skripsi 2
DESCRIPTION
HUKUM DI INDONESIATRANSCRIPT
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL SKRIPSIGANTI RUGI KEPADA TERDAKWA YANG DINYATAKAN TIDAK
TERBUKTI MELAKUKAN SUATU TINDAK PIDANA OLEH PENGADILAN
Skripsi
Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mencapai Drajat Sterata Satu (S1) Pada Fakultas
Hukum Universitas Kristen Indonesia
Disusun Oleh :
Nama : Ronaldo Pattimahu
NPM : 0240050010
Telah Dipertahankan Di Depan Tim Penguji Skripsi Pada Tanggal 22 September 2006’
Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat
Susunan Tim Penguji
Pembimbing Utama Anggota Tim Penguji
Henry Hasibuan, SH.MH. Candra Aritonang, SH
Pembimbing Pendamping
Richard J Sahulata, SH. M.Hum
ii
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
FAKULTAS HUKUM
TANDA PENGESAHAN PENULISAN HUKUM
Nama : Ronaldo Pattimahu
Nim : 0240050010
Program Kekhususan : Penanggulangan Kejahatan
Judul : Ganti Rugi Kepada Terdakwa Yang Dinyatakan Tidak
Terbukti Melakukan Suatu Tindak Pidana oleh Pengadilan
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Bapak Henry Hasibuan, SH,MH Bapak Richard J. Sahulata, SH
Mengetahui
Ketua Program Kekhususan Penaggulangan Kejahatan
Bapak Arif Gosita, SH
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kasih, karena hanya berkat kasih
dan karunian-Nya saja, maka penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan
waktu yang diharapkan. Skripsi ini merupakan suatu syarat yang harus dipenuhi dalam
rangka mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S-1) dalam bidang ilmu Hukum di Fakultas
Hukum Universitas Kristen Indonesia.
Skripsi ini merupakan suatu sikap kepedulian penulis terhadap masalah-masalah
hukum yang ada, khususnya masalah mengenai ganti rugi pada terdakwa yang dinyatakan
tidak terbukti melakukan suatu tindak pidana oleh Pengadilan. Pada dasarnya masalah ini
adalah hukum yang komperhensif sehingga harus dipandang dari berbagai aspek seperti
Aspek Ekonomi, Sosial, Psikologi, Yuridis bahkan Politik. Dalam penulisan ini, uraian
dibatasi pada masalah ganti rugi, yaitu hanya dari aspek Yuridis saja, dan
menitikberatkan mengenai mekanisme penyelesaian perselisihan ganti rugi yang
diakibatkan oleh prosedur yang tidak jelas dengan didasarkan pada kaedah-kaedah
hukum pidana yang berlaku.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini bukanlah suatu karya ilmiah yang sempurna,
oleh karena itu penulis terbuka untuk kritik dan saran, tentunya yang bersifat
membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Tuhan
memberkati…
Jakarta, September 2006
Penulis
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Di dalam menyusun sekripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dan
bimbingan baik secara materill maupun moril, sehingga penulisan skripsi ini dapat
diselesaikan sesuai waktu yang diharapkan. Karena itu penulis mengucapkan terima kasih
yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Rektor Universitas Kristen Indonesia Bapak Bernard SM, Hutabarat dr, PAK.
2. Dekan Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia Bapak Hobbes Sinaga,
SH,MH.
3. Bapak Henry Hasibuan, SH,MH sebagai pembimbing skripsi I.
4. Bapak Richard J. Sahulata, SH sebagai pembimbing skripsi II.
5. Bapak Arif Gosita, SH sebagai ketua program Kekhususan Penanggulangan
Kejahatan Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia.
6. Bapak Hobbes Sinaga, SH.MH sebagai dosen akademik.
7. Seluruh dosen dan karyawan/ karyawati Fakultas Hukum Universitas Kristen
Indonesia.
8. Kedua orang tua yang sangat kusayangi yaitu Bpk A.I. Pattimahu (Alm) dan Ibu.
H. Lewerissa, atas dukungan doa dan pengorbanan materi dan non materi yang
selama ini diberikan.
9. Kepada adik-adik-ku yang kucintai dan seluruh keluarga besar Pattimahu di
Pamulang Ciputat atas dukungan doa dan pengorbanan materi dan non materri
yang selama ini diberikan.
v
10. Teman-temanku di Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia Merry,
Cathy,Anjas, Dadan, Dody, Dimas Ciputat, Firman, Ganda, Gonty, John Ciputat,
Jimmy Dohar, Ojak, Richie, Victor dan teman-teman angkatan 2002.
11. Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan
hukum ini.
Tuhan Yesus memberkati kita semua dengan kasih Nya yang berlipat ganda.
Jakarta, September 2006
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL …………………………………………………………………….i
TANDA PENGESAHAN……………………………………………………………..ii
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………….iii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….iv
UCAPAN TERIMA KASIH ………………………………………………………....v
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………..vii
ABSTRAKSI ………………………………………………………………………...ix
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………...1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………1
B. Pokok Permasalahan …………………………………………………….16
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………………..19
D. Metode Penelitian ……………………………………………………….19
E. Sistimatika Penulisan ……………………………………………………20
BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………………...22
A. Pengertian Terdakwa ……………………………………………………22
B. Pokok-Pokok Hukum Acara Pidana……………………………………..24
C. Proses Pemeriksaan dan Upaya Praperadilan……………………………25
vii
Halaman
D. Ganti Rugi dan Rehabilitasi……………………………………………...31
BAB III PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………………………………44
A. Pelaksanaan Pasal 95 dalam peraktek……………………………………44
B. Proses Ganti Rugi Yang Lazim dilakukan……………………………….52
C. Hak Lain Yang Tidak Termasuk Dalam Ganti Rugi…………………….56
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN………... ………………………………….64
A. Kesimpulan ……………………...............................................................64
B. Saran-Saran ……………………………………………………………...66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA
viii
ABSTRAK
A. Nama : Ronaldo Pattimahu (0240050010), FAKULTAS HUKUM
B. Judul : Ganti Rugi Kepada Terdakwa Yang Dinyatakan Tidak Terbukti Melakukan Suatu Tindak Pidana oleh Pengadilan
C. Kata Kunci : Ganti Rugi Kepada Terdakwa Yang Ternyata Tidak Bersalah
D. Isi : VIII + 70 Halaman + lampiran
E. Daftar pustaka : 28 ( 1967-2002 )
F. Ganti rugi dan rehabilitasi merupakan suatu upaya hukum bagi terdakwa atau terpidana dalam memulihkan kembali apa yang seharusnya menjadi hak dan pemulihan kembali nama baik selama menjalani proses hukum bahkan sampai di pengadilan, apabila dinyatakan tidak bersalah dalam melakukan suatu tindak pidana.
Hal ini disebabkan karena terjadi kekeliruan di dalam proses pemeriksaan, penangkapan, penahanan bahkan penerapan Undang-Undang sampai di pengadilan oleh polisi, jaksa dan hakim .
Dengan demikian sangat diperlukan aturan yang menjamin bagi terdakwa atau terpidana untuk dapat menuntut ganti kerugian dan rehabilitasi apabila merasa dirugikan oleh proses hukum, oleh karena itu di dalam Pasal 95 KUHAP yang terdiri dari 5 ayat yang telah memberikan ruang dan ksempatan bagi terdakwa atau terpidana untuk menuntut ganti kerugian dan rehabilitasi, apabila di dalam proses pengadilan kedapatan ada yang dirugikan atau tidak terbukti melakukan suatu tindak pidana. .
G. Pembimbing I : Bpk. Henry Hasibuan, SH, MH. Pembimbing II: Bpk. Richard Sahulata, SH.
Jakarta, September 2006
Penulis
ix