ini, kenyataan menunjukkan bahwa mutu pendidikan nasional

belum merata. Menyikapi kondisi tersebut, pada tahun 1994 Yayasan Pendidikan

Latimojong menandatangani perjanjian kerjasama dengan Direkrorat Pendidikan

Dasar dan Menengah Depdikbud RI serta Pemerintah Daerah Tk.1 Sulawesi

Selatan untuk membangun Sekolah Menengah Unggulan di Sulawesi Selatan.

Pembangunan Sekolah tersebut dimulai 19 Desember 1995, kemudian dibuka

secara resmi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof.Dr.Ing.Wardiman

Djoyonegoro pada tanggal 21 Februari 1997.

Pendirian SMUN 02 Tinggimoncong dilatarbelakangi adanya

keinginan untuk membina putra-putri daerah Sulawesi Selatan yang nantinya bisa

bersaing dengan siswa dari daerah lain dan sekaligus nantinya bisa membangun

Sulawesi Selatan pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Keinginan ini

akhirnya terwujud setelah Yayasan Pendidikan Latimojong mempelopori

pendirian SMU Andalan 02 Malino (SMUN 02 Tinggimoncong). Rencana semula

sekolah ini akan diletakkan di daerah Kanrapia, tetapi karena kondisi alam yang

tidak memungkinkan akhirnya lokasinya dipindahkan ke Desa Parigi, Kec.

Tinggimoncong ± 62 km dari Makassar atau ± 8 km dari Malino.

Page 40: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

29

Akhirnya SMUN 02 Tinggimoncong diresmikan penggunaannya

sebagai sebuah institusi sekolah pada tanggal 28 Februari 1997. Kemudian pada

tanggal 16 Juni 1997 mulai menerima siswa baru sebanyak 67 orang (20 orang

kelas II dan 47 orang kelas I). Sebenarnya, sejak tahun sebelumnya SMUN 02

Tinggimoncong telah menerima siswa, tetapi masih "dititipkan" di daerah masing-

masing karena sarana untuk proses belajar mengajar belum sepenuhnya selesai.

Baru pada tahun 1997 itulah siswa mulai menempuh pendidikan di SMUN 02

Tinggimoncong.

SMAN 2 Tinggimoncong ini dikepalai oleh Drs.H.Jasman

Luasin,M.Ed. Dimana pada tahun ajaran 2012/2013 terdapat 271 orang siswa

dengan rincian: kelas X IPA1 36 orang siswa, kelas X IPA2 29 orang siswa, kelas

X IPA3 30 orang siswa, kelas XI IPA1 30 orang siswa, kelas XI IPA2 29 orang

siswa, kelas XI IPA3 29 orang siswa, kelas XII IPA1 31 orang siswa, kelas XII

IPA2 27 orang, siswa kelas XII IPA3 30 orang siswa.

B. Hasil Penelitian

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh media

pembelajaran terhadap tingkat pengetahuan bahaya merokok siswa kelas XI

SMAN 2 Tinggimoncong tahun 2013.

Sampel yang diambil adalah siswa/i kelas XIa, XIb, XIc yang

memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi, dimana diperoleh

total sampel sejumlah 74 orang siswa/i.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara turun secara langsung ke

sekolah bersangkutan melakukan pretest dengan kuesioner yang telah disiapkan

peneliti, kemudian melakukan penyuluhan dengan satu dari dua metode yang

diinginkan peneliti, serta melakukan posttest dengan kuesioner yang telah

disiapkan peneliti. Proses tersebut dilakukan langsung oleh peneliti hingga

diperoleh jumlah sampel untuk setiap kelompok perlakuan dengan jumlah 37

siswa/i per perlakuan.

Hasil pretest dan posttest siswa/i yang telah diisi akan dinilai

berdasarkan kunci jawaban yang telah disiapkan oleh peneliti sebelumnya, dimana

Page 41: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

30

hasilnya akan dimasukkan ke dalam bentuk tabel induk (master table) dengan

menggunakan spreadsheet software. Dari tabel induk yang telah dibuat kemudian

dipindahkan ke dalam statistical software untuk dilakukan pengolahan sesuai

dengan yang telah dijelaskan dalam Bab IV Metodologi Penelitian, didapatkan

sejumlah data yang berbentuk kualitatif sehingga tidak memenuhi untuk analisa

data dengan menggunakan paired-samples t-test, sehingga penulis menggunakan

analisa data nonparametric tests dengan two related samples yakni dengan

wilcoxon dua sisi sebagai berikut:

1. Analisis Deskripsi Variabel Penunjang Tabel 1 Distribusi Sampel Berdasarkan Kelas XI di SMAN 2 Tinggimoncong Tahun 2013

Kelas Frekuensi

(siswa)

Persentase

(%)

Xia 30 34,10

Xib 29 32,95

XIc 29 32,95

Total 88 100,0

Sumber: Data primer

Dari tabel 1 tampak bahwa siswa paling banyak berasal dari kelas

XIa, sebanyak 30 orang siswa (34,10 %), siswa dari kelas XIb 29 orang siswa

(32,95%), dan siswa dari kelas XIc 29 orang siswa (32,95%).

Tabel 2. Tabel distribusi sampel berdasarkan perlakuan siswa kelas XI di

SMAN 2 Tinggimoncong Perlakuan Jumlah (siswa) Persentase (%) Leaflet 37 50 Presentasi + LCD 37 50 Total 74 100

Sumber: Data primer

Dari tabel diatas tampak bahwa siswa/i pada kelompok perlakuan dengan

menggunakan media leaflet sebanyak 37 orang siswa/i (50%) dan siswa/i pada

kelompok perlakuan presentasi + LCD berjumlah 37 orang (50%).

Page 42: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

31

2. Analisis Variabel yang Diteliti Tabel 3 Distribusi Daftar Nilai Pretest dan Posttest Tentang Bahaya Merokok pada

kelompok perlakuan dengan menggunakan leaflet ∑sampel

(siswa) Rata-rata

Standar deviasi

Min Max

Jumlah benar pretest 37 8,29 2,866 3 15 Jumlah salah pretest 37 1,18 1,524 0 6 Jumlah tidak tahu pretest 37 8,51 3,453 0 14 Jumlah benar posttest 37 14,40 2,178 10 18 Jumlah salah posttest 37 1,21 1,652 0 6 Jumlah tidak tahu posttest 37 2,37 2,252 0 8 Sumber: Data primer

Tabel 3 menunjukkan bahwa sampel pada kelompok perlakuan

leaflet yang nilai terendah benar pada pre test adalah 3 dan nilai tertinggi 15

dengan nilai rata-rata 8,29 sedangkan pada post test nilai benar terendah adalah 10

dan nilai tertinggi adalah 18 dengan rata-rata 14,40. Untuk nilai terendah salah

pada pre test adalah 0 dan nilai tertinggi 6 dengan nilai rata-rata 1,18 sedangkan

pada post test nilai salah terendah adalah 0 dan nilai tertinggi adalah 6 dengan

rata-rata 1,21. Untuk nilai terendah tidak tahu pada pre test adalah 0 dan nilai

tertinggi 14 dengan nilai rata-rata 8,51 sedangkan pada post test nilai tidak tahu

terendah adalah 0 dan nilai tertinggi adalah 8 dengan rata-rata 2,37. Hal ini

menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan

dengan menggunakan media leaflet.

Tabel 4 Distribusi Nilai Pretest dan Posttest Tentang Bahaya Merokok pada kelompok

perlakuan presentasi+LCD

∑sampel (siswa)

Rata-rata

Standar deviasi

Min Max

Jumlah benar pretest 37 7,70 2,515 2 13 Jumlah salah pretest 37 1,40 1,383 0 5 Jumlah tidak tahu pretest 37 8,89 2,894 3 15 Jumlah benar posttest 37 16,72 1,895 9 18 Jumlah salah posttest 37 0,32 0,709 0 2 Jumlah tidak tahu posttest 37 0,94 1,682 0 7 Sumber: Data primer

Page 43: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

32

Tabel 4 menunjukkan bahwa sampel pada kelompok perlakuan

presentasi + LCD yang nilai terendah benar pada pre test adalah 2 dan nilai

tertinggi 13 dengan nilai rata-rata 7,70 sedangkan pada post test nilai benar

terendah adalah 9 dan nilai tertinggi adalah 18 dengan rata-rata 16,72. Untuk nilai

terendah salah pada pre test adalah 0 dan nilai tertinggi 5 dengan nilai rata-rata

1,40 sedangkan pada post test nilai salah terendah adalah 0 dan nilai tertinggi

adalah 2 dengan rata-rata 0,32. Untuk nilai terendah tidak tahu pada pre test

adalah 3 dan nilai tertinggi 15 dengan nilai rata-rata 8,89 sedangkan pada post test

nilai tidak tahu terendah adalah 0 dan nilai tertinggi adalah 7 dengan rata-rata

0,94. Hal ini menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan setelah dilakukan

penyuluhan dengan menggunakan media presentasi + LCD.

3. Analisis Hubungan Peningkatan Pengetahuan untuk Masing-Masing

Perlakuan

Untuk melihat adanya perbedaan tingkat pengetahuan siswa kelas

XI SMAN 2 Tinggimoncong tentang bahaya merokok sebelum dan setelah

penyuluhan, maka dilakukan analisis data dengan menggunakan nonparametric

tests dengan two related samples yakni dengan wilcoxon dua sisi sebagai berikut:

dengan tingkat kepercayaan 95 %

Tabel 5. Tabel hasil Wilcoxon signed rank test tentang bahaya merokok sebelum dan sesudah penyuluhan dengan menggunakan media leaflet di SMAN 2 Tinggimoncong tahun 2013

N Ranking

rata-rata

Jumlah

ranking

Post-Pre test

leaflet

Negative Ranks 2a 9,25 18,50 Positive Ranks 33b 18,53 611,50 Ties 2c Total 37

Sumber: Data primer

Page 44: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

33

Tabel 6. Tabel uji statistik Wilcoxon signed rank test untuk kelompok perlakuan leaflet Post-test leaflet

Pre-test leaflet

Z -4.863a

Sig.(2-tailed) 0.000

Sumber: Data primer

Tabel 5 memberikan informasi besarnya perubahan yang terjadi pada

kelompok perlakuan leaflet. Menurut selisih hasil posttest dengan pretest pada

kuesioner didapatkan bahwa jumlah ranking positif (∑R+=611,50) lebih besar

dibandingkan jumlah ranking negatif (∑R−=18,50), dimana terdapat perbedaan

yang positif. Hal ini menunjukkan dampak yang positif dari bentuk perlakuan

leaflet, dimana hasil analisis ini menunjukkan bahwa leaflet memberikan efek

pada peningkatan pengetahuan yang terbukti dengan meningkatnya jumlah nilai

yang didapatkan dalam kuesioner post-test.

Berdasarkan uji statistik yang tercantum pada tabel 5, menunjukkan

bahwa pada kelompok perlakuan leaflet terjadi peningkatan nilai rata-rata menjadi

18,53 dan pada table 6 menunjukkan probabilitas 0,000 ( p < 0,05 ), dan dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan berupa peningkatan

jumlah nilai antara sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok perlakuan

leaflet, berarti H0 ditolak, sehingga terdapat perubahan tingkat pengetahuan

tentang bahaya merokok antara sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan yang

menggunakan media visual berupa leaflet.

Tabel 7. Tabel hasil Wilcoxon signed rank test tentang bahaya merokok sebelum dan sesudah

penyuluhan dengan menggunakan media presentasi+LCD di SMAN 2 Tinggimoncong tahun 2013

N Ranking

rata-rata

Jumlah

ranking

Post-Pre test

LCD

Negative Ranks 0a 0,00 0,00 Positive Ranks 37b 19,00 703,00 Ties 0c Total 37

Sumber: Data primer

Page 45: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

34

Tabel 8. Tabel uji statistik Wilcoxon signed rank test untuk kelompok perlakuan

presentasi+LCD Post-test LCD

Pre-test LCD

Z -5.315a

Sig.(2-tailed) .000

Sumber: Data primer

Pada tabel 7, memberikan informasi besarnya perubahan yang

terjadi pada kelompok perlakuan presentasi+LCD. Menurut selisih hasil posttest

dengan pretest pada kuesioner didapatkan bahwa jumlah ranking positif

(∑R+=703,00) lebih besar dibandingkan jumlah ranking negatif (∑R−=0,00),

dimana terdapat perbedaan yang positif. Hal ini menunjukkan dampak yang

positif dari bentuk perlakuan presentasi+LCD, dimana hasil analisis ini

menunjukkan bahwa presentasi+LCD memberikan efek pada peningkatan

pengetahuan yang terbukti dengan meningkatnya jumlah nilai yang didapatkan

dalam kuesioner post-test.

Berdasarkan uji statistik yang tercantum pada tabel 7,

menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan presentasi+LCD terjadi

peningkatan nilai rata-rata menjadi 19,00 dan pada tabel 8 menunjukkan

probabilitas 0,000 ( p < 0,05 ), dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

secara signifikan berupa peningkatan jumlah nilai antara sebelum dan sesudah

perlakuan pada kelompok perlakuan presentasi+LCD, berarti H0 ditolak, sehingga

terdapat perubahan tingkat pengetahuan tentang bahaya merokok antara sebelum

dan sesudah dilakukan penyuluhan yang menggunakan media audio-visual berupa

presentasi dengan menggunakan LCD.

4. Analisis Perbandingan Peningkatan Pengetahuan antar Kelompok

Perlakuan Tabel 9. Tabel deskriptif kelompok statistik

Perlakuan N Rata-rata Standar deviasi Rata-rata standar error

Leaflet 37 31,18 3,143 0,516

Presentasi + LCD 37 34,13 2,507 0,412

Sumber: Data primer

Page 46: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

35

Analisis perbandingan peningkatan pengetahuan antar kelompok

perlakuan (tabel 9) diperoleh dengan menganalisis variabel yang merupakan

selisih antara jumlah nilai pretest dan jumlah nilai posttest. Dimana pada

kelompok perlakuan leaflet dengan jumlah sampel 37 orang, didapatkan rata-rata

selisih jumlah nilai pretest dan posttest sebesar 31,18 dengan standar deviasi

3,143. Sedangkan pada kelompok perlakuan presentasi dengan proyektor LCD

dengan jumlah sampel sebanyak 37 orang, didapatkan rata-rata selisih jumlah

nilai pretest dan posttest sebesar 34,13 dengan standar deviasi 2,507.

Tabel 10. Perbedaan Peningkatan Tingkat Pengetahuan Bahaya Merokok Setelah

Penyuluhan dengan Menggunakan Metode Leaflet dan Metode Presentasi + LCD di SMAN 2 Tinggimoncong Tahun 2013

asumsi Nilai t Derajat

kebebas

an

Nilai

p

Rata-

rata

perbed

aan

Stand

ar

errorp

erbed

aan

95% CIperbedaan

Batas

atas

Batas

bawah

Variansi

setara -4,457 72 0,000 -2,945 0,661 -4,263 -1,628

Variansi

tidak setara -4,457

68,611 0,000 -2,945 0,661 -4,264 -1,627

Sumber: Data primer

Berdasarkan tabel 10 dapat disimpulkan bahwa terdapat p=0,000

(probabilitas <0,005). Sehingga Ho ditolak, berarti terdapat perubahan tingkat

pengetahuan tentang bahaya merokok antara sebelum dan sesudah dilakukan

penyuluhan yang menggunakan media visual berupa leaflet dengan media audio-

visual berupa presentasi dengan menggunakan LCD.

C. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang

ditimbulkan dari media pembelajaran terhadap tingkat pengetahuan bahaya

merokok pada remaja, khusunya pada remaja siswa/i SMAN 2 Tinggimoncong.

Dalam penelitian ini responden seluruhnya berasal dari kelas XI sehingga

diharapkan subyek penelitian ini memiliki tingkat pendidikan yang setara. Sampel

pada penelitian ini adalah siswa/i kelas XI SMAN 2 Tinggimoncong yang terdiri

dari kelas Xa, Xb, Xc, yang dipilih dan dibagi menjadi dua kelompok perlakuan

Page 47: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

36

secara acak, yaitu kelompok perlakuan penyuluhan dengan media visual yakni

dengan menggunakan leaflet serta kelompok perlakuan penyuluhan dengan media

audio-visual yakni dengan presentasi dengan proyektor LCD.

Untuk mengetahui sejauh mana informasi tentang bahaya merokok yang

didapat sebelumnya, maka dilakukanlah pretest dengan menggunakan kuesioner

pengetahuan bahaya merokok yang terdiri dari 18 soal dengan masing-masing tiga

pilihan jawaban, yaitu benar, salah, dan tidak tahu. Setelah itu barulah dilakukan

perlakuan, baik dengan metode penggunaan leaflet maupun presentasi dengan

proyektor LCD. Pada akhir sesi, diberikan kembali kuesioner posttest dengan

kuesioner yang sama.

Hasil analisis hubungan peningkatan pengetahuan untuk kelompok

perlakuan dengan metode penggunaan leaflet didapatkan peningkatan nilai rata-

rata menjadi 18,53 dan menunjukkan probabilitas 0,000 ( p < 0,05 ), berarti H0

ditolak, sehingga terdapat perubahan tingkat pengetahuan tentang bahaya

merokok antara sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan yang menggunakan

media visual berupa leaflet.

Begitu pula dengan hasil analisis hubungan peningkatan

pengetahuan untuk kelompok perlakuan dengan metode presentasi+LCD, terjadi

peningkatan nilai rata-rata menjadi 19,00 dan probabilitas 0,000 ( p < 0,05 ),

berarti H0 ditolak, sehingga terdapat perubahan tingkat pengetahuan tentang

bahaya merokok antara sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan yang

menggunakan media audio-visual berupa presentasi dengan menggunakan LCD.

Hal ini didukung oleh teori, bahwa pengetahuan diperoleh dengan

bantuan media pembelajaran dan manusia menerima atau menangkap

pengetahuan melalui pancainderanya.20

Hasil penelitian ini juga serupa dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Wahyuni A dan Hasriani H di Pesantren Ummul Mukminin

Makassar tahun 2006 yang menunjukkan adanya peningkatan tingkat pengetahuan

setelah diberikan penyuluhan dengan menggunakan media audio dan audio-

visual.21

Dari hasil penelitian yang membandingkan peningkatan

pengetahuan antara penyuluhan yang menggunakan media visual berupa leaflet

Page 48: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

37

dan media audio-visual berupa presentasi yang menggunakan LCD didapatkan

probabilitas 0,000 (probabilitas <0,005). Sehingga Ho ditolak, berarti terdapat

perubahan tingkat pengetahuan tentang bahaya merokok antara sebelum dan

sesudah dilakukan penyuluhan yang menggunakan media visual berupa leaflet

dengan media audio-visual berupa presentasi dengan menggunakan LCD.

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori terdahulu yang

dikembangkan oleh Edgar Dale yang lebih dikenal dengan kerucut pengalaman

(cone of experience) dimana semakin banyak indera yang terlibat atau semakin

interaktif suatu pengalaman maka akan semakin tinggi tingkatan abstraksi yang

dapat diterima.20

Hal ini juga sejalan dengan teori proses berpikir, dimana semakin

banyak indera yang terlibat maka semakin cepat atau semakin kuat atau cepat

sebuah ingatan akan tertanam.22

Hasil penelitian diatas sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Wahyuni A dan Hasriani H di Pesantren Ummul Mukminin Makassar tahun 2006

yang menunjukkan adanya perbedaan peningkatan tingkat pengetahuan setelah

diberikan penyuluhan dengan menggunakan media audio dengan media audio-

visual. Hal ini dapat disebabkan oleh karena cara penyajian materi dengan

menggunakan LCD dapat menarik minat dan perhatian siswa/i untuk tahu dan

mengerti tentang informasi yang diberikan.21

Page 49: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

38

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai pengaruh media pembelajaran

terhadap tingkat pengetahuan tentang bahaya merokok siswa/i kelas XI SMAN 2

Tinggimoncong tahun 2013, diperoleh:

1. Terdapat perubahan tingkat pengetahuan tentang bahaya merokok

antara sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan yang menggunakan

media visual berupa leaflet.

2. Terdapat perubahan tingkat pengetahuan tentang bahaya merokok

antara sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan yang menggunakan

media audio-visual berupa presentasi dengan menggunakan LCD.

3. Terdapat perbedaan peningkatan pengetahuan tentang bahaya merokok

antara penyuluhan yang menggunakan media visual berupa leaflet

dengan media audio-visual berupa presentasi dengan menggunakan

LCD.

B. Saran

1. Diperlukan upaya preventif berkesinambungan dalam mengatasi

masalah kesehatan akibat merokok seperti masalah merokok pada

semua kelompok umur, lebih khususnya pada remaja. Salah satu upaya

preventif yang dapat dilakukan adalah dengan peningkatan

pengetahuan mengenai bahaya merokok. Untuk itu diperlukan media

pembelajaran yang baik agar pengetahuan yang disampaikan dapat

lebih mudah diserap, salah satunya caranya adalah dengan

memaksimalkan fasilitas yang tersedia dalam penyampaian informasi

misalnya dengan menggunakan proyektor LCD.

2. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh media

pembelajaran secara lebih akurat dengan memaksimalkan jumlah

sampel dan meminimalisir bias yang dapat terjadi, salah satunya

dengan penyampaian materi menggunakan bahan yang telah direkam

Page 50: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

39

terlebih dahulu sehingga mampu menyingkirkan bias yang ditimbulkan

oleh pemberi materi dalam konteks sebuah penelitian.

Page 51: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

40

DAFTAR PUSTAKA

1. Crofton, simpson D, 2009, tembakau : ancaman global. Jakarta. PT.

Elex Media Komputindo ; p. 2-9, p. 153-4.

2. Indonesia Tobacco Network Control. Prevalensi Merokok Pada Anak

Terus meningkat. [online] 2013 : [cited, 2013] : [4 screens]. Available

from : URL : http://www.indotc.com.

3. Imamsyah, 2008, Peran Bupropion Untuk Berhenti Merokok. Dalam :

Jurnal Tuberkulosis Indonesia Vol. 5 Oktober 2008. Aitama T.Y,

editor. Jakarta ; Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia

(PPTI). P. 7-13.

4. Syahdrajat, 2007, Merokok dan Masalahnya. Dalam : Jurnal

Kedokteran dan Farmasi Vol. 20, No. 4. Jakarta selatan : Dexa Media.

P. 184-7.

5. Dewi NC, Damayarni R, Perbedaan Persepsi Gambar Peringatan

Bahaya Merokok Antara Masyarakat Jakarta dan Cirebon. Dalam :

Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 3, No. 2, Jakarta : FKM

Universitas Indonesia, 2008, p.76-8.

6. Pratama, 2009, Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Tentang

Merokok dengan Kebiasaan Merokok.. [online] : [cited 2013] :

[7screens]. Available from : URL : http://www.indoskripsi.com.

7. Efek Bahaya Asap Rokok Bagi Kesehatan Tubuh Manusia – Akibat

Sebatang Rokok Racun, Ketagihan, Candu Buang Uang Dan Dosa.

Avaialble from: http://id.wikipedia.org/wiki/Rokok Accessed: 2013.

Page 52: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

41

8. Sarwono S.W., Psikologi Remaja, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada:

2002,p.9-10.

9. Tandra H., Merokok dan kesehatan, Available from:

http://www.antirokok.or.id/berita/berita_rokok_kesehatan.htm.

Accessed: 20 march 2013.

10. Trirahayu E, Persepsi remaja perokok tentang dampak merokok

terhadap kesehatan. Available from: http://eprints.undip.ac.id/9260/

Accessed: 2013.

11. Prihatiningsih P., Dampak merokok bagi kesehatan dan lingkungan,

Jurnal keluarga berencana. Available from:

http://m.infeksi.com/news.php?lng=in&id=20 Accessed: 2013.

12. Sudirman, ketagihan dan berhenti merokok. Available from:

http://www.hkbpsudirman.org/index.php?option=com_content&view=

article&id=161:ketagihan-dan-cara-berhenti-

merokok&catid=45:umum Accessed: 2013.

13. Sadiman A, Rahardjo R. 2009. Media Pendidikan: Pengertian,

Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

14. Arsyad A. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

15. Sudjana N, Rivai A. 2009. Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru.

16. Neuendorf KA. 2002. The Content Analysis Guidebook. London: Sage

Publication.

17. Schacter DL, Gilbert DT, Wegner DM. 2012. Psychology 2nd ed.

Worth Publishers.

Page 53: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

42

18. Overbaugh R. 2004. An overview of Jerome Brunner His Theory of

Constructivism.

19. Flight Instructor Training. 2012. Principles and Methodes of

Instruction Sample Course Notes and Knowledge Assesment Tool.

20. The Open University Module: 6 Principles of Learning. [Online].

[cited 2013 Mey 24. Available from:

http://labspace.open.ac.uk/mod.oucontent/view.php?id=452838&printa

ble=1.

21. Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta:

PT.Rineka Cipta.

22. Dale, Edgar. 1969. Audio-Visual Methods in Teaching, 3rd ed., Holt,

Rinehart & Winston, New York.p.108

Page 54: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

43

BIODATA PENULIS

Nama : Nurbaeti Bakhtiar

Stambuk : C111 08 145

Tempat/Tanggal Lahir : Toli-toli/ 8 Juni 1990

Agama : Islam

Suku Bangsa : Mandar-Makassar

Alamat :Jl. Perintis Kemerdekaan Km.13, Perm. Bukit Khatulistiwa G2

Nama Orangtua :

Ayah : dr. H. Bakhtiar Mahmud, Sp.PD, Finasim

Ibu : Hj. Nurdiana

Pendidikan :

1. TK Sulawesi, Ujung Pandang, Sulawesi Selatan 2. SD Negeri Mamajang 1, Ujung Pandang, Sulawesi Selatan 3. SMP Negeri 2 Mamuju, Sulawesi Barat 4. SMA Negeri 2 Tinggimoncong, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan 5. Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Jurusan Pendidikan

Dokter tahun 2008 sampai sekarang.

Masa Kepaniteraan: 20 Mei 2013 – 27 Juli 2013

Page 55: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

44

Lampiran 1. Lembar Pengesahan Proposal Penelitian

LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Penelitian dengan judul : “Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Tingkat Pengetahuan Bahaya Merokok Siswa Kelas XI SMAN 2 Tinggimoncong Tahun 2013”

Oleh : Nurbaeti Bakhtiar

Stambuk : C11108145

Telah disahkan untuk dilakukan penelitian pada

Tanggal : 17 – 29 Juni 2013

Tempat : SMAN 2 Tinggimoncong, Gowa, Sulawesi Selatan

Makassar, 14 Juni 2013

Mengetahui,

Pembimbing,

(dr. H. Muh. Ikhsan Madjid, MS, PKK)

Page 56: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

45

Lampiran 2. Lembar Pengesahan Pembacaan Hasil Penelitian

LEMBAR PENGESAHAN

Hasil Penelitian dengan judul : “Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Tingkat Pengetahuan Bahaya Merokok Siswa Kelas XI SMAN 2 Tinggimoncong Tahun 2013”

Oleh : Nurbaeti Bakhtiar

Stambuk : C11108145

Telah diperiksa dan disetujui untuk dibacakan pada Seminar hasil Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, pada:

Hari/Tanggal : Jumat, 12 Juli 2013

Pukul : 12.00 WITA

Tempat : Ruang Seminar PB.622 IKM & IKK FK UNHAS

Makassar, 12 Juli 2013

Menyetujui,

Pembimbing,

(dr. H. Muh. Ikhsan Madjid, MS, PKK)

Page 57: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

46

Lampiran 3. Lembar Pengesahan Seminar Hasil Penelitian

LEMBAR PENGESAHAN

Hasil Penelitian dengan judul : “Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Tingkat Pengetahuan Bahaya Merokok Siswa Kelas XI SMAN 2 Tinggimoncong Tahun 2013”

Oleh : Nurbaeti Bakhtiar

Stambuk : C11108145

Telah dibacakan dan pada Seminar hasil Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, pada:

Hari/Tanggal : Jumat, 12 Juli 2013

Pukul : 12.00 WITA

Tempat : Ruang Seminar PB.622 IKM & IKK FK UNHAS

Makassar, 12 Juli 2013

Menyetujui,

Pembimbing,

(dr. H. Muh. Ikhsan Madjid, MS, PKK)

Page 58: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

47

Lampiran 4: Kuesioner Pengetahuan Bahaya Merokok

KUISIONER PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK (SMOKING IMPACT KNOWLEDGE QUESTIONAIRRE)

Teman-teman siswa, terimakasih atas kesediaannya untuk berpartisipasi dalam mengisi kuisioner tentang bahaya merokok yang dilaksanakan oleh mahasiswa kepaniteraan klinikm dan dosen di bagian IKM dan IKK Fakultas Kedokteran UNHAS.

Yang perlu adik-adik siswa ketahui bahwa:

a. Data pribadi adik-adik dalam kuisioner ini AKAN KAMI RAHASIAKAN, dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian dan HANYA diketahui oleh peneliti.

b. Pengisian yang tepat dan JUJUR akan sangat membantu penelitian ini sehingga dapat menghasilkan kesimpulan yang benar tentang merokok di kalangan siswa SMA.

Tanggal pengisian kuisioner:

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Suku bangsa :

Agama :

1. Rokok adalah silinder yang tidak hanya terbuat dari kertas yang didalamnya berisi daun tembakau yang telah dicacah.

� Benar � Salah � Tidak tahu

2. Berdasarkan bahan pembungkusnya, rokok dibedakan menjadi 4 macam. � Benar � Salah � Tidak tahu

3. Berdasarkan bahan baku atau isinya, rokok dibedakan menjadi 3 macam. � Benar � Salah � Tidak tahu

4. Asap rokok mengandung lebih dari 4000 senyawa kimia yang berdampak pada kesehatan.

Page 59: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

48

� Benar � Salah � Tidak tahu

5. Perokok aktif adalah mereka yang terbiasa merokok dan nyata mengisap

rokok dan menanggung sendiri akibatnya sedangkan perokok pasif adalah mereka yang sebenarnya tidak merokok tapi terpaksa mengisap asap rokok dengan segala akibatnya.

� Benar � Salah � Tidak tahu

6. Efek yang diterima oleh perokok pasif tiga kali lipat lebih berbahaya daripada perokok aktif, terutama pada bayi atau anak kecil.

� Benar � Salah � Tidak tahu

7. Anak kecil yang sering mengisap asap rokok dapat menyebabkan gangguan mental.

� Benar � Salah � Tidak tahu

8. Asap rokok yang dihirup oleh perokok pasif mengandung nikotin dua kali lebih banyak, CO lima kali lebih banyak, Tar lima kali lebih banyak.

� Benar � Salah � Tidak tahu

9. Hanya 25% zat yang berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke dalam tubuh perokok sedangkan 75% beredar di udara bebas.

� Benar � Salah � Tidak tahu

10. Nikotin adalah stimulator kuat bagi system saraf sentral yang terkandung dalam rokok dan hanya membutuhkan waktu 10 detik saja sejak dihisapnya hingga mencapai otak dan mengakibatkan pelepasan dopamin.

� Benar � Salah � Tidak tahu

11. Nikotin adalah stimulator kuat bagi system saraf sentral yang terkandung dalam rokok dan hanya membutuhkan waktu 10 detik saja sejak dihisapnya hingga mencapai otak dan mengakibatkan pelepasan hormone adrenalin.

Page 60: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

49

� Benar � Salah � Tidak tahu

12. Merokok adalah factor resiko tertinggi penyebab pembentukan aterosklerosis

� Benar � Salah � Tidak tahu

13. Perokok menyebabkan 60-70% menderita Coronary Heart Disease (CHD) � Benar � Salah � Tidak tahu

14. Perokok memiliki kecenderungan untuk menderita stroke, kanker paru, kanker mulut, dan osteoporosis.

� Benar � Salah � Tidak tahu

15. Merokok dapat menyebabkan gangguan kesehatan berupa kebutaan. � Benar � Salah � Tidak tahu

16. Merokok dapat menyebabkan gangguan kesehatan berupa psoriasis. � Benar � Salah � Tidak tahu

17. Merokok selama kehamilan dapat menyebabkan pertumbuhan janin lambat dan meningkatkan resiko BBLR(Bayi Berat Lahir Rendah) hingga keguguran.

� Benar � Salah � Tidak tahu

18. Merokok dapat menyebabkan gangguan kesehatan berupa impotensi (penurunan seksual).

� Benar � Salah � Tidak tahu

Page 61: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

50

LEMBAR JAWABAN KUISIONER

1. Benar 2. Benar 3. Benar 4. Benar 5. Benar 6. Benar 7. Benar 8. Benar 9. Benar 10. Benar 11. Benar 12. Benar 13. Benar 14. Benar 15. Benar 16. Benar 17. Benar 18. Benar

Page 62: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

51

Lampiran 5. Deskriptif Statistik

Wilcoxon Signed Ranks Test Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Post_test_leaflet -

Pre_test_leaflet

Negative Ranks 2a 9.25 18.50

Positive Ranks 33b 18.53 611.50

Ties 2c

Total 37

a. Post_test_leaflet < Pre_test_leaflet

b. Post_test_leaflet > Pre_test_leaflet

c. Post_test_leaflet = Pre_test_leaflet

Test Statisticsb

Post_test_leaflet

- Pre_test_leaflet

Z -4.863a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

post_test_LCD -

Pre_test_LCD

Negative Ranks 0a .00 .00

Positive Ranks 37b 19.00 703.00

Ties 0c

Total 37

a. post_test_LCD < Pre_test_LCD

b. post_test_LCD > Pre_test_LCD

c. post_test_LCD = Pre_test_LCD

Test Statisticsb

post_test_LCD -

Pre_test_LCD

Z -5.315a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Page 63: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

52

Lampiran 6. Analisis Statistik

Group Statistics

group N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Post_test_media_leaflet 1 37 31.1892 3.14323 .51674

2 37 34.1351 2.50735 .41221

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed

)

Mean

Differenc

e

Std.

Error

Differen

ce

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Post_test_media_leafl

et

Equal

varia

nces

assu

med

2.588 .112 -4.457 72 .000 -2.94595 .66101 -4.26365 -1.62824

Equal

varia

nces

not

assu

med

-4.457 68.611 .000 -2.94595 .66101 -4.26476 -1.62713

Page 64: SKRIPSI 2013 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...iv SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013 Nurbaeti Bakhtiar,

53

Lampiran 7. Jadwal Kegiatan Penelitian

Jadwal Kegiatan Penelitian “Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Tingkat Pengetahuan Bahaya Merokok Siswa Kelas XI SMAN 2 Tinggimoncong Tahun 2013 ”

NO KEGIATAN

BULAN ( 2013 )

MEI JUNI JULI

Minggu 1

Minggu 2

Minggu 3

Minggu 4

Minggu 1

Minggu 2

Minggu 3

Minggu 4

Minggu 1

Minggu 2

Minggu 3

Minggu 4

1

Mencari Judul

Penelitian

2 Melapor ke Dokter

Pembimbing

3 Konsultasi Judul

Penelitian

4 Penyusunan

Proposal Penelitian

5 Seminar Proposal

Penelitian

6 Pengambilan Data

7 Pengolahan Data

8 Penganalisaan Data

9 Penyusunan Hasil

Penelitian

10 Seminar Hasil

Penelitian