skripsi toto 2
DESCRIPTION
skripsiTRANSCRIPT
1.1
Pembelajaran tentang paragraf pada hakikatnya adalah pembelajaran
keterampilan berbahasa yang lebih mengedepankan aspek kegiatan nyata,
maka untuk mempelajari tentu tidaklah mudah apalagi pembelajaran adalah
siswa tingkat Sekolah Dasar. Mereka relatif berusia muda belum memiliki
banyak pengalaman sehingga dalam belajar perlu terdapat unsur bermain
supaya tercipta kondisi yang kondusif dan menyenangkan bagi siswa.
Berdasarkan kenyataan siswa kelas VI SD Negeri Patala Kecamatab Cilebak
Kabupaten Kunningan Semester I tahun pelajaran 2013/2014 aktivitas dan
kemampuan mengembangkan paragraf masih rendah. Dari jumlah 31 siswa
yang mendapat nilai tuntas di atas KKM hanya 6 siswa ( 19,35% ) dan yang
mendapat nilai belum tuntas ada 25 siswa ( 80,65%) dengan nilai KKM nya
64. Nilai rata-rata ulangan harian 52,90. Rendahnya kemampuan
mengembangkan parafraf disebabkan karena siswa merasa bingung dan
kesulitan dalam menentukan gagasan pokok, letak kalimat utama, kalimat
penjelas, jenis paragraf, dan menjawab pertanyaan /mengerjakan tugas
diskusi kelompok tentang paragraf. Hal ini disebabkan oleh sistem
pembelajaran yang masih terpusat pada guru (teacher center). Siswa kurang
diberi kesempatan untuk berlatih dan mengembangkan aktivitasnya. Di
samping itu, dari sisi siswa sendiri pola pembelajaran yang demikian akan
membiasakan siswa pasif, hanya menerima tanpa pernah memberi.
1
Cenderung siswa kurang bergairah, kurang bersemangat, kurang tertarik,
atau berminat dalam mengikuti pembelajaran. Akibatnya, siswa kurang
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Keadaan pembelajaran yang
demikian, tentu tidak obtimal terhadap percepatan pencapaian kompetensi
dasar pembelajaran yang telah ditentukan.
Rendahnya aktivitas dan kemampuan menentukan kalimat utama dalam
paragraf disebabkan metode dan strategi pembelajaran yang digunakan guru
masih menggunakan pendekatan konvensional. Dalam pembelajaran masih
tampak didominasi segi-segi teoritik yaitu guru masih banyak menjelaskan
segi pengetahuan atau teoritik tentang paragraf. Siswa mencatat semua
penjelasan guru, sehingga pembelajaran berjalan searah. Dengan kondisi
demikian, siswa sangat pasif selama mengikuti pembelajaran sehingga
terkesan hanya sebagai objek, bukan sebagai pembelajaran. Kerjasama antar
teman untuk membina sosialisasi siswa sangat kurang, sebab pembelajaran
lebih banyak dikerjakan secara perorangan (individual). Sistim pembelajaran
yang masih berpusat pada guru (teacher center) tersebut akhirnya membuat
siswa kurang mampu mengembangkan kreativitas, sebab jarang kesempatan
untuk berlatih menentukan gagasan pokok dan kalimat utama.
2
3
4
1.2
5
1.3
6
1).
2).
3).
1.4
1).
1.5
7
8
1. Pengertian Paragraf
Paragraf adalah sebuah wacana mini atau satuan bentuk bahasa yang
biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat, artinya setiap unsur
pada kerangka panjang ada pada paragraf. Dalam paragraf kalimat-kalimat harus
disusun dengan kohesi (kesatuan dalam paragraf), memiliki koherensi
(keterpautan makna), dan memiliki isi yang memadai sebagai pendukung gagasan
utama dalam paragraf.
Paragraf yang baik memiliki satu kalimat utama yang berisi tentang pokok pikiran
paragraf atau gagasan dan beberapa kalimat penjelas yang merupakan uraian yang
menjelaskan pokok pikiran.
Pikiran utama yaitu topik yang dikembangkan menjadi sebuah paragraf.
Pikiran utama ini dinyatakan dalam kalimat topik. Dalam paragraf, pikiran utama
berfungsi sebagai pengendali keseluruhan paragraf. Begitu menentukan pikiran
utama dan mengekspresikannya dalam kalimat topik, penulis terikat oleh pikiran
tersebut sampai akhir paragraf. Paragraf yang berisi analisis, klasifikasi, deduktif,
indiktif sebaiknya menggunakan kalimat topik. Namun, harus disadari bahwa
tidak semua paragraf harus menggunakan kalimat topik. Paragraf narasi dan
deskripsi menggunakan kalimat yang sama kedudukannya, tidak ada yang lebih
utama. Oleh karena itu, paragraf yang demikian tidak harus menggunakan kalimat
utama.
9
Ciri kalimat utama : pertama, mengandung kalimat yang potensial untuk
dirinci dan diuraikan lebih lanjut; kedua merupakan kalimat yang dapat berdiri
sendiri; ketiga mempunyai arti yang jelas tanpa harus dihubungkan dengan
kalimat lain; keempat dapat dibentuk tanpa sambungan dan frase transisi.
Ciri kalimat penjelas antara lain : dari segi arti sering merupakan kalimat
yang tidak dapat berdiri sendiri; kedua kadang arti kalimat baru jelas ketika
dihubungkan dengan kalimat lain; pembentukannya sering membutuhkan bantuan
kata sambung dan frase transisi; isinya berupa rincian, contoh, dan data tambahan
lain yang bersifat mendukung kalimat topik.
.a
.b
.c
.d
.e
1.
10
Ciri-Ciri Paragraf
Paragraf menggunakan pikiran utama (gagsan utama) yang dinyatakan
dalam kalimat topik.
Setiap paragraf menggunakan satu kalimat topik dan selebihnya
merupakan kalimat pengembang yang berfungsi menjelaskan,
menguraikan dan menerangkan pikiran utama yang ada dalam kalimat
topik.
Paragraf menggunakan pikiran penjelas (gagasan penjelas) yang
dinyatakan dalam kalimat penjelas. Kalimat ini berisi detail-detail kalimat
topik. Paragraf bukan kumpulan kalimat-kalimat- topik. Paragraf hanya
berisi satu kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat
penjelasa berisi detail yang spesifik, dan tidak mengulang pikiran penjelas
lainnya.
1)
11
2)
-
-
12
Umum
Khusus
Khusus
Khusus
Khusus
Khusus
Khusus
Umum
3)
4)
13
2.
-
-
-
3.
.a
.b
4.
14
1)
2)
3)
4)
5)
1)
2)
3)
4)
5.
-
-
-
-
-
15
2. Jenis-Jenis Paragraf
a. Paragraf deduksi (Kalimat topik diawal paragraf)
Kalimat topik pada awal paragraf pada umumnya berisi pikiran utama
yang bersifat umum. Kalimat selanjutnya berisi pikiran penjelas yang
bersifat khusus disebut kalimat penjelas. Isi kalimat ini berupa :
penjelas, uraian, analisis, contoh-contoh, keterangan, atau rincian
kalimat topik.
b. Paragraf induksi (Kalimat topik pada akhir paragraf)
Paragraf diakhir kalimat topik dan diawali dengan kalimat penjelas.
Artinya paragraf ini menyajikan kasus khusus, contoh, penjelasan,
keterangan, atau analisis lebih dahulu, barulah ditutup dengan kalimat
topik. Dengan demikian paragraf ini menggunakan penalaran induktif.
c. Paragraf kombinasi (Kalimat topik diawal dan diakhir paragraf)
Kalimat topik dalam sebuah paragraf pada hakikatnya hanya satu.
Penempatan kalimat topik yang kedua berfungsi untuk menegaskan
kembali pikiran utama paragraf tersebut. Namun demikian,
penempatan kalimat topik pada awal dan akhir paragraf berpengaruh
pada penalaran. Kalimat topik pada awal paragraf menimbulkan sifat
deduktif, pada akhir menyebabkan paragraf bersifat deduktif-induktif.
d. Paragraf penuh
Paragraf penuh maksudnya paragraf penuh dengan kalimat topik,
seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga
16
tidak satupun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik. Paragraf ini
sering dujumpai dalam uraian-uraian yang bersifat deskriptif dan
naratif terutama dalam karangan fiksi.
Jenis paragraf menurut sifat isinya atau berdasarkan bentuk pengembangannya :
a. Paragraf argumentasi
Merupakan salah satu bentuk paragraf yang berisi gagasan, pikiran, atau
pendapat dengan membahas suatu masalah yang bertujuan untuk
mempengaruhi pembaca atau meyakinkan pihak lain dengan argumen-
argumen yang disajikan secara logis dan obyektif. Dengan menunjukkan
kebenaran ilmiah berdasarkan data atau bukti dan fakta. Paragraf ini
dipakai dalam karya ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.
b. Paragraf persuasi
Paragraf yang bersifat persuasi isinya berupa ajakan yang mempromosikan
sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca. Tujuan
utamanya adalah membujuk, merayu, mengajak dan meyakinkan pihak
lain untuk mengikuti apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara.
Bentuk tulisan yang menggunakan jenis paragraf ini antara lain iklan di
majalah, surat kabar, radio, selebaran, kampanye dan sebagainya.
c. Paragraf deskripsi
Merupakan paragraf yang melukiskan atau mengambarkan sesuatu dengan
bahasa tentang suatu hal atau peristiwa secara obyektif. Dengan harapan
pembaca seolah-olah melihat keadaan dan peristiwa tersebut secara
17
langsung. Paragraf deskripsi biasanya digunakan dalam karya sastra dan
biografi seseorang.
d. Paragraf eksposisi
Merupakan paragraf yang memaparkan suatu fakta atau kejadian tertentu
yang berisi paparan pikiran atau pendapat dengan harapan dapat
memperluas wawasan atau pengetahuan dan pandangan orang lain. Bentuk
paragraf ini biasa dipakai untuk memaparkan cara membuat sesuatu, cara
menggunakan sesuatu, cara kerja sebuah mesin, cara mengkonsumsi obat-
obatan dan sebagainya.
e. Paragraf narasi
Merupakan paragraf yang menuturkan rangkaian peristiwa atau keadaan
yang dikaitkan dengan kurun waktu tertentu dalam bentuk penceritaan.
Sehingga narasi lebih dikenal dengan cerita yang menceritakan suatu
peristiwa yang obyektif maupun imajinatif. Bentuk paragraf ini biasa
digunakan dalam bentuk riwayat hidup, novel, cerpen dan roman.
18
3.1
3.2
19
3.3
-
3.4
20
21
4.1
1.
22
23
2.
3.
4.2
24
4.2.1
25
4.2.2
26
1)
2)
3)
4)
5)
6)
27
28
29
4.2.3
30
31
32
4.3
33
34
35
36
37
5.1
5.2
1)
38
2)
39
40
-
-
-
41
42
43
iii
44
.....................................................................................................
..............................................................................................................
....................................................................................................
.........................................................................................................
.......................................................................................................
1.1 .........................................................................
1.2 ......................................................................
1.3 .......................................................................
1.4 ....................................................................
1.5 ...................................................................
2.1 ...................
2.2
...................................................................
3.1 ..........................................
3.2 ....................................................................
3.3 ..............................................
3.4 ..........................................................................
4.1 ................................................................
4.2 ................................................................
4.2.1
........................................................................
4.2.2 ................................................................
4.2.3
45
.............................................................
4.3
.......................................................................
5.1 .................................................................................
5.2 ......................................................................................
....................................................................................................
iv
46
.............................
..................................................................................
...........................................................................
.....................
................................
v
47
48