skor edisi 016 [januari-2014]

24

Upload: noeh-nemen

Post on 16-Aug-2015

90 views

Category:

News & Politics


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKOR Edisi 016 [Januari-2014]
Page 2: SKOR Edisi 016 [Januari-2014]
Page 3: SKOR Edisi 016 [Januari-2014]

Wartawan SKOR dilarang meminta/menerima imbalan dari Narasumber

SUSUNAN REDAKSI

03Edisi 16/Des 2013-Jan 2014 www.skornews.com

DKI: Nur Ashari¦Dg. Ratis¦Torman¦Joko Kartono¦Widiawati¦Amelion K.. Jawa Timur: Agus Budianto¦Adien¦Wito¦Sunaryo¦Yudi. Jawa Barat: Yandi Arifiandi¦Sigit Hermawan. Banten: Sigit¦Muzani Amsah. Bekasi:Saskia¦Erwin Bogor: Yakub¦Jajang¦Yadi. Sukabumi/Pelabuhan Ratu: Endang Raes¦Dicky. Jawa Tengah: Khartika Dwi Chandra Dioko¦A Zamroni¦Ridhol Maulana (Tegal)¦Budi S (Brebes) Sumatera Utara: Tegar Sitorus. Sumatera Barat: Fardan¦Zahra. Riau: Rahman Lampung: Yusuf¦Tina. Jambi: Agusman Batam: Yusuf¦Dian.Sulsel/Sulteng: Sudirman Umar¦Ashal Amin¦Heriyanto,SE¦Andi¦Suardi¦Nasruddin. Sulbar: M. Idris¦Dewan Lembah¦Gerzon, S.Th¦Andi Sulut: Hais Eki¦Andy Riadhy. Sultra:Asmi¦Sarman,S.Ag¦Andi Mashar,SE¦Masjidin¦Asdar¦Abdul Rahim¦Suparman¦Syarifuddin. Kalimantan Timur: Idris¦Widya. Kalimantan Barat: Samsul¦Herman¦Indri. Kalimantan Tengah: Suryadi. Kalimantan Selatan: Tamrin¦Abd Manaf. Maluku/Maluku Utara: Zakarias Waatwahan, Mario M. Siwtiory, Efendi Kasiman. Papua Barat: Jacob Sumampaow¦steven Asmuruf¦Danny Leonard Lotulung¦Soleman Mate¦Zaidi Rafideso¦Adelina Kondologit¦Selvina Sawor. Papua: Decky¦Hasanuddin.

Pelindung/Penasehat:Mayjen (Purn) Salim S. Mengga

Pembina:H. Syahrir Hamdani

Arman B. Abd Kadir

Dewan redaksi :Arman B.

RD. DarwisNoehroji

Pemimpin Umum/RedaksiRD. Darwis, S.Par, S.Hi

Wakil Pemimpin RedaksiNoehroji

Pemimpin Produksi:Noehroji

Redaktur Eksekutif:Zulkifli Sunusi, S.Ip

Redaktur Pelaksana:Abdullah G. S.Ip

Tim InvestigasiNovian Tanjung

AA. Yose PapendangMaruli Sihombing

Design Grafis:Romi Prasetia

Staf Redaksi:Hari Setiawan, MA.Yasin

Haryadi, Taswin, Salmiah DaudJasman, Yusuf Dj

Bendahara:Sri Winingsih

Tata Usaha:Gita Putri Andani

Marketing:ADI

Photografer/Sirkulasi: Wahyu Wibowo

Penasehat Hukum:DR. H. Eggi Sudjana, SH. M.Si

Abdi Segara, SHAndi Azis Maskur, SH

Alamat Redaksi/Tata Usaha:Jl. SMA 14 No. 16B Cawang

Jakarta TimurKomp. Afi Bekasi, Jawa Barat

Telp: (021) 2409 5520Bank BRI: 6169.01006897.536

Atas nama, Sri Winingsih (Bendahara)Mobile: 0853 1116 6156

email: [email protected]: www.skornews.com

Penerbit:PT. Sulawesi Utama Persada

Notaris, Harapan Kanna, SH. M.KnSK Menkumham;

Nomor: AHU-23232.AH.01.01.Tahun 2013

enggelembungan anggaran hingga ma-nipulasi pelaksanaan kegiatan, belakan-gan ini marak terjadi hampir di semua instansi/lembaga pemerintah. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Peruba-

han Tahun 2013 adalah sasaran empuk “Tikus-Tikus Berdasi” yang sepertinya sedang berlomba memperka-ya diri sendiri dan kelompoknya demi mewujudkan hasrat serakahnya dan siksaan rasa pesimis “akut” bah-wa APBN-P saat ini adalah kesempatan terakhir “MEN-CURI” uang Negara.

Bayangan menakutkan pergantian tahun yang be-rarti pula akan segera bergantinya kekuasaan, seper-tinya begitu menggerogoti kecerdasan intelektual dan moral sang empunya kekuasaan saat ini. Akhirnya, “pikiran kotor” pun berkelana mencari “guru baru”. dan “aji-an mumpung” menjadi jurus andalan untuk “men-cari muka” kepada sang guru.

Pengamatan penulis atas paradigma yang terjadi belakangan ini yang menimpa instansi/lembaga pe-merintah, khususnya pada tingkat kementerian adalah. “Konspirasi Berjamaah” antara Kuasa Pengguna Angga-ran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Panitia Le-lang/Tender dan Pelaksana Kegiatan (Kontraktor) untuk

memperkaya diri dan kelompok serta mengumpulkan upeti menyongsong kepemimpinan baru 2014.

Sungguh malang nasib Negara tercinta ini yang dengan susah payah dipertahankan oleh para pejuang terdahulu dengan tetesan darah dan keringat. Benar kata bung karno, “tugas saya lebih mudah karena han-ya mengusir pejajah, tugas kalian akan lebih berat kar-ena melawan bangsa sendiri”

Tugas para penegak hukum terutama Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK) untuk mencegah dan mem-berantas para “Penjajah Kemakmuran” akan semakin berat dengan keterbatasan jumlah penyidiknya, apal-agi korupsi saat ini hampir merata di semua lini pada lembaga/instansi pemerintah tapi kerja keras para penegak hukum itu tetap dinanti dan didukung oleh rakyat.

Melalui media, khususnya Tabloid SOLUSI KOMU-NIKASI REGIONAL yang disingkat SKOR sebagai tempat PENULIS berkarya, akan membantu memberikan infor-masi kepada para penegak hukum terkait adanya dug-aan Korupsi pada setiap instansi/lembaga pemerintah. semoga dengan cara ini, diharapkan dapat mempermu-dah dan mempercepat para penyidik “ mengkandang-kan tikus-tikus berdasi” itu.

Penulis tertarik untuk mengutip UU No. 40 Tahun 1999, Pasal 6 Huruf (d) Peranan PERS adalah “melaku-kan pengawasan, kritik, koreksi dan memberikan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum”. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 55 Tahun 2012 tentang strategi nasional pencegahan dan pemberantasan korupsi (STRANAS PKK) jangka panjang tahun 2012-2025 dan jangka menengah tahun 2012-2014, Pasal 9, Ayat (1 dan 2): dalam melaksanakan Stranas PPK Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah melibatkan peran serta masyarakat, Pelibatan peran serta masyarakat dapat dimulai dari tahap penyusunan, pelaksan-aan, pemantauan, evalu-asi dan pelaporan.

Penulis adalah: Pemimpin Umum/Redaksi

Terhitung Mulai Bulan November 2013, Wartawan Tabloid SKOR|Online yang sah adalah yang memiliki Id Card dengan Tampilan yang Baru (gambar disamping), Untuk Pemegang Id Card yang lama, Segala Tindakan yang men-gatasnamakan Tabloid SKOR menjadi Tanggungjawab Individual.

Page 4: SKOR Edisi 016 [Januari-2014]

04

royek yang meng-habiskan APBN-P Tahun 2012 hingga Puluhan Miliar itu, realisasinya terke-

san abal-abal (asal jadi, red). Pasal-nya, pekerjaan tersebut selesai 100% dan telah diserahterimakan antara kontraktor pelaksana den-gan pihak kementerian KUKM na-mun total anggaran yang terpakai hanya sekitar 20%, sehingga patut diduga bahwa speksifikasi dan material yang digunakan tidak se-suai ketentuan.

Lift yang saat ini telah berop-erasi itu terkesan berkualitas rendah, menurut salah seorang pegawai yang ditemui SKOR di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM mengatakan bahwa lift ini adalah lift abal-abal. “Iya ini lift yang baru dipasang tapi lifnya ab-al-abal masih lebih bagus lift yang lama daripada yang sekarang” un-gkapnya.

BAST (No.438/BAST/-PBJ/SMXI/2012 Tgl 26 November 2012) dibuat berdasarkan BAPP (No. 375/BAP/SM.3.3/XI/2012 Tgl 26 November 2012) dan BAPF Tgl 26 Nov. 2012, masing-masing me-nyatakan bahwa pekerjaan pen-gadaan lift telah selesai 100%

dalam keadaan baik/cukup dan telah dibayarkan 100 % kepa-da Kontraktor pelaksana peker-jaan (PT “KIS”) melalui SP2D No. 211958A/019/110 Tgl 10 Desem-ber 2012 dengan dilampiri Berita Acara Serah Terima.

Berdasarkan informasi, data serta hasil investigasi Tim SKOR dari berbagai sumber, ditemu-kan dugaan penyelewengan dana yang merugikan keuangan Negara sebesar Rp 16 Miliar lebih. Hal itu terjadi karena PT KIS seba-gai pelaksana pekerjaan sesuai kontrak Nomor 486/Kont/SM.3/VIII/2012 Tgl 27 Agustus 2012, mensubkontrakkan seluruh peker-jaan kepada PT “LMP” senilai Rp 4 Miliar lebih dari total anggaran Rp 23 Miliar lebih.

Pihak kementerian Koperasi dan UKM yang dikonfirmasi men-gakui adanya potensi kerugian Negara pada pelaksanaan proyek pengadaan lift tersebut, Inspektur Kementerian Koperasi dan UKM, Suparno, SE. MM. yang mengun-dang SKOR ke kantornya di jalan MT Haryono pada Selasa (3/12/ 2013), mengatakan bahwa proyek itu sudah menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan “ini kan su-dah jadi temuan BPK dan BPK su-

SKOR, JakartaAroma korupsi tercium dari Kantor Ke-

menterian Koperasi dan Usaha Kecil Me-nengah, salah satu sumbernya berasal dari proyek pengadaan 8 (Delapan) unit lift gedung Kementerian yang dipimpin oleh Syarief Hasan yang juga merupakan peting-gi salah satu partai politik.

Edisi 16/Des 2013-Jan 2014

Page 5: SKOR Edisi 016 [Januari-2014]

05

Selain proyek pengadaan lift, terdapat beberapa proyek di Kementerian Koperasi dan UKM yang terealisasi pada Tahun Anggaran 2012 diantaranya Pengadaan Video Tron sebesar Rp 23.410.000.000,- (kontrak nomor 617/Kont/SM.3/X/2012) Pengem-bangan Sarana dan Prasarana Gedung SME Tower

dan UKM Center sebesar Rp 14.395.500.000, (kon-trak nomor 517/Kont/SM.3/X/2012), Pembangunan Gerai Ritel Smesco sebesar Rp 12.512.450.000,- (kontrak nomor 711/Kont/SM.3/XI/2012) dan Pen-gadaan Buku Perpustakaan sebesar Rp 74.850.000,- (kontrak nomor 94/SPK/SM.3/II/2012)

1. Meski telah diterbitkan BAST, BAPP, dan BAPF yang menyatakan proyek pengadaan lift telah selesai 100% dalam keadaan baik, namun dari sumber dan data yang kami miliki bahwa pada periode waktu tersebut pekerjaan fisik proyek belum mencapai 50%, harusnya pihak pelaksana pekerjaan membayar jaminan sisa pekerjaan dikalikan dengan total anggaran na-mun PPK tidak meminta jaminan pembayaran itu.

2. Sesuai ketentuan, sanksi diberikan apabila keterlambatan pekerjaan lebih dari 50 hari dan penyedia Barang/Jasa dilarang mengalihkan pelaksanaan pekerjaan utama dengan melakukan subkontrak kepada pihak lain.

3. PT "LMP" dan PT "LH" yang diduga melaksanakan seluruh pekerjaan yang dimenangkan oleh PT "KIS" sebelumnya telah terikat perjanjian kerjasama pada tanggal 16 Juli 2012 dengan nomor L0216/HK/LMP/VII/2012 yang be-rarti bahwa perjanjian kerja sama (PKS) tersebut terjadi sebelum dilak-sanakan proses lelang oleh pihak kementerian KUKM. Sehingga patut di-duga bahwa mulai dari proses lelang, pemenang dan pelaksana pekerjaan serta manipulasi anggaran yang akan digunakan dalam pekerjaan terse-but, sebelumnya telah diatur oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung-jawab di lingkup kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

4. tidak berjalannya fungsi pengawasan dari pihak Kementerian Koperasi dan UKM yang terkesan "tutup mata" terhadap apa dan bagaimana hasil pekerjaan dari Kontraktor pelaksana sehingga realisasi pekerjaan terkesan AMBURADUL.

5. Tidak adanya jaminan pekerjaan dari PT KIS atas keterlambatan penyelesa-ian pekerjaan sebagaimana telah diatur dalam dokumen kontrak.

dah memberikan saran baik itu tentang kemahalan dan selisih harga dan lain sebagainya, jadi pemeriksaan sudah dilakukan dan saat ini kami sedang mencari for-mulasinya” tuturnya kepada Skor.

Lebih lanjut, suparno mema-parkan pihaknya saat ini sedang melaksanakan saran-saran dari BPK serta sedang mendalami ke-wajaran dari selisih harga pen-gadaan lift dan akan mengem-balikan kepada Negara apabila terdapat kerugian dari proyek lift tersebut. “saran saran dari BPK kita sedang laksanakan, kalaupun ada selisih harga kita akan kem-balikan, kita sudah tangani secara intensif, prinsipnya kita akan tin-daklanjuti saran dari BPK” tegas-nya.

Ditambahkan Kepala Ins-pektorat, Suparno bahwa pihak KUKM tidak mengetahui adanya pekerjaan yang disubkontrakkan kepada perusahaan lain "seharus-nya yang disalahkan adalah pihak pelaksana pekerjaan (pemenang lelang, red) bukan kami (KUKM, red) sebagai pemberi pekerjaan, kelitnya.

ditambahkan pihak humas,

Syahrul yang pada saat itu juga hadir mendampingi Inspektur "pengumuman lelang dilaksanakan secara terbuka melalui elektronik dan dilaksanakn oleh panitia yang langsung di SK kan oleh Menteri sehingga tidak ada yang dapat menginterfensi proses tersebut, terangnya.

Terkait hal tersebut, Tiga kali SKOR mengunjungi kantor PT “KIS” untuk konfirmasi, namun Kantor tersebut seakan tak bertu-an dan kondisinya layaknya tidak pantas menjadi kantor sebuah perusahaan yang melaksanakan pekerjaan hingga Puluhan Mil-iar Rupiah. "prosesnya melalui elektronik jadi kami (KUKM, red) tidak pernah tau bagaimana kon-disi kantor perusahaan yang ber-sangkutan" kata Kepala Inspek-torat kembali berkelit.

Karena masalah ini, sudah tiga orang PPK di bagian Rumah Tangga KUKM yang meninggal karena stroke, bahkan ada yang istrinya juga ikut meninggal, lanjut inspektur yang diiyakan dengan tegas oleh pihak PPID KUKM, Awang yang juga ikut me-nyambut SKOR di Ruang kerja Kepala Inspektorat didampingi pendamping hukumnya, Hotman Parulian Girsang, SH

Seorang pengajar pelatihan sertifikasi pengadaan saat dim-intai tanggapannya mengatakan "wah itu ga benar, pada saat akan tandatangan kontrak pasti-lah akan dilakukan cek and ricek terhadap perusahaan yang akan menerima pekerjaan tersebut, termasuk salah satunya adalah mengecek keberadaan kantor perusaan yang bersangkutan, Inspektur itu ngawur, katanya sambil meminta namanya untuk tidak disebutkan. Ar/Rd/AY

Edisi 16/Des 2013-Jan 2014

Page 6: SKOR Edisi 016 [Januari-2014]

06Edisi 16/Des 2013-Jan 2014 www.skornews.com

ihak pelaksana akhirnya menyelesaikan sisa pekerjaan setelah keja-dian rontoknya pelapis dinding itu diketahui

oleh BPK. Diduga pekerjaan tidak ses-uai dengan ketentuan dan pihak pelaksana memberi fee kepada ok-num tertentu di Balitbang hingga proyek dikerjakan asal jadi untuk mengejar target waktu pencairan sisa anggaran tahun 2012.

Proyek itu sejak awal memang telah bermasalah dan tidak disetujui karena anggarannya yang tidak wajar mencapai 45 Miliar, pekerjaan tetap dilaksanakan namun sempat dihen-

tikan karena diduga terjadi banyak penyimpangan. pembangunan yang terbengkalai dilanjutkan kembali set-elah dilakukan revisi anggaran yang sebelumnya diduga digelembungkan oleh oknum pejabat di Balitbang KKP.

Dari informasi di lapangan, ternya-ta kasus inipernah diselidiki oleh pihak penegak hukum tapi tidak jelas hasilnya. banyak pihak yang mem-pertanyakan kejanggalan yang terjadi pada proyek tersebut dan seharusnya diselidiki oleh pihak terkait.

Pengadaan lift di MB III yang didu-ga kuat tidak sesuai ketentuan itu jelas merugikan keuangan negara hingga Miliaran rupiah akibat rontoknya cas-

ing dinding bangunan, hal ini bahkan sudah menjadi cerita umum dilingk-up Balitbang KKP, demikian pula den-gan pembangunan gedung MB IV di jalan batu yang diduga telah diatur pemenangnya, kegiatan hura-hura Perjalanan Dinas, Rapat, Sewa Hotel dan bermacam kegiatan tipu-tipu ala PNS.

akan segera berakhirnya masa kepemimpinan presiden 2014 men-datang, memicu semangat oknum-oknum tertentu untuk mencuri uang

SKOR,Ambonegalauan ribuan ma-hasiswa Perguruan Tinggi dan Universi-tas swasta diMaluku pasca penerimaan

CPNS di Maluku tahun 2013, agaknya harus segera diantisipasi oleh para pejabat ditingkat daerah bahkan sam-pai tingkat pusat di Jakarta, untuk menghindari gejolak berkepanjangan di Maluku. Aksi demo yang kerap di-lakukan oleh para mahasiswa di Am-bon merupakan puncak kekecewaan mereka terhadap ketimpangan kebi-jakan pemerintah daerah ditingkat Provinsi di Maluku yang seharusnya lebih transparan dalam hal persyara-tan penerimaan CPNS di daerah terse-but.

Dari hasil penelusuran Tabloid SKOR Ambon dan Maluku Utara, diperoleh informasi bahwa mayori-tas Perguruan Tinggi dan Universitas Swasta di Maluku dan Maluku Utara terakreditasi C, hanya Universitas Pat-timura yang nota bene adalah Uni-versitas negeri yang berakreditasi B sedangkan untuk penerimaan CPNS

tahun 2013 diAmbon sesuai yang ditentukan oleh hampir seluruh in-stansi pemerintah didaerah itu adalah khusus bagi para sarjana yang lulus dari Universitas yang terakreditasi B, jelas disini yang diterima mayoritas adalah lulusan dari Universitas Pat-timura, serta indikasi ditambahnya para CPNS siluman yang melakukan transaksi gelap titipan atau sanak ke-luarga dari para pejabat didaerah itu untuk memenuhi kuota.

Beberapa mahasiswa yang melakukan aksi demo ketika dikon-formasi hampir serentak memberikan jawaban yang sama, “Kalau seperti ini kejadiannya, sebaiknya pemerin-tah menutup keberadaan Perguruan Tinggi atau Universitas swasta yang ada di Maluku, karena ternyata ijazah sarjana kami tidak dapat memberikan jaminan untuk mendapatkan kerja. “ Ujar salah satu mahasiswa Universi-tas Darussalam Ambon.

Pemerintah, lanjut mahasiswa, dianggap melakukan tindakan dis-kriminasi terhadap para sarjana lu-lusan Peguruan Tinggi dan Universi-tas Swasta. Ia juga menyatakan kalau

dirinya dan para mahasiswa kerap mendapatkan ancaman dari pihak re-ktorat Universitas Darussallam yang akan memberikan sanksi disiplin bagi para mahasiswanya yang turut melaku-kan aksi demo. Padahal menurut beber-apa mahasiswa Universitas Darussal-lam, pihak Rektorat dikampus mereka

sudah melakukan kesalahan mendasar dan menunjukkan arogansi, dengan menempatkan Dekan Ilmu Politik yang berlatar belakang disiplin ilmu ekonomi serta pembantu Dekan yang belatar be-lakang Sarjana Agama sedangkan fakul-tas ilmu Hukum dekan merangkap ja-batan sebagai prodi. Efendi K

SKOR,Masohi PENOLaKaN para Kepala Sekolah se-kabupaten Maluku Tengah untuk

memberikan informasi seputar Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Bantuan Op-erasional Sekolah (BOS) seperti yang terjadi dilakukan oleh Kepala Sekolah Dasar Negeri 02 Kecamatan Salahutu-TIAL Maluku Tengah, menurut Kepala Sekolah ini sesuai dengan doktrin yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maluku tengah. Dia juga menganggap wartawan Tabloid SKOR dan tim BIAN yang datang untuk mencari konfirmasi adalah wartawan illegal dan datang kesekolahnya dengan tujuan memeras.

Banyak pihak menyatakan sebaiknya penggunanaan dana DAK dan BOS disekolah itu harus dipantau, karena rawan di selewengkan. Patut menjadi catatan bagi para wartawan dan jurnalis tentang keamanan dan keselamatan para kuli tinta di Maluku karena harus berhadapan dengan cara cara premanisme, bahkan patut pula dicatat kinerja aparat keamanan di daerah yang Tidak memperhatikan perlindungan bagi para wartawan atau jurnalis, dengan contoh pembunuhan terhadap wartawan di Maluku yang sampai saat ini belum terungkap tuntas.- Efendi Kasiman

SKOR, JakartaCasing pembungkus dinding gedung Balitbang KKP

"rontok" padahal pekerjaan pembangunan baru selesai dibangun beberapa bulan lalu, kejadian yang nyaris me-nelan korban itu diduga terjadi karena pekerjaan terkesan dikerjakan asal-asalan.

negara, sasaran empuk saat ini ada-lah APBN Perubahan. para penegak hukum akan bingung melakukan pencegahan karena kejadiannya hampir serentak di setiap lembaga dan instansi pemerintah, sementara pihak pemeriksa internal di setiap kementerian/lembaga juga diduga sibuk mengerlingkan matanya dan kemudian berucap "tidak ada temuan kerugian negara atau masih dilaku-kan penyelidikan".

N.Tanjung/Maruli

UU. No. 40 Tahun 1999

Pasal 4 Ayat (3), Untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak mencari, memperoleh dan menyebarluaskan gagasan dan informasi.

Pasal 6 Huruf (d), melakukan pengawasan, kritik, koreksi dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum.

UU No. 14 Tahun 2008

Pasal 7 Ayat (2) Badan Publik wajib menyediakan Informasi Publik yang akurat, benar dan tidak menyesatkan.

Page 7: SKOR Edisi 016 [Januari-2014]

07Edisi 16/Des 2013-Jan 2014 www.skornews.com

agi para pedagang yang berjualan disekitar Ta-man Monas kejadian ini adalah hal yang lum-rah, bahkan menurut

mereka sudah ada Koordinator yang bertugas membagi jatah, Salah se-orang pedagang kopi tentengan den-gan santainya berceloteh, “ ini mah sudah lama bang,.dari jamannya Foke ( Fauzy Bowo/mantan Gubernur DKI Jakarta sebelumnya), disini yang di-percaya narikin setoran si Gondrong”. Papar pedagang kopi tentengan den-gan logat betawinya yang kental, dia juga menambahkan bahwa sigon-drong yang sehari harinya adalah tu-kang sapu atau petugas kebersihan Taman Monas makin arogan karena dipercaya menarik setoran dari para pengusaha mainan hiburan anak anak yang mempergunakan battere saat diCas.

“Sigondrong nganterin setorannya ke orang PLN, didepan gardu yang didekat toilet umum, kadang malam kadang siang, terserah orang PLNnya kapan datangnya, biasanya orang PLNnya yang datang dua atau tiga orang.“ Ujar pedagang lainnya.

Keterangan dari para pedagang lainnya disekitar gardu tempat pen-curian listrik berlangsung ternyata benar adanya, bahkan para pen-gusaha mainan ini dengan bangga mengatakan, bahwa usaha yang mer-eka jalankan mayoritas adalah milik para karyawan Pemda DKI Jakarta, “ Kami hanya menjalankan,kami da-pat gaji pak “. Terang seorang penga-was mainan anak anak yang dengan santai men cas aki mainannya yang drop, “ Kalau soal cas ini sih sudah lama pak, kan sudah dikoordinasikan. Kalau bapak mau. Yakh bisa ketemu dengan koordinatornya pak, adalah sekedar jatah uang bensin buat war-tawan”. Ujarnya santai.

Melihat kenyataan yang terjadi dilapangan, sudah bukan aneh lagi kalau pihak pihak yang seharusnya mengamankan asset negar atau As-set Pemda DKI Jakarta malah ikut me-nikmati jatah hasil curian. Pihak Ang-gota DPRD yang selama ini dianggap TULI akhirnya bersuara cukup keras, Ir. H. Bimo Hastoro SIP, Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuan-gan (FPDIP) menyatakan, “Apapun alasannya, kalau sudah terbukti melakukan tindak pidana harus di-tangkap pelakunya, lalu diselesaikan sesuai prosedur hukum yang berlaku !, Saya akan membawa permasalahan ini keFraksi kami untuk dibahas dan secepatnya diajukan dalam Rapat De-wan lalu di pertanyakan kepada pihak Pemda DKI Jakarta, Apa tindakan mer-eka.“ Tegas Bimo yang menambahkan, dirinya sangat menyayangkan kalau ada oknum pemda DKI Jakarta yang malah mengail diair keruh dengan mempedagangkan nama Jokowi seba-gai Gubernur DKI Jakarta.

“Saya yakin pak Gubernur juga akan mengambil sikap tegas dalam memberantas aksi pencurian ini, kar-ena kerugian bagi Pemda DKI Jakarta sangat besar, bagaimana pihak PLN tidak merugi kalau pada kenyataan-nya didalam pihak PLN sendiri banyak tikus yang menggerogoti dari dalam. “Ketus Bimo Hastoro.

Menanggapi komentar miring di-lapangan tentang ketidak beranian pihak Pemda DKI Jakarta yang di-anggap BUTA dalam membongkar kasus pencurian listrik di Taman Mo-nas serta menghancurkan komplotan pencuri ini, akhirnya Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok angkat bicara, “ Saya su-dah lihat semuanya, dan saya sudah punya data mengenai para pencuri, mulai dari tukang sapu sampai ok-num yang mengaku menjadi beking

dari aksi pencurian ini.“Tegas Ahok, yang melanjutkan bahwa dirinya sep-endapat dengan pihak DPRD DKI Ja-karta untuk menyelesaikan kasus ini sesuai proses hukum yang berlaku. Diapun menyatakan tidak akan ragu ragu untuk menyeret para pelaku bisnis diMonas yang ternyata bukan warga DKI Jakarta karena merasa sudah memberi upeti kepada pihak pihak yang dianggap bisa jadi beking mereka. “Semua ada jalurnya, saya akan habisi komplotan pencuri listrik ini, siapapun bekingnya saya tidak ta-kut!“ Tegas Ahok dengan nada geram, bahkan menambahkan kalau memang terbukti ada oknum pejabat diPemda DKI Jakarta yang malah menjadi bi-ang kerok dalam kasus pencurian lis-trik ini dirinya tidak akan ragu-ragu mengambil tindakan tegas dan mem-berikan sanksi.

Menyimak semua kejadian pen-curian listrik ini sudah sepantasnya komplotan pencuri listrik ini juga para oknum bekingnya diberangus habis, karena dampak dari aksi mer-eka jkelas sangat merugikan Negara terutama pihak Pemda DKI Jakarta dalam hal Pendapatan Asli Daerah (PAD). Masyarakat tinggal menung-gu realisasi dan tindakan nyata dari pihak DPRD DKI Jakarta dan dari Pihak Pemda DKI Jakarta dalam membersih-kan Taman Monas yang menjadi Ikon Ibukota. N.Tanjung/Maruli

SKOR, Jakarta

Sungguh ironis melihat kenyataan

yang terjadi didepan mata dan tergambar

secara terang terangan bagaimana

praktek pencurian listrik di Taman

Monumen Nasional (Monas) yang

sudah berlangsung bertahun-tahun dan

merugikan negara namun pelakunya

tidak tersentuh hukum. akibatnya,

Pendapatan Asli Daerahnya (PAD)

pemda DKI Jakarta jadi berkurang.

Page 8: SKOR Edisi 016 [Januari-2014]

08Edisi 16/Des 2013-Jan 2014 www.skornews.com

ernyataan Sekda Jambi Ir.H. Syahrasaddin M,Si tentang indikasi adanya pejabat yang mantan narapidana di lingkungan

pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi, sebagai bentuk respon terhadap pemberitaan sebuah media masa diprovinsi Jambi ini sungguh mengejut-kan sekaligus menyegarkan. Mengejut-kan karena, bagaimana mungkin para pelaku kejahatan yang sudah jelas-jelas divonis bersalah oleh pengadilan dan telah memiliki kekuatan hukum tetap namun masih diberi ruang untuk men-empati posisi di birokrasi, Menyegar-kan karena, selama ini yang sering kita dengar dan kita baca adalah berita-ber-ita tentang mantan pejabat menjadi narapidana. Sekarang kita disuguhkan dengan berita yang sedikit berbeda dari biasanya yakni mantan narapidana menjadi pejabat. Hal ini tentu saja memberi warna dalam pemberitaan, kendatipun berita tersebut dimuat di halaman belakang, namun tetap saja menarik untuk dikomentari.

Terlepas benar atau tidak, komentar yang diberikan oleh Sekda Prov. Jambi sedikit banyak telah menumbuhkan rasa antipati dari masyarakat Jambi,

Sekaligus mempertanyakan kembali komitmen bersama untuk memberan-tas korupsi dan tindak kejahatan di re-publik yang kita cintai ini dalam rangka menciptakan sistem birokrasi yang ber-sih atau Clean Government yang terbe-bas dari segala bentuk Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), khususnya di Provinsi Jambi, Dan apabila ternyata benar, kejadian ini sungguh sangat mir-is dan menyakitkan sekaligus merusak kepercayaan masyarakat Provinsi Jambi terhadap Slogan Jambi EMAS (Ekonomi Maju, Adil, Aman dan Sejahtera)

Reaksi dari Sekda Pro.Jambi ini su-dah pasti mengundang berbagai tanya dikalangan masyarakat Jambi, yang akhirnya menuntut Sekda Prov.Jambi untuk mengklarifikasi dan membukti-kan dugaannya, sehingga tidak menim-bulkan polemik berkepanjangan sekali-gus menciptakan disharmonisasi antar pejabat dilingkungan Pro.Jambi akibat saling mencurigai.

Ketentuan Undang-Undang Kepegawaian

Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian Pasal 23 ayat (3) huruf b: Pegawai Negeri Sipil dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan karena dihukum penjara atau kurungan berdasarkan pu-tusan pengadilan yang telah mempu-

nyai kekuatan hukum yang tetap kare-na melakukan tindak pidana kejahatan yang ancaman hukumannya kurang dari 4 (empat) tahun.

Selanjutnya pada Pasal 23 ayat (5) huruf c: Pegawai Negeri Sipil diber-hentikan tidak dengan hormat karena dihukum penjara atau kurungan ber-dasarkan putusan pengadilan yang te-lah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya den-gan jabatan.

Berapapun hukumannya, Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terbukti melaku-kan tindak pidana korupsi ataupun tin-dak pidana lainnya berdasarkan putu-san yang berkekuatan hukum tetap harus diberhentikan dengan tidak hormat. Jadi tidak ada satu pun alasan mendasar untuk memberikan kesem-patan kepada PNS koruptor dan pelaku kejahatan untuk kembali menjadi PNS.

Sesuai ketentuan Undang-Undang Pokok-Pokok Kepegawaian, PNS yang melanggar janji atau sumpah jabatan dan menjadi terpidana dapat diber-hentikan dengan tidak hormat. Hal ini sudah dapat dijadikan dasar untuk me-mecat PNS yang terlibat Korupsi dan tindak kejahatan lainnya. Jadi pemerin-tah daerah tidak bisa berdalih lagi har-us menunggu aturan dari Kementerian Dalam Negeri, karena telah gamblang diatur dalam undang-undang.

Efek Buruk bagi PemerintahKhusus bagi Pemerintah Provinsi

Jambi, jika ternyata berpura – pura buta dan tuli dengan membiarkan mantan narapidana yang harus di-tunjuk hidung tetap mengisi jabatan tertentu di birokrasi apalagi ditempat-kan di posisi strategis, Maka Pemprov Jambi harus bersiap akan kehilangan legitimasi sosial dari masyarakat, dita-mbah lagi akan kehilangan wibawa dan kepercayaan serta dikhawatirkan akan menimbulkan gelombang besar pem-bangkangan dari masyarakat, bahkan sangat dimungkinkan semua program pemerintah daerah tidak akan menda-pat dukungan sosial.-

Guru Besar Hukum Tata Negara Uni-versitas Andalas Saldi Isra dalam sebuah media nasional, pengangkatan man-tan terpidana korupsi sebagai pejabat publik sungguh mencederai gerakan pemberantasan korupsi. Karena bagi koruptor, promosi jabatan akan mem-buat hukuman yang pernah di jalani tidak membuat mereka jera. Sehingga tidak takut untuk kembali melaku-kan tindakan yang merugikan banyak orang tersebut, bahkan lebih jahat dari sebelumnya, dan dalam hubungannya dengan sistem birokrasi maka mantan narapidana yang masih tetap diberi jabatan dipastikan akan menularkan serta mewariskan nilai-nilai moral yang tidak baik dan berpengaruh bagi sistem kerja birokrasi. 5K0R

SKOR,Kolaka-Sultra erekonomian yang sangat maju khususnya di bidang industri dan perdagangan nasional yang

menghasilkan berbagai produk barang dan jasa yang didukung oleh konsumen juga didukung kemajuan teknologi telekomu-nikasi dan informatika telah memperluas gerak arus transaksi barang dan jasa melin-tasi batas-batas wilayah suatu negara, seh-ingga barang dan jasa yang ditawarkan lebih bervariasi baik dalam negeri maupun produksi luar negeri.

Demikian sambutan Kepala Dinas Ko-perindag Kolaka Gandi, SE yang dibacakan oleh Sekdis Koperindag Kolaka H Andi Mu-haderiana saat membuka Sosialisasi dan Penyuluhan Kemetrologian Dinas Perin-dustrian dan Perdangan Provinsi Sulawesi Tenggara beberapa pecan yang lalu di salah satu hotel di Kabupaten Kolaka.

‘’Kemajuan di bidang perdagangan ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi konsumen karena barang dan jasa yang dibutuhkan dapat terpenuhi dengan mudah serta semakin terbuka. Tentunya ini membutuhkan pengawasan yang ketat dari pemerintah,’’ungkapnya.

Menurutnya, kegiatan ini diharapkan memberikan pemahaman kepada semua pihak yang berkepentingan tentang Stan-darisasi Nasional Indonesia, yang terkait dengan alat ukur, takar, timbang dan per-lengkapannya (UTTP) yang dibutuhkan ses-uai keinginan dan kemampuan konsumen. Hal tersebut tertuang di Undang-Undang

No 08 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen yang bertujuan menjamin adan-ya kepastian hukum kepada konsumen, mendukung tumbuhnya dunia usaha serta Undang-Undang No 02 Tahun 1981 ten-tang Metrologi Legal yang bertujuan mem-berikan kepastian hukum terhadap pengu-kuran.

Dalam sosialisasi ini, pihak Disperindag Provinsi Sultra diwakili, Ir.Irmanuddin K Sappe, Kepala UPTD BPSMB dan Sutopo, SP, MSi Kepala UPTD Metrologi Disperindag Provinsi Sultra, memaparkan bahwa den-gan ditandatanganinya kesepakatan WTO menyebabkan perdagangan melalui ham-batan tariff (tariff Barrier) akan semakin dikurangi, pengendalian barang Impor-Ek-spor hanya dapat dilakukan dengan melalui Standarisasi atau pengawasan mutu.

‘’Pelaksanaan bidang pengawasan dan pengendalian mutu barang ekspor-impor serta barang beredar di dalam negeri perlu didukung Laboratorium yang handal yang tersebar di Seluruh Indonesia seperti UPTD (Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Ba-rang (BPSMB).” Dijelaskan fungsi standari-sasi: “melindungi konsumen dari aspek K3L (Kesehatan, Keamanan, Keselamatan dan Lingkungan Hidup), meningkatkan daya saing produk daerah/ negara dan melind-ungi industry nasional akibat perdagangan bebas (FTA/Free Trade Area),’’ paparnya dih-adapan peserta sosialisasi.

Menurutnya, Standarisasi Nasional Indonesia adalah proses merumuskan,

menetapkan, menerapkan dan merevisi standar yang dilakukan secara tertib dan bekerjasama den-gan semua pihak, juga merupakan dokumen standar yang disusun berdasarkan konsesus oleh Panitia Teknis (PT) atau Sub Panitia Teknis (SPT) yang terdiri dari Stakeholder (Produs-en, Konsumen,Regulator,Pakar Akademis, Asosiasi, Laboratorium,dll.) SNI ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) dan berlaku secara nasional.

“Jika kita mengacu pada SSN peraturan perudang-undangan dan perjanjian inter-nasional bidang standarisasi yang telah diratifikasi pemrintah, ditetapkan dengan Peraturan Menteri. Pengawasan di Pasar secara wajib dilakukan oleh Petugas Penga-was Barang dan Jasa (PPBJ) atau Penyidik Pe-gawai Negeri Sipil Perlindungan Konsumen (PPNS-PK) baik di Pusat maupun di Daerah,’’ jelasnya seraya menambahkan untuk, Ke-tentuan dan Tata Cara pengawasan diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No 634/MPP/Kep/9/2002 Ten-tang Ketentuan dan Tata Cara Pegawasan Barang dan Jasa Yang Beredar di Pasar.

SNI dapat ditetapkan oleh pelaku usaha dengan pertimbangan untuk meningkat-kan daya saing. Penerapan dan Pember-lakuan SNI secara wajib harus terkait aspek keselamatan, keamanan dan kesehatan masyarakat, pelestarian lingkungan hidup, pertimbangan ekonomis dan atau kepent-ingan nasional lainnya.

Selain itu, sistem pengawasan SNI wa-jib, pra pasar (sebelum barang beredar di pasar) dan di pasar. Pengawasan pra-pasar untuk barang produksi SNI dilakukan mela-lui Nomor Registrasi Produksi sedangkan pengawasan Pra-Pasar untuk produk Impor dilakukan melalui Surat Pemberitahuan Ba-rang (SPB) yang didalamnya terdapat No-mor Pendaftaran Barang (NPB).

Sementara Sutopo, SP. MSi selaku Kepala UPTD Metrologi Disperindag Sultra juga menjelaskan soal penyelenggaran metrolog legal dalam rangka mencapai tertib ukur sehingga semua pihak memahami satuan-satuan ukuran, metode pengukuran dan alat ukur yang menyangkut pernsyaratan teknis dan peraturan berdasarkan Undang-Undang yang bertujuan melindungi ke-pentingan umum dalam hal kebenaran pengukuran (UU No.02/1981).

‘’Bahwa prinsip penyelengga-ran metrologi legal, akan memberi-kan prinsip kebenaran terhadap hasil pengukuran,menstandarisasikan dan mengharmonisasikan system pengukuran secara nasional dan tetap teringtegrasi da-lam penyelenggaraan metrology legal se-cara internasional,’’ jelasnya. abdrahim

Page 9: SKOR Edisi 016 [Januari-2014]

09Edisi 16/Des 2013-Jan 2014 www.skornews.com

SKOR, JakartaBaNgUNaN Ruko Mewah ber-

lantai 3 di jalan Tanah Tinggi 4 juga tidak luput dari pembongkaran pak-sa aparat dari Dinas P2B yang dip-impin Ibu Ratu, Pembongkaran ruko berlantai 3 itu dihadiri pihak Polres Jakarta Pusat dan Kodim serta petu-gas Satpol PP yang juga disaksikan oleh warga setempat.

Pembongkaran dan penghan-curan ruko berlantai 3 itu dilakukan karena pemilik bangunan tidak dapat memperlihatkan surat-surat lengkap seperti IMB, bangunan yang dibong-kar paksa berada tepat disudut jalan,

SKOR, JakartaSESUaI dengan SK Gubernur DKI

Jakarta tentang penataan bangunan. Pemprov DKI Jakarta melakukan pembersihan terhadap bangunan liar yang ada di Johar Baru, Jakarta Pusat. Semakin banyaknya pemi-lik bangunan yang tidak mengikuti aturan terkait perijinan mendirikan bangunan, maka pihak Pemda DKI Jakarta akan mengambil sikap tegas dengan membongkar secara paksa terhadap seluruh bangunan yang tidak dilengkapi legakitasnya terse-but.

Pembongkaran paksa yang di-lakukan petugas P2B di Jl. Johar Baru, Jakarta Pusat terhadap 50 Kios yang tidak dilengkapi Surat Izin Mendiri-kan Bangunan (IMB), dihadiri oleh Wakil Camat yang mewakili Camat Johar Baru H. Samroni dan disaksi-kan juga oleh Ny. Retno Daru Dewi

asus pembongkaran bangunan diharap-kan dapat menjadi contoh bagi warga masyarakat yang

akan mendirikan bangunan tanpa memiliki IMB, terjadi pada tanggal 3 November 2013 terhadap sebuah bangunan mewah yang teletak di jalan Ternate/Teratai I Gang Makian RT 05 RW 05 Kel. Cideng Kec. Gambir Jakarta pusat.

Pihak berwenang dari pemda Ja-karta Pusat, khususnya dari SUDIN P2B yang dipimpin oleh Ratu Elizabet Rante Allo dan Kepala Pengawas Pen-ertiban bangunan, Danil membong-kar bangunan bermasalah yang tidak

mempunyai kelengkapan persyaratan izin serta juga menyalahi Izin Perun-tukan pendirian bangunan.

Ratu menjelaskan, pihaknya su-dah sejak lama meminta kepada pe-merintah Provinsi DKI Jakarta untuk menambah pegawai di institusi P2B Bangun Kwalitas dan antisipasi per-masalahan yang semakin kompleks.

"Ini terus kami bangun di internal Sudin mengingat tingkat pelanggaran yang lama memunculkan efek pada sulitnya pembongkaran bangunan, berkaitan juga dengan pendanaan pembongkaran maupun tingkat kesu-litan bangunan." terangnya.

Aparat dari Dinas P2B Pemda Ja-karta Pusat menjelaskan bahwa pem-

SKOR, JakartaPerhatian terhadap bangunan yang tidak memiliki Izin Mendi-

rikan Bangunan (IMB) di wilayah Ibu kota dengan ancaman pem-bongkaran bangunan milk warga yang membandel bukan gertak sambal belaka, Hal tersebut telah menjadi keputusan pemprov. DKI Jakarta untuk membongkar bangunanan yang tidak memiliki ijin dan diketegorikan bangunan liar.

depan sekolah Paskalis, Tanah Tinggi JakartaPusat.

Tidak butuh waktu lama bagi petugas untuk merobohkan bangu-nan yang terbilang mewah itu. Da-lam hitungan jam saja, alat berat yang dikerahkan pihak P2B itu bek-erja, Ruko itu telah rata dengan ta-nah.

Selesai melakukan pembongkaran bangunan, petugas dari Sudin P2B dan Dinas P2B Jakarta Pusat bersama dengan petugas keamanan mening-galkan lokasi pembongkaran.

Nur ashari

Lurah Johar Baru yang didampingi staf Kelurahan.

Ratusan petugas keamanan dari Kepolisian, Koramil, Satpol PP dan Dinas Perhuibungan DKI Jakarta berjaga untuk mengantisipasi adan-ya perlawanan dari warga korban penggusuran. Pembongkaran dilaku-kan dengan menggunakan alat be-rat dan Mesin pemusnah bangunan juga beberapa unit truk untuk men-gangkut Puing-Puing bangunan.

Bongkar paksa terhadap seluruh kios yang dilakukan oleh aparat Di-nas P2B Jakarta Pusat itu sesuai den-gan Instruksi Gubernur DKI Jakarta, tentang Letak Tata Kota yang ber-sih dari bangunan-bangunan liar, SK Gubernur tersebut dilaksanakan tanpa pandang bulu demi mencip-takan Ibu kota Jakarta yang bersih dan sehat. ari/Widya

bongkaran tersebut dilakukan karena pemilik bangunan di Kec. Gambir Ja-karta Pusat ini, tidak dapat memper-lihatkan surat-surat kelengkapan un-tuk mendirikan bangunan, sehingga aparat membongkar paksa bangunan tersebut.

Pembongkaran terhadap bangu-

nan berlantai dua yang tidak memili-ki kelengkapan persyaratan pendirian bangunan juga terjadi di Jalan Kes-ehatan Jakarta Pusat dan dinyatakan melanggar Perda No. 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban umum karena bangunan berada pada jalur hijau.

Nur ashari

Page 10: SKOR Edisi 016 [Januari-2014]

10Edisi 16/Des 2013-Jan 2014 www.skornews.com

Kami masyarakat dibuat pu-sing dengan beras raskin didesa ini kadang dikasih berasnya kadang juga tidak, padahal berasnya dari Pe-

rum Bulog suda disalurkan ke kepala desa, ini saja bulan Agustus dan Sep-tember masyarakat tidak mendapat raskin, dibulan November baru kami dapat itupun satu karung perkeluar-ga,” jelas warga pada Tabloid SKOR yang tidak mau disebut namanya.

“Padahal info yang kami dapat, raskin yang disalurkan untuk desa ini, itu untuk jatah beras bulan Novem-ber dan desember artinya harusnya kami dapat beras raskinya 2 karung per orang. Ada juga masyarakat yang terdaftar namanya sebagai penerima raskin tapi sama sekali tidak pernah

asih banyak perusa-haan di Indonesia yang tidak mentaati peraturan, dian-taranya adalah tidak

adanya peraturan perusahaan, seperti halnya pada PT. Sorong Indah Raya In-dustri.Co (PT.Sorinco) Oxigen Factory yang beralamat di Jalan R. A. Kartini No. 15A Boswesen, Kota Sorong, Pap-ua Barat. Sedangkan Pabrik pengisian Oksigennya beralamat di Jl. Basuki Rahmad Melati Raya, Km 9,5 Kota So-rong. Selama kurang lebih 20 tahun beroperasi dengan jumlah Karyawan lebih dari 10 (sepuluh) orang, perusa-haan tersebut tidak mempunyai Pera-turan Perusahaan.

Menurut pengakuan Wakil Direk-tur PT. Sorinco, Ir. Evert Ey Tanalepy di salah satu ruangan kantor Dinas Ten-

aga Kerja Kota Sorong. Saat di Tanya mengenai Peraturan Perusahaan oleh Herman Bless, SH sebagai mediator pada Dinas Tenaga Kerja Kota Sorong, Evert menjelaskan bahwa Perusahaan sudah beroperasi selama kurang lebih 20 tahun, "saya masuk di Perusahaan sekitar 6 tahunan. Jadi saya tidak tahu dan akan saya cek di Perusahaan." jelasnya. Saat di Tanyakan kembali pada pertemuan lanjutan, Evert men-gatakan tidak ada Peraturan Perusa-haan di PT. Sorinco.

Dari data yang dihimpun, Bukan hanya Peraturan Perusahaan yang dilanggar, akan tetapi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) juga tidak di terapkan, serta upah yang masih dibawah Upah Minimum Provinsi. Pe-rusahaan yang bergerak pada pengi-sian oksigen ini terkesan mengabaikan keselamatan para karyawan, betapa tidak, dengan resiko yang memba-hayakan keselamatan jiwa, tidak ada perlengkapan safety, bahkan kary-awan tidak di ikut sertakan pada pro-gram Jamsostek. Dengan demikian PT Sorinco telah melanggar UU No 3 ta-hun 1992 tentang JAMSOSTEK, pasal 4 ayat (1); program jaminan sosial tenaga kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 wajib dilakukan oleh setiap perusahaan bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di dalam hubungan kerja sesuai dengan keten-tuan undang-undang ini (Hukuman kurungan selama-lamanya 6(enam) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp 50.000.000,- (lima puluh juta ru-

piah).Juga melanggar UU No 13 Tahun

2003 tentang Ketenagakerjaan, pasal 90 ayat (1); Pengusaha dilarang mem-bayar upah lebih rendah dari upah minimum sebagaimana dimaksud dalam pasal 89 (pidana penjara pal-ing singkat 1(satu) bulan dan paling lama 12(dua belas) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah) dan paling ban-yak 400.000.000 (empat ratus juta rupiah). pasal 108 ayat (1); pengu-saha yg mempekerjakan pekerja/bu-ruh sekurang-kurangnya 10(sepuluh) orang wajib membuat Peraturan Pe-rusahaan yang mulai berlaku setelah disahkan oleh Menteri atau Pejabat yang ditunjuk (Pidana denda paling sedikit Rp 5.000.000 (lima juta rupiah)

dan paling banyak Rp 50.000.000(lima puluh juta rupiah).

Kurangnya pengawasan dari Dinas Tenaga Kerja Kota Sorong, menyebab-kan banyaknya pelanggaran yang ter-jadi dalam bidang Ketenagakerjaan di Kota Sorong. Bahkan tidak menutup kemungkinan ada oknum pejabat yang memback up Perusahaan terse-but. Karena tidaklah mungkin Peru-sahaan bisa beroperasi selama ±20 tahun di Kota Sorong, tanpa ada Pera-turan Perusahaan dan peraturan-per-aturan standar ketenagakerjaan yang lain. Perlu diketahui bahwa Direktur PT Sorinco adalah seorang Notaris dan Pejabat Pembuat Akte Tanah di Kota Sorong, yang notabene orang yang sangat mengerti permasalahan Hukum. JS.025SKOR

SKOR,Sorong-Papua BaratPeraturan Perusahaan merupakan salah satu

unsur penting bagi stabilitas usaha dan pembinaan karyawan.

Peraturan perusahaan ibarat sosok satpam

yang mengawasi proses kehidupan di perusahaan.

Peraturan perusahaan tak hanya memuat larangan dan tata tertib tentang

kinerja perusahaan, namun juga memuat hak

dan kewajiban karyawan serta perusahaan.

mendapatkan raskin. Kami sempat mempertanyakan kepada aparat desa masalah beras raskin bulan agustus dan September katanya beras raskin belum disalurkan oleh perum bulog kolaka. Kami telah meminta kepada Penggiat Pemerhati Masyarakat un-tuk membantu kami menindak lanjuti persoalan ini.” Pungkasnya.

Terpisah, Suparman ( 23 ), Ketua Bidang Hukum Dan Ham Himpunan Mahasiswa Pemuda Pelajar Wolo (HMPPW) mengatakan. ”Berdasarkan investigasi yang kami lakukan terda-pat temuan indikasi penyelewengan beras raskin, untuk beras raskin reg-uler pada bulan agustus dan Septem-ber serta beras tambahan ke 15 itu telah disalurkan oleh perum bulog ke Desa Ulu Lapao-Pao dilengkapi

dengan berita acara penyerahan ber-dasarkan data yang diberikan Satker RASKIN perum Bulog Kolaka kepada kami.” Lebih lanjut ia menjelaskan kalau beras raskin yang disalurkan perum bulog sebanyak 321 karung, karena perbulannya masyarakat ulu lapao-pao mendapatkan beras raskin 107 karung, jadi kalau diakumulasi-kan dari bulan agustus dan Septem-ber serta tambahan raskin ke 15 itu jumlahnya 321 karung yang harus disalurkan kepada masyarakat, tapi kenyataannya masyarakat tidak men-erima beras tersebut.

Lebih lanjut Suparman menjelas-kan bahwa ini merupakan sebuah pe-langgaran yang dilalakukan kepalah Desa Ulu Lapao-Pao, belum lagi adan-ya masyarakat yang sama sekali tidak pernah diberikan beras raskin pada-hal nama masyarakat tersebut terdaf-tar dalam SK BUPATI KOLAKA Tahun 2013, tidak hanya itu’ kades melaku-kan pengambilan keputusan sepihak

tentang harga beras raskin sebesar Rp 30. 000 tanpa musyawarah desa padahal harga yang telah ditetap-kan oleh pemerintah adalah sebesar Rp 24.000 / karung dan segala biaya transportasi serta pengiriman di bi-ayai APBN. “Kami melakukan tinda-kan pelaporan kepada pihak berwajib karena merupakan sebuah pelang-garan hukum berdasarkan Undang-Undang Nomor 20/2001 atas peruba-han Undang-undang Nomor : 31/1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pi-dana Korupsi.” Tegasnya.

Abdul Muis, Satker Perum Bulog Kolaka mengatakan kalau pihaknya selalu menyalurkan beras raskin di desa ulu lapao-pao sesuai jumlah RTM penerima raskin dan diterimah lang-sung oleh kepalah desa ulu lapao-pao. “Jadi salah jika kami dianggap tidak menyalurkan beras raskin didesa ulu lapao-pao.” Jelas Abdul pada saat ditemui dikantor Perum Bulog.

Masjidin

SKOR,KolakaMasyarakat Desa Ulu Lapao-Pao Kecamatan Wolo Kabupaten Ko-

laka mempertanyakan beras raskin yang menjadi hak mereka, pasalnya beras raskin pada bulan Agustus dan September tidak di berikan pada penerima raskin.

Page 11: SKOR Edisi 016 [Januari-2014]

11Edisi 16/Des 2013-Jan 2014 www.skornews.com

SKOR,Jakarta ragedi memilukan kem-bali terjadi, Kecelakaan tabrakan kereta api dan Truck pengangkut BBM yang terjadi pada hari

Kamis, 9 Desember 2013 yang lalu, sekitar pukul 11.30 WIB yang bertem-pat di Rt 007 Rw 02 Kelurahan Bintaro meminta tumbal, Menurut salah se-orang warga yang menjadi saksi mata, “ Truck yang mengangkut BBM terlihat menerobos perlintasan rel saat palang pintu sudah di tutup, trucknya terlihat mogok padahal si-rene sudah berbunyi, tapi sopirnya maksa melintas," Ujarnya. Hal ini jelas melnggar Undanmg – Undang Perk-ereta Apian RI.Nur Alim warga set-empat lainnya yang juga menyaksi-kan kejadian tabrakan itu secara

langsung menjelaskan, saat berusaha melintas, truk pengangkut BBM itu tiba-tiba mogok ditengah perlintasan kereta api. Sementara kereta api juru-san Serpong-Tanah Abang tengah melaju dari arah Bintaro. "Kereta akh-irnya menabrak bagian pantat truk," kata warga Pondok Betung yang ke-diamannya tak jauh dari lokasi keja-dian ini, musibah kecelakaan ini ter-jadi di rel perlintasan Pondok Betung.Dari data terakhir yang diperoleh tim peliputan Tabloid SKOR, Paska terjadi kecelakaaan kemarin korban yang berjatuhan berjumlah 86 orang dian-taranya 5 orang meninggal dunia di RS. Sunyoto, untuk luka berat dan rin-gan 78 orang, rawat inap 3 orang dan 5 orang telah diperbolehkan pulang. Sementara korban yang tewas keban-yakan karena terjebak di dalam ger-

bong kereta dari arah Bin-taro yang terguling. sehingga mereka tidak bisa menyelamatkan diri karena sulit menjangkau pintu ke-luar. Dan kemungkinan masih ada korban lain yang belum ditemukan. “Jadi, jumlah korban yang tewas kemungkinan bisa bertam-bah,”

Disamping itu ternyata ada dua korban kendaraan sepeda motor yang terkena dampak dari ledakan terse-but, pengemudinya selamat hanya saja kedua sepeda motor itu hangus terbakar. Untuk pengemudi truck BBM dan keneknya sudah di bawa ke RS. Pertamina dan di rawat diruang isolasi. Sementara untuk semua kor-ban yang meninggal telah dirujuk ke

SKOR,Kolaka. SENgKETa Pilkada Kabupaten Kolaka

sudah terjawab setelah MK menolak gugatan pasangan calon nomor 3 (Dr. Farhat Abbas, SH., MH dengan Drs. Saba-ruddin Labamba, SH) dengan No. Reg. 169/PHPU.D-XI/2013 dan gugatan pasan-gan calon nomor 5 (Dr. H. Amir Sahaka, S.Pd., MS dengan H. Parmin Dasir, SE) dengan No. Reg. 170/PHPU.D-XI/2013. Keputusan Mahkama Konstitusi itu me-menangkan pasangan calon nomor 1 (H. Ahmad Safei, SH., MH dengan H. Jaya-din, SE). "Dalil kedua pemohon dan bukti keterangan lainnya tidak membuktikan apapun dan tidak beralasan menurut hukum. Setiap dalil saksi lainnya hanya dugaan seporadis semata, tak menun-jukkan pelanggaran sistematis," kata ha-kim Arief Hidayat membacakan pertim-bangan mahkamah di Ruang Sidang MK, Senin (02/12/2013) pekan lalu.

Mendengar berita ini, sontak para pendukung pasangan calon no. 1 ini mengucapkan syukur setelah sekian lama menunggu putusan MK. Sehingga kedatangan Calon Bupati Kolaka terpilih H. Ahmad Safei, SH., MH dengan H. Jaya-din, SE disambut oleh ratusan pendu-kung dan simpatisan dari berbagai pelo-sok. H. Ahmad Safei, SH., MH yang turun dari pesawat yang tumpanginya tidak langsung menyapa para pendukungnya melainkan langsung melakukan sujud syukur di bandara Sangiani Bandera bersama rombongan. Rasa haru dan histeris dari para pendukung dan simpatisan pecah saat H. Ahmad Safei, SH., MH ber-jalan dari palang pintu bandara sambil bersala-man dengan pendukung dan simapatisannya yang telah lama menunggu.

Menurut mereka, ke-datangan pendukung dan simpatisan ini dari keingi-

nan sendiri tanpa ada yang koordinir, mereka rela menunggu berjam-jam sam-bil menbentangkan baliho yang bertulis-kan “SELAMAT DATANG CALON BUPATI KOLAKA TERPILIH H. AHMAD SAFEI, SH., MH dengan H. JAYADIN, SE”. Amang (40) warga BTN Balandete mengatakan bahwa dia beserta rombongan dari BTN Balandete telah menunggu pukul 10.00 WITA, “kami memang sudah bersiapkan semua dari kemarin, sengaja kami da-tang lebih cepat di bandara karena kami membawa bekal (Nasi Kotak) demi Calan Bupati Kami” ungkapnya.

Sementara itu H. AHMAD SAFEI, SH., MH yang ditemui dikediamannya men-gatakan bahwa isu-isu yang selama ini mengatakan akan diadakannya pilkada ulang, semua sudah terbantahkan kar-ena dengan jelas MK sudah menolak gu-gatan kedua pemohon. Pihaknya hanya menunggu KPU bersurat ke DPRD Kab. Kolaka untuk ditindak lanjuti, menurut-nya itu urusan pemerintah bukn urusan tim SMS BERJAYA. “semua kami serah-kan kepada pemerintah dan kami hanya menunggu SK untuk pelantikan di bulan Januari nanti” tandasnya.

H. AHMAD SAFEI juga menambahkan bahwa yang pertama akan lakukan ialah memperbaiki sistem pemerintahan yang selama ini kacau akibat kepentingan politik sehingga sistem pemerintahan kembali berjalan dengan baik. Sklka

RS. Kramat Jati. Saat ini lokasi kecela-kaan masih dipenuhi masyarakat. Se-mentara gerbong yang terguling dan terbakar belum bisa dievakuasi. Dari cerita beberapa warga yang sudah sepuh diwilayah itu, seringnya terjadi kecelakaan kereta api karena pada saat pembangunan rel, ada makam yang dikeramatkan yang diurug tan-pa dipindahkan belulangnya.

Joko KR, gita, Mia

SKOR, JakartaBaNgUNaN sekolah merupakan

tempat menimba ilmu dan kegiatan belajar mengajar (KBM), namun ser-ing kita jumpai kegiatan tersebut ter-henti karena kondisi bangunan yang mengancam keselamatan siswa.

Banyaknya bangunan sekolah di DKI Jakarta yang sudah tidak layak dengan kondisi material yang rapuh dimakan rayap dan uzur karena usia, sehingga rawan ambruk dan dapat mengganggu kegiatan belajar men-gajar.

Sesuai dengan program Pemerin-tah Daerah Provinsi DKI Jakarta yang akan memeberikan kenyamanan dan keselamatan kepada anak-anak seko-lah, akan memberikan perhatian se-rius pada dunia pendidikan. Pemda DKI akan segera melakukan renovasi terhadap sekolah-sekolah yang tidak layak pakai tersebut dengan memakai atap penyangga baja ringan dan kon-truksi tahan gempa.

Diperkirakan dari sekitar 2.468 unit sekolah yang terdiri dari SD 117 unit, SMA/SMK 62 unit dan 289 unit SMP di DKI Jakarta, 744 diantaranya rawan ambruk.

Hal ini dijelaskan oleh Kepala Bi-dang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Didi Sugan-dhi “Sesuai instruksi bapak Wakil Gu-bernur, mulai tahun depan semua ge-dung yang masih menggunakan kayu sebagai penyangga atap akan diganti dengan baja ringan'' jelasnya.

Didi Sugandhi menambahkan, beberapa gedung sekolah yang akan direhab dengan tiga pengerjaan yaitu sedang, berat dan rehab total, sesuai dengan tingkat kerusakan.

Gedung sekolah yang akan dire-hab tahun depan sudah dipastikan

memakai baja ringan.,namun saya be-lum dapat menyebutkan berapa unit gedung sekolah yang akan direhab pada tahun 2014 mendatang sebab anggaran untuk rehab sekolah masih dibahas di DPRD DKI Jakarta.

“Kita maunya semua gedung sekolah yang rawan ambruk direhab tahun depan, dan sudah kita ajukan daftar gedung sekolah yang rawan ambruk. Ya, kita berharap mudah-mudahan Dewan mendukung semua program yang diajukan, dan ini akan menjadi prioritas kami” katanya.

Menurut Wakil Gubernur DKI Ja-karta, Basuki Tjahaja Purnama. Selain banjir ancaman bencana yang ser-ing mengancam di sektor dunia pen-didikan salah satunya juga ancaman ambruknya bangunan sekolah yang sudah rapuh. Sebab banyak sekali ba-han bangunan sekolah terbuat dari kayu yang mudah dimakan rayap.

“Ancaman yang nyata pasti banjir, setelah itu banyak juga sekolah yang terancam ambruk bangunannya, kar-ena kayu yang usianya masih muda udah dimakan rayap,” kata Ahok saat ditemui di Balaikota.

Lebih lanjut Ahok menambah-kan, mulai tahun 2014 mendatang tidak ada lagi sekolah memakai ba-han kayu, melainkan diganti dengan baja ringan, dan kekuatan baja ringan lebih baik dibandingkan kayu, karena jelas lebih tahan dari rayap dan ben-cana gempa. “Makanya kita maunya memakai baja ringan Karena yang paling bahaya dari bangunan sekolah adalah atap dan plafon yang terbuat dari kayu, saat ada bencana gempa relatif kita bisa atasi, karena sekolah sudah didesain tahan gempa.” pung-kasnya. Widia

Page 12: SKOR Edisi 016 [Januari-2014]

Edisi 16/Des 2013-Jan 2014 www.skornews.com12

SEBagaIMaNa diketahui bahwa sumber dana project KPU/USO BP3TI itu adalah APBN dan Penerimaan Neg-ara Bukan Pajak dari para penyeleng-gara telekomunikasi untuk membiayai pelaksanaan pembangunan, pengop-erasian dan pemeliharaan penyeleng-garaan telekomunikasi di wilayah pe-layanan universal, sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Pemerintah No-mor 28 Tahun 2005 dan Nomor 7 Tahun 2009 tentang jenis dan tarif kontribusi KPU/USO atas penerimaan Negara Bu-kan Pajak pada Depkominfo.

Pelaksanaan dan tindak lanjut serta evaluasi hasil pengawasan tidak ber-jalan sesuai aturan bahkan diduga para rekanan (pekerja dan konsultan, red) hanya membuat laporan fiktif tentang progres pekerjaan kepada BP3TI seba-gai syarat untuk memperoleh pemba-yaran.

Dugaan laporan fiktif tersebut te-lah dua kali dikonfirmasi SKOR kepada BP3TI melalui surat konfirmasi dan per-mohonan wawancara yang juga ditem-buskan kepada pihak-pihak terkait na-mun hingga berita ini dipublikasikan, belum ada respon dari pihak BP3TI.

Pemberitaan Skor yang gencar me-nyoroti dugaan “PENCURIAN” uang Negara telah mendapat respon dari be-berapa pembaca dengan memberikan semangat dan dukungan serta men-girimkan rilis/informasi dan meminta Skor untuk menindaklanjuti informasi tersebut. Salah satu informasi dari pem-baca adalah adanya dugaan permainan oknum-oknum pejabat lingkup BP3TI dan Kemkominfo terkait project pen-gadaan jasa akses telekomunikasi KPU/USO.

Untuk membuktikan kebenaran dan menghindari informasi sepihak demi tetap menjaga semangat perimbangan berita, Skor telah meminta konfirmasi/klarifikasi dan permohonan wawancara kepada pihak BP3TI atas adanya beber-apa dugaan permainan dan intervensi oknum/kelompok tertentu pada project KPU/USO tersebut, namun pihak BP3TI hanya pura-pura “BUTA dan TULI”.

Kuat dugaan, adanya tangan-tangan oknum penguasa yang melakukan inter-fensi kepada oknum/pihak BP3TI yang masih sangat mencintai dan takut kehi-langan jabatannya jika berani “MBALE-LO” (tidak menurut, red). Rd Darwis

1. Perketat pengawasan pada semua kegiatan pengadaan jasa akses telekomunikasi KPU/USO yang telah dan sementra berjalan, jika perlu gunakan metode agent

2. Evaluasi kembali dasar perhitungan pembayaran kepada rekanan dengan memonitor kebenaran laporan progres pekerjaan yang menjadi acuan penagihan rekanan/konsul-tant kepada BP3TI

3. Tarik kembali dana yang telah dibayarkan kepada rekanan yang terbukti memanipulasi laporan progres pekerjaan dan meneruskannya ke ranah hukum atas dugaan laporan palsu

4. Berlakukan jaminan pelaksanaan pekerjaan dan cantumkan klausul sanksi/finalty ke-pada rekanan/konsultant yang melakukan wanprestasi

SKOR, JakartaRealisasi pekerjaan Project pengadaan

jasa akses telekomunikasi Kewajiban Pelayanan Umum/Universal Service

Obligation (KPU/USO) Balai Penyedia dan Pengelolaan Pembiayaan Telekomunikasi

dan Informatika (BP3TI) Direktorat Jenderal Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen PPI),

Kementerian Komunikasi dan Informatika (KEMKOMINFO) Tahun 2010 – 2013 hanya bagus diatas kertas (Laporan, red) namun faktanya

sebahagian besar hanya “OMONG KOSONG” (pekerjaan tidak sesuai dengan laporan, red)

Membedah dugaan Interfensi Oknum Petinggi Partai, Atas Proyek Pengadaan Jasa Akses Telekomunikasi KPU/USO di BP3TI

Page 13: SKOR Edisi 016 [Januari-2014]

Edisi 16/Des 2013-Jan 2014 www.skornews.com13

uluhan Miliar dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Dan Be-lanja Negara Perubahan Tahun 2012 itu diduga telah menjadi “banca-kan” oknum-oknum pejabat di Ke-menterian Tenaga Kerja. Dari hasil investigasi skor, bahwa telah terjadi

manipulasi, mulai dari pemenang lelang (Surat Dukungan dan jaminan purna jual diduga PALSU), harga satuan barang (penggelembungan harga motor box modifikasi karoseri roda tiga) hingga perusahaan yang memproduksi barang tersebut tidak memiliki ijin resmi dari instansi yang ber-wenang serta hasil pengadaan yang diterima oleh masyarakat beberapa diantaranya belum memili-ki surat-surat resmi dari pihak berwenang (STNK/BPKB).

Hal tersebut diatas telah dikonfirmasi SKOR kepada Direktur Peluasan kesempatan kerja dan pengembangan tenaga kerja sektor informal, kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI melalui surat konfirmasi Nomor 019/PR/K-SKOR/

XI/2013 Tanggal, 21 November 2013. Surat terse-but telah dijawab Direktur PPKPTSI Kemenaker-trans via email dengan Nota Dinas No.ND 5745/PPKPTKSI/XII/2013 tanpa tanggal surat.

Permasalahan yang disampaikan dalam surat Skor tidak satupun yang dijawab oleh Direktur PPKPTSI, jawaban surat hanya bersifat normatif bahwa hasil pekerjaan mereka telah diperiksa oleh Inspektorat Jenderal Kemenakertrans dan Badan Pemeriksa Keuangan. Hal tersebut makin memperkuat dugaan adanya skandal korupsi yang dilakukan beramai-ramai dalam proyek pengadaan barang/jasa (Motor Box modifika-si karoseri roda tiga) dengan harga satuan Rp 46.875.000.

diharapkan, pihak penegak hukum segera melakukan penyelidikan terhadap dugaan adan-ya kerugian Negara hingga Miliaran Rupiah da-lam project pengadaan Motor box modifikasi pada Dirjen PPTK Kemenakertrans yang meng-gunakan APBN-P Tahun 2012.

Team

SKOR, JakartaDirektorat Jenderal

Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengucurkan

Bantuan melalui program sarana usaha untuk pemberdayaan

masyarakat pengusaha produktif yang menjalankan usaha

tertentu seperti desain grafis, sablon tata boga.

Page 14: SKOR Edisi 016 [Januari-2014]

14Edisi 16/Des 2013-Jan 2014 www.skornews.com

engadaan Rumah susun sewa (Rusunawa) yang seharusnya mendapat-kan kemudahan bagi masyarakat yang mem-

butuhkan, ternyata masih saja men-jadi lahan basah bagi segelintir ok-num pejabat di lingkungan Pemprov. DKI Jakarta yang bekerja sama den-gan pihak lain sebagai Makelar atau pengepul peminat Rusunawa untuk diperdagangkan dengan keuntungan berlipat dan dijadikan bancakan.

Seperti yang terjadi di Rusunawa TIPAR BARU Cakung Barat, Jakarta Timur yang terdiri dari Blok A,B,C,D dimana pada kenyataannya tidak disosialisasikan dengan maksimal, Rusunawa tersebut telah selesai dibangun pada tahun 2010 namun baru ditempati tahun 2012.

Dari hasil penelusuran dilapangan, ditemukan bukti bahwa banyak unit kosong yang sengaja ditutupi gorden yang dimodali oleh makelar untuk kamuflase bahwa semua unit khusus-nya di Blok A maupun Blok B telah penuh terisi, padahal masih banyak

SKOR, Jakarta

asib 21 orang karyawan/wati PT Delta Indo Jakarta yang bergerak dibidang jasa fast food di Bandara Soetta yang berkantor di

Rawa Bokor Tangerang, Banten makin tidak jelas, setelah 2 kali pemanggilan oleh Dinas Tenaga Kerja Pemerintah

SKOR, Jakarta Keberhasilan fenomenal pemindahan lokasi pedagang kaki

lima di Tanah Abang, ataupun beberapoa sarana fisik lainnya yang dilakukan oleh pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Jokowi-Ahok ternyata masih dikotori oleh ulah segelintir oknum pejabat di Pemda DKI yang masih melan-jutkan tradisi busuk korupsi berjamaah dengan menjadikan makelar dan preman yang dianggap sebagai “kepala suku” sebagai ujung tombak.

unit kosong yang telah didaftarkan atas nama pemohon dengan memakai data orang lain tapi dihuni oleh orang lain dengan dalih over alih (dijual). di-duga, Rusunawa dengan type semi apartemen ini dipercayakan oleh ok-num pejabat terkait kepada "LR" seba-gai makelar pemasaran.

Sinyalemen kuat tentang keterli-batan oknum tersebut dapat dibukti-kan dengan memeriksa kelengkapan administrasi para penghuni, apakah sesuai dengan daftar penghuni pada Dinas Perumahan DKI Jakarta atau tidak.

Dari sumber yang layak diper-caya, mengatakan bahwa LR bahkan tidak canggung berucap ”Saya juga harus membagi hasil dengan peja-bat di Pemda“ katanya, saat sedang melakukan transaksi jual beli unit, LR ternyata dapat dikatergorikan se-bagai konglongmerat dengan rumah mewahnya yang bernilai Milyaran di bilangan Jakarta Timur tidak jauh dari lokasi rusunawa dan berprofesi sebagai Direktur pada sebuah EMKL di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok.

Bahkan LR sendiri berani menya-takan bahwa untuk memperoleh unit dirusunawa TIPAR BARU haruslah melalui dirinya karena sudah menda-pat mandat dari oknum pejabat Pem-prov. DKI Jakarta, harga yang dipatok pun bervariatif, mulai dari Rp 35 Juta untuk unit dilantai I yang belum di-huni tapi dinyatakan berpenghuni sampai Rp 70 Juta untuk satu unit yang sudah direnovasi dan bervariasi antara 20 juta – 25 juta untuk lantai 2,3.4,5 tergantung apakah unit telah direnovasi atau dilengkapi dengan AC dan lain-lain. Sementara keadaan Rusunawa TIPAR BARU sebagian su-dah banyak yang rusak karena tidak berpenghuni, seperti terlihat di Blok C dan Blok D.

Menyimak kejadian di Rusunawa

Tipar Baru ini, bukan tidak mungkin kalau rencana pembangunan peruma-han sebanyak 6566 unit seperti yang dicanangkan Kementerian Perumah-an Rakyat yang saat ini dipimpin oleh Djan Farid yang diperuntukkan bagi rakyat dengan harga yang terjangkau dalam menopang salah satu program pemerintah maupun Pemprov. DKI Ja-karta dalam mengentas kemiskinan, justru menjadi lahan subur bagi para “tikus-tikus” Rusunawa.

Sudah seharusnya Jokowi dan Ahok bertindak cepat dalam mem-berantas praktek makelar atau per-caloan seperti yang dilakukan LR dan jaringannya karena tidak mungkin LR bekerja sendiri tanpa sepengetahuan oknum terkait.

N.Tanjung/Maruli

Kota Tangerang, tanggal 22 Agustus 2013 yang ditandatangani Kepala Di-nas Tenaga Kerja, Drs. Abduh Surahman M.Si, setelah Surat Panggilan Pertama untuk Mediasi pada Tanggal 1 Agustus 2013, Tidak digubris oleh Pihak PT Delta Indo Jakarta.

Menurut Data yang diperoleh dila-pangan, pemecatan ke 21 orang karyawan/wati pada tanggal 10 Juni 2013 adalah akibat ditemukannya ke-janggalan dalam laporan ki-nerja dilapangan oleh pihak perusahaan dan dipecat dengan cara nyeleneh, yaitu lewat HP salah seorang HRD yang diperdengarkan lewat speakernya diruang kantor perusahaan, dimana kemu-dian terhitung sejak tanggal 11 Juni 2013 Para karyawan/wati yang dipecat dinyata-kan dilarang masuk ke area kerja mereka, karena diang-gap bukan lagi karyawan dari PT Delta Indo Jakarta.

Merasa haknya dirampas tanpa penjelasan, bahkan

tanpa peringatan kalau ternyata mereka melakukan pelanggaran, akhirnya para karyawan/wati melakukan gugatan ter-hadap PT Delta Indo tentang Pesangon mereka sesuai Masa Kerja mereka yang dikuasakan kepada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) EKANUSA yang dip-impin oleh Drs. John Musa Tobing M.Sc. sesuai Surat Kuasa tertanggal 11 Juni 2013 yang ditandatangani oleh ke 21 orang karyawan/wati itu. Ketika dikon-firmasi mengenai hal ini, Ketua LSM EKANUSA, Drs.John Musa Tobing M,Sc menyatakan “Kami akan menyelesaikan kasus ini secara musyawarah dengan pihak perusahaan, Dan kami juga akan mempertanyakan tentang hak atau gaji para karyawan/wati yang tidak ses-uai dengan Surat Keputusan Gubernur Banten Nomor 561/Kep.904-Huk/2012 Tentang Penetapan Upah Minimum Ka-bupaten/Kota seProvinsi Banten Tahun 2013 yaitu besarnya gaji yang harus di-terima adalah Rp 2.203.000/bulan dan efektif berlaku sejak 1 Januari 2013, Kami sangat berharap pihak perusa-haan mau bersikap kooperatif, Namun kami juga siap membawa kasus ini ker-anah hukum, kalau ternyata pihak pe-

rusahaan sengaja melakukan sikap aro-gan mereka“. UJar John Musa Tobing.

Prislianti salah seorang karyawati yang dipecat menyatakan, “Kami heran dengan tindakan pihak manajemen, karena tidak dirinci secara detail kes-alahan kami, pemecatan tidak sesuai prosedur yang berlaku, tidak ada perin-gatan atau teguran bahkan kami mera-sa telah dilecehkan dan dicemarkan nama baik kami dimuka umum oleh pihak perusahaan dengan pemasan-gan nama karyawan yang dipecat dan dilarang masuk ketempat kerja kami, bahkan Security bandara juga mengu-sir kami ketika akan masuk ketempat kerja“. Ujarnya

Karyawan/wati yang dipecat sangat mengharapkan perhatian dari pihak Disnakertrans Pemkot Tangerang untuk bersikap tegas atas PHK sepihak yang dilakukan oleh PT. Delta Indo Jakarta, perusahaan itu juga diindikasi melaku-kan tindakan manipulasi laporan dalam hal yang berkaitan dengan pajak peru-sahaan, karena tidak memasang Papan Nama Perusahaan di kantornya.

N.Tanjung/Maruli

Page 15: SKOR Edisi 016 [Januari-2014]

15Edisi 16/Des 2013-Jan 2014 www.skornews.com

SKOR,Jakartaalimat bijak itu agaknya pantas untuk menjadi ingatan bagi pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta

dalam mempertimbangkan lalu memu-tuskan siapa sosok yang layak “meng-huni kursi panas ” Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta atau DKI Jakarta 3 yang saat ini dijabat oleh Plt Wiriyatmoko, yang juga merupakan Asisten Pembangunan DKI Jakarta, kar-ena bukan tidak mungkin membuat celah persaingan tidak sehat diantara para pejabat dilingkungan pemprov DKI Jakarta, serta membuat banyak pihak berasumsi negatif terhadap kepemimpinan pasangan Joko widodo (Jokowi) – Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam memimpin Provinsi DKI Jakarta yang juga merupakan Ibukota Negara Indonesia.

Dari beberapa nama yang dicalonk-an sebagai kandidat DKI Jakarta 3, agaknya nama Arie Budhiman yang saat ini menjabat sebagai Kepala Di-nas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta patut menjadi pertimbangan untuk menduduki kursi panas Sekda DKI Jakarta, tanpa meremehkan para kandidat lainnya yang tentu saja punya kelebihan masing - masing, meskipun keputusan terakhir berada ditangan Jokowi sebagai orang nomor satu DKI Jakarta.

Pro Kontra mengenai dukungan terhadap Arie Budhiman seperti yang dilontarkan Ahok, mendapat reaksi cukup pedas dari Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD DKI Ja-karta Hidayat Yasin, “ Walau sekedar pernyataan yang bernada canda, bisa saja menimbulkan kesan yang kurang baik,. Dan bisa menimbulkan konflik in-ternal serta disharmonisasi antara peja-bat pemprov DKI Jakarta “. Ujar Hidayat Yasin. Pernyataan anak buah Hatta Ra-jasa ini berkaitan dengan pernyataan Ahok yang sering kali kontroversial, seperti ketika Ahok menyatakan Arie Budhiman layak menduduki kursi DKI Jakarta 3, tentu saja setelah memper-timbangkan berbagai hal, sementara untuk Saefulloh yang saat ini menjabat sebagai Walikota Jakarta Pusat diang-gap Ahok masih terlalu muda untuk menjadi pengganti Fadjar Panjaitan yang mengundurkan diri dan saat ini maju sebagai Kandidat Calon Legislatif DPR – RI dari Partai Demokrasi Indone-

sia Perjuangan (PDIP).Berkomentar seputar pernyataan

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basauki Tjahaja Purnama atau Ahok tentang kemungkinan “Kenaikan Pangkatnya” sebagai Sekretaris Dearah (Sekda) provinsi DKI Jakarta, Arie Budhiman dengan santai menjawab, "Beliau han-ya bercanda", ujar Arie Budhiman yang juga menegaskan, dirinya tak memiliki ambisi tertentu untuk mengincar jaba-tan sebagai orang nomortiga di Jakarta tersebut, disamping mengingat masa-baktinya sebagai PNS yang tersisa dua tahun lagi. Sementara beberapa orang pejabat dilingkungan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta yang se-lama ini bekerja sama dengan Arie Bu-dhiman, yang diminta komentar sepu-tar perjalanan karir komandannya ini, menyatakan dukungan sepenuhnya, “ Persaingannya berat, menurut saya se-muanya tinggal tergantung pada kepu-tusan yang kuasa, dan kedewasaan sikap dari para kandidat yang nantinya tidak terpilih, karena tujuannya tetap sama, yaitu bersama dengan Pak Jokowi dan Pak Ahok membangun Jakarta yang lebih baik.” Ujar pejabat yang minta na-manya tidak disebutkan.

Arie Budhiman yang juga mantan Kabiro Humas dan Protokol Pemprov DKI Jakarta kelahiran 6 Juli 1959 dan Ayah dari dua orang putra ini dike-nal cukup mempunyai integritas dan wawasan yang cukup luas mengenai wilayah Provinsi DKI Jakarta dan cukup dikenal dikalangan masyarakat Betawi karena komitmennya melestarikan dan menggali kebudayaan tradisional Be-tawi ini, ternyata lebih memilih untuk menyelesaikan masa kerjanya secara tepat dan lebih baik sebagai Kepala Dinas Pariwsata dan Kebudayaan Prov. DKI Jakarta, khususnya dalam mem-pertahankan prestasi kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sec-tor Pariwisata dan Kebudayaan di DKI Jakarta.

Namun secara implisit Arie Budhi-man menyatakan, “ Sebagai PNS yang juga Abdi Negara dan Abdi Masyarakat, kita harus siap ditugaskan dimana saja dengan waktu yang tersisa “. Tutur Arie Budhiman yang juga satu Alma-mater dengan Ahok di Universitas Tri-sakti Jakarta yang dalam sebuah acara, sambil bergurau sempat juga melon-tarkan pernyataan kontroversialnya ketika berkata, “ Siapa Tahu bisa KKN,

kan kita satu Almamater ”. Ujar Ahok, yang rupanya menjadi pendukung so-sok Arie Budhiman untuk mengisi kursi panas dan strategis sebagai sekretaris daerah (Sekda), meskipun hasil proses uji kompetensi calon sekda DKI belum diputuskan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Arie Budhiman merupakan salah satu nama dari sejumlah nama yang dikantongi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk menduduki ja-batan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemer-intah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Se-suai dengan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, pada Pasal 122 mengatur Gubernur Provinsi men-calonkan tiga nama untuk Sekda dan diusulkan melalui Kementerian Dalam Negeri. UU tersebut memiliki petunjuk teknis, yaitu Permendagri Nomor 5 Ta-hun 2005 tentang Pedoman Penilaian Calon Sekda Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Pejabat Struktural Eselon II. Setelah Mendagri menerima tiga nama dari Gubernur DKI, maka Mendagri akan berkirim surat ke Presiden. Berkas nama-nama calon sekda itu juga akan diteruskan kepada Jaksa Agung, Ka-polri, Badan Intelijen Negara (BIN), dan MenkoPol hukam, Lalu para penegak hokum itu akan melihat rekam jejak hokum dan kelaikan calon sekda. Ke-mudian, hasilnya disampaikan kepada penentu akhir, yakni Wakil Presiden RI Boediono. Untuk menduduki posisi Sek-da, seorang pegawai negeri sipil (PNS) harus memiliki golongan IV C atau IV D, Sebelum diangkat, ia juga telah men-jabat di eselon II. Saat ini jumlah PNS yang memiliki pangkat golongan IV D di DKI Jakarta berjumlah 10 orang. Da-lam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 44 Tahun 2011 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil, perpanjangan

masa kerja eselon I dapat dilakukan se-lama dua tahun.

Dari Sembilan nama pejabat DKI Ja-karta yang mengikuti Seleksi awal un-tuk menjadi calon sekda yaitu Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Wiriyatmoko, Asisten Pemerintahan Sylviana Murni, Asisten Perekonomi-an Hasan Basri, Inspektur DKI Franky Mangatas, Kepala BPMP DKI Catur Las-wanto, Kepala BPLHD DKI Mochammad Tauchid Tjakraamidjaja, Kepala Dinas Pendidikan Taufik Yudi Mulyanto, Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono, dan Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah, kemudian dihasilkan tiga kan didat-ter kuat dan potensial menjadi Sekda. Yaitu Bambang Sugiyono, Saefullah, dan Franky Mangatas Panjaitan.

Namun sesuai keinginan Jokowi ke-mudian dilakukan seleksi tahap ke II untuk melihat adanya pejabat eselon II lain yang dapat mengalahkan nilai ke-tiga calon tersebut. Pada seleksi kedua muncul enam nama calon sekda, yaitu Asisten Sekda DKI Bidang Kesejahter-aan Masyarakat DKI Mara Oloan Sire-gar, Kepala Dinas Pariwisata dan Ke-budayaan DKI Arie Budhiman, Kepala Dinas Energi dan Perindustrian DKI Andi Baso Mappapoleonro, Sekretaris Dewan DPRD DKI Mangara Pardede, Kepala Dinas Kependudukan Catatan Sipil DKI Purba Hutapea, dan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono. Sesuai dengan komitmen pemerintah-an Jakarta Baru, Jokowi-Basuki meng-inginkan Sekda diduduki oleh pejabat DKI yang usianya di bawah usia pensi-un, yaitu 56 tahun. Rencananya, Jokowi akan mengevaluasi dan menyaring calon sekda ini pada akhir Desember atau awal Januari 2014 untuk. Segera diproses oleh Mendagri.

Yose Papendang

Sekuat dan sepandai apapun, Seorang pemimpin yang bijak sekalipun, pasti tak akan sanggup bekerja lama tanpa didampingi pihak

yang mau dan mampu bekerjasama untuk mencari solusi dalam menghadapi berbagai

kendala "

arie Budhiman yang juga mantan Kabiro Humas dan Protokol Pemprov DKI Jakarta kelahi-ran 6 Juli 1959 dan

ayah dari dua orang putra ini dikenal

cukup mempunyai integritas dan

wawasan yang cu-kup luas mengenai

wilayah Provinsi DKI Jakarta dan cukup

dikenal dikalangan masyarakat Betawi karena komitmen-nya melestarikan

dan menggali kebu-dayaan tradisional

Betawi ini,...

Page 16: SKOR Edisi 016 [Januari-2014]

16Edisi 16/Des 2013-Jan 2014 www.skornews.com

SKOR,Jakartaorps Hiu Kencana, TNI Angkatan Laut (AL), dan bangsa ini menda-pat kabar gembira. Ini terkait dengan kepas-

tian pemerintah memborong kapal selam kelas Kilo dari Rusia.

Menteri Pertahanan Purnomo Yus-giantoro akhirnya mengumumkan rencana pembelian kapal selam dari Rusia, untuk memperkuat armada TNI AL. Rencana ini ditindaklanjuti dengan mengirim Tim TNI AL ke Rusia pada pertengahan Januari 2014, untuk melihat tawaran apakah mengam-bil kapal selam bekas/refurbish atau yang baru.Dubes Rusia untuk Indo-nesia menemani perwakilan Rosobo-ronExport bertemu Menhan Purnomo Yusgiantoro di jakarta 6/12/2013 yang lalu. Pernyataan ini disampaikan Men-teri Pertahanan usai bertemu dengan Perwakilan RosoboronExport yang ditemani Duta Besar Rusia untuk In-donesia, Mikhail Yurievich Galuzin di

Kantor Kemenhan pekan lalu.Saat ini banyak negara yang su-

dah menerapkan blue water navy, yaitu kekuatan maritim yang mampu beroperasi di perairan dalam lautan terbuka. Bukan hanya negara besar seperti Amerika Serikat dan China yang sudah menerapkan blue water navy, sejumlah negara Asia seperti India bahkan Singapura sudah mulai menerapkan blue water navy ini.

Rencananya, kapal selam dari Ru-sia tersebut digunakan untuk men-jaga pertahanan batas laut selatan Indonesia. Purnomo beralasan, In-donesia membeli dari Rusia karena memiliki teknologinya dan sistem persenjataan rudal yang canggih. Hanya berapa jumlah yang akan di-beli, pemerintah menunggu tim TNI AL yang akan dikirim ke Rusia bulan depan. Tentu saja juga disesuaikan dengan anggaran.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana (Purn) TNI

ika melihat konteks perang modern, justru mengandal-kan segala aspek yang ber-

bau teknologi, mulai dari pengintaian lewat radar, saluran komunikasi juga pemanfaatan teknologi-teknologi un-tuk mendukung operasi militer di lapangan, yang sifatnya non senjata tetapi memberikan kontribusi signifi-kan. Disinilah keahlian LEN dibutuh-kan.

Selain masih kuatnya paradigma konvensional tentang perang, hal lain yang memperparah adalah adanya pemikiran cupet di kalangan petinggi negeri ini. Banyak yang masih berang-gapan bahwa produk dalam negeri selalu terkendala masalah kualitas, harga dan lain sebagainya.

Padahal pengalaman di luar neg-eri, seperti Siemen, justru menyokong teknologi komunikasi militer Jerman. Hal itu terjadi karena pemerintah-

nya memberikan dukungan, untuk melakukan berbagai riset, sehingga kualitasnya terus mengalami kema-juan serta ada kepastian bahwa produk dalam negeri akan dibeli pe-merintah.

Seperti kebanyakan pelaku indus-tri pertahanan dalam negeri, nasib serupa juga menimpa LEN. BUMN Strategis asal Bandung ini mengalih-kan sektor produksi ke arah produk sipil bukanlah hal yang aneh. Karena untuk terus hidup, LEN harus mencari penghasilan untuk menutup biaya riset dan produksinya.

Di tahun 2009, BUMN Strategis ini yang sudah membuat lima peralatan militer ini mendapatkan kontrak se-nilai Rp 700 miliar dalam program pengerjaan perangkat lokal untuk WiMax. Sehingga LEN berani menar-getkan mendapatkan pendapatan sebesar 800 miliar hingga 900 miliar

Slamet Soebijanto merespons positif pengumuman kerja sama antara pe-merintah Indonesia dan Rusia untuk pengadaan sejumlah kapal selam. Dia menilai langkah tersebut seba-gai pembangunan awal yang baik untuk masa depan ketahanan militer nasional. Slamet pun berharap pen-gadaan alutsista yang lebih canggih bisa lebih dioptimalkan. Dia menu-turkan, Indonesia membutuhkan kekuatan militer lautyangkuat untuk-menjagakawasanmaritim. Karenaitu, dibutuhkan alutsista yang lengkap, khususnya kepemilikan kapal selam.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio menyebut-kan, Indonesia setidaknya membu-tuhkan 12 kapal selam untuk men-jaga kedaulatan laut. Keberadaan kapal selam sangat dibutuhkan untuk menjaga kedaulatan Indonesia yang lebih dari dua pertiga meliputi lau-tan. Kapal selam teknologi Rusia akan berkombinasi dengan teknologi Jer-

man itu dalam pertahanan negara.Sementara Direktur National

Maritime Institute (Namarin) Jakarta Siswanto Rusdi menyebutkan saat ini doktrin pertahanan Indonesia masih terlihat menganut Hankamrata (Per-tahanan Keamanan Rakyat Semesta). Doktrin pertahanan yang juga me-libatkan sipil ini merupakan cara menghadapi musuh ketika berada da-lam teritorial Indonesia. Padahal su-dah seharusnya Indonesia melakukan pertahanan yang berorientasi ke luar. Armada laut Indonesia harus melaku-kan operasi di laut internasional un-tuk mencegah masuknya musuh. “Berapa jumlah armada yang dita-mbah akan kurang optimal karena hanya bermain di laut dalam negeri. Padahal di dalam laut kita sendiri su-dah jenuh dengan berbagai kapal dari sejumlah instansi seperti Kepolisian Air, Kementerian Kelautan, Kemen-terian Perhubungan dan Bea Cukai,” terang Siswanto. Byoe

rupiah, dengan laba sekitar 80 miliar rupiah.

LEN juga pernah diminta SBY un-tuk mengembangkan kapasitas solar energy yang dimiliki perusahaan yang telah berumur 45 tahun pada 2010.

Walau sibuk dengan kontrak yang diperoleh dari kalangan sipil, LEN tetap tidak lupa perannya sebagai BUMN Strategis penghasil perala-tan militer. Ditahun 2009 juga, LEN mendapatkan penghargaan Anugerah Rintisan Teknologi Industri 2009, atas teknologi Manpack Alkom FISCOR-100.

Ditahun yang sama, LEN juga mu-lai melakukan pemasangan Sensor Weapon and Control (SEWACO) atau Combat Management System (CMS), di ka-pal Patroli Cepat mi-lik TNI AL.

Program ini ada-lah tindak lanjut dari kerjasama Kemristek dengan PT. LEN In-dustri (Persero) se-menjak 1998, yang dibuktikan dengan pemasangan sepuluh

unit Multi Function Display (MFD) untuk sonar di sepuluh kapal kelas Parchim.

Jika melihat potensi yang ada, se-harusnya LEN bisa menjadi pionir da-lam hal membuat peralatan elektron-ik untuk militer. Harus ada itikad baik dan didukung oleh political will yang benar dari pemerintah. Maka den-gan optimisme dan niat baik untuk mengembangkan industri pertahan-an, maka kemandirian bisa tercapai.Saatnya pemerintah mengakselerasi pengembangan industri strategis, khususnya pertahanan, untuk meng-isi kevakuman peremajaan alutsista nasional.

Byou

SKOR, JakartaKurang terdengarnya nama LEN di kancah industri pertahanan

dalam negeri, tidak dapat disalahkan sepenuhnya kepada BUMNIS ini seluruhnya. Karena perubahan paradigma mengenai peperan-gan di benak orang Indonesia belum beranjak sepenuhnya dari konsep perang konvensional.

Page 17: SKOR Edisi 016 [Januari-2014]

17Edisi 16/Des 2013-Jan 2014 www.skornews.com

ro kontra soal jilbab yang muncul di-tubuh institusi pengayom masyarakat ini pasti dapat diselesakan oleh para petinggi Polri, dan tidak malah dipe-runcing yang akhirnya memicu dis-

harmonisasi internal, terkait masalah penyesuaian model jilbab yang dianggap cocok dengan kultur kebudayaan Indonesia Raya, Rencana Anggaran Jilbab, serta Polwan pengguna jilbab itu sendiri, ditambah anggaran pengamanan Pemilu yang masih menunggu kepastian.

Sementara Kapolda Lampung dalam pernyataan-nya menegaskan mengenai status Brigadir RS, “ Saat saya datang, Brigadir RS sudah menjadi ses-pri.” Tegas Kapolda Lampung Brigjen Pol.Heru Winarko, dan ketika kasus ini ramai dibicarakan Brigadir RS sedang menjadi sekretaris pribadi istri Kapolda Lampung Brigjen Pol Heru Winarko,yang menggantikan Brigjen Pol Jodie Rooseto,

Penyebar petaka foto bugil Brigadir RS yang ternyata adalah mantan kekasih RS bernama Bayu Pradana yang ternyata bukan Alumni Akpol ang-katan 2007 sudah ditahan pihak kepolisian dan ternyata bukan Alumni Akpol lulusan Tahun 2007.

"Bayu Pradana bukan lulusan Akpol tahun 2007 !, yang benar dia adalah anak dari Iptu BS yang bertugas diPosek Tanjungan Lampung Selatan, Bayu Pradana mengaku – ngaku sebagai lulusan Akpol untuk mengelabui Brigadir RS ”. Tegas AKBP Sulistiyaningsih, sementara dari informasi bere-dar, Iptu BS orang tua Bayu Pradana yang menga-

SKOR,Bandar LampungAksi Artis Porno berbugil

ria dan ditiru oleh anggota Polwan Polda Lampung

berinisial Brigadir RS yang akhirnya

memerahkan telinga Kapolri yang baru

Komjen Pol Sutarman, yang akhirnya

mengeluarkan himbauan bagi para anggota kepolisian Republik Indonesia

khususnya para anggota Polwan untuk

tidak menyimpan foto pribadi yang mengumbar

tubuhnya, meskipun untuk kepentingan

pribadi apalagi dihandphone.

lami syok, akibat mendengar tingkah laku anaknya Bayu Pradana dikabarkan telah meninggal dunia,.Sementara dari Mabes Polri, Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie men-gatakan, polisi yang diduga berfoto tanpa busana dan menyebarkan fotonya melalui jejaring sosial tersebut telah diperiksa, dan pihak kepolisian se-tempat tengah melakukan pemeriksaan untuk mengetahui keaslian foto-foto tanpa busana yang diunggah ke jejaring itu. Sebelumnya telah dilaku-kan rotasi Tujuh Kepala Kepolisian Daerah (Ka-polda) sebelum terjadinya serah terima jabatan Ka-pori, dari Kapolri lama Jenderal Pol. Timur Pradopo kepada penggantinya Komjen Pol Sutarman yang sebelumnya menjabat sebagai Kabareskrim Mabes Polri. Para Kapolda yang baru ini diharapkan dapat menopang kinerja Kapolri yang baru dalam mem-berikan rasa aman dan nyaman bagi masayarakat, Rotasi Perwira Tinggi dan Menengah itu merupakan keputusan Kepala Kepolisian Jenderal Timur Prado-po. Rotasi dan mutasi jabatan tertera dalam Surat Telegram Kapolri Nomor Kep/623/IX/2013 tanggal 9 September 2013.Berikut ini nama – nama Tujuh Kapolda yang dirotasi:

1. Kapolda Bali Irjen Arief Wahyunadi dirotasi men-jadi Asisten Operasi Polri. Arief mengisi jabatan yang ditinggal Komisaris Jenderal Badrodin Haiti, yang baru saja diangkat menjadi Kepala Badan Pe-meliharaan Keamanan Mabes.

2. Kapolda Gorontalo Brigadir Jenderal Budi Waseso. Budi naik pangkat jadi jenderal bintang dua dan menjabat Widyaiswara Utama Sespim Polri. Jaba-tan Kapolda Gorontalo diisi oleh Brigadir Jenderal Andjaja yang sebelumnya menjabat Kepala Biro Rbp Srena Polri.

3. Kapolda Banten Brigadir Jenderal Eddy Sumantri diangkat menjadi Staf Ahli bidang Sosial Budaya Kapolri. Kapolda Banten diisi oleh Brigadir Jender-al Muhammad Zulkarnain yang sebelumnya aktif di Lembaga Pendidikan Polisi.

4. Kapolda Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Dwi Apriyanto diangkat menjadi Kepala Sekolah Pem-bentukan Calon Perwira Lemdikpol.

5. Kapolda Kalimantan Selatan Brigadir Jenderal Tau-fik Anshorie diangkat menjadi Kepala Sekolah Per-wira Menengah Lemdikpol.

6. Kapolda Maluku Utara Brigjen Machfud Arifin dip-indah jadi Kapolda Kalimantan Selatan menggan-tikan Brigjen Taufik Anshorie.

7. Kapolda Bengkulu Brigadir Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu dipindah menjadi Kapolda Bali, menggantikan Irjen Arief Wahyunandi. Benny juga naik pangkat dari jenderal bintang satu jadi bintang dua. Yose Papendang

Page 18: SKOR Edisi 016 [Januari-2014]

18Edisi 16/Des 2013-Jan 2014 www.skornews.com

SKOR,Kota Padangarapan Gubernur Sumatera Barat Iwan Prayitno tentang ke-beradaan sebuah bandara sekelas bandara perintis untuk memu-dahkan para wisatawan berkun-jung keKepulauan Mentawai, tinggal menunggu keputusan

dari pihak Kementerian Keuangan RI untuk Alokasi anggarannya, Sementara itu LANCES RIGHT dan MARACONIES di hamparan Pulau Mentawai ternya-ta masuk dalam 10 titik ombak terbaik dunia yang banyak diminati dan diburu oleh para penggemar olah raga berselancar, disamping juga tersedianya sekitar 50 unit kapal pesiar kecil yang kebanyakan bersandar diPelabuhan Bungus untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan penggemar olah raga berselancar.Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Dinas Kebu-dayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Barat terus berupaya mempromosikan salah satu sumber kekayaan alam sebagai tempat kunjungan wisata dan kebudayaan ditanah air ini.

Penyelenggaraan Mentawai International Pro

Surf Competition 2013 beberapa waktu lalu di Pu-lau Mentawai. Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Men-tawai, Desti Seminora menyatakan lebih dari 95 persen wisatawan mancanegara yang berkunjung datang ke Mentawai, sebagian besarnya adalah peselancar kelas dunia, ”Para peselancar biasanya menginap antara 10 sampai 15 hari, dan sebagian besar akan melakukan kunjungan berulang, dua sampai tiga kali, terutama bila tiba musim ombak besar, dimana mereka dapat melakukan kegiatan surfing .“ Ujar Desty yang melanjutkan bahwa ke-banyakan wisman berasal dari Australia, Amerika, Brasil, Selandia Baru, Jepang, dan Prancis. Dengan catatan sebanyak sebanyak 84 persen adalah pese-lancar, 11 persen menyenangi kegiatan petualan-gan, dan 5 persen adalah periset dari Eropa, Angka kunjungan wisatawan mancanegara ke Mentawai menunjukan kenaikan yang cukup signifikan yaitu pada tahun 2012 tercatat mencapai 4.560 orang per tahun.

Sebelumnya, kunjungan pada 2011 sebanyak 4.010 orang dan pada 2010, sebanyak 3.847 orang. Sementara itu, angka kunjungan wisatawan do-mestik pada 2010 sebanyak 268 orang, pada 2011 ada 120 orang, dan pada 2012 ada 230 orang. Kepala DInas Pariwisata dan Kebudayaan Men-tawai ini juga menjelaskan, Kepulauan Mentawai memiliki 2 titik selancar terbaik dari 10 titik se-lancar terbaik di dunia serta juga ada 71 titik loka-si selancar dengan 49 titik yang masuk kategori eksklusif yang dirahasiakan oleh para peselancar, karena menjadi tidak eksklusif lagi kalau terlalu ramai dikunjungi peselancar. Potensi pariwisata Mentawai cukup lengkap, meliputi alam pegunun-gan, ratusan flora dan fauna endemik (berdasarkan hasil survei WWF-World Wildlife Fund), air terjun, danau, sungai, dan laut. Laut Mentawai menyim-pan kekayaan pariwisata. Kekayaan itu dimulai dari 70 lebih spot selancar, 33 areal menyelam, dan 38 lokasi pemancingan terfavorit.

Data dinas kebudayaan pariwisata pemuda dan olahraga kabupaten Kepulauan Mentawai men-catat terjadinya peningkatan pemasukan bagi kas Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor Pariwisa-ta dan Kebudayaan dimana pada tahun 2011 para wisatawan berbelanja beraneka ragam mencapai

kisaran Rp. 50 Miliar lebih dan pada tahun 2012 mencapai kisaran Rp 57 miliar.“Wisatawan yang datang, kebanyakan dari kalangan kelas menengah keatas, karena untuk sekali kunjungan, selama 10 hari, biaya transpotasi untuk kapal umum menca-pai Rp 10 juta,” Jelas Desti, yang menambahkan sementara ini akses transportasi menuju keMen-tawai hanya bisa dilalui oleh satu kapal yaitu kapal ferry Ambu-Ambu yang melayani wisatawan dari Padang ke Mentawai dan berkapasitas sekitar 500 orang penumpang dalam sekali perjalanan. Noeh

Page 19: SKOR Edisi 016 [Januari-2014]

19Edisi 16/Des 2013-Jan 2014 www.skornews.com

enurut aturan yang berlaku, para napi tidak diperbolehkan membawa alat-alat

komunikasi seperti HP, Gadget, Lap-top dan alat komunikasi lainnya kedalam kamar Lapas. Namun ke-nyataannya banyak ditemukan di dalam kamar para napi terdapat alat komunikasi yang sering diperguna-kan untuk berkomunikasi dengan keluarganya, bahkan alat komunika-si itu sendiri sering menjadi alat utama untuk mempermudah jalan-ya bisnis narkoba yang ada di luar lapas. Siapa lagi kalau bukan para oknum lapas yang meloloskan alat-alat komunikasi tersebut? Dengan di tukarkannya selembaran rupiah dari kantong napi atau keluarganya, asalkan alat kemonukasi itu dapat digunakan oleh napi, mereka tak akan segan-segan mengkrocek kan-tongnya demi meloloskan alat ko-munikasi itu dari para oknum-ok-num lapas tersebut.

Oleh sebab itu Demi menjaga

keamanan dan mencegah masuknya jaringan narkotika kedalam lapas, Lembaga Pemasyarakatan (LP) Ru-tan Salemba bersama Ditjen Pe-masyarakatan Kementeriaan Hu-kum dan Ham RI mengadakan razia akbar di dalam rutan dan menyita berbagai alat media komunikasi seperti Handphone, Gadget, dan Laptop untuk dimusnahkan dengan cara merendam kedalam bak air, di depan halaman Lapas Klas IIA Sa-lemba Jakarta, Senin (18/11).

Belum beberapa lama ini, ada salah satu oknum Lapas yang ter-tangkap saat mencoba menyelun-dupkan bahan narkoba kedalam Lapas, sebut saja “RW”. Untung saja hal itu dapat segera dicegah oleh rekan-rekannya saat ingin mem-berikan bahan narkoba ke salah satu napi dalam lapas, dan seka-rang “RW” sedang tahap proses oleh atasannya.

Dikatakan oleh Rusdianto Ka-kanwil Kemenkumham DKI Jakarta saat memimpin Apel Siaga UPT Pe-

masyarakatan Jajaran Kantor Kemen-terian Hukum dan Ham DKI Jakarta, Senin (18/11) dihalaman Lapas Klas II Salemba Jakarta. “Razia ini merupa-kan komitmen, penyatuan tekad dan peningkatan semangat serta integri-tas para petugasnya,” Ujarnya.

Lebih lanjut Rusdianto menam-bahkan program pensterillan alat komunikasi seperti Handphone, gadget, dan laptop, guna mencegah masuknya jaringan narkoba kedalam lapas, sehingga Lapas atau Rutan steril dari narkoba dan pungli yang sering dilakukan oleh para oknum-ok-num lapas. Hal ini dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen Lapas),”tambahnya.

Menurut Kepala Divisi Pe-masyarakatan (Kadivpas) DKI Ja-karta, Imam Suyudi mengatakan

SKOR, JakartaDalam aktifitas sehari-hari, hampir setiap orang

menggunakan media teknologi sebagai alat pe-nyambung komunikasi secara modern. Sehingga media komunikasi sudah menjadi komsumsi pada era zaman globalisasi saat ini. Namun cenderung-nya media komunikasi sering sekali dijadikan suatu alat utama untuk mempermudah jalannya para pelaku kejahatan tersebut.

“komitmen program memerangi narkoba mendapatkan dukungan luas dari masyarakat, dan seluruh Rutan serta Lapas harus benar-be-nar bersih,”katanya.

Pada saat yang sama Akbar se-bagai Kasubdit Komunikasi Ditjen Pemasyarakatan mengatakan, tidak hanya peralatan elektronik saja yang di amankan dan dimusnahkan. "selain sejumlah barang elektronik dan alat komunikasi, petugas juga mengamankan ribuan butir obat penenang,” terangnya.

Dalam kegiatan Apel Siaga, juga diadakan pemusnahan barang-ba-rang terlarang, sekaligus peresmian perpustakaan “Sumber Ilmu” dan Sanggar Pramuka Gudep 07- 325/326 yang anggotanya warga binaan Lapas Salemba Jakarta Pusat. Widia

SKOR,Kolaka

Dalam rangka pelaksan-aan penggunaan Kartu Perlindungan Sosial (KPS)

untuk Program Raskim dan Program Perlindungan Sosial lainnya (BLSM dan BSM) sebagai bagian dari Pro-gram Kompensasi Kebijakan Pengu-rangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) 2013 guna mensejahtera-kan rakyat Indonesia masih jauh dari harapan, sebab Pemutakhiran Data RTS-PM Program Raskim dan Penerima KPS (Kartu Perlindungan Sosial) melalui Musyawarah Desa/Kelurahan (Musdes/Muskel) atau Musyawarah Kecamatan (Muscam), masih ada beberapa kendala terh-adap Desa/Kelurahan yang belum menindaklanjuti surat Kementrian Koordinasi Bidang Kesejahteraan Rakyat No.B-/20/KMK/DEP.II/VI/2013. Salah satunya desa Ambapa Keca-matan Tinondo Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara yang belum melakukan pemuktahiran data yang dimaksud tersebut.

Sementara itu di Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara, Junaedi

SKOR,Maluku/Maluku Utara BERITa yang cukup mencengangkan bagi

masyarakat Maluku khususnya masyarakat Kecama-tan Banda – Maluku Tengah, adalah mengenai siny-alemen bahwa peredaran judi togel didaerah mer-eka dikoordinir oleh oknum anggota Polri.

Tindakan tutup mata para aparat penegak hu-kum menurut masyarakat didaerah ini membuat pe-rilaku kriminal didaerah ini cenderung meningkat, kasus pencurian, sampai pada peningkatan kasus kekerasan dalam rumah tangga sebagai imbas dari judi togel ini makin menunjukkan peningkatan, se-hingga mulai meresahkan masyarakat diKecamatan Banda – Maluku Tengah.

Tim peliputan Tabloid SKOR didaerah ini menda-pat informasi bahwa peredaran judi togel yang dapat diibaratkan sebagai candu, memang sengaja “dipeli-hara” oleh pihak berwajib dalam hal ini Kapolsek Banda dan jajarannya, karena diduga para oknum penegak hukum ini mendapat jatah bulanan dan harian dari para Bandar, bahkan dari kasak-kusuk, ditengarai ada oknum polisi didaerah ini menjadi backing bandar togel, “Ironis bila ada oknum poli-si yang terlibat sebagai pemain dan jadi backing judi Togel ini, bahkan tameng pengamanan Bandar judi .” Ujar seorang tokoh masyarakat diKecamatan kepuluan ini. Efendi K

gungkapkan, bahwa se-laku Kepala Desa dirinya telah berupaya melaku-kan Pemutakhiran Data RTS-PM Program Raskim dan Penerima KPS (Kar-tu Perlindungan Sosial) melalui Musyawarah Desa/Kelurahan (Mus-des/Muskel) atau Musyawarah Kecamatan (Muscam). Sebagaimana yang dimaksud dalam Surat Edaran Kemente-rian Koordinasi Bidang Kesejahteraan Rakyat tersebut. Namun dirinya terkendala karena pada

umumnya, masyarakat pemegang kartu BLSM yang mampu tidak setuju, jika kartu BLSM mereka dip-indahkan kepada masyarakat yang kurang mampu (miskin) kategorin-ya. Masyarakat yang dikategorikan masyarakat mampu berdalih, “bah-wa dirinya juga warga Negara yang berhak mendapatkan kartu terse-but.” abd. Rahim

(38 tahun) salah se-orang warga yang tergolong kurang mampu (miskin) m e n g u t a r a k a n harapanya, agar pe-merintah Kabupat-en Kolaka Sulawesi Tenggara, maupun pemerintah Pusat dapat melakukan penambahan kuota peserta penerima KPS dan BLSM di seluruh Desa/Ke-lurahan dan Kece-matan yang belum rata mendapatkan bantuan tersebut. “agar kami tidak merasakan menjadi penonton sep-erti sekarang ini.” ujarnya.

Menurut Azhar sebagai Kor-wil LSM Lider Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara kepada war-tawan SKOR menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan investi-gasi kepada Kepala Desa Amabapa beberapa waktu lalu yang men-

Page 20: SKOR Edisi 016 [Januari-2014]

Edisi 16/Des 2013-Jan 2014

asar pengangkatan pejabat sebagaimana diatur dalam UU No. 43 Tahun 1999 ten-tang pokok-pokok

Kepegawaian, Pasal 17 (2) diantaranya adalah profesionalisme dan prestasi kerja serta tetap mempertimbangkan nilai kejujuran sebagai salah satu hal yang harus dipatuhi oleh PNS dalam menjalankan tugas dan pelayanan ke-pada masyarakat.

Perilaku korupsi beberapa oknum pejabat di lingkup kementerian PPN/Bappenas berinisial “RA’ dan “A” yang telah menjalani putusan pengadilan 1,5 Tahun, malah diangkat sebagai pe-jabat struktural dan lolos proses seleksi pada badan pertimbangan jabatan dan kepangkatan (Baperjakat). Korupsi jelas bertentangan dengan sikap profesion-alisme dan prestasi kerja yang “BAIK” yang juga menjadi unsur pertimban-gan dalam pengangkatan pejabat.

Hal lain yang harusnya menjadi perhatian adalah dugaan “bisnis ceker-an” oknum pejabat dengan memberi-kan ruang dan tempat kepada pegawai Outsourching (Non PNS dan non Hon-orer Bappenas).

Menurut sumber dan informasi yang diperoleh skor, bahwa hampir di semua ruangan direktur lebih banyak dihuni oleh pekerja Ousorching dari pada PNS dan honorer Bappenas, hal tersebut jelas menambah beban Negara untuk membayar Listrik, air, Internet dan se-

SKOR, Jakarta

Kementerian Perancanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan

Nasional (PPN/BAPPENAS) sebagai garda terdepan perencanaan dan penyediaan

anggaran pembangunan, harusnya mampu menjadi contoh yang baik dalam penerapan

Reformasi birokrasi terkait penataan organisasi dan tata kerja kementeriannya.

bagainya. Para pegawai outsourching tersebut diduga mengerjakan project-project dari dana hibah dan Bank Dun-ia yang tentu telah tersedia anggaran operasioanalnya termauk sewa kantor. “Iya benar saya setuju kalau itu disorot mas, pimpinan lebih mengkaryakan pegawai outsorching dari pada kami PNS dan Honorer dan dalam ruangan itu lebih banyak pegawai yang bukan PNS juga bukan Honorer “ kata salah seorang pegawai Bappenas saat dim-intai keterangan yang meminta identi-tasna dirahasiakan.

Caranya gampang kalau mau buk-tikan, masuk saja di salah satu ruang direktorat seperti direktorat pengem-bangan wilayah, analisa perundang-undangan, politik dan komunikasi, kawasan khusus daerah tertinggal, pokoknya semua ruangan lebih ban-yak outsourchingnya” tambahnya. Jangan lupa tanyakan Kartu pengenal-nya dan berapa banyak staf Direktur tersebut, pasti jumlah Meja jauh lebih banyak dari pada jumlah staf PNS dan Honorer, katanya memberikan saran.

Kasus lainnya, Oknum Pejabat Bap-penas juga diduga gemar memecah paket pekerjaan sebagai akal-akalan untuk menghindari proses lelang, hal tersebut untuk memberikan peluang yang seluas-luasnya kepada kolega dan kelompoknya untuk melaksana-kan pekerjaan. Sebagaimana hal yang terjadi pada Direktorat penanggulana-gan kemiskinan, pekerjaan pengadaan

moubiler ruang staf dan direktur Ta-hun 2012 dengan anggaran lebih dari Rp 300 Juta dipecah menjadi dua paket dengan metode penunjukan langsung. Hal itu tentu menutup kesempatan ke-pada penyedia jasa lainnya untuk ikut berkompetisi serta menghilangkan kesempatan bagi pemerintah untuk mendapatkan harga terendah.

Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Biro Humas Bappenas menjelaskan bahwa “RA” dan “A” termasuk dalam kategori ketentuan sebagaimana diatur pada pasal 23 ayat 3 huruf (b) UU No. 43 Tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian, terkait penempatannya sebagai pejabat struktural telah lolos proses seleksi yang dilakukan oleh Baperjakat dengan mengacu pada PP No. 100 Tahun 2000.

Ditanyakan tentang hal tersebut kepada sumber yang berkompeten “jika dia melakukan korupsi dan telah mendapat putusan yang berkekuatan hukum tetap (Inkrach) dari pengadilan dan dijatuhi hukuman karena perilaku korupsinya itu, maka sebagaimana UU pokok kepegawaian No. 43 Tahun 1999 perubahan atas UU No.8 Tahun 1974, maka harusnya yang bersangkutan dikenakan pasal 23 ayat 5 huruf (c) bu-kan ayat 3 huruf (b)”. terang sumber yang tidak ingin dituliskan namanya kepada Skor.

Kepada Skor, Kepala Biro Humas menjelaskan alasan pemecahan kon-trak ruang direktorat penanggulangan

kemiskinan, bahwa kebutuhan Meu-belair tersebut bersifat mendesak dan waktu yang terbatas, jika dilakukan lelang maka pekerjaan tidak akan da-pat diselesaikan sampai berakhirnya tahun anggaran 2012, sehingga PPK mengambil keputusan untuk melaku-kan pengadaan secara terpisah antara ruang direktur dan ruang staf namun tetap mempertimbangkan azas keter-bukaan, akuntabilitas dan kompetisi dengan mengundang tidak hanya satu penyedia jasa sebagai pembanding.

Investigasi lebih lanjut tim Skor, bahwa dua paket pekerjaan itu dilak-sanakan Tanggal 15 Oktober – 15 No-vember 2012, berarti waktu yang tersi-sa hingga berakhirnya tahun anggaran 2012 masih panjang. Seorang pengajar pelatihan pengadaan yang ditemui Skor mangatakan “apapun alasannya pemecahan paket untuk menghindari lelang itu dilarang, boleh paket dipecah tapi tetap dilaksanakan proses lelang, Itu jelas melanggar Perpres No. 54 Ta-hun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah dan bisa jadi itu pelanggaran pidana”, terangnya.

Pertanyaan Skor tentang pegawai Outsourching dan Dua paket pekerjaan yang ditukar (perusahaan pelaksana pekerjaan berbeda dengan perusahaan yang memasukkan Penawaran, red) tidak dijawab oleh Kepala Biro Humas dan TU Pimpinan, Thohir Afandi.

Rd/ay

Page 21: SKOR Edisi 016 [Januari-2014]

Edisi 16/Des 2013-Jan 2014

Page 22: SKOR Edisi 016 [Januari-2014]

22Edisi 16/Des 2013-Jan 2014 www.skornews.com

arga yang sudah bermukim sekitar 30 tahun dilokasi ini sangat meng-harap kepedulian

pihak pemprov DKI Jakarta, Karen bila hanya mengadukan kesulitan mereka sampai ditingkat Kelurahan maupun Kecamatan, bahkan sampai kepada pihak Walikota Jakarta Barat, sama sep-erti membakar daging jauh dari pang-gang alias tidak diperdulikan. Semen-tara yang harus diketahui oleh pihak Pemprov DKI Jakarta adalah Perawatan keberadaan Pompa air yang berfungsi sebagai penyalur air dari waduk yang sudah berusia lebih dari 20 tahun ini adalah murni merupakan hasil iuran warga.

H. Bimo Hastoro, S.IP, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuan-gan (PDIP) yang turun langsung meli-

hat kondisi warga Komplek perumahan KFT RW 011, Cengkareng Barat, menya-takan keprihatinannya dan menyata-kan akan berkoordinasi dengan seluruh anggota fraksi PDI Perjuangan di DPRD DKI Jakarta untuk memperjuangkan pe-nambahan mesin pompa air di waduk, sambil mengupayakan agar dapat me-nyalurkan aspirasi masyarakat warga KFT ini kepada Gubernur DKI Jakarta beserta jajarannya untuk turun lang-sung kelokasi perumahan warga KFT di Cengkareng.

"Kami sudah melaporkan hal ini ke-pada pihak Kelurahan Cengkareng Ba-rat maupun Camat Cengkareng serta Walikota Jakarta Barat tentang kejadian ini, tapi jawaban mereka hanya meru-pakan janji kosong belaka , lalu kepada siapa lagi kami harus mengadu.“ Ujar Novi salah seorang warga KFT ketika menceritakan kesulitan warga kepada H. Bimo Hastoro. S.IP. Novi juga me-nambahkan bahwa setiap musim pen-ghujan tiba, warga KFT selalu was - was akan terjadi banjir dan bila lama men-gendap maka air akan berubah warna dan menjadi sarang nyamuk bahkan sarang penyakit lainnya.

Bahkan Ny. Tino salah seorang pen-gurus RT setempat dengan nada sedih menyampaikan keluhannya kepada H. Bimo Hastoro, S.IP yang datang keloka-si dengan didampingi istrinya Hj.Nanik, "Sudah dua hari ini enggak bisa keluar ke mana-mana. Ke pasar juga susah, pedagang juga enggak ada yang lewat," Ujar Ny. Tino didampingi oleh Sundoro yang juga anggota LMK mewakili RW 011 Cengkareng, Bimo Hastoro S.IP me-nyatakan, “Saya akan menindak lanjuti temuan ini kepada fraksi kami, agar tidak berlarut larut penyelesaiannya, karena sebelumnya kami juga sudah mengadakan pertemuan dengan para

wakil warga KFT di DPRD DKI Jakarta,” papar H. Bimo Hastoro, S.IP yang me-nambahkan bahwa dalam pertemuan itu, hadir pula Jhoni Simanjuntak, dan Dwi Rio. S. dari Fraksi PDI Perjuangan.

Sementara itu, Dirgono seorang to-koh masyarakat di KFT menyatakan, “Kami warga KFT sangat berharap agar pak Jokowi bisa meluangkan sedikit waktunya untuk blusukan ke KFT,dan tidak hanya mendengar laporan anak buahnya yang kebanyakan adalah bo-hong.“ Ujar Dirgono bersama beberapa tokoh masyarakat KFT lainnya, Dirgono juga menyatakan bahwa pihak warga KFT berupaya untuk mengajukan per-mohonan bantuan perawatan mesin pompa air, juga upaya pihak terkait mengenai drainase yang sering meluap kewilayah KFT dan ruko disekitarnya serta komplek perumahan real estate diwilayah RW lain.

Dalam pertemuan dilokasi peruma-han warga KFT, H.Bimo Hastoro S.IP me-nyatakan ketegasannya tentang upaya yang dapat dilakukannya, “ Saya akan berusaha semaksimal mungkin agar

keluhan warga KFT ini dapat sampai ketempat pak Jokowi selaku Gubernur DKI Jakarta, serta juga mengenai ke-beradaan warga Komplek KFT “. Tegas Bimo menjawab pertanyaan Dirgono seorang tokoh warga masyarakat yang merasa bahwa status mereka sebagai warga KFT sepertinya tidak diakui oleh pihak pemprov DKI Jakarta.

H. Bimo Hastoro S.IP yang juga sempat melihat kondisi SMP Negeri 249 dan SMP Negeri 108 diwilayah Ke-lurahan Cengkareng Barat yang juga terkena imbas kebanjiran saat musim hujan tiba, akibat banyaknya saluran yang tersumbat karena berdirinya ban-gunan penduduk yang telah beralih fungsi menjadi kawasan industry yang tidak jelas perijinannya serta juga ban-yak disebabkan oleh sampah akibat ke-beradaan pasar dadakan.

Untuk itu H. Bimo Hastoro S.IP me-nyatakan himbauannya kepada para perangkat pemerintahan diwilayah Ja-karta Barat, agar mau lebih perduli ter-hadap keberadaan masyarakat komplek KFT dan sekitarnya, sementara untuk mengantisipasi hal yang paling buruk apabila terjadi banjir disaat musim penghujan, ”Saya harap kepedulian para pejabat pemerintahan di Jakarta Barat, agar membuktikan dilapangan, tidak hanya menunggu laporan serta duduk duduk manis dikantor !“ Pung-kas H.Bimo Hastoro S.IP. N. Tanjung

Pihak pemprov DKI Jakarta Jangan bersikap “Buta dan Tuli” terhadap ke-beradaan sekitar 500 KK yang tinggal di

Komplek perumahan Karyawan Film dan Televisi (KFT) Cengkareng.“

SKOR,JakartaWarga yang tinggal

diwilayah Perumahan KFT khususnya di lingkungan

Rw.011 Kelurahan Cengkareng Barat Kecamatan

Cengkareng Kodya Jakarta Barat merasa trauma bila

tiba saat musim hujan, karena bila hujan turun

sehari semalam maka ketinggian air yang

merupakan luapan dari waduk KFT yang juga

menampung air kiriman dari beberapa RW lainnya

disekitar KFT mencapai ketinggian 50-100 cm dan

seperti biasanya pasti masuk kedalam

rumah warga KFT.

Page 23: SKOR Edisi 016 [Januari-2014]
Page 24: SKOR Edisi 016 [Januari-2014]